karya ilmiah remaja 2010

32
Karya ILmiah Remaja 2010 AMPAS KELAPA SEBAGAI PEMBERSIH LANTAI Disusun Oleh: Aulia Ramadhandi Khairin Ulyani Tarigan Siti Riri Shafira Guru Pembimbing: Dra. Denni M. Sianipar Dra. Sriani SMP. Dr. Wahidin Sudirohusodo 2010 BAB I PENDAHULUAN

Upload: anikyulaikah

Post on 02-Jul-2015

1.429 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya ILmiah Remaja 2010

Karya ILmiah Remaja 2010

AMPAS KELAPA SEBAGAI PEMBERSIH LANTAI

Disusun Oleh:Aulia RamadhandiKhairin Ulyani TariganSiti Riri Shafira

Guru Pembimbing:Dra. Denni M. SianiparDra. Sriani

SMP. Dr. Wahidin Sudirohusodo2010

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangAmpas kelapa yang telah di peras merupakan limbah dari rumah tangga yang dapat di manfaatkan menjadi bahan pembersih lantai. Pada ampas kelapa terkandung disinfektan ( pembasmi kuman) sehingga mampu mengangkat kotoranPenggunaan ampas kelapa sebagai pembersih lantai sangat lah efisien karena sama mutunya dengan pembersih lantai yang menggunakan zat kimia. Sehingga pembersih

Page 2: Karya ILmiah Remaja 2010

lantai yang menggunakan zat kimia lebih mudah terkontaminasi dari pada pembersih dari ampas kelapa.

B. Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh zat yang terdapat pada ampas kelapa terhadap lantai / ubin?

1

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pembersih lantai yang alami, ramah linkungan , dan memamnfaatkan limbah rumah tangga.Contoh:Jika kita menggunakan pembersih lantai yang menggunakan zat kimia, dan ada makanan yang terjatuh maka akan terkontaminasi dengan makanan tersebut, tapi jika kita menggunakan pembersih lantai menggunakan ampas kelapa dan ada makanan terjatuh maka tidak akan terkontaminasi oleh zat kimia.

D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pembersih lantai yang alami.

2

BAB IITINJAUAN TEORITIS

1. UMUM

Sejarah KelapaTanaman kelapa tumbuh di daerah tropis, dapat dijumpai baik di dataran rendah maupun dataran tinggi. Pohon ini dapat tumbuh di daerah rendah dengan ketinggian 0 – 450 m dari permukaan laut.

Page 3: Karya ILmiah Remaja 2010

Jenis KelapaTanaman kelapa merupakan tanaman palmae, yang paling banyak di kenal adalah jenis kelapa hibrida. Kelapa dapat dibagikan 3 varietas yaitu: dalam, genjah, hibrida. Setiap varietas dibagi lagi dalam beberapa jenis.Kelapa termasuk famili palmae, dibagi menjadi 3:(1) Kelapa dalam dengan varietas: vidiris ( hijau), rubescens ( manis)(2) Kelapa genjah dengan varietas: eburnea (gading), regia (raja), pumila ( puyuh), pretiosa (raja malabar), dan(3) Kelapa hibrida (cocos nucifera)

3

EKOLOGI TANAMAN Tanaman kelapa membutuhkan hidup yang sesuai untuk pertumbuhan dan produksinya. Faktor lingkungan meliputi sinar matahari, temperatur, curah hujan, kelembaban, keadaan tanah, dan ketinggian tempat.merupakan faktor penting ikut menentukan pertumbuhan tanaman kelapa.

Curah Hujan Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-2300 mm/ tahun, bahkan sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah mempunyai drainase yang baik.

Sinar MatahariKelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran minimun 120 jam / bulan atau 200 jam / tahun.

Temperatur Kelapa peka terhadap suhu rendah, paling baik tumbuh pada suhu 200-270C.Pertumbuhan kelapa sangat terpengaruhi oleh suhu, terutama saat berubah. Suhu rendah tidak cocok untuk menanam kelapa. Suhu tahunan yan optimal adalah 270 dengan variasi harian maksimun 70C.4Ketinggian Tempat Tanaman kelapa secara komersial dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian samapai 600 meter diatas permukaan laut. Ketinggian yang optimal 0-450 m di atas permukaan laut.

Kelembaban Selain cuaca panas, tanaman kelapa juga menyukai kelembaban. Kelapa tumbuh dengan baik pada kelembaban bulanan antara 70 %-80%, minimun 65%. Namun kelembaban yang tinggi dalam waktu lama tidaklah baik untuk pertumbuhan tanaman, mengurangi penguapan dan penyerapan unsur hara, selain itu memicu munculnya penyakit akibat cendawan.

Page 4: Karya ILmiah Remaja 2010

Tanah Tanaman kelapa dapat tumbuh pada aluvial,lateril,vulkanis,berparis,liat ataupun berbatu. Derajat keasaman ( pH) tanah terbaik untuk pertumbuhan tanaman kelapa adalah 6,5 – 7,5. namun demikian kelapa masih dapat tumbuh pada tanah

5

B.KHUSUSBanyak sekali kegunaan kelapa, bahkan seluruh bagian pohon kelapa dapat di manfaatkan seluruhnya:- Daun yang masih muda di gunakan sebagai bungkus ketupat, hiasan.- Daun yang tua di anyam dan di gunakan sebagai atap.- Lidinya di gunakan sebagai sapu- Batang kelapa di gunakan bahan baku perabotan, mebel, dan bahan bangunan- Akar kelapa di guanakan sebagai zat warna- Dan ampas kelapa di gunakan sebagai pembersih lantai

6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat / Waktu penelitianTempat : LAB IPA SMP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Page 5: Karya ILmiah Remaja 2010

Waktu : Sabtu, 9 Oktober 2010

2. Rancangan Penelitian

1. Alat dan BahanAlat:1 Kantongan Kain 30X 20 cm2 buah Gelas BekerBahan: Ampas kelapa 100 gr. Air jeruk nipis 55 ml

2. Prosedur Kerja- Siapkan ampas kelapa dan campur dengan air jeruk nipis- Ampas kelapa yang telah di beri perasan air jeruk nipis dimasukan kedalam kantong 30 X 20 cm- Gosokkan ke lantai7

Page 6: Karya ILmiah Remaja 2010

8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.HasilAmpas kelapa dengan aroma jeruk nipis yang telah di masukkan ke kantong ukuran 40 X 20 cm dapat memberikan lantai yang kesat, mengkilap, dan harum.

Lantai sebelum dibersihkan saat dibersihkan

Sesudah dibersihkan

9

B.PembahasanAmpas kelapa yang sudah di campurkan dengan perasan air jeruk nipis di masukkan ke dalam kantong kain yang telah disediakan, lalu usapkan pada lantai yang kotor lalu

Page 7: Karya ILmiah Remaja 2010

setelah digosokkan pada ubin maka noda pada ubin akan hilang kemudian peraslah campuran ampas dengan perasan air jeruk nipis. Dan lakukan sekali lagi agar lebih bersih.

10

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Ampas kelapa sebagai limbah dapat mengangkat kotoran yang ada di ubin dengan bersih, kesat, wangi, dan tanpa bahan kimia. Bahkan memiliki niali ekonomi yang sangat rendah.

2. Saran

Ternyata pembersih lantai tidak selalu menggunakan bahan kimia ternyata ampas kelapa sebagai limbah rumah tangga dapat di manfaatkan sebagai pembersih lantai yang nilai ekonomisnya sangat rendah, praktis pemakaiaanya dan tanpa bahan kimia.

11

ABSTRAK

Page 8: Karya ILmiah Remaja 2010

Ampas kelapa merupakan limbah rumah tangga yang sangat mudah ditemui. pada umumnya ampas kelapa yang sudah digunakan langsung dibuang, namun setelah kami teliti ternyata di dalam ampas kelapa terkandung desinfektan yang merupakan zat pembunuh kuman dan mampu mengangkat kotoran dari ubin.

Lalu terciptalah ide untuk memanfaatkan ampas kelapa sebagai pembersih lantai, dengan menggunakan air perasan jeruk nipis sebagai pengharum dari ampas yang sudah digunakan. Dengan menggunakan bahan ini berarti kita sudah melestraikan lingkungan dan menjauhkan lingkungan dari bahan kimia.

i

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah nya , sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ilmiah kami ini. Kami ucapkan terima kasih kepada yayasan ibu Pelangi Wungu Wijaya M.Pd dan kepala sekolah Bapak Ashari ,SH dan guru pembimbing kami ibu Dra. Denni M. Sianipar dan Dra. Sriani yang telah banyak memberikan arahan dan masukkan kepada kami dalam rangka penulisan karya ilmiah kami ini dan tak lupa pula mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua kami yang memberikan semangat dan motivasi kepada kami. Tugas ilmiah kami ini mengupas tentang penemuan ilmiah yang baru kami buat, yakni PEMANFAATAN AMPAS KELAPA SEBAGAI PEMBERSIH LANTAI. Dengan tugas ini, kami ingin mencari solusi alternatif atas penemuan yang sudah ada. Akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya dan kami berharap adanya masukkan dan saran kepada kami agar kedepan kami dapat membuat dan menulis karya ilmiah lebih baik lagi.Atas bantuan semua pihak dalam penyelesaian karya ilmiah ini kami ucapkan teriam kasih:Tim Penyusun

Aulia RamadhandiKhairin Ulyani TariganSiti Riri Shafiraii

Page 9: Karya ILmiah Remaja 2010

DAFTAR ISIAbstrak........................................................................................ iKata Pengantar............................................................................. iiDaftar isi...................................................................................... iiiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang................................................................. 1B. Rumusan Masalah............................................................ 1C. Tujuan Penelitian.............................................................. 2D. Manfaat Penelitian............................................................ 2BAB II TINJAUAN TEORITISA. Umum............................................................................. 3B. Khusus............................................................................ 6BAB III. METODOLOGI PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian........................................... 7B. Rancangan Penelitian........................................................ 7BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil............................................................................. 9B. Pembahasan.................................................................. 10BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan........................................................................ 11B. Saran................................................................................... 11Daftar Pustakaiii

DAFTAR PUSTAKAAmin, Sarmidi. 2008, Coco preneur ship (Aneka Peluang bisnis dari kelapa). Jakarta: Lily Publisher

Samosir, Y., 1992, Asal-Usul Pnyebaran Kelapa, dalam Kelapa (cocos nucifera L), asosiasi litbangbun, puslitbun Marihat-Bandar Kuala Pematang Siantar.

Sianipar, Denni. 2010 . Buku Penuntun Praktikum . Medan: Wahidin

Page 10: Karya ILmiah Remaja 2010

2Pengaruh Pengolesan Minyak Kelapa terhadap Pengawetan Telur   Ayam Posted on 25 April, 2008 by smp2talun

Oleh: Tim KIR SMPN 2 Talun

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daya simpan telur, khususnya telur ayam, amat pendek. Oleh karena itu perlu diperlakukan secara khusus jika ingin telur bisa disimpan lebih lama, apalagi bila menginginkan kondisi telur berada dalam keadaan segar. Salah satu upaya memperpanjang kesegaran telur adalah dengan mengawetkannya. Pengawetan telur segar sangat berguna dalam upaya mengatasi saat-saat harga telur tinggi. Untuk itu dicarilah upaya pengawetan telur yang mudah, sederhana, dan irit biaya.

Telur dapat bertahan lama pada suhu yang dingin, misalnya dengan menaruhnya di lemari es. Sedangkan di kecamatan Talun, khususnya di desa Sengare dan sekitarnya, penduduk yang memiliki lemari es sangat sedikit. Apalagi pada musim kemarau, telur sulit untuk bertahan lama. Akibatnya penduduk desa Sengare dan sekitarnya kesulitan mengawetkan telur agar tetap segar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana upaya mengawetkan telur tanpa harus dimasukkan ke dalam lemari es, melalui pemanfaatan bahan-bahan yang ada di desa Sengare dengan tidak mengeluarkan banyak biaya?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian karya ilmiah ini bertujuan:

1. Mencari upaya lain dalam pengawetan telur, khususnya pada masyarakat yang belum memiliki alat pendingin seperti lemari es

2. Mencoba melakukan kegiatan ilmiah sebagai solusi menjawab persoalan yang muncul di tengah-tengah masyarakat, khususnya di desa Sengare

Adapun manfaat penelitian ini amat berguna bagi masyarakat, karena bisa mengawetkan telur segar lebih lama, tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

Page 11: Karya ILmiah Remaja 2010

1.4 Sistematika Penulisan

Karya ilmiah ini terdiri dari 5 bab dan beberapa lembar lainnya. Bab I adalah Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

Pada bab II dijelaskan tentang Tinjauan Pustaka, yang diuraikan atas penjelasan Kualitas Telur dam Komposisi Telur.

Bab III berisi Metode Penelitian, sedangkan bab IV dijelaskan tentang Pengawetan Telur, yang diuraikan lagi atas Alat dan Bahan, Cara Kerja, dan Analisis.

Karya Ilmiah ini ditutup dengan bagian Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran. Sebagai pertanggungjawaban disertakan pula Daftar Pustaka.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas Telur

Kualitas telur ditentukan oleh dua faktor, yakni kualitas luarnya berupa kulit cangkang dan isi telur. Kualitas luar ini bisa berupa bentuk, warna, tekstur, keutuhan, dan kebersihan kulit cangkang. Sedangkan yang berkaitan dengan isi telur meliputi kekentalan putih telur, warna dan posisi telur, serta ada tidaknya noda-noda pada putih dan kuning telur.

Dalam kondisi baru, kualitas telur tidak banyak mempengaruhi kualitas bagian dalamnya. Jika telur tersebut dikonsumsi langsung, kualitas telur bagian luar tidak menjadi masalah. Tetapi jika telur tersebut akan disimpan atau diawetkan, maka kualitas kulit telur yang rendah sangat berpengaruh terhadap awetnya telur.

Kualitas isi telur tanpa perlakuan khusus tidak dapat dipertahankan dalam waktu yang lama. Dalam suhu yang tidak sesuai, telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari dua minggu. Kerusakan ini biasanya ditandai dengan kocaknya isi telur dan bila dipecah isinya tidak mengumpul lagi.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan para ahli, misalnya Haryoto (1996), Muhammad Rasyaf (1991), dan Antonius Riyanto (2001), dinyatakan bahwa kerusakan isi telur disebabkan adanya CO2 yang terkandung di dalamnya sudah banyak yang keluar, sehingga derajat keasaman meningkat. Penguapan yang terjadi juga membuat bobot telur menyusut, dan putih telur menjadi lebih encer. Masuknya mikroba ke dalam telur melalui pori-pori kulit telur juga akan merusak isi telur.

Telur segar yang baik ditandai oleh bentuk kulitnya yang bagus, cukup tebal, tidak cacat (retak), warnanya bersih, rongga udara dalam telur kecil, posisi kuning telur di tengah-tengah, dan tidak terdapat bercak atau noda darah.

Page 12: Karya ILmiah Remaja 2010

2.2 Komposisi Telur

Telur ayam pada umumnya memiliki berat sekitar 50-57 gram perbutirnya, yang terdiri dari 11% bagian kulit telur, 50% bagian putih telur, 31% bagian kuning telur.

Telur adalah sumber protein bermutu tinggi, kaya akan vitamin dan mineral. Protein telur termasuk sempurna, karena mengandung semua jenis asam amino esensial dalam jumlah cukup seimbang. Asam amino esensial sangat dibutuhkan oleh manusia, karena tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari makanan yang dimakan.

Telur juga mengandung vitamin A, vitamin B Kompleks, dan vitamin D. Di samping itu telur juga mengandung sejumlah mineral seperti zat besi, fosfor, kalsium, sodium, dan magnesium dalam jumlah yang cukup. Semua unsur ini sangat penting guna meningkatkan pertumbuhan tubuh pada anak-anak dan remaja. Anak balita setiap hari membutuhkan kurang lebih 15 gram protein hewani. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi apabila anak balita mengkonsumsi 2 butir telur ayam perhari. Protein sangat dibutuhkan untuk membangun sel tubuh dan memperbaiki sel tubuh yang rusak. Itulah sebabnya telur sering diberikan kepada anak kecil untuk membantu pertumbuhan badan, dan kepada orang yang dalam proses penyembuhan guna mengganti sel tubuh yang rusak..

Komposisi zat gizi telur ayam dalam 100 gram

1. Kalori (kal) : 162,0

2. Protein (g) : 12,8

3. Lemak (g) :11,5

4. Karbohodrat (g) : 0,7

5. Kalsium (mg) : 54,0

6. Fosfor (mg) : 180,0

7. Besi (mg) : 2,7

8. Vitamin A : 900,0

9. Vitamin B : 0,1

10. Air (g) : 72

Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 1979

Semua gambaran di atas amat penting dijelaskan, betapa telur memiliki banyak elemen penting yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan penggantian sel tubuh manusia.

Page 13: Karya ILmiah Remaja 2010

III. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian hingga penyusunan karya ilmiah ini digunakan metode ilmiah, berupa kepustakaan dan observasi di, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data kepustakaan dan bahan/alat yang berkaitan dengan objek penelitian

2. Melakukan observasi (pengamatan) untuk mengetahui sampai sejauh mana hasil yang didapat dari uji coba yang dilakukan

3. Melakukan analisis dan kesimpulan dari hasil uji coba

Pada penelitian tersebut variabel bebas atau penyebabnya adalah pengolesan minyak kelapa, Untuk variabel terikat atau akibatnya adalah pengawetan telur ayam segar. Sedangkan variabel kontrolnya adalah telur dibiarkan (tanpa diolesi). Sebagai pembanding digunakan pengolesan telur dengan air kapur.

IV. PENGAWETAN TELUR

4.1 Alat dan Bahan

Pegawetan telur ayan diteliti dengan menggunakan alat dan bahan sebagai berikut:

1. Telur2. Kapur3. Kelapa4. Parutan kelapa5. Panci6. Kertas7. Spidol8. Saringan kelapa9. Wajan dan susuk10. Kompor11. Minyak tanah12. Korek api13. Kuas kecil14. Air15. Wadah16. Minyak curah

4.2 Cara Kerja

Untuk menilai pengawetan telur ayam dilakukanlah pengujian mulai tanggal 23 Maret sampai 4 Mei 2005, dengan melakukan perbandingan untuk menilai kesegaran telur-telur

Page 14: Karya ILmiah Remaja 2010

tersebut setelah beberapa hari kemudian. Perbandingan itu dengan cara mengelompokkan telur-telur tersebut ke dalam 4 kelompok, sebagai berikut:

1. Kelompok telur I: Telur diolesi minyak curah

Telur yang akan diawetkan dicuci terlebih dahulu dan dikeringkan. Selanjutnya telur diolesi minyak curah dengan memakai kuas kecil. Setelah itu telur disimpan di tempat kering. Selama disimpan telur diusahakan tidak dipegang atau digoyang-goyang.

1. Kelompok II: Telur diolesi dengan air kapur

Kapur diberi air dan diaduk. Telur yang akan diawetkan dicuci terlebih dahulu. Setelah itu telur diolesi air kapur dengan menggunakan kuas kecil.

Pengawetan dengan air kapur ini sebagai pembanding model pengawetan lainnya, karena kita mengetahui bahwa cangkang telur terdiri dari zat kapur.

1. Kelompok III: Telur diolesi minyak kelapa

Langkah pertama kelapa dikupas dan diparut. Selanjutnya parutannya diremas-remas sambil ditambah air secukupnya. Hasilnya adalah berupa santan. Santan itu kemudian direbus selama kurang lebih 3 jam. Setelah menjadi minyak, pisahkan minyak tersebut dari ampasnya.

Tahap berikutnya ambil telur dan dicuci. Kemudian telur diolesi minyak kelapa dengan menggunakan kuas kecil. Biasanya, 1 liter minyak kelapa bisa digunakan untu mengawetkan telur sekitar 70 kg.

1. Kelompok IV: Telur dibiarkan (tanpa diolesi apa-apa)

Setelah telur dicuci, telur disimpan di tempat kering. Selama proses penyimpanan telur tidak boleh dipegang ataupun digoyang.

4.3 Analisis Hasil

Dari hasil pengamatan diperoleh hasil, bahwa telur ayam yang diolesi minyak kelapa dapat bertahan kesegarannya selama 2 bulan atau 8 minggu. Sedangkan telur yang diolesi minyak curah bagian kuning telur sudah tidak utuh, membusuk, dan berbau.

Untuk telur yang diolesi air kapur, kuning telurnya tidak utuh, busuk, terdapat banyak belatung, dan berbau. Demikian pula pada telur yang dibiarkan (tanpa diolesi) kesegarannya hanya bertahan 1 minggu, setelah itu kuning telurnya sudah tidak utuh, busuk, terdapat banyak belatung, dan berbau.

V. PENUTUP

Page 15: Karya ILmiah Remaja 2010

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa cara pengawetan telur ayam segar selain dimasukkan lemari es, dapat pula dilakukan mengolesi telur dengan minyak kelapa. Pengolesan telur ayam dengan minyak kelapa mampu mempertahankan kesegaran telur selama 8 minggu atau 2 bulan.

Pengawetan telur dengan minyak kelapa tidak hanya mampu mempertahankan kesegaran telur, tapi juga mampu mempertahankan keutuhan nilai gizinya. Hal ini amat menguntungkan, karena selain prosesnya mudah juga irit dalam biaya.

5.2 Saran

1. Dalam membeli telur pilihlah telur yang baik, yaitu telur yang memiliki ukuran dan bentuk yang proporsional

2. Sebelum telur disimpan untuk mempertahankan kesegarannya telur dicuci bersih terlebih dahulu agar tidak terinfeksi bakteri

3. Sebaiknya telur yang diawetkan disimpan dalam rak

4. Masyarakat kiranya perlu mencoba melakukan upaya agar telur tetap dalam keadaan segar dengan cara diolesi minyak kelapa, karena bisa mempertahankan kesegaran telur dengan biaya murah.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan. 2004. Panduan Lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) Siswa SMP/MTs Se-Kabupaten Pekalongan

Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Reseach. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Haryoto. 1996. Pengawetan Telur Segar. Yogyakarta: Kanisius.

Rashaf, Muhammad. 1991. Pengelolaan Produksi Telur. Yogyakarta: Kanisius.

Riyanto, Antonius. 2001. Sukseskan Menetaskan Telur Ayam. Jakarta: Andromedia Pustaka

Page 16: Karya ILmiah Remaja 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Setiap dari kita, entah kalangan bawah, menengah ataupun atas kemungkinan besar pasti pernah

merasakan rasa air mineral dalam kemasan. Sebagai contoh perusahaan air minum dalam kemasan

yang sudah terkenal sampai sekarang, adalah Aqua yang telah menjadi nama yang sangat menjual

dalam industri air minum kemasan di Indonesia. Seiring dengan perkembangan tahun, air minum

dalam kemasan ini pun berkembang menjadi lebih banyak merk dan tentunya dengan berbagai macam

kemasan dan harga pula.

Sebagai contoh adalah Kautsar, Club, Ades, Cleo, Cheers, dan masih banyak lagi. Harganya pun

bervariasi berkisar Rp 300,- sampai dengan Rp 500,- yang dalam ukuran gelas/cupnya. Munculnya

berbagai macam merk ini menjadikan konsumen memiliki banyak pilihan untuk memilih air mineral

yang paling baik untuk tubuh dengan berbagai macam mutu, kemasan, dan tentunya harga. Kemasan

air minum dibuat sekreatif mungkin dengan harga yang masih bisa dijangkau untuk kalangan

menengah ke bawah. Seperti Ades yang kemasan botolnya membundar ke atas dengan potongan

langsing ke bawah. Atau Cleo yang tutup kemasan botolnya mengerucut ke atas. Aqua pun demikian.

Di sekeliling atau sisi botol seperti ada suatu gambaran bahwa Aqua adalah air mineral yang murni di

ambil dari Kaki Gunung Arjuna yang diproses secara alami. Itu semua tercantum dalam sebuah

gambar di sisi botol Aqua kemasan baru.

Setelah dicermati baik-baik, sumber mata air yang sering muncul dalam botol air minum

dalam kemasan adalah dari Pandaan. Sumber Mata Air Aqua dan Ades yang telah menjaditrendsetter

air minum dalam kemasan pun berasal dari Pandaan. Padahal kota Malang memiliki sejumlah mata air

yang lebih banyak dibandingkan kota tersebut. Seperti Coban Rais, Coban Talun, Coban Rondo, dan

lain sebagainya. Dan hasil mata air tersebut tidak sedikit dan boleh dikatakan sangat cukup dalam

memenuhi kebutuhan produksi air minum dalam kemasan. Mengapa kota Malang tidak bisa menjadi

sumber mata air bagi produksi air minum dalam kemasan?

.2 Rumusan Masalah

Page 17: Karya ILmiah Remaja 2010

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:1. Mengapa kota Malang belum bisa menjadi sumber mata air bagi

produsi air

minum dalam kemasan?

2. Mengapa produsen air minum dalam kemasan tidak memilih kota Malang

sebagai sumber mata air bagi produksi air minum dalam kemasan?

3. Apakah kendala bagi kota Malang dalam hal mata air sebagai sumber

produksi air minum dalam kemasan?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penyebab kota Malang belum bisa menjadi kota

penghasil sumber mata air bagi produksi air minum dalam kemasan.

2. Untuk mengetahui penyebab produsen air minum dalam kemasan enggan

memilih kota Malang sebagai sumber produksi air minum dalam kemasan.

3. Untuk menegtahui kendala bagi kota Malang dalam hal mata air sebagai

sumber produksi air minum dalam kemasan.

1.4 Manfaat Penelitian

Page 18: Karya ILmiah Remaja 2010

1. Sebagai program pengenalan akan sumber-sumber mata air yang tidak lagi

diperhatikan oleh pemkot Malang.

2. Pemanfaatan sumber-sumber mata air untuk produksi air minum dalam

kemasan sehingga sumber-sumber mata air tidak hanya digunakan sebagai sarana

rekreasi bagi Pecinta Alam tetapi lebih sebagai sumber produksi air mineral dalam

kemasan untuk berbagai lapisan masyarakat dan jugaentunya berbagai daerah pula.

3. Pengenalan kepada masyarakat luas atas pemanfaatan sumber mata air yang

letaknya sangat terpencil.

4. Promosi kota Malang yang tidak hanya sebagai kota Bunga namun bisa

menjadi kota penghasil air minum dalam kemasan seperti Pandaan misalnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manfaat Air Minum Bagi Kesehatan Tubuh Sekitar 75% dari tubuh manusia terdiri atas air. Semua cairan tubuh, termasuk darah, urine, keringat, ludah, dan limpa mengandung air. Air diperlukan tubuh untuk ditoksifikasi (pemusnahan racun), untuk menjaga kesehatan kulit dan selaput-selaput mukosa, serta fungsi sel dan kesehatan setiap sistem organ tubuh pasti bergantung pada air.

Sayangnya, banyak orang yang tidak minum air dalam jumlah cukup. Padahal, kurang

minum dapat menyebabkan dehidrasi dan apabila tidak sepat diatasi dapat menyebabkan kematian.

Page 19: Karya ILmiah Remaja 2010

Sayangnya, air minum dalam kemasan di kehidupan modern ini acap tercemar logam-logam berat, mikrooganisme, klorin, fluoride, dan zat-zat pengotor lainnya.

Banyak yang percaya bahwa salah satu bentuk air yang terbaik adalah air yang berasal dari

sumber yang teruji. Bila tidak memperoleh air terbaik ini, tingkatkan kualitas air minum dengan

menyaringnya dengan sistem pembalikan osmosis, arang kayu, keramik, atau filter kualias tinggi

lainnya (Bunda, edisi 182, Agustus 2004).

Manfaat air putih pada umumnya adalah membuat kulit sehat, menurunkan berat badan,

menghilangkan racun, mengurangi serangan jantung, dalam hal ini sebuah penelitian di Loma Linda

University telah diketahui bahwa di antara 20.000 pria dan wanita sehat, yang meminum lebih dari

lima gelas air putih dapat terhindar dari serangan atau penyakit jantung dibandingkan mereka yang

meminum air putih tidak lebih dari dua gelas perharinya. Manfaat lainnya adalah sebagai pelindung

dan pelumas persendian otot, buang air besar teratur, bersemangat dan tetap siaga, menstabilkan suhu

tubuh, mengurangi resiko penyakit dan infeksi, dan lebih baik, atau bisa dikatakan resep tradisional

mengatakan minum banyak air putih ketika sakit sangat manjur, seperti mengontrol demam,

mengganti cairan yang hilang, dan mengurangi lendir di hidung.

Meski banyak orang yang sudah tahu, tidak banyak orang yakin bahwa air bisa dijadikan

sarana penyembuhan. Padahal, menurut Prof . S Periasamy DIM dan D ACC Bohiraj Vedante

Maharish Charity dari Kantha Health And Research Centre, Karur, India, berbagai keluhan seperti

sakit kepala, asma, darah tinggi, kencing manis, penyakit

.2 Sumber Mata Air di Indonesia

Banyak faktor yang menentukan apakah air layak diminum atau tidak. Salah satu factor yang

paling penting adalah sumber air itu sendiri. Hanya dari mata airlah dihasilkan air minum dalam

kemasan yang berkualitas. Dan faktor inilah yang menjadi pijakan utama bagi pabrik-pabrik produksi

air minum dalam kemasan.

Page 20: Karya ILmiah Remaja 2010

Pada hakikatnya, air adalah cairan H2O yangyang tidak berbau dan tidak berasa. Suhunya

berkisar 0 hingga 100 derajat tekanan atmosfir. Sangat mudah membeku dan menguap. Biasanya

berasal dari dalam perut bumi yang kemudian mengalir ke permukaan sambil membawa partikel-

partikel yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

2.3 Proses Pengemasan Air Mineral ‘Aqua’

Sebenarnya, tanpa melalui proses pun air di sumber Aqua sudah layak diminum. Namun,

demi menjamin kualitas akhirnya, sebelum dikonsumsi air Aqua harus melalui prosesfiltrasi yang

berguna untuk menghilangkan endapan atau partikel kasar yang mungkin masih terbawa dari perut

bumi.

Setelah itu, air dialirkan melewati Granulated Activated Carbon (GAC) untuk menyerap bau

dan rasa kemudian dilakukan penyaringan halus melalui semacam membrane untuk menjamin agar

tidak satu pun partikel yang berukuran lebih dari 1 mikron lolos.

Agar lebih bersih dan higienis, air Aqua harus melalui tahapanozonisasi sebagai proses

desinfeksi dengan serangkaian proses yang harus dilalui air mineral Aqua agar terjamin lebih jernih

dan bening.

Aqua menerapkan sistem HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point), karena itu,

dipastikan air yang dihasilkan bebas dari kontaminasi kimia dan microba. System tersebut sudah

Page 21: Karya ILmiah Remaja 2010

diakui secara internasional, dan penelitiannya sudah diakui oleh para ahli dan dinyatakan dalam

standar Nasional Indonesia, standar WHO maupun standart FDA.

Aqua dengan 27 langkah Hydro Pro Sistem menjamin kemurnian setiap tetes

airnya, sehingga tak akan ada manfaatnya untuk memproses Aqua dengan alat-alat yangbanyak dijual di pasaran. Aqua menjamin kemurnian setiap tetes airnya. 2.4 Produksi Air Minum dalam Kemasan `Total`

Air minum Total pertama kali diproduksi pada tanggal 03 Maret 1989 oleh PT TIRTA

MEGAH , yang bertujuan untuk memberikan air minum yang layak dikonsumsi, memberikan solusi

kesehatan, memberikan kesegaran, dan dapat dibeli dengan harga yang pantas.

Untuk menjamin produknya, air minum Total ini diproses dengan teknologi pengolah air

Benckiser-Jerman dan I.C.E –Ingenlerle Concep Expertise-Prancis dengan sistem filterisasi, ozonisasi,

dan ultraviolet tanpa bahan kimia, dan tidak mengandung kapur yang dapat merusak ginjal dan gigi.

Pengendalian mutu terpadu dilakukan dengan sangat ketat dan didukung oleh partner kerja dari

laboratorium I.C.E.

Selain itu, lokasi pabrik yang jauh dari keramaian dan kemasan yang dikemas langsung dekat

dengan sumber air menjamin air minum Total bebas dari kontaminasi, bebas dari nitrat dan nitrit yang

berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, air minum Total telah mendapatkan sertifikasi ISO dari SGS

Yarsley Internasional Certification yang menjamin “Total Quality System” dari produk Total.

2.5 Pembuangan Limbah Produksi Air Minum dalam Kemasan

Satu dari lima penduduk dunia dengan kata lain 1,5 milyar manusia di dunia tidak

mendapatkan saluran air bersih dan satu dari dua penduduk dunia tidak memperoleh sistem pemurnian

air (WHO).

6 kilometer adalah jarak yang harus ditempuh seorang wanita Afrika setiap harinya hanya

untuk memperoleh air bersih bagi keluarganya yang berarti sama dengan jalan 1 marathon dalam

seminggu, (atlas du developpement durable,2002)

Page 22: Karya ILmiah Remaja 2010

114 sungai atau 50% sungai-sungai besar di dunia telah terpolusi dan 60% dari sungai-sungai yang ada dialirkan melalui(PNUE). Sebanyak dua juta ton limbah setiap hari dibuang ke sungai, danau, dan kali. 20% dari sepuluh ribu spesies ikan air tawar mengalami kepunahan (PNUE). Tanpa air, seseorang hanya dapat bertahan hidup selama empat hari. Sementara itu, ia dapat bertahan hidup tanpa makan selama beberapa minggu (WHO). Satu dari empat tempat tidur di rumah sakit, digunakan oleh pasien yan

3. Kendala terbesar bagi kota Malang untuk mengembangkan potensi sumber- sumber mata air tersebut

adalah letak daerahnya yang terpencil dengan hutan belantara yang masih mengelilinginya.

4. Pemerintah kota Malang masih belum terlalu memperhatikan sumber-sumber mata air yang terpencil di

daerah. Padahal, sumber mata air tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan sumber produksi Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK)

5. Kelebihan Air Minum Dalam Kemasan: Kualitas air terjamin, tapi semuanya tergantung bagaimana konsumen

memilih, terutama mengenai tempat membelinya. Kontrol kualitasnya ketat, sehingga kemungkinan terkontaminasi bakteri yang merugikan relatif minim. Mudah didapat 6. Kekurangan Air Minum Dalam Kemasan: Relatif mahal bagi kalangan masyarakat tertentu

Dalam kasus tertentu terjadi kontaminasi bakteri merugikan karena proses

distribusi yang tidak baik 4.2 Saran

1. Pemerintah kota Malang harus lebih memperhatikan sumber-sumber mata air terpencil di kota Malang.

Karena sumber-sumber mata air tersebut berpotensial bagi produksi Air Minum Dalam Kemasan.

2. Warga kota Malang haruslah memanfaatkan sumber mata air di kota Malang ini dengan sebaik-baiknya.

3. Pemkot Malang memanfaatkan sumber mata air tersebut sebagai air minum dalam kemasan karena akan

mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi kota Malang.

14

Page 23: Karya ILmiah Remaja 2010

4. Kiat Memilih Air Kemasan: Pilih tempat penjualannya. Jangan membeli di sembarang tempat. Kemasan hebat dan supermahal bukan jaminan. Cermati labelnya, apakah tercantum alamat produsen, komposisi,proses

yang dipakai untuk sterilisasi juga petunjuk penyimpanan?

Cek keutuhan segelnya.

Cek kualitas air secara fisik, yakni dari kejernihan, bau, serta warnanya.

Untuk memastikannya, bisa melakukan uji kimiawi di laboratorium.

DAFTAR RUJUKAN Sutirjo,2004.Penulisan Karya Ilmiah SMP dan SMA Malang:Citra Mentari Santosa,2005. Serangan Virus di Jantung Industri Air Mineral (Kompas, 14 Mei 2005) Aqua,2005. Terapi Air Membantu Penyerapan Gizi (online), (http://www.aqua.com) , diakses Sabtu, 4 Juni 2005 Kompas,2003. Pilih Air Minum Kemasan atau Isi Ulang? (online), (http://www.kompascybermedia-kesehatan.htm) diakses Sabtu,4 Juni 2005 15

Total,2005. Profil, Pabrik, dan Sertifikasi Total (online), (http://www.total-

springwater.com) diakses Jum`at,3 Juni 2005

La BaliKu,2005. Mineral Bagi Tubuh (online), () diakses Sabtu, 4 Juni 2005

Samadhi,2005. Analisa Laboratorium Kesehatan (online), (http://spesifikasiproduk.htm)

Anonim,2005. Kelompok Minuman dan Bahan Minuman Halal (online),

(http://Indohalal.com) diakses Sabtu,4 Juni 2005

Fujiro, 2005. Contoh AMDK yang Menggunakan sistem Reserve Osmosis (online),(http://Fujirobukanairminumbiasa.htm) diakses Sabtu, 4 Juni 2005