inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar-klh

Upload: endah-sri-praptiani

Post on 10-Oct-2015

529 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

tata cara inventarisasi dan identifikasi sumber pencemara iar

TRANSCRIPT

  • INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMARBudi Kurniawan*Oleh : Dr.Eng. Budi Kurniawan, M.Eng, Staf Deputi Pengendalian Pencemaran Lingkungan HidupKementerian Lingkungan Hidup

    Budi Kurniawan

  • pencemaran ke sungailimbah domestikpemukimanPertanianPerkebunanHTIlautair limbahindustriLindipenimbunan limbahKegiatan pertambanganperikananHASIL: Jenis, lokasi, badan air penerima, besaran beban dan karakteristik sumber pencemar (parameter-parameter pencemar) diketahui kontribusi masing-masing kegiatan untuk masing-masing parameter pencemar

  • Peta Topografi, Peta Rupa Bumi, Peta Penggunaan Lahan, Peta Adminsitrasi, Peta HidrologiBatas DAS/Sub DASLokasi Sumber pencemar, Sumber airJumlah Beban Pencemaran yang masuk sumber air di DAS/Sub-DAS di masing-masing Kab/kota:Rumah Tangga, Rumah sakit, Industri, hotel, restoran,pertanian, peternakan

    Data Demografi, BPS, DataHasil Pemantauan /Swapantau air limbahIndustri, Data Pertanian,& Peternakan dll

    Faktor EmisiPerhitungan Beban Pencemaran Air berbasis DASRekapitulasi dan Analisis Sumber Pencemaran AirKewenangan Kab/kotaKewenangan provinsi

  • Jenis Sumber PencemarSumber Terpusat (Tertentu)- Anak sungaiEffluen IPAL/langsung industri/pemukiman/peternakan

    Sumber Tersebar (Tak Tentu)Limbah pertanianLimbah domestik (tidak teratur)KgBOD/hari/mKgBOD/hari

  • Sumber PencemarPencemar point source umumnya bersifat lokal dengan volume relatif tetap misalnya: industri, hotel, rumah sakit, pusat perdagangan, laboratorium klinik dan gedung-gedung komersialSumber pencemaran non point (non-institusi) adalah sumber pencemar tersebar (diffuse) atau bukan titik (non point source) yang dibawa oleh air larian (runoff) pada saat atau setelah terjadinya hujan. Sumber pencemar tersebut meliputi air larian di perkotaan, pertanian, hutan dan pertambangan juga air limbah rumah tangga

  • Pengumpulan Data

  • Pengumpulan Data Point Source (Sumber Institusi)

    No.Jenis Data dan InformasiSumber Data1.Data kualitas air limbah Hasil analisis dan pengukuran langsung Data hasil pantau/ laporan periodik penaatan ijin pembuangan air limbah2.Data kuantitas air limbahHasil analisis dan pengukuran langsung Data hasil pantau/ laporan periodik penaatan ijin pembuangan air limbah

  • Metodologi perhitungan beban pencemaran air1. Metode perhitungan langsung menggunakan data hasil pemantauan, mis: Point source (outlet air limbah Industri , IPAL Komunal Domestik)2. Metode estimasi menggunakan faktor emisi, mis: Non point source (rumah tangga tanpa IPAL, peternakan, pertanian)3. Metode estimasi beban pencemaran industri menggunakan beban per output product atau jumlah pegawai, mis: IPPS Worldbank, WHO dan Basic unit of discharge from industry, Japan esti-pol-load-jp.pdf

    *Budi Kurniawan

    Budi Kurniawan

  • BATAS WILAYAH KAJIANBatas administrasi adalah ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di dalam ruang (wilayah) administrasi tersebut. Batas administrasi dalam kegiatan kajian ini adalah mencakup 1 (satu) Wilayah Kota dan 2 (dua) wilayah yaitu Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Kubu RayaBatas Hidrologis adalah ruang persebaran wilayah yang media transportasi air dari wilayah tersebut akan mengalir menuju segmen yang diteliti, dimana komponen-komponen lingkungan berproses secara alami di dalam ruang tersebut dan saling memberikan pengaruh sehingga menghasilkan perubahan yang mendasar. Dengan demikian batas hidrologis ini didasarkan pada sebaran dampak melalui media air pada satu satuan ekosistem tertentu. Batas ekologis pada Kajian Sungai Kapuas Kecil adalah sebagaian segmen Sungai Kapuas Kecil yang ada di DAS Kapuas.Batas teknis merupakan resultante dari batas-batas di atas yang menyangkut ruang hidrologi dan batas administrasi dengan mempertimbangkan berbagai kendala seperti Teknik Kemampuan telaah dan metodologi, keterbatasan biaya serta, waktu yang tersedia yang hakekatnya merupakan wilayah kajian.

  • I,i= Ci x V x OpHrs/1000000I,i = Besar beban/emisi pencemar atau parameter i, kg/tahunC,i=Konsentrasi jneis pencemar i dalam buangan air limbah, mg/l (data pemantauan lapangan)V =Laju alir buangan air limbah liter/jamOpHrs=Jumlah jam operasi per tahun, jam/tahun1 000 000 = faktor konversi, mg/kgMATRIK SUMBER PENCEMAR INSTITUSI *Budi Kurniawan

    No.Nama PerusahaanJenis KegiatanKapasitasDebit Air Limbah yang dibuangM3/dayNama Sunga/Anak Sungai tempat pembuangan akhirTitik Koordinat Outlet IPALKarakteristik Air LimbahKualitas air iimbahWaktu operasi per tahun (jam pertahun)Beban Pencemaran1.2.

    Dst..

    Budi Kurniawan

  • Tahapan Perhitungan Beban Pencemar untuk point source (SEMAC, 2009)Menggunakan data hasil monitoring berupa konsentrasi dan debit air limbahJika data konsentrasi tersedia, sedangkan data debit air limbah tidak ada, maka menggunakan debit air limbah yang terdapat pada IzinJika data konsentrasi dan debit air limbah tidak tersedia, maka menggunakan pollutan load unit (PLU) atau faktor emisi (FE). Beban pencemar untuk industri yang tidak memiliki data hasil monitoring dan data dari izin serta tidak memiliki data fasilitas lainnya (penggunaan air, jumlah karyawan, kapasitas produksi dan output produk) dapat menggunakan nilai median (nilai tengah) dari beban pencemar sektor sejenis yang telah dihitung

  • Pollutan load unit (PLU) atau Faktor emisi (FE)Faktor emisi merupakan rerata statistik dari jumlah massa pencemar yang diemisikan untuk setiap satuan aktivitas kegiatan. FE sering juga disebut dengan pollutan load unit (PLU). PLU atau FE sektor industri didapatkan dengan menggunakan basis penggunaan air, jumlah karyawan, kapasitas produksi atau output produksi seperti yang dilakukan World Bank (Industrial Pollution Projection System, 1997) dan WHO (Rapid Inventory Assesment in Environmental Pollution, 1993) dan JICA (SEMAC, 2009) .

  • 1. BOD and debit data are available2. Only BOD data are availableUse discharge license or intake license data3. No BOD and debit data are available3-2. Neither facility information nor PLUs are availableNoUse the dataNoNoUse Pollution Load Units (PLU)Case A: Pollution load data are available in same sector Use median pollution load in the sector Case B: Pollution load data are not available in same sector No Do not count in Or Add as unknown factor3-1. Facility information (number of employee, etc) is available*1: Survey in SEMAC*2: Data from World bank*3: Data from EcoterraSteps of Pollution Load Estimation

    Sector (Industry)PLUs (BOD g/day/employee) *1Dyeing79.1Other foods37.9Metal10.3Paper17.9Polyester fiber47.1Textile219.2Laundry96.4Machine4.7Plastic goods57.3Car & motorcycle parts13.5Ceramic and tile2.0Sector (Industry)PLUs (BOD g/day/employee) *2Tannery144.4Soap and detergent50.4Chemical1898.2Metal goods0.2Printing0.6Glass0.3Sector (Others)PLUs *3Hospital123 g/day/bedHotel55 g/day/visitorRestaurant 17 g/day/visitor

  • Using monitoring dataDebit data from water intake licenseUsing PLU: 37.9 (g/day /employee) * Number of employeeMedian of above pollution loadPollution Load Estimation of Other Foods Sector in Kota Tangerang

  • *Perhitungan Potensi Beban Pencemaran Domestik:PBP= Jumlah Penduduk x Faktor emisi X rasio ek x alpha

    Faktor emisi Air limbah domestik Sumber: Irianto, Iskandar, 2004 dalam Puslitbang SDA

    NoPollutantEmission Factor (gr/hr)1TSS382BOD403COD554Minyak&lemak1,225Detergen0,1896NH4-N1,87NO2-N0,0028NO3-N0,019Organik-N0,1110Total-N1,9511PO4-P0,1712Total-P0,2113S1,314Phenol0,00115E-coli3E+14

    NoPola sanitasiRiver reaching coeffecient ()1Pembuangan langsung ke sungai12Saluran terbuka0,853SeptikTank0,3

    NoDaerahRasio Ekivalen Kota (rek)1Kota12Pinggiran Kota0,81253Pedalaman0,6250

  • PBPD : Potensi Beban Pencemaran Limbah Domestik

    : Koefisien Transfer beban, yang dibagi menjadi 3 (tiga zona) P : Jumlah Penduduk Faktor Emisi : Emisi Limbah Domestik (BOD & COD)

    ZONANILAI JARAK TERHADAP SUNGAIASUMSIA10 100 m100 % limbah domestik rumah tangga dibuang ke sungaiB0.85100 1000 m85 % limbah domestik rumah tangga dibuang ke sungai (karena ada effisien 15 % melalui tehnologi pengolahan limbah)C0.3> 1000 m30 % limbah domestik dibuang ke sungai (effisien 70 % melalui tehnologi pengolahan limbah dan proses alami ke dalam tanah)

    NOPARAMETERBEBAN PENCEMAR1BOD40 gr/org/Hr2COD55 gr/org/Hr

  • Alpha (): Koefesien transfer beban (0,3-1)Nilai = 1 digunakan untuk daerah yang lokasinya berjarak antara 0 sampai 100 meter dari sungai, nilai =0,85 untuk lokasi yang berjarak diantara 100 500 meter dari sungai (meenggunakan drainase dan saluran terbuka)nilai =0,3 untuk lokasi yang berjarak lebih besar dari 500 meter dari sungai (menggunakan septik tank).

    Budi Kurniawan*

    Budi Kurniawan

  • Faktor Emisi Hotel dan Rumah Sakit, (BSD-PSDA, 2013)

    Sumber PencemarFaktor Emisi (gr/hari)BODCODTSSRumah Sakit (per tempat tidur)123169,125116,85Hotel (per kamar)5575,62552,25

  • Potensi Beban Pencemar dari Peternakan Balai Lingkungan Keairan-puslitbang sumber daya air, 2004 *PBT= Jumlah Ternak x Faktor emisi X 20%

  • Faktor Emisi Kegiatan PertanianBalai Lingkungan Keairan-puslitbang sumber daya air, 2004*PBTN (sawah) per Musim Tanam= Luas Lahan x Faktor emisi X 10%PBTN (plawija dan perkebunan lain) per Musim Tanam= Luas Lahan x Faktor emisi X 1%

    PBTN(kg/hari) = PBTN Per Musim Tanam / Jumlah hari musim tanamCOD diperoleh dengan mengalikan BOD dengan 1,5

    NoJenis PertanianParameter Limbah PertanianBODNPTSSPestisida(Kg/ha/musim tanam)(L/ha/musim tanam)1Sawah (Jerami padi yang membusuk)22520100,040,162Palawija (Humus yang terkikis)91052,40,083Perkebunan lain(Humus yang terkikis)931,51,60,024

  • Faktor Emisi Sampah Beban sampah Beban sampah (kg/hr) = Berat sampah /orang/hari x jumlah pddk jumlah sampah yang dihasilkan per hari rata-rata adalah 0,8 kg/org/hari Perhitungan sampah yang tidak tertangani Berat sampah tdk tertangani (kg/hr)= % sampah yg tdk tertangani X beban sampahc. Perhitungan beban BODPenelitian yang dilakukan oleh INEGI dan SEMARNAP pada sungai di Mexico tahun 1998 menyatakan bahwa 1 kg sampah organik memiliki nilai BOD sebesar 2.82 gr Nilai inilah yang menyatakan beban BOD sampah (W sampah) tersebutBeban BOD sampah (kg/hr) = Berat sampah tdk tertangani (kg/hr) x (2,82/1000)Karakteristik sampah 40-70 % organikBudi Kurniawan*COD dapat diperkirakan dengan menggunakan asumsi COD= 1,5 x BOD, sedangkan

    Budi Kurniawan

  • Total Beban Pencemaran AirTotal Beban Pencemaran Air = Beban sumber Institusi (industri, rumah sakit, hotel, restoran)+ Beban Pencemar Rumahtangga + Beban Pencemaran Peternakan + Beban Pencemaran Pertanian + Beban Pencemar dari Sampah Budi Kurniawan*

    Budi Kurniawan

  • PETUNJUK PENGGUNAAN FORMAT ISIAN INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR KABUPATEN/KOTA DAN PROVINSIDEPUTI MENTERI LINGKUNGAN HIDUP BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

  • Terdapat 17 lembar kerja (worksheet)

    Industri/Tambang/Minyak Gas/Energi yang memiliki IPALIndustri/Tambang/Minyak Gas/Energi yang tidak memiliki IPALRumah sakit yang memiliki IPALRumah sakit yang tidak memiliki IPALHotel yang memiliki IPALHotel yang tidak memiliki IPAL

    7. Rumah tangga terkoneksi dengan IPAL8. Rumah tangga tidak dilayani IPAL9.PeternakanPertanianPerikanan12.USK yang memiliki IPAL13.USK yang tidak memiliki IPALKawasan IndustriSampah16.Rekapitulasi Kabupaten/kota17.Rekapitulasi Provinsi

  • Lembar Kerja 1: Industri/Tambang/Minyak Gas/Energi yang memiliki IPALTabel A Industri yang memiliki IPAL dan memiliki data konsentrasi dan debit di oulet Tabel B Industri yang memiliki IPAL dan hanya memiliki data konsentrasi di oulet serta debit di izin Tabel C Total Beban Pencemar Industri/Tambang/Migas/Energi yang memiliki IPALData: Administrasi, dokumen lingkungan, produksi, fasilitas IPAL, debit dan konsentrasi air limbah di outlet IPAL

  • Lembar Kerja 2: Industri/Tambang/Minyak Gas/Energi yang tidak memiliki IPALTabel Industri yang tidak memiliki IPALData: Administrasi, dokumen lingkungan, produksi Faktor emisi industri ditentukan oleh Deputi II KLH berdasarkan salh satu atau lebih informasi sbb: penggunaan air, jumlah karyawan, kapasitas produksi atau output produksi seperti yang dilakukan World Bank (Industrial Pollution Projection System, 1997) dan WHO (Rapid Inventory Assesment in Environmental Pollution, 1993) dan JICA (SEMAC, 2009) Beban Pencemar dihitung oleh Deputi II KLH

  • Lembar Kerja 3: Rumah sakit yang memiliki IPALTabel A Rumah Sakit yang memiliki IPAL dan memiliki data konsentrasi dan debit di oulet Beban Pencemar dihitung berdasarkan data konsentrasi air limbah dan debit air limbah di outlet IPALTabel B Rumah Sakit yang memiliki IPAL dan hanya memiliki data konsentrasi di oulet serta debit di izin Tabel C Total Beban Pencemar Rumah sakit yang memiliki IPALData: Administrasi, dokumen lingkungan, jumlah tempat tidur, debit dan konsentrasi air limbah di outlet IPAL

  • Lembar Kerja 4: Rumah sakit yang tidak memiliki IPALTabel Rumah sakit yang tidak memiliki IPALData: Administrasi, dokumen lingkungan, jumlah tempat tidur (bed) Beban Pencemar dihitung berdasarkan data jumlah tempat tidur dan faktor emisi air limbah rumah sakitRasio ekuivalen kota: 0,8Runoff rasio: 0,5

  • Lembar Kerja 5: Hotel yang memiliki IPALTabel A Hotel yang memiliki IPAL dan memiliki data konsentrasi dan debit di oulet Beban Pencemar dihitung berdasarkan data konsentrasi air limbah dan debit air limbah di outlet IPALTabel B Hotel yang memiliki IPAL dan hanya memiliki data konsentrasi di oulet serta debit di izin Tabel C Total Beban Pencemar Hotel yang memiliki IPAL Data: Administrasi, jumlah kamar, tingkat hunian, konsentrasi dan debit air limbah di outlet IPAL

  • Lembar Kerja 6: Hotel yang tidak memiliki IPALTabel hotel yang tidak memiliki IPALData: Administrasi, dokumen lingkungan, jumlah kamar dan tingkat hunian Beban Pencemar dihitung berdasarkan data jumlah kamar dan faktor emisi air limbah hotelRasio ekuivalen kota: 0,8Runoff rasio: 0,5

  • Lembar Kerja 7: Rumah tangga yang terkoneksi dengan IPALTabel A Rumah Tangga yang memiliki IPAL dan memiliki data konsentrasi dan debit di oulet Beban Pencemar dihitung berdasarkan data konsentrasi air limbah dan debit air limbah di outlet IPALTabel B Rumah tangga yang memiliki IPAL dan hanya memiliki data konsentrasi di oulet serta debit di izin Tabel C Total Beban Pencemar Rumah tangga yang memiliki IPAL Data: Administrasi, luas wilayah terlayani, jumlah KK yang dilayani, konsentrasi dan debit air limbah di outlet IPAL

  • Lembar Kerja 8: Rumah tangga yang tidak dilayani IPALTabel rumah tangga yang tidak dilayani IPALData: Administrasi, jumlah penduduk Beban Pencemar dihitung berdasarkan data jumlah penduduk dan faktor emisi jumlah pendudukRasio ekuivalen kota: 0,8Runoff rasio: 0,5

  • Lembar Kerja 9: Peternakan yang tidak memiliki IPALTabel Peternakan yang tidak memiliki IPALData: Administrasi, Jumlah dan jenis ternakBeban pencemar dihitung berdasarkan jumlah ternak, jenis ternak dan faktor emisi ternakRunoff rasio: 0,2 (20%)Beban pencemar hanya untuk BOD dan COD

  • Lembar Kerja 10: PertanianTabel Beban Pencemar Air PertanianData: Administrasi, Jenis dan luas pertanianBeban pencemar dihitung berdasarkan luas lahan pertanian, jenis pertanian dan faktor jenis emisi pertanianRunoff rasio: 0,1 (10%) untuk sawah, 0,01 (1%) untuk palawija dan perkebunan lainJumlah panen dalam setahun:1 kali (365 hari) dan 2 kali (182,5 hari) Beban pencemar hanya untuk BOD dan TSS

  • Lembar Kerja 11: PerikananTabel Beban Pencemar Air PerikananData: Administrasi, Jenis dan hasil (produksi) ikan per tahun luas Beban pencemar dihitung berdasarkan jumlah hasil produksi ikan selama setahun dan faktor jenis emisi ikanBeban pencemar hanya untuk BOD dan COD

  • Lembar Kerja 12: Usaha Skala Kecil (USK) yang memiliki IPALTabel USK yang memiliki IPAL dan memiliki data konsentrasi dan debit di oulet Beban Pencemar dihitung berdasarkan data konsentrasi air limbah dan debit air limbah di outlet IPALData: Administrasi, dokumen lingkungan, produksi, debit dan konsentrasi di outlet IPAL

  • Lembar Kerja 13: Usaha Skala Kecil (USK) yang tidak memiliki IPALTabel USK yang tidak memiliki IPALData: Administrasi, jumlah dan jenis USK, kapasitas produksi Beban Pencemar dihitung berdasarkan data jumlah USK, kapasitas produksi dan faktor emisi air limbah USK

  • Lembar Kerja 14: Kawasan IndustriTabel Kawasan Industri yang memiliki IPAL dan memiliki data konsentrasi dan debit di oulet Beban Pencemar dihitung berdasarkan data konsentrasi air limbah dan debit air limbah di outlet IPALData: Administrasi, dokumen lingkungan, produksi, fasilitas IPAL, debit dan konsentrasi air limbah di outlet IPAL

  • Lembar Kerja 15: Sampah yang tidak tertanganiTabel sampah yang tidak tertanganiData: Administrasi, jumlah penduduk Beban Pencemar dihitung berdasarkan data jumlah penduduk, estimasi sampah yang dihasilkan per orang per hari, persentase sampah yang tidak tertangani, persentase kandungan organik dalam sampah dan faktor emisi sampahRata-rata sampah yang dihasilkan per orang per hari: 1 kgpersentase sampah yang tidak tertangani: 50%persentase kandungan organik dalam sampah: 60%Rasio ekuivalen kota: 0,8Runoff rasio: 0,5

  • Lembar Kerja 16: Rekapitulasi se Kabupaten/kotaTabel Rekapitulasi beban pencemar air di Kabupaten/kotaTampilan: Administrasi, jumlah total beban pencemar menurut sumber pencemar di Kab/kotaGrafik kontribusi sumber pencemar menurut paremeter BOD, COD dan TSS

  • Lembar Kerja 17: Rekapitulasi se ProvinsiTabel Rekapitulasi ProvinsiTampilan: Administrasi, jumlah total beban pencemar menurut sumber pencemar di Kab/kota se ProvinsiPengisian manual menggunakan hasil inventarisasi dan identifikasi tingkat kabupaten/kota