kak inventarisasi sumber pencemar kali sby sisi kab gresik
DESCRIPTION
KAK Inventarisasi Sumber Pencemar Kali Sby Sisi Kab GresikTRANSCRIPT
KERANGKA ACUAN
INVENTARISASI SUMBER PENCEMAR KALI SURABAYA
WILAYAH/SISI KABUPATEN GRESIK
1. Latar Belakang
Sampai dengan tahun 1970 belum terasa ada permasalahn serius dengan
kualitas air Kali Surabaya. Belum terasa adanya keluhan kualitas air Kali
Surabaya saat itu, yang merupakan bahan baku air minum PDAM. Namun
keadaan menjadi berubah sejak tahun 1975. Sekitar pertengahan tahun
1976 mulai dirasakan kasus pencemaran air Kali Surabaya ditandai
dengan banyaknya ikan mati dan saat itu PDAM sempat menghentikan
produksinya. Industri dihulu Instalasi PDAM telah menjadi kritikan tajam
sebagai penyebab pencemaran itu. Sejak tahun itulah kemudian hampir
setiap tahun kali Surabaya tercemar berat khususnya di musim kemarau
dimana debit air kecil, berakibat kematian banyak ikan dan membuat
kualitas air PDAM menurun. Kasus pencemaran yang terjadi pada bulan
Agustus, September dan Oktober 1993 kembali terjadi beberapa kasus
pencemaran berat, banyak ikan mati dan membuat aktivitas produksi
IPAM PDAM Karangpilang I terhenti sementara, pada hal sering kali
sudah dinyatakan bahwa umumnya industri di sepanjang sungai sudah
mempunyai treatment plant dan sudah diawasi dengan baik.
Kali Surabaya merupakan salah satu segmen dari Kali Brantas yang
keberadaannya berhulu dari Dam Lengkong Mojokerto dan bermuara di
Surabaya. Pada Daerah Pengaliran Sungai (DAS) terdapat sejumlah
industri-industri berpotensi pencemaran berat baik berskala
besar,menengah dan kecil. Sampai saat ini terdapat sejumlah + 42
industri yang telah dilakukan pemantauan secara periodik. Disamping itu
pada Daerah Pengaliran Sungai (DAS) juga merupakan daerah terpadat
pemukiman dibandingkan dengan segmen-segmen anak sungai Kali
Brantas lainnya. Jumlah penduduk yang bermukim pada Daerah
Pengaliran Sungai ini memberikan kontribusi buangan limbahnya pada
Kali Surabaya sehingga beban pencemaran limbah domestik juga memiliki
potensi besar. Dengan panjang sekitar 41 kilometer, Kali Surabaya
melewati sekaligus menghidupi empat daerah, mulai Mojokerto, Gresik,
Sidoarjo, hingga Surabaya. Di sepanjang Kali Surabaya yang merupakan
daerah aliran Sungai Brantas itu berdiri sekitar 400 industri. Parahnya,
sekitar 80 persen industri tersebut tidak memiliki sarana pengolahan
limbah.
Sejatinya, pencemaran air merupakan tanggung jawab bersama.
Meskipun demikian, ketegasan dan kejelasan peraturan juga dibutuhkan
agar komitmen untuk menjaga kelestarian air sungai menjadi milik dan
wewenang bersama. Berdasarkan ketentuan Pasal 20 huruf b Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air, Pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing
dalam rangka pengendalian pencemaran air pada sumber air berwenang
melaksanakan inventarisasi. Oleh karena itu, maka Pemerintah
Kabupaten Gresik melalui Badan Lingkungan Hidup mengadakan
kegiatan “Inventarisasi Sumber Pencemar Kali Surabaya wilayah/sisi
Kabupaten Gresik”, dalam rangka menindak lanjuti PP no 82 tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
sekaligus untuk mendapatkan gambaran mengenai sumber-sumber
pencemar yang mencemari Kali Surabayamaupun sebagai bahan
penetapan program kerja pengendalian pencemaran air.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan Inventarisasi Sumber Pencemar Kali Surabaya
wilayah/sisi Kabupaten Gresik ini adalah untuk mendapatkan gambaran
mengenai sumber-sumber pencemar di wilayah Kabupaten Gresik yang
mencemari Kali Surabaya.
Adapun tujuan dari kegiatan “Inventarisasi Sumber Pencemar Kali
Surabaya wilayah/sisi Kabupaten Gresik”, antara lain:
1. Inventarisasi sumber-sumber pencemar baik dari industry
maupun domestik.
2. Inventarisasi potensi pencemaran terhadap Kali Surabaya yang
diakibatkan oleh sumber-sumber pencemar tersebut.
3. Mendapatkan gambaran upaya pengendalian pencemaran Kali
Surabaya
4. Mendapatkan informasi potensi pencemaran terhadap Kali
Surabaya sebagai bahan penetapan program kerja
pengendalian pencemaran air
5. Penyusunan pelaporan hasil inventarisasi Sumber Pencemar
Kali Surabaya wilayah/sisi Kabupaten Gresik.
3. Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ““Inventarisasi Sumber
Pencemar Kali Surabaya wilayah/sisi Kabupaten Gresik”, antara
lain:
1. Informasi dan data tentang sumber-sumber pencemar Kali
Surabaya di wilayah Kabupaten Gresik;
2. Dokumen Laporan Inventarisasi Sumber Pencemar Kali
Surabaya wilayah/sisi Kabupaten Gresik
I. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam kegiatan “Inventarisasi Sumber Pencemar
Kali Surabaya wilayah/sisi Kabupaten Gresik”, antara lain:
1. Inventarisasi sumber-sumber pencemar baik dari industry
maupun domestik.
2. Analisa potensi pencemaran terhadap Kali Surabaya yang
diakibatkan oleh sumber-sumber pencemar tersebut.
3. Rekomendasi upaya pengendalian pencemaran Kali Surabaya
II. Metodologi
Metodologi pelaksanaan kegiatan Inventarisasi Sumber Pencemar
Kali Surabaya wilayah/sisi Kabupaten Gresik disusun berdasarkan
langkah-langkah kegiatan yang berurutan untuk memudahkan
pelaksanaan pekerjaan dan pengawasan, sehingga dapat mencapai hasil
yang diharapkan. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan dalam penelitian
tersusun kedalam suatu metodologi yang sesuai dengan tujuan kegiatan
penelitian ini dan terdiri dari beberapa bahasan, yaitu tahap persiapan,
tahapan pengumpulan data, tahap analisis data terkait potensi
pencemaran terhadap Kali Surabaya yang diakibatkan oleh sumber-sumber
pencemar beserta upaya pengendalian pencemarannya. Langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam menyelesaikan pekerjaan ini
secara garis besar disajikan dalam bentuk bagan alir
Bagan alir “Inventarisasi Sumber Pencemar Kali Surabaya wilayah/sisi
Kabupaten Gresik”
1) Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan ini merupakan tahapan yang cukup penting,
dimana acuan dari segala sesuatu yang akan dilakukan pada kegiatan
selanjutnya direncanakan pada tahap ini. Pada tahap persiapan ada
beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
a. Persiapan administrasi
Menyiapkan surat pengantar survey ke instansi
ANALISA DAN EVALUASI
KESIMPULAN & REKOMENDASIPENGENDALIAN PENCEMARAN
KALI SURABAYA
TABULASI
IDENTIFIKASI
PENGUMPULAN DATA
SITUASI & KONDISI WILAYAH
Mengumpulkan studi terkait yang telah dilakukan untuk instansi
terkait di Kabupaten Gresik
b. Mobilisasi Tim
Langkah pertama yang ditempuh oleh Konsultan dalam memulai
pekerjaan ini adalah membentuk sebuah tim yang utuh.
Keanggotaan dalam tim disesuaikan dengan maksud dan tujuan
yang akan dicapai, termasuk latar belakang pendidikan dan
pengalaman yang dimiliki. Diharapkan dengan terbentuknya tim
dengan personil yang sesuai bidangnya akan mendukung
suksesnya pekerjaan ini.
c. Koordinasi Eksternal
Koordinasi eksternal perlu dilakukan dalam rangka untuk
menyamakan maksud dan tujuan serta keinginan-keinginan yang
akan dicapai antara Pemberi Tugas yang diwakili oleh Pimpinan
Kegiatan dan Konsultan (diwakili Team Leader) maupun dengan
BLH Kabupaten Gresik. Maksud lain adanya koordinasi ini adalah
agar ada kejelasan dan kesesuaian bagi Konsultan di dalam
melakukan langkah-langkah pekerjaan selanjutnya.
d. Koordinasi Internal Konsultan
Selain dengan pihak luar, Konsultan juga harus mempersiapkan diri
di dalam internal Konsultan yang meliputi koordinasi antara Team
Leader, Tenaga-Tenaga Ahli, maupun dengan Tenaga-Tenaga
Penunjang lainnya (koordinasi internal). Maksud koordinasi internal
adalah untuk menyampaikan hasil koordinasi dengan Pemberi
Tugas kepada tenaga ahli maupun tenaga penunjang. Di dalam
koordinasi internal juga diperlukan pembagian dan pengaturan
tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.
e. Melakukan orientasi awal ke Kali Surabaya untuk lebih menguasai
area studi.
f. Melakukan pendataan dokumen yang diperlukan untuk pekerjaan
“Inventarisasi Sumber Pencemar Kali Surabaya wilayah/sisi
Kabupaten Gresik”.
g. Membuat Detail Kerangka Pelaksanaan Kegiatan
Kerangka pelaksanaan secara terinci perlu disusun, dimana
kerangka pelaksanaan ini digunakan oleh internal Konsultan.
Kerangka pelaksanaan ini juga merupakan hasil dari
penyempurnaan setelah dilakukan koordinasi eksternal dengan
instansi terkait. Dimana setelah dilakukannya koordinasi tentunya
banyak masukan-masukan yang dapat dijadikan pertimbangan
Konsultan.
Kerangka pelaksanaan ini dibuat sebagai pegangan masing-masing
tenaga ahli maupun tenaga penunjang lainnya di dalam melakukan
langkah-langkah pekerjaan.
h. Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Seperti kerangka pelaksanaan, pada pembuatan jadwal ini juga
menampilkan langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan Konsultan
secara bertahap yang disertai dengan alokasi waktu yang
dibutuhkan. Dengan adanya masukan-masukan dari hasil
koordinasi tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan jadwal,
sehingga pada tahap persiapan perlu untuk merumuskan kembali
jadwal yang telah dibuat.
2) Tahap Pengumpulan dan Kompilasi Data
Tahap selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data sekunder
yang diperlukan berkaitan dengan jumlah dan sebaran industri di
sekitar Kali Surabaya di wilayah Kabupaten Gresik maupun sebaran
premukiman yang berada di bantaran Kali Surabaya. Data-data
sekunder juga diperlukan untuk dapat dibandingkan dengan studi-
studi yang terdahulu, sehingga studi yang telah dibuat tersebut dapat
diketahui apakah masih relevan atau tidak dengan kondisi saat ini.
Data nantinya juga digunakan sebagai bahan pemikiran,
pertimbangan, dan kajian dalam menuangkan ide di dalam menyusun
“Inventarisasi Sumber Pencemar Kali Surabaya wilayah/sisi
Kabupaten Gresik”.
Survei data sekunder
Survei ini dilakukan untuk menggali baik data teknis maupun data non
teknis di instansi-instansi terkait, seperti BLH Kabupaten Gresik,
BAPPEDA dan Disperindag, maupun instansi lain yang terkait. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui permasalahan teknis maupun non teknis
yang ada, lebih mengenal dengan baik kondisi lapangan yang akan
distudi, mengecek data-data yang sudah didapatkan dan mengatur
pelaksanaan survei detail untuk tujuan efisiensi waktu.
Dengan semakin lengkapnya data akan mempermudah pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya. Untuk itu perlu kerjasama yang baik antara
Konsultan dengan BLH Kabupaten Gresik, serta instansi-instansi lain
yang terkait. Adapun data-data yang akan diambil pada saat survei
pendahuluan antara lain:
1. Data Kondisi Fisik Wilayah Studi
geografi & administrasi
topografi
Iklim
peta – peta penunjang
tata guna lahan khususnya kawasan permukiman
2. Data Kependudukan
Data jumlah penduduk 5 tahun terakhir (tahun 2008, 2009,
2010, 2011, dan 2012)
Data kepadatan penduduk
Data pertumbuhan penduduk
3. Data terkait jumlah dan sebaran industri di wilayah Kab Gresik
yang membuang limbah ke Kali Surabaya
Jumlah dan sebaran industri
Data laporan periodik kualitas effluen limbah
Kelengkapan dokumen lingkungan
Potensi pencemaran yang ditimbulkan
4. SLHD dan KLHS
3) Tahapan Analisa
Analisa dilakukan terhadap data sekunder terkait dengan beban
pencemar yang masuk ke Kali Surabaya. Jenis kegiatan yang
dilakukan pada tahap analisis, anatara lain:
a. Inventarisasi sumber-sumber pencemar baik dari industry maupun
domestik.
b. Analisa potensi pencemaran terhadap Kali Surabaya yang
diakibatkan oleh sumber-sumber pencemar tersebut.
c. Rekomendasi upaya pengendalian pencemaran Kali Surabaya
4) Tahapan Laporan Akhir
Tahapan ini, merupakan transformasi dari hasil analisa akhir yang
kemudian dituangkan kedalam suatu kesimpulan mengenai sumber
pencemar Kali Surabaya beserta rekomendasi upaya pengendalian
pencemarannya.
III. LOKASI
Lokasi dari kegiatan “Inventarisasi Sumber Pencemar Kali
Surabaya wilayah/sisi Kabupaten Gresik” dilakukan di Kali
Surabaya di wilayah / sisi Kabupaten.
IV. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 2 (dua) bulan pada
tahun 2013 sejak penandatanganan Surat Perintah Kerja.
V. ORGANISASI PELAKSANA PENELITIAN
Organisasi pelaksana pekerjaan adalah Badan Lingkungan Hidup
(BLH) Kabupaten Gresik, dimana yang bertindak sebagai
Pengguna Anggaran adalah Kepala BLH Kabupaten Gresik.
VI. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah tenaga ahli yang profesional,
berpengalaman di bidangnya dan dapat bekerjasama dalam suatu
tim. Tenaga ahli tersebut dibantu oleh tenaga pendukung lainnya
dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Ahli Lingkungan (Team Leader)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Lingkungan
Minimal Strata Satu (S1) lulusan universitas/ perguruan tinggi
yang berpengalaman melaksanakan dibidang lingkungan
sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun. Sebagai ketua tim
bertugas antara lain mengkoordinasikan aktifitas pekerjaan tim
sehingga target hasil pekerjaan dapat tercapai, bertanggung
jawab atas proses dan hasil pekerjaan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK).
b. Tenaga Ahli Kimia
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Kimia
Minimal Strata Satu (S1) lulusan universitas / perguruan tinggi
yang berpengalaman melaksanakan dibidang lingkungan
sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun.
c. Tenaga Ahli Statistik
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Statistik Strata
Satu (S1) lulusan universitas/ perguruan tinggi yang
berpengalaman melaksanakan dibidang lingkungan sekurang-
kurangnya 5 (Lima) tahun.
d. Tenaga Ahli Sosial
Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Ilmu Sosial
Minimal Strata Satu (S1) lulusan universitas / perguruan tinggi
yang berpengalaman melaksanakan dibidang lingkungan
sekurang-kurangnya 5 (Lima) tahun.
Disamping tenaga ahli tersebut diatas, dalam pelaksanaan
pekerjaan ini juga diperlukan tenaga pendukung, yaitu sebagai
berikut:
a. Operator Komputer
b. Tenaga Administrasi
c. Tenaga Surveyor Lapangan
VII. ANGGARAN
Sumber pendanaan untuk pelaksanaan pekerjaan berasal dari
Anggaran Perubahan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.
113.000.000,- (Seratus Tiga Belas Juta Rupiah).
VIII. SISTEM PELAPORAN
Pelaporan pekerjaan dilakukan sebagai berikut:
1. Laporan Pendahuluan. Memuat kegiatan awal pelaksanaan
penelitian dan data deskripsi lokasi penelitian serta temuan awal
di lokasi. Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) exsemplar.
2. Draft Laporan Akhir. Laporan ini berisi data-data hasil survey
lapangan maupun hasil studi dokumentasi, serta hasil analisa
data dan pembahasan pelaksanaan kegiatan studi yang akan
menyempurnakan hasil studi. Draft Laporan Akhir sebanyak 5
(Lima) exsemplar.
3. Laporan Akhir. Memuat laporan pelaksanaan kegiatan studi
yang memuat detail keseluruhan hasil studi. Laporan Akhir
sebanyak 10 (sepuluh) exsemplar.
IX. PENUTUP
Demikian proposal dibuat sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan.