kata pengantar - ditjen psppsp.pertanian.go.id/assets/file/2017/laporan pelaksanaan kegiat… ·...

24
KATA PENGANTAR Perkembangan informasi yang berkembang pesat dewasa ini, menuntut peningkatan keterampilan dan keahlian pelaksana PPID. Di era teknologi sekarang kebutuhan akan keterampilan dan keahlian pelaksana PPID. Di era teknologi sekarang kebutuhan akan informasi berjalan dalam hitungan detik, sehingga dibutuhkan kesiapan PPID dan Pranata Humas dalam menghadapi derasnya permintaan informasi yang di butuhkan masyarakat tentang kinerja pemerintah. Kegiatan workshop Penyediaan dan Pengelolaan Informasi Publik (PPID) Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian tahun 2017 dilaksanakan sebagai bentuk peningkatan pemahaman kepada pelaksana PPID agar menjadi aparatur yang profesional dalam melayani publik. melayani publik. Pelaksanaan kegiatan PPID 2017 diuraikan secara jelas pada laporan ini, diantaranya tujuan yang hendak dicapai, waktu dan tempat pelaksanaan serta output dari pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan notulensi, materi serta dokumentasi. Dengan tersusunnya laporan ini semoga PPID mendapat gambaran pelaksanaan PPID di lingkup Ditjen PSP pada khususnya maupun Kementerian Pertanian pada umumnya. Pelaksanaan kegiatan workshop ini juga diharapkan dapat ditemukan solusi terhadap Pelaksanaan kegiatan workshop ini juga diharapkan dapat ditemukan solusi terhadap permasalahan dalam pelayanan PPID. Semoga kedepannya, PPID Ditjen PSP dapat memberikan pelayanan lebih profesional Demikian kata pengantar ini, semoga dapat bermanfaat terutama untuk memaksimalkan pelayanan dan penyediaan informasi menuju transparansi pemerintah. Bandung, April 2017 Kabag Umum, 1 Kabag Umum, Priyono NIP: 196205191989031002

Upload: vannhi

Post on 06-Sep-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Perkembangan informasi yang berkembang pesat dewasa ini, menuntut peningkatan

keterampilan dan keahlian pelaksana PPID. Di era teknologi sekarang kebutuhan akan keterampilan dan keahlian pelaksana PPID. Di era teknologi sekarang kebutuhan akan

informasi berjalan dalam hitungan detik, sehingga dibutuhkan kesiapan PPID dan

Pranata Humas dalam menghadapi derasnya permintaan informasi yang di butuhkan

masyarakat tentang kinerja pemerintah.

Kegiatan workshop Penyediaan dan Pengelolaan Informasi Publik (PPID) Ditjen

Prasarana dan Sarana Pertanian tahun 2017 dilaksanakan sebagai bentuk peningkatan

pemahaman kepada pelaksana PPID agar menjadi aparatur yang profesional dalam

melayani publik. melayani publik.

Pelaksanaan kegiatan PPID 2017 diuraikan secara jelas pada laporan ini, diantaranya

tujuan yang hendak dicapai, waktu dan tempat pelaksanaan serta output dari

pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan notulensi, materi serta dokumentasi.

Dengan tersusunnya laporan ini semoga PPID mendapat gambaran pelaksanaan PPID di

lingkup Ditjen PSP pada khususnya maupun Kementerian Pertanian pada umu mnya.

Pelaksanaan kegiatan workshop ini juga diharapkan dapat ditemukan solusi terhadap Pelaksanaan kegiatan workshop ini juga diharapkan dapat ditemukan solusi terhadap

permasalahan dalam pelayanan PPID. Semoga kedepannya, PPID Ditjen PSP dapat

memberikan pelayanan lebih profesional

Demikian kata pengantar ini, semoga dapat bermanfaat terutama untuk

memaksimalkan pelayanan dan penyediaan informasi menuju transparansi pemerintah.

Bandung, April 2017

Kabag Umum,

1

Kabag Umum,

Priyono

NIP: 196205191989031002

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTA R ………………………………………………………………….… 1KATA PENGANTA R ………………………………………………………………….… 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….……….. 2

I. PENDAHULUAN ……….……………………………………………………….... 3

II. TUJUAN ……………………….………………………………………………… 4

III. PELAKSANAAN …………..……………………………………………………… 4

a. Narasumber ……………………………………………………………………. 4

b. Peserta………………………………………………………………………...... 4

c. Pelaksanaan …………………………………………………………….…….. 5c. Pelaksanaan …………………………………………………………….…….. 5

d. Materi …………………………………………………………………………… 6

e. Jadwal ........................................................................................................ 7

IV. Keluaran …………………………………………………………………………… 8

V. Lampiran ……………………………………………………………………………

a. Notulen…………………………………………………………………………..

b. Rumusan ...……………………………………………………………………..

c. Contoh Kasus Pengujian Konsekuensi ...…………………………………...

d. Foto-foto………………………………………………………………………...d. Foto-foto………………………………………………………………………...

e. Laporan Panitia .........................................................................................

f. Sambutan Sesditjen ..................................................................................

g. Materi…………………………………………………………………………….

2

PENDAHULUAN

Penyediaan dan pengelolaan informasi publik merupakan kegiatan yang

dilatarbelakangi pertemuan tahunan dalam rangka coffee morning di Eselon I lingkup

kementerian Pertanian. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memfasilitasi koordinasi

dan kerjasama yang dinamis antar petugas PPID baik di pusat maupun di UPT di

lingkungan kementerian pertanian.

Workshop penyedian dan pengelolan informasi publik ini lebih menekankan pada

pendalaman materi tentang penyusunan daftar informasi publik (DIP), daftar informasi

dikecualikan (DIK) serta berdiskusi lebih intens antara petugas PPID dan narasumber

untuk mencari solusi terkait permasalahan serta kendala dalam penyediaan dan

pengelolaan informasi publik.

DIP dan DIK merupakan database informasi di suatu badan publik, sehingga dapat

dijadikan acuan/pegangan bagi PPID dalam bekerja. Karena DIP dan DIK sebenarnya

keberadaanya saling melengkapi, sehingga DIP dan DIK ini perlu disusun secara

sistematis. Hal ini diperlukan untuk mengetahui informasi apa saja yang berada

dibawah penguasaan badan publik. Dengan berpegangan pada DIP dan DIK, maka dapat

mempermudah petugas PPID dalam melayani permohonan informasi. mempermudah petugas PPID dalam melayani permohonan informasi.

Melalui workshop ini kami juga ingin menjadikan petugas PPID profesional dalam

melayani permohonan informasi. Terlebih dengan penguasaan teknologi info rmasi yang

harus dimiliki petugas PPID. Melalui workshop ini kami ingin mendorong petugas PPID

lebih berinteraksi dengan masyarakat melalui teknologi informasi . Oleh sebab itu tema

kegiatan kali ini adalah ”Menuju PPID Profesional”.

Dengan materi-materi yang diberikan pada workshop ini, diharapkan petugas PPID bisa

3

Dengan materi-materi yang diberikan pada workshop ini, diharapkan petugas PPID bisa

menambah pengetahuan dari narasumber. Petugas PPID mendapat bahan edukasi dan

pembelajaran tentang pelayanan informasi sehingga dapat bekerja lebih profesional,

dalam arti dapat memenuhi apa yang diamanatkan UU 14 tahun 2008.

TUJUAN

Tujuan dilaksanakannya Sosialisasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

(PPID) Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian adalah:

1. untuk menjalin kerjasama, koordinasi antar petugas PPID serta ajang bertukar

informasi dalam penyediaan dan pelayanan informasi publik

2. untuk peningkatan pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam tentang

penyediaan dan pengelolaan informasi publik.

3. melengkapi penyusunan Daftar Informasi Publik dan Daftar Informasi yang

diKecualikan

4. serta identifikasi permasalahan-permasalahan dalam pelayanan informasi publik

PELAKSANAAN

a. Narasumber

Narasumber pada kegiatan PPID Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian adalah

No Nama Jabatan

1 Aryo Wicaksono, S.Kom, M.Si Kasubbid Aplikasi Sistem Informasi, PUSDATINInformasi, PUSDATIN

2 Dr. Agung Hendriadi, M.eng Kepala Biro Humas dan IP3 Dra. Henny S Widyaningsih, M.Si Komisioner Komisi Informasi

Pusat4 Tya Tirta Sari Tenaga Ahli Komisi Informasi

Pusat5 Ir. Dwiretnani Hesti M Kepala Bagian Pengelolaan

Informasi Publik, Biro Humas dan Informasi Publik

4

b. Peserta

Jumlah peserta yang hadir sekitar 70 orang. Peserta kegiatan ini adalah :

- Penanggungjawab dan pelaksana PPID lingkup Ditjen Prasarana dan Sarana

Pertanian

- Penanggungjawab dan pelaksana PPID lingkup Kementerian Pertanian

- Pranata Humas lingkup Kementerian Pertanian

- Pelaksana PPID Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prop. Jawa Barat

c. Pelaksanaan.

Kegiatan PPID Tahun 2017 dilaksanakan pada tanggal 27-29 April 2017 di Best

Western Premier La Grande Hotel Bandung Jl. Merdeka Bandung Jawa Barat

dengan agenda sebagai berikut :

- Pemaparan materi oleh Narasumber

- Forum diskusi/tanya jawab antara narasumber dan peserta

- Simulasi dilakukan dengan cara :

a. membentuk 5 kelompok yang beranggotakan 5-7 orang peserta.

b. kemudian setiap kelompok diberikan contoh soal berupa kasus.

5

b. kemudian setiap kelompok diberikan contoh soal berupa kasus.

c. Kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan 2 contoh kasus dengan

menentukan pengujian konsekuensi, apakah kasus tersebut merupakan

jenis informasi terbuka atau dikecualikan.

d. Memaparkan hasil diskusi kelompok oleh ketua kelompok di depan

narasumber dan kelompok lain.

e. Kelompok yang berhasil memecahkan kasus mendapat reward dari

narasumber.

Kegiatan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari di dalam ruangan diawali dengan

pembukaan oleh Dirjen PSP yang dilanjutkan dengan pemaparan materi di hari

pertama dan kedua oleh narasumber yang dipandu oleh moderator. Acara

dilanjutkan dengan berdiskusi dan tanya jawab di setiap sesinya.

d. Materi.

Materi Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian meliputi tentang penyediaan dan

pengelolaan informasi publik di media online khususnya dengan perkembangan

teknologi sekarang ini. Pengoptimalisasi penyediaan informasi terutama di

website sesuai dengan UU KIP. Terutama penyediaan informasi yang wajib

disediakan setiap saat, informasi serta merta serta informasi yang wajib

diumumkan secara berkala.

Materi dari kegiatan PPID adalah :

1. Penguatan Layanan Informasi Publik di Website lingkup Kementerian

Pertanian (PUSDATIN)

2. Penguatan peran PPID Pembantu Pelaksana mendukung PPID Pelaksana

(Biro Humas dan IP)

3. Daftar Informasi Dikecualikan dan Uji Konsekuensi (Komisi Informasi Pusat)

4. Daftar Informasi Publik (Komisi Informasi Pusat)

5. Pendalaman Aplikasi SILAYAN Online (Biro Humas dan IP)

6

e. Jadwal

JADWAL KEGIATAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

Bandung, 27-29 April 2017

TANGGAL/ HARI JAM MATERI KETERANGAN

27 April 2017(Kamis)

13.00 – 16.00

16.00 – 17.30

17.30 – 19.00

19.00 – 20.00

Registrasi Peserta

Materi :- Penguatan Layanan Informasi Publik di Website lingkup

Kementerian Pertanian

ISHOMA

Acara Pembukaan :- Pembukaan MC- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Panitia

PUSDATIN

PanitiaPanitia- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

- Laporan Ketua Panitia- Sambutan Selamat Datang

- Pengarahan Dirjen/Sesditjen PSP sekaligus membuka acara

- Doa

PanitiaIr. PriyonoKepala Dinas Pertanian Prop. Jawa BaratIr. Pending Dadih P, M.Ec, Dev. /Ir. Abdul Madjid Panitia

28 April 2017(Jumat)

08.00 – 09.30

09.30 – 10.00

Materi :- Penguatan peran PPID Pembantu Pelaksana mendukung

PPID Pelaksana(penyerahan DIP dan DIK PPID Pembantu Pelaksana lingkup Ditjen PSP)

Rehat

Biro Humas dan IP

(Kasubbag TU lingkup Ditjen PSP)

09.30 – 10.00

10.00 – 11.30

11.30 – 13.30

13.30 – 15.00

15.30 – 16.00

16.00 – 17.30

17.30 – 19.00

19.00 – 21.00

Rehat

- Daftar Informasi Dikecualikan dan Uji Konsekuensi

ISHOMA

- Daftar Informasi Publik

Rehat

- Lanjutan DIK, Uji Konsekuensi dan DIP

ISHOMA

- Pendalaman Aplikasi SILAYAN Online

Komisi Informasi Pusat

Komisi Informasi Pusat

Komisi Informasi Pusat

Biro Humas dan IP

7

29 April 2017(Sabtu)

08.00 – 09.00

09.00 -

Penutupan

Kembali ke Jakarta

Panitia

Panitia

KELUARAN

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Workshop PPID Ditjen Prasarana dan Sarana

Pertanian ini adalah meningkatnya pengetahuan dan wawasan bagi pelaksana PPID dan

Pranata Humas serta dapat memfasilitasi koordinasi dan komunikasi antar petugas

PPID, serta menambah kualitas dan pengetahuan tentang penyediaan dan pengelolaan

informasi .

Dampak yang diharapkan adalah petugas PPID lingkup Ditjen PSP dan lingkup

Kementerian Pertanian dapat menjadi petugas PPID yang profesional sehingga dapat

melayani lebih cepat dan akurat.

8

NOTULENKEGIATAN PEJABAT PENGELOLA

INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIANDITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

Hari/ Tanggal Kamis-Sabtu, 27-29 Mei 2017

Waktu 13.00 s/d selesai

Tempat Best Western Premier La Grande Hotel Bandung

Tema Menuju PPID Profesional

Pembicara/Naras

umber

1. Dra. Henny S Widyaningsih, M.Si, Komisioner Komisi

Informasi Pusat

2. Tya Tirta Sari, Tenaga Ahli Komisi Informasi Pusat

3. Dr. Agung Hendriadi, M. Eng, Kepala Biro Humas dan

Informasi Publik, Setjen Kementan

4. Aryo Wicaksono, S.Kom, Kasubbid Aplikasi Sistem 4. Aryo Wicaksono, S.Kom, Kasubbid Aplikasi Sistem

Informasi, Pusat Data dan Informasi Kementerian

Pertanian

5. Ir. Dwiretnani Hesti M, Biro Humas dan Informasi

Publik

Peserta 1. Penanggungjawab dan pelaksana PPID lingkup Ditjen

PSP

2. Penanggungjawab dan pelaksana PPID lingkup 2. Penanggungjawab dan pelaksana PPID lingkup

Kemeterian Pertanian

3. Pranata Humas lingkup Kementerian Pertanian

4. Pelaksana PPID Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Propinsi Jawa Barat

Resume 1. Sambutan Selamat Datang Kepala Dinas Pertanian TP

Prop. Jawa Barat :

- Terima kasih atas pemilihan lokasi di bandung

untuk kegiatan ppid.

- Luas kota bandung 167,67 km penduduk 2,5 jt

merupakan kota kuliner dan shopping, maka

muncul istilah wilujeng sumping dan wilujeng

shopping.

- Era globalisasi menuntut keterbukaan kepada

masyaratak tapi kita harus bisa memilah milih mana

yang layak disampaikan kepada publik mana

informasi yang terbatas disampaikan ke

masyarakat. Kita juga ada pengecualian beberapa

hal tidak boleh dibuka mungkin mekanisme yang

harus disepakati jadi pedoman kita semua dalam

rangka menunjang peningkatan produksi yang

menjadi tupoksi Kementerian Pertanian dan dinas menjadi tupoksi Kementerian Pertanian dan dinas

pertanian seluruh Indonesia.

- Menghasilkan point yg akan menjadi pedoman

menjadi dasar pelaksanaan kegiatan ke depan

- Mudah-mudahan swasembada yang telah kita

capai untuk padi jagung bisa diikuti oleh komoditas

lain. Walaupun masih agak sulit untuk kedelai,

karena lahan jagung dan kedelai saling berebut

lahan. Semangat untuk mensejahterakan petani

jangan pernah surut.

2. Arahan Dirjen PSP :

- Acara ini sangat penting dan strategis

- Keterbukaan Informasi Publik merupakan

kebutuhan sebagai negara yang demokratis dan

seorang birokrat yang menggemban

menyelenggarakan dan menggerakkan amanah

birokrasi pemerintahan dan pembangunan maka

kewajiban kita untuk menyajikan informasi seluas-

luasnya terkait penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan yang diselenggarakan oleh

birokrasi.

- PPID belum banyak di dukung dan di back up

pimpinan dimasing-masing unit kerja, tetapi begitu

ada masalah yang pertama di cari adalah PPID.

Disadari atau tidak itu terjadi.

- Saya mengganggap ini penting karena kunci

keberhasilan institusi adalah sangat ditentukan oleh

kemampuan institusi itu sendiri untuk

mengaktualisasikan dan meyampaikan pesan-

pesan positif terhadap penyelengaraan tugas yang

ada yang melekat dalam fungsi struktur dalam

institusi.

- Di era informasi saat ini seolah-olah publik adalah - Di era informasi saat ini seolah-olah publik adalah

raja diatas raja. Memaksakan diri meminta

informasi bahkan dokumen yag sebenarnya masuk

dalam pengecualian. Para pejabat kemudian

dilempar kepada PPID

- Saya tidak ingin kita merasa petugas PPID

dihadapkan pada aspek ini. Hal ini harus disikapi

adalah bagian dari tanggungjawab kita

- Ditjen PSP banyak menjadi sasaran menerima

permohonan informasi karena banyak belanja

modal dan belanja barang. Karena mereka mencari

informasi aspek anggarannya. Kalau termasuk

dikecualikan maka wajib kita menyampaikan

dengan baik bahwa informasi yang diminta masuk

dalam ketegori yang dikecualikan. Sehinggga tidak

bisa memberikan informasi.

- Bagaimana kita menyikapi hal-hal seperti itu maka

workshop ini sangat penting bagi kita. Untuk

memilah mana yang diberikan mana yang di

kecualikan. Tergantung pada kepiawaian kita

sebagai ppid.

- Pengelola kehumasan sangat dekat dengan ppid.

Saya berharap kita semua sangat memanfaatkan

moment ini. Secara internal petugas PPID dibawah

Sesditjen pejabat PPID harus terus kita

kembangkan tingkat profesionalitasnya caranya

sama-sama menjalin komunikasi intensif antar

PPID antar lingkup tugas kita. Forum kita lebih

mendekatkan hubungan antara PPID di lingkup

tugas kementan.

- Aplikasi SILAYAN mari kita manfaatkan. Saya

berharap kita semua menyadari pentingnya tugas

ini.

- Setiap pejabat struktural harus mampu membackup - Setiap pejabat struktural harus mampu membackup

ppid. Sumber data infrmasi terkait penyelenggaraan

pemerintahan dan pembanguna dalam birokrasi

bapak-bapak punya kewenangan itu ada dimasing-

masing pejabat struktural yg ada.

- Jangan ada keraguan sedikit pun bapak ibu

sebagai ppid, saya akan memback up itu

semuanya

- Tidak ada niatan untuk menutup-nutupi tetapi kita

tidak ingin apa yg kita lakukan kita sudah bekerja

dengan baik kemudian menjadi terganggu

kepentingan sesaat yang muncul menjadi

gangguan. Biasanya PPID akan kesulitan

mengurusi hal-hal seperti ini.

- Senyum bapak dan ibu sekalian mengalahkan

segalanya

- Kunci pelayanan adalah dengan senyuman.

- Forum silaturahim mempererat hubungan antar

ppid dalan lingkup kerja di Kementerian Pertanian

karena informasi saling menyatu tidak terpisahkan.

PSP yang dilakukan merupakan lembaga

suporting. Keterkaitan informasi diantara kita

sangat erat, dengan membangun jejaring yang

baik.

3. Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Berbasis

Online (Biro Humas dan Informasi Publik)

- Terdapat beberapa langkah untuk mengakses

aplikasi SILAYAN Online. Pertama dengan

membuka portal ppid kementerian pertanian.

- Ada 2 cara memperoleh informasi di Kementan

pertama adalah dengan on visit akan dilayani di

PPID Utama maupun PPID Pelaksana Eselon I dan

PPID Pembantu Pelaksana. Agar PPID memahami PPID Pembantu Pelaksana. Agar PPID memahami

SILAYAN untuk bisa melayani permohonan

informasi. Kedua melalui SILAYAN Online.

- Sebagai badan publik menyiapkan menyampaikan

dan melakukan apa yang sudah dilakukan. Apapun

yang sudah dibagikan kepada masayarakat harus

dimasukkan ke dalam SIDADO.

- Keterbukaan informasi publik mempunyai bobot

15% dalam evaluasi PNP Reformasi Birokrasi,

yang mendukung tunjangan kinerja kita. Sehingga

setiap bulan PPID harus mengirimkan laporan agar

mendapat nilai A.

- Tuntutan RB semua harus berbasis online.

- Dengan adanya SILAYAN Online PPID bisa

memantau permohonan sudah sampai mana

perkembangannya. Terdapat early warning di

SILAYAN Online jika sudah sampai tenggat waktu.

- Banyaknya dokumen yang masih tersimpan di

software hardware dan tersimpan dilaci.

Mekamisme nya adalah di scan dan dilink kan ke

SIMFORTA

- Kedepan kita di tuntut untuk sesuatu yang sifatnya

mobile, sehingga kita harus bisa menyesuaikan diri

dengan kecanggihan teknologi informasi.

- Yang belum Kementan punya adalah DIP yang

terkoneksi dengan seluruh unit kerja Kementerian

Pertanian.

4. Strategi Komunikasi dan Pengelolaan Informasi Publik

(Biro Humas dan Informasi Publik)

- Di era Jokowi peran humas telah berubah

- Humas sekarang ini adalah garda terdepan

- Karena kinerja eselon I belom bisa berbicara

banyak, karena jika hanya Biro Humas saja yang banyak, karena jika hanya Biro Humas saja yang

bekerja maka biro tidak sanggup. Maka diperlukan

bantuan PPID Pelaksana eselon I.

- Media Digital kecepatannya sangat tinggi sehingga

membutuhkan respon yang sangat cepat pula.

- Menjadi PR Government itu membanggakan,

karena : bisa menangkap isu publik, bisa merespon

isu publik dan mampu memenangkan persepsi

masyarakat.

- Cara menguasasi isu publik adalah dengan

membaca, maka sepatutnya bangga menjadi

seorang Humas.

5. Penguatan PPID Pelaksana dan Pembantu Pelaksana

di Lingkungan Kementerian Pertanian (Komisi

Informasi Pusat)

- Sesuai UU KIP, terdapat 2 jalur permohonan

informasi, yaitu perorangan dengan KTP asli dan

badan hukum dengan akte badan hukum yang

terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Jika

tidak terdaftar, maka di abaikan saja

- Informasi publik adalah informasi yang dihasilkan,

diterima

- Sebelum informasi dikecualikan, agar dilakukan uji

konsekuensi dan pra uji konsekuensi. Harus di buat

tabel analisis konsekuensi negatif dengan melihat

pada pasal 17 butir a-j di UU KIP.

6. Penguatan Layanan Informasi Publik di Website

Lingkup Kementerian Pertanian (PUSDATIN)

- Informasi publik bagian dari pelayanan publik.

- Kementerian Pertanian sekarang sedang menuju 1

data dan 1 peta, kita harus memulai ke arah sana.

- Transformasi dari manual ke basis TIK yaitu - Transformasi dari manual ke basis TIK yaitu

perubahan goverment ke e-government

- Kita harus mulai membiasakan dokumen berbentuk

elektronik, tapi kementeria pertanian belum bisa

melaksanakan e-gov secara full.

- Pemakaian internet wifi di kantor lebih banyak

dipergunakan untuk kepentingan pribadi. Sehingga

layanan internet yang disediakan untuk bekerja

menjadi lambat, karena lebih banyak pegawai yang

mengakses internet untuk kepentingan pribadi.

- Untuk bisa ditampilkan di web, maka data dibuat

secara elektronik dulu.

- Manfaat Layanan Informasi Publik berbasis Web:

adalah cepat, Efektif, Transparan dan Efisien.

Karena menggunakan Teknologi Internet dan

teknologi aplikasi, berdasarkan permintaan dan

nilai pengguna , dapat menjangkau seluruh lapisan

masyarakat, terbuka kecuali yang dikecualikan dan

tidak membuang waktu, tenaga dan biaya.

Forum

Diskusi/tanya

jawab

1) Yeni (BB Pelatihan Ketindan, Malang)

Banyaknya pertanyaan masuk melalui email, sesuai

SOP untuk membuka link website untuk mengisi form

A1. Ketika diarahkan untuk membuka website mereka

tidak puas, sehingga menjawab melalui email.

Sehingga tidak tercover jumlah pemohonnya di PPID

Jawab :

- Prinsip pelayanan IP adalah murah mudah

sederhana dan akuntabel, jika bertanya melalui

email maka dijawab saja melalui email. Dengan

email tidak dibatasi 10 hari kerja, namun dengan

SILAYAN Online kita punya tanggungjawab.

- Semua pertanyaan yang masuk lewat apa saja kita - Semua pertanyaan yang masuk lewat apa saja kita

tidak wajibkan dimasukkan di SILAYAN Online.

- Komen di Medsos tidak boleh menjawab atas nama

pribadi, sehingga menjawab komen adalah atas

nama unit kerja sehingga ditunjuk orang yang

bertanggungjawab menjawab komen.

- Jika dokumen yang di minta oleh pemohon maka

harus dirujuk ke SILAYAN Online.

2) Emir Kartarajasa (Dit. Irigasi Pertanian)

- Aplikasi yang dikembangkan oleh PPID menambah

beban pekerjaan, namun ini bagus.

- Sebuah terobosan jika sekali mengupload informasi

maka terkoneksi ke semua aplikasi.

- Namun jika ada permohonan yang ngawur maka

akan merepotkan, mohon solusinya.

Jawab :

- Apakah kita sudah mengauplod informasi, maka

sudah terintegrasi ke semua aplikasi Website,

SIMFORTA, SIDADO dll. Yang sudah di entry

online maka bisa di akses.

- PPID Utama membangun aplikasi yang

memudahkan karena jangan sampai kita di

sengketakan. Maka sebelumnya kita sudah siap

kita harus tahu apapun yang kita kerjakan berbasis

anggaran.

- Anggaran Ditjen PSP sekian triliyun, maka DIPA

harus di upload. Sesuai dengan UU KIP, setiap

anggaran harus di pertanggungjawabkan.

- Sebagai PPID Pembangtu Pelaksana (Kasubbag

TU), maka fungsinya adalah mengkoordinasikan

penyedia data di unit direktorat. Hal ini yang belum

terbangun. terbangun.

- Mau tidak mau, suka tidak suka kita harus memulai

menyiapkan diri terhadap data dan informasi yang

kita kerjakan.

3) Priyono (Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian)

- PPID Pelaksana dan PPID Pembantu Pelaksana

apa harus pejabat struktural? Sedangkan di PSP

ada kelompok kerja Perencanaan dan Kelompok

Kerja Pelaporan. Terkait data-data di direktorat,

maka data-data yang ada di pokja lengkap.

Bagaimana pendapat narsum jika PPID Pembantu

Pelaksana di koordinir oleh ketua Pokja-Pokja

tersebut dan bukan dijabat oleh struktural?

Jawab :

- Pola nya sama di SK kan oleh Menteri Pertanian.

PPID tidak ada diatur berdasarkan eselon atau

jabatan di UU atau peraturan komisi informasi

Diatur kewenangannya, kewenangannya sangat

tinggi. Jika diberikan ke koordinator apakah

kewenangan tersebut bisa berjalan atau tidak.

Saran narasumber, bahwa PPID Pelaksana adalah

orang berada 1 tingkat dibawah Dirjen/KaBadan,

karena kredibilitasnya lebih kuat, bisa mempunyai

kewenangan untuk menyatakan informasi bisa

dibuka atau tidak.

- Maka jika pokja yang mempunyai data, maka PPID

Pelaksana dan PPID Pembatu pelaksana

mempunyai tim atau struktur, sehingga Pokja-pokja

tersebut bisa masuk dalam tim pengumpulan dan

pendokumentasi. Sehingga tim bisa berjalan

sebagaimanamestinya

4) Safta (Ditjen Tanaman Pangan)

- Terdapat bantuan pupuk di Ditjen Tanaman Pangan

ada transfer uang ke rekening petani langsung,

kalau seperti itu bagaimana solusinya?

- Data daftar penerima Subsidi pupuk apa bisa di

share (merupakan informasi yang terbuka)?

Jawab :

Jika tidak terdapat data pribadi maka bisa diberikan,

karena rekening atas nama kelompok dan sejumlah

uang yang diterima.

5) Emir Kartarajasa (Direktorat Irigasi Pertanian)

- Terkait dengan hasil penelitian yang belum

didaftarkan di HAKI, tetapi penelitian yang

menggunakan dana negara, apakah penelitian

tersebut bisa diakses apa harus menunggu

dilegitimate oleh HAKI, karena sudah hal tersebut

sudah menjadi tugas peneliti

- Pengecualian tentang hubungan internasional,

banyak kegiatan yang di support oleh bantuan luar

negeri, apakah dana bantuan internasional bisa di

buka?

- Informasi yang kadaluarsa apa harus tetap dilayani?

Jawab :

- Jika penelitian menggunakan APBN dan bukan

penelitian untuk temuan, maka bisa di akses.

- UU KIP mengatakan bahwa dana internasional

harus akuntabel dan harus di buka. Yang tidak

boleh adalah jika terdapat klausul ada hal-hal yang

harus dirahasiakan, maka klausul tersebut di

blok/dihitamkan, namun MOU tersebut bisa dibuka.blok/dihitamkan, namun MOU tersebut bisa dibuka.

- UU kearsipan mengatakan bahwa badan publik

harus memilah-milah arsip aktif, pasif, dinamis dan

inaktif sepanjang tidak dikecualikan, maka bisa

dibuka. Jadi tergantung badan publik

mencantumkan retensi arsipnya. Masa retensi

paling lama di Indonesia adalah 30 tahun.

6) Nurhayati (BBPPTP Litbang Bogor)

- Badan Litbang Pertanian salah satu tugas eselon II

badan pengkajian adalah mengkoordinir BPTP yang

berada di propinsi. Tugasnya adalah menghasilkan

teknologi tepat guna, kaitannya dengan tugasnya

adalah apa yang kerjakan di BPTP tersebut bisa di

share untuk publik agar publik tahu bahwa BPTP

sudah menghasilkan teknologi. Teknologi dihasilkan

dengan melakukan riset, baik yang berguna bagi

masyarakat maupun hasil yang negatif. Apakah hal

tersebut bisa diposting ?

- Apakah boleh mempertanyakan sebab pejabat

diturunkan atau di demosi dari jabatannya?

Jawab :

- Badan publik harus mengekpose kinerja, maka

kinerja wajib di ekpose untuk publik. Yang di minta

adalah hasil final penelitian. Jika dana penelitian

digunakan untuk mengasilkan temuan yang bersifat

nasional dan belum di HAKI kan jangan di

publikasikan dan dikecualikan dengan masa retensi.

Namun jika penelitian biasa, maka bisa

dipublikasikan.

- Sebab pejabat didemosi hasil baperjakatnya bisa

dibuka dan bukan prosesnya. Terlebih jika pejabat

tersebut adalah pejabat publik. tersebut adalah pejabat publik.

7) Sugiono (STTP Malang)

- Apa kita harus memberikan informasi sesuai

dengan yang diinginkan?

- Ada pemohon yang memohon informasi untuk

kepentingan sendiri, apa tidak menjadi

pertimbangan komisi informasi agar tidak

memberikan informasi bagi pemohon yang mencari

informasi untuk kepentingan diri sendirinya atau

untuk kepentingan publik?

Jawab :

- Permohonan atas nama pribadi maka syaratnya

adalah hanya KTP.

- UU KIP mewajibkan menuliskan tujuan alasan

meminta informasi, namun tidak ada satu pasal pun

tujuan alasan penggunaan informasi tidak bisa

mengugurkan pengajuan permohonan. Yang lebih

penting badan mencantumkan status informasinya,

apakah informasi tersebut terbuka atau tertutup.

- Segera lakukan status untuk publik atau tidak

8) Aryo (Balai Besar Karantina Surabaya)

Bagaimana prosedur dan persyaratan sebagai peserta

sebagai peserta pelatihan melalui unit organisasi/surat

resmi?

Jawab :

Ada yang melalui surat resmi karena agar bisa

mendapatkan angka kredit bagi fungsional.

Bisa melalui email, atau telp langsung. Permintaan

pelatihan bisa pelatihan apa saja yang berbasis TI

untuk memaksimalkan kinerja. untuk memaksimalkan kinerja.

Dirjen PSP Ir. Pending Dadih Permana Mec Dev membuka secara resmi Workshop PPID 2017

Dirjen PSP, Sesditjen PSP dan Kadinas Pertanian Prop Jabar

Sambutan Selamat Datang dari Kadinas Pertanian TP Prop. Jawa Barat, Ir. Ibrahim Syah Laporan Panitia oleh Kabag Umum Ir. Priyono

Narasumber Komisioner KIP Dra. Henny NarasumberIr. Dwiretnani Hesti dari Biro Humas dan IP Kementan

Narsum KIP Tya Tirta SariNarsum PUSDATIN Aryo Wicaksono, S.Kom

Narsum Kabiro Humas dan IP Kementan Dr. Ir. Agung H Peserta Workshop PPID 2017

Pertanyaan dari peserta Bpk. Gatot dari Litbang Pertanian Pertanyaan dari peserta Bpk Emir K Dit. Irigasi Pertanian

Diskusi peserta dalam Simulasi pengujian konsekuensi Simulasi pengujian konsekuensi

Paparan hasil diskusi pengujian simulasi oleh perwakilan kelompok Pengumuman pemenang kelompok pengujian konsekuensi