karya ilmiah mahasiswa (tinjauan sperma manusia sebagai bahan baku makanan)

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini terjadi dengan begitu luar biasa sebagai dampaknya IPTEK telah menjadi sebuah alat transformasi peradaban manusia, baik yang memberi manfaat maupun mudharat. Era globalisasi banyak berpengaruh pada kehidupan seorang muslim, sadar atau tidak sadar mereka terseret ke dalam arusnya. Banyak dijumpai orang menyatakan: “Yang haram aja susah apalagi yang halal.” Satu ungkapan yang menggambarkan rendahnya kondisi keimanan dan keyakinan mereka terhadap rahmat dan rizki Allah. Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan dengan sangat tandas sekali bahwa Allah akan mencukupkan rizki mereka dan tidak membebankan hal itu kepada pundak mereka. Fotie Photenhauer dengan bukunya yang berjudul Natural Harvest A Collection Of Semen-Based Recipes yang terbit 1

Upload: pawitriyadi

Post on 14-Jun-2015

860 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Oleh : Pawit Riyadi dan M. Agus Sahal

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa

ini terjadi dengan begitu luar biasa sebagai dampaknya IPTEK telah menjadi

sebuah alat transformasi peradaban manusia, baik yang memberi manfaat

maupun mudharat. Era globalisasi banyak berpengaruh pada kehidupan

seorang muslim, sadar atau tidak sadar mereka terseret ke dalam arusnya.

Banyak dijumpai orang menyatakan: “Yang haram aja susah apalagi yang

halal.” Satu ungkapan yang menggambarkan rendahnya kondisi keimanan

dan keyakinan mereka terhadap rahmat dan rizki Allah. Allah dan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan dengan sangat

tandas sekali bahwa Allah akan mencukupkan rizki mereka dan tidak

membebankan hal itu kepada pundak mereka.

Fotie Photenhauer dengan bukunya yang berjudul Natural Harvest

A Collection Of Semen-Based Recipes yang terbit pada 24 Juli 2009 dengan

kutipan isi yang cukup menggelitik, yaitu :

Semen is not only nutritious, but it also has a palatable texture and

wonderful cooking properties. Like fine wine and cheeses, the taste of semen

is complex and dynamic. Semen producers can generate a wide range of

semen tastes simply by making minor dietary adjustments. Semen is

inexpensive to produce and is commonly available in many, if not most,

1

Page 2: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

homes and restaurants. Despite all of these positive qualities, semen

remains neglected as a food. This book hopes to change that.

Dari kutipan di atas dapat diterjemahkan, air mani tidak hanya

bergizi, tetapi juga memiliki tekstur yang indah dan masakan yang

menakjubkan. Seperti anggur dan keju, rasa air mani yang kompleks dan

dinamis. Semen murah untuk diproduksi dan umumnya tersedia dalam

jumlah banyak, rumah-rumah dan restoran. Walaupun semua sifat-sifat

positif ini, air mani tetap diabaikan sebagai makanan. Buku ini berharap

untuk mengubahnya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu pemaparan dan

penyelesaian masalah mengenai penggunaan sperma sebagai bahan baku

makanan yang dilihat dari berbagai perspektif, seperti aspek sains, bioetika

dan agama (syari’at Islam).

B. Batasan Masalah

Dalam pembuatan karya ilmiah ini penulis membatasi

permasalahan yang dikaji hanya dalam perspektif sains, bioetika dan syari’at

Islam terhadap pembahasan sperma manusia dijadikan bahan baku

pembuatan makanan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin menjadikan

sebagai pokok permasalahan sebagai berikut :

2

Page 3: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

1. Bagaimanakah perspektif sains terhadap sperma manusia yang

dijadikan bahan baku pembuatan makanan?

2. Bagaimanakah perspektif bioetika terhadap sperma manusia yang

dijadikan bahan baku pembuatan makanan?

3. Bagaimanakah perspektif syari’at Islam terhadap sperma manusia yang

dijadikan bahan baku pembuatan makanan?

D. Tujuan Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini tujuan yang ingin dicapai yaitu :

1. Mengetahui perspektif sains terhadap sperma manusia yang dijadikan

bahan baku pembuatan makanan.

2. Mengetahui perspektif bioetika terhadap sperma manusia yang

dijadikan bahan baku pembuatan makanan.

3. Mengetahui perspektif syari’at Islam terhadap sperma manusia yang

dijadikan bahan baku pembuatan makanan.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Memberi sumbangan pengetahuan, pemikiran dan informasi bagi

masyarakat luas mengenai makanan dengan berbahan baku sperma

manusia.

2. Bagi para ilmuwan karya ilmiah ini sebagai pertimbangan dan kontrol

dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

3

Page 4: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

3. Bagi tokoh agama dan masyarakat sebagai masukan berkaitan dengan

penerapan sperma manusia sebagai bahan baku pembuatan makanan

yang dapat digunakan sebagai kontrol sosial.

4. Bagi Pemerintah, khususnya Departemen Agama bersama-sama

dengan lembaga Islam (seperti MUI dan sejenisnya), sebagai bahan

masukan dalam menyusun dan menentukan kebijakan yang berkaitan

dengan penerapan sperma manusia sebagai bahan baku pembuatan

makanan untuk mengantisipasi rusaknya tatanan agama dan sosial.

F. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research)

sehingga kajiannya hanya menelaah beberapa pustaka yang terkait untuk

menyelesaikan permasalahan penggunaan sperma sebagai bahan baku

makanan dari buku yang berjudul Natural Harvest A Collection Of Semen-

Based Recipes yang ditulis oleh Fotie Photenhauer. Cara mengkajinya

menggunakan indexing (mengutip).

4

Page 5: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sperma dalam Perspektif Sains

1. Pengertian Sperma

Spermatozoa atau sperma merupakan hasil produksi dari

kelamin pria, yang dikeluarkan bersama-sama dengan cairan mani.

Dengan ukurannya yang sangat kecil hanya akan nampak bila dilihat

dengan mikroskop yaitu sekitar 4-5 mikron dengan lebarnya 2,5 - 3,5

mikron adalah hal yang sangat memungkinkan bagi sperma untuk

mencapai sel telurdengan ‘kegesitannya’.1

2. Proses Terbentuknya Sperma Manusia (Spermatogenesis)

Spermatogenesis terjadi melalui beberapa fase , yaitu :

a. Fase Pertumbuhan

b. Fase Pembelahan

c. Fase Diferensiasi

1. Fase Pertumbuhan

Pada Fase Pertumbuhan sel – sel calon indung sperma tumbuh,

membesar, dan berduplikasi. Pada Fase ini juga terjadi penambahan

materi inti, sintesis DNA dan sintesis organel sel. Fase ini juga disebut

fase persiapan sebelum melakukan pembelahan. Akhir dari Fase

Pertumbuhan terbentuklah Spermatogonium ( Sel Induk Sperma ) yang

sudah siap untuk melakukan pembelahan.

1A, Evariny. Gali Sperma Lebih Dalam. www.hypno-birthing.web.id/tanggal akses 13-11-2009

5

Page 6: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

2. Fase Pembelahan

Tiap Spermatogonium yang sudah terbentuk akan mengalami proses

pembelahan. Spermatogonium yang terbentuk akan menjadi

Spermatosit Primer. Spermatosit Primer inilah yang akan mengalami

pembelahan. Pembelahan yang tejadi adalah pembelahan Meiosis,

yaitu pembelahan yang terjadi pada pembentukan gamet yang

bertujuan untuk mereduksi jumlah kromosom. Spermatosit Primer

mengalami pembelahan Meiosis I membentuk 2 buah Spermatosit

Sekunder. Jumlah kromosom sel Spermatosit Sekunder adalah

setengah dari Sel Spermatosit Primer.

Pembelahan belum selesai. Spermatosit Sekunder yang tebentuk akan

segera mengalami pembelahan menjadi 4 buah Spermatid. Spermatid

ini lah sel yang akan menjadi sel sperma.

3. Fase Diferensiasi

Spermatid yang terbentuk pada fase pembelahan harus mengalami

perubahan agar mampu berenang mencari letak sel telur. Bentuk

awalnya yang hanya berbentuk bulatan dirasa tidak mungkin mampu

mencapai sel telur. Maka dari itu, spermatid harus mengalami

Diferensiasi menjadi sel – sel sperma yang siap untuk membuahi sel

telur. Setelah proses Diferensiasi, terbentuklah 4 buah sel sperma aktif

yang strukturnya sudah berubah. Kini sperma anda berbentuk seperti

seekor berudu, dengan bentuk kepala seperti mata panah dan berekor

panjang. Tentu saja bentuk seperti ini dimaksudkan agar sel sperma

6

Page 7: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

bisa dengan mudah berenang mencapai sel telur. Selain itu pada bagian

kepala terdapat organel aparatus golgi yang berfungsi pada saat

penetrasi.

Pembentukan sperma bukan hal yang gampang jika dipikirkan

oleh pikiran manusia. Maka dari itu, janganlah buang – buang sperma jika

memang tidak terdesak. Jaga kesehatan reproduksi dengan tetap berolah

raga dan mengkonsumsi makanan yang sehat, agar produksi sperma tidak

terganggu.

3. Kandungan Kimia Sperma

Satu sendok teh cairan mani mengandung kalori sekitar 21

kilojoules (kilo kalori) dan 200-500 juta sperma. Sedanglan jumlah

sperma hanya sekitar satu persen dari cairan mani. Menurut seksolog Dr

Elna Mc Intosh, selain sperma, cairan mani terdiri dari gula fruktosa, air,

ascorbic acid (vitamin C), asam sitrat, enzim, protein, posfat, dan zinc.

Menurut Fred Guerra dari Jackin World Science Corner ternyata

kandungan semen (sperma) laki-laki itu adalah sebagai berikut :

Ascorbic Acid (vitamin C, for tissue maintenance)

Blood-Group Antigens (from immune system)

Calcium (mineral)

Chlorine (oxidizing agent)

Cholesterol (steroid alcohol present in body fluids)

Choline (base, part of the vitamin B complex)

Citric Acid (occurs during cellular metabolism)

7

Page 8: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

Creatine (nitrogenous substance found in muscle)

Deoxyribonucleic Acid (DNA)

Fructose (sugar used for energy)

Glutathione (peptide amino acid)

Hyaluronidase (enzyme)

Inositol (sugar found in muscles)

Lactic Acid (byproduct of muscle use)

Magnesium (mineral)

Nitrogen (gas found in all living tissue)

Phosporus (mineral)

Potassium (mineral)

Purine (compound of uric acid)

Pyrimidine (organic base)

Pyruvic Acid (formed from either glucose or glycogen)

Sodium (salt)

Sorbitol (body alcohol)

Spermidine (catalytic enzyme)

Spermine (ammonia compound found in sperm)

Urea (from urine)

Uric Acid (from urine)

Zinc (mineral)

Vitamin B12 (for proper function of nervous system and metabolism)2

4. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Semen

2 Ione.2008. Kandungan pada Sperma. www.kaskus.us/ tanggal akses 13-11-2009

8

Page 9: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

Memang cairan semen sama sekali tidak ada fungsi konsumtif.

Ia hanya berfungsi sebagai pelumas dalam hubungan seksual. Setiap

ejakulasi, rata-rata pria mengeluarkan cairan semen sekitar satu sendok

teh. Banyak sedikitnya cairan semen ini dipengaruhi oleh :

a. Usia,

b. Waktu ejakulasi,

c. Jenis rangsangan yang diterima ketika akan melakukan kegiatan

seksual.

5. Permasalahan yang Ditimbulkan

Berdasarkan kandungan dan lokasi terdapatnya semen, maka

terdapat beberapa permasalahan yang ditimbulkan apabila sperma

dikonsumsi atau dijadikan bahan baku pembuatan makanan, seperti

penularan penyakit kelamin. Penyakit kelamin ini timbul dari infeksi

maupun virus yang dapat menimbulkan penyakit bahkan mematikan.

Bagi penderita penyakit kelamin apabila spermanya diambil sebagai

bahan baku makanan, maka dapat terjadi penularan penyakit, seperti

penyakit HIV/ AIDS, Syphilis dan Gonorhea.

6. Manfaat yang Dihasilkan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Graz

University di  Austria, senyawa yang terkandung pada sperma bisa

mengurangi radikal bebas dan memiliki efek anti penuaan pada sel-sel

kulit.

9

Page 10: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

Senyawa yang disebut spermidine tersebut, diujicoba pada

jamur, lalat buah, cacing, tikus dan sel darah manusia bukan pada

manusia secara langsung. Spermidine bisa menjadi bahan alternatif untuk

mencegah penuaan kulit. Dari penelitian diketahui cara kerja spermidine,

yaitu dengan memperlambat proses penuaan dan memperpanjang

kehidupan dari lalat, jamur, tikus cacing dan yang terpenting sel darah

manusia. Peneliti mengungkapkan juga proses autophagy pada percobaan

tersebut, yaitu proses memperbaiki dan mendaur-ulang sel yang rusak dan

tidak berfungsi secara maksimal. Proses ini akan menjaga keseimbangan

pertumbuhan dan regenerasi sel.

Hal lain yang ditemukan dari percobaan tersebut adalah

spermidine merupakan hal penting dalam proses peremajaan dan

perbaikan sel. Dengan menekan radikal bebas, spermadine bisa

meningkatkan kualitas dan memperpanjang umur sel dan bersifat sebagai

anti penuaan.3

B. Sperma dalam Perspektif Bioetika

1. Pengertian Bioetika

Menurut J. Guwandi istilah Bioetika merupakan gabungan dari

suku kata yaitu “bio” yang artinya kehidupan dan digabungkan dengan

kata “etika” dalam arti moral. Dengan demikian Bioetika dapat diartikan

3 Kodrati, Finalia dan Mutia Nugraheni.2009. Sperma Memiliki Efek Anti Penuaan. www.vivanews.com/ diakses tanggal 13-11-2009

10

Page 11: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

sebagai ilmu yang mempelajari moral dari kehidupan.4 Sedangkan F.

Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang problem-problem yang

ditimbulkan oleh perkembangan dibidang Biologi dan ilmu kedokteran,

baik pada skala mikro maupun skala makro dan dampaknya atas

masyarakat luas serta sistem nilainya, kini dan masa mendatang.5

2. Dasar Etis Mengenai Penggunaan Sperma Manusia Sebagai Bahan

Baku Makanan

Berdasarkan nilai-nilai etika, penulis menganut nilai

konsekuensialisme, yaitu paham etika yang melakukan apapun yang

memilki konsekuensi paling baik.6 Sesuatu yang halal apabila diletakkan

di tempat yang halal, tentulah ia menjadi halal dan malah berpahala. Akan

tetapi kebalikannya, apabila sesuatu yang halal diletakkan di tempat yang

haram, maka sesuatu yang halal itu akan menjadi haram. Contoh,

kemaluan lelaki apabila diletakkan di tempat yang halal (istrinya)

tentunya itu halal dan malah mendatangkan pahala. Akan tetapi kalau

diletakkan di tempat yang haram (bukan istrinya) tentulah menjadi haram

dan berdosa. Maka setiap sesuatu memiliki tempat yang sesuai, sehingga

baik dan buruk ditimbulkan dari tempat asalnya sesuatu hal itu berada.

3. Masalah Etis yang Ditimbulkan dari Penggunaan Sperma Manusia

Sebagai Bahan Baku Makanan4 J. Guwandi. Pendahuluan dalam “Bioethics and Biolaw (Kumpulan Kasus)”. Jakarta. Fakultas Kedokteran UI. Hal.15 K. Bentens. Kata Pengantar, op.cit, dikutip dari F.Abel, “Bioethics : Origin and Development”, dalam Human Life : It’s Beginning and Development. L’ Harmattan Ciaco : Paris-Louvain-la-Nevve. 1998. Hal.156 Sulistiyowati, Eka. 2008. Handout Bioetika. Yogyakarta : Fakultas Sains dan Teknologi. Hal.14

11

Page 12: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

Berdasarkan dasar etis mengenai penggunaan sperma manusia

sebagai bahan baku makanan yang berarti meletakkan sesuatu bukan pada

tempatnya. Sperma seharusnya digunakan untuk fungsi reproduksi, bukan

untuk pembuatan bahan baku makanan. Sperma bersama-sama dengan sel

telur (ovum) melebur melakukan fertilisasi untuk menghasilkan zigot dan

berkembang menjadi individu/ manusia baru. Jadi bukanlah sperma

digunakan untuk bahan baku makanan dan dikonsumsi atau dengan kata

lain sperma yang dapat menghasilkan individu baru jika melakukan

fertilisasi dikonsumsi oleh sesama pembuatnya, seperti kanibal (pemakan

sesamanya). Bahkan menurut Prof.DR.Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And,

(Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi) tidak benar adanya sperma dapat

menimbulkan awet muda, adapun awet muda jika dilakukan memiliki

kepuasan sendiri oleh pelakunya.

C. Sperma dalam Perspektif Syari’at Islam

1. Sperma Manusia dalam Perspektif Syari’at Islam

Dalam permasalahan najis atau sucinya air mani, ada perbedaan

pendapat di kalangan para ulama. Sebagian ulama menyatakan bahwa air

mani itu najis, sebagaimana pendapat Al-Imam Abu Hanifah dan Al-

Imam Malik. Sebagian ulama yang lain berpendapat air mani itu suci,

sebagaimana pendapat Al-Imam Asy-Syafi’i dan Al-Imam Ahmad.

Dari dua pendapat tersebut, yang rajih -insya’ Allah- adalah

pendapat kedua, yang menyatakan bahwa air mani itu suci. Hal ini

12

Page 13: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

didasarkan pada hadits ‘Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ yang diriwayatkan

Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim dengan lafazh, di antaranya:

�ا ك ف�ر� م� ل و�س� �ه �ي ع�ل الله� ص�لى الله و�ل س� ر� �و�ب ث م ن� �ه� ك ف�ر�� أ �ت� �ن ك �ق�د� ل ق�ال�ت� ة� ش� ع�ائ ع�ن�

( م� ( ل م�س� و�اه� ر� �ه ف ي �ص�ل(ي ف�ي

Bahwasanya aku dahulu mengerik (air mani) dari pakaian Rasulullah

shallallâhu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau shalat dengan

menggunakan pakaian tersebut. (HR. Muslim)

Dalam lafazh lain:

( مسلم ( رواه ه �و�ب ث م ن� ظ�ف�ر ي ب ا س� ب �ا ي 0ه� ح�ك� أ �ت� �ن ك �ق�د� ل

Dahulu aku mengerik air mani yang telah kering dengan kukuku dari

pakaian Rasulullah. (HR. Muslim)

Dari hadits di atas, jelaslah bahwa air mani merupakan sesuatu

yang suci karena :

a. Perbuatan ‘Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ membersihkan air mani yang

telah kering tersebut hanya mengerik dengan kukunya. Kalau

seandainya air mani adalah sesuatu yang najis, maka tidak cukup

mensucikannya hanya dengan mengeriknya.

b. Sikap Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam menunda pembersihan

air mani yang menimpa pakaiannya hingga kering, juga menunjukkan

bahwa air mani itu suci. Kalau seandainya najis, maka Rasulullah

shallallâhu ‘alaihi wa sallam akan segera membersihkannya,

sebagaimana kebiasaan beliau di dalam mensikapi benda-benda najis.

Begitu pula peristiwa seorang Badui yang kencing di masjid,

13

Page 14: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

sebagaimana dikisahkan dalam hadits Anas bin Malik radhiyallâhu

‘anhu yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim.

Pendapat yang kedua ini adalah pendapat yang dipilih Syaikhul Islam

Ibnu Taimiyyah dan merupakan pendapat kebanyakan para ulama.

Sementara itu, cara membersihkan air mani adalah dengan dua cara:

a. Boleh dicuci dengan air, sebagaimana hadits ‘Aisyah yang

diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim dengan lafazh:

ك� ذ�ل ف ي الصالة ل�ى إ ج� �خ�ر� ي �م ث ي �م�ن ال ل� �غ�س ي م� ل و�س� �ه �ي ع�ل الله� ص�لى الله و�ل س� ر� �ان� ك

( عليه ( متفق �غ�س�ل ال �ر ث� أ ل�ى إ �ظ�ر� ن

� أ �ا �ن و�أ و�ب الث

Bahwasanya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mencuci air mani,

kemudian keluar shalat dengan mengenakan pakaian tersebut, sementara

aku melihat adanya bekas cucian tersebut.

b. Dengan mengeriknya (dengan kuku), sebagaimana dalam hadits yang

telah lalu jika air mani telah kering. Dan juga boleh dicuci walaupun

telah kering.7

2. Penggunaan Sperma Manusia Sebagai Bahan Baku Makanan dalam

Perspektif Syari’at Islam

Permasalahan halal dan haram sangat penting sekali bagi

seorang muslim, dan ini ditunjukkan langsung dengan pengaitan Allah

Subhanahu wa Ta’ala antara makanan yang baik dengan amal shalih dan

ibadah.

7 Al-Makassar,i Abu Abdillah M. 2008. Najiskah Air Mani?. www.kaahil.wordpress.com/ diakses tanggal 16-11-2009

14

Page 15: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik,

dan bahwa Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin dengan

apa yang diperintahkannya kepada para rasul dalam firman-Nya: ‘Hai

rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah

amal shaleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu

kerjakan’.(Qs. al-Mu’minun: 51).

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa,

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik

yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika

benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah. (QS. Al

Baqarah:172)

Makanlah di antara rezki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu,

dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan

kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-

Ku, maka sesungguhnya binasalah ia. (QS. Thaaha:81)

Walaupun telah dijelaskan bahwa sperma tidak najis, bukan

berarti sperma halal. Karena sesuatu yang halal apabila diletakkan di

tempat yang halal, tentulah ia menjadi halal dan berpahala. Akan tetapi

kebalikannya, apabila sesuatu yang halal diletakkan di tempat yang

haram, maka sesuatu yang halal itu akan menjadi haram.

Sperma bukanlah untuk hal yang konsumtif, tetapi sperma

secara fungsionalnya digunakan untuk fertilisasi. Jadi tidak dibenarkan

penggunaan sperma untuk pembuatan bahan baku makanan. Sampai

15

Page 16: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

sekarang belum ada penjelasan tentang penelitian pada manusia langsung

yang menunjukkan bahwa kandungan sperma berupa spermidine dapat

menjadi bahan alternatif mencegah penuaan pada kulit dan mencegah

radikal bebas. Karena percobaan tersebut hanya dilakukan pada jamur,

lalat buah, cacing, tikus dan sel darah manusia.

16

Page 17: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari perspektif sains penggunaan sperma sebagai bahan baku

makanan memiliki beberapa manfaat dan madharat. Manfaatnya

adalah kandungan sperma berupa Spermidine berfungsi untuk

peremajaan sel kulit, zat anti penuaan kulit dan mengurangi radikal

bebas. Hal ini diujicobakan pada jamur, lalat buah, cacing, tikus dan

sel darah manusia bukan pada manusia secara langsung. Kerugiannya

dapat menimbulkan penyakit kelamin yang menular dan mematikan.

2. Dari perspektif bioetika penggunaan sperma manusia sebagai bahan

baku makanan menimbulkan keberatan etis dan moral. Karena

meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Sperma seharusnya

digunakan untuk fungsi reproduksi, bukan untuk pembuatan bahan

baku makanan. Jadi bukanlah sperma digunakan untuk bahan baku

makanan dan dikonsumsi atau dengan kata lain sperma yang dapat

menghasilkan individu baru jika melakukan fertilisasi dikonsumsi oleh

sesama pembuatnya, seperti kanibal (pemakan sesamanya).

3. Dari perspektif syari’at Islam penggunaan sperma manusia sebagai

bahan baku makanan walaupun ada yang membolehkannya, tetapi

sebagian besar ulama dan ahli kedokteran memandang bahwa

penggunaan sperma manusia sebagai bahan baku makanan membawa

17

Page 18: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

mudharat yang lebih besar daripada manfaatnya misalnya

menimbulkan penyakit. Untuk menentukan posisi halal dan haramnya

dalam hukum Islam perlu merumuskan kaidah hukum yang

berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits.

B. Saran-saran

Penggunaan sperma manusia sebagai bahan baku makanan banyak

menimbulkan masalah seperi masalah etis, moral, maupun dalam agama

khususnya agama islam. Para ulama bersama dengan lembaga-lembaga

Islam dan dokter, untuk merumuskan dasar hukum yang jelas dan

manfaatnya dari segi medis mengenai penggunaan sperma manusia

sebagai bahan baku makanan dan disosialisasikan kepada masyarakat luas

karena mungkin penerapan sperma manusia sebagai bahan baku makanan

menjadi prospek masa depan.

18

Page 19: Karya Ilmiah Mahasiswa (Tinjauan Sperma Manusia sebagai Bahan Baku Makanan)

DAFTAR PUSTAKA

A, Evariny. Gali Sperma Lebih Dalam. www.hypno-birthing.web.id/tanggal akses 13-11-2009

Al-Makassari, Abu Abdillah M. 2008. Najiskah Air Mani?. www.kaahil.wordpress.com/ diakses tanggal 16-11-2009

Sulistiyowati, Eka. 2008. Handout Bioetika. Yogyakarta : Fakultas Sains dan Teknologi

Ione.2008. Kandungan pada Sperma. www.kaskus.us/ tanggal akses 13-11-2009Kodrati, Finalia dan Mutia Nugraheni.2009. Sperma Memiliki Efek Anti Penuaan. www.vivanews.com/ diakses tanggal 1311-2009

J. Guwandi. Pendahuluan dalam “Bioethics and Biolaw (Kumpulan Kasus)”. Jakarta. Fakultas Kedokteran UI. Hal.1

K. Bentens. Kata Pengantar, op.cit, dikutip dari F.Abel, “Bioethics : Origin and Development”, dalam Human Life : It’s Beginning and Development. L’ Harmattan Ciaco : Paris-Louvain-la-Nevve. 1998. Hal.15

Kholid. 2009. Dampak Buruk Makanan Haram Bagi Seorang Muslim. www.ustadzkholid.com/ diakses tanggal 16-11-2009

Zanikhan.2009. Norma dan Etika Konsumsi Dalam Islam. www.zanikhan.multiply.com/ diakses tanggal 16-11-2009

19