kampus teknik sipil_ berkenalan dengan tegangan, regangan, modulus elastisitas & daktalitas material...

10
HOME DOWNLOAD ISI MY FACEBOOK Berkenalan Dengan Tegangan, Regangan, Modulus Elastisitas & Daktalitas Material (Part-1) 24 orang menyukai ini. Jadilah yang pertama di antara teman Anda. Suka Suka Kalau kita akan mendesain sebuah struktur bangunan yang direncanakan dengan menggunakan konstruksi beton bertulang, tentunya kita tidak asing lagi dengan beberapa parameter seperti f’c, fs, fy, fu, εs, εy, εc, Ec dan Es. Parameter2 tersebut adalah parameter yang berkenaan dengan tegangan, regangan dan modulus elastisitas beton dan baja. Dalam desain beton bertulang, parameter2 ini memegang peranan penting dalam perhitungan, karena nilainya dijadikan acuan dalam analisa perhitungan selama proses perencanaan berlangsung. Lho kok bisa,…? Mudahnya seperti ini sobat,… 1. Kalau kita ingin mengetahui nilai regangan leleh (εy) dari sebuah baja tulangan, kira-kira bisa tidak ya kita ketahui nilainya jika nilai modulus elastisitas baja tulangannya (Es) tidak kita ketahui atau kita abaikan?. Atau mungkin sebaliknya, parameter modulus elastisitas (Es) kita ketahui tapi nilai (parameter) tegangan leleh tarik baja tulangannya (fy) tidak kita ketahui, kira-kira bisa tidak ya kita ketahui nilai regangan lelehnya (εy) ? hmmm,… ya mana mungkin bisa, kan εy = fy / Es 2. Seandainya parameter atau nilai regangan lelehnya tidak diketahui, kira2 dengan patokan parameter apa ya, kita bisa menilai atau mengetahui leleh dan tidaknya tulangan yang terpasang pada balok atau kolom untuk kondisi dan pembebanan tertentu? hmmm,… ya tidak ada. Sekarang coba lihat gambar dibawah ini Dari diagram kesetimbangan tegangan-regangan diatas bisa dilihat bahwasanya leleh atau tidaknya tulangan (As) bisa dicek atau diketahui dari besarnya nilai (regangan) εs. Jika nilai εs < εy maka tulangan belum leleh, tapi jika εs >= εy maka tulangan sudah leleh. SHARE IT Share this on Facebook Tweet this View stats (NEW) Appointment gadget >> BLOG ARCHIVE 2013 (1) 2012 (5) Agustus (3) Juli (2) Berkenalan Dengan Tegangan, Regangan, Modulus Elas... Excel Untuk Teknik Sipil (Part-2) – EBC For STAAD 2011 (5) 2010 (35) POPULAR POSTS CARA CEPAT MENGHITUNG BERAT BESI TANPA TABEL Berbicara tentang struktur, khususnya struktur beton bertulang, menghitung kebutuhan besi adalah hal pokok yang tidak bisa dihindari, dan le... Berkenalan Dengan Tegangan, Regangan, Modulus Elastisitas & Daktalitas Material (Part-1) Kalau kita akan mendesain sebuah struktur bangunan yang direncanakan dengan menggunakan konstruksi beton bertulang, tentunya kita tid... Spreadsheet Excel, Perencanaan Pondasi Telapak Persegi Panjang Pad foundation atau pondasi telapak adalah pondasi yang biasa digunakan untuk menumpu kolom bangunan, tugu, menara, tangki air, cerobong asa... Cara Menghitung Kebutuhan Atap Rumah 9Sebelum menghitung kebutuhan atap rumah, maka perlu diketahui lebih dahulu luasan dari atap tersebut. Setelah luasan dari atap tersebut dik... Cara Memasukan Material Baja Ringan Pada STAAD Apakah anda akan menganalisa struktur rangka atap baja ringan? Jika HOME POSTS RSS COMMENTS RSS EDIT

Upload: kang-mas-wiralodra

Post on 25-Nov-2015

121 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Kampus Teknik Sipil_ Berkenalan Dengan Tegangan, Regangan, Modulus Elastisitas & Daktalitas Material (Part-1)

TRANSCRIPT

  • HOME DOWNLOAD ISI MY FACEBOOK

    Berkenalan Dengan Tegangan, Regangan, ModulusElastisitas & Daktalitas Material (Part-1)

    24 orang menyukai ini. Jadilah yang pertama di antara teman Anda.SukaSuka

    Kalau kita akan mendesain sebuah struktur bangunan yang direncanakan denganmenggunakan konstruksi beton bertulang, tentunya kita tidak asing lagi dengan beberapaparameter seperti fc, fs, fy, fu, s, y, c, Ec dan Es.

    Parameter2 tersebut adalah parameter yang berkenaan dengan tegangan, regangandan modulus elastisitas beton dan baja.

    Dalam desain beton bertulang, parameter2 ini memegang peranan penting dalamperhitungan, karena nilainya dijadikan acuan dalam analisa perhitungan selama prosesperencanaan berlangsung.

    Lho kok bisa,?

    Mudahnya seperti ini sobat,

    1. Kalau kita ingin mengetahui nilai regangan leleh (y) dari sebuah baja tulangan, kira-kira bisa tidak ya kitaketahui nilainya jika nilai modulus elastisitas baja tulangannya (Es) tidak kita ketahui atau kita abaikan?. Ataumungkin sebaliknya, parameter modulus elastisitas (Es) kita ketahui tapi nilai (parameter) tegangan leleh tarikbaja tulangannya (fy) tidak kita ketahui, kira-kira bisa tidak ya kita ketahui nilai regangan lelehnya (y) ?

    hmmm, ya mana mungkin bisa, kan y = fy / Es

    2. Seandainya parameter atau nilai regangan lelehnya tidak diketahui, kira2 dengan patokan parameter apa ya,kita bisa menilai atau mengetahui leleh dan tidaknya tulangan yang terpasang pada balok atau kolom untukkondisi dan pembebanan tertentu?

    hmmm, ya tidak ada. Sekarang coba lihat gambar dibawah ini

    Dari diagram kesetimbangan tegangan-regangan diatas bisa dilihat bahwasanya leleh atautidaknya tulangan (As) bisa dicek atau diketahui dari besarnya nilai (regangan) s. Jika nilai s< y maka tulangan belum leleh, tapi jika s >= y maka tulangan sudah leleh.

    SHARE IT

    Share this on Facebook

    Tweet this

    View stats

    (NEW) Appointment gadget >>

    BLOG ARCHIVE

    2013 (1)

    2012 (5)

    Agustus (3)

    Juli (2)

    Berkenalan Dengan Tegangan, Regangan,

    Modulus Elas...

    Excel Untuk Teknik Sipil (Part-2) EBC For

    STAAD

    2011 (5)

    2010 (35)

    POPULAR POSTS

    CARA CEPAT MENGHITUNG

    BERAT BESI TANPA TABEL

    Berbicara tentang struktur,

    khususnya struktur beton

    bertulang, menghitung

    kebutuhan besi adalah hal pokok yang tidak

    bisa dihindari, dan le...

    Berkenalan Dengan

    Tegangan, Regangan,

    Modulus Elastisitas &

    Daktalitas Material (Part-1)

    Kalau kita akan mendesain

    sebuah struktur bangunan yang direncanakan

    dengan menggunakan konstruksi beton

    bertulang, tentunya kita tid...

    Spreadsheet Excel,

    Perencanaan Pondasi

    Telapak Persegi Panjang

    Pad foundation atau pondasi

    telapak adalah pondasi yang

    biasa digunakan untuk menumpu kolom

    bangunan, tugu, menara, tangki air, cerobong

    asa...

    Cara Menghitung

    Kebutuhan Atap Rumah

    9Sebelum menghitung

    kebutuhan atap rumah,

    maka perlu diketahui lebih

    dahulu luasan dari atap tersebut. Setelah

    luasan dari atap tersebut dik...

    Cara Memasukan Material

    Baja Ringan Pada STAAD

    Apakah anda akan

    menganalisa struktur rangka

    atap baja ringan? Jika

    HOME POSTS RSS COMMENTS RSS EDIT

  • Jadi tahu leleh dan tidaknya tulangan pada balok tergantung dari parameter y. Patokannya ada

    di paremater regangan leleh (y) hmmm

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    catatan :

    dalam desain beton bertulang, mengetahui leleh dan tidaknya tulangan (misal pada balok) itu sangat penting lho, karena ini hubungannnyadengan sifat penulangannya, apakah termasuk bertulangan kuat, lemah atau seimbang. Jika tulangan sudah mencapai leleh sebelum betonmencapai regangan batas, maka balok sudah memenuhi dan masuk dalam kategori tulangan lemah, ini yang diharapkan dan dikehendakidalam perencanaan. Tapi apabila tulangan belum mencapai leleh tapi beton sudah mencapai/melampaui regangan batas, maka balok masukdalam kategori bertulangan kuat (Over reinforcement), ini yang tidak boleh dan harus dihindari dalam perencanaan, karena hancurnya betonsaat beban batas tidak diawali dengan adanya tanda-tanda (lendutan) seperti pada balok bertulangan lemah, tapi secara mendadak atautiba-tiba.

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    3. Kira2 bisa tidak ya kita mendesain kebutuhan tulangan dari pelat, balok atau kolom jika tidak memasukanparameter tegangan tekan beton (fc) dan tegangan tarik leleh baja tulangan (fy) dalam proses perencanaanya?

    hmmm, ya jelas ndak bisa donk

    4. Kira2 software hitung struktur merek apa dan dari vendor mana ya yang bisa mendesain kebutuhan tulanganbalok, kolom dari sebuah konstruksi bangunan beton, jika tanpa memasukan data fc dan fy ?

    Wah jangan ngawur, Ya jelas gak ada donk!, mana ada software seperti itu,

    Nah Sobat, dari sini saja bisa kita ketahui bahwa keberadaan parameter2 tersebut sangat penting sekali dalamproses perencanaan struktur. Coba bayangkan bila seandainya parameter2 tersebut diatas tidak ada?. Kira2 bisa

    ndak ya proses desain struktur dilakukan?

    Tentunya tidak kan hehe

    Nah, setelah kita mengetahui betapa pentingnya keberadaan parameter2 tersebut, sekarang timbul pertanyaan,apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan fc, fs, fy, fu, s, y, c, Ec dan Es ?, apa sih yang dimaksud dengantegangan leleh dan regangan leleh itu ?

    Sebelum kita akan membahas parameter-parameter tersebut lebih lanjut, mungkin ada baiknya kita cari tahudahulu tentang apa sih yang dimaksud dengan tegangan, regangan dan modulus elastisitas itu

    Yuk kita berkenalan dengan mereka

    TEGANGAN

    Bila kita hendak mengangkat sebuah benda tetapi kita tidak memiliki mesin angkatmaka benda tersebut dapat kita angkat dengan menggunakan bantuan katrol dan tali.katrol menancap erat pada balok diatasnya dan tali ditempatkan pada rol katrol. Apayang terjadi pada kasus ini ? benda tersebut bergantung pada salah satu ujung talidan ditarik oleh kita pada ujung yang lainnya. Tali yang tertarik akan tegang sehingga balok katrol dapat dianggap sebagai sebuah struktur.

    Dari yang sudah kita pelajari pada teori kekuatan bahan, bahwasanya tegangan tarikdapat ditentukan dengan membagi berat beban ( berat dari benda yang menggantungpada tali ) dengan luas penampang elemennya ( tali yang memegang benda tersebut).

    keadaan ini dapat dinyatakan sebagai berikut :

    = N / A

    dimana :

    = tegangan normal

    N = gaya longitudinal (aksial)

    A = luas penampang tali

    Jadi disini bisa disimpulkan, bahwasanya tegangan yang terjadi pada tali merupakan perbandingan antara gayatarik yang bekerja pada tali dengan luas penampang tali itu sendiri.

    Penyebab terjadinya tegangan pada suatu benda, tidak hanya dari gaya tarik saja, tapi juga bisa dari gaya tekan

    jawaban anda adalah YA , maka ada

    beberapa parameter pentin...

    LABELS

    Computer Structure (1)

    Hidrologi (5)

    Irigasi (1)

    Jembatan (1)

    Ngobrol Teknik (1)

    Pondasi (1)

    Serba-Serbi Arsitektur (4)

    Serba-Serbi Lapangan (4)

    Software (2)

    Spreadsheet Excel (5)

    Struktur Beton (3)

    Tanya-Jawab (1)

    Tips AutoCAD (4)

    Tips STAAD Pro (1)

    Tutorial SAP2000 (2)

    Tutorial STAAD Pro (8)

    LINK-SAHABAT

    Berthing wordpress

    Civil Engineering

    Civil engineering software book

    Dunia teknik sipil

    EngFanatiC (Civil Engineering)

    Ilmu Sipil

    Wahyu Group

    Wiryanto wordpress

    ABOUT ME

    Lihat profil lengkapku

    SOBAT KAMPUZ

    Join this sitewith Google Friend Connect

    Members (77) More

    Already a member? Sign in

    SMS SOBAT KAMPUZ

    SOBAT KAMPUZ YANG MAMPIR

  • dan gaya lentur. Karena disini yang dijadikan contoh adalah benda yang diangkat tali melalui rol katrol, maka yangbekerja adalah gaya tarik.

    Secara redaksional, tegangan dapat diartikan sebagai berikut :

    Tegangan (Stress)

    Tegangan adalah Perbandingan antara gaya tarik atau tekan yang bekerja terhadap luaspenampang benda .

    = N / A

    REGANGAN

    Benda yang menggantung pada tali, menimbulkan gaya tarik pada tali , sehingga tali memberikan perlawananberupa gaya dalam yang sebanding dengan berat beban yang dipikulnya (gaya aksi = reaksi). Respon perlawanandari tali terhadap beban yang bekerja padanya akan mengakibatkan tali menegang sekaligus juga meregangsebagai efek terjadinya pergeseran internal di tingkat atom pada partikel-partikel yang menyusun tali, sehingga talimengalami pertambahan panjang (istilah jawanya : modot atau melur).

    Jika pada akhirnya tali telah mengalami pertambahan sejauh l dari yang semula sepanjang L, maka reganganyang terjadi pada tali merupakan perbandingan antara penambahan panjang yang terjadi terhadap panjangmula-mula dari tali dan dinyatakan sebagai berikut :

    = L / L

    dimana : L = perubahan panjang (perpanjangan) (satuan panjang)

    L = panjang awal (panjang semula) (satuan panjang)

    karena pembilang dan penyebutnya memiliki satuan yang sama, maka regangan adalah sebuah nilai nisbi, yangdapat dinyatakan dalam persen dan tidak mempunyai satuan.

    Regangan (Strain)

    Regangan adalah Perbandingan antara pertambahan panjang (L) terhadap panjangmula-mula(L)Regangan dinotasikan dengan dan tidak mempunyai satuan.

    MODULUS ELASTISITAS

    Besarnya pertambahan panjang yang dialami oleh setiap benda ketika meregang adalah berbeda antara satudengan yang lainnya, tergantung dari elastisitas bahannya. dan elastisitas yang dimiliki oleh tiap2 bendatergantung dari jenis bahan apakah benda itu terbuat.

    Sebagai suatu contoh, anda akan lebih mudah untuk meregangkan sebuah karet gelang daripada besi pegas yangbiasanya dipakai untuk melatih otot dada.

    untuk merenggangkan sebuah besi pegas, anda akan membutuhkan ratusan kali lipat dari tenaga yang andabutuhkan untuk merenggangkan sebuah karet gelang.

    Ketika diberi gaya tarik, karet ataupun pegas akan meregang, dan mengakibatkan pertambahan panjang baikpada karet gelang ataupun besi pegas. Besarnya pertambahan yang terjadi pada setiap keadaan tergantung padaelastisitas bahannya dan seberapa besar gaya yang bekerja padanya

    Semakin elastis sebuah benda, maka semakin mudah benda tersebut untuk dipanjangkan atau dipendekan (istilahjawanya : gampang molor). Semakin besar gaya yang bekerja pada suatu benda, maka semakin besar pulategangan dan regangan yang terjadi pada benda itu, sehingga semakin besar pula pemanjangan atau pemendekandari benda tersebut. Jika gaya yang bekerja berupa gaya tekan, maka benda akan mengalami pemendekan,

    KUNJUNGAN SOBAT KAMPUZ

    SUBSCRIBE NOW

    Subscribe in a reader

    Live Traffic Feed

    Real-time view Menu

    A visitor from Jakarta, Jakarta Rayaviewed "Kampus Teknik Sipil: CARACEPAT MENGHITUNG BERAT BESITANPA TABEL" 1 min agoA visitor from Jakarta, Jakarta Rayaviewed "Kampus Teknik Sipil:Berkenalan Dengan Tegangan,Regangan, Modulus Elastisitas &Daktalitas Material (Part-1)" 10 mins agoA visitor from Indonesia viewed"Kampus Teknik Sipil: LAYISO,memisah layer dengan cepat padaAutoCAD" 15 mins agoA visitor from Jakarta, Jakarta Rayaviewed "Kampus Teknik Sipil:Perencanaan Ruko Dua Lantai DenganProgram Bantu STAAD Pro 2004 (Part4)-End" 18 mins agoA visitor from Jakarta, Jakarta Rayaviewed "Kampus Teknik Sipil: CARACEPAT MENGHITUNG BERAT BESITANPA TABEL" 20 mins agoA visitor from Surabaya, Jawa Timurviewed "Kampus Teknik Sipil: CARACEPAT MENGHITUNG BERAT BESITANPA TABEL" 20 mins agoA visitor from Indonesia viewed"Kampus Teknik Sipil: PROSEDURPERENCANAAN BALOKTERHADAP LENTUR DENGANTULANGAN TARIK (TUNGGAL). PART1" 20 mins agoA visitor from Bekasi, Jawa Baratviewed "Kampus Teknik Sipil:Mendesain Tangga Yang Nyaman" 22mins agoA visitor from Bekasi, Jawa Baratviewed "Kampus Teknik Sipil:PROSEDUR PERENCANAAN BALOKTERHADAP LENTUR DENGANTULANGAN TARIK (TUNGGAL). PART1" 25 mins agoA visitor from Denpasar, Bali viewed"Kampus Teknik Sipil: PerencanaanRuko Dua Lantai Dengan ProgramB t STAAD P 2004 (P t 4) E d"

  • sedangkan jika gaya yang bekerja berupa beban tarik, maka benda akan mengalami perpanjangan.

    Dari sini sudah bisa disimpulkan bahwasanya regangan () yang terjadi pada suatu benda berbanding lurus dengantegangannya () dan berbanding terbalik terhadap ke elastisitasannya. Ini dinyatakan dengan rumus :

    = / E atau = E x

    rumus ini dikenal sebagai hukum Hooke.

    Dalam rumus ini, (E) adalah parameter modulus elastisitas atau modulus young. Modulus ini adalah sebuahkonstanta bahan yang memiliki nilai tertentu untuk bahan tertentu. Seperti yang diuraikan diatas, tiap bahanmempunyai modulus elastisitas (E) tersendiri yang memberi gambaran mengenai perilaku bahan itu bilamengalami beban tekan atau beban tarik. Bila nilai E semakin kecil, maka akan semakin mudah bagi bahan untukmengalami perpanjangan atau perpendekan

    ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    catatan :

    tidak semua regangan selalu berbanding lurus dengan tegangan, ada sebuah keadaan dimana regangan sama sekali tidak berbanding lurustegangan, dan ada juga regangan yang berbanding lurus dengan tegangan hanya pada suatu kondisi tertentu saja, tapi dikondisi lainregangannya sudah tidak berbanding lurus lagi dengan tegangannya.

    mengapa demikian ? nanti akan saya jelaskan setelah ini.

    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Modulus Elastisitas

    Modulus Elastisitas adalah sebuah konstanta bahan yang memiliki nilai tertentu untuk bahantertentu.

    Semakin kecil modulus elastisitas sebuah benda, maka akan semakin mudah bagi bahan untukmengalami perpanjangan atau perpendekan. begitu pula sebaliknya, Semakin besar moduluselastisitas sebuah benda, maka akan semakin sulit bagi bahan untuk mengalami perpanjanganatau perpendekan

    Di antara beberapa material utama konstruksi (baja, beton, kayu, aluminium), baja adalah material yang memilikiregangan maksimum yang besar dan modulus elastisitas yang tinggi.

    HUBUNGAN TEGANGAN, REGANGAN & MODULUS ELASTISITAS

    Jika sebuah benda dengan luas penampang sebesar (A), kemudian diberi gaya tekan, tarik ataulentur (N), maka benda tersebut akan menegang sebesar gaya (N) dibagi dengan luasanpenampangnya (A). Jika gaya tersebut dari (N) = 0 kemudian berangsur-angsur diperbesarmaka benda tersebut akan meregang (memendek/ memanjang/ membengkok) sebesar 0sampai dengan .

    Sekarang perhatikan gambar berikut.

    Andaikata batang dengan panjang L ditarik hingga menjadi dua kali panjang semula, atau dengan kata lain,pertambahan panjang yang dialami sama dengan panjang semula, sehingga L = L.

    ini berarti = L / L

    = L / L

    = 1 .. (pers. 1)

    Jika persamaan 1 dimasukan ke hukum hooke = / E, maka didapat 1 = / E

    Ini berarti = E

    Nah sobat, sekarang terlihat berapa besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk meregangkan sebuah bendamenjadi dua kali dari panjang semula, yaitu sebesar modulus elastisitasnya (dengan anggapan luaspenampangnya tidak berubah) wuihh, gede banget ckckck :)

    Jika hubungan tegangan dan regangan dibuat dalam bentuk grafik dimana setiap nilai tegangan dan reganganyang terjadi dipetakan kedalamnya dalam bentuk titik-titik, maka titik-titik tersebut terletak dalam suatu garis lurus(linear) sehingga terdapat kesebandingan antara tegangan dan regangan. (lihat gambar bawah)

  • Hubungan tegangan regangan seperti ini adalah linear, dimana regangan berbanding lurus dengan tegangannya,Bahan benda yang memiliki bentuk diagram tegangan-regangan seperti ini disebut bahan elastis linear, dimanabahannya memiliki modulus elastisitas yang konstan. Hukum hooke berlaku dalam keadaan ini.

    Namun dalam kenyataan, tidak selalu tegangan itu berbanding lurus dengan regangan, dimana apabilanilai dari tegangan dan regangan apabila dipetakan dalam bentuk titik2, maka tidak terbentuk hubungan lineardidalamnya. (lihat gambar bawah).

    Hubungan tegangan regangan seperti ini adalah non-linear, dimana regangan tidak berbanding lurus dengantegangannya, Bahan benda yang memiliki bentuk diagram tegangan-regangan seperti ini disebut bahan elastisnon-linear, dimana bahannya tidak memiliki modulus elastisitas yang konstan. Hukum hooke tidak berlaku dalamkeadaan ini.

    Ada juga sob, suatu keadaan hubungan tegangan-regangan dimana hubungan linearnya terjadi pada nilai teganganyang rendah (hukum hooke berlaku) , dan setelah nilai tegangannya naik maka hubungannya tidak linear lagi,sehingga hukum hooke tidak berlaku (lihat gambar bawah)

  • Nah sob, ngomong2, baja masuk dalam kategori benda yang memiliki bentuk hubungan tegangan-regangan yangmirip seperti ini lho, hehehe

    ELASTIS & PLASTIS

    Jika sebuah benda diberi gaya tarik atau tekan, maka benda tersebut akan meregang (berdeformasi memanjangatau memendek), Namun jika suatu ketika gaya tersebut dihilangkan, maka benda tersebut akan kembali sepertisemula (seperti sebelum diberi gaya). Keadaan ini disebut sebagai keadaan elastis, yaitu suatu keadaan dimanabenda kembali dari bentuk deformasinya ketika beban/gaya yang bekerja pada benda tersebut dihilangkan.

    Contohnya adalah karet gelang. Jika sobat menarik karet gelang, maka karet akan mulur panjang, tapi jika sobatmelepaskannya maka karet akan kembali seperti sediakala.

    Dalam kondisi elastis, besarnya gaya berbanding lurus dengan besarnya deformasi.

    Namun ada suatu keadaan dimana jika gaya atau beban yang bekerja pada benda tersebut ditambah besarnya,benda tersebut tidak bisa kembali ke bentuk semula atau kembali seperti sebelum benda tersebut berdeformasi.Keadaan ini disebut sebagai keadaan Plastis atau Inelastis.

    Pada kondisi awal dimana beban bekerja, perpanjangan (deformasi) akan hilang jika beban dihilangkan. Tapi jikabeban terus ditingkatkan sehingga tegangan terus bertambah, maka pada suatu titik atau batas tertentu,perpanjangannya tidak bisa hilang seluruhnya alias terjadi regangan permanen. Nah, titik dimana mulai terjadiperpanjangan (deformasi) secara permanen adalah titik leleh, sedangkan regangan yang terjadi saat titik initerjadi disebut sebagai regangan leleh dan tegangan yang mengakibatkannya disebut tegangan leleh.

    Saat titik leleh ini tercapai, maka hubungan tegangan-regangan sudah tidak linear lagi, perpanjangan (deformasi)dari benda sudah tidak elastis lagi, tapi sudah plastis atau inelastis, jadi sedikit saja tegangannya dinaikan,

  • maka perpanjangan (deformasi) akan menjadi berkali-kali lipat jika dibandingkan saat deformasinya masih elastis.Dan seandainya tegangan terus ditambah, maka pada suatu titik tertentu perpanjangan (deformasi) akanmencapai batasnya.

    Titik saat deformasinya sudah mencapai batas disebut titik batas atau titik ultimate. Dimana saat titik initercapai, deformasi benda sudah mencapai puncaknya (tinggal menunggu saat untuk putus / runtuh saja), tidakada kenaikan tegangan yang berarti tapi deformasi (regangan) yang terjadi terus bertambah, ini ditunjukan dengangaris kurva yang turun setelah titik batas tercapai (lihat gambar atas), sehingga sampai suatu titik dimanadeformasi (regangan) sudah mencapai putus (runtuhnya).

    Titik dimana regangan sudah mencapai runtuh (putus) disebut sebagai titik putus / runtuh, dan regangan yangterjadi disebut sebagai regangan putus/runtuh.

    DAKTALITAS

    Sekarang coba perhatikan alur keruntuhan dari sebuah benda dengan alur seperti gambar diatas , yaitu dimulaidari titik awal (tegangan = 0 dan regangan = 0) hingga mencapai titik putus/runtuh. Disini terlihat, bahwasanyasaat deformasi benda sudah mencapai batas elastisnya (sudah mencapai titik leleh), benda tidak langsungputus, tetapi mengembangkan regangannya terlebih dahulu hingga mencapai titik batasnya barukemudian runtuh/putus.

    Nah sobat,... benda yang memiliki kemampuan seperti ini, yaitu sanggup mengembangkan regangannyasampai batas maksimal setelah terjadi pelelehan (mencapai titik leleh) disebut sebagai benda yangdaktail. Semakin daktail suatu benda, maka semakin besar benda tersebut bisa mengembangkan regangan diatastitik lelehnya (kurva warna merahnya semakin panjang), dan sebaliknya semakin tidak daktail suatu benda, makasemakin kecil benda tersebut bisa mengembangkan regangan diatas titik lelehnya (kurva warna merahnya semakinpendek).

    Jadi, secara singkat daktalitas bisa diartikan sebagai berikut :

    Kemampuan sebuah benda untuk mengembangkan regangan diatas titik lelehnya

    Tentu saja tidak semua benda memilki mekanisme keruntuhan dengan alur seperti yang saya uraikan diatas. Adabenda yang mana ketika regangannya sudah mencapai leleh, maka saat itu juga regangan putus terjadi, jadiregangan leleh sama dengan regangan putusnya atau dengan kata lain, saat terjadi titik leleh maka saat itu bendalangsung putus. Kita ambil contoh yang paling mudah, semisal karet, saat sobat menarik karet sehingga karetmengalami perpanjangan, maka ketika perpanjangan sudah mencapai batas (titik leleh), maka disitu karetlangsung putus, jadi tidak ada pengambangan regangan seperti yang saya uraikan diatas.

    Ngomong2 soal daktalitas,. baja tulangan termasuk benda yang memilki daktalitas yang tinggi lho,.. yang kononsifat inilah yang membuat baja tulangan (sampai sekarang) selalu dikolaborasikan dengan beton selain sifatutamanya, yaitu kuat menahan beban tarik.

    Nah sob, salah satu sifat atau perilaku dari materal baja inilah yang harus kita pelajari dalam kaitannya untukmemahami pengertian fs, fy, fu, s dan y.

    Mengenai, seperti apa dan bagamana sifat atau perilaku dari material baja tersebut, Insya Alloh akan dibahas padaposting selanjutnya yang berjudul Memahami Perilaku Material Baja

    Berikut adalah sekilas preview mengenai perilaku material baja tulangan sebagai bahan untuk diskusi kita

  • Spreadsheet Excel,PerencanaanPondasi TelapakPersegi ...

    Excel Untuk TeknikSipil (Part-2) EBCFor STAAD

    Perencanaan RukoDua Lantai DenganProgram BantuSTAAD Pro ...

    Spreadsheet Excel,PerencanaanPondasi TelapakBujur Sangkar

    selanjutnya

    BAJA TULANGAN

    Perilaku materal baja tulangan dinyatakan dalam bentuk kurva hubungan tegangan-regangan seperti diatas.

    Terdapat empat fase kurva tegangan-regangan dari baja tulangan, dimulai dari titik awal(tegangan = 0, regangan= 0), kemudian secara kontinue beban terus ditingkatkan hinggaakhirnya baja mengalami keruntuhan (putus) .

    Fase elastis1.Fase Plastis2.Fase Strain hardening3.Fase Necking4.

    .. Penjelasannya kita lanjutkan di posting selanjutnya ya

    You might also like:

    Linkwithin

    DIPOSKAN OLEH LUTFI@NDRI@N ON SABTU, 21 JULI 2012CATEGORIES: NGOBROL TEKNIK

    2 komentar

    Edo Haryanto Says: September 14, 2012

    Komentar ini telah dihapus oleh penulis.

    Anonim Says: September 14, 2012

    bos ane mau nanya buat menghitung maksimum allowable strain untuk bajabenar ngak begini rumus nya?:

    regangan = (tegangan geser/E)* (1-2v)

  • Posting Lebih Baru Posting Lama

    Poskan Komentar

    Merupakan sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi kami, jika anda berkenan untuk meluangkan waktu sejenakuntuk memberikan kritik dan saran bagi blog kecil ini, melalui kotak komentar dibawah ini.

    Beri komentar sebagai:

    Publikasikan

    Beranda

    Ma'rifat Kampus Teknik Sipil

    "Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka ALLAH mudahkan jalannya menuju surga.Sesungguhnya malaikat akan meletakan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridhodengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak jugadirham, yang mereka wariskan hanya ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, makasungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak."(Sabda Rasulullah shallallahu'alaihi'wa salam)

    Komentar TerbaruSeles Agung Bersama on pondasi tiang pancangTiang Antik,Tiang Lampu Antik,Tiang Lampu Taman Antik,Tiang Pju/Antik,Tiang Cctv,Lampu Jalan...(more)Jasa Perencanaan Konstruksi on cara cepat menghitung berat besi tanpaTerima kasih banyak atas ilmu yang sangat bermanfaat. Blog ini bisa menjadi tempat Belajar Teknik...(more)Anonymous on yukbelajar staad probaru tahun ini mau ambil skripsi tentang penggunaan software sipil,,mudah2n bisa di beri pencerahan...(more)frans kusuma on spreadsheet excel perencanaan pondasimas lufti persamaan untuk mencari tengan tanah itu "Mu/1/6.b.L^2" didapat dari mana?mohon...(more)Anonymous on excel untuk teknik sipil part 2 ebc forfilenya susah sekali didownload selalu error di ziddu, mohon ada mirror link nya kalau...(more)

    Tombo AtiTombo ati iku limo perkarane1. Moco Qur'an Lan Maknane2. Sholat Wengi Lakonono3. Wong Kang Sholeh Kumpulono4. Kudu Weteng Ingkang Luweh5. Dzikir Wengi Ingkang Suwe

    Ketika engkau bersembahyangOleh takbirmu pintu langit terkuakkanPartikel udara dan ruang hampa bergetarBersama-sama mengucapkan Allahu Akbar

    Bacaan Al-Fatihah dan surahMembuat kegelapan terbuka matanyaSetiap doa dan pernyataan pasrahMembentangkan jembatan cahaya

    Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumiRuku' lam badanmu memandangi asal-usul diriKemudian mim sujudmu menangisDi dalam cinta Allah hati gerimis

    Sujud adalah satu-satunya hakekat hidupKarena perjalanan hanya untuk tua dan redupIlmu dan peradaban takkan sampaiKepada asal mula setiap jiwa kembaliMaka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri

    v = poison ratio...

  • Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembaliBadan di peras jiwa dipompa tak terkira-kiraKalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

    Sembahyang di atas sajadah cahaya melangkah perlahan-lahanke rumah rahasia Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunyaYang tak bisa dikisahkan kepada siapapun

    Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajahPancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisikaHatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karangDadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan

    (by : Emha Ainun Najib)

    Kampus Teknik Sipil. Diberdayakan oleh Blogger.

    Copyright 2009 | Kampus Teknik Sipi lZengard Template des igned by the Jinsona Des ign and XML coded by CahayaBiru.com