selasa, 24 maret 2020 satu berita berjuta pembaca 12 hal | … · 2020. 3. 24. · ekonomi fajar...

12
Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | https://fin.co.id/ SELASA, 24 MARET 2020 APD DARI SHANGHAI AMBIL ALIH OLEH TIM MEDIS TNI RINCIAN KASUS COVI-19 PER PROVINSI DISPOSABLE MASKS (masker sekali pakai) N95 MASKS (masker N95) PROTECTIVE CLOTHING (pakaian pelindung) GOGGLES (kacamata pelindung) GLOVES (sarung tangan) SHOE COVERS (pembungkus sepatu) INFRARED THERMOMETER (termometer inframerah) SURGICAL CAPS (topi bedah) JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku kagum dan bangga kepada dokter, perawat, dan pekerja rumah sakit. Saat ini, para tenaga medis itu tiada henti menangani pasien yang terjangkit virus Corona (COVID-19). "Kami kagum dan bangga dengan kalian.Kamimemberihormatkepada dokter, perawat dan para pekerja di rumah sakit," tegas Prabowo, saat menerima alat kesehatan COVID-19 dari Shanghai, Cina, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/3). DARURAT, PEMERINTAH LALAI APD Datang dari Shanghai Setelah Ada Korban Sudah tujuh dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Virus Corona (COVID-19) belum lagi tenaga medis yang diperkirakan mencapai 25 orang yang dikabarkan ikut terpapar. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terus menekankan kebijakan pemerintah untuk merealisasikan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) yang begitu urgen ini. Ini berkaca dari wafatnya sejumlah dokter yang memunculkan kesan pemerintah abai di tengah kondisi darurat. IDI Terkendala Validasi Data Pahlawan Kemanusiaan Minta Transparan setelah 7 Dokter Meninggal, 6 Positif JAKARTA - Ketua Umum Pengurus BesarIkatanDokterIndonesia(PBIDI) dr. Daeng M Faqih mengungkapkan ada tujuh dokter yang bertugas menangani wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia meninggal dunia.Enamorangdokterdiantaranya diduga meninggal dunia akibat terjangkit virus corona. Adapun satu dokter lainnya meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan demi menghadapi Covid-19. ”Ada tujuh dokter yang meninggal. Enam karena positif corona dan satu dokter meninggal karena serangan jantung. Ini bukan data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah melainkan inisiatif kami,” kata dr. Daeng ketika dikonfirmasi Fajar Indonesia Network Senin (23/3). Positif: 579 pasien Sembuh: 30 pasien Meninggal: 49 pasien SITUASI COVID-19 Diketahui bahwa alkes itu baru akan digunakan Tim Medis Kementerian Pertahanan dan TNI guna pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus Corona di Indonesia. Tim medis TNI merencanakan telah mengambil alih perawatan di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Senin (23/3). DKI JAKARTA 353 Positif, 23 sembuh, dan 29 meninggal dunia JAWA BARAT 59 Positif, 5 sembuh dan 9 meninggal dunia BANTEN 56 Positif, 1 sembuh, dan 3 meninggal dunia JAWA TIMUR total 41 Positif, 0 sembuh, dan 1 meninggal dunia JAWA TENGAH total 15 Positif, 0 sembuh, dan 3 meninggal dunia KALIMANTAN TIMUR total 11 Positif, 0 sembuh, dan 0 meninggal dunia BALI: 6 Positif, 0 sembuh, dan 0 meninggal dunia KEPULAUAN RIAU 5 Positif, 0 sembuh, dan 0 meninggal dunia JOGJAKARTA 5 Positif, 1 sembuh, dan 0 meninggal dunia SULAWESI TENGGARA 3 Positif, 0 sembuh, dan 0 meninggal dunia SUMATRA UTARA 2 Positif, 0 sembuh dan 1 meninggal dunia KALIMANTAN BARAT 2 Positif, 0 sembuh, dan 0 meninggal dunia KALIMANTAN TENGAH 2 Positif, 0 sembuh, dan 0 meninggal dunia SULAWESI SELATAN 2 Positif, 0 sembuh, dan 1 meninggal dunia PRABOWO SUBIANTO Menteri Pertahanan MARI SAMA-SAMA KITA PERANGI VIRUS CORONA KALAU NGGAK TERLALU PENTING MENDINGAN #DIRUMAHAJA Bersambung ke hal 7 Bersambung ke hal 7 Bersambung ke hal 7 Bersambung ke hal 7

Upload: others

Post on 20-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Satu Berita Berjuta Pembaca 12 Hal | https://fin.co.id/SELASA, 24 MARET 2020

    APD DARI SHANGHAI

    AMBIL ALIH OLEHTIM MEDIS TNI

    RINCIAN KASUS COVI-19 PER PROVINSI

    DISPOSABLE MASKS(masker sekali pakai)

    N95 MASKS(masker N95)

    PROTECTIVE CLOTHING(pakaian pelindung)

    GOGGLES(kacamata pelindung)

    GLOVES(sarung tangan)

    SHOE COVERS(pembungkus sepatu)

    INFRARED THERMOMETER(termometer inframerah)

    SURGICAL CAPS(topi bedah)

    JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku kagum dan bangga kepada dokter, perawat, dan pekerja rumah sakit. Saat ini, para tenaga medis itu tiada henti menangani pasien yang terjangkit virus Corona (COVID-19).

    "Kami kagum dan bangga dengan kalian. Kami memberi hormat kepada dokter, perawat dan para pekerja di rumah sakit," tegas Prabowo, saat menerima alat kesehatan COVID-19 dari Shanghai, Cina, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (23/3).

    DARURAT,PEMERINTAH LALAI

    APD Datang dari Shanghai Setelah Ada Korban

    Sudah tujuh dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Virus Corona (COVID-19) belum lagi tenaga medis yang diperkirakan mencapai 25 orang yang dikabarkan ikut terpapar. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terus menekankan kebijakan pemerintah untuk merealisasikan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) yang begitu urgen ini. Ini berkaca dari wafatnya sejumlah dokter yang memunculkan kesan pemerintah abai di tengah kondisi darurat.

    IDI Terkendala Validasi Data

    PahlawanKemanusiaan

    Minta Transparan setelah 7 Dokter Meninggal, 6 Positif

    JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M Faqih mengungkapkan ada tujuh dokter yang bertugas menangani wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia meninggal dunia. Enam orang dokter di antaranya diduga meninggal dunia akibat terjangkit virus corona. Adapun satu dokter lainnya meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan demi menghadapi Covid-19.

    ”Ada tujuh dokter yang meninggal. Enam karena positif corona dan satu dokter meninggal karena serangan jantung. Ini bukan data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah melainkan inisiatif kami,” kata dr. Daeng ketika dikonfirmasi Fajar Indonesia Network Senin (23/3).

    Positif: 579 pasienSembuh: 30 pasienMeninggal: 49 pasien

    SITUASI COVID-19

    Diketahui bahwa alkes itu baru akan digunakan Tim Medis Kementerian Pertahanan dan TNI guna pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus Corona di Indonesia.

    Tim medis TNI merencanakan telah mengambil alih perawatan di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Senin (23/3).

    DKI JAKARTA353 Positif, 23 sembuh,dan 29 meninggal dunia

    JAWA BARAT59 Positif, 5 sembuhdan 9 meninggal dunia

    BANTEN56 Positif, 1 sembuh,dan 3 meninggal dunia

    JAWA TIMURtotal 41 Positif, 0 sembuh,dan 1 meninggal dunia

    JAWA TENGAHtotal 15 Positif, 0 sembuh,dan 3 meninggal dunia

    KALIMANTAN TIMURtotal 11 Positif, 0 sembuh,dan 0 meninggal dunia

    BALI:6 Positif, 0 sembuh,dan 0 meninggal dunia

    KEPULAUAN RIAU5 Positif, 0 sembuh,dan 0 meninggal dunia

    JOGJAKARTA5 Positif, 1 sembuh,dan 0 meninggal dunia

    SULAWESI TENGGARA3 Positif, 0 sembuh,dan 0 meninggal dunia

    SUMATRA UTARA2 Positif, 0 sembuhdan 1 meninggal dunia

    KALIMANTAN BARAT2 Positif, 0 sembuh,dan 0 meninggal dunia

    KALIMANTAN TENGAH2 Positif, 0 sembuh,dan 0 meninggal dunia

    SULAWESI SELATAN2 Positif, 0 sembuh,dan 1 meninggal dunia

    PRABOWO SUBIANTOMenteri Pertahanan

    MARI SAMA-SAMA

    KITA PERANGIVIRUS CORONA

    KALAU NGGAK TERLALU PENTING MENDINGAN

    #DIRUMAHAJA

    Bersambung ke hal 7

    Bersambung ke hal 7

    Bersambung ke hal 7

    Bersambung ke hal 7

  • EKONOMIFajar Indonesia

    2www.fin.co.idSELASA, 24 MARET 2020

    RUMAH SAKIT CORONA: Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, yang dijadikan rumah sakit (RS) darurat penanggulangan wabah virus korona atau Covid-19, pada Senin (23/3). Presiden Jokowi tiba di Wisma Atlet sekitar pukul 09.05 WIB dan langsung meninjau tower 7 yang diperuntukkan sebagai RS darurat. Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan Wisma Atlet Kemayoran yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

    FOTO: MUCLHLIS/SETPRES

    RI Dapat Utang Rp4,95 Triliun dari Bank Dunia

    JAKARTA - Di tengah penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19, pinjaman Indonesia sebesar USD300 juta atau setara Rp4,95 (kurs Rupiah Rp16.500 per Dolar AS) disetujui oleh Bank Dunia. Dana tersebut akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengungkapkan, pinjaman itu untuk memperkuat sektor keuangan, terutama pengawasan keuangan dan pengelolaan di masa krisis.

    "Saat ini, percepatan reformasi untuk efisiensi dan inklusi dibutuhkan untuk membiayai infrastruktur dan memperluas ekonomi di Indonesia," kata Luky dalam keterangannya, kemarin (23/3).

    Dia merinci, pinjaman ini akan dialokasikan untuk memperluas sektor keuangan di Indonesia, memperluas produk keuangan dan memobilisasi tabungan berjangka. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan simpanan di Indonesia.

    Selain itu, lanjut dia, pinjaman juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan lebih transparan karena berbasis teknologi. Kemudian memperkuat ketahanan sektor keuangan menghadapi guncangan. Lalu membuat manajemen risiko keuangan di tengah bencana.

    Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen menilai, sejauh fundamental makro ekonomi Indonesia masih kuat. Artiya kemiskinan di Indonesia berada di level single digit dan rendah.

    "Namun dengan melambatnya laju pengentasan kemiskinan, sangat penting membuat masyarakat untuk memiliki finansial yang sehat dan juga sebagai alat pertahanan pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata dia.

    Terpisah, ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, saat ini pemerintah harus meningkatkan pembiayaan seiring dengan melebarnya defisit akibat

    turunnya penerimaan pajak."Sementara belanja justru meningkat

    untuk membiayai penanggulangan wabah corona dan berbagai stimulus yang harus dilakukan," ujar Piter kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Senin (23/3).

    Terkait utang luar negeri, dia mendukung. Dengan begitu ada harapan nilai tukar Rupiah akan kembali naik. Dengan demikian, terjadi stabilistasi ekonomi di dalam negeri.

    "Untuk menutup defisit tersebut pilihannya adalah utang luar negeri yang juga menjadi solusi untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar, dan juga utang dalam negeri," kata dia.

    Untuk saat ini, kata dia, salah satu solusi yang tepat memang utang luar negeri yang lebih cepat untuk mengatasi ekonomi nasional. "Dalam Hal ini utang luar negeri menjadi pilihan karena bisa membantu meningkatkan cadangan devis a yang dibutuhkan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah," tukas dia.(din/fin)

    Covid-19 Tak Gerus InvestasiJAKARTA - Meski tengah dilanda

    merebaknya wabah virus corona atau Covid-19, namun kinerja investasi di kuartal I 2020 justru meningkat 5 persen hingga 6 persen dibanding triwulan I 2019.

    Dengan begitu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia akan terus melanjutkan target investasi tahun ini."Saya kasih gambaran, pertumbuhan investasi triwulan pertama 2020 dibandingkan triwulan pertama 2019 ada kenaikan 5-6 persen, malah tidak turun," katanya ditemui di Jakarta, Senin (23/3).

    Kenaikan kinerja itu, kata Bahlil disebabkan oleh investasi existing yang telah direalisasikan sebanyak 50 hingga 60 persen. Selanjutnya, investasi tahun 2019 yang mangkrak hingga Rp708 triliun sudah dieksekusi Rp200 triliunnya. Masih tersisa Rp508 triliun, ke depannya akan mendrong kinerja investasi.

    Menyoal wabah virus corona, pihaknya telah menyiapkan tiga simulasi realisasi investasi di tingkat optimis, moderat, dan pesimis (skenario terburuk). Simulasi tersebut telah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo. "Akhir mareta akan diumumkan. Sudah ada bocornnya dan sudah sampai ke presiden," ujar dia.

    Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ariyo Irhamna mengapresiasi kinerja kepala BKPM yang berhasil meningkatkan investasi di tengah pandemi virus corona.

    Kendati demikian, dia menyoroti juga soal pemanfaatan teknologi serta tenaga kerja lokal. Pasalnya seiring peningkatan investasi di sektor industri, maka tren penyerapan tenaga kerja juga terus bertambah.

    M e l a n s i r d a t a Ke m e n t e r i a n Perindustrian, pada kurun waktu 2015 hingga Agustus 2019, jumlah tenaga

    kerja sektor industri sudah mencapai 18,93 juta orang. Sementara itu, pada tahun 2020, jumlah tenaga kerja sektor industri diperkirarakan sebanyak 19,59 – 19,66 juta orang.

    "Namun jika kita bicara investasi, yang lebih penting bukan hanya realisasi nilai investasi tapi juga dampak dan komitmen para investor untuk alih teknologi, bukan cuman penyerapan tenaga kerja lokal," ujar dia kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Senin (23/3).

    Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebelumnya menyampaikan kinerja ekonomi Indonesia 2020 yang tertekan di mana pertumbuhan konsumsi yang hanya sebesar 4,97 persen dan pertumbuhan investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang hanya tumbuh 4,06 persen. Padahal dia berharap di 2019 PMTB bisa tumbuh di kisaran 6 persen. (din/fin)

    Pedagang Elektronik Diminta Tak Latah Ikutan Naik

    JAKARTA - Tertekannya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) tembus hingga level Rp16.500 per Dolar AS otomatis berimbas sejumlah barang akan naik. Momen ini biasanya kerap dimanfaatkan pedagang spekulan, misalkan kenaikan harga barang-barang elektronik.

    Menyikapi hal itu, ekonom CORE Piter Abdullah menilai ulah pedagang model seperti itu sangat berbahaya, sebab memberatkan masyarakat yang tengah terpuruk di tengah ekonomi saat ini, ditambah imbas wabah corona atau Covid-19.

    "Janganlah untuk naik. Kan impor ada prosesnya, ya enggak harus serta merta naik dong," kata Piter kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Senin (23/3).

    Selama ini, lanjut dia, pola pikir di antara pedagang elektronik ada yang keliru. Pasalnya kecendruangan yang terjadi begitu Rupiah anjlok selanjutnya menaikkan harga jual barangnya. Padahal, menurut dia, situasi di pasar keuangan dan pasar riil jauh berbeda.

    "Para pedagang mengklaim mengambil kesempatan atas pelemahan nilai tukar Rupiah. Kasihan masyarakat kalau begini," ucap dia.

    Justru kata dia, para importr barang elektronik masih menjual dengan harga yang sama ketika periode impor dilakukan. Diketahui proses impor berjalan tiga bulan. Oleh karena itu, dia minta pemerintah menindak tegas sejumlah pedagang elektronik yang menikkan harga ini.

    Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani menilai, pelemahan Rupiah akan mendorong ekspor dan menekan impor. Namun di tengah kondisi wabah Covid-19 di mana terjadi kebijakan lockdown dari berbagai negara, turut menghambat kelancaran ekspor nasional.

    Di sisi lain, kata dia, impor juga tertekan sebab lebih mahal dibandingkan kondisi normal. Apalagi permintaan pasar domestik ikut turun dibandingkan periode-periode sebelumnya.

    "Lagipula, karena wabah (corona) permintaan terhadap produk-produk manufaktur yang merupakan kebutuhan nonprimer juga tertekan. Namun, kami perkirakan impor akan tetap terjadi, selama industri dan kegiatan ekonomi nasional tidak di-shutdown total oleh pemerintah sebagai respon terhadap wabah," ujar Shinta.

    Untuk industri manufaktur, lanjut dia, juga bakal tetap mengimpor bahan baku atau bahan penolong selama industri tetap dibolehkan terus berproduksi. "Aktivitas impornya kemungkinan besar akan turun secara signifikan tetapi tidak sebesar penurunan di bulan lalu, karena Cina sudah normalisasi sehingga impor yang terhambat dari Cina bisa masuk untuk memenuhi kebutuhan industri, ekspor, maupun untuk kebutuhan pasar domestik," tukas dia.(din/fin)

  • NASIONALFajar Indonesia

    3www.fin.co.idSELASA, 24 MARET 2020

    Utamakan Dialog Hindari PHKJAKARTA - Dampak wabah corona baru atau

    COVID-19 mengancam dunia industri. Pemerintah pun meminta agar pengusaha menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja.

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengajak serikat pekerja atau serikat buruh (SP/SB) dan pengusaha untuk mengedepankan dialog sosial. Diakuinya situasi saat ini, tidak menguntungkan bagi pemerintah, pengusaha, dan pekerja.

    Dikatakan Ida Fauziyah, pemerintah sadar berbagai sektor industri terutama pariwisata adalah yang terdampak wabah COVID-19. Karenanya, Pemerintah telah berkordinasi dengan 12 Disnaker provinsi agar Kadisnaker mengidentifikasi pekerja yang terdampak. Baik pekerja ter-PHK atau dirumahkan agar program-program Kemnaker tepat sasaran.

    "Kita dalam situasi tidak mudah. Semoga kita bisa melewati masa sulit ini apabila kita saling bahu membahu melawan corona," kata Ida Fauziyah, saat menerima audiensi SP/SB Pariwisata dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melalui video conference di Jakarta, Senin (23/3).

    Ida meminta SP/SB bisa membantu identifikasi para pekerja yang membutuhkan program Kemnaker. Data dan informasi dibutuhkan agar dalam waktu dekat bisa segera dicarikan solusi melalui program kerja pemerintah.

    "Yang dibutuhkan adalah kerja sama yang mengedepankan dialog sosial untuk mencari solusi

    terbaik dan menghindari PHK. Situasi wabah COVID-19 saat ini tidak dikehendaki oleh siapa pun. Bukan hanya masalah, pekerja, pengusaha dan pemerintah," katanya.

    Selain itu, Ida juga mengatakan pihaknya berkomunikasi dengan BPJS Ketenagakerjaan dan telah meminta agar program pelatihan vokasi segera terealisasi.

    "Termasuk pemberian insentif bagi peserta pelatihan segera dinaikkan plafonnya atau menyesuaikan kebutuhan sebagaimana Kartu PraKerja yang mengalami penyesuaian," lanjutnya.

    Menaker Ida juga menambahkan pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran Menaker Nomor M/3.HK.04/III/2020 tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan kelangsungan usaha dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

    Garis besarnya mengatur pertama, mengupayakan pencegahan penyebaran dan penanganan kasus terkait COVID-19 di lingkungan kerja. Kedua, melaksanakan perlindungan pengupahan bagi pekerja/buruh terkait pandemik Covid-19.

    Pada kesempatan yang sama, Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Haiyani Rumondang juga mengajak SP/SB mengedepankan keterbukaan dalam dialog sosial.

    "Karena itu kedepankan dialog, sama-sama terbuka dan memahami situasi. Kiranya berakhir di keduanya, yakni pengusaha dan pekerja. Semoga dengan kesepakatan ini sama-sama tentu memahami. Tentu

    keterbukaan yang utama," ujar Haiyani.Sedangkan Direktur BPJS Ketenagakerjaan

    Agus Susanto dalam teleconference berjanji akan menaikkan uang intensif dan uang transport bagi peserta selama mengikuti pelatihan vokasi.

    Sekjen PHRI Maulana Yusran yang juga ikut teleconference, mengatakan sektor pariwisata khususnya hotel dan restoran paling terdampak.

    "Kalau okupansi di bawah 40 persen tentu operational cost kami tidak bisa tertutupi," katanya.

    Dari hasil pendataan seluruh PHRI wilayah Indonesia, dampak Corona bukan hanya tersentral di beberapa daerah saja, melainkan juga seluruh wilayah Indonesia.

    “Kita butuh bantuan pemerintah untuk bersama-sama menanggulangi permasalahan ini,” kata Maulana.

    Terpisah, Anggota Komisi IX DPR Obon Tabroni meminta pengusaha tidak melakukan PHK.

    "Buruh yang bekerja di sektor pariwisata dan perhotelan sudah terdampak akibat tingkat kunjungan yang semakin menurun. Begitu pun di sektor retail. Jangan membonceng musibah Corona untuk melakukan PHK pada pekerja," tegasnya.

    Tidak melakukan PHK pada pekerja pada situasi sulit seperti saat ini, merupakan perintah Undang-Undang Ketenagakerjaan yang menyebutkan bahwa pemerintah dan pengusaha dengan segala upaya harus sedapat mungkin menghindari terjadinya PHK.

    Dia juga mengatakan harus ada upaya konkret untuk mengurangi risiko yang akan diderita buruh. Terkait pengadaan kartu prakerja, Obon menilai kurang efektif mencegah PHK.

    "Manfaatnya tidak instan padahal saat ini diperlukan tindakan cepat," kata dia.

    Di Jakarta, berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan, hingga Senin (23/3), sebanyak 1.512 perusahaantelah menerapkan kerja dari rumah.

    “Sudah ada 1.512 perusahaan dengan total 517.743 tenaga kerja sudah mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah. Terima kasih, teman-teman,” tulis Pemprov DKI dalam laman media sosial resminya.

    Dalam unggahannya, Pemprov DKI juga menyertakan tautan yang berisi nama-nama perusahaan tersebut yaitu di bit.ly/DataWFHDKI.

    Pemprov DKI sekaligus meminta semakin banyak pihak yang terlibat dan bersolidaritas dalam upaya mencegah penularan COVID-19.

    Apalagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mengeluarkan perintah melalui Surat Edaran Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2020 agar kegiatan perkantoran di DKI Jakarta dihentikan sementara.diri

    Dalam surat tersebut, semua perusahaan di Jakarta diimbau untuk menghentikan sementara semua kegiatan perkantoran, menutup fasilitas operasional dan melakukan kegiatan dari rumah. gw/fin)

    Ditunggu Fatwa Urus Jenazah COVID-19

    JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) diminta untuk menerbitkan fatwa soal pengurusan jenazah pasien terinfeksi COVID-19. Selain itu juga soal tata cara salat bagi tenaga medis yang mengenakan pakaian hazmat.

    Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta MUI bersama sejumlah ormas Islam menerbitkan fatwa terkait penanganan jenazah terinfeksi COVID-19. Begitupun dengan fatwa tata cara beribadah bagi tenaga medis yang mengenakan pakaian dekontaminasi atau hazmat.

    "Kalau terjadi kesulitan mengurusi jenazah penderita Corona ini karena kurang petugas medisnya atau karena situasi yang tidak memungkinkan, sehingga ada kemungkinan untuk dimandikannya jenazah itu, saya ingin meminta MUI dan ormas Islam membuat fatwa," katanya di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (23/3).

    Wapres juga meminta MUI berserta ormas Islam menerbitkan tata cara salat bagi tenaga medis yang mengenakan pakaian hazmat dan mengeluarkan fatwa untuk membolehkan umat Islam salat tanpa berwudhu atau bertayamum.

    "Ketika para petugas medis itu menggunakan alat pelindung diri, sehingga pakaian hazmat-nya tidak boleh dibuka sampai delapan jam, kemungkinan mereka kalau mau shalat tidak bisa wudhu, tidak bisa tayamum," jelasnya.

    Alasan tersebut selama ini sudah dijalankan oleh sejumlah tenaga medis. Namun, Wapres tetap meminta supaya MUI mengeluarkan fatwa sehingga para tenaga medis yang beragama Islam dapat tenang dalam menjalankan ibadah shalat.

    "Ini menjadi penting sehingga mereka, para petugas, menjadi tenang. Jadi harus ada fatwanya. Kalau dalam bahasa agama itu orang yang tidak punya wudhu, tidak tayamum tapi dia salat. Ini sekarang sudah dihadapi oleh para petugas medis," tuturnya.

    Terpisah, Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh mengatakan bahwa Komisi Fatwa sedang membahas dua fatwa tersebut.

    Meski demikian, dia menjelaskan proses memandikan dan mengkafani jenazah pasien positif virus corona harus dilakukan sesuai protokol medis. Seperti yang tertuang dalam fatwa Nomor 14 Tahun 2020.

    "Dan dilakukan oleh pihak yang berwenang, dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat Islam," katanya.

    Prosesi salat dan penguburan jenazah, lanjut Asrorun, tetap harus dilakukan seperti biasa. Dengan catatan, pihak yang memakamkan harus menjaga diri agar tidak terpapar COVID-19.

    "Untuk mensalatkan dan menguburkannya dilakukan sebagaimana biasa dengan tetap menjaga agar tidak terpapar Covid-19," katanya.

    Selain itu, Asrorun meminta agar umat muslim melakukan Salat Ghaib bagi umat Islam yang wafat akibat virus corona serta mendoakannya. Untuk prosesi Salat Ghaib bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.

    "Baik berjamaah maupun sendiri-sendiri," tambah dia. Tidak hanya itu, Asrorun juga mengimbau agar seluruh umat Islam melakukan qunut nazilah di setiap salat wajib. Tujuannya memohon pertolongan Allah SWT agar terhindar dari wabah corona dan segera sirna dari Indonesia.

    Sedangkan Sekjen MUI Anwar Abbas meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuat protokol mengurus jenazah korban COVID-19.

    Menurutnya, keadaan saat ini bisa disebut sebagai keadaan darurat. Ada ketakutan virus Corona bisa menulari orang yang memandikan jenazah.

    "Menurut saya, ini nggak bisa diselenggarakan oleh orang biasa. Ini harus diselenggarakan oleh orang mengerti (petugas kesehatan). Semestinya, Kementerian Kesehatan buat protokol medisnya, protokol medis penanganan jenazah, karena menyangkut ilmu (kesehatan) nih," katanya.

    Diterangkan Anwar dalam ajaran Islam, jenazah wajib dimandikan. Namun, jika membahayakan orang hidup, jenazah tersebut bisa tidak dimandikan. (gw/fin)

    RUMAH SAKIT CORONA: Presiden Joko Widodo meninjau kesiapan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, yang dijadikan rumah sakit (RS) darurat penanggulangan wabah virus korona atau Covid-19, pada Senin (23/3). Presiden Jokowi tiba di Wisma Atlet sekitar pukul 09.05 WIB dan langsung meninjau tower 7 yang diperuntukkan sebagai RS darurat. Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan Wisma Atlet Kemayoran yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

    FOTO: MUCLHLIS/SETPRES

    Mudik Gratis DibatalkanJAKARTA - Program mudik gratis Lebaran

    yang tiap tahun diadakan oleh Pemerintah, BUMN dan swasta batal dilaksanakan tahun ini. Kebijakan ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 ke daerah.

    Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan seluruh kegiatan mudik gratis baik yang disponsori Kemenhub, BUMN dan swasta ditiadakan.

    "Mudik gratis semuanya, dari kementerian, BUMN maupun swasta kita batalkan semua. Karena kondisi darurat corona sampai dengan bulan Mei," katanya, Senin (23/3).

    Bahkan menurutnya, Pemerintah kemungkinan akan mengeluarkan kebijakan yang meminta masyarakat tidak mudik pada Lebaran 2020.

    "Akan segera dikeluarkan pernyataan untuk masyarakat tidak mudik selama Lebaran," katanya.

    Terkait hal tersebut, Budi mengaku pihaknya telah melakukan sosialisasi agar masyarakat

    tak mudik untuk sementara waktu. Langkah itu dilakukan agar virus corona tak menyebar ke daerah.

    "Kita sudah sosialisasi melalui meme yang kita kirim melalui media ke masyarakat untuk tidak mudik," katanya.

    Sementara Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo, selaku Ketua Satgas Mudik Bareng BUMN membenarkan agenda mudik gratis tahun ini dibatalkan karena situasi dan kondisi belum kondusif.

    " K a m i a k a n s e g e r a m e l a ku k a n pemberitahuan tentang pembatalan kegiatan yang ada, baik kepada para pendaftar calon pemudik," katanya.

    Dia mengaku belum mengetahui berapa peserta yang sudah mendaftar program mudik gratis. Ia hanya memastikan pendaftar akan diberitahu melalui berbagai sarana komunikasi, termasuk media.

    "Karena proses pendaftaran baru mulai dan berproses dan sampai hari ini data pendaftar 4 sampai 5 persen," ujar Budi.

    Budi mengakui pembatalan mudik gratis tersebut berdampak pada kerja sama dengan operator transportasi. Namun, ia menuturkan sejauh ini belum semua operator meneken kontrak.

    "Hemat kami belum semuanya melakukan kontrak dengan para operator transportasi. Dan diharapkan semua pihak untuk memahaminya," tutur Budi.

    Adapun Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit COVID-19 di Indonesia berlaku selama 91 hari, terhitung sejak 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sementara pada pada periode tanggal tersebut, sudah memasuki masa angkutan mudik lebaran.

    Untuk diketahui, pendaftaran mudik bareng BUMN telah dibuka sejak Februari 2020. Pendaftaran melalui laman resmi //mudikbumn.co.id//. Sejak 10 Maret 2020, jumlah peserta yang sudah mendaftar dalam program mudik bareng BUMN mencapai 272 ribu orang. Mudik bareng BUMN digelar dengan menargetkan 275 ribu orang pemudik. (gw/fin)

  • HUMANIORAFajar Indonesia

    4www.fin.co.idSELASA, 24 MARET 2020

    Sejumlah pimpinan MPR RI menggalang Aksi soladiritas MPR dengan mengangkat tema Fight Corona di lobby Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (23/3/2020). Paket bantuan berupa Masker dan Hand Sanitizer yang diberikan kepada komunitas ojek online serta wartawan ini, untuk menggalang solidaritas profesi dalam perang melawan Corona. Memberikan edukasi social distencing bagi masyarakat berupa penerapan jaga jarak yang benar yaitu berjarak 1 meter sesuai dengan protap atau Protokol Social Distancing.

    FOTO: IWAN TRI WAHYUDI/FAJAR INDONESIA NETWORK

    Mahasiswa Disiapkan Jadi RelawanJAKARTA - Kementerian Pendidikan

    dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah melakukan perekrutan relawan mahasiswa, baik medis maupun non medis dalam menangani pandemi Corona (Covid-19) di dalam negeri.

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, bahwa ajakan atau perekrutan relawan mahasiswa ini bersifat bersifat sukarela tanpa paksaan.

    "Tidak ada paksaan. Ini adalah gerakan sukarela. Negara membutuhkan pahlawan-pahlawan medis yang berjuang bersama demi masyarakat," kata Nadiem, , Senin (23/3).

    Nadiem menjelaskan, tugas para relawan nantinya akan fokus untuk melakukan edukasi, pencegahan, dan pengendalian terhadap wabah virus Corona dengan cara memberikan informasi, edukasi, melayani call center kepada masyarakat, serta menyiapkan diri sebagai tenaga bantuan dalam kondisi darurat sesuai

    dengan kompetensi.Nadiem menambahkan, mahasiswa

    yang menjadi relawan akan mendapat pelatihan, insentif dari Kemendikbud, hingga satuan kredit semester (SKS).

    "Kepada mahasiswa yang berminat untuk ikut serta dalam kegiatan ini akan diberikan pelatihan dan pendampingan, disiapkan alat perlindungan diri (APD) yang sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), insentif dari Kemendikbud, dan sertifikat pengabdian kepada masyarakat yang dapat disesuaikan oleh universitas masing-masing untuk menjadi bagian dari penilaian kinerja dalam program koas atau sebagai satuan kredit semester," jelasnya

    Menurut Nadiem, perjuangan melawan virus Corona membutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat. Begitu juga peran dari generasi muda yang memiliki bakat di bidang kesehatan.

    "Kami paham betul bahwa risiko terkait hal ini cukup besar, namun upaya ini tidaklah akan berhasil tanpa dukungan

    seluruh masyarakat, terutama bagi generasi muda yang memiliki talenta-talenta yang tepat," ujarnya.

    Nadiem juga mengaku, bahwa Kemendikbud sudah bekerja sama dengan rektor atau direktur politeknik kesehatan untuk mendorong dekan di fakultas rumpun kesehatan untuk melakukan sosialisasi tentang inisiatif ini kepada mahasiswa tingkat akhir atau co-assistant (koas) di kampus masing-masing.

    "Kemendikbud juga telah berkoordinasi dengan sekitar 26 fakultas kedokteran dan rumah sakit pendidikan sebagai tempat sub-center untuk screening dan penanganan pasien Corona," terangnya.

    Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Nizam mengatakan, bahwa dalam perekrutan relawan mahasiswa ini, Kemendikbud bekerja sama dengan sejumlah pihak pendidikan dan kesehatan.

    Diantaranya, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

    (AIPKI), Asosiasi Institusi Profesi Ners Indonesia (AIPNI), Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI), dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI).

    "Relawan mahasiswa ini nantinya memiliki tugas untuk komunikasi, informasi dan edukasi. Misalnya, di pusat panggilan, penelusuran, pemeriksaan, dan lainnya," kata Nizam.

    Nizam menjelaskan, bahwa nantinya relawan yang bergerak pada non medis tidak menangani pasien secara langsung. Namun, bagi relawan medis dan harus berhubungan dengan orang yang diduga terjangkit Covid-19.

    "Setiap relawan yang terjun ke lapangan wajib memakai Alat Pelindung Diri (APD)," ujarnya.

    Kriteria relawan yakni dalam keadaan sehat, tidak merokok, siap untuk berkomitmen dan bertanggung jawab disertai surat izin dari keluarga (wali/

    pasangan). .Adapun kompetensi relawan yang

    dibutuhkan, kata Nizar, yakni tenaga medis, tenaga kesehatan, dokter internship, mahasiswa kesehatan, dan lainnya. Pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan http://bit.ly/RelawanKemdikbud.

    Selain itu, lanjut Nizar, Kemendikbud juga sudah menyiapkan asrama yang berada di naungan kementeriannya, untuk ruang karantina pasien Corona (Covid-19).

    Baik itu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) maupun Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) yang bisa dijadikan asrama karantina Orang Dalam Pengawasan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) diseluruh Indonesia.

    "Kami menyiapkan seluruh fasilitas asrama di bawah Kemendikbud. Kapasitas tempat tidur dari P4TK dan LPMP tersebut sebanyak 18.000 tempat tidur," pungkasnya. (der/fin)

    Guru Jangan Persulit Belajar DaringJAKARTA - Kementerian Pendidikan

    dan Kebudayan (Kemendikbud) meminta dinas pendidikan ataupun perguruan tinggi dapat memberikan pedoman atau prosedur teknis pelaksanaan pembelajaran daring. Pedoman harus mengacu pada kebijakan bekerja dari rumah yang ditetapkan pemerintah.

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, pembelajaran di rumah merupakan kewenangan masing-masing dinas pendidikan ataupun pimpinan perguruan tinggi. Oleh sebab itu, agar tidak menimbulkan masalah di lapangan perlu diatur lebih lanjut soal detail prosedur dan mekanismenya.

    "Apa-apa saja yang menjadi hak dan tanggung jawab masing-masing. Sehingga ada kejelasan dan tidak terjadi kebingungan. Pemda perlu konsisten memberikan arahan mengenai hal ini," kata Nadiem, Senin (23/3).

    Nadiem menambahkan, pedoman tersebut juga harus memerhatikan situasi, kondisi, juga tantangan setempat. Tugas dan belajar di rumah diharapkan tidak menjadi beban tambahan dalam implementasinya bagi siswa ataupun mahasiswa.

    "Bisa jadi pedoman tersebut tidak sama untuk antarjenjang, antarprogram atau antarwilayah," ujarnya.

    Nadiem juga memahami, bahwa perubahan pola pembelajaran yang mendadak tidak mudah dilakukan. Terlebih lagi, apabila perubahan ini bagi beberapa pihak hal ini mungkin menakutkan. Namun, ia mendorong

    semua pihak merespons situasi saat ini dengan bijak.

    "Saya tahu ini tidak mudah bagi semua pihak, tetapi kita harus mencoba. Tujuan utamanya adalah memastikan hak memperoleh pendidikan tetap berjalan, sesuai anjuran Bapak Presiden untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah," tuturnya.

    Nadiem menegaskan, belajar di rumah tidak harus selalu memakai peralatan yang canggih. Kegiatan belajar di rumah juga bisa diterapkan melalui metode yang sederhana.

    "Yang paling penting adalah komunikasi antara guru dan siswa yang belajar di rumah," ujarnya.

    Pemerhati pendidikan, Cecep Darmawan menghimbau para guru agar tidak mempersulit pembelajaran dengan sistem daring di tengah pandemi Covid-19.

    "Pembelajaran daring jangan dipersulit, yang terpenting anak itu belajar selama sekolah diliburkan," katanya.

    Menurut Cecep, pembelajaran daring bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada di daerah masing-masing. Ia mencontohkan, bahwa pembelajaran bisa dilakukan melakukan grup aplikasi pesan, seperti WhatsApp, yang mana guru mengajukan topik tertentu yang dibahas.

    "Dialog interaktif antara guru dan siswa dapat dilakukan dalam grup percakapan itu. Dalam pembelajaran daring, guru tidak perlu memaksakan diri untuk menyelesaikan beberapa topik tematik sekaligus. Cukup satu topik tematik yang dibahas," terangnya.

    Terlebih lagi, kata Cecep, guru harus

    mempertimbangkan faktor psikologi siswa dengan tidak memberikan banyak tugas. Menurtnya, tugas yang diberikan hendaknya terukur dan disesuaikan pada tingkat mana kemampuan siswa tersebut.

    "Memberikan tugas yang banyak pada siswa akan menjadi terbebani dan menjadi malas. Bahkan untuk tingkat SD, malah orang tuanya yang lebih mengerjakan tugas anak," tuturnya.

    Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat peningkatan aduan online dari siswa di seluruh daerah terkait penugasan belajar di rumah. KPAI juga menerima 51 pengaduan mengeluhkan beratnya penugasan dari para guru yang harus dikerjakan dengan tenggat waktu yang sempit.

    Pengaduan berasal dari DKI Jakarta, Bekasi, Cirebon, dan Kuningan (Jawa Barat). Di Jawa Tengah seperti Purwokerto dan Tegal juga memberikan aduan. Aduan juga datang dari Kalimantan Barat dan Bangka Belitung.

    "Pengadu dari Jakarta menceritakan bahwa gurunya memberikan tugas membuat film pendek dengan waktu hanya dua hari dan harus diupload dengan minimal mendapatkan 200 like," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti.

    Pengadu lain menyampaikan anaknya sudah berada didepan laptop pukul 06.00 pagi karena ada gurunya yang akan menyampaikan tugas pada waktu tersebut. Sementara tugas-tugas lain datang kemudian dan deadlinenya pendek. (der/fin)

    Jadwal UTBK 2020 DitundaJAKARTA - Lembaga Tes

    Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) m e n g u m u m k a n m e n u n d a pendaftaran dan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020. Hal ini dilalukan akibat pandemi global COVID-19 yang sudah masuk Indonesia.

    Surat edaran LTMPT dengan nomor 09/SE.LTMPT/2020 ini ditujukan untuk Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia dan Rektor Perguruan Tinggi Negeri. Surat Edaran juga diterima setiap kepala sekolah hingga siswa SMA, Madrasah Awaliah, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

    "Pendaftaran UTBK yang sedianya dimulai pada tanggal 30 Maret 2020 dan pelaksanaan UTBK yang sedianya dimulai pada tanggal 20 April 2020, ditunda," kata Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo, Senin (23/3).

    Budi mengatakan, bahwa pihaknya belum menentukan kembali kapan penundaan ini dapat berlangsung. Menurutnya, LTMPT masih mengkaji kapan pendaftaran dan pelaksanaan UTBK bakal digelar.

    " Untuk pendaftaran dan pelaksanaan UTBK akan diumumkan

    lebih lanjut," ujarnya.Ketua LTMPT Mohammad Nasih

    menambahkan, bahwa keputusan tentang penundaan jadwal pendaftaran dan pelaksanaan UTBK diambil atas kondisi nasional terkini yang masih menghadapi wabah virus Corona (covid-19).

    "Memperhatikan situasi nasional berkenaan dengan mewabahnya covid-19, pendaftaran dan pelaksanaan UTBK ditunda," katanya.

    Nasih menyatakan, bahwa bukan hanya pendaftaran dan pelaksanaan UTBK tahap pertama yang ditunda, melainkan pendaftaran tahap kedua UTBK 2020.

    "Dua-duanya ditunda. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut terkait jadwal tersebut," ujarnya.

    Dapat disampaikan, sebelum ada penundaan pendaftaran UTBK tahap ke-1 seharusnya dijadwalkan akan dilaksanakan pada 30 Maret-11 April 2020, dan Tes UTBK Tahap Ke-1 akan dilaksanakan pada 20-26 April 2020.

    Sementara untuk pendaftaran UTBK Tahap Ke-2 akan dilaksanakan pada tanggal 14-16 April 2020, dan Tes UTBK Tahap ke-2 akan dilaksanakan pada 1-3 Mei 2020. (der/fin)

  • POLITIKAFajar Indonesia

    5www.fin.co.idSELASA, 24 MARET 2020

    Bertahan di Rumah Bagian Bela NegaraJAKARTA - Masyarakat diminta

    menjalankan imbauan social distancing (menjaga jarak). Salah satunya, tidak kelur rumah. Hal ini dinilai penting untuk menekan penyebaran virus Corona (COVID-19). Kementerian Pertahanan menyebut tindakan tersebut merupakan bagian dari bela negara.

    "Social distancing dengan menjalankan skema bekerja dari rumah (work from home) dan belajar dari rumah adalah bagian dari menekan penyebaran virus. Bertahan di rumah adalah bagian dari Bela Negara," tegas Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono di rumah dinasnya di Jakarta, Senin (23/3).

    Menurutnya, social distancing harus dijalankan dengan disiplin selama masa status darurat bencana hingga 29 Mei 2020. Tujuannya agar Indonesia bisa terbebas dari virus Corona. Trenggono menjelaskan skema bekerja dan belajar dari rumah bisa dilakukan. Sebab, infrastruktur digital seperti layanan 4G sudah mencapai 90 persen dari total populasi Indonesia. "Konten untuk bekerja dan belajar dari rumah pun sudah beragam," imbuhnya.

    Sekarang ini, lanjutnya, tinggal bagaimana masyarakat mengubah perilakunya di masa darurat bencana ini. Dia meminta warga memanfaatkan waktu di rumah untuk hal-hal produktif dalam bekerja serta berkualitas bersama keluarga.

    Kementerian Pertahanan merupakan salah satu inisiator dari pemberlakuan sistem kerja dari rumah. Kemenhan juga proaktif dalam menekan penyebaran virus corona dengan mendistribusikan beberapa peralatan disinfektan ke kementerian atau lembaga negara lainnya. Seperti Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Keuangan, termasuk Bank Indonesia.

    Sementara itu, jumlah penderita COVID-19 di Ibu Kota DKI Jakarta hingga Senin (23/3) meningkat 53 orang. Totalnya mencapai 356 kasus. Sedangkan yang meninggal dunia 31 orang. “Dari total itu, yang sembuh 22 orang dan meninggal dunia 31 orang,” ujar Ketua II Gugus Tugas COVID-19 DKI Jakarta, Catur Leswanto di

    Balai Kota, Jakarta, Senin (23/3).Jumlah tersebut termasuk 42 tenaga

    kesehatan yang juga terinfeksi COVID-19. Sementara jumlah orang dalam pemantauan (ODP) COVID-19 di DKI Jakarta sampai Senin ada 1.491 orang, 1.076 orang di antaranya selesai dipantau dan 415 sisanya masih dalam pemantauan. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 757 orang. Dari jumlah itu, 492 orang masih dalam perawatan dan 265 orang dinyatakan sehat. DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan jumlah penderita COVID-19 terbesar di Indonesia.

    Terpisah, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan deteksi dini penyebaran COVID-19 dengan rapid test berbasis pada reaksi serologis. Yakni mengukur kadar antibodi dari munculnya virus. Rapid test, lanjutnya, juga dilakukan menggunakan sampel darah. Berbeda dengan test swab yang mengambil sampel sampel lendir di hidung dan tenggorokan. "Hasil negatif rapid test tidak menjamin yang bersangkutan tidak terinfeksi COVID-19," ujar Yuri di Gedung BNPB Jakarta, Senin (23/3).

    Menurutnya, tidak setiap infeksi virus langsung direspon dengan kemunculan antibodi pada hari yang sama. Dibutuhkan beberapa hari sejak infeksi itu terjadi agar bisa terdeteksi. Karena itu, pada saat pemeriksaan rapid test menunjukkan hasil negatif, bisa saja sebenarnya negatif. Sebab, antibodi belum terbentuk. Karena, infeksinya baru berlangsung kurang dari tujuh hari.

    Karena itu, langkah berikutnya dilakukan pemeriksaan ulang setelah hari ketujuh sampai dengan hari kesepuluh. "Tapi perlu diingat setiap orang masih belum memiliki kekebalan tubuh untuk tidak terinfeksi COVID-19," terangnya.

    Dia menyarankan di lakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR). Yakni pemeriksaan secara molekuler menggunakan sampel usapan lendir dari hidung atau tenggorokan. Apabila pemeriksaan dengan cara ini positif, dapat dipastikan yang bersangkutan terinfeksi COVID-19. (rh/fin)

    Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono pada Senin (23/3) meminta masyarakat menjalankan imbauan social distancing (menjaga jarak). Salah satunya, tidak kelur rumah. Hal ini dinilai penting untuk menekan penyebaran virus Corona (COVID-19). Kementerian Pertahanan menyebut tindakan tersebut merupakan bagian dari bela negara.

    FOTO: DOK.KEMHAN RI

    Komisioner KPU MelawanJAKARTA – Polemik putusan Dewan

    Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait pemberhentian komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik, belum juga selesai. Dalam keterangannya, Evi mengatakan keberatan dengan putusan tersebut. Dia meminta Presiden Joko Widodo menunda pelaksanaan putusan tersebut.

    Menurut Evi, dirinya sangat keberatan terhadap putusan DKPP. Putusan tersebut sangat berlebihan dan berpotensi abuse of power. “Oleh karenanya dengan mempedomani Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, saya mengajukan keberatan terhadap Putusan DKPP. Saya perlu menjelaskan beberapa poin keberatan saya,” ujar Evi di Jakarta, Senin (23/3).

    Dia melanjutkan, dalam poin kesimpulan putusan DKPP menyatakan bahwa berdasarkan penilaian atas fakta persidangan. Terutama, setelah memeriksa keterangan pengadu, jawaban dan keterangan para teradu, serta bukti-bukti dokumen yang disampaikan pengadu dan para teradu.

    Evi sangat keberatan atas kesimpulan tersebut. Sebab dalam fakta persidangan baik pada persidangan pada 13 November 2019, maupun persidangan 17 Januari 2020, Majelis Sidang DKPP tidak pernah melakukan pemeriksaan keterangan terhadap pengadu. Sebab pada sidang 13 November 2019 pengadu atas nama Hendri Makaluasc pada saat diminta keterangan justru membacakan surat pencabutan laporannya/pengaduannya, dan pada sidang tanggal 17 Januari 2020, pengadu (Hendri Makaluasc) maupun pengacaranya tidak lagi menghadiri sidang DKPP.

    “Dengan demikian kesimpulan Majelis DKPP tersebut, tidak sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi dalam persidangan. Sehingga kesimpulan Majelis DKPP yang dijadikan dasar putusan dalam perkara ini tidak beralasan hukum. Dalam pertimbangannya DKKP dalam memeriksa dan memutus laporan dugaan pelanggaran etik, DKPP tidak terikat dengan laporan pengadu. Untuk itu DKPP dapat saja memeriksa dan memutus sekalipun pelapor sudah mencabut laporannya,” urainya.

    Namun dalam perkara yang lain DKPP mengambil kebijakan yang berbeda. Misalnya terhadap dugaan pelanggaran Kode Etik yang tercatat dalam register pengaduan No. 134/DKPPPKE-VI/2017 DKPP Republik Indonesia menetapkan menyatakan Pengaduan Pengadu tidak dapat dilanjutkan ke tahap putusan karena

    pada tanggal 1 Desember 2017 Pengaduan Bertholomeus George Da Silva telah melayangkan surat pencabutan gugatan atau pengaduan.

    Perlakuan yang berbeda ini membuka ruang subjektivitas. Karena tidak ada aturan dan ukuran yang jelas. Baik yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 maupun Peraturan DKPP untuk menentukan apakah satu aduan dapat diteruskan atau tidak jika pengadu mencabut aduannya.

    Setelah mencermati putusan, ternyata DKPP tidak melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat (2) Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2019. Yakni rapat pleno Putusan dilakukan secara tertutup yang dihadiri oleh tujuh orang anggota DKPP. Kecuali dalam keadaan tertentu dihadiri paling sedikit lima orang.

    “Perlu saya sampaikan dalam memutuskan putusan DKPP rapat pleno hanya dihadiri oleh empat orang anggota DKPP, sebagaimana dapat dibaca dalam putusan DKPP halaman 34 bagian penutup. Dengan demikian putusan DKPP tidak memenuhi syarat qorum rapat pleno untuk menjatuhkan putusan,” bebernya.

    Dalam pertimbangan hukum, DKPP menyatakan Evi selaku Teradu VII sebagai Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Logistik Pemilu berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1219/ORT.01- Kpt/01/KPU/VII/2019, 19 Juli 2019, memiliki tanggungjawab etik lebih besar atas ketidakpastian hukum dan ketidakadilan akibat penetapan hasil Pemilu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan validitas dan kredibilitasnya.

    “Menurut hemat saya tuduhan ini terlalu berlebihan. Sebab dalam mekanisme pengambilan keputusan di KPU tidak tersedia ruang bagi koordinator divisi untuk mengambil keputusan sendiri. Tetapi diambil melalui mekanisme rapat pleno dengan prinsip kolektif kolegial. Koordinator divisi hanya berfungsi untuk mengkoordinasi, mengendalikan, membina, melaksanakan, gugustugas divisi yang juga harus dipertangungjawabkan dalam rapat pleno,” ucapnya.

    Dalam laporan pengadu maupun dalam fakta persidangan tidak ada secara spesifik membahas peran teradu VII dalam mengendalikan. Apalagi mengintervensi putusan KPU Provinsi Kalimatan Barat. Kemudian supervisi KPU RI kepada KPU Provinsi Kalimatan Barat Untuk melaksanakan Putusan MK Nomor 154-02-20/PHPU.DPR-DPRD/XII/2019 adalah semata-mata untuk memberikan

    kepastian hukum.Sebelumnya, DKPP menjatuhkan

    saksi peringatan keras terakhir kepada Teradu I Arief Budiman selaku Ketua merangkap Anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Teradu II Pramono Ubaid Tanthowi, Teradu IV Ilham Saputra, Teradu V Viryan, dan Teradu VI Hasyim Asy’ari masing-masing selaku Anggota KPU RI.

    Selain itu, DKPP menjatuhkan sanksi Pemberhentian Tetap kepada Teradu VII Evi Novida Ginting Manik selaku Anggota KPU RI. Kemudian, menjatuhkan sanksi Peringatan kepada Teradu VIII Ramdan selaku Ketua merangkap Anggota KPU Provinsi Kalimantan Barat, Teradu IX Erwin Irawan, Teradu X Mujiyo, dan Teradu XI Zainab masing-masing selaku Anggota KPU Provinsi Kalimantan Barat terhitung sejak dibacakannya Putusan ini. Putusan itu diputuskan dalam rapat pleno oleh empat Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, yakni Muhammad selaku Plt. Ketua merangkap Anggota, Alfitra Salam, Teguh Prasetyo, dan Ida Budhiati.

    Sementara itu, kuasa hukum Evi Novida, Fadli Nasution menilai pemecatan Evi malah menyingkap kelemahan DKPP. Dia mempertanyakan jika DKPP dalam memeriksa dan memutus laporan dugaan pelanggaran etik tidak terikat dengan laporan pengadu dan dapat memeriksa serta memutus meski pelapor sudah mencabut laporannya.

    “Kenapa justru dalam perkara No. 134/DKPP-PKE-VI/2017 DKPP, putusannya tidak dilanjutkan lagi karena pengaduan. Bertholomeus George Da Silva telah mencabut gugatan. Perlakuan yang berbeda dengan perkara 317-PKE-DKPP/2019, membuktikan putusan DKPP tidak beralasan hukum dan membuka ruang subjektivitas,” jelas Fadli Nasution.

    Dia mengaku heran, saat pengadu tidak pernah diperiksa di persidangan karena menarik gugatannya. Namun pada poin kesimpulan putusan DKPP dengan perkara 317-PKE-DKPP/2019 disebutkan berdasarkan penilaian fakta persidangan, setelah memeriksa keterangan pengadu, jawaban dan keterangan para Teradu, memeriksa bukti-bukti dokumen yang disampaikan Pengadu dan para Teradu. “Kami sangat keberatan atas kesimpulan tersebut. Sebab fakta Majelis Sidang DKPP tidak pernah melakukan pemeriksaan keterangan terhadap pengadu. Karena telah mencabut gugatannya,” beber Fadli. (khf/fin/rh)

    Inpres untuk Menteri dan Kepala Daerah

    JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020. Ini tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa pada 20 Maret 2020 lalu. Secara umum Inpres ini ditujukan kepada para menteri, lembaga negara dan kepala daerah di seluruh Indonesia.

    "Inpres ini diterbitkan dengan pertimbangan semakin luasnya penyebaran wabah Corona (COVID-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO). Karena itu diperlukan langkah-langkah cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergi antarkementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Terutama untuk melakukan refocussing kegiatan, realokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan wabah virus ini," ujar Seskab Pramono Anung di Jakarta, Senin (23/3).

    Hal senada disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani. Dia sepakat p e m e r i n t a h m e r e a l o k a s i k a n anggaran negara untuk kepentingan penanggulangan pandemi COVID-19. "Percepatan penanggulangan wabah COVID-19 membutuhkan dana yang besar. Terutama untuk pengadaan peralatan dan infrastruktur medis bagi kepentingan pencegahan maupun pengobatan," ujar Puan Maharani, di Jakarta, Senin (23/3).

    Dia menjelaskan anggaran tersebut harus dimanfaatkan untuk pengadaan alat dan fasilitas screening tes COVID-19 massal secara gratis. Selain itu, guna penambahan alat perlindungan diri (ADP) bagi tenaga kesehatan. "Juga untuk penambahan fasilitas rumah sakit, pengobatan gratis bagi pasien COVID-19, serta upaya-upaya menangkal penyebaran virus tersebut," imbuhnya.

    Terkait dampak ekonomi akibat Corona, Puan meminta pemerintah dapat memprioritaskannya pada penguatan daya beli masyarakat. "Realokasi anggaran negara bisa diarahkan pada program-program penguatan daya beli masyarakat yang terdampak wabah COVID-19. Terutama

    mereka-mereka yang kehilangan pendapatan akibat kebijakan social distancing, serta pemberian insentif bagi tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan wabah virus tersebut," urainya.

    P e m e r i n t a h j u g a d i m i n t a mengantisipasi melonjaknya angka inflasi. Terutama akibat melonjaknya harga kebutuhan pokok dan alat medis terkait penanganan COVID-19. "Pemerintah bersama Bank Indonesia agar terus berkoordinasi meredam pelemahan rupiah. Selain kebijakan moneter yang efektif, langkah-langkah pemerintah yang terukur dan kredibel dalam penanganan wabah COVID-19 akan memperkuat kepercayaan pasar. Sehingga dapat meredam kejatuhan nilai tukar rupiah," terangnya.

    DPR, lanjutnya, melalui komisi-komisi terkait akan mengawasi penggunaan realokasi anggaran tersebut. Tujuannya agar pemanfaatannya sesuai dengan program penanggulangan COVID-19 serta program penanggulangan dampak ekonomi.

    Terus BertambahPemerintah Indonesia mencatat

    jumlah kasus orang yang positif virus Corona (COVID-19) terus bertambah. Hingga Senin (23/3) kemarin, ada 65 kasus baru. Ssehingga total sebanyak 579 kasus. Sementara yang meninggal bertambah satu menjadi 49 orang. "Sehingga total kasus (kumulatif) pada hari ini menjadi 579," kata Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Virus Corona atau Covid 19, Achmad Yurianto di Graha BNPB, di Jakarta, Senin (23/3).

    Rinciannya 65 kasus baru itu di antaranya di Bali tiga orang, Banten sembilan orang, DKI Jakarta 44 orang, Jambi satu orang, Kalimantan Timur dua orang, Kepulauan Riau dan Maluku Utara masing-masing satu orang. Serta empat orang masih dalam verifikasi di lapangan. Sementara satu kasus yang meninggal di Sulawesi Selatan. "Ada satu tambahan lagi kasus yang meninggal dari data yang kami rilis kemarin 48. Sehingga total kasus meninggal adalah 49," terang Yuri. (khf/fin/rh)

  • INTERNASIONALFajar Indonesia

    6www.fin.co.idSELASA, 24 MARET 2020

    Total 65 WNI Positif CoronaJAKARTA - Kementerian Luar Negeri

    RI menyatakan, bahwa sedikitnya dua warga Indonesia (WNI) di Belanda dan tiga lainnya yang berada di Spanyol dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (Covid-19) pada Senin (23/3).

    Kelima WNI itu dalam kondisi stabil meski tak menjelaskan secara detail situasi mereka.

    Selain di Belanda dan Spanyol, Kemenlu juga menyebutkan, bahwa ada satu WNI di Qatar yang juga mengidap Covid-19. WNI tersebut juga dikabarkan dalam kondisi stabil.

    "Dengan data terbaru itu, total ada 65 WNI yang terinfeksi corona di luar negeri," bunyi pernytaan Kemenlu, Senin (23/3).

    Sementara itu, sebanyak sembilan WNI yang berada di Jepang positif terinfeksi virus corona. Seluruh pasien yang merupakan kru kapal pesiar Diamond Princess itu telah dinyatakan sembuh.

    Hingga hari ini ada penambahan 20 WNI di Singapura yang dinyatakan positif Covid-19. Satu WNI merupakan pasien di Singapura telah dinyatakan sembuh, 16 lainnya dalam keadaan stabil, dua di bawah penanganan khusus, dan seorang lainnya meninggal.

    Adapun WNI positif corona di Taiwan, Australia, dan Arab Saudi masing-masing bertambah menjadi dua orang. Seluruhnya dalam kondisi stabil.

    Sebanyak 13 WNI di Malaysia yang telah dinyatakan positif corona juga dalam keadaan stabil. Belasan WNI itu tertular corona setelah menghadiri acara Tablig Akbar Masjid Sri Petaling pada 27 Februari hingga 1 Maret lalu yang dihadiri lebih dari 10 ribu peserta dari 27 negara.

    Di India ada 10 WNI yang dinyatakan positif corona. Sepuluh WNI itu dikabarkan merupakan rombongan peziarah dan kini tengah dirawat di RS di Telangana. Sementara itu, satu WNI di Makau juga dinyatakan positif dan saat ini dalam keadaan stabil.

    "Sepuluh WNI tersebut positif terinfeksi virus corona dan sedang dalam perawatan," kata Duta Besar

    RI untuk India di New Delhi, Sidharto Suryodipuro.

    Sepuluh WNI itu disebut merupakan anggota organisasi Islam. Pihak berwenang menemukan mereka di Kota Karimnagar, Telangana.

    Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Teuku Faizasyah, meminta seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang ada di mancanegara untuk mengikuti aturan pemerintah setempat terkait penanganan virus corona (Covid-19).

    "Bagi masyarakat kita yang berstatus sebagai diaspora, apakah sebagai buruh migran di luar negeri, mereka yang berprofesi mahasiswa, pelajar dan lain-

    lain, saran kita adalah tetap mengindahkan peraturan pemerintah setempat," katanya.

    Faizasyah menyampaikan, WNI yang ada di luar negeri yang tidak punya kepentingan yang mendesak untuk pulang ke Indonesia, diharapkan tetap berada di sana.

    "Namun, jika memang tidak bisa dibatalkan atau ditinggalkan, apa boleh buat. Artinya masih bisa diterima atau maklumi keputusan pulang ke Tanah Air," ujarnya.

    "Terkecuali ada kondisi-kondisi tertentu berdasarkan pertimbangan pribadi atau keluarga yang menghendaki mereka kembali ke Tanah Air," pungkasnya. (der/fin)

    WHO: Lockdown TakDapat Kalahkan Virus

    JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, bahwa penguncian wilayah (Lockdown) yang dilakukan oleh banyak negara tidak dapat dengan mudah mengalahkan virus Corona (Covid-19).

    Pakar darurat WHO, Mike Ryan mengatakan bahwa cara yang baik adalah dengan mengambil langkah-langkah kesehatan yang masyarakat diperlukan untuk menghindari kebangkitan virus di kemudian hari.

    "Yang benar-benar perlu kita fokuskan adalah menemukan mereka yang sakit, mereka yang memiliki virus, dan mengisolasi mereka, menemukan kontak mereka dan mengisolasi mereka," kata Mike dilansir di BBC, Senin (23/3).

    "Jika kita tidak menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat sekarang, ketika pembatasan gerakan dan penguncian itu dicabut, bahayanya penyakit ini akan muncul kembali," imbuhnya.

    Sebagian besar Eropa dan Amerika Serikat mengikuti Cina dan negara-negara Asia lainnya dengan melakukan pembatasan drastis untuk memerangi virus corona covid-19. Upaya yang dilakukan yakni sebagian besar pekerja disuruh bekerja dari rumah dan sekolah, bar, pub dan restoran ditutup.

    Ryan mengatakan, bahwa contoh-contoh dari Cina, Singapura dan Korea Selatan, yang ditambah pembatasan dengan langkah-langkah keras untuk menguji setiap kemungkinan suspek, memberikan model untuk Eropa.

    Saat ini, menurut WHO, Eropa telah menggantikan Asia sebagai pusat pandemi.

    "Setelah kami menekan transmisi, kami harus mencari virusnya. Kita harus berjuang melawan virus," ujarnya.

    Italia sekarang adalah negara yang paling parah terkena virus di dunia. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan Inggris bisa kewalahan kecuali orang menghindari interaksi sosial.

    Menteri perumahan Inggris Robert Jenrick mengatakan, bahwa produksi

    tes akan berlipat ganda minggu depan dan meningkat setelahnya.

    R y a n j u g a m e n g a t a k a n , bahwa beberapa vaksin sedang dikembangkan, tetapi hanya satu yang memulai uji coba di AS. Ditanya berapa lama sebelum tersedia vaksin di Inggris, dia mengatakan, bahwa orang-orang perlu realistis.

    "Kita harus memastikan bahwa itu benar-benar aman, kita berbicara setidaknya satu tahun. Vaksin akan datang, tetapi kita harus keluar dan melakukan apa yang perlu kita lakukan sekarang," pungkasnya. (der/fin)

    Kasus Corona di SaudiMakin Signifikan

    JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi pada Ahad (22/3) waktu setempat mengonfirmasi, bahwa menemukan 119 kasus baru virus Corona (Covid-19). Dengan demikian, jumlah pasien positif mengalami peningkatan cukup drastis yakni mencapai 511 kasus.

    Juru Bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Muhammad al-Abd al-Ali menuturkan, dari 119 kasus baru itu, 72 di antaranya berlokasi di Makkah, 34 di Riyadh, empat di Dammam, empat di al-Qatif, dan tiga di al-Ahsa. Selain itu, ada tiga kasus di Khobar, satu kasus di Dhahran, dan satu kasus di Qassim.

    "Semua orang dalam daftar kasus yang dikonfirmasi itu kini sedang diisolasi," al-Abd al-Ali seperti dikutip Alarabiyah, Senin (23/3).

    Kerajaan Arab Saudi juga melaporkan, 17 orang telah sembuh dari penyakit yang disebabkan virus mematikan itu. Sampai hari ini, 23.000 warga telah menjalani tes di negeri itu.

    Al-Abd al-Ali mengatakan, langkah-langkah tegas akan terus dilaksanakan di Arab Saudi untuk mengatasi wabah tersebut. Sementara itu, kasus kontak dengan orang yang terinfeksi corona sedang dipantau lebih lanjut.

    Kementerian Kesehatan Saudi juga meminta semua orang untuk mematuhi pedoman dan arahan untuk memastikan keselamatan pribadi serta keselamatan anggota masyarakat lainnya. Terutama, masyarakatnya dihimbau untuk tidak menghindari berjabat tangan, terus mencuci tangan, dan menghindari pertemuan.

    Pasalnya, sekitar 33 persen infeksi virus corona di Arab Saudi dialami oleh orang-orang yang melakukan kontak dengan mereka yang sebelumnya telah terinfeksi dan ikut terlibat dalam

    pertemuan sosial, seperti pernikahan, pemakaman, dan acara kumpul-kumpul keluarga.

    "Kami mendesak orang untuk tinggal di rumah. Itu adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari virus,” kata al-Abd al-Ali.

    Selain itu, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud juga memerintahkan untuk memberlakukan jam malam di seluruh negeri mulai hari ini, Senin (23/3). Aturan jam malam itu berlaku mulai pukul 19.00 hingga 06.00 pagi waktu setempat selama 21 hari ke depan.

    Seluruh penduduk diperintahkan untuk berada di dalam rumah saat jam malam berlangsung. Warga hanya diizinkan keluar rumah dengan alasan yang benar-benar mendesak.

    Meski begitu, sejumlah pekerja seperti karyawan sektor publik dan swasta yang vital mendapat kelonggaran dari aturan tersebut. Aturan jam malam juga tidak berlaku bagi seluruh personel militer, awak media, dan seluruh petugas kesehatan dan publik.

    S e m e n t a r a i t u , D i r e k t u r Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha menyatakan bahwa dua warga Indonesia (WNI) yang positif virus corona (Covid-19) di Arab Saudi dilaporkan dalam keadaan stabil dan masih menjalani perawatan intensif.

    "2 WNI positif COVID-19 di Arab Saudi kondisi per hari ini stabil dan masih menjalani isolasi dan perawatan," katanya.

    Judha menyebutkan, bahwa kedua WNI tersebut saat ini tengah dirawat di Riyadh. Seorang di antaranya merupakan tenaga kerja migran. (der/fin)

  • SambunganFajar Indonesia

    7www.fin.co.idSELASA, 24 MARET 2020

    Darurat, Pemerintah Lalai IDI Terkendala Validasi DataDari Halaman 1 Dari Halaman 1

    Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengatakan banyak rumah sakit yang tidak menyediakan APD. Dan kekhawatiran ini terjadi di daerah. Sedangkan petugas kesehatan dituntut untuk terus bekerja. ”Sudah terkonfirmasi enam dokter yang meninggal. Tugas mereka berkaitan dengan penanganan Covid-19. Lima orang dokter di antaranya diduga meninggal dunia akibat terjangkit virus corona. Adapun seorang dokter lainnya meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan demi menghadapi Virus Corona,” jelasnya, Senin (23/3).

    Mereka yang wafat yakni dokter Hadio Ali SpS, dokter Djoko Judodjoko SpB, dokter Laurentius P SpKj, dokter Adi Mirsaputra Sp THT, dan dokter Ucok Martin SpP. Adapun dokter Toni D Silitonga bukan meninggal akibat terpapar COVID-19. Lalu dr. Lorentius yang bertugas di RS Grogol. Ia meninggal di Rs Mitra Keluarga. Informasi yang didapat, sebenarnya tidak muncul diagnosis Covid-19. Tetapi ia dicuriga terpapar, setelah rumor menyebutkan ada keluarganya diduga positif Covid-19. Informasi ini didapat Fajar Indonesia Network dari sejumlah sumber.

    Nah, penegasan Daeng ini, sejalan dengan penegasan IDI di dalam akun resmi Instagram PB IDI @ikatandokterindonesia.”IDI berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi COVID-19,” demikian dilansir.

    Daeng pun mengungkapkan minimnya APD menyebabkan tenaga medis di di Kota Kendari, yang jumlahnya 40 dokter dan perawat di IGD RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara sempat mogok kerja sejak Jumat pekan lalu. Mereka mempertanyakan manajemen rumah sakit yang tak memiliki kelengkapan APD bagi mereka, padahal terdapat pasien positif Corona yang mereka rawat di sana. Bahkan belakangan 35 di antaranya, telah dinyatakan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

    Minimnya, ADP ini juga diamini oleh Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah. Ia mengatakan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan yang merawat pasien Virus Corona, mulai mengalami kelangkaan.

    Hal ini, kata dia, khususnya terlihat di rumah sakit-rumah sakit non rujukan Virus Corona. ”Untuk rumah sakit-rumah sakit lain terutama di UGD, kamar operasi dan ruang-ruang khusus, dikarenakan kelangkaan APD, dihemat menjadikan standar kualitasnya tidak sesuai. Misalkan masker yang dipakai lebih lama dari seharusnya,” ungkapnya.

    Atas dasar ini, baik Harif maupun Daeng meminta pemerintah agar lebih serius dalam melihat nasib para petugas kesehatan. Bukan tidak mungkin, jika terus dibiarkan, akan lebih banyak petugas kesehatan yang ikut menjadi korban.

    Dokter yang menjabat sebagai Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung

    Barat itu meninggal akibat kelelahan serta serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan agar sigap dari ancaman virus Covid-19 dan edukasi masyarakat agar terhindar dari Covid-19.

    Dari catatan Fajar Indonesia Network (FIN) sejak Kamis (19/3) Presiden Joko Widodo sebenarnya telah meminta agar perlindungan diberikan kepada seluruh tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan pasien Virus Corona. Ia pun meminta mereka agar diberi insentif khusus, di tengah banyaknya beban kerja yang mereka tangani saat ini. ”Saya ingin perlindungan maksimal pada para dokter, tenaga medis, dan jajaran di rumah sakit yang layani pasien yang terinfeksi Covid-19,” kata Jokowi saat membuka rapat yang disiarkan langsung lewat YouTube resmi Sekretariat Presiden tersebut.

    Atas peristiwa yang terjadi, Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam, belasungkawa yang dalam, atas berpulangnya dokter, perawat, dan tenaga medis yang telah berpulang. ”Mereka, beliau-beliau telah berdedikasi, berjuang sekuat tenaga dalam rangka menangani Virus Korona (Covid-19) ini. Atas nama nama pemerintah, negara, dan rakyat saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras beliau-beliau, atas perjuangan beliau-beliau dalam rangka mendedikasikan dalam penanganan Covid-19),” tutur Presiden saat memberikan keterangan usai pengecekan ke Wisma Atlet, Kemayoran, Provinsi DKI Jakarta, Senin (23/3).

    Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa akan diberikan insentif bulanan kepada tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat. ”Pada kesempatan yang baik ini juga, kemarin kita telah rapat dan telah diputuskan, telah dihitung oleh Menteri Keuangan, bahwa akan diberikan insentif bulanan kepada tenaga medis,” jelas Presiden.

    Rinciannya, menurut Presiden, dokter spesialis akan diberikan Rp15 juta, dokter umum dan dokter gigi akan diberikan Rp10 juta, bidan dan perawat akan diberikan Rp7,5 juta, dan tenaga medis lainnya akan diberikan Rp5 juta. ”Kemudian juga akan diberikan santunan kematian sebesar Rp300 juta dan ini hanya berlaku untuk daerah yang telah menyatakan tanggap darurat,” tutup Presiden.

    Terpisah, Kantor Staf Presiden menyatakan bahwa enam tenaga medis yang meninggal dunia saat menangani virus corona atau Covid-19 layak diganjar sebagai pahlawan kemanusiaan. ”Rasa duka yang dalam terhadap para pejuang garda depan yang gugur karena Covid-19,” ujar Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko, dalam siaran persnya.

    Moeldoko mengatakan negara telah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap para relawan dan tenaga medis yang berjuang mengatasi penyebaran wabah COVID-19. Berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, pemerintah akan memberikan insentif untuk para tenaga medis

    yang berjuang menangani pandemi COVID-19. Sedangkan, untuk tenaga medis yang meninggal dunia di wilayah tanggap darurat, pemerintah akan memberikan santunan sebesar Rp300 juta.

    Sementara itu, sebanyak 8 ton bantuan APD dari Tiongkok tiba di Indonesia Senin (23/3). Secara simbolis APD tersebut diserahkan oleh Menteri Pertahanan, kepada Kapuskes TNI, Kepala RSPAD, Kepala RS Suyoto, Kapuskes Angkatan Darat, Kadiskes Angkatan Laut, dan Kadiskes Angkatan Udara. Pesawat Hercules pengangkut APD tersebut tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma pukul 10.45 WIB. Total sebanyak 12 ton bantuan APD, namun baru 8 ton lebih APD yang sudah tiba di Indonesia.

    APD tersebut antara lain 7,2 ton Protective Clothing, 128 kg N95 Mask, 110 kg Disposable Gloves, 700 kg Disposable Mask, dan 775 kg Goggles. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan upaya ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan seluruh unsur yang terlibat bekerjasama dengan negara sahabat seperti Tingkok menghadapai ancaman covid-19. ”Ada 12 ton APD akan dilaksanakan terus-menerus,” tegas Prabowo di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

    Parbowo mengaku berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan Tiongkok terkait kebutuhan bantuan Indonesia dalam menghadapi Covid-19. Ia mengaku sudah mengirimkan daftar kebutuhan tersebut kepada Menhan Tiongkok. ”Secara umum apa yang dibutuhkan RS alat kesehatan, ventilator, rapid test, APD, tidak jauh dari itu kebutuhan pokok,” imbuhnya saat ditanya wartawan.

    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi menyatakan bahwa Kementerian Kesehahatan (Kemenkes) telah mendistribusikan sebanyak 10.000 APD kepada sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 dan dinas kesehatan seluruh provinsi di Tanah Air. ”APD tersebut didistribusikan sejak Sabtu malam (21/3) hingga Minggu pagi (22/3),” jelas Oscar.

    Ditambahkan, Kemenkes dan Gugus Tugas Covid-19 juga akan segera mendistribusikan 95.000 APD ke seluruh Indonesia. Pendistribusian dilakukan melalui Gugus Tugas telah memiliki daftar skala prioritas daerah mana yang sangat membutuhkan. ”Pendistribusian ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas Mengenai Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 pada Kamis (19/3). Maret 2020,” kata Sekjen Oscar.

    Sementara itu, data yang dihimpun oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona (Covid-19) melalui kanal situs http://covid19.bnpb.go.id/ hingga 23 Maret 2020 pukul 19.30 WIB, menyebutkan bahwa total 579 Positif Covid-19 (Selengkapnya lihat grafis). Artinya ada penambahan 65 kasus, 500 masih dalam perawatan, 30 sembuh (5,18%), dan 49 (8,46%) orang meninggal dunia. (dim/tim/fin/ful)

    Mantan Danjen Kopassus itu menyebut dokter, perawat, dan para pekerja di rumah sakit sebagai pahlawan. Sebab, mereka menjadi garda terdepan dalam membantu menangani pasien yang terkena COVID-19. "Kalian adalah pahlawan ini. Pemerintah berjanji akan berbuat yang terbaik untuk mendukung kalian membantu rakyat Indonesia," jelas Prabowo.

    Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu mengucapkan terima kasih atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia. "Yakinlah Presiden Jokowi dan kami di pemerintah sedang dan akan lebih bekerja keras lagi untuk menghadapi ancaman ini. Kalau kita bersatu, kita yakin ini dapat diatasi. Kita tidak perlu panik. Tidak perlu risau bahaya ada dimana-mana. Tetapi kita berani dan mampu mengatasi ini," paparnya.

    Dia mengingatkan seluruh komponen bangsa bahu-membahu dalam mengatasi penyebaran COVID-19 di Indonesia. "Kita sangat serius ini adalah ancaman bagi kita semua. Bukan saja seluruh bangsa Indonesia, tetapi seluruh dunia. Karena itu, kita harus kompak, harus bekerja sama dan saling membantu," tukasnya.

    Saat ini, lanjutnya, bukan waktunya mengkritisi atau mencari kelemahan satu sama lain. "Bukan saatnya saling mencari kelemahan masing-masing. Ini saatnya bersatu," imbuh mantan Pangkostrad ini.

    Keseriusan pemerintah, kata Prabowo, ditunjukkan dengan mendatangkan

    delapan ton alat kesehatan dan Alat Pelindung Diri (APD). Bantuan tersebut merupakan upaya Kementerian Pertahanan dengan pemerintah Tiongkok. Pesawat Hercules yang mengangkut APD tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 10.45 WIB. Total ada 12 ton bantuan APD. Namun baru 8 ton APD yang sudah tiba di Indonesia.

    APD tersebut antara lain 7,2 ton Protective Clothing, 128 kg N95 Mask, 110 kg Disposable Gloves, 700 kg Disposable Mask, dan 775 kg Goggles. Prabowo mengatakan telah berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan Tiongkok terkait kebutuhan bantuan Indonesia dalam menghadapi COVID-19. Ia mengaku sudah mengirimkan daftar kebutuhan tersebut kepada Menhan Tiongkok. “Secara umum apa yang dibutuhkan RS, alat kesehatan, ventilator, rapid test, APD,” terangnya. Alat kesehatan ini segera didistribusikan ke rumah sakit yang menjadi rujukan untuk menangani COVID-19.

    Dia juga mengingatkan untuk mengikuti imbauan pemerintah. Terutama terkait bekerja dan belajar di rumah. Bekerja dan belajar di rumah bukanlah liburan. "Diimbau untuk kerja dari rumah, ya di rumah. Bukan liburan ke pantai. Ini yang harus disampaikan. Bukan libur sekolah. Tetapi, belajar dari rumah. Pemerintah tidak mau bersikap otoriter dalam penanganan virus Corona. Kami pemerintah memilih mengeluarkan imbauan ke masyarakat.

    Banyak negara lain sangat keras. Di Indonesia ingin ada kesadaran, self protection," ucapnya. Dikatakan, pemerintah akan terus mengikuti perkembangan dan situasi ke depan. Kondisi setiap negara berbeda-beda. Menurutnya, tidak bisa Indonesia mengikuti negara negara lain.

    Sementara itu, Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko menegaskan enam tenaga medis yang meninggal dunia saat menangani COVID-19 adalah pahlawan kemanusiaan. “Rasa duka yang dalam terhadap para pejuang garda depan yang gugur karena COVID-19," ujar Moeldoko di Jakarta, Senin (23/3).

    Dia mengatakan negara telah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap para relawan dan tenaga medis yang berjuang mengatasi penyebaran wabah COVID-19. Berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, pemerintah akan memberikan insentif untuk para tenaga medis tersebut.

    Bagi tenaga medis yang meninggal dunia di wilayah tanggap darurat, pemerintah akan memberikan santunan sebesar Rp300 juta. Sedangkan insentif yang diberikan kepada tenaga medis, yakni untuk dokter spesialis sebesar Rp15 juta, dokter umum dan dokter gigi sebesar Rp10 juta. Untuk bidan dan perawat sebesar Rp7,5 juta, serta tenaga medis lainnya sebesar Rp5 juta. "Di tengah keterbatasan yang kita miliki mereka bekerja tak kenal lelah," terang mantan Panglima TNI ini. (rh/fin)

    Pahlawan KemanusiaanDari Halaman 1

    Enam dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Covid-19, yakni dr. Hadio Ali SpS, tercatat sebagai anggota IDI Jakarta Selatan meninggal di Rumah Sakit Persahabatan, dr Djoko Judodjoko SpB dari Bogor meninggal RSPAD Gatot Subroto, dr. Laurentius P SpKj.

    Selanjutnya dr. Adi Mirsa Putra Sp THT dari Bekasi meninggal di RS Persahabatan. Kemudian dr. Ucok Martin SpP. meninggal di rumah sakit Adam Malik Medan dan Prof Bambang Sutrisna dikabarkan meninggal Senin (23/3) pagi di RS Persahabatan. Adapun dr. Toni D Silitonga bukan meninggal akibat terpapar Covid-19.

    Dokter yang menjabat sebagai Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung Barat itu meninggal akibat kelelahan serta serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan agar sigap dari ancaman virus corona dan edukasi masyarakat agar terhindar dari Covid-19.

    ”Info yang saya terima dr. Lorentius RS Grogol meninggal di Rs Mitra Keluarga, lupa tidak didiagnosis Covid-19 tetapi kami curiga Covid-19. Kemudian anak dan istrinya melakukan tes dan positif Covid-19. Informasi kawan-kawan di bawah kami mencurigai beliau terinveksi Covid-19,” beber dr. Daeng.

    Sekretaris Jendral PB IDI dr. Adib mengaku tidak memiliki data dokter dan perawat yang meninggal setelah menangani pasien Covid-19. Data tersebut seharusnya didapatkan dan dilaporkan kepada Juru Bicara Pemerintah yang menangani Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium swap (cairan) tenggorokan.

    ”Kita terus terang tidak mendapatkan data. Data itu harusnya didapat pada saat kemudian dilaporkan oleh Jubir Covid-19 pak Yulianto untuk yang terkonfirmasi positif dari hasil pemeriksaan swab tenggorokan," jelas Adib saat dihubungi.

    Bagi IDI, kata Adib data terkait dokter yang meninggal karena Covid-19 sangat penting agar ke depan untuk membuat pola penanganannya. ”Bagi kami itu penting supaya kita punya pola untuk kemudian

    lihat apakah ini yang positif. Dokter apalagi tenaga medis apakah memang karena ada riwayat contact ataukah ada riwayat perjalanan ataukan memang fasilitas kesehatan tempat mereka bekerja tidak ada atau kekurangan alat pelindung diri (APD) ataukah ada faktor penyakit penyerta yang memperberat kondisi dia sehingga akhirnya teman-teman kami meninggal,” paparnya.

    Diakui Adib IDI kesulitan dalam validasi data terkait penyebab dokter-dokter positif Covid-19 akhirnya meninggal. ”Itu bisa kita dapatkan dari Pemerintah terkait dengan data-data teman sejawat kami yang meninggal,” tuturnya.

    Dikatakan Adib banyak tenaga medis yang akhirnya diisolasi lantaran ada riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19, muncul gejala (batuk, demam, sesak nafas dll). ”Pada saat dia ada riwayat kontak (pasien positif Covid-19), sudah muncul gejala dia langsung diisolasikan. Dia harus diistirahatkan selama 14 hari,” tuturnya.

    ”Itulah sekarang banyak baik itu di Jakarta, Surabaya, Malang itu banyak teman-teman kami (dokter) akhirnya diisolasikan karena pernah merawat yang positif dia mulai ada keluhan gitu. Karena dia merawat artinya isolasi dari kita. Artinya ada yang tinggal di hotel, menjauh dari keluarganya, tinggal di apartemen, keluarganya diungsikan dulu. Jadi itu sekarang terjadi teman kami di dokter. saya kira tenaga kesehatan lain perawat juga begitu,” terang Adib.

    Lebih lanjut ia menerangkan bahwa lama terpapar kemudian muncul gejala berbeda setiap orang. Hal itu kata Adib ditentukan oleh daya tahan tubuh setiap orang. Bahkan bagi seseorang yang memiliki daya tahan tubuh bagus meski terpapar virus corona ia tidak menunjukkan gejala.

    ”Tergantung daya tahan tubuh masing-masing. Atau dia memang terpapar tapi tidak menunjukkan gejala, karena daya tahan tubuhnya bagus atau bahkan terpapar tapi dia negatif, pemeriksaan hasil swabnya atau PCR nya negatif. Kembali lagi pada daya tahan tubuh masing-masing," pungkasnya. (dim/fin/ful)

    Awasi Pabrik,Gula Sudah Langka

    JAKARTA – DPR meminta pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memperketat pengawasan distribusi gula kristal putih untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pokok tersebut. Pengawasan di pabrikan juga perlu dilakukan. Ini bertujuan untuk mengetahui pembelian dan pendistribusian yang dilakukan secara detail dan bisa dipertanggungjawabkan.

    ”Sekarang pendistribusiannya kemana saja. Kemudian di hilir agar lakukan pembatasan pembelian. Harusnya, Kemendag bersama pihak kepolisian memperketat pengawasan pada pabrik, distributor, hingga pedagang,” tegas Anggota Komisi VI DPR Mukhtarudin, Senin (23/3).

    Anggota DPR dari Partai Golkar menambahkan saat ini kondisi status darurat Covid-19, mengakibatkan semua aspek perlu dilakukan dengan pendekatan darurat. Tidak bisa mengambil untung dari celah yang kondisi bangsa yang tengah dalam masa kritis. ”Awasi dulu, cek pabriknya. Jika memang kondisinya darurat ya terpaksa pemerintah lakukan impor dan operasi pasar. Tapi kita sarankan apa benar, gula ini langka,” tandasnya Mukhtarudin.

    Ya, gula pasir di sejumlah toko jaringan retail waralaba modern di Jakarta Pusat maupun di sejumlah daerah lainnya mengalami kelangkaan sejak sepekan terakhir. Bahkan pada beberapa gerai, sejak sebulan lalu sudah tidak ada pasokan komoditas itu.

    Terpisah Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane lebih menyoroti peristiwa yang terjadi di Lampung. Terang-terangan ia mengkritik sikap Polda Lampung. ”Harusnya Polda merasa malu dan intropeksi diri setelah Tim Satga Pangan Bareskrim Mabes Polri menemukan adanya indikasi penimbunan gula di wilayah tersebut,” terang Neta S. Pane.

    Bantahan tersebut, sambung Neta, terasa aneh dan bisa menimbulkan polemik. Untuk itu Tim Mabes Polri perlu bersikap transparan, dengan cara mengungkapkan apa yang ditemukan dan laporkan kepada Kapolri. ”Laporkan segera ke Kapolri. Jika benar yg mereka temukan adalah penimbunan gula,” tegasnya.

    Pada posisi ini, Kapolri pun harus mengevaluasi jajaran Polda Lampung, termasuk kapoldanya. ”Sikap tegas diperlukan agar jajaran kepolisian tidak membiarkan aksi penimbunan bahan pokok, terutama gula, apalagi saat ini harga gula sedang meroket tinggi,” jelasnya.

    Pane juga menegaskan, jika fakta dan

    temuan Tim Satgas Pangan Bareskrim Polri benar adanya, maka Kapolri harus segera mencopot Kapolda Lampung karena bisa dianggap tidak peka dengan situasi di masyarakat dan tidak menjalankan fungsi intelijen hingga penimbunan gula terjadi dan satgas pangan Bareskrim hrs turun ke Lampung. ”Kalau temuan itu benar, Kapolri harus mencopot Kapolda Lampung karena jelas tidak menjalankan fungsinya.Tidak peka dengan situasi!” pinta Neta yang dipertegas lewat pesan WhatsApp.

    Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana menegaskan jajarannya terus mendalami dugaan penimbunan terkait kenaikan harga gula di pasaran. ”Memang data yang kami dapat gula ada kenaikan, ini akan jadi perhatian kami. Satgas Pangan akan melakukan upaya dan penyelidikan langkanya gula, mungkin ada penimbunan atau hal lain. Jelas kita tindak apabila terbukti ada oknum yang mencoba mengambil keuntungan dari kelangkaan gula,” terang Nana.

    Pengamat Hukum dan Tata Negara Yusdiyanto Alam meyakini Presiden Joko Widodo sudah mengetahui informasi tentang kelangkaan gula. Tentu akibat banyaknya laporan yang masuk terkait kerentanan kondisi pangan di sela wabah Virus Corona. ”Saya yakin sekali. Pak Presiden sudah mengetahui ini. Raja olah itu diduga bermain di tengah kelangkaan gula di sejumlah daerah. Padahal mau Pilkada lho, biasanya komoditas ini dipakai untuk menarik simpati pemilih,” terang Yusdiyanto, kepada Fajar Indonesia Network (FIN).

    Terbukti, sambung Dosen Hukum di Universitas Lampung itu, Presiden sampai harus turun tangan mengecek kondisi Gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/3) lalu. ”Dan terbukti, sinyal kedatangan Presiden pun langsung direspon oleh Kabareskrim Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    Sejalan dengan langkah Satgas Pangan sudah turun mengecek laporan yang masuk sampai turun ke pasar. Dari hasil data yang didapat, stok gula untuk DKI Jakarta, masih mencukupi hingga Bulan April dan Mei 2020. ”Ya, secara umum untuk stok April sampai Mei harusnya ada,” jelasnya.

    Di sejumlah lokasi kelangkaan ini pun diakui oleh masyarakat. Wiwi (43) ibu satu anak asal Bogor mengaku bahwa gula pasir sulit ditemukan di toko-toko modern seperti minimarket. Meskipun di pasar tradisional gula curah tersedia namun harga mengalami kenaikan. (dim/fin/ful)

  • GLAMORFajar Indonesia

    8www.fin.co.idSELASA, 24 MARET 2020

    Dipanggil Polisi, Laudya Cynthia Bella Jadi Saksi

    Kasus Dugaan Penggelapan Rp1,9 Miliar

    Bantu Tenaga Medis Tangani Pasien Covid-19

    JAKARTA - Aktris cantik Laudya Cynthia Bella akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan penggelapan uang atas terlapor Irwansyah.

    "Laudya Cynthia Bella kami akan juga periksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas kami," kata Kasatreskrim Polratabes Bandung, AKPB Galih Indragiri, kemarin (23/3).

    Dalam kasus kue kekinian Irwansyah vs Medina Zein ini polisi akan memeriksa sebanyak 12 orang. Salah satunya, Laudya Cynthia Bella.

    Pada pemanggilan pertama, kata Galih, istri Engku Amran itu mangkir. Namun dia berjanji akan datang pada pemanggilan selanjutnya.

    "Sudah kita panggil, yang bersangkutan tidak bisa hadir. Ada penyampaian juga dari kuasa hukum atau dari yang bersangkutan untuk memohon waktu untuk hadir," ucapnya.

    Mengenai pemanggilan dirinya sebagai saksi, Bella, begitu disapa, sampai saat ini belum memberikan keterangan kepada awak media.

    Bella sebelumnya sempat berkomentar singkat, dia hanya meminta didoakan saja. "Permisi, saya hanya bisa doain aja ya," ujar Bella.

    Kasus ini bermula dari laporan Medina Zein dan suaminya, Lukman

    Azhari terhadap Irwansyah terkait dugan penggelapan dana yang mencapai Rp1,9 miliar di Polratabes Bandung, Jawa Barat.

    Medina Zein dan Irwansyah adalah rekan bisnis yang menjalankan bisnis kue kekinian yang dinaungi PT Bandung Berkah Bersama.

    Medina Zein sebagai Dewan Komisaris PT Bandung Berkah dan Irwansyah sebagai Komisaris PT Bandung Berkah Bersama.

    Medina Zein dan sang suami merasa dirugikan karena banyak aliran dana dilakukan oleh suami Zaskia Sungkar itu tanpa sepengatahuan mereka sebagai investor perusahaan kuliner Bandung Makuta.

    Dalam hitungan mereka, uang sebesar Rp1,9 miliar tak jelas digunakan untuk apa oleh Irwansyah.

    Terkait tudingan itu, Irwansyah membantah tuduhan adanya uang sebesar Rp1,9 miliar yang masuk ke kantongnya. Irwansyah menyebut uang tersebut untuk menggaji karuawan kue Bandung Makuta di Jakarta.

    "Uang yang ditransfer ke Jannah Corps semata-mata untuk menggaji mereka (karyawan). Bukan ke kita loh, untuk operasional. Gaji mereka saja," ujar Irwansyah.(din/fin)

    Giliran Andrea Dian Galang DanaJAKARTA - Meski positif terinfeksi

    virus corona atau Covid-19, Andrea Dian masih sempat memikirkan orang lain. Pesinetron sejumlah FTV itu menggalang dana untuk para medis yang menangani pasien virus corona.

    Saat ini, istri Ganindra Bimo itu tengah menjalani isolasi di sebuah rumah sakit yang dirujuk pemerintah untuk penanganan corona.

    Dilihat di akun Instagram miliknya, Senin (23/3), Andrea Dian menggalang dana untuk membantu para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19.

    “Melalui campaign ini aku mau ngajak teman-teman untuk membantu para tenaga medis ini,

    untuk sama-sama menyediakan fasilitas dan penangan pasien yang diisolasi, seperti hand sanitizer, tisu, sabun, air minum, dan APD (Alat Pelindung Diri). Karena aku melihat sendiri, di sini masih sangat kekurangan,” tulis Andrea.

    Dia juga mengatakan, para pekerja informal yang tidak bisa bekerja dari rumah juga berisiko terjangkit virus corona. “Alhasil, risiko mereka terpapar COVID-19 jadi semakin tinggi,” tulis Andrea Dian.

    Seperti diketahui, dalam unggahan sebelumnya, Andrea Dian sempat menyoroti fasilitas kesehatan di rumah sakit tempatnya menjalani isolasi. Perempuan kelahiran Jakarta 34 tahun itu merasa beruntung

    karena masih mendapat tempat tidur, meski dengan fasilitas kamar seadanya.

    K e n d a t i b e g i t u , A n d r e a Dian mengungkapkan bahwa mereka mengalami kekurangan perlengkapan, seperti hand sanitizer, tisu, dan sabun.

    “Kami semua, baik pasien atau tenaga kesehatan di sini butuh pertolongan. Butuh peralatan yang layak dan sistem yang jelas,” tulis Andrea dalam akun Instagram miliknya, Minggu (22/3).

    Adapun deretan artis yang lebih dulu menggalang dana, di antaranya influencer Rachel Vennya, Maia Estianty, Melanie Subono, dan Atta Halilintar. (din/fin)

    Maia Estianty Tinggalkan SuamiJAKARTA - Untuk menghindari

    terpapar virus corona atau Covid-19, saat ini penduduk di dunia menjaga jarak atau social distance. Termasuk, Maia Estianty yang memilih untuk sementara meninggalkan sang suami tercinta, Irwan Mussry.

    Hingga kemarin (23/3), jumlah pasien positif terinfeksi Covid-19 bertambah menjadi 579 orang. Dari jumlah itu 49 meninggal dunia, dan 30 dinyatakan sembuh.

    Hal itu diungkapkan mantan istri Ahmad Dhani itu lewat akun Instagram pribadinya. Pelantun 'Teman Tapi Mesra' itu mengaku selama beberapa hari memilih tinggal di rumah anak-anaknya ketimbang bersama suami. Itu dilakukan untuk mengawasi anak-anaknya di tengah merebaknya virus corona.

    "Beberapa hari ini tidur di rumah anak,

    berpisah dari suami tercinta (walaupun sama2 nggak sakit), lagi mau ngawasin anak2 soalnya," tulis Maia Estianty.

    Dalam video yang diunggah Maia, tampak dirinya tengah memeriksa suhu tubuh anaknya saat masuk ke rumah. Ya, El Rumi, anak pertamanya baru pulang dari Inggris. Seperti diketahui, El menempuh pendidikan di Negeri yang dipimpin Ratu Elizabeth II itu.

    "Normal dari London ini 33,1," kata Maia Estianty kepada sang anak.

    "Hidup sehat hidup bugar. Selalu sehat," balas El.

    Sebagai langkah preventif, rekan duet Mulan Jameela itu untuk beberapa hari belum mau bersentuhan dulu dengan sang anak.

    "Alhamdulillah @elelrumi dah sampe Indonesia, suhu tubuh normal, biar gitu

    juga. Aku gak mau sentuhan ama anak dulu," tulis Maia.

    Maia mengingatkan sang anak untuk sementara waktu tidak keluar rumah dahulu alias melakukan isolasi mandiri. Hal ini untuk melihat perkembangan kesehatan El, sekaligus meredam penularan pada orang lain jika El terpapar virus corona.

    "Dan wajib isolasi diri dulu di rumah," tuturnya.

    Kepulangan El Rumi ke Indonesia sebagai mitigasi virus corona yang menjadi pandemi global. Semua mahasiswa diperbolehkan belajar melalui online.

    "Dan kebijakan sekolahnya di London membolehkan sekolah online (padahal sekolahnya tinggal sebulan lagi). Jadi dia boleh pulang. Alhamdulillah," pungkasnya.(din/fin)

  • ModusFajar Indonesia

    9www.fin.co.idSELASA, 24 MARET 2020

    Pemeriksaan, KPKGunakan 2 Ruang Terpisah

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyesuaian standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan saksi dan tersangka. Hal ini dilakukan berkenaan

    dengan mewabahnya virus corona (COVID-19) di Indonesia.

    JAKARTA - Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, pemeriksaan saksi dan tersangka kini digelar di dua bilik ruangan terpisah untuk menjaga jarak atau social distancing. Hal ini guna meminimalisir kontak langsung antara saksi dan tersangka dengan penyidik guna menghindari potensi penyebaran virus corona di institusi lembaga antirasuah.

    "Pemeriksaan saksi sekarang tidak lagi di ruang riksa yang lama. Namun ditempatkan secara terpisah antara pemeriksa dengan saksi yang dipanggil dibuat terpisah oleh dinding yang transparan dengan pengeras suara," ujar Ghufron saat dihubungi, Senin (23/3).

    Ghufron menambahkan, upaya pencegahan juga dilakukan terhadap setiap pegawai KPK yang bertugas di luar. Baik terhadap penyelidik yang tengah melakukan penyelidikan tertutup atau pun penuntut umum yang mengantar terdakwa bersidang.

    Ia mengungkapkan, pihaknya membekali merek dengan sejumlah alat untuk mensterilkan diri dari virus corona. "Iya, kami telah membekali dengan SOP

    dan bahan-bahan untuk membersihkan diri dari virus corona," kata dia.

    Ghufron menjelaskan, biasanya pemeriksaan digelar dalam satu ruangan. Adapun pemeriksa dan saksi atau tersangka berada dalam ruangan tersebut. Kini, kata dia, keduanya bakal dipisahkan dengan dinding transparan yang dilengkapi pengeras suara untuk berkomunikasi.

    Untuk diketahui, KPK telah memberlakukan mekanisme bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi sejumlah pegawainya sejak 18 Maret 2020. Ketentuan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Prosedur Bekerja dari Rumah (PDR) bagi Pegawai KPK yang ditandatangani pada 16 Maret 2020 lalu.

    Adapun kebijakan ini dilaksanakan hingga 31 Maret 2020. Serta dapat diperpanjang tergantung hasil evaluasi yang dilakukan tim lembaga antirasuah menjelang berakhirnya WFH tersebut.

    Meski demikian, KPK memastikan kinerja penindakan bakal terus berjalan. Pegawai yang bertugas di Deputi Penindakan, seperti penyelidik,

    penyidik, dan penuntut umum, tetap berkantor di Gedung Merah Putih KPK guna menyelesaikan perkara lantaran tersandung aturan KUHAP.

    Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengaku telah meminta kepada Pelaksana Tugas Deputi Penindakan KPK Brigjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak untuk memilah perkara yang bisa ditunda pengerjaannya. Ia menyebutkan, perkara yang tersangkanya belum ditahan lebih mungkin untuk ditunda pemanggilan saksinya.

    "Tidak mungkin KPK menghentikan pemeriksaan saksi-saksi terhadap perkara yang tersangkanya sudah ditahan, harus segera diselesaikan untuk dilimpahkan ke persidangan sedangkan untuk perkara-perkara yang tidak mendesak penyelesaiannya mungkin masih bisa ditangguhkan pemanggilan saksi-saksinya," ungkapnya.

    Seperti diketahui , h i n g ga 2 3 Maret