bab iii metode penciptaanrepository.upi.edu/46682/4/s_srp_1503702_chapter3.pdf · c. produksi 1....

24
59 Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENCIPTAAN A. Bagan Proses Kreatif Karya cerita bergambar Mimpi Nirbita dibuat melalui berbagai tahapan proses kreatif. Untuk mempermudah pemahaman proses yang dilakukan, penulis membuat skema proses berkarya sebagai berikut Bagan 3.1 Bagan Proses Desain (Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019) Masalah Analisis Sintesis Evaluasi Solusi Proses Berkarya Model tiruan (Dummy) Uji Coba Terbatas (Segmentatif) Proses Cetak Ujian Sidang Internet Studi pustaka & Observasi lapangan

Upload: others

Post on 29-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

59

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENCIPTAAN

A. Bagan Proses Kreatif

Karya cerita bergambar Mimpi Nirbita dibuat melalui berbagai tahapan

proses kreatif. Untuk mempermudah pemahaman proses yang dilakukan, penulis

membuat skema proses berkarya sebagai berikut

Bagan 3.1 Bagan Proses Desain

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019)

Masalah

Analisis

Sintesis

Evaluasi

Solusi Proses Berkarya

Model tiruan (Dummy)

Uji Coba Terbatas (Segmentatif)

Proses Cetak

Ujian Sidang

Internet

Studi

pustaka &

Observasi

lapangan

Page 2: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

60

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Pra Produksi

1. Masalah

Manusia secara alami mempunyai tahap-tahap perkembangan baik fisik,

sosial, dan mental. Proses pembentukannya tentu sudah berlangsung sejak sangat

dini, khususnya perkembangan sangat pesat terjadi pada masa kanak-kanak. Salah

satu aspek yang sangat penting adalah pembentukan karakter sejak dini. Namun,

banyak pula orang tua yang menyepelekannya dan beranggapan bahwa karakter

bisa dibentuk dengan sendirinya, tanpa ada perhatian khusus. Orang tua justru

berlomba-lomba menekankan keberhasilan nilai akademik dibanding nilai moral.

Padahal yang terpenting dari tujuan pendidikan adalah bagaimana membentuk

anak agar senang dan termotivasi untuk belajar. Karena kesenangan seseorang

terhadap proses belajar akan terbawa sampai usia tua.

Faktanya, memang tidaklah mudah untuk mengubah pola pikir orang tua

dan pendidik. Penulis sebagai pelaku di bidang akademis mempunyai keinginan

untuk menyumbang pemikiran, bagaimana menyalurkan pesan pendidikan

karakter melalui media yang menyenangkan. Dari survei lapangan terlihat bahwa

memang sudah banyak cerita bergambar yang menanamkan pendidikan karaker,

namun banyaknya mengangkat tema tentang keseharian, penulis belum banyak

menemukan yang bertema alam bawah sadar seperti petualangan di alam mimpi.

Hal ini menjadi kesempatan penulis untuk menggali lebih dalam ide yang masih

jarang ditemukan pada cerita bergambar.

2. Analisis

Analisis merupakan tahap pencarian informasi dan pengumpulan data,

guna membantu pemecahan masalah. Data yang penulis kumpulkan melalui

berbagai sumber yakni, obervasi lapangan, kepustakaan dan sumber internet.

Langkah pertama yang dilakukan adalah observasi lapangan. Penulis

melakukan kunjungan ke toko buku. Fakta baik terlihat bahwa cerita bergambar

banyak yang berfokus pada pendidikan karakter anak, walaupun jumlahnya juga

sama banyak dengan cerita bergambar yang menekankan pada kegiatan kogitif

seperti membantu dalam berhitung, maupun persoalan sains dan lainnya. Namun,

Page 3: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

61

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

khusus untuk pendidikan karakter, penulis melihat bahwa tema yang diusung

dirasa terbatas. Tema keseharian sangatlah favorit dan mendominasi rak-rak toko

buku. Berbagai jenis series pendidikan karakter dimulai dari sikap bergotong

royong, disiplin, mandiri, dan lain sebagainya sudah tersedia di berbagai toko

buku. Namun penulis belum menemukan tema mimpi yang menyampaikan pesan

moralnya secara implisit dengan segmentasi umur diatas 8 tahun.

Selain berkunjung ke toko buku, observasi lapangan yang juga penulis

lakukan adalah dengan mengikuti workshop atau lokakarya, guna mengetahui

tahap pembuatan cerita bergambar secara tepat. Penulis ikut serta dalam lokakarya

terbatas yang diadakan oleh Room To Read, salah satu organisasi nirlaba asal

California yang berfokus pada pedidikan anak. Lokakarya berlangsung selama 5

hari di Yogyakarta, yakni 7 Juli – 12 Juli 2019. Penulis mempelajari tahap

pembuatan cergam dimulai dari pembuatan karkater, pemilihan warna,

storyboard, storyboard detail, pewarnaan, hingga pembuatan sampul buku

cergam. Lokakarya di fasilitasi oleh dosen yang berfokus pada ilustrasi anak,

illustrator profesional.

Gambar 3.1

Lokakarya Room to Read

(Sumber: Dokuemtasi Penulis)

Page 4: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

62

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari segi analisis kepustakaan, penulis mengunjungi berbagai

perpustakaan yang terdapat di kota Bandung. Guna menambah informasi tentang

pendidikan karakter dan pembuatan cerita bergambar. Kemudian, penulis mencari

sumber internet untuk mengakses situs web yang menyediakan laman baca cerita

bergambar secara gratis. Penulis juga mencari ide lewat film dan sosial media.

Semua referensi yang didapat dijadikan sebagai sumber riset dalam mengolah

warna, sudut pandang, dan penokohan agar lebih menarik untuk dibaca anak.

3. Sintesis

Sintesis merupakan tahap lanjutan dari analisis. Di tahap ini penulis

menyusun kembali informasi yang telah didapat sebelumnya, serta memilih

informasi yang akan dilakukan selanjutnya. Penulis mendapatkan beberapa

sumber mengenai pendidikan karakter di segmentasi tertentu, yang kemudian

merujuk pada pemilihan tema narasi cerita. Pada bagian visual, penulis

mengumpulkan beberapa cergam, film, serta ilustrasi yang sejalan dengan gagasan

yang sudah penulis rancang.

4. Evaluasi

Evaluasi menjadi tahap pengambilan keputusan. Setelah berbagai proses

panjang yang telah dilewati pada masa analisis dan sintesis kemudian bisa

disimpulkan beberapa keputusan yakni.

a. Penulis akan membuat cerita bergambar anak dengan genre realistis-fantasi.

Menyisipkan amanat tentang pendidikan karakter, di mana karakter yang

diangkat adalah gotong royong, saling menolong, dan mandiri.

b. Tokoh utamanya adalah seorang anak perempuan berumur 9 tahun, bernama

Nirbita. Terdapat tokoh pembantu lain berupa serangga dan hewan liar.

c. Gaya gambar yang digunakan adalah kartun, karena gaya tersebut paling di

minati oleh anak-anak.

d. Proses pewarnaan dilakukan dengan teknik gambar digital (digital drawing)

e. Segmentasi pembaca adalah diatas 8 tahun. Pemilihan umur ini berdasarkan

tingkat perkembangan moral anak.

f. Buku yang dibuat merupakan buku cetak (bukan e-book)

Page 5: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

63

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Produksi

1. Bagan Proses Berkarya

Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi, dan

pascaproduksi.

Bagan 3.2 Bagan Proses Berkarya Cergam Mimpi Nirbita

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019)

2. Persiapan Alat dan Bahan

a. Kertas Gambar A4

Riset/Observasi

Pemilihan Materi

Penulisan Log Line dan Naskah

Storyline

Storyboard dan Storyboard Detail

Proses Digital

Percetakan

Penjilidan

Hasil Karya

Praproduksi

1. Pemindaian

2. Pwarnaan/

Coloring

3. Tata letak/

Layouting

4. Penyisipan

teks/

Lettering

Produksi

PascaProduksi

Dummy

Uji coba

Revisi

Page 6: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

64

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis menggunakan kertas HVS A4 80 gsm sebagai media membuatan

storyboard dan storyboard detail, dan kemudian hasilnya akan dipindai ke proses

digital. Penulis memilih kertas jenis ini karena kualitas ketebalannya lebih baik

dari kertas HVS A4 70 gsm.

b. Pensil Mekanik

Pensil mekanik digunakan untuk membuat sketsa gambar dan membuat

storyboard. Pensil mekanik dipilih karena dinilai lebih praktis dan memudahkan

dalam proses pembuatan sketsa.

c. Penghapus

Penghapus karet menjadi salah satu perlengkapan tulis yang berguna untuk

menghilangkan noda yang ditinggalkan oleh pensil dan penghapus mekanik yang

berguna untuk menghapus bagian detail dalam pembuatan sketsa.

Page 7: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

65

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Kertas A4

(Sumber: https://harga.web.id/)

Gambar 3.3

Pensil Mekanik Ukuran 2 mm dan 0.6

mm

(Sumber: Dokumentasi penulis, 2019)

Gambar 3.4

Penghapus Karet dan Penghapus

Mekanik.

(Sumber: Dokumentasi penulis, 2019)

d. Laptop

Laptop yang digunakan adalah Toshiba C800D dengan spesifikasi

prosesor AMD E-1 1200 APU, RAM 2 GB (gigabyte), layar 14 inci WXGA HD

Clear SuperView LED Backlight TFT Display (16:9). Laptop digunakan untuk

mengolah gambar, pewarnaan, pemberian teks, dan layouting.

Page 8: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

66

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.5

Laptop Toshiba

(Sumber: https://www.yangcanggih.com/)

e. Alat Pemindai (Scanner)

Scanner dengan merek Skypix Pocket dengan resolusi mencapai 900 dpi.

Scanner ini digunakan sebagai alat yang digunakan penulis untuk memindahkan

sketsa gambar agar dapat dikerjakan menggunakan software laptop.

Gambar 3.6

Skypix pocket Scanner

(Sumber: https://www.joom.com/)

f. Pen Tablet

Page 9: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

67

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pen tablet digunakan sabagai alat menggambar digital. Merek yang

digunakan adalah Wacom Intuos Draw tipe CTL-490 dengan ukuran 152 x 95

mm (6.0 x 3.7 in) dan resolusi 2540 lpi.

Gambar 3. 7

Wacom Intuos Draw CTL-490

(Sumber: http://belanjakomputer.com/)

g. Perangkat Lunak

Untuk proses pewarnaan, penulis menggunakan perangkat lunak (software)

Adobe Photoshop CC. Perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang

dikhususkan untuk penyuntingan foto atau gambar dan pembuatan efek. Software

kedua yang digunakan adalah Adobe Indesign CC 2017. Perangkat lunak yang

mempermudah proses layouting dan memasukan teks ke dalam gambar.

Page 10: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

68

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.8

Logo Adobe Photoshop CC

(Sumber: https://worldvectorlogo.com)

Gambar 3.9

Logo Adobe Indesign CC 2017

(Sumber: https://worldvectorlogo.com)

3. Tahap Berkarya

a. Ide Naskah

Naskah merupakan sebuah tulisan yang sangat berperan penting sebagai

pondasi untuk memberi informasi, cerita, serta percakapan yang digunakan pada

sebuah cerita bergambar. Langkah awal dalam proses pembuatan naskah adalah

menentukan tema yang akan dikembangkan dalam bentuk alur atau kerangka

cerita. Kerangka cerita ini berfungsi menentukan setiap bagian dari sebuah cerita

seperti awal cerita, puncak cerita, hingga bagian penutup.

Naskah adalah tulisan yang berisi adegan peradegan secara terperinci.

Naskah merupakan langkah awal sebelum memulai storyline. Pengumpulan ide

naskah diambil dari berbagai macam sumber seperti film, buku anak, dan buku

pendidikan karakter. Dalam ide cerita penulis mencari masalah berdasarkan

perkembangan moral anak, yakni disesuaikan dengan perkembangan moral anak

pada usia 8 hingga 14 tahun.

b. Pembuatan Naskah

Sebelum penulis membuat naskah secara secara deskriptif, penulis mencari

sebuah logline dari cerita tersebut. Adapun pengertian logline adalah sebuah

kalimat yang berisi sinopsis dan sebuah pancingan menarik dari sebuah cerita.

Page 11: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

69

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian penulis menentukan goals, tokoh, konflik dan konklusi dari cerita

tersebut. Sebelum memulai cerita desriptif penulis juga sudah merencanakan

bentuk visual secara garis besar sebelum melanjutkan ke bagan storyline.

Setelah itu, penulis mulai menuliskan cerita sinopsis dari cerita tersebut. Berikut

adalah sinopsis dari cerita Mimpi Nirbita.

Tabel 3.1 Tabel Sinopsis

Beginning Suatu hari, diceritakan mimpi seorang anak kecil yang bernama

Nirbita. Awal cerita, Nirbita tiba-tiba mengecil dan seperti berada

di semak-semak halaman belakang rumahnya.

Middle Kemudian Nirbita bertemu dengan sekawanan semut yang sedang

bekerja sama membawa makanan menuju ke sarang. Namun

beberapa semut mengalami kesulitan dan semut lainnya membantu.

Nirbita penasaran dengan para semut yang bersemangat sekali

membantu temannya. Akhirnya, Nirbita mendekati mereka dan ikut

membantu. Puncaknya hingga ada Armadillo yang mengganggu

sekawan semut dan nirbita. Nirbita akhrirnya membantu menyerang

Armadillo bersama sekawanan semut. Hingga akhirnya Nirbita

kelelahan dan terbangun.

Ending Saat terbangun, Nirbita mendapati dirinya di bawah pohon rindang,

dan melihat teman-temannya diganggu oleh anak yang lebih besar,

nirbita memberanikan diri membela anak-anak tersebut (Sumber: Dokumentasi Penulisa, 2019)

Setelah mendapatkan sinopsis kemudian diolah menjadi cerita, kemudian

dikembangkan lagi menjadi storyline.

c. Storyline

Storyline bertujuan untuk memetakan alur cerita, percapakan, hingga tata

letak dari semua kejadian agar tidak keluar dari alur cerita. Storyline dibuat

merujuk pada naskah yang telah dibuat sebelumnya. Berikut ini adalah contoh

dari storyline dari halaman 1 sampai 12

Tabel 3.2 Tabel Storyline

Halaman Cerita Ilustrasi

1 dan 2

Pada suatu hari, terlihat seorang anak

yang kebingungan mencari jalan

keluar dari sebuah kebun raksasa.

Ia bernama Nirbita.

Muka Nirbita keluar dari

semak-semak raksasa dan

nampak wajah bingung dan

kaget.

3 dan 4 “Tempat ini seperti kebun di Nampak beberapa tanaman

Page 12: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

70

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belakang rumahku”, Nirbita

berbicara dalam hati.

yang ukurannya jauh leih

besar dari Nirbita. Ada talas,

sulur dan rumput liar (wide

shot)

5

Nirbita terus berjalan diatara semak-

semak dan melihat sekawanan

semut.

Nirbita mengintip dari

kejauhan.

6 Semut-semut itu sedang menuju ke

sarang.

Semut sedang baris berbaris

mengangkat makanan mereka

menuju ke sarang. Ada yang

membawa gula, nasi,

serpihan permen, madu,

kedelai.

Catatan:

Jenis semut: semut rangrang

yang berwarna merah.

7 Nirbita berjalan mendekati para

semut.

Berjalan sambil malu-lalu,

mengepalkan tangannya ke

belakang dan jalan

menunduk melewati batu-

batu.

8

Semut-semut kebingungan melihat

Nirbita, tetapi Nirbita berusaha

mendekat.

Beberapa semut terlihat

memandang satu sama lain

dan berwajah penuh tanda

tanya.

9 dan 10

Nirbita berhasil mendekat, tetapi

tunggu! Ia melihat ada semut yang

kesusahan.

Nirbita sudah dalam jarak

yang lumayan dekat dengan

semut.

Beberapa semut terlihat

terjebak di dalam kubangan

air.

11 dan 12

Semut itu dibantu oleh teman-

temannya.

Nirbita juga sangat ingin membantu,

“Bagaimana ya caranya?”.

Terlihat semut bekerjasama

mengeluarkan temannya dari

kubangan.

Page 13: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

71

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Proses Studi Karakter

Studi karakter dilakukan agar penggambaran tokoh dalam setiap halaman

bisa konsisten dari bentuk ukuran, warna, detail, dan sebagainya. Karakter utama

dalam cergam Mimpi Nirbita adalah seorang anak berusia 9 tahun bernama

Nirbita. Dalam proses studi karakter proporsi tubuh, wajah, dan pakaian lebih

dimatangkan lagi. Selain itu ada tokoh pendukung seperti Semut dan Armadillo.

Berikut adalah salah satu hasil dari studi karakter.

Gambar 3.10

Karakter Tokoh Nirbita

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019)

e. Proses Pembuatan Storyboard

Ketika sudah memulai tahap pembuatan storyoard, pastikan alur cerita

sudah pasti dan tidak berubah-ubah lagi. Sebelum kita menggambar, pertama,

siapkan kolom-kolom yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran buku. Namun,

dalam skala yang lebih kecil, hal ini berguna sebagai tolak ukur gambar sebelum

di pindahkan ke skala sketsa yang lebih besar. Baru setelah itu kita gambarkan

sketsa kasar yang cukup sebagai gambaran keseluruhan buku. Disisakan pula

ruang yang cukup sebagai tempat menaruh teks.

Page 14: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

72

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Pembuatan Storyboard Detail

Proses pembuatan storyboard detail dilakukan setelah seluruh storyboard

selesai dibuat. Storyboard detail adalah langkah sebelum pewarnaan digital, biasa

disebut juga dengan sketsa. Sketsa di sini dibuat sedetail mungkin dan sudah

ditentukan value pewarnaan. Gambar dibuat arsiran detail dan gradasi gelap

terang menggunakan pensil 2B. Hal ini dilakukan agar mempermudah

menentukan konsep gelap terang saat pewarnaan.

Gambar 3.13

Contoh Storyboard Detail

(Sumber: Dokmentasi Penulis, 2019)

Gambar 3.11

Contoh Storyboard

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019)

Gambar 3.12

Contoh Storyboard

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019)

Page 15: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

73

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

g. Proses Pewarnaan (Coloring)

Proses pewarnaan dilakukan setelah proses sketsa selesai. Sebelum

memulai, proses yang dilakukan terlebih dahulu adalah pemindaian. Lalu

dilanjutkan pewarnaan menggunakan software digital. Berikut adalah tahap-tahap

pewarnaan digital.

Tabel 3.3

Tabel Proses Pewarnaan digital

No Gambar Deskripsi

1

Pertama, pindahkan hasil

scan ke lembar kerja

photoshop.

Lalu sesuaikan dengan

ukuran lembar kerja

dengan ukuran kertas

yakni 42 cm x 26 cm

(ukuran ini untuk 2

lembar sekaligus karena

tipe gambarnya adalah

spread.

2

Kedua, sketsa tersebut

diwarnai dan pemilihan

warna disesuaikan

dengan konsep yang

telah direncanakan.

3

Tahap ketiga, gambar

dasar mulai diberi

gradasi dan gelap terang.

Pedoman gelap terang

mengikuti yang ada di

sketsa sebelumnya.

Page 16: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

74

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

Tahap terakhir, yakni

memberi detail pada tiap

bagian-bagiannya.

Memberi efek bayangan

serta pencahayaan.

(Sumber: Dokumentasi penulis, 2019)

h. Proses Tata Letak dan Desain (Layouting)

Proses layouting dilakukan di software yang berbeda dari proses pewarnaan

digital. Layouting dilakukan di software Adobe Indesign. Software ini memang

dikhususkan untuk proses tata letak sebuah buku. Sebelumnya penulis sudah

memperkirakan space untuk teks pada saat pengerjaan digital coloring. Penulis

menyisakan ruang yang cukup lega untuk menempatkan teks. Pada saat

pengerjaan layouting. penulis hanya tinggal menempatkan gambar di lembar kerja

yang sudah disesuaikan dengan ukuran buku yang sebenarnya.

Tabel 3.4 Tabel Proses Layouting

No Gambar Deskripsi

1

Pertama, penulis

membuka lembar kerja

baru di Adobe Indesign,

kemudian atur lebar dan

panjang buku yang akan

dibuat. Penulis membuat

ukuran 21 cm x 26 cm,

berjumlah 36 halaman.

Jumlah halaman bisa

disesuaikan kembali,

apakah ingin ditambah

atau dikurangi. Penulis

juga menambahkan lebar

bleed, yakni lebar

tambahan di pinggir

halaman guna

mengurangi resiko.

Page 17: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

75

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terpotong pada saat

cuting di percetakan.

Lalu, klik tombol create.

2

Setelah itu akan muncul

lembar kerja kosong.

3

Penulis melakukan

eksport gambar ilustrasi

Mimpi Nirbita pada

lembar kerja yang sudah

tersedia. Gambar dibuat

pas sampai ke ujung-

ujung di setiap sisinya.

(Sumber: Dokumentasi penulis, 2019)

i. Proses Penempatan Teks (Lettering)

Teks diambil dari naskah yang sudah dibuat sebelum pengerjaan storyline.

Teks ditempatkan pada area yang sudah disisakan saat proses pewarnaan digital.

Tabel 3.5 Tabel Proses Lettering

No Gambar Deskripsi

1

Tempatkan teks pada

area gambar yang

sudah tersedia.

Jenis huruf yang

digunakan adalah

Futura Handwritten,

dengan ukuran font

18 pt.

Page 18: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

76

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

(Sumber: Dokumentasi penulis, 2019)

j. Karya Tiruan (Dummy)

Karya tiruan dibuat untuk berbagai macam kegunaan, seperti melihat

perbedaan warna saat di komputer dan dalam keadaan sudah dicetak, menguji

kualitas kertas, menguji ketepatan ukuran buku. Penulis memilih bahan yang sama

antara karya tiruan dan karya sebenarnya, yakni menggunakan jenis kertas

artpaper 150 gsm. Perbedaannya terletak pada sampul buku. Pada karya tiruan,

penulis menggunakan softcover atau sampul yang sifatnya lunak, sedangkan untuk

karya yang sebenarnya penulis menggunakan hardcover.

h. Uji Coba Segmentatif

Proses uji coba dilakukan guna mempertimbangkan kelayakan buku dan

mengamati respon anak-anak terhadap buku cergam Mimpi Nibrita. Selain itu

juga guna menguji kekuatan kertas, ukuran, dan halaman buku. Uji coba

segmentatif dilakukan pada tanggal 3 November 2019 di SD Al-Azhar 40

Cilegon. Penulis mengambil 10 sampel anak kelas IV yang memiliki kepribadian

beragam, terdiri dari tiga anak laki-laki dan tujuh anak perempuan.

Uji coba diawali dengan memberikan sedikit percakapan tentang mimpi dan

kisah-kisah petualangan yang pernah mereka alami atau amati. Kemudian penulis

mendongengkan cergam Mimpi Nirbita sambil memberikan pertanyaan implisit.

Dari segi sampul buku, semua anak mengerti dengan adegan yang terjadi pada

sampul depan. Namun, ada beberapa anak yang juga sangat tertarik dengan

sampul belakang karena terdapat gambar yang sengaja dibuat terpotong saja. 90%

Page 19: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

77

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

anak bisa membaca cepat font yang terdapat pada sampul depan dan belakang.

Warna yang digunakan pun disukai oleh mereka.

Kemudian masuk ke dalam isi buku, semua anak bisa membaca font

dibagian kolofon dan ilustrasi sudah bisa dimegerti. Lalu dari segi isi cerita,

semua anak sudah bisa mengerti maksud yang disampaikan penulis dalam satu

kali baca. Namun, untuk pesan moral anak-anak memang harus dipancing dahulu

agar mereka bisa menyampaikan amanat yang terdapat di dalam cerita.

Selanjutnya dari segi keseluruhan isi ilustrasi, hampir semua anak menyukai

ilustrasi yang penulis buat. Mereka mengerti bahwa itu adalah dunia semut yang

dimana tokoh utamanya terlihat sama besar dengan semut. Lingkungan pada latar

belakang sekitar 70% bisa mereka identifikasi. Namun, masih ada beberapa

tanaman yang tidak bisa diketahui namanya, tetapi bisa menyebutkan deskripsi

dari tanaman tersebut karena mereka mengaku sering melihat di lingkungannya.

Warna yang penulis pilih disukai oleh semua anak, terutama warna semut dan

armadillo. Beberapa adegan juga bisa memancing anak untuk menirukan pose,

serta mengubah ekspresi sesuai dengan aksi yang terdapat di dalam buku cergam.

100% anak bisa membaca font di setiap halamannya.

Kualitas kertas yang penulis pilih sudah cukup kuat untuk diperlakukan oleh

10 anak. Buku sudah dibaca berulang kali oleh banyak anak dan masih dalam

kualitas yang baik. 100% anak tidak memiliki masalah dengan jumlah halaman

dan ukuran buku. Anak-anak dapat menyelesaikan seluruh cerita dalam satu kali

baca dan bisa menggenggam buku dengan sangat baik. Seluruh anak tidak

memiliki masalah terkait tokoh Nirbita dan tokoh semut. Namun, hanya sedikit

anak yang mengetahui armadillo, baik dari segi penyebutan nama, kebentukan,

dan deskripsi yang lain.

Dari hasil uji coba tersebut menjadi pertimbangan penulis untuk

menambahkan glosarium di bagian belakang buku, guna memperkenalkan hewan-

hewan yang masih asing oleh anak seperti semut rangrang, dan armadillo, serta

memperbaiki beberapa aspek warna dan menambah detail gambar yang dirasa

masih kurang.

Page 20: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

78

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.14

Uji Coba Segmentatif Buku Cerita Bergambar Mimpi Nirbita

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019)

Gambar 3.15

Uji Coba Segmentatif Buku Cerita Bergambar Mimpi Nirbita

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019)

Page 21: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

79

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Pasca Produksi

Proses pasca produksi karya banyak dilakukan oleh pihak percetakan.

Percetakan yang penulis pilih adalah Angkas Putra. Berikut 4 tahap pasca

produksi.

1. Setting

Proses setting yakni mengatur format cergam yang sudah penulis buat agar

sesuai dengan mesin percetakan, seperti mengecek ukuran dan jenis kertas,

menentukan jumlah buku dan harga, serta melaukan test print atau menyesuaikan

warna digital dengan outputnya.

2. Percetakan

Proses cetak menggunakan mesin HP Indigo 5500. Jenis kertas yang dipilih

adalah artpaper 150gr untuk bagian isi. Bagian sampul luar menggunakan jenis

hardcover dengan laminasi doff.

Gambar 3.16

Mesin Cetak HP Indigo 5500

(Sumber: https://www.exportersindia.com/foto-trading-company/5500-hp-indigo-digital-press-

885537.htm)

3. Penjilidan

Page 22: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

80

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penjilidan adalah proses penyatuan rangkaian kertas secara berurutan ke

dalam bentuk buku. Teknik jilid yang digunakan adalah jahit kawat atau side

stitching, yakni teknik yang menggunakan kawat. Prosesnya dengan melakukan

penjahitan atau staples dari bagi sisi depan hingga tembus ke bagian belakang

buku.

Gambar 3.17

Teknik jilid Side Stiching

(Sumber: http://art-design-glossary.musabi.ac.jp/side-stitch-binding/)

4. Pengemasan Karya.

Pengemasan karya dilakukan secara manual oleh penulis, yakni buku

dilapisi plastik packing ukuran 21,5 x 25 cm. Kemudian, penulis menambahkan

jacket book untuk bagian luar. Hal ini dilakukan agar buku terlindungi dari cairan

dan benturan. Desain jacket book sama dengan sampul luar, namun ada beberapa

bagian yang dilubangi, yakni bagian cover dan blurb.

Page 23: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

81

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.18

Desain Jacket Book

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019)

Page 24: BAB III METODE PENCIPTAANrepository.upi.edu/46682/4/S_SRP_1503702_Chapter3.pdf · C. Produksi 1. Bagan Proses Berkarya Dalam proses kekaryaan ada tiga tahap yakni, praproduksi, produksi,

82

Hardanti Putri, 2019 MIMPI NIRBITA (CERITA BERGAMBAR ANAK TENTANG BUNGA TIDUR) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu