audit kasus

26
1 AUDIT KASUS AUDIT KASUS Pembimbing : Pembimbing : DR. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) DR. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Oleh : Oleh : Denny Khusen Denny Khusen

Upload: budi-iman-santoso

Post on 20-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Nearmiss

TRANSCRIPT

11

AUDIT AUDIT

KASUSKASUS

Pembimbing :Pembimbing :

DR. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K)DR. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K)

Oleh :Oleh :

Denny KhusenDenny Khusen

PendahuluanPendahuluan

Audit kasus Audit kasus salah satu elemen dari salah satu elemen dari clinical governance,clinical governance, untuk memastikan untuk memastikan standarisasi tertinggi dari pelayanan standarisasi tertinggi dari pelayanan klinik pada semua sistem kesehatan klinik pada semua sistem kesehatan sehingga kualitas pelayanan secara sehingga kualitas pelayanan secara kontinu ditingkatkankontinu ditingkatkan

22

Penilaian SistematisPenilaian Sistematis

• Sudah dilaksanakan sebagaimana Sudah dilaksanakan sebagaimana seharusnyaseharusnya

• Praktek sesuai dengan standar Praktek sesuai dengan standar

• Praktek sesuai panduan pelayanan Praktek sesuai panduan pelayanan medismedis

• Praktek klinis sesuai perkembangan ilmuPraktek klinis sesuai perkembangan ilmu

• EvidenceEvidence yang sah & mutakhir telah yang sah & mutakhir telah diterapkanditerapkan

33

Tujuan AuditTujuan Audit

• Menentukan kualitas pelayanan pada Menentukan kualitas pelayanan pada suatu kasussuatu kasus

• Melakukan analisis data untuk Melakukan analisis data untuk melihat kesesuaian antara pelayanan melihat kesesuaian antara pelayanan yang telah diberikan dibandingkan yang telah diberikan dibandingkan dengan standarisasi yang adadengan standarisasi yang ada

44

Manfaat AuditManfaat Audit

• Audit kasus bermanfaat sebagai sarana untuk Audit kasus bermanfaat sebagai sarana untuk pelatihan dan pendidikan dalam melakukan audit pelatihan dan pendidikan dalam melakukan audit klinik sebagai PPDS-1 di Departemen Obstetri & klinik sebagai PPDS-1 di Departemen Obstetri & Ginekologi FKUIGinekologi FKUI

• Hasil audit dapat dijadikan dasar untuk penilaian Hasil audit dapat dijadikan dasar untuk penilaian kinerja dan peningkatan pelayanan Departemen kinerja dan peningkatan pelayanan Departemen Obstetri & Ginekologi FKUI masa datangObstetri & Ginekologi FKUI masa datang

• Menetukan manajemen dan memberikan asupan Menetukan manajemen dan memberikan asupan peningkatan kualitas pelayanan selanjutnya dengan peningkatan kualitas pelayanan selanjutnya dengan pendekatan lebih berfokus pada pasien dan kualitas pendekatan lebih berfokus pada pasien dan kualitas pelayanan di Departemen Obstetri & Ginekologi RSCMpelayanan di Departemen Obstetri & Ginekologi RSCM

55

Langkah-Langkah Audit Langkah-Langkah Audit

1.Identifikasi insiden yg akan diinvestigasi1.Identifikasi insiden yg akan diinvestigasi

2.Tentukan tim investigator2.Tentukan tim investigator

3.Kumpulkan data3.Kumpulkan data

4.Petakan kronologi kejadian (kronologi naratif, timeline, 4.Petakan kronologi kejadian (kronologi naratif, timeline,

tabular timeline, time person grid)tabular timeline, time person grid)

5.Identifikasi masalah (CMP) brainstorming, brainwriting,5.Identifikasi masalah (CMP) brainstorming, brainwriting,

nominal group techniquenominal group technique

6.Analisis informasi (5 why’s, analisis perubahan,6.Analisis informasi (5 why’s, analisis perubahan,

penghalang, fish bone)penghalang, fish bone)

7.Rekomendasi7.Rekomendasi

66

1.Identifikasi insiden yg 1.Identifikasi insiden yg akan diinvestigasiakan diinvestigasi

77

2.Menyusun tim investigasi2.Menyusun tim investigasi

88

3.Mengumpulkan data3.Mengumpulkan data

99

4.Memetakan Kronologi 4.Memetakan Kronologi kejadiankejadian

Waktu

Kejadian

Informasi Tambahan

Good Practice

Masalah Pelayanan

1010

5. Mengidentifikasi Masalah5. Mengidentifikasi Masalah

1111

6. Analisis Informasi6. Analisis Informasi

• 5 why’s5 why’s

• Analisis perubahanAnalisis perubahan

• PenghalangPenghalang

• Fish boneFish bone

1212

7. Rekomendasi7. Rekomendasi

Akar Masalah Rekomendasi Tingkat Pengambilan Keputusan

-Ketua Program Studi-Koordinator Pendidikan-Koordinator pelayanan medik Obstetri & Ginekologi-PPDS Obstetri & Ginekologi

1313

KesimpulanKesimpulan

1414

SaranSaran

1515

Daftar PustakaDaftar Pustaka

1616

InputInput

• SDM memadaiSDM memadai

• Tim kompeten dlm Tim kompeten dlm tgs masing-masingtgs masing-masing

1717

InputInput• Perencanaan awal Perencanaan awal

disusun dengan baikdisusun dengan baik

• Sarana prasarana Sarana prasarana tersedia memadaitersedia memadai

• Status keuangan Status keuangan baikbaik

1818

ProsesProses

• Tim terorganisir dlm tugasnyaTim terorganisir dlm tugasnya

• Pelaksanaan tugas sesuai rencana awalPelaksanaan tugas sesuai rencana awal

• SOP sesuai standarSOP sesuai standar

• Adanya standar pelayanan medik untuk kasus Adanya standar pelayanan medik untuk kasus gawat daruratgawat darurat

• Melaksanakan tugas secara efektif & efisienMelaksanakan tugas secara efektif & efisien

• Tim memiliki pengetahuan baik dalam diagnosa & Tim memiliki pengetahuan baik dalam diagnosa & penangananpenanganan

• Koreksi, korektif, & preventif sesuai standarKoreksi, korektif, & preventif sesuai standar

• Audit maternal-perinatal, manajemen risiko, Audit maternal-perinatal, manajemen risiko, laporanlaporan

• Jaga mutu & pemeliharaan peralatan medikJaga mutu & pemeliharaan peralatan medik1919

OutputOutput

• Dapat memberikan hasil terbaikDapat memberikan hasil terbaik

• Kualitas pelayanan terstandarisasiKualitas pelayanan terstandarisasi

• Kepuasan pelayanan oleh pasienKepuasan pelayanan oleh pasien

• Rasio kematian ibu atau MMR < 300/100.000 Rasio kematian ibu atau MMR < 300/100.000 KHKH

• Angka kematian perinatal <60/1000, AK Angka kematian perinatal <60/1000, AK neonatal <30/1000, AK lahir mati <30/1000neonatal <30/1000, AK lahir mati <30/1000

• Angka Seksio sesaria < 20%Angka Seksio sesaria < 20%

• Respon time penanganan pasien emergencyRespon time penanganan pasien emergency

2020

2121

ETIK, DISIPLIN DAN HUKUMETIK, DISIPLIN DAN HUKUM

ETIKETIK DISIPLINDISIPLIN HUKUMHUKUM1.1. Dibuat dan disepakati oleh Dibuat dan disepakati oleh

organisasi profesi (IDI)organisasi profesi (IDI)2.2. Kode EtikKode Etik3.3. Diatur, norma prilaku Diatur, norma prilaku

pelaksanaan profesipelaksanaan profesi4.4. Sanksi, yaitu moral psikologisSanksi, yaitu moral psikologis5.5. Yang mengadili: Yang mengadili:

Ikatan/organisasi profesi terkait; Ikatan/organisasi profesi terkait; Majelis Kehormatan Etik Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK), Panitia Kedokteran (MKEK), Panitia Pertimbangan dan Pembinaan Pertimbangan dan Pembinaan Etik Kedokteran (P3FK)Etik Kedokteran (P3FK)

1.1. Organisasi Profesi Organisasi Profesi

2.2. Standar ProfesiStandar Profesi3.3. Diatur, Norma Prilaku Diatur, Norma Prilaku

pelaksana profesipelaksana profesi4.4. Sanksi moral psikologis dan Sanksi moral psikologis dan

teguran/pencabutanteguran/pencabutan5.5. Yang mengadili : Badan yang Yang mengadili : Badan yang

didibentuk : Majelis Kehormatan bentuk : Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Disiplin Kedokteran Indonesia dan Majelis Kehormatan dan Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia Disiplin Kedokteran Indonesia Tingkat Provinsi Tingkat Provinsi

1.1. Dibuat oleh Pemerintah dan Dibuat oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan RakyatDewan Perwakilan Rakyat

2.2. UU, PP, Keppres, dsbUU, PP, Keppres, dsb3.3. Diatur, norma prilaku manusia Diatur, norma prilaku manusia

pada umumnyapada umumnya4.4. Untuk pidana: mati/ Untuk pidana: mati/

kunjungan, penjara, dendakunjungan, penjara, denda Untuk Perdata: ganti rugiUntuk Perdata: ganti rugi Adm : teguran/ pencabutanAdm : teguran/ pencabutan5.5. Pengadilan : Pengadilan : Perdata: gugatan ke Perdata: gugatan ke

pengadilanpengadilan Pidana : laporan/ tuntutanPidana : laporan/ tuntutan Adm : gugatan ke pengadilanAdm : gugatan ke pengadilan

2222

PELANGGARAN DLM BIPELANGGARAN DLM BIDANGDANG KESEHATAN KESEHATAN PROFESI PROFESI KEDOKTERANKEDOKTERAN

PELANGGARAN PROFESI DOKTER UU No 23 Thn 1992 dan UU No 29 Thn 2004

ETIK

Organisasi Profesi

Pengaduan

MKEK-P3EK

Hukum

Perdata Pidana Administrasi

Gugat Laporan Polisi/jaksa

Laporan

GugatanTuntutan

Pengadilan

Keputusan

Ganti rugi Mati/kurungan/penjara/denda

Teguran/Pencabutan

Tindakan Disiplin

Keputusan

Pecabutan izin Praktik

Sementara Tetap Selamanya

Disiplin

Disiplin Kedokteran

Pengaduan

MKDKI Pusat

MKDKI Provinsi

Tindakan Disiplin

PeringatanTertulis

Rekomendasi Pencabutan TandaRegistrasi & Surat

Izin Praktik

Kewajiban mengikutiPelatihan/Latihan

ETIK

Keputusan

2323

TENTANG GUGAT TENTANG GUGAT PERDATAPERDATA

TANGGUNG GUGAT

PERBUATAN MELANGGAR HUKUM

WANPRESTASI INGKAR JANJI

Ganti Rugi Ganti Rugi

2424

TANGGUNG JAWAB PIDANATANGGUNG JAWAB PIDANA

PENYELIDIKAN

PENYIDIKAN

TUNTUTAN

PERSIDANGAN

KEPUTUSAN

2525

TINDAKAN ADMINISTRASITINDAKAN ADMINISTRASI

MASYARAKAT/ ORANG PROFESI/

TENAGA KESEHATAN

GUGATAN

PENGADILAN

KEPUTUSAN TINDAKAN

ADMINISTRASI