kap dalam komunikasi manusia

25
Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia Bacaan Kuliah KAP Page 1 PENDAHULUAN i tengah perkembangan media massa di Indonesia,komunikasi hampir diidentikkan dengan komunikasi massa. Perhatian yang diberikan pada dunia komunikasi massa begitu besar.Lihat saja, misalnya khusus menulis artikel,latihan menjadi presenter televisi,khusus menjadi penyiar radio atau latihan jurnalistik di berbagai kampus begitu menari perhatian banyak orang. Ini bisa menunjukkan betapa banyak orang yang sesungguhnya ingin terlibat dalam kegiatan komunikasi massa. Bukan hanya menjadi komunikan atau konsumen media saja, melainkan ingin juga menjadi komunikator dalam komunikasi massa. Tidak begitu halnya dengan Komunikasi antarpribadi(KAP). Perhatian kita terhadap KAP lebih rendah dibandingkan dengan perhatian pada komunikasi massa. Jarang ada iklan di media massa yang melatih keterampilan komunikasi antarpribadi. Padahal kemampuan interpersonal atau antarpribadi ini sudah dipandang sebagai salah satu kecerdasan manusia yang dinamakan kecerdasan interpersonal seperti yang dikemukakan David Coleman dalam kecerdasan jamaknya(multiple intellegence). Artinya, kemampuan interpersonal merupakan salah satu kunci sukses penting kehidupan manusia. Apabila demikian halnya, tentu sangat penting memiliki keterampilan komunikasi antarpribadi sebagai salah satu unsur relasi interpersonal. Tentu saja agar kita bisa memahami KAP ini dengan baik mula-pertama kita harus belajar pengertian dan definisi KAP. Oleh karena itu, Pada kegiatan belajar pertama kita akan mempelajari pengartian dan definisi KAP.Selanjutnya , kita akan beranjak lebih jauh dengan melihat KAP dengan kegiatan komunikasi manusia secara umum atau secara keseluruhan. Pada dua D BAB 1 Komunikasi Antarapribadi dalam Komunikasi Manusia

Upload: dwimay-fawzy

Post on 26-Nov-2015

55 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 1

    PENDAHULUAN

    i tengah perkembangan media massa di Indonesia,komunikasi hampir

    diidentikkan dengan komunikasi massa. Perhatian yang diberikan pada dunia

    komunikasi massa begitu besar.Lihat saja, misalnya khusus menulis

    artikel,latihan menjadi presenter televisi,khusus menjadi penyiar radio atau

    latihan jurnalistik di berbagai kampus begitu menari perhatian banyak orang.

    Ini bisa menunjukkan betapa banyak orang yang sesungguhnya ingin terlibat

    dalam kegiatan komunikasi massa. Bukan hanya menjadi komunikan atau

    konsumen media saja, melainkan ingin juga menjadi komunikator dalam

    komunikasi massa.

    Tidak begitu halnya dengan Komunikasi antarpribadi(KAP). Perhatian kita

    terhadap KAP lebih rendah dibandingkan dengan perhatian pada komunikasi

    massa. Jarang ada iklan di media massa yang melatih keterampilan

    komunikasi antarpribadi. Padahal kemampuan interpersonal atau antarpribadi

    ini sudah dipandang sebagai salah satu kecerdasan manusia yang dinamakan

    kecerdasan interpersonal seperti yang dikemukakan David Coleman dalam

    kecerdasan jamaknya(multiple intellegence). Artinya, kemampuan

    interpersonal merupakan salah satu kunci sukses penting kehidupan manusia.

    Apabila demikian halnya, tentu sangat penting memiliki keterampilan

    komunikasi antarpribadi sebagai salah satu unsur relasi interpersonal.

    Tentu saja agar kita bisa memahami KAP ini dengan baik mula-pertama

    kita harus belajar pengertian dan definisi KAP. Oleh karena itu, Pada kegiatan

    belajar pertama kita akan mempelajari pengartian dan definisi KAP.Selanjutnya

    , kita akan beranjak lebih jauh dengan melihat KAP dengan kegiatan

    komunikasi manusia secara umum atau secara keseluruhan. Pada dua

    D

    BAB

    1

    Komunikasi Antarapribadi dalam Komunikasi Manusia

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 2

    kegiatan berlajar pertama Modul 1 ini , kita lebih memfokuskan pada

    komunikasi dan KAP ini.

    Di tengah perkembangan teknologi komunikasi yang kini suadh menjadi

    bagian hidup keseharian banyak orang maka kita pun tak bisa mengabaikan

    perkembangan tersebut. Memang perkembangan teknologi komunikasi

    kinimemungkinkan manusia berkomunikasi tanpa harus berada pada tempat

    yang sama. Namun kegiatan komunikasi yang memungkinkan terjadinya

    perubahan sikap, pendapat atau perilaku pada komunikasi bisa terjadi,tanpa

    orang harus bertemu secara langsung .soal ini akan dibahas pada kegiatan

    belajar 3. Sendangkan bagaimana KAP ini mendukung atau menunjang

    kmunikasi yang tidak dikategorikan KAP, seperti komunikasi kelompok dan

    komunikasi massa

    PENGERTIAN dan DENFINISI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

    Kisah Keluarga Umar

    Pak Umar dan istrinya tengah membicarakan anaknya, Asep yang menginjak usia remaja. Keduanya merasa khawatir dengan prestasi belajar anaknya itu. Akhir-Akhir ini, anaknya lebih suka dan lebih sering bermain dengan teman-teman sekolahnya. Sepulang sekolah Asep tidak langsung pulang, tetapi Asep langsung bermain dengan teman-temannya. Apabila ditaya, Asep selalu saja beralasan belajar bersama dengan teman-temannya. Akan tetapi, tatkala didesak untuk memperlihatkan hasil belajar bersamannya,Asep tidak bisa menunjukannya. ini tangung jawab kita, pak. Bukan ibu saja yang harus mengingatkan si Asep tuh,kata Bu Umar. iya tangung jawab kita berdua. Akan tetapi, Asep kan lebih dekat sama ibunya ketimbang bapaknya,jadi ibu saja yang menasihati dia. Lagian, Bapak suka emosi.Nanti,bukannya mendengar omongan bapak, malah merajuk,jawab Pak Umar. jadi, harus ibu nih,ujar Bu Umar sambil tersenyum. Pak Umar tersenyum juga. Karena misinya berhasil. Dia enggan menegur anaknya yang kelas 3 SMP itu. Pak Umar merasa dirinya tak begitu pandai berbicara dengan anaknya sendiri. Apabila omongannya tak formal seperti sedang berbicara pada atasan Pak Umar, pastilah penuh dengan bentakan. Alih-alih anaknya berbicara malah sebaiknya,menutup diri. Berbeda betul dengan ibunya. Asep sering berbicara dari hati ke hati dengan ibunya. Nasihat ibu Umar juga bisa masuk pada Asep. Tetapi kapan,sebaiknya Ibu bicara sama si Asep? tanya Bu Umar Bagaimana kalau malam nanti saja ? Ajak dia ngobrol saat makan malam. Bapak kan kebetulan ada rapat, jadi pulangnya agak malam. Ibu bisa bicara dengan si Asep lebih bebas........

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 3

    Kisah diatas menunjukkan bagaimana komunikasi antarpribadi belangsung

    dalam keluarga. Percakapan suami istri yang seperti itu merupakan percakapan

    yang umum terjadi di tengan keluarga. Pasangan suami-istri itu ingin

    berkomunikasi dengan anaknya untuk merubah prilaku anaknya yang agak lalai

    belajar sehingga prestasinya disekolah menurun. Dalam pada itu, saat

    merencanakan komunikasi dengan anak itu,pasanga suami-istri itu juga

    berdialog tentang siapa yang akan bicara pada anaknya.Akhirnya disepakati,Ibu

    Umarlah yang akan berkomunikasi dengan Asep.

    Kisah diatas merupakan kisah yang biasa kita jumpai dalam hidup sehari-

    hari. Ada begitu banyak kegiatan komunikasi antarpribadi dalam kehidupan kita.

    Bahkan kita pun sangat terbiasa mempraktikkan kegiatan komunikasi

    antarpribadi itu dalam hidup keseharian. Kita tentu pernah curhatpada salah satu

    teman kita, kita pernah menyaksikan bagaimana seorang pria melontarkan bujuk-

    rayu padakekasihnya.

    Rupanya, begitu seringnya kita terlihat dalam komunikasi antarpribadi itu

    sampai-sampai kita terkadang tk sempat lagi memikirkan apa sebenarnya

    komunikasi antarpribadi.Kita jadi memandang komunikasi antarpribadi itu seolah

    sama dengan udara yang kita hirup. Jarang kita memikirkan atau

    merenungkannya. Semuanya berlangsung begitu saja,dan dipandang sebagai

    keterampilan yang datang begitu saja seperti keterampilan kita menghirup

    udara saat bernafas.

    Kita baru memikirkan masalah komunikasi antarpribadi itu apabila muncul

    masalah. Taruhlah, kita berada dalam situasi konflik dengan rekan kita itu.

    Kita mulai berfikir,mencari cara yang baik untuk memperbaikan hubungan itu.Kita

    mereka-reka, bagaimana rekan kita itu dan cara terbaik untuk berbicara

    dengannya. Kita juga mulai memikirkan bagaimana cara masuk ke pokok

    persoalan.Apakah langsung ke pokok persoalan atau kita berbicara dengan hal-

    hal ringan dulu sebelum masuk ke pokok persoalan.

    A. PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

    Sekarang kita mengenal lebih dalam komunikasi antarpribadi,sebagai slah

    satu konteks komunikasi manusia.Cara yang paling penting mudah untuk

    mengenal sesuatu biasanya dengan membandingkan atau membedakan dengan

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 4

    hal lain. Misalnya, kita bisa mengetahui satu benda disebut sendok dengan cara

    membedakannya dengan benda yang bukan sendok. Nah, begitu juga halnya

    dengan komunikasi antarpribadi. Kita bisa mengenal komunikasi antarpribadi

    dengan cara membedakan dari komunikasi non-antarpribadi. Kita

    membandingkan komunikasi antarpribadi dengan bentuk-bentuk komunikasi lain,

    yang tentunya sudah kita ketahui.

    Tim borcher (1999) menjelaskan komunikasi antarpribadi ini dengan

    melihatnya dengan pendekatan konteksual dan pendekatan perkembangan dari

    pendenkatan konteks komunikasi, komunikasi antarpribadi berlangsung dengan

    melihatkan harus beberapa orang, dan orang-orang tersebut memiliki kedekatan

    (proximity) secara fisik, menggunakan banyak saluran indra, dan umpan baliknya

    seketika. Padangan dengan pendekatan konteksualini tak memperhitungkan

    dimensi relasi diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.

    Sedangkan pendekatan perkembangan, memandang relasi dengan

    sesama itu berbeda-beda. Meski manusia melakukan kontak dan komunikasi,

    namun dalam di dalamnya ada derajat relasi yang berbeda. Bayangkan saja,

    pasti ada perbedaan cara kita membangun relasi antara salesman yang datang

    ke rumah kita, dan relasi dengan relasi teman akrab kita. Komunikasi dengan

    teman kita itulah yang dinamakan komunikasi antarpribadi. Bukan komunikasi

    dengan salesman yang tidak kita kenal. Itulah yang harus diperhatikan saat kita

    hendak memahami komunikasi antarpribadi, menurut pandangan perkembangan

    ini. Dari sudut pandang ini, yang dinamakan komunikasi antarpribadi itu adalah

    komunikasi yang berlangsung diantara orang-orang yang sudah mengenal satu

    sama lain dengan cukup lama. Di sini titik tekannya ada pada keunikan manusia

    yang berkomunikasi, bukan pada tindakan manusia dalam dunia sosial.

    Ini berati, pada pendakatan kontekstual seperti yang diuraikan diatas,

    tidaklah termasuk komunikasi antarpribadi apabila digunakan medium,sebutalah

    telepon, dalam melakukan komunikasi. Oleh karena pendekatan ini menyebutkan

    adanya syarat kedekatan secara sifik ringkasanya,orang yang berkomunikasi

    hadir pada tempat yang sama. Sedangkan dari sisi perkembangan manusia

    sebagai pribadi sangat diperhatungkan, bukan sekedar terjadinya komunikasi.

    Oleh karena itulah,istilahnya komunikasi antarpribadi yang berarti dalam

    komunikasi tersebut yang terlihat adalah pribadi-pribadi.

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 5

    Pada sisi lain, kita juga mengenal konteks-konteks komunikasi. Kita bisa

    kembalikan pada kisah bapak dan ibu umar diatas. Kita bisa menilai

    ,kendalayang dihadapi Pak Umar untuk menasihati Asep adalah kendala yang

    sifatnya spikologis. Pak Umar tahu siapa dirinya yang wataknya tak

    memungkinkannya untuk bisa menasihati anaknya. Ini berarti, komunikasi

    antarpribadi itu berlangsung dalam kebutuhan, hasrat, nilai-nilai, dan kepribadian

    pada orang yang terlibat dalam komunikasi itu. Namun,juga bukan hanya dalam

    konteks psikologis komunikasi tersebut ber langsung melainkan ada konteks

    konteks lainya.

    Tatkala Pak Umar juga merasa, Asep lebih dekat dengan ibunya ketimbang

    ayahnya sehingga meminta Bu Umar untuk berbicara menunjukan adanya

    konteks relasional. Konteks relasional ini berkaitan dengan cara kita bereaksi

    terhadap orang lain. Saat diputuskan Asep akan diajak bicara ibunya pada

    malam hari, saat makam malam, sebelum Pak Umar pulang menunjukan konteks

    situasi. Konteks situasi ini berkaitan dengan lokasi yang secara psikologis

    dianggap tepat. Penunjukan waktu saat makan malam pun sekaligus menunjukan

    konteks lingkungan, yakin konteks tempat berlangsungnya komunikasi itu yakni

    dimeja makan yang merupakan ruang bagi segenap anggota keluarga. Konteks

    lainnya, yakni konteks budaya adalah kesediaan Bu Amir untuk mengikuti tuga

    dari suaminya. Secara kultueal, dianggap tepat bagi Bu Amir untuk mengikuti

    kehendak suaminya karena secara kultur dipandang merupakan kebaikan untuk

    mengikuti keputusan suami. Artinya dalam interaksi dan komunikasi itu ada nilai-

    nilia kultur seperti soal kesantunan, bagaimana sebaiknya berbicara dan

    seterusnya.

    Konteks-konteks komunikasi antarpribadi yang diuraikan di atas

    menunjukkan, komunikasi antarpribadi itu sungguhnya merupakan kegiatan dan

    betuk komuniaksi yang cukup rumit. Dalam komunikasi ini, bukan hanya proses

    menyampaikan pesan dari komunikator pda komunikan, namun di dalamnya ada

    juga konteks-konteks yang mempengaruhi berlangsungnya komunikasi tersebut.

    Namun, kita hendaknya harus bisa membedakan konteks-konteks

    komunikasi antarpribadi yang diuraikan tadi dengan sisi konteks dalam

    mempelajari komunikasi antarpribadi yang sudah dibahas sebelumnya. Konteks-

    konteks komunikasi yang diantarakan terdiri atas konteks relasional dan konteks

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 6

    kultural menunjukkan bahwa setiap tindak komunikasi tidak berlangsung di ruang

    hanpa melainkan selalu berlangsung dalam konteks tertentu. Sedangkan

    pendekatan konteks dalam melihat komunikasi antarpribadi merupakan salah

    satu pendekatan dalam mempelajari komunikasi antarpribadi.

    Dengan demikian, dalam mempelajari komunikasi antarpribadi ini,kita akan

    memandang komunikasi antarpribadi bukan hanya dalam artian konteks, tetapi

    juga haus dalam artian perkembanganya. Kita juga bisa memandang komunikasi

    antarpribadi ini sebagai kegiatan yang tekait konteks tertentu, namun kedekatan

    yang terjadi di sini bukan hanya kedekatan fisik, tetapi lebih kedekatan

    spikologis,yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, di sini, kita

    memandang komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung

    dalam konteks tertentu yang didalamnya pihak-pihak yang telibat memiliki

    kedekatan satu sama lain dan komunikasinya dilakukan untuk mencapai tujuan

    tertentu.

    B. DEFINISI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

    Kita bisa membuat definisi komunikasi antarpribadi dengan memahami dua

    kata yang membentuka istilah ini,yakni komunikasi dan antarpribadi.komunikasi,

    secara sederhana bisa kita artikan, sebagai pertukaran pesan antara komunikator

    dan komunikan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan antarpribadi dapat

    diartikan sebagai berhubungan dengan atau melibatkan relasi personal atau

    sosial yang mengembangkan sistem-sistem ekspektasi bersama, pola-pola

    keterikatan emosinal, dan cara-cara penyesuaian sosial. Apabila dipandukan,

    kedua kata itu dalam istilah komunikasi antarpribadi maka bisa diartikan sebagai

    proses pertukaran pesan antara komunikator dan komunikan untuk

    mengembangkan sistem ekspektasi bersama, pola-pola keterikatan secara

    emosinal, dan cara-cara penyesuaian bersama.

    Ini berarti, dalam komunikasi antarpribadi ada relasi yang sifatnya pribadi

    diantara pihak-pihak yang berkomunikasi. Apabila maka diantara pihak-pihak

    yang terlibat saling mengenal secara pribadi maka komunikasinya makin bersifat

    personal(mempribadi). Apabila sebaliknya yang terjadi maka komunikasi yang

    berlangsung akan bersifat tidak mempribadi(impersonal). Apabila komunikasi

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 7

    diantara orang-orang dengan komunikasi yang berlangsung antara suami dan

    istrinya atau komunikasi yang berlangsung diantara sepasang kekasih.

    Roloff (dalam Berger & Chaffe,1987:490) menyebut komunikasi antarpribadi

    sebagai produksi,transmisi,dan interpretasi simbol-simbol oleh mitra-mitra yang

    berrelasi. Sedangkan baskin dan Aronoff (1980:4) menyebut komunikasi

    antarpribadi sebagai pertukaran pesan diantara pribadi-pribadi yang bertujuan

    membangun kesamaan makna. Definisi Baskin dan Aronoff ini agak dekat

    dengan definisi Griffin (2003:52) yang menyakan komunikasi antarpribadi proses

    menciptakan makna bersama yang unik

    Rubin dan rubin (2001) dengan tegas menyebutkan komunikasi antarpribadi

    itu merupakan prilaku yang diarahkan tujauan (goal-directed). Tujuan disini

    muncul mengikuti motif yang terjadi dasar tindakan. Motiflah yang mendorong

    seseorang berperilaku untuk mencapai tujuannya. Sebenarnya, baik Baskin dan

    Aronoff maupun Griffin , dalam definisi di atas juga menunjukan secara implisit

    bahwa tujuan komunikasi merupakan pokok komunikasi antarpribadi. Baskin

    Aronoff menyebutkan dengan membangun kesamaan makna dan Griffin

    menyebutakan menciptakan makna bersama yang unik. Dalam pandangan

    Rubin dan Rubin, orang menggunakan komunikasi sebagai perangkat untuk

    membentuk konsep dirinya (seperti kebutuhan ego) dan untuk memenuhi

    kebutuhan spiko- sosial pihak lain.

    Ada juga yang menyatakan bahwa komunikasi antarpribadi itu merupakan

    satu bentuk komunikasi yang khusus yang terjadi manakala dua orang atau lebih

    beriknteraksi secara simultan satu sama lain dan sama-sama saling

    memperngaruhi satu sama lain. Di sini yang ditekankan adalah adanya interaksi

    yang simultan dan saling mempengaruhi. Interaksi dan saling mempengaruhi

    tersebut tidak saling di lakukan melalui kata-kata,tetapi juga lewat pesan

    nonverbal, seperti kontak mata,senyum atau mimik wajah yang menyertai

    percakapan yang akrab diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi

    antarapribadi itu.

    Tujuan yang disebutkan Rubin dan Rubin (2001) itu didasarkan pada

    kebutuhan. Keduanya menyebutkan tiga kebutuhan antarpribadi yang

    primer,yakni inklusi,afeksi dan kontrol. Inklusi berkaitan dengan kebutuhan untuk

    menjadi bagian dari satu kelompok,berafiliasi dengan orang lain,memiliki sahabat

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 8

    atau mengajak orang lain ke dalam kelompok tertentu. Afeksi merupakan

    kebutuhan untuk mencintai atau dicintai orang lain.sedangkan Kontrol berkaitan

    dengan kebutuhan untuk menjalankan kekuasaan pada orang lain atau

    memberikan kekuasaan pada orang lain. Kebutuhan-kebutuhan ini berkembang

    dari kebutuhan antarpribadi yang bersifal internal.

    Namun, disamping kebutuhan primer tersebut oleh Rubin dan Rubin (2001)

    disebut juga motif utama, ada juga motif yang disebutnya sebagai motif yang kuat

    mendorng manusia melakukan tindakan komunikasi antarpribadi. Ada tiga

    kategori untuk motif yang kuat ini, yakni kesenangan,relaksasi dan pelarian.

    Kesenangan mencerminkan kebutuhan untuk dihibur, bersenang-senang atau

    kesenangan. Relaksasi mencerminkan kebutuhan untuk santai,istirahat atau

    merasa nyaman. Sedangkan pelarian mencerminkan kebutuhan untuk

    menghindari dari kegiatan-kegiatan dan kecermasan lewat berkomunikasi

    dengan orang lain.

    Rubin dan Rubin (2001) juga menunjukkan dalam mengkaji komunikasi

    antarpribadi setidaknya ada 5 pertanyaan yang harus dijawab. Pertanyaan-

    pertanyaan itu mencakup;mengapa kita berbicara ,pada siapa kita berbicara,apa

    yang kita bicarakan,bagaimana kita berbicaradan apa dampak (outcome)

    pembicaraan itu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa dalam

    komunikasi antarpribadi ada 5 hal yang harus diperlihatkan, yakni motif

    komunikator, sosok komunikan, isi pesan yang disampaikan, cara komunikator

    menyampaikan isi pesan pada komunikan, dan dampak dari komunikasi tersebut

    yang pada dasarnya merupakan tujuan komunikasi.

    Dengan demikian,bisa dinyatakan bahwa komunikasi antarpribadi itu

    merupakan komunikasi yang bertujuan yang berlangsung diantara dua orang

    atau lebih dan suasana yang akrab dan masing-masing pihak yang

    berkomunikasi saling mempengaruhi.suasana akrab dan salin mempengaruhi

    diantara orang-orang yang telihat itu merupakan kekhasan komunikasi

    antarpribadi.

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 9

    KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM KOMUNIKASI MANUSIA

    Kisah Keluarga Pak Karta

    Minggu pagi, Pak Karta, istri, dan kedua anaknya baru saja selesai berolahraga bersama dilapangan kompleks perumahan tempat mereka tinggal. Sambil melepas lelah, dan menunggu datangnya korn, Pak Karta dan istrinya berbincang0bincang sambil bercanda dengan anak-anaknya. Membincangkan kelucuan kedua anaknya yang kini sudah berusia remaja pada saat keduanya masih balita Koran datang, mereka merbut ingin membaca terlebih dahulu karena koran yang mereka langganani ada 4 bagian maka masing-masing mendapatkan bagiannya. Semuanya terdiam, asyik membaca koran. Lalu, diantara mereka tukar-menukar bagian koran yang sudah dibacanya.

    Selesai membaca semua bagian,percakapan di antara mereka berlangsung lagi. Namun, belum tuntas percakapan itu, anak pertama mereka Iman,kedatangan teman sekolahnya. Iman dan temannya pun asyik berbincang-bincang diteras rumah. Terkadang keduanya tertawa terbahak-bahak, kemudian keduanya Terlibat dalam pembicaraanserius. Sepintas terdengar, mereka sedang menganalisis pertandingan sepak bola antara manchester United dan Arsenal yang akan disiarkan langsung malam nanti di televisi. Di ruang tamu,Pak Karta, istri,dan anaknya mendiskusikan berita yang baru mereka baca bersama. ketiganya tertarik pada berita yang sama yakni soal rendahnya kemampuan berbahasa asing. Khususnya Bahasa Inggris,siswa-siswi Indonesia. aneh belajar Bahasa Inggrisnya kan bertahun-tahun. Di SD sudah ada pelajaran itu. Dilanjutkan di SMP dan SMA. Tetapi begitu jadi mahasiswa disuruh membaca buku berbahasa Inggris saja kelabakan, ujar Pak Karta sambil mengernyitkan dahinya. Tapi kalau bicara sama oang tua atau temannya sok bahasa Inggris-inggrisan, timpal Bu Karta. Salah guru, salah siswa atau salah cara mengajar ya Pak. Kok jadi begitu. Kamu bagaimana? sambung Bu Karta sambil mengarahkan pandangannya sama anaknya. Abis gurunya nggak cocok bener ngajarnya. Bikin bete. Jadi, Inggris kita nggak fine, jawab anaknya. Jangan menyalahkan orang. Tidak baik. Memangnya kamu bahus Bahasa Inggrisnya. Berapa buku berbahasa Inggris yang sudah kamu baca. Daripada sibuk menyalakan orang lain mending sibuk belajar,nasihat Pak Karta Iya mending rajin belajar, sambung Bu Karta.

    Dalam hidup keseharian kita,memang kita akan selalu terlibat dalam

    kegiatan komunikasi. Semua bentuk komunikasi kita lakukan setiap harinya. kita

    terlihat dalam kegiatan komunikasi massa, saat menonton televisi, membaca

    koran atau mendengarkan radio. Kita juga terlibat dalam komunikasi kelompok,

    saat di ruang kelas misalnya, mendikusikan dampak komunikasi massa pada

    kehidupan manusia. Kita juga terlibat dalam komunikasi Antarpribadi, saat

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 10

    memdiskusikan isi pemberitaan media massa untuk ditempatkan pada konteks

    diri kita sendiri, seperti yang dilakukan keluarga Pak Karta di atas.

    Berita tentang rendahnya kemampuan berbahasa asing rata-rata siswa

    kita, dibaca ribuan atau mungkin ratusan ribu orang. Pembacaanya sendiri bisa

    saja tak peduli siapa yang menulisnya. Hal yang penting bagi pembaca adalah

    apa yang ditulisnya, bukan siapa yang penulisnya. Apalagi penulis berita itu,

    bukan orang yang mereka kenal. Penulisnya hanya dikenal dengan sebutan

    profesinya saja, wartawan.

    Namun, tatkala isi berita itu didiskusikan keluarga Pak Karta dan dijadikan

    dasar untuk menasihati anaknya agar lebih giat belajar Bahasa Inggris barulah

    dari komunikasi yang impersonal menjadi komunikasi yang melibatkan pribadi-

    pribadi. Seperti sudah kita bahas pada kegiatan Belajar 1 sebelumya, relasi dan

    komunikasi di antara pribadi-pribadi itulah yang membuat satu komunikasi

    menjadi komunikasi antarpribadi. Di antara anggota keluarga Pak Karta tentu

    sudah saling mengenal satu sama lain sehingga derajat komunikasi

    antarpribadinya juga tinggi.

    Bahkan komunikasi antarpribadi yang terjadi pada keluarga itu, bukan

    hanya satu melainkan dua kegiatan komunikasi antarpribadi sekaligus. Antara

    Pak Karta,istri,dan anaknya,serta antara anak Pak Karta dan seseorang

    temannya. Kedua komunikasi antarpribadi itu berlangsung pada saat yang sama.

    Hanya berbeda ruang saja. Satu diruang tamu, satu lagi di teras rumah.

    Namun kedua-duanya sama, isi komunikasinya terkait dengan isi

    komunikasi yang disampaikan melalui media massa. Di ruang tamu dibahas soal

    belajar bahasa. Di teras rumah dibahas soal pertandingan sepak bola yang akan

    disiarkan langsung nanti malam.

    Kini kita melihat lebih mendalam lagi soal komteks komunikasi. Sepintas

    pada kegiatan Belajar 1 sudah disebutkan bahwa komunikasi antarpribadi itu

    merupakan slah satu konteks komunikasi. Dengan memandang komunikasi

    antarpribadi sebagai slah satu konteks komunikasi maka fokus perhatian kita

    bukan pada berapa banyak khalayak atau komunikasi yang terlibatmelainkan

    lebih pada suasana komunikasinya. Itu sebabnya, banyak ahli komunikasi yang

    lebih suka menyebut istilah konteks komunikasi dibandingkan dengan jenis

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 11

    komunikasi. Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi

    antarbudaya, dan komunikasi massa adalah kontesk komunikasi.

    Itu sebabnya, fenomena yang diuraikan dalam kisah diatas, sebenarnya

    juga merupakan gambaran bagaimana manusia masuk dan terlihat dalam

    berbagai kontesk komunikasi. Adakalanya masuk ke dalam konteks komunikasi

    massa saat menonton televisi atau membaca koran, namun pada kali lain masuk

    dalam konteks komunikasi antarpribadi. konteks-konteks komunikasi tersebut

    memang merupakan kebutuhan manusia sendiri. Adakalanya manusia

    membutuhkan informasi tentang lingkungan sosialnya seperti perkembangan

    politik sehingga masuk kedalam konteks komunikasi massa. Akan tetapi,

    manusia pun membutuhkan informasi tentang dunia pribadi orang lain, seperti

    orang-orang yang memiliki relasi khusus, yaitu anggota keluarga, sahabat, atau

    kekasih sehingga memasuki konteks komunikasi antarpribadi.

    Komunikasi tersebut pada dasranya memrupakan pertukaran pesan dan

    pesan yang mempengaruhi aspek-aspek kehidupan orang yang terlibat di dalam

    komunikasi tersabut. Slah satu aspek yang terpengaruh oleh komunikasi adalah

    relasi diantara sesama manusia. Seperti sudah kita ungkapan sebelumnya, relasi

    inilah yang membedakan antara komunikasi antarpribadi dan komunikasi bukan

    antarpribadi. Meski sebenarnya, terkadang sulit juga untuk mengelompokkan

    secara pasti mana komunikasi yang antarpribadi dan mana yang bukan

    anatrpribadi atau inmpersonal. Karena bisa saja, komunikasi tersebut dari sisi

    relasi berada di tengah-tengah antara komunikasi antarpribadi dna komunikasi

    yang impersonal.

    Mengapa demikian ? sebab meski komunikasi pada dasarnya merupakan

    pertukaran pesan, namun bukan hanya pesan saja yang disampaikan dan dan

    terlibat dalam komunikasi. Derajat keakraban, komitmen, kepercayaan, kejujuran,

    keterbukaan,penerimaan, dan empati emosinal yang bebeda-beda dan berubah

    di dalam semua relasi juga terlibat dalam kegiatan komunikasi, khususnya

    komunikasi antarpribadi.

    Pesan juga tidak hanya disampaikan melalu kata-kata, atau biasa

    dinamakan komunikasi verbal. Akan tetapi, disampaikan melalui secara

    nonverbal, seperti mimik wajah, gerak tangan atau sorot mata. Kita bisa

    memahami apa yang disampaikan lawan bicara kita bukan hanya dari kata-kata

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 12

    yang diucapkan, tetapi juga fdari cara mengatakan dan intonasinya. Kata-kata

    menggunakapkan apa pesan yang disampaikan, intonasi menunjukkan

    bagaimana pesan disampaikan.

    Salah satu tujuan komunikasi manusia adalah unutk mencapai kesamaan

    makna. Pesan yang kita sampaikan bisa tertangkap dengan baik maknanya.

    Apabila makna pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik maka

    kemungkinan terjadinya perubahan sikap, pendapat, dan perilaku pada lawan

    komunikasi menjadi makin besar. Kita tak mungkin mengharapkan terjadinya

    perubahan sikap dan pendapat apabila makna pesan tersebut tidak diterima

    dengan baik oleh lawan komunikasi kita.

    Untuk memahami komunikasi antarpribadi, ada baiknya kita memahami

    apa yang terjadi pada diri kita saat komunikasi tersebut berlangsung. Kita bisa

    melihatnya melelui model proses Individual Komunikasi Antarpribadi (Baskin

    &Aronoff, 1980:7) seperti berikut ini.

    Pesan Pesan Umpan balik Sumber :baskin dan Aronoff, (1980:7)

    Gambar 1.1. model proeses Individual Komunikasi Antarpribadi

    Komunikasi Individual

    Fungsi Fungsi Ekpektasi Fungsi Encoder Fungsi

    Penerima Decoder penyampaian

    Pribadi

    Kebutuhan

    Persepsi

    nilai

    Stimulus Stimulus

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 13

    Gambar 1.1 menunjukkan, individual yang melakukan interaksi komunikasi,

    secara bersaman mengirim dan menerima pesan yang dimediasi melalui

    kebutuhan, persepsi dan nilai-nilainya. Begitu individual tersebut menyadari

    bahwa stimulus yang disampai padanya itu mengandung makna, artinya individual

    itu sedang men-decode pesan. Jadi makna itu terkait dengan stimulus yang

    didasari ekspektasi (kebutuhan, perseps, dan nilai) individu. Pesan ditransmisikan

    individu apabila ada gagasan yang muncul dari kebutuhan,persepsi, dan nilai

    individu yang kemudian di-decode ke dalam bentuk-bentuk simbolik, seperti kata-

    kata, yang selanjutnya disampaikan pada orang lain. Apabila individu menerima

    pesan dan memberikan respon pada pesan ini maka respon tersebut menjadi

    stimulus-pesan untuk melahirkan komunikasi apabila diterima dalam bentuk

    umpan balik.

    Seperti yang sudah dikemukakan pada kegiatan Belajar 1 tadi, keakraban

    dan saling mempengaruhi merupakan karakteristik komunikasi antarpribadi. Oleh

    karena itu, semakin mengenal atau mengetahui dengan baik lawan komunikasi

    kita makin memungkinkan kita untuk menggambarkan prilaku lawan komunikasi

    atau mengetahuimenduga bagaimana perilaku lawan komunikasi kita. Sekaitan

    dengan Gambar 1.1 di atas, penting untuk ditekankan disini bahwa dalam

    komunikasi antarpribadi orang yang terlibat di dalamnya berperan menjadi

    pengirim dan penerima pesan.

    Dalam konteks komunikasi manusia sekarang ini, komunikasi antarpribadi

    bisa merupakan bagian komunikasi massa. Wartawan yang sudah erat

    hubungannya dan balik pula interaksinya dengan sumber beritanya, menjadikan

    kegiatan komunikasi antarpribadinya dengan sumber berita sebagai bahan untuk

    menulis berita yang kemudian disebarkan melalui komunikasi masa. Sebaliknya

    dalam banyak percakapan keseharian kita, separti kisah keluarga Pak Karta di

    atas,materi percakapan diantara dua orang yang akrab dan saling kenal baik

    dapat bersumber dari informasi yang dipeolehnya melalai komunikasi massa atau

    bisa juga diperolehnya melalui kegiatan komunikasi intrapribadi/intrapersonal yang

    intens.

    Dalam komunikasi antarpribadi ini,manusia bisa mendapatkan suasana

    komunikasi yang bener-bener manusiawi (human). Oleh karena dalam komunikasi

    antarpribadi,hubungan antarmanusia (human retions) merupakan warna

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 14

    utamanya. Bisa dikatakan , dengan gencarnya impersonal dalam kehiduan sehari-

    hari kita, komunikasi antarpribadi menjadi sarana untuk menemukan kembali diri

    kita. Dalam komunikasi antarpribadi manusia berhubungan dengan sesama

    manusia melalui suasana yang manusiawi. Ideal komunikasi yang didambakan

    banyak kalangan, termasuk konsep komunikasi tanpa kekarasan (non-violance

    communications) tang memperlakukan pihak yang terlibat dalam komunikasi itu

    sebagai manusia bisa di wujudkan dalam komunikasi komunikasi antarpribadi ini.

    Di sini manusia bisa menemukan kehangatan, keakraban atau ketulusan.

    Oleh karena itu, kini kajian komunikasi antarpribadi sudah berkembang jauh

    menyentuh beberapa aspek kehidupan manusia. Mulai dari komunikasi

    antarpribadi untuk layanan kesehatan yang menjelaskan hubungan dokter dan

    pasiennya. Komunikasi antarpribadi untuk konseling rumah tangga, seperti

    hubungan suami-istri dan hubungan orang tua-anak atau komunikais antarpribadi

    untuk menjelaskan hubungan romantis mulai dari sepasang kekasih hingga

    sepasang manusia usia lanjut. Namun kesemua kajian tersebut menunjukan hal

    yang sama, yakni bagaimana kita memperlakukan lawan komunikasi sbagai

    manusia yang memiliki kebutuhan. Persepsi, dan nilai-nilai dalam relsi yang

    manusiawi.

    Bagaiman hubungan komunikasi antarpribadi ini dengan kegiatan

    komunikasi manusia ditegaskan sevcara tidak langsung oleh Everette M. Rogers

    melalui teorinya yang tekenal, yakni teori difusi inovasi. Teori yang sering jadi

    acuan untuk perubahan sosial melalui diseminasi inovasi itu menunjukkan bahwa

    komunikasi massa efektif untuk mengubah perilaku lebih efektif untuk

    menyebarluaskan informasi atau pengatahuan tentang inovasi. Sedangkan untuk

    mengubah perilaku lebih efektif menggunakan saluran komunikasi antarpribadi.

    Komunikasi antarpribadi itu ditunjukkan dalam inovasi dengan antara tokoh

    masyarakat atau orang yang sudah menggunakan inovasi dengan orang yang

    belum menggunakan inovasi tersebut.

    Namun, yang tepenting di sini komunikasi antarpribadi sebagai salah satu

    bentuk komunikasi manusia juga melibatkan unsur-unsur pokok komunikasi, yakni

    pengirim, pesan,media, gangguan, penerima, efek, dan umpan alik. Unsur-unsur

    pokok tersebut penting untuk mendapat perhatian kita karena semua tindak

    komunikasi kita pada dasarnya menggunakan unsur-unsur poko tersebut. Apabila

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 15

    kia mendalami lebih jau unsur-unsur komunikasi antarpribadi itu maka kita bisa

    melihat unsur-unsur tersebut seperti berikut ini.

    1. Manusia : Pengirim/penerima pesan (-pesan) komunikasi

    2. Pesan : Isi/kandungan komunikasi

    3. Media : Saluran untuk menyampaikan pesan

    4. Gangguan : Hambatan dalam bentuk kemampuan menerima/mengirim

    pesan

    5. Umpan balik: Informasi yang dipeoleh melalui pertukaran pesan

    6. Efek : Bisa bersifat fisik, emosil, kognitif, atau panduan dari

    Ketiganya

    Tentu saja komunikasi apa pun, termasuk komunikasi antarpribadi,

    berlangsung dalam konteks tertentu. Oleh karena manusia yang terlibatdalam

    kegiatan komunikasi tersebut tidaklah berdiam dalam ruang hampa. Oleh karena

    itu, setelah keenam unsur tadi, ada yang manambahkan unsur lain, yakni konteks.

    Adapun yang dimaksud dengan konteks adalah faktor-faktor (a) lingkungan,

    seperti lingkungan fisik, misalkan ruangan tempat komunikasi berlangsung, (b)

    situasianal, seperti keadaan sosial, keadaan spikolog, ruang, dan waktu, serta (c)

    budaya, seperti nilai-nilai dan keyakinan. Kesemua faktor tersebut

    memepengaruhui dampak atau efek komunikasi yang dilakukan. Gambar 1.1 di

    atas, sebenarnya sudah menunjukkan bagaimana ekspektasi pribadi yang terdiri

    dari kebutuhan, persepsi, dan nilai-nilai itu mempengaruhi kegiatan komunikasi

    kita.

    Dengan unsur konteks ini, kembali hendak ditegaskan bahwa komunikai

    antarpribadi ini dipengaruhi faktor lingkungan, yang di dalamnya termasuk pula

    lingkungan komunikasi manusia. Setidaknya lingkungan komunikasi manusia ini

    bisa dilihat dari taraf komunikasinya, yakni komunikasi intrapribadi, komunikasi

    antarpribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Tentu saja dalam

    lingkungan komunikasi yang seperti itu, di antara taraf-taraf komunikasi tersebut

    saling mempengaruhi. Satu sama lain saling bergantung dan membeli pengaruh

    karena taraf-taraf komunikasi tersebut merupakan bentuk komunikasi yang di

    dalamnya setiap manusia bisa terlibat.

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 16

    Kembali pada teori difusi inovasi tadi, kita bisa melihat keunggulan atau

    kegunaan komunikasi antarpribadi, yakni dalam mengubah sikap dan perilaku.

    Memang seperti dibahas di atas, efek komunikasi antarpribadi itu adalah

    perubahan pada sisi fisik,emosi,kognitif-ada juga yang biasa menyebutnya

    perubahan sikap, pendapat, dan perilaku atau paduan ketiganya, tetapi yang

    terpenting adalah kemampuan mengubah prilaku. Saat orang tua memberi nasihat

    pada anaknya,usulan istri pada suaminya, permintaan mahasiswa pada

    dosennya, atau ajakan adikpada kakaknya, semuanya menunjukkan kegiatan

    komunikasi antarpribadi yang dilakukan untuk mengubah prilaku. Misalnya,

    mahasiswa meminta supaya dosennya memperbaiki nilai ujian akhir semester,

    istri meminta suaminya untuk mengurangi atau berhenti merokok, dan adik

    meminta kakaknya agar membantunya mengerjakan perkerjaan rumah.

    Dengan demikian, komunikasi antarpribadi sebagai salah satu bentuk

    komunikasi manusia memegang peran besar dalam kehidupan manusia.

    Keutamaan komunikasi antarpibadi adalah kemampuannya dalam mengubah

    perilaku. Meski komunikasi antarpribadi juga bisa mengubah sikap dan pendapat

    lawan komunikasi. Dimensi lain dari komunikasi antarpribadi ini adalah suasana

    akrab dan saling mempengaruhi di antara pihak-pihak yang berkomunikasi.

    PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI

    ANTARPRIBADI

    Kisah Manto dan Marni

    Sudah biasa, setiap menjelang ujian Tengah semester (UTS) atau Ujian

    Akhir Semester (UAS) Manto menelepon Marni, sekedar memberi dukungan

    moral pada kekasihnya yang mengingatkannya untuk rajin belajar. Tentu saja ,

    sambil melepas rindu. Ini merupakan bentuk perhatian Manto pada Marni, dan

    pemberi semangat belajar itu memang selalu dinantikan Marni.

    Manto dan marni mulia berpacaran sejak mereka tamat SMU. Namun,

    mereka tak diterima diperguruan tinggi yang sama. Malah berbeda pula kotanya.

    Manto kuliah di Bandung dan Marni di Yogyakarta. Mereka hanya bisa bertemu

    pada liburan semester.

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 17

    Meski begitu, komunikasi di antara dua insan yang kasmaran itu bukan

    berarti jarang. Keduanya saling tahu keadaan masing-masing lewat media

    komunikasi. Terkadang lewat telepon, terkadang lewat sms, terkadang pula lewat

    e-mail. Apabila ingin mendapat kisah yang agak panjang,biasanya memakai e-

    mail. Apabila ngobrol secara virtual keduanya bisa asik chatting. Hanya setiap

    menjelang UTS atau UAS secara khusus Manto menelepon Marni karena bagi

    mahasiswa mana pun UTS dan UAS merupakan paristiwa penting dalam kegiatan

    belajarnya sehingga Manto merasa perlu memberikan dukungan moral dan

    mengingatkan supaya lebih giat belajar.

    Oleh karena itu, Manto sedikit flu saj Marni tahu, dan begitu juga

    sebaliknya. Teknologi komunikasi membantu Marno dan Marni menjaga dan

    meningkatkan relasi di antara keduannya.

    Apakah kisah di atas menunjukkan konteks komunikasi antarpribadi?

    Sejak lama ada perbedaan tentang hal ini. Apabila menggunakan perdekatan

    konteksual, jelas ini bukan peristiwa komunikasi antarpribadi. Oleh karena dua

    orang yang terlibat dalam komunikasi itu, berbeda lokasinya. Satu tinggal di

    Bandung da satu lagi di Yogyakarta. Akan tetapi, apabila menggunakan

    pendekatan perkembangan, ini jelas termasuk komunikasi antarpribadi dengan

    mengingat sifat relasi di antara orang yang berkomunikasi tersebut. Ada derajat

    keintiman yang tinggi di antara keduanya. Juga saling mengenal pribadi masing-

    masing. Maklumlah keduanya memang orang yang sedang berkasih-kasihan yang

    tertentunya saling membuka dirinya pada pasangannya.

    Di kalangan ilmuwan komunikasi sendiri kini banyak dikaji tentang CMC

    (computer-mediated communication) atau HCMC (human computer-mediated

    communication). Ini merupakan komunikasi yang mengunakan media komputer

    yang membrntuk jaringan, seperti Internet. Chatting merupakan salah satu bentuk

    HCMC, seperti tang dilakukan Manto dan Marni diatas yang ngobrol melalu

    perantaraan layar komputer yang tersambung ke internet. Keduanya menjalin

    komunikasi yang konteksnya antarpribadi.

    Dalam komunikasi manusia sekarang ini, media komunikasi memang

    semakin penting saja perannya. Terutama media yang sering dinamakan sebagai

    hasil dari konvergensi/integrasi beberapa sistem komunikasi yang tadinya

    terpisah. Awalnya, radio, saluran telekomunikasi, media cetak, media elektronik,

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 18

    satelit dan jaringan lahir apa yang dinamakan dengan media sendiri. Kini menyatu

    sehingga lahir apa yang apa yang dinamakan dengan media baru, yang memiliki

    kemampuan sebagai media komunikasi yang melebihi kemapuan media

    sebelumnya. Istilah media baru sendiri biasanya dipandang membingungkan

    karena pada awalnya semua media saat baru muncul merupakan media baru.

    Namun, istilah media baru di sini adalah media yang terbentuk karena

    konvergernsi/intergrasi sistem media tadi.

    Lahirnya media baru memungkinakan menjadi saluran komunikasi di antara

    dua orang yang akrab, saling mengenal , memiliki keterlibataab emosional, dan

    saling mempengaruhi bisa belangsung. Meski orang yang berkomunikai tersebut

    tidak berada pada ruang yang sama atau saling berhadap-hadapan secara fisik.

    Apalagi komunikasi antarpribadi dipandang pihak-pihak yang ada berkomunikasi

    saling berhadapan secara fisik atau bertatap muka maka tidak ada komunikasi

    antarpribadi dalam komunikasi diantara dua orang atau lebih menggunakan media

    komunikasi meski mereka akrab satu sama lain.

    Namun, apabila komunikasi antarpribadi dipandang sebagai salah satu

    konteks komunikasi yang ditandai dengan keakraban dan saling pengaruh di

    antara pihak-pihak yang berkomunikasi maka komunikasi antarpribadi pun

    sebenarnya disa berlangsung dengan memanfaatkan teknologi komunikasi.

    Pandangan ini menunjukkan, komunikasi antarpribadi itu bukan menekankan pada

    adanya dua orang atau lebih yang berhadap-hadapan melainkan lebih menekan

    pada iklim komunikasi yang terbangun diantara pihak-pihak yang berkomunikasi.

    Apalagi, seperti dinyatakan Chenault (19998), dalam CMC orang yang

    terlibat di dalamnya membawa permasalahan nyata kehidupan dan

    kepribadiannya ke dalam kehidupan virtual sehingga dalam CMC semua

    kandungan emosi terlibat didalamnya. Bahkan disebutkan Chenault, CMC

    merupakan cara baru untuk relasi pribadi. Dalam CMC orang bisa membina dan

    mengembangkan keakraban dan saling mempengaruhi satu sama lain.

    Meski tanpa menyebut secara khusus komunikasi antarpribadi, Harris

    (1990:2) dalam human Communication saat menguraikan komunikasi yang baik

    menunjuk opada kondisi komunikasi antarpribadi. Menurut Harris,keterampilan

    menyimak(listening) dan bersimpati . ditegaskan pula oleh Harris, hal terpenting

    dalam komunikasi adalah menyampaikan pesan melalui medium terbaik atau

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 19

    melalui kombinasi media, misalnya tatap muka , telepon atau komunikasi tertulis.

    Ini menunjukkan bahwa komunikasi dua arah atau dinamakan juga komunikasi

    dialogis, bisa menggunakan media yang tentu saja termasuk di dalamnya CMV

    itu.

    Hal yang kurang lebih sama ditegaskan Tella dan Mononen-Aaltonen

    (1998) yang membagi komunikasi menjadi komunikasi intapribadi, Komunikasi

    dialogis (komunikasi antarpribadi), komunikasi monologis (komunikasi massa),

    dan komunikasi telelogis, komunikasi dialogis itu, bisa menggunakan teknologi

    berbasis komputer yang memungkinkan terjadinya dialog. Oleh karena dalam

    pandangan keduanya, dialog itulah yang menjadi ciri utama komunikasi

    antarpribadi. Ini seperti yang digambarkan harris (1990:2) seperti berikut.

    Sumber : Harris, (1990:2)

    Gambar 1.2

    Komunikasi

    CMC seperti dlam bentuk chatting memungkinkan apa yang diungkapankan

    Harris dala Gambar 1.2 tadi bisa terjadi. Umpan balik atas pesan bisa

    berlangsung. Hanya berbeda dalam pesan komunikasinya karena lebih

    mengunakan tulisan bukan lisan sehingga keterampilan menyimak digantikan

    dengan keterampilan membaca. Komunikasi yang dua arah dan bersimpati

    Pengirim Penerima

    Pesan Pesan

    Pengirim Pengirim

    Medium Medium

    Penerima Penerima

    Umpan-Balik

    Komunikasi yang terbaik dalah dua arah

    Mengembangkan keterampilan minyimak dan bersimpati

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 20

    terhadap lawan komunikasi bisa dikembangankan dalam CMC. Oleh karena,

    komunikasi antarpribadi melalui CMC ini mulai menjadi perhatiaan banyak ahli

    untuk melihat berbagai aspeknya.

    Dengan perkembangan teknologi komunikasi, penggunaan wabcam

    memungkinkan orang bisa menatap atau melihat wajah lawan bicaranya di layar

    monitor komputernya. Artinya, sebagian bahasa tubuh pihak-pihak yang

    berkomunikasi,khususnya mimik wajah, bisa terlihat. Artinya pesan-pesan

    komunikasi bukan hanya disampaikan melalui suara atau teks,melainkan juga

    melalui bahasa tubuh.

    Hanya memang ada aspek-asepk yang berubah dalam CMC ini

    dibandingngkan dengan komunikasi non-CMC atau komunikasi konvensional.

    Misalnya, ungkapan-ungkapan emotif dalam komunikasi lisan digantikan dengan

    simbol-simbol huruf dalam komunikasi tertulis atau intonasi dalam berbicara

    digantikan dengan penggunaan huruf kapital dan tanda-tanda baca. Hal seperti ini

    biasanya dilakukan manakala dua orang yang sudah amat akrab berkomunikasi

    dengan cara chatting. Dalam percakapan melalui telepon,pesan lisan yang

    disampaikan bisa disampaikan seperti dalam komunikasi konvendional hanya

    saja satu sama lain tidak bisa tertatap wajah meski dalam perkembangan

    berikutnya kini sudah pula memungkinkan orang saling melihat wajah lawan

    bicara melalui layar monitor komputer.

    Pokok soalnya untuk komunikasi anatrpribadi dalaCMC ini adalah orang

    kuminkasi tidak berhadap-hadapan atautidak berada pada ruang yang sama.

    Namun, sejak perkembangan teknologi komunikasi khususnya telepon,seperti

    sudah dikemukakan pada kegiatan belajar 1, soal bertatap muka atau berhadap-

    hadapan ini tidak selalu menjadi kriteria komunikasi antarpribadi. Kriteria

    komunikasi antarpribadi lebih ditekankan pada iklim komunikasi yang bersifat

    human atau menunjukkan keakraban dan relasiantarpribadi yang lebih abik di

    antara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.

    Persoalan lain terkait dengan CMC ini dikakemukakan lea dan Spears

    dalam Chenault (1998). Keduanya mengajukan sejumlah argumen yang

    menunjukkan kemampuan CMC dalam menumbuhkembangkanrelasi pribadi. Ada

    tiga aspek yang menjadi dasar untuk menumbuhhkembangkan relasi pribadi, yaitu

    (a) keedakatan fisik , (b) interaksi tatap muka, dan (c) komunikasi non verbal

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 21

    sebagai proses penting dalam mengembangkan relasi di antara manusia.

    Ketiganya tidak ada dalam komunikasi antarpribadi dengan CMC.

    Akan tetapi, padangan yang dikemukakan lea dan spears itu, menurut

    Chenault (1998), bisa dibantah. Oleh karena itu sebenarnya. Isi pesan yang tinggi

    kandungan sosio-emosionalnya ada dalam CMC. Bahkan kandungan sosio-

    emosional pesan dalam CMC itu ada pula dalam CMC yang berlatar organisasi

    dan berorientasi penugasan. Karena itu simpulkan bahwa CMC menyampaikan isi

    pesan yang mengandung emosi dan membentuk kesan.

    Di sini kita tentu tidak akan terlibat dalam perdebatan lebih jauh mengenai

    komunikasi antarpribadi dalam CMC ini. Oleh karena itu di sini yang hendak

    dikemukakan adalah kita hidup dalam dunia dalam dunia yang teknologi

    komunikasinya sudah berkembang pesat. Teknologi komunikasi tersebut

    mengubah banyak kebiasaan kita dalam berkomunikasi. Contoh paling mudah

    untuk ini adalah makin banyaknya orang yang berkomunikasi dengan SMS

    sebagai salah satu bentuk CMC tersebut. Mulai dari urusan perkerjaan atau bisnis

    sampai dengan urusan pribadi seperti yang dilakukan sepasang kekasih

    menggunakan SMS ini.

    Tenologi komunikasi tersebut mengubah pula bentuk0bentuk komunikasi

    antarpribadi manusia. Tahap muka itu tidak selalu berarti bertemu atau berada

    pada ruang atau tempat yang sama karena bisa saja dilakukan secara virtual

    sehingga yang bertatap muka tidak berada pada tempat yang sama. Pesan yang

    disampaikan pun tidak lagi hanya dalam bentuk kata-kata melainkan bisa paduan

    kata-kata dan tulisan sekaligus seperti yang digunakan dalam teleconference

    melalui saluran internet.

    Jadi, CMC harus kita terima sebagai salah satu fenomema komunikasi

    manusia yang berkembang akibat perkembangan teknologi komunikasi. Ada

    aspek-aspek dalam komunikasi konversional yang berubah akibat CMC ini,

    termasuk cara kita melihat komunikasi manusia. Sekalipun CMC menjadi

    perdebataan dikalangan ahli komunikasi termasuk mengkategorikan CMC dalam

    bentuk atau bagian komunikasi manusia, namun praktik CMC dalam hidup

    keseharian kita sudah berlangsung.

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 22

    HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DENGAN KEGIATAN KOMUNIKASI

    LAIN.

    Keputusan Pak Undang

    Pak Undang seorang usahawan konveksi. Bukan pengusaha besar. Akan

    tetapi, usahawan kecil yang ulet dan sangat bangga dengan pekerjaannya. Usaha

    konveksi sudah digelutinya lebih dari 20 tahun. Kayawan yang berkerja di

    perusahan konveksunya tidak banyak hanya 9 orang semuanya dikenalnya

    dengan baik secara pribadi. Bahkan pak Udang hafal di mana sekolah dan kelas

    berapa anak-anak karyawannya.

    Sebagai usaha keluarga, Pak Undang sudah sejak awal melibatkan,

    Angga, anaknya dalam usaha ini. Bukan sebagai karyawan, tetapi menjadikan

    kegiatan usahanya itu sebagai sarana belajar bagi anaknya untuk berbisnis. Pak

    Undang mengajarkan cara-cara berbisnis dengan belajar langsung pada usaha

    ini.

    Oleh karena itu, Pak Undang sering terlibat percakapan yang mendalam

    dengan anaknya itu. Hubungan ayah-anak itu menguntungkan untuk kegiatan

    belajar. Anaknya bisa bertanya langsung pada Pak Undang apabila ada hal-hal

    yang belum dipahaminya. Pak Undang pun bisa memeriksa pemahaman dan

    kemampuan anaknya dalam menyerap pengetahuan berbisbis yang diajarkannya.

    Dalam mengambil keputusan Pak Undang selalu mengajak anaknya

    berdiskusi. Bagi Pak Undang ini adalah cara mengajari anaknya dalam

    pengambilan keputusan. Bagi Angga, ini adalah cara untuk mempengaruhi

    keputusan yang akan diambil anaknya.

    Keputusan yang diambil itu biasanya disosialisasikan pada pertemuan rutin

    harian sore hari dengan para karyawannya. Setiap sore selalu ada pertemuan

    sekitar 10 menit antara Pak Undang dan ke-9 karyawannya. Dalam pertemuan ini

    dibahas berbagai hal tentang perkerjaan. Adakalanya Pak Undang mendengarkan

    apa yang disampaikan karyawannya. Adakalanya juga para karyawan

    mendengarkan urain Pak Undang. Keputusan yang sudah didiskusikan dengan

    anaknya pun disampaikan dalam berkomunikasi dengan para karyawan.

    Komunikasilah yang diyakini Pak Undang sebagai rahasia keberhasilannya

    menjaga kelangsungan usaha. Bahkan Pak Undang mengatakan pada anaknya,

    kunci keberhasilan bisnis adalah komunikasi.

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 23

    Dalam hidup keseharian manusia, taraf, konteks, atau bentuk

    komunikasi itu memang tak dipilah-pilah. Akan tetapi, semuanya berlangsung

    begitu saja. Orang beralih dari komunikasi antarpribadi ke komunikasi yang

    impersonal. Peralihan taraf atau konteks komunikasi itu dilakukan sesuai dengan

    kebutuhan komunikasi saat itu. Mirip Pak Undang, setelah berkomunikasi

    antarpribadi dengan anaknya saat pengambilan keputusan dilanjutkan dengan

    komunikasi kelompok dengan para karyawannya. Sebelum atau sesudah

    komunikasi kelompok dengan karyawannya, bisa saja Pak Undang memanggil

    salah satu karyawannya untuk membicarakan masalah-masalah pribadi,seperti

    menanyakan kesembuhan istri karyawan itu.

    Kita membeda-bedakan taraf atau konteks komunikasi itu hanya untuk

    memudahkan kita untuk mempelajari komunikasi manusia. Namun, dalam praktik

    komunikasi manusia, taraf atau konteks kkomuniakasi dipergunakan silih berganti

    pada tempat yang sama. Misalnya seorang staf dikantor perusahaan air minum,

    menerima tamu yang menyampaikan keluhan air minum. Setelah itu dia menerima

    istri dan anaknya diruang kerja. Lalu memimpin rapat staff. Pada saat istirahat dia

    makan siang sambil menonton berita di televisi.

    Maka, taraf atau konteks komunikasi itu dapat diibaratkan sebagai satu

    bidang yang membentang mulai dari komunikasi intrapribadi sampai kekomunikasi

    massa. Kita sebagai makhluk sosial melompat dari suatu bidang ke bidang lainnya

    sesuai dengan kebutuhan dan keperluan komunikasi kita. Antara suatu taraf atau

    konteks komunikasi dengan taraf atau konteks lainnya itu, adakalanya atau

    bahkan sering kali saling berkaitan dan saling menopang. Misalnya, berdasarkan

    obrolan ringan dengan keluarganya seorang wartawan lemudian menuliskan

    menuliskan bagian-bagian dari obrolan itu untuk rubrik kolom di media cetaknya.

    Hal ini membawa kita pada istilah dunia privat (pribadi) dan dunia publik.

    Pada dunia privat, kita tentu membahas berbagai hal yang sifatnya pribadi dalam

    lingkup komunikasi antarpribadi. Misalnya, suami istri membahas rencana biaya

    pendidikan anaknya yang akan masuk ke perguruan tinggi. Dalam dunia publik

    kita membahas berbagai hal yang sifatnya publik. Misalnya dalam rapat kantor

    atau kegiatan merayakan peringatan HUT Kemerdekaan di perumahan tempat

    kita tinggal.

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 24

    Sepeti halnya antara komunikasi intrapribadi dan komunikasi massa yang

    saling berhubungan satu sama lain, begitu juga halnya antara dunia privat dan

    dunia publik kita. Kedua dunia itu saling berhubungan satu sama lain. Kita hanya

    menjalankan peran sesuai untuk masing-masing dunia itu dan berkomunikasi

    sesuai dengan tuntutan peran pada masing-masing dunia itu. Oleh karena bisa

    saja dunia publik kemudian di bawa pula ke dunia privat dalam konteks

    komunikasi antarpribadi. Misalnya, saat kita menceritakan isi rapat yang diikuti di

    kantor kepada anggota keluarga yang lainnya dalam suasana santai.

    Pada dasarnya, ada bagian-bagian dari dunia privat kita yang di bawa

    kedunia publik dan ada pula bagian dari dunia publik ke dunia privat. Kita antara

    lain membawanya melalui komunikasi. Isi pesan dalam komunikasi antar pribadiya

    yang disampaikan kepada lawan komunikasi kita sebagian berasal dari

    komunikasi kelompok atau komunikasi massa dan begitu pula sebaliknya.

    Mengapa hal tesebut dilakukan manusia? Sebab dunia publik dan dunia

    privat itu memang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Itu sebabnya,

    apa yang terjadi pada dunia publik bisa mempengaruhi dunia privat kita sehingga

    apa yang di komunikasikan di dunia publik disampikan kembali dalam dunia privat.

    Misalnya, rapat dikantor sebuah perusahaan konsultan memutuskan untuk

    menaikan gaji karyawan sebesar 20% tentu akan mempengaruhi dunia pribadi

    karyawannya perusaahaan itu. Tentu saja isi komunikasidi dalam publik akan di

    sampaikan dalam komunikasi antar pribadi dalam dunia privat. Begitu juga halnya,

    apa yang dikomunikasikan dalam dunia privat tidak senuanya di komunikasikan

    dalam dunia publik melalui komunikasi kelompok atau komunikasi antarpribadi.

    Khususnya yang berkenan dengan komunikasi antarpribadi, adakalanya

    untuk urusan yang bersifat publik dikomunikasikan melalui komunikasi

    antarpribadi karena iklim atau suasana komunikasi antarpribadi memungkinkan

    pertukaran pesan secara lebih intens dan mempribadi, seperti yang dilakukan Pak

    Undang dalam kisah diatas. Relasi antarpribadi yang mengembangkan keakraban

    dan kedekatan, memungkinkan hal-hal yang terungkapkan dalam relasi formal

    atau relasi impersonal. Karena itu, menjadi lebih besar kemungkinan mencapai

    pengertian yang sama sebagai landasan semua bentuk komunikasi manusia.

    Tentu saja, sekali lagi, tidak semua isi komunikasi antar pribadi seperti

    yang dilakukan Pak Undang diatas tidak disampaikan dalam komunikasi kelompok

  • Komunikasi Antarpribadi dalam Komunikasi Manusia

    Bacaan Kuliah KAP Page 25

    melalui rapat dikantornya. Akan tetapi, relasi pribadi antar Pak Undang dan

    anaknya yang akan menjadi kader di perusahaannya lebih memungkinkan

    pertukaran pengetahuan, gagasan atau perasaan untuk membangun kesamaan

    pengertian. Relasi pribadi antara Pak Undang dan anaknya berbeda derajatnya

    dengan relasi pribadi Pak Undang dan para karyawannya. Ada dimensi-dimensi

    dalam relasi itu yang berbeda. Oleh karena itu perbedaan itu maka tingkat

    keakraban komunikasi antar pribadi yang berlangsung pun berbeda-beda.

    Dengan demikian, dengan memperhatikan dunia privat dengan dunia

    publik, sebenarnya manusia melakukan semua konteks komunikasi, melalui dari

    komunikasi intrapribadi hingga kominikasi massa. Oleh karena antara duia privat

    dan dunia publik itu saling berhubungan dan saling mempengaruhi maka kegiatan

    mengkomunikasikan dunia privat dan dunia publik itu berlangsung dalam suatu

    taraf dan konteks komunikasi. Isi pesan yang disampikan dalam komunikasi

    antarpribadi bisa disampaikan kembali dalam komunikasi kelompok atau

    komunikasi massa dan begitu pula sebaliknya.