kasus audit pt telkom

14
KASUS AUDIT PT. TELKOM A. Latar Belakang Perseroan Terbatas Telekomunikasi Indonesia. Tbk yang lebih sering kita dengar PT. TELKOM. Memiliki reputasi baik di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan New York Stock Exchange. Dengan demikian TELKOM mempunyai PR tiap akhir tahun untuk memberikan laporan keuangannya melalui United States Sekurities And Exchange Commission (SEC). Dengan berjalannya waktu, terjadi masalah pada tahun 2002. Dimana PT TELKOM membuat mekanisme tender untuk mengaudit keuangannya. Pada saat itu yang memenangkan tender adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) Haryanto Sahari dan Rekan akan tetapi karena ada sesuatu hal KAP tersebut mundur dan digantikan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Eddy Pianto Simon. Dalam perjalan pengauditan oleh KAP ini juga tak semulus perjalanannya karena ada berbagai masalah. Sehingga BAPPEPAM LK menjatuhkan sanksi terhadapnya. Audit PT. Telekomunikasi Indonesia Untuk melakukan audit atas Laporan Konsolidasi Keuangan dalam rangka pelaksanaan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Buku 2002, Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. menunjuk Kantor Akuntan 1

Upload: mirahdave

Post on 16-Feb-2016

1.536 views

Category:

Documents


231 download

DESCRIPTION

Kasus Audit Pt Telkom

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Audit Pt Telkom

KASUS AUDIT PT. TELKOM

A. Latar Belakang

Perseroan Terbatas Telekomunikasi Indonesia. Tbk yang lebih sering kita dengar PT.

TELKOM. Memiliki reputasi baik di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan New York Stock

Exchange. Dengan demikian TELKOM mempunyai PR tiap akhir tahun untuk memberikan

laporan keuangannya melalui United States Sekurities And Exchange Commission (SEC).

Dengan berjalannya waktu, terjadi masalah pada tahun 2002. Dimana PT TELKOM

membuat mekanisme tender untuk mengaudit keuangannya. Pada saat itu yang

memenangkan tender adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) Haryanto Sahari dan Rekan akan

tetapi karena ada sesuatu hal KAP tersebut mundur dan digantikan oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP) Drs. Eddy Pianto Simon. Dalam perjalan pengauditan oleh KAP ini juga tak

semulus perjalanannya karena ada berbagai masalah. Sehingga BAPPEPAM LK

menjatuhkan sanksi terhadapnya.

Audit PT. Telekomunikasi Indonesia

Untuk melakukan audit atas Laporan Konsolidasi Keuangan dalam rangka

pelaksanaan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Buku 2002, Perusahaan

Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. menunjuk Kantor Akuntan Publik

(KAP) Drs. Eddy Pianto. Pada audit ini disusun oleh PT TELKOM selaku induk perusahaan

yang didalamnya berisi laporan keuangan masing-masing anak perusahaannya. Audit

keuangan masing-masing anak perusahaan oleh auditor independen, Salah satu anak

perusahaan yang laporan keuangannya tahun 2002-nya dimasukan adalah PT.

Telekomunikasi Seluler (TELKOMSEL). Bahwa audit TELKOMSEL dilakukan oleh KAP

Haryanto Sahari dan Rekan, bahwa kaitannya KAP Haryanto Sahari melanggar undang-

undang nomor 5 tahun 1999. Dimana dengan sengaja memberi interpretasi yang salah

terhadap PT Telkom, PT Telkomsel dan United States Securities and Exchange Commission

mengenai ketentuan standar audit Amerika.

1

Page 2: Kasus Audit Pt Telkom

Dengan demikian menghalangi KAP Eddy Pianto untuk melakukan audit dan

meminta kejelasan sebagai first layer dalam pengauditan sebelumnya, sehingga auditor

kedua tesebut mengalami kesulitan. Karena banyak hal-hal yang harus dikaji ulang, dimana

KAP Eddy Pianto dapat meneruskan hasil audit yang sebelumnya telah dilakukan oleh KAP

Haryanto Sahari. Hal tersebut menyebabkan KAP Eddy Pianto terhalangi untuk bersaing di

lantai bursa.

Karena audit Telkomsel mengacu pada standar audit Amerika maka harus mengikuti

aturan SEC. PT Telkomsel membuka bursa di New York Stock Exchange, dengan demikian

aturan luar negeri tempat NYSE harus diikuti. Yakni salah satunya yang harus dijalani adalah

filling 20-F yaitu form laporan keuangan dan laporan manajemen dengan KAP yang

terpercaya.

Sebagai perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa, PT Telkom mempunyai

kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangannya yang telah diaudit oleh auditor

independent secara berkala tiap tahunnya.

Sedangkan syarat-syarat auditor untuk mengaudit Telkomsel haruslah KAP yang

mempunyai kriteria sebagai berikut :

1. Kualitas audit yang optimal

2. Ketepatan waktu penyelesaian audit

3. Harga jasa yang wajar

4. Merupakan akuntan publik Indonesia yang mempunyai afiliasi dengan Kantor Akuntan

Publik Internasional yang termasuk 5 (lima) besar dunia

5. Mempunyai rencana untuk peningkatan internal control dari perseroan guna mendukung

kualitas laporan keuangan perseroan tanpa mengurangi kualitas dan independensi audit.

Penolakan KAP Eddy Pianto Oleh Thornton International Sebagai  Member

Firm Agreement

Kantor Akuntan Publik (KAP) Eddy Pianto adalah suatu kantor akuntan publik yang

telah mendapatkan izin usaha berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor : KEP-718/KM.17/1998. Bahwa berdasarkan Keputusan Dewan

Komisaris no. 013/KEP/DK/2002 tanggal 29 November 2002 tentang Penggantian Auditor

PT Telkom Tahun Buku 2002 menyetujui dan mengesahkan KAP Eddy Pianto, sebagai

2

Page 3: Kasus Audit Pt Telkom

auditor utama PT Telkom tahun buku 2002. Dan KAP EP-pun Terdaftar di Bapepam

berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 282/PM/STTD-

Ap/2000.

Berdasarkan appointment letter tertanggal 6 Juni 2001, ditunjuk oleh PT. Grant

Thornton Indonesia sebagai Member Firm dan berdasarkan Adendum Grant Thornton

International Member Firm Agreement, yang berlaku efektif samapai 10 Mei 2001 dan

Kantor Audit Publik Eddy Pianto berkedudukan sebagai regional firm dari Grent Thornton

International.

Berdasarkan pasal 2.2 KAP Eddy Pianto sebagai regional firm, memiliki hak dan

kewajiban yang sama dengan Grant Thornton Indonesia sebagai member Thornton

Internasional. berdasarkan surat dari David McDonnell, Chief Executive Grant Thornton

International, kepada Dirjen Lembaga Keuangan Republik Indonesia, ref. DMCD/RAL

tanggal 8 Oktober 2001, menyatakan :

a. Grant Thornton Indonesia adalah full member dari Grant Thornton International

b. KAP Eddy Pianto berasosiasi dengan Grant Thornton Indonesia dan berhak

mengaudit atas nama Grant Thornton

Berdasarkan surat tanggal 4 Desember 2002 kepada Grant Thornton Indonesia,

Grant Thornton International menyatakan KAP Eddy Pianto dapat melakukan pekerjaan

audit atas Laporan Keuangan PT. Telkom tahun Buku 2002 dalam rangka filing Form 20-F

ke SEC, tanpa ada kewajiban bagi Grant Thornton International untuk terasosiasi dengan

pekerjaan audit tersebut. Dengan demikian independensi KAP EP tidak disusupi

kepentingan dari afiliasinya secara langsung dan sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.

Pada kuartal pertama tahun 2003 KAP Eddy Pianto tercatat di pasar modal

berwenang mengaudit laporan keuangan terhadap 332 (tiga ratus tiga puluh dua) perusahaan

di Bursa Efek Jakarta.

Menurut Withdrawal Agreement tertanggal 13 Februari 2003, Member Firm

Agreement antara Grant Thornton International dengan Grant Thornton Indonesia/ KAP

Eddy Pianto berakhir pada tanggal 31 Maret 2003, namun KAP Eddy Pianto tetap berhak

melakukan pekerjaan audit atas nama Grant Thornton berdasarkan engagement letter yang

telah ditandatangani sebelum tanggal withdrawal agreement tersebut. untuk memahami US

3

Page 4: Kasus Audit Pt Telkom

GAAS dan GAAP dalam rangka filing Form 20-F, KAP Eddy Pianto meminta bantuan dari

Mark Iwan, Certified Public Accountant independen yang bukan merupakan partner dari

Grant Thornton, LL.P, untuk memberi pelatihan dan konsultasi.

Pada tanggal 17 Februari 2003 Grant Thornton International menerbitkan iklan di

harian Jakarta Post yang pada pokoknya menyatakan hubungan afiliasi/membership antara

Grant Thornton International dengan PT. Grant Thornton Indonesia dan KAP Eddy Pianto

berakhir pada tanggal 31 Maret 2003. Dengan adanya pemberitaan tersebut PT Telkom

meminta jaminan kepada KAP Eddy Pianto akan keabsahan Iwan Mark tersebut yang bukan

partner dari Thornton International. KAP EP berdalih bahwa akan tetap menjadi Member

Firm Thornton sampai akhir Maret 2003, dengan demikian auditnya mendompleng nama

Thornton. KAP Eddy Pianto memberikan keyakinan dan jaminan bahwa SEC reviewer yang

terlibat memiliki kualifikasi dan kompetensi profesional serta memenuhi persyaratan SEC.

Disamping itu sebagai KAP non Amerika Serikat, KAP Eddy Pianto dengan dukungan SEC

reviewer yang mereka kontrak akan memenuhi ketentuan yang berlaku di SEC khususnya

regulasi S-X yang mengatur kualifikasi auditor asing (non-US). Karena waktunya sangat

terbatas KAP EP meminta hasil audit yang dahulu pernah dilakukan oleh KAP Haryanto

Sahari, akan tetapi KAP HS meminta izin untuk melihat 20-F seluruhnya terlebih dahulu.

Permintaan tersebut ditolak oleh PT Telkom karena waktunya yang sangat krusial serta

tidak ada hubungannya antara PT Telkom dengan KAP HS, juga untuk segera dilaporkan ke

SEC. Oleh karena itu, KAP HS-pun menolak untuk memberi tahu akan hasil audit yang

pernah dilakukannya, serta KAP HS tidak memberi izin kepada KAP Eddy Pianto untuk

mengacu pada hasil audit sebelumnya. PT Telkom berpendapat tidak memerlukan izin dari

KAP HS untuk melampirkan opininya.

Pada tanggal 25 Maret 2003 PwC Amerika Serikat Meminta Thornton International

Amerika Serikat untuk menginformasikan kepada SEC bahwa Thornton AS tidak berafiliasi

dengan Grant Thornton Indonesia /KAP Eddy Pianto. berdasarkan surat SEC kepada PT.

Telkom tertanggal 29 April 2003, SEC menyatakan tidak dapat menerima Form 20-F yang

disampaikan oleh PT. Telkom dengan alasan-alasan sebagai berikut :

a. Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Telkom Tahun Buku 2002 belum mendapatkan

quality control dari Grant Thornton LL,P., selaku US Affiliate KAP Eddy Pianto

4

Page 5: Kasus Audit Pt Telkom

b. Terlapor tidak memberikan ijin untuk dimasukkannya Laporan Audit Terlapor atas

Laporan Keuangan PT. Telkomsel Tahun Buku 2002 dalam Form 20-F PT. Telkom

c. Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Telkom Tahun Buku 2002 yang dimasukkan

dalam Form 20-F PT. Telkom tidak disertai dengan Laporan Audit atas Laporan

Keuangan anak perusahaan PT. Telkom lainnya yang juga diacu oleh KAP Eddy

Pianto

Dengan adanya penolakan tersebut Kantor Audit Publik Eddy Pianto izin usahanya

dibekukan oleh BAPPEPAM LK dan tidak boleh berada dibursa selama waktu tertentu.

Karena menjadikan saham PT Telkom anjlok.

Sanksi Terhadap KAP Eddy Pianto

Bahwa berdasarkan Surat Bapepam kepada KAP Eddy Pianto Nomor :

S-1381/PM/2003 tanggal 16 Juni 2003 perihal Kewajiban untuk Tidak Melakukan Kegiatan

Usaha di Bidang Pasar Modal, Bapepam mewajibkan Eddy Pianto Simon, partner KAP

Eddy Pianto, untuk tidak melakukan kegiatan usaha di pasar modal terhitung sejak tanggal

surat ini sampai diputuskan lebih lanjut oleh Bapepam. Keputusan tersebut didasarkan pada

penolakan Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Telkom tahun Buku 2002 oleh SEC yang

menyebabkan perdagangan saham PT. Telkom yang tercatat di New York Stock Exchange

dalam bentuk IDR dihentikan sementara dan diduga menyebabkan harga saham PT. Telkom

di Bursa Efek Jakarta turun secara signifikan dari harga penutupan sehari sebelumnya, serta

memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap penurunan Indeks Harga Saham

Gabungan. Maka KAP Jimmy Budhi menjadi pengganti KAP Eddy Pianto.

Karena first layer tidak digunakan maka jasa audit ini merosot dan berimbas pada

persaingan jasa audit. Para pemegang saham menjadi enggan untuk menggunakan jasa

Kantor Audit Publik yang independen dan merosotnya kepercayaan pada aouditor lokal.

KAP Haryanto Sahari dan rekan menimbulkan ketidakpastian usaha bagi auditor karena

kewenangan mereka untuk melakukan kegiatan jasa audit dapat dipermasalahkan oleh

sesama auditor yang seharusnya saling bekerjasama dan menghormati satu sama lain.

5

Page 6: Kasus Audit Pt Telkom

Pelanggaran Pasal 107 Undang-undang nomor 8 Tahun 1995 Oleh KAP Haryanto

Sahari Dan Rekan

Dalam Pasal 107,

“Setiap Pihak yang dengan sengaja bertujuan menipu atau merugikan Pihak lain atau

menyesatkan Bapepam, menghilangkan, memusnahkan, menghapuskan, mengubah,

mengaburkan, menyembunyikan, atau memalsukan catatan dari Pihak yang memperoleh

izin, persetujuan, atau pendaftaran termasuk Emiten dan Perusahaan Publik diancam

dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak

Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).”

Dalam pasal tersebut dapat dikaji apabila ada pihak yang bertujuan untuk merugikan

atau menyesatkan. Dalam kasus diatas dapat dilihat KAP Haryanto Sahari dan rekan

mencoba untuk menyesatkan dan merugikan. Merugikan para pemegang saham dari

perseroan induk maupun anak perusahaannya yakni TELKOM dan TELKOMSEL. Karena

hasil auditnya tidak dibeikan izin maka KAP Eddy Pianto dan rekan mengalami kesulitan

dalam mengacu auditnya.

Yang tidak relevan adalah permintaan KAP HS untuk melihat keseluruhan form 20-

F yang tidak ada hubungannya dengan mereka sama sekali. Bahkan, jika itu merupakan

alasan mereka untuk tidak memberikan izin merupakan alasan yan tidak berdasar hukum

sama sekali. Sebagai first layer, KAP HS seharusnya memberikan kemudahan bagi KAP

selanjutnya yang akan menggatikannya. Dalam peraturan pasar modal yang dikeluarkan

oleh Bapepam tidak memperbolhkan persaingan yang tidak sehat. Sebagai sesama auditor

seharusnya saling menghormati dan tidak saling menjatuhkan reputasi.

“Mengaburkan” dan “menyembunyikan” dalam pasal tersebut juga dapat diterapkan

pada kepada tindakan yang dilakukan oleh KAP HS. Mengaburkan karena tidak

mengizinkan acuan sehingga KAP EP harus memulainya lagi dari bawah tanpa tahu

dokumen-dokumen apa saja yang pernah di audit. Dan menyembunyikan hasil audit beserta

opininya sehingga PT telkom melakukan inpermission atas hasil kerja KAP HS yang saat itu

waktunya sangat terbatas.

Dengan demikian pasal 107 ini dapat diterapkan pada kasus yang menimpa Kantor

Audit Publik (KAP) Haryanto Sahari dan rekan yang telah merugikan PT Telekomunikasi

Indonesia. Tbk (Telkom), PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), Kantor Audit Publik

6

Page 7: Kasus Audit Pt Telkom

(KAP) Eddy Pianto dan rekan, Bapepam, dan SEC. Karena kecerobohannya tersebut indeks

harga saham gabungan Telkom anjlok dan mengalami kerugian karena adanya isu tidak

transparansi keuangannya.

Sumber :

http://thewinner13.blogspot.co.id/2014/04/pasar-modal-kasus-audit-pt-telkomsel.html

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kantor Akuntan Publik (KAP) Haryanto Sahari Dan Rekan Merugikan PT.

Telekomunikasi Indonesia. Tbk (PT. TELKOM) dan Kantor Akuntan Publik (KAP)

Eddy Pianto Dalam Pandangan Undang-undang Pasar Modal?

Pembahasan :

Kantor Akuntan Publik (KAP) Haryanto Sahari dan Rekan melakukan penolakan

atas izin audit sebagai first layer. Yaitu auditor pertama yang menjadi acuan dalam

melakukan audit lanjutan oleh second layer-nya yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP)

Eddy Pianto dan rekan. Penolakan izin tersebut juga membuat KAP EP kesulitan dalam

mendapatkan opini hasil keuangan sebelumnya baik hasil audit keuangan holding

perseroan yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk maupun hasil audit anak

perusahaannya yaitu PT Telekomunikasi Selular. Selain itu, kerugian yang dilakukan

oleh KAP HS juga merugikan KAP EP yaitu berlarut-larutnya audit padahal waktu untuk

penyerahan laporan keuangan sudah ditunggu oleh Bapepam dan SEC. Dengan terjadinya

pengunduran hasil laporan, KAP EP mendapat sanksi dari Bapepam yaitu pembekuan

izin usaha di lantai bursa. Selain merugikan langsung kepada beberapa pihak, perbuatan

KAP HS membuat indeks harga saham gabungan merosot dan merugikan negara.

Penolakan izin tehadap hasil audit sebelumnya KAP HA yang merupakan member PwC

International dan karena tidak diperbolehkan untuk melihat 20-F milik Telkom. Padahal

PwC Amerika tidak berasosiasi dengan KAP HS karena KAP HS merupakan badan

usaha yang didirikan di Indonesia dan memakai hukum Indonesia, dengan demikin tidak

relevan apabila KAP HS memeriksa seluruh 20-F tanapa dasar hukum yang jelas. Karena

7

Page 8: Kasus Audit Pt Telkom

kejadian dan peristiwa ada di Indonesia maka KAP HS harus mengikuti aturan yang

berlaku umum di Indonesia khususnya ketentuan-ketentuan di pasar modal.

2. Bagaimana Kedudukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Eddy Pianto Dalam Kasus

Penolakan Hasil Audit PT. Telekomunikasi Indonesia. Tbk?

Pembahasan :

Kedudukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Eddy Pianto dan Rekan merupakan

korban yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Haryanto Shari dan Rekan.

KAP EP mendapatkan sanksi dari Bapepam dan tidak boleh beroperasi dulu di lantai

bursa untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan perseroan. Padahal pada kuartal

pertama di tahun 2002 KAP EP telah diprcaya oeh 332 (tiga ratus tiga puluh dua)

perseroan untuk diaudit hasil keuangannya. Dan sekitar 59 perusahan atau 29%

peruahaan telah berhasil diaudit oleh KAP tersebut. Walaupun tidak melakukan audit

dengan sempurna terhadap laporan hasil keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk,

akan tetapi itu bukan pure kesalahannnya. Dengan demikian, KAP EP menjadi korban

atas pelanggaran pasal 107 Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

3. Bagaimana Putusan Terhadap Kantor Akuntan Publik (AKB) Haryanto Sahari Dan

Rekan?

Pembahasan :

Kantor Akuntan Publik (KAP) Haryanto Sahari dan Rekan, member firm dari

kantor akuntan publik asing Pricewaterhouse Coopers (PwC) terbukti bersalah. Dengan

demikian KAP Haryanto Sahari dan Rekan harus membayar denda sebesar Rp

20.000.000.000,00 (dua puluh milyar rupiah) dan di setorkan ke kas negara sebagai

setoran penerimaan negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal

Anggaran Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Jakarta I beralamat di jalan Ir. H.

Juanda nomor 19 melalui bank pemerintah dengan kode penerimaan 1212 dan harus

dibayar lunas paling lambat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya

pemberitahuan putusan ini, dengan denda keterlambatan Rp. 10.000.00,00 (sepulu juta

rupiah) per hari untuk setiap hari keterlambatan tidak melaksanakan putusan ini. Putusan

ini dibuat hari senin tanggal 21 Juni 2004.

8

Page 9: Kasus Audit Pt Telkom

C. Saran

Profesionalitas seorang auditor dalam menjalankan tugasnya merupakan aset penting

yang harus dimiliki. Saling menghargai sesama profesi dan menjalankan tugas sebaik-

baiknya adalah tujuan dari setiap pekerjaan. Minimal tidak membuat orang susah, dengan

bagusnya sikap dan sifat Kantor Akuntan Publik yang ada di Indonesia akan membuat

reputasi saham di pasar akan membaik. Dan banyak investor yang akan menanamkan

modalnya di Indonesia. Dengan adanya reputasi baik tersebut, perekonomian Indonesia di

mata dunia akan mendapatkan tempat yang baik bula. Sehingga semakin banyak perseroan-

peseroan dari Indonesia mendapatkan perilaku yang baik juga di bursa asing.

Simbiosis mutualisme antara perseroan dan auditor adalah hal yang tidak dapat

dipisahkan. Karena kedua organ tersebut saling membutuhkan. Perbaikan-perbaikan akan

konsep dan fair game dalam usaha harus benar-benar dilaksanakan. Sehingga tidak terjadi

gesekan atas kepentingan-kepentingan yang dilakukan oleh oknum yang ada di pasar modal.

9