karma phala 2007

26
Pendahuluan Karma phala merupakan bagian sradha. Sradha yaitu keimanan dan kepercayaan yang tulus yang menegaskan kebenaran dan hukum untuk meningkatkan nilai-nilai spiritual pada manusia. Kata karma phala berasal dari bahasa sansekerta. Kata karma berarti berbuat atau bekerja. Perbuatan atau kegiatan yang dilakukan itu terkadang disadari, terkadang pula tidak disadari. Keiatan atau perbuatan tersebut ada yang baik dan ada yang buruk, kesemua inilah yang disebut karma. Perbuatan atau kegiatan yang dilakukan tersebut pasti akan menimbulkan hasil, buah atau akibat. Akibat atau hasil ini tergantung perbuatannya. Berbuat baik maka hasilnya akan baik, begitu pula sebaliknya, jika berbuat tidak baik maka hasilnya tidak baik pula. Keadaan atau kejadian inilah yang disebut dengan Hukum Karma Phala. Oleh karena itu, harus ada kelahiran kembali untuk menikmati perbuatan yang tersisa. Karma-karma yang baik akan membawa kelahiran pada tingkat yang lebih tinggi, dan karma buruk akan membawa kelahiran yang lebih rendah. Selama karma-karma yang baik atau yang buruk tidak dilepaskan, manusia tidak akan mencapai moksa atau pembebasan akhir.

Upload: rahadiamuba

Post on 24-Jan-2016

467 views

Category:

Documents


76 download

DESCRIPTION

power point agama hindu

TRANSCRIPT

Page 1: Karma Phala 2007

Pendahuluan 

Karma phala merupakan bagian sradha. Sradha yaitu keimanan dan kepercayaan yang tulus yang menegaskan kebenaran dan hukum untuk 

meningkatkan nilai-nilai spiritual pada manusia. Kata karma phala berasal dari bahasa sansekerta. Kata karma berarti berbuat atau bekerja. Perbuatan atau kegiatan yang dilakukan itu terkadang disadari, terkadang pula tidak disadari. Keiatan atau perbuatan tersebut  ada yang baik dan ada yang buruk, kesemua 

inilah yang disebut karma.

 Perbuatan atau kegiatan yang dilakukan tersebut pasti akan menimbulkan hasil, buah atau akibat. Akibat atau hasil ini tergantung perbuatannya. 

Berbuat baik maka hasilnya akan baik, begitu pula sebaliknya, jika berbuat tidak baik maka hasilnya tidak baik pula. Keadaan atau kejadian inilah yang disebut dengan Hukum Karma Phala. Oleh karena itu, harus ada kelahiran kembali untuk menikmati perbuatan yang tersisa. Karma-karma yang baik akan membawa kelahiran pada tingkat yang lebih tinggi, dan karma buruk akan membawa kelahiran yang lebih rendah. Selama karma-karma yang baik atau yang buruk tidak dilepaskan, manusia tidak akan mencapai moksa atau 

pembebasan akhir.

Page 2: Karma Phala 2007

LATAR BELAKANG

Kami menyusun karya tulis ini agar dapat di aplikasikan serta menambah pengetahuan kita akan ajaran-ajaran agama. Dan bukan hanya tau makna daripada karma phala tersebut, tetapi juga bias mengetahui perbuatan-perbuatan yang bagaimana  yang sesuai dengan ajaran agama dan mana yang tidak. Agar selanjutnya kami dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan agama. Sehingga kami bias menjadi orang yang lebih baik kedepannya. Selain itu, dalam penyusunan karya tulis ini kami juga dapat memenuhi suadarma /kewajiban kami sebagai siswa untuk 

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru mata diklat yang bersangkutan.

Kami berharap karya tulis ini tidak hanya bermanfaat bagi kami, namun bisa bermanfaat pula bagi siapa saja yang membaca.

Page 3: Karma Phala 2007

Kata Pengantar

OM SWASTIASTU Dalam rangka kegiatan praktek kerja industry (PRAKERIN), maka kami selaku siswa SMK N 1 BANGLI khususnya kelas X1 AK2 membuat tugas agama ini. Tugas ini

kami susun dengan pegangan buku Upadesa,Widya Dharma KBK,Widya Dharma KTSP,Internet,dan tambahan materi dari semua teman-teman kelas X1 AK2. Tugas

kami ini mencangkup tentang karma phala,punar bhawa,dan dilengkapi latihan soal. Tugas yang kami buat ini merupakan cerminan dari kami yang ingin maju dalam

bidang pendidikan khususnya pendidikan agama yang seirama dengan perkembngan zaman.

Kami menyadari sepenuhnya tugas yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu sangat di harapkan kritik dan saran dari semua pihak demi

tercapainya hasil yang di harapkan . Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk yang benar kepada semua umatnya sehingga pikiran yang baik datang dari

segala penjuru. Pendidikan maju,anak bangsa cerdas dan berbudaya. Om Santih,Santih,Santih Om

Bangli 28 April 2012

XI AK2

Page 4: Karma Phala 2007

BAB : IKARMA PHALA DAN PUNARBAWA

Page 5: Karma Phala 2007

A.KARMA PHALA 1.Pengertian Karma Phala

Dari segi etimologi kata karma berasal dari bahasa SANSEKERTA, yaitu dari urut kata Kri yang artinya berbuat. Sedangkan phala yang juga berasal dari bahsa SANSEKERTA yang berarti buah/hasil. Dari uraian kata-kata diatas maka, KARMA PHALA dapat diartikan perbuatan yang di dalamnya terkandung akibat yang dilahirkan seperti apa yang telah tersuratdalam filsafat HINDU. Percaya terhadap adanya karma merupakan sesuatu yang harus diwujudkan dalam diri masing-masing sehingga dengan demikian ajaran Karma Phala dapat digunakan sebagai pedoman oleh umat HINDU dalam kehidupan sehari-hari. Segala yang di buat oleh manusia akan membawa akibat/hasil yaitu ada yang baik dan ada yang buruk.

Page 6: Karma Phala 2007

Dalam kitab suci karma phala disebutkan sbb:

Niyatam kuru karma tvam, karma jyayohy akarmanah, sarirayatra pi ca te, na prasidhyed akarmanah.

Artinya :Lakukanlah pekerjaan yang diberikan padamu, karena melakukan perbuatan itu lebih baik sifatnya dari pada tidak melakukan apa-apa, sebagai juga untuk memelihara badanmu tidak akan mungkin jika engkau tidak bekerja.

Acodyamanami yatha puspani ca, swam kalam natiwartante tatha karma pura krtam. Mwang menget ri masanya tikang purwa Karmaphala ngaranya umatang awaknya kramanya, tan kena tinulak, luput dinohaken, kadi angganing pusphala, an an mengetri masanya, dumani çariranya.

Artinya :Dan lagi ingat pada masa yang disebut buah hasil perbuatan dulu itu, artinya mendatangkan dirinya sendiri, tidak dapat ditolak, tidak dapat dijauhkan sebagai halnya bunga-bunga dan buah-buahan yang ingat akan musimnya, itulah seakan-akan mengingatkan akan dirinya.

Page 7: Karma Phala 2007

       2.Macam-macam Karma Phala

Pada hakekatnya manusia tidak dapat lepas dari karma dan akibatnya, karena karma bersifat alami. Manusia adalah mahluk social dan sekaligus mahluk individu. Perbuatan yang baik maupun buruk yang dilakukan seseorang dalam interaksinya sebagai mahluk social dan mahluk individu akan dinikmati dalam kehidupan didunia dan sesudahnya.

Page 8: Karma Phala 2007

Karma Phala dapat dikelompokan menjadi 3 jenis/macam yaitu : Sancita Karma Phala

Sancita karma phala adalah karma/perbuatan dalam kehidupan masa lampau yang baru dapat dinikmati buahnya dalam kehidupan/kelahiran sekarang. Contoh: Dalam kehidupan ini seorang selalu berbuat jahat, namun ia selalu mendapat kebaikan. Mungkin saja ia masih menikmati hasil buah karmanya yang dulu.

Prarabda Karma PhalaPrarabda karma phala adalah karma/perbuatan yang dilakukan dalam kehidupan sekarang yang buahnya dapat diterima sekarang juga dan biasanya habis dalam kehidupan sekarang. Contoh: Sekarang ia mencuri ketimun, tak lama kemudian mulutnya menjadi bengkak.

Kriyamana Karma PhalaKriyamana karma phala adalah karma/perbuatan yang buahnya tidak sempat dinikmati pada kehidupan sekarang, tetapi akan dinikmati dikehidupan yang akan datang. Contoh:Ada yang suka mencuri di kehidupan sekarang, maka pada kehidupan mendatang dia akan terlahir tanpa tangan.

Page 9: Karma Phala 2007

     3.Subha dan Asubha Karma

Subha Karma Asubha Karma

Page 10: Karma Phala 2007

Kata Subha berarti baik dan kata Asubha berate tidak baik. Begitu juga Kusala berarti baik dan Akusala berarti tidak baik. Jadi yang dimaksud dengan Subha dan Asubha Karma adalah karma baik dan karma yang tidak baik. Segala perbuatan yang baik menjadi sumber tmbulnya kebahagiaan. Begitupun sebaliknya segala perbuatan yang jahat merupakan sumber timbulnya kesengsaraan. Semua bentuk kehidupan ini adalh akibat Subha dan Asuba karma yang telah di perbuat oleh manusia pada kehidupanya yang lalu. Subha danAsuba karma itu bertumpuk dan terhimpun sebagai harta karun yang tak ternilai harganya. Semua itu menjadi dasar hidup dan kelahiran seseorang, dengan demikian dapat di katakana bahwa kehidupan kita yang sekarang ini sesungguhnya merupakan kelanjutan hidup di masa lalu.

Karena itu dengan karma baik atau Subha karma seseorang akan dapat hidup dan lahir dalam keadaan yang lebih baik dan bahagia. Barang siapa berbuat dan berbicara berdasarkan pikiran suci murni, maka kebahagiaan akan selalu mengikutinya. Dan sebaliknya barang siapa berbicara dan berbuat berdasarkan pikiran yang jahat, maka penderitaan selalu mengikuti perjalanan hidupnya.

Page 11: Karma Phala 2007

Adapun pelajaran dan manfaat yang dapat kita peroleh, sebagai berikut:

Kesabaran, ketenangan, dan ketabahan

Keyakinan.

Kepercayaan kepada diri sendiri.

Pengendalian diri.

Kemampuan dan kebijaksanaan.

Bhakti kepada Sang Hyang Widhi.

Page 12: Karma Phala 2007

Oleh karena itu dapatlah dikatakan bahwa contoh Subha dan Asubha karma adalah adanya kelahiran yang berbeda-beda di

dunia ini antara satu dengan yang lainnya:

Ada orang cacat, sakit-sakitan, susah tentu ia lahir dari Neraka akibat Asubha Karmanya.

Ada yang bahagia, suci, dermawan, welas-asih, sudah tentu ia lahir dari Surga akibat Subha Karmanya.

Page 13: Karma Phala 2007

      4.Hakekat Hukum Karma

Dalam kitab Suci Weda dinyatakan bahwa jalan perbuatan atau Karma Yoga sama pentingnya dengan jalannya pengetahuan, karena perbuatan di pandang sebagai yang amat penting dari kehidupan. Hidup menurut Weda tidak semata-mata mementingkan keduniawian, tanpa juga menyangkut kehidupan moral dan spiritual. Sehubungan dengan itu perjuangan hidup pada hakikatnya adalah perjuangan kebajikan untuk menundukan kejahatan.

Page 14: Karma Phala 2007

Sehubungan dengan itu renungkan pernyataan berikut ini :

1. Svaih sa evair mumuratArtinya :

Orang yang bersalah mati karena perbuatanya sendiri.

2. Ya Indra sasti-avrato anusvapam adepayuhArtinya :

Ya Tuhan Yang Maha Esa, orang yang malas adalah orang yang tidak beriman, tidak giat dan mengutuk, mati karena perbuatanya sendiri.

3. Adhursata svayam ete vacobhir. Rjuyate vrjinani bruvatah.Artinya :

Orang-orang yang tidak berjalan lurus seperti aku, dihancurkan karena kesalahan-kesalahan mereka sendiri.

Page 15: Karma Phala 2007

B.PUNARBHAWA     1.Pengertian Punarbhawa

Kata Punarbhawa berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari dua kata, yaitu kata punar yang berarti lagi/kembali, dan kata bhawa berarti menjelma. Jadi Punarbhawa berarti kelahiran yang berulang-ulang yang disebut juga penitisan atau samsara. Punarbhawa atau samsara ini terjadi diakibatkan oleh adanya Hukum Karma, dimana karma yang jelek menyebabkan atma (roh) menjelma kembali untuk memperbaiki perbuatannya yang tidak baik, atau karena atma itu masih dipengaruhi oleh Karma Wasana (bekas-bekas atau sisa-sia perbuatan) atau kenikmatan duniawi sehingga tertarik untuk lahir ke dunia. Kelahiran atma yang berulang – ulang ke dunia ini membawa akibat suka-duka.

Page 16: Karma Phala 2007

Di dalam kitab suci Bagawanghita Bab IV. 5 Sri Krsna bersabda:

1 Sribhagavan uvaca Bahuni aham vyatitani janmani tava carjunaTanya ham veda sarvani na twam vettha parantapa Artinya:Sri bhagavaan berkata:Banyak kelahiran-Ku di masa lalu demikian dan pula kelahiran mu,ArjunaSemua ini aku tahu tetapi engkau sendiri tidak, parantapa.

2. Sri Bhagawan UvacaBahuni me vyantati janmani tava ca Arjuna, Tanya aham veda sarvani na tvam cttha paramtapa.

Artinya:Sri BHagawan BersabdaBanyak kehidupan yang telah banyak Ku jalani dan kemudian pula engaku, O Arjuna, semua kelahiran itu aku ketahui tetapi engkau tidak dapat mengetahuinya.

Page 17: Karma Phala 2007

2.Hakekat Punarbhawa

Adanya kelahiran hidup dan mati secara berulang-ulang yang di alami oleh seseorang, sesungguhnya adalah suatu penderitaan yang disebabkan oleh perbuatan di masa hidup yang lampau. Karma pada masa kehidupan yang terdahulu akan membentuk wasana pada badan asalnya, inilah yang menentukan munculnya PUNARBHAWA. Sesungguhnya ajaran karma phala dan punarbhawa merupakan suatu proses, keberadaan Punarbhawa hendaklah dipandang sebagai kesempatan untuk melekukan karma yang baik bukan suatu yang bersifat negatif. Adanya suka dan duka dalam hidup ini, semua itu disebabkan oleh karma dari kehidupan terdahulu dan juga yang sekarang. Dalam hubunganini umat Hindu sangat percaya akan adanyaPunarbhawa secara ratio, karena di luar batas kemampuan pikiran manusia. Maka dengan adanya Punarbhawa, harus diterima melalui keimanan/keyakinan.

Page 18: Karma Phala 2007

Tujuan-tujuan kelahiran

Dalam agama Hindu disebutkan bahwa kelahiran Tuhan kedunia yang menjelma sebagai manusia dinamakan Awatara.Tujuannya:Untuk menegakan dharma.Sedangkan tujuan manusia lahir ke dunia :Untuk memperbaiki karmanya, sehingga ia dapat menyatu dengan Tuhan

Page 19: Karma Phala 2007

C.HUBUNGAN KARMA PHALA DAN PUNARBHAWA

Percaya dengan adanya Karma Phala dan Punarbhawa merupakan pokok keimanan dalam umat Hindu. Sebagaimana disebutkan bahwa Subha dan Asubha Karma adalah baik buruknya perbuatan. Sedangkan karma phala adalah hasil/buah dari perbuatan. Hubungan Subha dan Asubha karma sangat erat sekali, sebab setiap karma/perbuatan pasti akan mendatangkan hasil/buah. Apalabila karma yang di buat adalah karma baik, maka hasil/buah karmanya yang diperoleh adalah kebaikan. Demikian pula sebaliknyabila karma yang dibuat adalah karma jahat/buruk, maka buah/hasil karmanya yang diperoleh juga keburukan. Istilah Surga Syuta adalah anak yang lahir dari surge yang penuh dengan kebahagiaan. Dan istilah Neraka Syuta adalah anak yang lahir dari neraka yang diliputi dengan penderitaan dan kesengsaraan.

Page 20: Karma Phala 2007

D.PANCA SRADHA       1.Pengertian Panca Sradha

Di dalam Agama Hindu, ada lima pilar sebagai dasar keyakinan di dalam kehidupan ini. Lima dasar keyakinan yang menjadi pedoman dalam kehidupan suatu manusia adalah Panca Sradha. Kata Panca Sradha dapat diartikan sebagai berikut: Panca artinya Lima, dan Sradha artinya keyakinan. Jadi Panca Sradha adalah lima keyakinan yang yang dijadikan sebagai pedoman di dalam menjalani suatu kehidupan di dunia ini, oleh manusia.

Page 21: Karma Phala 2007

2.Bagian-bagian Panca Sradha

BrahmanBrahman artinya setiap umat Hindu percaya dan yakin akan adanya Tuhan Yang Maha Esa atau Sang Hyang Widi Wasa.AtmanAtman adalah percikan kecil dari Sang Hyang Widi Wasa, percikan kecil ini dipercayai umat Hindu bersemayam di dalam tubuh manusia.Karma PhalaKarma Phala merupakan hokum sebab akibat, dimana umat Hindu mempercayai bahwa setiap perbuatan manusia di dunia ini selalu mendapatkan hasil yang sesuai dengan perbuatannya. PunarbhawaPunarbhawa merupakan kelahiran berulang-ulang yang terjadi didunia ini. Umat Hindu meyakini setiap manusia akan mengalami kelahiran kembali ( reinkarnasi ).MoksaMoksa merupakan tujuan tertinggi umat manusia/ Agama Hindu yaitu bersatunya atman dengan Brahman ( Brahman atman aikyam ).

Page 22: Karma Phala 2007

E.TRI KAYA PARISUDHA      1.Pengertian Tri Kaya Parisudha

Tri Kaya Parisudha merupakan salah satu aplikasi dan perbuatan baik ( subha karma ). Secara etimologi Tri Kaya Parisudha dalam bahasa Sansekerta, dari kata Tri artinya tiga, dan Kaya artinya perbuatan atau perilaku, dan Parisudha artinya disucikan.

Page 23: Karma Phala 2007

2.Bagian-bagian Tri Kaya Parisudha

1. Manacika (pikiran yang bersih dan suci). Pikiran yang bersih dan suci merupakan sesuatu hal yang harus dimiliki oleh setiap manusia agar dengan pikiran yang suci , maka manusia dapat berbuat yang baik dan benar, sehingga segala perbuatan yang baikpasti mendapat hasil/karma yang baik. Adapun pikiran yang baik untuk melaksanakan ajaran manacika, yaitu: Tidak iri dan dengki pada milik orang lain. Tidak bersikap marah, kasar, kepada semua makhkluk. Selalu percaya akan kebenaran akan ajaran Karma Phala.

Page 24: Karma Phala 2007

2. Wacika (ucapan/perkataan yang baik, jujur, dan benar). Perkataan yang baik dan benar serta tidak menyinggung perasaan orang lain. Perkataan yang baik dan benar akan selalu membahagiakan seseorang yang mendengarkan. Adapun perkataan yang harus dihindari untuk melaksanakan ajaran wacika, yaitu:

Perkataan jahat, menyakitkan, kotor (ujar ahala).Perkataan keras, menghardik, kasar (ujar aprgas).Perkataan memfitnah (ujar pisuna).Perkataan bohong (ujar mithya).

Page 25: Karma Phala 2007

3. Kayika (perbuatan baik, jujur, dan benar). Perbuatan yang baik dan benar merupakan tolak ukur dari karma yang akan didapatkan. Seberapa besar perbuatan yang diperbuat, sebesar itulah karma/hasil yang didapatkan. Adapun perbuatan yang baik untuk melaksanakan kayika, yaitu:Tidak menyiksa dan membunuh (syamati-mati).Tidak mencuri (mangahalalhalal).Tidak berbuat zina (si paradara).

Page 26: Karma Phala 2007

PENUTUPKarma Phala merupaka bagian dari Panca Sradha yang berarti hukum sebab

akibat/phala dari suatu perbuatan. Segala perbuatan seseorang akan membawa akibat baik dan buruk, yang semuanya tergantung kepada seseorang. Bila niat yang baik muncul dalam pikiran, akan muncul perkataan dan prilaku yang baik, begitu pula sebaliknya.

Semua perbuatan akan meninggalkan bekas yang dinamakan karma wasana, hal ini di jelasakan dam kitab Whraspati Tattwa,”bahwa apa saja perbuatan yang dilakukannya pada akhirnya semua itu akan menghasikan buah. Hal ini diumpamakan seperti priuk yang diisi kemenyan walaupun priuk itupun dicuci bersih, namun bau kemenyannya masih merekat. Pembagian karma phala meliputi sancita, prarabda, dan kriyamana karma phala. Karma yang baik dinamakan subhakarma dan perbuatan yang tidak baik disebut asubhakarma. Tentang karma banyak disebutkan dalam kitab Sarasamuscaya Slokantara Itisaha. Purana disebut, inti ajaran kitab-kitab tersebut adalah menganjurkan seseorang untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk. Punarbhawa adalah salah satu pokok keimanan dari Panca Sradha agama Hindu. Punarbhawa berarti kelahiran yang berulang-ulang dari kehidupan yang satu kehidupan yang lain. Rangkaian dari semua punarbhawa dinamakan samsara yang artinya penderitaan.