laporan pplk smk n 2 merangin

64
LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPL-K) DI SMK N 2 MERANGIN Laporan ini Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Pada Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPL-K) Semester Juli – Desember 2011 Oleh: TAUFIK IKHSAN 00612 / 2008 Jurusan Teknik Mesin Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Upload: taufikriska

Post on 31-Dec-2014

129 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPL-K) DI SMK N 2 MERANGIN

Laporan ini Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Pada Mata Kuliah Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPL-K)

Semester Juli – Desember 2011

Oleh:

TAUFIK IKHSAN

00612 / 2008

Jurusan Teknik Mesin

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

Page 2: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliahProgram Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPL-K)

Universitas Negeri PadangSemester Juli – Desember 2011

diSMK N 2 Merangin

Nama : Taufik Ikhsan

NIM : 00612/2008

Jurusan : Teknik Mesin

Fakultas : Teknik

Diperiksa dan disahkan oleh :

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Drs. Jasman, M.Kes Dharma Ezienry, S.Pd

NIP. 19621228 198703 1 003 NIP.19710725 200012 1 002

Mengetahui,Kepala SMK Negeri 2 Merangin

Sukardi, S.Pd.I NIP. 19610510 198803 1006

Page 3: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT yang telah melimpah-

kan segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

PTK ini dengan baik. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berjudul ” Upaya

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode Demonstrasi Dan Tanya

Jawab Siswa Kelas X Jurusan Teknik Mesin ”. Penelitian ini diajukan sebagai

salah satu syarat untuk melengkapi persyaratan kegiatan Program Pengalaman

Lapangan Kependidikan (PPL-K) di Universitas Negeri Padang.

Dalam penyusunan laporan PTK ini penulis ingin berterima kasih yang

sebesar-besarnya atas segala dukungan dan bantuan kepada:

1. Bapak Drs. Jasman, M.Kes selaku Dosen Pembimbing PPL-K

2. Bapak Dharma Ezienry, S.Pd selaku Guru Pamong di SMK N 2 Merangin

3. Bapak Prof. Ir. Jamaris Jamma, M.Pd selaku kepala UPT-PPL Universitas

Negeri Padang

4. Bapak Sukardi, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMK N 2 Merangin

5. Majelis Guru, karyawan, dan Karyawati SMK N 2 Merangin

6. Orang tua yang sudah memberikan dukungan dan doa nya

7. Serta tidak lupa dengan teman-teman seperjuangn PL dengan penulis

Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah

dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran

dan kritikan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

laporan ini dimasa mendatang.

Padang, 18 November 2011

Penulis

Page 4: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL........................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1

Latar Belakang Masalah...................................................................... 1

Identifikasi Masalah............................................................................ 6

Batasan Masalah.................................................................................. 6

Rumusan Masalah............................................................................... 7

Tujuan Penelitian................................................................................. 7

Manfaat Penelitian............................................................................... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA......................................................................... 8

Tinjauan Pustaka................................................................................. 8

Belajar dan Pembelajaran.................................................................... 8

Pembelajaran dengan Modul............................................................... 11

Membaca Gambar Teknik................................................................... 18

Hasil Belajar........................................................................................ 20

Kerangka Konseptual.......................................................................... 24

Hipotesis.............................................................................................. 25

Page 5: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 26

Jenis Penelitian.................................................................................... 26

Definisi Operasional Variabel dan Data Penelitian............................. 27

Populasi dan Sampel........................................................................... 28

Desain Penelitian................................................................................. 30

Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data.......................................... 32

Uji Coba Instrumen............................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA

Page 6: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perencanaan Pembelajaran..................................................... 27

Tabel 2. Kehadiran Siswa Sebelum Menggunakan Metode................. 28

Tabel 3. Aktivitas siswa Sebelum Menggunakan Metode.................... 29

Tabel 4. Kehadiran Siswa Minggu Ke-1 ............................................. 29

Tabel 5. Aktivitas Siswa Minggu Ke-1................................................ 30

Tabel 6. Kehadiran Siswa Minggu Ke-2.............................................. 30

Tabel 7. Aktivitas Siswa Minggu Ke-2................................................ 30

Tabel 8. Kehadiran Siswa Minggu Ke-3.............................................. 31

Tabel 9. Aktivitas Siswa Minggu Ke-3................................................ 31

Tabel 10. Ringkasan Kehadiran Siswa................................................. 32

Tabel 11. Ringkasan Aktivitas Siswa................................................... 32

Page 7: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus.......................................................................................... 36

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).................................. 38

Lampiran 3. Biodata Mahasiswa...................................................................... 48

Lampiran 4. Foto-foto....................................................................................... 49

Lampiran 5. Laporan Observasi....................................................................... 53

Lampiran 6. Lembar Pengamatan................................................................... . 75

Lampiran 7. Lembar Daftar Hadir Siswa Kelas X TP-2................................... 78

Lampiran 8. Lembar Kegiatan PPL-K Di SMK N 2 Merangin........................ 79

Lampiran 9. Lembar Keterangan Selesai PPL-K.............................................. 85

Page 8: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pendidikan pada dasarnya telah berjalan sejalan manusia itu ada.

Upaya–upaya pendidikan dilakukan dalam rangka memberikan kemampuan

kepada manusia untuk dapat hidup mandiri dan hidup bersama ditengah-tengah

masyarakat. Dewasa ini pendidikan mengalami banyak perbaikan demi

terwujudnya cita–cita dan tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Undang–undang nomor 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Proses pendidikan di sekolah dimulai dari pendidikan taman kanak-kanak

hingga kejenjang yang lebih tinggi. Satu tingkatan yang akan dilalui adalah

Sekolah Menengah Atas (SMA) yang salah satunya adalah Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) kelompok Teknologi dan Industri. Sejalan dengan itu dalam

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa

Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk

Page 9: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

bekerja pada bidang tertentu. Untuk memenuhi harapan tersebut perlu banyak

factor yang harus dipertimbangkan, diantaranya adalah proses dan hasil belajar.

Proses pembelajaran disekolah melibatkan guru dan siswa. Kedua

komponen tersebut harus saling melengkapi dan bekerja sama secara harmonis

untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut,

guru merupakan komponen yang sangat penting dan menentukan keberhasilan

pendidikan dalam mewujudkan tujuannya. Guru merupakan faktor utama yang

berkaitan langsung dengan kegiatan pembelajaran dikelas karena itu guru

mempunyai peranan strategis dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan

disekolah.

Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan tersebut seorang guru

diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang searah dan teratur,

sehingga anak dapat belajar dengan baik sesuai dengan yang diinginkan.

Namun kenyataan dilapangan, khususnya di SMK N 2 Merangin terlihat

meskipun para guru antusias untuk mencapai tujuan pendidikan, tetapi para

siswanya memiliki minat yang rendah dalam belajar. Hal ini terlihat antara lain:

a) pada waktu penyajian materi di dalam kelas, siswa sibuk dengan HP, b)

banyak dari siswa yang minta izin keluar ruangan selama kegiatan PBM

berlangsung, c) siswa tidak konsentrasi penuh terhadap materi yang diajarkan, d)

dan banyak siswa yang mengerjakan aktifitas lain yang tidak berhubungan dengan

pembelajaran. Akibatnya proses pembelajaran yang kurang mengesankan ini,

memicu turunnya aktifitas siswa terhadap pembelajaran, dan berimplikasi

terhadap rendahnya prestasi siswa.

Page 10: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Untuk menimbulkan ketertarikan siswa akan pembelajaran yang sedang

berlangsung, maka peneliti mencoba mengubah metode/strategi yang digunakan

dalam pembelajaran. Oleh karna itu peneliti melakukan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Metode

Demonstrasi dan Tanya jawab Siswa Kelas X Jurusan Teknik Mesin”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang, dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Banyaknya siswa yang keluar masuk kelas diwaktu proses pembelajaran.

2. Adanya siswa yang kurang bersemangat dan berminat dalam belajar.

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses interaksi pembelajaran.

4. Besarnya pengaruh lingkungan sekitar sehingga siswa cenderung bermain

daripada belajar.

5. Tidak adanya bahan bacaan wajib bagi siswa sehingga siswa belum memiliki

dasar tentang materi yang diberikan.

6. Guru-guru masih menggunakan metode klasikal tanpa adanya interaksi

dengan siswa.

Page 11: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

C. Batasan Masalah

Agar didalam penelitian ini didapat suatu kesimpulan yang baik, maka dari

beberapa masalah penulis membatasi masalah yaitu “ adanya siswa yang kurang

bersemangat dan minat dalam pembelajaran serta banyaknya siswa yang keluar

masuk kelas di waktu proses pembelajaran”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas dapat dirumuskan masalah-masalah

yang perlu diteliti lebih lanjut:

1. Apa yang menyebabkan siswa berbicara tanpa memperhatikan pelajaran

dalam proses pembelajaran?

2. Apa yang menyebabkan siswa sering keluar masuk disaat pembelajaran

berlangsung?

3. Bagaimana minat siswa dalam belajar dengan menggunakan metode

demonstrasi dan tanya jawab?

4. Apa kelemahan dalam penggunaan metode demonstrasi dan tanya jawab ini?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengidentifikasi penyebab siswa berbicara tanpa memperhatikan

pelajaran dalam proses pembelajaran.

2. Untuk mengidentifikasi penyebab siswa sering keluar masuk disaat

pembelajaran berlansung.

Page 12: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

3. Mengetahui minat siswa dalam belajar dengan menggunakan metode

Demonstrasi danTanya jawab.

4. Mengetahui kelemahan metode demonstrasi dan tanya jawab.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diantaranya yaitu:

1. Bagi SMK N 2 Merangin, yaitu sebagai salah satu

solusi untuk bisa meningkatkan minat belajar siswa.

2. Sebagai referensi berbagai penerapan metode

pembelajaran dalam usaha meningkatkan minat belajar siswa.

3. Sebagai alat evaluasi dalam pembelajaran.

4. Bahan bacaan dan penelitian lanjut bagi peneliti

lainnya.

Page 13: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Minat Belajar

Minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keefektifan

belajar siswa. Jadi, unsur efektif merupakan faktor yang menentukan keterlibatan

secara aktif dalam proses pembelajaran (James dalam Usman, 2002:27). Kondisi

pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menunjukkan adanya minat

dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif

menetap pada diri seseorang. Minat ini memiliki pengaruh yang besar terhadap

keberhasilan dalam belajar. Karena dengan minat seseorang akan melakukan

sesuatu, dan sebaliknya tanpa minat orang tidak melakukan apapun. Keterlibatan

siswa dalam pembelajaran erat kaitannya dengan sifat-sifat siswa, baik yang

bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat, maupun yang bersifat afektif,

seperti motivasi, rasa percaya diri, dan minatnya (Usman, 2002:27).

Minat berarti ingin, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan suatu kegiatan

karena menyadari pentingnya kegitan itu. Sedangkan belajar merupakan suatu

proses yang terjadi dalam diri individu. Menurut Gagne (1985), belajar

merupakan suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan

berasal dari pertumbuhan. Gie (1994:28) menyatakan: ”minat belajar adalah

keterlibatan sepenuhnya seseorang siswa dengan segenap

Page 14: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan

mencapai pemahaman tentang berbagai bidang”.

B. Jenis-Jenis Metode Mengajar

Proses belajar mengajar yang baik hendaknya mempergunakan berbagai

jenis metode mengajar secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama

lain. Masing-masing metode ada kelemahan dan ada keuntungannya. Tugas guru

adalah memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan pembelajaran

yang menyenangkan. Ketepatan penggunaan metode tersebut sangat bergantung

dengan tujuan, isi PBM, dan kegiatan belajar.

Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang

peranan yang sangat penting karena keberhasilan implementasi strategi

pembelajaran sangat tergantung kepada cara guru menggunakan metode

pembelajaran. Lebih lanjut Slameto (2003:65) menyatakan metode pembelajaran

adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar.

Jenis-jenis metode mengajar yang digunakan adalah:

1. Metode ceramah

2. Metode tanya jawab

3. Metode latihan

4. Metode diskusi

5. Metode tugas belajar dan resitasi

6. Metode kerja kelompok

Page 15: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

7. Metode demonstrasi dan eksperimen

8. Metode sosiodrama

9. Metode problem solving

10. Metode sistem regu

11. Metode karya wisata

12. Metode resource person

13. Metode survey masyarakat

14. Metode simulasi,

15. Metode penemuan/discovery

16. Metode penyajian secara kasus,

17. Metode mengajar non-direktif,

18. Metode mengajar berdasarkan prinsip-prinsip interdisiplinaritas

19. Metode unit teaching, dll.

C. Metode Demonstrasi

Beberapa ahli pendidikan menyatakan pendapatnya mengenai metode

demonstrasi. Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan

peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan

bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada murid (dalam

http://udhiexz.wordpress.com/2008 /08/08/metode-demonstrasi-dan-eksperimen/).

Sedangkan menurut Djajadisastra (1982: 93), metode demonstrasi adalah suatu

cara menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung

obyeknya, atau caranya melakukan sesuatu atau mempertunjukkan prosesnya.

Page 16: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Dari beberapa pendapat di atas, kami menyimpulkan bahwa metode

demonstrasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyampaikan suatu

materi pelajaran dengan cara memperagakan sehingga memperjelas pengertian

serta pemahaman murid mengenai materi tertentu. Metode demonstrasi ini lebih

sering digunakan dalam pembelajaran yang memberikan materi tentang suatu

proses atau cara kerja suatu benda. Dengan demikian, murid tidak hanya dapat

membayangkan saja, tetapi mereka dapat mengamati atau menyaksikannya secara

langsung.

1. Syarat Pelaksaan Metode Demonstrasi

Menurut Djajadisastra (1982: 96), agar metode demonstrasi dapat

dilaksanakan secara maksimal maka perlu diperhatikan beberapa syarat

sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan demonstrasi.

Penetapan tujuan demonstrasi harus dilakukan agar tidak terjadi

pemborosan waktu, materi, dan tenaga. Selain itu, dapat digunakan untuk

mengetahui kecakapan apa yang diharapkan akan dimiliki murid setelah

demonstrasi dilaksanakan.

b. Guru harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

Sebelum guru mendemonstrasikan sesuatu, ia harus mempelajari

teorinya dan berlatih mempraktekkannya terlebih dahulu. Hal ini

dilakukan agar tidak terjadi kesalahan pada saat melaksanakan

demonstrasi. Jadi, guru harus mempersiapkan diri baik secara teoritis

Page 17: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

maupun praktis. Misalkan saja, guru harus membongkar dan

memasangkan kembali suatu alat peraga. Untuk itu, guru harus benar-

benar memahami seluk beluk dari alat tersebut.

c. Mempersiapkan alat-alat peraga yang akan digunakan.

Alat-alat peraga perlu dipersiapkan agar tidak mengganggu

ketertiban maupun sistematika penyajian pada waktu demonstrasi.

d. Mempersiapkan tempat pelaksanaan demonstrasi.

Tempat pelaksanaan demonstrasi harus dipersiapkan dengan

memperhitungkan bagaimana murid mengikuti jalannya demonstrasi dan

kondisi ruang kelas. Hal tersebut perlu diperhatikan agar murid merasa

nyaman dalam mengikuti jalannya demonstrasi sehingga materi yang

disampaikan benar-benar dipahami murid.

e. Memperhatikan jatah waktu yang tersedia.

Demi keberhasilan tujuan dari demonstrasi, guru harus membagi

waktu yang disediakan untuk penjelasan teoritis, menjelaskan obyek yang

didemonstrasikan, dan menarik kesimpulan atau inti/prinsip-prinsip dari

hal-hal yang telah dipertunjukkan. Pembagian waktu harus

memperhatikan jenis kegiatan atau obyek yang didemonstrasikan. Waktu

yang diberikan untuk demonstrasi harus yang terbanyak karena metode

Page 18: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

demonstrasi memang dimaksudkan agar murid-murid memperoleh

kesempatan untuk belajar langsung dari pengamatan langsung terhadap

obyeknya sehingga murid-murid dapat melakukan pengamatan dengan

cermat, teliti, dan berkali-kali serta benar-benar memahami prinsip-prinsip

dari obyek yang didemonstrasikan.

f. Fokus pada satu hal/obyek

Hal ini bertujuan agar tidak mengacaukan tanggapan murid-murid

mengenai benda yang diamatinya. Demonstrasi diadakan guna

memperjelas sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

g. Memberikan kesempatan pada murid untuk melakukan demonstrasi.

Demonstrasi tidak selalu dilakukan oleh guru. Akan lebih baik

apabila murid melakukan demonstrasi sendiri meskipun tidak semua hal

yang didemonstrasikan dapat dilakukan oleh murid.

h. Memberikan kesempatan bertanya kepada murid.

Pada waktu guru mendemonstrasikan suatu obyek, murid harus

betul-betul memperhatikan hal-hal yang dijelaskan oleh guru. Tetapi itu

tidak berarti bahwa murid-murid harus diam saja. Murid hendakanya

diajak/dipancing untuk menanyakan apa yang kurang dimengerti sehingga

mereka puas dan memahami apa yang mereka amati.

Page 19: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

i. Guru tidak boleh malas dalam melakukan demonstrasi.

Sifat malas merupakan penghalang bagi kesuksesan guru dalam

mengajar. Untuk itu, guru harus mampu mengatasi rasa malas pada

dirinya.

2. Prinsip-Prinsip Metode Demonstrasi

Untuk melaksanakan metode demonstrasi dengan benar, kita perlu

memperhatikan prinsip-prinsip pelaksaannya. Menurut Hamalik (1989:148),

demonstrasi akan lebih efektif bila dilaksanakan mengikuti prinsip-prinsip

sebagai berikut:

a. Setiap langkah demonstrasi harus bisa dilihat dengan jelas oleh murid.

Agar siswa mengetahui bagaimana suatu proses itu dilakukan, maka

guru harus memastikan bahwa semua siswa dapat mengikuti setiap

langkah proses demonstrasi dengan jelas. Hal ini dimaksudkan agar siswa

satu dengan siswa yang lain memiliki pengetahuan yang secara umum

sama mengenai cara kerjanya, tanpa ada yang tertinggal sehingga guru

tidak perlu mengulangi langkah-langkah yang telah dilakukan.

b. Semua penjelasan secara lisan hendaknya dapat didengar dengan jelas

oleh semua murid.

Page 20: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Sedapat mungkin guru harus mengusahakan agar suaranya dapat

didengar oleh seluruh siswa. Oleh sebab itu, guru harus mampu memilih

cara yang tepat agar murid-muridnya dapat menerima penjelasannya

dengan baik dan jelas. Dengan demikian tidak akan terjadi

kesalahpahaman terhadap materi yang didemonstrasikan.

c. Anak-anak (murid) harus tahu apa yang sedang mereka amati.

Demonstrasi dilakukan untuk memberi pemahaman yang lebih jelas

pada siswa. Untuk itu mereka harus mengetahui apa yang sedang mereka

amati dalam proses demonstrasi, sehingga murid benar-benar mengerti

apa yang sedang didemonstrasikan dan bagaimana proses demonstrasi itu

berjalan.

d. Demonstrasi harus direncanakan dengan teliti.

Tugas guru adalah melakukan demonstrasi di depan murid-

muridnya. Oleh sebab itu, agar tidak terjadi kesalahan pemahaman

mengenai proses demonstrasi, guru harus mengerjakan demonstrasi

dengan teliti dan hati-hati.

e. Guru sebagai demonstrator harus mengerjakan tugasnya dengan lancar

dan efektif.

Sebagai demonstrator berarti seorang guru telah menguasai proses

demonstrasi secara menyeluruh. Untuk itu sebisa mungkin

Page 21: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

gurulah yang mengontrol proses demonstrasi agar dapat berjalan lancar

sehingga siswa pun dapat belajar secara efektif melalui demonstrasi

tersebut.

f. Demonstrasi dilaksanakan pada waktu yang tepat.

Untuk melaksanakan demonstrasi, guru perlu

memperhitungkan/menentukan waktu yang tepat agar demonstrasi benar-

benar berjalan lancar tanpa adahambatan. Guru dan siswa memiliki

kesempatan yang luas untuk melaksanakan demonstrasi tanpa terdesak

oleh sesuatu hal.

g. Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk melatih apa yang telah

mereka amati.

Demonstrasi dilaksanakan untuk membantu siswa dalam memahami

suatu materi tertentu dan akan lebih baik jika siswa dapat mengalaminya

sendiri. Untuk itu berilah kesempatan kepada siswa untuk melatih apa

yang telah mereka amati dengan kemampuan yang mereka miliki.

h. Sebelum demonstrasi dimulai, hendaknya semua alat telah tersedia.

Agar tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam menggunakan

alat-alat, maka guru harus siap menyediakan alat-alat yang akan

digunakan untuk demonstrasi.

i. Sebaiknya demonstrasi disertai dengan ringkasannya di papan tulis.

Page 22: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Agar siswa tidak mengalami kebingungan dalam menulis hasil

demonstrasi atau kesimpulan, maka sebaiknya guru menulis secara

ringkas hasil atau kesimpulannya di papan tulis sehingga seluruh siswa

dapat melihat dan mencatat.

j. Jangan melupakan tujuan pokok.

Pelaksanaan demonstrasi memiliki tujuan yang akan dicapai sebagai

tercapainya keberhasilan belajar siswa. Untuk itu, tujuan pokok

merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan guru dan menjadi hal

utama dalam pelaksanaan demonstrasi.

k. Jika diperkirakan demonstrasi itu sulit supaya sebelumnya dicoba terlebih

dulu.

Kesalahan dapat terjadi saat melakukan demonstrasi. Untuk

menghindarinya, guru mencoba terlebih dahulu sebelum demonstrasi

dilakukan di kelas sehingga tidak terjadi kesalahpahaman terhadap

pemahaman siswa.

l. Perlu ada laporan hasil demonstrasi.

Untuk mengetahui kebenaran hasil demonstrasi, maka perlu ada

laporan pelaksanaannya. Hal tersebut dimaksudkan agar guru tahu sejauh

mana keberhasilan demonstrasi itu.

D. Metode Tanya Jawab

Page 23: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Metode tanya jawab dimaksudkan untuk memberi motivasi kepada siswa

agar bangkit pemikirannya untuk bertanya selama mendengarkan pelajaran,

ataupun guru yang mengajukan pertanyaan dan siswa yang menjawab. Baik

pertanyaan seputar materi atau pokok bahasan maupun perluasannya serta

pengalaman yang dihayati , sehingga pelajaran akan menjadi lebih mendalam.

Metode tanya jawab mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti dan

mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari , didengar ataupun dibaca, sehingga

mereka memiliki pengertian yang mendalam mengenai fakta itu. Selain itu

metode tanya jawab mampu menjelaskan langkah-langkah berfikir atau proses

yang ditempuh dalam memecahkan masalah, sehingga jalan pikiran siswa tidak

meloncat-loncat, dan siswa mampu memecahkan masalah dengan tepat dan cepat.

Penggunaan metode tanya jawab biasanya baik untuk maksud-maksud yang

diperlukan untuk menyimpulkan atau mengiktisarkan. Dalam tanya jawab guru

bisa melihat daya tangkap siswa, dan tingkat konsentrasi siswa.

Metode tanya jawab digunakan dengan maksud:

a. Melanjutkan/ meninjau pelajaran yang lalu.

b. Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama siswa.

c. Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa.

Metode tanya jawab kurang mengenai sasaran bila guru akan mengungkap

maksud seperti :

a. Ingin menilai taraf dan kadar pengetahuan siswa, sebab pertanyaan yang

diajukan tidak pernah bermaksud untuk menguji atau mengevaluasi siswa,

melainkan seharusnya hanya untuk mengingatkan kembali apa yang telah

Page 24: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

dipelajari atau apa yang telah dialami siswa. Mungkin juga dengan tanya

jawab tersebut guru bermaksud untuk menghubungkan pelajaran lama dengan

pelajaran baru, atau menggunakan tanya jawab untuk situasi dan masalah

baru.

b. Kalau pertanyaan bisa dijawab dengan ya atau tidak, atau benar salah;

pertanyaan semacam itu kurang pada tempatnya bila ditampilkan pada siswa.

Karena tidak mendorong siswa untuk mengingat atau memikirkan jawabannya

kembali; tetapi sekedar menebak atau cukup untuk menduga-duga saja.

c. Bila pertanyaan tersebut menghendaki jawaban yang sederhana tetapi

kompleks dan jawaban sangat dibatasi, mengakibatkan pikiran siswa tidak

berkembang.

d. Pertanyaan yang baik ditujukan pada seluruh kelas; baru ditunjuk seseorang

atau menunggu sampai ada yang menunjukkan jari untuk menjawabnya. Jadi

tidak selayaknya jika jika pertanyaan itu bila ditujukan untuk siswa tertentu

saja. Padahal hak dan kewajiban setiap siswa itu sama. Bahkan guru perlu

menggugah siswa yang pemalu dan pendiam.

Keunggulan dari metode ini antara lain kelas akan lebih hidup, karena

sambutan kelas lebih baik, siswa tidak hanya mendengarkan ceramah saja.

Dengan tanya jawab partisipasi siswa lebih besar dan berusaha mendengarkan

pertanyaan guru dengan baik dan mencoba untuk memberi jawaban yang tepat,

sehingga siswa menerima pelajaran dengan aktif berfikir, tidak pasif

mendengarkan saja.

Page 25: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Namun metode ini juga mempunyai kelemahan yaitu kelancaran jalannya

pelajaran sedikit terhambat karena diseling dengan tanya jawab. Juga jawaban

siswa belum tentu selalu benar bahkan kadang-kadang dapat menyimpang dari

persoalannya. Dan resiko kemungkinan untuk menyimpang dari persoalan

tersebut besar.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Page 26: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian praktik dalam bentuk

penelitian tindakan (action research) dengan jenis diagnostik. Menurut Arikunto

(1999) penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran yang dilakukan dosen dan guru. Dengan adanya penelitian kelas,

tenaga pengajar dapat mengarahkan perkembangan pendidikan dan pengajaran

yang dilakukan oleh tenaga pengajar.

B. Setting Penelitian

1. Latar Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Merangin , subjek penelitian di

kelas X (Teknik Pemesinan 2). Alasan pemilihan kelas ini adalah:

a. Minat yang dimiliki siswa dalam kelas cendrung bervariasi dari rendah,

sedang, tinggi. Hal ini terlihat dari kecendrungan siswa yang sering keluar

masuk kelas.

b. Kurangnya interaksi tanya jawab sewaktu guru melakukan evaluasi di

waktu pembelajaran.

c. Banyaknya siswa yang mengantuk dan tidak konsentrasi disaat proses

pembelajaran sedang berlansung.

2. Kehadiran Peneliti

Peneliti mengajar di kelas X dan XI tiga kali dalam seminggu yaitu hari

Senin (13.30 – 17.30), Selasa (09.00 – 13.30), Kamis (7.30 – 13.30).

Page 27: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September, semester ganjil (Juli -

Desember). Mata diklat yang diajarkan adalah Menggunakan Perkakas

Tangan (MPT).

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini didahului dengan analisis segala permasalahan yang berkaitan

dengan proses pembelajaran di ruang kelas. Selanjutnya permasalahan yang

terdeteksi akan dilakukan perumusan masalah, rencana tindakan yang akan

diterapkan pada kelas sebagai upaya dalam memecahkan masalah yang dihadapi

oleh siswa dalam proses pembelajaran. Rencana penelitian direncanakan seperti

model penelitian yang dikembangkan oleh Lewin dalam Arikunto (1999:83)

dengan empat komponen pokok yang dapat menunjang langkah-langkah

penelitian yaitu, (1) perencanan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

Dalam satu putaran (siklus) direncanakan oleh peneliti terdiri dari

perencanaan, tindakan, pemantauan, dan refleksi. Lama penelitian direncanakan

satu bulan, dengan lama pertemuan disesuaikan dengan lama jam mengajar.

D. Langkah-Langkah Penelitian

1. Perencanaan

Page 28: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Menurut Arikunto (2000) rencana penelitian merupakan tindakan yang

tersusun, teratur, yang akan diterapkan dalam penelitian dan pandangan

kedepan dalam sebuah tindakan.

Kegiatan Awal

a. Peneliti mempelajari silabus mata pelajaran yang akan diajarkan kepada

siswa.

b. Membuat rancangan pembelajaran yang relevan dengan materi ajar.

c. Membuat modul bahan ajar sesuai dengan materi ajar dari berbagai

sumber yang bisa dijadikan reverensi.

d. Mempersiapkan segala sesuatu yang nantinya dibutuhkan dalam kegiatan

observasi seperti blanko observasi.

Kegiatan Inti

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan memberikan

motivasi kepada siswa dengan menetapkan standar kompetensi siswa

sebagai tujuan akhir dari pembelajaran.

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya dasar kepada siswa

untuk mengukur kemampuan awal siswa.

c. Mendemonstrasikan materi sesuai dengan rancangan pembelajaran yang

telah disusun sebelumnya.

d. Meminta respon siswa terhadap berbagai permasalahan yang relevan

dengan materi ajar.

e. Meminta siswa untuk mengemukakan beberapa contoh yang sesuai

dengan materi yang sedang dipelajari.

Page 29: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

f. Melempar kesempatan kepada siswa yang lainnya untuk mengemukakan

pendapatnya selain dari pendapat yang telah dikemukakan temannya.

g. Menarik kesimpulan dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan

siswa.

Kegiatan Akhir

a. Memberikan latihan untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami

materi ajar dan untuk mempersamakan pemahaman siswa mengenai

materi tersebut.

b. Mengevaluasi kegiatan pembelajaran untuk pedoman dalam pembelajaran

berikutnya.

2. Tindakan

Menurut Madya (1994:20) tindakan/action dalam penelitian tindakan

kelas adalah upaya yang dilakukan secara sadar dengan perencanaan yang

matang. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah aplikasi dari

perencanaan yang telah direncanakan dalam perencanaan. Tindakan yang

akan dilakukan adalah:

a. Memberikan motivasi

b. Menjelaskan materi pelajaran

c. Melempar beberapa pertanyaan kepada siswa, sehingga terjadi interaksi

dalam pembelajaran.

d. Meminta umpan balik dan memberikan penguatan kepada siswa.

e. Memantau aktifitas siswa dalam pembelajaran.

Page 30: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

3. Pemantauan

Menurut Madya (1994:22) pemantauan dilakukan untuk

mendokumentasikan pengaruh tindakan yang berkaitan. Pemantauan

dilakukan oleh peneliti dengan mencatat segala sesuatu yang terjadi pada

lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya. Pemantauan dilakukan

ketika jam pembelajaran sedang berlansung (dari awal hingga akhir). Hal-hal

yang dilakukan pengamatan antara lain:

Aspek Siswa

a. Keadaan siswa dalam kelas ketika terjadi interaksi pembelajaran yang

dilakukan.

b. Keadaan siswa ketika tanya jawab dalam pembelajaran.

c. Prilaku siswa dalam menjawab pertanyaan dan menanggapi jawaban siswa

lainnya.

d. Perilaku siswa secara keseluruhan dalam pembelajaran.

Aspek Pembelajaran

a. Kesesuaian perencanaan pembelajaran yang direncanakan.

b. Kondisi kelas saat pembelajaran berlansung.

c. Pelaksanaan evaluasi.

4. Refleksi

Refleksi menurut Arikunto (2000:29) adalah mendapatkan hasil

pengamatan yang telah dilakukan dan kemudian dijadikan dasar dalam

Page 31: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

menentukan tindakan selanjutnya. Sedangkan menurut Madya (1994:23)

refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis

seperti yang telah dicatatkan dalam observasi. Refleksi berusaha memahami

proses, masalah, dan persoalan serta tindakan dalam tindakan strategi.

Refleksi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

mengumpulkan data secara kualitatif yaitu dengan menggunakan catatan-

catatan pada lembar observasi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian tindakan kelas yang akan direncanakan menurut

Madya (1994:33) catatan anekdot adalah deskripsi tentang apa yang perseorangan

lakukan dalam situasi nyata tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Dalam upaya merealisasikan penelitian ini maka peneliti akan membuat catatan

anekdot sebagai gambaran dalam melakukan analisis data secara lebih mendalam.

Catatan yang mencakup catatan lapangan dan segala kejadian dalam

pembelajaran. Format dokumentasi dipergunakan untuk mengumpulkan segala

arsip yang akan dianalisis menjadi hasil penelitian.

Tabel Kehadiran Siswa

Minggu

ke

Jumlah

Siswa

Jumlah Siswa Yang Tidak HadirJumlah

% siswa tidak hadir

sakit % izin % alpa %

Page 32: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

I 38

II 38

III 38

Tabel Aktifitas Siswa

Minggu ke

Aktifitas siswa ada % tidak %

Hadir tepat waktu

Bertanya

Menanggapi

Berbicara tanpa

memperhatikan pelajaran

Keluar masuk saat

pembelajaran berlansung

F. Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis

persentasi.

Analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran data yang yang menjelaskan

fakta-fakta yang mempengaruhi kinat belajar siswa dengan menggunakan metode

tanya jawab dan latihan. Sedangkan analisis persentase untuk mendapatkan

seberapa persen penungkatan minat belajar siswa dengan menggunakan metode

tanya jawab dan latihan.

Dalam hal ini rumus yang digunakan untuk mendapatkan persentase adalah

rumus statistik persentase (Surachmad, 1990:9).

Page 33: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

X = (f/n) x 100%

Keterangan: X : besarnya persentasef : frekuensin : jumlah responden

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Perencanaan

Page 34: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Perencanaan jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan

pada hari Kamis pukul 11.00 – 13:30 WIB. Pada pertemuan pertama, Kamis

tanggal 08 September 2011 pokok bahasan yang dibahas adalah Pemahaman

fungsi-fungsi perkakas tangan, pertemuan kedua tanggal 15 September 2011

dengan pokok bahasan Menggunakan macam-macam perkakas tangan,

pertemuan ketiga tanggal 22 September 2011 dengan pokok bahasan Syarat-

syarat keselamatan kerja dalam menggunakn perkakas tangan. Yang

menyampaikan materi pembelajaran adalah peneliti sendiri sekaligus sebagai

observer.

Proses pembelajaran yang diterapkan adalah proses pembelajaran

dengan menggunakan metode ceramah,demonstrasi, dan tanya jawab.

Tabel 1. Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Memberikan tes awal

Materi

Latihan

Memberikan tes dan

mengawasi

Menjelaskan materi

kepada siswa

Mendemonstrasikan

prosedur latihan

Menjawab tes secara

individu

Mendengarkan,

bertanya, dan

menanggapi.

Mendengarkan dan

bertanya jika ada

yang kurang jelas.

2. Pelaksanaan

Dari perencanaan yang telah ditetapkan, proses pembelajaran dilakukan

dengan pembagian jam pelajaran yaitu, untuk kegiatan awal 15 menit,

Page 35: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

kegiatan inti 120 menit dan kegiatan akhir 15 menit. Pada pertemuan

pertama, pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai denagan rencana. Dan

minggu berikutnya juga sama, pelaksanaan pembelajaran juga berjalan

dengan baik sesuai dengan rencana.

3. Pemantauan

Pada kesesuaian desain pembelajaran yang direncanakan didapatkan

bahwa pembelajaran dengan metode demonstrasi dan tanya jawab mampu

memberikan kontribusi positif terhadap minat belajar siswa. Hal ini tampak

pada aktifitas siswa selama proses pembelajaran yang datanya dihasilkan dari

rata-rata pengamatan peneliti sebagai berikut:

a. Kehadiran siswa dan aktifitas siswa sebelum menggunakan metode tanya

jawab dan latihan.

Tabel 2. Kehadiran Siswa

Minggu

ke

Jumlah

Siswa

Jumlah Siswa Yang Tidak HadirJumlah %

siswa tidak hadir

Sakit % Izin % alpa %

38 2 5,2% 1 2,5% 5 13% 20,7%

Tabel 3. Aktifitas Siswa

Minggu ke

Aktifitas siswa ada % tidak %

Hadir tepat waktu 28 73,5% 10 26,5%

Page 36: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Bertanya 1 2,5% 37 97,5%

Menanggapi - 0% 38 100%

Berbicara tanpa

memperhatikan pelajaran

32 84,5% 6 15,5%

Keluar masuk saat

pembelajaran berlangsung

9 23,5% 29 76,5%

b. Kehadiran siswa dan aktifitas siswa sesudah menggunakan metode tanya

jawab dan latihan.

Tabel 4. Kehadiran Siswa Minggu Ke-1

Minggu

ke

Jumlah

Siswa

Jumlah Siswa Yang Tidak HadirJumlah

% siswa tidak hadir

Sakit % Izin % alpa %

I 38 - 0 % 2 5,2 % 4 10 % 15,2%

Tabel 5. Aktifitas Siswa Minggu Ke-1

Minggu ke

Aktifitas siswa ada % tidak %

I Hadir tepat waktu 32 84,5% 6 15,5%

Bertanya 1 2,5% 37 97,5%

Page 37: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Menanggapi 1 2,5% 37 97,5%

Berbicara tanpa

memperhatikan pelajaran

28 73,5% 10 26,5%

Keluar masuk saat

pembelajaran berlangsung

6 15,5% 32 84,5%

Tabel 6. Kehadiran Siswa Minggu Ke-2

Minggu

ke

Jumlah

Siswa

Jumlah Siswa Yang Tidak HadirJumlah

% siswa tidak hadir

sakit % Izin % alpa %

II 38 1 2,5 % 1 2,5 % 3 7,3 % 12,3 %

Tabel 7. Aktivitas Siswa Minggu Ke-2

Minggu ke

Aktifitas siswa ada % tidak %

II

Hadir tepat waktu 33 86,5% 5 13,5%

Bertanya 3 7,3% 35 92,7%

Menanggapi 1 2,5% 37 97,5%

Berbicara tanpa

memperhatikan pelajaran

26 68,5% 12 31,5%

Keluar masuk saat

pembelajaran berlangsung

5 13,5% 33 86,5%

Tabel 8. Kehadiran Siswa Minggu Ke-3

Minggu

ke

Jumlah

Siswa

Jumlah Siswa Yang Tidak HadirJumlah

% siswa tidak hadir

sakit % Izin % alpa %

III 38 1 2,5 % - 0 % 2 5,2 % 7,7 %

Page 38: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Tabel 9. Aktivitas Siswa Minggu Ke-3

Minggu ke

Aktifitas siswa ada % tidak %

III

Hadir tepat waktu 35 92,5% 3 7,3%

Bertanya 5 13,5% 33 86,5%

Menanggapi 2 5,2% 36 94,8%

Berbicara tanpa

memperhatikan pelajaran

23 60,5% 15 39,5%

Keluar masuk saat

pembelajaran berlangsung

3 7,3% 35 92,7%

4. Refleksi

Dilihat dari aktifitas siswa secara individu terutama pada kehadiran

siswa sebelum menggunakan metode tanya jawab dan latihan , persentase

kehadiran hanya 73,5 yang hadir tepat waktu dan 26,5% tidak hadir tepat

waktu. Siswa yang bertanya selama 2 jam pelajaran hanya 1 orang dengan

persentase 2,5% ; menanggapi pertanyaan 0% ; berbicara saat jam pelajaran

berlangsung sebeesar 84,5% dan yang meminta izin keluar ruangan saat

pembelajaran sebesar 23,5% dari keseluruhan siswa.

Setelah dilakukan pembenahan dengan menambahkan metode

demonstrasi dan tanya jawab disaat pembelajaran berlangsung, ketidak

gairahan siswa dalam belajar mulai berkurang. Hal ini terlihat dalam tabel

berikut:

Page 39: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Tabel 10. Ringkasan Kehadiran Siswa Sesudah Digunakannya Metode Tanya

Jawab Dan Latihan (Dalam Bentuk %)

Minggu

ke

Jumlah

Siswa

Jumlah Siswa Yang Tidak HadirJumlah % siswa tidak hadir

sakit % izin % alpa %

I 38 - 0% 2 5,2% 4 10% 15,2%

II 38 1 2,5% 1 2,5% 3 7,3% 12,3%

III 38 1 2,5% - 0% 2 5,2% 7,7%

Tabel 11. Ringkasan Aktifitas Siswa Sebelum Dan Sesudah Digunakannya

Metode Tanya Jawab Dan Latihan (Dalam Bentuk %)

Aktifitas siswa Sebelum

Sesudah

Minggu

I

Minggu

II

Minggu

III

Ket

Hadir tepat waktu 73,5% 84,5% 86,5% 92,5%

Bertanya 2,5% 2,5% 7,3% 13,5%

Menanggapi 0% 2,5% 2,5% 5,2%

Berbicara tanpa

memperhatikan pelajaran

84,5% 73,5% 68,5% 60,5%

Keluar masuk saat

pembelajaran

berlangsung

23,5% 15,5% 13,5% 7,3%

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan melihat persentase

perkembangannya dapat disimpulkan ” bahwa minat belajar siswa dengan

Page 40: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

menggunakan metode demonstrasi dan tanya jawab sangat baik dan cukup untuk

meningkatkan aktifitas belajar ”. Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya

persentase siswa yang bertanya dan menanggapi jawaban yang ada. Dan siswa

yang berbicara disaat pembelajaran berlangsung serta yang keluar masuk mulai

menunjukkan penurunan dari minggu pertama diadakannya observasi hingga

minggu terakhir observasi. Ini berarti penggunaan metode demonstrasi dan tanya

jawab memberikan kontribusi positif hingga mencapai hasil yang baik.

Penelitian yang dilakukan selain untuk mengetahui minat belajar siswa juga

dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab berkurangnya minat siswa dalam

belajar, yang ditandai dengan banyaknya siswa yang keluar masuk saat

pembelajaran berlansung dan banyaknya siswa yang berbicara tanpa

memperhatikan pelajaran. Adapun penyebab siswa kurang berminat dalam belajar

adalah:

1. Siswa tidak memiliki buku pegangan untuk belajar.

2. Guru-guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.

3. Guru jarang menggunakan media, dan kalaupun ada tetapi kurang menarik

sehingga minat siswa tidak teransang dengan media tersebut.

4. Siswa terbiasa meminta izin keluar ruangan selama proses pembelajaran

berlangsung, sehingga konsentrasi siswa lainnya menjadi terpecah.

5. Siswa dibenarkan membawa HP kesekolah.

6. Suasana kelas lain yang meribut sehingga siswa jenuh dengan kebisingan.

Page 41: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Hasil positif yang diperoleh dengan menggunakan metode demonstrasi dan

tanya jawab adalah dapat meningkatkan minat belajar siswa. Akan tetapi metode

ini juga mempunyai kelemahan, yaitu:

1. Dengan tanya jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok

persoalan, hal ini karena siswa cendrung mengajukan pertanyaan yang

menyinggung hal lain, sehingga tidak bisa dikendalikan.

2. Membutuhkan waktu yang lebih banyak.

3. Siswa cenderung cepat puas dengan jawaban ataupun tanggapan dari siswa

lainnya.

4. Tidak semua siswa ikut aktif dalam tanya jawab, karena kondisi psikologis

siswa yang majemuk (pemalu).

5. Tidak semua hal yang didemonstrasikan guru dapat diualang berkali-kali.

6. Demontrasi menjadi tidak efektif bila tidak semua murid dapat ikut serta,

misalnya alat terlalu kecil sedangkan jumlah murid besar.

7. Bila tidak dilanjutkan dengan eksperimen ada kernungkinan murid. menjadi

lupa, dan pelajaran tidak akan berarti karena tidak menjadikan pengalaman

bagi murid.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 42: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan melihat hasil pada tabel

persentase aktifitas siswa, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa

melalui metode demonstrasi dan tanya jawab mengalami peningkatan (kontribusi

positif).

B. SARAN

Sesuai dengan kesimpulan diatas maka beberapa saran yang perlu untuk

dijadikan pertimbangan adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru-guru untuk memvariasikan metode yang

digunakan dalam pembelajaran, sehingga tingkat kejenuhan siswa bisa

diminimalkan.

2. Diharapkan guru dapat memberlakukan disiplin di kelas selama proses

pembelajaran berlangsung agar siswa tidak sering keluar masuk ruangan.

3. Bagi guru yang akan menggunakan metode yang sama dengan peneliti

agar memperhatikan kelemahan dari metode ini, sehingga kelemahan

tersebut dapat diminimalkan dimasa yang akan datang dengan

pengkombinasian metode ini dengan metode lainnya.

4. Kepada peneliti berikutnya agar mengambil metode yang lainnya untuk

penelitiannya sehingga dapat memperluas dan menambah kajian dalam

bidang disiplin keguruan/pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 43: Laporan PPLK SMK N 2 Merangin

Djajadisastra, Jusuf. 1982. Metode-Metode Mengajar.Bandung: Angkasa

Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan.Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

http://udhiexz.wordpress.com/2008 /08/08/metode-demonstrasi-dan-eksperimen/

Ibrahim. 2000. Kiat Mengatasi Kesulitan Belajar. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Madya. 1994. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Oemar Hamalik. 1993. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Transito

Prasetya Irawan. 1999. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press

Roestiyah N.K. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka cipta.

Suharsimi Arikunto. 1999.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Tarsito.

Suharsimi Arikunto. 2000. Metode Statistik. Jakarta: Tarsito