karya ilmiah remaja
DESCRIPTION
ksjdfTRANSCRIPT
POTENSI LIMBAH AIR KELAPA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF PENGGANTI BATERAI
Karya Ilmiah
Disusun Untuk Mengikuti Lomba Karya Ilmiah RemajaTingkat SMA/SMK/MA Institut AKPRIND Himpunan MahasiswaJurusan Sains&Teknik Kimia AKPRIND YogyakartaOleh :Amalia Hasanah Nur Ahlina (NIS 14510)Ashadi Nur Hidayat(NIS 14481)Elyas Nur Fridayana(NIS 14613)PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA NEGERI 1 BOYOLALI
2011POTENSI LIMBAH AIR KELAPA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF PENGGANTI BATERAI
Karya Ilmiah
Disusun Untuk Mengikuti Lomba Karya Ilmiah RemajaTingkat SMA/SMK/MA Institut AKPRIND Himpunan Mahasiswa
Jurusan Sains&Teknik Kimia AKPRIND YogyakartaOleh :Amalia Hasanah Nur Ahlina (NIS 14510)Ashadi Nur Hidayat(NIS 14481)Elyas Nur Fridayana(NIS 14613)PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA NEGERI 1 BOYOLALI
2011PENGESAHANKarya Tulis ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh Kepala SMA Negeri 1 Boyolali untuk diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis pada:
Hari
: SeninTanggal: 25 April 2011PembimbingPembimbing
Dra. Dwi Yuliasih, M.Pd
NIP.19650731 199103 2 006Dra. Darmi Suprihatin, M.pd
NIP.19681106 199512 2 002
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Boyolali
Drs. Suranto, M.Pd
NIP.19600713 198603 1 009
PERSEMBAHANTulisan ini kami persembahkan kepada :
Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Ibu dan ayah yang tercinta. Drs. Suranto, M.Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Boyolali. Dra. Dwi Yuliasih, M.Pd dan Dra. Darmi Suprihatin, M.Pd selaku guru pembimbing kami. Bapak-Ibu guru yang senantiasa memberikan bimbingan.
Teman-teman tercinta yang telah memberikan dukungan.
Dan pihak-pihak yang telah memberikan peran dalam penelitian karya tulis ini.
MOTTO
.... Dan Dia mengetahui apa yang didaratan, dan dilautan dan tiada sehelaipun yang gugur melainkan Dia mengetahui-Nya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata. Q.S. Al Anam (6) ayat 59.Gunakan listrik secukupnya, matikan listrik selebihnya.
3R : Recycle, Reuse, Reduce (mendaur ulang limbah, menggunakan limbah kembali, mengurang jumlah limbah)
ABSTRAKSI Pohon kelapa memiliki manfaat yang sangat banyak. Hampir di setiap bagiannya dapat dimanfaatkan. Salah satu bagian yang sering dimanfaatkan adalah buahnya. Pada buah kelapa muda, air dan dagingnya sering dikonsumsi. Air kelapa muda merupakan minuman isotonik yang menyegarkan. Pemanfaatan buah kelapa tua masih sebatas pemanfaatan daging buahnya. Air kelapa tua sering dibuang begitu saja sehingga menjadi limbah. Peneliti berusaha menggali potensi air kelapa tua sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti baterai, karena air kelapa mengandung komposisi elektrolit. Air kelapa kaya akan kalium (K+) (Hariyadi, 2002). Selain itu, air kelapa juga mengandung klorida (Cl-) (AOAC, 1995). Jika kalium bereaksi dengan klorida akan terbentuk KCl yang merupakan elektrolit kuat yang dapat menghantarkan listrik (Drs. Asep Jamal, 2008).
Setelah mengetahui hal tersebut, peneliti berusaha mengemas air kelapa menjadi sumber energi listrik dalam bentuk yang praktis dan mudah digunakan. Peneliti mencoba mengubah limbah air kelapa menjadi jelly, kemudian mengemasnya dalam wadah baterai bekas. Baterai limbah air kelapa diukur nilai tegangan dan kuat arus listriknya, kemudian diuji nilai ketahanannya untuk menyalakan beberapa alat elektronik, yaitu jam beker, lampu flip flap dua warna, kalkulator, dan jam digital.
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata baterai air kelapa menghasilkan listrik sebesar 1,29 V dan 51,6 mA. Baterai ini mampu menyalakan alat-alat elektronik tersebut.
Satu buah kelapa rata-rata menghasilkan 300 ml, di mana setiap baterai berukuran AA membutuhkan 5 ml air kelapa, sehingga bisa menghasilkan 60 buah baterai berdasarkan perhitungan matematis. Sedangkan untuk membuat baterai berukuran besar, dibutuhkan 40 ml air kelapa, sehingga bisa menghasilkan 7 buah baterai.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, air kelapa memiliki potensi sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti baterai dan lebih memiliki nilai kemanfaatan daripada dibuang atau dibiarkan begitu saja.
KATA PENGANTARDengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, peneliti mengucapkan puji syukur kehadirat-Nya atas rahmat karunia dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul POTENSI LIMBAH AIR KELAPA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF PENGGANTI BATERAI. Karya tulis ini disusun dalam rangka Lomba Karya Ilmiah Tingkat SMA/SMK.Selain untuk lomba, tulisan ini juga sebagai bentuk perhatian peneliti untuk ikut ambil bagian dalam proses pembangunan, khususnya pada proses penyediaan sumber energi listrik alternatif. Penelitian ini mencoba untuk mencari tahu potensi limbah air kelapa sebagai sumber energi listrik.Dalam penelitian ini banyak kendala dan tantangan yang dilalui, namun peneliti tidak mudah untuk menyerah. Beratnya tantangan yang harus dilalui membuat peneliti sadar akan makna penting ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui suatu perjuangan. Ternyata perjuangan untuk mencapai sesuatu yang diidamkan jika dilakukan dengan penuh keikhlasan maka semuanya akan terasa mudah.Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih kepada :
1. Drs. Suranto, M.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Boyolali yang dengan penuh perhatian, kearifan untuk membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penelitian karya tulis ini hingga selesai.2. Dra. Dwi Yuliasih, M.Pd dan Dra. Darmi Suprihatin, M.Pd selaku guru pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dalam perbaikan karya tulis ini.3. Bapak/ibu guru serta seluruh warga SMAN I Boyolali yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pelayanan terbaik kepada peneliti selama mengikuti pembuatan karya tulis ini.4. Teman-teman dan segenap pihak yang telah membantu dalam penelitian karya ini.Besar harapan peneliti agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri, masyarakat dan dapat diaplikasikan sebagai salah satu alternatif dalam menangani krisis energi listrik.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari kekurangan sehingga kritik saran dan pendapat yang membangun dari berbagai pihak sangat kita harapkan..Boyolali, Maret 2011Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iiPERSEMBAHAN.............................................................................................iii
MOTTO.............................................................................................................iv
ABSTRAK........................................................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................vi
DAFTAR ISI....................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................x
DAFTAR TABEL ...........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................................................1B. Identifikasi Masalah..................................................................3
C. Pembatasan Masalah.................................................................3
D. Rumusan Masalah.....................................................................3
E. Tujuan Penelitian......................................................................3
F. Manfaat Hasil Penelitian..........................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1 Perkembangan Listrik............................................................5
2 Limbah ..................................................................................5
3 Energi Alternatif ...................................................................6
4 Potensi ..................................................................................8
5 Tanaman Kelapa (Cocos nucifer)..........................................8
6 Baterai .................................................................................9
B. Kerangka Berpikir ..................................................................11C. Hipotesis .................................................................................11BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.........................................................................10
B. Setting/ Lokasi Penelitian.........................................................10
C. Objek Penelitian........................................................................10
D. Metode Pengumpulan Data.....................................................10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Cara Pembuatan Baterai Limbah Air Kelapa..........................14B. Analis Data..............................................................................20C. Pengolahan Data......................................................................20BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................28B. Saran......................................................................................28DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Visual Arti Kata Potensi .8
Gambar 2.2 Baterai Kering ...............................................................9Gambar 4.1 Multitester Digital..........................................................14Gambar 4.2 Kabel dan Penjepit Buaya.............................................14Gambar 4.3 Baterai Bekas..................................................................15Gambar 4.4 Takaran...........................................................................15Gambar 4.5 Panci ..............................................................................15Gambar 4.6 Elektroda Negatif dan Positif.........................................16Gambar 4.7 Gunting, Tang, dan Obeng ............................................16Gambar 4.8 Limbah Air Kelapa.........................................................16Gambar 4.9 Bubuk Jelly.....................................................................17Gambar 4.10 Pembongkaran Baterai Bekas.......................................17Gambar 4.11 Penakaran Limbah Air Kelapa.....................................18Gambar 4.12 Pencampuran Bubuk Jelly.............................................18Gambar 4.13 Pembuatan Jelly Air Kelapa .........................................18Gambar 4.14 Proses Pendinginan Jelly ..............................................18Gambar 4.15 Proses Penuangan Jelly ke Baterai Bekas.................... 18Gambar 4.16 Proses Penutupan Baterai ............................................. 19Gambar 4.17 Jelly Limbah Air Kelapa yang Telah Dipotong-Potong19Gambar 4.18 Pengukuran Tegangan Listrik........................................19Gambar 4.19 Pengukuran Kuat Arus Listrik.......................................19Gambar 4.20 Pengujian Alat-alat Elektronik.......................................20Gambar 4.21 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 1................20
Gambar 4.22 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 2................21
Gambar 4.23 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 3................21
Gambar 4.24 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 4................22
Gambar 4.25 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 5................22
Gambar 4.26 Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan 6................23DAFTAR TABELTabel 4.1 Pengukuran Tegangan dan Kuat Arus Baterai AA Biasa................................................................................23
Tabel 4.2 Pengukuran Volume Tiap Satu Buah Kelapa..................23
Tabel 4.3 Pengukuran Tegangan Dan Kuat Arus Air Kelapa
yang Baru Dibelah............................................................26
Tabel 4.4 Pengukuran Air Kelapa....................................................26
Tabel 4.5 Rangkaian Seri Tiap Volume Air Kelapa........................26
Tabel 4.6 Perbandingan Limbah Air Kelapa yang Disimpan Dalam
Wadah Tertutup dan Terbuka Selama 8 Hari ..................27
Tabel 4.7 Pengukuran Kuat Arus dan Tegangan Listrik Baterai
Limbah Air Kelapa...........................................................27
Tabel 4.8 Pengujian Baterai Limbah Air Kelapa Pada Alat
Elektronik.........................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Krisis energi terutama listrik, yang pernah terjadi menjelang akhir abad ke-20 mengisyaratkan bahwa suplai energi listrik tidak dapat mengimbangi tingginya laju permintaan (Nurhidayati, 2004). Kebergantungan terhadap bahan bakar fosil sebagai penggerak mesin-mesin pembangkit listrik, setidaknya memiliki tiga ancaman serius, yakni menipisnya cadangan minyak bumi yang diketahui (bila tanpa temuan sumur minyak baru), kenaikan/ketidakstabilan harga akibat laju permintaan yang lebih besar dari produksi minyak, dan polusi gas rumah kaca (terutama CO2) akibat pembakaran bahan bakar fosil. Untuk itu diperlukan penggunaan sumber energi baru yang dapat diperbaruhi dan ramah lingkungan.
Di Indonesia listrik sampai saat ini merupakan sumber energi utama, dimana penggunaan setiap tahunnya mengalami peningkatan yang terus-menerus meningkat. Hal ini disebabkan karena bertambahnya jumlah penduduk, industri dan meningkatnya sarana prasarana yang menggunakan listrik untuk pemanfaatannya.
Di Indonesia pasokan energi listrik sebagian besar dihasilkan dengan pemanfaatan Bahan Bakar Minyak (BBM). Bertolak dari kenyataan di atas, perlu adanya pencarian terhadap sumber penghasil energi listrik lain yang lebih ekonomis, ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Kelapa sebagai tanaman yang tumbuh subur di Indonesia ternyata menghasilkan buah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Misalkan daging buah kelapa dapat digunakan untuk bahan pembuatan makanan minuman, seperti santan, srundeng, dan nata de coco. Air kelapa juga sangat digemari sebagai minuman yang menyegarkan. Namun pemanfaatan buah kelapa tua masih terbatas pada daging buahnya, sedangkan air kelapa terbuang menjadi limbah dan dalam jumlah banyak dapat mengganggu sanitasi lingkungan. Menurut Ketaren dan Djatmiko (1978), jumlah air kelapa yang terbuang pada pabrik kelapa parut kering cukup besar. Dari 1000 butir air kelapa, rata-rata menghasilkan 140 liter air kelapa. Produksi air kelapa di Indonesia mencapai 900 juta ton tiap tahun dan sebagian terbuang sebagai limbah (Ferdiaz, 1996).
Air kelapa merupakan minuman isotonik dan mengandung komposisi elektrolit, karena di dalamnya terkandung ion-ion pembentuk elektrolit, seperti kalium (K+) dan Klorida (Cl-) yang akan membentuk KCl, di mana KCl merupakan elektrolit kuat dan dapat menghantarkan listrik. Apalagi, secara khusus air kelapa kaya akan kalium, di mana kadar kalium air kelapa tua lebih besar daripada air kelapa muda (AOAC, 1995).Setelah diketahui bahwa air kelapa merupakan elektrolit kuat dan dapat menghasilkan listrik, peneliti berusaha memanfaatkan air kelapa tersebut daripada terbuang sia-sia, apalagi terbuang dalam jumlah yang begitu banyak dan menjadi limbah yang merusak sanitasi lingkungan. Adanya krisis listrik akhir-akhir menyebabkan perlu diadakannya pemadaman bergilir di beberapa daerah. Tentu ini menghambat aktifitas di berbagai bidang kehidupan. Maka, sangat diperlukan adanya pemberdayaan sumber energi alternatif. Banyak sumber daya alternatif, seperti biogas, baterai berbahan dasar campuran antara kopi dan garam, baterai berbahan dasar garam, baterai berbahan dasar cuka, baterai dari jus salak, baterai dari kentang, baterai dari kulit pisang, baterai dari kulit durian, dan baterai dari pohon. Tentu diperlukan sumber alternatif yang lain agar memperbanyak sumber energi.
Sumber energi alternatif, terutama yang berasal dari tumbuhan akan membantu masyarakat yang hidup di daerah terpencil yang belum terjangkau oleh jaringan PLN. Daerah yang kaya akan tumbuhan akan lebih mudah untuk memperoleh sumber energi listrik, karena listrik dapat berasal dari tumbuhan itu sendiri.
Dengan realita-realita seperti itu, peneliti mencoba menggali potensi limbah air kelapa agar dapat bermanfaat sebagai sumber energi listrik alternatif. Apalagi, peneliti berusaha agar listrik yang dihasilkan dapat dikemas dalam suatu wadah yang praktis dan dapat dibawa ke mana-mana. Peneliti juga berusaha mewujudkan 3R : Recycle, Reuse, Reduce (mendaur ulang limbah, menggunakan limbah kembali, dan mengurangi jumlah limbah).
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka identifikasi masalah yang dapat peneliti sampaikan adalah:1. Terjadi krisis energi listrik, seperti masih adanya pemadaman bergilir.2. Masih tergantungnya kita terhadap sumber energi listrik berbahan bakar fosil.
3. Limbah air kelapa yang kurang dimanfaatkan secara maksimal.C. Pembatasan MasalahAgar masalah yang akan dibahas menjadi fokus dan tidak melebar terlalu jauh, maka masalah perlu dibatasi. Adapun masalah yang akan dibahas adalah POTENSI LIMBAH AIR KELAPA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF PENGGANTI BATERAI.D. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka perumusan masalahnya antara lain:1. Apakah limbah air kelapa dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik?
2. Bagaimanakah proses pengolahan limbah air kelapa agar dapat menjadi sumber energi listrik alternatif pengganti baterai?3. Seberapa ekonomis pemanfaatan limbah air kelapa sebagai sumber energi listrik alternatif? E. Tujuan PenelitianTujuan penelitian karya ilmiah ini antara lain:1. Untuk mengetahui apakah limbah air kelapa dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan limbah air kelapa dapat digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti baterai.3. Untuk mengetahui seberapa ekonomis pemanfaatan limbah air kelapa sebagai sumber energi listrik alternatif.F. Manfaat Hasil PenelitianManfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu:1. Siswaa. Sebagai media untuk mengembangkan kreatifitas berpikir dalam menyelesaikan problematika kehidupan.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu sains yang telah didapatkan di sekolah
2. Lingkungan dan Masyarakat
a. Memberikan salah satu alternatif pengganti sumber energi listrik dengan memanfaatkan limbah air kelapa, sehingga limbah tetap dapat memberikan manfaat. b. Masyarakat tidak lagi mencemaskan tentang krisis energi listrik yang sering terjadi belakangan ini.c. Mewujudkan motto 3R : Recycle, Reuse, Reduce (mendaur ulang limbah, menggunakan limbah kembali, mengurangi jumlah limbah)d. Menambah nilai ekonomis dari limbah air kelapa.
e. Mengurangi pencemaran lingkungan, baik karena bau maupun karena limbah cair dari air kelapa tua.BAB II
LANDASAN TEORIA. Kajian Teori
1. Perkembangan Listrik
Berdasarkan sejarah, listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani yang bernama Thales, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang bila digosok - gosokkan akan dapat menarik bulu sebagai fenomena listrik. Kemudian setelah bertahun - tahun sejak ide Thales dikemukakan, baru kemudian muncul lagi pendapat - pendapat serta teori -teori baru mengenai listrik seperti yang diteliti dan dikemukakan oleh William Gilbert, Joseph priestley, Charles De Coulomb, Ampere Michael Farraday, Oersted, dan lain-lain.
Informasi tentang sejarah penemu listrik ini disajikan dalam bentuk panel dan didukung dengan perangkat audio visual yang menyajikan tiruan dari percobaan - percobaan yang pernah dilakukan oleh para ilmuan.2. Limbah
Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi. (Perdana Gintings, 1992).
Berdasarkan karakteristiknya macam-macam limbah adalah:
a. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn 2001).
b. Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dan lain-lain.c. Limbah gas dan partikelPolusi udara adalah tercemarnya udara oleh partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.d. Limbah beracunSuatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.3. Energi Alternatif Akhir-akhir ini masalah kebutuhan energi menjadi salah satu topik pembicaraan yang sangat hangat di Indonesia, terutama setelah langkanya ketersediaan bahan bakar minyak tanah, solar dan premium, sehingga sukar untuk mendapatkannya di pasar. Hal ini tentu berpengaruh terhadap sistem perekonomian kita secara umum.
Pemerintah Republik Indonesia tak henti-hentinya menyerukan kepada rakyat agar hemat menggunakan sumber energi. Jika kita tidak mentaati anjuran pemerintah ini, maka akibatnya dapat mengancam kehidupan anak cucu kita dimasa yang akan datang.
Dalam konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa di Naerobi (Agustus 1981) yang membahas masalah sumber energi menyimpulkan bagaimana pentingnya penggunaan kayu bakar dan arang sebagai sumber energi bagi sebagian besar penduduk dunia.
Konsumsi kayu bakar di Indonesia pada tahun 1981 diperkirakan mencapai dua per tiga ton per kapita pertahun, maka konsumsi total akan mencapai 100 juta ton dan terbanyak di pulau Jawa, yaitu sebesar 60 juta ton. Dengan laju konsumsi energi tersebut dapat membahayakan kelestarian hutan dan lingkungan hidup. Dalam hal ini perlu dicari jalan keluarnya sebab masalah penyelamatan hutan dan lingkungan hidup mengandung multi dimensi. Maka perlu dicari sumber-sumber energi alternatif yang kompetitif untuk pengganti sumber bahan bakar minyak.
Laju kebutuhan energi ini disebabkan karena laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi, untuk itu maka peneliti mencoba membuat suatu peneltian tentang limbah air kelapa sebagai alternatif sumber energi listrik.
Berdasarkan pemakaian, energi alternatif dapat digolongkan atas dua golongan:
a. Energi alternatif jangka pendek, yaitu energi biomassa yang menurut istilah Herman Johannes, briket biomassa, energi surya, energi mikrohidro dan energi angin.
b. Energi alternatif jangka panjang yaitu energi gelombang laut.
Dari banyaknya energi alternatif ini, pemanfaatan limbah air kelapa ini mempunyai kaitan yang sangat erat dengan program pemerintah untuk lingkungan hidup yang sehat. Pembuatan baterai air kelapa ini perlu dikembangkan di kota-kota dengan memanfaatkan sampah-sampah dikalangan petani kelapa, sehingga upaya penyediaan sumber energi alternatif lebih terpenuhi.
4. Potensi Pengertian potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya; (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Visual arti kata:
Gambar 2.1 Visual arti kata potensi
5. Tanaman Kelapa (Cocos nucifera)
Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan anggota tunggal dalam marga Cocos. Adapun klasifikasi kelapa sebagai berikut:
Kingdom:Plantae
Ordo:Arecales
Famili:ArecaceaeGenus:Cocos
Spesies:C. nuciferaPohon kelapa dapat ditemukan tumbuh subur di berbagai tempat di Indonesia. Umumnya terdapat di tepi pantai, kebun dan sepanjang tepi jalan, tapi jarang ditemui berupa hamparan luas. Pohon kelapa dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu.Sejak lama, kelapa dikenal sebagai tumbuhan yang kaya manfaat. Nyaris tak ada bagian dari tanaman kelapa yang tidak bermanfaat bagi kehidupan. Namun tak jarang pula orang yang tidak paham memanfaatkan setiap bagian dari kelapa. Air kelapa misalnya, justru hanya menjadi limbah karena bingung memanfaatkanya.Pada air kelapa tua mengandung abu/mineral sebesar 1,060 % dan pada kelapa muda mengandung 0,630 %. Di dalam abu dijumpai garam-garam atau oksida-oksida dari kalium (K), fosfor (P), natrium (Na), magnesium (Mg), mangan (Mn), kalsium (Ca), besi (Fe), dan tembaga (Cu). Di samping itu dalam kadar yang sangat kecil terdapat alumunium (Al), barium (Ba), kobalt (Co) dan lain-lain. (AOAC, 1995)
6.
Baterai
Gambar 2.2 Baterai Kering
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:
a. Batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)b. Seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)
c. Pasta sebagai elektrolit yang bersifat asam (penghantar)
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.
Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).Proses baterai menghasilkan listrik, yaitu elektron yang berlebih dilepaskan oleh elektroda negatif (katoda) dan mengalir lewat sebuah kawat ke elektroda positif (anoda). Arus yang kita sebut listrik tercipta karena mengalirnya elektron itu. Aliran ini baru berhenti setelah kawat terputus atau elektroda telah lemah dan tidak mempunyai elektron lagi yang dapat dilepaskan.
Dua elektroda baterai dipisahkan oleh pasta kimia yang disebut elektrolit. Jika kedua elektroda itu dihubungkan dengan kawat, zarah kecil yg disebut elektron akan bergerak dari arah elektroda negatif ke positif melewati kawat ini. Aliran elektron itulah yang disebut listrik.
Cara kerja atom baterai adalah sebagai berikut:a. Ketika atom seng di pelat seng menjadi ion, atom itu melepaskan elektron.
b. Elektron yang dilepaskan berjalan lewat kawat ke elektroda positif
c. Elektron dan ion hidrogen berpadu menjadi gelembung gas hidrogen
d. Gas hidrogen dan oksigen dalam superoksid mangan berpadu menjadi air.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori yang dipaparkan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa air kelapa (Cocos nucifer) yang selama ini diasumsikan sebagai limbah atau kurang termanfaatkan secara optimal ternyata memiliki manfaat yang lebih, yaitu salah satunya sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti baterai. Untuk selanjutnya akan dipaparkan secara empiris berdasarkan hasil eksperimen.C. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:1. Air kelapa mengandung komposisi elektrolit. Salah satunya adalah KCl yang merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu, limbah air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.2. Ada keterkaitan antara limbah air kelapa dengan baterai kering. Limbah air kelapa dan baterai kering sama-sama mengandung elektrolit. Limbah air kelapa berwujud cair, sedangkan elektrolit baterai kering berwujud pasta. Oleh karena itu, limbah air kelapa diproses menjadi jelly. Elektrolit baterai bekas diganti dengan jelly limbah air kelapa agar dapat digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti baterai. 3. Bahan yang diperlukan untuk membuat baterai limbah air kelapa berasal dari limbah air kelapa dan baterai bekas yang tidak digunakan. Hal ini menjadikan limbah air kelapa bersifat ekonomis apabila dibuat sebagai sumber energi listrik alternatif.BAB III
METODOLOGI PENELITIANA. Jenis PenelitianJenis penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan model-model matematis dan memiliki hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris.B. Setting/ Lokasi Penelitian1. Tempat penelitian Penilitian ini dilakukan di tiga tempat yaitu: SMA Negeri 1 Boyolali jalan Kates 08 Boyolali, Desa Kebonso RT 03/02 Kelurahan Pulisen Boyolali dan Desa Tampir Baru RT 05/05 Kelurahan Musuk Boyolali. Dipilihnya ketiga tempat tersebut sebagai setting penilitian karena lokasi tersebut merupakan tempat peneliti menuntut ilmu dan merupakan tempat kediaman peniliti, sehingga hal ini akan memudahkan proses penelitian. 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 1 bulan yaitu mulai 8 Maret 2011 sampai dengan 10 April 2011.C. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek permasalahan adalah limbah air kelapa dalam bentuk jelly yang dikemas menjadi baterai sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti baterai.
D. Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan yang kemudian digunakan untuk membuat hasil atau suatu kesimpulan dari penelitian. Beberapa metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah melakukan percobaan secara langsung di lapangan dan laboratorium. Meliputi metode observasi dan dokumentasi.Metode Observasi yang dimaksud adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung. Dan pencatatan secara sistematis dengan seksama terhadap cara pembuatan baterai. Sehingga dengan metode ini peneliti benar-benar mengetahui secara teliti bagaimana pembuatan baterai air kelapaMetode dokumentasi yaitu cara peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan cara mendokumentasikan data yang ada. Data tersebut bisa diperoleh dari sampel penelitian agar dapat disusun secara runtut dan dapat memudahkan peneliti dalam menganalisis data. Pengumpulan data ini melalui observasi data yang ada dan data yang telah dikumpulkan selama penelitian.
2. Metode KuesionerKuesioner merupakan instrumen di dalam teknik komunikasi tidak langsung. Kuesioner sebagai alat pengumpul data adalah sejumlah pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh responden. Dalam Penelitian ini kami menggunakan responden sebanyak 50 orang di mana setiap angket berisi 6 pertanyaan.3. Metode LiteraturMetode literatur adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari bahan-bahan tertulis yang sanggup mendukung tujuan penelitian, seperti: membaca dan studi pustaka.BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Cara Pembuatan Bateri Limbah Air Kelapa
Cara pembuatan baterai limbah air kelapa sangat mudah. Pada intinya hanya menggunakan limbah air kelapa yang disimpan secara aerob maupun anaerob. Kemudian limbah air kelapa diubah menjadi jelly dengan cara dimasak dengan menambahkan bubuk jelly. 1. Alat a. Multitester digitalMultitester digital digunakan untuk mengukur tegangan dan kuat arus listrik.
Gambar 4.1 Multitester digitalb. Kabel dan penjepit buayaKabel dan penjepit buaya digunakan untuk menghubungkan baterai dengan alat elektronik.
Gambar 4.2 Kabel dan penjepit buayac. Lampu flip-flap 2 warna, kalkulator, jam digital, dan jam beker.Lampu flip flap 2 warna, kalkulator, jam digital, dan jam beker digunakan sebagai alat elektronik yang akan diuji dengan bateraid. Baterai bekas
Baterai bekas digunakan sebagai wadah untuk jelly limbah air kelapa.
Gambar 4.3 Baterai bekase. Botol bekasBotol bekas digunakan sebagai wadah untuk menyimpan limbah air kelapa.f. Gelas ukur atau takaran air
Gelas ukur atau takaran air berfungsi untuk mengukur volume air kelapa.
Gambar 4.4 Takaran
g. Panci
Panci berfungsi sebagai wadah untuk membuat jelly.
Gambar 4.5 Pancih. Pengaduk
i. Kompor
j. Tembaga
Tembaga berfungsi sebagai elektroda positif yang berasal dari kabel tembaga.
k. Alumunium
Alumunium berfungsi sebagai elektroda negatif yang berasal dari antena TV.
Gambar 4.6 Elektroda negatif dan positif
l. Gunting, tang, dan obeng
Gambar 4.7 Gunting, tang, dan obeng2. Bahana. Limbah air kelapa yang diperoleh dari pasar
Gambar 4.8 Limbah air kelapab. Bubuk jelly
Gambar 4.9 Bubuk jelly3. Prosedur PenelitianProsedur yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, yaitu :a. Menyiapkan alat dan bahan.b. Melakukan pengukuran tegangan dan kuat arus listrik pada limbah air kelapa menggunakan tembaga dan alumunium yang dihubungkan ke multitester.
c. Memcatat hasil pengukuran.
d. Membuat baterai limbah air kelapa. Pertama-tama membuka logam pembungkus baterai, membuka tutup baterai, dan membuang pasta kimia atau elektrolit pada baterai bekas.
Gambar 4.8 Pembongkaran baterai bekase. Membuat jelly agar-agar dari limbah air kelapa dengan cara merebus 1liter limbah air kelapa ke dalam panci. Kemudian menambahkan bungkus nutrijel (7 gram bubuk nutrijel).
Gambar 4.9 Penakaran Gambar 4.10 Pencampuranlimbah air kelapabubuk jellyf. Memanaskan air kelapa sambil diaduk selama 10 menit.
Gambar 4.11 Pembuatan jelly air kelapa
g. Kemudian mematikan api kompor.
h. Mendiamkan jelly selama 3 menit agar lebih dingin.
Gambar 4.12 Proses pendinginan jellyi. Menuangkan jelly cair tersebut ke dalam wadah baterai. Untuk baterai ukuran AA, dibutuhkan 5 ml jelly, sedangkan untuk baterai ukuran bekas, dibutuhkan 40 ml.
Gambar 4.13 Proses penuangan jelly ke baterai bekasj. Mendiamkan hingga dingin selama 10 menit
k. Menutup baterai dengan tutup positifnya setelah menjadi dingin dan mengeras.
Gambar 4.14 Proses penutupan baterail. Selain menuangkan jelly langsung ke wadah baterai bekas, dapat juga menuangkan jelly ke wadah lain, seperti piring dengan tujuan agar jelly lebih dingin.
m. Setelah dingin, jelly dipotong-potong sesuai ukuran baterai.
Gambar 4.15 Jelly limbah air kelapa yang telah dipotong-potong
n. Memasukkan potongan jelly ke dalam baterai, kemudian menutup baterai dengan tutupnya.
o. Mengukur kuat arus dan besar tegangan listrik yang dapat dihasilkan tiap baterai dengan multitester digital.
Gambar 4.15 PengukuranGambar 4.16 Pengukuran
tegangan listrikkuat arus listrikp. Mencatat besar tegangan dan kuat arus listrik yang dihasilkan.q. Menguji baterai tersebut untuk menyalakan alat-alat elektronik.
Gambar 4.16 Pengujian alat-alat elektronikB. Analisis DataBerdasarkan penelitian yang peneliti lakukan:
1. Sesuai dengan metode kuesioner, peneliti mendistribusikan angket kepada 50 responden dengan jumlah pertanyaan sebanyak 6 buah setiap responden (hasil kuesioner terlampir).2. Sesuai dengan metode eksperimen, peneliti melakukan pengamatan berkaitan dengan pengukuran tegangan listrik, kuat arus listrik yang dihasilkan, dan ketahanan baterai limbah air kelapa dalam menyalakan alat-alat elektronik.
C. Pengolahan Data1. Kuesioner
Gambar 4.17 Jawaban responden terhadap pertanyaan 1Jumlah jawaban A adalah 30Jumlah jawaban B adalah 20Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa air kelapa di Boyolali tersedia dalam jumlah banyak.
Gambar 4.18 Jawaban responden terhadap pertanyaan 2
Jumlah jawaban A adalah 34Jumlah jawaban B adalah 16Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi atau kebutuhan masyarakat Boyolali akan buah kelapa tua begitu tinggi.
Gambar 4.19 Jawaban responden terhadap pertanyaan 3
Jumlah jawaban A adalah 31Jumlah jawaban B adalah 19Jumlah jawaban C adalah 0Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa banyak masyarakat Boyolali membuang begitu saja air kelapa tua yang mereka miliki.
Gambar 4.20 Jawaban responden terhadap pertanyaan 4
Jumlah jawaban A adalah 48Jumlah jawaban B adalah 2Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat kebutuhan masyarakat Boyolali akan baterai sebagai sumber listrik untuk menyalakan alat-alat elektronik begitu tinggi.
Gambar 4.21 Jawaban responden rerhadap pertanyaan 5
Jumlah jawaban A adalah 40Jumlah jawaban B adalah 6Jumlah jawaban C adalah 4Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat Boyolali membuang begitu saja baterai yang telah habis listriknya, sehingga jumlah baterai bekas di Boyolali tersedia dalam jumlah banyak.
Gambar 4.22 Jawaban responden terhadap pertanyaan 6
Jumlah jawaban A adalah 34Jumlah jawaban B adalah 12Jumlah jawaban C adalah 4Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat Boyolali sangat tertarik dengan adanya baterai yang berbahan dasar limbah air kelapa.
2. Eksperimen
a. Eksperimen 1Tabel 4.1 Pengukuran tegangan dan kuat arus baterai AA biasa
Tegangan (V)Kuat Arus (mA)
1,591500
Tabel 4.2 Pengukuran volume tiap satu buah kelapa
NoVolume 1 Buah Kelapa (ml)
1300
2410
3300
Tabel 4.3 Pengukuran tegangan dan kuat arus air kelapa yang baru dibelahNoVolume (ml)Tegangan (V)Kuat Arus (mA)
11000,65 7,75
21000,60 1,70
31000.60 2,48
43000,591,8
54000,491,85
Tabel 4.4 Pengukuran air kelapaAir KelapaVolume (ml)Tegangan (V)Kuat Arus (mA)
11000,613,03
21000,624,11
31000,572,44
41000,604,90
51000,582,72
61000,583,25
Tabel 4.5 Rangkaian seri tiap volume air kelapaRangkaian Volume Air Kelapa (ml)Tegangan (V)Kuat Arus (mA)
1 seri2001,246,53
2 seri3001,833,8
3 seri4002,462,54
4 seri5002,981,16
5 seri6003,561,32
b. Eksperimen 2Tabel 4.6 Perbandingan limbah air kelapa yang disimpan dalam wadah tertutup dan terbuka selama 8 hariKondisiJumlah BateraiTegangan (V)Kuat Arus (mA)
Anaerob(Wadah Tertutup)250,612,62
501,224,22
751,782,88
1002,343,47
Aerob(Wadah Terbuka)250,450,35
500,930,29
751,500,45
1001,950,37
c. Eksperimen 3
Tabel 4.7 Pengukuran kuat arus dan tegangan listrik baterai limbah sir kelapa
BateraiVolume (ml)Tegangan (V)Kuat Arus (mA)
A401,39140
B401,5110
C401,4010
D401,30100
E401,550
F401,4830
G401,1230
H400,867,84
I 401120
J51,2320
K51,3550
Keterangan : Limbah jelly air kelapa berumur 11 hari yang disimpan dalam wadah tertutup.
Baterai limbah air kelapa rata-rata menghasilkan listrik sebesar 1,29 V dan 51,6 mA.
Tabel 4.8 Pengujian baterai limbah air kelapa pada alat elektronik
Jumlah Baterai (Buah)Volume (ml)Menyalakan Alat ElektronikKeterangan
1 5Jam bekerDari tamggal 8 April penyusunan KIR tanggal 29 April 2011 belum mati (20 hari lebih)
1 40Jam tangan digital
Kalkulator-
2 801 lampu flipflap 2 warna
2 lampu flipflap 2 warna
Jam tangan digital dan kalkulatorTerang
Kurang terang
3 1201 lampu flipflap 2 warna
2 lampu flipflap 2 warna
4 lampu flipflap 2 warnaSangat terang
Terang kkmj
Terang
4 1604 lampu flipflap 2 warna
2 lampu flipflap 2 warnaSangat terang
Kurang terang
Air kelapa yang disimpan dalam wadah tertutup lebih besar listrik yang dihasilkan daripada yang disimpan dalam wadah terbuka. Tiga buah air kelapa 100 ml-an yang dirangkai seri, listriknya lebih besar daripada satu buah air kelapa 300 ml-an.Satu buah air kelapa menghasilkan air kelapa rata-rata 300 ml, sehingga apabila dibuat baterai berukuran AA, di mana setiap baterai membutuhkan 5 ml air kelapa, maka akan dihasilkan 60 baterai AA. Apabila dibuat baterai berukuran besar, di mana setiap baterai membutuhkan 40 ml, maka dapat dibuat 7 baterai. Baterai limbah air kelapa rata-rata menghasilkan listrik sebesar 1,29 V dan 51,6 mA. Baterai limbah air kelapa mampu menyalakan lampu flip-flap dua warna, kalkulator, jam digital, dan jam beker. Satu baterai limbah air kelapa berukuran AA, mampu menyalakan jam beker selama ... hari.Bahan baterai limbah air kelapa mudah ditemukan di Boyolali. Berdasarkan data hasil kuesioner, jumlah air kelapa yang tidak digunakan dan baterai bekas tersedia dalam jumlah banyak. Ini menjadikan baterai limbah air kelapa bersifat ekonomis. Dengan demikian, limbah air kelapa berpotensi sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti baterai.
BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan
1. Limbah air kelapa dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik alternatif.2. Limbah air kelapa dapat digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti baterai dengan cara diproses menjadi jelly kemudian dikemas dalam wadah baterai bekas.
3. Pemanfaatan limbah air kelapa sebagai sumber energi listrik alternatif bersifat ekonomis karena bahan yang digunakan berasal dari limbah dan barang bekas, yaitu limbah air kelapa dan baterai bekas yang tersedia dalam jumlah banyak.B. Saran
1. Air kelapa yang tidak digunakan, sebaiknya ditampung. Jika suatu saat membutuhkan baterai, bisa membuat baterai dari limbah air kelapa tersebut.
2. Peneliti mengalami kesulitan membuat air kelapa menjadi bentuk tidak cair yang mampu bertahan lama, sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut, agar baterai dari limbah air kelapa dapat dimanfaatkan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ratna, 2004. Pengaruh Penggunaan Kelapa pada Sifat Fisiko Kimia Permen Jelly dari Kappaphycus alvarezii. Skripsi Departemen Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Hal (7-11). Diunduh tanggal 14 Maret 2011.2010. Bagaimana Baterai Sel Kering Dapat Menghasilkan Listrik?. Tersedia di http://ademr.wordpress.com/2010/12/02/bagaimana-baterai-sel-kering-dapat-menghasilkan-listrik/. Diunduh tanggal 27 April 201i.Wawan Lodro. 2010. Air Kelapa Mengandung Komposisi Elektrolit. Tersedia di http://setengahbaya.info/air-kelapa-mengandung-komposisi-elektrolit.htm. Diunduh tanggal 14 Maret 2011.LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Hasil KuesionerLampiran 3 CD Video Eksperimen dan Softfile Karya IlmiahLampiran 1 Kuesioner1. Apakah anda mempunyai pohon kelapa?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda sering menjual atau membeli buah kelapa (krambil)?
a. Ya
b. Tidak
3. Untuk apakah air kelapa (krambil) yang anda miliki?
a. Dibuang
b. Digunakan
c. Dijual
4. Apakah anda masih menggunakan batu baterai untuk jam dinding, radio, dan alat-alat elektronik lainya?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah yang anda lakukan apabila baterai sudah habis listriknya?]
a. Dibuang
b. Digunakan
c. Dijual
6. Apakah anda tertarik apabila air kelapa dibuat baterai?
a. Sangat tertarik
b. Sedikit tertarik
c. Tidak tertarikLampiran 1 Sampel Kuesioner
Lampiran 2 Hasil KuesionerNo.Nama RespondenJawaban Soal
123456
1Responden 1ABBAAA
2Responden 2AABAAA
3Responden 3BABAAC
4Responden 4BABABA
5Responden 5ABBAAA
6Responden 6BABAAA
7Responden 7BAAAAA
8Responden 8BBAAAA
9Responden 9BBBAAA
10Responden 10BAAAAA
11Responden 11BBBAAB
12Responden 12BABAAA
13Responden 13BAAAAA
14Responden 14ABAAAA
15Responden 15BBBACA
16Responden 16ABAABA
17Responden 17ABAAAA
18Responden 18AAAAAA
19Responden 19BBAABC
20Responden 20AAAAAA
21Responden 21ABAAAA
22Responden 22AAAAAA
23Responden 23AAAAAB
24Responden 24AABACA
25Responden 25AAAAAB
26Responden 26AABAAB
27Responden 27ABAAAB
28Responden 28BABABB
29Responden 29BABABB
30Responden 30BABAAA
31Responden 31AAAAAA
32Responden 32AAAAAB
33Responden 33ABAAAB
34Responden 34AABAAB
35Responden 35ABBABA
36Responden 36AAAAAA
37Responden 37ABBBAC
38Responden 38AAAAAA
39Responden 39AAAAAB
40Responden 40AAAAAA
41Responden 41AAAAAA
42Responden 42BAAAAA
43Responden 43AAAAAA
44Responden 44AAAAAA
45Responden 45AAAACA
46Responden 46AAAACB
47Responden 47AAAAAA
48Responden 48BAAAAA
49Responden 49BBABAC
50Responden 50BABAAA
Lampiran 3 CD Video Eksperimen dan Softfile Karya Ilmiahii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
5
12