kata majemuk

14
Kata Majemuk A. Hakikat Kata Majemuk Kata majemuk ialah dua kata atau lebih yang menjadi satu dengan lainnya erat sekali dan menunjuk atau menimbulkan satu pengertian baru. Dalam bahasa Indonesia selanjutnya kata majemuk disebut juga bentuk senyawa atau susunan senyawa (kompositum). Contoh : Mata sapi, arti baru : telur ceplok (bahasa jawa) Sapu tangan, arti baru : selembar kain untuk lap muka B. Bentuk Unsur Kata Majemuk 1. Bentuk unsur kata majemuk berupa satu kata dan satu pokok kata. Contoh : Daya tahan Kamar kerja 2. Bentuk unsurnya berupa pokok kata dan pokok kata. Contoh : Jual beli Simpan pinjam 3. Salah satu bentuk unsurnya berupa bentuk kompleks. Contoh : Meninggal dunia bukan me + tinggal dunia Buku harian bukan buku hari + an Bentuk meninggal dan harian dalam kata majemuk di atas adalah unsur yang merupakan bentuk kompleks. Sebagai kata majemuk , bentuk-bentuk itu bukan berasal dari kata tinggal dan hari. Dengan demikian bentuk majemuk di atas bukanlah kata majemuk yang

Upload: khoirul-effendy-trc

Post on 28-Sep-2015

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kata majemuk

TRANSCRIPT

Kata Majemuk

A. Hakikat Kata Majemuk

Kata majemuk ialah dua kata atau lebih yang menjadi satu dengan lainnya erat sekali dan menunjuk atau menimbulkan satu pengertian baru. Dalam bahasa Indonesia selanjutnya kata majemuk disebut juga bentuk senyawa atau susunan senyawa (kompositum).

Contoh :

Mata sapi, arti baru : telur ceplok (bahasa jawa)

Sapu tangan, arti baru : selembar kain untuk lap muka

B. Bentuk Unsur Kata Majemuk

1. Bentuk unsur kata majemuk berupa satu kata dan satu pokok kata.

Contoh :

Daya tahan

Kamar kerja

2. Bentuk unsurnya berupa pokok kata dan pokok kata.

Contoh :

Jual beli

Simpan pinjam

3. Salah satu bentuk unsurnya berupa bentuk kompleks.

Contoh :

Meninggal duniabukan me + tinggal dunia

Buku harianbukanbuku hari + an

Bentuk meninggal dan harian dalam kata majemuk di atas adalah unsur yang merupakan bentuk kompleks. Sebagai kata majemuk , bentuk-bentuk itu bukan berasal dari kata tinggal dan hari. Dengan demikian bentuk majemuk di atas bukanlah kata majemuk yang berimbuhan , melainkan kata majemuk yang salah satu unsurnya berbentuk kompleks.

C. Ciri-ciri Kata Majemuk

1. Kedua unsurnya menunjuk/membentuk / menimbul-kan pengertian baru.

Contoh : Matahari: gumpalan gas raksasa yang pijar

Satu benda satu pengertian.

Kapal terbang : pesawat yang dapat terbang

Satu benda satu pengertian

2. Hubungan antara kedua unsurnya sangat erat dan rapat sehingga tidak dapat dipertukarkan atau bolak-balik.

Contoh:

Bentuk majemuk

Tidak dapat dijadikan

Panjang tangan

Laki bini

Mata sapi

Kamar mandi

Tinggi hati

Sapu tangan

Anak angkat

Tanggung jawab

Tangan panjang

Bini laki

Sapi mata

Mandi kamar

Hati tinggi

Tangan sapu

Angkat anak

Jawab tanggung

Contoh: panjang tangan : suka mencuri

Tangan panjang : tangan yang (memang) panjang

3. Hubungan kedua unsure sangat rapat dan erat sehingga diantara keduanya tidak dapat disisipi unsure lain.

Contoh :

Mata sapi sebagai bentuk majemuk berbeda pengertiannya dengan matanya sapi , mata dan sapi, mata dari sapi, dan sebagainya.

Meja hijaubukan meja yang hijau

Jago merahbukanjago yang merah

Mata kakibukan mata dan kaki

4. Hubungan antara kedua unsur sangat rapat dan erat sehingga jika diberi afiks harus kena pada seluruh kata dan tidak boleh disisipkan diantara kedua unsur

Contoh :

Dipertanggungjawabkanbukandipertanggungkan jawab

Ibu bapaknyabukanibunya bapak

D. Macam-macam Kata Majemuk

a. Kata majemuk berdasarkan sifatnya

1. Kata majemuk bersifat endosentris

Kata majemuk endosentris adalah kata majemuk yang salah satu unsurnya menjadi inti dari gabungan kata-kata di dalam kata majemuk tersebut.

Contoh:

Sapu tanganintinyasapu

Mata hariintinyamata

2. Kata majemuk bersifat ekosentris

Kata majemuk ekosentris adalah kata majemuk yang gabungan unsure-unsurnya tidak memiliki unsur inti.

Contoh:

Laki bini intinya pada laki atau bini

Tua mudaintinya pada tua atau muda

b. Kata majemuk berdasarkan arti

1. Kata majemuk wajar

Kata majemuk wajar adalah kata majemuk yang artinya tidak merupakan kiasan.

Contoh:

Indah permai

Yatim piatu

2. Kata majemuk kiasan

Kata majemuk kiasan adalah kata majemuk yang artinya merupakan kias.

Contoh:

Panjang tangan

Besar kepala

c. Kata majemuk berdasarkan susunannya

1. Kata majemuk berangkaian adalah kata majemuk yang unsure-unsurnya tidak saling menguasai dan tidak saling menerangkan.

Susunannya terdiri atas:

a) Kata benda + kata benda

Contoh:

Laki bini

Ibu bapak

b) Kata keadaan + kata keadaan

Contoh:

Tinggi rendah

Panas dingin

c) Kata kerja + kata kerja

Contoh:

Naik turun

Timbul tenggelam

2. Kata majemuk berlengkapan

Kata majemuk berlengkapan adalah kata majemuk yang unsure satunya menerangkan atau melengkapi unsure yang lain.

Susunannya terdiri atas:

a) Kata benda + kata benda

Contoh:

Air mata

Ibu jari

b) Kata benda + kata keadaan

Contoh:

Tanah lapang

Bini muda

c) Kata benda + kata kerja

Contoh:

Kursi goyang

Kamar tidur

d) Kata keadaan + kata keadaan

Contoh:

Putih bersih

Kurus kering

e) Kata keadaan + kata benda

Contoh:

Keras hati

Tinggi hati

f) Kata keadaan (warna) + kata benda

Contoh:

Kuning langsat

Hijau daun

g) Kata kerja + kata benda

Contoh:

Angkat kaki

Banting stir

h) Kata kerja + kata keadaan

Contoh:

Omong kosong

Jual mahal

i) Bentuk lain + kata bilangan

Contoh:

Celaka tiga belas

Dua sejoli

d. Kata majemuk berdasarkan sifat dan strukturnya

Berdasarkan sifat dan strukturnya, George keraf mengelompokkan kata majemuk menjadi beberapa golongan sebagai berikut.

1. Dwandwa

Dwandwa ialah kata majemuk yang struktur unsure-unsurnya sederajat atau setara. Berdasarkan kesenyawaan unsure-unsurnya, kata majemuk dwandwa dibedakan atas 4 golongan seperti di bawah ini.

a) Kata majemuk setara sejalan

Contoh:

Hancur lebur

Lemah gemulai

b) Kata majemuk setara berdampingan

Contoh :

Kampung halaman

Kaki tangan

c) Kata majemuk berlawanan

Contoh:

Laba rugi

Besar kecil

2. Tatpurusa

Kata majemuk tatpurusa adalah kata majemuk yang bagian kedua dari unsure-unsurnya memberi penjelasan pada bagian pertama. Berdasarkan hubungan antar unsure-unsurnya kata majemuk tatpurusa atau bertingkat dibedakan atas beberapa bentuk seperti berikut:

a) Hubungan kualitatif

Kata pada ruas kedua merupakan sifat/ keadaaan dari kata ruas pertama.

Contoh:

Air terjun

Gunung berapi

b) Hubungan kuantitatif

Kata pada ruas pertama dan ruas kedua berhubungan sebagai bagian keseluruhan.

Contoh:

Setengah mati

Setengah jalan

c) Hubungan perbandingan

Kata ruas pertama dibandingkan dengan kata pada ruas kedua.

Contoh:

Biru laut

Bulat telur

d) Hubungan limitative

Kata pada ruas kedua membatasi pengertian ruas pertama

Contoh:

Keras kepala

Panjang tangan

e) Hubungan timbale balik

Kata pada ruas kedua menerangkan ruas pertama atau sebaliknya.

Contoh:

Uang bantuan

Daerah kabupaten

f) Hubungan sangkut paut

Kata pada ruas pertama dan kedua masing-masing menyatakan benda berdiri sendiri yang merupakan hubungan sangkut paut tertentu.

Contoh:

(1) Merupakan sangkut paut asal (dari)

Contoh:

Batu kali

Air mata

(2) Merupakan sangkut paut alat (mempergunakan)

Contoh:

Radio listrik

Setrika listrik

(3) Merupakan sangkut paut (di)

Contoh:

Cacing tanah

Cacing tambang

(4) Merupakan sangkut paut hasil (menghasilkan)

Contoh:

Mata air

Kelenjar ludah

(5) Merupakan sangkut paut bahan (dari bahan)

Contoh:

Rumah batu

Gelas kaca

(6) Merupakan sangkut paut mempunyai (ber)

Contoh:

Sepatu roda

Sepeda motor

(7) Merupakan sangkut paut tujuan (untuk)

Contoh:

Alas meja

Buku pelajaran

3. Karmadharaya

Kata majemuk karmadharaya ialah kata majemuk yang unsure kedua menjelaskan unsure pertama. Unsur keduanya itu merupakan sifat. Kata majemuk karmadharaya bersifat endosentris.

Contoh:

Rumah tua

Darah dingin

4. Bahuvrihi

Kata majemuk bahuvrihi adalah kata majemuk dwandwa atau tatpurusa tetapi berfungsi untuk menjelaskan satu kata benda lain.

E. Pembagian Kata Majemuk Menurut Mees (1983)

Menurut Mees (1983) kata majemuk digolongkan atas 3 kelompok, yaitu:

1. Kata majemuk kopulatif (gabung)

Kata majemuk kopulatif adalah kata majemuk yang kedua unsurnya sederajat atau setara, tidak saling menentukan yang dikelompokkan atas:

a. Bersusun sederajat

Contoh:

Sanak saudara

Ayam itik

b. Bersusun berlawanan

Contoh:

Siang malam

Jauh dekat

c. Bersusun berdampingan, yang maksudnya mengeraskan kualitas

Contoh:

Cantik molek

Suka ria

2. Kata majemuk determinative (menentukan)

Dalam kata majemuk determinative kata pertama ditentukan oleh kata yang kedua.

a. Kata yang kedua menentukan yang pertama (DM)

Contoh:

Sapu tangan

Kereta api

b. Kata yang kedua menyifatkan kata yang pertama

Contoh:

Orang tua

Raja muda

c. Kata yang kedua member nama atau gelar pada kata yang pertama.

Contoh:

Arek Surabaya

Bunga mawar

d. Kata yang kedua menegaskan kata yang pertama.

Contoh:

Kuning langsat

Hijau daun

e. Kata yang pertama ada hubungannya dengan perbuatan atau pekerjaan kata kedua.

Contoh:

Meja makan

Tempat tidur

3. Kata majemuk posesif (kepunyaan/ pemilikan)

a. Persenyawaan yang mengandung arti kiasan.

Contoh:

Panjang tangan

Buah bibir

b. Gelar atau panggilan kepada seseorang yang mempunyai sifat seperti yang tersebut pada kedua unsurnya.

Contoh:

Si kepala botak

Si rambut panjang

c. Kata yang kedua menerangkan kata yang pertama dalam arti kepunyaan.

Contoh:

Bibir sumur

Daun pintu

F. Penulisan Kata Majemuk

1. Kata majemuk yang sudah senyawa benar ditulis serangkai.

Contoh:

Purbakala

Saputangan

2. Kata majemuk yang kesenyawaannya agak kurang ditulis terpisah dengan memberikan garis pemisah atau tidak.

Contoh:

Ibu-bapa

Anak tangga

Sebenarnya penulisan kata majemuk menjadi lebih baik jika ditulis serangkai. Hal itu untuk membantu kita agar secara eksplisit dapat membedakan antara frase biasa dengan kata majemuk. Misalnya:

Meriam menangkis serangan udara

Kerata api malam cepat

Pasar malam amal

G. Pengulangan Pada Kata Majemuk

Pengulangan pada kata majemuk adalah pengulangan pada seluruh unsurnya.

Contoh:

Mata pelajaran mata pelajaran-mata pelajaran

Lomba tarilomba tari-lomba tari

Hal yang tidak mungkin adalah jika pengulangan tersebut terjadi pada contoh di bawah ini.

Contoh:

Mata pelajaranmata-mata pelajaran

Lomba tarilomba-lomba tari

H. Pengafikan pada kata majemuk

Pengafikan pada kata majemuk harus kena pada seluruh kata. Contoh:

Surat kabar: persuratkabaran

Tanggungjawab: bertanggungjawab

Beberapa bentuk cara pengafikan di bawah ini adalah contoh yang salah:

Tanggungjawab: pertanggungan jawab

Surat kabar: persuratan kabar

I. Persamaan dan Perbedaan Kata Majemuk dengan Aneksi

1. Persamaan kata majemuk dengan aneksi.

a. Keduanya merupakan gabungan dua kata.

b. Jenis kata yang membentuk keduanya, sama.

2. Perbedaan kata majemuk dengan aneksi

Sebenarnya perbedaan antara kata majemuk dan aneksi cukup banyak, namun dalam bab ini hanya disebutkan beberapa saja sebagai berikut:

a. Kata majemuk menimbulkan makna baru sedangkan aneksi tidak.

b. Penambahan unsure baru di tengah kata majemuk menimbulkan perubahan makna sedangkan pada aneksi tidak.

Kata majemuk : orang tua --- orang yang tua

(berubah arti)

Aneksi : orang tua --- orang yang tua

(maknanya tua)

c. Kedua unsure kata majemuk dapat dirangkaikan sedangkan pada aneksi tidak dapat dirangkaikan.

Kata majemuk : matahari menjadi matahari

(betul)

Aneksi : mata ibu menjadi menjadi mata ibu

(betul)