bab iii metode penciptaanrepository.upi.edu/23552/6/s_psr_1103504_chapter3.pdfvideo animasi 3d...

46
Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 42 Bagan 3.1. Alur Kerja pembuatan karya Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 BAB III METODE PENCIPTAAN Untuk mempermudah pola kerja yang harus dilakukan oleh penulis, maka dibuatlah kerangka alur kerja dalam proses pembuatan karya ini dalam bagan berikut ini : Ide Eksternal Internal Stimulasi Observasi Analisis Kebutuhan Proses Berkarya Kajian Teori Kajian Empiris Cerita Objek Animasi Animasi Karya Penyajian Karya Ujian Sidang Apresiator Kontemplasi

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

Bagan 3.1.

Alur Kerja pembuatan karya

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015

BAB III

METODE PENCIPTAAN

Untuk mempermudah pola kerja yang harus dilakukan oleh penulis, maka

dibuatlah kerangka alur kerja dalam proses pembuatan karya ini dalam bagan

berikut ini :

Ide Eksternal Internal

Stimulasi

Observasi

Analisis

Kebutuhan

Proses Berkarya

Kajian Teori Kajian Empiris

Cerita Objek Animasi Animasi

Karya

Penyajian Karya Ujian Sidang Apresiator

Kontemplasi

43

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fungsi dari pembuatan bagan tersebut adalah sebagai acuan dan batasan

bagi penulis dalam mengembangkan ide berkarya dalam pembuatan karya Video

Animasi sebagai Media Pembelajaran.

A. Ide Berkarya

Film animasi dewasa ini menjadi cukup populer di kalangan masyarakat;

anak-anak, remaja, hingga dewasa pun masih senang menonton film animasi.

Karakternya yang unik dan ceritanya yang menarik menjadi daya tarik tersendiri

bagi apresiatornya. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi,

pembuatan film animasi dibantu dengan teknologi komputer yang membuat film

animasi menjadi lebih menarik.

Cerita yang terdapat pada film animasi tidak terlalu dalam sehingga mudah

dicerna dan diingat. Audio dan visual yang mendukung menjadi faktor yang

membantu penyampaian pesan dan cerita kepada remaja menjadi lebih mudah.

Dibantu dengan frekuensi pemutarannya yang banyak, cerita adegan dan bahkan

hingga detail yang terdapat pada suatu film animasi akan sulit dilupakan.

Pemikiran untuk menjadikan film animasi Stop Motion sebagai media

pembelajaran Seni Rupa muncul dari analisis penulis terhadap berbagai

permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran Seni Rupa pada jenjang Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Permasalahan tersebut diantaranya jam pelajaran yang

sedikit sehingga kegiatan pembelajaran terkadang tidak sesuai dengan apa yang

sudah direncanakan, minat peserta didik yang kurang terhadap mata pelajaran

Seni Rupa sehingga daya serap terhadap materi juga kurang.

Pengalaman penulis yang sampai sekarang masih mengingat hampir

keseluruhan cerita dari film-film animasi yang pernah penulis tonton. Dua

diantaranya seperti perjuangan Norman untuk menghapus kutukan seorang

penyihir sebelum meninggal di kotanya dalam film Paranorman yang tayang pada

tahun 2012 dan kisah Victor yang menghidupkan kembali anjing kesayangannya,

Sparky dalam film Frankenweenie yang juga tayang pada tahun yang sama.

Pengalaman mengingat setiap kejadian yang terdapat dalam film-film tersebut

44

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan ide kepada penulis untuk membuat film animasi yang dapat

digunakan dalam pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah.

B. Kontemplasi

Pada dasarnya, dalam pembuatan sebuah karya harus dilandasi dengan

kajian yang mendalam baik dari ide maupun konsep dan landasan pembuatannya.

Kontemplasi dalam kamus besar bahasa Indonesia (online) adalah renungan dan

sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh.

Kontemplasi merupakan tahapan awal untuk mewujudkan ide serta gagasan

yang telah diperoleh ke dalam sebuah karya video pembelajaran. Dalam proses

kontemplasi ini, penulis merenungkan ide gagasan dengan mempertimbangkan

berbagai hal seperti masalah-masalah nyata yang menjadi latar belakang

pembuatan karya, serta tujuan yang ingin dicapai.

Analisis dan perenungan tersebut penulis tuangkan dalam karya film

animasi sebagai media pembelajaran dengan mengambil materi bahan ajar seni

yaitu pembelajaran menggambar model.

Tahapan kontemplasi ini menjadi bagian utama dalam proses pendalaman

ide dengan melakukan perenungan subject matter yang diambil dan memikirkan

kebutuhan, teknik, bahan, dan materi yang akan digunakan dalam pembuatan

karya film animasi ini.

C. Stimulasi

Stimulasi atau proses pemberian rangsangan merupakan proses yang

memberikan dorongan kepada penulis dalam menciptakan film animasi sebagai

media pembelajaran ini. Dalam tahap stimulasi ini penulis melakukan beberapa

kegiatan seperti: Studi literatur tentang menggambar model, observasi terhadap

permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran menggambar model dengan

sampel kelas VIII SMP Negeri 26 Bandung, dan mengalami secara langsung

masalah yang terjadi pada saat pembelajaran menggambar model di SMP Negeri

26 Bandung sebagai acuan menstimulasi karya yang akan dibuat.

45

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Ciri Khas Karakter Animasi Tim Burton

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

D. Referensi

Penulis memilih karakter dengan gaya Tim Burton sebagai referensi dari

karya yang akan penulis buat. Alasan pemilihan karya Tim Burton sebagai

referensi ini dikarenakan gaya dan stylenya yang khas sehingga memiliki sifat

memmorable atau mudah diingat. Karakter yang dibuat oleh Burton sangat

universal karena dapat merangkul apresiator dari berbagai kalangan dan usia

khususnya anak-anak, hingga remaja.

E. Proses Pembuatan Film Animasi “Ensil dan Apus : Menggambar Model”

1. Tahapan Pembuatan Garis Besar Program Media (GBPM)

Pembuatan Garis Besar Program Media (GBPM) ini menjadi pegangan

serta acuan untuk penulis dalam pembuatan karya film animasi sebagai media

pembelajaran menggambar model ini. Pada tahap ini, penulis menentukan

Kompetensi Dasar dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

disesuaikan dengan silabus yang telah ditetapkan oleh pemerintah, termasuk

didalamnya teknik penyajian serta estimasi waktu untuk mempermudah penulis

dalam menentukan durasi serta naskah cerita dan konten yang terdapat pada film

animasi yang akan penulis buat.

2. Persiapan Alat dan Bahan

46

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2.

Pensil

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.3.

Penghapus

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

a. Alat dan bahan

Untuk membuat karya animasi Stop Motion 3D dengan objek boneka

armature dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut :

1) Alat

a) Pensil

Pensil digunakan dalam pembuatan desain karakter dan pembuatan

storyboard. selain itu, pensil juga nantinya akan dijadikan properti pada saat

pengambilan gambar dilakukan; sebagai karakter Ensil sebelum berubah.

b) Penghapus

Penghapus digunakan dalam pembuatan desain karakter dan pembuatan

storyboard. Selain itu, penghapus juga nantinya akan dijadikan properti pada saat

pengambilan gambar dilakukan; sebagai karakter Apus sebelum berubah.

c) Penggaris

47

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.5. Butsir

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.4.

Penggaris

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Penggaris digunakan untuk membuat garis panel pada storyboard.

d) Butsir

Butsir digunakan untuk membuat master model dari karakter Ensil dan

Apus

e) Pisau Cutter

48

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.6.

Pisau Cutter

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.7.

Amplas

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Cutter digunakan untuk membantu memotong bagian yang tidak perlu

pada saat pembuatan model dan boneka Stop Motion Ensil dan Apus.

f) Amplas

Amplas digunakan untuk menghaluskan permukaan master model dari

xmmboneka Apus dan Ensil.

g) Tali Rafia

49

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.8.

Tali Rafia

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.9.

Sarung Tangan Karet

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Tali rafia digunakan untuk mengikat cetakan boneka karakter Apus dan

Ensil.

h) Sarung tangan karet

Sarung tangan dari bahan karet digunakan untuk melindungi tangan pada

saat mencetak boneka Ensil dan Apus.

50

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.10.

Korek Api

Sumber : Dokumentasi Penulis,2015

Gambar 3.11. Kamera DSLR Sumber : Dokumentasi Penulis

2015

Gambar 3.11.

Kamera DSLR

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

i) Korek api

Korek api digunakan untuk membakar lem bakar.

j) Kamera DSLR

Kamera DSLR digunakan untuk mempotret pada saat pengambilan gambar

dilakukan. Penulis menggunakan Kamera DSLR Samsung NX 30

51

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.12.

Tripod

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.13.

Jarum dan Benang Rajut

Sumber :

http://www.mayacrafts.asia/wp-

content/uploads/2012/10/Benang-

Rajut-Hijau-Tua-44.jpg

dan

https://kreasirajutankita.files.wordpre

ss.com/2013/02/goldhakpen.jpg

diakses pada pukul 07.20 tanggal 9

Februari 2016

k) Tripod

Tripod dibutuhkan untuk menahan kamera pada saat pengambilan gambar

dilakukan. Penggunaan tripod dapat mengurangi kemungkinan shaking pada

gambar.

l) Jarum dan Benang Rajut

Jarum dan benang rajut digunakan untuk membuat baju dari boneka

karakter.

52

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.14.

Jarum dan Benang Jahit

Sumber : https://pixabay.com/en/thread-

spool-needle-sew-white-166859/ diakses pada

pukul 07.20 tanggal 9 Februari 2016

Gambar 3.15. Kain Katun

Sumber : http://i01.i.aliimg.com/....180-gsm.jpg dan

http://g01.a.alicdn.com/....kain-untuk.jpg

Diakses pada pukul 07.20 tanggal 9 Februari 2016

m) Jarum dan Benang Jahit

Jarum dan benang jahit digunakan untuk membuat baju dari boneka

karakter.

n) Kain Katun

Kain katun merupakan bahan yang digunakan untuk membuat pakaian

karakter

53

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.16.

Kain Flanel

Sumber : https://pixabay.com/en/thread-spool-

needle-sew-white-166859/

Diakses pada pukul 07.20 tanggal 9 Februari 2016

o) Kain Flanel

Kain flanel merupakan bahan yang digunakan untuk membuat pakaian

karakter

2) Bahan

a) Kertas hvs A4

Kertas hvs digunakan dalam proses pembuatan storyboard

54

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.18. Clay

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.17.

Kertas HVS A4

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

b) Clay

Clay digunakan sebagai bahan untuk membuat master model dari objek

animasi. Penulis memilih Clay DAS dikarenakan bahan clay ini cepat kering dan

mudah untuk diolah.

c) Air

Air digunakan pada proses pembuatan master model dari boneka Ensil dan

Apus. Penggunaan ini dilakukan pada saat menghaluskan serta merekatkan

bagian-bagian clay yang dibuat terpisah.

55

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.19.

Air

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.20.

Koran Bekas/Plastik

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

d) Koran/Plastik

Koran maupun plastik digunakan sebagai alas pada proses pembuatan

boneka Ensil dan Apus.

e) Botol plastik bekas

Botol air mineral bekas digunakan sebagai wadah untuk mengaduk adonan

gipsum dan Sylicon Ruber.

56

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.21. Botol Air Mineral Bekas

Sumber : Dokumentasi Penulis

2015

Gambar 3.22.

Armature

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

f) Armature

Armature bisa juga disebut dengan rangka yang bisa digerakkan.

Berfungsi sebagai dasar atau rangka dari benda agar benda tersebut dapat

digerakkan. Armature dibuat sesuai dengan kebutuhan dari gerakan yang

diinginkan. Dalam dunia animasi, Rangka Armature ada yang dibuat persis seperti

rangka dari mahluk hidup seperti tulang lengkap dengan sendinya, namun ada

juga Armature yang dibuat sederhana; hanya dua lilitan kawat yang direkatkan.

57

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.23.

Sylicon Rubber dan Katalisnya

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

g) Sylicon Rubber

Sylicon Rubber digunakan sebagai kulit (pelapis) Armature dari boneka

Stop Motion Ensil dan Apus. Penggunaan Sylicon Rubber ini dipilih dengan

pertimbangan karakternya yang elastis, sehingga tidak akan mudah sobek pada

saat boneka Stop Motion Apus dan Ensil digerakkan.

h) Gipsum

Tepung gipsum digunakan sebagai bahan cetakan boneka Ensil dan Apus.

58

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.24.

Tepung Gipsum

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.25.

Spons Cuci Piring

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.26.

Lem Bakar

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

i) Spons pencuci piring

Spons pencuci piring digunakan sebagai bagian dalam dari boneka Ensil

dan Apus.

j) Lem bakar

Lem bakar dipakai untuk merekatkan kawat pada saat pembuatan

armature.

k) Clay/malam

59

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.27.

Lilin Malam

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.28.

Margarin

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Clay atau malam digunakan pada saat pembutan cetakan dari bahan

gipsum. Fungsi clay atau malam adalah untuk membagi bagian model pada saat

pencetakan.

l) Margarin

Margarin digunakan untuk melapisi boneka model dan gipsum yang telah

dicetak agar tidak melekat pada saat dilakukan pencetakan.

3. Tahap Pembuatan Naskah Storyline dan Storyboard

60

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.29.

Storyboard

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Pada tahap ini dibuat storyline dan storyboard yang mendukung tujuan

dibuatnya karya. Cerita pada film “Ensil dan Apus : Menggambar Model” ini

dibuat menjadi cerita fantasi mengingat sasaran merupakan siswa dan siswi SMP

kelas VIII yang rata-rata usianya sudah memasuki masa usia remaja.

a. Storyline

Cerita pada film Ensil dan Apus : Menggambar Model ini bercerita

tentang pensil dan penghapus yang dapat hidup karena untuk mewujudkan

permohonan dari pemiliknya.

b. Synopsis

Eli adalah seorang siswi kelas VIII. Satu hari ia mendapatkan tugas dari

guru Seni Rupanya untuk membuat gambar model. Walaupun sudah berusaha

keras untuk menyelesaikannya, Eli tetap merasa gambar yang dibuatnya belum

cukup baik. Karena merasa lelah, tanpa sengaja ia membuat permohonan agar

pensil yang sedang dipegangnya dapat hidup dan mengerjakan tugas menggambar

untuknya. Dan disaat Eli tidur, tanpa ia sadari permohonannya menjadi kenyataan.

c. Storyboard

Storyboard untuk film ini dibuat ke dalam tiga panel, dengan gambaran

adegan yang terperinci.

61

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.30.

Ensil

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

4. Tahap Pembuatan Karakter

a. Desain Karakter

1) Ensil

Karakter Ensil merupakan perwujudan dari Pensil 2B yang umum

digunakan untuk menggambar. Ukuran tinggi dari karakter Ensil disamakan

dengan panjang dari pensil yang umum digunakan.

2) Apus

Karakter Apus terinspirasi dari bentuk penghapus berwarna putih yang

sudah pernah dipakai. Badannya kotak dengan bagian bawahnya berwarna hitam

kepalanya membulat.

62

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.31.

Apus

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.32.

Desain Karakter Eli

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

3) Eli

Eli merupakan siswa kelas VIII yang biasa-biasa saja. ia menyukai banyak

hal yang berwarna hitam-putih. Rambutnya pendek seleher dan senang memakai

kemeja putih dan celana hitam bertali. Postur tubuhnya tidak terlalu tinggi, tidak

terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus.

4)

Bolpo

Bolpo adalah versi hidup dari ballpoint hitam milik Eli. Tinggi Bolpo

sama dengan tinggi karakter Apus namun dengan ukuran badan yang lebih kecil.

Mata Bolpo berwarna hitam, tajam, dan meruncing.

63

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.33.

Desain Karakter Bolpo

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

b. Pembuatan Rangka

Untuk mempermudah pengerjaan, sebelumnya dibuat rangka terlebih dahulu.

Pembuatan rangka untuk boneka model ini sama dengan pembuatan armature.

Adapun cara pembuatan rangka untuk model adalah sebagai berikut :

1) Potong kawat dengan panjang dan banyak sesuai dengan kebutuhan. Penulis

memotong kawat dengan panjang minimum 50 cm sebanyak sembilan potong.

Hal ini dikarenakan penulis membutuhkan tiga potong masing-masing tangan,

badan dan kaki untuk tiga karakter yang akan penulis buat.

64

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.34.

Memotong Kawat

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.35.

Melipat Kawat

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

2) Melipat kawat menjadi dua bagian sama panjang.

3) Melilit kawat dengan menggunakan tang

65

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.37.

Memotong Kawat

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.36. Melilit Kawat

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

4) Kawat yang sudah dililit dipotong sesuai dengan ukuran cetakan

5) Kawat yang telah dipotong kemudian direkatkan dengan menggunakan lem

bakar

66

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.38.

Menempel Kawat

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.39.

Membubuhkan Clay pada Kawat

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.40.

Mendetailkan Bentuk Clay

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

c. Pembuatan Model

1) Membubuhkan clay pada rangka yang telah dibuat.

2) Membentuk clay sesuai desain.

Dalam kegiatan ini diperlukan butsir untuk membuat bagian yang detail.

67

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.41.

Membatasi Model dengan Lilin

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

3) Setelah selesai, model yang telah dibentuk kemudian dijemur untuk

mempercepat pengerasan. Kemudian setelah kering, model diamplas hingga

permukaannya rata.

d. Membuat cetakan dari gipsum

1) Pembuatan cetakan dilakukan dengan membagi model menjadi dua bagian. Hal

ini dilakukan dengan melapisi setengah bagian bawah dari model dengan

menggunakan malam.

4) Bagian model yang tidak ditutupi kemudian diolesi margarin agar bagian

tersebut tidak merekat dengan adonan gipsum

68

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.42.

Melapisi Model dengan Margarin

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.43.

Memotong Botol Air Mineral Bekas

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

5) Memotong botol plastik dengan pisau cutter untuk tmpat membuat adonan

6) Memasukan tepung gipsum ke dalam wadah botol yang telah dibuat

secukupnya

69

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.44.

Memasukkan Tepung Gipsum ke dalam Wadah Botol

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.45.

Membuat Adonan Tepung Gipsum

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

7) Proses pembuatan adonan.

Proses ini dilakukan dengan memasukan air dan mengaduk adonan hingga

semua tercampur.

8) Adonan yang telah dibuat kemudian secara perlahan ditumpahkan ke atas

permukaan model.

70

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.46.

Membut Cetakan

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.47.

Membuka Cetakan

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.48.

Melapisi Bagian Armature dengan Spons

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

9) Setelah kedua cetakan gipsum

kering, cetakan tersebut dibuka dengan

bantuan tatah atau obeng.

10) Untuk membuat cetakan dari model

yang lain dilakukan dengan cara dan

proses yang sama.

e. Membuat Armature dan Bagian Dalam dari Boneka Stop Motion

1) Buatlah rangka armature dengan cara yang sama seperti saat membuat rangka

untuk membuat model

2) Melapisi bagian armature dengan spons

71

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.49.

Mencocokan Ukuran Lapisan Spons dengan Cetakan

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.50.

Membelah Botol

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

3) memotong setiap bagian mengikuti ukuran yang ada pada cetakan.

f. Mencetak Boneka Stop

Motion dengan Sylicon Rubber

1) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan; Tatah/obeng, cutter, tongkat

kayu, armature, botol air mineral bekas ukuran 1,5 liter, margarin, karet

ban/tali sylicon rubber dan katalisnya

2) Membelah botol mineral bekas dan mengambil bagian bawahnya

72

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.51.

Menuangkan Sylicon Rubber

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.52.

Mengolah Sylicon Rubber

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

3) Membuka tutup wadah sylicon rubber dengan menggunakan obeng atau tatah.

Kemudian tuangkan isinya ke dalam botol mineral bekas yang telah dibuat

seperlunya

4) Menuangkan katalis dengan perbandingan jumlah yang sama dengan

banyaknya sylicon rubber yang digunakan. Setelah itu diaduk agar bahan

tercampur dengan rata.

5) Setelah adonan sylicon siap, adonan kemudian dituangkan ke dalam cetakan,

lakukan terpisah antara cetakan atas dan cetakan bawah

73

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.53.

Menuangkan Sylicon Rubber

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.54.

Memasukkan Armature ke dalam Cetakan

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

7) Armature disimpan di salah satu cetakan dan diusahakan letaknya pas dengan

cetakan. Hal ini dilakukan agar pada saat dicetak, tidak ada bagian dari

armature yang keluar dari permukaan sylicon rubber.

8) Merekatkan kedua cetakan dengan mengusahakan kedua cetakan menempel

serapat mungkin. Tali digunakan untuk mengikat cetakan agar tidak bergeser

atau terlepas.

74

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.55.

Merekatkan Cetakan

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.56.

Membuka Cetakan

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

9) Cetakan sylicon didiamkan agar benar-benar kering sempurna. Proses ini

dilakukan selama 24 jam

10) Cetakan yang telah siap kemudian dibuka.

11) Merapikan pinggiran dari boneka sylicon dengan menggunakan cutter.

g. Membuat kostum (pakaian) boneka Stop Motion

1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan; kain perca, benang rajut, benang

jahit, kain flanel, jarum rajut, jarum jahit, dan gunting.

75

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.57.

Merajut Pakaian Boneka Ensil

Sumber : Dokumentasi Penulis 2015

2) Untuk krakter Ensil, pakaian dibuat dengan cara dirajut

3) Untuk karakter Apus dan Bolpo, pakaian dibuat dengan cara dijahit.

4) Sepatu dan sarung tangan dibuat dari bahan kain flanel.

5.Proses Pengambilan Gambar

Pengambilan gambar dilakukan pergerakan. Untuk menghasilkan gerakan

yang lembut dilakukan 30 kali pengambilan gambar untuk gerakan di setiap

detiknya.

(a)

76

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.58.

(a) Pengambilan Gambar Adegan Eli

(b) Pengambilan Gambar Adegan Ensil

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.59.

Membuka Aplikasi VideoPad

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

(b)

6. Proses Editing

Pada tahap ini, gambar yang telah diambil akan disatukan menjadi sebuah

video.

1) membuka software VideoPad pada komputer dengan cara mendouble-klick

ikon VideoPad yang terdapat pada desktop atau dengan mengklik ikon

windows, dan kemudian klik ikon VideoPad pada menu Start.

77

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.60.

Membuka Menu File

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.61. Membuka Sub-Menu Options

Sumber : Dokumentasi Penulis

2015

2) Pada Menu Bar pilih File

3) Klik options.

tunggu sampai tampilan window options terbuka.

78

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.62.

Mengatur Speed Gambar

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.63. Mengatur Speed Gambar

Sumber : Dokumentasi Penulis,

2015

4) Pada window options crussor diarahkan pada menu clip dan kemudian

mengubah angka 3.000 menjadi 0.075 untuk mengubah waktu default dari

setiap gambar. Semakin kecil angka yang ditulis, maka pergerakan gambar

yang dibuat akan menjadi semakin cepat (halus).

5) mengklik OK.

6) Setelah itu, pada tool bar klik ikon add media.

79

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.64.

Membuka File Gambar

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.65.

Membuka File Gambar

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

7) foto yang akan digabungkan menjadi video dimasukkan dengan membuka

folder tempat penyimpana file foto pada windows tersebut dan kemudian

mengklik Open.

80

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.66.

Memasukan Gambar Kedalam Kolom Editor

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

8) Semua gambar yang telah dipilih kemudian dimasukkan dengan menekan

tombol Ctrl+a pada yang terdapat pada Keyboard. Untuk lebih memudahkan

penyuntingan, gambar dipilih peradegan.

9) gambar dimasukan kedalam kolom edit dengan cara mendrag gambar menuju

kolom yang didalamnya terdapat tulisan “Drag your image and video clips

here”.

10) memasukkan

audio baik untuk sound effect maupun background sound dilakukan dengan

cara yang sama seperti saat mmasukan gambar yang akan diedit.

81

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.67.

Memasukkan Sound Effect dan Backsound

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.68.

Memasukkan Sound Effet

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

11) Memasukan sound effect kedalam kolom dilakukan dengan mendrag sound

menuju kolom yang didalamnya terdapat tulisan “Drag your sound clips here”.

13) Sound disunting agar selaras dengan adegan yang telah dibuat.

82

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.69.

Mengolah Sound Effect

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.70.

Rendering

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

7. Proses Rendering

Proses rendering adalah proses menggabungkan seluruh editan file pada

software menjadi satu kesatuan file yang utuh. Untuk merender file pada

software VideoPad, dilakukan dengan cara mengklik ikon export video file

pada tool bar kemudian mengisi data data yang disediakan. Seperti nama file,

tempat penyimpanan, dan resolusi video, kemudian mengklik OK.

83

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.71.

Membuat Dokumen Baru pada Corel Draw

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.72

.Membuat Rangka Cover

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

8. Burning

Proses burning adalah proses memindahkan file video dari komputer ke

dalam sebuah CD. Burning dilakukan dengan mengkopi file video ke directory

CD kemudian mengklik kanan directory tersebut dan klik eject.

9. Desain Cover CD

Desain cover dibuat dengan menggunakan software Corel Draw.

Pembuatan cover CD dilakukan dengan langkah sebagai berikut

1) Membuka software corel draw kemudian membuat dokumen baru dengan cara

mengetik tombol Ctrl + N pada keyboard.

2) Mengisi data untuk dokumen yang akan dibuat, kemudian klik OK

3) Membuat rangka cover yaitu tiga kotak dengan ukuran masing-masing 13,5 cm

x 19,4 cm untuk samping, 1,3 cm x 19,4 cm untuk tengah.

84

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.73.

Menyusun Rangka Cover

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

4) Menyusun konten yang terdapat pada cover. Konten tersebut diantaranya

adalah judul film, gambar yang mewakili film, daftar nama kru, sinopsis,

screenshot film, logo lembaga pembuat film, rating film, detail film, dan barcode.

Salah satu cara yang digunakan dalam menyusun konten adalah dengan

mengimport gambar dengan mengklik menu File > import > memilih gambar

yang akan dimasukan > OK.

10. Desain User Guide

User guide dibuat dalam ukuran A5 (15 cm x 21 cm). Ukuran ini

disesuaikan dengan ukuran dari case DVD. User guide untuk penggunaan film ini

dibuat dengan menggunakan software corel draw. Berikut langkah pembuatan

user guide :

1) Membuka software corel draw kemudian membuat dokumen baru dengan cara

mengetik tombol Ctrl + N pada keyboard.

2) Mengisi data untuk dokumen yang akan dibuat. Membuat ukuran kertas

menjadi A5 dengan mengganti ukuran Width menjadi 15,0 cm dan High menjadi

21,0 cm, kemudian klik OK.

85

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.74.

Membuat Dokumen Baru

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.75.

Membuat Gambar Pensil

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

3) Membuat desain pensil dengan bantuan shape tools. Pensil dibuat dengan

warna dan bentuk yang sama dengan pensil yang nantinya akan menjadi karakter

Ensil. Bentuk pensil ini nantinya akan digunakan sebagai latar belakang setiap

page pada user guide.

4) Membuat cover dari gambar pensil yang telah dibuat dengan cara membuat

bentuk oval menggunakan elipse tool (F7) kemudian menumpuknya di bagian

86

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.76.

Membuat Cover User Guide

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

Gambar 3.77.

Menyusun Konten Cover User Guide

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

bawah gambar pensil. Select all dengan menggunakan pick tool. Kemudian pilih

tombol trim pada menu tool bar.

5) Menyusun konten pada cover yaitu judul dan keterangan user guide.

6) Menyusun konten user guide. Konten yang terdapat pada user guide

diantaranya adalah pengantar, keterangan film, petunjuk dan saran penggunaan,

untuk user guide bagi guru diberikan contoh rencana pelaksanaan pembelajaran,

dan untuk user guide bagi siswa diberikan teori menggambar model.

87

Dhea Noor Syamdhany, 2016 VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Mencetak cover CD dan user guide

Cover CD dan user guide yang telah selesai kemudian dicetak. Untuk

cover CD dan isi user guide menggunakan kertas art paper tipis sedangkan untuk

cover user guide menggunakan art paper tebal.