kata pengantar hidayah -nya, sehingga pelaksanaan … file7. d iana, skm, m.kes s elaku pembimbing...

55
KATA PENGANTAR Dengan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat Dan Hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan Latihan Kerja Peminatan (LKP) di Puskesmas Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016 dapat terlaksana dengan baik. Adapun pelaksanaan Latihan Kerja Peminatan (LKP) merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan program S1 Kesehatan Masyarakat di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara (STIKes SU). Selama melaksanakan Latihan Kerja peminatan (LKP) dan dalam penulisan laporan ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis sampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Drs. Asman Karo, MM selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara. 2. DR. H. Paul Sirait, SKM, MM, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara. 3. Evawani M.Silitonga, SKM, M.Si selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara yang telah memberikan masukan dan petunjuknya, demi menyempurnakan penulisan laporan ini. 4. Donal Nababan, SKM, M.Kes selaku Pembantu Ketua II Bidang Administrasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara. 5. Dian Fajariadi S.Kep, Ns. M.Kep. selaku Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara. 6. Sri Malem Indirawati, SKM, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Jurusan Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara dan selaku penguji I.

Upload: lyque

Post on 14-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat Dan

Hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan Latihan Kerja Peminatan (LKP) di Puskesmas

Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016 dapat terlaksana dengan baik.

Adapun pelaksanaan Latihan Kerja Peminatan (LKP) merupakan salah satu syarat

bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan program S1 Kesehatan Masyarakat di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara (STIKes SU).

Selama melaksanakan Latihan Kerja peminatan (LKP) dan dalam penulisan laporan

ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis sampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Drs. Asman Karo, MM selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Sumatera Utara.

2. DR. H. Paul Sirait, SKM, MM, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Sumatera Utara.

3. Evawani M.Silitonga, SKM, M.Si selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara yang telah memberikan masukan dan

petunjuknya, demi menyempurnakan penulisan laporan ini.

4. Donal Nababan, SKM, M.Kes selaku Pembantu Ketua II Bidang Administrasi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara.

5. Dian Fajariadi S.Kep, Ns. M.Kep. selaku Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara.

6. Sri Malem Indirawati, SKM, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Jurusan Kesehatan

Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara dan selaku penguji I.

7. Diana, SKM, M.Kes Selaku pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan

yang sangat berarti bagi saya dalam penulisan laporan ini.

8. Donny, SKM selaku penguji II yang telah memberikan masukan dan petunjuknya,

demi menyempurnakan penulisan laporan ini.

9. Seluruh staf pengajar Kesmas Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara.

10. Kedua orang tua, Papa dan Mama tercinta, yang selalu sabar dan mengirimkan doa

serta dukungan baik moral maupun materil.

Akhirnya dengan satu harapan, semoga penulisan akhir ini berguna dan bermanfaat

bagi kita semua.

Medan, Juni 2016

Penulis

(Maulidia vonna)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................. 1

1.2. Tujuan LKP ...................................................................... 2

1.2.1. Tujuan Umum ....................................................... 2

1.2.2. Tujuan Khusus ...................................................... 2

1.3. Manfaat LKP ..................................................................... 3

BAB II JENIS DAN PROSES KEGIATAN LKP ................................ 5

2.1. Jenis Kegiatan LKP .......................................................... 5

2.1.1. Data Primer ........................................................... 5

2.1.2. Observasi Lapangan .............................................. 5

2.1.3. Wawancara ............................................................ 5

2.1.4. Data Sekunder ....................................................... 6

2.2. Proses Kegiatan LKP ......................................................... 6

BAB III HASIL DAN KEGIATAN LKP ............................................... 11

3.1. Analisis Program Pelayanan Kesehatan.............................. 11

3.1.1. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Menular (P2M) di Puskesmas Dewantara .............. 12

3.1.2. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Menular DBD (P2M DBD) .................................... 14

3.2. Analisis Situasi Umum ..................................................... 16

3.2.1. Karakteristik Populasi ........................................... 16

3.2.2. Karakteristik Area dan Infrastruktur ...................... 18

3.2.3. Situasi Lingkungan Politik dan Kebijakan ............. 20

3.2.4. Kebutuhan Akan Kesehatan ................................... 21

3.2.5. Pelayanan dari Sektor Lain .................................... 22

3.3. Analisis Struktur Organisasi .............................................. 24

3.3.1. Visi dan Misi Puskesmas Dewantara ..................... 24

3.3.2. Kepala Puskesmas Mempunyai Tugas .................... 25

3.3.3. Tata Usaha Mempunyai Tugas .............................. 25

3.3.4. Petugas P2M Mempunyai Tugas ........................... 26

3.4. Analisis Struktur Organisasi .............................................. 28

3.5. Analisis Pengambilan Keputusan ...................................... 30

3.5.1. Gaya Kepemimpinan ............................................. 30

3.5.2. Cara Pengambilan Keputusan ................................ 30

3.6. Analisis Sumber Daya Manusia ........................................ 31

3.7. Analisis Finansial ............................................................. 37

3.7.1. Kinerja Keuangan Puskesmas ................................ 37

3.7.2. Anggaran Puskesmas ............................................. 37

3.7.3. Pengelolaan Keuangan .......................................... 38

BAB IV DESKRIPSI MASALAH DAN RENCANA PROGRAM ....... 39

4.1. Deskripsi Masalah dan Analisis Penyebab Masalah ........... 39

4.1.1. Deskripsi Masalah ................................................. 39

4.1.2. Analisis Penyebab Masalah ................................... 40

4.2. Rencana Program .............................................................. 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 44

5.1. Kesimpulan ....................................................................... 44

5.2. Saran ................................................................................ 44

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks kegiatan LKP di Puskesmas Dewantara ..................... 8

Tabel 3.1 Data Indicator Penyakit Menular Tahun 2015 ......................... 12

Tabel 3.2 Hasil Pencapaian Program di Puskesmas Dewantara Tahun –

2015 ....................................................................................... 14

Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Desa di Wilayah Kerja Pus-

kesmas Dewantara Tahun 2015 .............................................. 17

Tabel 3.4 Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial di Wilayah Kerja Puskes-

mas Dewantara Tahun 2015 ................................................... 20

Tabel 3.5 Data 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Dewantara Tahun –

2015 ...................................................................................... 21

Tabel 3.6 Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara –

Tahun 2015 ........................................................................... 22

Tabel 3.7 Sarana dan Prasarana Pendukung Kesehatan di Wilayah Kerja

Puskesmas Dewantara Tahun 2015 ........................................ 22

Tabel 3.8 Kepegawaian dan Pembagian Tugas di Puskesmas Dewantara

Tahun 2015 ........................................................................... 31

Tabel 3.9 Data Kepegawaian Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Puskes-

mas Dewantara Tahun 2015 ................................................... 33

Tabel 3.10 Rasio Tenaga Kesehatan di Puskesmas Dewantara Tahun 2015 35

Tabel 3.11 Kesesuaian Tugas dan Jenis Tenaga Kepala Puskesmas dan

Petugas P2 DBD di Puskesmas Dewantara Tahun 2015 ......... 35

Tabel 3.12 Rincian Laporan Keuangan di Puskesmas Dewantara Tahun

2015 ...................................................................................... 37

Halaman

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi di Puskesmas Dewantara ......................... 28

Gambar 4.1 Pohon Masalah DBD di Puskesmas Dewantara ...................... 41

Halaman

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Balasan dari Puskesmas Dewantara

Lampiran 2 : Daftar Hadir Mahasiswa

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Kesehatan Masyarakat didisain untuk menjadi program

pendidikan yang menghasilkan Sarjana berkualitas dalam bidang Kesehatan

Masyarakat. Dengan dasar pemikiran demikian, diharapkan terjadi percepatan

peningakatan mutu dan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Terkait dengan hal diatas Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara

(STIKESSU) sebagai salah satu instansi Pendidikan Kesehatan menerapkan suatu

kegiatan berupa Latihan Kerja Peminatan (LKP) yang diartikan sebagai

pembelajaran kerja Mahasiswa calon Sarjana Kesehatan Masyarakat.

Latihan Kerja Peminatan (LKP) adalah proses praktis dari belajar

dilapangan agar mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan propesional dan

keterampilan Teknis dengan cara melibatkan diri dalam pekerjaan pada suatu

Institusi/Organisasi sesuai dengan peminatan. Puskesmas adalah unit pelaksana

teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab terhadap

Pembangunan Kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan

menyelenggarakan upaya Kesehatan untuk meningkatkan Kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat bagi setap penduduk agar memperoleh derajat

kesehatan yang optimal.

Orientasi pembangunan kesehatan yang semula sangat menekankan upaya

kuratif dan rehabilitatif diubah menjadi upaya kesehatan terintegrasi menuju

kawasan sehat dengan peran aktif masyarakat. Pendekatan terbaru ini menekankan

pentingnya upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan

2

rehabilitatif. Selama ini dirasakan bahwa sektor-sektor pembangunan yang lain

belum cukup mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Ini berarti

bahwa kemajuan pembangunan kesehatan dan sektor lain terkait (khususnya

pendidikan dan perekonomian) di Indonesia masih jauh dari memuaskan bila

dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.

Untuk meningkatkan kemampuan lulusan sarjana kesehatan masyarakat

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara dalam segala bidang keahlian,

dilakukanlah kegiatan latihan kerja peminatan (LKP) sebagai salah satu upaya

peningkatan keahlian mahasiswa yang diperkirakan dapat/mampu memberikan

tingkat kemahiran kepada mahasiswa yang bersangkutan.

1.2 Tujuan LKP

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk memperoleh wawasan, pemahaman dan keterampilan propesional

dalam memecahkan masalah kesehatan yang ada di Puskesmas Dewantara

Kecamatan Dewantara.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk menganalisa Program Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Dewantara

Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.

2. Untuk menganalisa situasi umum di Puskesmas Dewantara Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.

3. Untuk menganalisa Struktur organisasi di Puskesmas Dewantara Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.

3

4. Untuk menganalisa Pengambilan Keputusan di Puskesmas Dewantara

Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.

5. Untuk menganalisa Sumber Daya Manusia di Puskesmas Dewantara

Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh UtaraTahun 2016.

6. Untuk menganalisa Finansial di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara

Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.

7. Untuk menentukan Deskripsi Masalah di Puskesmas Dewantara Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.

8. Untuk merumuskan Rencana Program di Puskesmas Dewantara Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016.

1.3 Manfaat LKP

1. Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama

perkuliahan sesuai dengan kondisi yang nyata di instansi kerja.

2. Mengetahui profil Puskesmas Dewantara

3. Meningkatkan pengalaman mahasiswa dalam bersosialisasi dengan

masyarakat melalui kegiatan-kegiatan Puskesmas seperti Posyandu,

Pelatihan Kader, Penyuluhan kesahatan dan kegiatan lainnya.

4. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam hal pengenalan program kerja

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.

5. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam penentuan

prioritas masalah kesehatan yang ada di instansi kerja.

6. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyusun sebuah

rencana strategis di dalam upaya menyelesaikan masalah kesehatan yang ada

sesuai dengan peminatan mahasiswa.

4

7. Sebagai bahan masukan yang baik bagi Puskesmas Dewantara Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh Utara dalam meningkatkan pelayanan

kesehatan.

5

BAB II

JENIS DAN PROSES KEGIATAN LKP

2.1. Jenis Kegiatan LKP

Kegiatan LKP ini dilakukan di Puskesmas Dewantara dengan kegiatan

pengambilan data primer melalui : Observasi, wawancara dan data sekunder

selama 5 minggu yang dimulai sejak pembekalan di STIKESSU dan mulai LKP

pada tanggal 2 Mei 2016 sampai dengan 11 Juni 2016

Adapun jenis-jenis kegiatan yang dilakukan selama Latihan Kerja

Peminatan (LKP) di Puskesmas Dewantara adalah :

2.1.1. Data Primer

Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan semua data-data yang

berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Puskesmas dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diwilayah kerja Puskesmas

Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara meliputi data

demografi, data geografi, dan data program.

2.1.2. Observasi Lapangan

Observasi lapangan dilakukan untuk melihat gambaran awal terhadap

situasi dan kondisi wilayah kerja tempat pelaksanaan latihan kerja peminatan

meliputi situasi umum, struktur organisasi Puskesmas, gaya pengambilan

keputusan pemimpin, sumber daya manusia yang dimiliki, kemampuan finansial

Puskesmas, dan program pelayanan kesehatan yang dilaksanakan.

2.1.3. Wawancara

Kegiatan wawancara dilakukan kepada kepala Puskesmas dan kepada

seluruh staf penanggung jawab program meliputi penanggung jawab P2M untuk

6

mendapatkan gambaran terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah berjalan

maupun yang akan sedang berjalan.

2.1.4. Data Sekunder.

Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan semua data-data yang

berhubungan dengan Program P2M, Profil Puskesmas Dan Standart Pelayanan

Minimal Yang ada di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten

Aceh Utara

2.2. Proses Kegiatan LKP

Kegiatan LKP (Latihan Kerja Peminatan) dimulai mulai tanggal 2 Mei

sampai dengan 11 Juni 2016 atau selama 6 Minggu adapun kegiatan yang

dilakukan adalah :

Minggu Pertama

No Kegiatan

1. 02 Mei 2016 : Melapor ke Puskesmas Dewantara

2. 03 Mei 2016 : Pembekalan LKP di Puskesmas Dewantara

3. 04 Mei 2016 : Perkenalan dengan staff dan Kepala Puskesmas

Dewantara

4. 05 Mei 2016 : Wawancara dengan pemegang program P2M

5. 06 Mei 2016 : Analisis program dan Pelayanan Kesehatan

Minggu Kedua

No Kegiatan

1. 09-10 Mei 16 : Melakukan pengambilan data di tata usaha

2. 11 Mei 2016 : Analisis situasi umum

3. 12 Mei 2016 : Wawancara dengan pemegang program DBD

4. 13 Mei 2016 : Wawancara dengan pemegang program yang berkaitan

dengan DBD

7

Minggu Ketiga

No Kegiatan

1. 16 Mei 2016 : Mengambil data Visi dan Misi Puskesmas serta data

struktur organisasinya

2. 17-18 Mei 16 : Analisis Struktur Organisasi

3. 19 Mei 2016 : Wawancara dengan Kepala Tata Usaha dan pemegang

program DBD untuk data proses pengambilan

kebijakan dan gaya kepemimpinan

4. 20 Mei 2016 : Wawancara Kepala Puskesmas untuk data proses

pengambilan kebijakan dan gaya kepemimpinan

5. 21 Mei 2016 : Bimbingan dengan dosen pembimbing di STIKes SU

Minggu Keempat

No Kegiatan

1. 23 Mei 2016 : Analisis proses pengambilan kebijakan / keputusan dan

gaya kepemimpinan

2. 24-25 Mei 16 : Mengambil data kepegawaian dan kependudukan

3. 26-27 Mei 16 : Analisis kebutuhan sumber daya manusia (SDM)

Minggu Kelima

No Kegiatan

1. 30- 31 Mei 16 : Wawancara dengan Bendahara Puskesmas Dewantara

2. 01-02 Juni 16 : Mengambil data finansial

3. 03 Juni 2016 : Analisis kebutuhan finansial

Minggu Keenam

No Kegiatan

1. 06 Juni 2016 : Membuat deskripsi masalah sesuai dengan peminatan

dalam hal ini kasus DBD

2. 07-08 Juni 16 : Menyusun 3 (tiga) rencana program (POA) untuk

mengatasi masalah DBD di Puskesmas Dewantara

8

3. 09-10 Juni 16 : Melengkapi laporan

4. 14 Juni 2016 : Bimbingan dengan dosen pembimbing di STIKes SU

Tabel 2.1 Matriks kegiatan LKP di Puskesmas Dewantara

NO RENCANA KEGIATAN MINGGU

Keterangan I II III IV V VI

1.

a. Melapor ke Puskesmas Dewantara b. Pembekalan LKP di Puskesmas

Dewantara c. Perkenalan dengan staff dan Kepala

Puskesmas Dewantara d. Wawancara dengan pemegang

program P2M e. Analisis program dan Pelayanan

Kesehatan

Terlaksana

2.

a. Melakukan pengambilan data di tata usaha

b. Analisis situasi umum c. Wawancara dengan pemegang

program DBD d. Wawancara dengan pemegang

program yang berkaitan dengan DBD

Terlaksana

3.

a. Mengambil data Visi dan Misi Puskesmas serta data struktur organisasinya.

b. Analisis Struktur Organisasi c. Wawancara dengan Kepala Tata

Usaha dan pemegang program DBD untuk data proses pengambilan kebijakan dan gaya kepemimpinan.

d. Wawancara Kepala Puskesmas untuk data proses pengambilan kebijakan dan gaya kepemimpinan

Terlaksana

4.

a. Analisis proses pengambilan kebijakan / keputusan dan gaya kepemimpinan

b. Mengambil data kepegawaian dan kependudukan

Terlaksana

9

c. Analisis kebutuhan sumber daya manusia (SDM)

d. Bimbingan dengan dosen pembimbing Stikessu

5.

a. Wawancara dengan Bendahara Puskesmas Dewantara

b. Mengambil data financial c. Analisis kebutuhan finansial

Terlaksana

6.

a. Membuat deskripsi masalah sesuai dengan peminatan dalam hal ini kasus DBD

b. Menyusun 3 (tiga) rencana program (POA) untuk mengatasi masalah DBD di Puskesmas Dewantara

c. Melengkapi laporan d. Bimbingan dengan dosen

pembimbing Stikessu

Terlaksana

7. Bimbingan dengan dosen pembimbing dan laporan hasil LKP di STIKes SU

Terlaksana

BAB III

HASIL DAN KEGIATAN LKP

3.1 Analisis Program Pelayanan Kesehatan.

Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di kecamatan Dewantara maka

Puskesmas Dewantara membuat program dan pelayanan kesehatan berupa

kegiatan-kegiatan pokok, yaitu :

3.1.1 KIA-KB

Kegiatan ini merupakan upaya kesehatan ibu dan anak yang menyangkut

pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, menyusui, bayi dan balita serta anak pra

sekolah baik fisik maupun mental.

Kegiatan meliputi :

1. Memberikan pelayanan kebidanan dasar komunikasi informasi edukasi (KIE)

kepada ibu hamil, pelayanan ANC, pertolongan persalinan, perawatan ibu

nifas dan perawatan bayi baru lahir.

2. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan dan

neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan.

3. Menumbuhkan dan mengoptimalkan serta memelihara peran serta masyarakat

dalam upaya KIA-KB.

4. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan seluruh balita dan anak pra sekolah

meliputi : perawatan bayi baru lahir, pemeriksaan kesehatan rutin, pemberian

imunisasi, dan upaya perbaikan gizi.

5. Melaksanakan program stimulasi tumbuh kembang pada seluruh balita dan

anak pra-sekolah yang meliputi perkembangan motorik, kemampuan bicara,

sosialisasi, dan kemandirian anak.

10

6. Melaksanakan manajemen terpadu balita sakit, yang datang berobat ke

fasilitas rawat jalan.

Tabel 3.1

Kunjungan KIA-KB Pada Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara

Kabupaten Aceh UtaraTahun 2013 s/d 2015.

N

o Cakupan Program

Target

(%)

Pencapaian (%) Kesimpulan

2013 2014 2015

1 K1 95 198 185 189 Tercapai

2 K4 95 868 816 798 Tercapai

3 Neonatus KN1 &

KN4

90 5499 5306 5554 Tercapai

4 Persalinan oleh tekes 90 813 845 843 Tercapai

Sumber : Profil Puskesmas Dewantara

Berdasarkan tabel 3.1. diatas semua cakupan kunjungan KIA-KB di

Puskesmas Dewantara sudah tercapai dengan baik, terutama kunjungan Neonatus.

Tabel 3.2

Jumlah Aksepto Pada KB Di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara

Kabupaten Aceh UtaraTahun 2013 s/d 2015.

No Cakupan Program Pencapaian (%)

2013 2014 2015

11

1 IUD 0 0 0

2 MUP 0 0 0

3 IMPLAN 2 3 2

4 PIL 417 489 345

5 SUNTIK 972 345 567

6 KONDOM 17 20 21

Sumber : Profil Puskesmas Dewantara

Berdasarkan tabel 3.2. diatas jumlah aseptor KB di Puskesmas Dewantara

terbesar ialah menggunakan suntik, dan terendah ialah IUD dan Impan.

Tabel 3.3

Cakupan Program Posyandu Di Puskesmas Dewantara Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh UtaraTahun 2013 s/d 2015.

No Cakupan Program Pencapaian (%)

2013 2014 2015

1 Cakupan Program Posyandu 961 961 961

2 Partisipasi Masyarakat Ke

Posyandu

789 676 567

Sumber : Profil Puskesmas Dewantara

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa program posyandu

meskipun telah dikenal masyarakat namun partisipasi masyarakat terhadap

program dan penyelenggaraan posyandu dan kegiatannya masih rendah.

3.1.2 Usaha perbaikan gizi

12

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang

penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis saja.

Masalah gizi disebabkan beberapa faktor antara lain: kemiskinan yang erat

kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga juga

menyangkut aspek pengetahuan dan prilaku yang kurang mendukung pola hidup

bersih dan sehat.

3.1.3 Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit

Tujuan program ini untuk mencegah terjadinya penularan penyakit,

menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit tersebut.

Tabel 3.4

Pencapaian Pemberantasan Dan Penanggulangan Penyakit Puskesmas

Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara

Tahun 2014 s/d Tahun 2015

No Cakupan

Program

Target

(%)

Pencapaian Kesimpulan

2014 2015

1 BCG 95 334 245 Tidak Tercapai

2 DPT-HB1 95 356 298 Tidak Tercapai

3 DPT-HB2 90 345 245 Tidak Tercapai

4 DPT-HB3 90 256 289 Tidak Tercapai

13

5 Polio1 95 918 923 Tercapai

6 Polio2 90 949 954 Tercapai

7 Polio3 90 951 956 Tercapai

8 Polio4 85 963 968 Tercapai

9 Campak 95 957 962 Tercapai

10 Hepatitis B 95 844 849 Tercapai

Sumber : Profil Puskesmas Dewantara

Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui bahwa terdapat cakupan program

imunisasi yang belum tercapai, ini terutama imunisasi BCG dan DPT. Ini

Dikarenakan banyak ibu yang takut anaknya demam setelah diimunisasi. Banyak

ibu yang masih kurang pengetahuannya terhadap imunisasi ini.

3.1.4 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan meliputi : Promosi Posyandu, pembinaan Posyandu, pembinaan

kader Posyandu.Posyandu merupakan sebagai forum komunikasi alih teknologi

dan pelayanan kesehatan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat, yang

mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak

dini.

Sasaran:

Bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur)

Tujuan:

a. Menurunkan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) dan anak balita

b. Menurunkan angka kelahiran

c. Meningkatkan Pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR

14

d. Mempercepat penerimaan NKKBS

e. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih

teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat

f. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat

3.1.5 Perawatan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan meliputi mempersiapkan pelayanan, mengkaji kebutuhan

penderita, pembinaan keluarga rawan, melakukan rujukan bila perlu.

3.1.6 Pemeriksaan Dan Pengobatan

Kegiatan meliputi Melakukan diagnosa sedini mungkin, melaksanakan

tindakan pengobatan, melaksanakan rujukan diagnostik dan rujukan pengobatan.

3.1.7 Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu wahana untuk

meningkatakan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk prilaku

hidup sehat. Kegiatan ini meliputi pendataan jumlah sekolah dan siswa,

penyuluhan tentang Personal Hygiene dan kesehatan lingkungan, penjaringan

kesehatan pada peserta didik, pemeriksaan kesehatan periodik sekali dalam

setahun, Imunisasi, P3K.

Dari seluruh jumlah sekolah yang meliputi SD, SMP/ Madrasah

Tsanawiyah, SMA/ Madrasah Aliyah berjumlah 6 (Enam), dimana yang memiliki

usaha kesehatan sekolah (UKS) sebanyak 4 (Tiga).

3.1.18. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular

Indonesia menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan yaitu

peningkatan beberapa penyakit menular sementara penyakit tidak menular atau

15

degeneratif mulai meningkat. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit

bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian dari

penyakit menular dan mencegah penyebaran serta mengurangi dampak sosial

akibat penyakit. Upaya pemberantasan penyakit antara lain :

1. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit

2. Melaporkan kasus penyakit menular

3. Menyelidiki dilapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang

masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru, dan untuk mengetahui sumber

penularan

4. Tindakan permulaan untuk penanganan Penularan penyakit

5. Menyembuhkan penderita hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi

6. Pemberian Imunisasi

7. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

16

Tabel 3.5

Data Indikator Penyakit Menular Puskesmas Dewantara Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh Utara

Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas angka kejadian penyakit menular dilaporkan

terjadi penurunan pada beberapa penyakit. Penyakit DBD dan diare harus

No Bulan

Jenis Penyakit

Diare DBD Malaria Rabies TB Kusta AFP Campak

Klinis Difteri

1 Januari 55 - - - 6 2 - - -

2 Februari 30 - - - 3 - - 2 -

3 Maret 46 - - - 4 - - 3 -

4 April 46 - - - 4 2 - 1 -

5 Mei 34 - - - 4 1 - 1 -

6 Juni 31 - - - 5 - - 1 -

7 Juli 21 - - - 3 - - 2 -

8 Agustus 35 - - - 5 - - - -

9 September 40 - - - 4 - - 1 -

10 Oktober 20 2 - - 3 - - - -

11 November 12 - - - 4 1 - - -

12 Desember 20 - - - 4 2 - - -

Total 358 2 - - 49 5 - 11 -

17

diwaspadai terjadi peningkatan kasus pada bulan-bulan menjelang akhir tahun

yang berhubungan dengan musim hujan. Juga perlu ditingkatkan peran surveilens

untuk mendeteksi kasus-kasus penyakit yang tidak dilaporkan.

Pada saat ini Puskesmas Dewantara telah membuka pelayanan Klinik VCT

(Voluntary Conseling Test) HIV untuk deteksi dini HIV dan AIDS. Kegiatan

Klinik VCT ini untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasus HIV positif yang

tinggi di kecamatan Dewantara. Jumlah kasus HIV positif yang telah ditemukan di

kecamatan Dewantara sebanyak 7 kasus dari 47 kasus di kabupaten Aceh Utara.

Pada tahun 2015 ditemukan 1 kasus baru.

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan yang bekerja sama dengan YPAP

(Yayasan Permata Aceh Peduli) dan Caritas Germany sebagai berikut :

Tabel 3.6

Kegiatan Program HIV dan AIDS Puskesmas Dewantara Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceh Utara

Tahun 2015

NO KEGIATAN JUMLAH

PESERTA

1 Pelatihan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak

(P.P.I.A) bagi bidan desa 22

2 Pelatihan Tes HIV atas Inisiatif Petugas Kesehatan

(T.I.P.K) bagi petugas puskesmas 20

3 Pelatihan Kader Posyandu Peduli AIDS (Desa Bangka 20

18

Jaya, Desa Tambon Tunong, dan Desa Paloh Lada)

4 Pelatihan Layanan Komprehensif Berkesinambungan

(LKB) bagi petugas puskesmas 40

5

Penyuluhan HIV bagi Ibu Rumah Tangga (IWAPI

Dewantara) 37

6 Workshop Management Akses Layanan VCT dan IMS di

Polsek Dewantara 26

7 Penyuluhan HIV bagi ibu hamil di Desa Tambon Tunong Kegiatan

dilakukan

setiap

3 bulan sekali

8 Penyuluhan HIV bagi ibu hamil di Desa Paloh Lada

9 Penyuluhan HIV bagi ibu hamil di Desa Bangka Jaya

10 FGD Kader Posyandu Tambon Tunong 5

11 FGD Kader Posyandu Paloh Lada 5

12 FGD Kader Posyandu Bangka Jaya 5

13 Pelatihan Kewaspadaan Universal di RSUD Cut Meutia 30

14 Penyuluhan HIV bagi Laki-laki resiko tinggi (Den Rudal

dan Rutan Lhoksukon) 96

15

Studi banding Layanan Komprehensif Berkesinambungan

ke Puskesmas Padang Bulan dan Puskesmas Teladan,

Medan

2

16 Pelatihan petugas klinik VCT di Banda Aceh 4

17 Peresmian Klinik VCT

19

Gambar 3.1

PASIEN DATANG

KB IMUNISASI

LOKET PENDAFTARAN & KLINIK SANITASI

KAMAR DOKTER

KIA

KAMAR SUNTIK / SP2TP

PULANG

KAMAR OBAT

20

Protap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara

Kabupaten Aceh UtaraTahun 2014

3.2. Analisa Situasi Umum.

3.2.1. Letak Geografis

Puskesmas Dewantara Terletak di wilayah Kecamatan Dewantara

Kabupaten Aceh Utara terdiri dari 15 desa dengan karakteristik penduduk

mayoritas suku Aceh dan mempunyai kebiasaan adat-istiadat yang kental.

Wilayah Puskesmas Dewantara terdiri dari datar sampai dengan lembah

dan berbukit dengan luas wilayah 39,47 Km2 dengan batas-batas wilayah

Puskesmas Dewantara yaitu :

Sebelah Timur berbatasan dengan pemerintahan Kota Lhokseumawe

Sebelah Barat Berbatasan dengan Kecamatan Muara Dua

Sebelah Utara Berbatasan dengan Laut Selat Melaka

Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kecamatan Simpang Nisam

Keadaan wilayah Puskesmas Dewantara adalah wilayah pinggir pantai,

yang beriklim tropis dengan curah hujan yang rendah.

3.2.2 Data Demografi

Data demografi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.7

21

Jumlah Penduduk Dan Jumlah Kepala Keluarga Di Wilayah Kerja

Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceha Utara

Tahun 2013

No. Nama Desa Jumlah Penduduk Jumlah KK

1. Paloh Igeuh 1.011 251

2. Paloh Gadeng 3.948 881

3. Tambon Tunong 4.426 1.001

4. Tambon Baroh 4.776 1.084

5. Paloh Lada 5.532 1.295

6. Pulo Rungkom 1.274 384

7. Ulee Pulo 1.929 449

8. Ulee Reuleung 1.107 249

9. Lancang Barat 4.301 1.047

10. Glp. Sulu Barat 1.442 276

11. Glp. Sulu Barat 1.297 323

12. Uteun Geulinggang 3.762 932

13. Keude Kr. Geukueh 3.301 851

14. Bangka Jaya 3.704 920

15. Bluka Teubai 1.632 382

TOTAL 43.442 10.325

Berdasarkan tabel 3.7. Penduduk terbanyak adalah desa Paloh Lada, ini

dikarenakan desa itu merupakan pemukiman dari 3 perusahan yang ada di Aceh

Utara.

22

3.2.3 Keadaan Lingkungan

Keadaan lingkungan penduduk dapat dilihat dari sumber air bersih

penduduk. Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Dewantara masih

memanfaatkan sumur gali dan mengambil air bersih dari perusahaan. Penduduk

yang memiliki jamban sehat hanya 90%, tempat sampah yang sehat sebanyak

80%. Persentase rumah sehat sebanyak 90% dan tidak ditemukan rumah yang

memiliki pengelolaan air limbah tidak yang sehat.

3.2.4 Fasilitas Umum

Tabel 3.7

Fasilitas Umum Di Wilayah Kerja Puskesmas Dewantara Kecamatan

Dewantara Kabupaten Aceha Utara Tahun 2013

No. Sarana Umum Jumlah

1. Mesjid 23

2. Polsek 1

3. Puskesmas 1

4. KUA 1

5. Meunasah 38

6. Perguruan Tinggi 1

7. SD 24

8. SLTP 8

9. SLTA 6

10. SMK 1

11. Pesantren 5

23

12. Klinik Swasta 1

13. Praktek Dokter 10

14. Praktek Bidan 18

15. Posyandu 27

16. Puskesmas Pembantu 3

17. Poskesdes 4

18. Depot Obat/ Apotik 9

3.2.5 Sarana Dan Prasarana Puskesmas

Sarana dan prasarana Puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9

Sarana Dan Prasarana Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara

Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014.

NO NAMA RUANGAN JUMLAH

1 Ruang Kartu 1

2 Ruang Imunisasi 1

3 Ruang Gizi 1

4 Ruang Obat 1

5 Ruang Tata Usaha 1

6 Ruang Kepala Puskesmas 1

7 Gudang Obat 1

8 Gudang Peralatan 1

9 Kamar Mandi 2

24

10 Ruang Laboratorium 1

11 Aula 1

12 Ambulance 4

Sumber : Profil Puskesmas Dewantara

Hasil analisis diperoleh bahwa sarana ruangan Puskesmas Dewantara

Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara sudah lengkap.

3.3. Analisis Struktur Organisasi

nbangan

Kepala Puskesmas

Tata Usaha Adnan

Bendahmasyitaara Cut Nurmasyitah,SKM

Administrasi Umum Suryati

Kepegawaian Dian Variani

Rekam Medis/SP2TP Fikri Rastina

YANKES

Kesling

P2PL

PROMKES

KIA/KB

GIZI Eko S.Rediarti

Upaya Pengembang

Apotik Nuryana

LaboratoriumRita Zahara

Lansia Safrida

Apotik Nuryana

UKS

Syahnimar, SKM

Pustu 1. Bluka Teubai 2. Cut Murong 3. Paloh Gading

Bidan Desa

KIA Epie Aprilianty

KB Halmiati

Surveiland/DBD Fitria, SKM

Imunisasi Sufnidar

Kusta/Malaria/TB

Ade reza

Poli Umum drg. Cut Liza

Poli Gigi drg.

Safiatuddin Poli MTBS

Zuriani

UGD Sumiati

BENDAHARA Zubaidah Zakaria (PPTK)

Fauziah, SKM (Jamkesmas) Juminawar, Amd.Keb (JKA)

3.3.1 Kepala Puskesmas mempunyai tugas :

1. Memimpin Puskesmas dalam pelaksanaan tugas yang telah digariskan dan

ditetapkan berdasarkan peraturan perundang — undangan yang berlaku

dan kebijakan Pemerintah Daerah yakni Meningkatkan derajat Kesehatan

Masyarakat.

2. Melaksanakan kebijaksanaan umum Pemerintah Daerah di bidang Kesehatan

3. Melaksanakan Kebijakan tekhnis di bidang kesehatan sesuai dengan

Kebijakan Umum yang telah disiapkan oleh Kepala dinas Kesehatan Daerah.

4. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Instansi Pemerintah

Lembaga Masyarakat yang berhubungan dengan Dinar Kesehatan.

3.3.2 Tata Usaha mempunyai tugas :

1. Melaksanakan Urusan Ketatausahaan Puskesmas

2. Melaksanakan urusan umum dan Kepegawaian Berta Perencanaan

3. Melaksanakan hubungan dengan lembaga resmi dan masyarakat dalam rangka

pelayanan informasi kesehatan.

4. Melakukan Pengumpulan dan Pengolahan Data

5. Penyajian dan evaluasi pembangunan kesehatan, akreditasi sarana dan

prasarana kesehatan

6. Melaksanakan pembuatan Surat Parnyataan Melaksanakn Tugas Bidan PTT

7. Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan olch Kepala Puskesmas

8. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Kepala Puskesmas.

3.3.3 Bendahara mempunyai tugas :

22

1. Menyusun keuangan dan pertanggung jawaban keuangan baik rutin maupun

pembangunan serta dana - dana pusat kepada yang berwenang sesuai dengan

peraturan perundang - undangan yang berlaku.

2. Menyusun laporan berkala dengan cara mempelajari, mengolah dan

menganalisa laporan basil pelaksanaan kegiatan data dan informasi.

3. Melaksanakan penyimpanan berkas - berkas dokumen yang meliputi

kegiatan administrasi keuangan dan masalahnya.

3.3.4 Promkes dan PSM mempunyai tugas :

1. Melaksanakan penyelenggaraan sistim informasi kesehatan kecamatan

(Penyebarluasan informasi) dan upaya promosi kesehatan masyarakat.

2. Melaksanakan pengembangan komunikasi dan penyebarluasan

informasi kesehatan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan

kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah, temu kerja UKS dan

pelatihan kader kesehatan sekolah.

3. Melaksanakan pembuatan rencana kerja dalam bidang penyuluhan dan

sistim informasi kesehatan

4. Meningkatkan kegiatan penyuluhan sistim informasi kesehatan antara lain

PHBS, Penanggulangan / penyuluhan Narkoba, HIV / AIDS dan lain —

lain.

5. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan.

3.2.5 Petugas K I A mempunyai tugas :

1. Melaksanakan Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Ibu, Anak

23

2. Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak meliputi ibu hamil,

ibu menyusui, bayi, anak dan peserta KB.

3. Melaksanakan Pembinaan dan pengawasan terhadap para bidan, dukun

beranak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Membina dan mempertinggi mutu pelayanan dan pemeriksaan ibu nifas, ibu

hamil, ibu menyusui serat perencanaan dan pengawasannya.

5. Melaksanakan bimbingan dalam menanggulangi penyakit persalinan di

luar Puskesmas serta usaha — usaha pendidikan yang berkaitan dengan

persalinan.

6. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan meliputi perbaikan, pemeliharaan

dan mempertinggi derajat kesehatan bayi dan anak prasekolah.

7. Melaksanakan pelayanan dan pembinaan bagi peserta KB

8. Melaksanakan pelaporan sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang

berlaku.

3 . 3 . 6 Petugas Imunisasi mempunyai tugas

1. Melaksanakan perencanaan kebutuhan vaksin sesuai dengan kebutuhan

wilayah kerja puskesmas, mengambil vaksin ke Kabupaten dan

mendistribusikannya ke Puskesmas Pembantu dan Poskesdes serta bidan

desa wilayah kerja puskesmas.

2. Melaksanakan vaksinasi meningitis dan vaksin influenza bagi calon Jemaah

Haji dan melaksanakan vaksinasi TT bagi calon pengantin dan ibu hamil.

3. Melaksanakan kegiatan Imunisasi DT bagi anak sekolah dan vaksinasi (DPT

1, 2, 3), (Polio 1, 2, 3, 4), Campak, (BCG 1, 2, 3) bagi bayi dan balita.

24

4. Monitoring, Evaluasi dan penyusunan Laporan.

3.3.7 Petugas P 2 P mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular

2. Mengumpulkan data penyakit Diare / Kolera, Campak, Malaria, TB Paru,

ISPA, Kusta, Rabies, Kulit, Kelamin dan beberapa penyakit sesuai dengan

Undang-undang Karantina.

3. Melaksanakan penyelidikan semua Kejadian Luar Biasa ( KLB ) kejadian

wabah dan bencana yang berskala daerah kecamatan serta

penanggulangannya.

4. Melaksanakan pemberantasan vector penular penyakit.

5. Melaksanakan pencarian kasus gigitan hewan tersangka rabies dan

memberikan pengobatan terhadap gigitan hewan tersangka rabies dengan

jalan penyuntikan vaksin rabies dan pengambilan specimen hewan yang

menggigit tersangka rabies dan mengirimnya ke laboratorium kabupaten

untuk pemeriksaan selanjutnya.

6. Melaksanakan pencarian dan penemuan langsung penderita penyakit Kusta

dan keluarganya serta memberikan pertolongan.

7. Melaksanakan pencarian dan penemuan langsung penderita Filariasis ( Kaki

Gajah) dan keluarganya serta memberikan pertolongan

8. Melaksanakan pencarian dan penemuan langsung penderita TB Paru dan

keluarganya serta memberikan pertolongan obit paket TB Paru yang telah

disediakan Pemerintah Pusat.

9. Melaksanakan Pemeriksaan terhadap Wanita, melakukan pengobatan

25

terhadap penderita penyakit kelamin dan pemeriksaan Specimen terhadap

Wanita secara periodik.

1 0 . Melakukan supervise serta Penyuluhan kepada Masyarakat.

1 1 . Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral

1 2 . Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan.

3 . 3 . 8 Pengobatan Dasar dan Rujukan mempunyai tugas :

1. Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang wajib

dilaksanakan oleh Puskesmas

2. Melaksanakan pengurusan pelayanan perawatan dan pengobatan

terhadap penderita yang tidak mampu / keluarga miskin.

3. Melaksanakan rujukan pasien ke RSUD Kabupaten / Kota jika diperlukan

setelah diberikan pertolongan pertama.

4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan.

3.3.9. Petugas Gizi mempunyai tugas :

1. Melaksanakan penyelenggaraan peningkatan nilai gizi masyarakat

dengan berpedoman sertifikasi tekhnologi kesehatan dan gizi.

2. Melaksanakan usaha-usaha perbaikan gizi masyarakat meliputi

penanggulangan gizi, penilaian gizi dan perbaikan mutu menu makanan

3. Melaksanakan supervise serta Penyuluhan kepada masyarakat dalarn bidang

Gizi.

4. Melaksanakan pelaporan sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.

3 . 3 .1 0 Pustu mempunyai tugas :

26

1. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat di wilayah kerja

yang telah ditentukan oleh Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten.

2. Sebagai cabang dari Puskesmas maka Pustu ikut Berta membantu

melaksanakan penyuluhan dan penelitian kasus penyakit di wilayah

kerjanya sesuai dengan petunjuk Kepala Puskesmas Induk.

3. Melaksanakan pelaporan sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.

3 . 3 .1 1 Bidan Desa mempunyai tugas

1. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat di desa tempat

bertugas.

2. Melaksanakan pelayanan keseliatan bagi ibu dan anak meliputi ibu hamil, ibu

menyusui, bayi, dan anak.

3. Melaksanakan Posyandu dan Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) yang

jadwalnya ditentukan oleh Puskesmas

4. Melaksanakan Persalinan bagi Ibu hamil di desa tempat bertugas.

5. Melaksanakan rujukan pasien ke Puskesmas jika diperlukan setelah diberikan

pertolongan pertama.

6. Melaksanakan pelaporan sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.

Dari penjabaran tugas diatas dapat disimpulkan bahwa penjalanan wewenang

masing-masing pemegang program telah sesuai tupoksi. Sehingga tidak ada

tupoksi yang tumpang tindih.

Analisa dari Struktur Organisasi yang digunakan di Puskesmas Dewantara

adalah :

1. Bentuk Komunikasi di Puskesmas Dewantara Top Down karna: Kepala

27

Puskesmas menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasi,

memotivasi bawahaan, memimpin, dan mengendalikan berbagai kegiatan

para staff.

2. Berdasarkan struktur organisasi Puskesmas Dewantara bahwa Kepala

Puskesmas adalah seorang Dokter. Seharusnya yang menjadi Kepala

Puskesmas adalah Lulusan Pendidikan Kesehatan Masyarakat.

3. Tata Usaha di Puskesmas Dewantara adalah lulusan DIII Keperawatan.

Yang semestinya menjadi Kepala Tata Usaha adalah berlatar belakang

pendidikan administrsi dan sekretaris.

4. Pemegang bidan gizi adalah yang berlatar belakang DI kebidanan. Untuk

bidang Gizi ini seharusnya

5. Program KIA di Puskesmas Dewantara sudah melaksanakan tugasnya

dan telah mengikuti pelatihan. SDM dalam program ini pemegangnya

berpendidikan DIII Kebidanan.

6. Program Pengobatan Dasar di Puskesmas Dewantara sudah optimal, ini

dilihat dari cakupan yang sudah tercapai dari target yang ditetapkan.

Pemegang program adalah S1 Kedokteran yang sudah sering mengikuti

pelatihan.

7. Program P2P di Puskesmas Dewantara sudah melaksanakan tugasnya,

SDM dalam program ini pemegangnya berpendidikan SKM.

8. Pemegang bidang promkes adalah yang berlatar belakang pendidikan

Sarjana Kesehatan Masyarakat.

9. Pemegang Bidang imunisasi adalah berlatar belakang pendidikan DI

Kebidanan. Cakupan UCI di Puskesmas Dewantara belum memenuhi

28

target yang ditetapkan yaitu 80%.

10. Bidan PTT yang bekerja di Wilayah Puskesmas Dewantara berpendidikan

DIII Kebidanan.

Menurut observasi dalam menentukan target dan pencapaiannya setiap

program/kegiatan selama ini dibahas bersama forum rapat bulanan di Dinas

Kesehatan yang dilaksanakan setiap bulan diikuti seluruh Kepala Puskesmas,

Kepala Dinas Kesehatan dan pejabat Kepala Bidang. Dan Kemudian ditindak

lanjuti di Puskesmas pada saat minilokakarya Puskesmas Bulanan yang

dilaksanakan tiap bulan minggu ketiga yang dihadiri oleh seluruh staff Puskesmas

dan Bidan PTT

Berdasarkan pengamatan penulis maka masalah analisa struktur organisasi

Di Puskesmas Dewantara sudah baik

3.4 Analisis Pengambilan Keputusan

3.4.1 Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan yang diambil kepala Puskesmas Dewantara dapat

disimpulkan menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis dimana dalam

mengambil keputusan sangat mementingkan musyawarah yang diwujudkan dalam

setiap jenjang dan didalam unit masing-masing. Dengan demikian dalam

pelaksanaan setiap keputusan/kebijakan tidak dirasakan sebagai kegiatan yang

dipaksakan.

Gaya kepemimpinan ini dapat dilihat dari kesepakatan atas pemakaian

Ambulance saat menjalankan program-program Puskesmas, disepakati bahwa

ambulance dapat digunakan untuk pelayanan luar gedung dengan tujuan desa

yang jauh, dan untuk desa yang dekat hanya menggunakan sepeda motor milik

29

staf yang ditugaskan. Sehingga tidak ada bentrok saat akan menjalankan tugas di

waktu yang bersamaan.

3.4.2 Cara Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan keputusan di Puskesmas Dewantara dilakukan dengan

cara demokratis melalui kegiatan mini loka karya bulanan yang dilakukan di

setiap awal bulan dan diakhir tahun untuk menyamakan persepsi melalui hasil

kesepakatan bersama antara kepala Puskesmas dan staf untuk mengatasi masalah

yang belum tuntas diatasi dan menyusun kegiatan untuk progran kerja di tahun

yang telah lewat dan tahun yang akan datang.

Berdasarkan pengamatan penulis maka masalah analisa struktur organisasi

yang menjadi priorotas ialah Pemegang program imunisasi masih berlatar

belakang pendidikan D1 Kebidanan, yang seharusnya minimal D3 Kebidanan.

3.5 Analisis Sumber Daya Manusia

Untuk Data ketenagaan di Puskesmas Dewantara Lebih rinci dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.10

Tenaga Kesehatan Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten

Aceh Utara Tahun 2014.

30

No Tenaga Kesehatan Jumlah Orang

1. Dokter Umum 3

2. Dokter Gigi 1

3. Sarjana Kesehatan Masyarakat 7

4. Asisten Apoteker 1

5. S1 Keperawatan 1

6. D3 Keperawatan 13

7. D3 Lingkungan 2

8. D3 Kebidanan 13

9. D1 Kebidanan 33

10. D3 Analis Kesehatan 1

11. D3 Teknisi Elektromedis 1

12. D3 Fisioterapi 1

13. Bidan PTT 14

14. D1 Gizi 1

15. SMAK 1

16. SPK 8

17. SPRG 1

18. SLTA/SMK 3

19. SPPH 1

20. SLTP 1

Jumlah 93

Sumber : Profil Puskesmas Dewantara

31

Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat disimpulkan bahwa masih dibutuhkan

tenaga-tenaga kesehatan yang berkompetensi untuk mengisi kekosongan tenaga

kesehatan di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh

Utara, yakni Dokter umum, Dokter gigi, Apoteker, Petugas laboratorium, dan

lainnya.

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Dewantara sekitar 43442

jiwa, maka menurut standard KemKes RI No. 1202/Menkes/VIII/2003 tanggal 21

Agustus 2003 tentang Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat (Depkes, 2003)

spesifikasi beban kerja pelayanan kesehatan diuraikan berikut ini

Tabel 3.11

Ratio Sumber Daya Kesehatan Dengan Jumlah Penduduk Menurut KemKes

RI di Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara

Tahun 2014

NO Tenaga Kesehatan Jumlah yang ada Kelebihan kekurangan

1 Dokter Umum 3 0 4

2 Farmasi 1 0 3

3 Gizi 1 0 3

4

5

Perawat 21 2 0

Bidan 43 15 0

6 Kesling 2 0 1

7 Kesehatan Masyarakat 7 0 0

8 Tehknis Medis 1 0 0

32

Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Dewantara tidak sesuai dengan

standard KemKes RI spesifikasi beban kerja pelayanan kesehatan. Sarana

kesehatan bersumber daya masyarakat dalam rangka meningkatkan cakupan

kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan

potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber

daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu. Dari analisis sumber

daya manusia berdasarkan penemuan di lapangan dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Kepala Puskesmas tidak sesuai dengan jurusan yang diambil karena tamatan

Dokter.

2. Tata usaha di bagian keuangan tidak sesuai dengan jurusan yang diambil

karena tamatan D-I Kebidanan, demikian juga dengan bagian pencatatan dan

pelaporan jurusan yang diambil tidak sesuai karena tamatan SPK, untuk

bagian umum juga tidak sesuai dengan urusan yang diambil karena lulusan

SMA.

3. Unit Promkes, unit KIA dan KB, Unit P2P, Unit pengobatan, dan sudah

sesuai dengan jurusan yang diambil.

4. Unit Imunisasi sudah sesuai dengan latara belakang pendidikan yang diambil

karena tamatan D-I Kebidanan. Tetap Sebaiknya pemegang program

imunisasi adalah D-III kebidanan dan telah mendapat pelatihan menjadi juru

imunisasi.

5. Kepala Puskesmas Pembantu tidak sesuai dengan jurusan yang diambil

karena tamatan D-I kebidanan.

33

6. Unit gizi tidak sesuai dengan jurusan yang diambil karena tamatan D-III

Kebidanan.

3.5 Analisis Finansial

Anggaran untuk Puskesmas Dewantara dapat dilihat pada tabel 3.1.2 di

bawah ini.

Tabel 3.12

Rincian Laporan Keuangan Puskesmas Dewantara Kecamatan

DewantaraKabupaten Aceh Utara Tahun 2011 s/d 2013.

No Rincian

Biaya 2011 2012 2013 Kenaikan

1 Promosi

Kesehatan Rp. 3.725.000 Rp. 4.550.000 Rp. 6.745.000 Rp. 3.020.000

2 KIA dan

KB Rp. 3.450.000 Rp. 3.800.000 Rp. 4.150.000 Rp. 700.000

3 Kesehatan

Lingkungan Rp. 2.455.000 Rp. 3.850.000 Rp. 5.890.000 Rp. 3.435.000

4 P2P Rp. 2.770.000 Rp. 3.980.000 Rp. 6.668.000 Rp. 3.898.000

5 Pengobatan Rp. 6.750.000 Rp. 7.000.000 Rp. 8.500.000 Rp. 2.250.000

6 Jamkesmas Rp. 6.000.000 Rp. 7.650.000 Rp. 8.000.000 Rp. 2.000.000

7 BOK - - Rp. 8.350.000 -

Sumber : Profil Puskesmas Dewantara

Dari setiap rincian biaya diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan jumlah keuangan Puskesmas Dewantara Kecamatan Dewantara

34

Kabupaten Aceh Utara. Walaupun anggaran tiap tahun meningkat namun belum

mencukupi untuk menjalankan seluruh program-program kesehatan yang ada.

39

BAB IV DESKRIPSI MASALAH DAN RENCANA PROGRAM

4.1. Deskripsi Masalah dan Analisis Penyebab Masalah

4.1.1. Deskripsi Masalah

Dari analisis yang telah dilakukan pada program P2P adapun masalah

yang ditemukan adalah :

1. Program imunisasi BCG belum mencapai target (83,5% target 95%).

2. Program imunisasi HB0 belum mencapai target (82,1% target 90%).

3. Program TB Paru untuk kegiatan cakupan penderita Tb Paru belum

mencapai target (63%, target 90%).

4. Program P2 DBD belummencapai target (33,3 % target 100%).

Dari hasil analisis yang menjadi penyebab masalah kesehatan di Puskesmas

Dewantara adalah :

1. Berdasarkan analisa situasi umum Lingkungan di wilayah dewantara

dikelilingi oleh persawahan dan pertambakan, banyak persawahan dan

pertambakan disana yang tidak digunakan lagi, apabila hujan deras dapat

mengakibatkan air tergenang bahkan banjir, yang dapat menyebabkan

terjadinya wabah penyakit salah satunya DBD.

2. Analisa struktur organisasi di Puskesmas Dewantara pemegang program

P2M tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Dimana pemegang

program P2M seorang yang latar belakang pendidikannya S1 K3.

3. Kurangnya rasio tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas Dewantara

(Tabel 3.10) dan tidak sesuainya latar belakang pendidikan pemegang

program P2 DBD (Tabel 3.11).

40

4.1.2. Analisis Penyebab Masalah

Berdasarkan analisis pada bab III maka penyebab kasus DBD di wilayah

kerja Puskesmas Dewantara adalah sebagai berikut :

1. Belum maksimalnya program P2 DBD yang diberlakukan di

Puskesmas Dewantara, diantaranya :

- Kegiatan penyuluhan/ pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang

dilakukan tidak menyeluruh, hal tersebut dikarenakan jumlah

petugas yang tidak cukup untuk menjangkau seluruh kelurahan

dalam waktu yang bersamaan/ berdekatan.

- Kegiatan fogging yang tidak dilakukan sebagaimana mestinya.

Menurut Depkes RI (2007), seharusnya pengasapan/ fogging

dilakukan dalam radius 200 meter dengan berpusat pada rumah

kasus. Namun dalam pelaksanaannya, pengasapan/ fogging tidak

dilakukan dengan sebagaimana mestinya. Hanya rumah dengan

radius <100 meter yang mendapatkan fogging. Selain itu untuk

kegiatan ini dapat dinilai kurang tanggap, karena apabila meskipun

telah mendapat laporan adanya kasus, kegiatan fogging tidak

segera dilaksanakan melainkan setelah dua atau tiga hari dari

adanya pelaporan kasus. Selain oleh karena petugas pemegang

program P2 DBD, ketidaktanggapan ini juga disebabkan oleh

petugas fogging yang tidak segera merespon adanya kasus karena

jumlah petugas fogging yang terbatas.

- Pembagian bubuk Abate dilaksanakan tidak secara terjadwal (tidak

rutin dilaksanakan), dan apabila pada saat pembagian bubuk Abate,

41

tidak semua rumah warga dengan kasus DBD mendapatkannya

(hanya jika warga meminta). Berdasarkan hasil wawancara dengan

pemegang program P2 DBD, hal tersebut adalah karena jumlah

persediaan bubuk Abate yang selalu terbatas. Serta jika pada saat

pembagian bubuk Abate ada rumah warga yang sedang tidak ada

orangnya, maka untuk jatah rumah tersebut tidak diberikan pada

waktu lain juga tidak dititipkan pada tetangga rumah tersebut.

2. Kurangnya rasio tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas

Dewantara (Tabel 3.10) dan tidak sesuainya latar belakang pendidikan

pemegang program P2 DBD (Tabel 3.11).

Gambar 4.1.

Pohon Masalah DBD di Puskesmas Dewantara

Kasus DBD

Banyaknya persawahan dan

pertambahan yang tidak digunakan lagi.

Belum maksimalnya P2P DBD yang diberlakukan

dan dilaksanakan di Puskesmas Dewantara,

diantaranya kegiatan PSN, fogging, dan pembagian

bubuk Abate

Belum sesuainya jenis tenaga kesehatan yang

mengkoordinir program P2 DBD dengan jabatannya

42

4.2. Rencana Program

Rencana program yang akan dilakukan di Puskesmas Dewantara untuk

mengatasi rendahnya cakupan P2 DBD ialah :

1. Pelatihan pegawai pemegang program P2 DBD tentang cara penanggulangan

DBD di Puskesmas Dewantara yang dapat dilakukan melalui Dinas

Kesehatan Aceh utara.

2. Menyusun ulang jadwal untuk kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

yaitu rutin dilakukan seminggu sekali disetiap daerah yang terkena DBD,

serta dalam pelaksanaannya petugas pemegang program P2 DBD dibantu

oleh petugas pemegang program lain (Surveilans, Kesehatan Lingkungan,

Promosi Kesehatan, dll) guna mempermudah jangkauan wilayah kerja.

3. Membentuk tim pengawas kegiatan fogging dan pemberian bubuk Abate yang

dapat dibentuk dari Puskesmas Dewantara maupun oleh Dinas Kesehatan

Aceh utara.

44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan analisis program kesehatan di Puskesmas Dewantara

didapatkan bahwa program (P2P) Pencegahan, Penanggulangan dan

Pemberantasan Penyakit DBD di Puskesmas Dewantara masih rendah,

cakupan pencapaiannya hanya 33 % dari target 100 %.

2. Analisis struktur organisasi di Puskesmas Dewantara pemegang program

P2P DBD tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dimana

pemegang program P2P ialah seorang yang latar belakang pendidikannya

S1 SKM jurusan K3.

3. Analisis sumber daya manusia di Puskesmas Dewantara masih kurangnya

tenaga kesehatan. Khususnya Ahli Epidemiologi sebanyak 1 orang.

4. Pada analisis financial diketahui ada peningkatan jumlah keuangan

Puskesmas Dewantara. Walaupun anggaran tiap tahun meningkat namun

belum mencukupi untuk menjalankan seluruh program-program kesehatan

yang ada khususnya program P2P DBD.

5.2 Saran

1. Bagi Puskesmas Dewantara mencakup pemenuhan akan data yang akurat

dengan wilayah kerja yang luas maka perlu meningkatkan koordinasi

antar lintas sektoral, kader serta klinik bidan yang ada di wilayah kerja

puskesmas.

45

2. Diharapkan dalam menjalankan tugas sebagai kepala Puskesmas dapat

mempertahankan gaya kepemimpinan yang telah diterapkan. Dan mampu

mengkoordinasi antara pemegang program.

3. Pertahankan cakupan program yang telah di capai dan tingkatkan kinerja

dalam mencapai cakupan target yang belum tercapai.

4. Kepada Badan Kepegawaian Daerah dan Dinas Kesehatan Aceh utara

agar menambah sumber daya manusia di Puskesmas Dewantara dan

sesuai dengan disiplin ilmu yang diperlukan dan pada jabatan yang

sesuai.

3.4. Analisis Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas dr. Iskandar

Tata Usaha Adnan

Bendahara Ratna,BE

Administrasi Umum Yanti Herawati, SKM

Kepegawaian Dian Variani, Amd. Keb

Rekam Medis/SP2TP Fikri Rastina, SKM

YANKES

Kesling

P2PM

PROMKES

KIA/KB

GIZI Eko S.Rediarti, Amd. Keb

Upaya Pengembang

Apotik Nuryana, Akfar

Laboratorium Rita Zahara, AAk

Poli Lansia Safrida

Keswa Rida Istuty,S.Kep

UKS Syahnimar, SKM

Pustu 1. Bluka Teubai 2. Cut Murong 3. Paloh Gading

Bidan Desa

KIA AnnisaVutry, Amd. Keb

KB Agustina

Surveiland/DBD Fitria, SKM

Imunisasi Sufnidar, Amd.Keb

Kusta/Malaria/TB Ade reza, AMK

Poli Umum dr. Devi

Poli Gigi drg.

Safiatuddin

Poli MTBS Zuriani, Amd. Keb

UGD Sumiati, Amd. Keb

BENDAHARA Armia, AMK (PPTK) Fauziah, SKM (BOK)

Juminawar, Amd.Keb (BPJS)

VCT Epie Aprianty