kantor pusat dan cabang (qonita dan ulfah)

17
Agen Penjualan (sales agency) dan Cabang (branch office) Agen penjualan dan cabang memiliki persamaan dan beberapa perbedaan. Persamaan yang sama-sama dimiliki oleh agen penjualan dan cabang yaitu dari pelaporan keuangannya. Sedangkan perbedaan yang dimiliki antara agen penjualan dan cabang dapat diklasifikasikan menjadi dua perbedaan, yaitu perbedaan sistem operasi dan perbedaan sistem akuntansi. Persamaan yang dimiliki ialah dimana baik agen penjualan maupun cabang tidak menyiapkan laporan keuangan eksternal yang terpisah. Sedangkan untuk perbedaan akan dijelaskan dengan tabel dibawah ini : Perbedaan Sistem Operasi Agen Penjualan dan Cabang Agen Penjualan Cabang Bukan merupakan operasi otonom Memiliki lebih banyak otonomi Tidak menyimpan persediaan Menyimpan persediaan Tidak memenuhi pesanan pelanggan Memenuhi pesanan pelanggan Tingkat pengambilan keputusan lebih rendah Tingkat pengambilan keputusan lebih tinggi Hanya melakukan operasi rutin Beroperasi lebih independen dari kantor pusat Perbedaan Sistem Akuntansi Agen Penjualan dan Cabang Agen Penjualan Cabang Tidak memiliki sistem akuntansi keuangan yang lengkap, hanya Memiliki sistem akuntansi keuangan yang lengkap. 1

Upload: qonitafauzia

Post on 05-Jan-2016

130 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

TRANSCRIPT

Page 1: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

Agen Penjualan (sales agency) dan Cabang (branch office)

Agen penjualan dan cabang memiliki persamaan dan beberapa perbedaan. Persamaan

yang sama-sama dimiliki oleh agen penjualan dan cabang yaitu dari pelaporan keuangannya.

Sedangkan perbedaan yang dimiliki antara agen penjualan dan cabang dapat diklasifikasikan

menjadi dua perbedaan, yaitu perbedaan sistem operasi dan perbedaan sistem akuntansi.

Persamaan yang dimiliki ialah dimana baik agen penjualan maupun cabang tidak

menyiapkan laporan keuangan eksternal yang terpisah. Sedangkan untuk perbedaan akan

dijelaskan dengan tabel dibawah ini :

Perbedaan Sistem Operasi Agen Penjualan dan Cabang

Agen Penjualan Cabang

Bukan merupakan operasi otonom Memiliki lebih banyak otonomi

Tidak menyimpan persediaan Menyimpan persediaan

Tidak memenuhi pesanan pelanggan Memenuhi pesanan pelanggan

Tingkat pengambilan keputusan lebih rendah Tingkat pengambilan keputusan lebih tinggi

Hanya melakukan operasi rutin Beroperasi lebih independen dari kantor pusat

Perbedaan Sistem Akuntansi Agen Penjualan dan Cabang

Agen Penjualan Cabang

Tidak memiliki sistem akuntansi keuangan

yang lengkap, hanya memiliki catatan

keuangan yang mencukupi.

Memiliki sistem akuntansi keuangan yang

lengkap.

Kantor pusat dan agen penjualan memiliki

pencatatan tidak terpisah,dimana transaksi

pada agen penjualan dicatat oleh kantor pusat.

Kantor pusat dan cabang memiliki pencatatan

yang terpisah.

Akun-akun Intraperusahaan

Transaksi dengan pihak eksternal dan transaksi antara kantor pusat dengan cabang dicatat

dalam akun-akun intraperusahaan (intracompany accounts). Akun ini merupakan akun-akun

respirokal (respirocal accounts) antara kantor pusat dengan cabang. Akun perusahaan di

pembukuan kantor pusat disebut Investasi di Cabang. Sedangkan akun respirokal di pembukuan

cabang dinamakan Kantor Pusat. Akun perusahaan di pembukuan kantor pusat disebut Investasi

1

Page 2: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

di Cabang. Sedangkan akun respirokal do pembukuan cabang dinamakan Kantor Pusat. Saldo

dalam akun intraperusahaan di pembukuan kantor pusat akan sama tetapi dengan posisi saldo

kebalikan dengan akun intraperusahaan yang ada di pembukuan cabang.

Sistem Akuntansi untuk Cabang

Sistem akuntansi untuk cabang diklasifikasikan menjadi lima bagian, yaitu :

1. Pendirian Cabang

2. Pengakuan Laba Cabang

3. Pengiriman Barang Dagangan ke Cabang

4. Akuntansi untuk Aktiva Tetap Cabang

5. Pembagian Beban

Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai poin-poin yang telah disebutkan

sebelumnya. Untuk lebih memahami, akan disertai dengan contoh pada setiap poinnya.

1. Pendirian Cabang

Pada saat suatu perusahaan mendirikan cabang, transfer aktiva dicatat dalam akun

respirokal. Dimana pada pembukuan di kantor pusat dicatat dalam akun Investasi di

Cabang, sedangkan dalam pembukuan di cabang dicatat dalam akun Kantor Pusat.

Sebagai contoh, AXEL Corp. yang memiliki lokasi kantor pusat di Amerika, mendirikan

cabang di kota Florida. Kantor pusat mentransfer ke cabang : Kas sebesar Rp $35.000,

peralatan kantor baru dengan biaya perolehan $100.000. Kantor pusat mencatat transfer

tersebut dengan ayat jurnal :

H (1) Investasi di Cabang Florida $135.000

Kas 35.000

Peralatan Kantor 100.000

Cabang Florida akan mencatat transfer dengan ayat jurnal :

B (2) Kas $35.000

Peralatan Kantor 100.000

Kantor Pusat 135.000

2

Page 3: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

2. Pengakuan Laba Cabang

Semua akun pendapatan dan beban cabang ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi. Saldo ikhtisar

laba rugi mencerminkan laba cabang untuk periode tertentu dan ditutup ke akun Kantor

Pusat. Akun Kantor Pusat berfungsi menggantikan laba ditahan dan akun ekuitas pemilik

lainnya di pembukuan cabang. Ketika laba cabang dilaporkan ke kantor pusat, ayat jurnal

dibuat dalam pembukuan kantor pusat untuk mengakui laba cabang dan untuk menambah

jumlah tercatat dalam akun Investasi di Cabang di pembukuan kantor pusat.

Sebagai contoh, diasumsikan bahwa akun Ikhtisar Laba Rugi dari cabang Florida

mempunyai saldo kredit sebesar $116.000. pada akhir periode. Cabang mencatat penutupan

akun Ikhtisar Laba Rugi dengan ayat jurnal :

B (3) Ikhtisar Laba Rugi $116.000

Kantor Pusat 116.000

Setelah kantor pusat menerima laporan laba dari cabang Florida, kantor pusat mencatat di

pembukuannya dengan ayat jurnal :

H (4) Investasi di Cabang $116.000

Ikhtisar Laba Rugi 116.000

3. Pengiriman Barang Dagangan ke Cabang

Terdapat cabang yang diharuskan untuk membeli dan menjual barang dagangan semua

barangnya dari kantor pusat, atau cabang diperbolehkan untuk membeli sebagian barang

dagangan dari kantor pusat lalu sebagian sisanya membeli dari pihak eksternal.

Sebagai contoh, Cabang Florida membeli barang dagangan dari pedagang besar

independen (pihak eksternal) senilai $40.000. Transaksi tersebut akan dicatat di pembukuan

cabang dengan ayat jurnal :

B (5) Persediaan $40.000

Kas (Utang Usaha) 40.000

3

Page 4: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

Jika barang dagangan ditransfer dari kantor pusat, baik kantor pusat maupun cabang

harus mencatat transfer tersebut. Barang dagangan yang ditransfer dari kantor pusat ke

cabang dapat ditransfer sesuai dengan biaya perolehan atau diatas biaya perolehan.

Barang Dagangan Ditagih Sesuai Biaya Perolehan

Pengertian dari barang dagangan ditagih sesuai biaya perolehan yaitu kantor pusat

menagih ke cabang atas persediaan yang ditransfer pada harga yang sama dengan biaya

perolehan kantor pusat. Sehingga tidak ada laba yang diakui oleh kantor pusat pada saat

transfer persediaan terjadi. Jumlah penuh diakui oleh cabang pada saat cabang menjual

persediaan ke pihak eksternal.

Sebagai contoh, kantor pusat AXEL Corp. mentransfer persediaan ke cabang Florida

dengan biaya perolehan sebesar $30.000. Diasumsikan cabang menggunakan sistem

pencatatan perpetual. Kantor pusat mencatat transfer persediaan tersebut dengan ayat jurnal :

H (6) Investasi di Cabang Florida $30.000

Persediaan 30.000

Sedangkan, cabang Florida mencatat transfer persediaan dengan ayat jurnal :

B (7) Persediaan $30.000

Kantor Pusat 30.000

Barang Dagangan Ditagih Diatas Biaya Perolehan

Jika perusahaan memiliki pilihan untuk mengalokasikan laba dari penjualan persediaan

antara kantor pusat dengan cabang. Dapat dilakukan dengan menagih ke cabang atas

persediaan yang ditransfer pada harga yang lebih tinggi dari harga perolehan kantor pusat.

Perbedaan harga yang ditagih ke cabang dengan biaya perolehannya disebut sebagai laba

intraperusahaan (intracompany profit). Sedangkan laba cabang didapatkan dari perbedaan

harga transfer dari kantor pusat (biaya perolehan cabang) dengan harga penjualan persediaan

ke pihak eksternal.

4

Page 5: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

Sebagai contoh, kantor pusat AXEL Corp. membeli persediaan seharga $20.000 dan

mengirimkan ke Cabang Florida, serta menagih cabang Florida sebesar $25.000. Kantor

pusat mencatat transfer tersebut dengan ayat jurnal :

H (9) Investasi di Cabang Florida $25.000

Persediaan 20.000

Laba Intraperusahaan Belum Direalisasi 5.000

Laba intraperusahaan belum direalisasi dikarenakan cabang belum menjual persediaan ke

pihak eksternal. Pengakuan laba ditunda sampai cabang menjual barang dagangan tersebut

ke pihak eksternal. Cabang mencatat penerimaan transfer persediaan dengan ayat jurnal :

B (10) Persediaan-Dari Kantor Pusat $25.000

Kantor Pusat 25.000

Ketika cabang menjual persediaan yang ditransfer dari kantor pusat, cabang mengakui

labanya. Lalu, kantor pusat juga mengakui laba intraperusahaan yang sebelumnya ditunda

pengakuannya. Sebagai contoh, cabang Florida menjual 90% persediaan yang ditransfer

kantor pusat, laba intraperusahaan akan diakui oleh kantor pusat dengan ayat jurnal :

H (11) Laba Intraperusahaan Belum Direalisasi $4.500

Laba Cabang Florida 4.500

$5.000 x 0.9 = 4.500

Ayat jurnal diatas sesuai untuk tujuan pelaporan internal, laba intraperusahaan

didistribusikan ke cabang Florida. Alternatif lain, perusahaan dapat memutuskan laba

intraperusahaan dialokasikan untuk kantor pusat. Dalam kasus ini, kantor pusat akan

mengakui laba intraperusahaan dengan aya jurnal :

H (11a) Laba Intraperusahaan Belum Direalisasi $4.500

Laba Direalisasi dari Pengiriman Cabang 4.500

$5.000 x 0.9 = 4500

5

Page 6: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

Ongkos Angkut atas Pengiriman Barang Dagangan

Ongkos angkut saat transfer barang dagangan (persediaan) dari kantor pusat ke cabang

dimana ongkos angkut ini menjadi biaya perolehan persediaan cabang. Sebagai contoh,

kantor pusat AXEL Corp. membayar ongkos kirim $1.000 untuk persediaan senilai $30.000.

Kantor pusat akan mencatat transfer dan ongkos angkut tersebut dengan ayat jurnal :

H (12) Investasi di Cabang Florida $31.000

Persediaan 30.000

Kas 1.000

Sedangkan cabang akan mencatat transfer dan ongkos angkut tersebut dengan ayat jurnal :

B (13) Persediaan $31.000

Kantor Pusat 31.000

4. Akuntansi untuk Aktiva Tetap Cabang

Tidak ada prosedur khusus yang diharuskan untuk akuntansi pembelian aktiva tetap oleh

cabang atau depresiasi atas aktiva tetap tersebut. Apabila kantor pusat membeli aktiva tetap

untuk kantor cabang, maka diperlukan jurnal baik di pembukuan kantor pusat maupun

pembukuan kantor cabang.

Sebagai contoh, kantor pusat AXEL Corp. membeli beberapa peralatan toko untuk

cabang Florida sebesar $45.000.

Berikut adalah ayat jurnal yang dicatat pada pembukuan kantor pusat :

H (13) Investasi di Cabang Florida $45.000

Kas 45.000

Cabang mencatat pembelian tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut :

B (14) Peralatan Toko $45.000

Kantor Pusat 45.000

6

Page 7: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

Akan tetapi beberapa perusahaan menerapkan kebijakan pencatatan aktiva tetap cabang

hanya dicatat dalam pembukuan kantor pusat. Hal ini dapat memudahkan kantor pusat untuk

melakukan pengendalian atas aktiva tetap dan dapat memfasilitasi perhitungan dari

depresiasi untuk perusahaan secara keseluruhan. Ketika aktiva tetap cabang hanya dicatat

dalam pembukuan kantor pusat, maka tidak ada jurnal yang diperlukan dalam pembukuan

kantor cabang.

Sebagai contoh, jika kantor pusat AXEL Corp. membeli peralatan toko senilai $28.000

untuk cabang Florida, dan transaksi tersebut hanya dicatat pada pembukuan kantor pusat,

maka jurnalnya sebagai berikut :

H (14) Peralatan Toko-Cabang Florida $28.000

Kas 28.000

Tidak ada pencatatan ayat jurnal dalam pembukuan kantor cabang.

Jika cabang membeli aktiva tetap yang dicatat dalam pembukuan kantor pusat, maka

diperlukan ayat jurnal baik di kantor pusat maupun di kantor cabang. Sebagai contoh,

cabang Florida membeli sejumlah kendaraan untuk digunakan di kantor cabang senilai

$75.000, tetapi dicatat di pembukuan kantor pusat.

Cabang mencatat pembelian tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut :

B (15) Kantor Pusat $75.000

Kas $75.000

Kantor pusat mencatat pembelian tersebut dengan jurnal :

H (15) Peralatan Toko-Cabang Florida $75.000

Investasi di Cabang Florida $75.000

Mencatat pembelian kendaraan cabang yang dilakukan oleh cabang Florida

Transaksi ini seolah-olah kantor cabang membeli kendaraan untuk kantor pusat.

7

Page 8: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

5. Pembagian Beban

Berikut ini adalah jenis-jenis beban yang dapat dialokasikan:

1) Beban yang ditimbukan oleh cabang tetapi dibayarkan oleh kantor pusat. Contohnya,

persediaan yang dibeli oleh cabang dari pihak eksternal namun ditagih ke kantor pusat.

2) Beban yang ditimbulkan oleh kantor pusat untuk cabang. Contohnya, depresiasi atas

peralatan cabang yang dicatat dalam pembukuan kantor pusat, atau biaya iklan untuk

cabang yang khusus dibuat oleh kantor pusat.

3) Alokasi biaya yang ditimbulkan oleh kantor pusat. Sebagai contoh, bagian dari biaya

iklan umum atau bagian dari overhead umum kantor pusat.

Sebagai contoh, kantor pusat AXEL Corp. mengeluarkan biaya-biaya berikut yang

dialokasikan ke cabang Florida:

Beban utilitas (biaya yang ditimbulkan oleh cabang Florida dan ditagih ke kantor pusat)

$15.000

Beban depresiasi (depresiasi aktiva tetap cabang Florida yang dicatat dalam pembukuan kantor pusat)

2.000

Biaya iklan umum (dialokasikan ke cabang berdasarkan prnjualan kotor)

20.000

TOTAL $37.000

Kantor pusat AXEL Corp. memberitahukan cabang Florida mengenai pembagian beban-

beban tersebut. Setelah memberitahukan cabang Florida, kantor pusat mencatat ayat jurnal

berikut :

H(16) Investasi di Cabang Florida $37.000

Beban utilitas 15.000

Beban Depresiasi 2.000

Beban iklan umum 20.000

Cabang mencatat pembagian beban-beban tersebut sebagai berikut :

B(16) Beban Utilitas $15.000

Beban Depresiasi 2.000

Beban Iklan Umum 20.000

Kantor Pusat 37.000

8

Page 9: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

Laporan Keuangan untuk Perusahaan secara Keseluruhan

Kegiatan cabang perusahaan yaitu menjual barang dari persediaan sendiri yang

diterima dari kantor pusat ataupun barang yang dibeli sendiri oleh cabang perusahaan.

Walaupun cabang perusahaan memiliki kebebasan dalam melakukan kegiatan usaha, tetapi

secara yuridis antara cabang dan kantor pusat ataupun dengan cabang-cabang lainnya

merupakan satu kesatuan usaha, sehingga laporan keuangan untuk kepentingan ekstern harus

disusun dalam bentuk Laporan Keuangan Gabungan.

Dalam pembuatan Laporan Keuangan Gabungan, biasanya diperlukan kertas kerja

untuk memfasilitasi penggabungan akun-akun kantor pusat dan cabang serta mengeliminasi

akun-akun intraperusahaan.

Diasumsikan hal-hal berikut terkait dengan tahun fiskal AXEL Corp. yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2007 :

1) AXEL Corporation yang memiliki lokasi kantor pusat di Amerika, mendirikan cabang

di kota Florida. Kantor pusat mentransfer ke cabang : Kas sebesar Rp $35.000,

peralatan kantor baru dengan biaya perolehan $100.000. Kantor pusat AXEL Corp.

membeli persediaan seharga $20.000 dan mengirimkan ke Cabang Florida, serta

menagih cabang Florida sebesar $25.000. AXEL Corp. melaporkan saldo investasi di

Cabang Florida sebesar $130.000 pada tanggal 31 Desember 2007, sebelum dibuat

ayat jurnal penutup.

2) Tahun 2007 Cabang Florida melaporkan laba sebesar $116.000.

3) Saldo akun Investasi di Cabang Florida dan Kantor Pusat pada tanggal 31 Desember

2007, sebagai berikut :

Saldo sebelum penutupan, 31 Desember 2007

$ 130.000

Laba cabang Florida tahun 2007 116.000Saldo setelah penutupan, 31 Desember 2007

$ 246.000

4) Pada tanggal 31 Desember 2007, terdapat persediaan sebesar $30.000 di cabang

Florida yang diperoleh dari kantor pusat. Persediaan tersebut dicatat terpisah dari

persediaan yang dibeli oleh pihak eksternal.

9

Page 10: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

5) Akun AXEL Corp. Laba Intraperusahaan Belum Direalisasi atas pengiriman ke cabang

Florida selama tahun 2007 diakui sebagai berikut jika diasumsikan laba

intraperusahaan yang direalisasi pada akhir tahun sebesar $2.000 :

Laba intraperusahaan direalisasi pada akhir tahun $2.000

Laba intraperusahaan belum direalisasi pada akhir

tahun3.000

Total laba intraperusahaan tahun 2007 $5.000

Laba intraperusahaan yang telah direalisasi dibagi ke kantor pusat dan dicatat dalam

pembukuan kantor pusat di akun Laba Direalisasi atas Pengiriman Cabang. Maka

saldo akhir tahun Laba Intraperusahaan yang Belum Direalisasi yaitu sebesar $3.000.

6) Berikut ini adalah ayat jurnal eliminasi yang diperlukan untuk membuat laporan

keuangan AXEL Corp.

Mengeliminasi Akun-akun Intraperusahaan Debit Kredit

E(20) Laba Cabang FloridaKantor Pusat, saldo sebelum penutupan

Investasi di Cabang Florida

$116.000130.000

$246.000

Mengeliminasi Laba Kantor Pusat dari HPP

E(21) Laba Direalisasi atas Pengiriman CabangHarga Pokok Penjualan

$2.0002.000

Mengeliminasi Laba Intraperusahaan Belum Direalisasi Dari Perusahaan

E(22) Laba Intraperusahaan Belum DirealisasiPersediaan – Dari Kantor Pusat

$3.0003.000

Mengeliminasi Persediaan Dari Kantor Pusat

E(23) PersediaanPersediaan - Dari Kantor Pusat

($30.000 – 3.000)

$27.00027.000

Ayat jurnal E(20) mengeliminasi akun-akun intraperusahaan resiprokal sehingga

laporan keuangan memperlihatkan laporan perusahaan tunggal. Bagian pertama

mengeliminasi laba cabang yang dicatat dalam pembukuan kantor pusat dan

peningkatan akun investasi yang berasal dari pengakuan kantor pusat atas laba cabang.

10

Page 11: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

Bagian kedua dari jurnal E(20) mengeliminasi sisa saldo dari akun investasi terhadap

saldo resiprokal sebelum penutupan dari akun kantor pusat.

Ayat jurnal E(21) mengeliminasi akun yang digunakan kantor pusat untuk

mengakui laba intraperusahaan atas pengiriman ke cabang yang telah dijual kembali

kepada pihak eksternal.

Ayat jurnal E(22) mengeliminasi laba intraperusahaan yang belum direalisasikan dari

persediaan akhir cabang. Kemudian ayat jurnal E(23) mengklasifikasikan seluruh

persediaan cabang dan kantor pusat, tidak ada pemisahaan persediaan yang dikirim

dari kantor pusat ke cabang.

11

Page 12: Kantor Pusat Dan Cabang (Qonita Dan Ulfah)

DAFTAR PUSTAKA

Baker, Richard E. et. al. (2010). Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia). Edisi 6.

Jakarta : Salemba Empat.

http://repository.binus.ac.id/2009-1/content/A0642/A064218871.doc (diakses tanggal 1 Oktober

2014 pukul 11.17)

12