bbl3 material beton 4

54
Material Beton Material Beton

Upload: kharisma-jayatra

Post on 26-Dec-2015

27 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Deskripsi mendalam tentang material beton yang membantu dalam mata kuliah geoteknik

TRANSCRIPT

Page 1: BBL3 Material Beton 4

Material BetonMaterial Beton

Page 2: BBL3 Material Beton 4

Sifat dan Karakteristik Sifat dan Karakteristik BetonBeton

Page 3: BBL3 Material Beton 4

SifatSifat--sifat beton basahsifat beton basah

WorkabilitasWorkabilitasMerupakan ukuran kemudahan suatu adukan beton Merupakan ukuran kemudahan suatu adukan beton ditempatkan padaditempatkan pada cetakannya. Faktorcetakannya. Faktor--faktor yang faktor yang harus dipikirkan pada pemilihan workabilitas adalah: harus dipikirkan pada pemilihan workabilitas adalah: BBentuk dan ukuran entuk dan ukuran elemen elemen strukturalstruktural.. Jarak penulangan.Jarak penulangan.Detail lainnya yang berhubungan dengan pengecoran dan Detail lainnya yang berhubungan dengan pengecoran dan

pemadatan.pemadatan.

Kemudahan pengerjaan beton dapat dilihat dari Kemudahan pengerjaan beton dapat dilihat dari nilai slumpnya.nilai slumpnya.

Page 4: BBL3 Material Beton 4

FaktorFaktor--faktor yang mempengaruhifaktor yang mempengaruhiworkabilitas:workabilitas: KKandungan airandungan air Ukuran Ukuran agregat dan gradasinyaagregat dan gradasinya Perbandingan semen dan agregatPerbandingan semen dan agregat Kandungan admixtureKandungan admixture Kehalusan semenKehalusan semen

Page 5: BBL3 Material Beton 4

KonsistensiKonsistensiAAdalah ukuran kekenyalan suatu adukan dalah ukuran kekenyalan suatu adukan beton. Metode yang biasanya dipakai beton. Metode yang biasanya dipakai untuk mengukur konsistensi adalah untuk mengukur konsistensi adalah pengujian pengujian slumpslump..

Page 6: BBL3 Material Beton 4

SlumpSlumpAAdalah perbedaan ketinggian adukan dalah perbedaan ketinggian adukan beton pada cetakan yang berbentuk beton pada cetakan yang berbentuk kerucut terpancung dan ketinggian kerucut terpancung dan ketinggian adukan beton setelah dilepaskan dari adukan beton setelah dilepaskan dari cetakan kerucut tsbcetakan kerucut tsb. . Slump biasanya Slump biasanya digunakan sebagai ukuran workabilitas, digunakan sebagai ukuran workabilitas, tapi hubungan ini tidak mutlak.tapi hubungan ini tidak mutlak.

Page 7: BBL3 Material Beton 4

Variasi hasil pengujian slumpVariasi hasil pengujian slump

Page 8: BBL3 Material Beton 4

Deskripsi workabilitas dan nilai slumpDeskripsi workabilitas dan nilai slump

Page 9: BBL3 Material Beton 4

Slump yang disyaratkan untuk berbagai Slump yang disyaratkan untuk berbagai konstruksi (ACI)konstruksi (ACI)

Page 10: BBL3 Material Beton 4

Bleeding Bleeding

Merupakan suatu bentuk segregasi Merupakan suatu bentuk segregasi dimana sebagian air campuran naik ke dimana sebagian air campuran naik ke permukaan beton yang baru dicor. permukaan beton yang baru dicor.

Akibat yang merugikan dari bleeding Akibat yang merugikan dari bleeding adalah timbulnya zona lekatan yang adalah timbulnya zona lekatan yang lemah antara agregat kasar dengan lemah antara agregat kasar dengan mortar semen disebabkan sebagian air mortar semen disebabkan sebagian air yang naik ke permukaan terperangkap yang naik ke permukaan terperangkap pada sisi bagian bawah dari agregat pada sisi bagian bawah dari agregat kasar atau tulangan. kasar atau tulangan.

Page 11: BBL3 Material Beton 4

SegregasiSegregasi

Didefinisikan sebagai pemisahan komponenDidefinisikan sebagai pemisahan komponen-- komponen dari campuran beton yang komponen dari campuran beton yang heterogen, sehingga distribusinya tidak heterogen, sehingga distribusinya tidak merata lagi. merata lagi.

Penyebab utama segregasi adalah perbedaan Penyebab utama segregasi adalah perbedaan ukuran partikel dan spesifik gravity dari ukuran partikel dan spesifik gravity dari komponen campuran beton. Segregasi sampai komponen campuran beton. Segregasi sampai tingkat tertentu dapat dikontrol dengan tingkat tertentu dapat dikontrol dengan pemilihan gradasi yang sesuai. pemilihan gradasi yang sesuai.

Campuran beton yang tidak mudah Campuran beton yang tidak mudah mengalami segregasi dikatakan sebagai mengalami segregasi dikatakan sebagai campuran yang kohesif. Kemudahan campuran yang kohesif. Kemudahan pengerjaan adukan beton, sedikit banyak pengerjaan adukan beton, sedikit banyak ditentukan oleh tingkat segregasinya, ditentukan oleh tingkat segregasinya, campuran beton dengan tingkat segregasi campuran beton dengan tingkat segregasi tinggi tidak mungkin bisa dipadatkan.tinggi tidak mungkin bisa dipadatkan.

Page 12: BBL3 Material Beton 4

AspekAspek--aspek dan karakteristik aspek dan karakteristik beton yang mengerasbeton yang mengeras

Aspek Karakteristik MekanikAspek Karakteristik MekanikKuat Tekan BetonKuat Tekan BetonKuat Tarik BetonKuat Tarik BetonModulus elastisitas betonModulus elastisitas betonSusut Susut RangkakRangkak

Aspek Durabilitas Aspek Durabilitas PermeabilitasPermeabilitas

Page 13: BBL3 Material Beton 4

Permeabilitas (kekedapan) betonPermeabilitas (kekedapan) beton

Permeabilitas merupakan properti beton yang Permeabilitas merupakan properti beton yang sukar diukur, tapi memegang peranan penting sukar diukur, tapi memegang peranan penting untuk durabilitas beton di lingkungan yang untuk durabilitas beton di lingkungan yang korosif.korosif.

Permeabilitas pada beton dapat didefinisikan Permeabilitas pada beton dapat didefinisikan sebagai kemudahan transport dari zat cair/ sebagai kemudahan transport dari zat cair/ cairan (baik yang mengandung gascairan (baik yang mengandung gas--gas/iongas/ion-- ion agresif maupun yang tidak) ke dalam ion agresif maupun yang tidak) ke dalam beton. beton.

Permeabilitas dipengaruhi oleh struktur pori Permeabilitas dipengaruhi oleh struktur pori beton dan struktur zona transisi yaitu zona beton dan struktur zona transisi yaitu zona antara agregat kasar dan pasta semen antara agregat kasar dan pasta semen ((interface zoneinterface zone).).

Page 14: BBL3 Material Beton 4

Ukuran jumlah total volume pori beton Ukuran jumlah total volume pori beton dinyatakan dengan porositas, beton dengan dinyatakan dengan porositas, beton dengan porositas yang tinggi belum tentu memiliki porositas yang tinggi belum tentu memiliki permeabilitas yang tinggi.permeabilitas yang tinggi.

FaktorFaktor--faktor lain yang mempengaruhi faktor lain yang mempengaruhi permeabilitas adalah: perbandingan air permeabilitas adalah: perbandingan air semen, ukuran agregat dan praktek semen, ukuran agregat dan praktek pengerjaan beton (a.l. konsolidasi/ pengerjaan beton (a.l. konsolidasi/ pemadatan dan curing). pemadatan dan curing).

Permeabilitas dapat diminimalkan dengan: Permeabilitas dapat diminimalkan dengan: pembuatan mix disain dengan perbandingan pembuatan mix disain dengan perbandingan air semen yang rendah, penggunaan agregat air semen yang rendah, penggunaan agregat yang memiliki karakteristik permukaan yang yang memiliki karakteristik permukaan yang mempunyai daya ikat yang baik serta praktek mempunyai daya ikat yang baik serta praktek pengerjaan beton yang baik pengerjaan beton yang baik

Page 15: BBL3 Material Beton 4

Curing (Perawatan)Curing (Perawatan)Agar kuat tekan rencana tercapai, agar Agar kuat tekan rencana tercapai, agar beton memiliki permeabilitas yang beton memiliki permeabilitas yang rendah dan agar beton durabelrendah dan agar beton durabel maka maka harus dilakukan metoda curing yang harus dilakukan metoda curing yang sesuai. Curing adalah proses perawatan sesuai. Curing adalah proses perawatan beton setelah beton mencapai beton setelah beton mencapai final final settingsetting. Curing dilakukan agar proses . Curing dilakukan agar proses hidrasi tidak mengalami gangguan hidrasi tidak mengalami gangguan dengan cara menjaga beton tetap dengan cara menjaga beton tetap lembab dalam durasi waktu tertentu.lembab dalam durasi waktu tertentu.

Page 16: BBL3 Material Beton 4

Konsolidasi/pemadatan Konsolidasi/pemadatan Adalah proses eliminasi gelembung udara Adalah proses eliminasi gelembung udara yang terperangkap dalam beton segar. yang terperangkap dalam beton segar. Konsolidasi dilakukan segera setelah beton Konsolidasi dilakukan segera setelah beton dituang kedalam cetakan, sebelum dituang kedalam cetakan, sebelum initial initial settingsetting. Untuk volume pengecoran yang . Untuk volume pengecoran yang besar, pemadatan dilakukan dengan besar, pemadatan dilakukan dengan bantuan alat penggetar. Penggetaran ini bantuan alat penggetar. Penggetaran ini dilakukan untuk mendapatkan distribusi dilakukan untuk mendapatkan distribusi bahan yang homogen. bahan yang homogen.

Page 17: BBL3 Material Beton 4

Durabilitas BetonDurabilitas Beton

Page 18: BBL3 Material Beton 4

Terminologi DurabilitasTerminologi Durabilitas

Didefinisikan sebagai ketahanan beton Didefinisikan sebagai ketahanan beton menghadapi seranganmenghadapi serangan--serangan yang serangan yang merusak baik yang disebabkan oleh merusak baik yang disebabkan oleh faktorfaktor--faktor fisik maupun yang faktor fisik maupun yang disebabkan oleh faktordisebabkan oleh faktor--faktor kimiawi. faktor kimiawi.

Merancang beton dengan durabilitas Merancang beton dengan durabilitas yang tinggi sama artinya dengan yang tinggi sama artinya dengan meminimumkan tingkat kerusakan yang meminimumkan tingkat kerusakan yang mungkin terjadi.mungkin terjadi.

Page 19: BBL3 Material Beton 4

ZONA ZONA –– ZONA DALAM LINGKUNGAN ZONA DALAM LINGKUNGAN LAUTLAUT

ZONA ATMOSFZONA ATMOSFIRIR LAUT LAUT

ZONA TERPERCIK (SPLASHZONA TERPERCIK (SPLASH--ZONE)ZONE)

ZONA PASANGZONA PASANG--SURUT (TIDALSURUT (TIDAL--ZONE)ZONE)

ZONA TERENDAM (SUBMERGEDZONA TERENDAM (SUBMERGED--ZONE)ZONE)

Page 20: BBL3 Material Beton 4

ZonaZona Lingkungan LautLingkungan Laut dan dan Jenis EksposureJenis Eksposure

Cl- tinggiO2 tinggiH2O tinggi

Garam klorida terbawa angin

Muka air tertinggi

Muka air terendah

Dasar laut

Zonaterendam

ZonaPasang surut

Zona Splash

Zona Atmosfirlaut

O2 rendah, namun dapat terjadi korosi jika:- ada interkasi tulangan di zona terendam & zona tidal- beton terendam bersifat porous/ retak/rusak

Page 21: BBL3 Material Beton 4

ZZONAONA AATMOSFIRTMOSFIR LLAUTAUT

Intensitas serangan korosi dipengaruhi Intensitas serangan korosi dipengaruhi oleh jumlah partikel garam yang terbawa oleh jumlah partikel garam yang terbawa angin angin dan dan mengendap pada permukaan mengendap pada permukaan strukturstruktur..

Rentan terhadap keretakan yang Rentan terhadap keretakan yang disebabkan oleh proses pembekuandisebabkan oleh proses pembekuan-- pencairan dan perubahan suhu.pencairan dan perubahan suhu.

Frekuensi hujan yang tinggi Frekuensi hujan yang tinggi dapat dapat mengurangi laju korosimengurangi laju korosi

Page 22: BBL3 Material Beton 4

ZONA TERPERCIKZONA TERPERCIK

Zona ini akan selalu dibasahi oleh percikan Zona ini akan selalu dibasahi oleh percikan air lautair laut..

Rentan terhadap keretakkan yang Rentan terhadap keretakkan yang disebabkan oleh abrasi, erosi, benturan disebabkan oleh abrasi, erosi, benturan serta reaksi kimia antara ionserta reaksi kimia antara ion--ion agresif ion agresif yang terkandung dalam air laut dengan yang terkandung dalam air laut dengan betonbeton

Untuk Untuk baja tulanganbaja tulangan, zona ini adalah zona , zona ini adalah zona yang paling agresifyang paling agresif →→

korosikorosi

Page 23: BBL3 Material Beton 4

ZONA PASANG SURUTZONA PASANG SURUT

Saat pasang, struktur akan terendam dan Saat pasang, struktur akan terendam dan saat surut, struktur tidak benarsaat surut, struktur tidak benar--benar kering benar kering (karena percikan) (karena percikan)

endapan garam dapat endapan garam dapat

tertinggal pada strukturtertinggal pada struktur

Organisme laut dapat tinggal dalam zona ini Organisme laut dapat tinggal dalam zona ini

dapat menyebabkan korosi setempat pada dapat menyebabkan korosi setempat pada

bajabaja

Zona ini juga rentan terhadap keretakkan Zona ini juga rentan terhadap keretakkan yang disebabkan oleh abrasi, erosi, benturan yang disebabkan oleh abrasi, erosi, benturan serta reaksi kimia antara ionserta reaksi kimia antara ion--ion agresif yang ion agresif yang terkandung dalam air laut dengan betonterkandung dalam air laut dengan beton

Page 24: BBL3 Material Beton 4

ZONA TERENDAMZONA TERENDAM

Kerusakan pada zona ini terutama disebabkan Kerusakan pada zona ini terutama disebabkan oleh reaksi kimia antara ionoleh reaksi kimia antara ion--ion agresif yang ion agresif yang terkandung dalam air laut dengan beton, seperti terkandung dalam air laut dengan beton, seperti misalnya reaksi antara sulfat, klorida dan COmisalnya reaksi antara sulfat, klorida dan CO2 2 dengan betondengan beton

Kadar oksigen terlarut mendekati tingkat Kadar oksigen terlarut mendekati tingkat jenuhnya jenuhnya

Aktivitas biologi maksimumAktivitas biologi maksimum

Adanya kandungan sulfida dan ammonia Adanya kandungan sulfida dan ammonia mempercepat korosi bajamempercepat korosi baja

Page 25: BBL3 Material Beton 4

ProsesProses--proses fisika dan kimia penyebab kerusakan elemen proses fisika dan kimia penyebab kerusakan elemen beton di lingkungan lautbeton di lingkungan laut

Page 26: BBL3 Material Beton 4

Dari berbagai kasus kerusakan beton Dari berbagai kasus kerusakan beton yang dijumpai selama ini, terbukti yang dijumpai selama ini, terbukti bahwa di lingkungan laut, terdapat bahwa di lingkungan laut, terdapat banyak potensi interaksi simultan dari banyak potensi interaksi simultan dari faktorfaktor--faktor fisik dan kimiawi yang faktor fisik dan kimiawi yang dapat menyebabkan kerusakan pada dapat menyebabkan kerusakan pada material beton.material beton.

Page 27: BBL3 Material Beton 4

KerusakanKerusakan--kerusakan beton di lingkungan kerusakan beton di lingkungan laut dan pantai dapat dibagi menjadi dua laut dan pantai dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: kerusakan yang kategori, yaitu: kerusakan yang disebabkan oleh faktordisebabkan oleh faktor--faktor fisik dan faktor fisik dan kerusakan yang disebabkan oleh faktorkerusakan yang disebabkan oleh faktor-- faktor kimiawi. faktor kimiawi.

Hasil analisa kegagalan suatu struktur Hasil analisa kegagalan suatu struktur beton di lingkungan laut yang sudah beton di lingkungan laut yang sudah mengalami kerusakan parah selalu mengalami kerusakan parah selalu menunjukkan adanya interaksi dari menunjukkan adanya interaksi dari penyebab fisik dan kimia yang bekerja penyebab fisik dan kimia yang bekerja bersamabersama--sama.sama.

Page 28: BBL3 Material Beton 4

Tahapan kerusakan betonTahapan kerusakan beton

Page 29: BBL3 Material Beton 4

Kerusakan Beton Akibat Kerusakan Beton Akibat Penyebab FisikPenyebab Fisik

Page 30: BBL3 Material Beton 4

Diagram penyebab kerusakan beton akibat faktorDiagram penyebab kerusakan beton akibat faktor--faktor faktor fisikfisik

Perubahan Volume akibat:1. Perubahan suhu

dankelembaban

2. Kristalisasigaram pada pori-pori beton

Pembebanan1. Beban berlebih

dan bebanimpact

2. Beban siklis

Abrasi Erosi Kavitasi Pengaruh Suhu Tinggi:1. Kebakaran2. Proses

pembekuandan pencairan

Benturan

Pengikisan Permukaaan

Kerusakan Beton Akibat Sebab-Sebab Fisik

Retak-retak

Page 31: BBL3 Material Beton 4

Benturan/Beban impactBenturan/Beban impactBeban impact adalah beban yang datang Beban impact adalah beban yang datang secara tibasecara tiba--tiba dan mempunyai tiba dan mempunyai kecepatan yang tinggi. Ketahanan impact kecepatan yang tinggi. Ketahanan impact amat tergantung dari kemampuan beton amat tergantung dari kemampuan beton untuk menahan dan menyerap energi untuk menahan dan menyerap energi benturan yang terjadi.benturan yang terjadi.

Page 32: BBL3 Material Beton 4

Abrasi Abrasi Adalah ausnya permukaan beton yang disebabkan Adalah ausnya permukaan beton yang disebabkan oleh hantaman gelombang yang mengandung oleh hantaman gelombang yang mengandung pasir, kerikil atau benda padat lainnya.pasir, kerikil atau benda padat lainnya.

ErosiErosiKerusakan permukaan beton yang disebabkan oleh Kerusakan permukaan beton yang disebabkan oleh air, angin, hujan dan proses mekanik lainnya yang air, angin, hujan dan proses mekanik lainnya yang menyebabkan ausnya permukaan.menyebabkan ausnya permukaan.

Ketahanan terhadap erosi dan abrasi amat Ketahanan terhadap erosi dan abrasi amat dipengaruhi oleh kualitas beton, properti/kualitas dipengaruhi oleh kualitas beton, properti/kualitas dari permukaan beton dan kekuatan dan dari permukaan beton dan kekuatan dan kekerasan, agregat kasar.kekerasan, agregat kasar.

Page 33: BBL3 Material Beton 4

Kerusakan akibat abrasiKerusakan akibat abrasi--kavitasikavitasi

Page 34: BBL3 Material Beton 4
Page 35: BBL3 Material Beton 4

KavitasiKavitasikerusakan permukaan beton yang kerusakan permukaan beton yang diakibatkan hantaman air berkecepatan diakibatkan hantaman air berkecepatan tinggi yang memiliki gelembung udara dan tinggi yang memiliki gelembung udara dan kemudian pecah dengan kecepatan tinggi kemudian pecah dengan kecepatan tinggi pada saat membentur permukaan beton. pada saat membentur permukaan beton. Ketahanan terhadap kavitasi amat Ketahanan terhadap kavitasi amat dipengaruhi oleh kualitas beton, lekatan dipengaruhi oleh kualitas beton, lekatan antara agregat kasar dan pasta semen antara agregat kasar dan pasta semen serta ukuran maksimum agregat kasarserta ukuran maksimum agregat kasar

Page 36: BBL3 Material Beton 4

Faktor fisik penyebab keretakan Faktor fisik penyebab keretakan betonbeton

Ditinjau dari mekanisme penyebab fisik, Ditinjau dari mekanisme penyebab fisik, keretakan pada beton bisa disebabkan oleh keretakan pada beton bisa disebabkan oleh (1) perubahan volume, (2) pembebanan (1) perubahan volume, (2) pembebanan atau karena (3) terekspos pada suhu yang atau karena (3) terekspos pada suhu yang ekstrim. Umumnya keretakanekstrim. Umumnya keretakan--keretakan keretakan yang dijumpai pada suatu struktur beton yang dijumpai pada suatu struktur beton merupakan kombinasi dari satu atau lebih merupakan kombinasi dari satu atau lebih mekanisme penyebabnya.mekanisme penyebabnya.

Page 37: BBL3 Material Beton 4

Keretakan pada beton segar dan beton Keretakan pada beton segar dan beton yang mengerasyang mengeras

Retak pada beton segar, a.l:Retak pada beton segar, a.l:Plastic shrinkagePlastic shrinkageCrazingCrazing

Retak pada beton yang mengeras, a.l:Retak pada beton yang mengeras, a.l:Drying shrinkageDrying shrinkageThermal shrinkageThermal shrinkageKristalisasi garam Kristalisasi garam Beban berlebih dan/atau beban siklisBeban berlebih dan/atau beban siklisKebakaranKebakaranPembekuan dan pencairanPembekuan dan pencairan

Page 38: BBL3 Material Beton 4

CrazingCrazing

Adalah pola dari retakAdalah pola dari retak--retak halus yang tidak retak halus yang tidak menembus jauh kebawah permukaan dan menembus jauh kebawah permukaan dan umumnya hanya merupakan masalah kosmetik. umumnya hanya merupakan masalah kosmetik. RetakRetak--retak ini hampir tidak tampak kecuali retak ini hampir tidak tampak kecuali ketika permukaan beton baru saja mengering ketika permukaan beton baru saja mengering setelah dibasahi.setelah dibasahi.

Page 39: BBL3 Material Beton 4

Plastic shrinkage crackingPlastic shrinkage cracking

Ketika air yang menguap dari permukaan beton yang baru Ketika air yang menguap dari permukaan beton yang baru dicor lebih cepat dari air yang dihasilkan dalam proses dicor lebih cepat dari air yang dihasilkan dalam proses bleeding, maka permukaan beton akan menyusut. Karena bleeding, maka permukaan beton akan menyusut. Karena adanya restrainadanya restrain dari beton dibawah lapisan permukaan yang dari beton dibawah lapisan permukaan yang mengering, timbul tegangan tarik pada beton yang masih mengering, timbul tegangan tarik pada beton yang masih lemah dan baru mulai mengeras, hal ini mengakibatkan lemah dan baru mulai mengeras, hal ini mengakibatkan retakretak--retak dangkal dengan berbagai variasi kedalaman. retak dangkal dengan berbagai variasi kedalaman. Kadang lebar retakKadang lebar retak--retak dipermukaan beton cukup besar.retak dipermukaan beton cukup besar.

Page 40: BBL3 Material Beton 4

Drying shrinkageDrying shrinkage

Karena hampir semua beton mempunyai campuran air Karena hampir semua beton mempunyai campuran air lebih besar dari yang dibutuhkan untuk proses hidrasi, air lebih besar dari yang dibutuhkan untuk proses hidrasi, air yang tersisa tsb akan menguap, mengakibatkan beton yang tersisa tsb akan menguap, mengakibatkan beton menyusut. Restrain terhadap susut oleh tulangan atau menyusut. Restrain terhadap susut oleh tulangan atau bagian lain struktur menyebabkan timbulnya tegangan tarik bagian lain struktur menyebabkan timbulnya tegangan tarik pada beton yang mengeras. Restrain terhadap pada beton yang mengeras. Restrain terhadap drying drying shrinkageshrinkage adalah penyebab retak yang paling umum pada adalah penyebab retak yang paling umum pada beton. Pada kebanyakan aplikasi, beton. Pada kebanyakan aplikasi, drying shrinkagedrying shrinkage tidak tidak bisa dihindari. bisa dihindari.

Page 41: BBL3 Material Beton 4

Thermal shrinkageThermal shrinkage

Kenaikan temperatur diakibatkan oleh panas yang dibebaskan Kenaikan temperatur diakibatkan oleh panas yang dibebaskan pada proses hidrasi. Ketika interior beton mengalami kenaikan pada proses hidrasi. Ketika interior beton mengalami kenaikan temperatur dan mengembang, permukaan beton mungkin sedang temperatur dan mengembang, permukaan beton mungkin sedang mengalami pendinginan. Jika perbedaan temperatur ini terlalu mengalami pendinginan. Jika perbedaan temperatur ini terlalu jauh, maka akan timbul tegangan tarik yang akan mengakibatkan jauh, maka akan timbul tegangan tarik yang akan mengakibatkan retakretak--retak thermal pada permukaan beton. Lebar dan kedalaman retak thermal pada permukaan beton. Lebar dan kedalaman retak tergantung pada perbedaan temperatur serta karakteristik retak tergantung pada perbedaan temperatur serta karakteristik fisik beton dan tulangan. fisik beton dan tulangan.

Page 42: BBL3 Material Beton 4

Beban SiklisBeban SiklisBeban siklis sering dijumpai pada strukturBeban siklis sering dijumpai pada struktur-- struktur a.l. struktur lepas pantai (akibat struktur a.l. struktur lepas pantai (akibat angin dan gelombang), jembatan, dermaga angin dan gelombang), jembatan, dermaga dan dolphin. Ketahanan beton terhadap dan dolphin. Ketahanan beton terhadap beban siklis disebut ketahanan fatigue dan beban siklis disebut ketahanan fatigue dan amat dipengaruhi oleh karakteristik lekatan amat dipengaruhi oleh karakteristik lekatan antara agregat dengan pasta semen pada antara agregat dengan pasta semen pada zona transisinya. Semakin kecil ukuran zona transisinya. Semakin kecil ukuran maksimum agregat semakin tinggi maksimum agregat semakin tinggi ketahanan fatigueketahanan fatigue--nya. nya.

Page 43: BBL3 Material Beton 4

KebakaranKebakaranPengaruh kebakaran pada beton bertulang Pengaruh kebakaran pada beton bertulang tergantung dari tinggi temperaturnya dan tergantung dari tinggi temperaturnya dan lama terjadinya. Pengaruh kebakaran lama terjadinya. Pengaruh kebakaran terhadap kekuatan komponen beton terhadap kekuatan komponen beton bertulang adalah menurunnya kuat tekan bertulang adalah menurunnya kuat tekan beton, menurunnya modulus elastisitas, beton, menurunnya modulus elastisitas, menurunnya kuat lekat bajamenurunnya kuat lekat baja--beton, serta beton, serta ekspansi longitudinal dan radial tulangan. ekspansi longitudinal dan radial tulangan. Pembetukan retak akibat kebakaran diawali Pembetukan retak akibat kebakaran diawali pada sambunganpada sambungan--sambungan dan bagiansambungan dan bagian-- bagian beton yang kurang kompakbagian beton yang kurang kompak..

Page 44: BBL3 Material Beton 4

Kristalisasi garamKristalisasi garamStress yang diakibatkan oleh kristalisasi Stress yang diakibatkan oleh kristalisasi garam pada beton yang garam pada beton yang permeable permeable dapat dapat menyebabkan retakmenyebabkan retak--retak dan retak dan spalling.spalling.

Pembekuan dan PencairanPembekuan dan PencairanPada daerah dingin, kerusakan dan Pada daerah dingin, kerusakan dan keretakan beton umumnya disebabkan oleh keretakan beton umumnya disebabkan oleh proses pembekuan dan pencairan yang proses pembekuan dan pencairan yang terus berulangterus berulang--ulang.ulang.

Page 45: BBL3 Material Beton 4

Concrete Mix Design

Page 46: BBL3 Material Beton 4

Perancangan Campuran Beton (ACI Method)

Langkah 1: Pemilihan nilai slump

Langkah 2: Pemilihan ukuran maksimum agregat kasarPembatasan struktural →

penulangan dan pemadatan1) 1/5 jarak terkecil antara 2 tepi bekisting2) 1/3 tebal pelat3) ¾ jarak bersih selimut beton4) 2/3 jarak bersih antar tulangan

Page 47: BBL3 Material Beton 4

Langkah 3: Estimasi kebutuhan air pencampur dan kandungan udaraUntuk berbagai nilai slump dan ukuran agregat maksimum air yang dibutuhkan untuk campuran beton dapat dilihat pada tabel

Page 48: BBL3 Material Beton 4
Page 49: BBL3 Material Beton 4

Langkah 4: Pemilihan nilai perbandingan air semen.Tetapkan nilai FAS dari tabel berdasarkan kuat tekan yang direncanakan. Nilai kuat tekan beton yang digunakan pada tabel adalah nilai kuat tekan beton rata-rata, yaitu:

fm = fc ’ + 1,34 Sd

Page 50: BBL3 Material Beton 4

Nilai deviasi diambil dari tabel dibawah ini

Langkah 5: Tentukan jumlah semen yang diperlukanBerat semen dihitung dari jumlah air dibagi dengan FAS

Page 51: BBL3 Material Beton 4

Langkah 6: Estimasi volume agregat kasar berdasarkan ukuran agregat maksimum dan modulus kehalusan agregat halus. Untuk campuran dengan nilai slump selain 75-100 mm, volume agregat kasar dapat diperoleh dengan menggunakan tabel koreksi.

Page 52: BBL3 Material Beton 4

Langkah 7: Estimasi kandungan agregat halus.Sebelum menentukan jumlah agregat halus, berat beton segar di estimasi terlebih dulu (dari tabel). Tabel berat beton tsb dibuat berdasarkan ukuran maksimum agregat yang digunakan dan jumlah kandungan udara dalam beton.

Page 53: BBL3 Material Beton 4

Langkah 8: Koreksi kandungan air pada agregat.Rancangan beton yang telah dijelaskan (langkah 1 sampai 7) dibuat dengan asumsi agregat dalam keadaan SSD (saturated surface dry), pada kenyataannya agregat tidak selalu dalam kondisi SSD karenanya harus dilakukan koreksi jumlah kandungan air.

Page 54: BBL3 Material Beton 4

Latihan: perencanaan campuran beton

Rencanakan campuran beton di laboratorium yang akan memiliki kekuatan (fc ’): 350 kg/cm2. Data-data materialnya adalah sbb:• Ukuran agregat kasar maksimum: 25 mm• Nilai slump yang di inginkan: 25 – 50 mm• Hasil pengujian laboratorium memberikan berat isi agregat kasar

1340 kg/m3

• Daya serap air agregat kasar dan halus masing-masing adalah 1,836% dan 2,3%.

• Dari data analisis saringan diperoleh nilai modulus kehalusan agregat halus 2,4

• Beton direncanakan tanpa tambahan udara• Kondisi pengerjaan beton cukup baik