rabu, 15 april 2020 satu berita berjuta pembaca 12 hal | … · 2020. 4. 14. · rabu, 15 april...

12
Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | https://fin.co.id/ RABU, 15 APRIL 2020 TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL +282 kasus 81.711% dari terkonfirmasi 8.803% dari terkonfirmasi 9.485% dari terkonfirmasi 4,839 3,954 426 459 DATA SEBARAN COVID-19 DI INDONESIA #DIRUMAHAJA Ketegasan Tito Diuji TERNYATA, 140 DAERAH BELUM MENGGANGGARKAN PENANGANAN COVID-19 PESAN KHUSUS UNTUK MENDAGRI: Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa (14/4). Presiden Jokowi meminta seluruh jajaran untuk tetap berikhtiar dan bekerja keras dalam memulihkan dampak kesehatan dan ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. Presiden juga meminta Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan untuk menegur daerah yang belum melakukan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19. Kemudian, Presiden menyampaikan enam arahan untuk membendung enyebaran Covid-19. FOTO: LUKAS/SETPRES JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk lebih tegas dalam menyikapi komitmen daerah dalam penanganan Virus Corona (Covid-19). Khususnya realokasi APBD baik Provinsi, Kabupaten dan Kota yang saat ini baru teralokasi Rp55 triliun. Ini diketahui setelah 140 daerah belum menganggarkan penanganan dampak ekonomi bahkan 34 daerah yang belum menyampaikan data anggaran untuk penanganan wabah yang telah merenggut 459 jiwa. Buat Konsensus, Jangan PHK Sepihak! Setiap Penerima Kartu Prakerja Mendapatkan Paket Rp3,55 Juta JAKARTA - Perusahaan tidak boleh memanfaatkansituasidaruratCovid-19 seperti saat ini untuk menghindari kewajiban dalam membayar tunjangan hari raya (THR) buruh. Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya kepada buruh dalam kondisi kedaruratan semacam ini cukup kasuistis. Untuk menentukan suatu perusahaan tidak bisa memenuhi kewajibannya, bisa dibuktikan melalui mekanisme di Dinas Tenaga Kerja. PEKERJA DAMPAKNYA: Seorang pria berjalan melewati toko-toko yang tutup di Chinatown menyusul penerapan pembatasan sosial berskala besar di Jakarta sejak Jumat (10/4). PHK dan merumahkan pekerja pun menjadi efek negatif dari penerapan yang dilakukan, setelah pandemi wabah Virus Corona terus meluas. FOTO: BAY ISMOYO/AFP YUSDIYANTO ALAM Pengamat Hukum dan Tata Negara Bersambung ke hal 7 Angka Kematian Melonjak Dipicu Penyakit Penyerta, 78 Laboratorium Uji Covid-19 JAKARTA - Hipertensi, sesak nafas karenaadanyakelainanparu-paru,asma, tuberculosis (TBC) dan diabetes menjadi pemicu bertambahnya angka kematian di Indonesia akibat wabah Virus Corona (Covid-19). Fakta ini dibeberkan Gugus TugasPercepatanPenangananCovid-19. ”Kita harus sadari bahwa masih banyak ancaman yang bisa menjadi faktor komorbid atau pemberat sehingga menambah kasus kematian,” terang Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB di Jakarta, Selasa (14/4). Yuri menyebut dalam musim pancaroba, penyakit demam berdarah jugaperludiwaspadaibisamemperburuk kondisi pasien jika disertai penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu. Untuk itu, diminta kepada orang dalam pemantauan (ODP) yang hingga saat ini mencapai 139.137 orang untuk mematuhi isolasi diri agar memutus rantai penyebaran wabah tersebut. ”Masih ada kasus positif, tanpa gejala, tanpa keluhan masih ada di tengah masyarakat, ini menjadi sumber penularan,” katanya. 6 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi Di INDONESIA Bersambung ke hal 7 Bersambung ke hal 7

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | https://fin.co.id/RABU, 15 APRIL 2020

TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

+282 kasus 81.711% dari terkonfirmasi 8.803% dari terkonfirmasi 9.485% dari terkonfirmasi

4,839 3,954 426 459

DATA SEBARAN COVID-19 DI INDONESIA #DIRUMAHAJA

Ketegasan Tito DiujiTERNYATA, 140 DAERAH BELUM MENGGANGGARKAN PENANGANAN COVID-19

PESAN KHUSUS UNTUK MENDAGRI: Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa (14/4). Presiden Jokowi meminta seluruh jajaran untuk tetap berikhtiar dan bekerja keras dalam memulihkan dampak kesehatan dan ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. Presiden juga meminta Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan untuk menegur daerah yang belum melakukan realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19. Kemudian, Presiden menyampaikan enam arahan untuk membendung enyebaran Covid-19.

FOTO: LUKAS/SETPRES

JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk lebih tegas dalam menyikapi komitmen daerah dalam penanganan Virus Corona (Covid-19). Khususnya realokasi APBD baik Provinsi, Kabupaten dan Kota yang saat ini baru teralokasi

Rp55 triliun. Ini diketahui setelah 140 daerah belum menganggarkan penanganan dampak ekonomi bahkan 34 daerah yang belum menyampaikan data anggaran untuk penanganan wabah yang telah merenggut 459 jiwa.

Buat Konsensus, Jangan PHK Sepihak!

Setiap Penerima Kartu Prakerja Mendapatkan Paket Rp3,55 Juta

JAKARTA - Perusahaan tidak boleh memanfaatkan situasi darurat Covid-19 seperti saat ini untuk menghindari k e w a j i b a n d a l a m m e m b a y a r tunjangan hari raya (THR) buruh. Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya kepada buruh dalam kondisi kedaruratan semacam ini cukup kasuistis. Untuk menentukan suatu perusahaan tidak bisa memenuhi kewajibannya, bisa dibuktikan melalui mekanisme di Dinas Tenaga Kerja.

PEKERJA DAMPAKNYA: Seorang pria berjalan melewati toko-toko yang tutup di Chinatown menyusul penerapan pembatasan sosial berskala besar di Jakarta sejak Jumat (10/4). PHK dan merumahkan pekerja pun menjadi efek negatif dari penerapan yang dilakukan, setelah pandemi wabah Virus Corona terus meluas.

FOTO: BAY ISMOYO/AFP

YUSDIYANTO ALAMPengamat Hukum dan Tata NegaraBersambung ke hal 7

Angka Kematian MelonjakDipicu Penyakit Penyerta, 78 Laboratorium Uji Covid-19JAKARTA - Hipertensi, sesak nafas

karena adanya kelainan paru-paru, asma, tuberculosis (TBC) dan diabetes menjadi pemicu bertambahnya angka kematian di Indonesia akibat wabah Virus Corona (Covid-19). Fakta ini dibeberkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

”Kita harus sadari bahwa masih banyak ancaman yang bisa menjadi faktor komorbid atau pemberat sehingga menambah kasus kematian,” terang Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB di Jakarta, Selasa (14/4).

Yuri menyebut dalam musim pancaroba, penyakit demam berdarah juga perlu diwaspadai bisa memperburuk kondisi pasien jika disertai penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu. Untuk itu, diminta kepada orang dalam pemantauan (ODP) yang hingga saat ini mencapai 139.137 orang untuk mematuhi isolasi diri agar memutus rantai penyebaran wabah tersebut. ”Masih ada kasus positif, tanpa gejala, tanpa keluhan masih ada di tengah masyarakat, ini menjadi sumber penularan,” katanya.

6 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi Di INDONESIA

Bersambung ke hal 7

Bersambung ke hal 7

Page 2: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

EKONOMIFajar Indonesia

2www.fin.co.idRABU, 15 APRIL 2020

Penguatan Rupiah DidorongModal Asing

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada Minggu kedua April 2020. Penguatan ini karena didorong aliran modal asing ke pasar keuangan domestik seiring dengan meredanya kepanikan pasar keuangan global.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, pada 13 April 2020 nilai tukar Rupiah menguat 4,35 persen secara point to point dibandingkan dengan level pada akhir Maret 2020. Hanya saja masih depresiasi sekitar 11,18 persen dibandingkan dengan level akhir 2019.

"Penguatan Rupiah pada April 2020 karen didorong kembali dengan meningkatnya aliran masuk modal

asing ke pasar keuangan domestik. Hal ini karena adanya berbagai kebijakan di banyak negara untuk memitigasi dampak wabah corona, termasuk juga Indonesia," kata dia dalam video conference, kemarin (14/4).

Selain itu, lanjut Perry, penguatan Rupiah juga disebabkan berlanjutnya pasokan valas dari pelaku domestik sehingga menstabilkan nilai tukar Rupiah. Saat ini, nilai tukar Rupiah mendukung perekonomian secara fundamental. Ia memperkirakan bergerak stabul dan cenderung meguat di posisi Rp15.000 per dolar AS di akhir tahun 2020.

Kendati demikian, bank sentral itu juga terus memperkuat nilai tukar

Rupiah dengan sejumlah kebijakan. Antara lain akan lanjut meningkatkan intensitas intervensi di pasar transaksi lindung nilai (DNDF), pasar spot, dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder. "Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas," tutur dia.

Terpisah, peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ariyo Irhamna berpandangan penguatan nilai tukar Rupiah lantaran pemerintah menerbitkan obligasi global atau pandemic bonds senilai USD4,3 miliar. "Penguatan karena baru ngeluarin

global bonds yang baru di-release pada 6 April kemarin yang ratenya di atas rata-rata," ujarnya kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Selasa (14/4).

Peneliti INDEF lainnya, Bhima Yudhistira menambahkan, keputusan pemerintah tersebut sebagai jalan pintas dalam mengatasi problem ekonomi di Indonesia. Saat ini, memang perekonomian sedang melemah di tengah wabah Covid-19 yang berkepanjangan. "Pemerintah kalau sudah terdesak biasanya selalu cari jalan pintas. Wajar kalau investor senang beli Pandemic bond, bunganya saja mahal," kata Bhima.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan penerbitan global bon atau surat utang

digunakan untuk penanganan dan pemulihan penyebaran Covid-19. Selain nominal terbesar yang pernah dilakukan Indonesia, juga menjadi negara pertama di Asia yang melakukan penerbitan global bond.

Surat utang terdapat dalam tiga tenor yang berbeda. Pertama, senilai USD1,65 miliar bertenor 10,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2030 dengan yield atau imbal hasil 3,90 persen.

Kedua, senilai USD1,65 miliar bertenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 17 Oktober 2050 dengan yield atau imbal hasil 4,25 persen. Ketiga, senilai USD1 miliar bertenor 50 tahun atau jatuh tempo 15 April 2070 dengan yield atau imbal hasil 4,50 persen.(din/fin)

Aturan Kartu Kredit DiperlonggarJAKARTA - Menimbang kemampuan

bayar debitur akibat pandemi corona atau Covid-19, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) mengeluarkan kebijakan melonggarkan aturan kartu kredit. Pelonggaran tersebut di antaranya penurunan batas maksimum suku bunga, nilai pembayaran minimum, dan besaran denda keterlambatan pembayaran.

"Kebijakan kartu kredit dilonggarkan terkait dengan penurunan batas maksimum suku bunga, ni lai pembayaran minimum, dan besaran denda keterlambatan pembayaran serta mendukung kebijakan penerbit kartu kredit untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran bagi nasabah," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa (14/4).

Adapun rinciannya, kata dia, penurunan batas maksimum suku bunga menjadi 2 persen per bulan dari sebelumnya 2,25 persen. Berlaku pada 1 Mei 2020. Kemudian penurunan sementara nilai pembayaran minimum menjadi 5 persen, sebelumnya pembayaran minimum 10 persen berlaku pada 1 Mei 2020 hingga 31 Desember 2020.

Selanjutnya penurunan sementara besaran denda keterlambatan pembayaran menjadi 1 persen atau maksimal Rp 100.000 dari sebelumnya 3 persen dan maksimal Rp150.000 berlaku pada 1 Mei 2020 hingga 31 Desember 2020.

Kemudian BI juga mendukung kebijakan penerbit kartu kredit untuk memperpanjang jangka waktu pembayaran bagi nasabah yang terdampak Covid-19. "Mekanisme menjadi diskresi masing-masing penerbit kartu dan berlaku 1 Mei 2020 hingga 31 Desember 2020," tutur dia.

Dijelaskan, keputusan tersebut

merupakan bagian dari sinergi kebijakan yang terkoordinasi sangat erat dengan pemerintah maupun melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan otoritas terkait. Harapannya bisa menjadi stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta dalam upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak corona. "Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika perekonomian dan pasar keuangan global serta penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," katanya.

Pihaknya juga menyampaikan, akan terus mengambil langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan secara terkoordinasi yang erat dengan pemerintah dan KSSK untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta pemulihan ekonomi

nasional.Sementara itu, SVP Credit Card Group

Bank Mandiri Lila Noya menatakan, pihaknya telah menyiapkan program keringanan dalam bentuk mengubah outstanding tagihan kartu kredit menjadi cicilan tetap bunga ringan dengan beberapa pilihan tenor sampai dengan 18 bulan.

Hanya saja, mengatakan pengajuan permohonan sejauh ini belum terhitung banyak. Rata-rata restrukturisasi kartu kredit yang disetujui memiliki outstanding tagihannya senilai Rp 10 juta ke atas. Namun, pemberian restrukturisasi tidak dibatasi berdasarkan limit. "Bagi pemegang kartu yang sampai dengan tanggal 1 April 2020 kolektibilitasnya lancar, tetapi terdampak pandemi Covid-19, dapat mengajukan keringanan kepada kami," kata dia. (din/fin)

Defisit Anggaran Ditargetkan 4 Persen di 2021

JAKARTA - Meski dalam Peratuan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1/2020 memberikan kelonggaran defisit anggaran hingga mencapai 5 persen sejak 2020-2022, namun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menargetkan defisit anggaran tahun 2021 sebesar 3 persen sampai 4 persen.

Bendahara negara itu menjelaskan, pada tahun ini pemerintah akan menjaga defisit anggaran di level 5 persen atau lebih dengan melakukan pengelolaan anggaran yang disiplin. "Kami sudah mulai lakukan disiplin anggaran. Dengan demikian, tahun depan kami proyeksikan 3 persen sampai 4 persen," katanya dalam keterangan secara virtual, Selasa (14/4).

Disiplin anggaran yang dimaksud adalah dengan memfokuskan belanja pada sektor yang menjadi prioritas pada tahun depan, yakni sektor kesehatan, bantuan sosial, pendidikan, Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), serta transformasi ekonomi.

Untuk 2021, lanjut dia, pemerintah m e m p r o y e k s i k a n b e l a n j a kementerian dan lembaga mencapai Rp937,2 triliun. Dari jumlah tersebut masih akan diseleksi berdasarkan program prioritas. Seleksi proram yakni dari sebelumnya lebih dari 400 program menjadi hanya 89 program prioritas untuk tahun depan. "Ini dilakukan agar anggaran benar-

benar fokus untuk hal-hal yang merupakan prioritas nasional," ujar dia.

Dakan kesempatan itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menyampaikan, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan pada 2021 di kisaran 4,5 hingga 5,5 persen. Hal itu dengan catatan terjadi pemulihan ekonomi dosmetik di kuartal III/2020. "Pertumbuhan ekonomi kita perkirakan antara 4,5 sampai 5,5 persen dengan inflasi dua hingga empat persen,” ucap dia.

Target tersebut, lanjut dia menjelaskan, akan tercapai karena pemulihan ekonomi nasional akan bergulir di kuartal III tahun ini atau selambat-lambatnya pada kuartal IV/2020. "Kita masih akan melihat, karena terus terang hari ini kita masih harus melihat situasi di kuartal kedua, dan kecepatan dalam penanganan virus corona," tambah dia.

Terpisah, peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ariyo Irhamna mengingatkan kepada pemerintah agar memperhitungkan dengan matang dalam menentukan program yang akan diambil. Pasalnya, jika salah justru defisit APBN akan membengkak. "Pemerintah perlu hati-hati untuk menentukan program tambahan yang menyebabkan defisit APBN bisa meningkat," ujar dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Selasa (14/3).(din/fin)

Page 3: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

NASIONALFajar Indonesia

3www.fin.co.idRABU, 15 APRIL 2020

Permenhub Harus DicabutAturan Ojol Diserahkan ke Pemda

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyepakati aturan ojek online (ojol) boleh mengangkut penumpang diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Namun, anehnya Kemenhub tetap mempertahankan Permenhub Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Anggota Komisi V DPR Irwan Fecho menilai, jika aturan ojol dikembalikan ke Pemerintah Daerah (pemda), maka Permenhub seharusnya dicabut. Irwan menandaskan, kehadiran Permenhub yang baru diterbitkan dan diteken oleh Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Panjaitan hanya akan menciptakan aturan yang tumpang tindih.

"Jadi ya dicabut aja dan diganti aturan atau surat edaran di bawah peraturan menteri," katanya, kepada wartawan, Selasa (14/4).

Selain itu, politisi Demokrat itu mengungkapkan, Permenhub tidak diperlukan karena sudah diatur Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar. Menurutnya, cukup Permenkes

untuk mengatur PSBB."Peraturan menteri perhubungan

tentang pengendalian transportasi cegah penyebaran Covid-19 justru makin membuat mekanisme PSBB oleh pemerintah daerah ini makin rumit. Pembatasan sosial berskala besar cukup diatur oleh satu peraturan menteri yaitu peraturan menteri kesehatan," jelasnya.

Dia menyarankan agar Kemenhub mengeluarkan surat edaran teknis di daerah yang menetapkan PSBB.

"Jikapun kementerian perhubungan mau membantu daerah yang sudah ditetapkan PSBB maka Kemenhub dapat keluarkan surat edaran sesuai dengan materi teknis dari Peraturan Gubernur terkait PSBB di masing-masing daerah termasuk Jabodetabek," katanya.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati diserahkan aturan ojol ke Pemda karena masing-masing daerah memiliki karakteristik dan kebutuhan masing-masing.

Dijelaskannya, Kemenhub dan Kemenkes telah sepakat bahwa klausul terkait pengaturan sepeda motor, harus mengikuti ketentuan sesuai pasal 11 ayat 1c yaitu sepeda motor berbasis aplikasi dibatasi hanya untuk mengangkut barang.

“Adapun klausul dalam pasal 11 ayat 1d yang menyatakan bahwa dalam hal tertentu sepeda motor dapat membawa penumpang dengan ketentuan harus memenuhi protokol kesehatan, disepakati bahwa keputusan implementasinya akan dikembalikan kepada pemda setelah melakukan kajian antara lain kebutuhan ekonomi masyarakat, ketersediaan transportasi di daerah tersebut, ketersediaan jaring pengaman sosial, dan lain-lain,” beber Adita dalam keterangannya.

Pada dasarnya, prinsip Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 18 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 9 Tahun 2020 adalah saling mendukung untuk mencegah penyebaran COVID 19.

“Penyusunan Peraturan telah melalui koordinasi intensif kedua belah pihak bersama dengan pemda. Semangat Permenhub 18/2020 pun konsisten dengan upaya pencegahan penularan COVID-19. Permenhub tersebut berfungsi mengatur sektor perhubungan secara terinci untuk melengkapi Permenkes 9/2020, sesuai dengan kewenangannya”, katanya.

Perlu diingat, Permenhub Nomor 18

Tahun 2020 dibuat untuk kebutuhan nasional, di mana tiap daerah memiliki karakteristik wilayah dan kebutuhan transportasi yang berbeda-beda yang perlu tetap diakomodir.

Adita juga mengatakan implementasi Permenhub 18/2020 ini akan terus dievaluasi dari waktu ke waktu mengikuti dinamika.

“Semua berkoordinasi dengan baik antara Menhub Ad Interim, Menkes, Gubernur DKI, juga dengan kepala daerah lainnya. Semua saling melengkapi agar pengendalian transportasi dapat turut mencegah penyebaran COVID 19,” katanya.

Kembali ditegaskan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, Permenhub No. 18/2020 memang sudah diundang-undangkan. Akan tetapi implementasi ojol mengangkut penumpang diatur oleh pemerintah daerah, contoh Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta nomor 33 tahun 2020.

"Sudah diundangkan, berlaku untuk ojol mengikuti Pergub No 33 tahun 2020 tidak boleh angkut penumpang," katanya.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Ardhianto akan mengikuti aturan Provinsi DKI

Jakarta terkait ojol. ditegaskannya, Ojol tidak boleh mengangkut penumpang ketika PSBB berlaku mulai Rabu (15/4).

"Hampir sama (penerapannya) apa yang sudah dilakukan oleh DKI Jakarta, karena acuannya kita sama ke Kemenkes dan dan juga (Perwalkot) mengadopsi Pergub DKI," ujarnya.

Wali Kota Rachmat Effendy juga sudah menerbitkan Peraturan Wali Kota Bekasi nomor 22 tahun 2020 tentang Pemberlakuan Pelaksanaan PSBB Dalam Penanganan Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Aturan tentang ojol tertuang dalam pasal 18 ayat (6).

"Angkutan roda dua berbasis aplikasi dibatasi pengunaannya hanya untuk pengangkutan barang," bunyi Pasal 18 ayat (6).

Sedangkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya tetap berpegang pada Peraturan Gubernur DKI soal larangan ojek online mengangkut penumpang.

"Ya sementara itu yang berbunyi di peraturan Gubernur," tegasnya.

Polisi tetap mengikuti Pergub DKI lantaran peratur an tersebut berlaku di wilayah hukum Polda Metro Jaya.(gw/fin)

Mudik, Jangan Diimbau Tapi DilarangJAKARTA - Potensi warga yang akan

mudik di saat wabah COVID-19 masih tinggi. Untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) diperkirakan masih mencapai 1,3 juta jiwa. Karenanya disarankan pemerintah membuat larangan mudik, bukan hanya sekadar imbauan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengimbau agar masyarakat tidak mudik dahulu saat pandemi COVID-19. Mudik akan sangat membahayakan bagi warga desa. Sebab semua orang menjadi carrier atau pembawa virus.

"Keadaan fisik setiap orang berbeda, ketahanan setiap orang dari virus ini pun berbeda. Dengan tidak melakukan mudik berarti kita telah melindungi keluarga dari ancaman Covid-19," tulis Erick di akun resmi Instagramnya, Selasa (14/4).

Dijelaskan Erick, bahaya pandemi COVID-19 melanda berbagai wilayah di Indonesia, sehingga berpotensi membuat semua orang menjadi carrier dari daerah yang terdampak ke daerah yang masih belum terdampak.

"Bahaya COVID-19, ada di mana-mana. Badan yang sehat saja, belum tentu tidak membawa penyakit. Kita semua berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus dari daerah yang telah terpapar virus corona ke daerah yang mungkin masih belum terpapar," katanya.

Dia pun meminta masyarakat bersabar dan menahan diri untuk bertemu keluarga serta kerabat di kampung halaman.

"Jadi, kita harus bersabar. Tahan rindu untuk bertemu dengan sanak saudara. Tahan diri untuk keselamatan semua. Sayangi keluarga Anda, Jangan mudik," katanya.

Menter i Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga mengajak masyarakat menunda mudik pada musim Lebaran 2020 atau Hari Raya Idul Fitri.

"Tunda tradisi mudik Lebaran dan ganti dengan liburan akhir tahun sebagaimana telah difasilitasi pemerintah," katanya.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo dengan pemberian fasilitas memundurkan cuti bersama di akhir thun, sudah selayaknya Pemerintah memberi larangan mudik. Bukan lagi sekadar imbauan.

Selain itu, dia juga menilai karakter orang Indonesia sulit diimbau untuk tidak mudik apalagi kegiatan setahun sekali. Dan itu sudah menjadi tradisi.

“Urusan imbau-mengimbau itu tidak ada di peraturan, kalau mengimbau tidak perlu diatur, lepas saja. Orang Indonesia harus dikenakan sanksi,” katanya.

Dikatakanya, jika mudik tidak dilarang imbasnya ke pemerintah daerah. Bahkan berpotensi menimbulkan kerusuhan sosial (social unrest).

“Pemerintah harus mengeluarkan uang, apalagi ada Keppres baru, pemerintah harus segera mengatur,” katanya.

Senada diungkapkan Ketua Masyarakat Transpotasi Indonesia (MTI) Agus Taufik

Mulyono. Dia menilai apabila mobilisasi mudik tidak dilarang, maka pemerintah daerah yang akan menanggung beban, baik sosial maupun ekonomi.

“Kalau menghadapi gestur orang Indonesia dan hanya diimbau, tingkat pelanggarannya besar. Dampaknya ke pemda, kalau masyarakat ini benar-benar mudik, maka yang terdampak secara ekonomi serta masalah-masalah sosial itu pemda,” katanya.

Terlebih, diperkirakan masih ada 1,3 juta orang di Jabodetabek yang berpotensi mudik. Mereka diantaranya mudik ke Jawa Barat sekitar 13 persen, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta 41 persen, Jawa Timur 20 persen, Lampung serta Sumatera Selatan delapan persen.

"Apabila mobilitas mudik tetap terjadi, daerah-darah tersebut akan menjadi pusat penularan wabah baru," tegasnya.

Pemda juga harus siap dengan tempat karantina yang menampung dahulu orang dalam pengawasan (ODP) selama 14 hari. Kondisi tersebut belum lagi diperparah dengan adanya penolakan dari warga yang berpotensi pecahnya konflik di daerah tujuan.

“Ada rawan penolakan, meski d i k a ra n t i n a, t a p i a d a k o n f l i k penolakan warga setempat. Kemudian keterbatasan pelayanan Covid di daerah karena RSUD dan Puskemas tidak memadai. Itu fakta itu tidak bisa dipungkiri,” katanya. (gw/fin)

Jokowi DidesakPecat Andi Taufan

JAKARTA - Indonesia Watch (ICW) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra. Hal ini seiring dengan diterbitkannya surat berkop Sekretariat Kabinet berisi permohonan agar para camat mendukung edukasi dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk melawan wabah COVID-19 yang dilakukan oleh perusahaan pribadi Andi, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).

Peneliti ICW Egi Primayogha menilai, surat yang ditujukan kepada camat di seluruh Indonesia dan ditandatangani oleh Andi itu bermasalah. Ia khawatir, tindakan Andi mengarah pada konflik kepentingan.

"ICW mendesak agar presiden harus segera memecat Staf Khusus yang telah melakukan penyimpangan atau menggunakan jabatannya sebagai staf khusus untuk kepentingan pribadi dan kelompok yang bersangkutan," ujar Egi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (14/4).

Sebagai pejabat publik, kata Egi, Andi tak berpegang pada prinsip etika publik. Egi menuturkan, pejabat publik diharuskan untuk memiliki mana kesadaran dalam mengambil keputusan atau kebijakan tertent dan

harus didasarkan pada nilai-nilai luhur dan kepentingan publik.

Egi menjelaskan, nilai-nilai luhur tersebut di antaranya kejujuran, integritas, dan menghindari munculnya konflik kepentingan dalam memberikan pelayanan publik dan menghasilkan kebijakan publik. Ia menilai, konflik kepentingan merupakan salah satu pintu masuk korupsi.

"Oleh sebab itu pejabat publik harus dapat membedakan kepentingan pribadi dan kepentingan publik. Konflik kepentingan mesti dipahami secara luas, yakni tidak mendapat keuntungan material semata, akan tetapi segala hal yang mengarah pada kepentingan diri, keluarga, perusahaan pribadi, partai politik, dan lain-lain," kata Egi.

Selain itu, menurut Egi, langkah yang ditempuh Andi Taufan telah mengabaikan keberadaan sejumlah instansi termasuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Padahal, kata dia, Kemendagri menjadi salah satu instansi yang bertugas untuk melakukan korespondensi kepada seluruh camat yang berada di bawah kepala daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian Dalam Negeri. (riz/gw/fin)

Page 4: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

HUMANIORAFajar Indonesia

4www.fin.co.idRABU, 15 APRIL 2020

BPPT Buat Aplikasi Pelindung Dokterdari Corona

JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan aplikasi untuk melindungi dokter dari potensi terpapar virus korona (covid-19).

Aplikasi yang dinamai Mobile Covid Track ini memiliki fitur untuk melacak sekaligus menganalisis pergerakan orang terindikasi korona, serta mendata penyebaran dan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD).

Kepala BPPT Hammam Riza menerangkan aplikasi ini bisa membantu dokter mengidentifikasi data pasien. Dengan memasukkan nomor induk kependudukan (NIK), dokter akan tahu apakah pasien tersebut sudah pernah terdata sebelumnya, ketika hendak melakukan anamnesa dan mulai mendata pasien yang berkunjung.

"Bila data menunjukkan bahwa pasien berstatus PDP (pasien dalam pengawasan) atau bahkan konfirmasi positif, maka aplikasi akan mengirimkan notifikasi ke dokter, untuk mengambil tindakan preventif," kata Hammam dalam pernyataannya, Selasa (14/4).

Hammam menuturkan, aplikasi ini akan membantu dokter dalam melakukan perlindungan diri, serta memitigasi potensi atau risiko keterpaparan dokter terhadap covid-19.

"Pembuatan aplikasi ini bersinergi dengan Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE), yang berperan aktif dalam memfasilitasi user requirements dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)," terangnya.

Aplikasi ini dipastikan, lanjut Hammam, berisi data primer yang sangat valid, karena bersumber dari dokter itu sendiri. Apabila data tersebut terus terkumpul dan bergulir, maka riset lebih lanjut dengan melibatkan big data analysis maupun artificial intelligent (AI) dapat dilakukan.

"Kolaborasi lintas sektoral ini juga, akan memperkuat kemandirian teknologi dan daya saing nasional di bidang kesehatan," ujarnya.

Ketua Umum Pengurus Besar ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih menambahkan, bahwa mengembangkan riset tidak dapat bergerak sendiri. Artinya, teknologi di bidang kedokteran juga tidak hanya dilakukan oleh dokter saja, tetapi harus berkolaborasi dengan pihak lain.

"Kolaborari riset disambut baik BPPT guna pengembangan teknologi di bidang pelayanan kesehatan dan kedokteran. Kerja sama dengan BPPT dan IABI diharapkan bisa mendorong kemajuan teknologi di bidang pelayanan kesehatan dan kedokteran," katanya.

Daeng mengatakan, aplikasi ini memang sangat dibutuhkan. Aplikasi Covid Track ini dimaksudkan untuk memperkuat manajemen penanganan kasus karena sifatnya lebih kepada agregasi data pasien.

"Setidaknya ada tiga manfaat strategis aplikasi ini. Pertama, memungkinkan dilakukan tracing pada pasien yang sudah diperiksa maupun orang yang sudah melakukan kontak," terangnya.

Kemudian, lanjut Daeng, merencanakan kebutuhan dalam pelayanan secara tepat. Selain itu, dapat melakukan evaluasi dan koreksi terhadap tata laksana kepada pasien.

Daeng menuturkan, PB IDI akan menyampaikan ke seluruh anggota bahwa aplikasi ini sangat bermanfaat dalam manajemen penanganan kasus.

"Jika ini dilakukan dengan baik, saya optimis penanganan covid-19 di Indonesia akan membaik sehingga pemutusan rantai penularan lebih cepat," pungkasnya. (der/fin)

Penerima Kartu PrakerjaDiminta Maksimal

JAKARTA - Ke m e nte r i a n Ketenagakerjaan (Kemnaker) meminta, penerima manfaat Kartu Prakerja memaksimalkan pemanfaatan insentif pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pekerjaan atau usaha, selama pandemi corona (Covid-19).

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono mengatakan, program Kartu Prakerja disiapkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, baik melalui skilling, upskilling dan reskilling.

"Kami berharap para peserta Kartu Prakerja benar-benar bisa memilih program pelatihan yang diinginkan dan nantinya bisa membuka peluang untuk mereka bisa bekerja kembali, apakah bekerja di industri lagi atau berwirausaha," kata Bambang, Selasa (14/4)

Bambang menyebutkan, bahwa setiap penerima Kartu Prakerja akan

mendapatkan paket manfaat senilai Rp3,55 juta terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta yang digunakan untuk membiayai berbagai pelatihan di platform digital mitra.

Kemudian, insentif setelah penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan dan insentif setelah mengisi tiga survei evaluasi sebesar Rp50 ribu per survei.

"Kami mengharapkan, insentif ini diharapkan bisa menjadi suplemen dalam rangka untuk pengembangan usaha-usaha mereka," ujarnya.

Terlebih lagi, program Kartu Prakerja saat ini diprioritaskan bagi para pekerja yang terdampak COVID-19, yakni pekerja formal yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), pekerja formal yang dirumahkan, serta pekerja informal yang usahanya terganggu.

"Kami mendapatkan arahan dari Komite Cipta Kerja bahwa kami mesti

memprioritaskan para pekerja formal atau informal dan pelaku usaha kecil yang terdampak kehidupannya oleh pandemi COVID-19," kata Direktur Komunikasi, Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji W Ruky.

Panji menuturkan, peserta Kartu Prakerja tidak menerima kartu fisik tapi akun 16 digit kode unik yang bisa diakses di situs resmi prakerja.go.id dan bisa dimanfaatkan di delapan platform digital mitra resmi dari program Kartu Pra-Kerja.

"Para peserta Kartu Prakerja dapat mengakses dan membeli berbagai jenis pelatihan dari berbagai tingkat kesulitan atau tingkat keahlian untuk menggunakan saldo bantuan kerjanya," terangnya

Panji juaga menjelaska, bahwa insentif akan disalurkan kepada peserta Kartu Prakerja melalui rekening bank yang didaftarkan para peserta. (der/fin)

Belajar DaringBanyak Keluhan

JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima 213 pengaduan terkait pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari para siswa do seluruh Indonesia selama pandemi corona (Covid-19).

Pengaduan terbanyak, sekitar 60 persen berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Adapun wilayahnya meliputi 14 provinsi dengan 45 kabupaten/kota.

Pengaduan dari sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) maupun Kementerian Agama (Kemenag).

Komisi KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, bahwa pihaknya mendapatkan pengaduan dari para siswa di berbagai daerah terkait penugasan sekolah yang mereka harus kerjakan di rumah. Aduan tersebut terhitung sejak Senin (16/3) sampai Kamis (9/4).

"Pengaduan kebanyakan berasal dari para siswa terkait penugasan yang dinilai berat dan menguras energi dan kuota internet," kata Retno, Selasa (14/4).

Retno menuturkan, terdapat beberapa jenis aduan bidang pendidikan. Pertama adalah penugasan yang berat dan waktu pengerjaan yang pendek.

Seperti contoh, siswa SMA/SMK banyak yang ditugaskan menulis esai hampir di semua pelajaran. Ada pengaduan siswa SMP yang pada hari kedua PJJ sudah mengerjakan 250 soal dari gurunya.

"Hampir 70 persen pengadu menyampaikan betapa beratnya penugasan yang diberikan setiap harinya oleh para guru," ujarnya.

Jenis aduan kedua, lanjut Retno, adanya banyak tugas merangkum dan menyalin soal di buku. Diantaranya, ada tugas siswa SD menyalin 83 halaman buku cetak sebagai bentuk penugasan dari gurunya.

"Terkadang ada juga tugas yang meminta siswa menulis bacaan sholat yang semuanya sudah ada di buku cetak," imbuhnya.

Selanjutnya pengaduan yang berkaitan dengan jam belajar kaku. Menurut Retno, harusnya proses pembelajaran di sekolah tidak

disamakan dengan jam belajar di rumah, tidak kaku menerapkan jam pertama sampai jam terakhir.

Masalah terakhir yakni terkait kuota. Banyak pengadu khususnya dari keluarga kurang mampu kewalahan membeli kuota internet. Termasuk juga di yang memiliki masalah keterbatasan gawai sehingga harus bergantian dengan orang tuanya," ungkapnya.

Sementara itu, Ikatan Guru Indonesia (IGI) menilai, bahwa dengan adanya moment virus COVID-19 ini secara tidak langsung m e mbu ka mat a, baga i ma na sesungguhnya kualitas guru-guru di Indonesia. Artinya, sebagian besar guru masih gagap dengan p e m b e l a j a r a n d a r i n g y a n g diberlakukan di sejumlah daerah.

"Saya setengah tidak percaya saat seorang guru di Jakarta mengaku bingung harus bikin apa dan menganggap libur itu tidak efektif untuk pembelajaran. Bahkan, beberapa daerah mengarahkan guru dan siswa belajar daring dengan mengirimkan penugasan seperti memberikan PR kepada anak didik," kata Ketua IGI, Muhammad Ramli Rahim.

Ramli menjelaskan, bahwa pembelajaran daring bukan hanya guru mengerjakan tugas di rumah. Melainkan, benar-benar seperti di kelas namun menggunakan teknologi.

IGI mengklaim, bahwa sejak 10 tahun terakhir pihaknya terus melakukan upaya digitalisasi sekolah dan sangat intens dalam tiga tahun belakangan.

"Segala hal sudah diberikan kepada guru termasuk bagaimana mereka mengelola kelas dari jauh. Hal itu bermanfaat pada saat ini. Kami berharap guru terus mengasah kompetensinya, sehingga tidak gagap begitu pembelajaran daring diterapkan," tuturnya.

Ramli menambahkan, sejak diberlakukannya belajar di rumah di beberapa provinsi, sejumlah guru mulai kebingungan bagaimana mengajar siswanya yang ada di rumah.

"Bahkan lucunya lagi siswanya diliburkan, namun gurunya disuruh tetap masuk sekolah tapi tak tahu harus bikin apa di sekolah," pungkasnya. (der/fin)

Page 5: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

POLITIKAFajar Indonesia

5www.fin.co.idRABU, 15 APRIL 2020

Tunda Pembahasan RUU CiptakerJAKARTA - Fraksi Partai Demokrat

dan Fraksi PKS DPR RI meminta Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dan pemerintah menunda pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker). Kedua fraksi meminta legislatif dan eksekutif fokus pada penanganan pandemi virus Corona (COVID-19).

"Sebaiknya pembahasan RUU Ciptaker ditunda karena waktunya tidak tepat. Perhatian kita saat ini bagaimana fokus menangani pandemi COVID-19 di lapangan," tegas anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI Hinca Panjaitan dalam Raker Baleg bersama pemerintah secara fisik dan virtual di Jakarta, Selasa (14/4).

Dia menilai belum tepat untuk membicarakan RUU Ciptaker dalam suasana pandemi COVID-19. Alasannya, saat ini yang dibutuhkan adalah keseriusan dan perhatian semua pihak untuk menghadapi COVID-19. Bukan membahas RUU Ciptaker.

Selain itu, kalau materi pembahasan RUU Cipteker, khususnya draf RUU, belum didapat maka sebaiknya jadwal-jadwal yang telah disepakati ditunda agar memiliki waktu lebih banyak untuk mempelajari. "Mau tidak mau, hari-hari ini dibutuhkan perhatian serius terkait dengan penanganan COVID-19 di tengah masyarakat. Kita belum tahu kapan wabah ini akan berakhir," tukasnya.

Hal senada juga disampaikan anggota Baleg DPR RI Fraksi PKS Adang Daradjatun. Dia emberikan catatan penting terkait dengan RUU Ciptaker. Sebab, saat ini Indonesia menghadapi persoalan yang tidak biasa. Sehingga lebih baik fokus tanggulangi pandemi COVID-19.

"Terkait dengan kontroversi yang terjadi di tengah masyarakat, idealnya RUU tersebut dibahas setelah mendapatkan masukan masyarakat. Kemudian baru disusun daftar inventarisasi masalah (DIM) fraksi-fraksi. Setelah keluarnya

kebijakan tentang keuangan dan krisis keuangan, urgensi Omnibus Law tidak menjadi prioritas," ujar Adang. Mantan Wakapolri ini meminta pembahasan ditunda hingga Presiden mengumumkan pandemi COVID-19 berakhir.

Raker tersebut dipimpin Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas didampingi Wakil Ketua Baleg Willy Aditya. Sembilan anggota Baleg secara fisik dan 34 orang secara virtual.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka mengusulkan kluster ketenagakerjaan yang ada dalam RUU Ciptaker dipisahkan dari RUU tersebut. Sehingga hanya fokus membahas pada investasi dan perizinan. "Ada baiknya kluster ketenagakerjaan ini dipisahkan dari RUU Ciptaker. Sehingga untuk mempermudah investasi dan perizinan saja," kata Rieke.

Dia menilai kluster ketenagakerjaan harus dibicarakan secara komprehensif.

Karena ketenagakerjaan adalah hilir dari sistem perekonomian, perindustrian, dan perdagangan. Menurutnya, sektor hulu diatur lalu hilir. Yakni ketenagakerjaan dibahas secara komprehensif. Terutama dampak pandemi COVID-19 sangat dirasakan para pekerja. "Banyak pabrik tutup. Kami mendukung pemerintah melakukan perbaikan regulasi. Namun, tidak ada salahnya melakukan instropeksi terhadap draf RUU Ciptaker ini," imbuhnya.

Selain itu, lanjutnya, draf RUU Ciptaker dibuat sebelum pandemi COVID-19. Sehingga dalam proses menyerap aspiarsi publik, lebih baik pemerintah menarik atau memperbaiki draf yang sudah ada. Dia mencontohkan pada bagian penjelasan terkait dengan fasilitas pendukung bagi pekerja yang sudah ada dalam Pasal 3 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Ekslusif (KEK) dihapus dalam RUU Ciptaker.

Rieke juga menyoroti hilangnya Pasal

39 UU No. 18/2012 tentang Pangan yang ada dalam RUU Ciptaker. Padahal jika untuk mengantisipasi dampak COVID-19, seharusnya isi pasal tersebut tidak dihilangkan.

Pada Pasal 39 UU Pangan disebutkan bahwa Pemerintah menetapkan kebijakan dan peraturan impor pangan yang tidak berdampak negatif terhadap keberlanjutan usaha tani, peningkatan produksi, kesejahteraan petani, nelayan, pembudi daya ikan, dan pelaku usaha pangan mikro dan kecil. "Kemudian Pasal 39 UU Pangan seharusnya tidak dihilangkan. Justru dalam draf RUU Ciptaker dihilangkan. Dalam RUU Ciptaker hanya memuat pemerintah pusat menetapkan peraturan impor pangan dalam rangka keberlanjutan usaha tani," urainya. Dia menyarankan lebih baik dalam penyusunan RUU Ciptaker tidak perlu terburu-buru. Fraksi-fraksi dapat membuat daftar inventarisasi masalah (DIM) setelah mendengarkan masukan publik.(rh/fin)

Jangan Potong Dana PendidikanJAKARTA - S ejumlah pihak

menyayangkan langkah yang diambil pemerintah. Salah satunya pemotongan anggaran pendidikan melalui Peraturan Presiden (Perpres) nomor 54 Tahun 2020 yang baru diterbitkan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih protes keras atas pemotongan anggaran pendidikan. Di saat sulit pandemi wabah COVID-19, nafkah guru malah dipotong. Ia menilai, perubahan postur dan rincian APBN 2020 melalui Perpres 54 Tahun 2020 merugikan sejumlah pihak yang justru sebetulnya membutuhkan dukungan lebih dari pemerintah di tengah pandemi saat ini. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyoroti pemotongan khususnya di sektor pendidikan. “Tunjangan guru malah dipotong hingga triliunan rupiah,” kata Fikri di Jakarta, Selasa (14/4).

Selain itu, diskon anggaran juga diberikan untuk Bantuan operasional sekolah (BOS), Bantuan Operasional PAUD, bantuan operasional pendidikan kesetaraan, serta bantuan operasional museum dan taman budaya.

Dalam lampiran Perpres No 54 Tahun 2020, tunjangan guru dipotong setidaknya pada tiga komponen. Yakni, tunjangan profesi guru PNS Daerah, semula Rp. 53,8 triliun menjadi Rp 50,8 triliun. Selain itu, tambahan penghasilan guru PNS Daerah juga dipotong. Yang semula Rp698,3 miliar menjadi Rp454,2 miliar. Kemudian tunjangan khusus guru PNS Daerah di daerah khusus, semula Rp 2,06 triliun menjadi Rp. 1,98 triliun. “Totalnya mencapai Rp 3,3 triliun,” cetus Fikri.

Pemotongan anggaran juga diterapkan

untuk banyak komponen bantuan operasional pendidikan. Sebut saja, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang semula Rp54,3 triliun menjadi Rp53,4 triliun. Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD juga mengalami pemotongan dari Rp4,475 triliun menjadi Rp4,014 triliun.

Adapun Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Pendidikan Kesetaraan dari Rp1,477 triliun menjadi Rp1,195triliun. Sementara itu, pemotongan pada Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Museum dan Taman Budaya adalah sebesar Rp 5,668 miliar dari semula Rp 141,7 miliar menjadi Rp 136,032 miliar. “Guru salah satu dari banyak pihak yang harus diperhatikan. Terlebih di tengah musibah yang tengah berlangsung,” ucapnya.

Fikri menambahkan, pemotongan anggaran harus lebih tepat sasaran. “Kalau memang harus dipotong, ya anggaran belanja modal yang berupa pembangunan fisik dan anggaran kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan orang,” urainya.

Menurut Fikri, dalam kondisi seperti ini, anggaran infrastruktur fisik, anggaran belanja perjalanan dinas, anggaran bimtek, rapat-rapat ASN, merupakan prioritas untuk dipotong. Bukannya anggaran bantuan sosial bagi masyarakat. “Anggaran untuk bantuan seharusnya diperbesar. Seperti anggaran untuk Program Indonesia Pintar (PIP) dan biaya pendidikan seperti KIP Kuliah,” lanjutnya.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari meminta kepada Pemerintah khususnya Kementerian Luar

Negeri untuk mengambil langkah strategis. Kemenlu harus segera dan cepat dalam rangka melindungi semua WNI yang ada di Luar negeri yang terkena dampak COVID-19 dari kemungkinan tidak mendapatkan akses penghidupan hingga evakuasi besar seperti yang dilakukan terhadap WNI di Wuhan, Tiongkok.

“Setiap WNI dilindungi hak-haknya sebagaimana telah dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945. Tidak terkecuali di dalam atau luar negeri. BVerdasarkan undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, Pemerintah Indonesia melindungi kepentingan warga negara sesuai dengan ketentuan hukum dan kebiasaan internasional. Apalagi dalam pandemil ini. Jadi pemerintah wajib dan harus melindungi semuanya," tegas Kharis di Jakarta, Selasa (14/4).

Ia menambahkan terkait hal perlindungan WNI, Pemerintah Indonesia harus siap dengan skenario terburuk. Sseperti kondisi di negara tetangga Malaysia yang dimana terdapat 3,5 juta WNI didalam penguncian wilayah atau movement control order (MCO) hingga 28 April 2020 dan bisa jadi diperpanjang.

"Tidak cukup jika kita hanya membagikan sembako kepada warga Indonesia yang paling terdampak oleh pemberlakuan MCO. Semua WNI harus mendapat perlakukan yang sama. Karena pemerintah bertanggungjawab atas keselamatan dan hidup mereka. Opsi evakuasi dan penyediaan tempat karantina sementara WNI yang pulang dan semua hal terburuk harus Pemerintah Indonesia siapkan," terang Kharis. (khf/fin/rh)

Soal Utang, Pemerintah Terburu-buru

JAKARTA - Pemerintah tidak harus terburu-buru menerbitkan surat utang global atau global bond dengan tenor yang sangat panjang. Sejumlah pihak prihatin jika generasi muda penerus Indonesia harus menanggung utang negara bertenor 10, 30, sampai 50 tahun.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia berhasil menerbitkan surat utang dengan denominasi USD saat adanya pandemi COVID -19 yang nilainya mencapai USD 4,3 miliar atau Rp 68,6 triliun (kurs Rp16 ribu).

Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menilai ini adalah penerbitan terbesar US bond dalam sejarah RI. Indonesia juga jadi negara pertama yang menerbitkan sovereign bond sejak pandemi COVID -19 terjadi. “Ini menunjukkan kepercayaan investor dari pengelolaan keuangan negara. Kita memanfaatkan 50 tahun dari preferensi tenor bond jangka panjang cukup kuat," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dalam keterangan persnya, Selasa (14/4).

Anis mengatakan, dari data yang ada, cadangan devisa Indonesia saat ini masih cukup besar untuk membiayai inter vensi Bank Indonesia (BI) dalam menstabilisasi

nilai tukar rupiah. “Cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2020 tercatat sebesar USD 121 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor. Artinya posisi cadangan devisa ini masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” bebernya.

A n i s m e nya ra n k a n u nt u k menggunakan dana yang ada daripada menerbitkan global bond. Menurut Doktor lulusan Universitas Airlangga ini, Pemerintah per akhir Februari 2020 masih memiliki uang kas lebih dari Rp270 triliun.

Nilai tersebut terdiri dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) per akhir 2018 sebesar Rp 175,24 triliun, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 2019 sebesar Rp46,5 triliun, dan SiLPA 2020 (akhir Februari, Red) sebesar Rp50,13 triliun. “Atau, Pemerintah bisa memangkas anggaran proyek-proyek mercusuar yang bisa ditunda,” tutur Anis.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mendapat apresiasi karena mampu menstabilkan rupiah di tengah wabah COVID-19. Pada penutupan Senin (13/4), rupiah berada di level Rp15.630 per USD. Di samping itu, perbankan nasional juga tak terpancing melakukan sesuatu yang melemahkan rupiah. (khf/fin/rh)

Page 6: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

INTERNASIONALFajar Indonesia

6www.fin.co.idRABU, 15 APRIL 2020

Episentrum CoronaDiperkirakan Begeser ke Asia

JAKARTA - Episentrum atau pusat penyebaran virus corona (Covid-19) kemungkinan besar akan berpindah dan semakin banyak. Bahkan, dapat diperkirakan negara-negara Asia dikhawatirkan menjadi pusat penyebaran baru virus corona termasuk di Indonesia, selama vaksin virus corona belum ditemukan.

A h l i ke s e hat a n pu b l i k ju ga memperingatkan, jika masyarakat terlalu cepat kembali ke kehidupan normal, dunia justru akan lebih cepat mengalami gelombang kedua virus Corona.

Direktur Jenderal Institut Vaksin Internasional di Korea, Jerome Kim mengatakan di tengah pelonggaran pembatasan aturan menjaga jarak, yang telah dilakukan beberapa negara dalam menangani virus Corona, penularannya masih jauh dari garis akhir dan tidak dapat diprediksi.

"Wabah virus Corona belum bisa dikatakan berakhir sebelum betul-betul selesai. Ibarat angin yang selalu bergerak dan tanpa kita ketahui tiba-tiba menimbulkan api di belakang rumah kita," katanya kepada ABC ketika dihubungi di Seoul.

"Karena penyebaran bisa dengan mudah terjadi. Misalnya melalui satu atau dua orang yang pergi jalan-jalan, kemudian terpapar virus Corona dan mereka membawa virus itu pulang ke rumahnya masing-masing," sambungnya.

Sebagai ahli yang mengamati situasi wabah virus Corona di Asia dan Afrika, Profesor Rob Moodie dari Sekolah Kesehatan Populasi di University of Melbourne mengatakan warga harus berhati-hati ketika melakukan 'physical-distancing' atau menjaga jarak antar individu.

"Kita akan segera menuju situasi... di mana kita harus menimbang apakah orang yang sudah sembuh sebetulnya lebih berbahaya daripada penyakit itu sendiri. Inilah dilema yang sedang kita hadapi sekarang," kata Profesor Rob.

Ahli kesehatan publik juga khawatir, akan terjadi penularan yang tidak terkendali di tempat-tempat lain di Asia, sama halnya dengan di Afrika, yang artinya episentrum virus Corona akan terus berpindah.

"Kemungkinan terjadinya besar," kata James Best, warga Australia yang juga profesor di Sekolah Obat Lee Kong Chian

Singapura kepada ABC."Negara di Asia seperti India dan

negara-negara Afrika bisa terjadi outbreak tidak terkendali seperti yang sudah terjadi di China, Italia, Spanyol dan Amerika Serikat," imbuhnya.

Dokter Jerome Kim mengatakan, selama vaksin atau tindakan preventif yang tepat belum ditemukan, kehidupan tidak akan kembali ke normal.

"Sebaiknya [untuk sekarang] kita jangan berpikir bahwa kita bisa lolos dari kemungkinan pengulangan wabah COVID-19," ujarnya

Beberapa ahli mengatakan negara berpopulasi padat, termasuk India, Indonesia dan Filipina berada dalam posisi "rugi" karena sulit menerapkan aturan soal menjaga jarak antar warga dalam skala besar.

Senin lalu (6/4), Tim SimcovID yang terdiri dari sejumlah universitas dalam dan luar negeri telah meluncurkan pemodelan terbaru yang mensimulasikan COVID-19 di Indonesia.

Hasil penelitian tersebut, menunjukkan mitigasi dengan membatasi aktivitas warga dengan menutup sejumlah fasilitas publik hanya memperbolehkan

mobilitas warga sekitar 50 persen penduduk.

Sementara jika langkah yang lebih ketat dengan cara supresi, seperti pemberlakuan denda, maka pergerakan warga hanya menjadi 10 persen.

Dengan strategi supresi, perkiraan angka kematian di Indonesia bisa ditekan sampai 120.000 jiwa, namun jika langkah ini tidak diambil maka angka kematian bisa mencapai 1,2 juta jiwa.

Sementara sebagai pengamat virus Corona di Asia dan Afrika, Profesor Rob melihat peningkatan kasus yang baru-baru terjadi menunjukkan seluruh negara di seluruh dunia harus mengambil tindakan agresif untuk menghindari penyebaran dan memadamkan "titik api".

Ia menambahkan kesuksesan setiap negara dalam melawan virus Corona bergantung sepenuhnya pada kekayaan negara, pemerintah dan sistem kesehatan.

"Saya rasa kita akan menghadapi era COVID jauh lebih lama dari apa yang kita kira. Kita akan mengalami gelombang kedua, ketiga atau keempat - ini yang terjadi dengan Flu Spanyol," tuturnya.

Setelah jumlah infeksi meningkat secara perlahan dalam tiga bulan terakhir, Jepang

telah mendeklarasikan status darurat dan bersiap menghadapi peningkatan tajam jumlah kasus COVID-19.

Pemerintah Singapura pekan lalu telah memperbanyak tindakan penanganan virus Corona, termasuk menutup tempat kerja, sekolah dan melarang aktivitas yang dianggap tidak penting karena meningkatnya infeksi yang ditularkan dalam negara.

Profesor Teo Yik Ying dari Sekolah Kesehatan Publik Saw Swee Hock di National University of Singapore mendeskripsikan, bahwa gelombang kedua kasus wabah virus Corona sebagai proses kenaikan kasus cepat yang sangat mengkhawatirkan.

"Gelombang kedua virus Corona sebenarnya berasal dari orang-orang Singapura dan penduduk tetap yang baru kembali dari negara di mana terjadi penularan antar komunitas terjadi," kata Profesor Teo.

Ia mengatakan, bahwa sistem kesehatan di Singapura dan Jepang harus siap menghadapi gelombang kedua. Singapura menurutnya sudah mengantisipasi kenaikan jumlah infeksi. (der/abc/fin)

ASEAN Sepakat Tangani Corona BersamaJAKARTA - Konfrensi Tingkat Tinggi

(KTT) khusus Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) secara garis besar mendeklarasikan tujuh hal utama terkait penanganan pandemi Covid-19 di Asia Tenggara.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, tujuh hal utama tersebut pertama, pentingnya memperkuat kerja sama melawan Covid-19, saling bertukar informasi, best practice, pengembangan riset, pengembangan epidomologi, kemudian clinical treatment dan lain-lain.

Ke dua, p enting nya memb er i perlindungan bagi warga negara dan negara-negara ASEAN, terutama pada masa pandemi. Ketiga, yakni berupaya untuk memperkuat komunikasi publik dan pentingnya upaya memerangi stigmatisasi dan juga diskriminasi.

"Poin keempat, menurut Menlu, adalah komitmen untuk mengambil langkah bersama dan kebijakan yang terkoordinasi untuk memitigasi dampak ekonomi dan sosial," kata Retno saat memberikan penjelasan melalui video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, seusai mendampingi Presiden Jokowi mengikuti KTT Khusus ASEAN, Selasa (14/4)

Retno menuturkan, para pemimpin ASEAN juga meminta agar para menteri ekonomi ASEAN dapat mengimplementasikan pertemuan para menteri ekonomi ASEAN pada 10 Maret lalu.

"Para pemimpin ASEAN meminta para menteri ekonomi ASEAN menindaklanjuti persiapan masa pemulihan saat pandemi berakhir, termasuk meminta perhatian khusus pada usaha kecil dan menengah serta kelompok rentan lain," ujarnya.

Kelima, lanjut Retno, kesepakatan untuk menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan sektor.

Retno mengatakan, para pemimpin ASEAN mengapresiasi kerja ASEAN Coordinating Consul (ACC) yang diketuai Menlu Vietnam dan beranggotakan para menlu ASEAN serta Kelompok Kerja Kesehatan Publik Darurat ACC.

"Deklarasi juga menugaskan para menteri ekonomi ASEAN untuk memastikan berjalannya keterhubungan rantai pasokan di kawasan supaya perdagangan dapat terus berjalan," terangnya.

Dilansir AFP, Vietnam hari ini memimpin pertemuan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau

ASEAN tentang Covid-19. Negara beribu kota di Hanoi itu bahkan menggembar-gemborkan keberhasilannya sejauh ini dalam menahan laju persebaran virus corona lewat kebijakan karantina yang luas dan jaga jarak fisik antarwarga (physical distancing).

Vietnam sejauh ini mencatatatkan 265 kasus positif infeksi Covid-19 tanpa ada yang meninggal dunia. Sementara, Thailand juga mampu mempertahankan jumlah kasus infeksi yang relatif rendah di kisaran angka 2.500 kasus dengan 40 di antarnya meninggal dunia.

Namun, ada situasi bercampur kekhawatiran negara-negara kawasan akan terbatasnya pengujian sampel di Indonesia. Sampai hari ini, jumlah kasus infeksi corona di nusantara terbilang rendah. Di samping itu, pasien meninggal akibat Covid-19 di Indonesia sejauh ini berada di bawah 400 jiwa—di tengah total populasi 260 juta jiwa.

Demikian pula, muncul keraguan akan sistem kesehatan yang masih minim mulai dari Myanmar sampai Laos, sehingga secara luas diyakini jumlah kasus yang tercatat di negara-negara itu belum menggambarkan kondisi yang sebenarnya. (der/fin)

WHO: Covid-19 Lebih MematikanKetimbang Flu Babi

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, bahwa virus corona (Covid-19) 10 kali lebih mematikan daripada flu babi, yang pernah memicu status pandemi global pada 2009. Namun, penularan virus corona bisa ditekan sepenuhnya jika vaksin sudah ditemukan.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, organisasinya masih mendalami virus corona baru yang telah merenggut hampir 115.000 nyawa dan menginfeksi lebih dari 1,8 juta orang di seluruh dunia ini.

"Kami memahami bahwa Covid-19 menyebar dengan cepat, kami tahu itu mematikan, 10 kali lebih mematikan daripada pandemi flu 2009," kata Tedros, seperti dikutip dari AFP, Selasa (14/4).

Tedros menekankan, jika setiap negara berkomitmen mencari sumber penularan awal dan mengisolasi, kasus infeksi tak akan naik lebih besar.

"Selain itu, pentingnya tes virus corona kepada orang yang menjain

kontak dengan pihak yang kemudian dinyatakan positif," ujarnya.

WHO juga mengungkapkan, bahwa wabah flu babi atau disebut H1N1 kala itu menewaskan 18.500 orang. Virus itu pertama kali ditemukan di Meksiko dan Amerika Serikat pada Maret 2009.

Namun, petugas medis dari Lancet memperkirakan jumlah korban flu babi bisa jauh lebih besar, yakni antara 151.700 dan 575.400 orang. Penilaian Lancet itu termasuk perkiraan kematian di Afrika dan Asia Tenggara yang tidak diperhitungkan oleh WHO.

"Status pandemi global flu babi dideklarasikan mulai Juni 2009 dan berakhir pada Agustus 2010," ucapnya.

Upaya untuk menemukan vaksin flu babi yang dilakukan WHO dan negara-negara Eropa dikritik, karena dianggap terlalu berlebihan. Pasalnya ada wabah tahunan influenza yang lebih parah, merenggut 250.000 sampai 500.000 nyawa setiap tahun.

"Perhatian seharusnya diberikan kepada influenza," ujarnya. (der/fin)

Page 7: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

SambunganFajar Indonesia

7www.fin.co.idRABU, 15 APRIL 2020

Ketegasan Tito Diuji

Buat Konsensus, Jangan PHK Sepihak!

Angka Kematian MelonjakDari Halaman 1

Dari Halaman 1

Dari Halaman 1

”Beberapa daerah dari data yang saya terima APBD-nya masih business as usual. Ini diketahui setelah 140 daerah ternyata belum menganggarkan penanganan, 34 daerah belum menyampaikan data anggaran untuk penanganan Covid-19. Jadi saya minta Menteri Dalam Negeri, saya minta Bu Menteri Keuangan agar mereka ditegur,” tegas Presiden saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) mengenai refocusing dan realokasi anggaran, dan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2021, Selasa (14/4).

Ditambahkan Presiden, dari data yang diterima ada 103 daerah yang belum menganggarkan jaring pengaman sosial, 103 daerah yang belum menganggarkan jaring pengaman sosial. ”Artinya ada di antara kita yang masih belum memiliki respons dan belum ada feeling dalam situasi yang tidak normal ini,” tutur Presiden.

Kepala Negara juga meminta Mendagri dan Menteri Keuangan membuat pedoman bagi daerah-daerah untuk melakukan realokasi dan refocusing anggaran serta kegiatan-kegiatan yang ada. ”Sehingga Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah memiliki satu visi, memiliki prioritas yang sama untuk bersama-sama mengatasi penyebaran Covid-19,” imbuh Presiden.

Terkait refocusing dan realokasi anggaran APBN 2020, Presiden menekankan sekali lagi agar seluruh Kementerian, seluruh Lembaga, dan seluruh Pemerintah Daerah menyisir ulang kembali APBN dan APBD-nya. ”Pangkas belanja-belanja yang tidak prioritas, sekali lagi pangkas belanja-belanja yang tidak prioritas. Potong rencana belanja yang tidak mendesak, perjalanan dinas, rapat-rapat, belanja-belanja lain yang tidak dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat,” ujarnya.

Ia menegaskan untuk fokus semuanya, fokuskan semuanya, fokuskan semua kekuatan pada upaya penanganan Covid-19, baik itu di bidang kesehatan maupun penanganan dampak sosial ekonominya. ”Sudah berkali-kali saya sampaikan jangan sampai lari dari tiga prioritas yang saya sampaikan. Kesehatan yaitu Covid-19, yang kedua jaring pengaman sosial, yang ketiga stimulus ekonomi bagi pelaku UMKM dan pelaku usaha,” tegas Presiden.

Ya, data Per 12 April 2020 menunjukkan jumlah realokasi APBD untuk penanganan Covid-19 hanya Rp55 triliun. Jumlah tersebut berasal dari seluruh daerah yang telah melaporkan realokasi dan refocusing anggaran.

Dengan diperpanjangnya batas waktu penyampaian hasil penyesuaian APBD menjadi paling lama dua minggu setelah ditetapkannya Keputusan Bersama Mendagri dan Menkeu, lagi-lagi Kemendagri mendorong anggaran diperbesar seiring dengan masih adanya daerah yang belum melaporkan penyesuaian APBD tersebut.

”Total sudah sekitar Rp 55 Triliun yang dianggarkan oleh provinsi, kabupaten dan kota untuk kesehatan, penanganan

dampak ekonomi, dan social safety net. Ini kita harapkan angkanya terus bertambah, karena untuk menangani dampak Covid-19 di masyarakat diperlukan keseriusan Pemda dan alokasi anggaran yang cukup, semakin tinggi semakin baik,” terang Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Bahtiar dalam keterangan resmi yang diterima Fajar Indonesia Network (FIN).

Perpanjangan penyesuaian APDB tertuang dalam poin kedelapan Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D., dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Nomor 119/2813/SJ, Nomor 177/KMK.07/2020 tentang Percepatan Penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2020 dalam Rangka Penanganan Daya Beli Masyarakat dan Perekonomian Nasional, ditandantangani keduanya pada 9 April 2020.

Diperpanjangnya penyesuaian APBD tersebut diharapkan memberikan keleluasaan daerah untuk merumuskan dan melakukan penyesuaian APBD untuk penanganan Covid-19. ”Masih banyak program kegiatan dalam APBD yang bisa direalokasi. Fokus kita saat ini adalah perang lawan Covid-19, maka APBD harus diarahkan untuk hal tersebut. Kapasitas kesehatan, jaring pengaman sosial melalui Bansos/Hibah, perlindungan kepada industri dan UKM agar tetap bisa bertahan hidup, memperkuat ketahanan pangan dan kebutuhan pokok di seluruh daerah,” papar Bahtiar.

Adapun refocusing dan atau perubahan alokasi anggaran yang dimaksud diarahkan kepada 3 (tiga) hal. Pertama, penanganan kesehatan dan hal-hal lain terkait kesehatan. ”Kedua, penanganan dampak ekonomi terutama menjaga agar dunia usaha di daerah masing-masing tetap hidup dan ketiga, penyediaan jaring pengaman sosial atau social safety net,” jelas Bahtiar.

Sementara itu Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam butir ketiga Keppres tertera bahwa Gubernur, bupati, dan wali kota sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah sudah jelas. Khususnya dalam menetapkan kebijakan di daerah masing-masing harus memperhatikan kebijakan Pemerintah Pusat. ”Bantuan luar negeri seluruh dunia saling bantu ada yang memberikan secara in kind dan Indonesia juga membantu karena Indonesia salah satu negara penghasil APD (Alat Pelindung Diri) terbesar di dunia. Artinya komitmen dan kesungguhan daerah sangat penting untuk diimplementasikan,” ungkap Sri Mulyani.

Ini pun sejalan dengan status bencana nasional. Seperti yang tertuang dalam pada Pasal 62 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Pada saat tanggap darurat, BNPB menggunakan dana siap pakai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf f dan ayat (2) dana siap pakai sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) disediakan oleh Pemerintah dalam anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

"Kenapa keuangan negara? Karena seluruh tekanan baik di kesehatan, sosial, dunia usaha, semua nanti akan bermuara ke keuangan negara. Bagaimana kita melakukan langkah-langkah untuk Covid di bidang kesehatan, baik pusat dan daerah, baik membantu masyarakat dengan bansos, baik membantu dunia usaha yg mengalami tekanan luar biasa, itu semua muara ke APBN atau keuangan negara,” ungkap Sri Mulyani.

Pengamat Hukum dan Tata Negara Yusdiyanto Alam berpendapat, pada kondisi saat inilah ketegasan Mendagri dibutuhkan. Mendagri memiliki tongkat komando yang bisa difungsikan dalam mengarahkan kebijakan. Terutama komitmen daerah dalam penganggaran penanganan Covid-19. ”Kan sudah jelas. Maka dibutuhkan ketegasan. Itu saja. Jika memang terkendala dan tetap bandel, Kemenkue bisa mengambil alih kondisi yang tak wajar ini. Secara regulasi dibenarkan lho. Mau tunggu apalagi, realisasikan!” tegasnya.

Ketegasan Tito, dibutuhkan, setelah muncul Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa pada 20 Maret 2020 dan Peraturan Presiden RI No 54 tahun 2020 mengenai Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA 2020 sehingga ada pengaturan ulang anggaran kementerian dan pemerintah daerah.

” O l e h k a r e n a i t u P e r p p u memberikan landasan hukum untuk kita bisa melakukan penyesuaian untuk menghadapi situasi luar biasa ini, termasuk penyesuain batasan defisit, penggunaan sumber dana alternatif, penyesuaian mandatory spending. Termasuk penerbitan surat berharga negara dan pinjaman untuk defisit, insentif perpajakan bagi dunia usaha, serta juga mendesain program pemulihan ekonomi dalam situasi menghadapi Covid-19 dan pasca Covid-19,” papar Yusdianto.

Kebijakan ini, lanjut dia, juga berdasarkan keputusan bersama Mendagri dan Menkeu No. 119/2813/SJ Nomor 117/KMK.07/2020 tentang percepatan penyesuaina anggaran pendapat dan belanja daerah TA 2020 dalam rangka penanganan Covid 19, serta pegamanan daya beli masyarakat dan perekonomian nasional. ”Jadi jika dalam batas waktu dua minggu daerah tidak segera melakukan rasionalisasi anggaran APBD TA 2020, sebesar 50%, maka penundaan atau DBH harus dilaksanakan,” terangnya.

Ditambahkankan Yusdiyanto aturan tersebut menunjakn poin-poin yang ada begitu terang. ”Yakni mendorong Mendagri melaksanakan monitoring dan evaluasi kepada semua tingkatan pemerintahan kepada daerah baik Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk segera melaksanakan rasionalisasi anggaran,” pungkasnya (fin/ful)

”Jangan sampai PHK sepihak. Toh selama ini mereka mendapatkan keuntungan. Keadaan khusus ini tidak boleh dimanfaatkan oleh yang mampu untuk menghindari kewajiban. Khususnya bagi perusahaan. Memang peran pemerintah sangata dibutukan dalam kondisi ini, namun dengan memberikan stimulus apakah bisa ter-cover seluruhnya, jawabannya tidak. Silahkan dicek,” terang Pengamat Hukum dan Tata Negara Yusdiyanto kepada Fajar Indonesia Network (FIN) Senin (14/4).

Bagi perusahaan, jangan hanya memutuskan sepihak dengan alasan Corona. ”Kalau memang nanti diputuskan tidak mampu, maka kewajibannya hilang. Jelas ya ada mekanismenya, termasuk regulasi soal pailit. Oleh karena itu, di masa seperti sekarang ini perlu adanya konsensus antara pengusaha, buruh dan pemerintah. Situasi perekonomian yang khusus harus dicarikan solusi juga yang khusus,” terangnya.

Terpisah, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan, Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker Bambang Satrio Lelono mengatakan penerima manfaat Kartu Prakerja untuk memaksimalkan pemanfaatan insentif pelatihan sebagai upaya meningkatkan kapasitas diri dan keterampilan guna menunjang pekerjaan atau usaha terus didata.

”Kami berharap para peserta Kartu Prakerja benar-benar bisa memilih program pelatihan yang diinginkan dan nantinya bisa membuka peluang untuk mereka bisa bekerja kembali, apakah bekerja di industri lagi atau berwirausaha,” terang Satrio.

Setiap penerima Kartu Prakerja akan mendapatkan paket manfaat senilai Rp3,55 juta terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta yang digunakan

untuk membiayai berbagai pelatihan di platform digital mitra. Kemudian insentif setelah penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan dan insentif setelah mengisi tiga survei evaluasi sebesar Rp50 ribu per survei.

”Tentu saja, kami mengharapkan mereka benar-benar mengambil sesuai dengan kebutuhan dan pilihan kerja yang akan datang, kemudian insentif ini diharapkan bisa menjadi suplemen dalam rangka untuk pengembangan usaha-usaha mereka,” terang Satrio.

Hingga Selasa (14/4) Kemnaker telah menghimpun data sekitar 2,8 juta pekerja yang terdampak pandemik Covid-19 , dan mereka dapat mendaftar untuk mendapatkan Kartu Pra-Kerja. ”Total data dari BPJS Ketenagakerjaan semuanya ada 2 juta 800 ribu sekian ya. Ini tentunya sangat berat kondisi ketenagakerjaan kita. Seluruh data yang kami himpun ini kami kirimkan kepada PMO (Project Management Office) untuk menjadi calon peserta Kartu Pra-Kerja,” kata Satrio.

Nah untuk, pendaftaran untuk Kartu Pra-Kerja telah dibuka sejak Sabtu (11/4) malam melalui situs resmi prakerja.go.id. Satrio menuturkan dengan adanya pandemik Covid-19, banyak sekali pekerja Indonesia yang terdampak yakni pekerja formal yang mengalami PHK, pekerja formal yang dirumahkan, serta pekerja informal yang usahanya terganggu.

Dari data yang terhimpun dari asosiasi dunia usaha dan industri, Dinas Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, maka sudah ada sebanyak 212.394 pekerja formal yang terkena PHK, dan 1.205.191 pekerja formal yang dirumahkan baik yang sama sekali tidak menerima gaji atau yang mendapat sebagian gaji, sehingga total menjadi total pekerja yang dirumahkan

dan terkena PHK lebih dari 1,4 juta orang. Kementerian Ketenagakerjaan juga mencatat 282.000 lebih pekerja di sektor informal yang terdampak Covid-19.

Sementara, berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan, sekitar 454.000 orang pekerja formal yang dirumahkan dan sekitar 537.000 pekerja formal yang mengalami PHK. Data jumlah tenaga kerja yang terdampak Covid-19 itu dikirimkan kepada Project Management Office Kartu Pra-Kerja.

Kemudian, data itu akan diverifikasi dengan data yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Sosial, dan kementerian-kementerian lain agar tidak terjadi tumpang tindih penerimaan bantuan dari program lain yang dilakukan pemerintah.

”Harapannya, seseorang yang sudah dapat Kartu Pra-Kerja itu kan tidak mendapat program bantuan sosial yang lainnya agar bantuan sosial dari pemerintahan secara umum bisa merata di seluruh pekerja yang bekerja atau masyarakat Indonesia terdampak Covid-19,” tuturnya.

Direktur Komunikasi, Kemitraan dan Pengembangan Ekosistem Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji W Ruky menambahkan, program Kartu Prakerja saat ini diprioritaskan bagi para pekerja yang terdampak Covid-19, yakni pekerja formal yang mengalami PHK, pekerja formal yang dirumahkan, serta pekerja informal yang usahanya terganggu. ”Kami mendapatkan arahan dari Komite Cipta Kerja bahwa kami mesti memprioritaskan para pekerja formal atau informal dan pelaku usaha kecil yang terdampak kehidupannya oleh pandemi Covid-19,” tuturnya. (fin/ful)

Kondisi itu, lanjut dia, dapat memberi dampak khususnya kepada masyarakat rentan seperti golongan lanjut usia yang rentan tertular apalagi disertai penyakit bawaan tersebut. Untuk itu, Gugus Tugas menekankan pentingnya selalu menjaga pembatasan aktivitas sosial, menggunakan masker jika terpaksa kelua rumah, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Selain, itu menjaga jarak satu hingga dua meter ketika berkomunikasi dan tidak menyentuh area wajah khusus mata, mulut dan hidung ketika belum mencuci tangan.

Yuri juga membeberkan wabah Covid-19 di Indonesia yang semakin mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, kini pasien positif Covid-19 menembus angka 4.839 kasus. Dari pemutakhiran data dalam 24 jam terjadi peningkatan kasus sebanyak 282 pasien. Penambahan kasus sedikit menurun dari hari sebelumnya yakni 316 kasus.

Hingga Selasa (14/4) pasien yang meninggal akibat Covid-19 bertambah 60 kasus. Sehingga total 459 orang yang meninggal dunia, sedangkan yang sembuh menjadi 426 orang. ”Kami sangat berduka dengan masih adanya saudara-saudara kita yang meninggal karena Covid-19. Hari ini kita mencatat jumlahnya sudah merata hampir semua provinsi ada dan kita yakini akan bertambah,” jelasnya.

”Ini keprihatinan yang sangat mendalam bagi negara dan kita tidak mungkin lagi berdiam diri tidak melanjutkan pekerjaan yang besar ini dan tidak semakin merapatkan barisan untuk bergotong royong,” tambah Yuri. Gugus Tugas merincikan data positif Covid-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh lima kasus, Bali 92 kasus, Banten 280 kasus, Bangka Belitung dan Bengkulu masing-masing empat kasus, Jogjakarta 62 kasus, DKI Jakarta 2.335 kasus. (data lengkap lihat info grafis).

Kasus konfirmasi Covid-19 terus bertambah di belahan dunia termasuk Indonesia. Tetap di rumah menjadi salah satu solusi terbaik dalam memutus rantai penularan virus yang menjadi pandemi tersebut. Sifat virus corona adalah mampu berkembang biak dengan cara membelah diri dan sering bermutasi. Ini sangat rentan apabila orang yang tidak patuh untuk tinggal di rumah terpapar berulang-ulang oleh pembawa virus.

Yuri mengatakan secara klinis gambaran Viral Loud jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terhadap gambaran keluhan klinisnya. Semakin banyak virus yang masuk maka akan semakin berat gejala fisik yang muncul. ”Olehnya itu sepakat seluruh dunia mengatakan tinggal di rumah agar kemudian paparan virus ini semakin berkurang. Karena jika tidak nantinya akan berimplikasi pada keluhan fisik semakin lama semakin menjelek,” katanya.

Terkait upaya penanggulangan Covid-19 sudah lebih dari 27 ribu yang diperiksa spesimennya melalui pemeriksaan PCR dari 186 kabupaten/kota yang terindikasi ditemukan kasus positif Covid-19. Lebih dari 70 laboraturium yang sudah diaktifkan di seluruh Indonesia, artinya bahwa akses layanan pemeriksaan PCR

sudah lebih merata lagi di seluruh Tanah Air.

Bantuan pun datang dari berbagai kalangan masyarakat. Donasi dari masyarakat saat ini sudah lebih dari Rp196 miliar. Namun demikian kasus Covid-19 terus bertambah setiap harinya. Di antara penambahan kasus tersebut beruntung selalu terjadi penambahan pasien yang sembuh. ”Dengan bertambahnya pasien sembuh kita optimis pasien Covid-19 bisa sembuh dan jumlahnya akan terus bertambah dari waktu ke waktu,” kata Yuri.

Sebagian besar dari yang meninggal berada di kelompok usia di atas 50 tahun dan mempunyai penyakit komorbid di antaranya tekanan darah tinggi yang sudah menahun, diabetes menahun, dan beberapa dengan paru-paru yang kronis seperti asma, bronchitis, dan TBC. ”Keberhasilan penanggulangan Covid-19 adalah berbasis kepada kekuatan masyarakat untuk disiplin agar tetap di rumah, menjaga jarak, memakai masker saat ke luar rumah, dan tidak melaksanakan perjalanan ke manapun seperti pulang kampung,” ujarnya.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menambahkan, melihat kondisi yang ada, pemerintah menargetkan 78 laboratorium yang memiliki kapasitas dapat digunakan untuk menguji Covid-19 di seluruh Indonesia. ”Kami terus meningkatkan kemampuan laboratorium,” jelasnya.

Semula, lanjut Doni, hanya ada tiga laboratorium yang mampu melakukan uji penyakit menular seperti Covid-19 dan kini terus bertambah menjadi 12 unit selanjutnya menjadi 25 unit laboratorium dan akhirnya diharapkan sudah ada 78 laboratorium beroperasi di Tanah Air. Dalam kurun waktu satu bulan sejak Gugus Tugas dibentuk untuk menangani Covid-19 pada 13 Maret 2020, sedikitnya ada 800 ribu rapid test atau tes massal cepat yang telah didistribusikan.

Selain itu, Gugus Tugas juga sudah mendistribusikan 725 ribu alat pelindung diri (APD), 13 juta masker bedah dan 150 ribu masker N-95 kepada dokter, perawat dan tim medis lainnya. Sementara itu, untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah pemerintah, TNI/Polri, BUMN dan swasta, Doni menyebutkan saat ini sudah siap 635 rumah sakit rujukan dengan daya tamping 1.515 ruang isolasi untuk pasien gejala berat dan kritis.

Sedangkan untuk pasien dengan gejala sedang disiapkan perawatan di rumah sakit darurat di Wisma Atlet dengan kapasitas 2.000 pasien dan rumah sakit daurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau, dengan kapasitas 400 pasien dan tempat observasi di Pulau Natuna.

Pemerintah juga menggandeng perusahaan digital berbasis medis untuk menggunakan jasa dokter melalui komunikasi virtual bagi pasien dengan gejala ringan sehingga bisa dirawat di rumah dengan pengobatan sesuai petunjuk dokter dalam jaringan (daring). ”Sehingga rumah sakit diprioritaskan untuk pasien berat dan kritis dan pasien ringan bisa dirawat di rumah,” pungkas Doni. (dim/fin/ful)

Pilkada Digelar 9 DesemberJAKARTA - Pemerintah dan DPR

menyetujui penundaan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) S e r e n t a k 2 0 2 0 . D a r i s e m u l a direncanakan 23 September 2020, menjadi 9 Desember 2020. Keputusan ini dibuat setelah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI dan penyelenggara pemilu.

Rapat dilakukan melalui sambungan video conference pada Selasa (14/4). Rapat kerja yang digelar sebelumnya pada 30 Maret 2020 telah menyepakati opsi penundaan Tahapan Pilkada Serentak 2020, menyusul adanya wabah Virus Corona (COVID-19). "Rapat ini melanjutkan agenda rapat kerja pada tanggal 8 April lalu, guna membahas hal-hal terkait Pilkada Serentak Tahun 2020," ujar Tito.

Terkait dana, Tito meminta anggaran tahapan Pilkada 2020 jangan langsung dialihkan untuk penanganan COVID-19. "Mohon bisa ditekankan dalam rapat ini bahwa anggaran penanganan COVID-19 tersebut sebaiknya dibekukan dulu," imbuhnya.

T i t o m e n g a t a k a n a n g g a r a n penanganan COVID-19 sudah disiapkan pemerintah. Jumlahnya sebesar Rp405 triliun sebagai dana stimulus dan Rp110 triliun untuk social safety net. Kemudian, Tito juga memintah pemerintah daerah bersama Menteri Keuangan mengumpulkan dana alokasi untuk penanganan COVID-19. "Ini di pemerintah daerah, bukan di kami. Sementara baru teralokasi Rp55 triliun. Tetapi kami tekan terus. Jadi mengenai masalah anggaran COVID-19, sudah ada alokasi untuk itu," tutur mantan Kapolri ini.

Dikatakan, ada tiga kepala daerah

yang lambat mengalokasikan dana karena khawatir masalah hukum. Untuk mengatasi hal itu, Tito telah berbicara dengan seluruh Kepala Daerah bersama Ketua KPK, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Polri dan Kejaksaan RI.

Tito menegaskan BPK, LKPP, BPKP, Polri, dan Kejaksaan RI siap melakukan pendampingan dalam situasi krisis saat ini untuk memperketat pengawasan. Ketua KPK juga sudah mengatakan akan menindak tegas apabila ada yang melakukan penyimpangan. "Saya rasa Ketua KPK sudah tegas sekali," terang mantan Kapolda Metro Jaya ini.

T i t o m e n g a k u j u g a s u d a h berkoordinasi dengan Menter i Keuangan Sri Mulyani terkait alokasi anggaran Pemerintah Daerah. Karena itu, khusus untuk anggaran Pilkada, lanjut Tito, sebaiknya disimpan saja dulu. Sehingga ketika situasi membaik dan Pilkada tetap bisa dilaksanakan, maka anggarannya tidak berkurang.

"Kalau ternyata, ada problema yang kita tidak tahu, anggaran itu ternyata mungkin kurang di daerah-daerah terdampak, bisa digunakan dana Pilkada untuk dijadikan dana cadangan. Tetapi jangan sekarang dialihkan. Karena saat ini, dananya sudah ada pengalokasian dari pos-pos yang lain," ucap Tito.

Mantan Kadensus 88 Antiteror Polri ini berharap usulannya bisa dimasukkan ke dalam kesimpulan rapat kerja virtual yang membahas tindak lanjut penundaan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 hasil Raker Komisi II DPR RI pada 30 Maret 2020 lalu. (khf/fin/rh)

Page 8: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

GlamorFajar Indonesia

8www.fin.co.idRABU, 15 APRIL 2020

Nikita MirzaniAkhirnya PHK Karyawan

JAKARTA - Aktris Nikita Mirzani akhirnya melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap b eb e rap a o ra n g k a r yawa n nya. Keputusan itu diambil karena imbas pandemi corona atau Covid-19 telah menurunkan pendapatan bisnisnya secara drastis.

Jika sejumlah karyawannya tetap dipertahankan, janda tiga anak itu mengaku tidak sanggup untuk mengganjinya para karyawannya.

Sebab dampak Covid-19, bisnis salonnya menjadi. Karena orang-orang lebih banyak diam di rumah sesuai dengan imbauan pemerintah untuk menjauhi keramaian dan untuk tetap di rumah jika tak ada keperluan yang mendesak.

"Akhirnya aku mecatin karyawan yang di salon, karena tutup udah tiga minggu tapi sudah bayar gaji mereka," ujar Nikita Mirzani di acara Brownis, Selasa (14/4).

Bintang film 'Cosmics 8' itu terus terang selama tiga Minggu diam di rumah tak dapat penghasilan sama sekali. Beberapa job terpaksa dibatalkan dan ditunda. Jika akumulasikan seharusnya ia mendapatkan uang ratusan juta Rupiah.

"Jadi kan emang, kalau artis nggak dapat uang. Terus tiga Minggu aku stay at home, terus bulan ini enggak dapet gaji jadi dampaknya ke 130 karyawan," ungkap Nikita Mirzani.

Hikmah selama berada di rumah, perempuan berusia 34 tahun itu mengaku menjadi tambah lebih dekat dengan anak-anaknya.

Seperti diketahui, meski bisnisnya terdampak corona, namun Nikita Mirzani masih mau berbagi kepada sesama. Ya, belum lama ini ia mendonasikan uang total Rp100 juta. Jumlah uang tersebut sebagian dibelikan sembako yang dibagikan kepada 500 keluarga miskin yang

terdampak corona. Sementara sisanya lagi dibelikan alat kesehatan dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tim medis di RSCM, Jakarta Selatan.

Dampak corona, diketahui tak hanya dialami oleh Nikita Mirzani saja. Sejumlah selebritis yang memiliki bisnis ikut kena imbas virus mematikan ini. Sebut saja, Raffi Ahmad dan Inul Daratista. Kendati demikian, mereka berusaha untuk tak melakukan PHK terhadap karyawannya.(din/fin)

Aura Kasih Hapus UnggahanBersama Glenn Fredly

JAKARTA - Unggahan Aura Kasih mengenang mendiang Glenn Fredly dianggap netizen tak berperasaan. Unggahan tersebut kini telah dihapus oleh istri Eryck Amaral itu.

Salah satu netizen, Echa Fraun yang diketahui sebagai Sahabat Mutia Ayu, istri Glenn Fredly menyesalkan postingan Aura Kasih.

Pasalnya, unggahan pelantun 'Mari Bercinta' itu bisa melukai perasaan sang istri Glenn Fredly. "Pakai tulis caption sama Ig Story kayak gitu, parah banget. Nggak mikir kalau

istrinya nanti lihat?," tulis Echa.Mendapat serangan warganet,

Aura Kasih kemudian menghapus unggahan artikel kenangan bersama Glenn Fredly tersebut.

Aura Kasih sebelumnya membuat beberapa unggahan untuk mengenang mendiang Glenn Fredly. Aura Kasih menyebutkan pelantun 'Januari' itu akan selau ada di hatinya.

Unggahan lainnya menceritakan jika Glenn memberi banyak motivasi pada Aura untuk terus berkarya.

Bahkan, Aura Kasih mendedikasikan bukunya yang berjudul Lagu untuk Renjana pada mendiang.

Selain Aura Kasih, mantan Glenn lainnya, Vanessa Surya juga mendapat perlakuan yang sama. Dalam unggahannya, Vanessa tampak bersandar di punggung Glenn yang duduk menyamping.

Foto dan ucapan duka yang ditulis Vanessa itu dianggap berlebihan oleh netizen. Mereka juga menyinggung Vanessa yang tidak menghargai perasaan istri Glenn. (din/fin)

Asmirandah Kangen LiburanJAKARTA - Sudah tiga Minggu

lebih masyarakat berdiam diri di rumah, membuat Asmirandah kangen untuk liburan. Diketahui, imbauan berdiam diri di rumah dari pemerintah itu bertujuan untuk memutus mata rantai virus corona atau Covid-19.

Asmirandah, selama ini menyukai traveling mengunjugi tempat-tempat destinasi wisata alam yang indah di wilayah Indonesia.

Biasanya ia pergi bersama sang suami tercinta, Jonas Rivanno. Akan tetapi, dengan kondisi seperti ini keinginannya itu harus ditunda dulu.

S e b a g a i p e l e p a s r i n d u

mengunjungi destinasi wisata alam, wanita kelahiran Jakarta 30 tahun itu mengunggah beberapa foti saat mereka mengunjungi wisata pengunungan di Indonesia.

"Ini bukan sekedar foto untuk kenangan-kenangan, tapi aku menyimpannya karena aku mencintai keindahan alam yang negeriku miliki, dan aku selalu merindukan keindahan mereka," tulis Asmirandah di caption foto, kemarin (14/4).

P e s i n e t r o n y a n g m e l e j i t namanya lewat 'Kawin Gantung' itu mencurahkan kerinduannya liburan bersama orang yang

dicintainya. Baginya keindahan alam terasa kurang jika tak dinikmati bersama sang suami.

"Angin yang berhembus disetiap kali aku berjalan.. aroma alami dari daun pepohonan, aroma tanah yang basah karena embun pagi dan menikmatinya bersama orang tercinta. Aku rindu, rindu melihat mereka," pungkas Asmirandah.

S o n t a k s a j a u n g g a h a n Asmirandah, dalam tempo satu jam saja sudah mencapai ribuan orang yang menyukai postingannya. Hanya saja, ia menutup kolom komentar pada unggahan foto tersebut.(din/fin)

Page 9: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

ModusFajar Indonesia

9www.fin.co.idRABU, 15 APRIL 2020

Tio PakusadewoMasuk Bui Lagi

Aktor senior Tio Pakusadewo kembali masuk bui atas penyalahgunaan narkoba. Tio ditahan setelah diciduk di rumahnya, di Jalan Terogong, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (14/4) dini hari. Dia ditangkap bersama barang bukti 18 gram ganja. Ini

adalah kali kedua ia ditahan atas kasus penyalahgunaan barang haram.

Selain ganja, di kediaman Tio juga ditemukan alat hisap sabu atau bong. Belakangan diketahui pemilik nama asli Irwan Susetio Pakusadewo ini rutin mengkonsumsi sabu.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri mengungkpakan, Tio mengaku membeli narkotika golongan empat itu dua kali dalam sebulan sejak 2018. Padahal, aktor berusia 56 tahun ini belum lama menjadi 'alumni' Balai Rehabilitasi BNN.

"Dia bisa membeli barang haram ini dalam satu bulan bisa dua kali, yang setiap pembelian setengah gram," kata Yusri.

Sabu yang dikonsumsi Tio dipasok tersangka berinisial R. Yusri mengatakan, pihaknya masih memburu R. Sementara pemasok ganja Tio, yakni IG, ditangkap bersamaan saat Yusri memberikan keterangan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.

"IG ini baru saja satu menit yang lalu ditangkap oleh Tim Subdit 1 Ditnarkoba, baru dapat informasi, pemasok ganjanya inisial IG," kata Yusri.

Dari hasil pemeriksaan urine, Tio juga positif mengkonsumsi ekstasi. Ekstasi itu, masih kata Yusri, diperoleh Tio dari tersangka berinisial R.

"Saat pengecekan urine memang yang bersangkutan ini positif ada dua, amphetamine dan methaphetamine," terang Yusri.

Sejauh ini, kata Yusri, pihaknya baru mendapat keterangan awal dari Tio. Kepolisian masih mendalami apakah Tio sekedar pemakai atau pengedar juga.

"Ini kan baru ditangkap subuh tadi. Sebenarnya, kita mengharapkan dua-tiga hari untuk mendalami lagi apakah dia sekedar memakai saja atau memang pengedar," kata perwira polisi berpangkat melati tiga tersebut.

Tio diketahui pernah ditangkap

dengan kasus yang sama pada akhir 2017. Artis yang pernah mengakui kecanduan narkoba ini divonis sembilan bulan rehabilitasi.

K e p u t u s a n u n t u k k e m b a l i mengkonsumsi narkoba memang tidak muncul begitu saja. Humas Badan Narkotika Nasional, Kombes Sulistyo Pudjo mengatakan, seorang penyalahguna narkoba memiliki kecenderungan mudah terpicu mengkonsumsi lagi narkoba karena faktor psikologis.

"Para pemakai narkoba memiliki potensi relate. Jadi saat dia berjumpa dengan barang mirip saja, umpamanya dia melihat gula pasir, alam bawah sadar dia melihat seperti sabu," terangnya dihubungi FIN, Selasa (14/4).

Dampak mengkonsumsi narkoba, kata Sulistyo, membuat ingatan jangka panjang terpengaruh dengan kenikmatan saat mengkonsumsi narkoba. Tidak heran,

mantan pemakai akan mudah terangsang ingatannya bilamana melihat benda serupa narkoba.

Selain kecenderungan itu, faktor lingkungan dan kebiasaan hidup juga berpengaruh. Sulistyo mengatakan, saat keluar Balai Rehabilitasi dinayatakan sembu atau pulih. Namun, bila yang bersangkutan kembali ke lingkungan awal dan tidak merubah kebiasaan hidup kemungkinan kembali mengkonsumsi narkoba besar.

"Dia harus merubah seratus persen, dan merubah juga gaya hidup dan lingkungannya. Kalau dia kembali ke kawan-kawan dulu yang memakai, ya balik lagi memakai," lanjut Sulistyo.

Rehabilitasi dilakukan untuk membantu pengguna narkoba pulih dari ketergantungan. Waktu rehabilitasi bervariasi, tergantung keterpaparan narkoba. Selama rehabilitasi, kata Sulistyo, penyalahguna narkoba ditangani secara

medis dan psikologis. Usai direhabilitasi, bahkan penyalahguna juga masih diberi layanan dokter bila mau.

"Orang yang sudah selesai menjalani rehabilitasi itu tentu saja masih diberikan konsultasi dokter. Tapi itu tidak bersifat memaksa, kesadaran yang bersangkutan. Tidak kemudian, Kalau dia lupa konsultasi ditahan, tidak," tukasnya.

Tio tidak sendiri, artis peran yang juga ditunjukkan polisi dalam rilis tersebut adalah Ahmad Reza. Salah satu pemeran di sinema elektronik (sinetron) Ganteng-ganteng Serigala ini ditangkap dengan barang bukti sabu di sebuah hotel di bilangan Manggarai, Jakarta Selatan.

"Tersangka berhasil ditangkap kemudian dilakukan penggeledahan ditemukan dan disita barang bukti berupa 1 plastik klip sabu 0,25 gram dan 1 buah bong buatan dari botol air mineral oasis berikut pipet dan sedotannya," terang Yusri. (irf/gw/Fin)

Tanpa Permenkumham,40.329 Napi Akan Dibebaskan

12 Napi Asimilasi Berulah LagiJAKARTA - Sebelum munculnya Permenkumham Nomor 10 tahun 2020, sedikitnya 40.329 warga binaan atau narapidana (napi) akan dibebaskan dengan program asimilasi dan integrasi. Sehingga pembebasan 35 ribu napi terkait wabah COVID-19 tak perlu dibuat heboh.

Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Yunaedi menjelaskan pihaknya memang akan membebaskan 40 ribu lebih warga binaan. Pembebasan tersebut sesuai dengan peraturan dan prosedur pemberian asimilasi dan hak integrasi.

Dikatakannya, berdasarkan pemetaan sedikitnya 40.329 warga binaan memang sudah seharusnya dikeluarkan dari rutan dan lapas.

"Secara normatif tanpa adanya Permenkumham 10 ini sebenarnya memang 40 ribu narapidana sudah harus keluar secara bertahap, termasuk yang 36 ribu ini. Mengapa ini menjadi heboh? Karena ini dikeluarkan bersama-sama," ungkap Yunaedi, Selasa (14/4).

Sayangnya program asimilasi tersebut tak dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian napi. Ditjen PAS mencatat sedikitnya 12 dari sekitar 36 ribu napi asimilasi kembali melakukan tindak pidana.

Pelaksana Tugas Dirjen PAS Nugroho menegaskan, pihaknya bakal mengenakan sanksi berat terhadap ke-12 warga binaan tersebut. Hal ini, kata dia, sesuai dengan instruksi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly.

"Sampai dengan saat ini, 12 napi yang berulah dari sekitar 36 ribuan yang sudah dikeluarkan," ujar Nugroho dalam diskusi virtual.

Nugroho mengatakan, muncul berbagai informasi menyangkut terjadinya tindakan kriminal pasca keputusan pembebasan warga binaan terkait COVID-19 dikeluarkan pada 30 Maret 2020 lalu. Menurutnya, Ditjen PAS Kemenkumham menaruh perhatian besar akan hal itu.

Kendati demikian, ia menyebut, pemahaman menyangkut kondisi di dalam rutan dan lapas yang sangat rawan menjadi lokasi penyebaran serta penularan penyakit masih minim. Menurutnya, pembebasan narapidana menjadi pilihan terakhir yang harus dipahami oleh berbagai pihak untuk meminimalisir terjadinya penyebaran virus dan penyakit di rutan dan lapas.

"Kondisi yang dihadapi warga binaan seperti kelebihan penghuni, sanitasi yang kurang memadai, memunculkan rekomendasi terbaik bagi mereka untuk dirumahkan sehingga mengurangi risiko penularan yang besar," kata Nugroho.

Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu menilai, Kemenkumham perlu melakukan sosialisasi dan edukasi secara menyeluruh kepada masyarakat terkait pembebasan warga binaan. Agar, menurut dia, meminimalisir penolakan

terhadap warga binaan yang telah dibebaskan.

"Masyarakat juga perlu diberi bekal agar tidak terjadi penolakan terhadap warga binaan yang bebas," jelas Ninik.

Sementara itu, Kriminolog Leopold Sudaryono menyampaikan, sejatinya fenomena residivis merupakan hal yang lumrah terjadi di dunia. Leopold memaparkan, berdasarkan data, angka kejahatan residivis menyentuh 0,05 persen, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

"Kalau bicara ancaman di masyarakat, angka ini kecil sekali. Kecenderungan untuk mengulangi kesalahan (residivis) itu tinggi dan kondisinya di Indonesia masih sesuai dengan kondisi global," tutur Leopold.

Sedangkan pakar hukum tata negara Bivitri Susanti menyebut, persoalan di rutan dan lapas sebenarnya tidak sederhana. Menurutnya, terjadi permasalahan sistemik pada perundang-undangan dan hukum di Indonesia. Ia menuturkan, saat ini merupakan momentum yang baik untuk mendorong perubahan sistem penegakan hukum Indonesia.

"Adanya residivis justru membuktikan bahwa untuk tindak pidana tertentu, pemidanaan/penjara itu tidak efektif, melainkan perlu diterapkan restorative justice," ungkap Bivitri. (riz/gw/fin)

KPK Lantik Empat Pejabat Struktural Baru

Bintang Karyoto Bertambah SatuJAKARTA - Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) melantik empat pejabat struktural baru untuk mengisi empat jabatan yang mengalami kekosongan. Keempat jabatan itu yakni Deputi Penindakan, Deputi Informasi dan Data, Direktur Penyelidikan, dan Kepala Biro Hukum.

Deputi Penindakan kini dijabat mantan Wakapolda DI Yogyakarta Brigjen Karyoto, Deputi Informasi dan Data dijabat eks Direktur Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Mochamad Hadiyana. Sedangkan Direktur Penyelidikan dijabat mantan Kasubdit 4 Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Kombes Endar Priantoro, dan Kepala Biro Hukum diemban mantan Jaksa Fungsional Bidang Pembinaan Kejaksaan Agung Ahmad Burhanudin.

Pelantikan keempatnya dilakukan langsung oleh Ketua KPK Komjen Firli Bahuri.

" Ka m i d i K P K m e n u n g g u inovasi dan terobosan baru yang dilakukan bapak-bapak sekalian untuk menunjang kinerja KPK dalam memberantas korupsi, baik itu melalui penindakan maupun pencegahan," kata Firli dalam sambutannya di Gedung Juang KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (14/4).

Firli menekankan kepada seluruh pejabat struktural baru untuk memprioritaskan pengungkapan kasus secara case building terutama menyangkut pertambangan dan tata niaga yang berdampak signifikan pada perekonomian nasional. Firli juga menyerukan pembentukan satuan tugas (satgas) yang efektif baik dalam bidang penyelidikan ataupun laporan hasil analisis (LHA) dan laporan hasil pemeriksaan (LHP).

"Prioritas penanganan TPPU yang didukung dengan satgas asset tracing, penindakan dengan gabungan pasal tindak pidana korupsi dan TPPU, penindakan yang juga berorientasi pada pencegahan secara integratif," tutur Firli.

Fi r l i t u r u t m e m i n t a p a ra pejabat struktural yang baru untuk memainkan fungsi trigger mechanism dengan mengoptimalkan koordinasi, supervisi, dan sinergi. Serta, membangun solidaritas k e l e m b a g a a n d a n m e n ja l i n hubungan dengan aparat penegak hukum lain guna membangun Indonesia bebas dari korupsi.

"Upaya penindakan diarahkan p a d a u p a y a p e n g e m b a l i a n kerugian keuangan negara untuk

kesejahteraan. Penegakan hukum yang pasti, adil, bermanfaat dan tidak menimbulkan kegaduhan," ucapnya.

Pelaksana Tugas Juru Bicara bidang Penindakan KPK Ali Fikri mengatakan, keempat pejabat itu telah melalui tahap seleksi potensi dan penilaian. Tahapan-tahapan tersebut telah diselenggarakan selama rentang 5 hingga 12 Maret 2020.

Ali Fikri menyatakan, proses seleksi yang diselenggarakan masih sama dengan metode serta cara sebagaimana kerap dilakukan KPK kala menyeleksi pejabat struktural. Adapun, menurut dia, tahapan yang dimaksud yakni seleksi administrasi, monitoring background check calon peserta, termasuk terkait kepatuhan LHKPN.

"Selain itu, peserta juga menjalani seleksi tes potensi dan asesmen yang dilakukan oleh pihak ketiga yang profesional dan independen. Dalam pelaksaaan tugasnya, KPK selalu berpegang pada ketentuan UU KPK sebagaimana tercantum pada Pasal 5 UU KPK terkait asas yang menjadi pedoman KPK. Tiga di antaranya adalah kepastian hukum, keterbukaan dan akuntabilitas," ucap Ali Fikri.

Terakhir Lapor LHKPN 2013

Fakta menarik menyangkut kepatuhan LHKPN Brigjen Karyoto terungkap. Berdasarkan sirus elhkpn.kpk.go.id, Karyoto tercatat terakhir kali melaporkan kekayaannya kepada lembaga antirasuah pada 18 Desember 2013 lalu. Dalam laporannya, Karyoto tercatat memiliki kekayaan total senilai Rp5,453 miliar. Total kekayaannya terdiri dari sejumlah bentuk harta.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Ali Fikri menjelaskan, Karyoto menyampaikan LHKPN itu kala menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY. Karyoto, kaya dia, menyampaikan laporan harta kekayaan kepada KPK lantaran saat itu berstatus sebagai penyidik.

"Setelah itu yang bersangkutan tidak menduduki jabatan sebagai PN sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN," kata Ali Fikri.

Ia menuturkan, sesuai UU tersebut, yang diwajibkan melaporkan harta kekayaan yakni penyelenggara negara sesuai dengan kedudukan dan jabatannya. Maka, menurutnya, karena Karyoto bukan termasuk penyelenggara negara, maka mekanisme pelaporan harta kekayaan diatur terpisah oleh instansi terkait. (riz/gw/fin)

Page 10: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

NUSANTARAFajar Indonesia

10www.fin.co.idRABU, 15 APRIL 2020

KA saat melintas di Stasiun Purwokerto. Dalam rangka penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta, serta semakin menurunnya okupansi KA, PT KAI kembali menambah pembatalan perjalanan KA.FOTO: MAHDI SULISTYADI

Alokasi Dana Aspal Karet TidakSebanding dengan Produksi

Hanya Mampu Beli 10 Ribu Ton

PALEMBANG - Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang ingin membeli karet petani sebagai bahan aspal karet disambut baik pemerintah daerah. Pasalnya, kebijakan tersebut sedikit banyak akan berimbas terhadap pendapatan petani di tengah harga karet yang kian anjlok di pasaran dunia.

Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Fachrurrozi melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Rudi Arpian, mengatakan, kondisi usaha karet Sumsel saat ini sedang mengalami penurunan. Baik dari sisi harga maupun produksi. Menurutnya, harga karet dengan kadar karet kering (K3) 100 persen, per Senin (13/4), mencapai Rp13.786 per kilonya atau turun sebesar Rp319 dari hari sebelumnya.

"Turunnya harga karet itu sudah terjadi sejak merebaknya pandemi Covid-19.

Dari yang mulanya sekitar Rp17 ribuan menjadi Rp13 ribuan," kata Rudi. Kondisi tersebut, kata Rudi disebabkan turunnya permintaan dari negara pengekspor seperti Cina dan Jepang. Sebab, industri yang menggunakan produk karet berhenti sementara. Akibatnya, produk karet yang dihasilkan petani tidak terserap dengan baik dan menyebabkan penumpukan stok barang. Adanya kebijakan kementerian yang akan membeli karet petani menjadi angin segar.

"Minimal karet produksi petani dapat terserap untuk pasar dalam negeri," katanya. Hanya saja, anggaran untuk pembelian karet bisa ditingkatkan. Agar karet petani dapat terserap merata. Menurutnya, anggaran sebesar Rp100 miliar yang disediakan pemerintah pusat hanya sanggup membeli karet petani sebanyak 10 ribu ton. Itu dengan asumsi harga karet Rp10 ribu. Sementara, untuk

produksi karet Sumsel saja per tahunnya mencapai 1.082.617 ton karet kering. Atau jika dirata-ratakan per bulannya mencapai 700-800 ribu ton.

"Kalau hanya dianggarkan segitu, hanya sanggup menyerap sedikit karet petani Sumsel saja. Belum di daerah lain. Sementara, anggarannya itu tidak hanya untuk Sumsel saja," terangnya.

Namun, anggaran yang direncanakan lebih tinggi dari realisasi tahun lalu. Ia juga mengharapkan pemerintah pusat dapat memanfaatkan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) pemerintah. Saat ini, sambungnya, jumlah UPPB di Sumsel sudah mencapai 239 unit. Meningkat 22 unit dari tahun sebelumnya yang mencapai 217. Jumlah itu juga jadi yang paling banyak se-Indonesia.

"Harapannya bisa melibatkan UPPB. Agar karet yang dibeli juga kualitasnya terjaga," bebernya. Rudi mengharapkan

kebijakan untuk membeli produk perkebunan rakyat bisa diperbanyak. Lantaran mayoritas masyarakat khususnya di Sumsel menggantungkan kehidupannya dengan hasil bumi. Seperti perkebunan karet di Sumsel yang menjadi tempat bergantung hidup sebanyak 576.139 kepala keluarga.

"Namun penyebarannya harus merata. Dan menyasar ke kawasan sentra produksi. Agar dampak pandemi Covid-19 ini tidak terlalu terasa," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V Palembang, Kiagus Syaiful Anwar saat hendak dikonfirmasi terkait kebijakan tersebut tidak bisa dihubungi. Baik telepon maupun pesan singkat yang dikirim tidak mendapat balasan.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

menyiapkan anggaran Rp100 miliar untuk membeli karet dari rakyat. Demikian dikatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Anggaran ini masuk dalam program percepatan padat karya tunai yang digenjot Kementerian PUPR. Basuki bilang, nantinya karet ini akan digunakan sebagai bahan baku untuk aspal. "Kita ingin membeli karet-karet rakyat, kita ingin beli untuk nanti campuran aspal karet. Kita akan siapkan anggaran Rp100 miliar," kata Basuki.

Dia menjelaskan, pembelian akan dilakukan secara langsung melalui koperasi-koperasi petani di daerah penghasil karet. Ia mencatat sejumlah wilayah sudah siap sebagai penyedia karet ini. "Seperti di Pontianak Kalimantan Barat, di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Riau, kita akan beli karet-karet rakyat," sebutnya. (kos/cj10/ce1)

17 TIM MEDIS ISOLASIPARA tenaga medis yang menjadi

garda terdepan penanganan Covid-19 berisiko terpapar. Data pekan lalu hingga Senin (13/4), setidaknya ada 17 tenaga medis di Wilayah III Cirebon yang kini diisolasi. Bahkan ada yang sejak kemarin dirawat dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) karena menunjukkan gejala klinis mirip Covid-19.

Data yang diterima Radar Cirebon, satu tenaga medis di Kabupaten Cirebon berstatus PDP. Yang bersangkutan dirawat dan tengah menjalani isolasi di salah satu rumah sakit di Kabupaten Cirebon. "Ada tenaga medis yang saat ini dirawat, menjalani isolasi. Ini tenaga medis pertama (pertama di Kabupaten Cirebon, red) yang dirawat saat pandemi corona,” ujar Kadinkes Kabupaten Corebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes, kemarin.

Dia mengatakan tenaga medis yang dirawat tersebut merupakan seorang perawat. Dikatakan Eni, perawat tersebut bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Cirebon dan dirawat karena mengalami gejala klinis. “Masih diobservasi. Belum keluar hasil pemeriksaannya. Mudah-

mudahan negatif Covid-19,” ucapnya.

Sebelumnya, Jumat lalu (10/4), ada 15 tenaga medis di Indramayu harus diisolasi setelah menangani seorang pasien positif Covid-19. Mereka diisolasi selama 14 hari di ruang Kijang Kencana 1 RSUD Indramayu. "Ruangan Kijang Kencana 1 saat ini kami khususkan sebagai tempat isolasi para tenaga medis yang pernah kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu dr Deden Bonni Koswara.

Seperti diketahui, pasien positif Covid-19 asal Kabupaten Indramayu merupakan seorang pria yang diketahui baru kembali dari Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Deden mengatakan pihaknya telah melakukan tracing (penelusuran) dan tracking (pelacakan) terhadap keluarga dan teman-teman dari pasien itu.

“Bersama dengan temannya, pasien pada tanggal 25 Maret 2020 pulang dan turun di Bandara Soekarno-Hatta menuju ke Indramayu menggunakan mobil sewaan dengan pengemudi dari Kabupaten Indramayu," terang Deden. (dri/oet/ade/ono)

Harga Daging Ayam Terus Naik

TEMANGGUNG – Mendekati bulan Ramadan, harga sejumlah bahan pokok di Temanggung masih bertahan tinggi. Bahkan untuk daging ayam potong, dalam dua hari ini mengalami kenaikan harga yang cukup signfikan.

Edi Sunaryo (32) salah satu pedagang daging ayam potong di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung menuturkan, harga daging ayam sempat turun hingga Rp23.000 per kilogram. Harga tersebut bertahan hingga beberapa pekan.

“Awal-awal ada kasus virus corona itu pasar sepi, tidak ada masyarakat yang menhgelar hajatan, jadi harga daging ayam turun,” tuturnya, Selasa (14/4).

Ia mengatakan, kemudian dalam beberapa hari terakhir ini harga daging ayam potong sudah mulai beranjak naik. Kenaikan harga daging ayam potong ini secata berangsur mulai dari Rp2.000 hingga Rp5.000 per kilogram.

“Naiknya tidak langsung Rp5.000 per kilogram, naik seribu rupiah dulu, kemudian tiga ribu dan sekarang harga daging ayam potong Rp28.000,” tuturnya.

Meskipun mengalami kenaikan, namun lanjutnya, tidak berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, sebab akhir-akhir ini memang daya beli masyarkat terhadap

daging ayam sudah sangat menurun. Palin-paling hanya pedagang bakso dan pedagang lainnya yang masih berjualan saja.

“Memang ada pembeli lainnya, tapi kebanyakan langganan pedagang bakso dan pedagang makanan lainnya. Itupun omset pembelian mereka menurun banyak sekali, biasanya satu pedagang membeli minimal tiga kilogram. Sekarang paling banyak hanya membeli dua kilogram, katanya dagangannya juga lagi sepi,” terangnya.

Edi mengaku tidak tahu penyebab kenaikan harga daging ayam tersebut,

karena kenaikan harga dari distributor. Sejak terjadi wabah COVID-19 kondisi pasar sepi, sebelumnya dalam sehari bisa menghabiskan daging ayam sekitar 50 kilogram, sekarang berkisar 10 hingga 20 kilogram.

“Kami membawa dagangan hanya sedikit, sekitar 10-20 kilogram sehari, yang penting bisa laku. Biasanya menjelang Ramadan seperti sekarang ini banyak masyarakat menggelar tradisi nyadran dan permintaan daging ayam tinggi, namun sekarang benar-benar sepi dampak dari corona ini,” katanya.

Selain daging ayam, harga telur dalam

KENAIKAN HARGA. Pedagang daging ayam potong di Pasar Kliwon Rejo Amertani menunggu pembeli.FOTO: SETYO WUWUH

Page 11: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

GELORA 11Fajar Indonesia

www.fin.co.idRABU, 15 APRIL 2020

Raket Kevin DibeliRaffi Ahmad Rp40 jutaJAKARTA- Pemain ganda putra rangking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo melelang barang-barang miliknya untuk disumbangkan bagi masyarakat korban wabah virus Corona. Perlengkapan yang dilelang Kevin terdiri dari

raket, jersey serta sepatu yang biasa ia kenakan saat berjuang di lapangan bulutangkis.

Rekan Marcus Fernaldi Gideon ini berharap hasil lelang barang-barangnya ini bisa mengurangi beban mereka yang tengah berjuang menghadapi situasi yang tidak kondusif ini.Dalam proses lelang yang dilakukan Kevin di Instagram Live pada Senin (13/4) malam bersama musisi Armand Maulana, sepatu Kevin terjual seharga Rp. 8 juta, jersey Rp. 21 juta, serta raketnya dibeli aktor Raffi Ahmad dengan nilai fantastis yaitu Rp. 40 juta. "Senengnya itu bisa bantu mereka yang lagi butuh, semoga hasil lelang ini bermanfaat di saat seperti ini," kata Kevin dalam siaran resmi PBSI, Selasa (14/4).

Barang-barang yang dilelang Kevin merupakan barang-barang yang punya makna besar untuknya. Jersey yang dilelang ini merupakan jersey yang dipakainya saat menjuarai empat turnamen level bergengsi di tahun 2019 yaitu China Open Super 1000, Denmark Open Super 750, French Open Super 750 serta Fuzhou China Open Super 750.

Raket yang dilelang pun ternyata punya memori tersendiri. Ini merupakan raket yang mengantarkannya menuju gelar All England pertamanya pada tahun 2017. Sebagai atlet, Kevin juga terkena dampak wabah Korona dengan batalnya

seluruh turnamen selama kurang lebih lima bulan lamanya, termasuk turnamen puncak Olimpiade Tokyo 2020 yang bergeser penyelenggaraannya menjadi tahun depan.

"Kalau demi kebaikan bersama ya saya nggak ada masalah sih olimpiade ditunda," kata pemain asal klub PB Djarum ini.

"Soal performa kan dari beberapa tahun kemarin ya begini-begini aja, kalau memang rezeki tidak akan kemana kok. Dibilang lagi di peak performance, kan di kejuaraan dunia belum juara," pungkasnya.

Kevin yang bersama Marcus kini menduduki peringkat satu dunia, akan memanfaatkan waktu yang ada untuk memoles penampilan mereka.

Sebelumnya, atlet-atlet Pelatnas Cipayung ikut melakukan aksi sosial di tengah pandemi ini. Mereka tergerak untuk membantu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu. Para atlet pelatnas akan menyumbang lebih dari 500 paket yang berisi hand sanitizer, disinfektan serta masker kepada pengemudi ojek online, pedagang asongan, tukang parkir dan sebagainya. (gie/fin/tgr)

Piala Thomas Terancam Ditunda

KOPENHAGEN-Langkah Pemerintah Denmark melarang kegiatan keramaian berskala besar demi mencegah penyebaran virus korona berbuntut panjang. Ya, kebijakan yang berlaku akhir Agustus 2020membuat komunitas bulutangkis dunia mempertanyakan rencana penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 di kota Aarhus, Denmark, pada Agustus mendatang.

Hingga saat ini Badminton World Federation (BWF) dan Asosiasi Bulutangkis Denmark tengah mencari klarifikasi dari otoritas terkait mengenai definisi keramaian skala besar dan bagaimana dampaknya pada penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 yang telah dijadwalkan ulang dari 16-24 Mei menjadi 15-23 Agustus mendatang. "Kami harus bisa memaklumi apapun keputusan BWF, karena kalau memang harus dilakukan penundaan lagi, semua pasti karena menyesuaikan dengan kondisi di dunia. Keselamatan menjadi yang paling penting saat ini," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto.

Ada beberapa skenario yang dapat dipertimbangkan, namun aspek kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan atlet, ofisial dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan perebutan trofi paling bergengsi ini merupakan prioritas utama. BWF, Badminton Denmark, panitia penyelenggara, Sport Event Denmark serta pemerintah daerah Aarhus akan terus mengupayakan solusi terbaik dan mengumumkan hasil keputusan tersebut. "Untuk menuju event besar itu banyak aspek yang mesti dipersiapkan. Atlet kalau mau tanding di turnamen besar juga nggak gampang, tahapan persiapan yang dilalui cukup panjang," ujar Budiharto.

"Dari segi kepanitiaan pun begitu, persiapan Piala Thomas dan Uber pasti butuh waktu yang tidak sebentar. Jadi memang sangat gegabah

kalau event sebesar Piala Thomas Uber tetap dipaksakan tanpa persiapan yang cukup hanya mengikuti jadwal yang ada," lanjut Budiharto.

Ya, Denmark menjadi negara Nordik pertama yang melakukan lockdown setelah otoritas kesehatan setempat tak mampu lagi menampung jumlah penderita Covid-19 sejak Maret lalu. Dilansir dari Reuters, Denmark pun terancam resesi akibat pasokan logistik dari sejumlah negara Uni Eropa terhenti di pintu perbatasan.

“Ini merupakan cara yang bisa kita ambil. Seperti berjalan di atas tali, kika kita berdiri diam di sepanjang jalan kita bisa jatuh dan jika kita pergi terlalu cepat itu bisa salah. Oleh karena itu, kita harus mengambil satu langkah hati-hati pada satu waktu, ” ujar Perdana Menteri Mette Frederiksen.

Sejak 11 Maret, Pemerintah Denmark menutup sekolah, penitipan anak, restoran, kafe dan pusat kebugaran, dan menutup semua perbatasan bagi orang asing. Sementara larangan pertemuan yang lebih besar akan tetap berlaku sampai Agustus.

BWF juga mengungkapkan bahwa lockdown Denmark membawa pengaruh pada penyelenggaraan dua event penting BWF yaitu AGM (Annual General Meeting) 2020 serta BWF Member's Forum yang rencananya akan dihelat di sela Piala Thomas dan Uber 2020. AGM dijadwalkan pada 15-23 Agustus, sementara BWF Member's Forum pada 20 Agustus. (dbs/fin/tgr)

Page 12: RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | … · 2020. 4. 14. · RABU, 15 APRIL 2020 Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | TERKONFIRMASI DALAM PERAWATAN SEMBUH MENINGGAL

FELLAINIKINI BISA TERSENYUMJINAN- Bintang Shandong Luneng Marouane Fellaini menjadi pemain asing pertama di Liga Super Cina yang sembuh dari korona. Ya, eks gelandang Manchester United tengah menjalani karantina selama dua pekan usai menjalani perawatan di rumah sakit Jinan, Shandong selama tiga pekan. Pengumumaan kesembuhannya diumumkan oleh klubnya Shandong Luneng di laman resminya, Selasa (14/4) sore.

TRIDENTEFajar Indonesia

RABU, 15 APRIL 2020

"Kondisi Fellaini stabil. Ia sudah dianggap sembuh lewat serangkaian tes medis dan hari ini dibolehkan pulang," kata Shandong dalam satu pernyataan singkat.

Pemain berusia 32 tahun itu menjadi satu-satunya pemain terkenal Liga Super China yang terpapar virus corona. Selama terpapar ia harus menjalani karantina dan melakukan observasi lebih jauh. Sebelumnya, andalan lini tengah Timnas Belgia itu mengungkapkan pada 22 Maret, ia dites positif virus usai pulang dari China. Tes positif Fellaini menjadi pukulan bagi harapan Liga Super China untuk meneruskan lagi kompetisi sesegera mungkin setelah awal kompetisi 22 Februari dihentikan seketika.

Lewat video instagram-nya, pemain berambut kribo itu mengungkapkan, kondisinya baik-baik saja kepada penggemar.Selama di rumah sakit, Fellaini ikut mengunggah video tengah berolahraga di ruangannya. Dia menikmati musim pertamanya yang produktif di China dengan mencetak 12 gol dan lima assist dari 34 pertandingan.

Di Inggris, sejumlah berita kesembuhan pemain membuat para pemainnya mulai bersemangat latihan. Winger muda Chelsea, Callum Hudson-Odoi merupakan pemain

pertama di Liga Inggris yang terpapar virus corona. Hingga akhir Maret lalu, Hudson-Odoi dinyatakan sembuh. Dirinya mengungkapkan kunci sukses kesembuhannya dari virus corona. Dia mengatakan, dukungan dari orang di sekitar sangat penting untuk melawan Covid-19.

Tidak hanya pemain, Mantan pemain yang kini menjadi manajer Arsenal, Mikel Arteta juga sempat terjangkit virus corona. Dia tertular penyakit ini dari Presiden Olympiakos setelah bersalaman usai laga Liga Europe akhir Februari lalu. "Saya merasa telah benar-benar sembuh," kata Arteta dalam wawancara tersebut bersama The Guardian, beberapa waktu.

Pemain asal Spanyol tersebut mengaku merasakan ada yang tak beres dengan kesehatannya setelah mendapatkan kabar dari Olympiakos bahwa mereka mungkin terpapar virus tersebut dan positif. Kini Arteta masih menjalani isolasi mandiri. (fin/tgr)

Elit BlaugranaTak Tahan KritikBARCELONA- La Liga memang ditunda akibat pandemi korona. Kendati demikian, geliat di balik meja manajemen terus berjalan. Salah satunya Barcelona. Setelah enam direkturnya mengundurkan diri akibat kritik bagaimana klub menangani skandal media sosial, pejabat teras Barcelona langsung melakukan restrukturisasi.

Dalam pernyataan resminya, Barcelona menunjuk Jordi Moix sebagai wakil presiden untuk ekonomi dan ekuitas, Pau Vilanova sebagai wakil presiden institusional, Oriol Tomas sebagai wakil presiden area komersial, Marta Plana sebagai sekretaris dewan, dan David Bellver sebagai bendahara. Mereka menggantikan Emili Rousaud dan tiga direktur lainnya yang mengumumkan pengunduran diri dalam satu surat kepada fan yang dipublikasikan media Spanyol, Jumat (10/4) lalu.

Mantan Wakil Presiden B a r c e l o n a , E m i l i Rousaud, menyebut sejumlah petinggi El Barca melakukan tindakan korupsi. Usai meletakkan jabatannya sebagai wakil presiden Barcelona, Rousaud langsung memberikan pernyataan kontroversial. Dilansir dari ESPN, ia menuding ada petinggi El Barca yang memperkaya diri sendiri lewat pendapatan tim.

"Jika ada auditor yang memberi tahu Barcelona bahwasanya biaya layanan adalah EUR 100 ribu dan ternyata di atas kertas kami harus membayarnya EUR 1 juta, itu berarti ada seseorang yang menyembunyikan tangannya di brankas masing-masing. Saya tidak punya bukti dan saya tidak bisa mengatakan siapa," ujar Rousaud kepada program RAC1.

Seperti yang diberitakan oleh Marca, direksi Les Cules dibuat kalang kabut. Mereka langsung mempidanakan Rousaud atas pernyataan tersebut. "Barcelona tidak

dapat mentolerir tuduhan yang secara serius merusak citra lembaga. Tindakan hukum yang akan diambil adalah membela kehormatan klub dan karyawannya. Keberadaan audit yang berkelanjutan harus mengakhiri masalah ini," tulis mereka.

"Dalam menghadapi tuduhan serius dan tidak berdasar yang dibuat mantan Wakil Presiden klub, Emili Rousaud, dalam

sejumlah wawancara media, Dewan Direksi Barcelona dengan

tegas menyangkal tindakan apa pun yang

digambarkan sebagai korupsi. Kami setuju untuk membawa kasus

ini sebagai tindakan kriminal," bunyi pernyataan resmi Barca.Para direktur

yang keluar j u g a t e l a h

m e m i n t a Presiden Josep

Maria Bartomeu untuk melakukan pemilihan

presiden dan menyerukan untuk membatalkan kontrak dengan pihak ketiga, I3 Ventures, awal tahun ini untuk memonitor liputan media sosial Barca. Bartomeu telah membantah tuduhan bahwa perusahaan itu menciptakan akun media sosial untuk mengotori kandidat-kandidat presiden yang akan datang, dan mantan serta pemain saat ini, tetapi membatalkan kontrak dengan perusahaan itu. I3 juga sudah membantah melakukan kesalahan. (fin/tgr)