karakteristik umum produk hasil

6
Karakteristik Umum Produk Hasil Pertanian (1) Voluminous and bulky Perlu ruang dan biaya penyimpanan yang relatif besar Biaya pengangkutan mahal Harga produk relatif sangat kecil dibandingkan dengan volumenya Biaya total pemasarannya sering kali jauh lebih besar secara proporsional dibandingkan dengan biaya produksinya Penawaran produknya relatif kecil Secara perorangan petani pada umumnya merupakan suplier kecil yang tidak memiliki posisi tawar dalam menentukan harga. Penetapan harga umumnya dikuasai oleh pelaku pasar lain Karakteristik Umum Produk Hasil Pertanian (2) Mudah rusak/ perishable Produk hasil pertanian dikenal tidak tahan lama dan sangat mudah rusak. Sebab Rendahnya kualitas penanganan pasca panen Kandungan air yang relatif tinggi Faktor-faktor lain yang lekat dengan karakteristik biologis dan fisiologis produk agronomi itu sendiri. Ketidakseragaman Kualitas produk cenderung tidak seragam (ukuran, kematangan, dll) Karakteristik Umum Produk Hasil Pertanian (3) Ketergantungan pada alam Produk hasil pertanian bersifat spesifik dalam kaitannya dengan faktor klimatologi Seluruh aspek alamiah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap produk hasil pertanian Produk tertentu hanya dapat ditanam pada kondisi alam tertentu dan dipanen hanya di musim-musim tertentu. Perubahan kondisi alam di luar kecenderungan alamiahnya akan berakibat pada kegagalan panen Produksi terpusat di daerah tertentu distribusi Berdasarkan sifat semacam ini produk hasil pertanian tergolong produk beresiko tinggi. Karakteristik Umum Produk Hasil

Upload: ayya-yayah-el-makhsun

Post on 24-Apr-2015

200 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karakteristik Umum Produk Hasil

Karakteristik Umum Produk HasilPertanian (1) Voluminous and bulky Perlu ruang dan biaya penyimpanan yang relatif besar Biaya pengangkutan mahal Harga produk relatif sangat kecil dibandingkan denganvolumenya Biaya total pemasarannya sering kali jauh lebih besarsecara proporsional dibandingkan dengan biayaproduksinya Penawaran produknya relatif kecil Secara perorangan petani pada umumnya merupakansuplier kecil yang tidak memiliki posisi tawar dalammenentukan harga. Penetapan harga umumnya dikuasai oleh pelaku pasar lainKarakteristik Umum Produk HasilPertanian (2) Mudah rusak/ perishable Produk hasil pertanian dikenal tidak tahan lamadan sangat mudah rusak. Sebab Rendahnya kualitas penanganan pasca panen Kandungan air yang relatif tinggi Faktor-faktor lain yang lekat dengan karakteristikbiologis dan fisiologis produk agronomi itu sendiri. Ketidakseragaman Kualitas produk cenderung tidak seragam(ukuran, kematangan, dll)Karakteristik Umum Produk HasilPertanian (3) Ketergantungan pada alam Produk hasil pertanian bersifat spesifik dalam kaitannyadengan faktor klimatologi Seluruh aspek alamiah memberikan pengaruh yangsignifikan terhadap produk hasil pertanian Produk tertentu hanya dapat ditanam pada kondisi alamtertentu dan dipanen hanya di musim-musim tertentu. Perubahan kondisi alam di luar kecenderungan alamiahnyaakan berakibat pada kegagalan panen Produksi terpusat di daerah tertentu distribusi Berdasarkan sifat semacam ini produk hasil pertaniantergolong produk beresiko tinggi.Karakteristik Umum Produk HasilPertanian (4) Bersifat musiman Ketersediaan produk hasil pertanian bersifatmusiman Saat panen produk tersedia di pasar dalam jumlah

Page 2: Karakteristik Umum Produk Hasil

melimpah sebaliknya sebelum dan sesudah saat panenterjadi kelangkaan pasokan di pasar Menciptakan struktur harga pasar yang tidakmenguntungkan bagi produk hasil pertanian Hukum permintaan dan penawaran (harga turun bilaterjadi kelebihan pasokan dan harga naik bila terjadikekurangan pasokan produk di pasaran).Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakanatau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditasberada di tangan konsumen. Istilah tersebut secara keilmuan lebih tepat disebut Pascaproduksi (Postproduction) yang dapat dibagi dalam dua bagian atau tahapan, yaitupasca panen (postharvest) dan pengolahan (processing). Penanganan pasca panen(postharvest) sering disebut juga sebagai pengolahan primer (primary processing)merupakan istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari mulai panen sampaikomoditas dapat dikonsumsi “segar” atau untuk persiapan pengolahan berikutnya.Umumnya perlakuan tersebut tidak mengubah bentuk penampilan atau penampakan,kedalamnya termasuk berbagai aspek dari pemasaran dan distribusiPenanganan pasca panen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisibaik dan sesuai/tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan bakupengolahan. Disampaikan pada: WORKSHOP PEMANDU LAPANGAN I (PL-1) SEKOLAH LAPANGANPENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN (SL-PPHP). Dep. Pertanian, 2007

Minggu, 04 November 2012

PASCA PANEN,PENANGANAN KOMODITI PASCAPANEN,TEKNIK PENYIMPANAN PASCA PANEN Minggu, November 04, 2012 Endri Daryanto No comments

Teknologi pasca panen: ilmu yang mempelajari tentang cara-cara penanganan & pengelolaan untuk mempertahankan kesegaran & mutu komoditi sejak saat panen hingga komoditi tersebut sampai ke tangan konsumen.

Penanganan & pengelolaan komoditi pasca panen: kegiatan penanganan & pengelolaan sejak saat komoditi dipanen yang mengikuti cara-cara yang benar sesuai ketentuan yang dianjurkan & sesuai hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu.

Saat komoditi dipanen:1. Hasil panen tidak banyak yang rusak.2. Tidak terlalu muda/belum layak panen.3. Kuantitas (hasil per kuintal/per hektar) & kualitas (kesegaran) memuaskan. Batasan teknologi pasca panen:1. Penentuan umur panen.2. Waktu panen.3. Cara panen.4. Penanganan komoditi setelah dipanen:a. Penyortiran.b. Pencucian.c. Penanganan pendahuluan.

Page 3: Karakteristik Umum Produk Hasil

d. Teknik penyimpanan. Tujuan teknologi pasca panen:1. Mempertahankan kesegaran.2. Mengurangi loss.3. Meningkatkan mutu.4. Penekanan buaya.5. Meningkatkan harga pemasaran. Teknologi pasca panen diperlukan karena setelah panen komoditi pertanian terus melakukan

metabolisme dan kegiatan fisiologis seperti respirasi, perubahan kematangan, perubahan komposisi kimia dan lain-lain, yang akan terus berlangsung sampai komoditi tersebut busuk dan terbuang.Direktorat Budidaya Tanaman Buah. Dirjen Hortikultura. 2006. Standar Prosedur Operasional (SPO) Jeruk Keprok SoE, Kab. Timur Tengah Selatan, Kab. Timur Tengah Utara, Kab. Kupang, Provinsi NTT. Deptan. Jakarta.•FAO. 1989. Prevention of Post-Harvest Food Losses: Fruit. Vegetables and Root Crops. A Training Manual. Rome: UNFAO. 157 pp.•Kader, A.A; Kasmire, R.F.; Mitchell, F.G.; Reid, M.S.; Sommer, N.F.; Thompson, J.F. 1985. Postharvest technology of horticultural crops. Cooperative Extension. University of California. Division of Agriculture and Natural Resources.2010WBSunarharuSusanto, T. 1994. Fisiologi dan teknologi pasca panen. Penerbit Akademika. Yogyakarta.

1. Kerusakan fisikKerusakan yang diakibat perubahan melalui porses fisika seperti pemanasan, pendinginan, dan tekanan udara.

2. Kerusakan mekanikKerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan mekanis seperti tertekan, terbanting, tergesek, dan sebagainya.

3. Kerusakan biologiKerusakan ini biasanya disebabkan oleh makhluk makroorganisme seperti tikus, burung, dan serangga.

4. Kerusakan kimiaKerusakan karena reaksi kimia seperti penurunan pH, proses rigor, dan reaksi reduksi dan oksidasi.

5. Kerusakan mikrobiologiKerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, kapang, dan sebagainya. Pada tulisan kali ini, saya akan mengupas lebih dalam dibandingkan dengan penyebab lainnya.

6. Penanganan pascapanen: Tahapan/rangkaian kegiatan yg dilakukan pada saat dan setelah panen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh konsumen dan atau diolah lebih lanjut oleh industri

7. Berdasarkan sifat kegiatannya, pascapanen dapat dikategorikan menjadi dua: 8. 1. Pascapanen primer (penanganan pascapanen), 9. 2. Pascapanen sekunder (pengolahan hasil pertanian).10. Menekan tingkat kerusakan hasil panen komoditas pertanian, meningkatkan daya simpan

dan daya guna komoditas pertanian agar dapat menunjang usaha penyediaan bahan baku industri.

11.12. Meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja,

melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, &meningkatkan devisa negara

Page 4: Karakteristik Umum Produk Hasil

13. Jenis-jenis Kerusakan Bahan pangan14. 1. Kerusakan Mikrobiologis15. Mikroba seperti kapang, khamir, dan bakteri mempunyai daya perusak yang tinggi terhadap

bahan pangan hasil pertanian. Proses perusakannya adalah dengan cara menghidrolisa atau mendegradasi macromolecul-macromolecul yang menyusun bahan pangan tersebut menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil.

16. Kerusakan Mikrobiologis bersifat merugikan karena selain merusak bahan pangan, kerusakannya kadang-kadang bersifat toksin dan sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia. Selian itu kerusakan ini sangat mudah menular. Satu saja bahan pangan terserang mikroba maka hampir dapat dipastikan bahwa semua bahan pangan yang bersinggungan dan ada di tempat yang sama akan tertular. Bahan-bahan yang mengalami kerusakan mikrobiologis dapat menjadi sumber kontaminasi yang berbahaya bagi bahan-bahan lain yang masih baik, karena itu harus segera di pisahkan dan dimusnakan.

2. Kerusakan Mekanis17. Kerusakan Mekanis dapat terjadi akibat benturan yangterjadi antara bahan pangan dengan

bahan pangan ataupun bahan pangan dengan alat. Kerusakan mekanis biasanya terjadi pada saat panen dan saat pengangkutan atau transfortasi. Bahan pangan yang diangkut secara 'bulk transportation', bagian bawahnya akan tertindih dan tertekan oleh bagian atas sehingga memar. Jika goncangan selama pengangkutan semakin kuat, maka kerusakan mekanis akan terjadi semakin hebat.

18. 3. Kerusakan Fisik dan KimiaKerusakan fisik disebabkan oleh perlakuan-perlakuan fisik seperti misalnya: pengeringan, pendinginan dan lain-lain. Pada proses pengeringan dikenal istilah "Case Hardening". Sedangkan pada proses pendinginan ada dikenal kerusakan bahan pangan dengan istilah "Chilling Injury" atau "Freezing Injury" dan "Freezer Burn". Penggunaan suhu yang terlalu tingi pada proses pengolahan pangan juga dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan yang dikenal dengan istilah "Thermal Degradation".19. Kerusakan fisik tidak berdiri sendiri tetapi selalunya diikuti dengan kerusakan kimia. Yaitu

berubahnya unsur-unsur dalam bahan pangan seperti denaturasi protein, degradasi lemak dan minyak dan lain-lain.

20. 4. Kerusakan Bioligis21. Kerusakan biologis adalah kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas fisiologis, serangga dan

binatang pengerat (rodentia). Kerusakan biologis meliputi kerusakan yang disebabkan oleh reaksi-reaksi metabolisme dalam bahan pangan oleh enzim-enzim yang terdapat didalamnya yang mengakibatkan terjadinya proses autolisis yang berakhir dengan kerusakan dan pembusukan.

22.23. Kerusakan biologis yang disebabkan oleh serangga dan rodentia tidak kalah merugikannya.

Karena kerusakan yang disebabkan oleh hewan-hewan hama ini dapat menyebabkan kontaminasi oleh bakteri, kapang dan khamir yang dapat menyebabkan kerugian yang sangat tingi jika tidak segera di tangani.

http://diajengsurendeng.blogspot.com/2011/11/jenis-jenis-kerusakan-bahan-pangan-food.htmlpenyakit pasca panen sebuah pengantar 2006 kanisius yogyakarta ir loekas soesanto