jenis dan karakteristik pertanian di indonesia

14
JENIS DAN KARAKTERISTIK PERT ANIAN DI INDONESIA OLEH:  Arssya Khoirunnisa   Bella Fitria   Dita Yuliana F  ! Shi""i# Ar Ro$a# L  Ninin Karti%a &l'a Kelas : (I IPA ) S!AN ) SAN*ATTA &TARA

Upload: ulfa-kartika

Post on 13-Oct-2015

576 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

JENIS DAN KARAKTERISTIK PERTANIAN DI INDONESIA

JENIS DAN KARAKTERISTIK PERTANIAN DI INDONESIAOLEH: Arssya Khoirunnisa Bella Fitria Dita Yuliana F. M. Shiddiq Ar Rozaq L. Ninin Kartika UlfaKelas : XI IPA 1SMAN 1 SANGATTA UTARA

Definisi pertanianDalam arti yang sempit pertanian adalah suatu kegiatan bercocok tanam.Dalam arti yang luas pertanian adalah segala kegiatan manusia yang meliputi kegiatan bercocok tanam, perikanan, peternakan dan kehutanan.

Lanjutan..Pertanian rakyat adalah suatu sistem pertanian yang dikelola oleh rakyat pada lahan / tanah garapan seseorang untuk memenuhi kebutuhan makanan / pangan dalam negeri. Indonesia adalah negara agraris di mana sebagian besar masyarakatnya hidup dari mata pencaharian sebagai petani yang bercocok tanam atau bertani.

Karakteristik pertanian di IndonesiaA. Pertanian Sawah Sawah adalah bentuk pertanian lahan basah karena menggunakan banyak air dalam kegiatan pertaniannya terutama pada awal kegiatan penanaman. Macam-macam sawah di Indonesia : Sawah Irigasi, adalah sawah dengan pengairan yang teratur Sawah Lebak, adalah sawah yang terletak pada dataran banjir Sawah Tadah hujan, adalah sawah yang pengairannya dari air hujan Sawah Pasang Surut, adalah sawah yang terletak di muara sungai/tepi pantai.

B. Pertanian Tegalan

Tegalan adalah lahan kering yang ditanami dengan tanaman musiman atau tahunan, seperti padi ladang, palawija, dan holtikultura. Tegalan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah.Tegalan sangat tergantung pada turunnya air hujan. Tegalan biasanya diusahakan pada daerah yang belum mengenal sistem irigasi atau daerah yang tidak memungkinkan dibangun saluran irigasi. Permukaan tanah tegalan tidak selalu datar. Pada musim kemarau keadaan tanahnya terlalu kering sehingga tidak ditanami.

Lanjutan...........Tanaman utama di lahan tegalan adalah jagung, ketela pohon, kedelai, kacang tanah, dan jenis kacang-kacangan untuk sayur. Tanaman padi yang ditanam pada tegalan hanya panen sekali dalam satu tahun dan disebut padi gogo. Selain itu tanah tegalan dapat ditanami kelapa, buah-buahan, bambu, dan pohon untuk kayu bakar. Cara bertani di lahan tegalan menggunakan sistem tumpangsari, yaitu dalam sebidang lahan pertanian ditanami bermacam-macam tanaman. Sistem tumpangsari sangat menguntungkan karena dapat mencegah terjadinya kegagalan panen.

C. Pertanian Ladang Berpindah

Ladang Berpindah adalah kegiatan pertanian yang dilakukan dengan cara berpindah-pindah tempat. Ladang dibuat dengan cara membuka hutan atau semak belukar. Pohon atau semak yang telah ditebang/dibabat setelah kering kemudian dibakar. Setelah hujan tiba, ladang kemudian ditanami dan ditunggu sampai panen tiba. Setelah ditanami 3 4 kali, lahan kemudian ditinggalkan karena sudah tidak subur lagi. Kejadian ini berlangsung terus menerus, setelah jangka waktu 10 - 20 tahun, para petani ladang kembali lagi ke ladang yang pertama kali mereka buka.

Lanjutan.........Sistem ladang berpindah ini dapat mengakibatkan dampak negatif, diantaranya : Mengurangi luas hutan Kerusakan hutan, Tanah menjadi tandus / lahan kritis Tanah mudah tererosi, Kebakaran hutan, Pencemaran udara. Banjir

D. Pertanian Pekarangan

Pekarangan adalah bentuk pertanian dengan memanfaatkan pekarangan/ halaman sekitar rumah. Biasanya lahan pertanian pekarangan diberi batas/pagar. Jenis tanaman yang diusahakan pada lahan ini antara lain jagung, kedelai, kacang tanah, sayur-sayuran, kelapa dan buah-buahan.

CIRI-CIRI PERTANIAN DI INDONESIAPertanian tropika

Sebagian besar daerah di Indonesia berada di dekat katulistiwayang berarti merupakan daerah tropika. Dengan demikian jenis tanaman, hewan, perikanan, dan hutan sangat dipengaruhi oleh iklim tropis (pertanian tropika). Di samping itu ada pengaruh lain yang menentukan corak pertanian kita yaitu bentuk negara berkepulauan dan topografinya yang bergunung-gunung. Letaknya yang di antara Benua Asia dan Australia serta antara Lautan Hindia dan Pasifik, memberikan pengaruh pada suhu udara, arah angin yang berakibat adanya perbedaan iklim di Indonesia, sehingga menimbulkan ciri pertanian Indonesia merupakan kelengkapan ciri-ciri pertanian yang lain.

2. Pertanian dataran tinggi dan rendahIndonesia merupakan daerah volkano (memilikibanyak gunung), sehingga memungkinkan mempunyai daerah yang mempunyai ketinggian dan dataran rendah. Dataran tinggi mempunyai iklim dingin, sehingga bisa ditanami tanaman beriklim subtropis.

3. Pertanian iklim basah (Indonesia barat) dan pertanian iklim kering (Indonesia timur).Indonesia bagian barat yang (Sumatra, Kalimantan, Jawa, sebagianSulawesi) mempunyai iklim basah : banyak hujan, sedangkan bagian Indonesia lain terutama Indonesia bagian timur (NTB, NTT, Maluku) iklimnya kering.

4. Adanya hutan tropika dan padang rumput.Karena iklimnya basah dan berada di daerah tropika maka banyak hujan terbentuk hutan tropika, sedangkan di daerah kering tumbuh padang rumput.5. Perikanan darat dan laut. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau, sehingga daerahnya terdiri dari darat dan perairan. Keadaan ini memungkinkan terdapatnya perikanan darat dan laut.6. Pertanian di Jawa dan Luar Jawa.Daerah Jawa dan luar Jawa mempunyai spesifikasi yang berbedaJawa umumnya : tanah subur, penduduk padatluar Jawa umumnya : tanah kurang subur, penduduk jarangmempengaruhi corak pertanian: pertanian di jawa umumnya merupakan tanaman bahan pangan, berskala kecil, sedangkan pertanian di luar jawa umumnya perupakan perkebunan, kehutanan, berskala lebih luas.

7. Pertanian rawa, pertanian darat/kering, pertanian beririgasi/basahDaratan Indonesia terbagi menjadi : tanah rawa yaitu lahan yang tergenang sepanjang masa, lahan kering yaitu lahan yang tidak mendapat air irigasi, dan pertanian basah yaitu lahan yang beririgasi.

8. Pertanian / tanah sawah beririgasi, tadah hujan, sawah lebak, sawah pasang surutPenggolongan ini adalah penggolongan lahan yang ditanami padi. Sawah yang beririgasi bersumberkan bendung sungai, dam/waduk, mata air, dll. Berdasarkan fasilitas teknisnya dibagi menjadi irigasi teknis, setengah teknis, dan sederhana. Lahan/sawah tadah hujan sebenarnya juga mempunyai saluran irigasi tetapi sumber airnya berasal dari air hujan. Sawah lebak mendapat air terus menerus sepanjang masa. Sawah pasang surut mendapat air dari air sungai yang pasang karena air laut yang sedang pasang, sering juga terdapat saluran irigasi.

TERIMA KASIHSAMPAI JUMPA DILAIN KESEMPATAN