kasus.docx

9
1. Tn. A di bawa ke tempat rehabilitasi oleh keluarganya karena Tn. A sering cemas, tidak bisa tidur, jalan sempoyongan, banyak bicara dan tertawa, mata merah, dan nyeri. Kejadian tersebut timbul semenjak Tn. A bergaul dengan teman-teman barunya. Saat sampai di tempat rehabilitasi, Tn. A tampak ingin marah dan menunjukkan perilaku yang tidak jelas. Perilaku Tn. A menunjukkan tanda dan gejala dari seseorang yang mempunyai pengaruh… a. Kekerasan b. Pergaulan bebas c. Penyalahgunaan obat d. Gangguan jiwa e. Kehilangan 2. Tn. N merupakan salah satu dari pecandu narkoba, hampir setiap ada masalah Tn. N selalu mengambil solusi dengan minum obat-obatan terlarang. Tn. N tidak dapat menunjukkan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif, agresif, dan cenderung depresi. Tn. A beranggapan bahwa dirinya tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri dan cenderung melarikan diri. Dari kasus di atas yang menunjukkan faktor internal penyebab seseorang menjadi pecandu narkoba… a. Inteligensia b. Faktor Kepribadian Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah Psikososial : Penyalahgunaan obat (NAPZA) dan Bunuh Diri

Upload: enyeny-nduddz

Post on 03-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KASUS.docx

1. Tn. A di bawa ke tempat rehabilitasi oleh keluarganya karena Tn. A sering cemas, tidak

bisa tidur, jalan sempoyongan, banyak bicara dan tertawa, mata merah, dan nyeri.

Kejadian tersebut timbul semenjak Tn. A bergaul dengan teman-teman barunya. Saat

sampai di tempat rehabilitasi, Tn. A tampak ingin marah dan menunjukkan perilaku yang

tidak jelas.

Perilaku Tn. A menunjukkan tanda dan gejala dari seseorang yang mempunyai

pengaruh…

a. Kekerasan

b. Pergaulan bebas

c. Penyalahgunaan obat

d. Gangguan jiwa

e. Kehilangan

2. Tn. N merupakan salah satu dari pecandu narkoba, hampir setiap ada masalah Tn. N

selalu mengambil solusi dengan minum obat-obatan terlarang. Tn. N tidak dapat

menunjukkan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif, agresif, dan cenderung

depresi. Tn. A beranggapan bahwa dirinya tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri

dan cenderung melarikan diri.

Dari kasus di atas yang menunjukkan faktor internal penyebab seseorang menjadi

pecandu narkoba…

a. Inteligensia

b. Faktor Kepribadian

c. Usia

d. Dorongan Kenikmatan dan Perasaan Ingin Tahu

e. Pemecahan Masalah

3. Tn. B sedang pergi dengan mengendarai mobil pada malam hari, pada saat itu juga Tn. B

dalam kondisi yang tidak stabil. Sebelumnya Tn. B pernah mengkonsumsi obat-obatan

dan over dosis. Tn. B menyetir mobil dengan mabuk, sehingga tidak bisa

mengkondisikan perilakunya.

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah Psikososial :Penyalahgunaan obat (NAPZA) dan Bunuh Diri

Page 2: KASUS.docx

Kasus tersebut perlu dikaji, maka pengkajian yang tepat pada kasus Tn. B

adalah…

a. Kaji situasi kondisi penggunaan zat

b. Kaji risiko yang berkaitan dengan penggunaan zat

c. Kaji pola penggunaan

d. Kaji hal baik/buruk tentang penggunaan zat

e. Kaji tentang kondisi bila tidak menggunakan

4. Tn. S merupakan orang yang ramah, mudah bergaul, dan banyak teman. Tn. S tidak

pernah memandang apakah temannya itu baik/ buruk. Setelah beberapa hari Tn. S

mendapatkan teman, Tn. S diajak untuk menggunakan narkoba. Awalnya Tn. S menolak

ajakan temannya, temannya berkata bahwa laki-laki sejati itu harus pernah mencoba

narkoba. Dan pada akhirnya Tn. S hanyut dalam ajakan temannya itu, sehingga Tn. S

menjadi kecanduan dan tidak bisa menghentikannya.

Diagnosa yang dapat diangkat setelah melakukan pengkajian dari kasus Tn. S

tersebut adalah...

a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

b. Perilaku kekerasan/ marah

c. Gangguan harga diri : harga diri rendah

d. Koping individu tidak efektif : belum mampu mengatasi keinginan menggunakan zat

e. Gangguan ketidaknyamanan individu dalam menggunakan obat-obatan

5. Awalnya Tn. P merupakan seorang pecandu NAPZA. Sudah sekitar 2 bulan dirawat di

Rumah Sakit karena terdiagnosis gangguan liver. Tn. P tidak merasa bahwa NAPZA akan

menggangu dan membuat resiko masalah dalam kesehatannya. Setelah Tn. P sembuh dari

penyakitnya, Tn. P mempunyai keinginan untuk kembali menggunakan NAPZA tanpa

memikirkan resiko yang akan terjadi pada kesehatannya.

Salah satu contoh intervensi yang dapat dilakukan oleh perawat mengenai kasus

diatas adalah…

a. Membuat jadwal motivasi tanpa mendapat dukungan dari pihak keluarga

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah Psikososial :Penyalahgunaan obat (NAPZA) dan Bunuh Diri

Page 3: KASUS.docx

b. Melatih cara mengendalikan agar tidak berkeinginan untuk kembali memakai

NAPZA dengan cara yang tidak signifikan

c. Menyuruh langsung berhenti memakai NAPZA

d. Mendiskusikan dan melakukan tindakan menghentikan tanpa sepengetahuan klien

e. Melatih cara meningkatkan motivasi dan cara mengontrol keinginan dengan berbicara

kepada seseorang yang bisa mendukung

6. Ny. Y berusia 45 tahun, suaminya sudah meninggal setelah seminggu hari

pernikahannya. Sampai saat ini Ny. Y tidak menginginkan mempunyai suami karena Ny.

Y malu akan kondisi penyakitnya yang beberapa hari yang lalu terdiagnosis Ca Ovarium.

Ny. Y juga tidak mempunyai anak. Ny. Y sudah tidak mempunyai orang tua, dan Ny. Y

tidak mau merepotkan saudaranya untuk tinggal bersama. Sehingga Ny. Y memutuskan

untuk hidup sendiri. Lama-kelamaan Ny. Y tidak kuat menerima akan kondisinya tanpa

ada seorangpun yang memperhatikan dan merawatnya, sehingga Ny. Y mengakhiri

hidupnya dengan bunuh diri.

Dari kasus Ny. Y tersebut, jenis bunuh diri yang dilakukan Ny. Y termasuk

jenis…

a. Bunuh diri egoistik

b. Bunuh diri altruistik

c. Bunuh diri anomik

d. Bunuh diri fatalistik

e. Bunuh diri mikro

7. Tn. B berusia 35 tahun, bekerja di sebuah perusahaan swasta bernama PT. Bagindo.

Status menikah, tapi belum memiliki anak. Perusahaan tempatnya bekerja mengalami

masalah, akibatnya sebagian besar para pekerjanya terkena pemutusan hubungan kerja

(PHK), termasuk salah satunya Tn. B. Akibatnya kondisi keuangan Tn. B memburuk,

sehingga membuat istrinya meminta cerai karena Tn. B tidak bisa memberikan nafkah

lagi kepada istrinya. Dan Tn. B pun menjadi putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya

dengan cara bunuh diri.

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah Psikososial :Penyalahgunaan obat (NAPZA) dan Bunuh Diri

Page 4: KASUS.docx

Di bawah ini yang termasuk percakapan dalam fase kerja untuk melindungi

pasien dari percobaan bunuh diri adalah...

a. “Baiklah, tampaknya B membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan

untuk mengakhiri hidup”. “Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk

memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan B.”

“Nah B, Karena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri

hidup B, maka saya tidak akan membiarkan B sendiri.”

b. “Bagaimana perasaan B sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan

ingin bunuh diri?”.“Coba B sebutkan lagi cara tersebut?”.“Saya akan menemui B

terus sampai keinginan bunuh diri hilang”

c. “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar B tetap

selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana kalau disini saja kita

berbincang-bincangnya Pak/Bu?” Sambil kita awasi terus B.

d. “Bapak/Ibu, B sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan pekerjaan

dan ditinggal istrinya, sehingga sekarang B selalu ingin mengakhiri hidupnya.

Karena kondisi B yang dapat mengakhiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita semua

perlu mengawasi B terus-menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi ya.. pokoknya

kalau dalam kondisi serius seperti ini B tidak boleh ditinggal sendirian sedikitpun”

e. “Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin

bunuh diri?”.“Coba Bapak/Ibu sebutkan lagi cara tersebut?” “Baik mari sama-sama

kita temani B, sampai keinginan bunuh dirinya hilang.”

8. Seorang klien Tn.Budi 22 tahun datang ke emergensi RS Jiwa cahaya Qolbu. Hasil

pengkajian perawat menunjukan T=90/60, N=110x/m, S=36, R=40x/m, sesak dan nyeri

dada, tampak perdarahan dari pergelangan tangan, menurut istrinya ia berupaya

memotong urat nadinya dengan silet. Tiga bulan sebelumnya klien didiagnosa dengan

Carcinoma Pulmo Sinistra. Klien pernah memaksa dokter untuk mengakhiri hidupnya

dengan cara menyuntikkan zat mematikan ke dalam tubuhnya. Beberapa hari sebelumnya

klien terlihat murung, sedih dan tidak mau bicara. Pagi-pagi ia masuk kamar mandi

dengan membawa silet. Kepada istrinya ia mengatakan tetap ingin hidup tetapi di lain

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah Psikososial :Penyalahgunaan obat (NAPZA) dan Bunuh Diri

Page 5: KASUS.docx

waktu ia mengatakan lebih baik mati karena sudah tidak tahan merasakan sakit di

dadanya.

Strategi pertemuan awal yang tepat dilakukan pada pasien resiko bunuh diri di

atas adalah...

a. 1. Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien

2. Menilai pola koping yang biasa dilakukan

3. Mengidentifikasi pola koping yang kontstruktif

4. Mendorong pasien memilih pola koping yang kontstruktif

5. Menganjurkan pasien menerapkan pola koping yang kontstruktif dalam kegiatan

Harian

b. 1. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien

2. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien

3. Melakukan kontrak Treatment

4. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

c. 1. Mengidentifikasi Hal-hal positif yang dimiliki pasien

2. Membantu pasien untuk berpikir positif terhadap diri sendiri

3. Mendorong pasien untuk menghargai diri sendiri sebagai individu yang berharga

d. 1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda, dan gejala resiko bunuh diri, dan jenis perilaku

bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya

3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien resiko bunuh diri

e. 1. Mengidentifikasi masalah yang dialami pasien

2. Melakukan pengendalian

3. Menjelaskan cara pelatihan pencegahan butuh diri

9. Tn D. seorang pria berusia 25 tahun mendapat PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja ) dari

perusahaannya. Istri yang sangat ia cintai meninggalkannya dan menikah dengan

temannya sendiri karena merasa sudah tidak kuat lagi untuk hidup miskin. Anaknya satu-

satunya pun memilih untuk hidup bersama ibunya. Sejak saat itu Tn. D tampak semakin

frustasi. Berulangkali dia berniat untuk mengakhiri hidupnya.

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah Psikososial :Penyalahgunaan obat (NAPZA) dan Bunuh Diri

Page 6: KASUS.docx

Faktor predisposisi perilaku bunuh diri yang tepat berdasar kasus di atas adalah..

a. Diagnosa medis

b. gangguan jiwa

c. Sifat kepribadian

d. Lingkungan psikososial

e. Riwayat Keluarga

10. Tn. R. seorang laki-laki berusia 17 tahun . Kedua orang tuanya mempunyai sifat over

protektif. Sepulang sekolah ia harus pulang ke rumah dan belajar. Jam 21.00 wib dia harus

tidur dan sudah mengerjakan tugas sekolahnya. Jam bermain bersama temannya pun

dibatasi. Dia tidak boleh bermain basket jika nilainya turun. Karena peraturan yang terlalu

ketat dari orang tuanya membuatnya tidak bisa mengeksplorasikan perasaan dan bakatnya.

Dia semakin terpuruk dan depresi. Karena merasa sudah tidak tahan lagi dia beberapa kali

berusaha untuk mengakhiri hidupnya.

Kasus di atas termasuk bunuh diri dalam kategori sosial bunuh diri..

a. Bunuh diri egoistik

b. Bunuh diri altruistik

c. Bunuh diri anomik

d. Bunuh diri fatalistik

e. Bunuh diri mikro

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Masalah Psikososial :Penyalahgunaan obat (NAPZA) dan Bunuh Diri