kasus pidana

4
Nama: Tazkia saraswati NPM: 1306393704 Contoh Kasus indosiar.com, Jember - Kasus perampokan disertai pembunuhan sadis terhadap 2 pemuda warga Keranjingan, Jember, Jawa Timur 3 minggu lalu akhirnya terungkap. Polisi berhasil meringkus ketiga pelaku, yang ternyata masih teman korban yang mengaku tega membunuh hanya demi mendapatkan sepeda motor dan handphone milik korban. Salah seorang pelaku bahkan kemudian diketahui pernah menggorok leher neneknya sendiri. Lantaran ingin memiliki uang hasil penjualan sapi sang nenek. Polisi akhirnya berhasil membekuk Nurul (25 tahun) warga Desa Keranjingan, Jember, Jawa Timur ditempat persembunyiannya dikota Pamekasan, Madura. Nurul adalah salah satu dari 3 pelaku pembunuhan sadis terhadap Agung dan Arianto yang ditemukan tewas dengan sejumlah luka bacok diareal persawahan Desa Keranjingan 10 Maret lalu. Nurul mengaku membunuh teman sepermainannya Arianto, dengan sebilah kapak. Setelah roboh bersimbah darah korban diseret ke sebuah kali. Sementara korban Agung dibunuh sebelumnya dengan cara yang sama oleh 2 rekannya, yakni David dan Widodo. Usai membunuh ketiga pelaku kabur ke kota Banyuwangi sambil menjual sebuah sepeda motor dan 2 handphone milik korban, yang hasilnya dibagi rata ketiganya. Tersangka Nurul tertangkap,

Upload: tazkiasaras

Post on 22-Jun-2015

36 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

kasus dan analisis pidana

TRANSCRIPT

Page 1: kasus pidana

Nama: Tazkia saraswati

NPM: 1306393704

Contoh Kasus

indosiar.com, Jember -   Kasus  perampokan  disertai   pembunuhan   sadis   terhadap  2  pemuda 

warga   Keranjingan,   Jember,   Jawa   Timur   3  minggu   lalu   akhirnya   terungkap.   Polisi   berhasil 

meringkus ketiga pelaku, yang ternyata masih teman korban yang mengaku tega membunuh 

hanya demi mendapatkan sepeda motor dan handphone milik korban. Salah seorang pelaku 

bahkan kemudian diketahui pernah menggorok leher neneknya sendiri. Lantaran ingin memiliki 

uang hasil penjualan sapi sang nenek.

Polisi  akhirnya berhasil  membekuk Nurul   (25 tahun)  warga Desa Keranjingan,   Jember,   Jawa 

Timur ditempat persembunyiannya dikota Pamekasan, Madura. Nurul adalah salah satu dari 3 

pelaku pembunuhan sadis terhadap Agung dan Arianto yang ditemukan tewas dengan sejumlah 

luka bacok diareal  persawahan Desa Keranjingan 10 Maret  lalu.  Nurul mengaku membunuh 

teman sepermainannya Arianto, dengan sebilah kapak. Setelah roboh bersimbah darah korban 

diseret ke sebuah kali. Sementara korban Agung dibunuh sebelumnya dengan cara yang sama 

oleh 2 rekannya, yakni David dan Widodo.

Usai membunuh ketiga pelaku kabur ke kota Banyuwangi sambil menjual sebuah sepeda motor 

dan   2   handphone   milik   korban,   yang   hasilnya   dibagi   rata   ketiganya.   Tersangka   Nurul 

tertangkap, menyusul pengakuan David dan Widodo yang dibekuk polisi sebelumnya.

Polisi juga berhasil mengungkap bahwa beberapa tahun lalu, sebelum melakukan pembunuhan 

ini   Nurul   juga   pernah   menggorok   leher   neneknya   sendiri   hingga   tewas.   Lantaran   ingin 

mengambil  uang  hasil  penjualan   sapi.  Polisi  mengamankan   sebuah handphone dan  sepeda 

motor Yamaha Jupiter milik korban,   berikut barang bukti pakaian penuh bercak darah milik 

tersangka   yang   dibuang   tersangka   diatas   genteng   tempat   kostnya   di   Banyuwangi.   Atas 

perbuatannya  ketiga  tersangka  terancam Pasal  340 KUHP,   tentang  pembunuhan berencana 

dengan ancaman penjara seumur hidup.

Page 2: kasus pidana

ANALISIS KASUS

Kasus diatas termasuk penyertaan (deelneming). Penyertaan adalah terlibatnya lebih dari satu 

orang dalam sebuah tindak pidana. Penyertaan ada dalam 5 bentuk, yaitu:

Yang melakukan (pleger): seseorang yang memiliki niat dan dengan hanya seorang diri 

menjalankan niat tersebut dalam melakukan tindak pidana (pasal 55 ayat (1) KUHP)

Yang menyuruh melakukan (doenpleger): terdapat 2 orang disini yaitu yang menyuruh 

dan yang disuruh, dimana seseorang mempunyai kehendak untuk melakukan tindak 

pidana, tetapi ia tidak melaksanakannya sendiri melainkan menyuruh orang lain.

Yang turut melakukan (medepleger): terdapat 2 orang atau lebih yang melakukan tindak 

pidana tersebut.

Yang menggerakkan untuk melakukan (uitlokken): seseorang yang mempunyai niat 

untuk melakukan tindak pidana menyuruh orang lain untuk melakukannya.

Yang membantu (medeplictige): membantu pelaku utama untuk melakukan tindak 

pidana, dapat dilakukan ketika tindak pidana berlangsung atau sebelum tindak pidana 

berlangsung.

Kasus diatas termasuk medepleger karena Nurul tidak bekerja sendiri dalam menjalankan 

tindak pidananya, melainkan dibantu oleh David dan Widodo. Ketiganya dapat diancam atas 

pembunuhan berencana yang merujuk pasal 340 KUHP.

Kasus diatas juga mengandung dasar pemberat yaitu gabungan (samenloop), karena diketahui 

sebelumnya Nurul pernah membunuh neneknya sendiri. 

Gabungan (samenloop) adalah seseoarng yang melakukan 1 perbuatan atau beberapa 

perbuatan yang melanggar 1 aturan pidana atau beberapa aturan pidana, dimana 

perbuatannya belum dijatuhi oleh putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap. Terdapat 3 

jenis gabungan dalam hukum pidana, yaitu:

Gabungan 1 perbuatan (concursus idealis), pasal 63 KUHP

Page 3: kasus pidana

o Concursus idealis homogenius: 1 perbuatan yang dilakukan melanggar 1 pasal 

beberapa kali.

o Concursus idealis heterogenius: 1 perbuatan yang dilakukan melanggar beberapa 

pasal.

Gabungan beberapa perbuatan (concursus realis), pasal 65, 66, 70 KUHP

o Concursus realis homogenius: beberapa perbuatan yang melanggar 1 pasal 

beberapa kali

o Concursus realis heterogenius: beberapa perbuatan yang melanggar beberapa 

pasal.

Perbuatan berlanjut (voortgezette handeling), pasal 64 KUHP

Kasus Nurul adalah merupakan Concursus realis homogenius, karena dia melakukan 2 

perbuatan yaitu membunuh, tetapi hanya melanggar 1 pasal yaitu pasal 340 KUHP mengenai 

pembunuhan berencana. 

Stelsel pemidanaan yang dapat diancam kepada Nurul menurut pasal 65 KUHP adalah kumulasi 

terbatas, yaitu pidana dijumlahkan tetapi tidak boleh melebihi pidana terberat ditambah 

sepertiga.