kamis, 9 april 2020 satu berita berjuta pembaca 12 hal | … · 2020. 4. 9. · kamis, 9 april 2020...

12
rapat kerja secara virtual di Jakarta, Rabu (8/4). Awalnya, sejumlah wakil rakyat di Komisi XI menanyakan terkait langkah yang diambil pemerintah dan BI dalam menangani dampak virus Corona. Kemudian, ia bercerita sejak akhir Maret 2020 mengadakan pembahasan secara maraton dengan Menkeu, OJK, dan LPS dalam merumuskan kebijakan penanganan wabah virus Corona jenis baru ini. Kebijakan itu, lanjut dia, diputuskan dengan mencermati sejumlah skenario dari yang berat sampai sangat berat. Adapun kebijakan yang diambil yakni mengalokasikan anggaran untuk kesehatan, jaring pengaman sosial, sektor usaha hingga dampak kepada lembaga jasa keuangan. Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | https://fin.co.id/ KAMIS, 9 APRIL 2020 Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total Kebutuhan Penanganan Covid-19 Berkisar Rp405,1 triliun Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku dirinya menangis setiap malam terlebih setelah merumuskan kebijakan untuk penanganan Covid-19 karena wabah ini menjadi masalah yang kompleks dan terjadi di seluruh dunia. Editor: Syaiful Amri Bersambung ke hal 7 50 DAERAH MASUK ZONA MERAH Akademisi: Jangan Abaikan Data BIN JAKARTA - Data yang dikeluarkan Badan Intelijen Negara (BIN), penyebaran Virus Corona (Covid-19) akan mengalami puncaknya pada Juli 2020. Diprediksi, penyebaran covid-19 akan mencapai 106.287 kasus. Dari data tersebut, secara jelas menyebutkan ada 50 kabupaten maupun kota yang dinilai rawan. Zona merah inilah yang seharusnya segera diwaspadai. Bukan sebatas melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada tingkatan Provinsi. Situasi Covid-19 di Indonesia Rabu, 8 April 2020 Kasus Terkonfirmasi 2,956 Dalam Perawatan 2,494 Pasien Meninggal 240 Pasien Sembuh 222 PAPUA Terkonfirmasi: 38 Sembuh: 3 Meninggal: 2 SUMUT Terkonfirmasi: 59 Sembuh: 0 Meninggal: 4 10 7 JAWA BARAT Terkonfirmasi: 365 Sembuh: 17 Meninggal: 35 JAWA TENGAH Terkonfirmasi: 140 Sembuh: 14 Meninggal: 22 BALI Terkonfirmasi: 49 Sembuh: 18 Meninggal: 2 DI YOGYAKARTA Terkonfirmasi: 41 Sembuh: 6 Meninggal: 7 JAWA TIMUR Terkonfirmasi: 196 Sembuh: 46 Meninggal: 16 SULSEL Terkonfirmasi: 127 Sembuh: 21 Meninggal: 6 DKI JAKARTA Terkonfirmasi: 1,470 Sembuh: 70 Meninggal: 114 BANTEN Terkonfirmasi: 212 Sembuh: 7 Meninggal: 18 1 2 3 8 9 4 6 5 Nyaris Menyentuh Angka 3.000 SBY Minta Masyarakat Lebih Beradab Kritisi Pemerintah JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat kasus positif penyakit yang disebabkan Virus Corona jenis baru di Indonesia hampir menyentuh angka 3.000, tepatnya sebanyak 2.956 kasus, sementara 222 pasien sembuh dan 240 orang meninggal dunia hingga Rabu (8/4). Di tengah hirup-pikuk nitizen merespon wabah ini, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta masyarakat tidak berlebihan dalam mengkritisi pemerintah dan menggunakan kata-kata yang lebih beradab. Ya, SBY khawatir sejumlah pejabat pemerintah tidak bisa menerima kata- kata yang keras dan kasar, karena merasa sudah berupaya dan berbuat dalam mengatasi krisis akibat Virus Corona saat ini. ”Karena merasa dihina, beliau-beliau (di pemerintahan, Red) ingin mengganjar para penghina itu dengan penalti hukuman,” kata SBY berdasarkan rilis yang diterima, Rabu (8/4). Padahal, menurut SBY, pemerintah telah berupaya menanggulangi wabah Covid-19 secara serius dengan segala keterbatasan yang dimiliki, termasuk keterbatasan keuangan negara. ”Pemerintah telah berupaya untuk serius menanggulangi wabah Corona ini,” kata SBY. Karena itu, SBY meminta masyarakat tidak terlalu cepat menuduh pemerintah tidak serius bahkan tidak berbuat apa-apa di dalam menanggulangi wabah pandemik global itu. SBY mengingat dulu juga pernah mengalami hal yang sama sewaktu menduduki jabatan Presiden RI. Ketika itu, kata dia, Indonesia juga sedang berada dalam krisis ekonomi global. ”Saat itu saya tegang, letih, dalam suasana seperti itu, secara bertubi-tubi dan di banyak tempat saya diserang dan dihina. Di parlemen, di media massa, dan di jalanan dengan macam-macam unjuk rasa. Kata- katanya sangat kasar dan menyakitkan,” ujar SBY.SBY mengatakan beberapa kali isterinya AniYudhoyonomenangissaatitu.Terkadang, SBY juga hampir tidak kuat dengan hinaan- hinaanyangmelampauibatasyangditujukan kepadanya. Namun, SBY berkata, sebagai nakhoda, dia harus kuat, harus tegar, dan harus sabar. ”Saya setiap malam itu nangis setiap hari, dengan kawan-kawan kami doa terus,” kata Perry ketika memaparkan penanganan Covid-19 kepada Komisi XI DPR RI dalam Bersambung ke hal 7 Bersambung ke hal 7

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

rapat kerja secara virtual di Jakarta, Rabu (8/4).

Awalnya, sejumlah wakil rakyat di Komisi XI menanyakan terkait langkah yang diambil pemerintah dan BI dalam menangani dampak virus Corona. Kemudian, ia bercerita sejak akhir Maret 2020 mengadakan pembahasan secara maraton dengan Menkeu, OJK, dan LPS dalam merumuskan kebijakan penanganan wabah virus Corona jenis baru ini.

Kebijakan itu, lanjut dia, diputuskan dengan mencermati sejumlah skenario dari yang berat sampai sangat berat. Adapun kebijakan yang diambil yakni mengalokasikan anggaran untuk kesehatan, jaring pengaman sosial, sektor usaha hingga dampak kepada lembaga jasa keuangan.

Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | https://fin.co.id/KAMIS, 9 APRIL 2020

Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI MenangisTotal Kebutuhan Penanganan Covid-19 Berkisar Rp405,1 triliun

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku

dirinya menangis setiap malam terlebih setelah

merumuskan kebijakan untuk penanganan

Covid-19 karena wabah ini menjadi masalah yang

kompleks dan terjadi di seluruh dunia.

Editor: Syaiful Amri

Bersambung ke hal 7

50 DAERAH MASUKZONA MERAH

Akademisi: Jangan Abaikan Data BINJAKARTA - Data yang dikeluarkan Badan Intelijen Negara (BIN), penyebaran Virus Corona

(Covid-19) akan mengalami puncaknya pada Juli 2020. Diprediksi, penyebaran covid-19 akan mencapai 106.287 kasus. Dari data tersebut, secara jelas menyebutkan ada 50 kabupaten maupun

kota yang dinilai rawan. Zona merah inilah yang seharusnya segera diwaspadai. Bukan sebatas melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada tingkatan Provinsi.

Situasi Covid-19 di IndonesiaRabu, 8 April 2020

Kasus Terkonfirmasi

2,956Dalam Perawatan

2,494Pasien Meninggal

240Pasien Sembuh

222

PAPUATerkonfirmasi: 38

Sembuh: 3Meninggal: 2

SUMUTTerkonfirmasi: 59

Sembuh: 0Meninggal: 4

10

7

JAWA BARATTerkonfirmasi: 365

Sembuh: 17Meninggal: 35

JAWA TENGAHTerkonfirmasi: 140

Sembuh: 14Meninggal: 22

BALITerkonfirmasi: 49

Sembuh: 18Meninggal: 2

DI YOGYAKARTATerkonfirmasi: 41

Sembuh: 6Meninggal: 7

JAWA TIMURTerkonfirmasi: 196

Sembuh: 46Meninggal: 16

SULSELTerkonfirmasi: 127

Sembuh: 21Meninggal: 6

DKI JAKARTATerkonfirmasi: 1,470

Sembuh: 70Meninggal: 114

BANTENTerkonfirmasi: 212

Sembuh: 7Meninggal: 18

1

2

3

89 4

65

Nyaris Menyentuh Angka 3.000SBY Minta Masyarakat Lebih Beradab Kritisi Pemerintah

JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat kasus positif penyakit yang disebabkan Virus Corona jenis baru di Indonesia hampir menyentuh angka 3.000, tepatnya sebanyak 2.956 kasus, sementara 222 pasien sembuh dan 240 orang meninggal dunia hingga Rabu (8/4). Di tengah hirup-pikuk nitizen merespon wabah ini, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta masyarakat tidak berlebihan dalam mengkritisi pemerintah dan menggunakan kata-kata yang lebih beradab.

Ya, SBY khawatir sejumlah pejabat pemerintah tidak bisa menerima kata-kata yang keras dan kasar, karena merasa sudah berupaya dan berbuat dalam mengatasi krisis akibat Virus Corona saat ini. ”Karena merasa dihina, beliau-beliau (di pemerintahan, Red) ingin mengganjar para penghina itu dengan penalti hukuman,” kata SBY berdasarkan rilis yang diterima, Rabu (8/4).

Padahal, menurut SBY, pemerintah telah berupaya menanggulangi wabah Covid-19 secara serius dengan segala keterbatasan

yang dimiliki, termasuk keterbatasan keuangan negara. ”Pemerintah telah berupaya untuk serius menanggulangi wabah Corona ini,” kata SBY.

Karena itu, SBY meminta masyarakat tidak terlalu cepat menuduh pemerintah tidak serius bahkan tidak berbuat apa-apa di dalam menanggulangi wabah pandemik global itu. SBY mengingat dulu juga pernah mengalami hal yang sama sewaktu menduduki jabatan Presiden RI. Ketika itu, kata dia, Indonesia juga sedang berada dalam krisis ekonomi global.

”Saat itu saya tegang, letih, dalam suasana seperti itu, secara bertubi-tubi dan di banyak tempat saya diserang dan dihina. Di parlemen, di media massa, dan di jalanan dengan macam-macam unjuk rasa. Kata-katanya sangat kasar dan menyakitkan,” ujar SBY.SBY mengatakan beberapa kali isterinya Ani Yudhoyono menangis saat itu. Terkadang, SBY juga hampir tidak kuat dengan hinaan-hinaan yang melampaui batas yang ditujukan kepadanya. Namun, SBY berkata, sebagai nakhoda, dia harus kuat, harus tegar, dan harus sabar.

”Saya setiap malam itu nangis setiap hari, dengan kawan-kawan kami doa terus,” kata Perry ketika memaparkan penanganan Covid-19 kepada Komisi XI DPR RI dalam

Bersambung ke hal 7

Bersambung ke hal 7

Page 2: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

EKONOMIFajar Indonesia

2www.fin.co.idKAMIS, 9 APRIL 2020

Industri Tekstil Produksi 18 Juta Masker dan APD

JAKARTA - Untuk memenuhi permintaan pemerintah guna mitigasi pandemi corona atau Covid-19, industri tekstil di Tanah Air ditargetkan bisa memproduksi 18 juta potong masker dan Alat Pelindung Diri (APD) per bulan.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Muhammad Khayam mengatakan, puluhan industri tekstil mulai berakhir memproduksi masker dan APD.

“Sekarang kapasitas yang diproduksi per bulan hampir 18 juta. Ini hampir 36 perusahaan (yang memproduksi) yang tadinya enam perusahaan yang memproduksi masker hingga APD. Jadi

kita harapkan setiap Minggunya bisa mencapai tiga juta,” ujarnya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI secara virtual, kemarin (8/4).

Pada pekan pertama ini, ia memperkirakan jumlah produksi akan menapai 2 juta per Minggu. Selanjutnya, kata dia, produksi didistribusikan kepada masyarakat termasuk kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sementara itu, untuk ketersediaan sarung tangan karet masih tergolong aman. Dia menyebutkan, industri dalam negeri untuk sarung tangah mencapai 8,5 miliar potong per tahun. Alat itu diutamakan

untuk para tenaga medis.“Pada prinsipnya Kemenperin

mendorong sektor industri mendukung baik ketersediaan APD, masker, chloroquine, vitamin, hand sanitizer dan terakhir adalah ventilator,” ungkap dia.

Langkah mendorong industri tekstil memproduksi masker dan APD agar tak bergantung pada impor. Sebagaimana diketahui, saat ini negara di seluruh dunia membutuhkan alat kesehatan termasuk masker yang persediaannya semakin terbatas.

Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil mengatakan, permintaan tekstil yang datang dari pemerintah

maupun swasta sebagai alternatif mengisi kekosongan produksi di tengah wabah corona. "Ya selain karena permintaan, hal ini juga bisa menjadi alternatif untuk mengisi kekosangan produksi akibat sepinya pasar," ujar dia.

Permintaan paling banyak, kata dia, datang dari pemerintah. Namun ia enggan menyebut berapa jumlah produksi atas permintaan pemerintah. Dia menjelaskan, total kapasitas yang dapat dihasilkan di dalam negeri mencapai 18 juta unit APD per bulan, dengan bahan baku yang juga ada di dalam negeri. "Bahan baku dari lokal ada. Kita lagi kembangkan APD dengan bahan kain, sehingga lebih mudah bahan

bakunya dan lebih murah," tutur Rizal.Industri tekstil lainnya, seperti PT Sri

Rejeki Isman Tbk (Sritex) juga mulai memproduksi masker nonmedis untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.

Melansir dari akun Instagram Sritex, pemesanan masker bisa dilakukan lewat pre-order dengan minimal pemesanan sebanyak 1.000 lembar dengan harga Rp5.500 per lembarnya (sudah termasuk PPN). Sritex juga bekerja sama dengan aplikasi daring Halodoc, dan masker dapat dibeli melalui aaplikasi tersebut dengan minimal 10 lembar dengan harga yang sama.(din/fin)

Cegah PHK, Stimulus Lanjutan Siap Digelontorkan

JAKARTA - Pandemi virus corona atau Covid-19 telah memukul dunia usaha sehingga lebih dari satu juta pekerja dirumahkan. Karena itu, stimulus lanjutan untuk mencegah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sangat diperlukan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono menyebutkan, stimulus yang telah diluncurkan pemerintah belum bisa membendung jumlah PHK yang terus bertambah. "Makanya kita dorong dengan beberapa stimulus-stimulus. Kan sudah ada dua stimulus. Nah, sekarang kita sedang merancang stimulus lanjutan," kata dia, kemarin (8/4).

Diakui memang saat ini dunia usaha tengah menghadapi kesulitan yang sangat besar dengan kondisi penyebaran Covid-19 yang terus meluas di sejumlah wilayah di Indonesia. Untuk itu, Kemenperin sedang mengusulkan stimulus berupa pinjaman lunak (soft loan) dari perbankan kepada pelaku industri. Dengan begitu, bisa meminimalkan beban perusahaan.

"Salah satunya usul Kementerin adalah seperti adanya soft loan. Dengan harapan (perusahaan) tidak terlalu berat untuk menanggung beban untuk karyawannya. Itu termasuk di dalam stimulus lanjutan," ucap dia.

Dikatakan dia, pihaknya terus berusaha bagaimana agar tidak terjadi PHK di Tanah Air akibat badai corona. "Kita kan seminimal mungkin untuk mendorong supaya tidak ada PHK," tambah dia.

Terpisa, ekonom INDEF Ariyo Irhamna mengatakan, sebaiknya pemerintah memberikan stimulus bukan kepada perusahaan namun kepada para pekerja sehingga sangat efektif untuk menopang kehidupan mereka yang tengah dalam kesulitan saat ini.

"Stimulus yang tepat adalah langsung kepada para pekerja yang terkena PHK bukan kepada perusahaan. Sebab, produks otomatis akan turun karena penyebaran virus harus dihambat dengan tetap di rumah," ujar dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Rabu (8/4).

Ia meminta pemerintah untuk mempercepat pemberian insentif terhadap para pekerja yang terdampak wabah corona. Kembali ia menegaskan, masyarakat sangat membutuhkan bantuan saat ini. "Ya, pemerintah harus bergerak cepat karena sudah banyak perusahaan yang melakukan PHK," katanya.

Sementara itu, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, bahwa stimulus yang dikeluarkan pemerintah telah membantu para pengusaha untuk tak terjadi gelombang PHK.

"Sudah ada dalam penjelasan pemeriksaan, stimulus pelonggaran pajak dan juga stimulus recovery economy diberikan kepada dunia usaha agar tidak melakukan PHK. Ya, walaupun PHK itu sendiri bagi sebagian perusahaan tidak terelakkan," ujar dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (8/4).

Berdasarkan data Kementerian

Ketenagakerjaan mencatat, per 7 April sektor formal yang merumahkan dan melakukan PHK sebanyak 39.977 perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh/tenaga kerja sebanyak 1.010.579 orang.

Rinciannya yakni pekerja formal dirumahkan sebanyak 873.090 pekerja/buruh dari 17.224 perusahaan dan di-PHK sebanyak 137.489 pekerja/buruh dari 22.753 perusahaan.

Sementara jumlah perusahaan dan tenaga kerja terdampak di sektor informal sebanyak 34.453 perusahaan dan jumlah pekerjanya sebanyak 189.452 orang.

"Total jumlah perusahaan yang merumahkan pekerja dan PHK sebanyak 74.430 perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh/tenaga kerja sebanyak 1.200.031 orang, " kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam keterangannya, Rabu (8/4/).

Untuk menghindari PHK tersebut, pihaknya telah melakukan dialog dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dari berbagai sektor usaha dan dialog dengan SP/SB mengenai dampak Covid-19 serta antisipasi dan penanganannya.

"Kemenaker juga memberikan pedoman mengenai perlindungan pekerja/buruh dan kelangsungan usaha dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19 melalui Surat Edaran (SE) Menaker No.M/3/HK.04/III/2020 tentang perlindungan pekerja/buruh dan kelangsungan usaha dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19," pungksanya.(din/fin)

10.206 Nasabah LeasingDapat Keringanan Kredit

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sebanyak 10.206 nasabah perusahaan pembiayaan atau leasing yang terdampak wabah corona atau Covid-19 telah mendapatkan kemudahan dalam pembayaran kredit.

"Per 31 Maret ada sebanyak 10.206 debitur confirm mendapatkan restrukturisasi," Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK Riswinandi, kemarin (8/4).

Ia m e n j e l a s k a n , p ro g ra m relaksasi ini merupakan bagian dari program restrukturisasi kredit atau pembiayaan yang dirumuskan pemerintah untuk membantu nasabah terdampak corona Covid-19.

Sejauh ini, kata dia, terdapat 138 perusahaan leasing telah melapor dan berkomitmen kepada OJK untuk terlibat dalam program tersebut. Dari jumlah itu, 79 perusahaan siap untuk melakukan restrukturisasi kredit kepada para nasabah mereka.

"Dari 79 itu, sebanyak 14 perusahaan leasing sudah melakukan pengajuan restrukturisasi terhadap nasabah yang terdampak Corona," ungkap dia.

Terpisah, Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Amam Sukriyanto menyampaikan telah telah melakukan restrukturisasi terhadap lebih dari 134 ribu pelaku UMKM yang terdampak Covid di Indonesia.

Restrukturisasi tersebut dilakukan sejak tanggal 16 Maret hingga 31 Maret 2020 dengan nilai plafon pinjaman yang direstrukturisasi mencapai Rp14,9 Triliun. "Skema

restrukturisasi yang diberikan BRI disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi debitur, tentu dengan catata usahanya masih prospek yang baik," kata Amam.

D i a m e n e g a s k a n , p ro s e s restrukturisasi kredit dilakukan dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian dengan melakukan assessment seberapa besar dampak Covid-19 ini terhadap usaha debitur. "Di sisi lain, implementasi relaksasi ini merupakan wujud komitmen BRI yang mendukung pemerintah dan OJK dalam upaya melindungi dan menyelamatkan para pelaku UMKM di Indonesia akibat imbas dari penyebaran Covid-19," ujarnya.

Sementara itu, Diektur BCA, Santoso mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan koordinasi terkait restrukturisasi yang akan diberikan kepada nasabah BCA. "Kami belum dapat menyampaikan secara detail karena komunikasi dan koordinasi sedang berlangsung. Kami berharap proses ini dapat berjalan dengan baik," kata dia.

Deputi Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Bonifatius Perana Citra Ketaren mengatakan, sampai saat ini perusahaannya telah menerima lebih dari 6.000 debitur yang mengajukan permohonan restrukturisasi. Dan, pihaknya telah melakukan proses verifikasi dan assessment. "Sampai saat ini permohanan pengajuan relaksasi sudah kami terima dari sekitar 6.000-an konsumen atau pelanggan. Tahap verifikasi dan assessment sedang kami lakukan," tukas dia.(din/fin)

Page 3: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

NASIONALFajar Indonesia

3www.fin.co.idKAMIS, 9 APRIL 2020

Daerah Kekurangan Alat KesehatanJAKARTA - Sejumlah daerah kekurangan

alat dan sarana kesehatan untuk penanggulangan COVID-19. Diperlukan isu strategis untuk menjamin ketersediaan sarana alat kesehatan di daerah serta ketersediaan kebutuhan mendasar. Termasuk pangan, guna mengantisipasi dampak COVID-19 di seluruh daerah di Indonesia.

"Provinsi NTT misalnya kekurangan 17 juta liter disinfektan berisi chlorine. Sumatera Selatan butuh 250 juta masker biasa. Sementara DIY membutuhkan 3,2 juta alat pelindung diri (APD)," kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Jakarta, Rabu (8/4).

Menurut Tito, sebenarnya banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seperti usaha konveksi rumahan, yang bisa dimobilisasi memproduksi dan memenuhi kebutuhan APD di Indonesia. Untuk itu, tim Kementerian Dalam Negeri telah mendata perusahaan nasional dalam negeri dan kapasitas produksi di dalam memenuhi semua kebutuhan tersebut. "Kemendagri

telah melakukan pendataan awal secara bottom-up mengenai kebutuhan dan ketersediaan sembilan bahan pokok di seluruh daerah," papar mantan Kapolri ini.

Tito ingin membangun sinergi agar dunia usaha dan pemerintah daerah dapat melakukan kerja sama untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. "Ini perlu dilakukan secara teratur. Agar sinergi dan kesatuan gerak langkah antara pemerintah, khususnya kabupaten/kota dan dunia usaha bersatu menghadapi COVID-19," terang Tito.

Dia menjelaskan untuk perang melawan wabah COVID-19 diperlukan strategi yang tepat dan terukur. Sebab, COVID-19 bukan sesuatu yang biasa. "Dengan menggunakan paradigma perang inilah, maka penguatan kesehatan menjadi penting," tegas Tito.

Dia mengaku telah menerbitkan Permendagri Nomor 20 Tahun 2020 yang memberikan kewenangan kepada kepala daerah melakukan realokasi dana dan refocussing anggaran untuk

menangani COVID-19. Realokasi anggaran tersebut, lanjutnya, memiliki tiga fokus penanganan. Yang pertama sebagai upaya meningkatkan kapasitas kesehatan. "Jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan publik baik dalam rangka sosialisasi atau pencegahan," ucap mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Dari sisi kesehatan, realokasi juga harus difokuskan untuk pembentukan gugus tugas dan langkah mitigasi. Misalnya soal rapid test atau pencegahan. Seperti pengadaan masker, hand sanitizer dan alat terkait lainnya. Termasuk, untuk peningkatan kapasitas perawatan. Juga untuk obat-obatan dan vitamin.

Fokus kedua tentang penyiapan jaring pengaman sosial. Anggaran bisa direalokasi untuk ha; tersebut. Sebab banyak masyarakat yang terpukul, terutama yang kurang mampu. "Jika masyarakat tidak ditangani dan tidak dibantu oleh pemerintah, maka krisis kesehatan bisa berubah menjadi krisis ekonomi. Kemudian, krisis ekonomi bisa

berubah menjadi krisis sosial. Hal itu tak boleh terjadi. Karena berdampak pada krisis keamanan," urai mantan Kadensus 88 Antiteror Polri ini.

Fokus ketiga, lanjut Tito, membantu dunia usaha agar tetap bisa bertahan dan ketahanan pangan. Pemerintah akan terus membantu dunia usaha agar tetap hidup. "Jadi kalau ada peraturan rekan-rekan kepala daerah yang melarang dunia industri untuk bekerja dipukul rata, itu akan memukul dunia industri. Nanti secara tidak langsung akan berdampak kepada sistem secara keseluruhan," tukasnya.

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah menindak sejumlah importir, produsen, dan distributor Alat Pelindung Diri (APD). Termasuk masker dengan harga tinggi, terutama di tengah pandemi COVID-19. "Saya minta pemerintah mempertegas peringatan kepada sejumlah importir, produsen, dan distributor untuk tidak menjual APD, termasuk masker dengan harga mahal,"

tegas Bamsoet di Jakarta, Rabu (8/4).Dia mencontohkan harga APD

terutama masker yang dibutuhkan tenaga medis maupun non-medis di beberapa toko online daring dijual dengan harga tinggi. Yaitu antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu. "Padahal salam situasi normal harganya hanya Rp25.000," jelas Bamsoet.

Mantan Ketua DPR RI ini meminta pemerintah memperkuat kerjasama dengan perusahaan e-commerce dalam menindak tegas pihak atau mitra yang menjual produk dengan harga tidak wajar di tengah pandemi COVID-19. "Langkah itu dengan penutupan akun toko secara permanen dan melarang penayangan produk terkait," paparnya.

Politisi Partai Golkar tersebut meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Polri meningkatkan pengawasan dengan perusahaan e-commerce dalam memantau toko online. (rh/fin)

PSBB Diberlakukan, Polisi Harus Humanis

JAKARTA - DKI Jakarta menjadi sorotan setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). DPR RI menyarankan aparat keamanan bertindak persuasif dan humanis dalam menjalankan praktik di lapangan.

Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery meminta polisi menjalankan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut dengan langkah persuasif. Sebab, saat ini psikologis masyarakat tengah mengalami tekanan. "Rakyat sedang susah. Psikologis masyarakat Jakarta sedang tertekan COVID-19. Karena itu kepolisian yang bertugas di lapangan lebih mengedepankan langkah-langkah persuasif dan humanis," ujar Herman di Jakarta, Rabu (8/4).

Dia menilai prinsip profesional, modern, dan terpercaya (promoter) kepolisian harus dipertahankan. Namun Polri juga harus menunjukkan ketegasannya sebagai bukti nyata kehadiran negara. Politisi PDIP itu meminta pimpinan Polri benar-benar memonitor secara berjenjang operasional anak buahnya di lapangan. “Hal itu termasuk APD dan kecukupan logistik anggota di lapangan agar mereka tetap terjaga staminanya," imbuh Herman.

Dia tidak setuju kalau beberapa waktu lalu Polri disebut menangkap orang yang berkerumun. Menurut Herman, istilah penangkapan itu berlebihan. Karena kalau itu terjadi, maka biasanya dibarengi

dengan penahanan atas alat bukti pidana. "Menurut saya lebih tepat adalah polisi melakukan penertiban dengan cara-cara dan SOP kepolisian," imbuhnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menegaskan proses penegakan hukum pasti akan mengundang pro dan kontra di kalangan masyarakat. Menurutnya, hal itu biasa terjadi. Jika ada yang tidak puas dengan proses hukum, ada mekanisme yang bisa ditempuh. Salah satunya melalui praperadilan. "Para tersangka juga punya hak untuk mempraperadilankan Polri," tegas Idham di Jakarta, Rabu (8/4).

Sebelumnya, Kapolri telah menerbitkan beberapa Surat Telegram Rahasia (STR) tentang upaya penegakan hukum selama masa pencegahan penyebaran wabah COVID-19. Pertama, STR Nomor 1098 tentang penanganan kejahatan yang berpotensi terjadi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kedua, STR Nomor 1099 tentang penanganan kejahatan dalam ketersediaan bahan pokok. Ketiga, STR Nomor 1100 tentang penanganan kejahatan di ruang siber selama masa wabah COVID-19. Keempat, STR Nomor 1101 tentang pedoman pelaksanaan tugas dalam mengatasi masalah keterbatasan jumlah APD, hand sanitizer dan alat kesehatan lainnya. Kelima, STR Nomor 1102 tentang penumpang yang baru tiba atau pekerja migran dari negara yang

endemis ataupun negara yang terjangkit COVID-19.

Diantara semua telegram yang diterbitkan di atas, Telegram Nomor ST/1100/IV/HUK.7.1/2020 mengenai penghinaan terhadap presiden dan pejabat pemerintah adalah yang paling banyak mendapat kritikan. "Dalam konteks ini, penegakan hukum yang dilakukan Polri selama penyebaran COVID-19 pada prinsipnya adalah pilihan terakhir atau Ultimum Remedium. Dimana Polri mengedepankan upaya preventif dan preemtif," jelas Kabag Penum Polri Kombes Pol Asep Adisaputra di Jakarta, Rabu (8/4).

Menurutnya, bila upaya preventif dan preemtif tidak efektif, upaya penegakan hukum pun diambil. Tujuannya memberikan kepastian hukum pada para pelanggar hukum. Contohnya dalam kasus hoaks. Polri terus memberikan edukasi dan patroli siber secara konsisten. Namun saat upaya preventif dan preemtif tak efektif, maka tindakan tegas berupa penegakan hukum akan dilakukan.

"Substansinya, TR Kapolri ini menjadi panduan bagi penyidik dalam melakukan upaya-upaya penegakan hukum. Ini menjadi catatan penting. Penegakan hukum yang dilakukan Polri merupakan upaya paling akhir setelah upaya preventif dan preemtif dilakukan," paparnya. (khf/fin/rh)

Rekrutmen Anggota Polri

DitundaJAKARTA - Wabah Corona virus disease 2019 (covid-19) memaksa Polri

menunda pendaftaran anggota baru tahun 2020. Penundaan dikecualikan untuk perawat dan tenaga medis Polri dengan syarat sesuai protokol physical distancing.

Kapolri Jenderal Idham Aziz melalui Asisten SDM Polri Edi Indra menandatangani surat telegram rahasia (STR) yang memuat perintah penundaan itu. Disebutkan, penundaan ini dilakukan demi percepatan penanganan virus corona.

"Kegiatan penerimaan (rekrutmen) dan seleksi anggota Polri dilakukan penundaan sampai waktu yang akan ditentukan kemudian," bunyi surat bernomor ST/1105/IV/KES.7/2020 tertanggal 6 April itu.

Telegram tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono. "Iya (STR penundaan)," kata Argo saat dikonfimrasi, Rabu (8/4).

Dalam STR tersebut juga memuat pengecualian untuk penerimaan anggota Polri Bintara kompetensi khusus perawat atau tenaga medis. Penerimaannya dilaksanakan dengan protokol pencegahan covid-19. Pelaksanaan rekrutmen itu, berdasarkan informasi akun resmi Instagram @rekrutmen_polri, telah ditutup Selasa (7/4) 2020. Sejumlah pendaftar kemudian diminta mengunggah berkas secara daring mulai 15 April hingga 22 Mei 2020.

Selain memuat perintah penundaan rekrutmen, Kapolri juga memerintahkan pegawai Polri bekerja di rumah. Namun, perintah ini berlaku hanya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Polri, sementara anggota Polri diminta bekerja sebagaimana biasanya.

"Pengaturan jam kerja di lingkungan Polri untuk bekerja dari rumah (work from home), hanya berlaku bagi PNS Polri. Sedangkan bagi anggota Polri tetap melaksanakan tugas seperti biasa," seperti dikutip dari telegram itu.

Kapolri juga menyinggung situasi khusus berkaitan dengan pemakaman anggotanya. Kapolri meminta kehadiran pada pemakaman anggotanya dibatasi 20 orang. Terlebih bila kematiannya disebabkan Covid-19, Kapolri meminta orang yang hadir mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Penundaan pendaftaran anggota baru Polri ini menyusul agenda internal Polri lainnya yang terpaksa ditunda. Sebelumnya, Polri juga menyetop kegiatan belajar mengajar di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdikpol Polri, Kota Sukabumi.(irf/gw/fin)

Page 4: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

HUMANIORAFajar Indonesia

4www.fin.co.idKAMIS, 9 APRIL 2020

Puluhan Jamaah UmrahDipulangkan Besok

JAKARTA - Pemerintah melalui Konsul Haji KJRI, Jeddah mengatakan, bahwa sebanyak 58 jemaah umrah asal Indonesia yang sempat tertahan kepulangannya karena kebijakan lockdown yang diberlakukan Saudi, akan diterbangkan ke Tanah Air pada 9 April 2020.

"Setelah melalui proses registrasi, terdata hingga saat ini ada 58 jemaah umrah Indonesia yang akan ikut program pemulangan yang digagas Deputi Umrah Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Semua biaya pemulangan ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi," kata Konsul Haji KJRI, Jeddah Endang Jumali dalam

pernyataanya, Rabu (8/4).Menurut Endang, 58 jemaah ini akan

terbang dengan Saudia Airline. Tiket kepulangan jemaah ini sudah ada, tepatnya terbang jam 08.35 waktu Arab Saudi dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah dengan SV 818.

"Sebelum terbang, mereka akan ditransitkan terlebih dahulu oleh Muassasah Travel untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan," ujarnya.

Saat ini, lanjut Endang, ke-58 jemaah tersebut masih berada di hotel mereka masing-masing. Sebanyak 14 orang ada di Jeddah, 38 orang ada di Makkah,

dan 6 jemaah di Madinah. Mereka diberangkatkan oleh 16 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah atau PPIU.

"Saat ini masih ada empat jemaah yang belum bisa ikut program pemulangan karena masih dirawat di rumah sakit. Keempatnya masih menjalani perawatan dan belum mendapat surat izin layak terbang," ungkapnya.

Terkait kepulangan jemaah umrah ini, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim telah melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.

Arfi menjelaskan bahwa setibanya

di Bandara Seokarno-Hatta Tangerang, jemaah umrah yang baru tiba dari Saudi akan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh KKP. Hal itu mencakup pemeriksaan thermal suhu tubuh minimal tiga kali, dengan alat tembak dan thermal screening.

"Akan dilakukan juga wawancara kesehatan menyangkut riwayat kesehatan dan kontak fisik selama di Arab Saudi, termasuk keluhan adanya demam, batuk, suhu tinggi, dan sesak nafas," jelasnya.

Setelah pemeriksaan, kata Arfi, KKP akan memberikan status clear screening bagi mereka yang dinilai lulus pemeriksaan kesehatan. Sedang bagi

orang yang ditemukan tanda-tanda Covid-19, mereka akan dirujuk ke rumah sakit.

"Jemaah umrah yang statusnya clear screening, akan didata identitasnya dan diminta melakukan isolasi diri selama 14 hari," ujarnya.

Selain itu, lanjut Arfi, KKP akan mengirimkan data identitas jemaah tersebut ke Dinas Kesehatan Kab/Kota tempat domisili mereka untuk dilakukan proses pemantauan kesehatan.

"Tidak ada karantina bagi jemaah, mengingat di Bandara Soetta tidak ada tempat karantina," pungkasnya. (der/fin)

Mahasiswa Terkena DampakCorona Boleh Ikut KIP Kuliah

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan, bahwa fasilitas Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah juga bisa diberikan kepada mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan. Kebijakan ini, menyusul adanya kerentanan mahasiswa yang ekonomi keluarganya terdampak pandemi virus Corona (Covid-19).

Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikud Abdul Kahar mengatakan, jika sebelumnya KIP Kuliah diberikan kepada calon mahasiswa baru yang mendaftar ke perguruan tinggi tahun ini. Namun sekarang fasilitas KIP Kuliah juga bisa diberikan kepada mahasiswa yang sedang menempuh perkuliahan.

"Memang di dalam juknis kami memberi kesempatan adik-adik kita yang sudah on-going study. Pada dasarnya tinggal para rektor mengusulkan kepada kami," kata Kahar, Rabu (8/4).

Kahar mengatakan, kemungkinan besar setelah wabah Covid-19 akan banyak mahasiswa yang terancam putus kuliah akibat perekonomian yang memburuk.

"Karena itu, saat ini kami berkomunikasi dengan perguruan tinggi terkait verifikasi mahasiswa yang membutuhkan KIP Kuliah," ujarnya.

Kahar menjelaskan, KIP Kuliah untuk mahasiswa lama diperhitungkan hingga semester 3. Lebih dari itu, akan dibahas lebih lanjut. "Untuk saat ini KIP Kuliah bisa diberikan kepada mahasiswa

maksimal semester 3," ujarnya.Terkait dengan kriterianya sebenarnya

sama seperti peraturan KIP Kuliah untuk calon mahasiswa baru. Salah satunya adalah, apabila mereka memiliki KIP semasa SMA/SMK/MA yang pada penjaringan sebelumnya tidak masuk ke dalam program bidikmisi.

Kriteria lainnya, lanjut Kahar, yang bisa dijadikan sebagai alat verifikasi untuk KIP Kuliah adalah keluarga mahasiswa merupakan penerima kartu keluarga sejahtera.

"Kalau dua-duanya tidak bisa dibuktikan, maka kriteria lainnya yakni apabila kepala keluarga pendapatannya tidak lebih dari 750 ribu ketika dibagi ke peranggota keluarga. Sekarang ada pintu baru lagi bagi mereka yang rentan miskin karena keluarganya di-PHK," terangnya.

Kahar menegaskan, Kementerian P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n ( K e m e n d i k b u d ) a k a n t e r u s membuka peluang bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan untuk melanjutkan kuliah.

"Kami memberikan peluang kepada teman-teman di perguruan tinggi untuk menyisir lagi mahasiswa yang sedang kuliah tapi membutuhkan bantuan dari KIP Kuliah," katanya.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam mengatakan peserta yang lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang berasal dari keluarga kurang mampu bisa mengajukan keringanan kepada perguruan tinggi.

"Bagi yang lolos namun ada masalah ekonomi tentu bisa mengajukan keringanan dan itu sesuai dengan apa yang sudah berjalan," katanya.

Untuk itu Nizam meminta, perguruan tinggi untuk tetap menjaga agar hak kuliah calon mahasiswa dapat terlindungi serta tertib aturan.

"Dengan kondisi seperti ini, banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan bagi calon mahasiswa yang tidak mampu bisa mengajukan KIP Kuliah," pungkasnya.

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohamad Nasih mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin ada ada peserta didik yang harus putus kuliah dalam masa sulit ini. Menurutnya kendala ekonomi bisa dibicarakan dengan pihak universitas.

"Memang sudah diprediksi orang tuanya ada yang ekonominya putus akibat PHK. Yang akhirnya menjadi rentan miskin. Ini juga kami akan persilakan perguruan tinggi untuk melihat, kami memberikan peluang untuk kampus menyisir lagi," tuturnya.

Terlebih juga, kata Nasih, bagi calon mahasiswa yang baru diterima melalui SNMPTN 2020. Calon mahasiswa diminta untuk berkoordinasi dengan pihak kampus terkait kebijakan pembayaran.

"Kalau ada masalah ekonomi jangan tunda daftar ulang. Daftar saja dulu. Tapi sampaikan ada kendala ekonomi di mana yang bersangkutan tidak bisa segera membayar ini dan itu," pungkasnya. (der/fin)

96.496 Siswa Lulus SNMPTN 2020

JAKARTA - Lembaga Tes Masuk Pe r g u r u a n Ti n g g i ( LT M P T ) mengumumkan pada Rabu (8/4), bahwa sebanyak 96.496 siswa dinyatakan lulus seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2020.

"Peserta yang dinyatakan lulus seleksi pada 86 perguruan tinggi negeri se-Indonesia sebanyak 96.496 siswa," kata Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Prof Mohammad Nasih dalam konferensi pers daring, Rabu (8/4).

Nasih mengatakan, bahwa jumlah siswa pendaftar Kartu Indonesia Pintar (KIP-Kuliah) yang lolos Seleksi Nasional Masuk SNMPTN 2020 meningkat dari tahun sebelumnya. Dari 95.346 peserta yang lolos SNMPTN 2020, 25.398 di antaranya merupakan siswa yang mengajukan KIP Kuliah.

"Mengalami peningkatan dan angkanya kelulusannya cukup besar hingga 26,32 persen dari yang lolos merupakan pelamar KIP Kuliah," ujarnya.

Meski begitu diakui Nasih, jumlah pendaftar KIP Kuliah menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini diduga karena persoalan teknis dan mekanisme baru yang diterapkan saat pendaftaran tahun ini, yang berbeda dengan sebelumnya saat masih Bidikmisi.

"Saya optimis yang KIP Kuliah ini jauh melebihi nilai akademiknya baik, ranking-nya baik sehingga mereka layak masuk SNMPTN," imbuhnya.

Nasih menyebutkan, ja lur SNMPTN 2020 menyediakan 101.772 kursi bagi mahasiswa baru. Sementara itu, jumlah siswa yang melakukan pendaftaran SNMPTN tercatat 489.601 orang.

"Tingkat keketatan siswa yang mendaftar dan yang menerima, yakni 19,74 persen," sebutnya.

Nasih menghimbau, s iswa yang dinyatakan lulus SNMPTN 2020 diwajibkan hadir pada saat registrasi (daftar ulang) pada waktu dan tempat yang ditetapkan oleh tiap perguruan tinggi negeri.

"Kehadiran calon mahasiswa menentukan proses verifikasi dan status penerimaan peserta SNMPTN 2020 sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri tujuan," terangnya.

Peserta yang lulus SNMPTN 2020 dan ditetapkan sebagai penerima manfaat KIP Kuliah akan mengikuti proses verifikasi data akademik. Mereka juga harus menjalani proses verifikasi kondisi ekonomi keluarga.

"Siswa yang dinyatakan lulus seleksi harus memerhat i k a n hal-hal di atas, baru kemudian dinyatakan diterima di PTN," katanya. (der/fin)

Page 5: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

POLITIKAFajar Indonesia

5www.fin.co.idKAMIS, 9 APRIL 2020

Omnibus Law Tak DideadlineJAKARTA - Pembahasan RUU Omninus

Law Cipta Kerja (Ciptaker) terus dibahas di tengah pandemi Corona (COVID-19). Pembahasan diharapkan dilakukan dengan hati-hati dan menampung seluruh aspirasi masyarakat.

Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menegaskan, tidak ada target waktu penyelesaian RUU Omnibus Law Ciptaker. Semuanya akan fleksibel dan sesuai dengan tuntutan keinginan masyarakat. Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas mengatakan, Baleg tidak ada target penyelesaian UU. “Memang ada yang berkembang. Sesuai tatib, dua kali masa sidang. Tapi karena wabah COVID-19, maka kami nggak ada target seperti itu," kata Supratman di Jakarta, Rabu (8/4).

Ia mengungkapkan, dalam pleno dengan pemerintah, telah disepakati

mengagendakan rapat kerja dengan pemerintah. Rapat kerja tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui kesiapan pemerintah dalam melakukan pembahasan RUU Ciptaker ini.

"Kami belum sampai pada pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Yang kami putuskan adalah akan undang pemerintah untuk raker dengan Baleg dalam rangka mendengarkan pendapat dari pemerintah terkait usulan pemerintah tentang RUU itu. Apakah ada perubahan atau ada pendapat lain dalam raker akan datang," imbuhnya.

Supratman menuturkan, setelah raker dilakukan, Baleg akan bentuk panitia kerja (Panja) beranggotakan 39 orang dari sembilan fraksi. Selanjutnya dibagi secara proporsional berdasarkan jumlah Anggota Baleg. Kemudian setelah panja

dibentuk, daftar inventarisasi masalah (DIM) bisa diserahkan.

Selain itu, pembahasan DIM akan dimulai dari pembahasan klaster yang paling tidak mendapat penolakan dari masyarakat. Dirinya memastikan Baleg melibatkan aspirasi publik seluas-luasnya. "Baleg akan dengarkan masukan dan dilakukan terbuka. Karena itu pembahasannya dilakukan hati-hati dan cermat dan mendengar masukan masyarakat," terangnya.

Sementara itu, anggota DPR RI Elnino Mohi menilai, pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan partisipasi yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. Untuk itu, pembahasan RUU Ciptaker tidak boleh terburu-buru.

"Kalau harus lima tahun, mengapa tidak. Karena yang penting hasilnya maksimal melalui kajian yang komprehensif, melibatkan partisipasi yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. Terpenting, memenuhi seluruh aspek formal pembentukan undang-undang yang telah diatur UU Nomor 12/2011 dan perubahannya," kata Elnino di Jakarta, Rabu (8/4).

Ia menjelaskan RUU Omnibus Law adalah jenis RUU yang bersifat menyederhanakan regulasi. Caranya merevisi dan mencabut banyak UU sekaligus. Dalam RUU Ciptaker, memang hanya ada 174 pasal. Namun secara subtansi RUU itu memuat perubahan, penghapusan, dan pembatalan atas 79 undang-undang yang terkait dengan pembangunan dan investasi.

"RUU Ciptaker mencakup banyak isu penting dan strategis yang perlu dikaji betul. Misalnya lingkungan hidup, otonomi daerah, ketenagakerjaan, dan penyederhanaan prosedur investasi. Meski tujuannya fokus untuk merampingkan regulasi bagi penciptaan kerja, tapi jangan sampai shortcutnya salah," ucapnya.

D i a m e n i l a i R U U C i p t a k e r mensyaratkan sekitar 500 aturan turunan. Sseperti peraturan pemerintah yang justru berpotensi melahirkan regulasi yang sangat banyak. Menurutnya, RUU itu harus dikaji secara benar. Karena maksud penciptaan iklim investasi yang kondusif, jangan sampai justru mengabaikan perlindungan terhadap tenaga kerja, p r i n s i p -p r i n s i p p e m b a n g u n a n berkelanjutan.(khf/fin/rh)

Jangan Timbulkan Masalah BaruDana Jaring Pengaman Sosial Rp 110 Triliun Harus Tepat Sasaran

JAKARTA - Kementerian Sosial harus cepat dan jeli menentukan sasaran penerima manfaat bantuan sosial. Terlebih, masyarakat yang mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi keluarga miskin dan rentan yang belum mendapatkan program PKH dan Sembako untuk penanggulangan masyarakat terdampak COVID-19.

Anggota Komisi VIII DPR RI Nurhasan Zaidi, mengatakan pemerintah harus mensosialisasikan bantuan tersebut sedetail-detailnya. Terutama sasaran utama dari program-program tersebut. Yakni yakni diprioritaskan untuk masyarakat yang terdaftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). “Jangan sampai masyarakat terluka dan merasa diberikan angin surga. Khawatir menimbulkan kegaduhan dan konflik sosial, ini harus diantisipasi,” ujarnya Nurhasan di Jakarta, Rabu (8/4).

Seperti diketahui, Kementerian Sosial ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menangani program social safety net bagi masyarakat yang terdampak COVID-19. Dari dana Stimulus Penanganan COVID-19 sebesar Rp405 triliun, sebanyak Rp110 triliun dialokasikan untuk dana Jaring Pengaman Sosial.

Dari angka Rp110 triliun tersebut, selain untuk subsidi listrik dan kartu prakerja, kemensos mengalokasikannya dalam bentuk penambahan Kartu sembako dari 15,2 juta menjadi 20 juta KPM, dengan manfaat sebesar Rp200 ribu selama sembilan bulan. Jugha PKH disalurkan kepada 10 juta KPM, yang bantuannya dinaikkan 25 persen dalam setahun. Kemensos juga menggulirkan program khusus Sembako untuk DKI Jakarta sebagai wilayah episentrum COVID-19 dan skema BLT untuk 7,5 KPM dengan nilai Rp600 ribu per bulan.

“Kita apresiasi langkah kemensos yang sigap merefocusing program anggaran kementrian untuk mengatasi dampak sosial ekonomi dimasa social distancing saat ini. Semua harus dilakukan dengan cepat. Tetapi jangan sampai salah sasaran. Kita minta 7,5 juta KPM BLT harus benar-benar teralokasikan dengan benar. DPR akan terus kawal ini,” papar Nurhasan.

Pihaknya mencoba memahami alasan kemensos menggunakan DTKS sebagai rujukan utama sasaran program Bansos tersebut. “Tetapi pemerintah juga harus ingat banyak masyarakat yang tidak terdaftar dalam DTKS. Banyak juga yang terimbas dan rentan jatuh miskin dalam kondisi sekarang. Ini juga harus menjadi perhatian pemerintah,” lanjutnya.

Terkait dengan harapan masyarakat umum atas statement pemerintah tentang bantuan ini, Nurhasan menegaskan jangan sampai masyarakat salah persepsi. Sehingga menimbulkan konflik sosial dan kegaduhan yang menurunkan kewibawaan pemerintah.

Paket bantuan sosial tersebut mewujud dalam peningkatan jumlah penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), sembako, kartu prakerja, kompensasi tarif listrik, serta relaksasi kredit bagi pekerja informal. Namun, dengan anggaran sebesar itu bukan berarti tanpa ada potensi masalah.

Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf menilai, wabah COVID-19, turut membawa bencana ekonomi. Khususnya bagi kelompok masyarakat rentan miskin. Berdasarkan Basis Data Terpadu dalam RAPBN 2020, jumlah masyarakat rentan miskin di Indonesia mencapai 99.359.312 jiwa atau 31.430.304 kepala keluarga.

Menurutnya, angka statistik tersebut

merepresentasikan potret kelompok masyarakat yang paling terdampak akibat wabah COVID-19. Dampak multidimensional COVID-19 adalah hantaman keras bagi masyarakat dari aspek ekonomi dan sosial. Pemerintah harus bergerak cepat dengan menyalurkan paket bantuan sosial yang telah disiapkan secara tepat sasaran dengan mengacu pada DTKS.

“Namun, apakah itu cukup. Saya kira belum. Pertanyaan selanjutnya justru tentang nasib masyarakat rentan miskin yang belum tercatat di DTKS. Sejauh apa peran Kemensos dalam memastikan segmen masyarakat ini turut merasakan manfaat dari bansos senilai Rp110 Triliun tersebut. Saya pikir hal inilah yang perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan angka masyarakat miskin baru,” paparnya.

Bukhori menilai, bantuan sosial turut berpotensi menjadi sumber konflik sosial ketika dalam proses distribusinya dilakukan tidak berdasarkan data terkini dan akurat. Bantuan sosial yang sejatinya ditujukan untuk membuat masyarakat menjadi lebih kondusif dan terbantu justru menjadi kontradiktif ketika penyalurannya tidak tepat sasaran.

“Potensi kecemburuan sosial, gesekan sosial, bahkan berbagai konflik horizontal sangat tinggi di tengah situasi krisis ini. Ini perlu dicermati oleh pemerintah. Sebab masyarakat sudah terbebani sebelumnya oleh penyebaran virus dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan akibat respon lamban pemerintah. Karena itu, penyaluran bantuan sosial harus dilakukan secara profesional dan bertanggungjawab. Agar tidak menimbulkan masalah baru bagi masyarakat dan manfaatnya bisa dirasakan secara nyata,” tukasnya.(khf/fin/rh)

ASN Dilarang MudikKetahuan Melanggar, Siap-Siap Kena SanksiJAKARTA – Kementer ian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan keluarganya untuk bepergian ke luar daerah alias mudik. Apabila terdapat ASN yang melanggar, yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi disiplin.

Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri PANRB No. 41/2020 tentang perubahan atas Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Kegiatan Mudik Bagi Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Corona (COVID-19).

Apabila SE sebelumnya sifatnya mengimbau, Surat Edaran No 41/2020 ini secara tegas melarang kegiatan bepergian ke luar daerah, pemberian sanksi jika melanggar, dan kewajiban ASN memakai masker. "Ini dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran serta mengurangi risiko COVID-19 yang disebabkan mobilitas pendudukan dari satu wilayah ke wilayah lain," kata Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo di Jakarta, Rabu (8/4).

Bagi ASN yang dalam keadaan terpaksa perlu melakukan bepergian ke luar daerah, harus terlebih dahulu mendapat izin dari atasan masing-masing. Pengawasan dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) pada setiap instansi pemerintah. "PPK berperan memastikan ASN di lingkungan instansi pemerintah

menjalankan surat edaran tersebut," imbuhnya.

ASN yang terbukti melanggar akan dikenai sanksi disiplin yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 53/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Peraturan Pemerintah No. 49/2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja.

Selain pembatasan mobilitas, ASN dapat berkontribusi dalam pencegahan COVID-19. Antara lain dengan melaksanakan tugas-tugas kedinasan di rumah (WFH), menggunakan masker saat berkegiatan di luar rumah serta menyampaikan informasi p o s i t i f d a n b e na r k e p a d a masyarakat. Sementara itu, PPK dapat menyusun kebijakan internal untuk meringankan beban pegawai dan keluarganya yang terdampak COVID-19 (selengkapnya lihat grafis, Red).

Anggota Komisi V DPR RI Sadarestuwati meminta pemerintah pusat membuat kebijakan tegas untuk melarang masyarakat melakukan mudik lebaran 2020. Ia menekankan kepada pemerintah agar betul-betul menyadari penularan COVID-19 begitu cepat dan tidak mudah dikendalikan. "Kalau lihat perkembangan yang terus meningkat seperti ini, saya kira ada Pemerintah harus secara tegas mengatakan masyarakat di perkotaan nggak usah mudik dulu," ujar Sadarestuwati. (khf/lan/fin/rh)

Page 6: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

INTERNASIONALFajar Indonesia

6www.fin.co.idKAMIS, 9 APRIL 2020

Korban Tewas Coronadi Spanyol Tembus14.555 Jiwa

JAKARTA - Pasien meninggal dunia akibat virus corona (Covid-19) di Spanyol bertambah 757 orang selama 24 jam terakhir. Dengan begitu, total kematian yang disebabkan oleh virus asal Wuhan, China, itu di negeri matador kini menjadi 14.555 jiwa.

Dikutip AFP, Rabu (8/4)

Kementarian Kesehatan Spanyol mengungkapkan, ada perlambatan sedikit pada laju peningkatan harian proporsional jumlah kematian akibat Covid-19 di negara itu.

Peningkatan harian sebagai persentase dari total kematian pada Rabu (8/4/2020) ini adalah 5,5 persen, turun dari 5,7 persen

pada sehari sebelumnya saat 743 pengidap corona di Spanyol meninggal.

Adapun keseluruhan kasus infeksi Covid-19 yang terdeteksi per hari ini di Spanyol naik menjadi 146.690 kasus. Pada Selasa (7/4/2020) kemarin, total penduduk yang terinfeski wabah tersebut di ngara

itu sebanyak 140.510 kasus.Amerika Serikat masih berada di

urutan teratas negara dengan jumlah kasus infeksi Covid-19 terbanyak di dunia. Negeri Paman Sam per hari ini mencatatkan 400.549 kasus positif corona dengan 12.857 jiwa di antaranya meninggal dunia.

Sementara, Spanyol berada

di urutan kedua daftar itu. Di posisi ketiga, ada Italia dengan 135.586 kasus infeksi Covid-19 terkonfirmasi.

Italia masih menjadi negara dengan kematian akibat wabah virus corona terbanyak secara global, yaitu mencapai 17.127 jiwa hingga petang ini. (der/afp/fin)

Delapan Negara BantuIndonesia Tangani Corona

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyatakan, bahwa sejauh ini sebanyak delapan negara yang telah memberikan bantuan bagi Indonesia untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19).

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menuturkan ada delapan negara yang sejauh ini telah memberikan bantuan bagi Indonesia. Delapan negara itu yakni Jepang, Amerika Serikat, Singapura, China, Vietnam, Korea Selatan, Australia, dan Uni Emirat Arab.

"Bantuan ini biasanya terkait alat kesehatan. Ada uang memberi berupa masker, test kit, APD, ventulator, hand sanitizer, desinfektan, dan lain-lain," kata Retno, Rabu (8/4).

Selain itu, Retno juga mengaku, bahwa saat ini pemerintah juga tengah menjajaki kerja sama pengadaan alat rapid test bersama pemerintah Korea Selatan.

"Pemerintah saat ini sedang melakukan kerjasama dengan Korea Selatan terkait pengadaan alat rapid test," ujarnya.

Dapat disampaikan, bahwa sejauh ini AS telah mengucurkan bantuan investasi sebesar Rp37,6 miliar bagi

Indonesia untuk menangani wabah corona. Singapura dan Rusia juga telah memberi bantuan alat kesehatan, obat-obatan, hingga pemindai termal kepada Indonesia.

Mengutip laman Facebook Kedutaan Besar Singapura di Indonesia, pemerintah Negeri Singa memberikan 30 ribu tes diagnostik dan lima mesin Polymerase Chain Reaction (PCR). Keduanya bisa digunakan untuk mendeteksi virus corona pada tubuh pasien.

Singapura juga memberikan 1.050 Alat Pelindung Diri (APD), 100 media transportasi viral, dan empat pemindai termal. "Barang-barang ini akan dikerahkan di Jakarta, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara," tulis Kedutaan Besar Singapura di Indonesia.

Sementara pemerintah Rusia memberikan bantuan berupa obat-obatan yang terdiri dari Cycloferon dan Reamberin. Keduanya merupakan obat untuk pasien yang terjangkit virus corona, baik dalam kondisi berat dan sedang.

Selain itu, kedua obat itu bisa juga digunakan untuk meningkatkan resistensi pada sistem imunitas

sehingga bisa digunakan untuk pencegahan perkembangan virus. Khususnya bagi para tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan pasien virus corona.

Mengutip laman Facebook Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia, bantuan diberikan sebagai donasi dari produsen obat terbesar di Rusia, Polysan Ltd. Bantuan diberikan pada Kamis (2/4) lalu melalui perwakilan dari Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Luar Negeri.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI, Cecep Herawan, menambahkan, selain dari delapan negara, Indonesia juga menerima bantuan dari enam organisasi internasional dan 38 pihak swasta asing.

Keenam organisasi internasional itu adalah Badan kesehatan Dunia (WHO), Asian Development Bank (ADB), Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Badan PBB untuk Program Pembangunan (UNDP), dan Global Fund. (der/fin)

Wuhan Kembali DibukaJAKARTA - Pemerintah Cina pada

Rabu (8/4) secara resmi mencabut status penutupan wilayah secara menyeluruh atau lockdown di kota Wuhan, yang sebelumnya terkurung selama 76 hari di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Memasuki Rabu dini hari, warga Wuhan kini bisa bepergian ke wilayah lain tanpa perlu memperlihatkan surat izin khusus. Namun, mereka tetap diwajibkan memasang aplikasi pemantau milik pemerintah di telepon genggam.

Penduduk dan pengunjung yang dinyatakan sehat diizinkan meninggalkan Wuhan. Mereka bisa bepergian dengan kereta api maupun pesawat.

Pejabat kereta api memperkirakan, lebih dari 55 ribu penumpang akan berangkat dari Wuhan. Media

pemerintah CCTV melaporkan rata-rata penumpang itu bergerak menuju wilayah Delta Sungai Mutiara, pusat manufaktur utama di Cina.

Dikutip dari TIME, pencabutan lockdown juga dirayakan dengan pertunjukan cahaya di dua sisi Sungai Yangtze. Deretan gedung pencakar langit dan jembatan menyala serta memancarkan sejumlah gambar animasi pekerja kesehatan yang sedang menangani pasien covid-19.

Terdapat pula gambar animasi yang memperlihatkan tulisan "kota heroik," istilah Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk Wuhan. Di sepanjang tepi sungai dan jembatan, warga Wuhan beramai-ramai mengibarkan bendera dan terus mengucapkan yel-yel serta menyanyikan lagu kebangsaan Tiongkok. (der/fin)

Page 7: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

SambunganFajar Indonesia

7www.fin.co.idKAMIS, 9 APRIL 2020

50 Daerah Masuk Zona Merah

Nyaris Menyentuh Angka 3.000

Rumuskan Kebijakan...

Dari Halaman 1

Dari Halaman 1

Dari Halaman 1

Pengamat Hukum dan Tata Negara Yusdiyanto Alam mengatakan, pemberlakukan PSBB adalah langkah kecil memutus jalur penyebaran Covid-19. Setelah muncul data BIN, yang menyebut penyebaran Virus Corona akan mengalami peningkatan pada akhir Maret sebanyak 1.577 kasus, akhir April sebanyak 27.307 kasus, 95.451 kasus di akhir Mei, dan 105.765 kasus pada akhir Juni.

”Sudah seharusnya early warning dari BIN ini ditekan secepatnya. Sampaikan ke kepala daerah. Undang dalam rapat terbuka maupun tertutup. Ini bisa dimotori oleh Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Dalam Negeri,” terang Yusdiyanto kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Rabu (8/4).

Sehingga, sambung Yusdiyanto, ini sejalan dengan pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 yang mengancam sendi-sendi kehidupan bangsa baik kesehatan, ekonomi stabilitas Sistem Keuangan secara menyeluruh.

Masih menurut Yusdiyanto, sebelum penerapan PSBB, lagi-lagi pemerintah seharunya terus memperbaiki sistem maupun pola Jaring Pengaman Sosial sosial safety net) yang diterapan. Termasuk subsidi bagi masyarakat miskin. Sebab, informasi yang diterima di lapangan, problem realokasi APBD saja, masih banyak daerah yang belum menyampaikan ke Kemendagri.

”Kemendagri sudah memberikan peringatan dengan batas waktu tujuh hari untuk realokasi APBD. Ingat ini harus diawasi. Bagaimana komitmen Pemda di tengah wabah. Khusus subsidi, bagaimana pola dan penerapannya di lapangan. Agar tidak memunculkan kebingungan di masyarakat. Contoh saja penggratisan atau pemotongan biaya listrik, apakah benar dalam praktiknya. Harus dicek, lalu bagaimana dengan masyarakan ekonomi menengah dan bawah dalam menyerap subsidi yang dimaksud,” paparnya.

Masih berkaitan dengan informasi keterbukaan publik, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktur Jenderal Anggaran (DJA) Askolani menegaskan bahwa, rumah sakit kini sudah dapat mengajukan klaim penanganan Virus Korona (Covid-19) ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Informasi ini disampaikannya dalam video conference bersama Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) tentang bantuan sosial (bansos) di Jakarta, (8/4).

Standar biaya untuk penanganan Covid-19 telah diterbitkan oleh Kemenkes sehingga Rumah Sakit (RS) dapat segera

mengklaim biaya penanganan Covid-19 sejak Februari 2020. ”Sudah koordinasi dengan Kemenkes untuk standar biaya paket Covid, mulai dari biaya perawatan, biaya dokter sampai musibah kematian sudah diusulkan Kemenkes dan disetujui Kemenkeu. Standar biaya ini, untuk pasien Covid-19 semua biaya ditanggung Pemerintah, diperhitungkan sejak Februari,” jelas Askolani.

Cara mengklaim biaya RS adalah RS akan konsolidasi mengusulkan biaya ke BPJS, kemudian BPJS diminta untuk memverifikasi RS. Lalu BPJS menyampaikan ke Kemenkes untuk biaya yang harus dibayarkan masing-masing RS. RS diberi kesempatan mengusulkan pembiayaan pasien Covid-19 per 2 minggu sekali agar mobilitasnya lebih cepat dan membantu cashflow RS. Klaim usulan RS itu setelah diterima Kemkes akan direimburse 50% dulu dari klaim. Sisanya diverifkasi (dihitung) BPJS dengan cepat dalam hitungan hari, kemudian baru dicairkan oleh Kemenkes.

Kemenkeu juga mendorong Kemenkes untuk mempercepat insentif tenaga medis untuk dokter spesialis, dokter umum, perawat, tenaga medis lainnya sejak penangangan Covid-19 dilaksanakan. Dalam acara yang sama, ia meng-update informasi bantuan sosial (bansos) seperti yang tercantum dalam Perppu No.1 Tahun 2020.

Perpu tersebut sedang di tahap konsolidasi internal di DPR mengenai waktu untuk segera dibahas dengan Pemerintah. Turunan Perppu tersebut juga sudah ditetapkan Perpres mengenai rincian APBN 2020 yang update dimana posisi fiskal APBN 2020 diarahkan untuk mendukung penanganan kesehatan. Selanjutnya Jaring Pengaman Sosial atau sosial safety net, dunia usaha secara kompreshensif dan relaksasi defisit fiskal 5,07% dari PDB.

Dari sisi kesehatan, Kemenkeu telah menggelontorkan Rp3,3 triliun untuk penanganan Covid-19 yang diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) untuk disalurkan ke masyarakat. BNPB sebagai pemandu Gugus Tugas juga mempercepat pengadaan alat kesehatan (alkes). Mereka juga didampingi KPK untuk menjaga akuntabilitas. ”Kami dari Kementerian Keuangan untuk penanganan Covid-19 sudah mensupport dana awal 3,3 T yang dominan dipakai untuk kesehatan dan terkait. Anggaran sudah dilaksanakan BNPB,” kata Askolani.

Nah, sejalan dengan kebijakan Kemenkes, Pemerintah Daerah diperkenankan mengajukan PSBB dan melakukan traking terhadap keluarga, komunitas maupun tenaga medis yang diketahui terkonfirmasi Virus Corona (Covid-19). ”PSBB telah mengatur itu. Bagaimana pun pondasi di masyarakat yang harus diperkuat. Sehingga hal-hal yang harus dilakukan, misalnya menggunakan gunakan masker kain, masker bedah N-95 untuk petugas,

cuci tangan, hindari kerumunan harus dijalankan,” terang Juru Bicara Pemerintah untuk Penangan Covid-19 Achmad Yurianto.

Melaksanakan isolasi rumah sakit harus dilakukan, jika isolasi mandiri tidak memungkinkan karena ada tanda klinis. Sejalan dengan itu, pemenuhan fasilitas telah disiapkan dalam melaksanaan isolasi untuk ringan dan sedang. ”Puncaknya adalah rumah sakit rujukan. Untuk membutuhkan alat bantu spesifik. Strategi ini dilakukan untuk mengefesiensikan sumber daya yang kita miliki,” terang Yurianto.

Untuk Alat Pelindung Diri (APD) ada 670 stok, dan 500 yang segera didistrubusikan, sedangkan 200 APD lainnya hari ini telah distribusikan. ”Hari ini pun sudah ada yang sampai di sejumlah daerah di sumatera. 18 ribu sudah mendaftar. Ini bukti kekuatan segenap bangsa kita. Ini partisipasi, termasuk warga diaspora. Namun ujung tombak ada di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.

Terkait data penanganan Covid-19, Yurianto menjelaskan ada 218 kasus baru, sehingga total yang terkonfirmasi 2.956 kasus. ”Untuk yang sembuh bertambah 19 orang, dengan total keseluruhan 222. Sedangkan total keseluruhan yang meninggal 240 orang,” urainya.

Untuk diketahui, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan, hingga saat ini belum ditemukan obat atau vaksin untuk menyembuhkan penyakit Covid-19. Namun, berdasarkan protokol dan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), disepakati penggunaan obat jenis tamiflu untuk meredakan Covid-19. ”Kita menggunakan tamiflu, yang persediaannya sudah ada di Dinas Kesehatan dan sudah dibagikan,” kata Terawan.

Obat tamiflu, menurut Terawan, sudah dibagikan ke seluruh rumah sakit rujukan sebanyak 450.000 tablet dan akan ada penambahan distribusi obat tersebut hingga dua pekan ke depan.

”Pekan lalu, sudah datang bahan baku untuk tamiflu, sehingga kita akan bisa mendapatkan satu juta tablet dalam seminggu dua minggu mendatang,” ujar dia.

Terawan menambahkan, pemerintah sudah mendistribusikan ventilator atau alat bantu pernapasan ke semua rumah sakit yang menjadi rujukan.

Ada sebanyak 8.423 ventilator yang sudah didistribusikan ke 2.867 rumah sakit, baik milik swasta maupun pemerintah di seluruh Indonesia. Selain itu, dari sisi tenaga kesehatan, terdapat 40.320 dokter spesialis untuk menangani pasien covid-19 yang tersebar di 2.877 rumah sakit, baik rumah sakit milik swasta maupun pemerintah. ”Kedua, saat ini terdapat 11.000 dokter yang bertugas sebagai internship yang tersebar di rumah sakit, puskesmas di seluruh provinsi,” kata Terawan. (fin/ful)

”Saya menghibur diri saya sendiri, saya dibeginikan karena saya pemimpin, karena saya presiden. Semua menjadi tanggung jawab saya, kodrat saya. Kalau saya tidak kuat dan patah di tengah jalan, justru negara akan kacau. Rakyat justru akan menderita. Karenanya saya tetap fokus pada tugas dan kewajiban saya. Saya yakin bahwa badai pasti berlalu,” tutur SBY.

Karena itu, ia menyerukan kepada masyarakat agar apa yang dialaminya dulu tidak lagi dilakukan kepada pemimpin-pemimpin Indonesia yang lain. ”Bagaimanapun cacian dan hinaan yang melampaui batas itu tidak baik. Tidak baik jika terjadi di negara Pancasila ini. Di negara yang berke-Tuhanan ini,” kata SBY.

Untuk itu, SBY mengajak semua pihak untuk sama-sama mengontrol atau mengendalikan ucapan dan pandangan dengan niat yang baik. ”Kita sampaikan pandangan kita apa adanya, tanpa harus menghina pemimpin kita,” kata SBY menegaskan.

Sementar itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB mengingatkan kembali agar masyarakat untuk bisa mematuhi dan disiplin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, patuh dan disiplin memakai masker, menjaga jarak aman dan patuh dan disiplin untuk tetap di rumah dan membersihkan sarang nyamuk. ”Diingatkan tidak

bepergian pada periode sekarang ini,” jelasnya.

Yuri menambahkan, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif bertambah 218 kasus, pasien sembuh bertambah 18 orang, serta pasien meninggal dunia bertambah 19 kasus. Sebelumnya pada Selasa (7/4), tercatat 2.738 kasus positif COVID-19, 221 orang meninggal dan 204 orang dinyatakan sembuh. Data tersebut merupakan pencatatan yang dilakukan sejak Selasa pukul 12.00 WIB hingga Rabu pukul 19.00 WIB.

Gugus Tugas mencatat hingga saat ini kasus positif Covid-19 tercatat di 32 provinsi dengan rincian yaitu di Provinsi Aceh enam kasus, Bali 49 kasus, Banten 212 kasus, Bangka Belitung dan Bengkulu masing-masing dua kasus, Yogyakarta 41 kasus dan

DKI Jakarta 1.470 kasus.Selanjutnya di Jambi dua

kasus, Jawa Barat 365 kasus, Jawa Tengah 140 kasus, Jawa Timur 196 kasus, Kalimantan Barat 10 kasus, Kalimantan Timur 32 kasus, Kalimantan Tengah 20 kasus, Kalimantan Selatan 22 kasus dan Kalimantan Utara 16 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau sembilan kasus, NTB 10 kasus, Sumatera Selatan 16 kasus, Sumatera Barat 18 kasus, Sulawesi Utara delapan kasus, Sumatera Utara 59 kasus, Sulawesi Tenggara 11 kasus. Adapun di Sulawesi Selatan 127 kasus, Sulawesi Tengah lima kasus, Lampung 15 kasus, Riau 12 kasus, Maluku Utara dan Maluku masing-masing satu kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 26 kasus, serta dua kasus positif di Sulawesi Barat. (tim/fin/ful)

Total ada Rp405,1 triliun biaya yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19 yang bersumber dari sejumlah pos di antaranya sisa lebih penghitungan anggaran, dana di badan layanan umum pemerintah, penerbitan surat utang negara hingga kerja sama dengan lembaga multilateral dunia.

Ia mengharapkan ada perspektif yang sama dalam penanganan Covid-19 baik kemanusiaan hingga perekonomian untuk Indonesia, yang diibaratkan sebuah kapal tetap tangguh, meski dihantam air bah yang tingginya bahkan mencapai gunung. ”Mohon maaf ini saya agak emosional, saya betul-betul ingin nangis, ini sesuatu yang sangat kompleks memerlukan upaya dari pagi sampai malam. Malamnya tahajud, mohon dukungan lindungan dari Allah,” katanya.

Ditambahkannya, Bank Indonesia percepat finalisasi peraturan pelaksana terkait pembelian surat utang negara (SUN) atau Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebagai salah satu sumber dana untuk memenuhi kebutuhan belanja dalam menangani Covid-19. ”Ini kami sedang siapkan, nanti akan berbentuk nota kesepahaman atau bentuk yang kemudian kami lakukan kesepakatan bersama,” terang Perry Warjiyo.

Menurut dia, kesepakatan bersama itu dilakukan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian serta tata kelola yang baik. Begitu juga dengan jumlah pembelian SUN/SBN dan surat berharga syariah negara (SBSN) di pasar perdana, lanjut dia, juga masih dihitung antara BI dan Menkeu.

BI, lanjutnya, akan menjadi pembeli terakhir SUN/SBN dan SBSN itu jika pasar baik domestik dan global tidak bisa menyerap instrumen investasi itu. Dalam pembelian instrumen investasi itu, BI akan tetap memperhitungkan dampaknya terhadap inflasi meski bank sentral ini posisinya sebagai opsi terakhir atau pembeli terakhir. ”Kami tetap akan memperhitungkan dampaknya terhadap inflasi. Tentu saja kami perkirakan dan kemudian secara terukur. Makanya Menkeu akan memaksimalkan dulu sumber dari dana yang ada,” imbuhnya.

Perry menuturkan pemerintah akan memaksimalkan sumber dana yang dimiliki saat ini diantaranya penggunaan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA)

dan juga kerja sama dengan lembaga internasional seperti Bank Pembangunan Asia (ADB), Bank Dunia hingga Bank Pembangunan Internasional Asia (AIIB). Adapun total nominal yang direncanakan dengan lembaga internasional itu diperkirakan sekitar 7 miliar dolar AS.

Selain itu, pemerintah juga menerbitkan global bond atau surat utang berdenominasi dolar AS dengan nominal 4,3 miliar dolar AS untuk memenuhi pembiayaan penanganan Covid-19. Pemenuhan belanja untuk penanganan Covid-19 juga dialokasikan dari realokasi anggaran kementerian dan lembaga hingga menggunakan dana abadi pemerintah. Setelah semua pos anggaran itu dihitung, kemudian BI akan menutupi sisa yang belum terpenuhi dengan membeli SUN/SBN di pasar perdana.

Menanggapi cerita itu, Ketua Komisi XI Dito Ganinduto mengatakan semua elemen bangsa akan bersatu untuk menghadapi Covid-19. ”Dengan situasi sekarang dengan wabah Covid-19, kami bersama pemerintah, DPR, masyarakat, akademisi seluruhnya bersatu karena kita satu kapal untuk melewati wabah ini dengan baik,” katanya.

Senada dengan Dito, anggota Komisi XI Ramson Siagian mendukung langkah pemerintah dan BI dalam menangani Covid-19. ”Kami mendukung, jangan menuntut banyak dulu, Covid ini berkembang dinamis,” katanya.

Seperti diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia menerbitkan Global Bond sebesar 4,3 miliar US Dollar dalam tiga bentuk surat berharga global yaitu Surat Berharga Negara (SBN) seri RI1030, RI 1050, dan RI0470 secara elektronik.Hal ini disampaikan oleh Menkeu dalam video conference mengenai Strategi Pembiayaan APBN 2020 yang akan dipergunakan untuk menopang pembiayaan situasi Virus Korona (Covid-19).

Seri RI1030 memiliki tenor 10,5 tahun yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2030 diterbitkan sebesar 1,65 miliar USD dengan yield global sebesar 3,9%. Seri kedua yaitu RI1050 dengan tenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2050. Nominal yang diterbitkan juga 1,65 miliar USD dengan yield 4,25%.(tim/fin/ful)

Salat Idul Fitri 2020 Ditiadakan

JAKARTA - Salat Idul Fitri bisa saja ditiadakan jika wabah COVID-19 belum bisa dikendalikan. Peniadaan Salat Idul Fitri sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14 Tahun 2020.

Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengatakan ibadah salat Idul Fitri 1441 Hijriah atau tahun 2020 yang sifatnya mengumpulkan massa dalam kerumunan dapat ditiadakan. Namun, jika kondisi pandemi COVID-19 masih belum bisa terkendali.

"Dari fatwa MUI yang sudah ada maka dapat disimpulkan bila situasi tidak terkendali maka salat Id (Idul Fitri) ditiadakan," katanya di Jakarta, Rabu (8/4).

Anwar mengatakan hal tersebut merujuk Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah COVID-19 yang ditandatangani Ketua Komisi Fatwa MUI Hasanuddin AF dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh.

Sebelumnya, Hasanuddin mengatakan dalam kondisi penyebaran COVID-19 yang tidak terkendali di suatu kawasan yang mengancam jiwa, umat Islam tidak boleh menyelenggarakan salat Jumat di kawasan tersebut.

"Sampai keadaan menjadi normal kembali dan wajib menggantikannya dengan salat Dzuhur di tempat masing-masing," katanya.

Dalam keadaan serupa, kata Anwar, umat Islam agar menghindari salat berjamaah lima waktu/rawatib, tarawih dan Idul Fitri di masjid atau tempat umum lainnya guna menghindarkan diri dari penularan COVID-19.

Staf pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga mengatakan, jika nanti keadaan sudah membaik, dalam arti COVID-19 tidak lagi mengancam, maka salat Idul Fitri dapat dilakukan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Dikatakannya, MUI akan berkonsultasi

dengan para ahli, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan.

"Bisa dan tidak bisanya kita salat berjamaah konsultasinya bukan dengan Kemenag tapi dengan meminta pandangan para ahli, BNPB dan Kemenkes," katanya.

Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat, Hendri, mengatakan, salat Idul Fitri tahun ini ditiadakan. Menurutnya salat Idul Fitri tergolong kepada kegiatan yang menciptakan keramaian di sebuah tempat sehingga rentan terhadap penularan COVID-19.

"Salat Idul Fitri di lapangan dan di masjid ditiadakan. Diharapkan fatwa MUI menjelang waktunya tiba," kata Hendri dalam keterangannya.

Kanwil Kemenag Sumbar juga meniadakan salat Tarawih berjamaah di masjid, takbiran keliling kampung, pesantren kilat, dan kegiatan lainnya yang menciptakan kerumunan massa. Hendri juga menyebut meniadakan iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan.

Selain itu, sesuai panduan Kementerian Agama, selama bulan Ramadan, warga diminta tidak membuat kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, hingga pengajian agama di suatu tempat yang menciptakan keramaian.

Menurut dia, buka puasa, sahur, salat fardhu, dan salat Tarawih sebaiknya dilaksanakan di rumah bersama keluarga inti.

"Kegiatan pesantren kilat boleh dilaksanakan melaui media elektronik," ujar Hendri.

Dikatakannya, pelarangan beberapa kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan kali ini murni untuk melindungi masyarakat dari penularan Covid-19. Hendri meyakini Ramadan dan Idul Fitri tahun ini tetap dapat dilalui dengan penuh hikmat dan kebahagiaan. (gw/fin)

Page 8: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

GLAMORFajar Indonesia

8www.fin.co.idKAMIS, 9 APRIL 2020

Selamat Jalan

1978-2020GLENN FREDLY

JAKARTA - Kabar duka datang dari industri musik Tanah Air, yakni meninggalnya musisi Glenn Fredly. Pria berusia 44 tahun itu meninggal dunia karena sakit.

Pelantun 'Cukup Sudah' meninggal pada Rabu (8/4) pukul 18.00 WIB di rumah sakit Setia Mitra, Jakarta Selatan.

Glenn disebut-sebut meninggal dunia lantaran mengidap sakit ginjal. Hal itu disampaikan keponakan Glenn, Salsabila. "Ia sempet sakit, Terakhir sih saya denger ginjal ya mba memang dari dulu mohon doanya," ujar dia saat dihubungi awak media.

Mantan suami Dewi Sandra itu juga disebut-sebut meningal dunia akibat penyakit meningitis atau radang otak. Sebagaimana yang disampaikan oleh okalis Band The KadriJimmo Kadir Mohammad. "Glenn meninggal sekitar jam 6 habis maghrib di RS Setia Mitra. Penyakitnya meningitis. Itu yang

saya dapat dari manajemen dan yang lain-lain," katanya.

Seolah memiliki firasat Glenn akan pergi selama-lamanya, istri Glenn, Mutia Ayu membagikan potret kebersamaannya dengan Gleen serta putrinya yang baru berusia 40 hari bernama Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo.

Dalam keterangan foto tersebut, Mutia menuliskan bahwanya putrinya akan sangat bangga dengan sosok ayahnya. "Ketika Gewa sudah dewasa nanti dan mengerti, Gewa pasti akan berkata 'Gewa Bangga menjadi anak Perempuan Ayah' Tuhan selalu jaga kami," tulis Mutia Ayu.

Meninggalnya Glenn juga disampaikan Tompi. Salah sahabt terdekat Glenn itu memberikan konfirmasi bahwa Glenn telah meninggal dunia. Ia meminta untuk kesalahan almarhum mohon dimaafkan.

"Telah berpulang saudara kami, Glenn friedly, malam ini. Mhn dimaafkan semua salahnya. Dia yg selalu hadir menggerakkan kita semua," tulis Tompi dalam pesan singkatnya.

Duka cita yang terdalam juga disampaikan oleh D-Masiv, Rian Ekky."Bung Glenn fredly orang baik.. musisi panutan.. innalilahi wainnailahi rajiun... telah berpulang salah satu musisi terbaik yang saya," kata Rian.

Kehilangan juga dirasakan oleh solois Kunto Aji juga mengabarkan hal serupa. "Rest In Love kaka @GlennFredly," ujar Kunto.

Glenn Fredly lahir dengan nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo pada 30 September 1975. Ia memulai kariernya dengan menjadi vokalis Funk Section sekitar 1995.

Namanya mulai dikenal di kalangan musisi sejak membawakan lagu Kasih Putih pada awal 2000-an. Selang tiga tahun kemudian ia memutuskan untu solo karier dengan album

perdananya bertajuk GLENN. Popularitas Glenn kembali menanjak setelah meluncurkan album kedua.

Karya-karya Glenn antara lain Selamat Pagi, Dunia! (2002), Ost Cinta Silver (2005), Aku & Wanita (2006), Happy Sunday (2007), Private Collection (2008), dan Lovevolution (2010).

Selain berkarier secara solo, almarhum juga membentuk trio bersama Tompi dan Sandhy Sondoro bernama Trio Lestari.

Tak hanya piawai dalam bermusik, ia juga lantang membela berbagai hal yang berkaitan dengan kemanusiaan, politik, dan kebudayaan khususnya musik dan kesejahterannya.

Sebelum meninggal dunia, pernah menikah dengan penyanyi Dewi Sandra pada 2006-2009. Kemudian, pada 2019 ia menikah dengan Mutia Ayu pada 2019, dan memperoleh seorang putri yang belum genap dua bulan.(din/fin)

Page 9: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

ModusFajar Indonesia

9www.fin.co.idKAMIS, 9 APRIL 2020

Harus Ada Pemerataan LapasJAKARTA - Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) berharap Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dapat mengeluarkan kebijakan guna mengurangi angka overkapasitas di rumah tahanan (rutan) atau lembaga permasyarakatan (lapas). Salah satunya dengan cara memindahkan narapidana di lapas padat ke lapas yang lebih lengang.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penelitian dan Pengembangan KPK Niken Ariati mengatakan, cara itu dapat digunakan untuk pemerataan jumlah narapidana

yang menghuni lapas. Sekaligus dapat mengurangi beban overkapasitas di lapas-lapas strategis.

"Harapannya ke depan Ditjen PAS bisa mempertimbangkan pemindahan dan pemisahan narapidana dari satu lapas yang padat ke lapas dengan hunian yang lebih sedikit untuk pemerataan guna mengurangi beban over kapasitas di lapas-lapas strategis," ujar Niken dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (8/4).

K e n d a t i d e m i k i a n , N i k e n menyampaikan apresiasi KPK terhadap program percepatan pemberian asimilasi dan integrasi kepada puluhan

ribu narapidana serta anak serta menjaga konsistensi gerakan zero overstay di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Permasyarakatan di seluruh Indonesia. Pemberian hak warga binaan tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di rutan dan lapas.

Ia juga menekankan, pihaknya akan turut serta turun ke lapangan secara langsung untuk melakukan monitoring terkait dengan progres pelaksanaan program zero overstaying di UPT Pemasyarakatan.

"Koordinasi dan segala penetapan dengan Ditjen PAS tetap kita lakukan walau terkendala dengan situasi wabah

COVID-19 saat ini, bahkan kita akan turun langsung untuk melakukan pengecekan tentang pelaksanaannya di lapangan," sambungnya.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen PAS Kemenkumham Ibnu Chuldun menyatakan, pihaknya telah memasukkan penanganan overstaying ke dalam salah satu Resolusi Pemasyarakatan tahun 2020. Di mana, menurutnya, hal itu sudah menjadi salah satu target capaian kinerja Ditjen PAS di 2020.

"Penanganan overstaying di seluruh UPT Pemasyarakatan telah dikebut sejak tahun lalu, melalui crash program yang telah dilaksanakan untuk

Pemasyarakatan zero overstaying tahun 2020," tegasnya.

Menyinggung soal percepatan program asimilasi bagi narapidana akibat dampak penyebaran COVID-19, Ibnu mengatakan bahwa keputusan tersebut diperuntukkan bagi narapidana umum yang memang sudah memenuhi persyaratan untuk menerimanya. Program tersebut, ditegaskannya, tidak akan diberikan kepada narapidana tindak pidana korupsi.

Adapun menurutnya, jika terdapat narapidana tipikor yang keluar pada saat bersamaan dengan program ini, hal itu murni karena sudah sesuai dengan masa pidananya. (riz/gw/fin)

Daerah Jangan Takut GunakanAnggaran COVID-19

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta pemerintah daerah tak perlu takut menggunakan anggaran untuk pengadaan barang dan jasa guna menanggulangi virus corona (COVID-19). Namun pengadaan barang harus sesuai ketentuan dan pendampingan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri mengatakan, pengadaan barang dan jasa dalam situasi dan kondisi darurat dimungkinkan untuk dilakukan secara swakelola. Sepanjang, kata dia, pelaksana pengadaan memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu.

"Dalam kondisi darurat pengadaan barang dan jasa boleh dengan cara swakelola, selama terdapat kemampuan pelaksana swakelola," ujar Firli dalam koordinasi melalui telekonferensi bersama seluruh Sekretaris Daerah dan Bupati/Wali Kota di Indonesia, Ketua BPK, Menteri Dalam Negeri, Kepala BPKP, dan Kepala BPKP, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (8/4).

Arahan tersebut disampaikan d a l a m r a n g k a m e n j a m i n a ku n t a b i l i t a s p e l a k s a n a a n anggaran dan pengadaan barang/jasa di daerah. Hal ini menyusul diterbitkannya Surat Edaran (SE) KPK Nomor 08 Tahun 2020 tentang Penggunaan Anggaran Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terkait dengan Pencegahan Tindak Pidana Korupsi.

SE ditujukan kepada Gugus Tugas di tingkat pusat maupun daerah

untuk memberikan panduan dalam proses PBJ dalam situasi darurat. Salah satu poinnya memuat rambu-rambu pencegahan korupsi untuk memberikan kepastian bagi pelaksana pengadaan.

KPK menyadari bahwa di tengah situasi darurat harga barang/jasa terkait penanganan COVID-19 mengalami kenaikan signifikan k a re na p e r m i nt aa n g l o b a l meningkat dan stok yang terbatas. Hal ini menyebabkan kondisi pasar tidak normal. Maka KPK berharap pelaksanaan anggaran dan PBJ dapat juga dilakukan dengan mengedepankan harga terbaik (value for money).

"PBJ dalam kondisi darurat cukup menekankan pada prinsip efektif, transparan, dan akuntabel. Misalnya, dengan cara mendokumentasikan dan membuka setiap tahapan pengadaan dalam rangka mencari harga terbaik atau value for money tersebut," ucap Firli.

Firli menyatakan, pemenuhan nilai manfaat PBJ juga tertuang d a l a m Pe ratu ra n P re s i d e n (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadasn Barang/Jasa Pemerintah. Sehingga, menurutnya, pelaksanaan pembelanjaan anggaran pemerintah harus mampu memberikan nilai tambah bagi pemenuhan kebutuhan.

"Sepanjang unsur-unsur pidana korupsi tidak terjadi, maka proses PBJ tetap dapat dilaksanakan tanpa keraguan," tegas Firli.

I a p u n m e n y a m p a i k a n , KPK berkomitmen mengawal pelaksanaan anggaran dan PBJ dalam rangka penanganan

COVID-19. Pengawalan yang dilakukan KPK di antaranya adalah dengan membentuk tim khusus yang bekerja bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di tingkat pusat dan daerah serta dengan pemangku kepentingan lainnya.

Tim tersebut, juga akan melakukan monitoring dan evaluasi terkait alokasi dan penggunaan anggaran penanganan COVID-19 agar terbebas dari korupsi.

" S a a t i n i t i m s e d a n g merampungkan telaah untuk dapat memberikan rekomendasi terhadap persoalan sistemik yang dihadapi pelaksana di lapangan terkait pelaksanaan anggaran dan PBJ penanganan COVID-19," tutup Firli.

Pada kesempatan yang sama, M e n d a g r i Ti t o K a r n a v i a n mengingatkan jajarannya di p e m e r i n t a h d a e ra h u n t u k memprioritaskan bidang kesehatan dan ekonomi dalam penanganan COVID-19. Sebab, menurut dia, pandemi tak hanya berimbas pada bidang perekonomian namun kesehatan juga terdampak.

Maka, kata dia, keduanya harus menjadi prioritas penanganan COVID-19 di Tanah Air. "Strategi utama kita adalah mengutamakan kesehatan publik, tetapi juga menjaga ekonomi jangan sampai jatuh terlalu dalam," ujar Tito.

Ketua BPK Agung Firman Sampurna pun mengapresiasi langkah cepat Mendagri Tito Karnavian dan jajarannya dalam COVID-19. Apresiasi juga mencakup koordinasi kementerian dengan pemda.(riz/gw/fin)

NarapidanaProduksi APD

Sudah 35.676 DibebaskanJAKARTA - Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengambil langkah inisiatif dalam upaya membantu penanganan virus corona baru (COVID-19). Para warga binaan diarahkan untuk memproduksi alat pelindung diri (APD) yang kini langka.

Direktorat Jenderal (Ditjen) P e m a s y a r a k a t a n ( P A S ) Kemenkumham berpartisipasi dalam upaya menyediakan alat pelindung diri (APD) di rutan dan lapas. Seiring dengan semakin langkanya APD, narapidana diarahkan untuk memproduksi masker, pelindung wajah, penutup kepala, gown, dan apron.

"Kebutuhan di dalam lapas/rutan saja sudah sangat tinggi. Jika mengandalkan pembelian dari luar saja tidak cukup dan barangnya langka. Apalagi sekarang WHO menganjurkan semua orang, sehat atau sakit untuk memakai masker,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Nugroho dalam keterangan resminya, Rabu (8/4).

Nugroho menyebutkan, selain memproduksi APD, narapidana juga membuat alat kebersihan diri seperti cairan disinfektan, antiseptik, hand sanitizer, bilik sterilisasi, tiang infus, hingga tandu.

Menurut Nugroho, untuk saat ini APD yang diproduksi diutamakan untuk menunjang kegiatan rutan dan lapas. Namun, ia mengungkapkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mendistribusikan APD produksi narapidana ke luar rutan dan lapas.

"Kami produksi setiap hari dan memang diutamakan untuk di dalam

lapas/rutan yang sangat rentan terjadi penularan. Namun bagi lapas/rutan yang mampu berproduksi dalam skala besar tidak menutup kemungkinan untuk didistribusikan keluar. Kita semua bersatu untuk melawan corona," ucap Nugroho.

Tak hanya produksi APD, penyediaan berbagai fasilitas penunjang di rutan dan lapas juga dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19. Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Ibnu Chuldun mengungkapkan, fasilitas seperti bilik sterilisasi hingga layanan kunjungan video call sudah tersedia di rutan dan lapas di seluruh Indonesia.

"Setiap orang yang keluar masuk rutan dan lapas sekarang wajib cuci tangan dan masuk bilik sterilisasi. Fasilitasnya sudah tersedia. Bahkan kendaraan pembawa bahan makanan pun kami semprot disinfektan. Kunjungan langsung diganti video call dan wartel khusus, termasuk proses persidangan juga melalui video conference," ujar Ibnu.

Ibnu juga menambahkan, saat ini di setiap wilayah telah terdapat blok isolasi khusus bagi warga binaan yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP).

"Jika ada warga binaan yang menjadi ODP atau PDP setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis, segera kami pindahkan ke blok isolasi khusus. Kami juga bekerja sama dengan dinas kesehatan dan rumah sakit setempat serta menyiapkan rumah sakit pengayoman sebagai rumah sakit rujukan bagi warga binaan," papar Ibnu.(riz/gw/fin)

Page 10: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

NUSANTARAFajar Indonesia

10www.fin.co.idKAMIS, 9 APRIL 2020

Petani DihimbauTanam Tanaman Pangan

SEMPROT. Salah satu petani jagung di Desa/Kecamatan Kledung sedan menyemprot tanaman jagung di ladangnya, kemarin. FOTO: SETYO WUWUH/MAGELANG EKSPRES

Jaga-jaga Pandemi Corona BerkepanjanganTEMANGGUNG – Di tengah pandemi

Covid-19 saat ini, petani di Kabupaten Temanggung dihimbau untuk menanam tanaman pangan. Dengan harapan masyarakat Temanggung tidak mengalami krisis pangan jika pandemi Covid-19 ini berkepanjangan.

Himbauan tersebut disampaikan oleh Bupati Temanggung M Al Khadziq Rabu (8/4). Bupati mengatakan, pandemi Covid-19 sampai saat ini masih terjadi dan kapan berakhirnya masih belum bisa diketahui.

“Yang jelas sampai saat ini memang

masih ada kasus, dan tidak menutup kemungkinan akan berlangsung cukup lama,” kata Bupati.

Menurutnya, pandemi Covid-19 saat ini sudah mulai berdampak pada sektor perekonomian, bahkan kemungkinan juga bisa terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan. Jika terjadi demikian, maka dikhawatirkan akan berdampak pada krisis cadangan pangan.

Karena mayoritas masyarkat di Kabupaten Temanggung adalah petani, maka tidak ada salahnya jika petani saat ini mulai menanam tanaman pangan.

Tanaman pangan tidak harus padi atau jagung, namun bisa jenis ketela pohon, ketela rambat, umbi-umbian serta lainnya.

Menurutnya, tanaman pangan ini bisa ditanam di sela-sela tanaman utama, yakni tembakau dan kopi. Dengan teknis penanaman yang bagus maka tanaman pangan tambahan ini tidak akan mengganggu tanaman utamanya.

“Di sela-sela tanaman tembakau dan tanaman kopi sebagai tanaman utama bisa diselingi tanaman pangan seperti jagung, ketela, singkong, ubi, dan

lainnya sehingga walaupun krisis, jangan sampai masyarakat Temanggung nanti kekurangan bahan pangan,” harapnya.

Bupati mengatakan, krisis corona ini bisa berlangsung panjang, membuat ekonomi nasional sulit, membuat cadangan pangan sulit. Sehingga jika petani kita menanam tanaman pangan maka tetap akan mempunyai cadangan pangan meskipun kondisi krisis semakin sulit.

Saat ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Temanggung perlu langsung melakukan sosialisasi kepada petani,

sehingga petani bisa menerima dan langsung melakukan tanam pangan di lahan mereka.

Selanjutnya Bupati berharap, pandemi ini bisa segera berakhir, sehingga kondisi masyarakat bisa segera pulih. Terutama kondisi perekonomian.

“Jika semua masyarakat mengikuti dan menjalankan anjuran dari pemerintah, saya yakin pandemi ini akan segera berakhir. Oleh karena itu saya minta masyarakat mematuhi dan menjalankan anjuran dari pemerintah,” pesan Bupati.(set)

2.000 APD Lewat HerculesJAMBI – Selasa (7/4), pesawat C-130

Hercules A-1317 TNI AU, mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi, pukul 08.37. Pesawat tersebut membawa 2.000 Alat Pelindung Diri (APD), untuk penanganan Covid-19. Ini merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI.

Danrem 042/Gapu melalui Kasrem 042/Gapu Letnan Kolonel Arh Hary Sassono Utomo, menyerahkan bantuan tersebut kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Samsiran Halim, mewakili Gubernur Jambi selaku Kasatgas Gugus Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi.

Penyerahan APD ini dilaksanakan di

parkiran Terminal Cargo Bandara Sultan Thaha Jambi, dihadiri oleh Dandenkesyah 02.04.02, Dandenbekang II-44-02, Kakorum Yonif R 142/KJ, Polisi Bandara dan perwakilan dari BPBD Provinsi Jambi.

Kapenrem Mayor Inf RM Hatta, mengatakan bahwa ribuan APD itu akan dibagikan kepada rumah sakit di wilayah Provinsi Jambi. Pendistribusiannya diatur oleh Dinas Kesehatan Prov Jambi.

Lanjutnya, pimpinan TNI sengaja melakukan pendistribusia n APD tersebut dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU. Ini agar APD tersebut secepatnya diterima

oleh daerah-daerah tujuan.Untuk diketahui Pesawat Hercules

A-1317 diterbangkan dari Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, menuju Palembang – Jambi – Pangkal Pinang – Pekan Baru – Padang dan kembali ke Jakarta.

Terpisah, Pj Sekda Provinsi Jambi Sudirman, mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait. Ini untuk mendistribusikan APD tersebut. “Kita sudah terima APD tersebut dari TNI. Segera dikoordinasikan untuk dibagi-bagikan,” kata dia. (rib)

19 RIBU PEMUDIK MASUK MAJALENGKACIREBON- WilayahIII Cirebon

(Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) kini menghadapi persoalan serius dengan pulangnya para perantau. Apalagi mereka yang datang dari daerah dengan zona merah Covid-19. Di Majalengka misalnya, hingga kemarin sedikitnya sudah 19 ribu perantau pulang kampung.Jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) maupun Orang Dengan Risiko (ODR) pun akan terus bertambah.

Data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Majalengka, hingga Selasa (7/4) tercatat jumlah ODP yang semula 270 jiwa kini naik menjadi 285 jiwa. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap berjumlah 2 jiwa, termasuk pasien positif Covid-19 hanya berjumlah 1 jiwa.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka H Alimuddin SSos MM MMKes menyebutkan per kemarin jumlah ODP naik dari 270 orang menjadi

285 orang.“Ada kenaikan hingga 15 orang. Apalagi kondisi perantau asal Majalengka diprediksi masih akan terus bertambah. Karena data terakhir jumlah pemudik masuk ke Majalengka sudah mencapai 19 ribu lebih,” ujarnya.

Menurut Alimuddin, jumlah ODP akan terus bertambah seiring masih adanya rincian sebanyak 191 orang masih dalam pemantauan dan sisanya 94 orang selesai dipantau. Dilihat dari usia ODP cukup beragam, mulai dari remaja hingga dewasa.Sedangkan PDP maupun pasien positif tidak ada penambahan dengan jumlah yang sama.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk mencegah perkembangan dan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Majalengka. Khususnya bagi para perantau, diimbau agar tak pulang kampung. “Kalau memaksa pulang berarti harus cek kesehatannya terlebih dahulu. Bagi warga Majalengka juga disarankan tidak keluar rumah kecuali

sangat penting. Hindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi penyeb penularan virus,” imbuhnya.

Tak hanya itu, setiap masyarakat tetap menggunakan masker dan menyediakan fasilitas tempat cuci tangan dan sabun dengan air mengalir. “Serta sedia tisu kering. Hindari juga jabat tangan dan interaksi sentuhan,” pesannya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Majalengka Drs H Eman Suherman MM mengatakan sesuai protokol kesehatan maka para pemudik, baik dari luar negeri atau dari kota-kota di Indonesia, terutama dari daerah merah Covid-19, maka akan menjadi ODP jika memaksa pulang kampung halaman.

“Sudah dibuat posko di pintu-pintu masuk Majalengka. Ketika mereka datang langsung diidentifikasi. Dicek dengan teliti identitasnya, kemudian cek suhu tubuh dan sekaligus diberikan sosialisasi agar mereka bisa ikut secara bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19,” kata sekda.(*)

BAGIKAN RIBUAN MASKER GRATIS

MAMUJU - Relawan Anti Covid-19 (RAC-19) membagikan ribuan masker gratis secara serentak kepada warga Mamuju dan Mateng.

Koordinator RAC-19, Minta Jaya Ginting mengatakan, sebenarnya ada 7.000 masker yang dibagikan. Rincianya Mamuju Tengah (Mateng) sebanyak 1.200 dan Mamuju 5.800 masker. Pembagian masker dilakukan dua tahap. Pertama 1.200 masker dan tahap dua sebanyak 5.800 masker.

Menurutnya, relawan tersebut bakal melakukan kegiatan hingga Juli nanti. Pembagian akan dilakukan per dua pekan. Pekan depan 10 ribu handsinitizer juga bakal dibagikan. Semua ini merupakan hasil swadaya yang tergabung dalam RAC-19 di Mamuju.

"Masker diprodukai dari Jakarta dan Bandung. Kami ambil langsung dari produsennya sehingga harganya terjangkau dan kualitasnya terjamin," kata Ginting, saat dikonfirmasi sebelum aksi sosial tersebut, Rabu 8 April.

Relawan yang terbentuk sejak 23 Maret 2020 tersebut sampai hari ini telah melakukan berbagai langkah menekan penyebaran virus korona dengan melakukan penyemprotan disinfektan di 50 titik.

Seperti rumah ibadah, tempat usaha, rumah warga, kampus dan kantor pemerintahan. Selain itu, lanjut Ginting, relawan juga membagikan cairan disinfektan kepada 500 kepala keluarga sebanyak 1.200 Liter.

"Proses penyemprotan disinfektan ini akan terus kami lakukan sampai covid-19 berakhir. Kami juga menyediakan mesin semprot dan disinfektan gratis sebanyak lima unit dan bisa dipinjamkan jika ada warga atau instansi yang ingin melakukan penyemprotan mandiri," beber Ginting.

Ginting juga menyampaikan RAC-19 akan terus bergerak secara berkelanjutan sampai berakhirnya pendemi virus covid-19 ini di Sulawesi Barat.

"Pembagian masker tahap 3 akan dilakukan sekitar tanggal 23 hingga 27 April 2020 Inshaallah sebanyak 5.000 hingga 10.000 masker gratis. Pembagian handsanitizer gratis akan dilaksanakan 17 hingga 25 April 2020, Inshaallah sebanyak 5.000 pcs botol spray 35 ml, 50 ml dan 100 ml," ungkap Ginting.

Selain itu, pemberian bantuan medis ke Puskesmas dan RS berupa Alat Pelindung Diri (APD) akan dilakukan dalam bulan April 2020 hingga Juni 2020. Saat ini sudah dikirim dari Surabaya. Tinggal ditunggu tiba di Mamuju untuk tahap 1.

"Kami akan lakukan bertahap, tergantung situasi dan kondisi di Mamuju. Pembagian sembako bagi keluarga terdampak khususnya kaum dhuafa dan yatim RAC-19 akan suplai akhir bulan April 2020 sampai akhir Juni 2020. Akan dilakukan beberapa tahap. Target bisa didistribusikan sembako kepada 1.000 kepala keluarga sekawasan Mamuju," tutupnya.(idr/hab)

Page 11: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

GELORA 11Fajar Indonesia

www.fin.co.idKAMIS, 9 APRIL 2020

Gaji Disunat Hingga 90 PersenJAKARTA- Klub-klub Liga 1 dan 2 sudah

mulai mengencangkan ikat pinggang gara-gara krisis karena pandemi korona. Kebijakan pemotongan gaji menjadi hal yang lumrah dilakukan klub agar laporan keuangan tetap membiru. Setelah keputusan berdasarkan surat PSSI tanggal 27 Maret 2020 lalu terkait penghentian kompetisi sementara serta rujukan penyesuaian besaran gaji, sejumlah klub bergeming. Mereka memulai menyunat gaji pemain mulai dari 50 hingga 90 persen.

Persija Jakarta pun tak ketinggalan. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu memutuskan membayar gaji seluruh anggota tim sebesar 25 bulan. Kebijakan

ini berlaku sejak Maret hingga Juni mendatang. Direktur Olahraga Persija, Ferry Paulus, menyatakan kebijakan tersebut merupakan solusi terbaik dalam kondisi saat ini.

Pria yang akrab disapa FP itu mengaku, keputusan itu juga demi menyelamatkan kelangsungan hidup tim yang secara otomatis mengalami pengurangan pemasukan pasca tidak adanya pertandingan. "Prinsipnya kita ikut instruksi PSSI. Saat ini semua tahu bahwa pemasukan klub bisa dibilang berhenti,” ujar Ferry seperti dikutip dari situs resmi klub, Rabu (8/4) kemarin. "Semua harus bergandengan tangan untuk melawan dan memerangi virus

korona. Kesehatan tim adalah prioritas kami,” tambahnya.

Sejatinya, Persija sendiri telah menjalankan beberapa poin keputusan PSSI tersebut. Saat Liga 1 2020 dihentikan sementara hingga situasi membaik, manajemen Macan Kemayoran memutuskan meliburkan seluruh tim.

Nasib Persija lebih beruntung. Klub tetangga yang juga tim promosi Persita Tangerang melakukan langkah berani dengan membayarkan gaji pemain, pelatih dan ofisial sebesar 10 persen dari total gaji normal. Dari keputusan yang telah ditandatangani Presiden Klub Persita, Ahmed Rully Zulfikar itu aturan 10 persen ini akan berlaku

untuk gaji di bulan April, Mei dan Juni. Sementara untuk bulan Maret, seluruh pemain, pelatih dan ofisial Persita tetap mendapatkan gaji penuh 100 persen.

Manajer Tim Persita, I Nyoman Suryanthara menuturkan keputusan tersebut memang cukup berat, namun harus dilakukan untuk memastikan kelangsungan operasional klub ke depannya. "Memang berat, tapi kami sudah mengupayakan segala kemungkinan yang terbaik untuk pemain, pelatih dan ofisial sebelum keputusan ini diambil. Kami juga sudah membayarkan gaji bulan Maret secara penuh meski arahan PSSI bahwa klub bisa mmabayar gaji tim maksimal 25

persen sejak Maret,” ungkap Nyoman dalam keterangan tertulis yang diterima Fajar Indonesia Network (FIN) beberapa waktu lalu.

Karena pertimbangan pemberian gaji penuh di bulan Maret itulah, maka sebagai penyesuaian, klub memutuskan untuk memberikan gaji sebesar 10 persen untuk tiga bulan kedepan hingga Juni 2020. "Bagaimana pun juga penghentian kompetisi sementara ini memang pasti berdampak kurang baik, terutama untuk pemasukan klub. Kami mau tidak mau harus menyesuaikan untuk bisa menjami operasional tim ke depannya. Jadi ini sudah kami perhitungkan secara matang,” tandasnya. (fin/tgr)

Kemenpora SiapkanOpsi Penundaan PON

JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tengah menyiapkan opsi penundaan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua yang sejatinya bakal berlangsung pada 20 Oktober hingga 2 November, mendatang. Opsi tersebut dibuat sebagai alternatif seandainya pandemi Corona atau Covid-19 tak kunjung mereda menjelang penyelenggaraan pesta olahraga multi event paling bergengsi di Tanah Air tersebut.

Meski demikian, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menunda PON 2020 Papua tersebut. Menurutnya, penundaan PON 2020 Papua harus melalui keputusan Presiden. "Kita tentu harus mempersiapkan opsi penundaan. Namun seperti yang saya katakan sebelumnya, tidak mungkin Menpora putuskan sendiri. Saya akan laporkan ke rapat kabinet dan nantinya akan diputuskan oleh Pak Presiden. Karena pengambilan keutusan diambil di rapat kabinet. Jadi jalan atau tidak, harus melalui itu,” terangnya.

Pria asal Gorontalo itu mengatakan saat ini pihaknya tengah mengumpulkan data dan informasi, termasuk usulan dari berbagai pihak, yang nantinya disampaikan kepada presiden untuk dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam memutuskan pelaksanaan PON 2020.

Bahkan, setelah melakukan rapat virtual bersama Ketua Umun KONI Pusat, ia menyampaikan bahwa pihaknya amat mempertimbangkan kondisi para atlet yang kesulitan berlatih secara maksimal di tengah kondisi pandemi saat ini. Maka, opsi penundaan PON, menurut dia, sangat memungkinkan.

Kendati demikian, Zainudin belum bisa memberikan kepastian batas akhir penentuan keputusan pelaksanaan PON 2020. Menurutnya, hal itu akan diputuskan oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet nanti. "Yang paling kita utamakan adalah keselamatan, baik itu keselamatan para atlet maupun ofisial. Jadi itu yang menjadi pertimbangan utamanya," kata Zainudin menegaskan.

Lebih lanjut, Zainudin mengatakan, apabila memungkinan untuk ditunda pihaknya akan memperhitungkan ulang terkait anggaran peralatan dan pelaksanaannya. Hal itu mengingat banyaknya event olahraga lain yang digelar pada tahun 2021, mendatang. "Kita juga harus mencari waktu supaya tidak bertabrakan dengan agenda (olahraga) lain, baik itu Piala Dunia U-20 2021 maupun multi event lain," tuturnya.

Wabah Covid-19 ini memang membuat sebagian pihak termasuk Komisi X DPR RI kompak menyuarakan agar PON

2020 ditunda. Komisi X DPR RI yang membidangi Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah, salah satunya melalui anggotanya, Yoyok Sukawi meminta agar pelaksanaan PON Papua ditunda.

Dikatakan Yoyok, permintaan penundaan tersebut dilayangkan agar pemerintah lebih fokus pada penanganan darurat Covid-19. Tertutam dari segi anggaran yang bisa direlokasikan untuk penanganan Covid-19. "Seluruh Anggota Komisi X meminta PON XX ditunda dengan banyak sekali pertimbangan, namun utamanya adalah urgensi sekarang ini untuk fokus penanganan COVID 19,” ujar Yoyok kepada Fajar Indonesia Network (FIN) beberapa waktu lalu.

“Sehingga seluruh kegiatan olah raga yang berpotensi mengumpulkan masyarakat banyak baik amatir, profesional, prestasi maupun rekreasi diminta untuk ditunda termasuk pembiayaan APBN-nya di relokasi,” tandasnya. (gie/fin/tgr)

Mulai KompakSunat Gaji Pemain

PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC masih bungkam dengan besaran gaji untuk April, Mei, dan Juni. Mereka masih menunggu momen yang tepat untuk menentukan besaran gaji masa libur kompetisi Liga 2 tersebut.

Di saat yang sama, gaji para pemain dan ofisial tim berjuluk Laskar Wong Kito itu biasanya juga dibayarkan di akhir bulan. Paling lambat tanggal 10 di bulan berikutnya.

Namun, klub lain satu persatu mulai bersikap dengan gaji pemain untuk April, Mei, dan Juni. Persija Jakarta misalnya. Saat Liga 1 2020 dihentikan sementara hingga situasi membaik, manajemen memilih jalankan surat keputusan PSSI yang keluar pada 27 Maret lalu. Terkait penghentian kompetisi sementara serta rujukan penyesuaian besaran gaji untuk pemain, pelatih, dan ofisial selama kompetisi terhenti. Dalam SKEP tersebut, PSSI menetapkan klub membayarkan gaji maksimal 25 persen.

“Prinsipnya kami ikuti instruksi PSSI. Ini kebijakan yang terbaik dalam kondisi saat ini. Kondisi ini juga terjadi di klub sepak bola mancanegara. Hal ini untuk menyelamatkan kelangsungan hidup tim yang secara otomatis mengalami pengurangan pemasukan pasca tidak adanya pertandingan,” ungkap Direktur Olahraga Persija, Ferry Paulus.

Sementara dari Tangerang, manajemen Persita hanya mampu memberikan gaji pemain, ofisial, dan

pelatih selama kompetisi terhenti hanya 10 persen dari besaran gaji yang diterima setiap bulannya. Putusan itu sudah tertuang dalam surat yang ditandatangani Presiden Klub Persita, Ahmed Rully Zulfikar. Aturan 10 persen itu akan berlaku untuk gaji April, Mei dan Juni.

“Sementara untuk Maret, seluruh pemain, pelatih dan ofisial Persita tetap mendapatkan gaji penuh 100 persen,” tulis rilis manajemen Persita yang dibagikan ke wartawan.

Pemain akan kembali berkumpul berlatih pada 1 Juni 2020. Jika memang status darurat penyebaran Covid-19 sudah ditarik oleh pemerintah dan PSSI memutuskan kompetisi akan berjalan pada 1 Juli 2020.” Namun, jika memang kondisi belum memungkinkan, langkah selanjutnya akan diinformasikan lebih lanjut oleh pihak manajemen klub ke pemain, pelatih dan ofisial,” imbuhnya.

Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara menyebut bahwa itu adalah keputusan berat. Tapi, memang harus dilakukan untuk memastikan kelangsungan operasional klub ke depannya.

D i a ku i n ya, p e r t i m b a n ga n pemberian gaji penuh pada Maret itulah, maka sebagai penyesuaian, klub memutuskan untuk memberikan gaji sebesar 10 persen untuk tiga bulan hingga Juni 2020. Selain itu juga penghentian kompetisi sementara ini berdampak kurang baik, terutama untuk pemasukan klub. (kmd/gsm)

Page 12: KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 9. · KAMIS, 9 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | Rumuskan Kebijakan, Gubernur BI Menangis Total

TRIDENTEFajar Indonesia

KAMIS, 9 APRIL 2020

SANCHEZPULANG, SOLSKJAER MERIANGMANCHESTER- Penolakan Alexis Sanchez atas usulan pemotongan gajinya jika kembali dari Inter Milan membuat internal Manchester United goyah. Tidur nyenyak sang manajer Ole Gunnar Solskjaer bakal terganggu. Pasalnya, setelah Serie A ditunda tanpa batas waktu membuat United terpaksa menerima kembali Sanchez ke Old Trafford.

Para pemain sudah memberikan banyak waktu untuk membuka ruang dari diskusi (pemotongan gaji), tapi ini bukan saatnya nyinyir

Mereka (pemain) juga harus diperlakukan adil.

Saya dan pemain lainnya masih mencari cara untuk

membantu NHS (badan kesehatan Inggris) keluar

dari pandemi ini

Ole G. Solskjaer

Ole G. Solskjaer

Alexis SánchezSelama di Inter Milan

D i sisi lain, Inter enggan m e m p e r m a n e n k a n penyerang asal Cile tersebut.

Sialnya, United wajib menanggung beban gaji Sanchez yang disebut mencapai GBP 500 ribu atau Rp10 miliar lebih per pekan di musim depan. Mau tak mau, Setan Merah diprediksi bakal memasukkan nama Sanchez ke dalam daftar pemain yang akan dilego musim depan.

Sayangnya, persoalan tak selesai sampai di situ saja. Dilansir dari The Sun, United akan kesulitan mencari klub lain yang mau menggunakan jasa Sanchez dengan syarat sang pemain meminta gaji yang nilainya sama saat bersama United. Peluang terakhir adalah menjual Sanchez ke klub Liga Super Cina. Apalagi, dalam beberapa tahun klub raksasa di sana telah memberi iming-iming gaji pesepakbola kelas dunia di atas gaji Liga Eropa. "Pertanyaannya k e m u d i a n , a p a k a h Sanchez akan mau bermain di level Asia apalagi di tengah negeri yang baru saja jadi episentrum virus korona itu," tulis The Sun.

Ya, virus korona m e m b u a t U n i t e d belum mau jor-joran belanja pemain. Sama halnya dengan permintaan klub, Solskjaer kini lebih menginvestasikan perhatiannya untuk pengembangan pemain akademi dan wonderkid di skuatnya musim depan. Di tengah karantina, Liga Inggris menjadi bahan cercaan media dan netizen karena sejumlah pemainnya menolak gajinya disunat.

Namun ini tidak membuat Solskjaer, terkejut. Sebab, ia merasa bahwa mereka memang sasaran yang mudah dibidik oleh publik saat ini. "Di saat yang sulit, kami harus memahami bahwa pekerjaan ini selalu jadi bidikan kekesalan seseorang," ujarnya dilansir dari Dailymail.

Sejatinya Solskjaer memahami

fenomena i n i .

N a m u n , i a t e t a p

merasa para pemain tidak

d i p e r l a k u k a n s e c a r a a d i l .

Sebab, ia tahu sudah ada banyak

pemain yang sudah memainkan perannya

di tengah pandemi ini. "Para pemain sudah memberikan banyak waktu untuk membuka ruang dari diskusi (pemotongan gaji), tapi ini bukan saatnya nyinyir," katanya.

"Mereka (pemain) j u g a h a r u s diperlakukan adil. Saya dan pemain lainnya masih mencari cara untuk membantu

NHS (badan kesehatan Inggris) keluar dari pandemi ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Manchester United menjadi klub Inggris pertama yang berencana memangkas upah pemain untuk membantu p e r a n g m e l a w a n v i r u s Corona. Dana yang terkumpul diperkirakan mencapai 3,5 juta poundsterling atau sekitar Rp 70,8 miliar. Kapten MU Harry Maguire dikabarkan meminta rekan-rekan setimnya menerima ajakan manajemen untuk memotong 30 persen gaji. Hasil donasi tersebut nantinya disalurkan ke beberapa rumah sakit di Manchester. (fin/tgr)

15

3

1

Penampilan

Assist

Goal