karakteristik konsumen sebagai dasar …...karakteristik konsumen sebagai dasar penyusunan...
TRANSCRIPT
KARAKTERISTIK KONSUMEN SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SEGMENTASI PASAR PRODUK SPEEDY
PADA PT.TELKOM KANDATEL SOLO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Disusun Oleh :
Suryo Arief Kusumo Nim : F.3207079
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
MOTTO
Hidup adalah anugerah, mencari apa misi kita
Maknai setiap peristiwa, melawan kekuatan kita
Hidup adalah berharga, membuka luas hati kita
Mencari rumah jiwa kita, temukan sinar terang kita
Hitam putih, gelap terang, baik buruk jalannya
Belajar lagi, belajar jadi manusia
dan kepunyaan-Nyalah yang ada dilangit dan dibumi
dan kepadaNyalah dikembalikan segala urusan ......
(penulis)
i’m a captain for my purpose, i’m a leader for my soul
(penulis)
“sisi positif dari kesedihan adalah membuat kita mengetahui tahu betapa berharganya
kegembiraan. Sisi positif dari sebuah kegagalan adalah membuat kita tahu betapa
berharganya sebuah usaha untuk keberhasilan.”
(Penulis)
“Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik dari permulaan”
(Q.S Adh-Dhuha: 4)
… come what may
once again … a dream’s come true ! salah satu keindahan di dunia ini yang akan
selalu dikenang adalah ketika kita bisa melihat & merasakan sebuah impian menjadi
kenyataan …
(Penulis)
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk :
1. Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu memberi doa dan mencurahkan kasih
sayang yang tiada tara.
2. Kakak dan Adeku tersayang yang selalu memberikan dukungan.
3. Teman-temanku di Manajemen Pemasaran angkatan 2007.
4. Alamamaterku.
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat, hidayah serta karunia-Nya yang telah memberi kemampuan,
kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan judul “SEGMENTASI DAN PENETAPAN PASAR SASARAN
SPEEDY PADA PT.TELKOM KANDATEL SOLO“. Penyusunan Tugas Akhir ini
tidak terlepas dari segala bentuk bantuan , dorongan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak – pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu hingga tersusunnya Tugas Akhir ini , khususnya kepada :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com.Ak selaku Dekan Fakutas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Harmadi, MM selaku Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Catur Sugiarto,SE selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh
kesabaran telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat,
bimbingan hingga terselesainya laporan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Muhammad Ashari,ST, MM, selaku manajer unit DATA dan VAS
Speedy pada PT.Telkom Kandatel Solo yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama melakukan magang
kerja dan penelitian di Speedy pada PT.Telkom Kandatel Solo.
5. Bapak Soeprijadi, selaku Kandatel Secertary PT.Telkom Kandatel Solo
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan magang
kerja dan penelitian di Speedy pada PT.Telkom Kandatel Solo.
6. Seluruh Staf pengajar dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali penulis selama masa
perkuliahan.
7. Ayahku tercinta dan Bundaku tersayang yang telah memberikan doa,
semangat dan dorongan hingga terselesainya Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sebagaimana
semestinya. Saran dan kritik yang membangun, sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca yang budiman.
Surakarta, Juni 2010 Penulis Suryo Arief Kusumo
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………….…….. i
HALAMAN ABSTRAKSI…………………………………………….. ii
HALAMAN PERSETUJUAN….. …………………………………….. iv
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………..... v
HALAMAN MOTTO…………………………………………………... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………….. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR…………………………………… x
HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………….. xii
HALAMAN TABEL…………………………………………………… xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR…………………………………….. xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH…………………..... 1
B. PERUMUSAN MASALAH…………………………..... 3
C. TUJUAN PENELITIAN……………………………….. 4
D. MANFAAT PENELITIAN…………………………….. 4
E. METODE PENELITIAN…………………...……………. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Jasa.......................................................... 10
B. Pengertian Segmentasi Pasar..................................... 10
C. Pengertian Pasar dan Pemasaran.............................. 16
D. Pengertian Pasar Sasaran.......................................... 17
E. Kerangka Pemikiran........................................………. 20
BAB III. DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan.................................... 22
B. Laporan Magang Kerja.....……………………………… 29
C. Pembahasan..........……………………………………… 31
BAB IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………... 48
B. SARAN………………………………………………… ... 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan............................... 32
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Terakhir............ 33
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Penghasilan........................ 32
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Kualitas Pelayanan.......................... 36
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Tempat Tinggal................................ 37
Tebel 3.6 Distribusi Frekuensi Citra atau Image............................... 39
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Terminal yang Digunakan................ 40
Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Kegiatan Berinternet........................ 41
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Akses yang pernah Digunakan........ 42
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran................................. ........ 20
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi........................................... 28
Gambar 3.2 Diagram Pie Berdasarkan Jenis pekerjaan................... 32
Gambar 3.3 Diagram Pie Berdasarkan Pendidikan Terkahir............ 34
Gambar 3.4 Diagram Pie Berdasarkan Tingkat Penghasilan.... ...... 35
Gambar 3.5 Diagram Pie Berdasarkan Kualitas Pelayanan........ .... 37
Gambar 3.6 Diagram Pie Berdasarkan Tempat Tinggal............... ... 38
Gambar 3.7 Diagram Pie Berdasarkan Citra atau Image.......... ...... 39
Gambar 3.8 Diagram Pie Berdasarkan Terminal yang digunakan.. 40
Gambar 3.9 Diagram Pie Berdasarkan Kegiatan Berinternet........... 41
Gambar 3.10 Diagram Pie Berdasarkan Akses yang Digunakan..... 43
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Kueisioner Survey Pelanggan
3. Surat Persetujuan Magang
4. Surat Keterangan Magang
5. Surat Keterangan Nilai Magang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi saat ini telekomunikasi dan informasi telah
mengalami kemajuan yang cukup pesat dan juga sudah menjadi suatu
kebutuhan pokok bagi masyarakat untuk mendukung berbagai kegiatan
bisnis serta berbagai macam kegiatan keseharian mereka. Kebutuhan akan
jasa telekomunikasi telah mengalami kemajuan yang cukup pesat dengan
ditemukannya teknologi seperti internet. Dengan internet masyarakat dapat
mengaskses segala macam informasi di berbagai belahan dunia, kapan saja
dan di mana saja tanpa ada batasan waktu. Internet juga dapat digunakan
sebagai alat komunikasi antar perusahaan dalam memajukan kegiatan bisnis
mereka. Dengan adanya internet mendorong munculnya perusahaan-
perusahaan baru penyedia layanan internet (Internet Service Provider).
Semakin banyak penyedia layanan internet yang bermunculan menyebabkan
persaingan semakin ketat. Untuk dapat merebut dan menguasai pangsa
pasar, perusahaan harus dapat menentukan suatu strategi dalam
mengkomunikasikan produk atau jasanya kepada calon pelanggan, agar
produknya dikenal dan dibeli.
Pemahaman variasi kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi
pedoman dalam kepentingan merancang strategi pemasaran. Konsumen
juga memiliki preferensi sekaligus urutan tertinggi dalam memilih produk
tersendiri. Dan tidak dapat di hindari tindakan pembelian mereka adalah
mencapai kepuasan dimana permintaan bervariasi sesuai dengan cara
produk atau jasa yang digunakan, serta pola konsumsi. Variasi-variasi
demikian, mendorong pembagian atau lebih sering dikenal dengan nama
segmentasi pasar. Segmentasi pasar merujuk kepada pengertian proses
pembagian pasar.
Pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai
hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi, sikap membeli,
dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan
keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial
tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendesain program
pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang
lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak
dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk itu, perusahaan mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan
kebutuhan produk atau tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen
pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan
yang sama (Kotler, 2005, p.307).
Usaha untuk membentuk segmen-segmen pasar dapat dilakukan
dengan mengamati karakteristik konsumen, diantaranya mencakup: ciri
demografis, ciri geografis, ciri psikografis, dan perilaku. Segmentasi pasar
serta penetapan pasar sasaran yang dituju merupakan langkah yang tepat
yang harus dilakukan pengusaha agar dapat memuaskan keinginan dari
pelanggan atau konsumen di tengah persaingan yang semakin luas. Di
samping itu pula segmentasi dapat menghemat biaya, energi, dan waktu
sehingga bauran pemasaran yang digunakan dapat dengan tepat mengenai
sasaran pasar yang dituju.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dalam
penjelasan lebih lanjut, penulis akan mengambil contoh perusahaan jasa
telkomunikasi internet speedy dalam hal menentukan segmentasi dan pasar
sasaran yang akan dituju oleh perusahaan. Untuk itu dalam penelitiannya,
penulis memilih Speedy pada PT.Telkom Kandatel Solo sebagai objek
penelitiannya dengan mengambil judul “KARAKTERISTIK KONSUMEN
SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SEGMENTASI PASAR PRODUK
SPEEDY PADA PT.TELKOM KANDATEL SOLO”
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini agar dapat dijadikan
pedoman untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai dengan
prinsip-prinsip penelitian yang ilmiah serta diharapkan dapat mengetahui
obyek-obyek yang diteliti.
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini
adalah sebagai berikut : Seperti apakah karakteristik konsumen / pelanggan
produk Speedy pada PT.Telkom Kandatel Solo?
C. Tujuan Penelitian.
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, penelitian ini dilaksanakan
dengan tujuan sebagai berikut : Untuk mengetahui karakteristik konsumen /
pelanggan produk Speedy pada PT.Telkom Kandatel Solo.
E. Manfaat penelitian.
Dari penelitian ini, diharapkan akan memberikan manfaat dan
kegunaan sebagai berikut :
a. Bagi Penulis.
Penelitian ini merupakan penerapan dari teori-teori dan praktek
yang pernah didapat oleh peneliti, serta pengetahuan yang baik
untuk dikembangkan dan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar
Diploma III Manajemen Pemasaran di Universitas Sebelas Maret.
b. Bagi Perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan respon positif
bagi pihak di Speedy pada PT.Telkom Kandatel Solo dalam
menentukan segmentasi dan pasar sasaran melalui karakteristik
yang dilakukan oleh konsumen.
c. Bagi Mahasiswa dan Pembaca Lainnya.
Memberikan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya
bagi mahasiswa Program Diploma III Manajemen Pemasaran yang
sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yamg
sama dan sebagai masukan untuk pengembangan penelitian lebih
lanjut.
F. Metode Penelitian.
Beberapa metode yang dilakukan dalam penelitian ini, antara lain
sebagai berikut :
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah berupa
desain survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data
pokok (Singarimbun dan Effendi, 1995), yaitu terhadap konsumen
pengguna jasa telkomunikasi internet dan dokumen Speedy pada
PT.Telkom Kandatel Solo guna mengetahui karakteristik konsumen
sebagai acuan dalam mengetahui segmentasi dan penerapan pasar
sasaran di Telkom Speedy pada PT.Telkom Kandatel Solo.
2. Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam melakukan riset adalah
perusahaan jasa yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi internet.
PT.Telkom Speedy Solo, yang beralamatkan di JL.Mayor Kusmanto
No.1, Solo. Penelitian khususnya dilakukan pada bagian DATA dan
VAS. Unit DATA dan VAS yaitu suatu unit yang menangani data dan
layanan jasa nilai tambah yang menyediakan layanan tambahan
kepada pelanggan dengan memanfaatkan perangkat tambahan di sisi
sentral maupun sisi terminal pelanggan.
3. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
sumbernya seperti hasil wawancara dan pengisian kuesioner.
Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada salah
satu staf perusahaan untuk memperoleh data mengenai sistem
kerja, susunan organisasi, serta proses marketing.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data pendukung yang diperoleh dari
sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini di
peroleh penulis dari buku maupun sumber bacaan lain.
4. Prosedur Sampling
a. Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan objek (satuan/ individu) yang
karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2005).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para
konsumen atau pelanggan jasa telkom Speedy layanan internet
yang ada diwilayah kota solo dan sekitarnya. Khususnya adalah
para pelanggan yang mempunyai telepon rumah, karena telepon
rumah adalah salah satu syarat untuk dapat melakukan
pemasangan internet.
b. Sampel
Sample adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya
hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan
populasi (Subagyo dan Djarwanto, 2005). Teknik pengambilan
sample menggunakan Purposive Sampling. Sesuai dengan
namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu.
Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti
menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki
informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Sehingga secara
tidak langsung konsumen atau pelanggan tersebut telah
mengetahui sedikit banyak mengenai produk tersebut. Dalam
teknik ini pengambilan sample di lakukan dengan menyebarkan
kuesioner kepada individu atau kelompok konsumen pengguna
jasa layanan internet Speedy untuk dijadikan sample. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan 100 responden sebagian
sample.
5. Metode Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data penulis menggunakan tiga
metode pengumpulan data. Metode yang digunakan antara lain :
a. Wawancara
Merupakan teknik pengambilan data yang mana
pelaksanaanya dapat dilakukan secara langsung berbicara
dengan yang diwawancarai. Wawancara yang dilakukan oleh
penulis dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara
langsung kepada manajer dan staf personalia.
b. Kuesioner
Data yang diperoleh dengan cara memeberikan daftar
pertanyaan kepada responden berkaitan dengan segmentasi
dan pentapan pasar sasaran Speedy pada PT.Telkom Kandatel
Solo.
c. Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi mengenai masalah segmentasi
dan penetapan pasar sasaran yang berasal dari buku / referensi
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk
mendapatkan data yang akan digunakan sebagai landasan
dalam pembahasan masalah.
6. Teknik Pembahasan
Menggunakan pembahasan deskriptif yaitu teknik untuk
membuat gambaran atau deskriptif secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai suatu objek yang diteliti. Untuk mengetahui segmen
pasar konsumen Speedy pada PT.Telkom Kandatel Solo di lihat dari
variabel demografis (jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan dan tingkat
penghasilan), variabel geografis (tingkat pencapaian lokasi), variabel
psikografis (citra produk), dan variabel perilaku (status kesetiaan dan
manfaat).
Data mengenai konsumen akan ditampilkan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan diagram (pie) dan kemudian ditarik
kesimpulan. Tiga strategi umum yang digunakan dalam menyeleksi
pasar sasaran antara lain penetapan pasar yang sama
(undifferentiated), terkonsentrasi (concentrated) dan segmen majemuk
(differentiated) yang masing-masing mempunyai keunggulan dan
kelemahan. Setelah mengetahui keunggulan dan kelemahannya,
maka dapat diketahui strategi penetapan pasar sasaran yang paling
sesuai dengan kondisi perusahaan dan sejalan dengan perusahaan
yang akan dipilih oleh manajemen Speedy pada PT.Telkom Kandatel
Solo.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Jasa
Jasa pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi
yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi,
yang biasanya di konsumnsi pada saat yang sama dengan waktu yang
dihasilkan dan memberikan nilai tambah.
Definisi Jasa seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Armstrong
(1993:494) jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin juga
tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Sedangkan menururt Swasta
(1990) yaitu Jasa merupakan barang yang tidak kentara ( intangible
produk ) yang di beli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran
yang saling memuaskan.
B. Pengertian Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok
pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah
laku yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Segmentasi
Pasar menurut Swasta dan Irawan (1990) mengemukakan bahwa:
segmentasi pasar adalah kegiatan menbagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen
pasar) yang bersifat homogen.
Sedangkan menurut Kotler (1997) segmentasi pasar adalah
pembagian kecil (sub divisi) pasaran menjadi sub tatanan langganan yang
nyata, dengan tiap sub tatanan mempunyai kemungkinan dipilih sebagai
sasaran pasaran yang akan dicapai dengan bauran pemasaran yang
jelas.
Langkah – langkah dalam segmentasi pasar (Lamb.et.al, 2001) yaitu :
a. Menyeleksi pasar atau kategori produk untuk dipelajari.
b. Memilih satu atau beberapa basis untuk melakukan segmentasi
pasar.
c. Menyeleksi descriptor segmentasi
d. Membuat profil dan mengevaluasi segmen
e. Menyeleksi pasar sasaran
f. Merancang, menerapkan, dan mempertahankan bauran
pemasaran yang tepat.
Segmentasi pasar menunjukan usaha untuk meningkatkan
ketetapan penetapan pasar sasaran dari suatu perusahaan. Ada empat
tingkatan segmentasi pasar menurut (kotler, 1997) yaitu :
a. Pemasaran segmen
Segmen pasar terdiri dari kelompok besar yang diidentifikasikan
dalam sebuah pasar. Perusahaan menyadari bahwa pembeli
berbeda-beda dalam keinginan,
b. Pemasaran celah (Niche)
c. Pemasaran local
d. Pemasaran individual
Dengan melakukan segmenatsi pasar ada lima keuntungan yang
dapat diperoleh antara lain :
1. mendesain produk-produk (dalam hal ini bentuk pelayanan jasa)
yang lebih responsive terhadap kebutuhan pasar.
2. menganalisis pasar.
3. menemukan peluang.
4. menguasai posisi yang tunggal (superior) dan kompetitif.
5. menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efesien.
Dasar-dasar alternative segmentasi dapat dilakukan dengan
pendekatan segmentasi yang dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Segmentasi berdasarkan karakteristik konsumen
a. Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis melibatkan berbagai factor
seperti jenis kelamin, usia, ukuran keluarga, sedangkan
variable ekonomi terdiri dari pendapatan, pendidikan, kelas
social, dan etnik.
b. Segmentasi Geografis
Secara tipikal dimensi segmentasi geografis dikelompokkan
atas faktor lingkup pasar, termasuk pertimbangan dimana
operasi atau kegiatan jasa akan dilakukan dan pengukuran
pasar geografis, termasuk di dalamnya pengujian tingkat
kepadatan penduduk, dan standarisasi area pasar.
c. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis membagi pembeli menjadi kelompok
berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas social, gaya
hidup, atau kepribadian.
2. Segmentasi berdasarkan respon konsumen
Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi mereka terhadap
suatu produk.
a. Manfaat
Segmentasi manfaat adalah proses mengelompokan
konsumen ke dalam segmen pasar menurut manfaat yang
mereka cari dari produk tersebut.
b. Usage
Segmentasi pemakaian membagi konsumen dalam
pengguna berat, menengah, dan pengguna ringan.
Pengguna berat biasanya hanya memiliki persentase kecil
dari seluruh pasar, tetapi memiliki persentase yang tinggi
dari total pembelian.
c. Promotional response
Segmentasi respons promosi mengelompokkan konsumen
berdasarkan bagaimana konsumen merespon bentuk-
bentuk promosi.
d. Loyalty
Pasar dapat disegmentasikan berdasarkan loyalitas
konsumen. Konsumen yang loyal terhadap satu macam
produk (hard-core loyals). Kelompok lainnya agak loyal,
mereka loyal terhadap dua macam produk atau menyukai
suatu produk tetapi kadang-kadang menggunakan produk
lain (soft-core loyals). Kelompok lainnya suka berpindah dari
memfavoritkan satu produk ke produk lain (shiffing loyals).
Kelompok terakhir tidak menunjukkan loyalitas terhadap
merek apa pun, mereka menyukai sesuatu yang baru
muncul (switchers).
e. Service
Segmentasi pasar jasa dengan memfokuskan perhatiannya
terhadap apakah penawaran jasa dibedakan, apakah
sebuah produk membutuhkan level jasa yang sama, bisakah
pengelompokan konsumen diidentifikasikan dengan
permintaan jasa yang sama.
Gambar 2.1
Berbagai Pendekatan Segmentasi
Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan untuk menunjang usaha
segmentasi pasar secara efektif (Swasta, 1990), antara lain :
1) Measurability
Segmentation Approach
Consumer Responses
Consumer Characteristic
Service
Usage
Loyalty
Promotional
Benefit
Geographics
Psychographics
Demograghics and sosioeconomics
Tingkat informasi yang ada mengenai sifat-sifat pembeli, sejauh
mana sifat-sifat tersebut dapat diukur.
2) Accessibility
Tingkat dimana perusahaan itu secara efektif memusatkan usaha
pemasarannya pada segmen yang telah dipilihnya.
3) Substantiality
Suatu tingkat dimana segmen itu luas dan cukup menguntungkan
untuk melakukan kegiatan pemasaran.
C. Pengertian Pasar Dan Pemasaran
1) Pengertian Pasar
Pasar adalah orang- orang atau organisasi- organisasi dengan
kebutuhan dan keinginan dengan kemampuan serta kemauan
untuk membeli. ( Lamb, Hair, Mc Daniel ; 2001 ).
Sedangkan Menururt Swasta dan Irawan ( 1997 ), pasar adalah
orang- orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
belanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
2) Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (1997) yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh
dan Roni Rusli, definisi pemasaran adalah suatu proses social
dan manajerial yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang
untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui perbuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak
lain.
Sedangkan menurut dari American Marketing Assosiation (AMA),
mengartikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan
menjalankan konsep harga, promosi, distribusi dan sejumlah ide
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu
memuaskan tujuan individu dan organisasi. (Mc. Daniel, 2001).
D. Pengertian Pasar Sasaran
Pasar sasaran adalah sebuah pasar yang terdiri dari pelanggan
potensial dengan kebutuhan atau keingina tertentu yang mungkin mau
dan mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan
kebutuhan atau keinginan tersebut. Pasar sasaran terdiri dari kumpulan
pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani
perusahaan (Rambat Lupioadi, 2001).
Usaha untuk mendapatkan pasar sasaran yang optimal adalah
tujuan akhir dari seluruh perusahaan yang melakukan segmentasi pasar.
Ada empat kriteria yang harus dipenuhi (Clancy dan Shulman, dalam
Rhenald Kasali, 1998) yaitu :
1) Responsif
Pasar sasaran harus responsive terhadap produk dan program
pemasaran yang dikembangkan. Jika pasar tidak merespon maka
harus mencari tahu mengapa hal itu busa terjadi.
2) Potensi penjualan
Potensi penjualan cukup luas, semakin besar pasar sasaran, semkain
besar nilainya. Besarnya tidak hanya ditentukan oleh jumlah populasi,
tetapi juga daya beli dan keinginan pasar untuk memiliki produk
tersebut.
3) Pertumbuhan memadai
Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi. Pasar perlahan-lahan
sampai akhirnya meluncur dengan pesat dan mencapai titik
pendewasaannya. Kalau pertumbuhan lambat harus dipikirkan
langkah-langkah agar jasa bisa berhasil dipasaran.
4) Jangkauan media
Pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau marketer tepat
memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk-
produknya.
Ada tiga alternative strategi yang dapat ditempuh oleh perusahaan
untuk memilih pasar yang dituju(Lamb, Hair, Daniel, 2001) yaitu :
1. Undifferentiated Marketing
Pendekatan pemasaran yang memandang sebuah pasar sebagai
pasar yang besar tanpa segmen-segmen individual dan oleh
karenanya memerlukan satu barang pemasaran saja. Hal ini di
dasarkan pada penghematan biaya, sehingga membuat perusahaan
menjadi rentan dalam persaingan.
2. Differentiated Marketing
Sebuah strategi yang memilih dua atau lebih segmen pasar yang
didefinisikan dengan baik dan mengembangkan bauran pemasaran
yang berbeda untuk setiap segmen pasar tersebut. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan jumlah penjualan serta merupakan kedudukan
pada setiap segmennya.
3. Concentrated Marketing
Sebuah strategi yang biasanya memiliki satu segmen dari pasar untuk
memusatkan upaya-upaya pemasarannya. Karena perusahaan
menarik satu segmen saja, sehingga mampu memahami kebutuhan,
motivasi dan kepuasan dari anggota segmen dan mengembangkan
serta mempertahankan bauran pemasarannya yang sangat khusus.
Strategi ini bertujuan untuk memperoleh kedudukan yang kuat dalam
satu segmen yang dilayani untuk memperoleh penghematan dalam
operasiannya karena adanya spesialisasi produksi, distribusi dan
promosi serta mendapatkan returm of investment yang tinggi.
Perusahaan dalam mengevaluasi berbagai segmen pasar harus
memperhatikan dua faktor (kotler,1999) yaitu :
a. Ukuran dan Pertumbuhan Segmen
b. Daya Tarik Struktural Segmen
E. Kerangka Pemikiran
Variable Demografis : 1.Pekerjaan 2.Penghasilan 3.Pendidikan terakhir
Variable Geografis : 1.Daerah tempat tinggal pelanggan
Variable Psikografis : 1.Citra produk /
jasa
Variabel Perilaku :
1. Terminal penggunaan internet
2.Kualitas pelayanan
3.Kegiatan yang dilakukan
4.Akses internet yang digunakan
Karakteristik Konsumen
GAMBAR 2.1 Kerangka Pemikiran
Keterarngan :
1. Sebelum melakukan segmentasi pasar perlu mengidentifikasi karakteristik
konsumen kedalam variabel-variabel. Variabel tersebut dibagi menjadi empat
yaitu: variabel demografis, variabel geografis, variabel psikografis, variabel
perilaku.
2. Variabel demografis meliputi: jenis pekerjaan, penghasilan / pendapatan dan
pendidikan terakhir. Variabel geografis meliputi: daerah tempat tinggal
pelnggan. Variabel psikografis meliputi: citra produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Variabel perilaku melitputi: ada
tidaknya penggunaan komputer / internet dirumah, terminal yang diggunakan
untuk internet, kualitas pelayanan yang di berikan oleh perusahaan dan
kegiatan yang sering dilakukan di internet.
3. Berdasarkan dari beberapa segmen-segmen pasar dari Speedy pada
PT.Telkom Kandatel Solo yang telah diketahui perlu diadakan evaluasi.
Evaluasi Segmentasi Pasar
Penetapan Pasar Sasaran
Setelah itu baru dapat ditetapakn pasar sasaran dari Speedy pada
PT.Telkom Kendatel Solo.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya PT.Telkom
Sejarah dari dunia telekomunikasi di indonesia bermula pada tahun
1882, dimana sebuah badan usaha swasta dengan nama “Post En
Telegraafdients” yang menyediakan layanan pos dan telegrap dibentuk
oleh pemerinyahan colonial Belanda berdasarkan Staatblad Nomor.52
tahun 1882. Kemudian tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda
membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan
telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon
(Post Telegraaf En Telefoondienst / PTT-Dienst) dengan dasar Staatblad
Nomor.395 tahun 1906. Tahun 1931 berdasarkan I.B.W ditetapkan
sebagai Perusahaan Negara dan pada tahun 1961 pemerinyah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
Nomor.19 tahun 1960 tentang persyaratan sebuah perusahaan negara,
ternyata PTT memenuhi syarat untuk tetap menjadi Perusahaan Negara
(PN) dan dengan Perpu Nomor.20 tahun 1960 berubah menjadi PN. Pos
dan Telekomunikasi (PN.Postel)
Selanjutnya pada tahun 1965 PN. Postel dipecah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan
Negara Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi) berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor.29 dan 30 1965. Selanjutnnya mulai tanggal 28 April
1970 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.129/U/1970
PN. Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
yang disingkat PERUMTEL. Keberadaan Perumtel dikukuhkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor.36 tahun 1974 yang memetapkan sebagai
pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri. Dan
pada tahun 1980 pemerintah menggambil kebijaksanaan dengan membeli
seluruh saham PT.Indosat, sebuah perusahaan swasta yang didirikan
dalam rangka penanaman modal asing yang kemudian diubah statusnya
menjadi sebuah BUMN berbentuk Persero.PT Indonesian Satellite
Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa
telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Selanjutnya untuk
lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, maka
dengan Peraturan Pemerintah Nomor.22 tahun 1974 yakni dengan
memetapkan Perumtel sebagai Badan Usaha yang diberi wewenang
menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan PT. Indosat sebagai
Badan Usaha yang diberi wewenang mwnyelanggarakan telekomunikasi
untuk umum internasional.
Tahun 1989 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 3 tahun 1989
tentang Telekomunikasi, yang mengatur mengenai peran serta swasta
dalam penyelenggarann telekomunikasi dalam negeri. Selanjutnya pada
tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) Telekomunikasi Indonesia, hal ini didasarkan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 25 tahun 1991. Pada tahun 1995 penawaran umum
perdana saham Telkom dilakukan pada tanggal 14 November 1995. Sejak
itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta
(BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE)
dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga
diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without
Listening/POWL) di Tokyo Stock Exchang.
Sejak 1 Juli 1995 Telkom telah menghapuskan Struktur Wilayah
Usaha Telekomunikasi (Witel) dan secara de facto meresmikan mulainya
era Divisi. Sebagai penggnati Witel, bisnis bidang utama dikelola oleh 7
Divisi Regional dan 1 Divisi Network. Divisi Regional (Divre)
menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing-masing,
sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak
jauh dalam negeri melelui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama
nasional.
Divisi regional Telekom mencakup wilayah sebagai berikut :
1. Divisi Regional I, Sumatera
2. Divisi Regional II, Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi
(Jabotabek)
3. Divisi Regional III, Jawa Barat dan Banten
4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta
5. Divisi Regional V, Jawa Timur
6. Divisi Regional VI, Kalimantan
7. Divisi Regional VII, Kawasan Indonesia Timur yang meliputi
Sulawesi, Bali, Nusatenggara, Maluku dan Papua.
Kemudian Kerja Sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan
pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi regional I Sumatera, dengan mitra
PT.Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo), Divisi regional III Jawa Barat dan
Banten dengan mitra PT.Aria West Internasional (AriaWest), Divisi
regional IV Jawa Tengah dan DI.Yogyakarta dengan mitra PT.Mitra Global
Telekomunikasi Indonesia (MGTI), Divisi Regional VI kalimantan dengan
mitra PT.Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra), dan Divisi Regional VII
Kawasan Indonesia Timur dengan mitra PT.Bukaka Singtel. Tahun 1999
di syahkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 1999, tentang penghapusan
monopoli penyelenggaraan telekomunikasi oleh PT.Telkom.
Selanjutnya tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel
dari PT. Indosat sebagai dari bagian implementasi restrukturisasi industri
jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan
kepemilikan bersama dan kepemilikan silang / cross ownership antara
telkom dengan Indosat. Dengan transaksi ini, Telkom menguasai 72,72%
saham Telkomsel. PT Telkom membeli 90,32% saham PT Dayamitra ke
dalam laporan keuangan Telkom. Dan pada tahun 2002 Telkom membeli
seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat di
tandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15%
pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31
Desember 2004. Telkom menjual 12,72% saham Telkomsel kepada
Singapore Telecom, dengan demikian Telekom tinggal memiliki 65%
saham Telkomsel. Direncanakan sejak Agustus 2002 terjadi duopoli
penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Sebagai sebuah holding company, Telkom memiliki beberapa buah
anak perusahaan terafiliasi seperti PT.Telekomunikasi Selular Indonesia
yang bergerak sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak
selular, PT Indonusa Telemedia yang menangani bisnis multi media
penyiaran dan Internet dengan nama produk TELKOMVision dan
PT.Infomedia Nusantara yang mengelola bisnis penerbitan Buku Petunjuk
Telepon (Yellow Pages) dan Call Center.
2. Visi Dan Misi PT.Telkom
PT.Telkom menetapkan visi dan misi untuk mengarahkan kegiatan
perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
a. Visi :
To become a leading InfoCom player in the region
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan
InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan
berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
b. Misi :
1) Memberikan layanan “One stop InfoCom” dengan jaminan bahwa
pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan,
produk dan jaringan berkualitas, dengan harga yang kompetitif.
2) Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik
dengan mengotimalisasikan sumber daya manusi ayng unggul,
penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun
kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung
secara sinergis.
3. Struktur Organisasi PT.Telkom
Dalam operasional kerja sehari-hari PT.Telkom memiliki struktur
Organisasi yang mengatur kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung
jawab dari masing-masing bagian yanbg ada. Berikut adalah struktur
organisasi dai PT.Telkom Kandatel Solo :
Kantor Daerah Pelayanan Telekomunikasi (KANDATEL)
dipimpin oleh seorang General Manager (GM) yang bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Divisi Regional (KADIVRE). Untuk pelaksanaan
tugas harian PT. Telkom Kandatel Solo dipimpin oleh seorang General
Manager (GM) yang bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aktivitas
penyelenggaraan layanan jasa telkom dan unuk mencapai efektifitas
dalam mengkoordinasikan operasional bisnis. Dalam menjalankan
perannya yang antara lain adalah memastikan pencapaian target
pendapatan, performasi jaringan dan pelayanan, serta pengelolaan
sumber daya yang ada maka GM Kandatel Solo dibantu oleh Deputy
General Manager dan beberapa Manajer. Manajer yang membantu GM
Kandatel Solo yaitu manager accesnw maintenance, manager acces
operation, manager customer care, manager fixed phone sales, manager
data vas sales, manager business performance dan manager general
support. GM Kandatel juga dibantu oleh Junior Manager Kancatel.
4. Sistem Kerja Karyawan PT.Telkom
Karyawan PT.Telkom Kandatel Solo sebagian besar terdiri dari
karyawan pria. Hal ini mengingat bidang tugas dan pekerjaan yang ada
lebih banyak membutuhkan tenanga pria karena dalam penyelesiannya
mengutamakan kesiapan mental dan fisik yang berhubungan langsung
dengan lokasi atau lapangna dimana srbagian besar pekerjaan di
PT.Telkom berada di lapangan.
Sedangkan untuk masalah waktu atau jam kerja karyawan
PT.Telkom Kandatel Solo hampir secara umu telah diatur sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu 7
jam atau 8 jam seharinya atau 40 jam setiap minggunya. Jumlah tersebut
dalam pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
1. Senin – Kamis : 07.30 – 17.00 , termasuk istirahat selama 1
jam.
2. Jum’at : 08.00 – 16.00 , termasuk istirahat selama 1,5
jam
3. Sabtu – Minggu : Libur
B. Laporan Magang Kerja
Penulis melaksanakan kegiatan magang kerja di PT.Telkom Kandatel
Solo yang beralamatkan di Jl. Mayor Kusmanto No. 1 Solo tepatnya di
bagian Speedy. Kegiatan magang kerja di PT.Telkom Kandatel Solo
berlangsung selama kurang lebih 1,5 bulan dimulai dari tanggal 22 Febuari
2010 sampai dengan tanggal 9 April 2010. Penulis melakukan magang kerja
selama lima hari dalam satu minggu. Hal ini disesuaikan dengan hari kerja
para karyawan PT.Telkom Kandatel Solo yang dimulai hari Senin hingga
Jum’at.
1. Minggu Pertama.
a) Perkenalan dengan seluruh staf dan karyawan perusahaan pada
bagian Unit DATA dan VAS (Value Added Service). Unit DATA dan
VAS yaitu merupakan unit yang menangani data dan layanan jasa
nilai tambah yang menyediakan layanan tambahan kepada pelanggan
dengan memanfaatkan perangkat tambahan di sisi sentral maupun
sisi terminal pelanggan.
b) Penjelasan tentang gambaran secara umum PT.Telkom Speedy
Kandatel Solo.
c) Penjelasan tentang struktur organisasi perusahaan.
2. Minggu Kedua.
a) Observasi ke seluruh bagian perusahaan.
Pada tahap ini mahasiswa dibimbing untuk melihat tentang seluruh
bagian perusahaan baik itu opersaional maupun infrastruktur.
b) Mahasiswa pada minggu-minggu ini diberi tugas untuk meneliti sebuah
brosur yang akan beredar pada bulan ini. Kemudian selanjutnya diberi
tugas-tugas untuk menginput data dari survey.
3. Minggu Ketiga.
a) Pada minggu ketiga ini mahasiswa diajak untuk ikut membantu dalam
suatu kegiatan yang diadakan oleh speedy yaitu yang bertepatan
pada peringatan hari guru di Klaten. Adapun tujuan dari tugas tersebut
yaitu agar mahasiswa dapat merasakan bagaimana secara langsung
menangani konsumen yang mayoritas adalah guru.
4. Minggu Keempat.
a) Pada minggu keempat ini mahasiswa mulai menyebarkan survey
dengan cara menelpon para pelanggan, dalam rangka mencari data
mengenai tingkat segmentasi dan penetapan pasar sasaran terhadap
produk Speedy.
b) Kemudian mahasiswa mulai mengumpulkan data yang telah diperoleh
secara langsung melalui responden pelanggan Speedy.
c) Mahasiswa mulai mengevaluasi hasil data dan berdiskusi dengan staf
bagian pemasaran.
C. Pembahasan
Pembahasan yang akan dipakai adalah pembahasan deskriptif
(analisis deskriptif), dimana data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dan grafik (pie) yang akan membantu dalam memaparkan
karaktersistik responden hasil dari penyebaran kuesioner. Jumlah responden
pada penelitian ini disebarkan dan diterima kembali adalah sama, yaitu
sebanyak 100 kuesioner. Karena saat responden menjawab kuesioner,
penulis menunggu dan menulis secara langsung ke dalam kuesioner
tersebut.
1. Karakteristik Konsumen.
a. Jenis Pekerjaan Responden
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Frekuensi (orang)
Frekuensi (persen)
1 PNS 16 16 2 Wiraswasta 50 50 3 BUMN 16 16 4 Guru / Dosen 8 8 5 Notaris / Pengacara 10 10
Jumlah 100 100 Sumber : data yang diolah tahun 2010
Seperti terlihat pada tabel 3.1 maka dapat diketahui dari 100
responden, jumlah responden yang berkerja sebagai wiraswasta lebih banyak
dibandingkan dengan responden yang berkerja sebagai PNS, BUMN, Guru /
Dosen dan Notarsis / Pengacara. Responden yang berkerja sebagai
wiraswasta sebanyak 50 orang dari jumlah responden keseluruhan,
sedangkan responden lain yang berkerja sebagai PNS, BUMN, Guru / Dosen
dan Notaris / Pengacara hanya sekitar 8 hingga 16 responden / persen dari
keseluruhan.
50%
16%10%8%
16%
PNS
Wiraswasta
BUMN
Guru/Dosen
Notaris/Pengacara
Diagram 3.2 Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan
Keterangan :
1) Jumlah responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 16%
2) Jumlah responden yang bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak
50%
3) Jumlah responden yang bekerja sebagai BUMN sebanyak 5%
4) Jumlah responden yang bekerja sebagai Guru / Dosen sebanyak
8%
5) Jumlah responden yang bekerja sebagai Notaris / Pengacara
sebanyak 10%
b. Tingkat Pendidikan Terkahir Responden
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Frekuensi (orang)
Frekuensi (persen)
1 SD 1 1 2 SLTP 3 3 3 SLTA 16 16 4 DIPLOMA 21 21 5 S1 57 57 6 S2 2 2
Jumlah 100 100 Sumber : data yang diolah tahun 2010
Pada Tabel 3.2 di atas menunjukan bahwa berdasarkan tingkat
pendidikan terakhir mayoritas tingkat pendidikan terakhir responden adalah
Perguruan Tinggi S1 yaitu sebesar 57 orang atau 57% dari keseluruhan
responden. Selain itu responden yang hanya tamat SD hanya 1 orang atau
1% saja, sedangkan responden yang tamat SLTP sebanyak 3 orang atau 3%
dari keseluruhan responden. Dan responden yang brependidikan terakhir
SLTA dan DIPLOMA berjumlah 16 dan 21 orang atau 16% dan 21%. Hanya 2
responden yang berpendidikan terakhir S2 atau 2% dari Keseluruhan
responden.
1% 3%2%
57%
16%
21%
SD
SLTP
SLTA
DIPLOMA
S1
S2
Diagram 3.3 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Keterangan :
1) Jumlah responden yang berpendidikan terakhir SD sebanyak
1%
2) Jumlah responden yang berpendidikan terakhir SLTP sebanyak
3%
3) Jumlah responden yang berpendidikan terakhir SLTA sebanyak
16%
4) Jumlah responden yang berpendidikan terakhir DIPLOMA
sebanyak 21%
5) Jumlah responden yang berpendidikan terakhir S1 sebanyak
57%
6) Jumlah responden yang berpendidikan terakhir S2 sebanyak
2%
c. Tingkat Penghasilan Responden
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Tingkat Penghasilan
No. Tingkat Penghasilan Frekuensi (orang)
Frekuensi (persen)
1 < Rp.500.000 8 8 2 Rp. 500.000 – Rp.1.000.000 17 17 3 Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 32 32 4 Rp.1.500.000 – Rp.2.000.000 27 27 5 > Rp.2.000.000 16 16
Jumlah 100 100 Sumber : data yang diolah tahun 2010
Berdasarkan tabel 3.3 di atas dapat menunjukan bahwa distribusi
frekuensi responden berdasarkan lima tingkat penghasilan kurang dari
Rp.500.000 hingga Lebih dari Rp.2.000.000, paling banyak didominasi oleh
responden yaitu berpenghasilan Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 sebanyak 32
orang atau 32% dari keseluruhan responden. Dan yang berpenghasilan
kurang dari Rp.500.000 dan lebih dari Rp.2.000.000 hanya 8 orang dan 16
orang atau berkisar 8% dan 16% dari keseluruhan responden. Sedangkan
yang berpenghasilan Rp.1.500.000 – Rp.2.000.000 hanya sebanyak 27 orang
atau 27% dari jumlah keseluruhan responden.
8%
32%
27%
16%
17%
<Rp.500.000
Rp.500.000-Rp.1.000.000Rp.1.000.000-Rp.1.500.000Rp.1.500.000-Rp.2.000.000>Rp.2.000.000
Diagram 3.4 Jumlah Responden Berdasarkan Penghasilan
Keterangan :
1) Jumlah responden yang berpenghasilan <Rp.500.000 sebesar 8%
2) Jumlah responden yang berpenghasilan Rp.500.000-Rp.1.000.000
sebesar 17%
3) Jumlah responden yang berpenghasilan Rp.1.000.000-
Rp.1.500.000 sebesar 32%
4) Jumlah responden yang berpenghasilan Rp.1.500.000-
Rp.2.000.000 sebesar 27%
5) Jumlah responden yang berpenghasilan >Rp.2.000.000 sebesar
16%
d. Standar Kualitas Pelayanan yang Dirasakan Responden
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Pelayanan
No. Kualitas Pelayanan Frekuensi
(orang) Frekuensi (persen)
1 Puas 39 39 2 Cukup 36 36 3 Kurang 25 25
Jumlah 100 100 Sumber : data yang diolah tahun 2010
Berdasarkan tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan
Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh Speedy untuk konsumen
menunjukan banyaknya responden yang merasa puas oleh pelayanan yang
dirasaknya, yaitu sebanyak 39 orang atau 39% responden dari jumlah
keseluruhan. Dan 36 orang atau 36% responden merasa cukup atas
pelayanan yang dirasakan. Sedangkan 25 orang atau 25% responden
merasa pelayanan yang diberikan merasa kurang memuaskan.
39%
36%
25%Puas
Cukup
Kurang
Diagram 3.5 Jumlah Responden Berdasarkan Kualitas Pelayanan
Keterangan :
1) Jumlah responden yang merasakan pelayanan speedy
memuaskan sebanyak 39%
2) Jumlah responden yang merasakan pelayanan speedy cukup
sebanyak 36%
3) Jumlah responden yang merasakan pelayanan speedy kurang
memusakan sebanyak 25%
e. Daerah Tempat Tinggal Responden
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Tempat Tinggal
No. Tempat Tinggal Frekuensi (orang)
Frekuensi (persen)
1 Kampung Perkotaan 38 38 2 Komplek Perumahan 37 37 3 Luar Kota 25 25
Jumlah 100 100 Sumber : data yang diolah tahun 2010
Tabel 3.5 di atas menunjukan bahwa berdasarkan tempat tinggal
responden paling banyak yang bertempat tinggal di Kampung Perkotaan yaitu
sebanyak 38 orang atau 38% dari jumlah keseluruhan. Serta 37 orang atau
37% yang bertempat tinggal di Komplek Perumahan. Sedangkan responden
yang bertempat tinggal di Luar Kota hanya 25 orang atau 25% dari jumlah
keseluruhan.
38%
37%
25%KamapungPerkotaan
KomplekPerumahan
Luar Kota
Diagram 3.6 Jumlah Responden Berdasarkan Tempat Tinggal
Keterangan :
1) Jumlah responden yang tinggal dikampung perkotaan sebanyak
sebanyak 38%
2) Jumlah responden yang tinggal dikomplek perumahan sebanyak
sebanyak 37%
3) Jumlah responden yang tinggal diluar kota sebanyak sebanyak
25%
f. Citra / Image PT.Telkom Speedy Menurut Responden
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Citra / Image PT.Telkom Speedy
No. Citra / Image Speedy Frekuensi (orang)
Frekuensi (persen)
1 Mahal 23 23 2 Terjangkau 57 57
3 Murah 20 20 Jumlah 100 100
Sumber : data yang diolah tahun 2010
Tabel 3.6 distribusi frekuensi responden berdasarkan Citra atau Image
PT.Telkom Speedy Kandatel Solo, menunjukan bahwa yang menurut mereka
mahal sebanyak 23 orang atau 23% responden dari jumlah keseluruhan.
Sedangkan yang berpendapat terjangkau dan murah sebanyak 57 orang dan
20 orang atau 57% dan 20% dari jumlah keseluruhan responden.
23%
57%
20%
Mahal
Terjangkau
Murah
Diagram 3.7 Jumlah Responden Berdasarkan Citra / Image
Keterangan :
1) Jumlah responden yang berpendapat image/citra speedy mahal
sebanyak 23%
2) Jumlah responden yang berpendapat image/citra speedy
terjangkau sebanyak 57%
3) Jumlah responden yang berpendapat image/citra speedy murah
sebanyak 20%
g. Terminal yang Digunakan Responden
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Terminal yang Digunakan
No. Terminal Yang Digunakan Frekuensi Frekuensi
(orang) (persen) 1 PC 45 45 2 Laptop 55 55
Jumlah 100 100 Sumber : data yang diolah tahun 2010
Dari tabel 3.7 di atas menunjukan bahwah berdasarkan terminal yang
digunakan oleh responden paling banyak yaitu Laptop sebanyak 55 orang
atau 55% dari jumlah keseluruhan. Sedangkan yang masih menggunkan
terminal PC hanya 45 orang atau 45% dari jumlah responden keseluruhan.
45%
55%
PC
Laptop
Diagram 3.8 Jumlah Responden Berdasarkan Terminal yang Digunakan
Keterangan :
1) Jumlah responden yang menggunakan PC sebanyak 45%
2) Jumlah responden yang menggunakan Laptop sebanyak 55%
h. Kegiatan Berinternet yang Sering Dilakukan Responden
Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Kegiatan Berinternet yang Sering Dilakukan
No Kegiatan Berinternet Frekuensi (orang)
Frekuensi (persen)
1 Game On Line 7 7 2 Browsing 30 30
3 Bisnis 21 21 4 Chatting 9 9 5 E-Mail 12 12 6 Pertemanan 21 21
Jumlah 100 100 Sumber : data yang diolah tahun 2010
Dari tabel 3.8 di atas dapat menunjunkan kegiatan berinternet yang
sering dilakukan oleh responden paling banyak yaitu browsing sebanyak 30
orang atau 30% dari jumlah keseluruhan responden dan kegiatan yang paling
sedikit dilakukan oleh responden saat berinternet yaitu Game On Line
sebanyak 7 orang atau 7% dari jumlah keseluruhan. Sedangkan kegiatan
yang sering dilakukan responden sebanyak 21 orang atau 21% dari jumlah
keseluruhan yaitu untuk bisnis dan pertemanan. Serta untuk kegiatan
berinternet seperti chatting dan membuka E-mail hanya sebanyak 9 dan 12
orang atau 9% dan 12% saja dari jumlah keseluruhan.
7%
30%
21%9%
12%
21% Game On Line
Browsing
Bisnis
Chatting
Pertemanan
Diagram 3.9 Jumlah Responden Berdasarkan Kegiatan Berinternet
Keterangan :
1) Jumlah responden yang menggunakan internet untuk kegiatan
Game On Line sebanyak 7%
2) Jumlah responden yang menggunakan internet untuk kegiatan
Browsing sebanyak 30%
3) Jumlah responden yang menggunakan internet untuk kegiatan
Bisnis sebanyak 21%
4) Jumlah responden yang menggunakan internet untuk kegiatan
Chatting sebanyak 9%
5) Jumlah responden yang menggunakan internet untuk kegiatan
E-Mail sebanyak 12%
6) Jumlah responden yang menggunakan internet kegiatan untuk
Pertemanan sebanyak 21%
i . Akses Internet yang Pernah Digunakan Responden
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Akses yang Digunakan Responden
No Akses Yang Digunakan Frekuensi (orang)
Frekuensi (persen)
1 Speedy 58 58 2 Telkom Flash 10 10 3 IM-2 14 14 4 Telkom Net 7 7 5 Smart 11 11
Jumlah 100 100 Sumber : data yang diolah tahun 2010
Berdasarkan akses yang digunakan oleh reponden, tabel 3.9 di atas
menunjukan bahwa 58 orang atau 58% responden dari jumlah keseluruhan
tetap setia menggunakan speedy dan sebanyak 14 orang atau 14% dari
jumlah keseluruhan pernah menggunkan Akses IM-2. Sedangkan 11 dan 10
orang pernah menggunakan akses internet Smart dan Telkom Flash,
sebanyak 11% dan 10% dari jumlah keseluruhan. Serta 7 orang atau 7%
reponden pernah menggunakan Telkom Net Instan.
58%10%
14%
7% 11%
Speedy
Telkom Flash
IM-2
Telkom Net
Smart
Diagram 3.10 Jumlah Responden Berdasarkan Akses yang Pernah
Digunakan
Keterangan :
1) Jumlah responden yang pernah menggunakan aksas internet
Speedy sebanyak 58%
2) Jumlah responden yang pernah menggunakan aksas internet
Teklkom Flash sebanyak 10%
3) Jumlah responden yang pernah menggunakan aksas internet
IM-2 sebanyak 4%
4) Jumlah responden yang pernah menggunakan aksas internet
Telkom Net sebanyak 7%
5) Jumlah responden yang pernah menggunakan aksas internet
Smart sebanyak 11%
D. Evaluasi Penetapan Pasar Sasaran
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang beragam, perusahaan harus
memperhatikan kenyataan bahwa pasar suatu produk adalah bersifat
heterogen. Hal ini akan mendorong perusahaan supaya cermat dalam
membidik segemen pasar agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan, yaitu untuk meningkatkan efektivitas strategi pemasaran yang
disusun supaya lebih terarah dan sumber daya perusahaan dapat digunakan
secara efektif dan efisien.
Untuk mengetahui dan mengevaluasi segmentasi pasar yang telah
dibidik oleh perusahaan PT.Telkom Speedy Kandatel Solo dengan
memperhatikan dua faktor berikut :
a. Ukuran dan Pertumbuhan Segmen
Dalam mengevaluasi suatu segmen sebelumnya PT.Telkom
Speedy Kandatel Solo telah memperhitungkan seleksi tingkat laba
pertumbuhan yang diharapakan. Serta laba yang diharapkan dari
segmen yang dipilih untuk memastikan bahwa segmen pasar yang
dipilih cukup besar dan cukup menguntungkan bagi perusahaan.
Hal itu dipastikan dalam laporan tahunan PT.Telkom Speedy
Kandatel Solo, bahwa kegiatan dari perusahaan tersebut dalam
membidik pasar dengan produknya telah menjadi andalan bagi
konsumen.
b. Daya Tarik Struktural Segmen
Pemilihan segmen potensial bagi PT.Telkom Speedy
Kandatel Solo yaitu golongan menengah ini ditentukan oleh tingkat
pendapatan dan daya tarik jangka panjang intrinsik suatu pasar
secara keseluruhan. Sehingga daya tarik segmen telekomunikasi
internet bagi konsumen menengah ke atas sangat besar, belum
lagi dengan masuknya berbagai pesaing jasa internet lainnya.
Untuk itu diperlukan strategi pasar yang didasarkan pada
keunggulan kompetitif dari PT.Telkom Speedy Kandatel Solo
sebagai cara untuk mengukur apakah perusahaan tersebut
memiliki kekuatan dalam bersaing dan berusaha mendominasi
segmen pasar yang dipilih.
E. Penetapan dan Strategi Pasar Sasaran PT.Telkom Speedy Kandatel Solo
Setelah mengevaluasi segmen pasar yaitu dengan memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhinya dan karena konsumen atau pelanggan
individual memiliki kebutuhan yang hampir sama, maka dapat diketahui
bahwa selama ini PT.Telkom Speedy Kandatel Solo dapat menggunakan
strategi concentrated marketing yaitu strategi yang biasanya memiliki satu
segmen dari pasar untuk memusatkan upaya-upaya pemasarannya. Karena
perusahaan menarik satu segmen saja, sehingga mampu memahami
kebutuhan, motivasi dan kepuasan dari anggota segmen dan
mengembangkan serta mempertahankan bauran pemasarannya yang sangat
khusus.
Strategi ini dapat digunakan karena PT.Telkom Speedy Kandatel Solo
adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa, maka digunakanlah
untuk memahami kebutuhan, motivasi dan kepuasan dari anggota segmen
dalam atau konsumen guna mengembangkan dan mempertahankan bauran
pemasarannya yang sangat khusus dan bertujuan untuk memperoleh
kedudukan yang kuat dalam suatu segmen yang dilayani. Untuk memperoleh
penghematan dalam operasinya karena adanya spesialisasinya produksi,
distribusi dan promosi serta untuk mendapatkan return of investment yang
tinggi dengan pengembangan konsep PT.Telkom Kandatel Speedy Solo telah
memberikan produk yang seimbang dengan terget sasaran dan mengacu
pada kepentingan pasar sasaran.
MGR.GENERAL SUPPORT
· ASMAN
KANDATEL SECRETARY
· ASMAN LOGISTIC
· ASMAN ASSET MGT
· ASMAN COMMUNITY DEV”T
Gambar 3.1
Srtuktur Organisasi PT Telkom Kandantel Solo
GM.KANDATEL
DEPUTY
SECRETARY
MGR. CUSTOMER
CARE · ASMAN
PRIME/PERSONAL CUST.CARE
· ASMAN DIRECT CHANNEL MGT
· ASMAN INDIRECT CHANNEL MGT
MGR.ACCESS OPERATION
· ASMAN CCAN · ASMAN PCAN · ASMAN CPE &
PUBLIC PHONE · ASMAN
TECH.ACESS SUPPORT
MGR.ACCESS NW
MAINTENANCE · ASMAN
COPPER ACCES MTNC
· ASMAN ACCESS DATA MGT
· ASMAN OM ACCESS SUPPORT
MGR.FIXED PHONE SALES
· ASMAN
WIRELINE SALES/PROMO
· ASMAN WIRELESS SALES/PROMO
· ASMAN CUST.DATA MGT
MGR.SALES DATA & VAS
· ASMAN
DATA/INTERNET SALES&PROMO
· ASMAN CONTENT/VAS SALES&PROMO
MGR.BUSINESS PERFORMANCE
· ASMAN
PERFORMANCE
· ASMAN FRAUD MGT
· ASMAN QUALITY MGT
· ASMAN PARTNERSHIP
Jr.MGR KANCATEL
ASS JM ADM SUPPORT
ASS JM OM.ACCESS NW
ASS JM SERVICE
SPV
OMAN AREA (1.N)
OFF OFFICE ADM
OFF SERVICE
SPV
PLASA
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dari peneliti mengenai
segmentasi dan penerapan pasar sasaran Speedy pada PT.Telkom
Kandatel Solo, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik
konsumen/pelanggan adalah sebagai berikut :
Dalam kaitannya dengan variabel demografis sebagai berikut :
1. Berdasarkan jenis pekerjaan dari pelanggannya adalah
mayoritas bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebesar 50%,
sedangkan PNS 16%, BUMN 16%, guru / dosen 8%, Notaris /
pengacara 10%.
2. Berdasarkan pendidikan terakhir S1 sebesar 57%, sedangkan
SD 1%, SLTP 3%, SLTA 16%, Diploma 21%, S2 2%.
3. Berdasarkan besar penghasilan antara Rp.1.000.000 –
Rp.1.500.000 yaitu sebanyak 32%, <Rp.500.000 sebanyak 8%,
Rp.500.000 – Rp.1.000.000 sebanyak17%, Rp.1.500.000 –
Rp.2.000.000 sebanyak 27%, >Rp.2.000.000 sebanyak 16%.
Dalam kaitannya dengan variabel geografis sebagai berikut :
Daerah tempat tinggal responden, sebagian besar bertempat
tinggal dikampung perkotaan sebesar 38%, sedangkan komplek
perumahan sebesar 37%, Luar kota sebesar 25%.
Dalam kaitannya dengan variabel perilaku sebagai berikut :
1. Berdasarkan kualitas pelayanan yang dirasakan responden
telah memenuhi standar atau memuaskan sebesar 39%,
sedangkan yang merasa cukup sebanyak 36%, merasa kurang
memuaskan sebesar 25%.
2. Berdasarkan terminal yang digunakan oleh responden untuk
berinternet yaitu menggunkan Laptop sebesar 55%, sedangkan
yang menggunakan PC sebesar 45%.
3. Berdasarkan kegiatan yang sering dilakukan saat berinternet
adalah browsing sebanyak 30%, Game on line 7%, Bisnis 21%,
Chatting 9%, E-Mail 12%, Pertemanan 21%.
4. Berdasrkan akses yang pernah digunakan responden,
mayoritas responden setia tetap menggunakan Speedy
sebanyak 58%, meskipun responden lain pernah beralih
menggunakan akses internet lain, sedangkan telkom flash
sebesar 10%, IM-2 14%, Telkom-Net 7%, Smart 11%.
Dalam kaitannya dengan variabel psikografis adalah : Citra atau
Image yang dimiliki Speedy dimata responden atau pelanggan,
sebagian besar memilih image speedy itu terjangkau sebesar 57%,
sedangkan yang memilih mahal sebesar 23%, murah 20%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut, PT.Telkom Kadndatel Solo
dalam memasarkan produk speedy bisa membuat segmentasi
berdasrkan variabel demografis, variabel geografis, variabel
psikografis dan variabel perilaku. Berdasarkan variabel Demografis
sebagian besar responden berkerja sebagai wiraswasta sebanyak
50% dari jumlah 100 responden, selain itu berdasarkan dari tingkat
pendidikan terakhir sebagian besar responden berpendidikan
terakhir S1 sebanyak 57%, serta jika dilihat dari segi penghasilan
tiap bulannya sebagian responden berpenghasilan sekitar
Rp.1.000.000 – Rp.1.500.000 sebanyak 32%.
Kemudian berdasarkan variabel geografis, sebagian besar
responden bertempat tinggal dikampung perkotaan sebanyak 38%.
Selain itu berdasarkan variabel psikografis, sebagian besar
responden memilih image speedy itu terjangkau sebanyak 57%.
Sedangkan dari variabel perilaku berdasarkan dari kualitas
pelayanan yang dirasakan responden telah memenuhi standar
sebesar 39%, berdasarkan terminal yang digunakan oleh
responden yaitu Laptop sebesar 55%, kemudian berdasarkan
kegiatan yang sering dilakukan responden yaitu browsing sebesar
30%, sedangkan berdasarkan akses yang pernah digunakan yaitu
speedy sebanyak 58% ini terbukti bahwa responden masih banyak
yang loyal atau setia menggunakan speedy.
Selain itu speedy sebaiknya lebih memfokuskan target atau
pasar sasaran pada karakteristik yang berdasarkan dari variabel
demografis di atas, karena variabel ini lebih dominan dari variabel-
variabel yang lain yang lain. Sehingga speedy dapat
memaksimalkan jumlah pelanggan serta meningkatkan frekuensi
penjualan dengan cara yang lebih efektif dan tepat sasaran yang
dituju setelah mengetahui karakteristik dari pelanggan / konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip.1997. Manajemen Pemasaran Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Jakarta :
Erlangga.
Swastha, Basu dan Irawan. 1999. Manajemen Pemasaran
Moderen. Yogyakarta : Liberty.
Lupiyoadi, Rambat.2001. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta : Salemba Empat.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung : Alfabeta