kajian keamana btp

9
Kajian keamana BTP Mita Ristanti

Upload: nikita

Post on 30-Jan-2016

107 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kajian keamana BTP. Mita Ristanti. Pendahuluan. Bahan Tambahan Pangan (BTP) yaitu bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, baik yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi. Sinomin : aditif makanan (Food Additive). 2010. Evaluasi oleh JECFA. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian keamana BTP

Kajian keamana BTP

Mita Ristanti

Page 2: Kajian keamana BTP

2010

Bahan Tambahan Pangan (BTP) yaitu bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, baik yang mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi

Sinomin : aditif makanan (Food Additive).

Page 3: Kajian keamana BTP

• JECFA = Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives, adalah komite terdiri dari para pakar FAO/WHO bidang pangan dan kesehatan yang bertgas mengevaluasi keamanan BTP, kemudian memberikan pertimbangan, menyimpulkan, dan merekomendasikannya kepada CAC.– CAC = Codex Alimentarius Commission, adalah

Badan FAO/WHO yang membuat keputusan dan peraturan tentang BTP yang telah direkomendasikan JECFA.

• Langkah pertama adalah mengevaluasi efek toksisitas (toxicity) BTP, menetapkan ADI (Acceptable Daily Intake), dan menetapkan identitas dan kriteria kemurnian.

• Kedua, pengevaluasian penggunaan dan jumlah BTP pada macam2 jenis makanan yang juga merupakan tanggung jawab JECFA dan kemudian diteruskan ke pihak pemerintah terkait di tiap-tiap negara, misal: BPOM RI

2010

Page 4: Kajian keamana BTP

• Saat mengevaluasi keamanan BTP, maka yang dikaji adalah:– Komposisi dan sifat senyawa BTP– Jumlah yang biasanya dikonsumsi– Efek langsung (immediate) dan efek jangka panjang

pada kesehatan (long-term health effects)– Faktor keamanan lainnya

• Authority yang mengkaji keamanan pangan:– JECFA (Joint FAO/WHO Expert Committee on Food

Additives)– BPOM (Badan Pemeriksa Obat dan Makanan) R. I.– U.S. FDA (Food and Drug Administration)

2010

Page 5: Kajian keamana BTP

2010

• Dilakukan setelah BTP dinyatakan aman dan/atau GRAS (Generally Recognized as Safe)

• ADI oleh JECFA• BPOM: diadaptasikan menjadi Asupan Harian yang

Dapat Diterima• Definisi: jumlah BTP yang dapat dimakan tiap harinya

selama/seumur hidup yang tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan.

• Ukuran standard man adalah 60 kg (mewakili rata2 berat badan suatu populasi).

• Berat badan untuk populasi negara berkembang: 50 kg (lebih mewakili)

• Satuan: miligram BTP / kg berat badan

Page 6: Kajian keamana BTP

2010

BTP X0,1 %

BTP X1 %

BTP X2 %

BTP X5 %

No-observed-effect level

Perhitungan dari “the no-observed-effect” level ke ADI menggunakan safety factor 100 (10 x 10) dengan menimbang manusia adalah 10 x lebih sensitif daripada binatang percobaan dan bahwa ada 10 macam variasi sensitivitas pada populasi manusia ( common sense of toxicologists)

Page 7: Kajian keamana BTP

2010

• Maksimum level ditentukan melalui ADI, dengan menimbang jumlah takaran (sekali makan) makanan, dan sifat alami produk bersangkutan.

• Satuan: mg/kg

• 3 jenis regulasi menurut JECFA :– Autorisasi penggunaan BTP diatur sesuai ‘The

Principle of The Strict Positive List’, artinya untuk tiap BTP ada batasan/maksimum level nya untuk tiap2 jenis makanan

– BTP diperbolehkan digunakan pada makanan, dan batasannya diatur sesuai dengan GMP (Good Manufacturing Practices). Artinya jumlahnya dibatasi oleh jumlah secukupnya dlm kaitan utk mencapai efek yg diinginkan.• GMP = CPPB (Cara Produksi Pangan yang Baik)

– BTP tidak diperbolehkan digunakan pada makanan tertentu, meskipun pada makanan lain statusnya GMP.

Page 8: Kajian keamana BTP

2010

• GRAS : Generally Recognized as Safe• Prior sanctioned : Aman tetapi belum GRAS• Interim use : Boleh digunakan tetapi

sesekali-kali• Ilegal/banned : Dilarang sama sekali

Page 9: Kajian keamana BTP

TERIMA KASIH

2010

TERIMA KASIH