kasus pendahuluan meriatul qibtiyah 125020302111004

6
Nama : Meriatul Qibtiyah NIM : 125020302111004 KASUS PENDAHULUAN Pertanyaan Diskusi: (1) Sebutkan tugas utama dari masing-masing posisi pada tim perikatan audit yang dibentuk oleh KAP Adi Susilo dan Rekan untuk menyelesaikan setiap penugasan audit (partner, manajer, senior auditor, dan staf auditor)? JAWAB: Tugas utama dari masing-masing posisi pada tim perikatan audit oleh KAP Adi Susilo dan Rekan, yaitu: a. Partner bertugas untuk melakukan pengendalian mutu KAP, secara khusus partner ditugasi untuk mengorganisir, mengimplementasikan, dan mengontrol sistem pengendalian mutu KAP. Dimana proses pengendalian mutu ini yaitu dalam perekrutan karyawan, pelatihan karyawan baru, pengembangan profesional karyawan, penerimaan dan keberlanjutan klien serta penyusunan perikatan audit. Selain itu Partner juga berwenang menentukan penunjukan personil untuk setiap penugasan audit sesuai dengan pengalaman profesional dan pelatihan teknis yang dimiliki oleh karyawan yang ditunjuk. b. Manajer bertugas sebagai pengawas audit, merencanakan program audit, mereview kertas kerja dan melakukan pembahasan mengenai temuan audit sehingga tujuan audit yang diinginkan tercapai

Upload: meriatulqibtiyah

Post on 24-Jan-2016

244 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PRAKTIKUM AUDIT

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Pendahuluan Meriatul Qibtiyah 125020302111004

Nama : Meriatul Qibtiyah

NIM : 125020302111004

KASUS PENDAHULUAN

Pertanyaan Diskusi:

(1) Sebutkan tugas utama dari masing-masing posisi pada tim perikatan audit yang

dibentuk oleh KAP Adi Susilo dan Rekan untuk menyelesaikan setiap penugasan

audit (partner, manajer, senior auditor, dan staf auditor)?

JAWAB:

Tugas utama dari masing-masing posisi pada tim perikatan audit oleh KAP Adi Susilo

dan Rekan, yaitu:

a. Partner bertugas untuk melakukan pengendalian mutu KAP, secara khusus

partner ditugasi untuk mengorganisir, mengimplementasikan, dan mengontrol

sistem pengendalian mutu KAP. Dimana proses pengendalian mutu ini yaitu

dalam perekrutan karyawan, pelatihan karyawan baru, pengembangan profesional

karyawan, penerimaan dan keberlanjutan klien serta penyusunan perikatan audit.

Selain itu Partner juga berwenang menentukan penunjukan personil untuk setiap

penugasan audit sesuai dengan pengalaman profesional dan pelatihan teknis yang

dimiliki oleh karyawan yang ditunjuk.

b. Manajer bertugas sebagai pengawas audit, merencanakan program audit,

mereview kertas kerja dan melakukan pembahasan mengenai temuan audit

sehingga tujuan audit yang diinginkan tercapai

c. Senior Auditor bertugas melaksanakan audit, bertanggungjawab atas rencana

audit yang akan dilakukan, mengarahkan dan mereview pelaksanaan program

audit terhadap staff auditor, serta berkoordinasi dengan manajer tentang

pelaksanaan program audit

d. Staf Auditor bertugas melaksanakan prosedur audit secara rinci yang telah

direncanakan, membuat kertas kerja dan mengumpulkan temuan-temuan tentang

audit, mengumpulkan dan mengevaluasi kecukupan bukti audit sesuai dengan

audit, mendokumentasikan pelaksanaan audit yang telak dilaksanakan serta

melakukan konsultasi dengan senior auditor ataupun manajer tentang pelaksanaan

audit.

Page 2: Kasus Pendahuluan Meriatul Qibtiyah 125020302111004

(2) Sebutkan masing-masing tujuan dari dimilikinya partner-in-charge dan consulting

partner dalam setiap perikatan audit? Apakah menurut anda merupakan hal yang

penting bagi KAP melakukan rotasi partner untuk setiap klien yang berbeda secara

periodik? Jelaskan pendapat anda!

JAWAB:

Tujuan dimilikinya partner-in-charge:

- Sebagai kepala tim yang melakukan perikatan audit

- Penanggungjawab terhadap setiap pengambilan keputusan selama audit

berlangsung

- Membantu memberikan pertimbangan untuk menerima atau menolak

perikatan audit

Tujuan dimilikinya consulting partner:

- Memberikan nasihat atau saran mengenai klien KAP dan hasil akhir

- Memberikan rekomendasi dan review terhadap hasil akhir

Menurut pendapat saya tentang adanya rotasi partner yang berbeda secara

periodik, menurut saya sebuah KAP harus melakukan rotasi partner, ini semuanya

berhubungan tentang independensi auditor dalam hal pelaksanaan audit, karena jika

semakin lama auditor melakukan audit terhadap 1 klien ini akan memberikan intensif

kepada auditor untuk selama mungkin mempertahankan hubungannya dengan klien,

walaupun tindakan tersebut kurang tepat atau bisa membuat keraguan terhadap

independensi auditor. Serta tentang rotasi partner juga sudah diatur dalam Keputusan

Menteri Keuangan no 423 tahun 2002 dan pasal 59 ayat 5 dan 6. Jadi dengan

diadakannya rotasi partner diduga perilaku auditor tidak akan sama serta akan

membatasi masa tugas auditor akan ketergantungan auditor terhadap klien maka

kemungkinan pelanggaran independensi juga akan menurun.

(3) Menurut anda apakah kegiatan marketing yang dilakukan oleh KAP untuk menambah

akuisisi klien baru tidak bertentangan dengan prinsip independensi? Haruskah

manajemen menunjuk seorang auditor secara khusus untuk kegiatan akuisisi klien

baru seperti kegiatan marketing tersebut diatas?

JAWAB:

Menurut pendapat saya kegiatan marketing yang dilakukan oleh KAP untuk

menambah akuisisi klien baru tidak bertentangan dengan prinsip independensi. Tetapi

kegiatan marketing itu harus dilakukan KAP hanya untuk memperkenalkan KAP

Page 3: Kasus Pendahuluan Meriatul Qibtiyah 125020302111004

tersebut seperti memberitahukan kegiatan atau jasa-jasa apa saja yang dapat dilakukan

atau dikerjakan oleh KAP tersebut.

Menurut saya perlu suatu KAP menunjuk seorang auditor secara khusus untuk

kegiatan akuisisi klien baru, jadi dengan adanya divisi tersendiri untuk marketing

maka KAP tersebut dapat dikenal oleh klien tanpa perlu khawatir kegiatan marketing

tersebut bertentangan dengan prinsip independensi.

(4) KAP yang lebih besar (berskala nasional atau internasional) telah mengakuisisi

banyak KAP kecil. Mengapa organisasi besar mempertimbangkan untuk mengakuisisi

KAP seperti KAP Adi Susilo dan Rekan? Apa keuntungan yang nantinya bisa

diperoleh KAP menengah kebawah semacam KAP Adi Susilo dan Rekan ketika

bersedia diakuisisi oleh KAP besar? Apakah menurut anda semua bentuk

penggabungan usaha ini baik untuk profesi audit?

JAWAB:

KAP besar mengakuisisi KAP yang lebih kecil seperti KAP Adi Susilo dan

Rekan dikarenakan dengan mengakuisisi KAP yang lebih kecil, market share KAP

besar semakin luas dengan menjangkau segala ukuran, jenis, dan wilayah klien karena

KAP kecil dapat menjangkau perusahaan yang berskala kecil, jadi dengan melakukan

akuisisi dengan KAP yang lebih kecil otomastis klien dari KAP yang lebih kecil juga

menjadi klien bagi KAP besar, jadi KAP besar bisa menambah klien dengan ada nya

akuisisi, serta dengan KAP kecil yang menjangkau perusahaan yang berskala kecil,

KAP kecil lebih banyak memiliki pengalaman dibanding KAP besar tentang hal

mengaudit perusahaan kecil seperti contohnya UMKM (Usaha Mikro Kecil

Menengah)

Keuntungan yang diperoleh KAP menengah kebawah seperti KAP Adi Susilo

dan Rekan ketika bersedia diakuisisi oleh KAP besar yaitu dengan melakukan akuisisi

dengan KAP yang lebih besar nama dari KAP menengah kebawah akan ikut terangkat

dan terpromosikan secara tidak langsung, bisa memperoleh klien dengan ukuran

bisnis yang lebih besar. Serta adanya standarisasi dalam melakukan setiap tugas audit,

jadi dengan begitu diharapkan akan semakin baik dalam melakukan proses audit.

Menurut pendapat saya, semua bentuk penggabungan usaha memiliki sisi

postif dan negatif sendiri bagi masing-masing perusahaan, untuk keuntungan sudah

ada diatas seperti yang sudah saya jelaskan, sedangkan untuk sisi negatif mungkin

akan terjadi pada KAP yang lebih kecil karena suatu perusahaan memiliki budaya

Page 4: Kasus Pendahuluan Meriatul Qibtiyah 125020302111004

organisasi yang berbeda, seperti hal nya KAP besar pula yang memiliki budaya

organisasi sendiri, jadi disini KAP yang lebih kecil harus mengikuti budaya KAP

yang lebih besar.

(5) Dalam kasus disebutkan bahwa selama periode sibuk, individu seringkali berpindah

tempat ke area yang berbeda, contohnya dari jasa konsultasi ke jasa audit. Apakah

akan muncul permasalahan akibat aktivitas tersebut di dalam perusahaan?

JAWAB:

Menurut pendapat saya akan muncul, seperti contohnya jika individu sebagai jasa

konsultasi permasalahan diperusahaan tetapi juga bertindak sebagai pengaudit hasil

jasa konsultasinya kepada klien, dalam hal ini permasalahan yang mungkin muncul

yaitu terkait pelanggaran standar umum auditing serta independen auditor akan

diragukan. Selain itu akan menimbulkan rendahnya kualitas audit, hal ini terjadi

karena tidak ada spesialisasi tugas dalam melakukan audit sehingga laporan yang

dihasilkan juga kurang berkualitas.