kebutuhan bahan rekayasa beton

38
Kebutuhan Bahan Ade Nova Andrian Muhammad R. Candra Riswanto Ciasinta Anggy T. Fadhdhal Azhar Hermanto Warlos S. Ishfahani Dabigie Katrin Puspita D. Kevin Hutama S. Mauas Marito G. Kelompok 1

Upload: jonnyoo

Post on 16-Sep-2015

256 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Pencampuran Bahan (Pengadukan)

Kebutuhan BahanAde NovaAndrian Muhammad R.Candra RiswantoCiasinta Anggy T.Fadhdhal AzharHermanto Warlos S.Ishfahani DabigieKatrin Puspita D.Kevin Hutama S.Mauas Marito G.Kelompok 1Latar BelakangKekuatan beton bergantung pada sifat bahan-bahan penyusunnya. Pengujian pada bahan penyusun seperti semen, agregat halus, dan agregat kasar mempengaruhi kualitas beton yang dihasilkan.Pengujian yang dilakukan diantaranya :Berat Jenis SemenSampling AgregatBerat Jenis AggregatedBobot Isi Agregat Analisa AyakKadar Organik AgregatKadar Lumpur AgregatAbrasiKekerasan 400 kNTujuanTujuan melakukan pengujian ini adalah untuk mendapatkan kualitas bahan yang sesuai dengan spesifikasi, sehingga kualitas beton yang diinginkan tercapai.

Peralatan Utama1. Berat Isi Semen

a. Labu le chatelier

b. Corong kaca

c. Thermometer

d. Air Hygrometer

e. Spatula

f. TimbanganPerencanaan Campuran BetonLatar BelakangTujuanPeralatan Utama Yang DiguakanProsedur PengujianData Pengujian Dan AnaliasaMetoda Dan SpesifikasiKesimpulanNoJenis PengujianMetode PengujianSpesifikasi TeknisIII1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.Aggregat KasarSampling Agregat

Berat Jenis

Bobot Isi

Analisa Ayak

Kadar Lumpur

Abrasi

Kekerasan 400 kN

1. SNI 03-6889-2002 SNI 13-6717-20022. ASTMC.127-1993 SNI 03-1969-19903. ASTMC2 9/C29M09 SNI 03 4804 19984. ASTM C.136-96 BS 410-1986 5. SNI 03-4142-1996 ASTM C. 33-2001

6. SNI 03-2417-1991 ASTM D.75-2001 SNI 03-6889-2002,7. BS 812: PART 110:1990

SK SNI S-04-2417-1989-FSK SNI S-04-2417-1989-F6. SK SNI S-04-2417-1989-F

`Jenis PengujianMetode PengujianSpesifikasi TeknisI1.SemenBerat JenisSNI 15-7064-2004ASTM C.150ASTM C.188-89II.1.

2.

3.

4.

5.

6.Aggregat HalusSampling Agregat

Berat Jenis

Bobot Isi

Analisa Ayak

Kadar Organik

Kadar Lumpur1. SNI 03-6889-2002 SNI 13-6717-20022. ASTM C.128-1993 SNI 03-1970-19903.ASTM C29/C29M 09 SNI 03-4804-19984. ASTM C.136-96 BS 410-1986 5. ASTM C-40-70-79 SNI 03-2816-19926. SNI 03-4142-1996 ASTM C. 33-2001

5. PBI 1971 N.I 2

SK SNI S-04-2417-1989-FSK SNI S-04-2417-1989-FMetoda Dan Spesifikasi2. Sampling

a. Splitter

b. Ember

c. Sekop

d. Cawan7. Kadar Lumpur AgregatSiapkan alat dan bahan. Lalu sampling dengan metode spliterTimbang agregat halus kering oven (W1) hasil samplingMasukan agregat pada ember,lalu memasukan air sampai agregat tersebut terendam.Aduk agregat,lalu tuangkan suspensi kedalam susunan ayakan no.16 dan mesh 200Bilas agregat yang tertahan di atas susunan ayakan no.16 dan mesh 200 sampai tidak ada lagi yang lolos dari ayakan #200, setelah itu memasukannya ke dalam cawan.Keringkan dalam oven dengan suhu110C selama 24 jam sampai mencapai kondisi berat tetap.Timbang berat kering oven agregat (W2)Hitung kadar lumpurnyaSK SNI S-04-2417-1989-F, agregat halus kadar lumpurnya < 5 % dan syarat agregat kasar dalam penggunaan beton kadar lumpurnya < 1 %.Prosedur Pengujian8. AbrasiAyak agregat kasar dengan urutan 9,5 mm, 6,3 mm dan 4,75 mm dancuci benda uji, lalu oven 24 jamTimbang benda uji atau agregat sesuai dengan gradasinya kemudian hitung jumlah total berat benda uji (w1)

Masukkan benda uji dan bola baja sesuai kebutuhan kedalam mesin los angeles.Putar mesin los angeles dengan kecepatan 30-33 rpm

Keluarkan benda uji dari mesin dan letakkan dalam pan yang sudah disediakan.

Saring benda uji dengan ayakan no 12 (1,7 mm) dan bersihkan menggunakan air, lalu oven selama 24 jam hingga berat tetap

Timbang benda uji hingga mendapatkan w2

SK SNI S-04-1989-F, nilai abrasi LA untuk beton mutu B0-B1 disyaratkan 40% - 50%, K125-K225 disyaratkan 27%-40% dan mutu >K-225 disyaratkan