penggunaan alat bantu ajar animasi stop motion untuk … · 2018. 2. 23. · 3 . penggunaan . alat...

25
1 PENGGUNAAN ALAT BANTU AJAR ANIMASI STOP MOTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai prasyarat penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Komputer Disusun Oleh: ASTUTI WIJAYANTI NIM : 702010053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSTAS KRISTEN SATYA WACANA Januari 2015

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    PENGGUNAAN ALAT BANTU AJAR ANIMASI STOP MOTION UNTUK

    MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA

    PELAJARAN IPA DI KELAS VI SEKOLAH DASAR

    ARTIKEL ILMIAH

    Diajukan sebagai prasyarat penyusunan skripsi

    guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Komputer

    Disusun Oleh:

    ASTUTI WIJAYANTI

    NIM : 702010053

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

    FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

    UNIVERSTAS KRISTEN SATYA WACANA

    Januari 2015

  • 3

    Penggunaan Alat Bantu Ajar Animasi Stop Motion untuk Meningkatkan

    Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA di Kelas VI Sekolah Dasar

    1)Astuti Wijayanti

    2)Mila C Paseleng, S.Si, M.Pd

    Fakultas Teknologi Informasi

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

    Email : [email protected], [email protected]

    Abstract

    The main factors causing low learning outcomes of students in science subjects in several schools

    in the learning process especially science subjects in the material of the solar system requires a

    clearer picture and not just the delivery of material orally or verbally . The purpose of this

    research is to improve student learning outcomes by using multialat interactive aids . This study

    used an experimental method with Pretest Posttest Design Nonequivalent Pretest Posttest Control

    Group Design . The results showed differences in learning outcomes in experimental classes and

    control classes . Learning outcomes of students in the experimental class has increased higher

    than the results of student learning in the classroom control . Based on these results it can be

    concluded that the use of teaching aids Stop Motion Animation students become more focused and

    easier to understand the material in the learning process .

    Keywords : teaching aids , Stop Motion Animation , learning outcomes

    Abstrak Faktor utama yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di

    beberapa sekolah karena dalam proses belajar mengajar terutama mata pelajaran IPA pada materi

    sistem tata surya membutuhkan gambaran yang lebih jelas dan bukan hanya penyampaian materi

    secara lisan atau verbal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa

    dengan menggunakan multialat bantu interaktif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen

    dengan Pretest Posttest Design Nonequivalent Control Group Pretest Posttest Design. Hasil

    penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Hasil belajar siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan

    hasil belajar siswa di kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

    dengan menggunakan alat bantu ajar Animasi Stop Motion siswa menjadi lebih fokus dan mudah

    memahami materi dalam proses pembelajaran.

    Kata kunci : Alat bantu ajar, Animasi Stop Motion, Hasil belajar.

    1)Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,

    Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2)Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

    mailto:[email protected]

  • 4

    1. Pendahuluan

    Pada hakikatnya proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas

    yang disepakati dan dilakukan guru dan murid untuk mencapai tujuan pendidikan

    secara optimal [1]. Hasil belajar siswa menjadi tolak ukur keberhasilan seorang

    guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dan memahami konsep seberapa

    praktis alat bantu ajar. Berdasarkan hasil observasi di SDN 01 Susukan dan SDN 03

    Susukan terdapat permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

    Nilai ujian nasional pada mata pelajaran IPA lebih rendah dibandingkan dengan nilai

    ujian nasional mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia pada ujian nasional

    tahun ajaran 2013/2014. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleh alat

    bantu ajar yang digunakan guru pada saat pembelajaran masih bersifat konvensional dan

    tidak semua alat bantu ajar di sekolah memenuhi semua materi dalam pembelajara, tidak

    semua sekolahan memiliki alat bantu atau alat praktek yang sesuai dengan materi yang

    sedang diajarkan oleh guru. Pembelajaran yang kurang menarik tersebut menyebabkan

    pemahaman siswa kurang maksimal.

    Faktor utama yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata

    pelajaran IPA di SDN 01 Susukan dan SDN 03 Susukan karena dalam proses belajar

    mengajar terutama mata pelajaran IPA pada materi sistem tata surya membutuhkan

    gambaran yang lebih jelas dan bukan hanya penyampaian materi secara lisan atau verbal.

    Pembelajaran IPA yang diajarkan oleh guru secara verbal mengakibatkan pemahaman

    siswa terhadap konsep yang diajarkan menjadi kurang maksimal. Alat bantu yang

    digunakan pun tidak memuat materi secara detail dan tidak bisa menunjukkan gambaran

    mengenai materi sistem tata surya. Hal ini membuat siswa kesulitan dalam memahami

    gambaran sistem tata surya serta membuat pembelajaran kurang menarik. Selain itu alat

    bantu yang biasa digunakan guru bersifat satu arah, padahal kemampuan seorang guru

    juga terbatas, adakalanya guru lupa dengan materi yang diajarkan. Untuk mengatasi

    permasalahan yang terjadi di SDN 01 Susukan dan SDN 03 Susukan maka diperlukan

    alat bantu yang dapat memberikan visualisasi tentang mata pelajaran IPA materi sistem

    tata surya dengan tampilan menarik yang dapat membantu guru dalam menyajikan

    materi pembelajaran. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan adalah alat bantu ajar

    Animasi Stop Motion.

    Alat bantu ajar merupakan salah satu alternatif untuk membantu mengatasi

    masalah belajar siswa. Fungsi utama alat bantu dalam pendidikan adalah sebagai

    alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan

    belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru [2].

    Salah satu alat bantu ajar yang sederhana yaitu dengan menggunakan alat

    bantu ajar Animasi. Sebagai alat bantu ilmu pengetahuan, animasi memiliki

    kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk

    dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka

    animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak

    dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang

    dijelaskan dapat tergambarkan.

    Salah satu alat bantu animasi yaitu Animasi Stop Motion yang merupakan

    alat bantu ajar yang praktis dan proses pembuatannya pun mudah sehingga setiap

    guru dapat menggunakan bahkan membuat Animasi Stop Motion sendiri. Animasi

    Stop Motion memiliki kesederhanaan dibanding dengan alat bantu ajar yang

    lainnya. Kesederhanaan dari Animasi Stop Motion itu sendiri yaitu dalam

  • 5

    pembuatannya guru hanya menggabungkan beberapa gambar yang sudah

    diskenario sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan kemudian di-convert

    menjadi sebuah video pembelajaran yang sesuai dengan keinginan guru selain itu

    alat bantu ajar ini dapat ditampilkan tanpa software khusus, hanya dengan

    software pemutar video saja dan dapat ditampilkan hanya dengan perangkat keras

    berupa Televisi dan VCD/DVD player. Oleh karena itu di SDN 01 Susukan perlu

    adanya penggunaan alat bantu Animasi Stop Motion untuk meningkatkan hasil

    belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di kelas VI sekolah dasar.

    2. Kajian Pustaka Penelitian sebelumya tentang pengembangan alat bantu pembelajaran

    dengan menggunakan alat bantu ajar audio visual dilakukan oleh Wulandari

    dengan judul “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPA Kelas III Melalui

    Penggunaan Alat bantu ajar Audio Visual di SD Negeri Donokerto” [3]. Dalam

    penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui peningkatkan motivasi belajar IPA

    kelas III melalui penggunaan alat bantu ajar audio visual di SD Negeri Donokerto,

    Turi, Sleman. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang

    dilakukan secara kolaboratif antara penulis sebagai perancang kegiatan

    pembelajaran dan guru sebagai pelaksananya. Hasil penelitian yang dilakukan

    selama dua siklus menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan

    menggunakan alat bantu ajar audio visual pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

    Alam dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

    Penelitian lain tentang penggunaan alat bantu gambar dilakukan oleh

    Sumarsono dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan

    Alat bantu Gambar Bagi Siswa Kelas VI Semester I SD Negeri Ronggo 03

    Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011/2012” [4]. Dalam

    penelitian ini ditunjukkan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar IPA

    Kelas VI Semester I SD Negeri Ronggo 03 Kecamatan JakenKabupaten Pati.

    Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK dengan

    menggunakan 2 siklus. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

    penelitian ini mampu menjawab tujuan penelitian yaitu penggunaan alat bantu

    gambar dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan

    alam siswa kelas VI semester I SD Negeri Ronggo 03 Kecamatan Jaken

    Kabupaten Pati, tahun pelajaran 2011/2012.

    Dalam penelitian Wulandari mengkaji tentang upaya peningkatan motivasi,

    sedangkan dalam pelelitian ini mengkaji tentang peningkatan hasil belajar.

    Persamaan dalam penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan alat

    bantu audio visual. Perbedaan lain penelitian yang dilakukan Sumarsono dengan

    penelitian ini adalah alat bantu ajar yang digunakan sebelumnya hanya gambar dan

    video yang umum digunakan sedangkan alat bantu ajar Animasi Stop Motion

    merupakan alat bantu ajar yang lebih bervariasi dari pada alat bantu ajar dalam

    penelitian sebelumnya yang hanya menggunakan gambar diam atau gambar tak

    bergerak, sedangkan pada penelitian ini peneliti memakai alat bantu ajar Animasi

    Stop Motion yang lebih menarik dengan gambar hidupnya atau gambar bergerak.

    Semakin siswa tertarik dengan alat bantu ajarnya maka semakin antusias siswa

    untuk belajar dengan dijelaskan bahwa penggunaan alat bantu ajar terutama alat

    bantu ajar visualisasi lebih dapat meningkatkan presentase belajar siswa. Dengan

    adannya alat bantu ajar Animasi Stop Motion siswa memiliki semangat belajar

  • 6

    lebih besar daripada sebelumnya. Siswa lebih tertarik dan antusias dalam

    mengukuti pembelajaraan sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat

    diterima dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat. Persamaan penelitian

    terdahulu dengan penelitian ini yaitu tentang penggunaan alat bantu ajar bagi

    siswa dengan alat bantu gambar.

    Alat bantu ajar adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan

    pembelajaran [3]. Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara

    peserta didik, pendidik dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa

    bantuan sarana penyampai pesan atau alat bantu [4]. Jadi alat bantu ajar yaitu alat

    bantu yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk membantu kegiatan

    belajar mengajar menjadi praktis.

    Sebuah alat bantu dikatakan baik untuk digunakan dalam pembelajaran apabila 1)

    alat bantu ajar harus meningkatkan motivasi peserta didik, karena hasil belajar siswa

    salah satunya dipengaruhi oleh motivasi belajar; 2) menstimulus atau mendorong peserta

    didik mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan stimulasi pelajaran baru;

    3) menstimulus peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga

    mendorong mereka melakukan praktik dengan benar [5]. Sedangkan Sebuah alat bantu

    dikatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran apabila memenuhi prinsip-prinsip

    alat bantu ajar adalah 1) Alat bantu yang akan digunaka oleh guru harus sesuai dan

    diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Alat bantu tidak digunakan sebagai alat

    hiburan, atau tidak dimanfaatkan untuk mempermudah guru menyampaikan materi,

    akan tetapi benar-benar untuk membantu siswa belajar sesuai dengan tujuan yang ingin

    dicapai; 2) Alat bantu yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran;

    3) Alat bantu ajar harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siwa; 4) Alat bantu

    yang digunakan harus meperhaikan efektivitas dan efisiensi. Alat bantu yang

    memerlukan peralatan mahal belum tentu praktis untuk mencapai tujuan tertentu; 5)Alat

    bantu yang digunakan harus sesuai dengan kemapuan guru dalam mengoperasikannya

    [6].

    Fungsi alat bantu ajar adalah sebagai berikut 1) memperjelas pesan agar tidak

    terlalu verbalitas; 2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra; 3)

    menimbulkan semangat belajar, interaksi langsung antara peserta didik dan sumber

    belajar; 4) memungkinkan peserta belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

    visual, auditori, serta kinestetiknya; 5) memberi stimulus yang sama, membandingkan

    pengalaman dan menimbulkan persepsi yang berbeda [7]. Dapat diketahui fungsi alat

    bantu tersebut telah memenuhi kriteria dari alat bantu ajar Animasi Stop Motion, yaitu

    memperjelas pesan materi agar tidak terlalu verbalisme, dapat mengatasi keterbatasan

    ruang, menimbulkan motivasi dan daya tarik siswa, siswa mandiri dalam kemampuan

    visual, auditori, serta kinestetiknya atau keistimewaan siswa dan memberi stimulus yang

    sama.

    Tujuan digunakannya alat bantu ajar yaitu 1) membantu peserta didik dalam

    mempelajari sesuatu; 2) menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar; 3) memudahkan

    pendidik dalam melaksanakan pembelajaran; serta 4) agar kegiatan pembelajaran

    menjadi lebih menarik. [8]

    Berikut merupakan beberapa kepentingan atau kelebihan animasi apabila

    digunakan dalam bidang pendidikan: 1) Animasi mampu menyampaikan sesuatu

    konsep yang kompleks secara visual dan dinamik. Ini dapat membuat hubungan

    atau kaitan mengenai suatu konsep atau proses yang kompleks lebih mudah untuk

    dipetakan ke dalam pikiran pelajar dan seterusnya membantu dalam proses

  • 7

    pemahaman; 2) Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah.

    Animasi mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding

    penggunaan alat bantu yang lain. Pelajar juga mampu memberi ingatan yang

    lebih lama kepada alat bantu yang bersifat dinamik dibanding alat bantu yang

    bersifat statik; 3) Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu

    menyediakan pembelajaran secara maya. Ini utamanya untuk keadaan dimana

    perkiraan sebenarnya sukar atau tidak dapat disediakan, membahayakan ataupun

    mungkin melibatkan biaya yang tinggi; 4) Animasi mampu menawarkan satu alat

    bantu ajar yang lebih menyenangkan. Animasi mampu menarik perhatian,

    meningkatkan motivasi serta merangsang pemikiran pelajar yang lebih berkesan.

    Semuanya akan membantu dalam proses mengurangkan beban kognitif pelajar

    dalam menerima sesuatu materi pelajaran atau pesan yang ingin disampaikan

    oleh para pendidik; 5) Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan

    oleh teknologi animasi mampu memudahkan dalam proses penerapan konsep

    atau pun demonstrasi. [9]

    Animasi Stop Motion adalah pengoprasian kamera sekali tiap satu bingkai.

    Karakteristik dari Animasi Stop Motion yaitu dibuat dengan menggerakkan

    karakter/obyek sedikit demi sedikit dan dilakukan pengambilan gambar pada

    setiap perubahan karakter/obyek tersebut. Sepertinya pada tahap ini harus sangat

    teliti. Jenis Animasi Stopmotion yaitu 1)Tanah Liat (Clay), 2) Guntingan

    (Cutout), 3) Gambar (Graphic), 4) Aktor Hidup (Pixilation), 5) Wayang (Puppet),

    6) Bayangan (Silhouette). Penelitian ini menggunakan jenis Animasi Animasi

    Stop Motion Gambar (graphic). Animasi grafis adalah variasi dari stopmotion

    yang lebih konseptual daripada Animasi cel tradisional bidang datar dan Animasi

    kertas gambar (cutout). Tapi secara teknis ia termasuk Animasi Stop Motion yang

    dibuat dengan foto (secara keseluruhan atau sebagian). Animasi grafis dapat

    dilakukan dengan kamera hanya panning memotret dengan menggerakkan

    kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik ke atas dan ke

    bawah dan / atau difoto secara individu, satu per satu [8]. Animasi Stop Motion

    yang dipakai menggunakan jenis Animasi stop motin Gambar (graphic), dengan

    menyusun gambar-gambar menjadikannya sebagai video pembelajaran.

    IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara

    umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode

    ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa

    ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya. Lebih lanjut dinyatakan bahwa ada tiga

    kemampuan dalam IPA yaitu: 1) Kemampuan mengetahui yang diamati; 2)

    kemampuan memprediksi apa yang belum diamati dan kemampuan untuk

    menguji tindak lanjut dari hasil eksperimen dan; 3) dikembangkannya sikap

    ilmiah [9].

    Prinsip-prinsip bembelajaran IPA meliputi 1) Pemahaman tentang dunia di

    sekitar kita dimulai dari pengalaman baik secara indrawi ataupun nonindrawi, 2)

    Pengetahuan yang diperoleh tidak pernah terlihat secara langsung sehingga perlu

    diungkap selama proses pembelajaran. 3) Pengetahuan pengalaman siswa kurang

    konsisten dengan pengetahuan para ilmuwan, atau pengetahuan yang guru miliki.

    4) Dalam setiap pengetahuan mengandung fakta, data, konsep, lambang, dan

    relasi dengan konsep yang lain. 5) IPA terdiri atas produk, proses dan prosedur.

    [10]

  • 8

    Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor

    setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang

    diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima

    materi pelajaran [11].hasil belajar dapat didefinisikan sebagai prestasi belajar

    siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat

    perubahan prilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa

    perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar

    siswa yang mengacu pada pengalaman langsung [11].

    Hasil belajar IPA meliputi meliputi pencapaian IPA sebagai produk, proses,

    dan sikap ilmiah. Dalam segi produk siswa diharapkan dapat memahami konsep-

    konsep IPA dan keterkaitannya dalam kehidupannya sehari-hari. Dari segi proses

    siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan dan

    menerapkan konsep yang diperoleh untuk memecahkan masalah yang mereka

    hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi ilmiah siswa diharapkan memiliki

    kemampuan untuk mempunyai minat mempelajari benda-benda disekitar dan rasa

    ingin tahu. [10]

    Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

    aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Fungsi minat dalam belajar lebih besar

    sebagai motivating force yaitu kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar.

    Sikap yang ditunjukkan siswa sebagai tolok ukur/indikator minat dijelaskan

    sebagai berikut : 1) Rasa tertarik, ketertarikan yang dimaksud adalah ketertarikan

    terhadap pelajaran di kelas; 2) Perasaan senang yang umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati,

    menganggap, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu; 3) Perhatian yaitu, siswa akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk belajar mata pelajaran yang

    diminatinya; 4) Partisipasi yaitu siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan melibatkan dirinya dan berpartisipasi aktif dalam hal-hal yang

    berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang diminatinya; 5) Keinginan/kesadaran

    siswa yang mempunyai minat terhadap suatu pelajaran akan berusaha belajar dengan

    baik [12].

    3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif

    dengan jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk

    mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan dan

    mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu

    [13]. Rancangan dalam penelitian ini adalah „’Nonequivalent Control Group Design‟‟

    digambarkan pada Gambar 1. Kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan

    perlakuan yaitu menggunakan alat bantu ajar, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang

    tidak menggunakan alat bantu ajar.

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI di SDN 01 Susukan

    dan SDN 03 Susukan, yang belajar mengenai pelajaran IPA. Dalam memilih serta

    menentukan kelas ini dilakukan purposive sample berdasarkan rekomendasi dari guru

    mata pelajaran biologi, kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah kelas VI

    SD N Susukan 01 dan kelas kontrol kelas VI SD N Susukan 03. Sampel yang digunakan

    adalah kelas VI dengan jumlah kelas VI SDN 01 Susukan 35 siswa dan kelas VI SDN 03

    Susukan 33 siswa. Variabel bebas penggunaaan alat bantu ajar multialat bantu Animasi

  • 9

    Stop Motion, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa

    pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sistem Tata Surya.

    Gambar 1. Rancangan Nonequivalent Control Group Design [11]

    Keterangan :

    PretestEksperimen yang dilambangkan dengan simbol O1 : Pengukuran

    kemampuan awal kelompok eksperimen

    Posttest Eksperimen yang dilambangkan dengan simbol O2 : Pengukuran

    kemampuan akhir kelompok eksperimen

    Treatment yang dilambangkan dengan simbol X : Pemberian

    perlakuan

    PretestKontrol yang dilambangkan dengan simbol O3 : Pengukuran

    kemampuan awal kelompok kontrol

    Posttest Kontrol yang dilambangkan dengan simbol O4 : Pengukuran

    kemampuan akhir kelompok control

    Penelitian eksperimen ini berupaya untuk mengetahui praktisitas

    penggunaan alat bantu ajar Animasi Stop Motion untuk meningkatkan hasil

    belajar siswa dalam mata pelajaran ipa di kelas VI sekolah dasar. Sesuai dengan

    desain pada gambar 1 proses eksperimen diawalai dengan Pre test untuk

    mengetahui apakah kemampuan awal kedua kelas yang akan dibandingkan ini

    setara atau tidak. Tahap Kedua, Treatment yaitu setelah kedua kelompok

    diberikan pretestdan telah dianggap sepadan, maka tahap selanjutnya adalah

    melakukan treatment. Treatment di kelas eksperimen menggunakan alat bantu ajar

    Animasi Stop Motion sedangkan dalam kelompok kontrol tanpa menggunakan

    alat bantu ajar Animasi Stop Motion atau pembelajaran secara konvensional.

    Dalam penelitian ini, perlakukan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu 2 kali pada

    kelompok eksperimen dan 2 kali pada kelompok kontrol. Masing-masing

    perlakuan dilaksanakan dalam waktu 2x35 menit. Posttest dilakukan pada kedua

    kelas setelah pelaksanaan pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur hasil

    belajar siswa. Pretestdan posttest menggunakan tes tertulis mengenai materi yang

    sudah diajarkan dan dibuat sesuai dengan kompetensi dasar yang ada pada silabus

    pelajaran IPA SD kelas VI. Hasilnya digunakan untuk melihat peningkatan

    kemampuan siswa dalam memahami pengetahuan yang diberikan.

    Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

    Observasi identifikasi masalah

    tujuan pembelajaran dan studi

    literatur

    Persiapan dan perancangan alat

    bantu

    O1 O2

    X

    O3 O4

  • 10

    Gambar 2 Tahapan penelitian

    Pada tahap awal penelitian, dilakukan observasi, identifikasi masalah dan

    tujuan penelitian, observasi ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui alat bantu

    ajar yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung, serta untuk

    menetukan penggunaan alat bantu ajar yang cocok pada mapel IPA khususnya

    pada materi Sistem Tata Surya. Data – data yang dikumpulkan dalam observasi

    ini seperti memilih kelas yang akan digunakan dalam penelitian, menetukan

    pelajaran yang akan digunakan sebagai bahan eksperimen. Memilih kelas untuk

    penelitian, dalam memilih serta menetukan kelas ini dilakukan secara acak, kelas

    yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen dan konrol adalah kelas VI SD

    Negeri Susukan 01 dan VI SD Negeri Susukan 03. Dalam pemilihan kelas dan

    penentuan materi pelajaran, disesuaikan dengan alat bantu yang akan digunakan

    yaitu Multialat bantu ajar Animasi Stop Motion.Tahap kedua adalah studi literatur

    mempelajari konsep, merumuskan pemecahan masalah dan mencari solusi yang

    sesuai dengan masalah tersebut.

    Tahap kedua adalah persiapan dan perancangan alat bantu dengan membuat

    alat bantu ajar Animasi Stop Motion tentang materi sistem tata surya dengan

    tampilan audio visual. penyiapan hardware dan software dalam proses

    pembelajaran. Hardware yang digunakan dalam alat bantu ajar Animasi Stop

    Motion yaitu laptop dan LCD proyektor, sedangkan software yang digunakan

    dalam pembuatan alat bantu ajar Animasi Stop Motion yaitu aplikasi Adobe

    Premiere, setelah itu dilakukan studi literature digunakan untuk dipelajari dan

    pengumpulan referensi yang berguna untuk mengumpulkan informasi-informasi

    yang akan digunakan untuk membuat alat bantu, literature yang digunakan

    berhubungan dengan multialat bantu ajar.

    Tahap selanjutnya dilakukan perancangan alat bantu, dengan membuat

    desain alat bantu ajar Animasi Stop Motion. Setelah perancangan desain alat bantu

    selesai tahap selanjutnya pembuatan alat bantu dengan menggunakan Adobe

    Premiere.

    Treatment/pelaksanaan

    pembelajaran

    Pengumpulan dan analisa data

  • 11

    Gambar 3 Alur Alat bantu

    Gambar 3 merupakan gambaran alur alat bantu yang dirancang dapat

    digunakan oleh guru sebagai. Pada awal pemelajaran guru membuka alat bantu

    pemutar video, sebagai contoh GOM alat bantu palyer, kemudian membuka file

    video Animasi Stop Motion. Dalam video tersebut berisi materi system tata surya.

    Indikator system tata surya dibagi sebagai berikut:1)Menjelaskan peran matahari

    sebagai pusat tata surya dengan santun dan komunikatif. 2) Menjelaskan

    kelompok benda langit sebagai anggota tata surya dengan santun dan komunikatif.

    3) Menyebutkan system peredaran tata surya dengan benar dan cermat. Sub materi

    yang disajikan sebagai berikut: 1) Sistem tata surya, matahari sebagai pusat tata

    surya. 2) Planet-planet sebagai anggota tata surya, nama-nama planet, planet

    dalam, planet luar. 3) Benda-benda langit lainnya, komet, asteroid atau planetoid

    meteoroid Materi dapat dicontrol dari alat bantu pemutar video malalui control

    stop, pause dan play. Terakhir yaitu exit atau bisa dengan close alat bantu pemutar

    video, kemudian guru dapat memberikan evaluasi dengan tes sesuai dengan

    materi yang ditampilkan.

    Tahap ketiga adalah treatment/pelaksanaan pembelajaran degan

    menggunakan alat bantu yang sudah dihasilkan dengan tujuan untuk mengetahui

    bagaimana penerapan alat bantu ini dengan tepat dan bagaimana dampaknya

    terhadap siswa. Penelitian mengenai penerapan aplikasi alat bantu menggunakan

    desain quasi eksperimen untuk menunjukkan perbedaan penerapan alat bantu ajar

    Animasi Stop Motion dengan yang tidak menggunakan alat bantu ajar Animasi

    Stop Motion Selama pelaksanaan pembelajaran, kedua kelas ini juga diobservasi

    untuk melihat bagaimana kondisi siswa dan sikap yang mereka tunjukkan selama

    pembelajaran untuk mengetahui minat belajar serta keaktivan dalam pembelajaran.

    Tahap terakhir yaitu pengumpulan data dan analisa data dengan

    menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa, angket siswa

    untuk mengetahui kelayakan alat bantu ajar, wawancara dan hasil pretest dan

    posttest pada kelas kontrol dan eksperimen.

    Untuk mengetahui keaktifan siswa terhadap alat bantu ajar Animasi Stop

    Motion instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa cheklist yang

    digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa terhadap alat bantu ajar yang sedang

  • 12

    ditayangkan oleh guru. Indikator dari observasi keaktivan siswa adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 1 Indikator keaktifan dan minat siswa

    NO INDIKATOR SUB INDIKATOR

    1 Ketertarikan siswa Perhatian Siswa terhadap alat bantu ajar yang

    digunakan

    Respon siswa terhadap metode pembelajaran yang

    baru

    Rasa ingin tahu terhadap materi

    2 Perhatian Siswa Konsentrasi dalam belajar

    Berusaha memahami materi yang disampaikan

    Kemauan belajar

    3 Ketrlibatan Siswa Siswa aktif mengajukan pertanyaan

    Siswa aktif menjawab pertanyaan

    Siswa aktif menanggapi pertanyaan

    Untuk kualifikasi penilaian pada aspek minat terlihat pada Tabel 2

    Tabel 2 Kualifikasi penilaian aspek minat

    Interval Kriteria

    76% - 100% Sangat Baik

    51% - 75% Baik

    26% - 50% Kurang Baik

    1% - 25% Tidak Baik

    Untuk menghitung presentase skor riteria dari seluruh item digunakan

    rumus sebagai berikut:

    Observasi juga digunakan untuk mengetahui bagaimana penggunaan alat

    bantu animasi stop motion dalam pembelajaran dan hasilnya berupa deskripsi

    kondisi kelas selama pembelajaran.

    Tahap pengumpulan dan analisa data dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran.

    Pengumpulan data pada tahap ini menggunakan metode wawancara dan penggunaan

    angket. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas VI untuk mengetahui bagaimana

    kesesuaian alat bantu dengan kebutuhan dalam pembelajaran serta kendala apa yang

    dihadapi dalam menggunakan alat bantu ini. Informasi yang diperoleh mealalui

    wawancara ini mencakup praktisitas alat bantu ajar Animasi Stop Motion dalam

    membantu guru dalam proses pembelajaran serta kelayakan alat bantu saat diterapkan

    kepada siswa dan harapan guru terhadap penggunaan alat bantu ajar.

    Instrumen lain yang digunakan untuk mengetahui kesesuaian antara alat bantu

    yang digunakan dengan prinsip alat bantu ajar yaitu angket siswa. Angket ini digunakan

    untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan alat bantu ajar Animasi

    Stop Motion, Angket dibagikan kepada 35 orang siswa. Adapun Indikator

    penilaian dari angket/kuesioner yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3 Indikator Kesesuaian alat bantu ajar

    Nilai (%) = jumlah skor tiap siswa / jumlah skor maksimum x 100 %

  • 13

    No Indikator Sub Indikator

    1 Kesesuaian alat bantu untuk mencapai tujuan

    pembelajaran

    Apakah materi yang ditampilkan

    dapat diserap atau dipahami

    dengan baik

    2 Alat bantu yang digunakan harus sesuai dengan materi

    pembelajaran

    Apakah materi yang ditampilkan

    sesuai denganmateri yang ada

    didalam buku

    3 Kualitas tampilan alat bantu Apakah suara dan gambar yang

    ditampilkan terdengar dan terlihat

    jelas

    4 Alat bantu ajar harus sesuai dengan minat, kebutuhan,

    dan kondisi siswa.

    Apakah alat bantu ajar yang

    ditampilkan menarik

    Untuk menghitung skor ideal (kriterium) dari seluruh item digunakan rumus

    sebagai berikut:

    Untuk kualifikasi penilaian pada aspek ketepatan penggunaan alat bantu

    terlihat pada Tabel 4

    Tabel 4 Kualifikasi penilaian aspek aspek ketepatan penggunaan alat bantu

    Interval Kriteria

    76% - 100% Sangat Baik

    51% - 75% Baik

    26% - 50% Kurang Baik

    1% - 25% Tidak Baik

    Hasil pengolahan data angket ini akan disajikan dalam bentuk grafik.

    Data peningkatan hasil belajar siswa berupa nilai gain diperoleh dari

    pengolahan data pretest dan posttest

    Keterangan: g adalah peningkatan hasil belajar siswa, S post adalah nilai rata-rata

    posttest, S pre adalah nilai rata-rata pretest, 100% adalah nilai maksimal.

    Berdasarkan nilai gain dapat dibandingkan peningkatan hasil belajar dari masing-

    masing kelas yang ditunjukkan dengan klasifikasi gain. Adapun klasifikasi nilai (g)

    adalah: (g) > 0,70 peningkatan hasil belajar siswa tinggi, 0,30 < (g) ≤ 0,70 peningkatan

    hasil belajar siswa sedang, dan (g) > 0,30 peningkatan hasil belajar siswa rendah.

    4. Hasil dan Pembahasan Penggunaan alat bantu ajar Animasi Stop Motion dilakukan untuk membantu guru

    menyampaikan materi dan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran tentang

    materi sistem tata surya. Alat bantu ajar Animasi Stop Motion yang digunakan terdiri

    dari beberapa tampilan inti yang diambil dari indikator dalam materi sistem tata surya

    yaitu mengenai sistem tata surya, matahari sebagai pusat tata surya, planet-planet sebagai

    pusat tata surya dan benda-benda langit lainnya. Penyajian alat bantu Animasi Stop

    g = ((Spost) – (Spre)) / (100% - (SPre))

    Nilai (%) = jumlah skor tiap siswa / jumlah skor maksimum x 100 %

  • 14

    Motion dapat ditampilkan dengan windows alat bantu player atau dengan alat bantu

    VCD/DVD player.

    Gambar 4 tampilan awal

    Gambar 4 menunjukkan semua isi di dalam sistem tata surya, berisi

    matahari, planet-planet dan benda langit lainnya. Materi yang ditampilkan yaitu

    tentang matahari sebagai pusat tata surya, semua benda langit di tata surya

    berputar mengelilingi matahari. Penjelasan materi disajikan dengan dubbing

    sesuai materi disertai instrumen musik yang lirih, dengan begitu siswa dapat

    memahami materi yang digambarkan secara visual dan verbal sehingga siswa

    dapat menangkap materi yang disampaikan dengan baik.

    . Gambar 5 planet-planet dalam tata surya

    Gambar 5 menunjukkan sub bab materi sistem tata surya planet-planet

    sebagai anggota tata surya. Planet-planet termasuk benda langit yang selalu

    mengelilingi matahari sebagai pusatnya.

    Gambar 6 benda-benda langit lainnya

  • 15

    Gambar 6 menunjukkan sub bab materi sistem tata surya benda-benda

    langit lainnya. Selain matahari dan delapan planet lainnya tampilan terdiri dari

    penjelasan mengenai peredaran komet, asteroid dan meteoroid.

    Pelaksanaan pembelajaran pada penerapan alat bantu ajar Animasi Stop

    Motion ini hanya diberikan pada kelas eksperimen yang dilakukan sebanyak tiga

    kali pertemuan. Pokok bahasan materi yang diberikan untuk penelitian ini yaitu

    sistem tata surya. Pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen

    menggunakan alat bantu ajar Animasi Stop Motion, sedangkan pada kelas kontrol

    dengan pembelajaran konvensional. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

    berlaku pada mata pelajaran IPA di SD Negeri 01 Susukan pada tahun pelajaran

    2014/2015 adalah 65. Berikut adalah kegiatan inti dari pelaksanaan pembelajaran

    pada mata pelajaran IPA materi sistem tata surya di kelas eksperimen.

    Tabel 5 Pelaksanaan pembelajaran

    Guru Siswa

    Kegiatan Inti :

    Pertemuan 1

    1. Guru menayangkan alat bantu ajar Animasi Stop Motion materi sistem tata

    surya sub materi matahari sebagai pusat

    tata surya, matahari merupakan pusat tata

    surya dan semua benda langit berputar

    mengelilingi matahari.

    Siswa menyimak tayangan alat bantu ajar

    Animasi Stop Motion materi sistem tata surya

    sub materi matahari sebagai pusat tata surya,

    matahari merupakan pusat tata surya dan semua

    benda langit berputar mengelilingi matahari.

    2. Guru memberikan kesempatan bertanya siswa tentang materi sistem tata surya sub

    materi matahari sebagai pusat tata surya

    yang belum jelas.

    Siswa bertanya apabila materi yang

    ditayangkan alat bantu ajar Animasi Stop

    Motion kurang jelas.

    3. Guru memberikan beberapa soal latihan dan menayangkan kembali mengenai

    materi sistem tata surya sub materi

    matahari sebagai pusat tata surya sebagai

    sebagai hasil evaluasi sub materi tersebut.

    Siswa mengerjakan dengan melihat kembali

    tayangan alat bantu ajar Animasi Stop Motion

    sub materi matahari sebagai pusat tata surya.

    4. Guru membahas contoh soal materi sistem tata surya sub materi matahari sebagai

    pusat tata surya.

    Siswa menyimak dan mengoreksi pekerjaannya

    apakah sudah betul atau belum.

    Pertemuan 2

    1. Guru mengulas materi pertemuan sebelumnya tentang sub materi matahari

    sebagai sistem tata surya secara sekilas

    sebagai flashback

    Siswa menyimak ulasan materi pertemuan

    sebelumnya tentang sub materi matahari

    sebagai sistem tata surya secara sekilas

    2. Guru menayangkan alat bantu ajar Animasi Stop Motion materi sistem tata

    surya sub materi planet-planet sebagai

    anggota tata surya, planet sebagai benda

    langit yang selalu berputar pada orbitnya

    dalam mengelilingi matahari sebagai

    pusatnya

    Siswa menyimak tayangan alat bantu ajar

    Animasi Stop Motion materi sistem tata surya

    sub materi surya sub materi planet-planet

    sebagai anggota tata surya, planet sebagai

    benda langit yang selalu berputar pada orbitnya

    dalam mengelilingi matahari sebagai pusatnya.

    3. Guru memberikan kesempatan bertanya siswa tentang materi sistem tata surya sub

    materi planet-planet sebagai anggota tata

    surya.

    Siswa bertanya apabila materi yang

    ditayangkan alat bantu ajar Animasi Stop

    Motion kurang jelas.

    4. Guru memberikan beberapa soal latihan dan menayangkan kembali mengenai

    Siswa mengerjakan dengan melihat kembali

    tayangan alat bantu ajar Animasi Stop Motion

  • 16

    materi sistem tata surya sub materi planet-

    planet sebagai anggota tata surya sebagai

    sebagai hasil evaluasi sub materi tersebut.

    sub materi planet-planet sebagai anggota tata

    surya

    5. Guru membahas contoh soal materi sistem tata surya sub materi planet-planet sebagai

    anggota tata surya sebagai sebagai hasil

    evaluasi sub materi tersebut

    Siswa menyimak dan mengoreksi pekerjaannya

    apakah sudah betul atau belum.

    Pertemuan 3

    1. Guru mengulas materi pertemuan sebelumnya tentang sub materi matahari

    sebagai sistem tata surya dan planet-planet

    sebagai anggota tata surya secara sekilas

    sebagai flashback

    Siswa menyimak ulasan materi pertemuan

    sebelumnya tentang sub materi matahari

    sebagai sistem tata surya dan planet-planet

    sebagai anggota tata surya secara sekilas

    2. Guru menayangkan alat bantu ajar Animasi Stop Motion materi sistem tata

    surya sub materi benda-benda langit

    lainnya, selain matahari dan delapan

    planet masih ada benda langit lainnya

    antara lain komet, asteroid dan meteoroid.

    Siswa menyimak tayangan alat bantu ajar

    Animasi Stop Motion materi sistem tata surya

    sub materi surya sub materi sistem tata surya

    sub materi benda-benda langit lainnya, selain

    matahari dan delapan planet masih ada benda

    langit lainnya antara lain komet, asteroid dan

    meteoroid.

    3. Guru memberikan kesempatan bertanya siswa tentang materi sistem tata surya sub

    materi benda-benda langit lainnya.

    Siswa bertanya apabila materi yang

    ditayangkan alat bantu ajar Animasi Stop

    Motion kurang jelas.

    4. Guru memberikan beberapa soal latihan mengenai materi sistem tata surya sub

    materi benda-benda langit lainnya sebagai

    hasil evaluasi sub materi tersebut

    Siswa mengerjakan dengan melihat kembali

    tayangan alat bantu ajar Animasi Stop Motion

    sub materi benda-benda langit lainnya sebagai

    hasil evaluasi sub materi tersebut

    5. Guru membahas contoh soal materi sistem tata surya sub materi benda-benda langit

    lainnya sebagai sebagai hasil evaluasi sub

    materi tersebut.

    Siswa menyimak dan mengoreksi pekerjaannya

    apakah sudah betul atau belum.

    6. Guru memberikan siswa kesempatan untuk bertanya dari semua materi yang

    kurang jelas

    Bertanya apabila masih ada yang belum

    mengerti.

    Pada proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan tidak selalu berjalan

    dengan baik, didapati beberapa kendala yang ditemui pada proses pembelajaran.

    Kendala yang dihadapi yaitu bagaimana mengendalikan siswa untuk mengikuti

    pembelajaran sesuai dengan RPP dan silabus. Hal ini terlihat pada beberapa siswa

    yang masih membuat gaduh, beberapa siswa tersebut tergolong siswa yang kurang

    perhatian dan kurang disiplin. Untuk mengatasinya guru selain menayangkan alat

    bantu ajar juga mengawasi dan memberi arahan kepada siswa-siswa agar lebih

    memperhatikan materi dan tidak mengganggu teman-teman lain yang

    memperhatikan materi. Pada saat guru mengawasi dan memberi arahan semua

    siswa mau mengikuti arahan dan mau memperhatikan materi yang ditampuilkan

    sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung kembali sesuai dengan RPP dan

    silabus. Pada saat siswa ingin mengulang pelajaran guru tidak perlu menerangkan dari

    awal, guru dapat memilih materi yang ingin diulan sehingga alat bantu ini sangat praktis

    dalam membantu guru. Alat bantu ini juga dapat merangsang daya pikir siswa hal ini

    terlihat saat selesai materi siswa mau bertanya tentang materi yang belum jelas tanpa ada

    perasaan malu. Hal ini menunjukkan peran alat bantu dan guru berpengaruh kepada

    minat dan hasil belajar siswa.

  • 17

    Data yang diperoleh dengan menggunakan cheklist dengan 3 indikator

    ketertarikan siswa, perhatian siswa dan keterlibatan siswa pada kelas eksperimen

    dan kelas kontrol. Hasil analisisnya dapat dilihat pada Gambar 7.

    Gambar 7 minat belajar pada siswa

    0,00%

    20,00%

    40,00%

    60,00%

    80,00%

    100,00%

    Ketertarikan Perhatian Keterlibatan

    Eksperimen

    Kontrol

    Pada Gambar 7 menunjukkan hasil rata-rata presentase minat belajar siswa

    pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari ketiga aspek yaitu, aspek

    ketertarikan, perhatian dan keterlibatan siswa menunjukkan hasil rerata presentase

    kelas eksperimen yang menunjukkan aktivitas minat belajar siswa dengan

    presentase kelas eksperimen indikator ketertarikan siswa memperoleh hasil

    73,33%, pada indikator perhatian siswa memperoleh hasil 80,96% dan indikator

    keterlibatan siswa memperoleh hasil 82,86%, dari ketiga indikator dapat

    diasumsikan bahwa minat belajar siswa pada kelas eksperimen termasuk kategori

    sangat baik. Dari hasil pengamatan hampir seluruh siswa memperhatikan materi

    yang ditampilkan oleh alat bantu ajar Animasi Stop Motion. Sedangkan pada pada

    kelas kontrol yang menunjukkan aktivitas minat belajar siswa dengan presentase

    kelas kontrol indikator ketertarikan siswa memperoleh hasil 60,65%, pada

    indikator perhatian siswa memperoleh hasil 70,00% dan indikator keterlibatan

    siswa memperoleh hasil 72,75%, dari ketiga indikator dapat diasumsikan bahwa

    minat belajar siswa pada kelas kontrol termasuk kategori baik. Dari hasil

    pengamatan di kelas eksperimen lebih banyak siswa yang memperhatikan

    dibandingkan pada kelas kontrol. Di kelas eksperimen hanya sedikit siswa yang

    masih kurang memperhatikan materi karena beberapa anak tersebut termasuk anak

    yang kurang perhatian dan kurang disiplin. Sedangkan di kelas kontrol terlihat

    banyak siswa kurang tertarik dengan penjelasan guru, masih ada siswa yang ramai

    dan tidak memperhatikan materi yang diajarkan.

    Untuk mengetahui mengetahui kesesuaian antara alat bantu yang digunakan

    dengan prinsip alat bantu ajar, dilakukaan penyebaran angket terhadap siswa. Hasil

    angket yang diberikan pada siswa dapat dilihat pada tabel 6

    Tabel 6 Hasil Analisa kesesuaian alat bantu ajar

    No Indikator Presentase Keterangan

    1 Kesesuaian alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran 51,43% Baik

    2 Alat bantu yang digunakan harus sesuai dengan materi

    pembelajaran 71,43%

    Baik

  • 18

    3 Kualitas tampilan alat bantu 88,57% Sangat Baik

    4 Alat bantu ajar harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi

    siswa. 85,71%

    Sangat Baik

    Pada Tabel 6 menunjukkan hasil analisa angket siswa tentang kesesuaian alat

    bantu yang digunakan dengan prinsip alat bantu ajar dengan jumlah responden 35 siswa.

    Perolehan indikator kesesuaian alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran

    memperoleh hasil 51,43% dengan kategori baik, lebih dari sebagian siswa menyatakan

    alat bantu ajar Animasi Stop Motion sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, sebagian

    siswa tidak setuju karena siswa kurang megerti tentang tujuan belajar mereka

    menggunakan alat antu ajar Animasi Stop Motion. Indikator alat bantu yang digunakan

    sesuai dengan materi pembelajaran memperoleh hasil 71,43% dengan kategori baik,

    sebagian besar siswa setuju bahwa alat bantu yang digunakan sesuai dengan materi yang

    ada didalam buku atau LKS, sebagian siswa menyatakan tidak sesuai dengan materi

    karena siswa sebelumnya belum pernah menggunakan alat bantu dalam proses

    pembelajaran sehingga apa yang mereka lihat tidak sesuai dengan gambaran yang ada

    didalam buku pelajaran. Kualitas tampilan alat bantu yang disajikan memperoleh hasil

    88,57% dengan kategori sangat baik, dari hasil tersebut diasumsikan bahwa kualitas

    tampilan alat bantu sangat baik gambar yang ditampilkan terlihat jelas dan suara yang

    ditampilkan dapat didengar deengan baik, sebaginan siswa tidak setuju karena beberapa

    siswa tidak memperhatikan pada saat alat bantu ajar ditampilkan. Alat bantu ajar sesuai

    dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa dengan kategori sangat baik memperoleh

    hasil 85,71% dengan kategori sangat baik, hampir seluruh siswa berminat dalam

    mengikuti proses pembelajaran dan sebagian siswa lebih memilih untuk ramai sendiri

    dan mengganggu teman yang lainnya.

    Dari hasil analisa keseluruhan angket siswa menunjukkan bahwa sebagian besar

    siswa pada kelas eksperimen SDN 01 Susukan mempunyai tanggapan positif terhadap

    alat bantu ajar Animasi Stop Motion. Sebagian besar siswa mendukung alat bantu ajar

    Animasi Stop Motion untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Alat bantu yang

    dibuat sudah memenuhi indikator alat bantu ajar, alat bantu dibuat sesuai dengan fasilitas

    yang ada dan sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikan. Diharapkan

    dengan adanya alat bantu Animasi Stop Motion dapat mempermudah siswa untuk

    memahami materi sistem tata surya, selain itu dengan adanya alat bantu Animasi Stop

    Motion siswa menjadi tertarik dan bersemangat sehingga dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa. Dengan hadirnya alat bantu ajar Animasi Stop Motion pembelajaran

    menjadi praktis, karena tidak hanya terfokus pada guru dalam menerangkan dan alat

    bantu ini sudah memuat semua materi tentang sistem sistem tata surya.

    Untuk mengetahui tanggapan guru yaitu dengan melakukan wawancara

    kepada guru kelas VI SD N Susukan 01, bahwa alat bantu ajar Animasi Stop

    Motion sudah memenuhi dan sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran, alat

    bantu yang digunakan mudah digunakan oleh guru. Tidak ada kendala dalam

    penggunaan alat bantu ini, kendala terletak pada kurangnya alat bantu ajar yang

    diberikan oleh dinas pendidikan sehingga fasilitas yang ada tidak digunakan

    secara maksimal untuk membantu proses belajar mengajar. Alat bantu yang

    digunakan sudah praktis, guru tidak perlu mengulang penjelasan kembali tinggal

    diputarkan kembali materi yang ada didalam alat bantu ajar Animasi Stop Motion,

  • 19

    materi yang ada didalam alat bantu dapat digunakan kembali untuk tahun ajaran

    mendatang serta dapat menghemat waktu pembelajaran karena diconvert pada alat

    bantu ajar tanpa mengurangi pemahaman siswa terhadap materi. Alat bantu

    Animasi Stop Motion sudah layak untuk proses pembelajaran selanjutnya karena

    dengan mdia siswa lebih tertarik dan termotivasi sehingga hasil belajar meningkat

    serta materi yang disajikan sudah sesuai dengan materi.

    Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar antara kelas kontrol dan

    eksperimen, terhadap penggunaan alat bantu ajar alat bantu ajar Animasi Stop

    Motion untuk meningkatkan hasil maka digunakan perhitungan gain

    ternormalisasi. Hasil dari perhitungan gain ternormalisasi (g) dapat dilihat pada

    gambar tabel di bawah ini.

    Tabel 7 Hasil peritungan gain

    Group N Pre-test Post-

    test

    Selisih

    (g)

    Gain Kategori

    Eksperimen 35 5,1143 8,1429 3,0286 .34903 Sedang

    Kontrol 33 5,8485 6,2424 0,3939 .27503 Rendah

    Berdasarkan gambar tabel 7 menunjukkan hasil perhitungan gain pada kelas

    kontrol dan kelas eksperimen. Dari data nilai pretest pada kelas kontrol dan kelas

    eksperimen yaitu 5,8485 dan 5,1143 yang berarti kedua kelas memiliki

    kemampuan yang hampir sama, setelah diberikan treatment dengan memberikan

    posttest diperoleh perbedaan nilai yang signifikan yaitu kelas kontrol sebesar

    6,2424 dengan selisih 0,3939 dan kelas eksperimen sebesar 8,1429 dengan selisih

    3,0286. Berdasarkan data nilai pretest dan posttest, diperoleh nilai gain

    ternormalisasi kelas eksperimen sebesar 0,34903 dengan kategori sedang,

    sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,27503 dengan kategori tinggi. Hal ini

    menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen lebih tinggi

    dari kelas kontrol walaupun kedua kelas mengalami peningkatan.

    Berbagai kelebihan yang dimiliki alat bantu ajar Animasi Stop Motion

    sangat memungkinkan siswa aktif dalam kegiatan belajar, dapat menumbuhkan

    motivasi belajar siswa, pengetahuan siswa tidak verbal, minat dan perhatian siswa

    akan lebih terfokus dalam pemberian materi yang disampaikan. Dalam hal ini

    guru diharapkan tidak saja sebagai pengajar, tetapi juga sebagai motivator yang

    dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa untuk belajar. Selain itu juga

    perlu adanya alat bantu ajar yang menarik bagi siswa, sehingga proses dalam

    kegiatan belajar mengajar akan menyenangkan. Dengan adanya alat bantu ajar

    Animasi Stop Motion peran guru menjadi berkurang, hal ini menuntut siswa lebih

    aktif dalam kegiatan pembelajaran sebab banyak sedikitnya materi yang diserap

    mahasiswa sangat bergantung pada keaktifan siswa. Dengan demikian, dari

    uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan multialat bantu

    interaktif sebagai alat bantu ajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

    mata pelajaran IPA di SDN 01 Susukan.

    5. Simpulan dan Saran Dari hasil observasi pada kelas eksperimen hampir seluruh siswa

    memperhatikan materi yang ditampilkan oleh alat bantu ajar Animasi Stop

    Motion, sedangkan pada kelas kontrol terlihat banyak siswa kurang tertarik

  • 20

    dengan penjelasan guru, masih ada siswa yang ramai dan tidak memperhatikan

    materi yang diajarkan. Dari hasil analisa keseluruhan angket siswa menunjukkan

    bahwa sebagian besar siswa pada kelas eksperimen SDN 01 Susukan mempunyai

    tanggapan positif terhadap alat bantu ajar Animasi Stop Motion. guru menyatakan bahwa

    alat bantu ajar Animasi Stop Motion sudah memenuhi dan sesuai dengan

    kebutuhan dalam pembelajaran, alat bantu yang digunakan mudah digunakan

    oleh guru. Dengan hadirnya alat bantu ajar Animasi Stop Motion pembelajaran menjadi

    praktis, karena tidak hanya terfokus pada guru dalam menerangkan dan alat bantu ini

    sudah memuat semua materi tentang sistem sistem tata surya. Sebagian besar siswa

    mendukung alat bantu ajar Animasi Stop Motion untuk digunakan dalam proses

    pembelajaran. Berdasarkan data nilai pretest dan posttest, diperoleh nilai gain

    ternormalisasi kelas eksperimen sebesar 0,34903 dengan kategori sedang,

    sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0,27503 dengan kategori tinggi. Hal ini

    menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen lebih tinggi

    dari kelas kontrol walaupun kedua kelas mengalami peningkatan.

    Saran terhadap alat bantu ajar agar pemerintah atau dinas pendidikan lebih

    memperhatikan fasilitas sekolah untuk penyediaan alat bantu ajar serta

    pemerintah dapat menyediakan materi alat bantu ajar untuk guru, terutama untuk

    guru sekolah dasar, alat bantu yang diberikan oleh guru harus mudah untuk

    dioperasikan dan digunakan.

    6. Daftar Pustaka

    [1] Usman, Moh Uzer. 2000. StartegiBelajar Mengajar. Bandung: Remaja

    Rosdakarya

    [2] Hasruddin. (2009, Desember). Peran Multi Alat bantu Dalam Pembelajaran

    IPA. Jurnal Tabularasa Pps Unimed. Vol.6 No.2. Pp 149-160.

    [3] Wulandari, Baktiyas Dwi. (2012). Upaya Peningkatan Motivasi Belajar IPA

    Kelas III Melalui Penggunaan Alat bantu ajar Audio Visual di SD Negeri

    Donokerto. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

    Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

    [4] Sumarsono. 2012. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Alat

    bantu Gambar Bagi Siswa Kelas VI Semester I SD Negeri Ronggo 03

    Kecamatan JakenKabupaten Pati Tahun Pelajaran2011/2012. Program studi

    Pendidikan guru Sekolah Dasar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

    [5] Cepi, Riyana, M.Pd dan Drs. Rudi, Susilana.2007.Alat bantu ajar. Bandung:

    CV Wacana Prima.

    [6] H. Roymond, Simamora. 2008. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan.

    Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC

    [7] Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana

    [8] Nur,Siti.,2012. Perancangan Video Animasi Stop Motion Sebagai Alat bantu

    Promosi Candi Jiwa Batujaya Karawang. Laporan Tugas Akhir. Jurusan

    Desain Komunikasi Visual

    [9] Djumanta, Wahyudin. 2005. Mari Memahami Konsep IPA Untuk Kelas V

    Sekolah Dasar, Bandung : Grafindo Alat bantu Pratama.

  • 21

    [10] Eliyah, Yayah. (2010). Penerapan Model Konstruktivistik untuk

    Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Konsep Daur AIR. Skripsi

    PGSD FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan

    [11] Dimyati, Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta

    [12] Eva,Roida Siagian.Pengaruh Minat Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap

    Prestasi Belajar Matematika di SMK PGRI 16 Cipayung

    [13] Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.