karakteristik konsumen indonesia

23
KARAKTERISTIK KONSUMEN INDONESIA Manusia memiliki banyak sekali kebutuhan dalam hidupnya dengan jumlah yang tidak terbatas, baik kebutuhan fisik maupun rohani.Untuk kebutuhan fisik manusia membutuhkan barang-barang seperti makanan, pakaian, dan rumah. Sementara untuk kebutuhan rohani, manusia membutuhkan jasa seperti hiburan dan konsultasi. Adapun pengertian konsumsi secara khusus adalah suatu kegiatan yang tujuannya mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, kita mengkonsumsi barang dan jasa. Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang mempunyai bentuk seperti tas, baju, dan berbagai barang laiinya.Adapun jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berbentuk tetapi dapat dirasakan manfaatnya.Adapun manfaat dari suatu barang yang dipakai dalam pemenuhan kebutuhan manusia adalah kepuasan yang dapat diberikan oleh barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang dapat menyebabkan barang tersebut lebih bernilai. Masing-masing konsumen memiliki pribadi yang unik.Konsumen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kebutuhan yang bebeda dan

Upload: novia-arimi

Post on 01-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karakteristik Konsumen Indonesia

KARAKTERISTIK KONSUMEN INDONESIA

Manusia memiliki banyak sekali kebutuhan dalam hidupnya dengan jumlah yang tidak

terbatas, baik kebutuhan fisik maupun rohani.Untuk kebutuhan fisik manusia membutuhkan

barang-barang seperti makanan, pakaian, dan rumah. Sementara untuk kebutuhan rohani,

manusia membutuhkan jasa seperti hiburan dan konsultasi.

Adapun pengertian konsumsi secara khusus adalah suatu kegiatan yang tujuannya

mengurangi atau menghabiskan faedah suatu benda (barang dan jasa) dalam rangka pemenuhan

hidup. Untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, kita mengkonsumsi barang dan jasa.

Barang adalah alat pemuas kebutuhan yang mempunyai bentuk seperti tas, baju, dan berbagai

barang laiinya.Adapun jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berbentuk tetapi dapat

dirasakan manfaatnya.Adapun manfaat dari suatu barang yang dipakai dalam pemenuhan

kebutuhan manusia adalah kepuasan yang dapat diberikan oleh barang tersebut untuk memenuhi

kebutuhan yang dapat menyebabkan barang tersebut lebih bernilai.

Masing-masing konsumen memiliki pribadi yang unik.Konsumen yang satu dengan yang

lainnya mempunyai kebutuhan yang bebeda dan prilaku yang berbeda dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.Konsumen di Indonesia memiliki karakter yang berbeda pula dengan

konsumen di negara lain.Sebagai contoh pada penjualan produk telekomunikasi seperti ponsel.

Sebagai contoh penjualan ponsel Nokia 9500 yang ternyata di pasaran negara Amerika Serikat

kurang begitu diminati oleh konsumennya, tetapi di Indonesia produk ini sangat laris bahkan

menempati urutan ketiga dalam penjualan ponsel Nokia 9500 di dunia. Ternyata setelah

dianalisis oleh para ahli ekonomi ternyata hal ini dipengaruhi oleh faktor “gengsi”.

Tetapi berkembangnya selera juga mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat seperti pada saat

Page 2: Karakteristik Konsumen Indonesia

hari besar keagamaan cenderung pengeluaran lebih besar daripada hari biasanya.Contohnya pada

saat bulan puasa permintaan akan barang- barang pasti akan naik seperti barang-barang

kebutuhan pokok, barang sandang dan barang elektronik juga terpengaruhi.Tetapi ada selera

konsumen yang tidak berubah. Contohnya pada bulan April 1985, perusahaan Coca-Cola

mengganti formula produk terkenal mereka yang telah dipakai 99 tahun. Coca-Cola telah

mengeluarkan jutaan dollar biaya iklan untuk meyakinkan masyarakat bahwa Coke terbaru

mereka dengan rasa lebih manis lebih baik. Tetapi , perusahaan itu justru diserbu oleh ribuan

surat dan telepon bernada protes dari konsumen yang meminta agar perusahhan tersebut

memakai kembali formula lama. Semakin gelombang protes itu tidak semakin berkurang yang

membuat perusahaan tersebut tidak tahan dan mempopulerkan kembali formula asli dengan

nama Coca-Cola Clasic. Pada tahun 1990, Coca-Cola Clasic menjadi produk minuman ringan

terlaris mengalahkan “New Coke”dengan perbandingan 8 lawan 1. Pada awal 1991, perusahaan

mengganti “NewCoke” dengan nama “Coke II”. Jadi contoh diatas menjelaskan bahwa selera

makanan dan minuman jarang bahkan tidak bisa berubah.

Kebutuhan digunakan agar kepuasan konsumen dapat tercapai. Konsumen yang

merasakan manfaat dari suatu prodik bekum tentu merasa puas. Ada yang hanyta merasa cukup

baik, baik ,dll. Faktor yang mempengaruhi kepuasan bagi seorang konsumen adalah Pertama,

harga. Jelas sekali apabila harga barang yang murah akan menarik hati konsumen dikarenakan

konsumen sangat sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena

mereka mendapatkan value or money yang tinggi. Komponen harga ini relative tidak penting

bagi mereka yang tidak sensitive terhadap harga.Untuk industri ritel, komponen harga sangat

penting dan kontribusinya besar terhadap kepuasan yang relatif besar. Kualitas dan harga produk

seringkali tidak mampu menciptakan keunggulan bersaing dalam hal kepuasan pelanggan.Kedua

Page 3: Karakteristik Konsumen Indonesia

aspek ini relative mudah ditiru dengan teknologi yang standar maka produk yang dihasilkan

dapat memberi kepuasan yang setidaknya bernilai baik. Kedua, Kualitas pelayanan. Hal ini

sangat dipengaruhi oleh sistem, teknologi, dan manusia.Faktor manusia ini memegang peranan

terpenting karena tidak mengherankan bahwa kualitas pelayanan sulit ditiru.

Ketiga, Faktor emosional. Kepuasan pelanggan dapat timbul apabila pada saat produk tersebut

memiliki merek yang terkenal dan memiliki kualitas yang baik di mata konsumen.

Keempat, Kemudahan. Pelanggan akan semakin merasa puas apabla relati murah, nyaman dan

efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Contohnya pada bank BCA yang nasabahnya

sering mengantri jika ingin melakukan aktivitas perbankannya.Tetapi, tingkat kepuasan terhadap

BCA secara keseluruhan relative tinggi karena presepsi terhadap total value yang diberikan BCA

relative tinggi dibandingkan bank-bank lain.Ha ini didukung oleh jumlah ATM-nya yang

banyak. Produk tabungan BCA mungkin tidak terlalu istimewa bagi sebagian nasabahnya dan

bahkan suku bunga yang relative rendah, tetapi jumlah nasabah tabungannya masih besar. 

Mungkin dalam penggunaan barang tersebut, konsumen memerkukan garansi agar tingkat

kepuasannya bertambah lama khusunya bagi barang yang dapat dipakai beberapa kali contohnya

mobil, barang-barang elektronik, dll.Selain barang- barang, garansi juga sangat berperan penting

bagi pelayanan jasa karena jelas akan mempunyai nilai tersendiri bagi konsumennya. Garansi

adalah program yang sering kali efektif dalam meningkatkan kepuasan konsumen karena

pelanggan merasa senang dengan adanya jaminan, dan kepercayaan terhadap perusahaan. Hanya

saja, kemampuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan agak berbeda antara produk

manufaktur dan pelayanan. Untuk produk, garansi adalah hal yang umumnya cukup biasa dan

oleh karena tu, program garansi hanya sekedar agar tidak tert inggal dengan produk lain. Tetapi

untuk pelayanan, garansi bisa menjadi alat untuk menciptakan kepuasan yang sangat efektif.

Page 4: Karakteristik Konsumen Indonesia

Pelayanan sangat bergantung pada faktor manusia yang jauh lebih sulit distandarisasi sehingga

tidak mengherankan perusahaan-perusahaan jasa dapat dikatakan tidak mempunyai keberanian

untuk memberikan garansi. Tetapi pemberian garansi tanpa syarat tetap menjadi suatu cara yang

sangat efektif dalam meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi terkadang garansi ini juga tidak

efektif apabila diberikan dengan pertimbangan beberapa syarat. Kadang konsumen sering

jengkel denagn pembelian barang yang memberikan syarat yang terlalu banyak yang justru

membuat konsumen menjadi bingung. Seperti mengisi dan mengirimkan form, yang mana dalam

form tersebut diberikan pada kondisi-kondisi khusus saja. Sehingga tidak mengherankan

konsumen bukannya puas tetapi justru menjadi jengkel sehingga hal inilah yang menyebabkan

banyak konsumen yang cenderung ingin membeli barang yang tidak bergaransi dan tentu

harganya pasti lebih murah. Contohnya pada perusahaan penerbangan sangat sulit memberikan

suatu jaminan bagi konsumen yang menggunakan jasa penerbangannya. Hal seperti

keterlambatan dalam setiap penerbangan sangat sulit dikontrol oleh perusahaan yang disebabkan

oleh banyak hal baik internal seperti kerusakan mesin maupun hal eksternal yang menyangkut

cuaca yang tidak memungkinkan pesawat untuk terbang. 

Secara garis besar prilaku konsumen dipengaruhi oleh 3 faktor :

1. Faktor Internal 

a. Pendapatan

Pendapatan konsumen berpangaruh pada besarnya konsumsi yang dilakukan. Semakin tinggi

pendapatan konsumen, cenderung semakin besar pula.

b. Motivasi

Setiap orang mempunyai motivasinya sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan konsumsi. Ada

Page 5: Karakteristik Konsumen Indonesia

yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar diperlukan.

Namun ada pula yang membeli barang hanya karena ikut-ikutan orang lain, padahal sebenarnya

ia tidak membutuhkannya. Sebagian yang lain mengkonsumsi barang dan jasa tertentu demi

memperlihatkan status sosialnya atau gengsi. Misalnya seorang remaja yang membeli handphone

keluaran terbaru agar dianggapkeren oleh teman-temannya.

c. Sikap dan kepribadian

Sikap dan kepribadian individu juga mempengaruhi perilaku konsumsinya. Orang hemat

biasanya hanya akan membeli barang-barang yang telah direncanakan, dimana hal ini sangat

berbeda jauh dengan orang boros yang selalu membeli barang yang tidak dibutuhkannya.

2. Faktor eksternal

a. Kebudayaan

Kebudayaan yang terdapat di suatu daerah berpengaruh pada pola konsumsi masyarakatnya. Di

Jepang dan Cina, orang makan menggunakan sumpit. Semantara di negara barat, sendok dan

garpu sering ditemani oleh pisau. Tak heran bila konsumsi sumpit d Jepang dan Cina lebih tinggi

dibandingkan di negara barat. Begitu pula sebaliknya.

b. Status Sosial

Status atau posisi seseorang di dalam masyarakat dengan sendirinya akan membentuk pola

konsumsi orang tersebut. Konsumsi seorang presiden, raja, atau menteri sudah jelas berbeda

dengan konsumsi supir taksi, tukang kayu, atau pengusaha kecil. 

c. Harga Barang

Sudah menjadi hukum ekonomi bahwa harga barang naik, konsumsi akan menurun, dan apabila

harga rendah, konsumsi akan tinggi. Ini juga berlaku untuk tingkat harga barang substitusi. 

Page 6: Karakteristik Konsumen Indonesia

3. Faktor Strategi Marketing

Strategi marketing dalam suatu negara berbeda dengan negara lain karena perbedaan masyarakat

dan pola konsumsi juga sehingga tidak mengherankan bahwa suatu produk laris di suatu negara

tetapi setelah dikenalkan dan dijual ke negara lain tidak mendapatkan respon yang baik dari

masyarakat di negara tersebut.Contohnya konsep marketing dari AS tidak sepenuhnya bisa 

menjelaskan fenomena perilaku konsumen Indonesia. Terbukti, banyak produk yang 

sukses di AS-sebut saja Kodak, Campbell Soup, The Body Shop, Amazon, IBM PC 

dan asuransi jiwa-penjualannya melempem di negeri kita yang memang unik. 

Sebaliknya, produk yang berjaya di Indonesia belum tentu sukses di sana. Ambil 

contoh Nokia 9500, Fuji Film, Extra Joss, Teh Botol, Aqua, fitur SMS, dlsb

Prilaku konsumen secara umum dapat dibagi atas 2 macam dalam memenuhi

kebutuhannya, yaitu:

1.Prilaku konsumen yang rasional

Prilaku ini didasari oleh pertimbangan rasional (nalar) dalam memutuskan untuk mengkonsumsi

suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar pertimbangannya adalah :

a. Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen

Suatu pertimbangan dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang, barang tersebut benar-

benar dapat memenuhi kebutuhan. Semakin lama jangka waktu pemuasannya, maka akan

semakin baik. Misalnya, akan lebih bila kita membeli pakaian yang dapat digunakan dalam

banyak acara daripada membeli pakaian yang hanya digunakan dalam suatu acara.

b. Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen

Butuh tidaknya seseorang akan barang tersebut dapat dilihat dari posisi barang tersebut dalam

Page 7: Karakteristik Konsumen Indonesia

skala prioritas seseorang. Bila membeli barang yang ada di posisi paling atas dalam skala

prioritas, bearti tindakan tersebut merupakan tindakan yang rasional.

c. Mutu produk terjamin

Untuk mengetahui produk tersebut bermutu atau tidak dapat dilihat dari kemasannya apakah

sudah kadar luarsa atau tidak dan terdaftar di Departemen Kesehatan atau tidak untuk produk

makanan. Untuk produk non makanan dapat dilihat pada garansi yang dapat diberikan kepada

konsumennya.

d. Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli

Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai rasional, apabila ada kesuaian antara harga yang

harus kamu bayar dan uang yang dimiliki oleh konsumen.

2.Perilaku konsumen yang tidak rasional

Seorang konsumen dikatakan tidak rasional apabila membeli barang tanpa pertimbangan yang

baik. Misalnya :

a. Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya

Banyak iklan yng menipu atau menyembunyikan informasi. Kalau melihat sebuah iklan dan

keesokan harinya membeli produk yang diiklankan tersebut berarti itu merupakan tindakan yang

irasional karena kualitasnya belum dapat dibuktikan dan akhirnya menimbulkan penyesalan.

b. Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal

Banyak orang yang menganggap bahwa kalau memiliki barang yang memiliki merek terkenal

maka ia akan dianggap hebat. Namun kalau diteliti denagn seksama banyak produk denagn

kualitas yang sama tetapi harganya jauh lebih murah.

c.Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus

Page 8: Karakteristik Konsumen Indonesia

Pikirkanlah tujuan untuk membei barang obral atau barang yang ada bonusnya.apakah barang

tersebut memng dibutuhkan atau hanya untuk mendapatkan harga yang murah atau hadiah yang

ditawarkan produk tersebut.Apabila hanya ingin mengejar obral atau bonusnya maka itu

merupakan tindakan yang irasional dalam ekonomi.

Pada saat Indonesia mengalami krisis ekonomi pada jatuhnya Orde baru ternyata

penjualan mobil, alat-alat rumah tangga, dll ternyata meningkat serta jumlah jamaah haji terus

meningkat tiap tahunnya begitu pula tempat-tempat perbelanjaan seperti swalayan maupun mall

selalu ramai dengan pengunjung yang ingin berbelanja.

Segmen pasar konsumen secara umum dibedakan dalam beberapa segmen pasar yakni segmen

pasar untuk anak-anak, remaja, dewasa. Dimana ketiga segmen tersebut hamper memiliki

kesamaan tetapi para pengusaha atau perusahaan lebih mengfokuskan pada remaja dan dewasa

saja.Perusahaan sering menganggap enteng anak-anak dalam mengidentifikasi produk apa yang

akan dibuat untuk dilempar kepasaran. Hal ini dikarenakan karena anak-anak dianggap tidak dan

belum mempunyai daya beli.Padahal hal ini sangat keliru, anak-anak sangat penting karena

mereka mempunyai uang yang memang ditujukan untuk dibelanjakan, mereka mampu

mempengaruhi berbagai keluaraga dan mereka adalah konsumen masa depan yang harus

“dirawat” sejak dini.Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun

2000, populasi anak usia 0-14 tahun d Indonesia adalah sebesar 64,4 juta jiwa atau setara 30,6%

dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 210,4 juta jiwa.

Satu lagi temuan yang menarik bahwa anak-anak pada usia 7-14 tahun diberi uang saku rata-rata

Rp 1.500 per hari dan uang tersebut 99 % digunakan untuk dibelanjakan keperluan sehingga

diperkirakan dalam satu tahun saja total pengeluaran anak-anak mencapai Rp 1 triliun.Itu hanya

Page 9: Karakteristik Konsumen Indonesia

untuk 6 kota besar di Indonesia. Dari seluruh daerah di Indonesia mencapai Rp 4,4 triliun per

tahun. Suatu angka yang menakjubkan bagi pengeluaran dalam bentuk uang saku bagi anak-

anak.

Dari berbagai analisi diperoleh keinginan anak-anak pada usia 0-7 tahun biasanya

menyukai produk yang memiliki fantasi tetapi yang tidak “memerlukan pemikiran” dan tidak

nyata. Sebagai contoh digunakan tokoh animasi dalam produk anak-anak. Hal ini sangat menarik

perhatian dan menimbulkan rasa keinginan untuk membelinya. Anak-anak sangat dipengaruhi

oleh lingkungan teman sebaya dan klan di berbagai media. Oleh karena itu iklan bagi anak-anak

sering ditayangkan pada hari-hari libur yang umumnya adalah minggu pagi.

Secara umum karakter konsumen di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi 10 karakter

yakni:

1.Berpikir jangka pendek (short term perspective)

Contoh paling mudah adakah banyaknya kredit konsumen di Indonesia dan sulitnya cash flow

rumah tangga yang hanya melakukuan perhitungan kebutuhan jangka pendek., yaitu mudah

mendapatkan dalam waktu singkat.Hal ini juga dipengarihi oleh kondisi ekonomi makro yang

menyebabkan penurunan daya beli masyarakat sehingga konsumen mencari solusi dengan

melakukan kredit atau hal yana lain agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dalam jangka

pendek.

Selain itu konsumen Indonesia selalu membeli barang dengan berdasarkan bajet yang

tersedia.hal ini dapat terlihat dengan konsumen yang selalu barang yang bernilai rendah daripada

barang yang bernilai tinggi meskipun mereka mampu untuk membelinya.

Dampak dari berpikir jangka pendek ini adalah membuat konsumen Indonesia cepat lupa.

Page 10: Karakteristik Konsumen Indonesia

Sebagai contoh, pada masalah maskapai penerbangan yang selalu mengalami

kecelakaan.Namun, konsumen di Indonesia selalu menggunakan maskapai penerbangan tersebut

dikarenakan murahnya tiket yang ditawarkan oleh maskapai tersebut yang tidak dapat dilakukan

oleh maskapai penerbangan lain yang memberikan pelayanan dan jaminan keselamatan yang

kebih menjanjikan.

2. Tidak berencana (dominated by unplanned behavior)

Konsumen Indonesia selalu tidak berencana dari jauh-jauh hari sebelumnya. Sebagai contoh

konsumen yang selalu melakukan impulse buying yakni berbelanja dengan membeli langsung di

tempat.

Hal lain adalah delalu melakukan berbagai kegiatan setelah mendekati waktu yang ditentukan

telah dekat.contohnya pembayaran biaya telepon, listrik, air (PAM) dan biaya pendidikan anak-

anak.

3. Suka Berkumpul (like to socialize)

Budaya konsumen Indonesia adalah kebiasaan berkumpul dengan lingkungan sekitar atau

kemasyarakatannya sangat kental dimana hal ini juga mengakibatkan suburnya bisnis-bisnis

seperti klub-klub atau arena berkumpul di Indonesia.

Contoh paling sederhana adalah dalam acara arisan yang selalu dilakukan oleh para ibu-ibu

rumah tangga serta dalam tempat fitnes center untuk para remaja maupun orang tua yang ingin

berolahraga.

4. Gaptek / Gagap Teknologi (not adaptive to high technology)

Page 11: Karakteristik Konsumen Indonesia

Konsumen Indonesia cenderung tidak mengikuti perkembangan teknologi yang disebabkan oleh

rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia. Memang tidak semua masyarakat Indonesia

gaptek namun secara keseluruhan nagara Indonesia masih tidak tahu penggunaan teknologi.

Menurut hasil riset menunjukkan jumlah pengguna teknologi di Indonesia hanya mencapai 7-8%

saja.Sangat jauh jika dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat yang mencapai

73%.Selain itu, sebagian dari pengguna teknologi di Indonesia yang hanya 7-8% tersebut juga

dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak berproduktif seperti untuk bermain game online, bahkan

untuk mengakses situs-situs porno yang banyak dilakukan oleh para remaja Indonesia pada saat

sekarang ini.

5. Berorientasi pada konteks (context, not content oriented)

Kecanderungan untuk membeli barang dilihat dari merk atau tampilan luarnya sangat melekat

pada konsumen Indonesia. Konsumen Indonesia cenderung lebih suka membaca informasi yang

sederhana, ringan dan mudah dicerna serta dimengerti.

Pendapat tersebut terbukti dengan kurangnya minat baca masyarakat Indonesia terutama literatur

maupun bacaan tentang pengetahuan yang agak susah dimengerti.Selain itu konsumen Indonesia

lebih suka melihat acara di televisi yang kurang bermanfaat seperti acara sinetron, infotanment,

berita krimnal, kuis, dan film dibandingkan dengan tayangan yang memiliki pengetahuan lebih

besar dan bermanfaat.

Sebagai contoh masalah artis sinetron Maia Ahmad yang bertengkar dengan suaminya sangat

diekpos oleh media dan masyarakat.Secara umum konsumen Indonesia lebih melihat isinya atau

bentuk luarnya saja dibandinakan dengan manfaat yang dapat diperolehnya.

Page 12: Karakteristik Konsumen Indonesia

6.Suka barang Luar Negeri

Hal ini sangat dipengaruhi oleh ingin mencari kualitas yang lebih baik.Meskipun produk yang

ingn dibeli lebih mahal dari produk dalam negeri.Ini disebabkan oleh pandangan masyarakat

Indonesia yang selalu menganggap prodik dalam negeri lebih tidak buruk kualitasnya

dibandingkan denagn produk luar negeri yang telah terkenal di dunia sehingga produsen di

Indonesia cenderung membuat produk yang hampir sama merknya. Bahkan ada oknum yang

mengilegalkan produknya dengan menggunakan merk yang sama dengan merk barang luar

negeri yang laris di pasaran Indonesia. kadang konsumen cenderung membeli barang yang tidak

dibutuhkan denagn alasan gengsi, maupun nama produk tersebut yang telah memiliki nama

tersendiri dalam suatu pasaran

7.Beragama(religious)

Konsumen Indonesia memilki kepercayaan yang kuat diman masyarakat Indonesia yang

mayoritas memeluk agama islam yang sangat memperhatikan kehalalan suatu produk yang

mempengaruhi jumlah daya beli masyarakat.Karena masyarakat lebih mengutamakan kehalalan

baik produk makanan, minuman, maupun restoran.

Contoh paling sederhana pada kasus bumbu maskan Ajinomoto yang dianggap mengandung

lemak babi yang mengakibatkan masyarakat islam Indonesia merasa khawatir dan menurunnya

daya beli masyarakat akan bumbu masakan tersebut dan sedikit berdampak pada produk lain

yang sejenis.

Tetapi masyarakat Indonesia dapat dipengaruhi oleh media.Sebagai contoh dengan

menghadirkan tokoh agama yang bersedia mengkonsumsi makan masakan yang diopinikan

haram.

Page 13: Karakteristik Konsumen Indonesia

8. Gengsi (putting prestige as important motive)

Gengsi sangat melekat kuat pada konsumen Indonesia yang selalu ingin menggunakan produk

yangh berkualitas dan bernilai eknomi tinggi.

Menurut Hadi Irawan, sikap gengsi pada seseorang dapat muncul apabila:

1.Konsumen suka bersosialisasi yang mendorong seseorang untuk pamer atau menunjukkan

dirinya lebih hebat dari orang lain.

2.Indonesia masih menganut paham feodal yang mana masih adanya asas stratifikasi dalam

masyarakat sehingga masyarakat masih dibedakan dalam kelas-kelas sosial yang berbeda.

3.Masyarakat Indonesia masih menilai kesuksesan seseorang dari jabatan maupun barang yang

dimiliki.sehingga wajar bagi seseorang yang telah memiliki atribut-atribut kesuksesan seperti

mobil, laptop, rumah ,kredit card, dll telah dianggap sukses dalam hidupnya.

9.Budaya lokal (strong in subculture)

Etnis, fanatisme dan kebiasaan suatu daerah sangat berbeda dengan daerah lain yang juga

membuat selera konsumennya berbeda.Sebagai contoh pada masyarakat Padang yang biasa

mengkonsumsi makanan yang pedas maka tidak cocok dengan masakan jawa yang cenderung

manis.

Oleh karena itu tidak semua merek dalam suatu negara dapat menguasai pemasaran dalam semua

wilayah Indonesia sebab beragamnya budaya dan etnis di Indonesia.

10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment) 

Masalah lingkungan merupakan masalah yang terus berkembang saat ini. Banyak produk yang

memposisikan produknya sebagai produk ramah lingkungan tetapi bukti di lapangan hal ini tidak

Page 14: Karakteristik Konsumen Indonesia

efektif.Masyarakat Indonesia selalu memposisikan masalah lingkungan pada urutan terbawah.

Berbeda dengan luar negeri yang memposisikan masalah lingkungan di posisi paling teratas

karena akibat yang ditimbulkan sangat beragam.

Jadi, itulah kesepuluh karakteristik konsumen Indonesia yang jika dicermati juga sangat

dipengaruhi masalah perkembangan teknologi yang semakin lama semakin berkembang dengan

pesat.

Sumber :

Irawan, Handi. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan.Jakarta :Elex Media Komputindo, 2004.

www.markplusnco.com diakses pada tanggal 24 November 2007

www.beyblog.syafaatadvertising.net dakses pada tanggal 24 November 2007

www.karakteristikkonsumenIndonesia diakses pada tanggal 25 November 2007

Page 15: Karakteristik Konsumen Indonesia

NAMA : NOVIA ARIMI

NPM :15211232

KELAS : 3EA27