kak rippd merangin
DESCRIPTION
kerangka acuan kerja pariwisataTRANSCRIPT
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
STUDI RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH
KABUPATEN MERANGIN
1. LATAR
BELAKANG
:
Pembangunan kepariwisataan dalam Undang-undang
No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang di arahkan untuk memperkuat perekonomian domestik
dan berdaya saing global. Penyusunan Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) merupakan
kewajiban dari pemerintah daerah yang di atur dalam pasal 30
Undang-undang Kepariwisataan no. 10 tahun 2009 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah. RIPPDA
menjadi penting dan strategis , karena merupakan arahan bagi
Pemerintah Daerah pada khususnya dan pelaku wisata dan
masyarakat pada umumnya dalam mengembangkan
kepariwisataan di Kabupaten Merangin.
Kepariwisataan di kembangkan agar mampu mendorong
kegiatan ekonomi dan meninggkatkan citra Indonesia dan
daerahnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
keragaman pesona keindahan alam dan potensi nasional,
Salah satu potensi yang dapat dioptimal di Wilayah
Kabupaten merangian adalah Geopark yang terletak di kawasan
Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNSK), memiliki luas 20.360
Km², terbagi atas 4 bagian salah satunya Paliobotani Park
Geopark di Merangin, dengan luas 1.551 Km², berumur hampir
300 Jt tahun, merupakan ladang riset Geolog dunia dalam
mempelajari evolusi bumi. Geopark merangin berpotensi untuk
mendapat pengakuan dunia dalam hal ini UNESCO. Selain
Geopark juga ada objek wisata lain yaitu, di Kecamatan Jangkat
Halaman 1 dari 7 Halaman
ada Wisata Gunung Mesurai, Danau Pauh, Danau Depati
empat, di Kecamatan Sungai Manau ada wisata Goa Tingko,
juga ada wisata Danau Tamalam, Graw, Teluk Wang Sakti.
Perkembangan pariwisata di Kabupaten Merangin juga di
pengaruhi oleh perubahan iklim global, teknologi baru,
keterpaduan bannyak aspek, segmenasi pasar, pola
kebiasaan/sikap masyarakat lokal dan keterbatasan infrastruktur
pendukung. Oleh karena itu dalam pengembangan kegiatan
pariwisata Kabupaten Merangin harus dapat mengelola
perubahan-perubahan tersebut dengan tetap berdasarkan pada
pengembangan wisata berkelanjutan, yaitu dapat memberikan
manfaat ekonomis kepada masyarakat lokal dan kelestarian
lingkungan Kabupaten Merangin tetap terjaga. untuk itu di
perlukan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
(RIPPDA).
2. MAKSUD DAN TUJUAN
: Maksud
Maksud dari Penyusunan Studi Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah (RIPPDA). ini adalah untuk mendorong
pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Merangin.
Tujuan
Sedangkan tujuan nya adalah untuk meningkatkan akselerasi
pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Merangin guna
mendorong peningkatan ekonomi daerah, melalui peningkatan
kualitas destiniasipariwisata, pengembangan pemasran yang
efektif, efesien dan bertanggung jawab, pengembangan
kelembagaan dan tata kelola, pengembangan industri
pariwisata, peningkatan investasi pariwisata serta
pemberdayaan masyarakat.
3. TARGET /
SASARAN
: Berdasarkan maksud dan tujuan diatas, sasaran tersusunnya
dokumen Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah
(RIPPDA) Kabupaten Merangin yang akan menjadi pedoman
atau arahan keterpaduan pembangunan kepariwisataan
Halaman 2 dari 7 Halaman
Kabupaten Merangin yang digunakan sebagai acuan/pedoman
bagi seluruh instansi/lembaga, dunia usaha dan masyarakat
dalam pembangunan pengembangan kepariwisataan di
Kabupaten Merangin yang mencaku aspek :
1) Pengembangan destiniasi pariwisata2) Pengembangan industri pariwisata3) Pemasaran Pariwisata4) Pengembangan Kelembagaan pariwisata5) Pemberdayaan Masyarakat.
4. LOKASI
KEGIATAN
: Wilayah Kabupaten Merangin secara umum, dan khususnya
pada Daerah Pariwisata
5. NAMA
ORGANISASI
PENGADAAN
KONSULTANSI
: a. Satker/SKPD : BAPPEDA KABUPATEN MERANGIN
b. PPK :
6. SUMBER DANA
DAN
PERKIRAAN
BIAYA
: a. Sumber Dana : APBD Kabupaten Merangin Tahun Anggaran
2015.
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan :
Rp 400.000,-(Empat Ratus Juta Rupiah).
7. RUANG
LINGKUP
PEKERJAAN
: Pekerjaan Penyusunan “Studi Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA)Tahun 2015:
a. Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah penyusunan Penyusunan Studi Rencana
Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA)
adalah Wilayah Administrasi Wilayah Kabupaten Merangin
terutama pada Daerah-daerah Wisata.
b. Lingkup Substansi
Secara substansi muatan studi kelayakan ini meliputi:
b. Latar belakang, tujuan, sasaran, dan ruang lingkup ;c. Arahan kebijakan pembangunan Provinsi Jambi dan
Halaman 3 dari 7 Halaman
Kabupaten Merangin terutama terkait dengan Pembangunan Pariwisata Daerah.
d. Kondisi ekonomi wilayah Kabupaten Merangin terutama yang berkaitan dengan Pembangunan Pariwisata daerah yang berpengaruh signifikan terhadap pembangunan ekonomi daerah dan masyarakat ;
e. Pengembangan destiniasi pariwisataf. Pengembangan industri pariwisatag. Pemasaran Pariwisatah. Pengembangan Kelembagaan pariwisata
8. PRODUK /
KELUARAN
YANG
DIHASILKAN
: Produk/keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah
“Dokumen Studi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Daerah (RIPPDA) ”.
9. FASILITAS
PENUNJANG
DARI PA / PPK
: Pemberian informasi dan instruksi mengenai
ketentuan/ketetapan pemerintah yang berlaku sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan.
Memfasilitasi surat menyurat dalam rangka
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.
10. PERALATAN
DAN MATERIAL
DARI PENYEDIA
JASA
KONSULTANSI
: Untuk bahan evaluasi kemajuan pekerjaan Penyusunan
“Dokumen Studi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Daerah (RIPPDA”, konsultan akan menyiapkan peralatan
pendukung untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
11. LINGKUP
KEWENANGAN
PENYEDIA JASA
: Penyedia Jasa akan bertanggung jawab dan berwenang
sepenuhnya terhadap pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan
“Dokumen Studi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Daerah (RIPPDA ” berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama
yang telah ditetapkan, dan sesuai dengan kerangka acuan
kerja.
12. WAKTU
PELAKSANAAN
: Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
adalah 3 (empat) bulan atau 120 (seratus dua puluh) hari
Halaman 4 dari 7 Halaman
YANG
DIPERLUKAN
kalender. Terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah
mulai kerja (SPMK). Jangka waktu pelaksanaan tersebut
sudah memadai untuk pelaksanaan pekerjaan ini yang secara
umum dibagi menjadi tiga tahap yaitu: pengumpulan data,
analisis, dan penyusunan kelayakan.
13. TENAGA AHLI
YANG
DIBUTUHKAN
: Untuk mencapai tujuan pekerjaan yang telah ditetapkan dan
untuk menghasilkan keluaran yang diharapkan, maka
diperlukan tenaga pelaksana yang mempunyai kompetensi
dibidangnya masing-masing. Tenaga Pelaksana yang
dibutuhkan terdiri dari :
1) Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
adalah tenaga ahli yang berpengalaman minimal 7 (tujuh)
tahun di bidangnya. Tingkat pendidikan minimal Sarjana S1
Planologi.
2) Tenaga Ahli Pariwisata
adalah tenaga ahli yang berpengalaman minimal 5 tahun di
bidangnya. Tingkat pendidikan minimal Sarjana S1
Pariwisata
3) Tenaga Ahli Lingkungan
adalah tenaga ahli yang berpengalaman minimal 5 tahun di
bidangnya. Tingkat pendidikan minimal Sarjana S1 Teknik
Lingkungan.
4) Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan
adalah tenaga ahli yang berpengalaman minimal 5 tahun di
bidangnya. Tingkat pendidikan minimal Sarjana S1
Ekonomi Pembangunan.
14. JADWAL
TAHAPAN
PELAKSANAAN
: Rencana kerja konsultan untuk setiap tahapan kegiatan yaitu:
1. Tahap Persiapan;
2. Tahap Eksplorasi dan Analisis;
Halaman 5 dari 7 Halaman
KEGIATAN 3. Tahap Perencanaan;
4. Tahap Penyusunan Laporan;
Rencana Kerja untuk setiap tahapan tersebut secara umum
tetap mengikuti kerangka besar kegiatan dan tahapan
kegiatannya.
15. LAPORAN
KEMAJUAN
PEKERJAAN
: 1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Pendahuluan (Inception Report) antara lain
berisi:
a. Uraian kegiatan yang akan dilakukan konsultan
dalam melaksanakan pekerjaan studi, mencakup
temu-temuan dari hasil survey awal dan permasalahan
yang dihadap di lapangan, tujuan dan sasaran studi,
metodologi yang akan digunakan, jadwal penugasan dan
rencana mobilisasi personil, jadwal pengadaan
peralatan, pekerjaan persiapan dan rencana
pelaksanaan kerja.
b. Analisis awal mengenai kondisi eksisting di lokasi
pekerjaan studi yang akan dilaksanakan,
berdasarkan studi kepustakaan/data sekunder yang
telah diperoleh.
c. Laporan pendahuluan dibuat sebanyak 5 (lima)
buku laporan.
d. Laporan pendahuluan diserahkan paling lambat 14
(empat belas) hari kalender setelah dikeluarkannya
SPMK.
2. Laporan Draft Akhir (Final Draft Report)
Laporan Antara (Final Draft Report) berisi:
a. Memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan,
memperlihatkan hasil sementara laporan akhir, yang
akan menjadi bahan bagi tim pembahas.
b. Laporan Draft Akhir dibuat sebanyak 5 (lima) buku
laporan.
Halaman 6 dari 7 Halaman
c. Laporan Draft Akhir diserahkan paling lambat 90
(sembilan puluh) hari kalender setelah
dikeluarkannya SPMK.
3. Laporan Akhir (Final Report)
Laporan Akhir (Final Report) berisi:
a. Hasil akhir analisis lengkap menyempurnakan
laporan draft akhir, kapasitas/kebutuhan fasilitas
serta konsep yang disusun dengan memperhatikan
tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil
presentasi dan diskusi yang telah dilaksanakan dan
disetujui dengan kelompok pendamping dan atau
tim pembahas.
b. Laporan akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku.
c. Laporan Akhir diserahkan paling lambat 120
(seratus dua puluh) hari kalender setelah
dikeluarkannya SPMK.
4. File Data Laporan (Report Data File)
Semua file data laporan diatas disimpan dalam bentuk
hardisk ekternal sebayak 1 (satu) buah hardisk
ekternal.
16. PEDOMAN
PENGUMPULAN
DATA
LAPANGAN
: Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
berikut:
1. Data yang dibutuhkan adalah data yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan;
2. Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan melakukan
observasi langsung pada kawasan dimaksud.
17. PENUTUP : Kerangka acuan kerja ini dibuat sebagai pedoman bagi
Penyedia Jasa Konsultan untuk melaksanakan penawaran
pekerjaan kepada pemberi tugas dan sekaligus sebagai
pedoman dalam tugas nantinya apabila ditetapkan sebagai
pemenang Jasa Konsultan untuk paket ini sehingga tujuan yang
diinginkan dari pelaksanaan pekerjaan ini dapat tercapai secara
Halaman 7 dari 7 Halaman
optimal.
Merangin, Maret 2015Ditetapkan oleh:KEPALA BAPPEDA MERANGIN
SELAKU PENGGUNA ANGGARAN,
… ………………………………………… NIP
Dari :
Edy Junaidi, ST
Halaman 8 dari 7 Halaman