karakteristik bahan beton

Upload: hendri-ardyanto-w

Post on 19-Jul-2015

205 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

SELAMAT PAGI

KARAKTERISTIK BAHAN CAMPURAN BETONOleh: A. SUBAGDJA, MT PELATIHAN QUALITY CONTROL OF CIVIL WORKBandung, September 2006

PT DUA DAENG BERSAUDARADENGAN

LABORATORIUM UJI BAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL - POLBAN

KEYPOINTPORTLAND CEMENT (PC) AGREGAT AIR ADMIXTURE DAN ADDITIVE

I. SEMEN

Sebagai Bahan Pengikat;FUNGSI

Sifat-sifat Adhesive dan cohesive semen akan mampu mengikat fragmenfragmen mineral menjadi suatu kesatuan yang kompak Semen Portland (type I s/d V);

JENIS

Semen Portland Pozoland (SPP); Semen Pozolan Kapur (SPK); DLL

TYPE SEMEN PORTLANDTYPE I II III IV V PEMAKAIAN DAN SIFAT

Pembuatan beton biasa Tidak tahan terhadap serangan sulfat Panas hidrasi lebih rendah dari panas hidrasi semen biasa Tahan terhadap serangan sulfat kadar sedang Sifat pengerasan lebih cepat Kekuatan awal tinggi Panas hidrasi rendah Kekuatan awal rendah Tahan terhadap sulfat dalam konsentrasi tinggi

BEBERAPA SIFAT FISIK SEMEN PORTLAND

Menunjukkan perubahan beton dari kondisi plastis menjadi kaku;SETTING (PENGIKAT AN)

Setting disebabkan oleh proses hidrasi semen; Proses setting disertai oleh perubahan suhu pasta semen; INITIAL SETTING (pengikatan awal), ditandai dengan kenaikan suhu secara cepat; FINAL SETTING (pengikatan akhir), merupakan saat terjadinya suhu puncak

BEBERAPA SIFAT FISIK SEMEN PORTLAND

Berpengaruh terhadap: laju hidrasi dan perkembangan kekuatan.FINENESS(KEHALUSAN)

Partikel yang lebih kasar akan menghasilkan laju hidrasi dan perkembangan kekuatan yang lambat; Semen yang lebih halus dapat mengurangi BLEEDING campuran beton; Semen yang lebih halus meningkatkan WORKABILITY (derajat pengerjaan.

BEBERAPA SIFAT FISIK SEMEN PORTLAND

STRENGTH(KEKUATAN)

Diketahui melalui pemeriksaan mortar; Dipengaruhi oleh sifat-sifat adhesive dan cohesive semen

TABEL 1.1. PEMAKAIAN TYPE PC DAN PPCJENIS KONSTRUKSI IPerumahan Bangunan Gedung Bendungan Irigasi Primer Irigasi Sekunder Jalan Jembatan Fly Over Jalan Kereta api Pelabuhan Laut Pelabuhan Udara Listrik Mikro Hidro x x x x x x x x x x x

TYPE PC (SEMEN PORTLAND) IIx x x x x

IIIx x x x -

IV-

Vx -

PPC (SPP)x x x x x x x -

PENYIMPANAN SEMEN PORTLAND Disimpan diruangan kering dan tertutup rapat; Ditumpuk maksimum 10 zak, dg jarak minimum dari lantai 0,3 m;PENYIMPANAN

Waktu penimbunan tidak terlalu lama (maksimum 2 bulan); Dipilah berdasrkan merk pabrik dan disusun atasdasar waktu pengiriman; Apabila digunakan semen curah, suhu harus kurang dari 700C

II. AGREGAT

Sebagai Bahan Pengisi (65-75% volume beton);FUNGSI

Karakter agregat sangat menentukan kualitas akhir dari beton yang dibuat Asal (alam dan buatan); Susunan Gradasi (kasar seragam, halus seragam, celah, dan continyu/ baik);

JENIS

Susunan kumpulan butir (halus dan kasar); Beratnya (ringan, normal, dan berat)

AGREGAT

JENIS SESUAI SPEK

Agregat Halus ---- 4,75 mm 0,075 mm Agregat Kasar ---- > 4,75 mm

ADUKAN BETON KOMPAK DAN PADAT

Dibutuhkan suatu proporsi yang baik (optimal) untuk bisa saling mengisi antara Agregat Halus dengan Agregat Kasar.

TYPE GRADASI AGREGAT

Gradasi Kasar Seragam

Gradasi Halus Seragam

Gradasi Celah

Gradasi menerus/ kontinyu (gradasi baik)

IIA. AGREGAT HALUSPENGERTIAN Ukuran butir maksimum 5 mm (SK SNI S-04-1989 F) Ukuran butir maksimum 4,75 mm (ASTM C.33) PERSYARATAN (SK SNI S-04-1989 F) a) Terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, dengan indeks kekerasan 2,2; b) Harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan; c) Sifat kekal, apabila diuji dengan garam sulfat sbb: Digunakan Natrium Sulfat, yg hancur maks. 12% Digunakan Magnesium Sulfat, yg hancur maks. 10%

IIA. AGREGAT HALUS (lanjutan)PERSYARATAN (lanjutan) d) Kandungan Lumpur Maksimum 5%: Lumpur = Butir Lolos 0,06 mm (SK SNI S-04-1989 F) Lumpur = Butir Lolos 0,075 mm (ASTM C.33) e) Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu banyak: Direndam larutan 35 NaOH, harus lebih muda atau sama degan warna pembanding. Minimum 95%, dibanding kuat tekan mortar standar f) Untuk beton dengan tingkat keawetan tinggi, reaksi Agregat halus terhadap alkali harus negatif. g) Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton, kecuali ada petunjuk dari lab. Yang diakui

IIA. AGREGAT HALUS (lanjutan)PERSYARATAN (lanjutan) h) Gradasi: Modulus Kehalusan (Fineness Modulus/FM) 1,5 3,8 (SK SNI S-04-1989 F) 2,3 3,1 (ASTM C.33) Harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya Susunan butir, harus memenuhi salah satu zona: 1, 2, 3, atau 4 (SKBI/ BS.882), dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Sisa di atas ayakan 4,8 mm, maks. 2% berat; Sisa di atas ayakan 1,2 mm, maks. 10% berat: Sisa di atas ayakan 0,3 mm, maks. 15% berat

IIA. AGREGAT HALUS (lanjutan)Tabel 2a.1 Persyaratan Susunan Butir BS.882 & ASTM C.33

IIA. AGREGAT HALUS (lanjutan)Tabel 2a.2 Persyaratan Susunan Butir U.S. Bureau

IIA.Tabel 2a.3 Opening Sieve Sizes Standard

AGREGAT HALUS (lanjutan)

IIA. AGREGAT HALUS (lanjutan)Tabel 2a.4 Contoh Perhitungan Analisa Ayak dan FM

IIB. AGREGAT KASAR (lanjutan)PENGERTIAN Ukuran butir 5 mm 40 mm (SK SNI S-04-1989 F) Ukuran butir > 4,75 mm (ASTM C.33) Maksimum butir tergantung dari pemakaian. PERSYARATAN (SK SNI S-04-1989 F) a) Terdiri dari butir-butir yang keras, kadar bagian lemah jika digores batang tembaga, maks. 5% dan jika diuji dengan metoda lain serti tabel 2b.1; b) Jumlah butir pipih dan panjang, maksimum 20%; c) Tidak boleh mengandung zat-zat yang merusak beton, seperti zat reaktif alkali; d) Tidak boleh mengadung lumpur (butir lolos 0,06 mm atau 0,075 mm), maksimum 1%, jika lebih dicuci;

IIB. AGREGAT KASAR (lanjutan)PERSYARATAN (SK SNI S-04-1989 F) e) Sifat kekal, apabila diuji dengan garam sulfat sbb: Digunakan Natrium Sulfat, yg hancur maks. 12% Digunakan Magnesium Sulfat, yg hancur maks. 10% Tabel 2b.1 Persyaratan Berbagai Kekuatan Agregat (SNI)

IIB. AGREGAT KASAR (lanjutan)PERSYARATAN (lanjutan) f) Gradasi: Modulus Kehalusan (Fineness Modulus/FM) 6 7,1 (SK SNI S-04-1989 F) Harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya Susunan butir, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Sisa di atas ayakan 38 mm, maks. 0% berat; Sisa di atas ayakan 4,8 mm, 90%-98% berat: Selisih antara sisa kumulatif, di atas dua ayakan berurutan , maks. 60% dan minimum 10%.

IIB. AGREGAT KASAR (lanjutan)PERSYARATAN (lanjutan) g) Maksimum Butir: Pemakaian agregat kasar dg ukuran maksimum 25 m, menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik dalam produksi beton. Disamping itu, untuk keperluan praktis pelaksanaan struktur beton bertulang, ukuran maksimum agregat kasar masih perlu dibatasi sehingga tidak melebihi: jarak bersih minimum antar batang tulangan atau berkas tulangan beton, atau 1/5 jarak terkecil antara bidang tepi dari cetakan beton, atau 1/3 dari tebal pelat beton yang akan dibuat.

IIB. AGREGAT KASAR (lanjutan)Tabel 2b.2 Maks. Butir Vs Kekuatan beton dg variasi semen

IIB. AGREGAT KASAR (lanjutan)Tabel 2b.3 Persyaratan Susunan Butir Agg. Kasar BS.882

IIB. AGREGAT KASAR (lanjutan)Tabel 2b.4 Persyaratan Susunan Butir Agg. Kasar ASTM C.33

IIB. AGREGAT KASAR (lanjutan)Tabel 2b.5 Persyaratan Susunan Butir Agg. Kasar All in BS.882

IIB. AGREGAT KASAR (lanjutan)Tabel 2b.6 Persyaratan Susunan Butir Agg. Kasar All in Road Note 4 untuk maksimum Butir 19 mm

IIC. BEBERAPA ALAT UJI MUTU AGREGATSAMPLING AGREGAT

IIC. BEBERAPA ALAT UJI MUTU AGREGATAYAKAN UNTUK PEMERIKSAAN GRADASI

IIC. BEBERAPA ALAT UJI MUTU AGREGATALAT UJI BERAT JENIS AGREGAT KASAR

III. A I RI. JENIS, dapat berasal dari:Air Tanah/Sumur, PDAM, Sungai, dll

II. PARAMETER YANG DI UJI, antara lain:a) b)

Fisik (Perbandingan kekuatan tekan) Kimia (Kandungan bahan pengotor al: lumpur, bahan yang dapat larut spt. Asam & organik, khlorida) Air harus bersih. % Cl thd. Berat semen: Beton Pratekan (0,06), Beton tdk dilindungi dr. kelembaban (0,15), Beton dilindungi (1,0), Beton Umum (0,30) Air dari sumber yang sama, dengan perbandingan kekuatan tekan tidak kurang dari 90%.

III. PERSYARATAN, Menurut ACI 318:a) b)

c)

IV.

ADMIXTURE DAN ADDITIVEDalam teknologi beton modern, adanya admixture dan additive sebagai bahan tambahan campuran beton ternyata telah berhasil meningkatkan kinerja (performance) hampir disemua aspek.

UMUM

JENIS

Admixture Adalah bahan tambahan campuran beton yang ditambahkan pada saat pengadukan beton, dan sering dicampurkan bersama dengan air untuk mendapatkan sifat tertentu dari betonnya. Additive Adalah bahan tambahan berupa butiran halus dan sebagian berupa mineral yang bersifat cementitious.

III.

ADMIXTURE DAN ADDITIVEAbu Terbang (Fly Ash); Abu Slag Besi (Iron Blast Furnace Slag); Mikrosilika (Silicafume), dll

JENIS ADDITIVE

Type A (Water Reducer/ Superlasticizer); Type B (Retarder);JENIS ADMIXTURE ASTM c.494

Type C (Accelerator); Type D (Water Reducer-Retarder); Type E (Water Reducer-Accelerator); Type F (HRWR); Type G (HRWRR).

PERLU DIPIKIRKANBAGAIMANA MERANCANG KOMPOSISI BAHAN TERSEBUT AGAR MEMENUHI TARGET KARAKTER BETON YANG DIINGINKAN?

TERIMA KASIHSELAMAT SIANG