kata pengantar hidayah -nya, sehingga pelaksanaan … file7. d iana, skm, m.kes s elaku pembimbing...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat Dan
Hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan Latihan Kerja Peminatan (LKP) di Puskesmas
Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016 dapat terlaksana dengan baik.
Adapun pelaksanaan Latihan Kerja Peminatan (LKP) merupakan salah satu syarat
bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan program S1 Kesehatan Masyarakat di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara (STIKes SU).
Selama melaksanakan Latihan Kerja peminatan (LKP) dan dalam penulisan laporan
ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis sampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Drs. Asman Karo, MM selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sumatera Utara.
2. DR. H. Paul Sirait, SKM, MM, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sumatera Utara.
3. Evawani M.Silitonga, SKM, M.Si selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara yang telah memberikan masukan dan
petunjuknya, demi menyempurnakan penulisan laporan ini.
4. Donal Nababan, SKM, M.Kes selaku Pembantu Ketua II Bidang Administrasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara.
5. Dian Fajariadi S.Kep, Ns. M.Kep. selaku Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara.
6. Sri Malem Indirawati, SKM, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Jurusan Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara dan selaku penguji I.
7. Diana, SKM, M.Kes Selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan
yang sangat berarti bagi saya dalam penulisan laporan ini.
8. Donny, SKM selaku penguji II yang telah memberikan masukan dan petunjuknya,
demi menyempurnakan penulisan laporan ini.
9. Seluruh staf pengajar Kesmas Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara.
10. Kedua orang tua, Papa dan Mama tercinta, yang selalu sabar dan mengirimkan doa
serta dukungan baik moral maupun materil.
Akhirnya dengan satu harapan, semoga penulisan akhir ini berguna dan bermanfaat
bagi kita semua.
Medan, Juni 2016
Penulis
(Maulidia vonna)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1
1.2. Tujuan LKP ...................................................................... 2
1.2.1. Tujuan Umum ....................................................... 2
1.2.2. Tujuan Khusus ...................................................... 2
1.3. Manfaat LKP ..................................................................... 3
BAB II JENIS DAN PROSES KEGIATAN LKP ................................ 5
2.1. Jenis Kegiatan LKP .......................................................... 5
2.1.1. Data Primer ........................................................... 5
2.1.2. Observasi Lapangan .............................................. 5
2.1.3. Wawancara ............................................................ 5
2.1.4. Data Sekunder ....................................................... 6
2.2. Proses Kegiatan LKP ......................................................... 6
BAB III HASIL DAN KEGIATAN LKP ............................................... 11
3.1. Analisis Program Pelayanan Kesehatan.............................. 11
3.1.1. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular (P2M) di Puskesmas Dewantara .............. 12
3.1.2. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular DBD (P2M DBD) .................................... 14
3.2. Analisis Situasi Umum ..................................................... 16
3.2.1. Karakteristik Populasi ........................................... 16
3.2.2. Karakteristik Area dan Infrastruktur ...................... 18
3.2.3. Situasi Lingkungan Politik dan Kebijakan ............. 20
3.2.4. Kebutuhan Akan Kesehatan ................................... 21
3.2.5. Pelayanan dari Sektor Lain .................................... 22
3.3. Analisis Struktur Organisasi .............................................. 24
3.3.1. Visi dan Misi Puskesmas Dewantara ..................... 24
3.3.2. Kepala Puskesmas Mempunyai Tugas .................... 25
3.3.3. Tata Usaha Mempunyai Tugas .............................. 25
3.3.4. Petugas P2M Mempunyai Tugas ........................... 26
3.4. Analisis Struktur Organisasi .............................................. 28
3.5. Analisis Pengambilan Keputusan ...................................... 30
3.5.1. Gaya Kepemimpinan ............................................. 30
3.5.2. Cara Pengambilan Keputusan ................................ 30
3.6. Analisis Sumber Daya Manusia ........................................ 31
3.7. Analisis Finansial ............................................................. 37
3.7.1. Kinerja Keuangan Puskesmas ................................ 37
3.7.2. Anggaran Puskesmas ............................................. 37
3.7.3. Pengelolaan Keuangan .......................................... 38
BAB IV DESKRIPSI MASALAH DAN RENCANA PROGRAM ....... 39
4.1. Deskripsi Masalah dan Analisis Penyebab Masalah ........... 39
4.1.1. Deskripsi Masalah ................................................. 39
4.1.2. Analisis Penyebab Masalah ................................... 40
4.2. Rencana Program .............................................................. 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 44
5.1. Kesimpulan ....................................................................... 44
5.2. Saran ................................................................................ 44
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Matriks kegiatan LKP di Puskesmas Dewantara ..................... 8
Tabel 3.1 Data Indicator Penyakit Menular Tahun 2015 ......................... 12
Tabel 3.2 Hasil Pencapaian Program di Puskesmas Dewantara Tahun –
2015 ....................................................................................... 14
Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Desa di Wilayah Kerja Pus-
kesmas Dewantara Tahun 2015 .............................................. 17
Tabel 3.4 Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial di Wilayah Kerja Puskes-
mas Dewantara Tahun 2015 ................................................... 20
Tabel 3.5 Data 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Dewantara Tahun –
2015 ...................................................................................... 21
Tabel 3.6 Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara –
Tahun 2015 ........................................................................... 22
Tabel 3.7 Sarana dan Prasarana Pendukung Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Dewantara Tahun 2015 ........................................ 22
Tabel 3.8 Kepegawaian dan Pembagian Tugas di Puskesmas Dewantara
Tahun 2015 ........................................................................... 31
Tabel 3.9 Data Kepegawaian Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Puskes-
mas Dewantara Tahun 2015 ................................................... 33
Tabel 3.10 Rasio Tenaga Kesehatan di Puskesmas Dewantara Tahun 2015 35
Tabel 3.11 Kesesuaian Tugas dan Jenis Tenaga Kepala Puskesmas dan
Petugas P2 DBD di Puskesmas Dewantara Tahun 2015 ......... 35
Tabel 3.12 Rincian Laporan Keuangan di Puskesmas Dewantara Tahun
2015 ...................................................................................... 37
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi di Puskesmas Dewantara ......................... 28
Gambar 4.1 Pohon Masalah DBD di Puskesmas Dewantara ...................... 41
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Balasan dari Puskesmas Dewantara
Lampiran 2 : Daftar Hadir Mahasiswa
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Kesehatan Masyarakat didisain untuk menjadi program
pendidikan yang menghasilkan Sarjana berkualitas dalam bidang Kesehatan
Masyarakat. Dengan dasar pemikiran demikian, diharapkan terjadi percepatan
peningakatan mutu dan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Terkait dengan hal diatas Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara
(STIKESSU) sebagai salah satu instansi Pendidikan Kesehatan menerapkan suatu
kegiatan berupa Latihan Kerja Peminatan (LKP) yang diartikan sebagai
pembelajaran kerja Mahasiswa calon Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Latihan Kerja Peminatan (LKP) adalah proses praktis dari belajar
dilapangan agar mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan propesional dan
keterampilan Teknis dengan cara melibatkan diri dalam pekerjaan pada suatu
Institusi/Organisasi sesuai dengan peminatan. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab terhadap
Pembangunan Kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya Kesehatan untuk meningkatkan Kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setap penduduk agar memperoleh derajat
kesehatan yang optimal.
Orientasi pembangunan kesehatan yang semula sangat menekankan upaya
kuratif dan rehabilitatif diubah menjadi upaya kesehatan terintegrasi menuju
kawasan sehat dengan peran aktif masyarakat. Pendekatan terbaru ini menekankan
pentingnya upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
2
rehabilitatif. Selama ini dirasakan bahwa sektor-sektor pembangunan yang lain
belum cukup mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Ini berarti
bahwa kemajuan pembangunan kesehatan dan sektor lain terkait (khususnya
pendidikan dan perekonomian) di Indonesia masih jauh dari memuaskan bila
dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.
Untuk meningkatkan kemampuan lulusan sarjana kesehatan masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara dalam segala bidang keahlian,
dilakukanlah kegiatan latihan kerja peminatan (LKP) sebagai salah satu upaya
peningkatan keahlian mahasiswa yang diperkirakan dapat/mampu memberikan
tingkat kemahiran kepada mahasiswa yang bersangkutan.
1.2 Tujuan LKP
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memperoleh wawasan, pemahaman dan keterampilan propesional
dalam memecahkan masalah kesehatan yang ada di Puskesmas Dewantara
Kecamatan Dewantara.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk menganalisa Program Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Dewantara
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.
2. Untuk menganalisa situasi umum di Puskesmas Dewantara Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.
3. Untuk menganalisa Struktur organisasi di Puskesmas Dewantara Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.
3
4. Untuk menganalisa Pengambilan Keputusan di Puskesmas Dewantara
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.
5. Untuk menganalisa Sumber Daya Manusia di Puskesmas Dewantara
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh UtaraTahun 2016.
6. Untuk menganalisa Finansial di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.
7. Untuk menentukan Deskripsi Masalah di Puskesmas Dewantara Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.
8. Untuk merumuskan Rencana Program di Puskesmas Dewantara Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.
1.3 Manfaat LKP
1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama
perkuliahan sesuai dengan kondisi yang nyata di instansi kerja.
2. Mengetahui profil Puskesmas Dewantara
3. Meningkatkan pengalaman mahasiswa dalam bersosialisasi dengan
masyarakat melalui kegiatan-kegiatan Puskesmas seperti Posyandu,
Pelatihan Kader, Penyuluhan kesahatan dan kegiatan lainnya.
4. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam hal pengenalan program kerja
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam penentuan
prioritas masalah kesehatan yang ada di instansi kerja.
6. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyusun sebuah
rencana strategis di dalam upaya menyelesaikan masalah kesehatan yang ada
sesuai dengan peminatan mahasiswa.
4
7. Sebagai bahan masukan yang baik bagi Puskesmas Dewantara Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan.
5
BAB II
JENIS DAN PROSES KEGIATAN LKP
2.1. Jenis Kegiatan LKP
Kegiatan LKP ini dilakukan di Puskesmas Dewantara dengan kegiatan
pengambilan data primer melalui : Observasi, wawancara dan data sekunder
selama 5 minggu yang dimulai sejak pembekalan di STIKESSU dan mulai LKP
pada tanggal 2 Mei 2016 sampai dengan 11 Juni 2016
Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilakukan selama Latihan Kerja
Peminatan (LKP) di Puskesmas Dewantara adalah :
2.1.1. Data Primer
Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan semua data-data yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara meliputi data
demografi, data geografi, dan data program.
2.1.2. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan untuk melihat gambaran awal terhadap
situasi dan kondisi wilayah kerja tempat pelaksanaan latihan kerja peminatan
meliputi situasi umum, struktur organisasi Puskesmas, gaya pengambilan
keputusan pemimpin, sumber daya manusia yang dimiliki, kemampuan finansial
Puskesmas, dan program pelayanan kesehatan yang dilaksanakan.
2.1.3. Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan kepada kepala Puskesmas dan kepada
seluruh staf penanggung jawab program meliputi penanggung jawab P2M untuk
6
mendapatkan gambaran terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah berjalan
maupun yang akan sedang berjalan.
2.1.4. Data Sekunder.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan semua data-data yang
berhubungan dengan Program P2M, Profil Puskesmas Dan Standart Pelayanan
Minimal Yang ada di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten
Aceh Utara
2.2. Proses Kegiatan LKP
Kegiatan LKP (Latihan Kerja Peminatan) dimulai mulai tanggal 2 Mei
sampai dengan 11 Juni 2016 atau selama 6 Minggu adapun kegiatan yang
dilakukan adalah :
Minggu Pertama
No Kegiatan
1. 02 Mei 2016 : Melapor ke Puskesmas Dewantara
2. 03 Mei 2016 : Pembekalan LKP di Puskesmas Dewantara
3. 04 Mei 2016 : Perkenalan dengan staff dan Kepala Puskesmas
Dewantara
4. 05 Mei 2016 : Wawancara dengan pemegang program P2M
5. 06 Mei 2016 : Analisis program dan Pelayanan Kesehatan
Minggu Kedua
No Kegiatan
1. 09-10 Mei 16 : Melakukan pengambilan data di tata usaha
2. 11 Mei 2016 : Analisis situasi umum
3. 12 Mei 2016 : Wawancara dengan pemegang program DBD
4. 13 Mei 2016 : Wawancara dengan pemegang program yang berkaitan
dengan DBD
7
Minggu Ketiga
No Kegiatan
1. 16 Mei 2016 : Mengambil data Visi dan Misi Puskesmas serta data
struktur organisasinya
2. 17-18 Mei 16 : Analisis Struktur Organisasi
3. 19 Mei 2016 : Wawancara dengan Kepala Tata Usaha dan pemegang
program DBD untuk data proses pengambilan
kebijakan dan gaya kepemimpinan
4. 20 Mei 2016 : Wawancara Kepala Puskesmas untuk data proses
pengambilan kebijakan dan gaya kepemimpinan
5. 21 Mei 2016 : Bimbingan dengan dosen pembimbing di STIKes SU
Minggu Keempat
No Kegiatan
1. 23 Mei 2016 : Analisis proses pengambilan kebijakan / keputusan dan
gaya kepemimpinan
2. 24-25 Mei 16 : Mengambil data kepegawaian dan kependudukan
3. 26-27 Mei 16 : Analisis kebutuhan sumber daya manusia (SDM)
Minggu Kelima
No Kegiatan
1. 30- 31 Mei 16 : Wawancara dengan Bendahara Puskesmas Dewantara
2. 01-02 Juni 16 : Mengambil data finansial
3. 03 Juni 2016 : Analisis kebutuhan finansial
Minggu Keenam
No Kegiatan
1. 06 Juni 2016 : Membuat deskripsi masalah sesuai dengan peminatan
dalam hal ini kasus DBD
2. 07-08 Juni 16 : Menyusun 3 (tiga) rencana program (POA) untuk
mengatasi masalah DBD di Puskesmas Dewantara
8
3. 09-10 Juni 16 : Melengkapi laporan
4. 14 Juni 2016 : Bimbingan dengan dosen pembimbing di STIKes SU
Tabel 2.1 Matriks kegiatan LKP di Puskesmas Dewantara
NO RENCANA KEGIATAN MINGGU
Keterangan I II III IV V VI
1.
a. Melapor ke Puskesmas Dewantara b. Pembekalan LKP di Puskesmas
Dewantara c. Perkenalan dengan staff dan Kepala
Puskesmas Dewantara d. Wawancara dengan pemegang
program P2M e. Analisis program dan Pelayanan
Kesehatan
Terlaksana
2.
a. Melakukan pengambilan data di tata usaha
b. Analisis situasi umum c. Wawancara dengan pemegang
program DBD d. Wawancara dengan pemegang
program yang berkaitan dengan DBD
Terlaksana
3.
a. Mengambil data Visi dan Misi Puskesmas serta data struktur organisasinya.
b. Analisis Struktur Organisasi c. Wawancara dengan Kepala Tata
Usaha dan pemegang program DBD untuk data proses pengambilan kebijakan dan gaya kepemimpinan.
d. Wawancara Kepala Puskesmas untuk data proses pengambilan kebijakan dan gaya kepemimpinan
Terlaksana
4.
a. Analisis proses pengambilan kebijakan / keputusan dan gaya kepemimpinan
b. Mengambil data kepegawaian dan kependudukan
Terlaksana
9
c. Analisis kebutuhan sumber daya manusia (SDM)
d. Bimbingan dengan dosen pembimbing Stikessu
5.
a. Wawancara dengan Bendahara Puskesmas Dewantara
b. Mengambil data financial c. Analisis kebutuhan finansial
Terlaksana
6.
a. Membuat deskripsi masalah sesuai dengan peminatan dalam hal ini kasus DBD
b. Menyusun 3 (tiga) rencana program (POA) untuk mengatasi masalah DBD di Puskesmas Dewantara
c. Melengkapi laporan d. Bimbingan dengan dosen
pembimbing Stikessu
Terlaksana
7. Bimbingan dengan dosen pembimbing dan laporan hasil LKP di STIKes SU
Terlaksana
BAB III
HASIL DAN KEGIATAN LKP
3.1 Analisis Program Pelayanan Kesehatan.
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di kecamatan Dewantara maka
Puskesmas Dewantara membuat program dan pelayanan kesehatan berupa
kegiatan-kegiatan pokok, yaitu :
3.1.1 KIA-KB
Kegiatan ini merupakan upaya kesehatan ibu dan anak yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, menyusui, bayi dan balita serta anak pra
sekolah baik fisik maupun mental.
Kegiatan meliputi :
1. Memberikan pelayanan kebidanan dasar komunikasi informasi edukasi (KIE)
kepada ibu hamil, pelayanan ANC, pertolongan persalinan, perawatan ibu
nifas dan perawatan bayi baru lahir.
2. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan
neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan.
3. Menumbuhkan dan mengoptimalkan serta memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KIA-KB.
4. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan seluruh balita dan anak pra sekolah
meliputi : perawatan bayi baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian
imunisasi, dan upaya perbaikan gizi.
5. Melaksanakan program stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan
anak pra-sekolah yang meliputi perkembangan motorik, kemampuan bicara,
sosialisasi, dan kemandirian anak.
10
6. Melaksanakan manajemen terpadu balita sakit, yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan.
Tabel 3.1
Kunjungan KIA-KB Pada Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh UtaraTahun 2013 s/d 2015.
N
o Cakupan Program
Target
(%)
Pencapaian (%) Kesimpulan
2013 2014 2015
1 K1 95 198 185 189 Tercapai
2 K4 95 868 816 798 Tercapai
3 Neonatus KN1 &
KN4
90 5499 5306 5554 Tercapai
4 Persalinan oleh tekes 90 813 845 843 Tercapai
Sumber : Profil Puskesmas Dewantara
Berdasarkan tabel 3.1. diatas semua cakupan kunjungan KIA-KB di
Puskesmas Dewantara sudah tercapai dengan baik, terutama kunjungan Neonatus.
Tabel 3.2
Jumlah Aksepto Pada KB Di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh UtaraTahun 2013 s/d 2015.
No Cakupan Program Pencapaian (%)
2013 2014 2015
11
1 IUD 0 0 0
2 MUP 0 0 0
3 IMPLAN 2 3 2
4 PIL 417 489 345
5 SUNTIK 972 345 567
6 KONDOM 17 20 21
Sumber : Profil Puskesmas Dewantara
Berdasarkan tabel 3.2. diatas jumlah aseptor KB di Puskesmas Dewantara
terbesar ialah menggunakan suntik, dan terendah ialah IUD dan Impan.
Tabel 3.3
Cakupan Program Posyandu Di Puskesmas Dewantara Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh UtaraTahun 2013 s/d 2015.
No Cakupan Program Pencapaian (%)
2013 2014 2015
1 Cakupan Program Posyandu 961 961 961
2 Partisipasi Masyarakat Ke
Posyandu
789 676 567
Sumber : Profil Puskesmas Dewantara
Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa program posyandu
meskipun telah dikenal masyarakat namun partisipasi masyarakat terhadap
program dan penyelenggaraan posyandu dan kegiatannya masih rendah.
3.1.2 Usaha perbaikan gizi
12
Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis saja.
Masalah gizi disebabkan beberapa faktor antara lain: kemiskinan yang erat
kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga juga
menyangkut aspek pengetahuan dan prilaku yang kurang mendukung pola hidup
bersih dan sehat.
3.1.3 Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit
Tujuan program ini untuk mencegah terjadinya penularan penyakit,
menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit tersebut.
Tabel 3.4
Pencapaian Pemberantasan Dan Penanggulangan Penyakit Puskesmas
Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2014 s/d Tahun 2015
No Cakupan
Program
Target
(%)
Pencapaian Kesimpulan
2014 2015
1 BCG 95 334 245 Tidak Tercapai
2 DPT-HB1 95 356 298 Tidak Tercapai
3 DPT-HB2 90 345 245 Tidak Tercapai
4 DPT-HB3 90 256 289 Tidak Tercapai
13
5 Polio1 95 918 923 Tercapai
6 Polio2 90 949 954 Tercapai
7 Polio3 90 951 956 Tercapai
8 Polio4 85 963 968 Tercapai
9 Campak 95 957 962 Tercapai
10 Hepatitis B 95 844 849 Tercapai
Sumber : Profil Puskesmas Dewantara
Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui bahwa terdapat cakupan program
imunisasi yang belum tercapai, ini terutama imunisasi BCG dan DPT. Ini
Dikarenakan banyak ibu yang takut anaknya demam setelah diimunisasi. Banyak
ibu yang masih kurang pengetahuannya terhadap imunisasi ini.
3.1.4 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan meliputi : Promosi Posyandu, pembinaan Posyandu, pembinaan
kader Posyandu.Posyandu merupakan sebagai forum komunikasi alih teknologi
dan pelayanan kesehatan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat, yang
mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak
dini.
Sasaran:
Bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur)
Tujuan:
a. Menurunkan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) dan anak balita
b. Menurunkan angka kelahiran
c. Meningkatkan Pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
14
d. Mempercepat penerimaan NKKBS
e. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat
f. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat
3.1.5 Perawatan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan meliputi mempersiapkan pelayanan, mengkaji kebutuhan
penderita, pembinaan keluarga rawan, melakukan rujukan bila perlu.
3.1.6 Pemeriksaan Dan Pengobatan
Kegiatan meliputi Melakukan diagnosa sedini mungkin, melaksanakan
tindakan pengobatan, melaksanakan rujukan diagnostik dan rujukan pengobatan.
3.1.7 Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu wahana untuk
meningkatakan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk prilaku
hidup sehat. Kegiatan ini meliputi pendataan jumlah sekolah dan siswa,
penyuluhan tentang Personal Hygiene dan kesehatan lingkungan, penjaringan
kesehatan pada peserta didik, pemeriksaan kesehatan periodik sekali dalam
setahun, Imunisasi, P3K.
Dari seluruh jumlah sekolah yang meliputi SD, SMP/ Madrasah
Tsanawiyah, SMA/ Madrasah Aliyah berjumlah 6 (Enam), dimana yang memiliki
usaha kesehatan sekolah (UKS) sebanyak 4 (Tiga).
3.1.18. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
Indonesia menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan yaitu
peningkatan beberapa penyakit menular sementara penyakit tidak menular atau
15
degeneratif mulai meningkat. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit
bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian dari
penyakit menular dan mencegah penyebaran serta mengurangi dampak sosial
akibat penyakit. Upaya pemberantasan penyakit antara lain :
1. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
2. Melaporkan kasus penyakit menular
3. Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang
masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru, dan untuk mengetahui sumber
penularan
4. Tindakan permulaan untuk penanganan Penularan penyakit
5. Menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
6. Pemberian Imunisasi
7. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
16
Tabel 3.5
Data Indikator Penyakit Menular Puskesmas Dewantara Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas angka kejadian penyakit menular dilaporkan
terjadi penurunan pada beberapa penyakit. Penyakit DBD dan diare harus
No Bulan
Jenis Penyakit
Diare DBD Malaria Rabies TB Kusta AFP Campak
Klinis Difteri
1 Januari 55 - - - 6 2 - - -
2 Februari 30 - - - 3 - - 2 -
3 Maret 46 - - - 4 - - 3 -
4 April 46 - - - 4 2 - 1 -
5 Mei 34 - - - 4 1 - 1 -
6 Juni 31 - - - 5 - - 1 -
7 Juli 21 - - - 3 - - 2 -
8 Agustus 35 - - - 5 - - - -
9 September 40 - - - 4 - - 1 -
10 Oktober 20 2 - - 3 - - - -
11 November 12 - - - 4 1 - - -
12 Desember 20 - - - 4 2 - - -
Total 358 2 - - 49 5 - 11 -
17
diwaspadai terjadi peningkatan kasus pada bulan-bulan menjelang akhir tahun
yang berhubungan dengan musim hujan. Juga perlu ditingkatkan peran surveilens
untuk mendeteksi kasus-kasus penyakit yang tidak dilaporkan.
Pada saat ini Puskesmas Dewantara telah membuka pelayanan Klinik VCT
(Voluntary Conseling Test) HIV untuk deteksi dini HIV dan AIDS. Kegiatan
Klinik VCT ini untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasus HIV positif yang
tinggi di kecamatan Dewantara. Jumlah kasus HIV positif yang telah ditemukan di
kecamatan Dewantara sebanyak 7 kasus dari 47 kasus di kabupaten Aceh Utara.
Pada tahun 2015 ditemukan 1 kasus baru.
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan yang bekerja sama dengan YPAP
(Yayasan Permata Aceh Peduli) dan Caritas Germany sebagai berikut :
Tabel 3.6
Kegiatan Program HIV dan AIDS Puskesmas Dewantara Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2015
NO KEGIATAN JUMLAH
PESERTA
1 Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
(P.P.I.A) bagi bidan desa 22
2 Pelatihan Tes HIV atas Inisiatif Petugas Kesehatan
(T.I.P.K) bagi petugas puskesmas 20
3 Pelatihan Kader Posyandu Peduli AIDS (Desa Bangka 20
18
Jaya, Desa Tambon Tunong, dan Desa Paloh Lada)
4 Pelatihan Layanan Komprehensif Berkesinambungan
(LKB) bagi petugas puskesmas 40
5
Penyuluhan HIV bagi Ibu Rumah Tangga (IWAPI
Dewantara) 37
6 Workshop Management Akses Layanan VCT dan IMS di
Polsek Dewantara 26
7 Penyuluhan HIV bagi ibu hamil di Desa Tambon Tunong Kegiatan
dilakukan
setiap
3 bulan sekali
8 Penyuluhan HIV bagi ibu hamil di Desa Paloh Lada
9 Penyuluhan HIV bagi ibu hamil di Desa Bangka Jaya
10 FGD Kader Posyandu Tambon Tunong 5
11 FGD Kader Posyandu Paloh Lada 5
12 FGD Kader Posyandu Bangka Jaya 5
13 Pelatihan Kewaspadaan Universal di RSUD Cut Meutia 30
14 Penyuluhan HIV bagi Laki-laki resiko tinggi (Den Rudal
dan Rutan Lhoksukon) 96
15
Studi banding Layanan Komprehensif Berkesinambungan
ke Puskesmas Padang Bulan dan Puskesmas Teladan,
Medan
2
16 Pelatihan petugas klinik VCT di Banda Aceh 4
17 Peresmian Klinik VCT
19
Gambar 3.1
PASIEN DATANG
KB IMUNISASI
LOKET PENDAFTARAN & KLINIK SANITASI
KAMAR DOKTER
KIA
KAMAR SUNTIK / SP2TP
PULANG
KAMAR OBAT
20
Protap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh UtaraTahun 2014
3.2. Analisa Situasi Umum.
3.2.1. Letak Geografis
Puskesmas Dewantara Terletak di wilayah Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 15 desa dengan karakteristik penduduk
mayoritas suku Aceh dan mempunyai kebiasaan adat-istiadat yang kental.
Wilayah Puskesmas Dewantara terdiri dari datar sampai dengan lembah
dan berbukit dengan luas wilayah 39,47 Km2 dengan batas-batas wilayah
Puskesmas Dewantara yaitu :
Sebelah Timur berbatasan dengan pemerintahan Kota Lhokseumawe
Sebelah Barat Berbatasan dengan Kecamatan Muara Dua
Sebelah Utara Berbatasan dengan Laut Selat Melaka
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kecamatan Simpang Nisam
Keadaan wilayah Puskesmas Dewantara adalah wilayah pinggir pantai,
yang beriklim tropis dengan curah hujan yang rendah.
3.2.2 Data Demografi
Data demografi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.7
21
Jumlah Penduduk Dan Jumlah Kepala Keluarga Di Wilayah Kerja
Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceha Utara
Tahun 2013
No. Nama Desa Jumlah Penduduk Jumlah KK
1. Paloh Igeuh 1.011 251
2. Paloh Gadeng 3.948 881
3. Tambon Tunong 4.426 1.001
4. Tambon Baroh 4.776 1.084
5. Paloh Lada 5.532 1.295
6. Pulo Rungkom 1.274 384
7. Ulee Pulo 1.929 449
8. Ulee Reuleung 1.107 249
9. Lancang Barat 4.301 1.047
10. Glp. Sulu Barat 1.442 276
11. Glp. Sulu Barat 1.297 323
12. Uteun Geulinggang 3.762 932
13. Keude Kr. Geukueh 3.301 851
14. Bangka Jaya 3.704 920
15. Bluka Teubai 1.632 382
TOTAL 43.442 10.325
Berdasarkan tabel 3.7. Penduduk terbanyak adalah desa Paloh Lada, ini
dikarenakan desa itu merupakan pemukiman dari 3 perusahan yang ada di Aceh
Utara.
22
3.2.3 Keadaan Lingkungan
Keadaan lingkungan penduduk dapat dilihat dari sumber air bersih
penduduk. Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Dewantara masih
memanfaatkan sumur gali dan mengambil air bersih dari perusahaan. Penduduk
yang memiliki jamban sehat hanya 90%, tempat sampah yang sehat sebanyak
80%. Persentase rumah sehat sebanyak 90% dan tidak ditemukan rumah yang
memiliki pengelolaan air limbah tidak yang sehat.
3.2.4 Fasilitas Umum
Tabel 3.7
Fasilitas Umum Di Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara Kecamatan
Dewantara Kabupaten Aceha Utara Tahun 2013
No. Sarana Umum Jumlah
1. Mesjid 23
2. Polsek 1
3. Puskesmas 1
4. KUA 1
5. Meunasah 38
6. Perguruan Tinggi 1
7. SD 24
8. SLTP 8
9. SLTA 6
10. SMK 1
11. Pesantren 5
23
12. Klinik Swasta 1
13. Praktek Dokter 10
14. Praktek Bidan 18
15. Posyandu 27
16. Puskesmas Pembantu 3
17. Poskesdes 4
18. Depot Obat/ Apotik 9
3.2.5 Sarana Dan Prasarana Puskesmas
Sarana dan prasarana Puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.9
Sarana Dan Prasarana Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014.
NO NAMA RUANGAN JUMLAH
1 Ruang Kartu 1
2 Ruang Imunisasi 1
3 Ruang Gizi 1
4 Ruang Obat 1
5 Ruang Tata Usaha 1
6 Ruang Kepala Puskesmas 1
7 Gudang Obat 1
8 Gudang Peralatan 1
9 Kamar Mandi 2
24
10 Ruang Laboratorium 1
11 Aula 1
12 Ambulance 4
Sumber : Profil Puskesmas Dewantara
Hasil analisis diperoleh bahwa sarana ruangan Puskesmas Dewantara
Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara sudah lengkap.
3.3. Analisis Struktur Organisasi
nbangan
Kepala Puskesmas
Tata Usaha Adnan
Bendahmasyitaara Cut Nurmasyitah,SKM
Administrasi Umum Suryati
Kepegawaian Dian Variani
Rekam Medis/SP2TP Fikri Rastina
YANKES
Kesling
P2PL
PROMKES
KIA/KB
GIZI Eko S.Rediarti
Upaya Pengembang
Apotik Nuryana
LaboratoriumRita Zahara
Lansia Safrida
Apotik Nuryana
UKS
Syahnimar, SKM
Pustu 1. Bluka Teubai 2. Cut Murong 3. Paloh Gading
Bidan Desa
KIA Epie Aprilianty
KB Halmiati
Surveiland/DBD Fitria, SKM
Imunisasi Sufnidar
Kusta/Malaria/TB
Ade reza
Poli Umum drg. Cut Liza
Poli Gigi drg.
Safiatuddin Poli MTBS
Zuriani
UGD Sumiati
BENDAHARA Zubaidah Zakaria (PPTK)
Fauziah, SKM (Jamkesmas) Juminawar, Amd.Keb (JKA)
3.3.1 Kepala Puskesmas mempunyai tugas :
1. Memimpin Puskesmas dalam pelaksanaan tugas yang telah digariskan dan
ditetapkan berdasarkan peraturan perundang — undangan yang berlaku
dan kebijakan Pemerintah Daerah yakni Meningkatkan derajat Kesehatan
Masyarakat.
2. Melaksanakan kebijaksanaan umum Pemerintah Daerah di bidang Kesehatan
3. Melaksanakan Kebijakan tekhnis di bidang kesehatan sesuai dengan
Kebijakan Umum yang telah disiapkan oleh Kepala dinas Kesehatan Daerah.
4. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Instansi Pemerintah
Lembaga Masyarakat yang berhubungan dengan Dinar Kesehatan.
3.3.2 Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Melaksanakan Urusan Ketatausahaan Puskesmas
2. Melaksanakan urusan umum dan Kepegawaian Berta Perencanaan
3. Melaksanakan hubungan dengan lembaga resmi dan masyarakat dalam rangka
pelayanan informasi kesehatan.
4. Melakukan Pengumpulan dan Pengolahan Data
5. Penyajian dan evaluasi pembangunan kesehatan, akreditasi sarana dan
prasarana kesehatan
6. Melaksanakan pembuatan Surat Parnyataan Melaksanakn Tugas Bidan PTT
7. Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan olch Kepala Puskesmas
8. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Kepala Puskesmas.
3.3.3 Bendahara mempunyai tugas :
22
1. Menyusun keuangan dan pertanggung jawaban keuangan baik rutin maupun
pembangunan serta dana - dana pusat kepada yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundang - undangan yang berlaku.
2. Menyusun laporan berkala dengan cara mempelajari, mengolah dan
menganalisa laporan basil pelaksanaan kegiatan data dan informasi.
3. Melaksanakan penyimpanan berkas - berkas dokumen yang meliputi
kegiatan administrasi keuangan dan masalahnya.
3.3.4 Promkes dan PSM mempunyai tugas :
1. Melaksanakan penyelenggaraan sistim informasi kesehatan kecamatan
(Penyebarluasan informasi) dan upaya promosi kesehatan masyarakat.
2. Melaksanakan pengembangan komunikasi dan penyebarluasan
informasi kesehatan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan
kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah, temu kerja UKS dan
pelatihan kader kesehatan sekolah.
3. Melaksanakan pembuatan rencana kerja dalam bidang penyuluhan dan
sistim informasi kesehatan
4. Meningkatkan kegiatan penyuluhan sistim informasi kesehatan antara lain
PHBS, Penanggulangan / penyuluhan Narkoba, HIV / AIDS dan lain —
lain.
5. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
3.2.5 Petugas K I A mempunyai tugas :
1. Melaksanakan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Ibu, Anak
23
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak meliputi ibu hamil,
ibu menyusui, bayi, anak dan peserta KB.
3. Melaksanakan Pembinaan dan pengawasan terhadap para bidan, dukun
beranak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Membina dan mempertinggi mutu pelayanan dan pemeriksaan ibu nifas, ibu
hamil, ibu menyusui serat perencanaan dan pengawasannya.
5. Melaksanakan bimbingan dalam menanggulangi penyakit persalinan di
luar Puskesmas serta usaha — usaha pendidikan yang berkaitan dengan
persalinan.
6. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan meliputi perbaikan, pemeliharaan
dan mempertinggi derajat kesehatan bayi dan anak prasekolah.
7. Melaksanakan pelayanan dan pembinaan bagi peserta KB
8. Melaksanakan pelaporan sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang
berlaku.
3 . 3 . 6 Petugas Imunisasi mempunyai tugas
1. Melaksanakan perencanaan kebutuhan vaksin sesuai dengan kebutuhan
wilayah kerja puskesmas, mengambil vaksin ke Kabupaten dan
mendistribusikannya ke Puskesmas Pembantu dan Poskesdes serta bidan
desa wilayah kerja puskesmas.
2. Melaksanakan vaksinasi meningitis dan vaksin influenza bagi calon Jemaah
Haji dan melaksanakan vaksinasi TT bagi calon pengantin dan ibu hamil.
3. Melaksanakan kegiatan Imunisasi DT bagi anak sekolah dan vaksinasi (DPT
1, 2, 3), (Polio 1, 2, 3, 4), Campak, (BCG 1, 2, 3) bagi bayi dan balita.
24
4. Monitoring, Evaluasi dan penyusunan Laporan.
3.3.7 Petugas P 2 P mempunyai tugas :
1. Melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular
2. Mengumpulkan data penyakit Diare / Kolera, Campak, Malaria, TB Paru,
ISPA, Kusta, Rabies, Kulit, Kelamin dan beberapa penyakit sesuai dengan
Undang-undang Karantina.
3. Melaksanakan penyelidikan semua Kejadian Luar Biasa ( KLB ) kejadian
wabah dan bencana yang berskala daerah kecamatan serta
penanggulangannya.
4. Melaksanakan pemberantasan vector penular penyakit.
5. Melaksanakan pencarian kasus gigitan hewan tersangka rabies dan
memberikan pengobatan terhadap gigitan hewan tersangka rabies dengan
jalan penyuntikan vaksin rabies dan pengambilan specimen hewan yang
menggigit tersangka rabies dan mengirimnya ke laboratorium kabupaten
untuk pemeriksaan selanjutnya.
6. Melaksanakan pencarian dan penemuan langsung penderita penyakit Kusta
dan keluarganya serta memberikan pertolongan.
7. Melaksanakan pencarian dan penemuan langsung penderita Filariasis ( Kaki
Gajah) dan keluarganya serta memberikan pertolongan
8. Melaksanakan pencarian dan penemuan langsung penderita TB Paru dan
keluarganya serta memberikan pertolongan obit paket TB Paru yang telah
disediakan Pemerintah Pusat.
9. Melaksanakan Pemeriksaan terhadap Wanita, melakukan pengobatan
25
terhadap penderita penyakit kelamin dan pemeriksaan Specimen terhadap
Wanita secara periodik.
1 0 . Melakukan supervise serta Penyuluhan kepada Masyarakat.
1 1 . Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
1 2 . Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan.
3 . 3 . 8 Pengobatan Dasar dan Rujukan mempunyai tugas :
1. Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang wajib
dilaksanakan oleh Puskesmas
2. Melaksanakan pengurusan pelayanan perawatan dan pengobatan
terhadap penderita yang tidak mampu / keluarga miskin.
3. Melaksanakan rujukan pasien ke RSUD Kabupaten / Kota jika diperlukan
setelah diberikan pertolongan pertama.
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan.
3.3.9. Petugas Gizi mempunyai tugas :
1. Melaksanakan penyelenggaraan peningkatan nilai gizi masyarakat
dengan berpedoman sertifikasi tekhnologi kesehatan dan gizi.
2. Melaksanakan usaha-usaha perbaikan gizi masyarakat meliputi
penanggulangan gizi, penilaian gizi dan perbaikan mutu menu makanan
3. Melaksanakan supervise serta Penyuluhan kepada masyarakat dalarn bidang
Gizi.
4. Melaksanakan pelaporan sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.
3 . 3 .1 0 Pustu mempunyai tugas :
26
1. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat di wilayah kerja
yang telah ditentukan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten.
2. Sebagai cabang dari Puskesmas maka Pustu ikut Berta membantu
melaksanakan penyuluhan dan penelitian kasus penyakit di wilayah
kerjanya sesuai dengan petunjuk Kepala Puskesmas Induk.
3. Melaksanakan pelaporan sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.
3 . 3 .1 1 Bidan Desa mempunyai tugas
1. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat di desa tempat
bertugas.
2. Melaksanakan pelayanan keseliatan bagi ibu dan anak meliputi ibu hamil, ibu
menyusui, bayi, dan anak.
3. Melaksanakan Posyandu dan Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) yang
jadwalnya ditentukan oleh Puskesmas
4. Melaksanakan Persalinan bagi Ibu hamil di desa tempat bertugas.
5. Melaksanakan rujukan pasien ke Puskesmas jika diperlukan setelah diberikan
pertolongan pertama.
6. Melaksanakan pelaporan sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.
Dari penjabaran tugas diatas dapat disimpulkan bahwa penjalanan wewenang
masing-masing pemegang program telah sesuai tupoksi. Sehingga tidak ada
tupoksi yang tumpang tindih.
Analisa dari Struktur Organisasi yang digunakan di Puskesmas Dewantara
adalah :
1. Bentuk Komunikasi di Puskesmas Dewantara Top Down karna: Kepala
27
Puskesmas menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasi,
memotivasi bawahaan, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan
para staff.
2. Berdasarkan struktur organisasi Puskesmas Dewantara bahwa Kepala
Puskesmas adalah seorang Dokter. Seharusnya yang menjadi Kepala
Puskesmas adalah Lulusan Pendidikan Kesehatan Masyarakat.
3. Tata Usaha di Puskesmas Dewantara adalah lulusan DIII Keperawatan.
Yang semestinya menjadi Kepala Tata Usaha adalah berlatar belakang
pendidikan administrsi dan sekretaris.
4. Pemegang bidan gizi adalah yang berlatar belakang DI kebidanan. Untuk
bidang Gizi ini seharusnya
5. Program KIA di Puskesmas Dewantara sudah melaksanakan tugasnya
dan telah mengikuti pelatihan. SDM dalam program ini pemegangnya
berpendidikan DIII Kebidanan.
6. Program Pengobatan Dasar di Puskesmas Dewantara sudah optimal, ini
dilihat dari cakupan yang sudah tercapai dari target yang ditetapkan.
Pemegang program adalah S1 Kedokteran yang sudah sering mengikuti
pelatihan.
7. Program P2P di Puskesmas Dewantara sudah melaksanakan tugasnya,
SDM dalam program ini pemegangnya berpendidikan SKM.
8. Pemegang bidang promkes adalah yang berlatar belakang pendidikan
Sarjana Kesehatan Masyarakat.
9. Pemegang Bidang imunisasi adalah berlatar belakang pendidikan DI
Kebidanan. Cakupan UCI di Puskesmas Dewantara belum memenuhi
28
target yang ditetapkan yaitu 80%.
10. Bidan PTT yang bekerja di Wilayah Puskesmas Dewantara berpendidikan
DIII Kebidanan.
Menurut observasi dalam menentukan target dan pencapaiannya setiap
program/kegiatan selama ini dibahas bersama forum rapat bulanan di Dinas
Kesehatan yang dilaksanakan setiap bulan diikuti seluruh Kepala Puskesmas,
Kepala Dinas Kesehatan dan pejabat Kepala Bidang. Dan Kemudian ditindak
lanjuti di Puskesmas pada saat minilokakarya Puskesmas Bulanan yang
dilaksanakan tiap bulan minggu ketiga yang dihadiri oleh seluruh staff Puskesmas
dan Bidan PTT
Berdasarkan pengamatan penulis maka masalah analisa struktur organisasi
Di Puskesmas Dewantara sudah baik
3.4 Analisis Pengambilan Keputusan
3.4.1 Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan yang diambil kepala Puskesmas Dewantara dapat
disimpulkan menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis dimana dalam
mengambil keputusan sangat mementingkan musyawarah yang diwujudkan dalam
setiap jenjang dan didalam unit masing-masing. Dengan demikian dalam
pelaksanaan setiap keputusan/kebijakan tidak dirasakan sebagai kegiatan yang
dipaksakan.
Gaya kepemimpinan ini dapat dilihat dari kesepakatan atas pemakaian
Ambulance saat menjalankan program-program Puskesmas, disepakati bahwa
ambulance dapat digunakan untuk pelayanan luar gedung dengan tujuan desa
yang jauh, dan untuk desa yang dekat hanya menggunakan sepeda motor milik
29
staf yang ditugaskan. Sehingga tidak ada bentrok saat akan menjalankan tugas di
waktu yang bersamaan.
3.4.2 Cara Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan di Puskesmas Dewantara dilakukan dengan
cara demokratis melalui kegiatan mini loka karya bulanan yang dilakukan di
setiap awal bulan dan diakhir tahun untuk menyamakan persepsi melalui hasil
kesepakatan bersama antara kepala Puskesmas dan staf untuk mengatasi masalah
yang belum tuntas diatasi dan menyusun kegiatan untuk progran kerja di tahun
yang telah lewat dan tahun yang akan datang.
Berdasarkan pengamatan penulis maka masalah analisa struktur organisasi
yang menjadi priorotas ialah Pemegang program imunisasi masih berlatar
belakang pendidikan D1 Kebidanan, yang seharusnya minimal D3 Kebidanan.
3.5 Analisis Sumber Daya Manusia
Untuk Data ketenagaan di Puskesmas Dewantara Lebih rinci dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.10
Tenaga Kesehatan Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten
Aceh Utara Tahun 2014.
30
No Tenaga Kesehatan Jumlah Orang
1. Dokter Umum 3
2. Dokter Gigi 1
3. Sarjana Kesehatan Masyarakat 7
4. Asisten Apoteker 1
5. S1 Keperawatan 1
6. D3 Keperawatan 13
7. D3 Lingkungan 2
8. D3 Kebidanan 13
9. D1 Kebidanan 33
10. D3 Analis Kesehatan 1
11. D3 Teknisi Elektromedis 1
12. D3 Fisioterapi 1
13. Bidan PTT 14
14. D1 Gizi 1
15. SMAK 1
16. SPK 8
17. SPRG 1
18. SLTA/SMK 3
19. SPPH 1
20. SLTP 1
Jumlah 93
Sumber : Profil Puskesmas Dewantara
31
Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat disimpulkan bahwa masih dibutuhkan
tenaga-tenaga kesehatan yang berkompetensi untuk mengisi kekosongan tenaga
kesehatan di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh
Utara, yakni Dokter umum, Dokter gigi, Apoteker, Petugas laboratorium, dan
lainnya.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Dewantara sekitar 43442
jiwa, maka menurut standard KemKes RI No. 1202/Menkes/VIII/2003 tanggal 21
Agustus 2003 tentang Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat (Depkes, 2003)
spesifikasi beban kerja pelayanan kesehatan diuraikan berikut ini
Tabel 3.11
Ratio Sumber Daya Kesehatan Dengan Jumlah Penduduk Menurut KemKes
RI di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara
Tahun 2014
NO Tenaga Kesehatan Jumlah yang ada Kelebihan kekurangan
1 Dokter Umum 3 0 4
2 Farmasi 1 0 3
3 Gizi 1 0 3
4
5
Perawat 21 2 0
Bidan 43 15 0
6 Kesling 2 0 1
7 Kesehatan Masyarakat 7 0 0
8 Tehknis Medis 1 0 0
32
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Dewantara tidak sesuai dengan
standard KemKes RI spesifikasi beban kerja pelayanan kesehatan. Sarana
kesehatan bersumber daya masyarakat dalam rangka meningkatkan cakupan
kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan
potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu. Dari analisis sumber
daya manusia berdasarkan penemuan di lapangan dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Kepala Puskesmas tidak sesuai dengan jurusan yang diambil karena tamatan
Dokter.
2. Tata usaha di bagian keuangan tidak sesuai dengan jurusan yang diambil
karena tamatan D-I Kebidanan, demikian juga dengan bagian pencatatan dan
pelaporan jurusan yang diambil tidak sesuai karena tamatan SPK, untuk
bagian umum juga tidak sesuai dengan urusan yang diambil karena lulusan
SMA.
3. Unit Promkes, unit KIA dan KB, Unit P2P, Unit pengobatan, dan sudah
sesuai dengan jurusan yang diambil.
4. Unit Imunisasi sudah sesuai dengan latara belakang pendidikan yang diambil
karena tamatan D-I Kebidanan. Tetap Sebaiknya pemegang program
imunisasi adalah D-III kebidanan dan telah mendapat pelatihan menjadi juru
imunisasi.
5. Kepala Puskesmas Pembantu tidak sesuai dengan jurusan yang diambil
karena tamatan D-I kebidanan.
33
6. Unit gizi tidak sesuai dengan jurusan yang diambil karena tamatan D-III
Kebidanan.
3.5 Analisis Finansial
Anggaran untuk Puskesmas Dewantara dapat dilihat pada tabel 3.1.2 di
bawah ini.
Tabel 3.12
Rincian Laporan Keuangan Puskesmas Dewantara Kecamatan
DewantaraKabupaten Aceh Utara Tahun 2011 s/d 2013.
No Rincian
Biaya 2011 2012 2013 Kenaikan
1 Promosi
Kesehatan Rp. 3.725.000 Rp. 4.550.000 Rp. 6.745.000 Rp. 3.020.000
2 KIA dan
KB Rp. 3.450.000 Rp. 3.800.000 Rp. 4.150.000 Rp. 700.000
3 Kesehatan
Lingkungan Rp. 2.455.000 Rp. 3.850.000 Rp. 5.890.000 Rp. 3.435.000
4 P2P Rp. 2.770.000 Rp. 3.980.000 Rp. 6.668.000 Rp. 3.898.000
5 Pengobatan Rp. 6.750.000 Rp. 7.000.000 Rp. 8.500.000 Rp. 2.250.000
6 Jamkesmas Rp. 6.000.000 Rp. 7.650.000 Rp. 8.000.000 Rp. 2.000.000
7 BOK - - Rp. 8.350.000 -
Sumber : Profil Puskesmas Dewantara
Dari setiap rincian biaya diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan jumlah keuangan Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara
34
Kabupaten Aceh Utara. Walaupun anggaran tiap tahun meningkat namun belum
mencukupi untuk menjalankan seluruh program-program kesehatan yang ada.
39
BAB IV DESKRIPSI MASALAH DAN RENCANA PROGRAM
4.1. Deskripsi Masalah dan Analisis Penyebab Masalah
4.1.1. Deskripsi Masalah
Dari analisis yang telah dilakukan pada program P2P adapun masalah
yang ditemukan adalah :
1. Program imunisasi BCG belum mencapai target (83,5% target 95%).
2. Program imunisasi HB0 belum mencapai target (82,1% target 90%).
3. Program TB Paru untuk kegiatan cakupan penderita Tb Paru belum
mencapai target (63%, target 90%).
4. Program P2 DBD belummencapai target (33,3 % target 100%).
Dari hasil analisis yang menjadi penyebab masalah kesehatan di Puskesmas
Dewantara adalah :
1. Berdasarkan analisa situasi umum Lingkungan di wilayah dewantara
dikelilingi oleh persawahan dan pertambakan, banyak persawahan dan
pertambakan disana yang tidak digunakan lagi, apabila hujan deras dapat
mengakibatkan air tergenang bahkan banjir, yang dapat menyebabkan
terjadinya wabah penyakit salah satunya DBD.
2. Analisa struktur organisasi di Puskesmas Dewantara pemegang program
P2M tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Dimana pemegang
program P2M seorang yang latar belakang pendidikannya S1 K3.
3. Kurangnya rasio tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas Dewantara
(Tabel 3.10) dan tidak sesuainya latar belakang pendidikan pemegang
program P2 DBD (Tabel 3.11).
40
4.1.2. Analisis Penyebab Masalah
Berdasarkan analisis pada bab III maka penyebab kasus DBD di wilayah
kerja Puskesmas Dewantara adalah sebagai berikut :
1. Belum maksimalnya program P2 DBD yang diberlakukan di
Puskesmas Dewantara, diantaranya :
- Kegiatan penyuluhan/ pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang
dilakukan tidak menyeluruh, hal tersebut dikarenakan jumlah
petugas yang tidak cukup untuk menjangkau seluruh kelurahan
dalam waktu yang bersamaan/ berdekatan.
- Kegiatan fogging yang tidak dilakukan sebagaimana mestinya.
Menurut Depkes RI (2007), seharusnya pengasapan/ fogging
dilakukan dalam radius 200 meter dengan berpusat pada rumah
kasus. Namun dalam pelaksanaannya, pengasapan/ fogging tidak
dilakukan dengan sebagaimana mestinya. Hanya rumah dengan
radius <100 meter yang mendapatkan fogging. Selain itu untuk
kegiatan ini dapat dinilai kurang tanggap, karena apabila meskipun
telah mendapat laporan adanya kasus, kegiatan fogging tidak
segera dilaksanakan melainkan setelah dua atau tiga hari dari
adanya pelaporan kasus. Selain oleh karena petugas pemegang
program P2 DBD, ketidaktanggapan ini juga disebabkan oleh
petugas fogging yang tidak segera merespon adanya kasus karena
jumlah petugas fogging yang terbatas.
- Pembagian bubuk Abate dilaksanakan tidak secara terjadwal (tidak
rutin dilaksanakan), dan apabila pada saat pembagian bubuk Abate,
41
tidak semua rumah warga dengan kasus DBD mendapatkannya
(hanya jika warga meminta). Berdasarkan hasil wawancara dengan
pemegang program P2 DBD, hal tersebut adalah karena jumlah
persediaan bubuk Abate yang selalu terbatas. Serta jika pada saat
pembagian bubuk Abate ada rumah warga yang sedang tidak ada
orangnya, maka untuk jatah rumah tersebut tidak diberikan pada
waktu lain juga tidak dititipkan pada tetangga rumah tersebut.
2. Kurangnya rasio tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas
Dewantara (Tabel 3.10) dan tidak sesuainya latar belakang pendidikan
pemegang program P2 DBD (Tabel 3.11).
Gambar 4.1.
Pohon Masalah DBD di Puskesmas Dewantara
Kasus DBD
Banyaknya persawahan dan
pertambahan yang tidak digunakan lagi.
Belum maksimalnya P2P DBD yang diberlakukan
dan dilaksanakan di Puskesmas Dewantara,
diantaranya kegiatan PSN, fogging, dan pembagian
bubuk Abate
Belum sesuainya jenis tenaga kesehatan yang
mengkoordinir program P2 DBD dengan jabatannya
42
4.2. Rencana Program
Rencana program yang akan dilakukan di Puskesmas Dewantara untuk
mengatasi rendahnya cakupan P2 DBD ialah :
1. Pelatihan pegawai pemegang program P2 DBD tentang cara penanggulangan
DBD di Puskesmas Dewantara yang dapat dilakukan melalui Dinas
Kesehatan Aceh utara.
2. Menyusun ulang jadwal untuk kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
yaitu rutin dilakukan seminggu sekali disetiap daerah yang terkena DBD,
serta dalam pelaksanaannya petugas pemegang program P2 DBD dibantu
oleh petugas pemegang program lain (Surveilans, Kesehatan Lingkungan,
Promosi Kesehatan, dll) guna mempermudah jangkauan wilayah kerja.
3. Membentuk tim pengawas kegiatan fogging dan pemberian bubuk Abate yang
dapat dibentuk dari Puskesmas Dewantara maupun oleh Dinas Kesehatan
Aceh utara.
44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan analisis program kesehatan di Puskesmas Dewantara
didapatkan bahwa program (P2P) Pencegahan, Penanggulangan dan
Pemberantasan Penyakit DBD di Puskesmas Dewantara masih rendah,
cakupan pencapaiannya hanya 33 % dari target 100 %.
2. Analisis struktur organisasi di Puskesmas Dewantara pemegang program
P2P DBD tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dimana
pemegang program P2P ialah seorang yang latar belakang pendidikannya
S1 SKM jurusan K3.
3. Analisis sumber daya manusia di Puskesmas Dewantara masih kurangnya
tenaga kesehatan. Khususnya Ahli Epidemiologi sebanyak 1 orang.
4. Pada analisis financial diketahui ada peningkatan jumlah keuangan
Puskesmas Dewantara. Walaupun anggaran tiap tahun meningkat namun
belum mencukupi untuk menjalankan seluruh program-program kesehatan
yang ada khususnya program P2P DBD.
5.2 Saran
1. Bagi Puskesmas Dewantara mencakup pemenuhan akan data yang akurat
dengan wilayah kerja yang luas maka perlu meningkatkan koordinasi
antar lintas sektoral, kader serta klinik bidan yang ada di wilayah kerja
puskesmas.
45
2. Diharapkan dalam menjalankan tugas sebagai kepala Puskesmas dapat
mempertahankan gaya kepemimpinan yang telah diterapkan. Dan mampu
mengkoordinasi antara pemegang program.
3. Pertahankan cakupan program yang telah di capai dan tingkatkan kinerja
dalam mencapai cakupan target yang belum tercapai.
4. Kepada Badan Kepegawaian Daerah dan Dinas Kesehatan Aceh utara
agar menambah sumber daya manusia di Puskesmas Dewantara dan
sesuai dengan disiplin ilmu yang diperlukan dan pada jabatan yang
sesuai.
3.4. Analisis Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas dr. Iskandar
Tata Usaha Adnan
Bendahara Ratna,BE
Administrasi Umum Yanti Herawati, SKM
Kepegawaian Dian Variani, Amd. Keb
Rekam Medis/SP2TP Fikri Rastina, SKM
YANKES
Kesling
P2PM
PROMKES
KIA/KB
GIZI Eko S.Rediarti, Amd. Keb
Upaya Pengembang
Apotik Nuryana, Akfar
Laboratorium Rita Zahara, AAk
Poli Lansia Safrida
Keswa Rida Istuty,S.Kep
UKS Syahnimar, SKM
Pustu 1. Bluka Teubai 2. Cut Murong 3. Paloh Gading
Bidan Desa
KIA AnnisaVutry, Amd. Keb
KB Agustina
Surveiland/DBD Fitria, SKM
Imunisasi Sufnidar, Amd.Keb
Kusta/Malaria/TB Ade reza, AMK
Poli Umum dr. Devi
Poli Gigi drg.
Safiatuddin
Poli MTBS Zuriani, Amd. Keb
UGD Sumiati, Amd. Keb
BENDAHARA Armia, AMK (PPTK) Fauziah, SKM (BOK)
Juminawar, Amd.Keb (BPJS)
VCT Epie Aprianty