kerja (karma).pdf

11
KERJA (KARMA) I. BEKERJA ADALAH KEHARUSAN BAGI MAKHLUK MANUSIA 1. Setiap orang hendaklah melakukan tugas pekerjaannya (yang telah ditentu- kan dalam lembaga varna-asrama). Sebab, bekerja lebih baik dari pada tidak bekerja dan orang tidak mungkin memelihara jasmaninya tanpa bekerja (Bg. 3.8, sarira yatrapi ca te na prasidhyed akarmanah ). 2. Setiap kerja pasti ada cacatnya, seperti halnya api pasti ada asapnya. Kare- na itu, seseorang hendaklah tidak meninggalkan tugas pekerjaannya yang sesuai demgan watak pribadinya, meskipun pekerjaan itu ada cacatnya (Bg. 18.48, sa ha jam karma sa dosam api no tyajet sarvarambha hi dosena dhu- menagnir iva vrtah ). 3. Cacat pada setiap pekerjaan dapat ditunjukkan sebagai berikut. (a) Pekerja- an orang brahmana kadangkala melibatkan pembunuhan. (b) Pekerjaan ora- ng kshatriya pasti mencakup tindak kekerasan membunuh musuh dan pen- jahat. (c) Pekerjaan orang vaisya pasti mengandung ucapan bohong agar bi- sa memperoleh untung. Dan (d) Pekerjaan orang sudra mengharuskan diri- nya kotor menggali sumur, mengobati orang sakit, dsb. www.narayanasmrti.com

Upload: tutunkasep

Post on 12-Dec-2015

249 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERJA (KARMA).pdf

KERJA(KARMA)

I. BEKERJA ADALAH KEHARUSAN BAGI MAKHLUK MANUSIA

1. Setiap orang hendaklah melakukan tugas pekerjaannya (yang telah ditentu-

kan dalam lembaga varna-asrama). Sebab, bekerja lebih baik dari pada tidak

bekerja dan orang tidak mungkin memelihara jasmaninya tanpa bekerja (Bg.

3.8, sarira yatrapi ca te na prasidhyed akarmanah).

2. Setiap kerja pasti ada cacatnya, seperti halnya api pasti ada asapnya. Kare-

na itu, seseorang hendaklah tidak meninggalkan tugas pekerjaannya yang

sesuai demgan watak pribadinya, meskipun pekerjaan itu ada cacatnya (Bg.

18.48, sa ha jam karma sa dosam api no tyajet sarvarambha hi dosena dhu-

menagnir iva vrtah).

3. Cacat pada setiap pekerjaan dapat ditunjukkan sebagai berikut. (a) Pekerja-

an orang brahmana kadangkala melibatkan pembunuhan. (b) Pekerjaan ora-

ng kshatriya pasti mencakup tindak kekerasan membunuh musuh dan pen-

jahat. (c) Pekerjaan orang vaisya pasti mengandung ucapan bohong agar bi-

sa memperoleh untung. Dan (d) Pekerjaan orang sudra mengharuskan diri-

nya kotor menggali sumur, mengobati orang sakit, dsb.

www.narayanasmrti.com

Page 2: KERJA (KARMA).pdf

4. Bila pekerjaan dilakukan sesuai dengan tugas-kewajiban (dalam lembaga

varna-asrama) tanpa memikirkan kesenangan atau kesusahan, untung atau

rugi, kegagalan atau keberhasilan, tidak menimbulkan reaksi dosa bagi si

pelaku (Bg. 2.38, sukha duhkha sama krtva labhalabhau jayajayau .... nai-

vam papam avapsyasi).

II. KEBERHASILAN KERJA BUKAN DITENTUKAN OLEH SI PELAKU

1. Setiap orang punya tugas-pekerjaan yang wajib dilaksa-

nakan, tetapi dia tidak berhak menuntut hasilnya. Sese-

orang hendaklah tidak pernah berpikir bahwa dirinyalah

yang menjadi penyebab adanya hasil (phala) dari kerja

(karma) yang dilakukan (Bg.2.47, karmany eva dhikaras

te ma phalesu kadacana ma karma phala hetuh).

2. Orang yang berpikir bahwa dirinya adalah satu-satunya

penentu keberhasilan kerjanya, adalah orang bodoh (Bg

18.16, tatrainam sati kartaram atmanam kevalam tu yah pasyaty akrta ... na

sa pasayty durmatih).

III. LIMA FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN KERJA

Ada 5 (lima) faktor yang menentukan keberhasilan kerja (Bg.18.18) yaitu:

1. Adhisthanam, tempat dimana kerja itu dilakukan.

2. Karta, sang pelaku atau pelaksana kerja.

3. Karanam, indriya-indriya jasmani si pelaku.

www.narayanasmrti.com

Page 3: KERJA (KARMA).pdf

4. Cestah, ikhtiar atau usaha, dan

5. Paramatma, Tuhan yang bersemayan didalam hati

sang pelaku kerja.

IV. TIGA FAKTOR YANG MEMICU TIMBULNYA KERJA

Ada 3 (tiga) faktor yang memicu timbulnya kerja/kegiat-

an (Bg.18.18) yaitu:

1. Jnanam, pengetahuan.

2. Jneyam, obyek/tujuan pengetahuan, dan

3. Parijnata, sang makhluk hidup (jiva).

V. TIGA BASIS KEGIATAN KERJA

Ada 3 (tiga) basis kegiatan kerja (Bg.18.18) yaitu:

1. Karanam, indriya-indriya jasmani.

2. Karma, pekerjaan itu sendiri, dan

3. Karta, si Pelaku kerja.

VI. KEGIATAN TIMBUL DARI INTERAKSI TRI GUNA DALAM BADAN JASMANI

Setiap orang tak berdaya dipaksa berbuat atau bekerja oleh dorongan si-

fat-sifat alam material (Tri-Guna yaitu sattvam, rajas dan tamas) yang me-

nyelimuti badan jasmaninya. Maka tidak ada orang yang tahan untuk tidak

bekerja meskipun hanya sebentar saja (Bg.3.5, ... karyate hy avasah karma

sarva prakrti jair gunaih).

www.narayanasmrti.com

Page 4: KERJA (KARMA).pdf

VII. KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN TRI GUNA (BG.18.23)

1. Kerja (karma) dalam sifat sattvam (kebaikan) dilakukan sesuai dengan tu-

gas-kewajiban, tanpa kemelekatan pada hasil (phala),tanpa rasa suka atau

pun tidak suka dan tanpa rasa pamerih.

2. Kerja (karma) dalam sifat rajas (kenafsuan) dilakukan dengan ikhtiar keras

berdasarkan rasa pamerih dan dilandasi ke-akuan palsu.

3. Kerja (karma) dalam sifat tamas (kegelapan/kebodohan) dilakukan dalam

ketidak-tahuan dan khayalan tanpa perduli pada akibat-akibatnya yang me

nyengsarakan dan tidak praktis.

VIII. BEKERJALAH SECARA PROFESSIONAL

Setiap orang hendaklah bekerja secara

professional yaitu bekerja sesuai dengan

bakat dan keakhlian, meskipun pekerjaan

itu dilaksanakan se-cara tidak sempurna.

Sebab, (a) Mati dalam me-laksanakan tu-

gas pekerjaan sendiri lebih baik dari pada me-laksanakan tugas-pekerjaan

orang lain. (b) Melakukan pekerjaan orang lain adalah berbahaya. Dan (c)

Melaksanakan tugas pekerjaan sendiri tidak menimbulkan reaksi dosa (Bg

3.35, sreyan svadharma vigunah para dharmat svanusthitat sva-dharmah

nidhanam sreyah para dharmo bhayavahah. Bg.18.47, ...svabhava niyatam

karma kurvan napnoti kilbisam)

www.narayanasmrti.com

Page 5: KERJA (KARMA).pdf

VIII. JANGAN BEKERJA PAMERIH TETAPI BEKERJA DALAM PENGABDIAN KE-

PADA TUHAN

Tuhan Krishna berkata,”Durena hy avaran karma, jangan bekerja secara pa

merih. Krpana phala hetavah, dia yang selalu memikirkan hasil (phala) ker-

ja (karma) untuk kesenangan sendiri, disebut krpana, orang pelit (Bg.2.49).

Bhuddhi yukto jahatika ubhe sukrta duskrta,bekerjalah dalam semangat pe

ngabdian (kepadaKu) tanpa memandang apakah hasil kerja itu memuaskan

atau tidak (Bg.2.50)”.

IX. BEKERJA DALAM PENGABDIAN KEPADA TUHAN MEM-

BEBASKAN ORANG DARI DOSA DAN SAMSARA

1. Dengan bekerja dalam pengabdian kepada Tuhan, orang-

orang bijaksana mampu membebaskann diri dari janma-

bandhva, siklus kelahiran dan kematian dengan tidak me

lekat pada hasil kerja. Dengan demikian, mereka tidak ke

na kesengsaraan (samsara) material (Bg.2.51, karma jam

buddhi yukta hi phalam tyaktva manisinah janma bandh-

va vinirmuktah padam gacchanty anamayam).

2. Orang yang bekerja tanpa kemelekatan pada ke-berhasi-

lan dan menghaturkan hasil (phala) kerja (karma) nya ke-

pada Tuhan, tidak terkena reaksi dosa apa pun, seperti

halnya bunga padma tidak basah oleh air meskipun ber-

ada didalam air (Bg.5.10, brahmany adhaya karmani sa-

www.narayanasmrti.com

Page 6: KERJA (KARMA).pdf

BEKERJA BENAR

BEKERJA TANPA KEMELEKA-

PADA HASIL UNTUK MEMUAS

KAN SRI VISHNU

MEMBEBASKAN ORANG

DARI REAKSI KERJA

TIDAK BEKERJA BUKAN BERARTI NAISKARMYA, BEBAS DARI REAKSI KERJA (KARMA).

TIDAK MELEKAT PADA HASIL KERJA BUKAN BERARTI MENCAPAI SIDDHI, KESEMPURNAAN

HIDUP.

ngam tyaktva karoti yah lipyate na sa papena padma patram ivambhasa).

3. Orang yang mempersembahkan hasil kerjanya (sebagai yajna) kepada Tu-

han, hidup tentram dan damai. Tetapi orang yang tidak perduli kepada Tu-

han dan rakus pada hasil kerjanya, menjadi terbelenggu di dunia fana (Bg.

5.12, yuktah karma phalam tyaktva santim apnoti naisthikim ayuktah kama

karena phale sakto nibadhyate).

X. TIDAK BEBAS DARI AKIBAT KERJA DAN TIDAK MENUNTUN MENUJU KE-

SEMPURNAAN HIDUP

(Bg.3.4, na karmanam anarambham naiskarmyam puruso’snute na ca sannya-

sanad eva siddhim sama digacchati).

XI. BEKERJA BENAR DAN BEKERJA TIDAK BENAR

(Bg.3.9, yajnarthat karmano’nyatra loko yam karma bandhanah tad artham kar-

ma muktah sangah sama cara).

www.narayanasmrti.com

Page 7: KERJA (KARMA).pdf

BEKERJA TIDAK BENAR

BEKERJA DENGAN KEMELE-

KATAN PADA HASIL UNTUK

KEPUASAN SENDIRI

MENGIKAT ORANG

DENGAN REAKSI

KERJA

(Bg.3.9, yajnarthat karmano’nyatra loko yam karma bandhanah tad artham karma

muktah sangah samacara. Bg.3.19, tasmad asaktah satatam karyam karma sama

cara asakto hi acaran karma param apnoti purusah).

XII. TUHAN MINTA AGAR SETIAP ORANG BEKERJA UNTUK KESENANGANNYA

SEMATA

Tuhan Krishna minta agar setiap orang bekerja untuk kesena-

ngan diriaNya supaya bebas dari reaksi/akibat kerja (Bg.3.30,

mayi sarvani karmani sannyasah ... Bg.9.27, yat karosi yad as-

nasi ... tad kurusva mad arpanam. Bg.9.28, subhasubha phala-

ir eva moksyasye karma bandhanaih ... vimukto mam upaisya-

si. Bg.11.55, mat karma krn mat paramah. Bg.12.6, ye tu sarva-

ni karmani mayi sannyasya mat parah. Bg.12.10, mad artham

api karmani. Bg.18.57, cetasa sarva karmani mayi sannyasya

mat parah).

XIII. KARMA, AKARMA DAN VIKARMA

1. Bahkan orang-orang bijaksana (kavi) pun bingung menentukan apakah ya-

ng disebut karma (bekerja) dan akarma (tidak bekerja) – Bg.4.16, kim kar-

www.narayanasmrti.com

Page 8: KERJA (KARMA).pdf

SEGALA PERBUATAN YANG

TERGOLONG ADHARMA

KARMA

(BEKERJA)

- BEKERJA UNTUK MEMUASKAN INDRIYA

- MELEKAT PADA HASIL (PHALA) KERJA

- TIDAK PERNAH MERASA PUAS

- TERPENGARUH OLEH KEBERHASILAN

DAN KEGAGALAN

REAKSI (PHALA) KERJA

MENGIKAT SI PELAKU

DI DUNIA FANA

AKARMA

(TIDAK BEKERJA)

- BEKERJA UNTUK KESENANGAN TUHAN

- TIDAK MELEKAT PADA HASIL KERJA

- SELALU MERASA PUAS

- TIDAK TERPENGARUH OLEH KEBERHA

SILAN DAN KEGAGALAN

REAKSI (PHALA) KERJA

NYA DIBAKAR OLEH API

PENGETAHUAN ROHANI

VIKARMA

(KERJA HARAM)

ma kim akarmeti kavayo’pi atra mohitah).

2. Orang cerdas adalah dia yang bisa memahami/mengerti keadaan bekerja

(karma) dalam keadaan tidak bekerja (akarma), dan keadaan tidak bekerja

(akarma) dalam keadaan bekerja (karma) – Bg.4.18, karmany akarma yah pa

syed akarmani ca karmanah sa buddhiman manusyesu. Dan orang cerdas

juga mengerti pekerjaan haram (vikarma) – Bg.4.17, karmano hy api boddha

vyam ... vikarmanah.

(Perhatikan Bg.2.51, 4.19-

20, 4.22-23, 5.10, 5.12 dan

18.11).

www.narayanasmrti.com

Page 9: KERJA (KARMA).pdf

XIV. BEKERJA DALAM KEBHAKTIAN KEPADA TUHAN LEBIH BAIK DARI PA-

DA MENINGGALKAN KERJA (TIDAK BEKERJA) – BG.5.2, TAYOS TU KAR-

MA SANNYASAT KARMA-YOGA VISISYATE. Sebab,

1. Semata-mata meninggalkan kerja (tidak bekerja) tidak membahagiakan

seseorang (Bg.5.6, sannyasas tu duhkham aptum ayogatah yoga-yukto

munir brahma na cirenadigacchati).

2. Bekerja dalam pelayanan bhakti kepa-

da Tuhan dengan pikiran dan indriya-

indriya terkendali, me-nyenangkan se-

mua orang dan sipelaku tidak terkena

reaksi kerja yang meng-ikat-nya di du-

nia fana (Bg.5.7, yogayukto visuddhat-

ma vijitatma jitendriyah sarva bhutat-

ma bhutatma kurvan api na lipyate).

XV. BHAKTI DAN NAISKARMYA

Bhakti didefinisikan sebagai,”Hrsikena hrsikesa sevanam bhaktir ucyate,

melayani Hrsikesa sang Penguasa segala indriya disebut bhakti (Narada

Pancaratra). Jadi melayani Tuhan Krishna dengan mempersembahkan se-

gala hasil (phala) kerja (karma) sebagai yajna kepadaNya, seseorang bisa

naiskarmya, bebas dari reaksi/akibat kerja yang dilakukan dan mengikat-

nya di dunia fana. Dengan kata lain, bhakti mensucikan diri setiap orang

untuk bisa kembali pulang ke dunia rohani.

www.narayanasmrti.com

Page 10: KERJA (KARMA).pdf

Itulah sebabnya Tuhan Krishna minta supaya setiap orang bekerja untuk

kesenanganNya saja.

XVI. CIRI-CIRI ORANG YANG NAISKARMYA

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

1. Dia mengerti betul tentang karma, akarma dan

vikarma.

2. Pikiran dan kecerdasannya terkendali sempur-

na (yakni tidak melekat pada hasil kerja) serta

bebas dari rasa pemilikan.

3. Dia bekerja untuk sekedar memenuhi kebutuh-

an hidupnya paling pokok.

4. Dia berpuas hati dengan hasil kerja yang data-

ng dengan sendirinya (=di-lakukan secara ju-

jur).

5. Dia bebas dari dualitas dunia fana (seperti untung-rugi, suka-duka, ca-

cian-pujian, dsb.) dan hidup mantap dalam keberhasilan maupun kega-

galan.

6. Keraguannya sirna oleh pengetahuan spiritual yang telah di-insyafinya.

7. Dia sepenuhnya insyaf diri sebagai jiva spiritual kekal-abadi.

(Bg.4.21-22 dan 4.46).

www.narayanasmrti.com

Page 11: KERJA (KARMA).pdf

XVII. PENUTUP

Demikianlah saya telah jelaskan secara ringkas tentang kerja yang ba-

hannya hampir seluruhnya ber-sumber dari Bhagavad-Gita. Semoga

bermanfaat. Haribol!

Tangerang, 27 Oktober 2007.

www.narayanasmrti.com