karya ilmiah fitri h. islami

37
KARYA ILMIAH Disusun Oleh : NAMA NAMA : : FITRI HIDAYATUL FITRI HIDAYATUL ISLAMI ISLAMI N I S N I S : : 5458 5458 KELAS KELAS : : XII IPA . 3 XII IPA . 3

Upload: faizal

Post on 03-Jul-2015

719 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

KARYA ILMIAH

Disusun Oleh :

NAMA NAMA : : FITRI HIDAYATULFITRI HIDAYATUL ISLAMIISLAMIN I S N I S : : 54585458KELAS KELAS : : XII IPA . 3XII IPA . 3

SMA NEGERI 2 MAROSTAHUN AJARAN 2006-2007

Page 2: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP

PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

Disusun Oleh :

Nama : FITRI HIDAYATUL ISLAMI

N i s : 5458

Kelas : XII IPA.3

Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Pembimbing dan

Kepala SMA Negeri 2 Maros pada hari ...................................... 2007

KepalaSMA Negeri 2 Maros

Drs. KENCANGNip.

Pembimbing

Dra. DARMAWATINip. 132 013 959

ii

Page 3: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulisan Karya Ilmiah ini dapat diselesaikan

dengan rencana semula.

Penulisan Karya Ilmiah ini berpedoman pada literatur yang ada hubungannya

dengan judul, serta bimbingan dan petunjuk dari Bapak dan Ibu guru. Menyadari

akan keterbatasan disiplin ilmu yang dimiliki, hingga dalam penulisan mungkin masih

ditemukan adanya kesalahan dan kelemahan.

Tanpa bantuan, bimbingan, arahan, dorongan dan pengertian serta saran

dari berbagai pihak, penulisan karya ilmiah ini tidak mungkin terwujud. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : Dra. Darmawati, sebagai Guru

pembimbing dan ......................................... sebagai wali kelas, serta segenap guru-

guru yang telah berjasa dalam memperlancar seluruh kegiatan dalam proses

pembelajaran di sekolah ini.

Kepada semua pihak, penulis mengucapkan terima kasih, semoga Allah

SWT membalas dengan berlipat ganda. Selanjutnya, penulis menyatakan bahwa

hasil penelitian ini mungkin masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis

tetap membuka diri menerima segala kritikan yang membangun.

Maros, ...... Januari 2007

Penulis

iii

Page 4: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i

Halaman Pengesahan .................................................................................... ii

Kata Pengantar .............................................................................................. iii

Daftar Isi ........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3

A. Kajian Teori .............................................................................. 3

B. Hipotesis ................................................................................... 9

C. Kerangka Pikir ......................................................................... 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 12

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 12

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 12

C. Instrumen Penelitian ................................................................. 12

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 13

E. Analisis Data ............................................................................. 13

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 14

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 18

A. Kesimpulan ............................................................................... 18

B. Saran-Saran ............................................................................. 18

Daftar Pustaka ............................................................................................... 19

iv

Page 5: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuh merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup dimana makhluk

hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dua istilah ini berbeda

maknanya, tapi sepintas lalu, kita mengalami kesulitan untuk membedakannya.

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan Pertumbuhan merupakan proses

pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi dan panjang) yang kuantitatif yang

artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. Sedangkan perkembangan

merupakan proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup dan bersifat

kualitatif yang artinya tidak dapat dinyatakan dengan satu bilangan.

Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu : Pertumbuhan

sekunder dan pertumbuhan primer. Pertumbuhan sekunder yaitu pertumbuhan

yang terjadi sebagai hasil aktivitas jaringan meristem sekunder dan pertumbuhan

sekunder terletak pada cambium, sedangkan pertumbuhan primer yaitu

pertumbuhan yang terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel sekunder, dan

pertumbuhan ini terjadi pada embriom ujung akar, dan ujung batang.

Pertambahan tinggi tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor dalam

dan faktor luar. Faktor dalam terdiri atas faktor gen dan faktor hormon, dimana

faktor hormon ini terdiri atas hormon auksin yang berfungsi menggiatkan

pembelahan sel. Hormon ginerelin yang merangsang pembelahan sel cambium,

asam abisat yang dapat menghambat perkecambahan biji, Asam trumalin

berfungsi regenerasi sel, gas etilen yang mempengaruhi proses pematangan

buah, dan hormon kalin yang dapat merangsang pertumbuhan organ tanaman

sedangkan faktor luar terdiri dari : Cahaya yang merupakan sumber energi untuk

melakukan fotosintesis, Tanah merupakan tempat untuk menancapkan akar

tanaman, Air merupakan faktor yang sangat diperlukan oleh tumbuhan, Suhu

pada tumbuhan yang baik adalah suhu optimum, Kelembaban sangat

mempengaruhi tumbuhan, dan Mineral sangat diperlukan oleh tumbuhan agar

tidak terjadi gangguan.

1

Page 6: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

Pada pengalaman penelitian, ada 2 tumbuhan yang sama jenisnya, tetapi

tempat untuk menanamnya berbeda yaitu ada di tempat gelap dan di tempat

terang. Pada tempat gelap pertumbuhan tanaman sangat cepat sedangkan pada

tempat terang pertumbuhannya sangat lambat. Hal inilah yang mendasari

sehingga kami ini meneliti apakah cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan

biji kacang hijau.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang

hijau ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji

kacang hijau.

D. Manfaat Penelitian

Sebagai bahan informasi bagi siswa-siswi yang ingin mengetahui pengaruh

cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.

Sebagai bahan masukan bagi siswa-siswi yang ingin melakukan penelitian

terhadap pertumbuhan biji kacang hijau.

Sebagai bahan pertimbangan bagi siswa-siswi yang ingin agar biji kacang

hijau yang ditanam dapat tumbuh dengan cepat.

2

Page 7: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang

berjalan secara stimulant (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya

terletak pada faktor kuantitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif

karena mudah diamati, yaitu terjadi perubahan jumlah dan ukurannya,

sebaliknya perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif,

melainkan terjadi perubahan fungsional organisme menjadi lebih sempurna.

Jadi pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume yang

bersifat irreversible (tidak dapat kembali seperti asalnya) karena adanya

pembelahan mitosis atau pembedaran sel (Pratiwi dkk, 2006).

Pertumbuhan dan perkembangan diawali dengan perkecambahan

dimana perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi yaitu

berhentinya pertumbuhan pada tanaman dikarenakan kondisi lingkungan

yang tidak sesuai. Setelah itu apabila daun sudah terbentuk, maka tumbuhan

sudah mampu melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan energi.

Biji dapat berkecambah karena didalamnya terdapat embrio. Embrio

mempunyai 3 bagian yaitu :

a. Akar lembaga yang berfungsi sebagai akar

b. Daun lembaga yang berfungsi sebagai tempat pertumbuhan makanan,

sebagai alat untuk melakukan fotosintesis, dan sebagai alat pengisap

makanan untuk embrio (lembaga).

c. Batang lembaga terdiri atas 2 yaitu :

1) Epikotil : ruas batang di atas daun lembaga yang akan tumbuh

batang.

2) Hypogeal : ruas batang dibawah daun lembaga yang akan tumbuh

menjadi akar.

3

Page 8: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

Tipe perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

a. Perkembangan epigeal yaitu perkecambahan yang ditandai dengan

bagian hipokotil terangkat ke atas permukaan tanah. Kotiledon sebagai

cadangan energi akan melakukan proses pembelahan dengan sangat

cepat untuk membentuk daun. Contohnya perkecambahan kacang hijau.

b. Perkecambahan hypogeal yaitu perkecambahan yang ditandai dengan

terbentuknya bakal batang yang muncul ke dalam permukaan tanah,

sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah, contohnya

perkecambahan jagung kacang kapri.

Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah pertambahan panjang batang dan

akar yang merupakan aktivitas sel-sel meristem pada titik tumbuh batang

dan akar, pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung akar, dan ujung

batang. Zigot sebagai hasil pembuahan sel telur sel kelamin jantan akan

tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Kumpulan sel yang

membentuk embrio disebut jaringan meristem.

Untuk mengetahui pertambahan panjang kecambah dapat

menggunakan alat yang disebut auksanometer atau menggunakan

mistar.

b. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan diameter batang

yang merupakan aktivitas sel-sel meristem yang terdapat pada cambium.

Pertumbuhan sekunder dapat diamati pada setiap tahap pertumbuhan

dan perkembangan tumbuhan. Tahap pertambahan panjang akar dan

batang disebut pertumbuhan primer. Pada tahap berikutnya terlihat makin

lama batang tumbuhan makin besar disebut pertumbuhan sekunder.

4

Page 9: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

Jaringan tumbuhan (Imam Wahyu. S) mengemukakan :

1) Jaringan primer terdapat pada bagian tumbuhan seperti ujung batang,

pucuk daun dan akar. Peristiwa bertambah tingginya batang tanaman

dan bertambah panjangnya akar tanaman disebabkan oleh adanya suatu

aktivitas pertumbuhan jumlah sel pada bagian-bagian meristematik

primer, yaitu aktivitas pertumbuhan jumlah sel pada ujung batang pucuk

daun dan ujung akar.

2) Jaringan sekunder adalah jaringan yang terdiferensiasi dari jaringan

dewasa. Peristiwa inilah yang menyebabkan batang menjadi besar

(terbentuknya cambium dan cambium gabus) dan akar menjadi besar.

Peristiwa pertumbuhan batang dan akar menjadi besar disebut

pertumbuhan sekunder.

3) Jaringan parenkim memiliki struktur dinding sel yang tipis dan memiliki

ruang antar sel yang relative besar, misalnya dapat kita temukan pada

korteks batang, mesofil dan akar. Jaringan parenkim berfungsi sebagai

penghasil pigmen warna hijau (klorofil) yang berperan dalam peristiwa

fotosintesis dan juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan

dan alat transportasi air dan pigmen lainnya pada tumbuhan.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman .

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu :

1) Faktor Lingkungan

a. Suhu

Suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga suhu juga

berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan. Perubahan suhu dapat

mempengaruhi yang meliputi reproduksi, fotosintesis, respirasi dan

transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan

menghambat proses tersebut. Suhu optimum paling baik untuk

pertumbuhan adalah 100 – 380 C. umumnya tumbuhan tidak tumbuh di

bawah suhu 00C dan di atas 400 C. keberadaan suhu ini erat

5

Page 10: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

hubungannya dengan kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi atau terlalu

rendah, enzim akan rusak.

b. Cahaya

Tumbuhan memerlukan cahaya, banyaknya cahaya yang

dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya

menghambat pertumbuhan, meninggi karena cahaya dapat menguraikan

auksin (suatu hormon tumbuhan). Hal ini dapat dibuktikan pada

tumbuhan yang berupa tempat gelap, akan lebih cepat ditempat gelap

disebut Etilaso.

c. Air

Tanpa air tumbuhan tidak akan timbul air termasuk senyawa

utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi untuk

fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, manjaga kelembaban dan

membantu perkecambahan biji Nutrition tumbuhan umumnya diambil dari

dalam tanah dalam bentuk ion dan beberapa diambil dari udara.

d. Tanah

Tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman,

tanah merupakan tempat untuk menancapkan akar tanaman.

e. Oksigen

Oksigen mempengaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan di atas

tanah, pertumbuhan akar yang berada di dalam tanah. Tanah yang

gembur mempunyai kemampuan besar dalam menyimpan oksigen. Jika

kandungan oksigen banyak maka pertumbuhan akar tumbuhan semakin

baik.

f. Kelembaban

Tanah dan udara lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan.

Kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap tumbuhan dan

lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi tersebut mendukung aktivitas

6

Page 11: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

pemanjangan sel-sel. Dengan demikian, sel-sel lebih cepat mencapai

ukuran maksimum sehingga tumbuhan bertambah besar.

2) Faktor dalam

a. Gen

Gen berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel

misalnya sintesis protein. Pembentukan protein yang merupakan bagian

dasar penyusun tumbuh-tumbuhan oleh gen secara langsung.

b. Hormon

Regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada

satu bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi di akar,

batang dan daun.

Hormon yang kita kenal pada tumbuhan yaitu :

1) Auksin : tempat sintesis auksin ialah meristem apical misalnya ujung

batang, akar muda, dan kucup bunga. Yang fungsinya sebagai

pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel si daerah

belakang meristem ujung. Pengaruhnya adalah merangsang

pembelahan sel-sel cambium, meningkatkan perkembangan buah

dan bunga. Dan juga berperan sebagai pembentukan akar adventif

pada tanaman yang dibiakkan dengan setek.

2) Giberalin : kurosowa menemukan bahwa padi yang terserang jamur

tinggi dan berwarna pucat, setelah diisolasi, senyawa yang dihasilkan

jamur tersebut disebut giberalin. Jenisnya yaitu : GA1, GA3, GA4 dan

GA7. Yang berfungsi merangsang pembelahan sel, merangsang

pembentukan tunas dan menghilangkan dormensi biji.

3) Sitokinin : sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang aktif

membelah. Sitokinin yang pertama kali ditemukan adalah kinotin.

Struktur kimia sitokinin lebih sederhana dari pada Giberalin dan

auksin. Contoh sitokinin ialah zoatin (ditemukan pada jagung) dan

7

Page 12: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

BAP. Yang fungsinya merangsang pembelahan sel, mempercepat

pertumbuhan memanjang. Menghambat efek dominasi apical oleh

auksin.

4) Gas Etilen : gas yang dikeluarkan terutama oleh buah yang sudah

tua. Jika buah diletakkan di tempat tetutup, maka buah akan cepat

masak. Hal ini disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas

etilen yang mempercepat pemasakan buah dan etilen juga

menyebabkan batang menjadi tebal, untuk pengaruh angin.

5) Asam Abisat (aba) : Asam absisat merupakan senyawa inhibiter

(penghambat) yang bekerja antaginis (berlawanan) dengan auksin

dan giberalin. Asam absitat berperan dalam proses penuaan dan

gugurnya daun. Yang berfungsi untuk mempertahankan tumbuhan

dari tekanan lingkungannya buruk, misalnya kekurangan air, dengan

cara dormansi (tidur) dan juga untuk mengambat pembelahan dan

pemanjangan sel, merangsang penutupan mulut daun pada musim

kering sehingga mengurangi aktivitas transpirasi.

6) Kalin : merupakan hormon yang berperan dalam proses

organogenesis tumbuhan, berdasarkan organ yang dibentuk, kalin

dikelompokkan menjadi :

a) Rizokolin yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan akar

b) Kaulokalin yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan

batang.

c) Filokalin yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan daun.

d) Autokalin yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan bunga.

Cahaya dibutuhkan dalam fotosintesis dengan demikian cahaya

berpengaruh langsung pada tersedianya makanan, klorofil dibuat dari hasil-hasil

fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk

klorofil sehingga daun menjadi pucat. Akan tetapi, jika intensitas cahaya terlalu

tinggi, klorofil akan rusak.

8

Page 13: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

Intensitas cahaya dan lama penyiraman berpengaruh terhadap

tumbuhan, terutama terhadap pertumbuhan vegetatif dan kegiatan reproduksi

tumbuhan. Di daerah tropis, lama hari siang dan malam kira-kira sama, yaitu 12

jam. Di daerah yang memiliki empat musim, lama siang hari dapat mencapai 16-

20 jam. Respon tumbuhan terhadap lama penyiraman yang bervariasi disebut

fotoperiodisme. Yaitu berupa pembungaan, dormansi, perkecambahan dan

perkembangan. Respon ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorpsi

cahaya yaitu fitokrom.

Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada

tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari

lebih pendek dari pada waktu gelapnya). Adapula tumbuhan yang berbunga

pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang dari pada waktu

gelapnya). Hal tersebut ada hubungannya dengan aktivitas hormon.

Fitokrom dalam tumbuhan. Fitokrom berupa protein dengan kremotofera

yang mirip fikosianis.

Berdasarkan pengaruh lamanya siang, tumbuhan dibedakan menjadi :

1. Tumbuhan hari pendek, tumbuhan ini berbunga pada akhir musim panas

atau musim gugur, pada saat matahari bersinar kurang dari 12 jam misalnya

aster, dahlia, stroberi, dan ubi jalar.

2. Tumbuhan hari panjang, tumbuhan ini berbunga pada musim semi dan awal

musim panas, yaitu pada saat matahari bersinar selama lebih dari 12 jam,

biasanya antara 14 – 16 jam. Contoh kentang, lebak, bayam dan kol.

3. Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika mendapat

penyinaran sekitar 12 jam sehari contoh kacang dan tebu.

B. Hipotesis

Berikut ini beberapa hipotesis untuk rencana percobaan tentang

pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau, yaitu sebagai berikut :

1. Cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau

2. Cahaya dapat mempercepat pertumbuhan biji kacang hijau

3. Cahaya dapat memperlambat pertumbuhan biji kacang hijau

9

Page 14: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

C. Kerangka PikirP

ert

umbu

han

Tana

man

Fak

tor

Dal

am

Gen

H

orm

on

Fak

tor

Luar

Pro

tein

Tana

h A

ir

Su

hu

Cah

aya

Gas Etilan

Asam Asitat

Asam Traumalin

Sitokinin

Giberalin

Auksin

Kalon P

ertu

mb

uha

n T

ing

gi S

etia

p T

anam

an

Biji

Kac

ang

Hija

u

10

Page 15: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

Pertumbuhan Tanaman Dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :

A. Faktor dalam yang terdiri atas :

1. Faktor gen yang berfungsi mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya

sintesis protein.

2. Faktor hormon yang merupakan substansi kimia yang sangat aktif, yang

tersusun atas senyawa protein. Faktor hormon terdiri atas :

a. Auksin yang berfungsi merangsang pembentukan bunga dan buah

b. Giberalin yang berfungsi merangsang pembentukan tunas buah tanpa biji

c. Sitokinin yang berfungsi mempengaruhi pertumbuhan tanpa biji

d. Asam traumalin berperan dalam rensentrasi sel

e. Asam abisat yang mempengaruhi pembuangan akar

f. Gas etilen yang mempengaruhi proses pematangan buah-buahan

g. Kalin terdiri atas :

- Filokalin, merangsang pertumbuhan daun

- Kaulokalin, merangsang pertumbuhan batang]

- Rizokalin, merangsang pertumbuhan akar

- Anthokalin, merangsang pertumbuhan bunga

B. Faktor Luar terdiri atas :

- Cahaya matahari yang berperan dalam proses fotosinetesis

- Suhu cahaya, tumbuhan dapat tumbuh dengan baik, para suhu optimal

- Air, berperan dalam metabolisme dan meningkatkan tekanan turgor

- Tanah, yang merupakan tempat untuk menancapkan akar tanaman.

11

Page 16: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan selama 7 hari tanggal 2 Agustus

s/d 8 Agustus 2006.

2. Tempat Penelitian : Di SMA Negeri 2 Maros, di ruangan Kelas XII EXACT III

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

- Sejumlah biji kacang hijau yang sudah direndam selama 24 jam.

- Air yang digunakan untuk menyiram

2. Sampel

- 16 biji kacang hijau yang terdiri atas 2 perlakuan, setiap perlakuan terdiri

atas 8 biji.

- 80 tetes air dalam cawan Petri untuk penyiraman

C. Instrumen Penelitian

1. Alat

- Cawan Petri - Kapas

- Alat Tulis - Pipet Tetes

- Gelas Ukur - Label

- Mistar

2. Bahan

- Air

- Biji Kacang Hijau sebanyak 16 biji

3. Variabel Penelitian

- Variabel Bebas

- Ditempat yang terkena cahaya matahari

- Ditempat yang gelap

12

Page 17: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

- Variabel Terikat

- Tumbuhan tanaman kacang hijau

4. Prosedur Kerja

a. Mengelompokkan 16 biji kacang hijau menjadi 2 kelompok sehingga

diperoleh kelompok A dan B masing-masing 8 butir biji kacang hijau.

b. Merendam biji kacang hijau selama 24 jam

c. Menyediakan Cawan Petri

d. Memberi tanda A pada Cawan Petri dan tanda B pada Cawan Petri yang

satunya lagi

e. Memasukkan kapas ke Cawan Petri yang diperkirakan mempunyai berat

yang sama

f. Menempatkan 8 biji kacang hijau pada cawan Petri

g. Memberi tanda pada cawan Petri di setiap masing-masing biji yang telah

diletakkan

h. Menyiram biji kacang hijau masing-masing sebanyak 10 tetes

i. Menyiram bagian tengah cawan Petri sebanyak 10 tetes

j. Menempatkan cawan Petri A pada tempat terang dan cawan Petri B pada

tempat gelap

k. Mengukur panjang pertumbuhan kacang hijau setiap hari pada jam 10:45

l. Pada No. 8,9 dan 11 dilakukan setiap hari

D. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian dikumpulkan dengan cara mencari nilai rata-rata setiap

perlakuan.

E. Analisis Data

Untuk menganalisis data dapat menggunakan metode deskriptif

sederhana dengan menghitung rata-rata atau mean pada setiap perlakuan.

13

Page 18: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Tinggi Kecambah di tempat Terang

Hari ke

Tinggi Kecambah (cm) Panjang Rata-2

Ket.A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8

1 1,8 2,1 2 0,9 1,1 1,3 1,7 0,3 1,4 Riska

2 2 1,8 2,1 1,1 1,2 1,4 1,9 0,6 1,5 Ilyas

3 1,3 1,1 1,5 0,9 1,1 1,3 1 0,6 1,0 Wahyu

4 1,4 1,5 1,8 1,0 1,0 1,4 2 0,6 1,3 Ihksan

5 - - - - - - - - - Minggu

6 0,8 1 0,5 0,5 0,4 0,4 0,5 0,3 0,5 Ilsyas

7 1,2 1,1 0,8 0,9 1 1,6 1,5 0,4 1 Nanang

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata tinggi kecambah pada 1 hari

yaitu : 1,4 cm, pada hari ke 2 rata tinggi kecambah meningkat menjadi 1,5 cm, pada

hari ke 3 rata-rata tinggi kecambah menurun menjadi 1,0 cm, pada hari ke 4 rata

tinggi kecambah meningkat menjadi 1,3 cm pada hari ke 6 rata tinggi kecambah

turun drastis menjadi 0,5 cm, dari pada hari ke 7 pertumbuhan kecambah meningkat

menjadi 1,0 cm.

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Tinggi Kecambah di tempat Gelap

Hari ke

Tinggi Kecambah (cm) Panjang Rata-2

Ket.A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8

1 2 1,9 2,6 2,4 3 2,8 2,8 2,7 2,5 Asriani

2 4,5 3 3,1 3,2 4,6 5,6 6,8 4,4 4,4 Dewi Sartika

3 8,5 4,6 4,3 5 5,1 7,9 6,3 7,5 6,1 Nanang

4 13,3 10 2,3 8,6 9 13,4 12 12 10,7 Ihksan

5 - - - - - - - - - Minggu

6 24 18,4 2,5 22,5 22,2 26,5 27,5 18,2 20,2 Riska

7 22,5 22,4 2,3 23,5 23,5 27,5 27 26,2 22,5 Asriani

14

Page 19: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

Dari tabel di atas dapat diketahui rata-rata panjang kecambah pada hari 1

yaitu 2,5 cm pada hari ke 2 panjang kecambah 4,4 pada hari ke 3 panjang

kecambah meningkat menjadi 6,1 cm pada hari ke 4 panjang kecambah menjadi

10,7 cm dan pada hari ke 6 panjang kecambah meningkat menjadi 20,2 cm serta

pada hari ke 7 panjang kecambah meningkat menjadi 22,5 cm. Jadi dari hasil

pengamatan dapat disimpulkan bahwa tinggi kecambah di tempat gelap meningkat

terus.

Grafik 1.3 Hasil Pengamatan Tinggi Kecambah pada Tempat terang

Tinggi Kecambah

2

1

1 2 3 4 5 6 7

Hari ke

15

Page 20: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

Grafik 1.2 Hasil pengamatan tinggi kecambah di tempat gelap

Tinggi Kecambah

20

15

10

5

1 2 3 4 5 6 7

Hari ke

Grafik 1.2 Hasil pengamatan tinggi kecambah di tempat gelap

20 -

15 -

10 -

5 -

0

1 2 3 4 6 7

Dari grafik dapat diketahui bahwa pada hari 1 ditempat terang panjangnya

1,4 dan ditempat gelap panjangnya 2,5 cm pada hari ke 2 ditempat terang

panjangnya 1,5 dan ditempat gelap panjangnya 4,4 pada hari ke 3 ditempat terang

16

Page 21: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

panjangnya 1,0 dan ditempat gelap panjangnya 6,1 pada hari ke 4 ditempat terang

panjangnya 1,3 dan ditempat gelap panjangnya 10,7 pada hari ke 6 ditempat terang

panjangnya 0,5 dan ditempat gelap panjangnya 20,2 dan pada hari ke 7 panjangnya

1 dan tempat gelap panjangnya 22,5 cm.

Dari grafik disimpulkan bahwa perbandingan antara ditempat terang dan

ditempat gelap ternyata pertumbuhan kacang hijau ditempat terang sangat lambat

dibandingkan pada tempat gelap pertumbuhannya sangat cepat.

Setelah melakukan penelitian ternyata pertumbuhan kacang hijau ditempat

gelap sangat lambat, ini mungkin terjadi karena adanya faktor-faktor yang

mempengaruhi, ketika penelitian ditempat terang sering kekeringan ini mungkin

karena faktor angin dan yang lainnya. Pertumbuhan ditempat terang juga terhambat

karena pengaruh faktor hormon auksin yang sangat peka terhadap cahaya sehingga

auksin akan terurai. Sedangkan pertumbuhan ditempat gelap pertumbuhannya

sangat cepat. Hal ini terjadi karena hormon auksin yang tidak pernah kena cahaya.

Meskipun ditempat gelap pertumbuhan kacang hijau sangat cepat akan tetapi ketiak

daun sudah ada maka batang kacang hijau tersebut tidak dapat berdiri tegak. Hal ini

terjadi karena tidak ada cadangan makanan pada batang karena daun dari tanaman

tersebut tidak pernah melakukan fotosintesis untuk mendapatkan energi, daun pada

tempat gelap berwarna kekuning-kuningan.

Pada tumbuhan yang berada di tempat terang pertumbuhannya memang

lambat akan tetapi, daunnya tebak, batang dan akarnya kuat, serta warna daunnya

hijau. Hal ini terjadi karena daunnya mampu melakukan fotosintesis sehingga

daunnya subur menghijau.

17

Page 22: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

1) Pertumbuhan di tempat terang sangat lambat sedangkan pertumbuhan di

tempat gelap sangat cepat.

2) Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh cahaya dan faktor hormon terutama

hormon auksin.

3) Perbandingan pertumbuhan di tempat terang sangat rendah daripada

pertumbuhan di tempat gelap.

4) Pertumbuhan di tempat terang memang sangat cepat, akan tetapi

mempunyai daun yang berwarna kekuningan dan batangnya sangat lemah

atau tidak tegak.

5) Banyak faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman misalnya air,

suhu, kelembaban gen, hormon dan lain-lain.

B. Saran-saran

1) Untuk memperoleh pertumbuhan tanaman dengan baik, sebaiknya tanaman

tersebut pada mulanya disimpan pada tempat yang gelap, dan apabila sudah

ada daunnya, maka tanaman tersebut dipindahkan ke tempat yang terang,

agar tanaman tersebut bisa berfotosintesis.

2) Apabila ingin mengukur tinggi suatu kecambah / kecambah sebaiknya

kecambah tersebut tidak dicabut dari tanah atau tempat penanaman.

3) Dalam percobaan, jangan menyiram tanaman dengan air yang sangat

berlebihan, kita harus menyiram tanaman dengan air secukupnya.

18

Page 23: Karya Ilmiah Fitri H. Islami

DAFTAR PUSTAKA

Akhyar, M. Salman. 2004. Biologi. Bandung : Grafindo

Aryulina. Diah. 2005. Biologi. Jakarta : Esis

Atalia, Ummu. 2006. Biologi (LKS). Surakarta : Era Pustaka Utama

Pratiwi, dkk. 2006. Biologi. Jakarta : Erlangga

Prawirohartono, dkk. 2003. Biologi 2. A. Jakarta : Bumi Aksara

Syamsuri, Istamas. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga

19