ditampilin kamis

Upload: zainalson

Post on 13-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Kelompok 5 :Tar. Apryanto FirmanTar. Dwi Sri WahyudiTar. MarzuliTar. Yedha Ligamenta

  • PENDAHULUANNose wheel steering system adalah system untuk menggerakan pesawat ke kiri dan ke kanan pada saat diground.

    Fungsinya adalah untuk meringankan pilot pada waktu pesawat belok ke kiri atau ke kanan dan mempertahankan kelurusan pada saat pesawat maju.

    Dengan gerakan roda kearah kiri/kanan, hydraulic pressure shut off valve safety yang akan menekan centering cam.

  • PEMBAHASAN

    A.Light aircraft ( pesawat kecil )Pesawat-pesawat ringan pada umumnya disediakan nose wheel steering yang mampu beroperasi dengan system yang simpel,dapat di gerakan secara manual, dari mechanical linkage yang dihubungkan pada rudder pedal. System yang paling umum digunakan adalah push-pull rods untuk menghubungkan pedal ke horn yang diletakkan pada pivotal portion dari nose wheel strut.

  • B.Heavy aircraft ( pesawat besar )Pada pesawat-pesawat besar dan berkecepatan tinggi. System streering tidak lagi dikerjakan secara manual,tetapi sudah menggunakan system hydraulic untuk menggerakannya. Unit nose wheel steering system pada pesawat besar berbeda - beda dalam bentuk konstruksinya. Pada dasarnya semua dari system ini bekerja dengan cara dan persyratannya sama.

  • Persyaratan Pada Nose Wheel SteeringTiap-tiap nose wheel steering biasanya terdiri dari :1.Sebuah cockpit control seperti wheel, handle, lever, atau switch untuk starting, stoping dan untuk mengontrol pergerakan dari system.2.Mechanical connection, electrical connection, atau hydraulic connection yang digunakan untuk transmitting cockpit control movement pada steering control unit.3.Sebuah control unit yang biasanya berupa sebuah metering unit atau control valve.4.Sebuah power source hydraulic system yang paling instant.

  • 5.Tubing untuk membawa fluida munuju atau dari bagian yang berbeda- beda dari system6.Satu atau lebih steering cylinder beserta linkage yang menggunakan pressurized fluid untuk memutar nose gear.7.Sebuah pressurizing assembly untuk menjaga fluida pada masing-masing steering cylinder selalu under pressure agar tidak terjadi shimmy.8.Sebuah follow up mechanism yang terdiri dari gear, cable, rod, drum, bell-rank untuk memutar kembali steering control unit kembali pada posisi netral dan kemudian menahan nose gear pada sudut putar yang tepat.9.Safety valve untuk membiarkan wheel agar trail pada saat hydraulic failure.

  • PENGOPRASIAN NOSEWHEEL STEERING Operasi Nose Wheel Steering1.Nose wheel steering dihubungkan melalui sebuah shaft ke sebuah steering drum yang diletakkan didalam sebuah cockpit control pedestal.2.Putaran dari drum ini ditransmisikan menjadi steering signal oleh cable dan pulley menuju control drum dan differential assembly.3.Pergerakan dari differential assembly ditransmisikan oleh differential link ke metering valve assembly. Ketika differential digerakkan maka selector valve berada pada selected position. Kemudian hydraulic pressure memberikan power untuk memutar nose gear.4.Pressure dari aircraft hydraulic sistem dialirkan secara langsung melalui opened safety shutoff valve dan masuk ke dalam line landing menuju ke metering valve.

  • 5.Metering ini kemudian menyalurkan pressurized fluid keluar dari port A melalui right turn alternating line dan masuk ke dalam steering cylinder A. Cylinder ini merupakan one port cylinder dan pressure force dari piston untuk start extending.6.Karena rod piston ini dihubungkan pada nose steering maka pivot extention dari piston memutar steering spindle kanan.7.Gerakan ini memutar nose gear secara perlahan kearah kanan karena spindle dihubungkan ke nose gear shock strut.8.Karena nose gear bergerak kekanan maka fluida di dorong keluar dari cylinder B melalui alternating line sebelah kiri dan masuk port B pada metering valve.

  • 9.Metering valve mengirim return fluid kedalam sebuah compensator yang membawa fluida ke system return manifold pesawat.10.Jadi hydraulic pressure memulai gerakan nose gear tetapi nose gear tidak berputar terlalu jauh.11.Nose gear steering system berisi peralatan untuk menghentikan gear pada angle yang telah dipilih dan menahannya.

  • Followup LinkageSetelah pointed out siap, nose gear diputar oleh steering spindle karena piston dari cylinder A tertarik. Tetapi bagian belakang dari spindel memiliki gear teeth yang berhubungan dengan sebuah gear pada bagian bawah dari orifice rod. Jadi ketika nose gear dan spindle berputar, orifice rod juga berputar meskipun pada arah yang berlawanan. Putaran ini ditransmisikan oleh dua section dari orifice rod ke scissor follow up link yang diletakkan diatas nose gear strut. Karena follow up link berputar berbalik arah maka mereka memutar connected follow up drum yang mentransmisikan pergerakan melalui kabel dan pulley ke differential asssembly. Operasi dari differential assembly menyebabkan differential arm dan link menggerakkan metering valve kembali pada posisi netral.

  • Compensator unit

  • Compensator unit adalah bagian dari system nose wheel yang menjaga fluida di dalam steering cylinder agar selalu pressurized pada setiap saat. Hydraulic unit terdiri dari tiga port housing yang berisi spring loaded, piston dan poppet. Port kiri adalah vent udara yang mencegah udara terperangksap di bagian belakang piston. Port kedua diletakkan diatas compensator yang dihubungkan melalui line ke metering valve return port. Port ketiga diletakkan pada sisi kanan compensator, port ini dihubungkan ke hydraulic return manifold, membawa steering system return fluid kedalam manifold ketika poppet valve terbuka.

  • Compensator poppet terbuka ketika pressure mendorong piston menjadi cukup tinggi untuk menekan spring. Pressure yang dibutuhkan sekitar 100 psi. Oleh karena itu, fluida didalam return line dari metering valve dijaga agar selalu under pressure. Maka sesuai dengan hukum pascal fluida yang di transmisikan ke seluruh port memiliki pressure yang sama.

  • COMPONENTS NOSEWHEEL STEERINGSYSTEM

    Nosewheel steering system menyediakan kontrol arah selama di operasi di ground dalam dua cara operasi. Cara ini adalah nose wheel steering dan shimmy dampening/ peredam getaran.

    Komponen Hydraulic dan Electrical

    1.nose wheel steering 2.power unit 3. solenoid selector valve.

  • NOSE WHEEL STEERING POWER UNIT

    Unit power steering dari roda depan dengan menggabungkan sebuah perputaran, yaitu tipe motor vane yang bekerja menggunakan sistem hidraulik dan electrical yang dikontrol melalui berbagai sistem komponen untuk memenuhi fungsi dari steering roda depan tersebut. Ketika steer tidak beroperasi, unit power steering seperti bergoncang/ damper. Unit power steering di tempel ke cilinder landing gear, dan out put dari drive gear itu di hubungkan dengan ring gear melalui torque collar atau tenaga putar. Torque collar tersebut membelokkan roda depan dengan posisi pedal radar atau vertikal stabilizer. Hidraulik fluid di lepaskan dengan perputaran vane dan kembali ke hidraulik return system. Saat damping, fluid di lepaskan oleh perputaran vane yang langsung berlawanan melalui sebuah orifice yang ada di power steering menuju damping utama.

  • NOSEWHEEL STEERING SOLENOID SELECTOR VALVE

    Selector valve ini di kontrol dengan sistem electrical hidraulik valve yang disalurkan preesure dan return melalui porting dari operasi steering tersebut.

  • COMMAND POTENTIOMETERJenis komponen electrical ini di pasang berhubungan dengan pedal rudder. Ketika pedal rudder digerakkan,maka commend potentiometer menghasilkan jumlah sinyal electrial yang sebanding dengan defleksi dari pedal radar.

  • FEEDBACK POTENTIOMETERKomponen ini dihubungkan ke unit steering roda depan dan di digerakkan secara mekanikal melalui shaft dari motor vane. Selama steering beroperasi, perputaran dari vane menggerakkan feddback potentiometer. Ketika bergerak, posisi transmitter menyalurkan sinyal feedback ke steering amplifier dengan jumlah yang sebanding dari perputaran motor.

  • STEERING AMPLIFIERsejumlah sinyal yang diterima steering amplifier yaitu dari feedback potentiometer dan commend potentiometer. Sinyal-sinyal ini dirubah menjadi modulating/sebagai pengatur yang menuju servo valve steering untuk direspon langsung oleh steering dari roda depan. Dengan stabilnya sinyal dari command dan feedback potentiometer, steeringan servo kembali menjadi kondisi normal, dan unit power steering roda depan pun berhenti sesuai dengan posisi pedal.

  • B. NOSE WHEEL TRAVEL STOP-ADJUSTMENT

    TRAVEL STOP HARUS DIATUR , NOSE WHEEL TRAVEL DIHENTIKAN KETIKA SHIMMY DAMPER 1/32 INCH DARI MAX TRAVEL. ADJUSTMENT DITENTUKAN OLEH PROSEDUR YANG TELAH DI RECOMENDASIKAN

    LEPASKAN ELECTRICAL POWER DARI PESAWAT (ref 24-36-00, 301 , ELECTRICAL POWER DISCONNECT ) KENDURKAN LOCK NUT PADA ADJUSTMENT BOLT SAMPAI BERHENTI PADA NOSEWHEEL STRAIGHTENER

    BELOKAN NOSEWHEEL KE POSISI BELOK KIRI. ADJUST BOLT YANG HARUS BERHENTI DENGAN POSISI NOSEWHEEL SEPERTI INI

  • 4. PASANGKAN TAPE AROUND BAGIAN UJUNG BELAKANG UJUNG SHIMMY DAMPER PISTON ROD 1/32 INCH DARI SCRAPER RING

    5. PUTAR LOCKNUT PADA ADJUSTMENT BOLT, NOSEWHEEL DIBELOKAN DAN TAPE PADA PISTON ROD YANG DIHUBUNGKAN DENGAN SCRAPER RING. KENCANGKAN LOCKNUT DENGAN BENAR

    6. BELOKAN NOSEWHEEL KE KANAN, PASANG TAPE PADA UJUNG PISTON ROD DEPAN KEMUDIAN ULANGI LANGKAH KE 4

    7. KEMBALIKAN ELECTRICAL POWER PADA PESAWAT (ref 24-36-00, 301 , ELECTRICAL POWER-CONNECT )

  • **********sddd*********