kata pengantar · daftar tabel v daftar grafik viii ... c. indeks harga konsumen pedesaan 52 . ......

124
Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 i Kata pengantar Publikasi Data Strategis Kepulauan Riau Tahun 2012 merupakan publikasi perdana yang disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen data terhadap data-data yang sifatnya strategis, dalam artian data-data yang ditampilkan terjamian kekiniannya, banyak digunakan untuk kajian, serta menggambarkan fenomena sosial-ekonomi wilayah Kepulauan Riau. Penjelasan yang diberikan dalam publikasi ini bersifat praktis. Sehingga memudahkan pengguna publikasi ini untuk memahami data-data yang ditampilkan. Publikasi ini berisi data-data tentang pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar petani, produksi tanaman pangan, produksi industri pengolahan serta statistik ekspor dan impor barang.

Upload: phamtuyen

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 i

Kata pengantar

Publikasi Data Strategis Kepulauan Riau Tahun 2012

merupakan publikasi perdana yang disusun dalam rangka

memenuhi kebutuhan konsumen data terhadap data-data

yang sifatnya strategis, dalam artian data-data yang

ditampilkan terjamian kekiniannya, banyak digunakan untuk

kajian, serta menggambarkan fenomena sosial-ekonomi

wilayah Kepulauan Riau. Penjelasan yang diberikan dalam

publikasi ini bersifat praktis. Sehingga memudahkan

pengguna publikasi ini untuk memahami data-data yang

ditampilkan.

Publikasi ini berisi data-data tentang pertumbuhan

ekonomi, inflasi, nilai tukar petani, produksi tanaman

pangan, produksi industri pengolahan serta statistik ekspor

dan impor barang.

ii Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Apresiasi dan penghargaan kami sampaikan kepada

berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian publikasi

ini. Disadari bahwa publikasi ini belum memenuhi harapan

semua pihak. Oleh karenanya, kritik dan saran demi

penyempurnaan di masa mendatang sangat diharapkan.

Semoga publikasi ini bermanfaat.

Tanjungpinang, Agustus 2012 Kepala Badan Pusat Statistik

Provinsi Kepulauan Riau

BADAR, SE, M.Si NIP. 19600424 198203 1 001

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 iii

Daftar isi

Kata Pengantar i

Daftar Isi iii

Daftar Tabel v

Daftar Grafik viii

Pertumbuhan Ekonomi 3

A. PDRB Menurut Sektor Ekonomi 4

-Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor Ekonomi 4

- Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi 9

B. PDRB Menurut Penggunaan 14

- Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan 14

- Struktur PDRB Menurut Penggunaan 18

Inflasi 25

A. Inflasi Kota Batam 27

B. Inflasi Kota Tanjungpinang 36

Nilai Tukar Petani (NTP) 47

A. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 51

B. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 51

C. Indeks Harga Konsumen Pedesaan 52

iv Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Produksi Tanaman Pangan 59

A. Produksi Padi 61

B. Produksi Jagung 63

C. Produksi Kedelai 65

Produksi Industri Pengolahan 69

Statistik Ekspor dan Impor Barang 77

A. Ekspor Provinsi Kepulauan Riau 79

B. Impor Provinsi Kepulauan Riau 96

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 v

Daftar tabel

1.1. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Sektor

Ekonomi Tahun 2008-2011 (Persen) 5

1.2. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Sektor

Ekonomi Triwulanan (Persen) 7

1.3. Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau Atas

Dasar Harga Berlaku, 2008-2011 (Persen) 10

1.4. Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau,

2010-2011 dan Triwulan II 2011&2012 (Persen) 12

1.5. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut

Penggunaan, 2008-2011 (Persen) 14

1.6. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut

Penggunaan, Triwulanan II 2012 (Persen) 16

1.7. Struktur PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Penggunaan, 2008-

2011 (Persen) 18

1.8. Struktur PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Penggunaan

Triwulanan III 2011 - II 2012 (Persen) 20

2.1. Perkembangan Laju Inflasi Kota Batam, 2007 – 2011 (Persen)

(2007=100) 28

2.2. Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Batam Setiap Bulan, 2011 (Persen)

(2007=100) 30

2.3. Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Batam, 2011 31

2.4. IHK, Inflasi & Andil Inflasi Kota Batam Menurut Kelompok Pengeluaran,

Juli 2012 33

vi Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

2.5. Perkembangan Laju Inflasi Kota Tanjungpinang, 2007 – 2011 (Persen)

(2007=100) 37

2.6. Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Tanjungpinang Setiap Bulan, 2011

(Persen) (2007=100) 39

2.7. Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota

Tanjungpinang, 2011 40

2.8. IHK, Inflasi & Andil Inflasi Kota Tanjungpinang Menurut Kelompok

Pengeluaran, Juli 2012 42

3.1. Nilai Tukar Petani di Provinsi Kepulauan Riau Per Subsektor, 2010-

2011 (2007=100) 48

3.2. Nilai Tukar Petani di Provinsi Kepulauan Riau, Januari-Juli 2012

(2007=100) 53

3.3. Nilai Tukar Petani Provinsi di Sumatera dan Nasional, 2011 (2007=100) 55

4.1. Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Provinsi

Kepulauan Riau, 2010-2012 61

4.2. Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Provinsi

Kepulauan Riau, 2010-2012 63

4.3. Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Provinsi

Kepulauan Riau, 2010-2012 65

5.1. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Provinsi

Kepulauan Riau Triwulanan (q to q), 2010-2012 (Persen) 71

5.2. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Provinsi

Kepulauan Riau Triwulanan (y on y), 2010-2012 (Persen) 73

6.1. Perkembangan Ekspor Provinsi Kepulauan Riau, 2010 – 2011

(US$ juta) 79

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 vii

6.2. Ringkasan Perkembangan Ekspor Provinsi Kepulauan Riau, Mei 2012 81

6.3. Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Pelabuhan Muat, 2011 84

6.4. Ekspor Provinsi Kepulauan Riau ke 10 Negara Tujuan Utama, 2011 87

6.5. Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Negara Tujuan, Mei 2012 89

6.6. Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut 10 Golongan Barang Utama

(HS 2 Dijit), 2011 91

6.7. Ekspor Non-Migas Beberapa Golongan Barang (HS 2 Dijit), Mei 2012 93

6.8. Impor Migas dan Non Migas Provinsi Kepulauan Riau, 2010 - 2011

(US$ juta) 96

6.9. Ringkasan Perkembangan Impor Provinsi Kepulauan Riau, Mei 2012 99

6.10. Impor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Pelabuhan Muat, 2011 101

6.11. Impor Provinsi Kepulauan Riau dari 10 Negara Asal Barang Utama,

2011 104

6.12. Impor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Negara Asal Barang, Mei 2012 107

6.13. Impor Provinsi Kepulauan Riau Menurut 10 Golongan Barang Utama

(HS 2 Dijit), 2011 109

6.14. Impor Non-migas Provinsi Kepulauan Riau Menurut Golongan Barang

(HS 2 Dijit), Mei 2012 112

viii Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Daftar grafik

1.1. Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau,

2008-2011 (Persen) 6

1.2. Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau

Triwulanan (Persen) 8

1.3. Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau, 2011

(Persen) 11

1.4. Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau

Triwulan II 2012 (Persen) 13

1.5. Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan Provinsi

Kepulauan Riau, 2010-2011 (Persen) 15

1.6. Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau

Triwulanan (Persen) 17

1.7. Struktur PDRB Menurut Penggunaan Provinsi Kepulauan Riau, 2011

(Persen) 19

1.8. Struktur PDRB Menurut Penggunaan Provinsi Kepulauan Riau Triwulan

II 2012 (Persen) 21

2.1. Perkembangan Laju Inflasi Kota Batam, 2007-2011 (Persen) (2007=100) 27

2.2. Perkembangan Laju Inflasi Kota Batam Menurut Kelompok Pengeluaran,

2007-2011 (Persen) (2007=100) 29

2.3. Inflasi Kota Batam Menurut Kelompok Pengeluaran, Juli 2012 (Persen)

(2007=100) 35

2.4. Perkembangan Laju Inflasi Kota Tanjungpinang, 2007-2011 (Persen)

(2007=100) 33

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 ix

2.5. Perkembangan Laju Inflasi Kota Tanjungpinang Menurut Kelompok

Pengeluaran, 2007-2011 (Persen) (2007=100) 35

2.6. Inflasi Kota Tanjungpinang Menurut Kelompok Pengeluaran, Juli 2012

(Persen) (2007=100) 44

3.1. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Kepulauan Riau,

2010-2011 (2007=100) 50

3.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Kepulauan Riau,

Januari-Juli 2012 (2007=100) 54

3.3. Nilai Tukar Petani Provinsi di Sumatera dan Nasional, 2011 (2007=100) 56

4.1. Perkembangan Produksi Padi Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2012

(Ton) 62

4.2. Perkembangan Produksi Jagung Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2012

(Ton) 64

4.3. Perkembangan Produksi Kedelai Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-

2012 (ton) 66

5.1. Perkembangan Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan

Sedang Triwulanan (q to q) Provinsi Kepulauan Riau, 2010-

2012 (Persen) 72

5.2. Perkembangan Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan

Sedang Triwulanan (y on y) Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2012

(Persen) 74

6.1. Perkembangan Ekspor Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2011

(US$ Juta) 80

6.2. Perkembangan Ekspor Provinsi Kepulauan Riau, April-Mei 2012

(US$ Ribu) 82

6.3. Nilai Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Berdasarkan Pelabuhan Muat, 85

x Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

2011 (US$ Juta)

6.4. Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kabupaten/Kota, 2011

(US$ Juta) 86

6.5. Ekspor Provinsi Kepulauan Riau ke 10 Negara Tujuan Utama, 2011

(US$ Juta) 88

6.6. Distribusi Persentase Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Negara

Tujuan, Mei 2012 (Persen) 90

6.7. Distribusi Persentase Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut 10

Golongan Barang Utama (HS 2 Dijit), 2011 (Persen) 92

6.8. Distribusi Persentase Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut 10

Golongan Barang Utama (HS 2 Dijit), Mei 2012 (Persen) 95

6.9. Perkembangan Impor Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2011 (US$ Juta) 97

6.10. Perkembangan Impor Provinsi Kepulauan Riau, April-Mei 2012

(US$ Ribu) 100

6.11. Nilai Impor Provinsi Kepulauan Riau Berdasarkan Pelabuhan Muat,

2011 (US$ Juta) 102

6.12. Impor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011

(US$ Juta) 103

6.13. Impor Provinsi Kepulauan Riau dari 10 Negara Asal Barang Utama,

2011 (US$ Juta) 106

6.14. Distribusi Persentase Impor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Negara

Asal Barang, Mei 2012 (Persen) 108

6.15. Distribusi Persentase Impor Provinsi Kepulauan Riau Menurut 10

Golongan Barang Utama (HS 2 Dijit), 2011 (Persen) 111

6.16. Distribusi Persentase Impor Provinsi Kepulauan Riau Menurut 10

Golongan Barang Utama (HS 2 Dijit), Mei 2012 (Persen) 114

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 1

Pertumbuhan Ekonomi

2 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 3

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan

produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian

dan dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur

dalam nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh

sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara

total dikenal sebagai Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah sama

dengan pertumbuhan PDRB. Apabila diibaratkan “kue”, PDRB

adalah besarnya kue tersebut.

PDRB disajikan dalam dua konsep harga, yaitu harga

berlaku dan harga konstan. Penghitungan pertumbuhan

ekonomi menggunakan konsep harga konstan dengan tahun

dasar tertentu untuk mengeliminasi faktor kenaikan harga.

Saat ini BPS menggunakan tahun dasar 2000.

Nilai tambah juga merupakan balas jasa faktor

produksi tenaga kerja, tanah, modal dan entrepreneurship

yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

Pertumbuhan ekonomi yang dihitung dari PDB hanya

mempertimbangkan domestik, yang tidak memperdulikan

kepemilikan faktor produksi.

Pertumbuhan Ekonomi

4 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

A. PDRB Menurut Sektor Ekonomi

- Pertumbuhan PDRB Menurut Sektor Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif terjadi selama

kurun waktu 2008-2011 baik pertumbuhan ekonomi dengan

migas maupun tanpa migas. Dimana, pada tahun 2009 terjadi

perlambatan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh

terjadinya krisis ekonomi global pada akhir tahun 2008 dan

terus berlanjut hingga semester awal tahun 2009, yang

dampaknya dirasakan oleh Indonesia umumnya dan Provinsi

Kepulauan Riau khususnya. Namun pada tahun 2010, kinerja

perekonomian Provinsi ini sudah mengalami perbaikan

hingga terus tumbuh pada tahun 2011 meskipun terjadi

sedikit perlambatan pertumbuhan.

Pada tahun 2011, perekonomian Kepri tumbuh

sebesar 6,67 persen, dimana terjadi perlambatan

pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh

sebesar 7,19 persen. Sama halnya dengan PDRB tanpa migas,

pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 mengalami

perlambatan pertumbuhan sebesar 6,94 persen dari tahun

sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,51 persen.

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 5

Tabel 1.1.

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Sektor Ekonomi, 2008-2011 (Persen)

Sektor Ekonomi 2008 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan

3,80 1,50 4,20 3,95

2. Pertambangan&penggalian -2,71 1,10 1,13 1,52

3. Industri pengolahan 4,53 2,40 7,02 6,53

4. Listrik, gas&air bersih 8,10 1,98 8,24 13,96

5. Bangunan 34,26 13,36 11,56 9,90

6. Perdagangan, hotel&restoran 7,77 3,84 9,56 7,01

7. Pengangkutan&komunikasi 14,44 6,67 6,40 9,93

8. Keuangan, persewaan&jasa perusahaan

9,71 5,50 4,99 7,21

9. Jasa-jasa 15,59 8,44 5,44 7,50

PDRB DENGAN MIGAS 6,63 3,52 7,19 6,67

PDRB TANPA MIGAS 7,19 3,66 7,51 6,94

Ket : * Angka Revisi ** Angka Sementara

Pada tahun 2011, hampir semua sektor mengalami

percepatan pertumbuhan. Hanya sektor pertanian,

peternakan, kehutanan dan perikanan; sektor industri

pengolahan; sektor bangunan; sektor perdagangan, hotel

&restoran yang mengalami perlambatan pertumbuhan

dibandingkan tahun sebelumnya dengan pertumbuhan

masing-masing 3,95 persen, 6,53 persen, 9,90 persen dan

7,01 persen.

Pertumbuhan Ekonomi

6 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan

tertinggi pada tahun 2011 jika dibandingkan tahun

sebelumnya adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu

tumbuh 1,98 persen pada tahun 2009 kemudian meningkat

menjadi 8,49 persen pada tahun 2010, dimana terjadi

penambahan sambungan pelanggan baru dan penambahan

daya pada sektor listrik.

6.63

3.52

7.19

6.67

7.19

3.66

7.51

6.94

3

3.5

4

4.5

5

5.5

6

6.5

7

7.5

8

20

08

20

09

20

10

20

11

Grafik 1.1. Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB

Provinsi Kepulauan Riau, 2008-2011 (Persen)

PDRB DGN MIGAS

PDRB TNP MIGAS

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 7

Tabel 1.2.

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Sektor Ekonomi Triwulanan (Persen)

Sektor Ekonomi

Triw II 2011

Terhadap Tri I 2011*

Triw II 2012

Terhadap Tri I

2012**

Triw II 2012

Terhadap Tri II

2011**

Kumulatif Triw II 2012

Terhadap Kumulatif Triw

II 2011**

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

2,07 1,75 2,46 2,61

2. Pertambangan dan Penggalian 0,57 2,85 7,01 5,83

3. Industri Pengolahan 4,71 2,90 5,25 6,16

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3,74 0,06 7,11 9,05

5. Konstruksi 3,81 4,44 11,68 11,35

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

1,58 3,30 10,97 10,05

7. Pengangkutan dan Komunikasi 2,22 2,34 9,15 9,09

8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan

1,37 2,11 8,55 8,16

9. Jasa-jasa 1,90 2,70 8,76 8,34

PDRB 3,28 2,94 7,25 7,42

PDRB TANPA MIGAS 3,41 2,93 7,25 7,50

*) Angka Sementara

**) Angka Sangat Sementara

Kinerja perekonomian Kepri pada triwulan II tahun

2012 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q to

q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan

tumbuh sebesar 2,94 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi

pada semua sektor, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi

pada sektor konstruksi sebesar 4,44 persen.

PDRB triwulan II tahun 2012 dibandingkan dengan

triwulan II tahun 2011 (y on y), tumbuh sebesar 7,25 persen.

Pertumbuhan Ekonomi

8 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Sektor yang menjadi pendorong (driving force) pertumbuhan

adalah sektor konstruksi dan sektor perdagangan, hotel dan

restoran yang masing-masing tumbuh sebesar 11,68 persen

dan 10,97 persen. Secara c to c PDRB triwulan II 2012

tumbuh sebesar 7,42 persen.

PDRB tanpa migas secara berantai (q to q) triwulan II

2012 dibandingkan triwulan I 2012 tumbuh sebesar 2,93

persen. Sedangkan triwulan II 2012 dibanding triwulan yang

sama tahun sebelumnya (y on y) tumbuh sebesar 7,25

persen. Dan c to c tanpa migas tumbuh sebesar 7,50 persen.

0 0.5

1 1.5

2 2.5

3 3.5

4 4.5

5 5.5

6 6.5

7 7.5

8

PDRB PDRB TANPA MIGAS

2.94 2.93

7.25 7.25 7.42 7.50

Grafik 1.2. Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB

Provinsi Kepulauan Riau Triwulanan (Persen)

q to q y on y c to c

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 9

- Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi

Selama kurun waktu 2008-2010, tiga sektor terbesar

yang berperan dalam pembentukan PDRB Provinsi

Kepulauan Riau yaitu sektor industri pengolahan, sektor

perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertambangan

dan penggalian. Namun pada tahun 2011, struktur

pembentukan PDRB Provinsi Kepulauan Riau tersebut

bergeser menjadi sektor industri pengolahan, sektor

perdagangan, hotel dan restoran serta sektor bangunan.

Sektor yang paling besar peranannya dalam

pembentukan PDRB Provinsi Kepulauan Riau adalah sektor

industri pengolahan. Pada sektor ini terjadi peningkatan

kontribusi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,

dimana pada tahun 2010 sektor ini memiliki peranan sebesar

46,76 persen terhadap keseluruhan total PDRB Provinsi

Kepri, terus meningkat peranannya pada tahun 2011

menjadi 47,78 persen terhadap total keseluruhan total PDRB

Provinsi Kepri.

Pertumbuhan Ekonomi

10 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 1.3.

Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi

Provinsi Kepulauan Riau Atas Dasar Harga Berlaku, 2008-2011 (Persen)

Sektor Ekonomi 2008 2009 2010* 2011**

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan

4,90 5,00 4,80 4,63

2. Pertambangan&Penggalian 9,29 8,77 8,29 7,63

3. Industri pengolahan 45,43 46,20 46,76 47,78

4. Listrik, gas&air bersih 0,56 0,55 0,56 0,60

5. Bangunan 6,36 7,11 7,37 7,79

6. Perdagangan, hotel&restoran 20,59 19,55 19,80 19,40

7. Pengangkutan&komunikasi 4,59 4,66 4,53 4,49

8. Keuangan, persewaan&jasa perusahaan

5,53 5,40 5,19 4,99

9. Jasa-jasa 2,75 2,77 2,70 2,69

PDRB DENGAN MIGAS 100,00 100,00 100,00 100,00

PDRB TANPA MIGAS 91,92 92,44 92,87 93,48

Ket : * Angka Revisi ** Angka Sementara

Sektor yang mengalami penurunan kontribusi cukup

besar adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan

kontribusi sebesar 7,63 persen pada tahun 2011 atau turun

0,66 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya

dengan kontribusi 8,29 persen pada tahun 2010. Penurunan

peranan sektor ini terjadi karena adanya peningkatan peranan

sektor yang lain, dikarenakan selama tahun 2008-2011 nilai

produksi sektor industri secara nominal terus menunjukkan

peningkatan.

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 11

4.63

7.63

47.78

0.60

7.79

19.40

4.49 4.99

2.69

Grafik 1.3. Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau, 2011 (Persen)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pertumbuhan Ekonomi

12 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 1.4.

Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau,

2010-2011 dan Triwulan II 2011&2012 (Persen)

Sektor Ekonomi 2010 2011* Triwulan II

2011* 2012**

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

4,80 4,63 4,47 4,42

2. Pertambangan dan Penggalian 8,29 7,63 7,44 7,42

3. Industri Pengolahan 46,76 47,78 47,91 47,89

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,56 0,60 0,60 0,59

5. Konstruksi 7,37 7,79 7,80 7,95

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

19,80 19,40 19,70 19,69

7. Pengangkutan dan Komunikasi 4,53 4,49 4,47 4,46

8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan

5,19 4,99 4,94 4,91

9. Jasa-jasa 2,70 2,69 2,67 2,67

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

PDRB TANPA MIGAS 92,87 93,48 93,65 93,65

Ket : * Angka Revisi

** Angka Sementara

Pada triwulan II tahun 2012, sektor ekonomi yang

memiliki peranan terbesar adalah sektor industri pengolahan

yaitu sebesar 47,89 persen, diikuti oleh sektor perdagangan,

hotel&restoran sebesar 19,69 persen, sektor konstruksi 7,95

persen, sektor pertambangan dan penggalian 7,42 persen,

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 13

sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan 4,91 persen,

sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan serta

sektor pengangkutan dan komunikasi 4,42 persen, sektor jasa-

jasa 2,67 persen dan sektor listrik, gas dan air bersih 0,59

persen saja.

4.42

7.42

47.89 0.59

7.95

19.69

4.46 4.91

2.67

Grafik 1.4. Struktur PDRB Menurut Sektor Ekonomi

Provinsi Kepulauan Riau Triwulan II 2012 (Persen)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pertumbuhan Ekonomi

14 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

B. PDRB Menurut Penggunaan

- Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan

Tabel 1.5. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Penggunaan, 2008-2011

(Persen)

Komponen 2008 2009 2010* 2011**

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

17,13 12,81 17,50 5,92

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba

13,41 23,56 7,92 5,32

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

13,26 13,95 11,81 7,06

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto

29,38 15,14 19,10 12,85

5. Perubahan Stok 2,01 0,37 32,78 8,22

6. Ekspor Barang dan Jasa 2,85 (1,99) 7,31 4,87

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa

17,91 7,68 13,78 5,78

PDRB 6,63 3,52 7,19 6,67

*) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Menurut Penggunaan, pada tahun 2008 laju

pertumbuhan PDRB Kepulauan Riau adalah 6,63 persen,

namun terjadi perlambatan pada tahun 2009 menjadi 3,52

persen. Kembali terjadi percepatan pertumbuhan pada tahun

2010 menjadi 7,19 persen. Pada tahun 2011, kembali terjadi

perlambatan pertumbuhan menjadi 6,67 persen.

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 15

Pada tahun 2011, komponen yang mengalami

pertumbuhan tertinggi adalah pembentukan modal tetap

bruto (PMTB) yang tumbuh 12,85 persen. Disusul komponen

perubahan stok tumbuh 8,22 persen, komponen pengeluaran

konsumsi pemerintah 7,06 persen, komponen pengeluaran

konsumsi rumah tangga 5,92 persen, komponen impor barang

dan jasa 5,78 persen, komponen pengeluaran konsumsi

lembaga swasta nirlaba 5,32 persen dan terakhir komponen

ekspor barang dan jasa yang tumbuh 4,87 persen.

17.50

7.92

11.81

19.10

32.78

7.31

13.78

5.92 5.32 7.06

12.85

8.22

4.87 5.78

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

K. R

T

K. S

was

ta N

irla

ba

K. P

emer

inta

h

PM

TB

Per

ub

ahan

Sto

k

Eksp

or

Imp

or

Grafik 1.5. Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan

Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2011 (Persen)

2010

2011

Pertumbuhan Ekonomi

16 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 1.6.

Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Penggunaan

Triwulanan II 2012 (Persen)

Komponen

Triw II 2011

Terhadap Tri I 2011*

Triw II 2012

Terhadap Tri I 2012**

Triw II 2012

Terhadap Tri II

2011**

Kumulatif Triw II 2012 Terhadap Kumulatif

Triw II 2011**

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

0,55 1,23 5,28 4,93

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba

1,48 1,85 5,67 5,47

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

4,20 3,30 5,58 6,03

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto

4,76 3,61 15,54 16,16

5. Perubahan Stok -1,23 -4,18 0,28 1,83

6. Ekspor Barang dan Jasa 2,94 2,32 6,83 7,15

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa

2,86 3,43 11,42 11,12

PDRB 3,28 2,94 7,25 7,42

*) Angka Sementara

**) Angka Sangat Sementara

Tabel 1.6. menunjukkan bahwa pada triwulan II 2012,

semua komponen penggunaan mengalami pertumbuhan.

Terhadap triwulan sebelumnya (q to q) komponen yang

mengalami pertumbuhan tertinggi adalah komponen

Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh 3,61 persen. Secara

keseluruhan PDRB pada triwulan II 2012 tumbuh 2,94 persen.

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 17

Secara keseluruhan kumulatif (c to c) komponen

pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,93

persen, komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta

nirlaba tumbuh 5,47 persen, komponen pengeluaran

konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 6,03 persen.

Komponen pembentukan modal bruto tumbuh 16,16 persen,

komponen ekspor tumbuh 7,15 persen dan komponen impor

tumbuh sebesar 11,12 persen.

-10

-5

0

5

10

15

20

K. R

T

K. S

was

ta N

irla

ba

K. P

emer

inta

h

PM

TB

Per

ub

ahan

Sto

k

Eksp

or

Imp

or

Grafik 1.6. Perkembangan Laju Pertumbuhan PDRB

Provinsi Kepulauan Riau Triwulanan (Persen)

q to q

y on y

c to c

Pertumbuhan Ekonomi

18 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

- Struktur PDRB Menurut Penggunaan

Tabel 1.7. Struktur PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Penggunaan, 2008-2011

(Persen)

Komponen 2008 2009 2010* 2011**

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

52,91 61,44 75,68 76,71

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba

0,78 0,94 1,03 1,14

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

5,22 5,86 6,71 7,04

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto

48,88 59,74 69,95 75,05

5. Perubahan Stok -32,62 -45,32 -64,37 -63,61

6. Ekspor Barang dan Jasa 102,36 108,75 113,68 109,17

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa

77,54 91,42 102,68 105,50

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

*) Angka Sementara

**) Angka Sangat Sementara

Pada tahun 2011, ekspor barang dan jasa masih tetap

memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Provinsi

Kepulauan Riau, yaitu sebesar 109,17 persen, impor barang

dan jasa memberikan kontribusi 105,50 persen, pengeluaran

konsumsi rumah tangga sebesar 76,71 persen, pembentukan

modal tetap bruto sebesar 75,05 persen, pengeluaran

konsumsi pemerintah sebesar 7,04 persen, pengeluaran

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 19

konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar 1,14 persen dan

perubahan stok minus 63,61 persen.

76.71

1.14

7.04

75.05

-63.61

109.17

105.50

Grafik 1.7. Struktur PDRB Menurut Penggunaan

Provinsi Kepulauan Riau, 2011 (Persen)

K. RT K. Swasta Nirlaba K. Pemerintah

PMTB Perubahan Stok Ekspor

Impor

Pertumbuhan Ekonomi

20 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 1.8.

Struktur PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Penggunaan

Triwulanan III 2011 - II 2012 (Persen)

KOMPONEN Tri III 2011* Tri IV 2011* Triw I 2012** Tri II 2012**

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

76,95 76,99 76,84 76,29

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba

1,14 1,11 1,12 1,13

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

7,07 7,06 6,74 7,03

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto

75,36 75,81 77,29 81,14

5. Perubahan Stok -63,10 -63,72 -65,00 -69,11

6. Ekspor Barang dan Jasa 108,78 108,29 109,67 116,23

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa

106,20 105,54 106,66 112,71

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

* Angka Sementara

** Angka Sangat Sementara

Pada triwulan II tahun 2012, ekspor barang dan jasa

memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Provinsi

Kepulauan Riau, yaitu sebesar 116,23 persen, impor barang

dan jasa memberikan kontribusi 112,71 persen, pengeluaran

konsumsi rumah tangga sebesar 76,29 persen, pembentukan

modal tetap bruto sebesar 81,14 persen, pengeluaran

konsumsi pemerintah sebesar 7,03 persen, pengeluaran

konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar 1,13 persen dan

perubahan stok minus 69,11 persen.

Pertumbuhan Ekonomi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 21

76.29

1.13

7.03 81.14

-69.11

116.23

112.71

Grafik 1.8. Struktur PDRB Menurut Penggunaan

Provinsi Kepulauan Riau Triwulan II 2012 (Persen)

K. RT K. Swasta Nirlaba K. Pemerintah

PMTB Perubahan Stok Ekspor

Impor

Pertumbuhan Ekonomi

22 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 23

Inflasi

24 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 25

INFLASI

Inflasi merupakan persentase tingkat kenaikan harga

sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi

rumah tangga. Ada barang yang harganya naik dan ada yang

tetap. Namun, tidak jarang ada barang/jasa yang harganya

justru turun. Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan

harga bermacam barang dan jasa tersebut, pada suatu selang

waktu (bulanan) disebut inflasi (apabila naik) dan deflasi

(apabila turun).

Secara umum, hitungan perubahan harga tersebut

tercakup dalam suatu indeks harga yang dikenal dengan

Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index

(CPI). Persentase kenaikan IHK dikenal dengan inflasi,

sedangkan penurunannya disebut deflasi.

Tujuan penyusunan inflasi adalah untuk memperoleh

indikator yang menggambarkan kecenderungan umum

tentang perkembangan harga. Tujuan tersebut penting dicapai

karena indikator tersebut dapat dipakai sebagai informasi

dasar untuk pengambilan keputusan baik tingkat ekonomi

mikro maupun makro, baik fiskal atau moneter. Pada tingkat

Inflasi

26 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya dapat

memanfaatkan angka inflasi untuk dasar penyesuaian nilai

pengeluaran kebutuhan sehari-hari dengan pendapatan

mereka yang relatif tetap.

Pada tingkat korporasi, angka inflasi dapat dipakai

untuk perencanaan pembelanjaan dan kontrak bisnis. Dalam

lingkup yang lebih luas (makro) angka inflasi menggambarkan

kondisi/stabilitas moneter dan perekonomian. Secara spesifik

kegunaan angka inflasi antara lain untuk :

- Indeksasi upah dan tunjangan gaji pegawai

- Penyesuaian nilai kontrak

- Eskalasi nilai proyek

- Penentuan target inflasi

- Indeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

- Sebagai pembagi PDB, PDRB

- Sebagai proksi perubahan biaya hidup

- Indikator dini tingkat bunga, valas dan indeks harga saham.

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 27

A. Inflasi Kota Batam

Selama (Januari-Desember) Tahun 2011 di Kota Batam

telah terjadi inflasi sebesar 3,76 persen atau terjadi kenaikan

indeks dari 120,75 pada bulan Desember 2010 menjadi

125,29 pada bulan Desember 2011. Inflasi yang terjadi pada

tahun 2011 ini merupakan inflasi terendah ketiga dalam lima

tahun penggunaan tahun dasar 2007=100, setelah tahun 2009

dan tahun 2007 yang masing-masing mengalami inflasi

sebesar 1,88 persen dan 2,32 persen.

Ket : *) Pebruari-Desember

2.32

8.39

1.88

7.40

3.76

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2007

*)

200

8

200

9

201

0

201

1

Grafik 2.1. Perkembangan Laju Inflasi Kota Batam, 2007-2011 (Persen)

(2007=100)

Inflasi

28 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 2.1.

Perkembangan Laju Inflasi Kota Batam, 2007 – 2011 (Persen)

(2007=100)

Kelompok 2007*) 2008 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Umum 2,32 8,39 1,88 7,4 3,76

1. Bahan Makanan 2,39 13,5 1,13 12,08 5,2

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

0,23 7,54 7,65 11,75 3,08

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

3,16 8,09 0,81 4,49 2,88

4. Sandang 9,69 13,94 9,00 11,37 3,21

5. Kesehatan 0,69 8,44 3,74 2,87 3,81

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

5,43 4,19 0,78 7,35 9,95

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

0,21 3,22 -3,16 0,83 1,92

Ket : *) Pebruari-Desember

Selama tahun 2011 ketujuh kelompok pengeluaran yang

menyusun IHK Kota Batam telah mengalami inflasi, yaitu:

kelompok bahan makanan 5,20 persen, kelompok makanan

jadi, minuman, rokok, dan tembakau 3,08 persen; kelompok

perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 2,88 persen;

kelompok sandang 3,21 persen; kelompok kesehatan 3,81

persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 9,95

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 29

persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa

keuangan sebesar 1,92 persen.

Ket : *) Pebruari-Desember

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

Bah

an M

akan

an

Mak

anan

Jad

i, M

inu

man

, R

oko

k d

an T

emb

akau

Per

um

ahan

, A

ir, L

istr

ik,

Gas

& B

ahan

Bak

ar

San

dan

g

Kes

ehat

an

Pen

did

ikan

, R

ekre

asi d

an O

lah

raga

Tran

spo

r, K

om

un

ikas

i & J

asa

Keu

anga

n

Grafik 2.2. Perkembangan Laju Inflasi Kota Batam

Menurut Kelompok Pengeluaran, 2007-2011 (Persen) (2007=100)

2007*)

2008

2009

2010

2011

Inflasi

30 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 2.2. Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Batam Setiap Bulan, 2011 (Persen)

(2007=100)

Bulan Umum Bahan

Makanan

Makanan Jadi,

Minuman, Rokok &

Tembakau

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

San-dang

Kesehatan

Pendidi-kan,

Rekreasi dan

Olahraga

Transpor Komunik

asi & Jasa

Keuangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Januari 0,82 2,14 0,52 0,48 0,04 1,29 0,41 0,10

Pebruari 0,38 0,52 0,54 0,63 -0,14 0,18 0,03 0,06

Maret -0,49 -2,93 0,02 0,67 0,46 0,37 0,00 0,10

April -0,43 -2,05 0,08 -0,01 0,55 0,03 0,00 -0,01

Mei 0,36 0,01 1,16 0,23 0,58 0,96 0,04 0,08

Juni 0,58 0,97 0,24 0,16 0,18 0,18 1,24 1,01

Juli 0,73 0,40 0,17 0,44 0,57 0,30 7,94 0,00

Agustus 0,53 1,23 -0,12 0,01 2,40 0,26 0,00 0,39

September

0,79 2,86 0,13 0,15 0,66 0,04 0,00 0,00

Oktober 0,27 1,58 0,08 0,01 -1,71 0,02 0,06 0,06

Nopember

0,09 0,29 -0,13 0,00 0,25 0,03 0,06 0,06

Desember

0,09 0,19 0,37 0,08 -0,63 0,10 0,00 0,06

Selama tahun 2011 perkembangan Indeks Harga

Konsumen (IHK) Kota Batam setiap bulannya sedikit

berfluktiatif, dimana 10 (sepuluh) bulan diantaranya

mengalami inflasi dan 2 (dua) bulan lainnya mengalami

deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Januari 2011

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 31

sebesar 0,82 persen dan inflasi terendah terjadi pada bulan

November dan Desember 2011 sebesar 0,09 persen (lihat

tabel 2.2). Sedangkan deflasi terjadi pada bulan Maret dan

April 2011, masing-masing sebesar 0,49 persen dan 0,43

persen.

Tabel 2.3.

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Batam, 2011

Kelompok Pengeluaran

Andil Inflasi

Januari - Desember (Persen)

(1) (2)

UMUM 3,76

1. Bahan Makanan 1,25

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,54

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,69

4. Sandang 0,25

5. Kesehatan 0,15

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,55

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,33

Dilihat dari sumbangan/andil inflasi terhadap

pembentukan inflasi Kota Batam selama tahun 2011,

kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi 1,25

persen dan merupakan andil tertinggi dari enam kelompok

Inflasi

32 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

lainnya. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan

bakar memberikan andil sebesar 0,69 persen dan merupakan

penyumbang inflasi terbesar kedua selama tahun 2011.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

memberikan andil sebesar 1,98 persen dan merupakan andil

terbesar kedua. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga

memberikan andil sebesar 0,55 persen dan merupakan

penyumbang inflasi terbesar ketiga selama tahun 2011.

Sedangkan empat kelompok lainnya memberikan andil inflasi,

yaitu : kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau sebesar 0,54 persen; Kelompok sandang sebesar

0,25 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen; serta

kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar

0,33 persen (lihat tabel 2.3).

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 33

Tabel 2.4.

IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Batam

Menurut Kelompok Pengeluaran, Juli 2012

Kelompok Pengeluaran

Indeks Inflasi Andil Inflasi

Juli Juli

2012 2012

(1) (2) (3) (4)

U m u m 126,65 0,21 0,21

1. Bahan Makanan 143,07 0,42 0,10

2. Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 134,99 0,27 0,05

3. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 119,99 0,01 0,00

4. Sandang 152,53 -0,01 0,00

5. Kesehatan 121,92 0,22 0,01

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 129,67 1,14 0,06

7. Transpor, komunikasi dan jasa keuangan 103,18 -0,07 -0,01

Pada Bulan Juli 2012 di Kota Batam terjadi inflasi

sebesar 0,21 persen. Inflasi di Kota Batam disebabkan oleh

naiknya indeks harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu:

kelompok bahan makanan sebesar 0,42 persen; kelompok

makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,27

persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar

sebesar 0,01 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,22

persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga

sebesar 1,14 persen. Sebaliknya, dua kelompok pengeluaran

yang lainnya justru mengalami penurunan indeks harga, yaitu:

kelompok sandang sebesar 0,01 persen; serta kelompok

transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen.

Inflasi

34 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Dilihat dari sumbangan/andil inflasi terhadap

pembentukan inflasi Kota Batam pada bulan Juli 2012,

kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi 0,10

persen dan merupakan andil tertinggi dari enam kelompok

lainnya. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga

memberikan andil 0,06 persen, kelompok makanan jadi,

minuman, rokok & tembakau memberikan andil 0,05 persen,

kelompok kesehatan memberikan andil 0,01 persen,

kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan

memberikan andil minus 0,01 persen, sedangkan kelompok

perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok

sandang tidak memberikan andil dalam pembentukan inflasi

bulan Juli 2012.

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 35

0.21

0.42

0.27

0.01 -0.01

0.22

1.14

-0.07

-0.2

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

Um

um

Bah

an M

akan

an

Mak

anan

Jad

i, m

inu

man

, ro

kok

& t

emb

akau

Per

um

ahan

, air

, lis

trik

, gas

&

bah

an b

akar

San

dan

g

Kes

ehat

an

Pen

did

ikan

, rek

reas

i & o

lah

raga

Tran

spo

r, k

om

un

ikas

i & ja

sa

keu

anga

n

Grafik 2.3. Inflasi Kota Batam Menurut Kelompok Pengeluaran,

Juli 2012 (Persen) (2007=100)

Inflasi

36 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

B. Inflasi Kota Tanjungpinang

Laju Inflasi di Kota Tanjungpinang selama (Januari-

Desember) Tahun 2011 tercatat sebesar 3,32 persen atau

terjadi kenaikan indeks dari 125,69 pada Bulan Desember

2010 menjadi 129,86 pada Bulan Desember 2011. Laju inflasi

sebesar 3,32 persen yang terjadi pada tahun 2011 merupakan

laju inflasi terendah kedua selama lima tahun terakhir ini,

setelah pada tahun 2009 dengan inflasi sebesar 1,43 persen.

Ket : *) Pebruari-Desember

4.60

11.90

1.43

6.17

3.32

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

2007

*)

20

08

20

09

20

10

20

11

Grafik 2.4. Perkembangan Laju Inflasi Kota Tanjungpinang,

2007-2011 (Persen) (2007=100)

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 37

Tabel 2.5.

Perkembangan Laju Inflasi Kota Tanjungpinang, 2007-2011 (Persen)

(2007=100)

Kelompok 2007*) 2008 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Umum 4,60 11,9 1,43 6,17 3,32

1. Bahan Makanan 5,16 19,00 -0,71 12,44 4,65

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

5,28 17,26 5,90 4,43 3,62

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

1,67 4,44 0,66 6,55 2,36

4. Sandang 6,06 6,11 6,72 5,21 4,47

5. Kesehatan 2,02 6,04 3,10 0,74 4,11

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

2,56 7,00 2,03 4,14 4,18

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

7,99 9,53 -2,37 -0,51 0,88

Ket : *) Pebruari-Desember

Selama tahun 2011, ketujuh kelompok yang menyusun

IHK Kota Tanjungpinang telah mengalami inflasi, yaitu :

kelompok bahan makanan 4,65 persen; kelompok makanan

jadi, minuman, rokok dan tembakau 3,62 persen; kelompok

perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 2,36 persen;

kelompok sandang 4,47 persen; kelompok kesehatan 4,11

persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 4,18

Inflasi

38 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa

keuangan sebesar 0,88 persen.

Ket : *) Pebruari-Desember

-5.00

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

Bah

an M

akan

an

Mak

anan

Jad

i, M

inu

man

, R

oko

k d

an T

emb

akau

Per

um

ahan

, A

ir, L

istr

ik,

Gas

& B

ahan

Bak

ar

San

dan

g

Kes

ehat

an

Pe

nd

idik

an,

Re

kre

asi d

an O

lah

raga

Tran

spo

r, K

om

un

ikas

i & J

asa

Keu

anga

n

Grafik 2.5. Perkembangan Laju Inflasi Kota Tanjungpinang

Menurut Kelompok Pengeluaran, 2007-2011 (Persen) (2007=100)

2007*)

2008

2009

2010

2011

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 39

Tabel 2.6. Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Tanjungpinang Setiap Bulan, 2011 (Persen)

(2007=100)

Bulan Umum Bahan

Makanan

Makanan Jadi,

Minuman,Rokok &

Tembakau

Perumahan, Air,

Listrik, Gas & Bahan

bakar

Sandang Kesehatan

Pendidikan, Rekreasi

dan Olahraga

Transpor, Komunika-si & Jasa Keuangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Januari 1,54 4,21 1,00 0,38 -0,06 0,88 0,10 0,23

Pebruari 1,21 3,85 0,28 0,03 0,23 0,16 0,15 0,12

Maret -1,46 -5,40 0,27 0,05 0,32 0,58 0,22 0,15

April -0,38 -1,94 0,39 0,03 1,05 0,35 0,03 0,02

Mei 0,33 -0,06 0,27 0,84 1,19 0,42 -0,16 0,20

Juni -0,57 -2,10 -0,04 0,10 -0,33 0,42 -0,02 0,04

Juli 0,25 0,16 0,46 0,02 0,54 -0,15 1,73 0,10

Agustus 1,46 4,32 0,43 0,18 0,90 0,59 1,48 0,04

September 0,27 0,54 0,09 0,22 0,84 -0,40 0,42 0,00

Oktober 0,92 2,82 0,06 0,47 -0,29 0,66 0,13 0,01

Nopember -0,31 -1,17 0,05 -0,02 0,38 0,17 -0,02 -0,01

Desember 0,02 -0,19 0,32 0,06 -0,37 0,35 0,07 -0,01

Seperti di Kota Batam, perkembangan Indeks Harga

Konsumen (IHK) di Kota Tanjungpinang selama tahun 2011

setiap bulannya juga sedikit berfluktuasi, dimana selama

delapan bulan terjadi inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi

pada bulan Januari 2011 sebesar 1,54 persen dan inflasi

Inflasi

40 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

terendah terjadi pada bulan Desember 2011 sebesar 0,02

persen. Sedangkan empat bulan sisanya terjadi deflasi dengan

deflasi tertinggi terjadi di bulan Maret 2011 sebesar 1,46

persen dan deflasi terendah terjadi di bulan November 2011

sebesar 0,31 persen (lihat tabel 2.6).

Tabel 2.7.

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Tanjungpinang, 2011

Kelompok Pengeluaran

Andil Inflasi

Januari - Desember (Persen)

(1) (2)

UMUM 3,32

1. Bahan Makanan 1,3

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,81

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,53

4. Sandang 0,26

5. Kesehatan 0,14

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,15

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,13

Dilihat dari sumbangan/andil inflasi selama tahun 2011,

kelompok bahan makanan memberikan andil 1,30 persen dan

merupakan penyumbang inflasi terbesar dari enam kelompok

lainnya. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 41

tembakau memberikan andil sebesar 0,81 persen dan

merupakan penyumbang inflasi terbesar kedua selama tahun

2011. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar

memberikan andil inflasi sebesar 0,53 persen dan merupakan

penyumbang inflasi terbesar ketiga selama tahun 2011.

Sedangkan kelompok sandang, kelompok kesehatan,

kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok

transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil

inflasi masing-masing sebesar 0,26 persen, 0,14 persen, 0,15

persen dan 0,13 persen (lihat tabel 2.7).

Inflasi

42 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 2.8.

IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Tanjungpinang

Menurut Kelompok Pengeluaran, Juli 2012

Kelompok Pengeluaran Indeks Inflasi Andil Inflasi

(1) (2) (3) (4)

U m u m 131,49 0,54 0,54

1. Bahan Makanan 151,43 1,62 0,45

2. Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau

142,96 0,28 0,07

3. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar

118,29 0,15 0,03

4. Sandang 130,25 0,11 0,01

5. Kesehatan 118,25 -0,19 -0,01

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 121,06 0,07 0,00

7. Transpor, komunikasi dan jasa keuangan 112,95 -0,04 -0,01

Pada Bulan Juli 2012 di Kota Tanjungpinang terjadi

inflasi sebesar 0,54 persen. Inflasi di Kota Tanjungpinang

disebabkan oleh naiknya indeks harga pada lima kelompok

pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 1,62

persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau sebesar 0,28 persen; kelompok perumahan, air,

listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,15 persen; kelompok

sandang sebesar 0,11 persen; serta kelompok pendidikan,

rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen. Sebaliknya, dua

kelompok pengeluaran lainnya justru mengalami penurunan

indeks harga, yaitu: kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen;

Inflasi

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 43

serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan

sebesar 0,04 persen.

Dilihat dari sumbangan/andil inflasi terhadap

pembentukan inflasi Kota Batam pada bulan Juli 2012,

kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi 0,45

persen dan merupakan andil tertinggi dari enam kelompok

lainnya. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau

memberikan andil 0,07 persen, kelompok perumahan, air,

listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil 0,03 persen,

kelompok sandang memberikan andil 0,01 persen, kelompok

kesehatan dan kelompok transport, komunikasi dan jasa

keuangan memberikan andil minus 0,01 persen, sedangkan

serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak

memberikan andil dalam pembentukan inflasi bulan Juli 2012.

Inflasi

44 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

0.54

1.62

0.28

0.15 0.11

-0.19

0.07 -0.04

-0.4

-0.2

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

Um

um

Bah

an M

akan

an

Mak

anan

Jad

i, m

inu

man

, ro

kok

&

tem

bak

au

Per

um

ahan

, air

, lis

trik

, gas

& b

ahan

b

akar

San

dan

g

Kes

ehat

an

Pen

did

ikan

, rek

reas

i & o

lah

raga

Tran

spo

r, k

om

un

ikas

i & ja

sa k

euan

gan

Grafik 2.6. Inflasi Kota Tanjungpinang Menurut Kelompok Pengeluaran,

Juli 2012 (Persen) (2007=100)

Nilai Tukar Petani

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 45

Nilai Tukar Petani

46 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Nilai Tukar Petani

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 47

NILAI TUKAR PETANI

Salah satu indikator produksi untuk melihat tingkat

kesejahteraan petani adalah Nilai Tukar Petani (NTP) yang

merupakan perbandingan/rasio antara Indeks Harga Yang

Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani

(Ib).

Perkembangan harga yang ditunjukkan It, merupakan

sebuah indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari

sisi pendapatan, sedangkan perkembangan harga barang

kebutuhan petani baik untuk konsumsi maupun produksi

ditunjukkan oleh Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib).

Dengan membandingkan kedua perkembangan harga tersebut

dalam satu parameter/ukuran yaitu NTP, maka dapat

diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan

petani dapat dikompensasi dengan pertambahan pendapatan

petani dari hasil produksinya. Atau sebaliknya, apakah

kenaikan harga panen dapat menambah pendapatan petani

yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan. Dengan

kata lain, NTP menunjukkan daya tukar (term of trade) dari

produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi

maupun untuk biaya produksi.

Nilai Tukar Petani

48 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 3.1.

Nilai Tukar Petani di Provinsi Kepulauan Riau Per Subsektor, 2010-2011

(2007=100)

Subsektor Desember Desember Persentase

Perubahan 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan

a. Indeks yang Diterima (It) 82,92 83,76 1,01

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 123,44 126,31 2,33

c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 67,18 66,31 -1,30

2. Hortikultura

a. Indeks yang Diterima (It) 151,83 157,63 3,82

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 124,48 127,34 2,30

c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 121,97 123,79 1,49

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks yang Diterima (It) 142,99 151,08 5,66

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 123,67 126,89 2,60

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 115,62 119,07 2,98

4. Peternakan

a. Indeks yang Diterima (It) 106,75 108,25 1,41

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 116,71 119,47 2,36

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 91,46 90,6 -0,94

5. Perikanan

a. Indeks yang Diterima (It) 123,95 130,09 4,95

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 117,82 120,28 2,09

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 105,2 108,15 2,80

Umum

a. Indeks yang Diterima (It) 123,14 128,17 4,08

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 120,96 123,77 2,32

c. Nilai Tukar Petani (NTP) 101,8 103,55 1,72

Nilai Tukar Petani

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 49

Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Kepulauan Riau

pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 1,72 persen

dibandingkan tahun 2010, atau naik dari 101,80 pada bulan

Desember 2010 menjadi 103,55 pada bulan Desember 2011.

Hal ini disebabkan kenaikan indeks yang dibayar petani

(indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga

maupun untuk keperluan produksi pertanian). Pada tahun

2011, indeks yang diterima petani mengalami kenaikan 4,08

persen, sedangkan indeks yang dibayar petani hanya naik 2,32

persen.

Dari lima subsektor yang menyusun NTP Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2011 tercatat tiga diantaranya

mengalami kenaikan NTP, yaitu subsektor hortikultura

sebesar 1,49 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat

sebesar 2,98 persen dan subsektor perikanan sebesar 2,80

persen. Sebaliknya NTP subsektor tanaman pangan dan

subsektor peternakan justru mengalami penurunan, masing-

masing sebesar 1,30 persen dan 0,94 persen.

Nilai Tukar Petani

50 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

100

110

120

130

It Ib NTP

123.14

120.96

101.80

128.17

123.77

103.55

Grafik 3.1. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP)

di Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2011 (2007=100)

Des-10

Des-11

Nilai Tukar Petani

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 51

A. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indeks harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan

perkembangan harga dari beragam komoditas hasil pertanian

yang dihasilkan petani. Pada bulan Desember 2011 di Provinsi

Kepulauan Riau, Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen dibandingkan

dengan It bulan Desember 2010, yaitu naik dari 123,14

menjadi 128,17. Kenaikan It terjadi pada semua subsektor,

yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 1,01 persen,

subsektor hortikultura sebesar 3,82 persen, subsektor

tanaman perkebunan rakyat sebesar 5,66 persen, subsektor

peternakan sebesar 1,41 persen dan subsektor perikanan

sebesar 4,95 persen.

B. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dapat

dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh

masyarakat pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa

yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada bulan Desember 2011 di Provinsi Kepulauan Riau

tercatat Indeks Harga yang Dibayar (Ib) petani mengalami

kenaikan sebesar 2,32 persen dibandingkan dengan bulan

Nilai Tukar Petani

52 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Desember 2010, atau naik dari 120, 96 menjadi 123,77.

Kenaikan Indeks yang Dibayar Petani tahun ini dipicu oleh

naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 3,00 persen

dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal

(BPPBM) sebesar 0,42 persen. Kenaikan Ib terjadi pada semua

subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 2,33

persen, subsektor hortikultura sebesar 2,30 persen, subsektor

tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,60 persen, subsektor

peternakan sebesar 2,36 persen dan subsektor perikanan

sebesar 2,09 persen.

C. Indeks Harga Konsumen Pedesaan

Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT)

mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan.

Pada tahun 2011 di Provinsi Kepulauan Riau tercatat inflasi

sebesar 3,00 persen yang disebabkan naiknya indeks

subkelompok bahan makanan sebesar 3,79 persen,

subkelompok makanan jadi sebesar 2,07 persen, subkelompok

perumahan sebesar 4,41 persen, subkelompok sandang

sebesar 2,85 persen, subkelompok kesehatan sebesar 1,72

persen, subkelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga

sebesar 0,91 persen serta subkelompok transportasi dan

komunikasi sebesar 0,52 persen.

Nilai Tukar Petani

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 53

Tabel 3.2.

Nilai Tukar Petani di Provinsi Kepulauan Riau, Januari-Juli 2012

(2007=100)

Umum 2012

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

a. It 129,32 130,11 131,09 131,52 131,73 132,26 132,22

b. Ib 124,40 124,77 124,64 125,09 125,24 125,74 126,16

c. NTP 103,95 104,27 105,18 105,14 105,19 105,18 104,80

Ket : It (Indeks yang Diterima Petani) Ib (Indeks yang Dibayar Petani) NTP (Nilai Tukar Petani)

Pada Bulan Juli 2012, di Provinsi Kepulauan Riau indeks

harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar

0,03 persen dibandingkan dengan It bulan Juni 2012, yaitu

turun dari 132,26 menjadi 132,22. Sedangkan indeks harga

yang dibayar (Ib) petani mengalami kenaikan sebesar 0,33

persen dibandingkan dengan Bulan Juni 2012, atau naik dari

125,74 menjadi 126,16. Secara keseluruhan nilai tukar petani

(NTP) pada Juli 2012, turun 0,38 persen dari 105,18 menjadi

104,80.

Pada bulan Juli 2012 di Provinsi Kepulauan Riau

tercatat inflasi sebesar 0,42 persen yang disebabkan naiknya

Nilai Tukar Petani

54 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

indeks semua subkelompok yang menyusun Indeks Konsumsi

Rumah Tangga.

100.00

110.00

120.00

130.00

140.00

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

Grafik 3.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP)

di Provinsi Kepulauan Riau, Januari-Juli 2012 (2007=100)

It Ib NTP

Nilai Tukar Petani

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 55

Tabel 3.3.

Nilai Tukar Petani Provinsi di Sumatera dan Nasional, 2011

(2007=100)

Provinsi It Ib NTP

Indeks Persen

Perubahan Indeks

Persen Perubahan

Rasio Persen

Perubahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

NAD 135,15 2,40 129,40 2,81 104,44 -0,40

Sumatera Utara 139,51 3,27 135,27 3,56 103,13 -0,28

Sumatera Barat 144,57 5,02 135,14 3,67 106,97 1,30

Riau 133,26 1,95 126,86 2,64 105,05 -0,66

Jambi 125,23 2,48 131,56 3,79 95,19 -1,27

Sumatera Selatan 141,49 4,71 128,78 2,73 109,87 1,94

Bengkulu 147,10 3,68 142,41 3,87 103,29 -0,18

Lampung 160,02 7,91 129,32 2,99 123,74 4,78

Bangka Belitung 120,81 7,56 120,12 4,17 100,58 3,26

Kepulauan Riau 128,17 4,08 123,77 2,32 103,55 1,72

Nasional 142,67 6,26 134,91 3,24 105,75 2,92

It : Indeks diterima petani Ib : Indeks dibayar petani

Nilai Tukar Petani

56 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

90.00

100.00

110.00

120.00

130.00

140.00

150.00

160.00

170.00

NA

D

Sum

ut

Sum

bar

Ria

u

Jam

bi

Sum

sel

Ben

gku

lu

Lam

pu

ng

Bab

el

Kep

ri

Nas

ion

al

Grafik 3.3. Nilai Tukar Petani Provinsi di Sumatera dan Nasional,2011

(2007=100)

It

Ib

NTP

Produksi Tanaman pangan

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 57

Produksi Industri Pengolahan

58 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Produksi Tanaman pangan

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 59

Produksi

tanaman pangan

Data produksi tanaman pangan (padi dan palawija)

merupakan salah satu indikator ketersediaan pangan nasional.

Penghitungan produksi tanaman pangan di Provinsi dilakukan

oleh BPS Provinsi bekerjasama dengan Dinas Pertanian

Provinsi. Tujuan penyediaan data produksi tanaman pangan

secara berkesinambungan adalah untuk menyediakan

informasi yang akurat dan terkini bagi kebutuhan pemerintah

dan masyarakat umum. Diharapkan data tersebut dapat

digunakan untuk bahan perencanaan/perumusan kebijakan

berkaitan dengan ketahanan pangan nasional, sekaligus

sebagai bahan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil

pembangunan sektor pertanian, khususnya subsektor

tanaman pangan.

Data pokok yang dikumpulkan untuk penghitungan

produksi tanaman pangan adalah data luas panen dan

produktivitas (hasil per hektar). Produksi tanaman pangan

merupakan hasil perkalian antara luas panen dengan

produktivitas.

Produksi Industri Pengolahan

60 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Penyajian data produksi tanaman pangan tahun

tertentu dilakukan sebanyak lima kali dengan status angka

yang berbeda, yaitu Prognosa, Angka Ramalan (ARAM I),

Angka Ramalan II (ARAM II), Angka Sementara (ASEM) dan

terakhir Angka Tetap (ATAP).

Angka Prognosa merupakan angka ramalan/perkiraan

produksi tahun berjalan berdasarkan keadaan luas tanaman

akhir bulan Desember tahun sebelumnya. Angka Ramalan I

(ARAM I) terdiri dari realisasi produksi Januari-April dan

angka ramalan/perkiraan Mei-Desember berdasarkan luas

tanaman kondisi akhir bulan April.

Angka Ramalan II (ARAM II) terdiri dari realisasi

produksi Januari-Agustus dan angka ramalan/perkiraan

September-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman

akhir bulan Agustus. Angka Sementara (ASEM) merupakan

realisasi produksi Januari-Desember tetapi belum final karena

mengantisipasi kelengkapan laporan. Dan Angka Tetap

(ATAP) adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari-

Desember) dan merupakan angka final.

Produksi Tanaman pangan

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 61

A. Produksi Padi

Produksi padi tahun 2011 (Angka Tetap) sebesar 1.223

ton Gabah Kering Giling (GKG), turun 23 ton (1,85 persen)

dibandingkan tahun 2010. Penurunan produksi terjadi karena

penurunan luas panen sebesar 9 hektar (2,27 persen)

walaupun produktivitasnya naik sebesar 0,14 kuintal/hektar

(0,45 persen).

Tabel 4.1.

Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi

Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2012

Uraian 2010 2011

(ATAP) 2012

(ARAM I)

Perkembangan

2010 -2011 2011-2012

Absolut Persen

Absolut Persen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen

(ha) 396 387 377 -9,00 -2,27 -10,00 -2,58

b. Produktivitas

(ku/ha) 31,46 31,60 33,00 - 0,45 1,40 4,43

c. Produksi (ton) 1246 1.223 1.244 -23,00 -1,85 21,00 1,72

Produksi Industri Pengolahan

62 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Produksi padi tahun 2012 (Angka Ramalan I)

diperkirakan mencapai 1.244 ton Gabah Kering Giling (GKG),

naik 21 ton (1,72 persen) dibandingkan tahun 2011. Kenaikan

produksi tahun 2012 diperkirakan terjadi karena peningkatan

produktivitas sebesar 1,40 kuintal/hektar (4,43 persen)

namun luas panen turun sebesar 10 hektar (2,58 persen).

1,000

1,050

1,100

1,150

1,200

1,250

1,300

2010 2011 (ATAP) 2012 (ARAM I)

1,246 1,223

1,244

Grafik 4.1. Perkembangan Produksi Padi Provinsi Kepulauan Riau,

2010-2011 (Ton)

Produksi Tanaman pangan

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 63

B. Produksi Jagung

Produksi jagung tahun 2011 (Angka Tetap) sebesar 923

ton pipilan kering, turun 38 ton (3,95 persen) dibandingkan

tahun 2010. Penurunan produksi terjadi karena penurunan

luas panen sebesar 20 hektar (4,41 persen) meskipun

produktivitasnya naik sebesar 0,10 kuintal/hektar (0,47

persen).

Tabel 4.2.

Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung

Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2012

Uraian 2010 2011

(ATAP) 2012

(ARAM I)

Perkembangan

2010 -2011 2011-2012

Absolut Perse

n Absolut

Persen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha) 454 434 425 -20,00 -4,41 -9,00 -2,07

b. Produktivitas (ku/ha) 21,17 21,27 21,39 0,10 0,47 0,12 0,56

c. Produksi (ton) 961 923 909 -38,00 -3,95 -14,00 -1,52

Produksi Industri Pengolahan

64 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Produksi jagung tahun 2012 (Angka Ramalan I)

diperkirakan mencapai 909 ton pipilan kering, turun 14 ton

(1,52 persen) dibandingkan tahun 2011. Penurunan produksi

tahun 2012 diperkirakan terjadi karena penurunan luas panen

seluas 9 hektar (2,07 persen) meskipun produktivitasnya naik

sebesar 0,12 kuintal/hektar (0,56 persen).

800

850

900

950

1000

2010 2011 (ATAP) 2012 (ARAM I)

961

923

909

Grafik 4.2. Perkembangan Produksi Jagung Provinsi Kepulauan Riau,

2010-2012 (Ton)

Produksi Tanaman pangan

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 65

C. Produksi Kedelai

Produksi kedelai tahun 2011 (Angka Tetap) sebesar 7

ton biji kering, naik 1 ton (16,67 persen) dibandingkan tahun

2010. Kenaikan produksi disebabkan naiknya luas panen

seluas 1 hektar (16,67 persen), sedangkan produktivitasnya

tidak mengalami perubahan.

Tabel 4.3.

Perbandingan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai

Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2012

Uraian 2010 2011

(ATAP) 2012

(ARAM I)

Perkembangan

2010 -2011 2011-2012

Absolut Perse

n Absolut

Persen

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha) 6 7 12 1,00 16,67 5,00 71,43

b. Produktivitas (ku/ha) 10 10 10 0,00 0,00 0,00 0,00

c. Produksi (ton) 6 7 12 1,00 16,67 5,00 71,43

Produksi Industri Pengolahan

66 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Produksi kedelai tahun 2012 (Angka Ramalan I)

diperkirakan mencapai 12 ton biji kering, naik 5 ton (71,43

persen) dibandingkan tahun 2011. Kenaikan produksi tahun

2012 diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen

seluas 5 hektar (71,43 persen) sedangkan produktivitasnya

diperkirakan tidak mengalami perubahan.

5

10

15

2010 2011 (ATAP) 2012 (ARAM I)

6

7

12

Grafik 4.3. Perkembangan Produksi Kedelai Provinsi Kepulauan Riau ,

2010-2012 (Ton)

Produksi Industri Pengolahan

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 67

Produksi Industri Pengolahan

68 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Produksi Industri Pengolahan

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 69

Produksi

Industri pengolahan

Pemerintah sampai saat ini terus melakukan upaya-

upaya dalam peningkatan laju pertumbuhan ekonomi

nasional. Sebagai wujud dari upaya tersebut, pemerintah terus

berperan aktif sebagai fasilitator dan dinamisator dalam

menciptakan iklim usaha yang makin kondusif melalui

penetapan berbagai kebijakan ekonomi yang harus

berdampak positif terhadap sektor riil maupun moneter.

Mengingat pentingnya peran sektor industri pengolahan

terhadap PDB umumnya dan PDRB Provinsi Kepulauan Riau

khususnya, maka diperlukan indikator dini untuk mengamati

perkembangan industri pengolahan. Salah satu indikator

tersebut adalah pertumbuhan produksi Industri Pengolahan

Besar Sedang (IBS).

Indeks produksi industri pengolahan besar dan sedang

dihasilkan dari pengolahan survei Industri Pengolahan Besar

dan Sedang (IBS) Bulanan yang datanya diperoleh dari

perusahaan besar dan sedang yang terpilih sebagai sampel.

Produksi Industri Pengolahan

70 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Angka indeks yang dihasilkan mengggambarkan

perkembangan produksi sektor industri pengolahan secara

lebih dini karena sifatnya yang dirancang secara periodik

bulanan. Data bulanan tersebut juga dapat disajikan sebagai

data triwulanan maupun tahunan. Data triwulanan

merupakan rataan dari Indeks Bulanan pada triwulan yang

bersangkutan dan indeks tahunan merupakan rataan 4

(empat) triwulan pada tahun yang bersangkutan. Angka-angka

yang disajikan hanyalah sebagai salah satu informasi untuk

menilai pertumbuhan di sektor industri.

Produksi Industri Pengolahan

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 71

Tabel 5.1.

Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang

Provinsi Kepulauan Riau Triwulanan (q to q), 2010-2012 (Persen)

Tahun Pertumbuhan (q to q)

Trw I Trw II Trw III Trw IV

(1) (2) (3) (4) (5)

2010

-12,88 7,63 -4,36

2011 -2,27 6,42 -6,18 2,98

2012 1,94 4,98

Selama tahun 2010-2012, industri pengolahan besar

dan sedang triwulanan (q to q) pada triwulan II 2012 naik

sebesar 4,98 persen dibandingkan triwulan I 2012 yang

mengalami kenaikan sebesar 1,94 persen dibandingkan

triwulan IV 2011.

Pada triwulan II 2010, industri pengolahan besar dan

sedang mengalami penurunan pertumbuhan tertinggi sebesar

12,88 persen jika dibandingkan dengan triwulan I 2010.

Sedangkan pertumbuhan tertinggi industri pengolahan besar

dan sedang terjadi pada triwulan III 2010 sebesar 7,63 persen

Produksi Industri Pengolahan

72 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (triwulan II

2010).

-12.88

7.63

-4.36

-2.27

6.42

-6.18

2.98 1.94 4.98

-15

-13

-11

-9

-7

-5

-3

-1

1

3

5

7

9

Trw I Trw II Trw III Trw IV

Grafik 5.1. Perkembangan Pertumbuhan Produksi

Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulanan (q to q) Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2012 (Persen)

2010

2011

2012

Produksi Industri Pengolahan

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 73

Tabel 5.2.

Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang

Provinsi Kepulauan Riau Triwulanan (y on y), 2010-2012 (Persen)

Tahun

Pertumbuhan (y on y)

Trw I Trw II Trw III Trw IV

(1) (2) (3) (4) (5)

2011 -10,72 9,06 -4,92 0,53

2012 24,32 15,27

Dilihat dari year on year (y on y), industri pengolahan

besar dan sedang terjadi kenaikan 15,27 persen pada triwulan

II 2012 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun

sebelumnya (triwulan II 2011).

Secara y on y, pertumbuhan tertinggi industri

pengolahan besar dan sedang terjadi pada triwulan I 2012

dengan kenaikan sebesar 24,32 persen jika dibandingkan

triwulan yang sama tahun sebelumnya (triwulan I 2011).

Sedangkan penurunan tertinggi industri pengolahan besar dan

sedang terjadi pada triwulan I 2011 dengan penurunan

sebesar 10,72 persen jika dibandingkan dengan triwulan yang

sama tahun sebelumnya (triwulan I 2010).

Statistik Ekspor dan Impor Barang

74 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

I-2011 II-2011 III-2011 IV-2011 I-2012 II-2012

-10.72

9.06

-4.92

0.53

24.32

15.27

Grafik 5.2. Perkembangan Pertumbuhan Produksi

Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulanan (y on y) Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2012 (Persen)

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 75

Statistik Ekspor dan Impor Barang

76 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 77

Statistik

EKSPOR DAN IMPOR barang

Kekuatan suatu negara atau wilayah dalam bidang

perekonomian antara lain ditentukan oleh peran negara atau

wilayah tersebut dalam perdagangan Internasional. Semakin

besar penguasaan pangsa perdagangan suatu negara di pasar

dunia maka akan semakin besar devisa yang masuk ke

negara tersebut. Banyaknya devisa yang masuk akan

semakin meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan langsung

dengan Singapura memiliki potensi yang cukup besar dalam

perdagangan internasional. Hal ini terlihat dari

perkembangan perdangangan luar negeri Provinsi

Kepulauan Riau yang terus mengalami peningkatan.

BPS Provinsi Kepulauan Riau secara periodik

menyajikan data statistik ekspor-impor barang. Data

tersebut disusun dengan memanfaatkan dokumen

pemberitahuna ekspor/impor barang yang diperoleh dari

Kantor Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai. Data ini

termasuk kategori data yang mempunyai tenggang waktu

Statistik Ekspor dan Impor Barang

78 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

(time lag) cukup singkat antara pengumpulan dan

diseminasinya, yaitu hanya 2 (dua) bulan.

Pencatatan sejak Januari 2008 menggunakan sistem

perdagangan umum (general trade) karena barang yang

masuk kawasan berikat dicatat sebagai impor.

Data ekspor-impor disajikan untuk memberikan

informasi mengenai kinerja perdagangan luar negeri Provinsi

Kepulauan Riau. Data yang disajikan mencakup volume

maupun nilai, termasuk data yang dirinci menurut komoditi

(jenis barang dan kelompok barang), negara tujuan/asal

negara dan pelabuhan muat/bongkar barang.

Bagi pemerintah, statistik ekspor-impor berguna

dalam perumusan kebijakan dan memantau kinerja

perekonomian. Bagi pihak swasta dan akademisi, statistik

tersebut dapat dipakai untuk berbagai analisis dalam

peenelitian ekonomi dan sosial.

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 79

A. Ekspor Provinsi Kepulauan Riau

Selama tahun 2011 nilai ekspor dari Provinsi

Kepulauan Riau telah mencapai US$ 16,48 miliar atau

mengalami peningkatan sebesar 29,46 persen dibanding

dengan ekspor selama tahun 2010 yang hanya mencapai US$

12,73 miliar. Peningkatan nilai ekspor tahun ini (2011)

disebabkan adanya peningkatan ekspor komoditi migas

sebesar 41,51 persen dan ekspor komoditi nonmigas sebesar

23,52 persen.

Tabel. 6.1. Perkembangan Ekspor Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2011

(US$ juta)

2010 2011 Perubahan

(Persen) Sektor

(1) (2) (3) (4)

Migas 4.205,10 5.950,50 41,51

Nonmigas 8.524,56 10.529,12 23,52

Jumlah 12.729,67 16.479,62 29,46

Bila dilihat peranan ekspor migas dan nonmigas

selama tahun ini terlihat bahwa ekspor Provinsi Kepulauan

Riau didominasi oleh ekspor sektor nonmigas dimana

Statistik Ekspor dan Impor Barang

80 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

perananya mencapai 63,89 persen dari total ekspor Provinsi

Kepulauan Riau selama tahun 2011. Peranan ekspor

nonmigas selama dua tahun terakhir ini terjadi penurunan

dari 66,97 persen pada tahun 2010 menjadi 63,89 persen

pada tahun 2011. Peranan ekspor migas pada tahun ini

hanya sebesar 36,11 persen dari total ekspor Provinsi

Kepulauan Riau selama tahun 2011, namun peranan ekspor

migas ini telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan

keadaan pada tahun 2010 yang peranannya hanya mencapai

33,03 persen.

0.00

2,000.00

4,000.00

6,000.00

8,000.00

10,000.00

12,000.00

14,000.00

16,000.00

18,000.00

2010 2011

Grafik 6.1. Perkembangan Ekspor Provinsi Kepulauan Riau,

2010-2011 (US$ Juta)

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 81

Tabel 6.2.

Ringkasan Perkembangan Ekspor Provinsi Kepulauan Riau, Mei 2012

URAIAN

Nilai FOB (ribu US$) Persen Prubhn Mei thd

April 2012

Persen Prubhn Mei

2012 thd Mei 2011

Mei-11 Apr-12 Mei-12

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Ekspor 1.175.294,72 1.332.736,17 1.442.170,42 8,21 22,71

Migas 339.594,34 540.560,14 697.069,40 28,95 105,27

Minyak Mentah 96.494,78 58.975,73 140.361,21 138,00 45,46

Hasil Minyak 12,91 864,40 851,80 -1,46 6498,50

Gas 243.086,65 480.720,00 555.856,39 15,63 128,67

Non-migas 835.700,38 792.176,04 745.101,01 -5,94 -10,84

Kegiatan Ekspor Provinsi Kepulauan Riau pada bulan

Mei 2012 mengalami peningkatan sebesar 8,21 persen

dibanding April 2012, yaitu naik dari US$1.332,74 juta

menjadi US$1.442,17 juta. Naiknya nilai ekspor pada bulan

Mei 2012 disebabkan oleh naiknya ekspor komoditi migas

sebesar 28,95 persen atau bertambah US$156,51 juta.

Sebaliknya ekspor non-migas justru mengalami penurunan

sebesar 5,94 persen atau berkurang US$47,08 juta.

Statistik Ekspor dan Impor Barang

82 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Bila dibandingkan dengan bulan Mei 2011, ekspor

Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Mei 2012 juga tercatat

mengalami kenaikan, yaitu sebesar 22,71 persen atau

bertambah US$266,88 juta. Naiknya nilai ekspor pada bulan

ini disebabkan oleh naiknya ekspor komoditi migas sebesar

105,27 persen. Sementara ekspor non-migas justru

mengalami penurunan sebesar 10,94 persen.

0.00

100,000.00

200,000.00

300,000.00

400,000.00

500,000.00

600,000.00

700,000.00

800,000.00

Apr-12 May-12

Grafik 6.2. Perkembangan Ekspor Provinsi Kepulauan Riau,

April-Mei 2012 (US$ Ribu)

Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas Non-migas

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 83

Jika dilihat dari pelabuhan muat barang, dari US$ 16,48

miliar ekspor Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2011

tercatat 28,39 persen melalui pelabuhan Batu Ampar atau

sebesar US$ 4,68 miliar; 21,97 persen (US$ 3,62 miliar)

melalui pelabuhan Udang Natuna; 16,52 persen (US$ 2,72

miliar) melalui pelabuhan Sekupang; 13,43 persen (US$

2,21 miliar) melalui pelabuhan Pulau Sambu; 9,29 persen

(US$ 1,53 miliar) melalui pelabuhan Kabil/Panau; 2,68

persen (US$ 442,08 juta) melalui pelabuhan Tanjung Uban;

2,46 persen (US$ 406,01 juta) melalui bandara Hang Nadim;

1,52 persen (US$ 250,53 juta) melalui pelabuhan Tanjung

Balai Karimun; 1,51 persen (US$ 249,11 juta) melalui

pelabuhan Kijang; 1,22 persen (US$ 201,03 juta) melalui

pelabuhan Tanjung Pinang; 0,80 persen (US$ 131,05 juta)

melalui pelabuhan Tarempa; dan 0,21 persen (US$ 33,73

juta) melalui pelabuhan Dabo Singkep, Penuba dan Tanjung

Batu.

Statistik Ekspor dan Impor Barang

84 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 6.3.

Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Pelabuhan Muat, 2011

Kabupaten/Kota Berat (kg) Nilai FOB (US$)

Pelabuhan Muat

(1) (2) (3)

Kabupaten Karimun 9.469.150.887 254.851.056

Tanjung Batu 14.103.317 4.320.335

Tanjung Balai Karimun 9.455.047.570 250.530.721

Kabupaten Bintan 15.708.848.940 691.185.444

Kijang 15.143.332.770 249.107.401

Tanjung Uban 565.516.170 442.078.043

Kabupaten Kepulauan Anambas 5.789.628.430 3.751.788.462

Tarempa 141.644.438 131.050.600

Udang Natuna 5.647.983.992 3.620.737.862

Kabupaten Lingga 1.823.517.833 29.406.739

Penuba 704.016.444 11.462.135

Singkep Dabo 1.119.501.389 17.944.604

Kota Batam 4.865.067.078 11.551.353.217

Batu Ampar 756.776.225 4.677.945.707

Hang Nadim (U) 2.290.207 406.014.790

Kabil/Panau 1.228.944.494 1.531.565.291

Pulau Sambu 2.524.045.066 2.213.339.186

Sekupang 353.011.086 2.722.488.243

Kota Tanjungpinang 4.755.419.461 201.034.854

Tanjungpinang 4.755.419.461 201.034.854

Jumlah 42.411.632.629 16.479.619.772

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 85

Ditinjau dari Kabupaten/Kota, terlihat bahwa ekspor

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 disumbang oleh ekspor

Kabupaten Karimun sebesar 1,55 persen (US$ 254,85 juta);

ekspor dari Kabupaten Bintan sebesar 4,19 persen (US$

691,18 juta); ekspor dari Kabupaten Kepulauan Anambas

sebesar 22,77 persen (US$ 3,75 miliar); ekspor dari

Kabupaten Lingga sebesar 0,18 persen (US$ 29,41 juta);

ekspor dari Kota Batam sebesar 70,09 persen (US$ 11,55

-

500.00

1,000.00

1,500.00

2,000.00

2,500.00

3,000.00

3,500.00

4,000.00

4,500.00

5,000.00

Tan

jun

g B

atu

T

anju

ng

Bal

ai K

arim

un

K

ijan

g

T

anju

ng

Ub

an

T

arem

pa

U

dan

g N

atu

na

P

enu

ba

S

ingk

ep D

abo

B

atu

Am

par

H

ang

Nad

im (

U)

K

abil/

Pan

au

P

ula

u S

amb

u

S

eku

pan

g

T

anju

ngp

inan

g

Grafik 6.3. Nilai Ekspor Provinsi Kepulauan Riau

Berdasarkan Pelabuhan Muat, 2011 (US$ Juta)

Statistik Ekspor dan Impor Barang

86 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

miliar); dan ekspor dari Kota Tanjungpinang sebesar 1,22

persen (US$ 201,03 juta).

-

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

8,000.00

9,000.00

10,000.00

11,000.00

12,000.00

Kar

imu

n

Bin

tan

An

amb

as

Lin

gga

Bat

am

Tan

jun

gpin

ang

Grafik 6.4. Ekspor Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Kabupaten/Kota, 2011 (US$ Juta)

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 87

Tabel 6.4.

Ekspor Provinsi Kepulauan Riau ke 10 Negara Tujuan Utama, 2011

Negara Tujuan Berat (kg) Nilai FOB (US$ Juta)

(1) (2) (3)

Singapura 11.149.259.818 9.508,99

Australia 1.136.348.654 1.571,81

Thailand 102.225.699 671,49

Amerika Serikat 116.742.330 628,09

Malaysia 1.818.646.678 613,04

Cina 26.102.587.157 574,64

Jepang 335.504.067 379,47

Korea Selatan 323.397.827 282,30

India 218.420.926 250,01

Belanda 142.873.490 236,26

Lainnya 965.625.983 1.763,52

Jumlah 42.411.632.629 16.479,62

Singapura tercatat sebagai negara tujuan utama ekspor

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011, dengan menyerap

pangsa ekspor 57,70 persen. Hal ini disebabkan sebahagian

besar perusahaan industri yang ada di Provinsi ini

merupakan cabang dari perusahaan yang ada di Singapura,

disamping Singapura merupakan pusat lalu lintas

perdagangan dunia. Nilai ekspor Provinsi Kepulauan Riau ke

Statistik Ekspor dan Impor Barang

88 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Singapura selama tahun 2011 mencapai sebesar US$ 9,51

miliar meningkat sebesar 28,35 persen dibanding ekspor

tahun 2010 yang mencapai US$ 7,41 miliar.

-

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

8,000.00

9,000.00

10,000.00

Sin

gap

ura

Au

stra

lia

Thai

lan

d

Am

erik

a Se

rika

t

Mal

aysi

a

Cin

a

Jep

ang

Ko

rea

Sela

tan

Ind

ia

Bel

and

a

Lain

nya

Grafik 6.5. Ekspor Provinsi Kepulauan Riau ke 10 Negara Tujuan Utama,

2011 (US$ Juta)

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 89

Tabel 6.5.

Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Negara Tujuan, Mei 2012

Negara Tujuan

Nilai FOB (juta US$) Persen Prbhn Mei 2012 thd

April 2012

Persen Prbhn Mei 2012 thd Mei 2011

Mei-11 Apr-12 Mei-12

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Singapura 606,37 928,25 938,26 1,08 54,73

2. Australia 71,00 4,76 91,12 1.813,07 28,33

3. Thailand 2,13 6,41 80,83 1.160,26 3.698,32

4. Amerika Serikat 47,61 38,37 54,18 41,23 13,82

5. Malaysia 53,13 43,12 52,65 22,10 -0,90

6. Belanda 27,06 41,8 44,53 6,52 64,54

7. Cina 55,81 64,45 38,98 -39,52 -30,17

8. Jepang 20,49 27,33 25,42 -6,97 24,06

9. Perancis 22,25 18,42 18,64 1,20 -16,23

10. Uni Emirat Arab 8,19 12,1 12,76 5,44 55,79

Total 10 Negara Tujuan 914,05 1.185,01 1.357,36 14,54 48,50

Lainnya 261,25 147,73 84,81 -42,59 -67,54

Total Ekspor 1.175,29 1.332,74 1.442,17 8,21 22,71

Tujuan ekspor Provinsi Kepulauan Riau selama bulan

Mei 2012 dengan nilai terbesar masih ke negara Singapura

yaitu mencapai US$938,26 juta atau sebesar 65,06 persen

dari total ekspor Mei 2012. Ekspor ke Singapura pada bulan

ini mengalami kenaikan dibanding keadaan bulan April 2012,

yaitu naik sebesar 1,08 persen.

Statistik Ekspor dan Impor Barang

90 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tujuan ekspor Provinsi Kepulauan Riau selama bulan

Mei 2012 dengan nilai terbesar kedua adalah ke negara

Australia, yaitu mencapai US$91,12 juta atau sebesar 6,32

persen dari total ekspor Mei 2012. Pangsa pasar ekspor

dengan nilai terbesar berikutnya adalah negara Thailand,

Amerika Serikat, Malaysia, Belanda, Cina, Jepang, Perancis,

dan Uni Emirat Arab, dengan nilai ekspor masing-masing

sebesar US$80,83 juta, US$54,18 juta, US$52,65 juta,

US$44,53 juta, US$38,98 juta, U$25,42 juta, US$18,64 juta,

dan US$12,76 juta. Sedangkan ekspor ke negara tujuan

lainnya hanya menyedot sebesar 5,88 persen dari total

ekspor Provinsi Kepulauan Riau selama Mei 2012.

65.06

6.32

5.6 3.76 3.65 3.09

2.7

1.76

1.29

0.88

5.88

Grafik 6.6. Distribusi Persentase Ekspor Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Negara Tujuan, Mei 2012

Singapura Australia Thailand Amerika Serikat Malaysia Belanda Cina Jepang

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 91

Tabel 6.6.

Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut 10 Golongan Barang Utama (HS 2 Dijit), 2011

HS 2 Dijit Golongan Barang Berat (kg)

Nilai FOB (US$ Juta)

(1) (2) (3) (4)

27 Bahan bakar mineral 8.310.450.090 5.951,05

85 Mesin/peralatan listrik 101.959.628 3.183,84

84 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik 90.324.584 1.751,80

89 Kapal laut 173.431.668 1.082,49

73 Benda-benda dari besi dan Baja 516.723.414 957,32

38 Berbagai produk kimia 462.642.768 631,15

15 Minyak dan lemak hewan/nabati 549.529.223 591,65

26 Bijih, Kerak dan Abu logam 26.193.005.169 356,35

90 Perangkat Optik 8.420.069 350,18

40 Karet dan barang dari karet 42.174.783 200,44

Lainnya 5.962.971.233 1.423,36

Jumlah 42.411.632.629 16.479,62

Berdasarkan golongan barang (HS 2 digit) ekspor

Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2011 utama adalah

bahan bakar mineral (HS 27) dengan konstribusi sebesar

36,11 persen. Nilai ekspor golongan barang bahan bakar

mineral selama tahun 2011 mencapai US$ 5,95 miliar,

mengalami peningkatan sebesar 41,42 persen dibanding

tahun 2010 yang hanya mencapai US$ 4,21 miliar. Golongan

barang ekspor utama dengan nilai terbesar kedua adalah

mesin/peralatan listrik (HS 85) dengan konstribusi sebesar

19,32 persen. Nilai ekspor golongan barang mesin/peralatan

Statistik Ekspor dan Impor Barang

92 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

listrik selama tahun 2011 mencapai US$ 3,18 miliar,

mengalami peningkatan sebesar 15,90 persen dibanding

tahun 2010 yang mencapai US$ 2,75 miliar.

36.11 19.32

10.63

6.57

5.81 3.83 3.59

2.16

2.12

1.22

8.64

Grafik 6.7. Distribusi Persentase Ekspor Provinsi Kepulauan Riau Menurut 10 Golongan Barang Utama (HS 2 Dijit), 2011

HS 27 HS 85 HS 84 HS 89 HS 73 HS 38

HS 15 HS 26 HS 90 HS 40 Lainnya

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 93

Tabel 6.7.

Ekspor Non-migas Beberapa Golongan Barang (HS 2 Dijit), Mei 2012

Golongan Barang (HS 2 dijit)

Nilai FOB (juta US$) Persen Prbhn

Mei 2012 thd April

2012

Persen Prbhn

Mei 2012 thd Mei

2011

Mei-11

Apr-12

Mei-12

(1) (2) (3) (4) -5 -6

1. Mesin/peralatan listrik (85) 269,96 251,87 273,04 8,40 1,14

2. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) 142,05 95,81 121,94 27,28 -14,15

3. Benda-benda dari besi dan Baja (73) 66,24 101,32 67,87 -33,02 2,46

4. Berbagai produk kimia (38) 70,97 56,72 54,12 -4,60 -23,74

5. Perangkat Optik (90) 26,95 29,93 30,67 2,50 13,84

6. Bijih, Kerak dan Abu logam (26) 39,00 50,74 25,67 -49,41 -34,18

7. Minyak dan lemak hewan/nabati (15) 67,78 62,15 25,33 -59,24 -62,63

8. Kendaraan dan bagiannya (87) 10,42 19,62 19,79 0,86 89,89

9. Karet dan barang dari karet (40) 14,10 14,54 15,34 5,50 8,83

10. Barang-barang rajutan (61) 14,84 8,16 14,22 74,37 -4,16

Total 10 Golongan Barang 722,30 690,85 647,99 -6,20 -10,29

Lainnya 113,40 101,33 97,11 -4,16 -14,37

Total Ekspor Non-migas 835,70 792,18 745,10 -5,94 -10,84

Ekspor non-migas Provinsi Kepulauan Riau terbesar

bulan Mei 2012 disumbang oleh golongan barang

mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$273,04 juta,

peranannya terhadap ekspor non-migas sebesar 36,64

persen. Nilai ekspor golongan mesin/peralatan listrik pada

Statistik Ekspor dan Impor Barang

94 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

bulan Mei 2012 mengalami kenaikan sebesar 8,40 persen

dibanding dengan bulan sebelumnya yang mencapai

US$251,87 juta.

Golongan barang lainnya yang mempunyai peran

cukup besar terhadap ekspor non-migas Provinsi Kepulauan

Riau selama bulan Mei 2012 adalah golongan barang mesin-

mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$121,94 juta dan

peranannya terhadap total ekspor non-migas sebesar 16,37

persen; benda-benda dari besi dan baja (HS 73) sebesar

US$67,87 juta (9,11 persen); berbagai produk kimia (HS 38)

sebesar US$54,12 juta (7,26 persen); perangkat optik (HS 90)

sebesar US$30,67 juta (4,12 persen); bijih, kerak, dan abu

logam (HS 26) sebesar US$25,67 juta (3,44 persen); minyak

dan lemak hewan/nabati (HS 15) sebesar US$25,33 juta

(3,40 persen); kendaraan dan bagiannya (HS 87) sebesar

US$19,79 juta (2,66 persen); karet dan barang dari karet (HS

40) sebesar US$15,34 juta (2,06 persen); serta golongan

barang-barang rajutan (HS 61) sebesar US$14,22 juta (1,91

persen).

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 95

36.64

16.37

9.11

7.26 4.12 3.45 3.40

2.66

2.06

1.91

13.03

Grafik 6.8. Distribusi Persentase Ekspor Provinsi Kepulauan Riau

Menurut 10 Golongan Barang Utama (HS 2 Dijit), Mei 2012

HS 85 HS 84 HS 73 HS 38 HS 90 HS 26

HS 15 HS 87 HS 40 HS 61 Lainnya

Statistik Ekspor dan Impor Barang

96 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

B. Impor Provinsi Kepulauan Riau

Tabel 6.8. Impor Migas dan Non Migas Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2011

(US$ juta)

Komoditi 2010 2011 Perubahan

(Persen)

(1) (2) (3) (4)

Migas 803,07 1.421,37 76,99

Nonmigas 8.979,11 9.633,84 7,29

Jumlah 9.782,18 11.055,21 13,01

Impor Provinsi Kepulauan Riau selama Tahun 2011

tercatat sebesar US$ 11,06 miliar, mengalami peningkatan

sebesar 13,01 persen dibanding dengan impor tahun 2010

yang mencapai US$ 9,78 miliar. Peningkatan nilai impor

selama tahun 2011 disebabkan terjadinya peningkatan impor

komoditi migas sebesar 76,99 persen dan impor komoditi

non migas sebesar 7,29 persen.

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 97

Selama tahun 2011 barang impor yang masuk ke

Provinsi Kepulauan Riau melalui 15 pelabuhan yang tersebar

di daerah ini. Dari US$ 11,06 miliar impor Provinsi

Kepulauan Riau pada tahun 2011 tercatat 44,91 persen

dibongkar di pelabuhan Batu Ampar atau sebesar US$ 4,96

miliar. Pelabuhan bongkar terbesar kedua selama tahun

2011 adalah pelabuhan Sekupang dengan nilai impor sebesar

US$ 2,95 miliar atau 26,67 persen dari total nilai impor

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011. Selanjutnya pelabuhan

terbesar ketiga adalah pelabuhan Tanjung Uban dengan nilai

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

2010 2011

Grafik 6.9. Perkembangan Impor Provinsi Kepulauan Riau, 2010-2011

(US$ Juta)

Statistik Ekspor dan Impor Barang

98 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

impor sebesar US$ 1,21 miliar atau 10,99 persen dari total

nilai impor Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011. Selama

tahun 2011 nilai impor melalui ketiga pelabuhan bongkar ini

mencapai 82,57 persen dari total impor Provinsi Kepulauan

Riau. Pelabuhan bongkar lainnya yang mempunyai nilai

impor cukup besar selama tahun 2011 antara lain :

pelabuhan Kabil/Panau dengan nilai impor sebesar US$

647,26 juta (5,85 persen); bandara Hang Nadim dengan

nilai impor sebesar US$ 522,13 juta (4,72 persen);

pelabuhan Pulau Sambu dengan nilai impor sebesar US$

5137,80 juta (4,65 persen) dan pelabuhan Tanjung Balai

Karimun dengan nilai impor sebesar US$ 158,76 juta (1,44

persen). Sedangkan delapan pelabuhan lainnya nilai

impornya selama tahun 2011 hanya mencapai US$ 85,23 juta

atau hanya sebesar 0,77 persen dari nilai impor Provinsi

Kepulauan Riau selama tahun 2011.

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 99

Tabel 6.9..

Ringkasan Perkembangan Impor Provinsi Kepulauan Riau, Mei 2012

URAIAN

Nilai CIF (ribu US$) Persen

Prbhn Mei 2012 thd

April 2012

Persen Prbhn Mei 2012 thd Mei 2011

Mei-11 Apr-12 Mei-12

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Impor 900.836,85 1.336.994,83 1.324.145,98 -0,96 46,99

Migas 112.843,46 430.329,51 309.533,11 -28,07 174,30

Minyak Mentah - - - - -

Hasil Minyak 112.823,43 430.329,12 309.526,18 -28,07 174,35

Gas 20,03 0,39 6,93 1.672,12 -65,41

Non-migas 787.993,39 906.665,31 1.014.612,88 11,91 28,76

Nilai impor Provinsi Kepulauan Riau selama Mei 2012

mencapai US$1.324,15 juta yang terdiri dari impor migas

sebesar US$309,53 (23,38 persen) dan impor non-migas

sebesar US$1.014,61 juta (76,62 persen). Nilai impor

Kepulauan Riau selama Mei 2012 mengalami penurunan

sebesar US$12,85 juta atau turun 0,96 persen dibanding

impor April 2012. Turunnya impor pada bulan ini

disebabkan oleh turunnya impor komoditi migas sebesar

28,07 persen atau berkurang US$120,80 juta, sebaliknya

impor komoditi non-migas justru mengalami peningkatan

sebesar 11,91 persen (US$107,95 juta).

Statistik Ekspor dan Impor Barang

100 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Bila dibanding dengan nilai impor bulan Mei 2011,

nilai impor Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Mei 2012

mengalami kenaikan sebesar US$423,31 juta, atau naik

sebesar 46,99 persen. Naiknya impor pada bulan ini

disebabkan oleh naiknya impor komoditi migas dan non-

migas, masing-masing naik 174,30 persen (US$196,69 juta)

dan 28,76 persen (US$226,62 juta).

0.00

200,000.00

400,000.00

600,000.00

800,000.00

1,000,000.00

1,200,000.00

Apr-12 May-12

Grafik 6.10. Perkembangan Impor Provinsi Kepulauan Riau,

April-Mei 2012 (US$ Ribu)

Migas Hasil Minyak Gas Non-migas

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 101

Tabel 6.10.

Impor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Pelabuhan Muat, 2011

Kabupaten/Kota Berat (kg) Nilai FOB (US$)

Pelabuhan Bongkar

(1) (2) (3)

Kabupaten Karimun 66.475.548 180.732.114

Tanjung Batu 4.164.115 21.969.698

Tanjung Balai Karimun 62.311.433 158.762.416

Kabupaten Bintan 878.053.445 1.214.851.822

Kijang 31.283 265.691

Tanjung Uban 878.022.162 1.214.586.131

Kabupaten Kepulauan Anambas 2.121.743 14.852.558

Tarempa 2.099.490 14.842.841

Udang Natuna 22.253 9.717

Kabupaten Lingga 1.368.781 1.236.638

Penuba 225.650 41.750

Singkep Dabo 1.143.131 1.194.888

Kota Batam 4.062.723.478 9.600.899.265

Batu Ampar 1.859.408.493 4.964.560.439

Belakang Padang 261.488 4.274.319

Hang Nadim (U) 1.194.367 522.126.667

Kabil/Panau 1.190.886.156 647.260.549

Pulau Sambu 616.267.590 513.801.853

Sekupang 394.705.384 2.948.875.438

Kota Tanjungpinang 35.611.168 42.633.012

Tanjungpinang 35.611.168 42.633.012

Jumlah 5.046.354.163 11.055.205.409

Ditinjau dari Kabupaten/Kota, terlihat bahwa impor

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 terbanyak melalui

pelabuhan yang ada di Kota Batam yaitu sebesar US$ 9,60

miliar atau 86,85 persen dari total impor Provinsi ini. Daerah

Statistik Ekspor dan Impor Barang

102 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

dengan nilai impor terbesar kedua adalah Kabupaten Bintan,

yaitu sebesar US$ 1,21 miliar (10,99 persen). Kemudian

berturut-turut diikuti oleh Kabupaten Karimun sebesar US$

180,73 juta (1,63 persen); Kota Tanjungpinang sebesar US$

42,63 juta (0,39 persen); Kabupaten Kepulauan Anambas

sebesar US$ 14,85 juta (0,13 persen) dan Kabupaten Lingga

sebesar US$ 1,24 juta (0,01 persen).

-

500.00

1,000.00

1,500.00

2,000.00

2,500.00

3,000.00

3,500.00

4,000.00

4,500.00

5,000.00

T

anju

ng

Bat

u

T

anju

ng

Bal

ai K

arim

un

K

ijan

g

T

anju

ng

Ub

an

T

arem

pa

U

dan

g N

atu

na

P

enu

ba

S

ingk

ep D

abo

B

atu

Am

par

B

elak

ang

Pad

ang

H

ang

Nad

im (

U)

K

abil/

Pan

au

P

ula

u S

amb

u

S

eku

pan

g

T

anju

ngp

inan

g

Grafik 6.11. Nilai Impor Provinsi Kepulauan Riau

Berdasarkan Pelabuhan Muat, 2011 (US$ Juta)

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 103

-

1,000.00

2,000.00

3,000.00

4,000.00

5,000.00

6,000.00

7,000.00

8,000.00

9,000.00

10,000.00

Kar

imu

n

Bin

tan

An

amb

as

Lin

gga

Bat

am

Tan

jun

gpin

ang

Grafik 6.12. Impor Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Kabupaten/Kota, 2011 (US$ Juta)

Statistik Ekspor dan Impor Barang

104 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 6.11.

Impor Provinsi Kepulauan Riau dari 10 Negara Asal Barang Utama, 2011

Negara Tujuan Berat (kg) Nilai CIF (US$)

(1) (2) (3)

Singapura 1.826.381.689 5.065.717.926

Cina 596.065.760 1.167.386.749

Malaysia 916.250.673 994.721.707

Jepang 195.248.122 982.983.902

Amerika Serikat 32.436.636 341.660.700

Jerman 22.438.686 287.869.258

Perancis 47.787.423 168.058.714

India 106.853.318 164.572.742

Italia 40.376.386 149.264.115

Ukraina 149.473.062 136.692.677

Lainnya 1.113.042.408 1.596.276.919

Jumlah 5.046.354.163 11.055.205.409

Pada umumnya barang impor yang masuk ke Provinsi

Kepulauan Riau berasal dari Singapura dan selama tahun

2011 tercatat sebesar US$ 5,07 miliar atau 45,82 persen dari

total impor daerah ini. Negara asal barang dengan nilai

terbesar kedua adalah Cina dengan impor mencapai US$ 1,17

miliar atau 10,56 persen dari total nilai impor Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2011. Malaysia merupakan negara

asal barang impor dengan nilai terbesar ketiga selama tahun

2011 dengan impor sebesar US$ 994,72 juta atau 9,00 persen

dari total impor Provinsi Kepulauan Riau.

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 105

Negara asal barang impor Provinsi Kepulauan Riau

selama tahun 2011 yang nilainya juga cukup besar adalah

Jepang dengan nilai impor sebesar US$ 982,98 juta (8,89

persen), Amerika Serikat dengan nilai impor sebesar US$

341,66 juta (3,09 persen), Jerman dengan nilai impor sebesar

US$ 287,87 juta (2,60 persen), Perancis dengan nilai impor

sebesar US$ 168,06 juta (1,52 persen), India dengan nilai

impor sebesar US$ 317,85 juta (1,49 persen), Italia dengan

nilai impor sebesar US$ 135,25 juta (1,35 persen) dan

Ukraina dengan nilai impor sebesar US$ 94,29 juta (1,24

persen). Sedangkan negara asal lainnya hanya memberikan

konstribusi sebesar US$ 1,60 miliar atau 14,44 persen dari

total impor Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2011.

Statistik Ekspor dan Impor Barang

106 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Impor Provinsi Kepulauan Riau selama bulan Mei 2012

dengan nilai terbesar berasal dari Singapura, yaitu sebesar

US$533,65 juta atau 40,30 persen dari keseluruhan impor

Provinsi Kepulauan Riau Mei 2012. Impor dari negara

Singapura pada bulan Mei 2012 mengalami kenaikan sebesar

2,48 persen dibanding nilai impor bulan sebelumnya.

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

Sin

gap

ura

Cin

a

Mal

aysi

a

Jep

ang

Am

erik

a Se

rika

t

Jerm

an

Per

anci

s

Ind

ia

Ital

ia

Ukr

ain

a

Lain

nya

Grafik 6.13. Impor Provinsi Kepulauan Riau

dari 10 Negara Asal Barang Utama, 2011 (US$ Juta)

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 107

Tabel 6.12.

Impor Provinsi Kepulauan Riau Menurut Negara Asal Barang, Mei 2012

Negara Asal

Nilai CIF (juta US$) Persen

Perubahan Mei 2012 thd April

2012

Persen Perubahan Mei 2012 thd Mei

2011 Mei-11 Apr-12 Mei-12

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Singapura 408,65 520,75 533,65 2,48 30,59

2. Cina 103,90 100,54 126,75 26,07 21,99

3. Jepang 77,28 118,13 105,28 -10,88 36,24

4. Malaysia 52,43 59,08 86,40 46,24 64,79

5. Amerika Serikat 27,15 33,70 75,19 123,12 176,97

6. India 7,70 22,00 70,37 219,89 813,79

7. Iran - 25,43 45,74 79,88 -

8. Jerman 26,92 24,97 38,8 55,35 44,12

9. Qatar 23,39 - 31,25 - 33,57

10. Kuwait 0,46 67,05 26,06 -61,13 5.537,93

Total 10 Negara Asal 727,89 971,66 1.139,49 17,27 56,55

Lainnya 172,95 365,34 184,65 -49,46 6,77

Total Impor 900,84 1.336,99 1.324,15 -0,96 46,99

Negara-negara pemasok barang impor ke Provinsi

Kepulauan Riau lainnya selama bulan Mei 2012 yang

mempunyai peran cukup besar adalah Cina dengan nilai

impor sebesar US$126,75 juta dengan peranannya sebesar

9,57 persen, Jepang sebesar US$105,28 juta (7,95 persen),

Statistik Ekspor dan Impor Barang

108 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Malaysia sebesar US$86,40 juta (6,52 persen), Amerika

Serikat sebesar US$75,19 juta (5,68 persen), India sebesar

US$70,37 juta (5,31 persen), Iran sebesar US$45,74 juta

(3,45 persen), Jerman sebesar US$38,80 juta (2,93 persen),

Qatar sebesar US$31,25 juta (2,36 persen), dan Kuwait

sebesar US$26,06 juta (1,97 persen).

40.30

9.57

7.95

6.52 5.68

5.31

3.45

2.93

2.36

1.97

13.95

Grafik 6.14. Distribusi Persentase Impor Provinsi Kepulauan Riau

Menurut Negara Asal Barang, Mei 2012

Singapura Cina Jepang Malaysia

Amerika Serikat India Iran Jerman

Qatar Kuwait Lainnya

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 109

Tabel 6.13.

Impor Provinsi Kepulauan Riau Menurut 10 Golongan Barang Utama

(HS 2 Dijit), 2011

HS 2 Dijit

Golongan Barang Kabupaten/Kota

Berat (kg) Nilai CIF (US$)

(1) (2) (3) (4)

85 Mesin/peralatan listrik 93.609.714 3.379.433.004

84 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik 170.706.130 1.494.995.658

27 Bahan bakar mineral 1.574.677.144 1.427.196.489

73 Benda-benda dari besi dan Baja 563.768.467 1.151.273.328

72 Besi dan baja 904.192.621 954.099.961

39 Plastik dan barang dari plastik 120.157.377 506.446.096

90 Perangkat Optik 7.419.181 259.046.967

87 Kendaraan dan bagiannya 23.854.883 170.368.646

76 Alumunium 20.406.407 157.956.197

74 Tembaga 29.550.099 136.273.624

Lainnya 1.538.012.140 1.418.115.439

Jumlah 5.046.354.163 11.055.205.409

Selama tahun 2011 impor Provinsi Kepulauan Riau

menurut golongan barang (HS 2 digit) dengan nilai terbesar

adalah mesin/peralatan listrik (HS 85) dengan nilai impor

sebesar US$ 3,38 miliar atau sebesar 30,57 persen. Golongan

barang impor utama dengan nilai terbesar kedua selama

tahun 2011 adalah mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84)

dengan nilai impor sebesar US$ 1,49 miliar atau sebesar 13,52

persen dari total impor Kepulauan Riau. Selanjutnya golongan

barang impor dengan nilai terbesar ketiga selama tahun 2011

adalah bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai impor

Statistik Ekspor dan Impor Barang

110 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

sebesar US$ 1,43 miliar atau sebesar 12,91 persen. Golongan

barang benda-benda dari besi dan baja (HS 73) merupakan

golongan barang dengan nilai terbesar keempat selama tahun

2011, yaitu sebesar US$ 1,15 miliar atau 10,41 persen dari

total impor tahun 2011.

Selain keempat golongan barang di atas, golongan

barang yang nilai impornya cukup besar selama tahun 2011

antara lain : besi dan baja (HS 72) dengan nilai impor sebesar

US$ 954,10 juta (8,63 persen), plastik dan barang dari plastik

(HS 39) dengan nilai impor sebesar US$ 506,47 juta (4,58

persen), perangkat optik (HS 90) dengan nilai impor sebesar

US$ 259,05 juta (2,34 persen), kendaraan dan bagiannya (HS

87) dengan nilai impor sebesar US$ 170,37 juta (1,54 persen),

Alumunium (HS 76) dengan nilai impor sebesar US$ 157,96

juta (1,43 persen), dan Tembaga (HS 74) dengan nilai impor

sebesar US$ 136,27 juta (1,23 persen). Sedangkan impor

golongan barang lainnya selama tahun 2011 hanya mencapai

sebesar US$ 1,42 miliar atau sebesar 12,84 persen dari total

impor Kepulauan Riau.

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 111

30.57

13.52

12.91

10.41

8.63

4.58

2.34

1.54

1.43

1.23

12.83

Grafik 6.15. Distribusi Persentase Impor Provinsi Kepulauan Riau

Menurut 10 Golongan Barang Utama (HS 2 Dijit), 2011

HS 85 HS 84 HS 27 HS 73 HS 72 HS 39

HS 90 HS 87 HS 76 HS 74 Lainnya

Statistik Ekspor dan Impor Barang

112 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

Tabel 6.14. . Impor Non-migas Provinsi Kepulauan Riau Menurut Golongan Barang (HS 2 Digit), Mei 2012

Golongan Barang (HS 2 Dijit)

Nilai CIF (juta US$) Persen Prbhn

Mei 2012 thd April

2012

Persen Prbhn

Mei 2012 thd Mei

2011 Mei-11 Apr-12 Mei-12

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Mesin/peralatan listrik (85) 285,97 272,01 255,11 -6,21 -10,79

2. Benda-benda dari besi dan Baja (73) 78,37 113,29 211,14 86,37 169,43

3. Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (84) 116,58 102,94 148,25 44,01 27,16

4. Besi dan baja (72) 79,9 90,51 86,03 -4,95 7,67

5. Plastik dan barang dari plastik (39) 39,98 46,88 45,21 -3,55 13,09

6. Kapal laut (89) 1,77 43,04 33,19 -22,87 1776,74

7. Perangkat Optik (90) 22,29 40,82 30,64 -24,95 37,46

8. Kendaraan dan bagiannya (87) 13,02 21,01 23,28 10,78 78,82

9. Tembaga (74) 16,78 22,88 18,66 -18,46 11,21

10. Sari bahan samak & celup (32) 9,76 15,01 14,41 -4,04 47,57

Total 10 Golongan Barang 664,42 768,4 865,93 12,69 30,33

Lainnya 123,58 138,26 148,68 7,54 20,32

Total Impor Non-migas 787,99 906,67 1.014,61 11,91 28,76

Golongan barang impor non-migas (HS 2 digit) utama

Provinsi Kepulauan Riau dengan nilai terbesar selama Mei

2012 adalah mesin/peralatan listrik (HS 85), yaitu mencapai

sebesar US$255,11 juta atau 25,14 persen dari total impor

non-migas. Golongan barang impor non-migas Provinsi

Kepulauan Riau lainnya selama bulan Mei 2012 yang

Statistik Ekspor dan Impor Barang

Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 113

mempunyai peran cukup besar adalah golongan barang

benda-benda dari besi dan baja (HS 73) dengan nilai

US$211,14 juta dengan peranannya sebesar 20,81 persen;

mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) dengan nilai

US$148,25 juta (14,61 persen); besi dan baja (HS 72) sebesar

US$86,03 juta (8,48 persen); plastik dan barang dari plastik

(HS 39) sebesar US$45,21 juta (4,46 persen); kapal laut (HS

89) sebesar US$33,19 juta (3,27 persen); perangkat optik (HS

90) sebesar US$30,64 juta (3,02 persen); kendaraan dan

bagiannya (HS 87) sebesar US$23,28 juta (2,29 persen);

tembaga (HS 74) sebesar US$18,66 juta (1,84 persen); serta

golongan barang sari bahan samak dan celup (HS 32) sebesar

US$14,41 juta (1,42 persen).

Statistik Ekspor dan Impor Barang

114 Data Strategis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012

25.14 20.81

14.61

8.48

4.46 3.27 3.02 2.29

1.84 1.42

14.65

Grafik 6.16. Distribusi Persentase Ekspor Provinsi Kepulauan Riau

Menurut 10 Golongan Barang Utama (HS 2 Dijit), Mei 2012

HS 85 HS 73 HS 84 HS 72 HS 39 HS 89

HS 90 HS 87 HS 74 HS 32 Lainnya