pengaruh karakteristik konsumen terhadap … filei pengaruh karakteristik konsumen terhadap...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KARAKTERISTIK KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK IMITASI
Studi Kasus Terhadap Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Ika Prayutan Pandin
NIM : 022214042
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI DITUJUKAN UNTUK :
Tuhan Yesus yang selalu setia melindungi dan memberkatiku..
Papa dan Mamaku yang selalu mencintaiku dan menguatkan aku,
semoga Tuhan Yesus selalu memberkati kalian..
skripsi ini merupakan tanda mata yang kupersembahkan bagi
kalian.
Keluarga kecilku, Mas Aris tercinta dan jagoan kecilku Frederick
I Love You so much..
Adik-adikku tersayang terimakasih untuk doa dan dukungan kalian.
Dan untuk semua Keluarga dan Sahabatku lainnya yang juga ikut
mendukungku selama ini aku ucapkan terimakasih.
v
MOTO
Teman..
Jika hari ini tampak murung dan tak ada harapan, berdoalah..
Biarkan semua itu berlalu dan biarkanlah Tuhan masuk..
Iman dan keberanian sejati sama dengan layangan,
Angin yang menerjangnya
justru mengangkatnya lebih tinggi..
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan
mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik
terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak
menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah..
(Yesaya 40:31)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
vi
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Januari 2007
Penulis
Ika Prayutan Pandin
ABSTRAK
vii
PENGARUH KARAKTERISTIK KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN PRODUK IMITASI
Studi Kasus Terhadap Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Ika Prayutan Pandin Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik konsumen terhadap pembelian dan loyalitas pada produk imitasi. Jenis penelitian ini adalah studi kasus terhadap Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah para Mahasiswa Fakultas Ekonomi yaitu sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah chi square dan koefisien kontingensi. Dari analisis data yang dilakukan, diketahui bahwa kebanyakan mahasiswa yang menjadi responden termasuk dalam kategori dewasa, berpenghasilan rendah, gaya hidup sederhana, berkepribadian selektif, tingkat pembelian rendah, dan loyalitas yang rendah. Karakteristik usia, pendapatan, gaya hidup, dan kepribadian berpengaruh signifikan terhadap tingkat pembelian dan loyalitas. Karakteristik gaya hidup paling berpengaruh terhadap tingkat pembelian, sedangkan karakteristik usia paling berpengaruh terhadap tingkat loyalitas pada produk imitasi.
ABSTRACT
viii
THE INFLUENCE OF CONSUMER CHARACTERISTIC
TO PURCHASING OF DUMMY PRODUCT A Case Study to Faculty of Economics Student
Sanata Dharma University
Ika Prayutan Pandin Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The aim of this research was to know the influence of consumer characteristic to loyalty and purchasing at dummy product. This research type was case study to Faculty of Economics Student of Sanata Dharma University.
The sample taken in this research was of Faculty of Economics Students as many as 100 people. Data collecting technique that applied was documentation and questionnaire. Data analytical technique that utilized is Chi Square and Contingency Coefficient.
The research found that most student becoming respondent included in adult category, low production, simple life style, selective personality, level of low purchasing, and loyalty is low. Age, earnings, life style, and personality characteristic had a significant effect to level of loyalty and purchasing. Life style characteristic had an effect to level of purchasing, while age characteristic had the most significant effect to level of loyalty at dummy product.
KATA PENGANTAR
ix
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang melimpahkan segala berkat
dan kasih setiaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Pengaruh Karakteristik Konsumen Terhadap Pembelian Produk Imitasi yang
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis
sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis ingin secara khusus menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Dosen Pembimbing I yang dengan sabar membimbing serta
memberikan pengarahan kepada penulis.
2. Bapak Drs. L. Bambang Harnoto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II
yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing dan
mengarahkan penulis.
3. Bapak Drs. G. Hendra Purwanto, M.Si., selaku Kepala Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Semua dosen di Fakultas Ekonomi yang pernah memberikan kuliah dan
membagi banyak ilmu yang bermanfaat.
5. Papa dan mamaku tersayang, terimakasih untuk semua doa dan dukungan
yang selama ini selalu menguatkan penulis, juga terimakasih atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini.
6. Mas Aris tercinta, terimakasih untuk semua dukungan, dan semangat yang
selalu menguatkan penulis.
x
7. Jagoan kecilku Frederick, terimakasih karena sudah memberikan arti hidup
yang sesungguhnya.
8. Adik-adikku tersayang Nelis, Adi, Siska dan Putri yang memberikan doa
dan dukungannya.
9. Keluarga di Wates (Mbah Kakoeng n’ Poetri, Om Kahono sekeluarga, Om
Gandoenk sekeluarga) terimakasih atas doa dan dukungannya.
10. Teman-temanku Adek, Deasy, Dewi, Etha, Indri, Ika, Ira, Komang, Oky,
Retno, Santi, Tyas, Uthi, Wisney “03”, Yandi, teman-teman KKP
(Juni_06), dan semua teman-teman seperjuangan yang tidak bisa
disebutkan satu persatu terutama Manajemen angkatan 2002.
11. Seluruh staf karyawan/karyawati FE yang selama ini telah banyak
membantu penulis.
Yogyakarta, 24 Januari 2007
Penulis
Ika Prayutan Pandin
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
xi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................................... iv
HALAMAN MOTO...................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................................ vi
ABSTRAK .................................................................................................................... vii
ABSTRACT.................................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR................................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 3
C. Batasan Masalah............................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian........................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian......................................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan.................................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan............................................................ 8
B. Pengertian Pemasaran .................................................................................... 8
C. Pengertian Produk .......................................................................................... 8
D. Pengertian Produk Imitasi.............................................................................. 8
xii
E. Loyalitas Merek.............................................................................................. 9
F. Karakteristik Konsumen................................................................................. 9
G. Definisi Kualitas............................................................................................. 11
H. Kepuasan dan Loyalitas Konsumen............................................................... 11
I. Klasifikasi Produk .......................................................................................... 13
J. Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................................... 14
K. Perumusan Hipotesis ...................................................................................... 16
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.............................................................................................. 17
B. Waktu dan Lokasi Penelitian......................................................................... 17
C. Subjek dan Objek Penelitian......................................................................... 17
D. Variabel Penelitian........................................................................................ 18
E. Definisi Operasional...................................................................................... 18
F. Data yang dibutuhkan.................................................................................... 18
G. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 20
H. Teknik Pengambilan Sampel.......................................................................... 20
I. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 20
J. Teknik Pengujian Instrumen .......................................................................... 21
K. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 23
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Universitas Sanata Dharma ............................................ 31
B. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma .................................................... 34
C. Tujuan Fakultas Ekonomi ............................................................................. 35
xiii
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif.......................................................................................... 43
B. Pengujian Instrumen....................................................................................... 47
C. Hasil Pengujian Chi Square ........................................................................... 49
D. Pembahasan.................................................................................................... 69
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..................................................................................................... 75
B. Keterbatasan Penelitian.................................................................................. 76
C. Saran ............................................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 79
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
xiv
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................................... 14
Gambar 5.1. Signifikansi koefisien chi square berdasarkan usia (Tk
Pembelian) ................................................................................................ 51
Gambar 5.2. Signifikansi koefisien chi square berdasarkan usia (Loyalitas) ............... 54
Gambar 5.3. Signifikansi Koefisien chi square berdasarkan pendapatan (Tk
Pembelian) ................................................................................................ 56
Gambar 5.4. Signifikansi koefisien chi square berdasarkan pendapatan
(loyalitas).................................................................................................. 58
Gambar 5.5. Signifikansi koefisien chi square berdasarkan gaya hidup (Tk
Pembelian) ................................................................................................ 61
Gambar 5.6. Signifikansi koefisien chi square berdasarkan gaya hidup
(Loyalitas) ................................................................................................ 63
Gambar 5.7. Signifikansi koefisien chi square berdasarkan kepribadian (Tk
Pembelian) ................................................................................................ 66
Gambar 5.8. Signifikansi koefisien chi square berdasarkan kepribadian
(Loyalitas) ................................................................................................ 68
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia .............................................................................. 43
xv
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pendapatan................................................................... 44
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Gaya Hidup .................................................................. 45
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Kepribadian ................................................................. 46
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pembelian .................................................................... 47
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Loyalitas ...................................................................... 47
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Instrumen........................................................................ 48
Tabel 5.8 Hasil Reliabilitas Instrumen.......................................................................... 49
Tabel 5.9 Tabulasi Silang Usia dengan Tingkat Pembelian.......................................... 50
Tabel 5.10 Tabulasi Silang Usia dengan Tingkat Loyalitas.......................................... 53
Tabel 5.11 Tabulasi Silang Pendapatan dengan Tingkat Pembelian ............................ 55
Tabel 5.12 Tabulasi Silang Pendapatan dengan Tingkat Loyalitas .............................. 57
Tabel 5.13 Tabulasi Silang Gaya Hidup dengan Tingkat Pembelian ........................... 60
Tabel 5.14 Tabulasi Silang Gaya Hidup dengan Tingkat Loyalitas ............................. 62
Tabel 5.15 Tabulasi Silang Kepribadian dengan Tingkat Pembelian........................... 65
Tabel 5.16 Tabulasi Silang Kepribadian dengan Tingkat Loyalitas ............................. 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ekonomi saat ini, telah menciptakan bentuk
persaingan di dunia bisnis yang kian sulit dan sempit. Hal ini disebabkan
kompetisi yang semakin tinggi, teknologi yang semakin canggih, peraturan
dan perundang-undangan yang semakin ketat, serta pelanggan yang semakin
berpengetahuan. Faktor-faktor inilah yang menjadi salah satu penyebab
lahirnya perusahaan yang memproduksi produk imitasi.
Bagi kawula muda misalnya, menggunakan suatu produk yang
bermerek sudah menjadi tradisi atau syarat untuk tampil gaul dan berbeda dari
yang lain. Namun ada pula diantara mereka yang tidak terlalu memperhatikan
merek melainkan gaya atau trend yang sedang berjalan saat ini. Bagi mereka
yang tidak memperhitungkan merek pada saat memilih barang, mereka
cenderung tidak memperhitungkan kualitas produk melainkan model atau
trend yang ada pada barang tersebut.
Dari penilaian inilah yang melahirkan banyak perusahaan baru di mana
mereka tampil menjadi peniru bagi perusahaan lain yang sedang mengalami
pertumbuhan dan produknya menjadi pusat trend model.
Tidak dapat dipungkiri, dewasa ini banyak sekali perusahaan yang
memproduksi produk tiruan atau palsu dan biasa dikenal dengan istilah barang
imitasi. Namun kita juga tidak bisa memungkiri bahwa banyak disekitar kita
2
yang lebih tertarik pada produk imitasi dari pada produk yang original, karena
tergiur oleh harganya. Contohnya pemalsuan produk dari perancis dengan
merek “CK” (Calvin Klein) adalah salah satu contoh merek berkelas yang
sudah memproduksi berbagai produk untuk fashion misalnya : Pakaian,
Sepatu, Tas, Jam tangan/arloji, Parfum, Kacamata, Ikat pinggang, Dompet,
Saputangan hingga Underwear untuk pria dan wanita ini sudah banyak yang
produknya ditiru oleh perusahaan lain dan dijual dengan menggunakan merek
yang sama tetapi dengan kualitas dan harga yang jauh lebih rendah dari
produk aslinya.
Manusia atau individu memiliki karakteristik pribadi yang berbeda dan
universal. Karena sifatnya yang universal, maka sudah pasti menyebabkan
keberagaman selera konsumen terhadap produk yang beredar dipasaran.
Untuk menanggapi adanya keberagaman selera tersebut, maka pasar dituntut
untuk sanggup memenuhi kebutuhan dari berbagai karakteristik konsumen.
Adanya berbagai macam tuntutan konsumen tersebut di atas, pasar,
mau tidak mau harus mampu melakukan inovasi- inovasi yang diharapkan
sanggup mencukupi keberagaman selera konsumen. Salah satu bentuk inovasi
yang berkonotasi negatif yaitu dengan memproduksi produk atau barang
imitasi.
Dalam penelitian ini penulis memilih mahasiswa sebagai obyek
penelitian, karena penulis tertarik untuk meneliti mahasiswa yang pada
kenyataannya seluruh biaya hidup mereka masih tergantung dan terbatas dari
kiriman orang tua. Dengan kata lain mahasiswa yang belum memiliki
3
penghasilan sendiri dan dengan keterbatasan ekonomi yang juga disertai
keinginan yang tinggi untuk selalu mengikuti perkembangan fashion,
menjadikan mereka semakin dekat dengan produk imitasi.
Untuk penelitian lebih lanjut penulis menggunakan beberapa
karakteristik yang akan menjadi alat ukur dalam penelitian ini. Misalnya usia,
pekerjaan, tingkat pendapatan, gaya hidup, dan kepribadian. Namun karena
mahasiswa belum memiliki penghasilan sendiri, maka penulis mengukurnya
berdasarkan jumlah uang saku mahasiswa yang diterima setiap bulannya.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Karakteristik
Konsumen Terhadap Pembelian Produk Imitasi
(studi kasus terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis menentukan rumusan masalah yang akan diteliti lebih lanjut sebagai
berikut :
1. Apakah karakteristik konsumen berpengaruh terhadap tingkat pembelian
produk imitasi ?
2. Apakah karakteristik konsumen berpengaruh terhadap loyalitas pada
produk imitasi ?
4
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis telah menentukan batasan-batasan
masalah yang akan diteliti lebih lanjut yakni :
1. Karakteristik dalam penelitian ini meliputi :
a. Usia.
b. Tingkat pendapatan.
c. Gaya hidup.
d. Kepribadian.
2. Untuk mengukur tingkat pembelian dan loyalitas seorang mahasiswa
penulis memberikan batasan-batasan pada :
a. Tingkat pembelian produk imitasi akan diukur berdasarkan frekuensi
pembelian dalam kurun waktu setahun, yaitu mahasiswa yang
melakukan pembelian lebih dari lima kali dalam setahun (dengan jenis
produk yang berbeda-beda) maka ia dikatakan memiliki tingkat
pembelian tinggi. Sebaliknya mahasiswa yang melakukan pembelian
kurang dari lima kali dalam setahun (untuk produk dengan jenis yang
berbeda-beda) dikatakan memiliki tingkat pembelian rendah.
b. Tingkat loyalitas pada produk imitasi diukur berdasarkan jawaban
responden pada kuesioner yang menunjukkan sikap loyalnya terhadap
produk imitasi.
3. Jenis produk imitasi yang dimaksud dalam penelitian ini tidak terbatas
jenisnya, tetapi agar responden memiliki gambaran tentang produk apa
saja yang biasanya dipalsukan maka penulis memberikan beberapa contoh
5
produk yang sudah banyak dipalsukan dan beredar bebas di pasaran
misalnya : Pakaian, Sepatu, Tas, Jam tangan/arloji, dan Parfum.
4. Untuk kuesioner penulis hanya memberikan 2 alternatif jawaban saja,
yaitu berupa pilihan ganda a dan b. hal ini dilakukan agar penulis dapat
memperoleh jawaban yang bersifat tegas dan konsisten dari setiap
jawaban responden.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :
1. Untuk mengetahui apakah karakteristik konsumen berpengaruh terhadap
tingkat pembelian produk imitasi.
2. Untuk mengetahui apakah karakteristik konsumen berpengaruh terhadap
loyalitas konsumen pada produk imitasi.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan Produk Imitasi
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi perusahaan untuk melihat peluang dan ancaman dalam memasarkan
produk imitasi.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi
perpustakaan, yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh peneliti-peneliti
selanjutnya.
6
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menjadi kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori-teori yang telah diperoleh selama masa kuliah serta menambah
wawasan penulis.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari enam Bab, yaitu pendahuluan, landasan teori,
metode penelitian, gambaran umum perusahaan, analisis dan pembahasan,
serta kesimpulan dan saran.
Bab I. Pendahuluan
Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan-batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II. Landasan Teori
Pada bab landasan teori akan dijelaskan mengenai teori-teori yang
berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dan konsep yang
mendasari perumusan masalah.
Bab III. Metode Penelitian
Pada bab metode penelitian akan dijelaskan mengenai jenis penelitian,
waktu dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel
penelitian, definisi operasional, data-data yang dibutuhkan, populasi
dan sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data,
dan teknik analisis data.
7
Bab IV. Gambaran Umum perusahaan
Pada gambaran umum perusahaan akan dikemukakan mengenai
sejarah berdirinya Universitas Sanata Dharma, visi dan misi
Universitas Sanata Dharma, dan Tujuan Fakultas Ekonomi Sanata
Dharma.
Bab V. Analisis Data
Pada bab analisis data akan dijelaskan analisis data beserta
pembahasannya.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
Pada bab kesimpulan dan saran akan diuraikan mengenai kesimpulan
dari analisis data yang ada serta saran yang dapat diberikan oleh
penulis kepada perusahaan.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Menurut Boyd, Walker dan Larreche (2000: 6) Kebutuhan merupakan
kekuatan dasar yang mendorong pelanggan untuk ambil bagian dan terlibat
dalam pertukaran. Sedangkan Keinginan adalah cerminan hasrat atau referensi
seseorang terhadap cara-cara tertentu dalam memuaskan kebutuhan dasar.
B. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 6) “Pemasaran adalah
pemenuhan kepuasan pelanggan demi suatu keuntungan. Dua tujuan utama
pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior
dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan.”
C. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
memuaskan kebutuhan atau keinginan. Konsep produk tidak terbatas pada
objek fisik – sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dapat disebut produk
(Kotler dan Armstrong, 2001: 11).
D. Pengertian Produk Imitasi
Menurut UU No.15 tahun 2001 tentang merek, yang dimaksud dengan
produk imitasi atau produk yang mereknya ditolak oleh Ditjen HaKI adalah :
9
1. Produk yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dulu untuk
barang dan/atau jasa yang sejenis
2. Produk yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau
jasa sejenis.
E. Loyalitas Merek
Pengertian loyalitas merek (Rangkuti, 2004: 60) adalah ukuran dari
kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Loyalitas merek merupakan inti
dari brand equity yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena hal
ini merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan kepada sebuah
merek.
F. Karakteristik Konsumen
Menurut Philip Kotler (2005 : 210) ada empat faktor yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu : Faktor Budaya, Faktor Sosial,
Faktor Pribadi, dan Faktor Psikologis.
Namun berdasarkan judul penelitian ini penulis hanya akan meneliti
perilaku konsumen berdasarkan Faktor Pribadi (Karakteristik Pribadi).
Menurut Kotler, Faktor Pribadi merupakan keputusan pembeli yang
juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik pribadi tersebut
meliputi :
10
1. Usia dan Tahap Siklus Hidup : Orang membeli barang dan jasa
yang berbeda-beda sepanjang hidupnya. Selera orang terhadap
barang dan jasa berubah sesuai dengan usia.
2. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi : Pekerjaan seseorang juga
mempengaruhi pola konsumsinya. Pilihan produk sangat
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang : penghasilan yang
dapat dibelanjakan, tabungan dan aktiva, utang, kemampuan untuk
meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.
3. Gaya Hidup : Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas
sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang
berbeda. Gaya Hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
terungkap dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi
dengan lingkungannya.
4. Kepribadian dan Konsep Diri : Masing-masing orang memiliki
karakteristik kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya. Yang kita maksud kepribadian adalah
cirri bawaan psikologi manusia (human psychological traits) yang
terbedakan yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten
dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.
Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan cirri
bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan,
kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri, dan kemampuan
11
beradaptasi. Merek juga memiliki kepribadian, dan bahwa
konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya cocok
dengan kepribadian dirinya.
G. Definisi Kualitas
Definisi kualitas menurut W. Edwards Deming, Philip B. Crosby dan
Joseph M. Juran (Zulian Yamit, 2004: 7) adalah :
Deming : Mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Crosby : Mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan
kesesuaian terhadap persyaratan.
Juran : Mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi.
H. Kepuasan dan Loyalitas Konsumen
Menurut Umar (2003: 15) : Untuk mengukur kepuasan pelanggan
ada enam konsep yang umum digunakan, yaitu :
1. Kepuasan pelanggan keseluruhan. Caranya, yaitu dengan menanyakan
pelanggan mengenai tingkat kepuasan atas jasa yang bersangkutan serta
menilai dan membandingkan dengan tingkat kepuasan pelanggan
keseluruhan atas jasa yang mereka terima dari para pesaing.
2. Dimensi kepuasan pelanggan. Prosesnya melalui empat langkah. Pertama,
mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan. Kedua,
meminta pelanggan menilai jasa perusahaan berdasarkan item-item
spesifik seperti kecepatan layanan atau keramahan staf pelayanan terhadap
12
pelanggan. Ketiga, meminta pelanggan menilai jasa pesaing berdasarkan
item-item spesifik yang sama. Keempat, meminta pelanggan menentukan
dimensi-dimensi yang menurut mereka ada di kelompok penting dalam
menilai kepuasan pelanggan keseluruhan.
3. Konfirmasi harapan. Pada cara ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun
disimpulkan berdasarkan kesesuaian/ketidaksesuaian antara harapan
pelanggan dengan kinerja aktual jasa yang dijual perusahaan.
4. Minat pembeli ulang. Kepuasan pelanggan diukur berdasarkan apakah
mereka akan mengadakan pembelian ulang atas jasa yang sama yang
dikonsumsinya.
5. Kesediaan untuk merekomendasi. Cara ini merupakan ukuran yang
penting, apalagi bagi jasa yang pembelian ulangnya relative lama, seperti
jasa pendidikan tinggi.
6. Ketidakpuasan pelanggan. Dapat dikaji misalnya dalam hal komplain,
biaya garansi, word of mouth yang negatif, serta defections.
Dan untuk loyalitas pelanggan sering dihubungkan dengan loyalitas
merek. Yaitu :
a. Perspektif perilaku. Dalam perspektif ini loyalitas merek diartikan
sebagai pembelian ulang suatu merek secara konsisten oleh
pelanggan. Dalam kenyataannya, jarang dijumpai pelanggan yang
setia 100% hanya pada satu merek tertentu. Oleh karena itu,
loyalitas merek dapat diukur misalnya melalui proporsi dan
rentetan pembelian.
13
b. Perspektif sikap. Bahwa pembelian ulang tidak dapat menjelaskan
apakah konsumen benar-benar lebih menyukai merek tertentu
dibandingkan dengan merek lain atau karena berada dalam situasi
dipengaruhi oleh aspek lain. Oleh karena itu, dalam pengukuran
loyalitas merek, sikap pelanggan terhadap merek juga harus teliti.
Bila sikap pelanggan lebih positif (favorable) terhadap merek
tertentu dibangdingkan dengan merek-merek lain, maka ia
dikatakan loyal terhadap merek yang bersangkutan.
I. Klasifikasi Produk
Menurut Kotler dan A.B. Susanto (2001: 564) produk dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok menurut ketahanan atau
keberwujudannya :
1. Barang Habis dipakai : Barang habis dipakai adalah barang berwujud
yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan. Misalnya seorang pembeli mungkin secara rutin membeli
kecap ABC, pasta gigi Ciptadent, dan kue Selamat.
2. Barang Tahan Lama : adalah barang berwujud yang biasanya tidak habis
setelah berulang kali digunakan. Misalnya lemari pendingin, mesin, dan
pakaian. Produk-produk tahan lama biasanya membutuhkan penjualan
langsung dan pelayanan marjin yang lebih tinggi, dan lebih banyak
garansi dari penjual.
3. Jasa : adalah aktifitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual. Misalnya potong rambut. Jasa tidak berwujud, tidak dapat
14
dipisahkan, variabel, dan dapat habis. Akibatnya jasa biasanya
membutuhkan pengendalian mutu yang lebih tinggi, kredibilitas pemasok,
dan kemampuan penyesuaian.
J. Kerangka Pemikiran Teoritis
Pengaruh karakteristik pribadi terhadap penggunaan produk imitasi
dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis pada bagan di atas, pengaruh
dari karakteristik konsumen terhadap penggunaan produk imitasi dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Usia
Faktor usia sangat mempengaruhi pembelian produk imitasi,
karena kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan usia.
Dalam penelitian ini, penulis ingin membandingkan usia dari para
Usia
Pekerjaan
Tk. Pendapatan
Gaya hidup
Kepribadian
Karakteristik konsumen
Pembelian Produk Imitasi
15
responden yang bisa mempengaruhi tingkat pembelian terhadap produk
imitasi.
2. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Karena semakin tinggi jabatan atau pekerjaan seseorang tentu ia
akan semakin berfikir panjang sebelum mengkonsumsi produk imitasi.
3. Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan akan sangat mempengaruhi pilihan produk.
Penggunaan produk imitasi akan meningkat apabila keadaan okonomi
seseorang sedang menurun, dalam hal ini faktor harga yang menjadi
pertimbangan dalam memilih produk yang akan dikonsumsinya. Karena
yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa di mana
mereka belum memiliki pendapatan sendiri, maka penulis mengukur
tingkat pendapatan dari penghasilan atau pendapatan orang tua mereka
yang akan mempengaruhi jumlah uang saku mahasiswa.
4. Gaya hidup
Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang
bersangkutan. Pentingnya mengikuti perkembangan zaman khususnya
dalam bidang fashion yang menempatkan arti sebuah merek dalam daftar
belanjaan mereka merupakan salah satu konsep masyarakat yang memiliki
gaya hidup glamour. Oleh karena itu semakin glamour seseorang, maka
akan semakin jauh kemungkinan mengkonsumsi produk imitasi.
16
5. Kepribadian
Tiap orang memiliki kepribadian yang berbeda dan ini akan
mempengaruhi perilaku seorang konsumen ketika akan memilih suatu
produk yang akan dikonsumsinya. Seseorang yang memiliki kepribadian
dan konsep diri selektif akan memerlukan waktu yang cukup lama dalam
mempertimbangkan untuk mengkonsumsi produk imitasi.
K. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan penelitian ini, jawaban sementara yang saya temukan
antara lain :
1. Karakteristik konsumen berpengaruh terhadap tingkat pembelian produk
imitasi.
2. Karakteristik konsumen berpengaruh terhadap loyalitas pada produk
imitasi.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yakni analisis atau
deskripsi secara menyeluruh mengenai situasi atau kondisi suatu obyek secara
spesifik. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis
mengenai kondisi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang akan di analisis secara lebih spesifik.
B. Waktu dan lokasi penelitian
1. Waktu penelitian : Desember 2006
2. Lokasi penelitian : Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma,
Kampus II Mrican.
C. Subjek dan Objek penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang memiliki kapabilitas dan
kompetensi untuk dimintai keterangan dalam penelitian. Dalam penelitian ini
yang menjadi subjek adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
Objek penelitian adalah data atau informasi yang dibutuhkan untuk
menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis penelitian. Dalam
penelitian ini objek penelitiannya adalah data-data tentang pengaruh
18
karakteristik konsumen terhadap penggunaan produk imitasi yang diperoleh
melalui kuesioner.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent) adalah : variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab timbulnya variabel terikat (dependent ).
Variabel bebas : ( X ) : Karakteristik konsumen
2. Variabel terikat (dependent) adalah : variabel yang dipengaruhi atau
variabel yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas (independent).
Variabel terikat : ( Y1 ) : Pembelian
( Y2 ) : Loyalitas
E. Definisi Operasional
Karakteristik konsumen adalah faktor-faktor yang bisa mempengaruhi
pola pikir konsumen dalam proses pengambilan keputusan, khususnya pada
saat melakukan pembelian produk imitasi.
Karakteristik-karakteristik tersebut antara lain :
1. Usia : kebutuhan seseorang akan berubah sesuai dengan usia mereka.
2. Pekerjaan : jenis pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa
yang dikonsumsinya.
3. Tingkat pendapatan : besarnya pendapatan seseorang akan mempengaruhi
jenis barang dan jasa yang akan dikonsumsinya.
19
4. Gaya hidup : setiap individu atau kosumen, memiliki gaya hidup yang
berbeda-beda ( misalnya gaya hidup glamour ) dan ini bisa mempengaruhi
jenis produk yang dikonsumsinya.
5. Kepribadian : setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda-beda
dan ini bisa mempengaruhi perilaku individu dalam menentukan jenis
produk yang akan dikonsumsinya.
Produk imitasi adalah produk yang memiliki bentuk dan merek yang
menyerupai produk aslinya secara fisik namun berbeda dalam segi kualitas
dan harga.
Pembelian adalah keputusan seorang konsumen untuk melakukan
pembayaran atas suatu produk yang diinginkannya. Dalam hal ini tingkat
pembelian akan diukur berdasarkan frekuensi (berapa kali pembelian
dilakukan dalam setahun) dan jumlah pembelian (berapa banyak/macam
produk yang dibeli dalam setahun) terhadap produk imitasi, agar nantinya
dapat diketahui apakah mahasiswa akan lebih memilih menggunakan produk
imitasi daripada produk original atau sebaliknya.
Loyalitas adalah tingkat kesetiaan seseorang terhadap suatu objek
dalam hal ini loyalitas terhadap produk imitasi diukur berdasarkan keputusan
responden dalam memilih produk apa yang akan dibelinya (produk imitasi
atau produk asli).
20
F. Data yang dibutuhkan
1. Data Primer
Data primer adalah : data yang diperoleh langsung dari responden melalui
kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Dalam hal ini berupa
dokumentasi dari media massa dan media elektronik.
G. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah
sebagian dari populasi yang dipilih secara kebetulan untuk mewakili
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Jumlah sampel
yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.
H. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah non random sampling yaitu dengan teknik accidental sampling yang
artinya penentuan sampel secara kebetulan. Dalam penelitian ini penulis
mengambil sampel dari Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma yang kebetulan lewat di lokasi pada saat penelitian sedang
berlangsung.
21
I. Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Sifat kuesioner yang digunakan adalah tertutup, yaitu teknik
pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan di mana
responden hanya bisa memilih jawaban yang sudah tersedia. Kuesioner
berisikan pertanyaan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi konsumen dalam membeli produk imitasi.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mempelajari
dan menganalisis catatan-catatan yang berhubungan dengan obyek
penelitian.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Pengujian ini digunakan sebagai alat untuk mengukur valid
tidaknya suatu kuesioner, yang berupa validitas empiris dengan
menggunakan validitas internal. Valid yang berarti instrument tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dengan
rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson :
( )( )( )( ) ( )( )2222 yynxxn
yxxynrxy
Σ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
Keterangan :
=r koefisien korelasi antara x dan y
22
=x jumlah alternatif jawaban pada keseluruhan pertanyaan.
=y jumlah total seluruh alternatif jawaban pada keseluruhan
pertanyaan yang dipilih oleh seluruh responden.
=n jumlah sampel uji coba.
Uji validitas ini adalah jika hasil r hitung > r tabel dengan tingkat
kepercayaan 95% maka item pertanyaan kuesioner dinyatakan valid,
sebaliknya jika r hitung < r tabel dengan tingkat kepercayaan 95% maka
item pertanyaan kuesioner dianggap gugur.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan suatu instrumen yang cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
Untuk mengukur gejala reliabilitas digunakan teknik belah dua,
yaitu membagi pertanyaan yang valid menjadi dua bagian, antara
kelompok item yang yang bernomor ganjil dan genap. Untuk menguji
reliabilitas digunakan rumus Spearman-Brown :
( )( )xy
xybb r
rr
+=
1
2
Keterangan :
=bbr koefisien reliabilitas dengan taraf nyata 95 %
=xyr koefisien korelasi antara item ganjil dan item genap
apabila >bbr daripada r tabel product moment, maka kuesioner
memenuhi syarat reliabilitas.
23
K. Teknik Analisis Data
1. Teknik analisis untuk pengkategorian variabel penelitian dilakukan
dengan mengelompokkan responden dalam beberapa kelompok kategori
sebagai berikut :
a. Usia
Untuk membedakan Usia, pengelompokannya (Super dalam Haditono,
2002: 262) dibagi atas “Dewasa” (usia 21 tahun ke atas) dan “Remaja”
(usia 14-21 tahun).
b. Tingkat pendapatan
Dalam tingkat pendapatan yang akan diukur adalah besarnya jumlah
uang saku, besarnya pendapatan orang tua (yang dianggap akan
mempengaruhi jumlah uang saku yang di terima mahasiswa setiap
bulannya), serta ada tidaknya anggaran khusus untuk berbelanja
kebutuhan di luar kebutuhan pokok.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman (Scalogram)
yaitu : skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas)
dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Dalam
penelitian ini alternatif jawaban hanya ada 2 dan dibuat dalam bentuk
pilihan ganda. Dengan jumlah pertanyaan sebanyak 3 buah pertanyaan
dan untuk pemberian skor untuk masing-masing jawaban responden
menurut skala Guttman adalah : untuk jawaban a yang memiliki skor
tertinggi bernilai (1) dan jawaban b yang memiliki skor terendah (0).
Selanjutnya untuk analisis dilakukan seperti pada skala Likert.
24
c. Gaya hidup
Untuk mengukur gaya hidup, penulis memberikan empat pertanyaan.
Yaitu besarnya jumlah pengeluaran mahasiswa dalam sebulan, tipe
responden (apakah ia termasuk tipe konsumen yang sering berbelanja
atau tidak), di mana mereka biasanya menghabiskan waktu untuk
bersantai atau berbincang-bincang dengan rekan seprofesi, dan
berdasarkan cara mereka menghabiskan anggaran belanja mereka.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman (Scalogram)
yaitu : skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas)
dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Dalam
penelitian ini alternatif jawaban hanya ada 2 dan dibuat dalam bentuk
pilihan ganda. Jumlah pertanyaan sebanyak 4 buah pertanyaan,
sedangkan untuk pemberian skor pada masing-masing jawaban
responden menurut skala Guttman adalah : untuk jawaban a yang
memiliki skor tertinggi bernilai (1) dan jawaban b yang memiliki skor
terendah (0). Selanjutnya untuk analisis dilakukan seperti pada skala
Likert.
d. Kepribadian
Untuk mengukur karakteristik konsumen berdasarkan kepribadian,
penulis membedakannya berdasarkan selektif tidaknya seorang
konsumen dalam memilih produk. Seorang konsumen dapat
dikategorikan selektif dalam memilih produk apabila konsumen
tersebut mampu menilai dan membedakan kualitas dari suatu produk,
25
cakap dalam memilih produk sesuai dengan kebutuhan dan
keadaannya saat ini. Sedangkan konsumen dikatakan tidak selektif
apabila konsumen tersebut belum mampu membedakan dengan baik
kualitas dari suatu produk, dan masih sering keliru dalam memutuskan
produk apa yang akan dibelinya, sebab bagi kelompok ini ketika
mereka hendak membeli suatu produk mereka hanya mengutamakan
model/tampilan dari suatu produk sesuai trend yang sedang berjalan
saat itu.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman (Scalogram)
yaitu : skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas)
dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Dalam
penelitian ini alternatif jawaban hanya ada 2 dan dibuat dalam bentuk
pilihan ganda. Jumlah pertanyaan sebanyak 1 buah pertanyaan,
sedangkan untuk pemberian skor pada jawaban responden menurut
skala Guttman : untuk jawaban a yang memiliki skor tertinggi bernilai
(1) dan jawaban b yang memiliki skor terendah (0). Selanjutnya untuk
analisis dilakukan seperti pada skala Likert.
e. Analisis tingkat pe mbelian terhadap produk imitasi
Ada 8 pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner untuk mengukur
tingkat pembelian, antara lain : Berdasarkan frekuensi pembelian dan
jumlah produk imitasi yang dibeli dalam setahun ; Tipe responden,
apakah ia lebih memilih menggunakan produk imitasi atau produk
original (berdasarkan jenis produk yang lebih banyak dimiliki) ; dan
26
berapa macam/jenis produk imitasi yang dibeli dalam sekali
pembelian.
Dari 8 pertanyaan ini diharapkan dapat menunjukkan tingkat
pembelian mahasiswa, yang diukur berdasarkan frekuensi pembelian
(berapa kali pembelian dilakukan) mahasiswa pada produk imitasi
dalam setahun. Sehingga akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa mahasiswa tersebut lebih memilih menggunakan produk
imitasi atau produk original.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman (Scalogram)
yaitu : skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas)
dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Dalam
penelitian ini alternatif jawabannya hanya ada 2 dan dibuat dalam
bentuk pilihan ganda. Jumlah pertanyaan sebanyak 8 buah sedangkan
untuk pemberian skor pada masing-masing jawaban responden
menurut skala Guttman adalah : untuk jawaban a yang memiliki skor
tertinggi bernilai (1) dan jawaban b yang memiliki skor terendah (0).
Selanjutnya untuk analisis dilakukan seperti pada skala Likert.
f. Analisis tingkat loyalitas terhadap produk imitasi
Ada 8 pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner untuk mengukur
loyalitas antara lain : tentang harga yang ditawarkan ; Kesetiaan
responden pada produk imitasi yang dibuktikan dalam beberapa
pertanyaan yang membandingkan produk imitasi dan produk original ;
Minat pembelian ulang pada produk imitasi untuk 1 hingga 2 tahun
27
mendatang. Ke 8 pertanyaan ini diharapkan dapat menunjukkan
tingkat loyalitas responden terhadap produk imitasi.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman (Scalogram)
yaitu : skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas)
dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Dalam
penelitian ini alternatif jawaban hanya ada 2 dan dibuat dalam bentuk
pilihan ganda. Jumlah pertanyaan sebanyak 8 buah sedangkan untuk
pemberian skor pada masing-masing jawaban responden menurut
skala Guttman adalah : untuk jawaban a yang memiliki skor tertinggi
bernilai (1) dan jawaban b yang memiliki skor terendah (0).
Selanjutnya untuk analisis dilakukan seperti pada skala Likert.
2. Teknik analisis untuk menguji hipotesis serta menjawab rumusan masalah
pertama dan kedua digunakan rumus Chi Square :
( ) ( ) ( ) ( )........
22222
h
ho
h
ho
h
ho
h
ho
fff
fff
fff
fff −
+−
+−
+−
=χ
( )∑ −
=h
ho
fff
x2
2
Di mana cara menghitungnya adalah :
a. Menghitung harga chi kuadrat dengan membuat tabel perhitungan.
Setelah frekuensi observasi ( 0f ) dan frekuensi harapan ( hf ) diketahui,
selanjutnya disubstitusikan ke dalam rumus Chi Square.
28
b. Memberikan interpretasi terhadap harga Chi Square.
1) Menentukan derajat kebebasan )1)(1()( −−= rkdf
=r banyaknya kelompok baris
=k banyaknya kelompok kolom
2) Mencari dan mencocokkan dengan tabel nilai Chi Square dari
df yang sudah diketahui dengan taraf nyata =)(α 5%.
3) Membuat kesimpulan setelah hasil perhitungan Chi Square
ditemukan, mengenai perbedaan frekuensi observasi ( of ) dan
frekuensi harapan ( hf ) dengan pengaruh karakteristik konsumen
terhadap pembelian produk imitasi.
0H diterima apabila ( )1:22
−≤ kαχχ
0H ditolak apabila ( )1:22
−> kαχχ
Dengan ketentuan :
=Η o Tidak ada pengaruh antara karakteristik konsumen terhadap
pembelian produk imitasi
=Η a Ada pengaruh antara karakteristik konsumen terhadap
pembelian produk imitasi
3. Analisis lanjutan dengan menggunakan rumus Contingensi Coefficient
Correlation yaitu teknik korelasi koefisien kontingensi yang digunakan
apabila dua buah variabel yang akan dikorelasikan berbentuk kategori (dua
kategori atau lebih) atau merupakan gejala ordinal. Misalnya kategori
tinggi, sedang, bodoh, dan lain- lain.
29
Rumus yang akan digunakan untuk mencari koefisien kontingensi
(Hartono, 2004: 108) adalah :
NC
+=
2
2
χχ
Di mana :
C = koefisien kontingensi
2χ = chi kuadrat
N = jumlah sampel yang diteliti.
Selanjutnya untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel-variabel
yang akan diukur, maka setelah kita mengetahui nilai C , langkah
selanjutnya adalah membandingkan nilai C ini dengan nilai maksimum
yang dimiliki sebagai pembanding. Artinya, semakin besar nilai C atau
semakin dekat dengan nilai CMaks , maka hubungan yang terjadi antara 2
variabel yang diteliti menjadi semakin kuat. Begitu pula sebaliknya,
semakin kecil nilai C , maka hubungan antara 2 variabel yang dianalisis
akan menjadi semakin kurang erat (Rangkuti, 2004: 107). Rumus untuk
menghitung nilai CMaks adalah :
MM
CMaks1−
=
Di mana M adalah banyaknya kategori yang paling kecil.
Pada analisis Chi Square digunakan tabulasi silang (misalnya tabulasi
silang 2 x 2, 2 x 3, 3 x 3 dan seterusnya). Tetapi dalam penelitian ini yang
digunakan hanya tabulasi silang 2 x 2 untuk semua analisis Chi Square.
30
Artinya terdiri dari 2 kategori dan dua variabel, yaitu variabel dependen
dan variabel independen. Variabel dependen biasanya tersusun pada baris,
sedangkan variabel independen disusun pada kolom (Rangkuti, 2004:
104). Perlu diketahui bahwa nilai CMaks dalam penelitian ini akan selalu
sama, karena dalam penelitian ini analisis Chi Square selalu menggunakan
tabulasi silang 2 x 2 untuk 2 kategori dan 2 variabel, sehingga besarnya
nilai 2=M pada CMaks akan selalu sama yaitu CMaks = 0.71.
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Universitas Sanata Dharma
1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma
Gagasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru
(PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H selaku Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan RI tahun 1950-an disambut baik oleh para
imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim
disingkat S.J.) ketika itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara
lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh
Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang
yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H.
Bastiaanse, S.J.
Setelah mendapat dukungan dari Conggregatio de Propaganda
Fide, Pater Kester yang menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat
Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi
dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan
diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.
Empat jurusan pertama PTPG Sanata Dharma, yaitu Bahasa
Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat
Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan
PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan. Nama
32
“Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. sebagai salah
satu pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di
Kantor Wali Gereja Indonesia. Nama “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca
“Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau
“pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada
tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).
2. Perkembangan Selanjutnya
Agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam
hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang
perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan
November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma
berhasil memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK
Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962
tanggal 11 Juli 1962. Diatas kertas Sanata Dharma memang merupakan
bagian dari Universitas Katolik Indonesia, tetapi secara de facto FKIP
Sanata Dharma tetap berdiri sendiri.
Untuk menghilangkan keganjilan ini, pemerintah menetapkan agar
FKIP harus berdiri sendiri dan berubah menjadi IKIP. Dengan ini FKIP
Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK
Menteri PTIP No. 237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku
mulai tanggal 1 September 1965. Sejak saat itu Sanata Dharma banyak
33
mengalami perkembangan yang meliputi banyak aspek, baik yang
menyangkut perkembangan sarana, fisik, administrasi, sistem pengajaran
atau kurikulum dan visi-misi kepada masyarakat. Misalnya, IKIP Sanata
Dharma dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II,
dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun
1990 dan selanjutnya dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru
Sekolah Dasar).
Agar Sanata Dharma dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan
kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, maka pada tanggal 20 April
1993 berdasarkan SK Mendikbut No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma
dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan ini,
diharapkan Universitas Sanata Dharma dapat terus memajukan sistem
pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Sanata Dharma akhirnya terdorong untuk memperluas program
pendidikannya. Selain tetap membuka pendidikan guru FKIP (Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma juga membuka beberapa
fakultas baru. Hingga kini Universitas Sanata Dha rma memiliki 8 Fakultas
dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi,
dan 3 Program Kursus Bersertifikat. Selain itu perkembangan selanjutnya
meliputi aspek-aspek lainya seperti, sarana fisik (gedung, lab,
perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi,
34
manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan
mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.
B. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma
1. Visi
Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus
(S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk
berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat
manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai
kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara
objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan
pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu
menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian
pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat
dialogis.
2. Misi
Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis
yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga
kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis,
lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi
intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu,
lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis,
dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan
35
pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga
kependidikan secara profesional.
Tujuan Pendidikan di Universitas Sanata Dharma : Pendidikan di
USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan
memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang
berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan
sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan
akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang
tinggi.
C. Tujuan Fakultas Ekonomi
1. Fakultas Ekonomi (FE) USD bertujuan untuk :
a. menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan
Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan
atau organisasi.
b. menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan
Akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Program Studi Fakultas Ekonomi
a. Program Studi Akuntansi
1) Misi
Memasuki era globalisasi, tantangan yang harus dihadapi
para pelaku bisnis semakin berat, persaingan semakin ketat.
Pengembangan dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis yang
36
selalu berubah menjadi tuntutan yang mutlak bagi mereka yang
berhubungan dengan dunia bisnis, termasuk penyelenggara
pendidikan bisnis. Untuk menjawab tantangan tersebut Jurusan
atau Prodi Akuntansi memfokuskan misinya pada penyiapan
sumber daya manusia di bidang akuntansi yang profesional,
berkepribadian matang, serta memiliki integritas moral yang tinggi.
Para lulusan di bidang akuntansi ini akan mengisi kebutuhan
tenaga penyedia informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu
yang berguna untuk pengambilan keputusan dalam dunia bisnis.
2) Penyelenggaraan
Penyelenggaraan program pendidikan S1 dalam bidang
akuntansi bertujuan untuk :
a) Menghasilkan tenaga profesional di bidang akuntansi.
b) Menghasilkan lulusan yang memiliki nilai lebih dalam
pengelolaan informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan
teknologi informasi secara memadai dalam menjawab
perubahan dan perkembangan dunia bisnis.
c) Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan
kerja bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.
d) Menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja baik sebagai
internal auditor maupun external auditor (akuntan publik)
dengan memberi bekal pemahaman bidang audit yang lebih
banyak.
37
Untuk mencapai tujuan program S1 Jurusan atau Prodi
Akuntansi, diselenggarakan perkuliahan tatap muka, pemberian
tugas-tugas terstruktur maupun tugas mandiri baik teori maupun
praktikum kepada mahasiswa. Berbagai variasi metode belajar
mengajar juga dikembangkan sesuai dengan materi mata kuliah,
seperti metode studi kasus, diskusi, seminar, praktikum di UPT
Komputer (BAPSI) atau di Laboratorium Komputer FE, tugas
lapangan, dsb. Mengingat bahwa penyediaan informasi keuangan
yang akurat, lengkap dan tepat waktu menjadi misi program studi,
maka pemahaman mahasiswa akan kemajuan di bidang teknologi
informasi menjadi sangat esensial. Untuk itu dipadukanlah
perkuliahan teori dengan berbagai aplikasi program komputer serta
ditawarkan berbagai mata kuliah yang terkait dengan teknologi
informasi sebagai mata kuliah pilihan.
Untuk mengembangkan dan menjawab tantangan
perubahan lingkungan bisnis, Jurusan atau Prodi Akuntansi
senantiasa berusaha memperbaharui buku-buku praktikum
akuntansi baik secara manual maupun terkomputerisasi, serta
berusaha mendapatkan informasi mengenai isu- isu kontemporer di
bidang akuntansi dan mengembangkan program aplikasi komputer
ke dalam berbagai mata kuliah pokok.
Para dosen di Jurusan atau Prodi Akuntansi berkualifikasi
cukup memadai, yang terdiri dari sejumlah master lulusan dalam
38
dan luar negeri, akuntan, konsultan perusahaan maupun para
praktisi di dunia usaha. Secara rutin para konsultan perusahaan dan
para praktisi diundang untuk mengisi perkuliahan agar dapat
menjembatani apa yang diperoleh mahasiswa dari perkuliahan
dengan praktek nyata dalam dunia usaha baik usaha jasa secara
umum, perbankan, manufaktur, perdagangan, maupun industri
sektor publik. Penataran, seminar, lokakarya dan kerja sama
dengan pihak luar, baik lembaga pendidikan dalam negeri maupun
luar negeri serta kalangan dunia usaha bidang peningkatan kualitas
sumber daya manusia (pendidikan, pelatihan, penelitian)
mendapatkan perhatian besar.
Mahasiswa diharapkan berperan serta aktif dalam
penyelenggaraan pendidikan. Mereka dituntut disiplin dalam
mengikuti kuliah, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung
jawabnya dan mengembangkan diri sendiri demi tercapainya
harapan bersama.
3) Kurikulum
Kurikulum di Jurusan atau Prodi Akuntansi dirancang
dalam paket-paket per semester sehingga mahasiswa dapat
menyelesaikan studinya dalam jangka waktu 4 tahun, bahkan bisa
kurang dari waktu tersebut bagi mahasiswa berprestasi.
Jurusan Akuntansi memilih konsentrasi pada bidang audit
dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang dapat bekerja
39
sebagai internal auditor di perusahaan-perusahaan atau sebagai
external auditor di kantor akuntan publik. Oleh karena itu mata
kuliah yang ditawarkan lebih banyak di konsentrasikan ke bidang
audit.
4) Fasilitas Penunjang
Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk
membantu dan mempermudah proses perkuliahan adalah :
a) Perpustakaan
b) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus
c) Jaringan Internet
d) Lab Komputer Akuntansi
e) Pojok Bursa Efek Jakarta
f) Pusat Pengembangan Akuntansi
g) Pusat Pengembangan Ekonomi
b. Program Studi Manajemen
1) Misi
Indonesia sudah memasuki abad ke-21. Hambatan-
hambatan perdagangan antar-negara semakin berkurang, sehingga
lalu- lintas modal, barang, jasa dan sumber daya manusia akan
terjadi begitu mudah. Sumber-sumber ekonomi yang semakin
terbatas, yang juga akan mewarnai abad ke-21, memerlukan
kesadaran terhadap lingkungan yang semakin tinggi. Kebutuhan
akan peningkatan kualitas hidup semakin diperlukan. Sementara itu
40
peran dan pengetahuan konsumen semakin tinggi sehingga setiap
kegiatan bisnis hanya akan sukses apabila memperhatikan selera
konsumen dan kepentingan masyarakat luas. Untuk menjawab
tantangan itu, Jurusan/Prodi Manajemen memfokuskan misinya
untuk menyiapkan calon manajer profesional yang mampu
mengelola dan mengembangkan perusahaan/lembaga tempat ia
bekerja, dan memiliki ciri-ciri:
a) berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi;
b) beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan
organisasi;
c) berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan.
2) Penyelenggaraan
Penyelenggaraan kuliah di Jurusan atau Prodi Manajemen
diberikan dengan tatap muka, pemberian tugas-tugas terstruktur
maupun mandiri. Di samping itu juga ada study tour ke
perusahaan, mengundang pakar atau praktisi untuk memberikan
ceramah, seminar dan lain sebagainya.
Penggunaan komputer semakin ditekankan sehingga sejak
dini mahasiswa sudah terbiasa dengan alat-alat modern. Untuk
membantu terbentuknya kematangan pribadi diciptakan suasana
dialogis, tertib, disiplin, kuliah teratur, dan didukung kegiatan di
luar kuliah
41
Jumlah dan kualifikasi dosen Jurusan atau Prodi
Manajemen cukup memadai. Hampir semua dosen telah berhasil
menyelesaikan program S2 atau S3 untuk bidang-bidang yang
relevan dengan Jurusan/Prodi Manajemen. Upaya-upaya untuk
peningkatan mutu dosen terus dilakukan dengan cara aktif
mengikuti berbagai seminar, lokakarya, pelatihan dan sarasehan.
Pengiriman untuk studi lanjut para dosen mendapat perhatian
utama, sementara itu penelitian bagi para dosen juga terus
digalakkan.
3) Dosen
Jumlah seluruh dosen pengajar di prodi Manajemen hingga
tahun ajaran 2005/2006 mencapai 23 orang. Dan hampir semua
dosen telah berhasil menyalesaikan program S2 atau S3 untuk
bidang-bidang yang relevan dengan jurusan manajemen. Upaya-
upaya untuk meningkatkan mutu dosen terus dilakukan oleh
fakultas, misalnya dengan mengikut sertakan para dosen pada
pelatihan atau seminar-seminar besar, sarasehan, atau lokakarya
dan lebih penting lagi pengiriman untuk studi lanjut para dosen
menjadi perhatian utama dari Fakultas Ekonomi.
Para pemimpin Fakultas dan Program Stud i juga selalu
melakukan pengawasan dan perbaikan secara terus-menerus
terhadap sistem kurikulum dan sistem pengajaran yang di
berlakukan para dosen kepada Mahasiswa.
42
4) Kurikulum
Kurikulum untuk Program Studi Manajemen disusun
dengan mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 056/U/1994 tertanggal
19 Maret 1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan
Keputusan Menteri Nomor : 0313/TJ/1994 tertanggal 30
November 1994 tentang Kurikulum yang berlaku secara nasional
Program Sarjana Ilmu Ekonomi.
5) Fasilitas Penunjang
Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk
membantu dan mempermudah proses perkuliahan adalah :
a) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus
b) Perpustakaan
c) Jaringan Internet
d) Pojok Bursa Efek Jakarta
e) Pusat Pengembangan Manajemen
f) Pusat Pengembangan Ekonomi
43
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma, gambaran karakteristik mereka dapat diketahui
dari hasil analisis deskripsi persentase. Enam variabel yang diungkapkan
dalam penelitian ini adalah : Usia, Tingkat pendapatan, Gaya Hidup,
Kepribadian, Tingkat Pembelian, dan Loyalitas. Berikut diuraikan hasil
pengujian statistik deskriptif persentase.
1. Usia
Usia diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, pertama yang
berusia 14th - 21th, disebut kelompok remaja. Kedua usia di atas 21th,
disebut juga kelompok dewasa. Hasil perhitungan persentase menemukan
sebanyak 66% mahasiswa tergolong dalam kelompok dewasa, dan sisanya
sebanyak 34% masuk dalam kelompok remaja.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Usia Usia (thn) Frekuensi Persentase
14-21 34 34.0 di atas 21 66 66.0
Total 100 100.0 Sumber : Data primer diolah.
44
2. Pendapatan
Pendapatan diklasifikasikan ke dalam dua kelompok. Pertama
berpendapatan rendah, yaitu mahasiswa yang memiliki uang saku
maksimal 700.000 Rupiah per bulan, penghasilan orang tua maksimal
2.000.000 Rupiah per bulan, dan tidak memiliki tambahan uang saku
untuk keperluan khusus. Kedua kelompok berpenghasilan tinggi, yaitu
mahasiswa yang memiliki uang saku lebih dari 700.000 Rupiah per bulan,
dengan penghasilan orang tua lebih dari 2.000.000 Rupiah per bulan, dan
memiliki tambahan uang saku untuk keperluan khusus.
Hasil perhitungan persentase menemukan sebanyak 73%
mahasiswa memiliki penghasilan rendah, dan sisanya sebanyak 27%
berpenghasilan tinggi. Temuan ini menunjukkan sebagian besar
mahasiswa yang menjadi responden memiliki tingkat pendapatan rendah,
dan jumlahnya mendekati ¾ dari total mahasiswa Fakultas Ekonomi yang
diteliti.
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pendapatan Pendapatan Frekuensi Persentase
Rendah 73 73.0
Tinggi 27 27.0 Total 100 100.0
Sumber : Data primer diolah.
3. Gaya Hidup
Gaya hidup diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, pertama gaya
hidup sederhana, yaitu mahasiswa yang belanja per bulannya kurang dari
45
600.000 Rupiah, tidak melakukan belanja di luar kebutuhan pokok, tidak
terbiasa menghabiskan waktu luang di keramaian yang berpotensi
membayar, seperti mall, restoran, café, dan tidak menghabiskan uang
belanja dalam sekali pembelian. Kedua kelompok dengan gaya hidup
mewah, yaitu mahasiswa yang belanja per bulannya lebih dari 600.000
Rupiah, sering melakukan belanja di luar kebutuhan pokok, terbiasa
menghabiskan waktu luang di keramaian yang berpotensi membayar,
seperti mall, restoran, café, dan sering menghabiskan uang belanja dalam
sekali pembelian
Hasil perhitungan persentase menemukan sebanyak 83%
mahasiswa memiliki gaya hidup sederhana, dan sisanya sebanyak 17%
memiliki gaya hidup mewah. Temuan ini menunjukkan sebagian besar
mahasiswa yang menjadi responden memiliki gaya hidup sederhana, dan
jumlahnya mendekati lebih dari ¾ dari total mahasiswa Fakultas Ekonomi
yang diteliti.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Gaya Hidup
Gaya hidup Frekuensi Persentase Sederhana 83 83.0
Mewah 17 17.0 Total 100 100.0
Sumber : Data primer diolah.
4. Kepribadian
Kepribadian diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, pertama
berkepribadian tidak selektif, yaitu mahasiswa yang tidak mementingkan
kualitas barang yang dibeli. Kedua kelompok kepribadian selektif, yaitu
46
mahasiswa yang mementingkan kualitas barang dibandingkan harga
murah.
Hasil perhitungan persentase menemukan sebanyak 86%
mahasiswa yang diteliti memiliki kepribadian selektif, dan sisanya
sebanyak 14% memiliki kepribadian yang tidak selektif. Temuan ini
menunjukkan sebagian besar mahasiswa yang menjadi responden
memiliki kepribadian selektif, jumlahnya mendekati 90% dari total
mahasiswa Fakultas Ekonomi yang diteliti.
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Kepribadian Kepribadian Frekuensi Persentase
Tidak selektif 14 14.0 Selektif 86 86.0
Total 100 100.0 Sumber : Data primer diolah.
5. Tingkat pembelian
Tingkat pembelian diklasifikasikan ke dalam dua kelompok,
pertama tingkat pembelian rendah, yaitu mahasiswa yang jarang membeli
produk imitasi. Kedua kelompok dengan tingkat pembelian tinggi, yaitu
mahasiswa yang sering berbelanja produk imitasi.
Hasil perhitungan persentase menemukan sebanyak 62% dari
mahasiswa yang menjadi responden memiliki tingkat pembelian rendah,
dan sisanya sebanyak 38% memiliki tingkat pembelian tinggi. Temuan ini
menunjukkan lebih dari separuh mahasiswa yang diteliti jarang membeli
produk imitasi.
47
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pembelian
Tingkat pembelian Frekuensi persentase Rendah 62 62.0 Tinggi 38 38.0 Total 100 100.0
Sumber : Data primer diolah.
6. Loyalitas
Loyalitas diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu rendah
dan tinggi. Hasil perhitungan persentase menemukan sebanyak 79% dari
mahasiswa yang diteliti memiliki loyalitas rendah, dan sisanya sebanyak
21% memiliki loyalitas tinggi. Temuan ini menunjukkan lebih dari ¾
mahasiswa Fakultas Ekonomi yang menjadi responden, melakukan
perpindahan merek saat membeli produk imitasi.
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Loyalitas Loyalitas Frekuensi Persentase
Rendah 79 79.0 Tinggi 21 21.0 Total 100 100.0
Sumber : Data primer diolah.
B. Pengujian Instrumen
Penggunaan instrumen untuk mengumpulkan data penelitian sangat
membantu peneliti dalam mempercepat proses pengumpulan data di lapangan,
namun cara ini menyebabkan kualitas datanya tergantung pada kualitas
intrumen. Oleh karenanya peneliti melakukan pengujian validitas dan
reliabilitas untuk mengevaluasi kelayakan instrument, bila hasilnya valid dan
48
reliabel berarti kuesioner layak dipakai, dan sebaliknya bila hasil pengujian
tidak valid dan tidak reliabel maka kuesioner tidak layak dipakai.
1. Uji Validitas
Hasil pengujian validitas dengan korelasi produk moment
menghasilkan koefisien korelasi lebih besar dari nilai r_tabel sebesar 0.239
( 28=df , =α 5%) pada semua butir pertanyaan, berarti pertanyaan dalam
kuesioner berhasil mengukur pendapat subjek sesuai dengan indikator
yang ditanyakan atau valid (Sutrisno Hadi, 2002).
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Instrumen
Dimensi Item r-xy r-tabel (df=28,α =5%) Keterangan
1 0.3816 0.239 Valid 2 0.5049 0.239 Valid
3 0.5900 0.239 Valid 4 0.4392 0.239 Valid
5 0.3832 0.239 Valid 6 0.4301 0.239 Valid 7 0.6622 0.239 Valid
Tingkat Pembelian
8 0.3561 0.239 Valid 1 0.3831 0.239 Valid 2 0.4801 0.239 Valid
3 0.4651 0.239 Valid 4 0.4651 0.239 Valid 5 0.3623 0.239 Valid 6 0.4698 0.239 Valid 7 0.4229 0.239 Valid
Tingkat Loyalitas
8 0.4174 0.239 Valid Sumber : Data primer diolah.
49
2. Uji Reliabilitas
Hasil pengujian reliabilitas jika : reliabelrr tabhit => dengan alpha
cronbach menghasilkan koefisien alpha lebih dari r_tabel sebesar 0.239
( 28=df , α = 5%) pada semua dimensi kualitas pelayanan dan kepuasan,
berarti kuesioner memiliki konsistensi (keandalan) maksud yang baik.
Berdasarkan kemampuan ini kuesioner dinyatakan reliabel, (Suharsimi,
2002).
Tabel 5.8 Hasil Reliabilitas Instrumen
No Atribut Sperman Brown
r-tabel ( %5,28 == αdf )
Keterangan
1 Tingkat Pembelian
0.7767 0.239 Reliabel
2 Tingkat Loyalitas
0.6537 0.239 Reliabel
Sumber : Data primer diolah.
C. Hasil Pengujian Chi Square
Uji Chi Square dapat mengevaluasi keberadaan perbedaan distribusi
frekuensi dari tabulasi silang antara dua buah variabel kategorial atau ordinal,
dalam penelitian ini antara karakteristik responden dengan tingkat pembelian
dan loyalitas. Keberadaan perbedaan tersebut dapat menjelaskan pengaruh
karakteristik responden terhadap tingkat pembelian dan loyalitas mahasiswa
terhadap produk imitasi.
1. Pengaruh Karakteristik Usia dengan Tingkat Pembelian
Analisis pengaruh karakteristik usia dengan tingkat pembelian
menunjukkan bahwa mahasiswa yang diteliti dominan pada kelompok usia
50
dewasa dan cenderung dengan tingkat pembelian rendah, begitu pula pada
kelompok usia remaja juga cenderung dengan tingkat pembelian rendah.
Analisis pada tabulasi silang usia dengan tingkat pembelian adalah
baik pada kelompok mahasiswa dengan usia remaja maupun kelompok
mahasiswa dengan usia dewasa sama-sama memiliki tingkat pembelian
yang rendah terhadap produk imitasi. Namun pada kelompok usia remaja,
mahasiswa yang memiliki tingkat pembelian rendah mencapai 79% dari 34
mahasiswa, sedangkan pada kelompok usia dewasa, mahasiswa yang
memiliki tingkat pembelian rendah hanya sebesar 53% dari 66 mahasiswa
dari kelompok usia dewasa.
Temuan ini membuktikan ada pengaruh antara karakteristik usia
dengan tingkat pembelian, yaitu usia dewasa akan menurunkan tingkat
pembelian mahasiswa terhadap produk imitasi.
Tabel 5.9 Tabulasi Silang Usia dengan Tingkat Pembelian
Tingkat Pembelian
Usia
Rendah Tinggi Total
Remaja 27 7 34
Dewasa 35 31 66 Total 62 38 100
X² = 6.629 df = 1 p = 0.010 Kontingensi = 0.249
Sumber : Data primer diolah.
Pada tabel di atas terlihat sebaran frekuensi antara kelompok usia
dengan tingkat pembelian memiliki koefisien Chi Square sebesar 6.629
51
dengan probabilitas sebesar 0.010 (Lampiran 8 “Chi-Square Test”) nilai
probabilitas di bawah 0.05 menjelaskan perbedaan sebarannya signifikan.
Berarti terbukti bahwa karakteristik usia berpengaruh terhadap tingkat
pembelian mahasiswa pada produk imitasi, yaitu usia dewasa menurunkan
tingkat pembelian mahasiswa terhadap produk imitasi.
Evaluasi terhadap signifikansi koefisien Chi Square juga dapat
dilakukan dengan membandingkan Chi Square tabel, pada gambar di
bawah terlihat Chi Square hitung lebih besar dibandingkan Chi Square
tabel, sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan.
X²- hit = 6.629
X²-tab = 3.841
( 1=df , α = 5%)
Gambar 5.1. Signifikansi koefisien Chi Square berdasarkan usia
Keeratan asosiasi usia dengan tingkat pembelian dapat diketahui
dari nilai kontingensi yang dihasilkan. Pada tabel tabulasi silang terlihat
besarnya nilai kontingensi ( C ) sebesar 0.249 nilai ini jauh di bawah nilai
koefisien kontingensi maksimal ( CMaks ) untuk Chi Square dengan
tabulasi silang 2 x 2 nilainya sebesar 0.71 berarti pengaruh usia terhadap
52
tingkat pembelian signifikan, tetapi dalam skala kecil yaitu sebesar 35%
nilai ini hasil perbandingan antara nilai koefisien kontingensi (C ) sebesar
0.249 dengan nilai koefisien kontingensi maksimal (CMaks ) sebesar 0.71.
2. Pengaruh Karakteristik Usia dengan Loyalitas
Analisis pengaruh karakteristik usia dengan loyalitas menunjukkan
bahwa mahasiswa yang diteliti dominan pada kelompok usia dewasa dan
cenderung dengan tingkat loyalitas rendah, begitu pula pada kelompok
usia remaja dominan dengan tingkat loyalitas rendah.
Analisis tabulasi silang usia dengan tingkat loyalitas adalah baik
pada kelompok usia remaja maupun pada kelompok usia dewasa sama-
sama memiliki loyalitas rendah terhadap produk imitasi. Namun pada
kelompok usia remaja yang memiliki loyalitas rendah hanya sebesar 62%
dari 34 mahasiswa, sedangkan pada kelompok usia dewasa yang memiliki
loyalitas rendah mencapai 88% dari 66 mahasiswa pada kelompok usia
dewasa.
Temuan ini membuktikan ada pengaruh antara karakteristik usia
dengan loyalitas, yaitu usia remaja menurunkan loyalitas mahasiswa
terhadap produk imitasi.
53
Tabel 5.10
Tabulasi Silang Usia dengan Tingkat Loyalitas
Tingkat Loyalitas
Usia
Rendah Tinggi Total
Remaja 21 13 34
Dewasa 58 8 66 Total 79 21 100
X² = 9.224 df = 1 p = 0.002 Kontingensi = 0.291
Sumber : Data primer diolah.
Pada tabel di atas terlihat sebaran frekuensi antara kelompok usia
dengan tingkat loyalitas memiliki koefisien Chi Square sebesar 9.224
dengan probabilitas sebesar 0.002 (Lampiran 9 “Chi-Square Test”) nilai
probabilitas di bawah 0.05 menjelaskan perbedaan sebarannya signifikan.
Berarti terbukti bahwa karakteristik usia berpengaruh terhadap tingkat
loyalitas mahasiswa pada produk imitasi, yaitu usia remaja menurunkan
loyalitas terhadap produk imitasi.
Evaluasi terhadap signifikansi koefisien Chi Square juga dapat
dilakukan dengan membandingkan Chi Square tabel, pada gambar di
bawah terlihat Chi Square hitung lebih besar dibandingkan Chi Square
tabel, sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan.
54
X²- hit = 9.224
X²-tab = 3.841
( 1=df , α = 5%)
Gambar 5.2. Signifikansi koefisien Chi Square berdasarkan usia
Keeratan asosiasi usia dengan tingkat loyalitas dapat diketahui dari
nilai kontingensi yang dihasilkan. Pada tabel tabulasi silang terlihat
besarnya nilai kontingensi sebesar 0.291 nilai ini jauh di bawah nilai
koefesien kontingensi maksimal untuk Chi Square dengan tabulasi silang
2 x 2 nilainya sebesar 0.71 berarti pengaruh usia terhadap tingkat loyalitas
signifikan, tetapi dalam skala kecil yaitu sebesar 41% berdasarkan hasil
perbandingan antara nilai koefisien kontingensi (C ) sebesar 0.219 dengan
nilai koefisien kontingensi maksimal ( CMaks ) sebesar 0.71.
3. Pengaruh Karakteristik Pendapatan dengan Tingkat Pembelian
Analisis pengaruh karakteristik pendapatan dengan tingkat
pembelian menunjukkan bahwa pada mahasiswa dengan kelompok
pendapatan rendah dominan dengan tingkat pembelian rendah, sedangkan
pada mahasiswa dengan kelompok pendapatan tinggi dominan dengan
tingkat pembelian tinggi.
55
Temuan ini menunjukkan adanya pengaruh antara karakteristik
pendapatan dengan tingkat pembelian, yaitu pendapatan tinggi
menurunkan tingkat pembelian mahasiswa pada produk imitasi, dan
pendapatan rendah meningkatkan tingkat pembelian mahasiswa pada
produk imitasi.
Tabel 5.11
Tabulasi Silang Pendapatan dengan Tingkat Pembelian
Tingkat Pembelian
Pendapatan
Rendah Tinggi Total
Rendah 50 23 73
Tinggi 12 15 27 Total 62 38 100
X² = 4.838 df = 1 p = 0.028 Kontingensi = 0.215
Sumber : Data primer diolah.
Pada tabel di atas terlihat sebaran frekuensi antara kelompok
pendapatan dengan tingkat pembelian memiliki koefisien Chi Square
sebesar 4.838 dengan probabilitas sebesar 0.028 (Lampiran 10 “Chi-
Square Test”) nilai probabilitas di bawah 0.05 menjelaskan perbedaan
sebarannya signifikan. Berarti terbukti bahwa karakteristik pendapatan
berpengaruh terhadap tingkat pembelian mahasiswa pada produk imitasi.
Evaluasi terhadap signifikansi koefisien Chi Square juga dapat
dilakukan dengan membandingkan Chi Square tabel, pada gambar di
56
bawah terlihat Chi Square hitung lebih besar dibandingkan Chi Square
tabel, sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan.
X²- hit = 4.838
X²-tab = 3.841
( 1=df , α = 5%)
Gambar 5.3. Signifikansi koefisien Chi Square berdasarkan pendapatan
Keeratan asosiasi pendapatan dengan tingkat pembelian dapat
diketahui dari nilai kontingensi yang dihasilkan. Pada tabel tabulasi silang
terlihat nilai kontingensi sebesar 0.215 nilai ini jauh di bawah nilai
koefisien kontingensi maksimal untuk Chi Square dengan tabulasi silang 2
x 2 nilainya sebesar 0.71 berarti pengaruh pendapatan terhadap tingkat
pembelian signifikan, tetapi dalam skala kecil yaitu sebesar 30%
berdasarkan hasil perbandingan antara nilai koefisien kontingensi sebesar
0.215 dan nilai koefisien kontingensi maksimal sebesar 0.71.
4. Pengaruh Karakteristik Tingkat Pendapatan dengan Loyalitas
Analisis pengaruh karakteristik pendapatan dengan loyalitas
menunjukkan bahwa mahasiswa yang diteliti dominan pada kelompok
57
pendapatan rendah dan cenderung pada tingkat loyalitas rendah, begitu
pula dengan kelompok pendapatan tinggi cenderung dengan loyalitas
rendah.
Analisis tabulasi silang tingkat pendapatan dengan loyalitas adalah
baik pada kelompok pendapatan tinggi maupun pada kelompok
pandapatan rendah sama-sama memiliki loyalitas rendah terhadap produk
imitasi. Namun pada kelompok pendapatan tinggi yang memiliki loyalitas
rendah hanya sebesar 63% dari 27 mahasiswa, sedangkan pada kelompok
pendapatan rendah yang memiliki loyalitas rendah jumlahnya mencapai
85% dari 73 mahasiswa dengan pendapatan rendah.
Temuan ini membuktikan adanya pengaruh antara karakteristik
pendapatan dengan tingkat loyalitas, yaitu pendapatan rendah
meningkatkan loyalitas mahasiswa pada produk imitasi, sedangkan
pendapatan tinggi mengurangi loyalitas mahasiswa pada produk imitasi.
Tabel 5.12 Tabulasi Silang Pendapatan dengan Tingkat Loyalitas
Tingkat Loyalitas
Pendapatan Rendah Tinggi Total
Rendah 62 11 73
Tinggi 17 10 27 Total 79 21 100
X² = 5.734 df = 1 p = 0.017 Kontingensi = 0.233
Sumber : Data primer diolah.
58
Pada tabel di atas terlihat sebaran frekuensi antara kelompok
pendapatan dengan tingkat loyalitas memiliki koefisien Chi Square
sebesar 5.734 dengan probabilitas sebesar 0.017 (Lampiran 11 “Chi-
Square Test”) nilai probabilitas di bawah 0.05 menjelaskan perbedaan
sebarannya signifikan. Berarti terbukti bahwa karakteristik pendapatan
berpengaruh terhadap tingkat loyalitas mahasiswa pada produk imitasi,
yaitu pendapatan tinggi menurunkan loyalitas mahasiswa terhadap produk
imitasi.
Evaluasi terhadap signifikansi koefisien Chi Square juga dapat
dilakukan dengan membandingkan Chi Square tabel, pada gambar di
bawah terlihat Chi Square hitung lebih besar dibandingkan Chi Square
tabel, sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan.
X²- hit = 5.734
X²-tab = 3.841
( 1=df , α = 5%)
Gambar 5.4. Signifikansi koefisien Chi Square berdasarkan pendapatan
Keeratan asosiasi pendapatan dengan tingkat loyalitas dapat
diketahui dari nilai kontingensi yang dihasilkan. Pada tabel tabulasi silang
59
terlihat nilai kontingensi sebesar 0.233 nilai ini jauh di bawah nilai
kontingensi maksimal untuk Chi Square dengan tabulasi silang 2 x 2
nilainya sebesar 0.71 berarti pengaruh pendapatan terhadap tingkat
loyalitas signifikan, tetapi dalam skala kecil yaitu sebesar 33%
berdasarkan hasil perbandingan antara nilai koefisien kontingensi ( C )
sebesar 0.233 dengan nilai koefisien kontingensi maksimal ( CMaks )
sebesar 0.71.
5. Pengaruh Karakteristik Gaya hidup dengan Tingkat Pembelian
Analisis pengaruh karakteristik gaya hidup dengan tingkat
pembelian menunjukkan bahwa pada kelompok gaya hidup sederhana
dominan dengan tingkat pembelian rendah, sedangkan pada kelompok
gaya hidup mewah dominan dengan tingkat pembelian tinggi.
Temuan ini membuktikan adanya pengaruh antara karakteristik
gaya hidup terhadap tingkat pembelian, yaitu gaya hidup sederhana
meningkatkan tingkat pembelian mahasiswa pada produk imitasi,
sedangkan gaya hidup mewah menurunkan tingkat pembelian mahasiswa
pada produk imitasi.
60
Tabel 5.13 Tabulasi Silang Gaya hidup dengan Tingkat Pembelian
Tingkat Pembelian
Gaya hidup
Rendah Tinggi Total
Sederhana 59 24 83 Mewah 3 14 17 Total 62 38 100
X² = 17.102 df = 1 p = 0.000 Kontingensi = 0.382
Sumber : Data primer diolah.
Pada tabel di atas terlihat sebaran frekuensi antara kelompok gaya
hidup dengan tingkat pembelian memiliki koefisien Chi Square sebesar
17.102 dengan probabilitas sebesar 0.000 (Lampiran 12 “Chi-Square
Test“) nilai probabilitas di bawah 0.05 menjelaskan perbedaan sebarannya
signifikan. Berarti terbukti bahwa karakteristik gaya hidup berpengaruh
terhadap tingkat pembelian mahasiswa pada produk imitasi, yaitu gaya
hidup mewah menurunkan tingkat pembelian mahasiswa terhadap produk
imitasi.
Evaluasi terhadap signifikansi koefisien Chi Square juga dapat
dilakukan dengan membandingkan Chi Square tabel, pada gambar di
bawah terlihat Chi Square hitung lebih besar dibandingkan Chi Square
tabel, sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan.
61
X²- hit = 17.102
X²-tab = 3.841
( 1=df , α = 5%)
Gambar 5.5. Signifikansi koefisien Chi Square berdasarkan gaya hidup
Keeratan asosiasi gaya hidup dengan tingkat pembelian dapat
diketahui dari nilai kontingensi yang dihasilkan. Pada tabel tabulasi silang
terlihat nilai kontingensi sebesar 0.382 nilai ini jauh di bawah nilai
koefisien kontingensi maksimal untuk Chi Square dengan tabulasi silang 2
x 2 nilainya sebesar 0.71 berarti pengaruh gaya hidup terhadap tingkat
pembelian signifikan, tetapi dalam skala kecil yaitu sebesar 54%
berdasarkan hasil perbandingan antara nilai kontingensi ( C ) sebesar 0.382
dengan nilai kontingensi maksimal ( CMaks ) sebesar 0.71.
6. Pengaruh Karakteristik Gaya hidup dengan Loyalitas
Analisis pengaruh karakteristik gaya hidup dengan loyalitas
menunjukkan bahwa mahasiswa yang diteliti dominan pada kelompok
gaya hidup sederhana dan cenderung dengan tingkat loyalitas rendah,
begitu pula pada kelompok gaya hidup mewah cenderung pada loyalitas
rendah.
62
Analisis tabulasi silang gaya hidup dengan loyalitas adalah untuk
mahasiswa baik yang memiliki gaya hidup mewah maupun mahasiswa
dengan gaya hidup sederhana sama-sama memiliki tingkat loyalitas
rendah. Namun pada kelompok mahasiswa dengan gaya hidup sederhana
yang memiliki loyalitas rendah pada produk imitasi mencapai 83% dari 83
mahasiswa, sedangkan pada kelompok mahasiswa dengan gaya hidup
mewah yang memiliki loyalitas rendah pada produk imitasi hanya sebesar
59% dari 17 mahasiswa dengan gaya hidup mewah.
Temuan ini membuktikan adanya pengaruh antara karakteristik
gaya hidup dengan loyalitas, yaitu gaya hidup sederhana meningkatkan
loyalitas mahasiswa pada produk imitasi, tetapi gaya hidup mewah
mengurangi loyalitas mahasiswa pada produk imitasi.
Tabel 5.14
Tabulasi Silang Gaya hidup dengan Tingkat Loyalitas
Tingkat Loyalitas
Gaya hidup
Rendah Tinggi Total
Sederhana 69 14 83 Mewah 10 7 17
Total 79 21 100
X² = 5.026 df = 1 p = 0.025 Kontingensi = 0.219
Sumber : Data primer diolah.
Pada tabel di atas terlihat sebaran frekuensi antara kelompok gaya
hidup dengan tingkat loyalitas memiliki koefisien Chi Square sebesar
63
5.026 dengan probabilitas sebesar 0.025 (Lampiran 13 “Chi-Square Test”)
nilai probabilitas di bawah 0.05 menjelaskan perbedaan sebarannya
signifikan. Berarti terbukti bahwa karakteristik gaya hidup berpengaruh
terhadap tingkat loyalitas mahasiswa pada produk imitasi, yaitu gaya
hidup mewah menurunkan tingkat loyalitas mahasiswa pada produk
imitasi.
Evaluasi terhadap signifikansi koefisien Chi Square juga dapat
dilakukan dengan membandingkan Chi Square tabel, pada gambar di
bawah terlihat Chi Square hitung lebih besar dibandingkan Chi Square
tabel, sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan.
X²- hit = 5.026
X²-tab = 3.841
( 1=df , α = 5%)
Gambar 5.6. Signifikansi koefisien Chi Square berdasarkan gaya hidup
Keeratan asosiasi gaya hidup dengan tingkat loyalitas dapat
diketahui dari nilai kontingensi yang dihasilkan. Pada tabel tabulasi silang
terlihat nilai kontingensi sebesar 0.219 nilai ini jauh di bawah nilai
koefisien kontingensi maksimal untuk Chi Square dengan tabulasi silang 2
64
x 2 nilainya sebesar 0.71 berarti pengaruh gaya hidup terhadap tingkat
loyalitas signifikan, tetapi dalam skala kecil yaitu sebesar 31%
berdasarkan hasil perbandingan antara nilai kontingensi ( C ) sebesar 0.219
dengan nilai kontingensi maksimal ( CMaks ) sebesar 0.71.
7. Pengaruh Karakteristik Kepribadian dengan Tingkat Pembelian
Analisis pengaruh karakteristik kepribadian dengan tingkat
pembelian menunjukkan bahwa mahasiswa yang diteliti dominan pada
kelompok kepribadian selektif dan cenderung dengan tingkat pembelian
rendah, begitu pula pada kelompok kepribadian tidak selektif dominan
dengan tingkat pembelian rendah.
Analisis tabulasi silang kepribadian dengan tingkat pembelian
adalah untuk mahasiswa baik yang memiliki kepribadian selektif maupun
pada mahasiswa dengan kepribadian tidak selektif sama-sama memiliki
tingkat pembelian rendah terhadap produk imitasi. Namun pada
mahasiswa dengan kepribadian tidak selektif, yang memiliki tingkat
pembelian rendah mencapai 93% dari 14 mahasiswa, sedangkan pada
mahasiswa dengan kepribadian selektif yang memiliki tingkat pembelian
rendah hanya sebesar 57% dari 86 mahasiswa.
Temuan ini membuktikan adanya pengaruh antara karakteristik
kepribadian terhadap tingkat pembelian, yaitu kepribadian selektif
menurunkan tingkat pembelian mahasiswa pada produk imitasi, dan
kepribadian tidak selektif meningkatkan pembelian mahasiswa pada
produk imitasi.
65
Tabel 5.15 Tabulasi Silang Kepribadian dengan Tingkat Pembelian
Tingkat Pembelian
Kepribadian
Rendah Tinggi Total
Tidak selektif 13 1 14 Selektif 49 37 86 Total 62 38 100
X² = 6.579 df = 1 p = 0.010 Kontingensi = 0.248
Sumber : Data primer diolah.
Pada tabel di atas terlihat sebaran frekuensi antara kelompok
kepribadian dengan tingkat pembelian memiliki koefisien Chi Square
sebesar 6.579 dengan probabilitas sebesar 0.010 (Lampiran 14 “Chi-
Square Test”) nilai probabilitas di bawah 0.05 menjelaskan perbedaan
sebarannya signifikan. Berarti terbukti bahwa karakteristik kepribadian
berpengaruh terhadap tingkat pembelian mahasiswa pada produk imitasi,
yaitu kepribadian selektif menurunkan tingkat pembelian, dan kepribadian
tidak selektif meningkatkan tingkat pembelian mahasiswa pada produk
imitasi.
Evaluasi terhadap signifikansi koefisien Chi Square juga dapat
dilakukan dengan membandingkan Chi Square tabel, pada gambar di
bawah terlihat Chi Square hitung lebih besar dibandingkan Chi Square
tabel, sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan.
66
X²- hit = 6.579
X²-tab = 3.841
( 1=df , α = 5%)
Gambar 5.7. Signifikansi koefisien Chi Square berdasarkan kepribadian
Keeratan asosiasi kepribadian dengan tingkat pembelian dapat
diketahui dari nilai kontingensi yang dihasilkan. Pada tabel tabulasi silang
terlihat nilai kontingensi sebesar 0.248 nilai ini jauh di bawah nilai
koefisien kontingensi maksimal untuk Chi Square dengan tabulasi silang 2
x 2 nilainya sebesar 0.71 berarti pengaruh kepribadian terhadap tingkat
pembelian signifikan, tetapi kecil yaitu sebesar 35% berdasarkan hasil
perbandingan antara nilai koefisien kontingensi (C ) sebesar 0.248 dengan
nilai koefisien kontingensi maksimal ( CMaks ) sebesar 0.71.
8. Pengaruh Karakteristik Kepribadian dengan Loyalitas
Analisis hubungan karakteristik kepribadian dengan loyalitas
menunjukkan bahwa mahasiswa yang diteliti dominan pada kelompok
kepribadian selektif dan cenderung dengan tingkat loyalitas rendah, begitu
pula pada kelompok kepribadian tidak selektif cenderung dengan loyaliyas
rendah.
67
Analisis tabulasi silang kepribadian dengan tingkat loyalitas adalah
pada mahasiswa baik yang memiliki kepribadian selektif maupun pada
mahasiswa yang memiliki kepribadian tidak selektif sama-sama memiliki
loyalitas rendah terhadap produk imitasi. Namun pada kelompok
mahasiswa dengan kepribadian tidak selektif yang memiliki tingkat
loyalitas rendah sebesar 100% dari 14 mahasiswa, sedangkan pada
kelompok mahasiswa dengan kepribadian selektif yang memiliki loyalitas
rendah hanya sebesar 76% dari 86 mahasiswa dengan kepribadian selektif.
Temuan ini membuktikan adanya pengaruh antara karakteristik
kepribadian dengan tingkat loyalitas, yaitu kepribadian selektif
menurunkan loyalitas mahasiswa pada produk imitasi, sedangkan
kepribadian tidak selektif meningkatkan loyalitas mahasiswa terhadap
produk imitasi.
Tabel 5.16 Tabulasi Silang Kepribadian dengan Tingkat Loyalitas
Tingkat Loyalitas
Kepribadian
Rendah Tinggi Total
Tidak selektif 14 0 14 Selektif 65 21 86 Total 79 21 100
X² = 4.327 df = 1 p = 0.038 Kontingensi = 0.204
Sumber : Data primer diolah.
Pada tabel di atas terlihat sebaran frekuensi antara kelompok
kepribadian dengan tingkat loyalitas memiliki koefisien Chi Square
68
sebesar 4.327 dengan probabilitas sebesar 0.038 (Lampiran 15 “Chi-
Square Test”) nilai probabilitas di bawah 0.05 menjelaskan perbedaan
sebarannya signifikan. Berarti terbukti bahwa karakteristik kepribadian
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas mahasiswa pada produk imitasi,
yaitu kepribadian selektif menurunkan loyalitas mahasiswa pada produk
imitasi, dan kepribadian tidak selektif meningkatkan loyalitas mahasiswa
pada produk imitasi.
Evaluasi terhadap signifikansi koefisien Chi Square juga dapat
dilakukan dengan membandingkan Chi Square tabel, pada gambar di
bawah terlihat Chi Square hitung lebih besar dibandingkan Chi Square
tabel, sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan.
X²- hit = 4.327
X²-tab = 3.841
( 1=df , α = 5%)
Gambar 5.8. Signifikansi koefisien Chi Square berdasarkan kepribadian
Keeratan asosiasi kepribadian dengan tingkat loyalitas dapat
diketahui dari nilai kontingensi yang dihasilkan. Pada tabel tabulasi silang
terlihat nilai koefisien kontingensi sebesar 0.204 nilai ini jauh di bawah
69
nilai koefisien kontingensi maksimal untuk Chi Square untuk tabulasi
silang 2 x 2 nilainya sebesar 0.71 berarti pengaruh kepribadian terhadap
tingkat loyalitas signifikan, tetapi dalam skala kecil yaitu sebesar 29%
berdasarkan hasil perbandingan antara nilai koefisien kontingensi (C )
sebesar 0.204 dengan nilai koefisien kontingensi maksimal ( CMaks )
sebesar 0.71.
D. Pembahasan
1. Analisis Persentase
Hasil sebaran kuesioner terhadap 100 mahasiswa memberikan hasil yang
sangat beragam. Karena dari 100 mahasiswa yang diambil secara acak
untuk menjadi responden tidak semuanya menggunakan produk imitasi.
Hasil analisis persentase mengenai karakteristik konsumen adalah sebagai
berikut :
a. Sebagian besar mahasiswa yang menjadi responden berusia dewasa
yaitu sebesar 66% sedangkan yang berusia remaja hanya 34%.
Perbedaan persentase usia dewasa dan usia remaja sangat kecil hal ini
disebabkan karena pembagian kelompok usia yang disesuaikan
dengan kisaran usia seorang mahasiswa yang menjadi responden
dalam penelitian ini sangat pendek.
b. Hasil perhitungan untuk tingkat pendapatan mahasiswa, ditemukan
sebanyak 73% mahasiswa yang menjadi responden memiliki
penghasilan rendah, dan sisanya sebanyak 27% berpenghasilan tinggi.
70
c. Persentase untuk gaya hidup yang dimiliki mahasiswa yang menjadi
responden dominan dengan gaya hidup sederhana yaitu sebesar 83%,
dan sisanya sebesar 17% memiliki gaya hidup mewah.
d. Hasil perhitungan persentase menemukan sebanyak 86% mahasiswa
yang diteliti memiliki kepribadian selektif, dan sisanya sebesar 14%
dengan kepribadian kurang selektif.
e. Sebagian besar mahasiswa yang menjadi responden, 62% diantaranya
memiliki tingkat pembelian rendah, dan sisanya sebanyak 38%
memiliki tingkat pembelian tinggi. Temuan ini menunjukkan lebih
dari separuh mahasiswa yang diteliti jarang membeli produk imitasi.
f. Hasil perhitungan persentase untuk tingkat loyalitas ditemukan
sebanyak 79% mahasiswa memiliki loyalitas rendah, dan 21%
mahasiswa memiliki tingkat loyalitas tinggi.
2. Analisis Chi Square
a. Pengaruh karateristik usia dengan tingkat pembelian
Hasil analisis Chi Square membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara karakteristik usia dengan tingkat pembelian
meskipun dalam skala yang kecil. Dari hasil perbandingan antara
koefisien kontingensi ( C ) sebesar 0.249 dengan nilai coefisien
kontingensi maksimal ( CMaks ) sebesar 0.71, dapat mengukur
keeratan hubungan antara variabel karakteristik usia dengan variabel
tingkat pembelian, yaitu sebesar 35%. Sehingga hal ini membuktikan
71
peryataan bahwa mahasiswa pada usia dewasa akan menurunkan
tingkat pembeliannya pada produk imitasi.
b. Pengaruh karakteristik usia dengan loyalitas
Hasil analisis Chi Square membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara karakteristik usia dengan loyalitas meskipun dalam
skala yang kecil. Dari hasil perbandingan antara koefisien kontingensi
(C ) sebesar 0.291 dengan nilai koefisien kontingensi maksimal
(CMaks ) sebesar 0.71, dapat mengukur keeratan hubungan antara
variabel karakteristik usia dengan variabel loyalitas, yaitu sebesar
41%. Sehingga hal ini membuktikan peryataan bahwa mahasiswa pada
usia remaja akan mengurangi loyalitasnya pada produk imitasi.
c. Pengaruh karaktristik pendapatan dengan tingkat pembelian
Hasil analisis Chi Square membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara karakteristik pendapatan dengan tingkat pembelian
meskipun dalam skala yang kecil. Dari hasil perbandingan antara
koefisien kontingensi ( C ) sebesar 0.215 dengan nilai koefisien
kontingensi maksimal ( CMaks ) sebesar 0.71, dapat mengukur
keeratan hubungan antara variabel karakteristik pendaptan dengan
variabel tingkat pembelian, yaitu sebesar 30%. Sehingga hal ini
membuktikan peryataan bahwa pendapatan tinggi akan menurunkan
tingkat pembelian mahasiswa terhadap produk imitasi begitu pula
dengan pendapatan rendah akan meningkatkan tingkat pembelian
mahasiswa pada produk imitasi.
72
d. Pengaruh karakteristik pendapatan dengan loyalitas
Hasil analisis Chi Square membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara karakteristik pendapatan dengan loyalitas meskipun
dalam skala yang kecil. Dari hasil perbandingan antara koefisien
kontingensi ( C ) sebesar 0.233 dengan nilai koefisien kontingensi
maksimal (CMaks ) sebesar 0.71, dapat mengukur keeratan hubungan
antara variabel karakteristik pendapatan dengan variabel loyalitas,
yaitu sebesar 33%. Sehingga hal ini membuktikan peryataan bahwa
pendapatan rendah akan meningkatkan loyalitas mahasiswa pada
produk imitasi, sedangkan pendapatan tinggi akan mengurangi
loyalitas mahasiswa pada produk imitasi.
e. Pengaruh karakteristik gaya hidup dengan tingkat pembelian
Hasil analisis Chi Square membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara karakteristik gaya hidup dengan tingkat pembelian
meskipun dalam skala yang kecil. Dari hasil perbandingan antara
koefisien kontingensi ( C ) sebesar 0.382 dengan nilai koefisien
kontingensi maksimal ( CMaks ) sebesar 0.71, dapat mengukur
keeratan hubungan antara variabel karakteristik gaya hidup dengan
variabel tingkat pembelian, yaitu sebesar 54%. Sehingga hal ini
membuktikan peryataan bahwa gaya hidup sederhana meningkatkan
pembelian mahasiswa pada produk imitasi sedangkan gaya hidup
mewah akan menurunkan tingkat pembelian mahasiswa terhadap
produk imitasi.
73
f. Pengaruh karakteristik gaya hidup dengan loyalitas
Hasil analisis Chi Square membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara karakteristik gaya hidup dengan loyalitas meskipun
dalam skala yang kecil. Dari hasil perbandingan antara koefisien
kontingensi ( C ) sebesar 0.219 dengan nilai koefisien kontingensi
maksimal (CMaks ) sebesar 0.71, dapat mengukur keeratan hubungan
antara variabel karakteristik gaya hidup dengan variabel loyalitas,
yaitu sebesar 31%. Sehingga hal ini membuktikan peryataan bahwa
gaya hidup sederhana akan meningkatkan loyalitas mahasiswa pada
produk imitasi, sedangkan gaya hidup mewah akan mengurangi
loyalitas mahasiswa pada produk imitasi.
g. Pengaruh karakteristik kepribadian dengan tingkat pembelian
Hasil analisis Chi Square membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara karakteristik keprinadian dengan tingkat pembelian
meskipun dalam skala yang kecil. Dari hasil perbandingan antara
koefisien kontingensi ( C ) sebesar 0.248 dengan nilai koefisien
kontingensi maksimal ( CMaks ) sebesar 0.71, dapat mengukur
keeratan hubungan antara variabel karakteristik kepribadian dengan
variabel tingkat pembelian, yaitu sebesar 35%. Sehingga hal ini
membuktikan peryataan bahwa kepribadian selektif akan menurunkan
tingkat pembelian mahasiswa pada produk imitasi sedangkan
kepribadian tidak selektif akan menuingkatkan pembelian mahasiswa
terhadap produk imitasi.
74
h. Pengaruh karakteristik kepribadian dengan loyalitas
Hasil analisis Chi Square membuktikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara karakteristik kepribadian dengan loyalitas meskipun
dalam skala yang kecil. Dari hasil perbandingan antara koefisien
kontingensi ( C ) sebesar 0.204 dengan nilai koefisien kontingensi
maksimal (CMaks ) sebesar 0.71, dapat mengukur keeratan hubungan
antara variabel karakteristik kepribadian dengan variabel loyalitas,
yaitu sebesar 29%. Sehingga hal ini membuktikan peryataan bahwa
kepribadian selektif akan menurunkan loyalitas mahasiswa pada
produk imitasi, sedangkan kepribadian tidak selektif akan
meningkatkan loyalitas mahasiswa pada produk imitasi.
3. Dari hasil analisis persentase dan analisis Chi Square dapat disimpulkan
beberapa hal antara lain :
a. Karakteristik konsumen : usia, tingkat pendapatan, gaya hidup, dan
kepribadian, berpengaruh signifikan terhadap tingkat pembelian dan
loyalitas mahasiswa pada produk imitasi.
b. Dari hasil-hasil tersebut terlihat karakteristik gaya hidup memiliki
koefisien kontingensi paling besar terhadap tingkat pembelian
dibandingkan karakteristik yang lain, berarti paling besar pengaruhnya
terhadap tingkat pembelian mahasiswa pada produk imitasi.
c. Dan untuk loyalitas, karakteristik usia memiliki koefisien kontingensi
yang paling besar dibandingkan karakteristik yang lain, berarti paling
besar pengaruhnya terhadap loyalitas mahasiswa pada produk imitasi.
75
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sebanyak Enam puluh dua persen (62%) dari 100 mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang diteliti memiliki tingkat
pembelian yang rendah terhadap produk imitasi, sisanya sebanyak Tiga
puluh delapan persen (38%) mahasiswa yang memiliki tingkat pembelian
tinggi.
2. Sebanyak Tujuh puluh sembilan persen (79%) dari 100 mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang diteliti memiliki
tingkat loyalitas yang rendah terhadap produk imitasi, sisanya sebanyak
Dua puluh satu persen (21%) mahasiswa yang memiliki tingkat loyalitas
tinggi.
3. Karakteristik usia, pendapatan, gaya hidup dan kepribadian berpengaruh
signifikan terhadap tingkat pembelian mahasiswa yang menjadi responden
dari Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada
produk imitasi.
4. Karakteristik usia, pendapatan, gaya hidup dan kepribadian berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas mahasiswa yang menjadi responden dari
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada produk
imitasi002E
76
5. Karakteristik gaya hidup paling berpengaruh terhadap tingkat pembelian
mahasiswa yang menjadi responden dari Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta pada produk imitasi.
6. Karakteristik usia paling berpengaruh terhadap tingkat loyalitas
mahasiswa yang menjadi responden dari Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta pada produk imitasi.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Hasil penelitian ini tidak dapat secara mutlak menjadi tolok ukur karena
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Di mana banyak faktor yang
mempengaruhi responden dalam menjawab kuesioner misalnya responden
terburu-buru dalam menjawab kuesioner, responden kurang mengerti apa
yang ditanyakan dalam kuesioner. Selain itu adanya kemungkinan dari
responden yang kurang jujur dalam menjawab yang dikarenakan alasan
tertentu.
2. Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam melakukan
penelitian menyebabkan hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kesalahan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini.
C. Saran
Setelah menarik beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian kini penulis ingin memberikan beberapa saran yang dapat
menambah wawasan para pembaca terhadap produk imitasi, dan manfaat bagi
para pengusaha yang masih memproduksi produk imitasi, misalnya
77
bagaimana sebanarnya penilaian dan sikap konsumen terhadap produk-produk
imitasi yang hingga saat ini masih beredar bebas dipasaran.
Pembelian dan loyalitas terhadap produk imitasi bukan berarti sama
dengan pembajakan, jadi tidak tergolong salah atau ilegal. Keputusan
pembelian produk imitasi bila berdasarkan kesadaran pengetahuan dan
perwujudan dari tidak mau dipaksa membeli merek justru merupakan sikap
yang ditumbuhkan pada mahasiswa. Kesadaran itu dapat meningkatkan
kecerdasan dalam berbelanja, dan menekan penipuan terselubung merek
ternama. Namun bila pembelian imitasi berdasarkan gengsi, maka tindakan ini
justru menumbuhkan sikap tidak realistik pada diri mahasiswa, meskipun
tindakan ini bukan suatu kesalahan.
Terhadap fakta keberadaan dua alasan tersebut peneliti menyarankan
agar mahasiswa memiliki pengetahuan yang cukup terhadap produk yang
akan dibeli, dan tidak perlu ragu untuk membeli produk imitasi bila ditemukan
adanya kesamaan kualitas antara produk asli dan imitasi, atau adanya
penipuan terselubung merek. Namun bila tidak memiliki pengetahuan
terhadap produk yang dibeli, disarankan untuk memilih produk asli.
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis ingin memberikan sedikit
saran bagi para pengusaha yang memproduksi produk imitasi agar para
pengusaha ini, kembali meninjau lebih jauh akan prospek atau masa depan
perusahaan ini, mengingat banyaknya perusahaan baru yang hadir dengan
produk yang lebih menarik, harga yang tetap terjangkau, dengan merek yang
78
menjanjikan kualitas dan tidak kalah bersaing dengan produk-produk lain
yang sudah dikenal lebih dulu oleh konsumen.
79
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi 5. Jakarta : Rineka Cipta.
Boediono dan Wayan Koster (2001). Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Jakarta : PT. Remaja Rosdakarya.
Boyd, Walker dan Larreche (2000). Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Hadi, Sutrisno (2002). Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Offset.
Haditono, Siti Rahayu (2002). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Hartono (2004). Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Hasan, Iqbal (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Kotler, Philip (2005). Manajemen Pemasaran, Edisi 11. Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, P. dan A.B. Susanto (2001). Manajemen Pemasaran di Indonesia, Buku 2. Jakarta : Salemba Empat (PT Salemba Emban Patria).
Kotler, P. dan Armstrong (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 8. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Ngurah Agung, I Gusti (2002). Statistika Analisis Hubungan Kausal Berdasarkan Data Kategorik. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Rangkuti, Freddy (2004). The Power of Brands. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Riduwan (2002). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung : ALFABETA.
80
Simamora, Bilson (2003). Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta : PT Gramedia Pus taka Utama.
Supranto, J (2001). Statistika Teori dan Aplikasi, Edisi 6. Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Umar, Husein (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Yamit, Zulian (2004). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta : EKONISIA.
Undang-Undang No.15/2001 tentang Merek.
Lampiran 8
Perhitungan Chi Square
Usia dengan Tingkat Pembelian
Crosstab
Tingkat Pembelian 1 Rendah 2 Tinggi Total
Count 27 7 34 0 Remaja
Expected Count 21.1 12.9 34.0
Count 35 31 66
Usia
1 Dewasa
Expected Count 40.9 25.1 66.0
Count 62 38 100 Total
Expected Count 62.0 38.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 6.629(b) 1 .010 Continuity Correction(a) 5.556 1 .018 Likelihood Ratio 6.985 1 .008 Fisher's Exact Test .016 .008 Linear-by-Linear Association 6.563 1 .010
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.92.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal
Contingency Coefficient .249 .010
N of Valid Cases 100
a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Lampiran 9
Perhitungan Chi Square
Usia dengan Loyalitas Responden
Crosstab
Loyalitas Responden 1 Rendah 2 Tinggi Total
Count 21 13 34 0 Remaja
Expected Count 26.9 7.1 34.0
Count 58 8 66
Usia
1 Dewasa
Expected Count 52.1 13.9 66.0
Count 79 21 100 Total
Expected Count 79.0 21.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 9.224(b) 1 .002
Continuity Correction(a) 7.717 1 .005 Likelihood Ratio 8.805 1 .003 Fisher's Exact Test .004 .003 Linear-by-Linear Association 9.132 1 .003
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.14.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal
Contingency Coefficient .291 .002
N of Valid Cases 100
a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Lampiran 10
Perhitungan Chi Square
Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Pembelian
Crosstab
Tingkat Pembelian 1 Rendah 2 Tinggi Total
Count 50 23 73 1 Rendah
Expected Count 45.3 27.7 73.0
Count 12 15 27
Tingkat Pendapatan
2 Tinggi
Expected Count 16.7 10.3 27.0
Count 62 38 100 Total
Expected Count 62.0 38.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 4.838(b) 1 .028
Continuity Correction(a) 3.871 1 .049 Likelihood Ratio 4.745 1 .029 Fisher's Exact Test .037 .025 Linear-by-Linear Association 4.790 1 .029
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.26.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal
Contingency Coefficient .215 .028
N of Valid Cases 100
a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Lampiran 11
Perhitungan Chi Square
Tingkat Pendapatan dengan Loyalitas Responden
Crosstab
Loyalitas Responden 1 Rendah 2 Tinggi Total
Count 62 11 73 1 Rendah
Expected Count 57.7 15.3 73.0
Count 17 10 27
Tingkat Pendapatan
2 Tinggi
Expected Count 21.3 5.7 27.0
Count 79 21 100 Total
Expected Count 79.0 21.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 5.734(b) 1 .017
Continuity Correction(a) 4.486 1 .034 Likelihood Ratio 5.308 1 .021 Fisher's Exact Test .026 .020 Linear-by-Linear Association 5.676 1 .017
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.67.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal
Contingency Coefficient .233 .017
N of Valid Cases 100
a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Lampiran 12
Perhitungan Chi Square
Gaya Hidup dengan Tingkat Pembelian
Crosstab
Tingkat Pembelian 1 Rendah 2 Tinggi Total
Count 59 24 83 1 Sederhana Expected
Count 51.5 31.5 83.0
Count 3 14 17
Gaya Hidup
2 Mewah
Expected Count 10.5 6.5 17.0
Count 62 38 100 Total
Expected Count 62.0 38.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 17.102(b) 1 .000
Continuity Correction(a) 14.909 1 .000 Likelihood Ratio 17.137 1 .000 Fisher's Exact Test .000 .000 Linear-by-Linear Association 16.931 1 .000
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.46.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal
Contingency Coefficient .382 .000
N of Valid Cases 100
a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Lampiran 13
Perhitungan Chi Square
Gaya Hidup dengan Loyalitas Responden
Crosstab
Loyalitas Responden 1 Rendah 2 Tinggi Total
Count 69 14 83 1 Sederhana Expected
Count 65.6 17.4 83.0
Count 10 7 17
Gaya Hidup
2 Mewah
Expected Count 13.4 3.6 17.0
Count 79 21 100 Total
Expected Count 79.0 21.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 5.026(b) 1 .025
Continuity Correction(a) 3.667 1 .055 Likelihood Ratio 4.429 1 .035 Fisher's Exact Test .045 .033 Linear-by-Linear Association 4.976 1 .026
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.57.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal
Contingency Coefficient .219 .025
N of Valid Cases 100
a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Lampiran 14
Perhitungan Chi Square
Kepribadian dengan Tingkat Pembelian
Crosstab
Tingkat Pembelian 1 Rendah 2 Tinggi Total
Count 13 1 14 0 Tidak Selektif Expected
Count 8.7 5.3 14.0
Count 49 37 86
Kepribadian
1 Selektif
Expected Count 53.3 32.7 86.0
Count 62 38 100 Total
Expected Count 62.0 38.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 6.579(b) 1 .010
Continuity Correction(a) 5.144 1 .023 Likelihood Ratio 8.066 1 .005 Fisher's Exact Test .015 .008 Linear-by-Linear Association 6.513 1 .011
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.32.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal
Contingency Coefficient .248 .010
N of Valid Cases 100
a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Lampiran 15
Perhitungan Chi Square
Kepribadian dengan Loyalitas Responden
Crosstab
Loyalitas Responden 1 Rendah 2 Tinggi Total
Count 14 0 14 0 Tidak Selektif Expected
Count 11.1 2.9 14.0
Count 65 21 86
Kepribadian
1 Selektif
Expected Count 67.9 18.1 86.0
Count 79 21 100 Total
Expected Count 79.0 21.0 100.0
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square 4.327(b) 1 .038 Continuity Correction(a) 2.981 1 .084 Likelihood Ratio 7.184 1 .007 Fisher's Exact Test .037 .028 Linear-by-Linear Association 4.284 1 .038
N of Valid Cases 100
a Computed only for a 2x2 table b 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.94.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig. Nominal by Nominal
Contingency Coefficient .204 .038
N of Valid Cases 100
a Not assuming the null hypothesis. b Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Lampiran 7
Persentase Karakteristik Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Remaja 34 34.0 34.0 34.0 Dewasa 66 66.0 66.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Tingkat Pendapatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Rendah 73 73.0 73.0 73.0 Tinggi 27 27.0 27.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Gaya Hidup
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Sederhana 83 83.0 83.0 83.0 Mewah 17 17.0 17.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Kepribadian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Tidak Selektif 14 14.0 14.0 14.0 Selektif 86 86.0 86.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Tingkat Pembelian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Rendah 62 62.0 62.0 62.0 Tinggi 38 38.0 38.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Loyalitas Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Rendah 79 79.0 79.0 79.0 Tinggi 21 21.0 21.0 100.0
Valid
Total 100 100.0 100.0
Lampiran 2
Karakteristik Responden
Usia Tingkat
Pendapatan Gaya Hidup Kepribadian 1 0 1 1 0 2 0 1 1 1 3 0 1 1 1 4 1 1 1 1 5 0 1 1 1 6 0 2 1 1 7 0 2 1 1 8 1 2 1 1
9 0 2 1 1 10 0 1 1 1 11 0 2 1 1 12 0 2 1 1 13 0 1 1 1 14 0 2 1 1 15 0 1 1 1 16 0 1 1 1 17 0 1 1 0 18 1 2 2 1 19 0 2 1 1 20 0 1 1 1 21 0 1 1 1 22 0 1 1 1 23 0 1 2 1
24 0 2 1 1 25 0 1 2 1 26 0 2 1 1 27 0 1 1 1 28 0 1 1 1 29 0 1 1 0 30 0 1 1 1 31 1 1 1 1 32 1 2 2 1 33 1 1 1 1 34 1 1 1 1 35 1 1 1 1 36 1 1 1 1
37 1 1 1 1 38 1 1 1 1 39 1 2 2 1 40 1 1 1 1 41 1 1 1 1
42 1 1 1 1 43 0 1 1 0 44 1 1 1 0 45 1 2 2 1 46 1 2 2 1 47 1 1 1 1 48 1 2 2 1 49 0 1 1 0 50 1 1 1 1 51 1 1 1 1 52 1 2 2 1 53 0 1 1 0 54 1 1 1 1 55 1 1 1 1 56 1 2 1 1
57 1 1 1 1 58 1 1 1 1 59 1 2 2 1 60 1 1 1 1 61 1 1 1 1 62 1 1 1 0 63 1 2 1 0 64 1 1 1 1 65 1 1 1 1 66 1 1 1 1 67 1 1 1 1 68 0 1 1 0 69 1 1 1 1 70 1 1 1 1 71 1 1 1 1
72 0 2 1 0 73 1 1 1 1 74 1 1 1 1 75 1 2 1 1 76 1 1 2 1
77 1 1 1 1 78 1 1 1 1 79 1 1 1 1 80 1 1 1 1 81 0 2 1 0
82 1 1 1 1 83 1 1 1 1 84 1 1 2 1 85 1 1 2 1 86 1 1 1 1 87 1 2 2 1 88 1 1 1 1 89 0 1 1 0 90 1 1 1 1 91 1 2 2 1 92 1 1 1 1 93 1 1 1 1 94 1 1 1 1 95 1 1 1 0 96 1 1 1 1
97 1 1 1 1 98 1 1 1 1 99 1 2 2 1 100 1 2 2 1 Total N 100 100 100 100
Lampiran 3
Tingkat Pembelian
TK.PEM1
TK.PEM2
TK.PEM3
TK.PEM4
TK.PEM5
TK.PEM6
TK.PEM7
TK.PEM8
1 1 1 0 0 0 0 0 1 2 1 0 1 0 0 0 1 1 3 1 0 0 0 0 1 1 0 4 1 1 1 1 0 1 1 1 5 1 1 1 0 1 1 1 1 6 1 1 1 1 0 1 1 1 7 1 1 0 1 1 0 1 1 8 1 1 1 0 1 1 1 1
9 0 0 0 0 0 0 0 0 10 1 1 0 0 0 1 1 1 11 1 0 1 0 0 1 1 0 12 1 0 0 0 0 1 1 0 13 1 1 1 1 1 1 1 0 14 1 1 0 0 0 0 0 1 15 1 1 1 0 0 1 1 1 16 1 0 0 0 0 0 0 0 17 1 1 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0 0 0 1 0 0 19 1 1 0 1 0 0 0 1 20 1 1 0 0 0 1 0 1 21 1 1 0 0 0 0 0 0 22 1 0 0 0 0 0 0 0 23 1 1 1 0 0 0 0 0
24 1 0 0 0 0 0 0 0 25 1 0 0 0 1 0 0 0 26 0 0 0 0 0 0 0 0 27 1 1 0 1 0 0 0 1 28 1 0 0 0 0 0 0 1 29 1 1 1 1 1 1 1 0 30 1 1 0 0 0 1 0 0 31 1 1 0 0 0 0 0 0 32 1 1 1 0 0 0 1 1 33 0 0 0 0 0 0 0 1 34 1 0 0 0 0 0 0 0 35 1 0 0 0 0 0 0 0 36 1 1 0 0 0 1 0 1
37 1 1 1 1 0 1 1 1 38 1 1 0 0 0 0 1 0 39 1 1 1 0 1 1 1 1 40 1 1 0 1 0 0 1 0 41 1 0 0 0 0 0 0 1
42 1 0 0 0 0 0 0 0 43 1 1 0 1 0 0 1 0 44 1 1 0 0 1 0 0 1 45 1 1 1 1 1 1 1 1 46 1 1 1 0 1 1 1 1 47 1 1 0 0 0 1 1 0 48 1 1 1 1 1 1 1 1 49 1 0 0 0 0 0 0 0 50 1 1 0 0 0 1 0 1 51 1 0 0 0 0 0 0 0 52 1 1 1 1 1 1 0 1 53 1 0 0 0 0 0 0 0 54 1 0 0 0 0 0 0 1 55 1 0 0 0 0 0 1 1 56 1 1 0 0 1 0 0 1
57 1 1 1 0 0 1 1 0 58 1 1 0 0 1 0 1 1 59 1 1 0 1 1 1 0 1 60 1 0 0 0 0 0 0 0 61 1 0 1 0 0 1 0 0 62 0 0 0 0 0 0 0 0 63 1 1 0 1 0 0 1 0 64 1 1 0 1 0 1 0 1 65 1 1 0 0 0 0 0 0 66 1 1 0 0 0 0 0 0 67 1 0 1 0 1 1 1 1 68 1 0 0 0 0 0 0 1 69 1 1 0 0 0 0 1 1 70 1 1 1 0 0 1 0 0 71 1 0 0 0 0 0 0 0
72 1 1 0 0 0 1 1 0 73 1 0 0 1 0 1 1 1 74 0 0 0 0 0 0 0 0 75 1 1 1 0 0 1 1 0 76 1 1 1 0 0 0 1 1
77 1 1 0 1 1 0 1 1 78 1 1 1 0 0 1 1 0 79 1 1 0 0 0 1 1 1 80 1 1 0 1 1 1 1 1 81 1 0 0 0 0 0 0 0
82 1 1 0 0 0 0 0 0 83 1 0 0 1 0 0 0 0 84 1 1 0 1 1 1 1 0 85 1 1 1 0 0 0 1 1 86 1 1 0 0 0 1 1 1 87 1 1 1 0 0 0 1 1 88 1 1 1 0 0 1 1 0 89 1 1 0 0 0 0 0 1 90 1 1 1 0 0 1 1 0 91 1 1 1 1 0 1 1 0 92 1 0 0 1 1 0 0 0 93 1 1 0 0 0 1 1 0 94 1 1 1 1 0 1 1 1 95 1 0 0 0 0 1 0 0 96 0 0 0 0 0 0 0 0
97 0 0 0 0 0 0 0 0 98 1 1 0 0 0 0 0 0 99 1 1 1 0 1 1 1 1 100 1 1 0 0 1 1 0 1 Total N 100 100 100 100 100 100 100 100
Lampiran 4
Loyalitas Responden
LOY.PE1
LOY.PE2
LOY.PE3
LOY.PE4
LOY.PE5
LOY.PE6
LOY.PE7
LOY.PE8
1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 1 1 1 1 1 0 0 0 3 0 1 1 1 1 0 0 1 4 1 0 1 1 1 0 0 0 5 0 1 1 1 1 1 0 1 6 1 1 1 1 1 1 0 1 7 0 0 1 1 0 0 0 0 8 1 1 1 1 1 1 1 1
9 0 1 1 1 1 0 0 0 10 0 1 1 1 1 0 0 0 11 0 1 1 1 1 1 0 1 12 0 1 1 1 1 1 0 1 13 0 1 1 1 1 0 0 1 14 0 1 1 1 1 0 0 1 15 0 1 1 1 1 0 0 0 16 0 0 1 1 0 0 0 0 17 0 1 1 1 1 0 0 0 18 0 0 0 0 0 0 0 1 19 1 1 1 1 1 1 0 1 20 0 1 1 1 1 1 1 1 21 1 1 1 1 1 0 0 1 22 1 1 1 1 1 0 0 1 23 0 1 0 0 1 0 0 0
24 0 1 1 1 1 0 0 0 25 0 1 1 1 1 0 0 0 26 0 1 1 1 0 0 0 1 27 1 1 1 1 1 1 1 1 28 0 0 1 1 0 1 0 0 29 0 1 1 1 1 0 0 0 30 0 0 1 1 1 0 0 1 31 0 0 1 0 0 1 0 1 32 0 1 1 0 1 1 1 1 33 0 0 0 0 0 0 0 0 34 0 0 0 0 0 1 0 1 35 0 1 0 0 1 0 0 0 36 0 0 0 0 0 0 0 0
37 0 0 0 0 1 0 0 0 38 1 0 0 0 0 1 0 0 39 1 0 1 1 1 1 0 1 40 0 1 0 1 1 1 0 0 41 1 0 0 0 0 0 0 0
42 1 0 1 0 1 0 0 1 43 0 0 0 0 1 0 0 0 44 0 0 0 0 0 0 0 0 45 1 0 0 0 0 0 0 0 46 0 1 0 0 1 1 0 1 47 0 1 1 0 1 0 1 0 48 1 0 1 0 0 1 0 1 49 0 0 0 0 0 1 0 1 50 0 0 0 0 0 0 0 0 51 1 0 0 0 0 0 0 0 52 1 0 1 0 0 1 0 1 53 1 0 0 0 0 1 0 0 54 0 0 0 0 1 0 0 0 55 0 0 0 0 1 0 0 1 56 0 0 0 0 0 0 0 0
57 1 0 0 0 0 0 0 0 58 1 0 1 0 0 1 0 0 59 0 1 1 0 0 1 1 0 60 0 1 0 0 1 0 0 0 61 0 0 0 0 0 1 0 1 62 0 1 0 1 0 0 0 0 63 0 0 0 0 1 1 0 0 64 1 0 0 0 1 0 0 0 65 0 0 0 0 0 0 0 0 66 0 1 1 0 1 1 0 0 67 0 0 1 0 0 0 1 0 68 0 0 0 1 1 0 0 0 69 0 0 0 0 0 0 0 0 70 1 0 0 0 1 0 1 1 71 0 0 0 0 1 1 0 1
72 0 0 0 0 1 0 0 1 73 0 0 0 0 0 0 0 0 74 1 0 1 0 1 0 0 0 75 0 1 0 0 0 0 0 0 76 0 1 1 0 1 0 1 1
77 0 0 0 0 0 0 0 1 78 0 1 0 0 1 0 0 0 79 0 0 1 0 0 0 0 0 80 0 0 0 1 1 0 0 0 81 1 1 0 1 1 0 0 0
82 0 0 0 0 1 0 0 0 83 0 1 0 0 0 0 0 1 84 1 1 0 1 1 0 1 1 85 1 1 0 1 1 1 0 1 86 0 0 0 0 1 1 0 1 87 0 0 0 0 1 1 0 1 88 1 0 0 0 0 0 0 0 89 0 1 0 0 1 1 0 1 90 0 1 0 0 1 0 0 0 91 0 1 0 1 1 1 0 1 92 1 0 0 0 0 1 0 0 93 0 0 1 0 1 0 0 1 94 0 0 0 0 0 0 0 1 95 0 0 1 0 0 0 0 0 96 1 0 1 0 0 0 0 0
97 0 0 0 0 1 0 0 0 98 0 1 0 1 1 0 0 1 99 1 0 1 0 1 0 0 0 100 0 1 0 1 1 1 0 1 Total N 100 100 100 100 100 100 100 100
Lampiran 5
Uji Validitas dan Reliabilitas
(Tk Pembelian)
RELIABILITY ANALYSIS – SCALE (SPLITH)
TK.PEM Tingkat Pembelian Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted TK.PEM1 2.7333 4.5471 .3816 .7567 TK.PEM2 3.0333 3.8954 .5049 .7346 TK.PEM3 3.3000 3.8034 .5900 .7185 TK.PEM4 3.4000 4.1793 .4392 .7463 TK.PEM5 3.4333 4.3230 .3832 .7550 TK.PEM6 3.1667 4.0057 .4301 .7492 TK.PEM7 3.2000 3.6138 .6622 .7028 TK.PEM8 3.1667 4.1437 .3561 .7631 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 8 Correlation between forms = .6350 Equal-length Spearman-Brown = .7767 Guttman Split-half = .7751 Unequal-length Spearman-Brown = .7767 4 Items in part 1 4 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6348 Alpha for part 2 = .6014
Lampiran 6
Uji Validitas dan Reliabilitas
(Loyalitas)
RELIABILITY ANALYSIS - SCALE (SPLITH) LOY.PE Loyalitas Responden Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted LOY.PE1 4.3333 2.7816 .3831 .7125 LOY.PE2 3.8333 2.6954 .4801 .6905 LOY.PE3 3.7000 2.9759 .4651 .6994 LOY.PE4 3.7000 2.9759 .4651 .6994 LOY.PE5 3.7667 2.9437 .3623 .7143 LOY.PE6 4.3000 2.6310 .4698 .6932 LOY.PE7 4.5000 3.0172 .4229 .7058 LOY.PE8 4.0667 2.6161 .4174 .7084 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 8 Correlation between forms = .4855 Equal-length Spearman-Brown = .6537 Guttman Split-half = .6525 Unequal-length Spearman-Brown = .6537 4 Items in part 1 4 Items in part 2 Alpha for part 1 = .6439 Alpha for part 2 = .5971
Lampiran 1 Kuesioner
Hal : Pengisian kuesioner
Lampiran : 1 (satu) bendel kuesioner
Kepada Yth,
Teman-teman mahasiswa
Fakultas Ekonomi USD.
Dengan ini saya :
Nama : Ika Prayutan Pandin
NIM : 022214042
Sedang mengadakan penelitian guna menyusun tugas akhir (skripsi) dengan judul
“Pengaruh Karakteristik Konsumen Terhadap Pembelian Produk Imitasi” studi
kasus terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi USD.
Mengingat saat ini banyak produk-produk imitasi yang beredar bebas dalam
berbagai macam jenis, membuat saya tertarik mengambil judul ini. Yang dimaksud
dengan produk imitasi adalah produk yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya dengan merek milik pihak lain yang sudah terdaftar lebih dulu untuk
barang dan jasa yang sejenis. Dalam penelitian ini, jenis-jenis produk imitasi yang
dimaksud adalah : tas, pakaian, sepatu, parfum dan arloji yang sering dipalsukan
mereknya.
Oleh karena itu, saya mohon kesediaan teman-teman untuk mengisi kuesioner ini
sesuai dengan keadaan yang sebenar-benarnya (terutama dalam waktu setahun
belakangan ini) agar diperoleh ketepatan dalam proses analisis data.
Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas kesediaan teman-teman untuk
mengisi kuesioner ini saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Ika Prayutan Pandin
DAFTAR PERTANYAAN
Berilah tanda (P) atau (O) pada jawaban yang anda pilih dan dianggap paling
sesuai dengan keadaan anda saat ini.
Bagian I : Karakteristik Responden
1. Jenis kelamin :
a. Wanita
b. Pria
2. Usia anda saat ini :
a. 14 tahun – 21 tahun
b. Diatas 21 tahun
3. Berapa jumlah uang saku anda saat ini setiap bulannya :
a. Diatas Rp.700.000
b. Rp.300.000 s/d Rp.700.000
4. Berapakah jumlah pendapatan orang tua anda saat ini setiap bulannya :
a. Diatas Rp.2.000.000,- perbulan
b. Rp.1.000.000 sd. Rp.2.000.000 perbulan
5. Apakah setiap bulan anda memiliki anggaran khusus untuk berbelanja kebutuhan di
luar kebutuhan pokok :
a. Ya
b. Tidak
6. Berapa jumlah pengeluaran anda dalam sebulan untuk berbelanja diluar kebutuhan
pokok :
a. ≥ Rp.600.000,- perbulan
b. < Rp.600.000,- perbulan
7. Apakah anda termasuk tipe konsumen yang suka dan sering berbelanja kebutuhan di
luar kebutuhan pokok ( konsumsi dan transportasi ) :
a. Ya
b. Tidak
8. Di mana biasanya anda menghabiskan waktu untuk bersantai dan berbincang-bincang
dengan rekan seprofesi anda :
a. Di tempat yang ramai (misalnya di mal, restoran waralaba, kafe dsb)
b. Di rumah atau bukan di keramaian
9. Apakah anda tipe konsumen yang selalu menghabiskan seluruh anggaran belanja
dalam sekali pembelian :
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah anda termasuk dalam kategori konsumen yang selektif dalam memilih
produk :
a. Ya
b. Tidak
Bagian II : Mengukur Tingkat Pembelian
1. Apakah anda pernah membeli, memiliki atau menggunakan produk imitasi dalam
setahun terakhir ini :
a. Pernah
b. Tidak pernah
2. Jika pernah, apakah pembelian pada produk imitasi itu masih berlangsung hingga saat
ini :
a. Ya
b. Tidak
3. Jika anda masih melakukan pembelian terhadap produk imitasi, berapa kali anda
melakukan pembelian terhadap produk tersebut dalam setahun ini :
a. 5 kali s/d 10 kali pembelian (dengan produk yang jenisnya berbeda-beda)
b. < 5 kali pembelian (dengan produk yang jenisnya berbeda-beda)
4. Dari semua jenis produk yang pernah anda beli (baik produk imitasi maupun produk
original) produk manakah yang sudah lebih banyak anda miliki :
a. Produk Imitasi
b. Produk original
5. Ketika anda melakukan pembelian produk imitasi, berapa macam/jenis produk imitasi
yang anda beli dalam sekali pembelian :
a. Lebih dari 2 macam produk
b. Hanya 1 macam produk saja
6. Dalam kurun waktu setahun seberapa sering frekuensi anda membeli produk imitasi :
a. Antara 2 s/d 3 bulan sekali
b. Lebih dari 3 bulan sekali
7. Dari semua produk imitasi yang pernah anda miliki hingga saat ini (dalam kurun
waktu setahun terakhir ini) berapa jumlah/macam produk yang anda beli :
a. ≥ 5 macam produk
b. < 5 macam produk
8. Apakah anda akan melakukan pembelian ulang pada produk imitasi untuk jangka
waktu setahun yang akan datang :
a. Ya
b. Tidak
Bagian III : Mengukur Loyalitas Responden
1. Pada saat anda akan membeli produk imitasi, apakah anda sering mempermasalahkan
harga yang ditawarkan :
a. Tidak
b. Ya
2. Apa tindakan atau sikap anda setelah mendengar, melihat atau merasakan sendiri
kekecewaan akibat membeli produk imitasi :
a. Tetap membeli produk imitasi tetapi dengan sikap yang lebih selektif.
b. Tidak ingin membeli produk imitasi lagi karena takut merasa kecewa lagi.
3. Apakah anda termasuk dalam kategori pelanggan yang selalu setia pada satu merek
dari produk original saja :
a. Tidak
b. Ya
4. Dengan harga produk fashion di mana harga 2 produk imitasi sama dengan 1 produk
original, manakah yang anda pilih membeli produk imitasi sebanyak 2 buah atau
membeli produk original sebanyak 1 buah :
a. Produk imitasi
b. Produk original
5. Apakah anda masih berminat melakukan pembelian ulang terhadap produk imitasi
untuk 1 hingga 2 tahun mendatang :
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah anda sudah cukup puas pada kualitas dari produk imitasi yang pernah anda
konsumsi :
a. Sudah
b. Belum
7. Apakah anda akan tetap memilih membeli produk imitasi, jika pada waktu yang sama
penurunan harga produk original dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan
dengan penurunan harga pada produk imitasi :
a. Tetap membeli produk imitasi
b. Memilih membeli produk original
8. Apakah anda sudah merasa percaya diri pada saat menggunakan produk-produk
imitasi :
a. Sudah
b. Belum
~ Terima kasih ~
Lampiran 16 tabel r
1 tail 0.01 0.05 0.15 0.3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
0.985 0.881 0.776 0.695 0.634 0.586 0.548 0.516 0.489 0.465 0.445 0.427 0.411 0.397 0.384 0.373 0.362 0.352 0.343 0.335 0.327 0.320 0.313 0.307 0.301 0.295 0.290 0.285 0.280 0.275 0.271 0.268 0.264 0.261 0.257 0.253 0.250 0.246 0.243 0.239 0.237 0.235 0.233 0.230 0.228 0.226 0.224 0.222 0.220 0.218
0.929 0.770 0.663 0.590 0.536 0.495 0.462 0.434 0.411 0.392 0.375 0.360 0.346 0.334 0.323 0.310 0.305 0.296 0.289 0.282 0.275 0.269 0.263 0.258 0.253 0.248 0.244 0.239 0.235 0.231 0.228 0.225 0.222 0.219 0.216 0.213 0.210 0.207 0.204 0.201 0.199 0.197 0.196 0.194 0.192 0.190 0.188 0.187 0.185 0.183
0.814 0.640 0.542 0.479 0.433 0.399 0.371 0.349 0.330 0.314 0.300 0.288 0.277 0.267 0.258 0.250 0.243 0.237 0.230 0.225 0.219 0.214 0.210 0.206 0.201 0.198 0.194 0.191 0.187 0.184 0.177 0.170 0.163 0.156 0.149 0.142 0.135 0.128 0.121 0.114 0.113 0.112 0.111 0.110 0.109 0.108 0.107 0.106 0.105 0.104
0.649 0.486 0.404 0.353 0.317 0.290 0.270 0.253 0.237 0.227 0.216 0.207 0.199 0.192 0.186 0.180 0.175 0.170 0.165 0.161 0.157 0.154 0.150 0.147 0.144 0.141 0.139 0.136 0.134 0.132 0.130 0.128 0.127 0.125 0.123 0.121 0.119 0.118 0.116 0.114 0.113 0.112 0.111 0.110 0.109 0.108 0.107 0.106 0.105 0.104
Lampiran 17 tabel 2χ
df 0.1 0.05 0.025 0.01 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2.706 4.605 6.251 7.779 9.236
10.645 12.017 13.362 14.684 15.987 17.275 18.549 19.812 21.064 22.307 23.542 24.769 25.989 27.204 28.412 29.615 30.813 32.007 33.196 34.382 35.563 36.741 37.916 39.087 40.256 41.422 42.585 43.745 44.903 46.055 47.212 48.363 49.513 50.660 51.805 52.949 54.090 55.230 56.369 57.505 58.641 59.774 60.907 62.038 63.167
3.841 5.991 7.815 9.488
11.070 12.592 14.067 15.507 16.919 18.307 19.675 21.026 22.362 23.685 24.996 26.296 27.587 28.869 30.144 31.410 32.671 33.924 35.172 36.415 37.652 38.885 40.113 41.337 12.557 43.773 44.985 46.194 47.400 48.602 49.802 50.998 52.192 53.384 54.572 55.758 56.942 58.124 59.304 60.481 61.656 62.830 64.001 65.171 66.339 67.505
5.024 7.378 9.348
11.143 12.833 14.449 16.013 17.535 19.023 20.483 21.920 23.337 24.736 26.119 27.488 28.845 30.191 31.526 32.852 34.170 35.479 36.781 38.076 39.364 40.646 41.923 43.195 44.461 45.772 46.979 48.232 49.480 50.725 51.966 53.203 54.437 55.668 56.896 58.120 59.342 60.561 61.777 62.990 64.201 65.410 66.617 67.821 69.023 70.222 71.420
6.635 9.210
11.345 13.277 15.086 16.812 18.475 20.090 21.666 23.209 24.725 26.217 27.688 29.141 30.578 32.000 33.409 34.805 36.191 37.566 38.932 40.289 41.638 42.980 44.314 45.642 46.963 48.278 49.588 50.892 52.191 53.486 54.776 56.061 57.342 58.619 59.893 61.162 62.428 63.691 64.950 66.206 67.459 68.710 69.957 71.201 72.443 73.683 74.919 76.154