material beton sebagai bahan bangunan3

Upload: yanti-papua

Post on 16-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

r

TRANSCRIPT

  • AR-2221

    STRUKTUR,

    KONSTRUKSI,

    DAN BAHAN

    5/8/2012 1

    MATERIAL BETON

    SEBAGAI BAHAN

    BANGUNAN

  • Beton adalah material buatan atau artifisial (berbeda dengan kayu, dan baja), yang terdiri dari beberapa campuran:

    1. Semen

    2. Air

    3. Agregat (kerikil) kasar dan halus.

    4. zat aditif jika diperlukan

    5/8/2012 2

    KOMPONEN BETON

  • Material-material ini dicampur dan diaduk dengan jumlah dan rasio tertentu sehingga mudah dipindahkan, ditempatkan

    (dituang), dipadatkan (compact), dan dibentuk (finish), dan

    campuran material tersebut akan mengeras dan

    menghasilkan produk yang kuat dan tahan lama.

    Jumlah dari masing-masing bahan yang dicampurkan (semen, air, agregat, dll) akan mempengaruhi properti dari beton yang

    dihasilkan

    5/8/2012 3

    KOMPONEN BETON

  • Kekuatanya t inggi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan struktur seperti beton mutu K-225,K-250,K-350 dan seterusnya.

    Mudah dibentuk menggunakan bekisting sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan.

    Tahan terhadap temperatur t inggi jadi aman j ika terjadi kebakaran gedung, atau setidaknya masih memberikan kesempatan kepada penghuni pada saat bencana terjadi .

    Biaya pemeliharaan rendah karena setelah mengeras menjadi batu, asalkan besi tulangan berada pada posisi yang baik didalam beton maka kemungkinan terjadinya karat dapat dikurangi.

    Lebih murah j ika dibandingkan dengan baja Mempunyai kuat tekan yang tinggi . Mudah didapat bahan bakunya, karena Indonesia merupakan negara

    yang kaya akan sumber daya alam misalnya pasir beton dapat ditemukan di pegunungan maupun didasar lautan

    Mempunyai tekstur yang terl ihat alami sebagai batuan sehingga dapat difungsikan sebagai bagian dari seni arsitektur

    Umurnya tahan lama

    5/8/2012 4

    KELEBIHAN BETON

  • Beton termasuk material yang mempunyai Berat jenis 2400 kh/cm2.

    Kuat tarik kecil (9%-15%) dari kuat tekan

    Menuntut ketelitian yang tinggi dalam pelaksanaanya

    Agar struktur beton bertulang dapat berfungsi dengan baik maka perlu dilakukan perhitungan struktur dengan benar sehingga tercipta bangunan yang kuat dan ekonomis, secara garis besar perhitungan struktur beton dapat dibedakan menjadi:

    1. Perhitungan pondasi

    2. Perhitungan kolom beton

    3. Perhitungan balok beton

    4. Perhitungan plat lantai beton

    5. Dan bagian struktur lainya menyesuaikan kebutuhan struktur

    5/8/2012 5

    KEKURANGAN BETON

  • Kuat tekan beton, yaitu kemampuan beton untuk menerima gaya tekan per satuan luas dan dinyatakan dengan Mpa atau

    N/mm2

    Kemudahan pengerjaan, kemudahan pengerjaan beton juga merupakan karakteristik utama yang juga dipertimbangkan

    sebagai material struktur bangunan. Walaupun suatu struktur

    beton dirancang agar mempunyai kuat tekan yang tinggi,

    rancangan tersebut juga harus dapat diimplementasikan di

    lapangan.

    Rangkak dan susut

    5/8/2012 6

    SIFAT DAN KARAKTERISTIK BETON

  • Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibanding kuat tariknya, dan beton merupakan bahan berifat getas. Nilai kuat tariknya

    hanya berkisar 9% - 15% saja dari kuat tekannya.

    Pada struktur bangunan, umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja sebagai bahan yang dapat bekerja sama

    dan mampu membantu kelemahannya, terutama pada bagian

    yang menahan tarik.

    Umumnya, campuran beton memenuhi rasio sebagai berikut: 11% Semen Portland

    41% Agregat kasar

    26% Agregat halus

    16% Air

    5/8/2012 7

    SIFAT DAN KARAKTERISTIK BETON

  • Kualitas pasta semen, yaitu campuran antara semen dan air

    Kualitas agregat, yaitu kerikil dan pasir

    Kekuatan lekatan antara pasta semen dengan agregat

    5/8/2012 8

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    KEKUATAN BETON

  • Pasta semen : 22% - 34% dari volume total beton

    Volume absolute semen : 7% - 14% dari air

    yang sebanyak 15 - 20%

    Agregat : 66% - 78%

    5/8/2012 9

    KOMPOSISI DAN CAMPURAN BETON

  • 5/8/2012 10

    KEKUATAN BETON DAN RASIO

    AIR- SEMEN

  • SEMEN

    Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabil itas beton juga akanmeningkat. Semen (bersama dengan air) akan membentuk pasta yang akan mengika tagregat mulai dari yang paling besar (kasar) sampai yang paling halus.

    AIR

    Sebaliknya, penambahan air justru akanmengurangi kekuatan beton. Air cukup digunakan untuk melarutkan semen. Air juga yang membuat adukan menjadi kohesif,dan mudah dikerjakan (workable).

    RASIO AIR-SEMEN

    Biasa disebut dengan w/c ratio alias water to cement ratio

    Jika w/c ratio semakin besar, kekuatan dan daya tahan beton menjadi berkurang. Pada l ingkungan ter tentu,rasio air -semen ini dibatasi maksimal 0.40-0.50 tergantung sifat korosif atau kadar sulfat

    yang ada di l ingkungan tersebut

    5/8/2012 11

    KOMPOSISI DAN CAMPURAN BETON

  • Tabel mutu beton per 1m3 beton

    5/8/2012 12

    MUTU BETON

  • 5/8/2012 13

    KEKUATAN BETON TERHADAP WAKTU

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah :

    1. Pengaruh cuaca berupa pengembangan dan penyusutan yan

    g diakibatkan oleh pergantian panas dan dingin.

    2. Daya perusak kimiawi, seperti air laut (garam), asam sulfat,

    alkali, limbah, dan lain-lain.

    3. Daya tahan terhadap aus (abrasi) yang disebabkan ole

    gesekan orang berjalankaki, lalu lintas, gerakan ombak,

    dan lain-lain.

    5/8/2012 14

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

    KEKUATAN BETON

  • Ditinjau dari aksinya,zat yang berpengaruh buruk tersebut

    pada beton dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

    1. Zat yang mengganggu proses hidrasi semen

    2. Zat yang melapisi agregat sehingga mengganggu

    terbentuknya lekatan yang baik antara agregat dan pasta

    semen.

    3. Butiran-butiran yang kurang tahan cuaca, yang bersifat

    lemah dan menimbulkanreaksi kimia antara agregat dan

    pastanya.

    Zat-zat pengganggu ini dapat berupa kendungan organik,

    lempung, atau bahan-bahanhalus lainnya, misalnya silt atau

    debu pecahan batu, garam, shale lempung, kayu,arang, pyrites,

    (tanah tambang yang mengandung belerang), dan lain-lain

    5/8/2012 15

    ZAT PENGGANGGU KEKUATAN BETON

  • Hal-hal penting yang berkaitan dengan sifat -sifat beton segar,

    yaitu:

    1. Kemudahan pengerjaan (workabil ity) Sifat ini merupakan ukuran dari t ingkat kemudahan adukan untuk diaduk, diangkut, dituang dan dipadatkan.

    Unsur-unsur yang mempengaruhi sifat kemudahan pengerjaan beton segar:

    a. Jumlah air yang dipakai dalam campuran adukan beton. Makin banyak air yang dipakai makin mudah beton segar dikerjakan.

    b. Penambahan semen kedalam campuran karena pasti diikuti dengan bertambahnya air campuran untuk memperoleh nilai fas tetap.

    c. Gradasi campuran pasir dan kerikil .

    d. Pemakaian butir maksimum kerikil yang dipakai.

    e. Pemakaian butir -butir batuan yang bulat

    f . Cara pemadatan adukan beton menentukan sifat pengerjaan yang berbeda.

    5/8/2012 16

    BETON SEGAR

  • 2. Pemisahan kerikil. Kecenderungan butir-butir kerikil untuk memisahkan diri dari campuran adukanbeton disebut segregation . Kecenderungan pemisahan kerikil ini diperbesar dengan:

    a. Campuran yang kurus (kurang semen).

    b. terlalu banyak air.

    c. Semakin besar butir kerikil.

    d. Semakin kasar permukaan kerikil.

    Pemisahan kerikil dari adukan beton berakibat kurang baik terhadap betonnya setelah mengeras.

    Untuk mengurangi kecenderungan pemisahan kerikil tersebut maka diusahakan hal-hal sebagai berikut:

    5/8/2012 17

    BETON SEGAR

  • Lanjutan:

    1. Air yang diberikan sesedikit mungkin

    2. Adukan beton jangan dijatuhkan dengan ketinggian terlalu

    besar.

    3. Cara pengangkutan, penuangan maupun pemadatan harus

    mengikuti cara- cara yang betuL.

    5/8/2012 18

    BETON SEGAR

  • 3. Pemisahan air. Kecenderungan air campuran untuk naik ke

    atas (memisahkan diri) pada beton segar yang baru

    saja dipadatkan disebut bleeding .

    Pemisahan air dapat dikurangi dengan cara-cara berikut:

    a. Memberi lebih banyak semen.

    b. Menggunakan air sesedikit mungkin.

    c. Menggunakan pasir lebih banyak

    5/8/2012 19

    BETON SEGAR

  • 5/8/2012 20

    BETON SEGAR

  • 1. Sifat mekanis beton keras diklasifikasikan:

    Sifat jangka pendek atau sesaat, yang terdiri dari:

    Kekuatan tekan

    Kuat tekan beton dipengaruhi oleh:

    1. Perbandingan airsemen dan tingkat pemadatannya.

    2. Jenis semen dan kualitasnya (mempengaruhi kekuatan rata-rata dan kuat batas beton).

    3. Jenis dan lekak-lekuk bidang permukaan agregat.

    4. Umur (pada keadaan normal kekuatan bertambah sesuai dengan umurnya)

    5. Suhu (kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnyasuhu).

    6. Efisiensi dan perawatan

    5/8/2012 21

    BETON KERAS

  • Kekuatan Tarik

    Kekuatan tarik beton berkisar 1/18 kuat tekan beton pada

    waktu umurnya masih muda dan berkisar 1/20 sesudahnya.

    Biasanya tidak diperhitungkan di dalam perencanaan bangunan

    beton.

    Kuat tarik merupakan bagian penting di dalam menahan retak-

    retak akibat perubahan kadar air dan suhu.

    Kekuatan geser

    Di dalam praktek, geser dalam beton selalu diikuti oleh tekan

    dan tarik oleh lenturan dan bahkan di dalam pengujian tidak

    mungkin menghilangkan elemen lentur.

    5/8/2012 22

    BETON KERAS

  • Sifat Jangka Panjang:

    Sifat jangka panjang, yang terdiri dari:

    a. Rangkak

    Rangkak adalah penambahan volume terhadap waktu akibat beton yang bekerja.

    Faktor faktor yang mempengaruhi rangkak adalah:

    - kekuatan (rangkak berkurang bila kenaikan kekuatan semakin besar),

    - perbandingan campuran (bila fas dan volume pasta semen berkurang maka rangkak berkurang),

    - semen,

    - agregat (rangkak bertambah bila agregat makin halus),

    perawatan,

    - umur(kecepatan rangkak berkurang sejalan dengan umur beton).

    5/8/2012 23

    BETON KERAS

  • b. Susut

    Susut adalah berkurangnya volume elemen beton jika terjadi

    kehilangan uap air karena penguapan.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya susut adalah:

    - agregat (sebagai penahan susut pasta semen),

    - faktor air semen (semakin besar fas semakinbesar pula efek

    susut),

    - ukuran elemen beton (kelajuan dan besarnya susut

    akan berkurang bila volume elemen betonnya semakin besar)

    - kondisi lingkungan,

    - banyaknya penulangan,

    - bahan tambahan

    5/8/2012 24

    BETON KERAS

  • Klasifikasi beton menurut volumenya:

    1. Beton biasa (Ordinary concrete) : 1,80 g/cm3.

    2. Beton ringan (Light weight concrete) : 0,6 - 1,8 g/cm3.

    3. Beton penyekat panas (Heat insulation concrete) :

    0,6 g/cm3

    Berdasarkan pemakaian dibedakan atas:

    1. Beton biasa = Beton bertulang (Reiforced concrete) untuk

    konstruksi-konstruksi yang memikul beban

    2. Beton bangunan air : Dalam pembuatan pintu air, terusan

    dsb

    3. Beton khusus : Beton asam, tahan panas dsb

    5/8/2012 25

    KLASIFIKASI BETON

  • Ferrosemen

    Ferrosemen adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh

    dengan cara memberikan suatu tulangan yang berupa anyaman

    kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktilitas

    pada mortar semen.

    5/8/2012 26

    JENIS- JENIS BETON

  • Beton Serat (Fibre Concrete)

    adalah bahan komposit yang terdiri dari beton

    biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam beton ini

    berfungsi mencegah retak-retak sehingga menjadikan beton

    lebih daktail daripada beton biasa. Jenis yang biasa dikenal

    adalah GRC (Glass-fibre Reinforced Concrete)

    5/8/2012 27

    JENIS- JENIS BETON

  • Beton Non Pasir (No-Fines Concrete)

    adalah bentuk sederhana dari jenis beton ringan yang diperoleh

    dengan cara menghilangkan bagian halus agregat pada

    pembuatan beton. Tidak adanya agregat halus dalam campuran

    menghasilkansuatu sistem berupa keseragaman rongga yang

    terdistribusi di dalam massa beton, serta berkurangnya berat

    jenis beton

    Beton Siklop

    adalah beton normal / beton biasa, yang menggunakan ukuran

    agregat yang relatif besar. Ukuran agregat kasar mencapai 20

    cm, namun proporsi agregat yang lebih besar ini sebaiknya

    tidak lebih dari 20 persen agregat seluruhnya.

    5/8/2012 28

    JENIS- JENIS BETON

  • Beton Hampa

    adalah beton yang setelah diaduk dan dituang serta

    dipadatkansebagaimana beton biasa, air sisa reaksi disedot

    dengan cara khusus, disebutcara vakum (vacuum method). Air

    yang tertinggal hanya air yang dipakai untukreaksi dengan

    semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.

    Beton Mortar

    adalah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat, dan air.

    Mortar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : mortar

    lumpur, mortar kapur, dan mortar semen.

    5/8/2012 29

    JENIS- JENIS BETON

  • SLUMP Test Slump Test bertujuan untuk menunjukkan Workability atau

    istilah bakunya kelecakan (seberapa lecak/encer/muddy)

    suatu adukan beton.

    COMPRESSION Test atau Tes Uji Tekan Tes Uji Tekan ini bertujuan untuk mengetahui berapa

    kekuatan yang bisa dicapai beton tersebut. Test Uji Tekan ini

    tentu saja dilakukan pada saat beton sudah mengeras.

    Test tersebut harus selalu dilakukan dengan hati-hati. Test yang

    kurang memperhatikan prosedur yang baik dan benar dapat

    memberikan hasil yang tidak tepat

    5/8/2012 30

    TES KEKUATAN BETON

  • Cara mengambil sampel beton

    Langkah pertama adalah mengambil sampel atau contoh dari batch beton, misalnya dari truk beton atau truk ready-mix. Pengambilan sampel ini harus sesegera mungkin dilakukan begitu truk sudah sampai di lokasi proyek.

    Sampel dapat diambil dalam dua cara:

    Untuk persetujuan boleh dipakai atau tidak, sampel diambil setelah 0.2 meter kubik beton sudah dituang (dicor) terlebih dahulu. Jadi, beton dituang dulu sebanyak 0.2 m kubik, kemudian diambil sampel. Jika oke, beton tersebut boleh dipakai. Jika tidak, tentu saja dikembalikan.

    Untuk pengecekan rutin: sampel diambil dari tiap tiga bagian muatan beton dalam truk

    5/8/2012 31

    TES KEKUATAN BETON

  • SLUMP TEST Tujuannya adalah memastikan bahwa campuran beton

    tersebut tidak terlalu encer dan tidak terlalu keras. Slump

    yang diukur harus berada dalam range atau dalam batas

    toleransi dari yang ditargetkan.

    5/8/2012 32

    TES KEKUATAN BETON

  • UJI KUAT TEKAN

    Untuk mengetahui kuat tekan dari beton yang sudah mengeras.

    Test ini dilakukan di laboratorium (off-site).

    Kekuatan beton dapat diukur dalam satuan MPa atau satuan

    lain misalnya kg/cm2. Kuat tekan ini menunjukkan mutu beton

    yang diukur pada umur beton 28 hari

    5/8/2012 33

    TES KEKUATAN BETON

  • 5/8/2012 34

    SEMEN (CEMENT)

  • Adalah zat berbentuk bubuk, dan jika dicampur dengan air, akan membentuk pasta. Pasta semen ini berfungsi untuk

    melekatkan dan mengikat antar agregat satu sama lain

    5/8/2012 35

    SEMEN (CEMENT)

    Jenis-jenis semen yang ada di

    Indonesia antara lain:

    - Semen portland putih

    - Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)

    - Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)

    - Semen portland campur

    - Semen masonry

    - Semen portland komposit

  • Tiap jenis semen akan memberikan properti yang berbeda pada beton yang dihasilkannya.

    Semen portland adalah tipe semen yang paling umum digunakan untuk membuat campuran beton.

    5/8/2012 36

    SEMEN

  • Penyimpanan Semen

    Semen jika tidak digunakan, harus disimpan dengan baik. Semen tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan

    tanah atau lantai karena dapat menyebabkan kelembaban.

    Jika lembab, ada uap air, semen bereaksi dengan air sehingga

    mengeras. Oleh karena itu, dudukan semen harus kering,

    bersih, dan mempunyai sirkulasi udara yang baik.

    Tumpukan semen juga boleh ditutup dengan plastik terpal atau sejenisnya untuk memberikan perlindungan ekstra.

    Jangan lupa, sirkulasi udara tetap harus diperhatikan.

    Tumpukan semen yang sangat banyak biasanya diletakkan di dalam gudang khusus.

    5/8/2012 37

    SEMEN

  • 5/8/2012 38

    SEMEN

  • 5/8/2012 39

    SUSUNAN KIMIA SEMEN

  • KLASIFIKASI SEMEN:

    SEMEN NON- HIDROLIK : tidak mengikat dan mengeras jika terkena air namun dapat mengeras jika bersentuhan dengan

    udara. Contohnya adalah kapur.

    SEMEN HIDROLIK: mengeras jika terkena air. Macam- macamnya:

    1. Kapur hidrolik: 65%- 75% bahannya berasal dari batu

    gamping (kalsium karbonat) beserta bahan pengikutnya

    yakni silika, alumina, magnesia dan oksida besi

    2. Semen Pozollan: bahannya mengandung silisium atau

    alumunium. Dapat bereaksi dengan kalsium hidroksida pada

    suhu ruang serta membentu senyawa dengan sifat- sifat

    semen

    5/8/2012 40

    SEMEN

  • 3. Semen Portland: yang paling banyak digunakan. Dihasilkan

    dengan menggiling bahan semen yakni klinker yang terdiri

    dari kalsium silikat hidrolik dan bahan- bahan lain.

    4. Semen Portland Pozollan: dihasilkan dari campuran semen

    Portland dengan kapur dan bahan residu lainnya.

    5. Semen Putih: semen Portland dengan kadar oksida besinya

    rendah (< 0.5%)

    6. Semen Alumnia: dihasilkan melalui pembakaran batu kapur

    dan bauksit yang telah digiling halus pada temperatur 1600

    derajat Celsius. Berwarna abu- abu.

    5/8/2012 41

    SEMEN

  • Proses Pembuatan Semen

    5/8/2012 42

    SEMEN

  • Semen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker semen dan gypsum.

    Semen Portland Jenis I memenuhi persyaratan

    SNI No. 15-2049-2004 Jenis I dan ASTM C150-2004 tipe l.

    Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan

    khusus), seperti : Bangunan bertingkat tinggi Perumahan

    Jembatan dan jalan raya Landasan bandar udara Beton

    pratekan Bendungan saluran irigasi Elemen bangunan

    seperti genteng, hollow, brick/batako, paving block, buis

    beton, roster, dan lain-lain

    5/8/2012 43

    ORDINARY PORTLAND CEMENT

    (OPC- TIPE 1)

  • 5/8/2012 44

    ORDINARY PORTLAND CEMENT

    (OPC- TIPE 1)

  • Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.

    Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa,

    dermaga, saluran irigasi, beton massa dan bendungan

    5/8/2012 45

    PORTLAND CEMENT TYPE 2

  • Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk

    memenuhi kebutuhan bangunan

    yang memerlukan kekuatan tekan

    awal yang tinggi setelah proses

    pengecoran dilakukan dan

    memerlukan penyelesaian secepat

    mungkin. Misalnya digunakan

    untuk pembuatan jalan raya,

    bangunan tingkat tinggi dan bandar

    udara

    5/8/2012 46

    PORTLAND CEMENT TYPE 3

  • Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan

    sangat cocok digunakan untuk bangunan di lingkungan air

    laut.

    5/8/2012 47

    PORTLAND CEMENT TYPE 5

  • adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara semen Portland dan Pozzolan halus, dimana kadar

    pozzolan 15 s.d 40% massa Semen Portland Pozzolan.

    Semen Portland Pozzolan memenuhi persyaratan SNI 15-0302-2004 type IP-U.

    Kegunaan : Bangunan bertingkat (2-3 lantai) Konstruksi beton umum Konstruksi beton massa seperti pondasi plat

    penuh dan bendungan/dam Konstruksi bangunan di daerah

    pantai, tanah berair (rawa) Bangunan di lingkungan garam

    sulfat yang agresif Konstruksi bangunan yang memerlukan

    kekedapan tinggi seperti bangunansanitasi, bangunan

    perairan, dan penampungan air.

    5/8/2012 48

    SEMEN PORTLAND POZZOLAN (PPC)

  • Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak,

    gypsum, dan satu atau lebih anorganic.

    Kegunaan semen jenis ini untk

    konstruksi beton umum, pasangan batu

    bata, plesteran, selokan, pembuatan

    elemen bangunan khusus seperti beton

    pracetak, beton pratekan, dan paving

    block.

    5/8/2012 49

    SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)

  • Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi

    yang struktur betonnya maksimal K225.

    Dapat juga digunakan untuk bahan baku

    pembuatan genteng beton hollow brick,

    paving block, dan tegel.

    5/8/2012 50

    SUPER MASONRY CEMENT (SMC)

  • Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan kontruksi sumur

    minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah

    diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistance (HSR).

    Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu

    5/8/2012 51

    OIL WELL CEMENT, CLASS G-HSR (HIGH

    SULFATE RESISTANCE)

  • 5/8/2012 52

    AGREGATE

  • Disebut juga kerikil, atau istilah tukang biasanya batu split. Agregat ada dua jenis: agregat kasar dan agregat halus.

    Aggregat kasar berupa kerikil-kerikil atau jenis crushed rock.

    Sementara aggregat halus biasanya terdiri dari pasir dan kerikil halus.

    5/8/2012 53

    AGREGAT

  • Kuat dan keras. Aggregat yang rapuh dan keropos bisa menurunkan kualitas beton.

    Tahan terhadap waktu dan cuaca seekstrim apapun. Ada jenis batu-batuan yang tidak tahan terhadap perubahan cuaca

    sehingga mudah pecah. Jenis ini tidak cocok untuk dijadikan

    aggregat beton.

    Tidak reaktif (secara kimia). Aggregat tidak boleh bereaksi terhadap kandungan kimia dari semen, sebab dapat

    menurunkan kualitas beton.

    Bersih. Jika permukaan aggregat terdapat lapisan lempur atau tanah, maka lekatan antara aggregat dengan semen

    tidak akan maksimal.

    5/8/2012 54

    SYARAT AGREGAT

  • Gradasi ukuran. Ukuran aggregat harus bermacam-macam. Tidak boleh didominasi oleh satu ukuran tertentu. Gradasi ukuran ini

    akan membuat beton manjadi padat dan lebih kuat.

    Aggregat bulat lebih mudah dicampur, sementara aggregat bersudut sedikit lebih susah tapi bisa membuat beton lebih

    kuat.

    Penyimpanan Aggregat Aggregat harus diletakkan di tempat yang bersih dari kotoran

    seperti dedaunan, ranting pohon, lumpur, dan sampah-sampah

    kecil lainnya. Jika aggregat terlalu basah (misalnya kena hujan),

    maka takaran air sewaktu mencampur beton boleh dikurangi.

    5/8/2012 55

    SYARAT AGREGAT

  • 5/8/2012 56

  • Berdasarkan proses pengolahannya agregat digolongkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu agregat alam dan agregat buatan .

    1. Agregat alam merupakan agregat yang bentuknya alami,

    terbentuk berdasarkan aliran air sungai dan degradasi.

    Agregat yang terbentuk dari aliran air sungai berbentuk bulat

    dan licin, sedangkan agregat yang terbentuk dari proses

    degradasi berbentuk kubus ( bersudut) dan permukaannya

    kasar.

    Contoh agregat alam yang sering dipergunakan adalah kerikil dan

    pasir. Kerikil adalah agregat yang mempunyai diameter lebih dari

    inchi (6,35 mm), sedangkan pasir berukuran kurang dari

    inchi, tetapi lolos saring No. 200 atau lebih besar dari 0,075 mm.

    5/8/2012 57

    KLASIFIKASI AGREGAT

  • Permintaan akan agregat alam yang berbentu kubus atau bersudut, mempunyai permukaan kasar, dan bergradasi baik

    yang semakin banya tidak mungkin seluruhnya dapat dipenuhi

    oleh degradasi alami.

    Oleh karena itu, agregat alam juga dapat dibentuk dengan cara pengolahan. Penggunaan alat pemecah batu (crusher

    stone) yang terkontrol dapat membentuk agregat sesuai

    bentuk yang dibutuhkan. Terutama untuk pembangunan jalan.

    Agregat alam yang berasal dari tempat terbuka disebut pitrun, sedangkan yang berasal dari tempat tertutup disebut

    bankrun

    5/8/2012 58

    KLASIFIKASI AGREGAT

  • 2. Agregat buatan merupakan agregat yang berasal dari hasil

    sambingan pabrik-pabrik semen dan mesin pemecah batu.

    Agregat buatan sering disebut filler (material yang

    berukuran lebih kecil dari 0,075 mm).

    Berdasarkan besar partikel-partikelnya agregat dapat dibedakan atas agregat kasar, agregat halus dan abu/filler.

    Menurut AST M agregat kasar berukuran > 4,75 mm, dan

    agregat halus berukuran < 4,75mm.

    Sedangkan menurut AASHTO agregat kasar berukuran > 2 mm dan agregat halus berukuran antara 0,075 mm hingga < 2

    mm.

    5/8/2012 59

    KLASIFIKASI AGREGAT

  • 5/8/2012 60

    AIR

  • Air berfungsi untuk melarutkan semen sehingga menjadi pasta yang kemudian mengikat semua aggregat dari yang paling besar sampai paling halus.

    Air harus bersih, bebas kotoran atau sampah, dan tidak mengandung bahan kimia yang dapat mempengaruhi beton. Air tanah (bor) paling banyak digunakan untuk mencampur adukan beton. Air laut tidak disarankan, karena bisa menyebabkan karat pada besi tulangan. Air sungai? Harus dicek dahulu apakah ada buangan limbahnya atau tidak. Biasanya yang digunakan diproyek adalah air dari sumur atau dari PDAM.

    5/8/2012 61

    SYARAT AIR UNTUK CAMPURAN BETON

  • 5/8/2012 62

    ZAT- ZAT TAMBAHAN BETON

  • Sesuai perkembangan jaman, ada banyak sekali zat aditif beton:

    Chemical Admixture (Additive) : Bahan-bahan admixture yang dapat larut dalam air

    digolongkan sebagai chemical admixture.

    Mineral Admixture : Bahan-bahan admixture yang tidak dapat larut dalam air

    digolongkan sebagai mineral admixture.

    5/8/2012 63

    ZAT TAMBAHAN BETON

  • Ada 4 jenis bahan additive, yaitu:

    1. Air-Entraining (AEA)

    Penerapan :

    Untuk meningkatkan ketahanan beku/cair

    Untuk meningkatkan workabilitas

    Pengaruh :

    Menghasilkan butiran-butiran udara kecil yang banyak dalam beton

    Keterangan :

    Efisiensi semakin berkurang seiring dengan meningkatnya suhu, kadar semen tinggi dan kehadiran fly ash

    5/8/2012 64

    ADDITIVES

  • 2. Water-Reducing

    Penerapan :

    Untuk meningkatkan workabil itas

    Untuk meningkatkan kekuatan pada tingkat workabil itas yang sama

    Untuk memperbaiki sifat beton yang menggunakan agregat bergradasi jelek

    Pengaruh :

    Memisahkan partikel -partikel semen dan meningkatkan fluiditas beton

    Mengurangi kebutuhan air pencampur

    Dapat mempengaruhi waktu setting beton

    Keterangan :

    dapat menyebabkan penundaan pengerasan yang berlarut - larut. Selanjutnya hal ini dapat mempengaruhi kekuatan dan porositas beton

    5/8/2012 65

    ADDITIVES