kasus dr.amrita anita ongkowidjojo (406117033)

38
LAPORAN KASUS Seorang Pria 50 tahun dengan Tetanus dan Hipertensi Urgency Disusun oleh: Anita Ongkowidjojo (406117033) Pembimbing: dr. Amrita, Sp. PD

Upload: dinda-bintoro

Post on 02-Jan-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kasus penyakit dalam

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

LAPORAN KASUS

Seorang Pria 50 tahun dengan Tetanus dan

Hipertensi Urgency

Disusun oleh:

Anita Ongkowidjojo (406117033)

Pembimbing:

dr. Amrita, Sp. PD

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAMRUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUS

PERIODE 12NOVEMBER 2012–19 JANUARI 2013

Page 2: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS

Seorang Pria 50 tahun dengan Tetanus dan Hipertensi Urgency

Telah didiskusikan tanggal:

14 Desember 2012

Pembimbing

Dr. Amrita, Sp.PD

Pelapor Mengetahui

Anita Ongkowidjojo Dr. Amrita, Sp.PD

406117033

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUS

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 1

Page 3: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

PERIODE 12NOVEMBER 2012–19 JANUARI 2013

DAFTAR MASALAH

Masalah aktif Tanggal Masalah pasif Tanggal

Tetanus Trismus Risus sardonicus Opistotonus Gangguan

pernafasan sedang

Rigiditas Kekakuan otot

29 November 2012

Hipertensi Urgency 29 November 2012

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 2

Page 4: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.S

Umur : 50 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Menikah

Pendidikan : Tamat SD

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa Undaan Kidul 06/02

Nama istri : Ny.Waginah

Nomor CM : 645170

Dirawat di ruang : Bougenville lantai 2

Masuk bangsal : 27 November 2012

Keluar bangsal : 7 Desember 2012

II. ANAMNESIS

Anamnesis secara autoanamnesa dengan penderita pada tanggal 29 November 2012

Keluhan utama : badan kaku

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien dibawa ke IGD RSUD Kudus pada tanggal 26 November 2012 pkl 18.30

WIB dengan keluhan badan, kaki, tangan, dan wajah terasa kaku sejak 4 hari

lalu sehingga pasien tidak dapat berjalan. Kaku dirasakan semakin lama semakin

memberat walaupun dalam keadaan berbaring, terutama di bagian kaki dan

perut. Selain kaku, pasien juga mengalami kejang-kejang beberapa kali dalam

sehari, serta kegiatan makan dan minum terganggu. Pasien mengaku sekitar 2

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 3

Page 5: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

minggu yang lalu, saat pasien sedang di sawah dan memanen padi, kaki pasien

terkena pacul. Kemudian pasien pergi berobat ke seorang bidan di dekat

rumahnya dan dilakukan pembersihan luka dan diberikan juga suntikan.

Riwayat penyakit dahulu:

- Riwayat kencing manis disangkal

- Riwayat darah tinggi disangkal

- Riwayat kolesterol tinggi disangkal

- Riwayat ayan (epilepsy) disangkal

- Riwayat penyakit paru disangkal

Riwayat penyakit keluarga:

- Riwayat kencing manis dalam keluarga diangkal

- Riwayat darah tinggi dalam keluarga disangkal

- Riwayat menderita penyakit stroke dalam keluarga disangkal

Riwayat sosial ekonomi:

Pasien adalah seorang petani. Pasien mendapat bantuan biaya dari

JAMKESDA.

Kesan ekonomi: kurang mampu

III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

Tanda Vital

Tekanan darah : 170/110 mmHg

Denyut nadi : 88 x/menit, regular, isi cukup

Laju pernafasan : 32 x/menit

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 4

Page 6: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Suhu : 37,4 0C (aksila)

Berat badan : 50 kg

Tinggi badan : 160 cm

IMT : 19.53 (Normal)

Pemeriksaan Sistem

Kulit : anemis (-), sianosis(-), ikterik(-), turgor baik

Kepala : mesocephal, benjolan (-), rambut hitam terdistribusi

merata dan tidak mudah dicabut

Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-),

refleks pupil (+/+), isokor, diameter 2mm

OD OS

Visus 6/60 6/60

Palpebra Edema (-) Edema (-)

Conjunctiva Jernih Jernih

Sclera Jernih Jernih

Kornea Jernih Jernih

Lensa Jernih Jernih

COA Cukup Cukup

THT : otorrhea (-), rinorrhea (-), epistaksis (-)

Wajah : trismus (+), risus sardonicus (+)

Mulut : sulcus nasolabialis simetris, bibir kering (-), sianosis (-)

Leher : JVP Normal (5+2cm H2O), trakea di tengah, pembesaran

KGB leher (-), pembesaran tiroid (-), kekakuan otot (+)

Paru

Paru depan Paru belakang

Inspeksi Kanan

Kiri

Pergerakan kedua paru

simetris, retraksi intercostal

(+)

Pergerakan kedua paru simetris,

retraksi intercostal (+)

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 5

Page 7: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Palpasi Kanan

Kiri

Stem fremitus sama kuat kanan

dan kiri

Stem fremitus sama kuat kanan dan

kiri

Perkusi Kanan

Kiri

Sonor di seluruh lapang paru Sonor di seluruh lapang paru

Auskultasi Kanan

Kiri

Suara dasar vesikuler, suara

tambahan wheezing (-/-),

ronkhi (-/-)

Suara dasar vesikuler, suara

tambahan wheezing (-/-),

ronkhi(-/-)

Jantung

Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis di ICS V MCLS

Palpasi : teraba pulsasi ictus cordis di ICS V MCLS

Perkusi : redup, batas atas ICS III PSLS

Batas kanan ICS V PSLS

Batas kiri ICS V MCLS

Auskultasi : BJ I-II (+) regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi : datar dan tidak tampak benjolan

Auskultasi : bising usus (+) menurun

Perkusi : timpani, pekak alih (-)

Palpasi : perut keras seperti papan, hepar dan lien tidak teraba, nyeri

tekan(-)

Ekstremitas superior inferior

Pembesaran kelenjar limfe axiller -/- -/-

Pembesaran kelenjar limfe inguinal -/- -/-

Edema -/- -/-

Sianosis -/- -/-

Petechiae -/- -/-

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 6

Page 8: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Refleks fisiologis +/+ +/+

Reflex patologis -/- -/-

Kekuatan motorik 3/3 3/3

Tonus ↑/↑ ↑/↑

Genitalia, anus, dan rektum : tidak diperiksa

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lab darah rutin tanggal 26 November 2012

Golongan darah : O

Rhesus : +

NILAI SATUAN NORMAL

WBC 7.90 103/mm3 3.5 – 10.0

RBC 4.50 106/mm3 3.80 – 5.80

HGB 13.2 g/dl 11.0 – 16.5

HCT 39.8 % 35.0 – 50.0

PLT 343 103/mm3 150 – 390

PCT .212 % .100 - .500

MCV 88 μm3 80 – 97

MCH 29.3 Pg 26.5 – 33.5

MCHC 33.2 H g/dl 31.5 – 35.0

RDW 13.6 % 10.0 – 15.0

MPV 6.2 μm3 6.5 – 11.00

PDW 13.1 % 10.0 – 18.0

%LYM 15.6 % 17.0 – 48.0

%MON 4.6 L % 4.0 – 10.0

%GRA 79.8 % 43.0 – 76.0

Kimia darah dan elektrolit darah tanggal 26 November 2012

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 7

Page 9: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Ureum 39.7 mg/dl 11.00 – 55.0

Creatinin 0.9 mg/dl 0.6 – 1.36

SGOT 28 mg/dl <37

SGPT 33 mg/dl <41

Calcium 1.9 gr/dl 2.02 - 2.60

Kalium 3.9 mg/dl 3.6 - 5.5

Natrium 151 mg/dl 135 - 155

Chloride 112 mg/dl 75 – 108

Magnesium 0.7 mg/dl 0.8 – 1.0

V. DAFTAR MASALAH

1. Trismus

2. Risus sardonicus

3. Kekakuan otot leher

4. Disfagia ringan

5. Gangguan pernafasan sedang dengan frekuensi pernafasan >30 kali/menit

6. Opistotonus

7. Perut seperti papan

8. Rigiditas

9. Hipertensi

VI. Problem:

1. Tetanus derajat 2

2. Hipertensi urgency

VII. Rencana Pemecahan masalah :

Problem 1. Tetanus

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 8

Page 10: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Assesment :

Menentukan penyebab terjadinya kaku dan kejang pada seluruh anggota

tubuh

Meminimalkan komplikasi tetanus

Initial plan:

Ip. Diagnostic:

Gejala klinis (rigiditas, spasme otot, dan disfungsi otonomik)

Ip. Terapi:

TAT injeksi 100.000

Debridement luka

Injeksi Metronidazole 4x1

Infus RL Drip diazepam 3 amp

Injeksi Ketorolac 2 x 1

Ip. Monitoring:

Keluhan pasien

Pemeriksaan fisik

Ip. Edukasi:

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit dan terapi yang

diberikan

Menjelaskan mengenai kompikasi yang timbul

Diet cairan

Problem 2. Hipertensi Urgency

Assesment :

Mencari penyebab kenaikan tekanan darah

Mencari komplikasi dari Hipertensi

Hipertensi derajat 2 (JNC VII)

Initial plan:

Ip. Diagnostik:

Tekanan Darah

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 9

Page 11: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

EKG

Ureum dan Kreatinin serum

Profil Lipid

Ip. Terapi:

Captopril 3 x 25 mg

Amlodipine 1 x 10 mg

Ip. Monitoring:

Pemeriksaan tekanan darah 2 kali sehari pagi dan sore

Keluhan subjektif pada pasien

EKG

Ip. Edukasi:

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit dan terapinya

Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perubahan gaya hidup yang

terdiri dari mengurangi konsumsi garam (2-3 gr/hari) dan lemak,

meningkatkan konsumsi buah dan sayur dan kepatuhan dalam meminum

obat

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai komplikasi dari

penyakit hipertensi

PROGRESS NOTE

Tanggal 29 November 2012

S : seluruh badan terasa kaku, pinggang terasa sakit

0 : kesadaran compos mentis

Vital sign : TD 170/110 mmHg

Nadi 88 x/menit

Suhu 37,4 0C

Pernapasan 32 x/menit

Wajah : risus sardonicus (+), trismus (+) 1 cm

Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya

langsung (+/+), reflek cahaya tidak langsung (+/+)

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 10

Page 12: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Leher: trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-),

kekakuan otot (+)

Paru : SD Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), retraksi dinding dada (+)

Jantung : BJ I-II Reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Bising usus (+) menurun, perut seperti papan

Nyeri tekan

Ekstremitas : udem , sianosis ,

rigiditas

Tulang Belakang : opistotonus (+)

A : tetanus derajat 2, HT urgency

P : Infus RL 20 tpm

Injeksi Metronidazol 4 x 1

Injeksi Ceftriaxon 1 x 2 gr

Injeksi Ranitidine 2 x 1

Injeksi Ketorolac 2 x 1

Captopril 3 x 25 mg

Amlodipine 1 x 10 mg

Tanggal 30 November 2012

S : badan terasa nyeri, kaki sulit untuk digerakkan

0 : kesadaran compos mentis

Vital sign : TD 180/120 mmHg

Nadi 88 x/menit

Suhu 37,2 0C

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 11

- -

- -

- -

- -

- -

- -

+ +

+ +

Page 13: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Pernapasan 28 x/menit

Wajah : risus sardonicus (+),trismus (+) 1 cm

Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya

langsung (+/+), reflek cahaya tidak langsung (+/+)

Leher: trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-),

kekakuan otot (+)

Paru : SD Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-),retraksi dinding dada (+)

Jantung : BJ I-II(+) Reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Bising usus (+) menurun, perut seperti papan

Nyeri tekan

Ekstremitas : udem , sianosis ,

rigiditas

Tulang Belakang : opistotonus (+)

A : tetanus derajat 1, Hipertensi urgency

P : Infus RL 20 tpm

Injeksi Metronidazol 4 x 1

Injeksi Ceftriaxon 1 x 2 gr

Injeksi Ranitidine 2 x 1

Captopril 3 x 25 mg

Amlodipine 1 x 10 mg

BC 3 x 1

HCT ½

Clonidine 3 x ½

Tanggal 1 Desember 2012

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 12

- -

- -

- -

- -

- -

- -

+ +

+ +

Page 14: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

S : badan terasa kaku, terutama di bagian kaki

0 : kesadaran compos mentis

Vital sign : TD 170/100 mmHg

Nadi 88 x/menit

Suhu 36,3 0C

Pernapasan 28 x/menit

Wajah : risus sardonicus (+), trismus (+) 2 cm

Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya

langsung (+/+), reflek cahaya tidak langsung (+/+)

Leher: trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-),

kekakuan otot (+)

Paru : SD Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), retraksi dinding dada (+)

Jantung : BJ I-II (+) Reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Bising usus (+) menurun, perut seperti papan

Nyeri tekan

Ekstremitas : udem , sianosis ,

rigiditas

Tulang Belakang : opistotonus (+)

A : Tetanus derajat 1, Hipertensi Urgency

P : Infus RL 20 tpm

Injeksi Metronidazol 4 x 1

Injeksi Ceftriaxon 1 x 2 gr

Injeksi Ranitidine 2 x 1

Captopril 3 x 25 mg

Amlodipine 1 x 10 mg

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 13

- -

- -

- -

- -

- -

- -

+ +

+ +

Page 15: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

BC 3 x 1

HCT ½ - 0 – ½

Clonidine 3 x ½

Sotatic 2 x 1

Tanggal 3 Desember 2012

S : badan dan kaki terasa bertambah kaku

0 : kesadaran compos mentis

Vital sign : TD 170/100 mmHg

Nadi 82 x/menit

Suhu 36,5 0C

Pernapasan 28 x/menit

Wajah : risus sardonicus (+), trismus (+) 3 cm

Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya

langsung (+/+), reflek cahaya tidak langsung (+/+)

Leher: trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-),

kekakuan otot (+)

Paru : SD Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), retraksi dinding dada (+)

Jantung : BJ I-II Reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Bising usus (+) Normal, perut seperti papan,

Nyeri tekan

Ekstremitas : udem , sianosis ,

rigiditas

Tulang Belakang : opistotonus (+)

A : Tetanus derajat 1, Hipertensi Urgency

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 14

- -

- -

- -

- -

- -

- -

+ +

+ +

Page 16: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

P : Infus RL 20 tpm

Injeksi Metronidazol 4 x 1

Injeksi Ceftriaxon 1 x 2 gr

Injeksi Ranitidine 2 x 1

Captopril 3 x 25 mg

Amlodipine 1 x 10 mg

BC 3 x 1

HCT ½ - 0 – ½

Clonidine 3 x ½

Sotatic 2 x 1

Tanggal 4 Desember 2012

S : badan dan kaki terasa bertambah kaku

0 : kesadaran compos mentis

Vital sign : TD 150/90 mmHg

Nadi 88 x/menit

Suhu 36,5 0C

Pernapasan 28 x/menit

Wajah : risus sardonicus (-), trismus (-)

Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya

langsung (+/+), reflek cahaya tidak langsung (+/+)

Leher: trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-),

kekakuan otot (+)

Paru : SD Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung : BJ I-II Reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Bising usus (+) normal, perut seperti papan,

Nyeri tekan

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 15

- -

- -

Page 17: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Ekstremitas : udem , sianosis ,

rigiditas

Tulang Belakang : opistotonus (+)

A : Tetanus derajat 1, Hipertensi urgency

P : Injeksi Metronidazol 4 x 1 tl

Injeksi Ceftriaxon 1 x 2 gr

Injeksi Ranitidine 2 x 1

Captopril 3 x 25 mg

Amlodipine 1 x 10 mg

BC 3 x 1

HCT ½ - 0 – ½

Clonidine 3 x ½

Sotatic 2 x 1

Infus RL 20 tpm

Tanggal 5 Desember 2012

S : badan terasa bertambah kaku

0 : kesadaran compos mentis

Vital sign : TD 160/100 mmHg

Nadi 90 x/menit

Suhu 36,5 0C

Pernapasan 24 x/menit\

Wajah : risus sardonicus (-), trismus (-)

Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya

langsung (+/+), reflek cahaya tidak langsung (+/+)

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 16

- -

- -

- -

- -

+ +

+ +

Page 18: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Leher: trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-),

kekakuan otot (+)

Paru : SD Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung : BJ I-II Reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Bising usus (+) Normal, perut seperti papan,

Nyeri tekan

Ekstremitas : udem , sianosis , rigiditas

Tulang Belakang : opistotonus (+)

A : Tetanus derajat 1, Hipertensi urgency

P : Infus RL 20 tpm

Injeksi Metronidazol 4 x 1 tl

Injeksi Ceftriaxon 1 x 2 gr

Injeksi Ranitidine 2 x 1

Captopril 3 x 25 mg

Amlodipine 1 x 10 mg

BC 3 x 1

HCT ½ - 0 – ½

Clonidine 3 x ½

Sotatic 2 x 1

Tanggal 6 Desember 2012

S : kaku mulai berkurang di bagian kaki

0 : kesadaran compos mentis

Vital sign : TD 160/100 mmHg

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 17

- -

- -

- -

- -

- -

- -+ +

+ +

Page 19: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Nadi 84 x/menit

Suhu 36,2 0C

Pernapasan 24 x/menit

Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya

langsung (+/+), reflek cahaya tidak langsung (+/+)

Leher: trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-),

kekakuan otot (+), trismus (-)

Paru : SD Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung : BJ I-II Reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Bising usus (+) Normal, defense muscular

Nyeri tekan

Ekstremitas : udem , sianosis ,

rigiditas

Tulang Belakang : opistotonus (+)

A : Tetanus derajat 1, Hipertensi urgency

P : Infus RL 20 tpm

Metronidazol 4 x 1 tl

Ceftriaxon 1 x 2 gr

Ranitidine 2 x 1

Captopril 3 x 25 mg

Amlodipine 1 x 10 mg

BC 3 x 1

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 18

+ +

+ +

- -

- -

- -

- -

- -

- -

+ +

+ +

Page 20: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

HCT ½ - 0 – ½

Clonidine 3 x ½

Sotatic 2 x 1

Tanggal 7 Desember 2012 ( pasien pulang)

S : kaku mulai berkurang di bagian kaki

0 : kesadaran compos mentis

Vital sign : TD 140/90 mmHg

Nadi 80 x/menit

Suhu 36,5 0C

Pernapasan 20 x/menit

Wajah : risus sardonicus (-), trismus (-)

Mata : conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya

langsung (+/+), reflek cahaya tidak langsung (+/+)

Leher: trakea di tengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-),

kekakuan otot (+)

Paru : SD Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung : BJ I-II Reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Bising usus (+) Normal, perut seperti papan

Nyeri tekan

Ekstremitas : udem , sianosis ,

rigiditas

Tulang Belakang : opistotonus (+)

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 19

- -

- -

- -

- -

- -

- -

+ +

+ +

Page 21: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

A : Tetanus derajat 1, Hipertensi urgency

P : Captopril 3 x 25 mg

Amlodipine 1 x 10 mg

BC 3 x 1

HCT ½ - 0 – ½

PEMBAHASAN

TETANUS

Definisi

Tetanus merupakan gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan

spasme, yang disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin protein yang kuat yang dihasilkan

oleh Clostiridium tetani.

Klasifikasi Tetanus :1)

1. Generalized Tetanus

Median onset setelah trauma adalah 7 hari (3-14 hari)

Trias Klinis : rigiditas, spasme otot, dan disfungsi otonomik

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 20

Page 22: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Gejala Lain : trismus (peningkatan tonus otot rahang), kontraksi otot wajah

(risus sardonicus), disphagia, kekakuan otot leher, kontraksi otot punggung

(opisthotonus), rigiditas otot abdomen dan ekstremitas.

Komplikasi : sianosis, gagal nafas, aspirasi, obstruksi jalan nafas akut,

2. Local Tetanus

Bentuk yang jarang

Manifestasi hanya terbatas pada otot-otot sekitar luka

Prognosis : baik

3. Neonatal Tetanus

Terjadi pada anak-anak yang dilahirkan dari ibu yang tidak diimunisasi secara

adekuat, terutama setelah perawatan bekas potongan tali pusat yang tidak steril

Onset : 2 minggu pertama kehidupan

Gejala : rigiditas, sulit menelan ASI, iritabilitas dan spasme

4. Cephalic Tetanus

Bentuk jarang tetanus local, setelah trauma kepala atau infeksi telinga

Masa inkubasi : 1-2 hari

Gejala : disfungsi 1 atau lebih saraf cranial (tersering N VII)

Derajat Keparahan : 2)

I (ringan) Trismus ringan sampai sedang, spastisitas generalisata, tanpa

gangguan pernapasan, tanpa spasme, sedikit, atau tanpa disfagia

II (sedang) Trismus sedang, rigiditas nampak jelas, spasme singkat ringan sampai

sedang, gangguan pernafasan sedang dengan frekunsi pernafasan lebih

dari 30, disfagia ringan

III (berat) Trismus berat, spastisitas generalisata, spasme refelk berkepanjangan,

frekuensi pernafasan lebih dari 40, serangan apnea, disfagia berat, dan

takikardi lebih dari 120

IV (sangat berat) Derajat tiga dengan gangguan otonomik berat melibatkan system

kardiovaskular. Hipotensi dan takikardi sering berselingan dengan

hipotensi dan bradikardi, salah satunya dapat meningkat.

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 21

Page 23: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Perjalanan Penyakit

Inkubasi rata-rata 7-10 hari dengan rentang 1-60 hari

Onset bervariasi 1-7 hari

Minggu I : rigiditas dan spasme otot yang parah, gangguan otonomik dimulai

beberapa hari setelah spasme dan bertahan 1-2 minggu. Spasme mulai berkurang

setelah 2-3 minggu tetapi kekakuan bertahan lama. Pemulihan terjadi karena

tumbuhnya akson terminal dan penghancuran toksin. Pemulihan memerlukan waktu

sampai 4 minggu

Komplikasi Tetanus 2)

Sistem Komplikasi

Jalan nafas Aspirasi

Laringospasme/obstruksi

Obstruktif berkaitan dengan sedatif

Respirasi Apnea

Hipoksia

Gagal nafas tipe 1 (atelektasis, aspirasi, penumoni)

Gagal nafas tipe 2 (spasme laryngeal, spasme trunkal

berkepanjangan, sedasi berlebihan)

ARDS

Komplikasi bantuan ventilasi berkepanjangan (pneumoni)

Komplikasi trakeostomi (stenosis trakea)

Kardiovaskular Takikardi, hipertensi, iskemia

Hipotensi, bradikardi

Takiaritmia, bradiaritmia

Asistol

Gagal jantung

Ginjal Gagal ginjal curah tinggi

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 22

Page 24: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Gagal ginjal oligouri

Stasis urin dan infeksi

Gastrointestinal Stasis gaster

Ileus

Diare

Perdarahan

Lain-lain Penurunan Berat badan

Tromboembolus

Sepsis dengan gagal organ multiple

Fraktur vertebra selama spasme

Rupture tendon akibat spasme

Penatalaksanaan umum

Tujuan Pengobatan

Netralisasi dari toksin yang bebas TIG 3000-6000 IM

Menyingkirkan sumber infeksi Debridement luka

Penisillin 10-12juta IV selama 10 hari

Metronidazol 500 mg @ 6 jam atau 1 gram

@ 12 jam

Alternative : eritromisin, tetrasiklin,

kloramfenikol, klindamisin

Pengendalian rigiditas dan spasme Benzodiazepin

Diazepam

Pilihan lain : lorazepam, midazolam

Pengendalian disfungsi otonomik Benzodiazepin

Antikonvulsan

Morfin 20-180 mg

Fenothiazin (klorpromasin)

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 23

Page 25: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Propanolol

MgSO4 pasien terpasang ventilator

HIPERTENSI

Klasifikasi tekanan darah menurut JNC7(3)

Klasifikasi tekanan darah Sistolik (mmHg) Diastolic (mmHg)

NORMAL <120 Dan <80

Prahipertensi 120 – 139 Atau 80 – 89

Hipertensi derajat 1 140 – 159 Atau 90 – 99

Hipertensi derajat 2 ≥ 160 Atau ≥100

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 24

Page 26: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

KERUSAKAN ORGAN TARGET YANG UMUM DIJUMPAI. (4)

1. Jantung

Hipertrofi ventrikel kiri

Angina atau IM

Gagal jantung

2. Otak

Stroke atau TIA

3. Penyakit ginjal kronis

4. Penyakit arteri perifer

5. Retinopati

FAKTOR RESIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR . (4)

Merokok

Obesitas

Kurangnya aktivitas fisik

Dislipidemia

Diabetes Melitus

Mikroalbuminuria atau perhitungan LFG < 60 ml/menit

Umur ( laki-laki > 55 tahun, perempuan >65 tahun)

Riwayat keluarga dengan penyakit jantung premature

EVALUASI PENYAKIT PENYERTA SISTEMIK. (4)

1. Aterosklerosis ( melalui pemeriksaan profil lipid )

2. Diabetes ( melalui pemeriksaaan gula darah)

3. Fungsi ginjal ( dengan pemeriksaan proteinuria, kreatinin serum, serta memperkirakan

laju filtrasi glomerulus )

TUJUAN PENGOBATAN : . (4)

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 25

Page 27: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

1. Target TD <140/90 mmHg, untuk individu berisiko tinggi ( diabetes, gagal ginjal

proteinuria) <130/80 mmHg

2. Penurunan mortalitas dan morbiditas penyakit kardiovaskuler

3. Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria

Tatalaksana hipertensi menurut JNC 7. (4)

Klasifikasi

Tekanan

Darah

TD Terapi obat awal

TDS TDD Tanpa indikasi

yang memaksa

Dengan indikasi memaksa

Pre hipertensi 120-139 80-89 Tidak ada indikasi Obat untuk indikasi memaksa

Gagal jantung : Thiaz, BB.

ACEI, ARB, aldos ant

Resiko penyakit pembuluh

darah korener : Thiaz, BB,

ACEI, CCB

Diabetes : Thiaz, BB,

ACEI, ARB, CCB

Peny. Ginjal kronis :

ACEI, ARB

Pencegahan stroke

berulang : THIAZ, ACEI

HT derajat 1 140-159 90-99 Diuretic jenis

Thiazide, dapat

dipertimbangkan

ACEI, ARB, BB,

CCB

HT derajat 2 ≥ 160 ≥ 100 Kombinasi 2 obat

untuk sebagian besar

kasus umumnya

digunakan diuretika

jenis thiazide dan

ACEI atau ARB atau

BB atau

Krisis hipertensi (1):

adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak ( sistole ≥ 180 dan/atau

diastole ≥ 120 mmHg), pada penderita hipertensi yang memerlukan penanganan segera.

KLASIFIKASI HIPERTENSI KRISIS(3)

Hipertensi emergensi

kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang progresif.

Pada keadaan ini perlu penurunan tekanan darah segera dalam waktu menit/jam

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 26

Page 28: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

Hipertensi urgensi

Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang progresif.

Pada keadaan ini perlu penurunan tekanan darah dalam waktu 24-48 jam.

Krisis hipertensi dapat terjadi pada keadaan : (3)

1. Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi yang

tidak teratur

2. Kehamilan

3. Pengguna NAPZA

4. Penderita dengan rangsangan simpatis tinggi

5. Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

Manifestasi klinis krisis hipertensi : (3)

a. Bidang neurologi : sakit kepala, hilang/kabur penglihatan, kejang, deficit neurologis

fokal, gangguan kesadaran

b. Bidang mata : funduskopi berupa perdarahan retina, eksudat retina, edema papil

c. Bidang kardiovaskuler : nyeri dada, edema paru

d. Bidang ginjal : azotemia, proteinuria, oliguria

e. Bidang obstetrik : preklamsia dengan gejala berupa gangguan penglihatan, sakit

kepala hebat, kejang, nyeri abdomen kuadran atas, gagal jantung kongestif dan oliguri,

serta gangguan kesadaran / gangguan cerebrovaskuler

DAFTAR PUSTAKA

1. Fauci, Braunwald, Kasper, Hauser, Longo, Jameson,Loscalzo. Anaerobic

Infection. In: Harrison Principles of Internal Medicine. 17th ed. USA:Mc Graw

Hill.2008.

2. Ismanoe G. Tetanus. In:Ilmu Penyakit Dalam. 5th ed. Jakarta :Interna

Publishing.2009.

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 27

Page 29: Kasus Dr.amrita Anita Ongkowidjojo (406117033)

Laporan kasus Anita Ongkowidjojo 406117033

3. Ringkasan eksekutif krisis hipertensi 2008. Available at : www.inash.or.id

4. Sudoyo Aru.W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V Jilid II. Jakarta:

Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2009

Kepaniteraan Ilmu Penyakit DalamUniversitas Tarumanagara RSUD KudusPeriode 12 November 2012-19Januari 2013 Page 28