kasus mtbs
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
Laporan Praktikum Keperawatan Anak
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak
Oleh: Kelompok 5
Dewi DiantiDymas Feisal R.Fiera RiandiniHanny Septiani
Mutia Ainur RahmahPutri Yunda M.
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BANDUNG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2015
Kasus 1
Nadia berumur 18 bulan, BB 8 Kg, suhu badan 39oC. Ibunya membawa ke poliklinik anak karena anaknya demam tinggi. Petugas memeriksa untuk tanda-tanda bahaya umum, nadia tak bisa minum, letargis,muntah ada batuk dan terlihat sulit bernafas, terlihat adanya tarikan pada dinding dada, dan sedikit stridor, frekuensi nafas 40x/menit, tidak diare. Karena ibunya mengatakan bahwa anaknya demam dan suhu badannya tingi, petugas melakukan penilaian untuk demam. Nadia tinggal di daerah yang tidak ada resiko malaria, ibunya mengatakan bahwa nadia dibawa mengunjungi keluarganya ke daerah resiko malaria sekitar 1 minggu yang lalu, demam sudah 5 hari. Pada kulitnya terlihat ruam kemerahan yang menyeluruh dan mata terlihat merah, pada mulut ada luka memerah, tidak ada nanah pada matanya.
Petugas kesehatan memeriksa untuk gejala perdarahan di kulit tapi tidak ditemykan, tidak ada tanda-tanda syok atau gejala DBD yang lain. Nadia tidak mempunyai masalah telinga.
Pada pemeriksaan status gizi dan anemia. Nadia terlihat sangat kurus dan agak pucat. Kedua kakinya tidak bengkak. Petugas menentukan berat badannya menurut umur.
Tugas :
1. Catat gejala Nadia dan klasifikasinya dalam formulir pencatatan.2. Buat manajemen asuhan keperawatan sesuai dengan klasifikasinya.
Tindakan pneumonia
1. Berikan antibiotik intramuskular : ampisilin dosis 2.25 ml = 450 mg lokasi di vastus
laeralis.
2. Rujuk segera
Tindakan campak dengan komplikasi berat
1. Berikan antibiotik intramuskular : ampisilin 2.25 ml = 450 mg lokasi di vastus
laeralis.
2. Berikan dosis pertama vitamin A, dosis 200 IU (kapsul merah)
3. Berikan dosis pertama parasetamol : 5 ml (1 sendok takar) diberikan pada saat
pemeriksaan pertama, dengan rentang waktu 6 jam (setiap 6 jam) yang mana terus
diberikan sampai demam turun.
4. Obati luka dimulut dengan gentian violet
Obati luka dimulut 2 kali sehari selama 5 hari
a. Cucilah tangan
b. Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang telah dibasahi
larutan garam.
c. Oleskan gentian violet 0,25 % (jika yang tersedia 1%,encerkan 4 kali)
d. Cuci tangan kembali
Tindakan untuk status gizi : malnutrisi
1. Berikan air gula
cara membuat air gula:
a. Larutkan gula sebanyak 1 sendok takar ( 5 gram ) ke dalam ½ gelas air matang
(100 ml)
b. Aduk sampai larut benar.
c. Berikan melalui NGT
2. Berikan Vitamin A dengan dosis 200.000IU (kapsul merah)
3. Lakukan penilaian pemberian makan pada anak dengan cara
Menilai cara pemberian makan anak
Tanyakan tentang cara pemberian makan anak. Bandingkan jawaban ibu
dengan ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT.
Tanyakan· Apakah ibu menyusui anak ini?
- Berapa kali sehari?- Apakah menyusui juga pada malam hari?
· Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?- Makanan atau minuman apa?- Berapa kali sehari?- Alat apa yang digunakan untuk
- Jika anak kurus :
- Berapa banyak makanan/minuman
yang diberikan kepada anak?
- Apakah anak mendapat porsi
tersendiri?
- Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?· Selama anak sakit, apakah pemberian makan dirubah? Bila ya,
bagaimana?
Asuhan Keperawatan Pada An. N (Umur: 18 bulan)
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1). Biodata
a). Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
:
:
:
An. Nadia
18 bulan
perempuan
b). Identitas Penanggung Jawab
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Hubungan dengan klien
Alamat
:
:
:
:
:
:
Ny. S
50 tahun
Perempuan
Islam
Ibu
Lembang
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan utama saat datang ke Poliklinik
5 hari sebelum datang ke Poliklinik, Ibu klien mengatakan anaknya demam dan
suhu tubuhnya meningkat. Ibu klien mengatakan bahwa 1 minggu yang lalu Nadia
dibawa untuk mengunjungi keluarganya ke daerah resiko malaria. Klien masih
demam sampai saat dilakukan pengkajian.
b. Keluhan saat dikaji
Ibu klien mengatakan Anaknya mengalami demam tinggi, dengan suhu 39oC.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Tidak ada data
3. Pola Aktivitas
No Jenis Aktivitas Sebelum Sakit Setelah Sakit
1
2
3
4
Nutrisia. Jenis
b. Jumlahc. Frekuensid. Keluhan
EliminasiBABa. Frekuensib. Warnac. Konsistensid. Keluhan
BAKa. Frekuensib. Warnac. Konsistensid. Keluhan
Personal HygineMandiGosok gigiKeramasCara pemenuhan
Istirahat dan Tidura. Jumlah jam
tidurb. Polac. Keluhan
Tidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada dataKlien tidak dapat minum, anak muntah.
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada diare
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
5
6
Latihan/ olahragaa. Jenis
b. Frekuensi
Gaya hidup
Tidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada data
4. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem pernafasan
Klien tampak sulit bernafas dengan RR 40x/menit dan terdapat batuk, terdapat
tarikan dinding dada, terdapat stridor
b. Sistem kardiovaskuler
Klien tampak pucat
c. Sistem pencernaan
Klien tampak kurus, klien sulit minum, dan setiap makan di muntahkan, pada
mulut terdapat luka memerah, pada kaki tidak terdapat pembengkakan, dan anak
tidak mengalami diare.
h. Sistem integumen
Terdapat ruam dan kemerahan pada tubuh pasien.
5. Aspek Psikologis
Tidak ada data
6. Aspek Sosial
Tidak ada data
7. Aspek Spiritual
Tidak ada data
8. Data Penunjang
Tidak terdapat data penunjang
b. Analisa Data
No Data Interpretasi Data Masalah
1 DO :
- Klien terlihat
sulit bernafas
- Terlihat ada
tarikan dinding
dada
- Frekuensi
nafas :
40x/Menit
- Klien erlihat
sulit bernafas
dan adanya
batuk
- Terdapat stridor
Infeksi saluran nafas karena
patogen
bronkus
bronkiolus
terjadi inflamasi pada jalan nafas
obstruksi jalan nafas
oksigen yang masuk sedikit
terjadi retraksi dinding dada
pertukaran gas inadekuat
sesak nafas
Gangguan pertukaran gas
2 DS :
Ibu klien mengatakan
anak demam tinggi
DO :
- Suhu pasien :
39o
Klien terlihat pucat
Infeksi oleh patogen
Reaksi tubuh terhadap infeksi
(kalor, tumor, rubor, dolor)
Suhu tubuh meningkat
Hipertermi
Hipertermi
3 DO :
- Terdapat ruam
virus morbili(campak) Gangguan Integritas Kulit
kemerahan
secara
menyeluruh di
kulit klien
- Terdapat luka
memerah pada
mulut
infeksi droplet (lewat ludah)
udara bebas membawa virus
morbili
terhisap oleh hidung/mulut
masuk ke saluran pernafasan
menempel & berkembangbiak di
pada epitel nasofaring
menyebar ke kelenjar limfe
replikasi virus berlanjut
terjadi pelepasan virus ke aliran
darah (viretemia)
mengendap pada organ kulit
terjadi eksudat serosa
sebagai reaksi terhadap virus
pertumbuhan sel monosit
peningkatan sel monosit
disekitar kapiler
ruam makulopopular
gangguan integritas kulit
4 DO :
- Kesadaran klien
letargi
- Klien selalu
muntah
- BB : 8 Kg
Klien tampak sangat
kurus
Intake nutrisi inadekuat/ muntah
Cadangan makanan dalam tubuh
habis
Tubuh kekurangan sumber
energi
Difisiensi Karbohidrat
Katabolisme protein dan asam
amino dan membentuk
karbohidrat
Protein dalam tubuh berkurang
Defisiensi zat gizi dalam tubuh
BB menurun/ rendah
Nutrisi kurang dari
kebutuhan
5 DS :
Ibu klien mengatakan
anak demam tinggi
DO :
- Suhu pasien :
39o
- Klien terlihat
pucat
Suhu tubuh tinggi
Repon tubuh berupa pengeluaran keringat
Output cairan berlebih
Kebutuhan cairan tubuh meningkat untuk menjaga suhu
tubuh optimal
Intake cairan tidak adekuat
Kekurangan cairan tubuh
Resiko kekurangan cairan
2. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan pertukaran gas b.d obstruksi jalan nafas
2) Hipertermi b.d reaksi tubuh terhadap infeksi : kalor
3) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan yang tidak
adekuat, muntah
4) Gangguan Integritas kulit b.d infeksi virus morbili
5) Resiko kekurangan cairan tubuh b.d hipertermi.
3. Perencanaan
NoDP
PerencanaanTujuan Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
pertukaran gas klien
adekuat. Dengan
kriteria :
- Frekuensi nafas
klien dalam batas
normal yaitu (20-
40 x/menit)
- Tidak ada tarikan
dinding dada
- Klien tidak pucat
- Suhu pasien : 39o
C
1. Kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas
2. Observasi warna kulit, kuku, dan mukosa.
3. Kaji nadi, dan suhu tubuh.
4. Tinggikan kepala dan anjurkan kepada keluarga untuk merubah posisi klien
5. Berikan terapi oksigen sebanyak 0,6 lt/menit
6. Kolaborasi pemberian obat antibiotik
1. Manifestasi distress pernafasan tergantung pada/indikasi derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum
2. Sianosis kuku menunjukan vasokontriksi dari dema/mengigil. Sianosis pada mukosa dan kulit mengartikan adanya hipoksia sistemik
3. Demam dapat berpengaruh pada nadi dan peningkatan kebutuhan oksigen
4. Peninggian kepala dapat meningkatkan inspirasi
5. Pemberian oksigen diupyakan untuk mempertahankan PaO2
- Stridor tidak
terdengar
(ampicilin) 2,25 ml via Intra muscular
6. Pemberian antibiotik dapat mematikan bakteri penyebab inflamasi pada paru
2. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
klien tidak demam
dengan kriteria hasil :
- Suhu pasien
dalam batas
37,7oC (Joyce,
Engel: 2008)
- Kesadaran pasien
compos mentis
1. Berikan pasien
kompres hangat
ketika suhu
kembali demam
2. Anjurkan untuk
tidak memakai
selimut dan
pakaian tebal
3. Catat asupan dan
keluaran
4. Kolaborasi dengan
tim medis untuk
memberikan terapi
cairan intravena
(NaCl 56gtt/menit)
dan obat penurun
panas via NGT
paracetamol
dengan dosis 5 ml.
1. Kompres hangat dapat
menurunkan suhu tubuh
klien dengan terjadinya
vasodilator pada kulit.
2. Pakaian yang tipis akan
membantu mengurangi
penguapan tubuh
3. Untuk mengetahui
adanya
ketidakseimbangan
cairan tubuh
4. Pemberian cairan dan
obat antipiretik akan
membantu menurunkan
suhu tubuh pasien.
3. Setelah diberi
tindakan
keperawatan
kebutuhan nutrisi
pasien terpenuhi
dengan kriteria :
- Berat badan
mengalami
peningkatan
- Kesadaran
pasien compos
mentis
1. Indentifikasi faktor
penyebab yang
menimbulkan
muntah pada klien
2. Anjurkan kepada
ibu untuk
menghangatkan
klien
3. Beri larutan gula
sebanyak 100ml
via NGT
4. Pasang NGT (no.
1. Dapat membantu
menentukan intervensi
2. Menghangatkan tubuh
klien dapat memberikan
kenyamanan terhadap
klien
3. Pemberian larutan gula
sebagai cairan darurat
untuk mengatasi
kekurangan energi
4. Pemasangan NGT
memudahkan pemberian
- Pasien tidak
memuntahkan
makanannya
8-10)
5. Berikan vitamin A
(warna merah)
dengan dosisi
200.000 IU
nutrisi dikarenakan
kesdaran pasien yang
menurun
5. Vitamin A mempunyai
fungsi mempertahankan
kondisi tubuh agar tidak
mudah di serang
penyakit
4. Setelah diberikan
tindakan
keperawatan, klien
tidak mengalami
gangguan integritas
kulit dengan kriteria :
- Ruam pada
kulit dapat
teratasi
1. Anjurkan kepada
keluarga untuk
menghindari anak
untuk menggosok
area kemerahan
2. Balikkan atau ubah
posisi dengan
sering
3. Mandikan dengan
air hangat dan
sabun ringan
4. Kolaborasi untuk
pemberian obat
topikal (talk)
dengan dosis 2x1
1. Mengindari adanya
iritasi lebih lanjut pada
bagian yang ruam
2. 2. Meningkatkan sirkulasi
dan mencegah tekanan
pada kulit / jaringan
yang tidak perlu.
3. 3. Mempertahankan
kebersihan tanpa
mengiritasi kulit.
4. Agar ruam pada kulit
dapat sedikit berkurang
5 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan klien
tidak mengalami
kekurangan cairan
dengan kriteria :
- Pasien tidak
mengalami pucat
- Suhu dalam batas
1. Pantau masukan
dan pengeluaran
pada klien
2. Beri cairan secara
IV NaCl 56
gtt/menit
1. Agar terpantaunya
volume cairan tubuh
2. Cairan parenteral dapat
mengatasi atau
mencegah kekurangan
cairan
normal ( 37,7oC)
Kasus 2
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam tinggi. Berdasarkan hasil anamnessa didapatkan bahwa demam sudah terjadi sejak 3 hari yang lalu, demam terus menerus dan 1 hari yang lalu ibu juga mengatakan anak mimisan. Perawat kemudian melakukan pemeriksaan suhu dan nadi serta ter toriquet, hasil didapatkan suhu 38,7O Celcius, Nadi sangat lemah dan Uji torniquete (+).
Tugas :
1. Catatatlah gejala dan klasifikasinya dalam formulir pencatatan.2. Buat manajemen asuhan keperawatan sesuai dengan klasifikasinya.
1. Berikan oksigen 2-4 liter/menit. Diberikan melalui nasal canule.Cara perhitungan pemberian oksigen berdasarkan berat badan anak :
BB x 10 x RR x 20%
2. Berikan segera cairan intravena
Abocath no 22
Berat badan berdasarkan umur ( umur : 4 tahun )
BB = 2n + 8
BB = 2 ( 4 ) + 8
BB = 16 Kg
Beri cairan Ringer Laktat/ Ringer Asetat : 320ml/30 menit atau 10gtt/detik
Periksa kembali anak setelah 30 menit.
- Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg/BB/jam
- Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam.
3. Berikan dosis pertama parasetamol : 5 ml (1 sendok takar) diberikan pada saat
pemeriksaan pertama, dengan rentang waktu 6 jam (setiap 6 jam) sampai demam
turun.
Asuhan Keperawatan Pada An. F (Umur : 4 Tahun)
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Biodata
a) Identitas Klien
Nama : An. F
Umur : 4 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal pengkajian : 8 April 2015
b) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.P
Umur : 35 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agana : Islam
Pendididkan : SMA
Pekrjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan Klien: Ibu kandung
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama Saat datang ke poliklinik
3 hari sebelum datang ke Poliklinik, Ibu klien mengatakan anaknya demam
dan suhu tubuhnya meningkat. Demam secara terus-menerus dan 1 hari yang
lalu anaknya mimisan.
b. Keluhan saat dikaji
Ibu klien mengatakan anaknya mengalami demam. Saat dikaji suhu tubuh
klien 38.7 oC.
c. Riwayat kesehatan dahulu
(-)
c. Pola aktivitas
No Jenis Aktivitas Sebelum Sakit Setelah Sakit
1
2
3
4
5
Nutrisie. Jenis
f. Jumlahg. Frekuensih. Keluhan
EliminasiBABe. Frekuensif. Warnag. Konsistensih. Keluhan
BAKe. Frekuensif. Warnag. Konsistensih. Keluhan
Personal HygineMandiGosok gigiKeramasCara pemenuhan
Istirahat dan Tidurd. Jumlah jam
tidure. Polaf. Keluhan
Latihan/ olahragac. Jenis
Tidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada diare
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada dataTidak ada data
Tidak ada data
6
d. Frekuensi
Gaya hidup
Tidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada data
Tidak ada data
d. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital :
1. TD : - 2. Nadi : -3. Suhu : 38,7 C4. RR` : -
a) System integument Pada saat di inspeksi terdapat bitnik-bintik kemerahan dan pada saat dipalpasi teraba seluruh tubuh klien panas.
b) System kardiovaskuler
Saat dikaji terdapat pendarahan klien.
e. Data penunjang Uji tourniquet (+)
A. Analisa data
No Data Interpretasi Masalah
1. Ds: Ibu klien
mengeluh anaknya
demam tinggi 3 hari
yang lalu
Do: suhu 38,7’C
Infeksi
Respon tubuh terhadap
infeksi ( kalor, rubor, tumor,
dolor)
Hipotalamus
Suhu tubuh meningkat
hipertermi
Hipertermi
2. Ds:-Do: tampak klien mimisan, uji torniquette (+)
Viremia + antibody ab
Kompleks virus-antibodi dalam sirkulasi darah
Agregasi trombosit
Kerusakan trombosit
Fungsi trombosit menurun
Trombosit dimusnakah oleh RES
Trombositopenia
Hemoragic
Potensial perdarahan lebih lanjut
3. Ds: Ibu klien mengatakan anaknya demam terus menerus disertai mimisanDo: saat dikaji didapat nadi sangat lemah, uji torniquete (+)
Virus dengue
Aktivitas system komplemen(C3 dan C5)
Melepas Anafilolatoksin(C3a dan C5a)
Permeabilitasvaskuler meningkat
Kebocoran plasma
Menghilangnya plasma dari endotel
volume plasma
Syock hipovolemik
Syok
4 Ds: -Do: -
DHF
Kurang terpapar informasi mengenai DHF
Kurang pengetahuan klien
Kurang pengetahuan klien tentang penyakit dan
pencegahan DHF
Kurang pengetahuan
B. Diagnosa Keperawatana. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengueb. Potensial terjadinya perdarahan lebih lanjut sehubungan dengan trombositopeniac. Resiko syock hipovolemik berhubungan dengan permeabilitas kapiler, perdarahan
d. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan pencegahan DHF berhubungan
dengan kurangnya informasi.
C. Intervensi
No Diagnos
a
Tujuan Intervensi Rasional
1. Dx 1 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan
Hipertermi dapat
teratasi, dengan
Kriteria hasil: Suhu
tubuh kembali
normal, pasien tidak
demam lagi
a. Kaji saat
timbulnya demam
b. Observasi tanda-
tanda vital: suhu,
nadi, tekanan darah,
frekuensi nafas
c. Berikan
kompres hangat pada
daerah axilla dan lipat
paha
d. Anjurkan pasien
untuk minum banyak
kurang lebih ± 2500
cc per hari dan
a. Untuk
mengidentifikasi pola
demam pasien
b. Tanda-tanda vital
merupakan acuan untuk
mengetahui keadaan
umum pasien
c. Kompres hangat
berguna untuk membuka
pori-pori sehingga panas
dalam tubuh akan
menguap bersama
keringat
d. Peningkatan suhu
jelaskan manfaatnya
bagi pasien
e. Anjurkan untuk
tidak memakai
selimut dan pakaian
tebal
f. Catat asupan
dan keluaran
g. Kolaborasi
dengan tim medis
untuk memberikan
obat penurun panas:
paracetamol 11/2
sendok takar (7,5 ml)
tubuh mengakibatkan
penguapan tubuh
meningkat sehingga perlu
diimbangi dengan asupan
cairan yang banyak
e. Pakaian yang tipis
akan membantu
mengurangi penguapan
tubuh
f. Untuk mengetahui
adanya
ketidakseimbangan cairan
tubuh
g. Pemberian obat
antipiretik akan membantu
menurunkan suhu tubuh
pasien.
2 Dx 2 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan
Perdarahan tidak
terjadi dengan
Kriteria evaluasi:
tidak terjadi tanda-
tanda perdarahan
lebih lanjut
a. Monitor tanda-
tanda penururnan
trombosit yang
disertai tanda-tanda
klinis
b. Anjurkan klien
untuk minum jus
jambu
c. Anjurkan pasien
untuk banyak istirahat
a. a. Penurunan jumlah
trombosit merupakan
tanda-tanda adanya
kebocoran pembuluh
darah yang dapat
menimbulkan tanda-tanda
klinis perdarahan seperti
petekie
b. Jus jambu dapat
membantu miningkatkan
trombosit dalam tubuh
c. Aktivitas pasien
yang tidak terkontrol
dapat menyebabkan
terjadinya perdarahan
3 Dx 3 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan syock
hipovolemik dapat
teratasi, dengan
kriteria hasil:
Volume cairan tubuh
kembali normal,
tanda-tanda vital
dalam batas normal,
keadaan umum baik
a. Monitor
keadaan umum pasien
b. Obseravasi
tanda-tanda vital
c. Kolaborasi
dengan dokter
pemberian terapi
cairan intravena
RL10gtt/detik
d. Monitor
masukan dan keluaran
e. Berikan terapi
oksigen sebanyak 2-4
lt/menit
a. Perawat dapat segera
mengetahui apabila terjadi
tanda-tanda
presyock/syock sehingga
dapat segera ditangani
b. Untuk memastikan
tidak terjadi
presyock/syock
c. Pemberian cairan
intravena diperlukan
untuk mengatasi
kehilangan cairan tubuh
(syok hipovolemik)
d. Produksi keluaran
urin yang lebih pekat
menunjukkan pasien
kekurangan cairan dan
mengalami syock.
e. Membantu
oksigenasi ke jaringan,
karena terjadi pendarahan
maka suplai 02 ke
jaringan terganggu
4 Dx 4 Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
diharapkan
keluarga mengerti
mengenai penyakit
dan
pencegahannya.
a. Kaji tingkat
pengetahuan
keluarga tentang
penyakit DHF
b. Kaji latar belakang
pendidikan klien/
keluarga.
c. Berikan
a. Sebagai data dasar
pemberian informasi
yang belum diketahui
b. Memberikan
penjelasan sesuai
dengan tingkat
pendidikan keluarga
sehingga dapat
kesempatan pada
klien/ keluarga
untuk menanyakan
hal-hal yangingin
diketahui
sehubungan
dengan penyakit
yang diderita klien.
d. Berikan PenKes
dengan
menggunakan
leaflet
dipahami
c. mengurangi kecemasan
dan memotivasi klien
untuk kooperatif.
d. membantu mengingat
penjelasan yang telah
diberikan karena dapat
dilihat/ dibaca berulang
kali.