mi/adam dwi kasus pidana dulu

1
SIDANG LANJUTAN JIWASRAYA: Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya Benny Tjokrosaputro (kiri) berbincang dengan kuasa hukumnya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin. Sidang lanjutan tersebut beragendakan mendengarkan keterangan empat orang saksi. ANTARA/DHEMAS REVIYANTO KAMIS, 6 AGUSTUS 2020 HUKUM 4 KPK memanggil Kepala Biro Umum Kementerian Sekretariat Negara Suharsono. Ia bakal diperiksa terkait dugaan korupsi penjualan dan pemasaran pada PT Dirgantara Indonesia (DI) pada 2007 hingga 2017. “Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka BS (Budi Santoso, mantan Di- rektur Utama PT DI),” kata Plt juru bicara KPK Ali Fikri, kemarin. Ali belum memerinci keterkaitan Suharsono tersebut dengan Budi. Namun, keterangan para saksi akan mempertajam berkas penyidikan Budi. KPK menahan Budi Santoso dan mantan Di- rektur Niaga PT DI Irzal Rinaldi Zailani. Hal itu dilakukan setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan ke- giatan penjualan dan pemasaran di PT Dirgan- tara Indonesia pada 2007-2017. Pemufakatan keduanya bermula di awal 2008. Kedua tersangka rapat untuk menentukan kebu- tuhan dana PT Dirgantara Indonesia demi men- dapat pekerjaan di beberapa kementerian. Budi mengarahkan agar tetap membuat kontrak kerja sama mitra untuk memenuhi ke- butuhan itu. Namun, sebelum kerja sama mitra ini, Budi melapor ke Kementerian BUMN sebagai pemegang saham. Budi meminta Irzal dan Kepala Divisi Pemasar- an dan Penjualan PT DI Arie Wibowo menyiap- kan proses administrasi kerja sama mitra. Irzal meminta bantuan Direktur Utama PT Abadi Sentosa Perkasa Didi Laksamana untuk menyi- apkan perusahaan yang akan bermitra dengan PT DI. Sejak 2008-2018, kontrak kerja sama kemitraan terjadi antara PT DI yang ditandatangani direktur Aircraft Integration dan direktur PT Angkasa Mi- tra Karya, PT Bumiloka Tegar Perkasa, PT Abadi Sentosa Perkasa, PT Niaga Putra Bangsa, dan PT Selaras Bangun Usaha. Mitra tersebut diminta tidak mengerjakan tugas sesuai kontrak. PT DI kemudian membayar nilai kontrak ke- pada mitra mulai 2011. Uang kontrak diberikan setelah kedua tersangka menerima fulus sebagai pemberi pekerjaan. Selama 2011-2018, jumlah pembayaran dari PT DI kepada enam perusahaan mitra tersebut sekitar Rp205,3 miliar dan US$8,65 juta (Rp126 miliar). (Cah/Dhk/Ant/P-1) YAKUB PRYATAMA W [email protected] P OLISI akan fokus pada kasus hukum Brigjen Prasetyo Uto- mo yang diduga membantu pelarian buron Joko Soegiarto Tjandra. Pengusutan dugaan pelang- garan etik itu baru dilanjutkan begitu masalah hukum selesai. “Sidang pidana dulu, baru etik,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono, kemarin. Saat ini polisi masih mengusut pem- berian surat jalan dan surat bebas covid-19 dari Prasetyo kepada terpi- dana kasus hak tagih Bank Bali itu. Korps Bhayangkara pun masih butuh keterangan Prasetyo untuk menda- lami kasus ini. “Masih berjalan (pemeriksaannya) kalau masih ada kekurangan kete- rangan,” ujar Argo. Brigjen Prasetyo terbukti mener- bitkan surat jalan dan surat bebas covid-19 atas nama Joko Soegiarto Tjandra. Dia juga ikut ke Pontianak bersama Joko dan pengacaranya, Anita Kolopaking. Imbas masalah ini, Prasetyo dico- pot dari kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan (Karo Korwas) Penyidik Pegawai Negeri Sipil Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Selain itu, dia dijadikan tersangka. Penyidik telah menahan Prasetyo di Rumah Tahanan Bareskrim Polri. Se- lain Brigjen Prasetyo, Anita Kolopaking turut menjadi tersangka. Saat ini tim penyidik Bareskrim Polri sudah menjadwalkan ulang pe- manggilan terhadap Anita Kolopaking. Pasalnya, Anita mangkir dari panggil- an awal yang seharusnya hadir pada Selasa (4/8) di Mabes Polri. Karo Penmas Divisi Humas Polri Awi Setyono menuturkan Anita tidak hadir dalam panggilan polisi, namun melayangkan surat kepada Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. “Yang pada intinya menyam- paikan alasan ketidakhadirannya karena yang bersangkutan ada per- mintaan keterangan oleh lembaga perlindungan saksi dan korban dan tentunya dilakukan penjadwalan ulang dan diterbitkan surat pemang- gilan sebagai tersangka kedua,” papar Awi. Adapun rencana pemanggilan ulang Anita akan dilakukan pada Jumat 7 Agustus. Sebelumnya, Anita telah ditetapkan sebagai tersangka kasus surat jalan palsu yang diterbitkan Brigjen Pol Prasetyo Utomo untuk kliennya, Joko Tjandra. Anita ialah salah satu kuasa hukum Joko dan disangkakan Pasal 263 (2) dan Pasal 223 KUHP. Seusai buron selama 11 tahun, Joko ditangkap Po- lisi Diraja Malaysia dan diboyong ke Indonesia. Kini, terdakwa kasus korupsi peng- alihan hak tagih (cessie) Bank Bali senilai Rp904 miliar sudah menetap sementara di Rumah Tahanan Sa- lemba cabang Badan Reserse Kriminal Polri sejak 31 Juli atau sehari setelah penangkapan pada 30 Juli. Terancam batal Di sisi lain, rapat dengar penda- pat (RDP) gabungan saat masa reses Komisi III terancam tidak terealisasi. Pembahasan yang menghadirkan Polri, Kejaksaan Agung, dan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hu- kum dan Hak Asasi Manusia digelar pada masa sidang selanjutnya. Ketua Komisi III Herman Hery menyebut materi pembahasan RDP gabungan juga berubah. Komisi III tidak hanya fokus pada polemik pela- rian Joko Tjandra. “Tetapi, semua buron kakap yang sudah bertahun-tahun tidak ditang- kap,” ungkap Herman, kemarin. Politikus PDI Perjuangan itu menilai persoalan belum ditangkapnya buron kasus korupsi harus diselesaikan. Hal itu menjadi citra buruk bagi pe- negakan hukum di Indonesia. “Alias negara seolah-olah tidak berdaya,” ujar dia. (Ant/P-1) POLRI membenarkan penang- kapan dua buron Indonesia di Amerika Serikat (AS). Kedua bu- ron itu atas nama Indra Budiman alias IB dan Sangoe NG (SNN). Keduanya ditangkap di AS ter- kait pelanggaran imigrasi berupa overstay. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setyono, menye- but Indra Budiman diamankan sesuai Interpol red notice control No A5855/6 2018 yang diter- bitkan tanggal 4 Juni 2018 atas permintaan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. IB diamankan ka- rena kasus penipuan dan money laundering terkait penjualan condotel Swiss Bell di Kuta Bali pada September 2012-Agustus 2014. “IB ditangkap US Marshall Service atau USMS di Highland San Bernardino, California,” tu- tur Awi, di Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Adapun, Sangoe, sesuai Inter- pol red notice control No A9729/9 2018 yang diterbitkan tanggal 17 September 2018 atas pengajuan dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dalam kasus korupsi pengajuan curve ktif ke Bank Jatim yang terjadi pada 2011 sampai dengan 2012. Awi menjelaskan Sangoe di- tangkap di Texas pada 31 Okto- ber 2019 oleh tim gabungan ACI Dallas Texas. Menurutnya, Atase Polri KBRI Washington DC telah melakukan komunikasi dan koordinasi inten- sif dengan pihak-pihak terkait di AS, terutama dengan US Marshall Service, yaitu salah satu lem- baga tingkat federal di AS yang menangani permasalahan buron maupun pelaku kejahatan di AS maupun internasional. “Hasilnya, kesepakatan lang- kah kerja sama pertukaran bu- ron yakni US Marshall Service bersedia membantu memulang- kan dua buron Indonesia de- ngan imbalan satu buron US MS atas nama Marcus Beam yang diduga berada di Indonesia,” ungkapnya. Langkah kerja sama tersebut telah ditindaklanjuti dengan koordinasi antara Divhubinter Polri atase KBRI Polri Washington DC dan Polda Bali dalam menye- lidiki keberadaan tersangka Inter- pol red notice control No A1830/2 2020 atas nama Marcus Beam dalam kasus penipuan investasi sebagaimana permintaan USMS. (Ykb/P-5) Brigjen Pol Prasetijo Utomo terbukti menerbitkan surat jalan dan surat bebas covid-19 atas nama Joko Tjandra. Dia juga ikut ke Pontianak bersama Joko dan Anita Kolopaking. PEMERIKSAAN NURHADI: Tersangka kasus dugaan suap senilai Rp46 miliar, Nurhadi (rompi tahanan) berjalan keluar seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. KPK melanjutkan pemeriksaan terhadap mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) tersebut terkait dengan suap dan gratikasi penanganan perkara di MA. MI/ADAM DWI KPK Bantu Tangkap Koruptor Kasus Pertamina Cilacap Kasus PT DI Didalami lewat Pejabat Kemensetneg KPK membantu menangkap buron Kejaksaan Negeri Cila- cap, Paulus Andriyanto. Paulus terlibat dalam kasus dugaan korupsi penyimpangan dalam penggunaan dan pertanggung- jawaban anggaran/dana jasa pelabuhan di lingkungan PT Pertamina RU-IV Cilacap Fungsi Marine. “Paulus ditangkap di sebuah kontrakan atau indekos yang berada di wilayah daerah Sleman, DI Yogyakarta,” kata Plt juru bicara KPK Ali Fikri, kemarin. Kerugian negara akibat ulah Paulus ditaksir mencapai Rp4,36 miliar. Penangkapan itu terjadi seusai kerja sama an- tara tim dari KPK, tim Penyidik Kejaksaan Negeri Cilacap, dan Kejaksaan Negeri Sleman. “Pe- nangkapan itu terjadi pada hari Selasa, 4 Agustus 2020, sekitar pukul 14.20 WIB,” ujar Ali. Seusai ditangkap, Paulus langsung dibawa ke Kantor Kejaksaan Negeri Sleman. Dia diserahkan ke Kejaksaan Ne- geri Cilacap untuk dilakukan penahanan untuk pemeriksaan lanjutan. “Penyidik Kejari Cilacap juga melakukan penyidikan lanjutan terhadap adanya dugaan keter- libatan pihak lain dalam tindak pidana tersebut,” tutur Ali. Paulus sudah dinyatakan buron sejak September 2018. Kejaksaan Negeri Cilacap baru meminta bantuan Lembaga Antikorupsi pada November 2019. “Saat tim lapangan KPK mendapatkan informasi me- ngenai keberadaan DPO, tim KPK bersama tim Kejari Sleman bergerak cepat melakukan pe- nangkapan dan mengamankan Paulus Andriyanto di wilayah hukum Kabupaten Sleman,” ucap Ali. Kepala Seksi Intelijen Kejari Cilacap Heri Sumantri membe- narkan penangkapan Paulus. ‘’Iya benar, sudah ditangkap. Ini (kami) masih bersama yang bersangkutan di Sleman. Lang- sung malam ini (dibawa ke Cilacap).’’ Paulus sebelumnya merupa- kan pejabat di Marine Adminis- tration pada Pertamina Marine Region IV Cilacap, sehingga mempunyai kewenangan me- ngelola keuangan di antaranya uang jasa labuh atau sandar kapal yang masuk ke Pertamina Marine Cilacap. Uang jasa labuh tersebut seharusnya disetorkan ke PT Pertamina (Persero) sesuai dengan mekanisme yang ada, namun oleh tersangka diguna- kan untuk kepentingan pribadi. Kerugian negara akibat tindak pidana korupsi yang dilakukan tersangka mencapai Rp4,36 miliar. Kejari Cilacap yang mene- rima laporan dugaan tindak pidana korupsi tersebut pada 2018 segera melakukan pe- nyelidikan yang dilanjutkan dengan penyidikan dan mene- tapkan PA sebagai tersangka. Meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka kasus du- gaan korupsi penyimpangan dalam pengelolaan dan per- tanggungjawaban dana jasa pelabuhan tahun 2018 di ling- kungan PT Pertamina (Persero) Cilacap Fungsi Marine, PA tidak pernah memenuhi panggilan penyidik Kejari Cilacap. Bahkan, penyidik Kejari Cila- cap telah tiga kali melayangkan surat panggilan kepada PA, na- mun tersangka kasus dugaan korupsi tersebut tidak pernah datang untuk memberi kete- rangan. (Ant/Cah/P-1) Kasus Pidana Dulu Etik Menyusul Ali Fikri Plt Juru Bicara KPK ANTARA Polri akan Barter 2 Buron

Upload: others

Post on 25-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SIDANG LANJUTAN JIWASRAYA: Terdakwa kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya Benny Tjokrosaputro (kiri) berbincang dengan kuasa hukumnya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin. Sidang lanjutan tersebut beragendakan mendengarkan keterangan empat orang saksi.

ANTARA/DHEMAS REVIYANTO

KAMIS, 6 AGUSTUS 2020 HUKUM4

KPK memanggil Kepala Biro Umum Kementerian Sekretariat Negara Suharsono. Ia bakal diperiksa terkait dugaan korupsi penjualan dan pemasaran pada PT Dirgantara Indonesia (DI) pada 2007 hingga 2017.

“Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka BS (Budi Santoso, mantan Di-rektur Utama PT DI),” kata Plt juru bicara KPK Ali Fikri, kemarin.

Ali belum memerinci keterkaitan Suharsono tersebut dengan Budi. Namun, keterangan para saksi akan mempertajam berkas penyidikan Budi.

KPK menahan Budi Santoso dan mantan Di-rektur Niaga PT DI Irzal Rinaldi Zailani. Hal itu dilakukan setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan ke-giatan penjualan dan pemasaran di PT Dirgan-tara Indonesia pada 2007-2017.

Pemufakatan keduanya bermula di awal 2008. Kedua tersangka rapat untuk menentukan kebu-tuhan dana PT Dirgantara Indonesia demi men-dapat pekerjaan di beberapa kementerian.

Budi mengarahkan agar tetap membuat kontrak kerja sama mitra untuk memenuhi ke-butuhan itu. Namun, sebelum kerja sama mitra ini, Budi melapor ke Kementerian BUMN sebagai pemegang saham.

Budi meminta Irzal dan Kepala Divisi Pemasar-an dan Penjualan PT DI Arie Wibowo menyiap-kan proses administrasi kerja sama mitra. Irzal meminta bantuan Direktur Utama PT Abadi Sentosa Perkasa Didi Laksamana untuk menyi-apkan perusahaan yang akan bermitra dengan PT DI.

Sejak 2008-2018, kontrak kerja sama kemitraan terjadi antara PT DI yang ditandatangani direktur Aircraft Integration dan direktur PT Angkasa Mi-tra Karya, PT Bumiloka Tegar Perkasa, PT Abadi Sentosa Perkasa, PT Niaga Putra Bangsa, dan PT Selaras Bangun Usaha. Mitra tersebut diminta tidak mengerjakan tugas sesuai kontrak.

PT DI kemudian membayar nilai kontrak ke-pada mitra mulai 2011. Uang kontrak diberikan setelah kedua tersangka menerima fulus sebagai pemberi pekerjaan. Selama 2011-2018, jumlah pembayaran dari PT DI kepada enam perusahaan mitra tersebut sekitar Rp205,3 miliar dan US$8,65 juta (Rp126 miliar). (Cah/Dhk/Ant/P-1)

YAKUB PRYATAMA [email protected]

POLISI akan fokus pada kasus hukum Brigjen Prasetyo Uto-mo yang diduga membantu pelarian buron Joko Soegiarto

Tjandra. Pengusutan dugaan pelang-garan etik itu baru dilanjutkan begitu masalah hukum selesai.

“Sidang pidana dulu, baru etik,” kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Argo Yuwono, kemarin.

Saat ini polisi masih mengusut pem-berian surat jalan dan surat bebas covid-19 dari Prasetyo kepada terpi-dana kasus hak tagih Bank Bali itu. Korps Bhayangkara pun masih butuh keterangan Prasetyo untuk menda-

lami kasus ini.“Masih berjalan (pemeriksaannya)

kalau masih ada kekurangan kete-rangan,” ujar Argo.

Brigjen Prasetyo terbukti mener-bitkan surat jalan dan surat bebas covid-19 atas nama Joko Soegiarto Tjandra. Dia juga ikut ke Pontianak bersama Joko dan pengacaranya, Anita Kolopaking.

Imbas masalah ini, Prasetyo dico-pot dari kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan (Karo Korwas) Penyidik Pegawai Negeri Sipil Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Selain itu, dia dijadikan tersangka.

Penyidik telah menahan Prasetyo di Rumah Tahanan Bareskrim Polri. Se-lain Brigjen Prasetyo, Anita Kolopaking turut menjadi tersangka.

Saat ini tim penyidik Bareskrim Polri sudah menjadwalkan ulang pe-manggilan terhadap Anita Kolopaking. Pasalnya, Anita mangkir dari panggil-an awal yang seharusnya hadir pada Selasa (4/8) di Mabes Polri.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Awi Setyono menuturkan Anita tidak hadir dalam panggilan polisi, namun melayangkan surat kepada Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. “Yang pada intinya menyam-paikan alasan ketidakhadirannya karena yang bersangkutan ada per-mintaan keterangan oleh lembaga perlindungan saksi dan korban dan tentunya dilakukan penjadwalan ulang dan diterbitkan surat pemang-gilan sebagai tersangka kedua,” papar Awi.

Adapun rencana pemanggilan ulang Anita akan dilakukan pada Jumat 7 Agustus. Sebelumnya, Anita telah ditetapkan sebagai tersangka kasus surat jalan palsu yang diterbitkan Brigjen Pol Prasetyo Utomo untuk kliennya, Joko Tjandra.

Anita ialah salah satu kuasa hukum Joko dan disangkakan Pasal 263 (2) dan Pasal 223 KUHP. Seusai buron selama 11 tahun, Joko ditangkap Po-lisi Diraja Malaysia dan diboyong ke Indonesia.

Kini, terdakwa kasus korupsi peng-alihan hak tagih (cessie) Bank Bali senilai Rp904 miliar sudah menetap sementara di Rumah Tahanan Sa-lemba cabang Badan Reserse Kriminal Polri sejak 31 Juli atau sehari setelah penangkapan pada 30 Juli.

Terancam batalDi sisi lain, rapat dengar penda-

pat (RDP) gabungan saat masa reses Komisi III terancam tidak terealisasi. Pembahasan yang menghadirkan Polri, Kejaksaan Agung, dan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hu-kum dan Hak Asasi Manusia digelar pada masa sidang selanjutnya.

Ketua Komisi III Herman Hery menyebut materi pembahasan RDP gabungan juga berubah. Komisi III tidak hanya fokus pada polemik pela-rian Joko Tjandra.

“Tetapi, semua buron kakap yang sudah bertahun-tahun tidak ditang-kap,” ungkap Herman, kemarin.

Politikus PDI Perjuangan itu menilai persoalan belum ditangkapnya buron kasus korupsi harus diselesaikan. Hal itu menjadi citra buruk bagi pe-negakan hukum di Indonesia. “Alias negara seolah-olah tidak berdaya,” ujar dia. (Ant/P-1)

POLRI membenarkan penang-kapan dua buron Indonesia di Amerika Serikat (AS). Kedua bu-ron itu atas nama Indra Budiman alias IB dan Sangoe NG (SNN). Keduanya ditangkap di AS ter-kait pelanggaran imigrasi berupa overstay.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setyono, menye-but Indra Budiman diamankan sesuai Interpol red notice control No A5855/6 2018 yang diter-bitkan tanggal 4 Juni 2018 atas permintaan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. IB diamankan ka-rena kasus penipuan dan money laundering terkait penjualan condotel Swiss Bell di Kuta Bali pada September 2012-Agustus 2014.

“IB ditangkap US Marshall Service atau USMS di Highland

San Bernardino, California,” tu-tur Awi, di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.

Adapun, Sangoe, sesuai Inter-pol red notice control No A9729/9 2018 yang diterbitkan tanggal 17 September 2018 atas pengajuan dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dalam kasus korupsi pengajuan curve fi ktif ke Bank Jatim yang terjadi pada 2011 sampai dengan 2012.

Awi menjelaskan Sangoe di-tangkap di Texas pada 31 Okto-ber 2019 oleh tim gabungan ACI Dallas Texas.

Menurutnya, Atase Polri KBRI Washington DC telah melakukan komunikasi dan koordinasi inten-sif dengan pihak-pihak terkait di AS, terutama dengan US Marshall Service, yaitu salah satu lem-baga tingkat federal di AS yang

menangani permasalahan buron maupun pelaku kejahatan di AS maupun internasional.

“Hasilnya, kesepakatan lang-kah kerja sama pertukaran bu-ron yakni US Marshall Service bersedia membantu memulang-kan dua buron Indonesia de-ngan imbalan satu buron US MS atas nama Marcus Beam yang diduga berada di Indonesia,” ungkapnya.

Langkah kerja sama tersebut telah ditindaklanjuti dengan koordinasi antara Divhubinter Polri atase KBRI Polri Washington DC dan Polda Bali dalam menye-lidiki keberadaan tersangka Inter-pol red notice control No A1830/2 2020 atas nama Marcus Beam dalam kasus penipuan investasi sebagaimana permintaan USMS. (Ykb/P-5)

Brigjen Pol Prasetijo Utomo terbukti menerbitkan surat jalan dan surat bebas covid-19 atas nama Joko Tjandra. Dia juga ikut ke Pontianak bersama Joko dan Anita Kolopaking.

PEMERIKSAAN NURHADI: Tersangka kasus dugaan suap senilai Rp46 miliar, Nurhadi (rompi tahanan) berjalan keluar seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, kemarin. KPK melanjutkan pemeriksaan terhadap mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) tersebut terkait dengan suap dan gratifi kasi penanganan perkara di MA.

MI/ADAM DWI

KPK Bantu Tangkap Koruptor Kasus Pertamina Cilacap

Kasus PT DI Didalami lewat Pejabat Kemensetneg

KPK membantu menangkap buron Kejaksaan Negeri Cila-cap, Paulus Andriyanto. Paulus terlibat dalam kasus dugaan korupsi penyimpangan dalam penggunaan dan pertanggung-jawaban anggaran/dana jasa pelabuhan di lingkungan PT Pertamina RU-IV Cilacap Fungsi Marine.

“Paulus ditangkap di sebuah kontrakan atau indekos yang berada di wilayah daerah Sleman, DI Yogyakarta,” kata Plt juru bicara KPK Ali Fikri, kemarin.

Kerugian negara akibat ulah Paulus ditaksir mencapai Rp4,36 miliar. Penangkapan itu terjadi seusai kerja sama an-tara tim dari KPK, tim Penyidik Kejaksaan Negeri Cilacap, dan Kejaksaan Negeri Sleman. “Pe-nangkapan itu terjadi pada hari Selasa, 4 Agustus 2020, sekitar pukul 14.20 WIB,” ujar Ali.

Seusai ditangkap, Paulus langsung dibawa ke Kantor Kejaksaan Negeri Sleman. Dia diserahkan ke Kejaksaan Ne-geri Cilacap untuk dilakukan penahanan untuk pemeriksaan lanjutan.

“Penyidik Kejari Cilacap juga melakukan penyidikan lanjutan terhadap adanya dugaan keter-libatan pihak lain dalam tindak pidana tersebut,” tutur Ali.

Paulus sudah dinyatakan buron sejak September 2018. Kejaksaan Negeri Cilacap baru meminta bantuan Lembaga Antikorupsi pada November 2019. “Saat tim lapangan KPK mendapatkan informasi me-ngenai keberadaan DPO, tim KPK bersama tim Kejari Sleman bergerak cepat melakukan pe-nangkapan dan mengamankan Paulus Andriyanto di wilayah hukum Kabupaten Sleman,” ucap Ali.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Cilacap Heri Sumantri membe-narkan penangkapan Paulus. ‘’Iya benar, sudah ditangkap. Ini (kami) masih bersama yang bersangkutan di Sleman. Lang-

sung malam ini (dibawa ke Cilacap).’’

Paulus sebelumnya merupa-kan pejabat di Marine Adminis-tration pada Pertamina Marine Region IV Cilacap, sehingga mempunyai kewenangan me-ngelola keuangan di antaranya uang jasa labuh atau sandar kapal yang masuk ke Pertamina Marine Cilacap.

Uang jasa labuh tersebut seharusnya disetorkan ke PT Pertamina (Persero) sesuai dengan mekanisme yang ada, namun oleh tersangka diguna-kan untuk kepentingan pribadi. Kerugian negara akibat tindak pidana korupsi yang dilakukan tersangka mencapai Rp4,36 miliar.

Kejari Cilacap yang mene-rima laporan dugaan tindak pidana korupsi tersebut pada 2018 segera melakukan pe-nyelidikan yang dilanjutkan dengan penyidikan dan mene-tapkan PA sebagai tersangka.

Meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka kasus du-gaan korupsi penyimpangan dalam pengelolaan dan per-tanggungjawaban dana jasa pelabuhan tahun 2018 di ling-kungan PT Pertamina (Persero) Cilacap Fungsi Marine, PA tidak pernah memenuhi panggilan penyidik Kejari Cilacap.

Bahkan, penyidik Kejari Cila-cap telah tiga kali melayangkan surat panggilan kepada PA, na-mun tersangka kasus dugaan korupsi tersebut tidak pernah datang untuk memberi kete-rangan. (Ant/Cah/P-1)

Kasus Pidana DuluEtik MenyusulAli Fikri

Plt Juru Bicara KPK

ANTARA

Polri akan Barter 2 Buron