kasus dilema etik dalam keperawatanmaternitas

4
Kasus Dilema Etik Dalam Keperawatan Maternitas Ny. A sedang hamil 5 bulan (kehamilan pertama) dan terdiagnosa kanker rahim. Dokter menyarankan untuk mengangkat rahim Ny. A dan menggugurkan kandungannya dan keluarga Ny.A termasuk suaminya menyetujui saran dokter tersebut.Akan tetapi Ny.A tidak mau mengangkat rahimnya dan menggugurkan kandungannya. Ny. A merasa tidak berguna lagi karena tidak bisa memberikan keturunan kepada suaminya jika rahimnya diangkat dan kandungannya digugurkan. Pemecahan kasus berdasarkan pemecahan dilema etik menurut Kozier dan Erb 1.Mengembangkan data dasar. a. Siapa yang terlibat Ny.A sebagai bagian dari anggota keluarga dan terdiagnosa menderita kanker rahim. Keluarga sebagai lingkungan terdekat pasien. Suami Ny.A Perawat dan dokter sebagi pelaksana yang memberikan pelayanan kesehatan. Janin yang berisiko terpengaruh terhadap kondisi Ny.A b.Apa tindakan yang diusulkan Berusaha berkomunikasi terpeutik kepada Ny.A Memberitahu keputusan dokter kepada Ny.A dan keluarga bahwa mengangkat rahim adalah jalan yang terbaik demi keselamatan Ny.A c. Maksud dari tindakan yang diusulkan

Upload: suryaningsihkesdam

Post on 24-Apr-2015

1.211 views

Category:

Documents


154 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Dilema Etik Dalam KeperawatanMaternitas

Kasus Dilema Etik Dalam Keperawatan Maternitas

 

Ny. A sedang hamil 5 bulan (kehamilan pertama) dan terdiagnosa kanker rahim. Dokter

menyarankan untuk mengangkat rahim Ny. A dan menggugurkan kandungannya dan

keluarga Ny.A termasuk suaminya menyetujui saran dokter tersebut.Akan tetapi Ny.A tidak

mau mengangkat rahimnya dan menggugurkan kandungannya. Ny. A merasa tidak berguna

lagi karena tidak bisa memberikan keturunan kepada suaminya jika rahimnya diangkat dan

kandungannya digugurkan.

Pemecahan kasus berdasarkan pemecahan dilema etik menurut Kozier dan Erb

1.Mengembangkan data dasar.

a. Siapa yang terlibat

Ny.A sebagai bagian dari anggota keluarga dan terdiagnosa menderita kanker rahim.

Keluarga sebagai lingkungan terdekat pasien.

Suami Ny.A

Perawat dan dokter sebagi pelaksana yang memberikan pelayanan kesehatan.

Janin yang berisiko terpengaruh terhadap kondisi Ny.A

b.Apa tindakan yang diusulkan

Berusaha berkomunikasi terpeutik kepada Ny.A

Memberitahu keputusan dokter kepada Ny.A dan keluarga bahwa mengangkat rahim

adalah jalan yang terbaik demi keselamatan Ny.A

c. Maksud dari tindakan yang diusulkan

Agar trust dapat terbina sehingga komunikasi yang dilakukan dapat mencapai tujuan

yaitu Ny..A mau mengangkat rahimnya dan menggugurkan kandungannya.

d. Apa konsekuensi dari tindakan

Apabila Ny.A mau melakukan pengangkatan rahim, Ny.A tidak akan bisa memberikan

keturunan bagi suaminya.

Apabila Ny.A tidak mau melakukan pengangkatan rahimnya, itu akan mengancam

keselamatan Ny. A dan janinnya.

2. Identifikasi Konflik 

Perawat berada dalam dua kondisi yang sangat bertolak belakang yaitu mengikuti kemauan

Ny.A yang tidak mau melakukan pengangkatan rahim atau mengikuti saran dokter yang telah

didukung pihak keluarga untuk melakukan pengangkatan rahim

Page 2: Kasus Dilema Etik Dalam KeperawatanMaternitas

3. Tindakan alternatif terhadap tindakan yang diusulkan

Menuruti : Ny.A mau menjalankan saran dokter

Tindakaan alternative : melakukan pengangkatan rahim dan memberikan pelayanan

terbaik kepada Ny.A.

Konsekuensi : Ny.A tidak akan bisa memberikan keturunan kepada suaminya karena

rahimnya telah diangkat dan melanggar prinsip otonomi (hak klien menentukan nasib

sendiri).

Tidak menuruti : Ny.A tidak mau menjalankan saran dokter

Tindakan alternatif : Menyarankan untuk melakukan kemoterapi

Konsekuensi : Jika Ny.A tidak maumenjalankan saran dokter, maka keselamatan

Ny.A dan janinnya terancam.

4.Menetapkan siapa pembuat keputusan.Pengambil keputusan yang tepat adalah Ny.A itu

sendiri

Autonomy

Perawat memberikan pilihan kepada Ny.A untuk setuju dengan saran dokter untuk

mengangkat rahimnya atau mempertahankan kandungannya.

Informed Consent

Perawat meminta persetujuan dari Ny.A dan keluarga sebelum melakukan tindakan

pengangkatanrahim yang di anjurkan oleh dokter. Apabila Ny. A dan keluarga tidak setuju,

maka tindakan tidak dapat dilakukan tetapi apabila disetujui, sebelum perawat melakukan

informed consent kepada keluarga, perawat menjelaskan dengan lengkap resiko dan

keuntungan yang akan terjadi.

Beneficence

Perawat mengatasi kondisi yang membahayakan Ny.A dengan cara pengangkatan rahim yang

dilakukan demi keselamatan Ny.A

Perawat menjelaskan yang sebenarnya kepada Ny. A dan keluarga tentang kondisi yang dapat

membahayakan Ny.A agar Ny. A dan keluarga dapat membuat keputusan yang terbaik.

Avoiding Killing

Perawat berusaha menyelamatkan kehidupan Ny.A dengan cara yang terbaik yaitu dengan

pengangkatan rahim.

5. Identifikasikan kewajiban perawat

Sebagai konselor perawat dapat memberikan saran dan masukan yang dapat dilakukan untuk

mengatasi masalah Ny. A

Sebagai pemberi pelayanan kesehatan berdasarkan prinsip moral yang berlaku

Page 3: Kasus Dilema Etik Dalam KeperawatanMaternitas

6. Membuat keputusan

Ny.A mau melakukan saran dokter, untuk  menjalankan kemoterapi dan pengangkatan rahim,

sehingga keselamatan Ny.A terselamatkan.