kalimat
TRANSCRIPT
KALIMAT
A. Pengertian
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil berupa kata atau
rangkaian kata, dalam wujud lisan atau tulisan, yang dapat berdiri
sendiri serta menyatakan makna yang lengkap dan utuh.
B. Jenis Kalimat
1. Berdasarkan Pengucapan
a. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang memberitakan
bagaimana ucapan (apa yang dikatakan) orang ketiga.
Contoh :
• Ibu berkata, “Saya gembira sekali”.
• “Saya gembira sekali”, kata Ibu.
• “Saya gembira sekali”,kata Ibu, “karena
kamu lulus ujian”.
b. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang diberitakan oleh
orang lain.
Contoh :
Ibu gembira sekali karena kamu lulus ujian.
2. Berdasarkan Jumlah Klausa
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada
hakikatnya, kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat
1
yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat
dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana.
Kalimat-kalimat tunggal yang sederhana itu terdiri atas satu
subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan itu kalimat-
kalimat yang panjang itu dapat pula ditelusuri pola-pola
pembentukannya. Pola-pola itulah yang dimaksud dengan pola
kalimat dasar.
b. Kalimat Majemuk ( setara, bertingkat, campuran )
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri lebih dari satu pola.
1) Kalimat majemuk setara
Ciri-ciri :
Dibentuk dari 2 atau lebih kalimat tunggal
Kedudukan tiap kalimat sederajat
Menggunakan kata penghubung dan, serta,
tetapi,sedangkan, namun, melainkan, atau dan
bahkan.
2) Kalimat majemuk bertingkat
Ciri-ciri :
Kalimat yang hubungan pola-polanya tidak sederajat.
Bagian yang lebih tinggi kedudukannya= klausa
utama/ induk kalimat (IK)
Bagian yang lebih rendah kedudukannya= klausa
sematan/ anak kalimat (AK)
3) Kalimat majemuk campuran
Kalimat jenis ini terdiri atas kalimat majemuk tak setara
(bertingkat) dan kalimat majemuk setara, atau terdiri atas
kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk tak setara
(bertingkat)
2
Misalnya:
Karena hari sudah malam, kami
berhenti dan langsung pulang.
Kami pulang, tetapi mereka
masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
3. Berdasarkan Isi
a. Kalimat pernyataan ( deklaratif )
Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin menyatakan
sesuatu dengan pada waktu ia ingin menyampaikan informasi
kepada lawan berbahasanya.
Contoh :
Presiden Gus Dur mengadakan kunjungan ke luar negeri.
b. Kalimat tanya ( introgatif )
Kalimat tanya dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi
atau reaksi (jawaban) yang diharapkan.
Contoh :
Kapan saudara berangkat ke Singapura?
c. Kalimat perintah ( imperatif )
Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin “menyuruh” atau
“melarang” orang berbuat sesuatu.
Contoh :
Buatlah dahulu rencana pembiayaannya!
d. Kalimat seru ( ekslamatif )
Kalimat seru dipakai jika penutur ingin mengungkapkan
perasaan “yang kuat” atau yang mendadak.
3
Contoh :
Aduh, pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
4. Berdasarkan Kelengkapan Unsur
a. Kalimat elips
Kalimat elips adalah kalimat yang kehilangan salah satu atau
kedua unsur pusat (inti S dan inti P).
Contoh :
Ke Jakarta.
b. Kalimat minor
Kalimat minor adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu
unsur.
Contoh :
Pergi!
c. Kalimat inti
Kalimat inti adalah kalimat yang hanya terdiri atas dua inti yang
merupakan unsur pusat (inti S dan inti P).
Contoh :
Kami berdiskusi.
d. Kalimat transformasi
Kalimat transformasi adalah kalimat inti yang telah mengalami
perubahan intonasi, urutan kata, penambahan unsur, dan
dijadikan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh :
Sambil menunggu dosen, kami berdiskusi.
5. Berdasarkan Susunan S-P
a. Kalimat normal (biasa)
4
Kalimat normal adalah kalimat yang predikatnya terletak di
belakang subjek.
Contoh :
Anggota sidang sedang beristirahat.
b. Kalimat Inversi
Kalimat inverse adalah kalimat yang predikatnya mendahului
subjek.
Contoh :
Berangkatlah mereka ke Surabaya.
6. Berdasarkan Subyek
a. Kalimat aktif (transitif dan intransitif)
1) Kalimat transitif
Kalimat transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek
penderita
Ciri umum :
P umumnya berawalan me –
Selalu dapat diubah menjadi kalimat pasif.
2) Kalimat Intransitif
Kalimat Intransitif adalah kalimat aktif yang tidak dapat diikuti
oleh objek penderita
Ciri umum:
P berawalan ber-
Kalimat yang berawalan me- tidak diikuti oleh objek
penderita.
b. Kalimat pasif (pasif biasa, pasif zero)
1) Kalimat pasif biasa
5
Kalimat pasif biasa dapat diperoleh dari kalimat aktif transitif.
Ciri umum:
Predikatnya berawalan di-, ter-, ke-an
2) Kalimat pasif zero
Kalimat pasif zero adalah kalimat yang objek pelakunya(O2)
melekat ataupun berdekatan dengan predikat tanpa disisipi
dengan kata yang lain.
Ciri umum:
P berakhiran –kan Dan terjadi penghilangan awalan di-
P dapat juga berupa kata dasar berkelas kata kerja
kecuali kata kerja aus.
7. Berdasarkan Bentuk Gayanya
a. Kalimat yang melepas
Jika kalimat itu disusun dengan diawali unsur utama, yaitu induk
kalimat dan diikuti oleh unsur tambahan, yaitu anak kalimat,
gaya penyajian kalimat itu disebut melepas. Unsur anak kalimat
ini seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya dan kalaupun
unsur ini tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.
Misalnya:
Saya akan dibelikan vespa oleh ayah jika saya lulus ujian
sarjana.
Semua warga negara harus menaati segala
perundang-undangan yang berlaku agar kehidupan di
negeri ini berjalan dengan tertib dan aman.
b. Kalimat yang klimaks
6
Jika kalimat itu disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan
diikuti oleh induk kalimat, gaya penyajian kalimat itu disebut
berklimaks.
Misalnya:
Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.
Setelah 1138 hari disekap dalam sebuah ruangan akhirnya
tiga sandera warga negara Prancis itu dibebaskan juga.
c. Kalimat yang berimbang
Jika kalimat itu disusun dalam bentuk majemuk setara atau
majemuk campuran, gaya penyajian kalimat itu disebut
berimbang karena strukturnya memperlihatkan kesejajaran
yang sejalan dan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang
bersimetri.
Misalnya :
Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor
asing dan domestik berlomba melakukan transaksi, dan
IHSG naik tajam.
Jika stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat
bekerja dengan tenang dan dapat beribadat dengan
leluasa.
C. Struktur Kalimat
1. Subyek
• Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku/masalah.
• Menjawab pertanyaan: apa dan siapa.
• Biasanya berupa kata benda/ frasa (konkret/ abstrak )
merujuk kepada benda.
2. Predikat
7
• Bagian yang memberitahu tindakan/keadaan subyek.
• Biasanya kata atau frasa
• Menjawab pertanyaan : mengapa dan bagaimana.
3. Obyek
• Bagian kalimat yang melengkapi predikat
• Biasanya mengikuti bentuk nomina, frasa, klausa.
• Dapat diubah menjadi subyek bila dipasifkan.
4. Pelengkap
• Bagian kalimat yang melengkapi predikat.
• Biasanya berjenis kata/frasa nomina, frasa adjektiva dan frasa
preposisional.
5. Keterangan
• Bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang
konjungsi ( kata hubung).
• Dilihat dari kata tugas.
D. Pola Dasar Kalimat
• S- P : Ibuku pedagang.
• S- P- O : Deni menerima bantuan.
• S- P- Pel : Soni tersenyum manis.
• S- P- Ket : Windri tinggal di Surabaya.
• S- P- O- Ket : Lia mencuci baju di sungai.
• S- P- O- Pel : Adam mengambilkan adiknya kue bolu.
8
TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
KELAS CE KELOMPOK 2 :
• Anas Affandi
• Dimas Ananda
• Dimas Robit
• Evelyn Dellarosa
• Pipit Budiarti
• Vivin Rachmania
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2010
9