kajian ekonomi regional jawa timur - bi.go.id · pdf fileperiode laporan terkait dengan...

97
KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR TRIWULAN IV - 2011 BANK INDONESIA SURABAYA

Upload: hoangkhuong

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR

� �

TRIWULAN IV - 2011 �

BANK INDONESIA SURABAYA

Page 2: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Penerbit : Bank Indonesia Surabaya Bidang Ekonomi Moneter Jl.Pahlawan No.105 SURABAYA Telp. : 031-3520011 psw. 129/128 Fax : 031-3554178 Email : [email protected] Bahan soft copy dari kajian ini dapat di download pada web BI (http://www.bi.go.id)

Page 3: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Visi, Misi dan Nilai Strategis

Bank Indonesia

Visi dan Misi

Kantor Bank Indonesia Surabaya

Misi Kantor Bank Indonesia Surabaya :

“Mendukung pencapaian kebijakan Bank Indonesia di bidang moneter,

perbankan dan sistem pembayaran secara efisien dan optimal serta

memberikan saran kepada Pemda dan lembaga terkait lainnya di daerah dalam

rangka mendukung pembangunan ekonomi daerah.”

Visi Kantor Bank Indonesia Surabaya :

“Menjadi kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui

peningkatan peran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indonesia yang

diberikan.”

Misi Bank Indonesia :

“ Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan

kestabilan moneter dan sistem keuangan untuk mendukung pembangunan

nasional yang berkesinambungan.“

Visi Bank Indonesia :

“Menjadi bank sentral yang kredibel secara nasional maupun internasional

melalui penguatan nilai-nilai strategis serta pencapaian inflasi yang rendah dan

stabil.“

Nilai – Nilai Strategis :

Kompetensi – Intergritas – Transparansi – Akuntabilitas – Kebersamaan.

Page 4: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Pertama-tama ijink

Yang Maha Esa atas rah

Provinsi Jawa Timur Triwula

Kajian triwulanan ini disus

eksternal maupun interna

perbankan dan sistem pem

prospek ke depan.

Analisa pada kajian

Provinsi Jawa Timur didasa

pihak seperti perbankan da

swasta. Atas seluruh bant

kasih yang sebesar-besarny

ini dapat lebih ditingkatk

masukan dan saran unt

memberikan kemanfaatan

Semoga Tuhan Y

kemudahan kepada kita

peningkatan kesejahteraan

umumnya.

i

KATA PENGANTAR

kanlah kami memanjatkan puji dan syukur ke

ahmat dan hidayah-Nya sehingga Kajian Eko

lan IV - 2011 dapat diselesaikan dengan baik d

sun untuk memenuhi kebutuhan informasi ba

nal yang berkaitan dengan perkembangan

mbayaran di Jawa Timur baik pada triwulan dim

an ini menggambarkan perkembangan pereko

sarkan pada data dan informasi yang diperole

dan instansi di lingkungan pemerintah daerah,

ntuan tersebut kami mengucapkan pengharga

nya. Harapan kami, hubungan kemitraan yang

tkan di masa yang akan datang. Kami juga

ntuk lebih meningkatkan kualitas kajian s

n yang maksimal.

Yang Maha Pemurah selalu memberikan

a semua dalam memberikan kontribusi yan

n masyarakat Jawa Timur pada khususnya dan

Surabaya, 8 Feb

BANK INDONESIA

MohamadPemim

ke hadirat Tuhan

konomi Regional

dan tepat waktu.

bagi stakeholders

perekonomian,

imaksud maupun

onomian daerah

leh dari berbagai

, BUMN maupun

gaan dan terima

g terjalin selama

a mengharapkan

sehingga dapat

kekuatan dan

ng terbaik bagi

n Indonesia pada

ebruari 2012

SIA SURABAYA

ad Ishak mpin

Page 5: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

RingkasanRingkasanRingkasanRingkasan EksekutifEksekutifEksekutifEksekutif

Page 6: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Ringkasan Eksekutif

Triwulan IV-2011

RINGKASAN EKSEKUTIF

Ass

seb

seb

pe

tah

Tim

20

ya

pa

inv

sek

me

pa

ya

da

sek

lim

hin

pe

12

Asses

ke

IV-

triw

1 7 kota di Jawa Timur yang

Jember, Probolinggo, Madiun d

Perekonomian provinsi Jawa Timur pada triwulan IV-2011 masih tumhuh tinggi, meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.

utif Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur

Bank Indo

KAJIAN EKONOMI REGIO

TRIWULAN IV – 2011

ssesmen Perkembangan Makro Ekonomi

Perekonomian Jawa Timur pada triwulan

sebesar 7,11% (yoy) lebih rendah dibandingkan

sebesar 7,30%. Sedangkan sepanjang tahun

pertumbuhan sebesar 7,22% (yoy) lebih tin

tahun 2010 sebesar 6,68% (yoy). Pertumbuh

Timur baik pada triwulan IV-2011 maupun di

2011 lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan

yang tercatat sebesar 6,50%. Dari sisi perminta

pada triwulan ini didorong oleh konsumsi ru

investasi (PMTB). Dari sisi penawaran, sektor Ind

sektor Konstruksi, serta sektor Pertambangan

merupakan sektor pendorong pertumbuhan eko

Dari sisi penawaran, struktur perekono

pada triwulan III-2011 masih didorong oleh t

yaitu Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR), In

dan Pertanian. Kombinasi ketiganya memberi s

sekitar 71,10% terhadap PDRB Jawa Timur. Seb

lima tahun terakhir ini terjadi peningkatan pr

hingga mencapai level 9%, hampir mendeka

pertanian pada PDRB Jawa Timur yang berada

12% - 13%.

Assesmen Inflasi

Inflasi Jawa Timur (Jatim) yang dihi

kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di 71 k

-2011 sebesar 0,92% (qtq) atau melamb

triwulan sebelumnya yang mencapai 2,05%(qtq

masuk dalam perhitungan inflasi Nasional : Surab dan Sumenep, dengan bobot kota total sebesar 10,8

ix

ndonesia Surabaya

IONAL 1

lan IV-2011 tumbuh

an triwulan III-2011

un 2011 mencatat

inggi dibandingkan

han ekonomi Jawa

di sepanjang tahun

n ekonomi nasional

ntaan, pertumbuhan

rumah tangga dan

Industri Pengolahan,

an dan Penggalian

konomi Jatim.

nomian Jawa Timur

tiga sektor utama

Industri Pengolahan

i sumbangan hingga

bagai catatan, pada

proporsi sektor jasa

kati proporsi sektor

a pada kisaran level

hitung berdasarkan

kota pada triwulan

mbat dibandingkan

tq). Secara tahunan,

baya, Malang, Kediri, ,87%.

Page 7: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Ringkasan Eksekutif

Triwulan IV-2011

rea

seb

sas

pe

pe

14

ole

seh

inf

Asses

me

pe

tum

Rp

Tri

seb

Tri

Um

pe

kre

seb

22

Jaw

pa

pa

ak

20

dii

Pe

me

Fungsi Intermediasi perbankan berjalan baik, dengan didorong oleh pertumbuhan kredit yang terus meningkat.

utif Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur

Bank Indo

realisasi inflasi tersebut menutup inflasi di tah

sebesar 4,29% (yoy) atau berada pada bata

sasaran inflasi nasional 2011 (5%±1%). Penur

periode laporan terkait dengan kembali no

permintaan pasca periode Ramadhan dan Ha

1432H yang berlangsung pada triwulan III-201

oleh pelemahan harga beberapa komoditas stra

sehingga mengurangi tekanan dari sisi ek

inflation.

Assesmen Perbankan

Pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa

meningkat ditopang oleh cukup stabilnya perk

perbankan. Total Aset Bank Umum dan BP

tumbuh sebesar 17,33% (yoy) atau 3,90%

Rp288,37 Triliun pada triwulan sebelumnya m

Triliun pada Triwulan IV 2011. Dana Pihak Ket

sebesar 16,41% (yoy) atau 6,96% (qtq) dari s

Triliun menjadi Rp 254,65 Triliun pada periode la

Peningkatan aset dan Dana Pihak K

Umum dan BPR di Jawa Timur tersebut

peningkatan penyaluran kredit yang tercermin p

kredit dari sebesar Rp 185,24 Triliun pada Tr

sebesar Rp 195,42 Triliun pada Triwulan IV 201

22,04 % (yoy) dan 5,5 % (qtq).

Pertumbuhan penyaluran kredit Bank U

Jawa Timur meningkat dari sebesar 20,51% (yoy

pada Triwulan III menjadi sebesar 22,04% (yoy

pada Triwulan IV 2011. Peningkatan tersebu

kselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur

2011 di level 7%. Peningkatan pertumbu

diimbangi dengan penurunan rasio kredit berm

Performing Loans (NPL) dari 3,55% pada Triw

menjadi 3,35% pada Triwulan IV Tahun 2011.

x

ndonesia Surabaya

ahun 2011 menjadi

tas bawah rentang

urunan inflasi pada

normalnya tekanan

Hari Raya Idul Fitri

011, serta didorong

rategis internasional,

eksternal/ imported

Timur yang terus

rkembangan kinerja

PR di Jawa Timur

(qtq) dari sebesar

menjadi Rp 299,63

etiga (DPK) tumbuh

i sebesar Rp 238,09

laporan.

Ketiga (DPK) Bank

ut diiringi dengan

pada pertumbuhan

Triwulan III menjadi

11, atau meningkat

Umum dan BPR di

oy) dan 4,53% (qtq)

y) dan 5,50% (qtq)

but mengkonfirmasi

r pada Triwulan IV

buhan kredit juga

ermasalah atau Non

riwulan sebelumnya

Page 8: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Ringkasan Eksekutif

Triwulan IV-2011

Asses

Tim

me

rea

me

sis

Jaw

35

sam

11

me

rea

(12

pe

As

sep

Be

Ba

lai

Ko

(21

me

Prosp

dip

Pe

dib

me

pe

dip

Ekonomi Jatim pada Tw I-2012 berpotensi untuk tumbuh pada batas tengah dari rentang pertumbuhan 6,7% – 7,1%

utif Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur

Bank Indo

Assesmen Keuangan Daerah

Anggaran Pendapatan Daerah Pemerin

Timur pada tahun anggaran 2011 mencapai Rp

meningkat 32,56% dibandingkan anggaran

realisasi pendapatan sampai dengan triwulan

mencapai Rp Rp 11,66 triliun atau 117,76%. S

sisi pengeluaran Anggaran Belanja Daerah Pe

Jawa Timur pada tahun 2011 sebesar Rp 10,62

35,77% dibandingkan anggaran 2010, denga

sampai dengan triwulan IV – 2011 sebesar Rp

111,58%. Secara umum kinerja keuangan Pe

menunjukkan perkembangan yang lebih rend

realisasi anggaran pada periode yang sa

(127,21%).

Sebagaimana pola-pola anggaran di

pendapatan daerah di Jawa Timur didominasi

Asli daerah (PAD) yang bersumber dari penerim

seperti Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik

Bermotor, Pajak Air Bawah Tanah, Pajak Air

Bahan Bakar Kendaraan Bermotor serta peneri

lainnya yang sah dengan proporsi 77,8% dari

Kontribusi terbesar selanjutnya berasal dari D

(21,67%), sementara itu pendapatan lain-lain

memberikan kontribusi yang relatif rendah.

Prospek Ekonomi dan Inflasi Triwulan IV-

Pada triwulan I-2012, pertumbuhan

diproyeksikan tumbuh pada rentang pertumbuh

Perekonomian Jatim diperkirakan mengala

dibandingkan triwulan sebelumnya, dengan p

melambatnya kinerja konsumsi rumah ta

pemerintah dan investasi. Kinerja ekspor n

diperkirakan masih berada dalam tren per

xi

ndonesia Surabaya

rintah Provinsi Jawa

Rp 9,90 triliun atau

an 2010, dengan

n IV – 2011 telah

. Sementara itu dari

Pemerintah Provinsi

62 triliun meningkat

gan realisasi belanja

p 11,86 triliun atau

Pemerintah Provinsi

ndah dibandingkan

sama tahun 2010

i daerah, struktur

si oleh Pendapatan

rimaan pajak daerah

ik Nama Kendaraan

ir Permukaan, Pajak

rimaaan asli daerah

ri total pendapatan.

Dana Perimbangan

in yang sah hanya

-2011

an ekonomi Jatim

uhan 6,7% – 7,1%.

alami perlambatan

pemicu utama dari

angga, konsumsi

non migas Jatim

erbaikan, meskipun

Page 9: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Ringkasan Eksekutif

Triwulan IV-2011

dib

tre

ma

ne

sta

seb

dip

ma

Pe

Su

(IE

pe

dip

be

utif Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur

Bank Indo

dibayangi tekanan pelemahan ekonomi Eropa

tren impor Jatim.

Penyumbang pertumbuhan ekonomi

asih berasal dari konsumsi rumah tangga dan

negeri (net ekspor). Konsumsi rumah tangga

stabil di level 6%, namun sedikit melambat diba

sebelumnya. Momentum Tahun Baru, Imlek

diperkirakan mampu menjaga stabilitas t

masyarakat, yang diiringi peningkatan indeks pe

Perkiraan ini dikonfirmasi oleh hasil Surve

Surabaya, yang menunjukkan bahwa Indeks Eks

(IEK) dan Indeks Penghasilan Saat Ini ya

eningkatan.

Sementara itu, Inflasi Jawa Timur pad

diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan

berada di kisaran 1% s/d 1,5% (qtq) atau 4,30%

xii

ndonesia Surabaya

a dan menguatnya

i pada triwulan ini

n perdagangan luar

a diperkirakan tetap

bandingkan triwulan

dan cuti bersama

tingkat konsumsi

penghasilan saat ini.

vei Konsumen KBI

kspektasi Konsumen

yang menunjukkan

ada triwulan I-2012

an sebelumnya dan

% s/d 4,82% (yoy).

Page 10: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK)

JAWA TIMUR 124.36 125.591 125.92 128.50 129.69

- Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50 128.30 129.38

- Kota Malang 124.84 125.735 126.03 128.46 129.91

- Kota Kediri 124.14 123.956 124.60 127.34 128.66

- Kota Jember 126.95 127.970 126.99 128.73 130.02

- Kota Probolinggo 127.92 129.455 129.84 131.66 132.75

- Kota Madiun 129.01 130.053 130.09 132.35 133.51

- Kota Sumenep 121.91 122.031 123.09 125.03 127.02

LAJU INFLASI TAHUNAN (Y-O-Y)

JAWA TIMUR 7.10 6.94 6.26 4.87 4.29

- Kota Surabaya 7.34 7.60 6.98 5.22 4.73

- Kota Malang 6.70 5.82 5.37 4.71 4.07

- Kota Kediri 6.80 5.38 4.48 4.45 3.64

- Kota Jember 7.09 6.76 5.04 4.03 2.42

- Kota Probolinggo 6.68 6.81 5.59 3.71 3.78

- Kota Madiun 6.53 5.60 5.32 4.65 3.49

- Kota Sumenep 6.75 5.69 5.70 3.57 4.19

PDRB Harga Konstan (Milliar Rp) 87,026,727 88,869,716 91,398,578 93,503,329 93,212,679

LAMPIRAN

INDIKATOR MAKRO EKONOMI JAWA TIMUR

INDIKATOR2010 2011

PDRB Harga Konstan (Milliar Rp) 87,026,727 88,869,716 91,398,578 93,503,329 93,212,679

- Pertanian 10,337,933 15,553,734 13,543,813 13,023,015 10,507,871

- Pertambangan dan Penggalian 2,099,675 1,802,122 2,085,751 2,139,238 2,201,521

- Industri Pengolahan 22,932,487 22,036,934 22,576,080 23,259,085 24,299,093

- Listrik, gas, dan air bersih 1,206,216 1,174,790 1,237,703 1,245,192 1,274,399

- Bangunan 2,947,205 2,626,382 3,054,205 3,102,022 3,212,217

- Perdagangan, Hotel dan Restoran 27,759,932 27,425,226 28,748,367 30,020,944 30,450,678

- Pengangkutan dan komunikasi 6,774,834 6,135,139 7,057,113 7,310,931 7,443,098

- Keuangan, persewaan, dan jasa 4,896,615 4,785,173 4,993,959 5,124,947 5,282,030

- Jasa 8,071,829 7,330,216 8,101,587 8,277,955 8,541,772

Pertumbuhan PDRB (yoy ) 7.20 7.17 7.29 7.30 7.11

Pertumbuhan (YoY)

- Pertanian 1.99 2.82 3.35 2.06 1.64

- Pertambangan dan Penggalian 9.25 10.34 5.44 4.55 4.85

- Industri Pengolahan 5.82 6.66 6.08 5.60 5.96

- Listrik, gas, dan air bersih 8.31 7.22 7.05 5.17 5.65

- Bangunan 8.80 7.42 10.98 8.90 8.99

- Perdagangan, Hotel dan Restoran 9.74 9.60 9.47 10.44 9.69

- Pengangkutan dan komunikasi 11.25 12.39 12.10 11.66 9.86

- Keuangan, persewaan, dan jasa 9.00 8.21 8.50 8.17 7.87

- Jasa 4.08 3.89 4.48 5.96 5.82

Pertumbuhan PDRB (yoy ) 7.20 7.17 7.29 7.30 7.11

xviii

Page 11: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

A. Perbankan

Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

Bank Umum :

Total Asset (Rp. Triliun) 249.63 256.43 270.26 282.00 292.82

DPK (Rp. Triliun) 215.24 217.02 226.92 234.25 250.61

- Tabungan (Rp. Triliun) 90.91 90.19 92.85 98.48 110.42

- Giro (Rp. Triliun) 35.86 38.03 40.31 41.85 40.99

- Deposito (Rp. Triliun) 88.47 88.79 93.76 95.31 99.20

Kredit (Rp. Triliun) - Bank Pelapor 155.98 161.93 172.59 180.42 190.57

- Modal Kerja 95.02 95.80 102.38 107.00 113.54

- Investasi 19.33 21.77 23.36 23.29 24.89

- Konsumsi 41.63 44.36 47.37 50.12 52.15

Non Performing Loan (NPL-Gross) 2.94 3.37 3.55 3.47 2.90

Loan to Deposit Ratio - LDR (%) 72.47% 74.61% 76.06% 77.02% 76.04%

Kredit UMKM (Triliun Rp)-Bank Pelapor 57.51 59.20 61.35 62.22 64.37

NPL UMKM Gross (%) 3.65% 4.47% 4.54% 4.71% 3.73%

BPR :

Total Asset (Rp. Triliun) 5.73 5.86 6.16 6.37 6.81

DPK (Rp. Triliun) 3.51 3.58 3.72 3.84 4.04

- Tabungan (Rp. Triliun) 1.11 1.12 1.15 1.15 1.28

- Deposito (Rp. Triliun) 2.40 2.46 2.58 2.69 2.76

Kredit (Rp. Triliun) 4.15 4.28 4.62 4.82 4.85

- Modal Kerja 2.86 2.94 3.13 3.22 3.18

- Investasi 0.12 0.11 0.13 0.14 0.14

- Konsumsi 1.17 1.23 1.36 1.47 1.53

Non Performing Loan (NPL-Gross) 4.24% 4.99% 4.92% 4.77% 4.01%

Loan to Deposit Ratio - (LDR) % 118.28% 119.67% 115.49% 125.69% 120.01%

SYARIAH :

Total Asset (Rp. Triliun) 7.57 8.04 9.02 10.30 11.65

DPK (Rp. Triliun) 5.71 6.28 7.07 7.74 9.23

- Giro (Rp. Triliun) 0.43 0.47 0.56 0.46 0.63

- Tabungan (Rp. Triliun) 2.18 2.23 2.50 2.78 3.36

- Deposito (Rp. Triliun) 3.10 3.58 4.01 4.50 5.24

Pembiayaan (Rp. Triliun) 5.14 6.16 6.96 8.08 8.84

- Modal Kerja 2.12 2.25 2.80 3.17 3.45

- Investasi 0.69 0.93 1.04 1.19 1.40

- Konsumsi 2.76 2.97 3.13 3.72 3.98

Non Performance Financing (NPF) % 1.08 1.14 1.45 1.41 1.21

Financing to Deposit Ratio (FDR) % 90.02 98.06 98.53 104.46 95.73

B. SISTEM PEMBAYARAN

Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

Inflow (Rp. Triliun) 6.84 8.99 7.13 12.2 8.7

Outflow (Rp. Triliun) 5.25 3.54 7.62 14.66 8.24

Pemusnahan Uang (Rp- Triliun) 2.14 6.30 5.08 5.61 4.07

Nominal Transaksi RTGS 141.82 127 125.07 149.32 148.29

Volume Transaksi RTGS 157,374 142,015 141,213 149,834 155,650

Nominal Kliring Kredit (Rp. Triliun) 38.26 40.04 40.58 41.00 44.33

Volume Kliring Kredit (juta lembar) 1.27 1.35 1.37 1.23 1.37498

Tolakan Kliring (Rp. Juta) 598,697 764,425 691,041 518,985 596,757

Tolakan Kliring (lembar) 20,592 24,250 20,257 17,900 48,249

LAMPIRAN 2

INDIKATOR PERBANKAN JAWA TIMUR

INDIKATOR2010 2011

INDIKATOR2010 2011

Page 12: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Bab 1Bab 1Bab 1Bab 1

PERKEMBANGAN EKONOMI PERKEMBANGAN EKONOMI PERKEMBANGAN EKONOMI PERKEMBANGAN EKONOMI

MAKRO REGIONALMAKRO REGIONALMAKRO REGIONALMAKRO REGIONAL

Page 13: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

1

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.3 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi

Grafik 1.4 Struktur Perekonomian Prov. Jawa Timur

Grafik 1.1 Kontribusi Pertumbuhan PDRB Sektoral

Prov.Jawa Timur

Grafik 1.2 Kontribusi PDRB Sisi Permintaan

Prov.Jawa Timur

1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

1.1. KONDISI UMUM

Perekonomian Jawa Timur pada triwulan IV-2011 tumbuh sebesar 7,11% (yoy)

lebih rendah dibandingkan triwulan III-2011 sebesar 7,30%. Sedangkan sepanjang

tahun 2011 mencatat pertumbuhan sebesar 7,22% (yoy) lebih tinggi dibandingkan

tahun 2010 sebesar 6,68% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur baik pada triwulan

IV-2011 maupun di sepanjang tahun 2011 lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan

ekonomi nasional yang tercatat sebesar 6,50%. Dari sisi permintaan, pertumbuhan

pada triwulan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB). Dari sisi

penawaran, sektor Industri Pengolahan, sektor Konstruksi, serta sektor Pertambangan

dan Penggalian merupakan sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Jatim.

Sumber: BPS Jatim, diolah Sumber: BPS Jatim, diolah

5.65

6.03

6.39 6.34

5.996.27

6.17

5.35

4.33

5.01 4.98

5.16

5.81

6.53

7.14 7.16 6.997.25

7.12 7.11

5.85

5.18

4.37

4.00 4.20

4.58

5.70

6.17

5.80

6.9

6.5 6.5

3

4

5

6

7

8

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Jawa Timur Nasional

%

y

o

y

0%

20%

40%

60%

80%

100%

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Listrik Gas Air Bersih

Tambang

Bangunan

Keuangan

Angkut & Kom

Jasa

Pertanian

Industri

PHR

%

Sumber: BPS Jatim, diolah Sumber: BPS Jatim, diolah

0.24

0.22

1.53

0.12

0.30

3.11

0.88

0.51

0.38

0.29

0.10

1.39

0.07

0.30

3.35

0.91

0.45

0.53

0.19

0.11

1.55

0.08

0.31

3.17

0.79

0.45

0.53

- 1 2 3 4

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas & Air Bersih

Bangunan

Perdagangan, Hotel & Restoran

Pengangkutan & Komunikasi

Keuangan, Persewaan & Jasa …

Jasa-jasaQ4-2011

Q3-2011

Q4-2010

5.47

0.05

0.67

1.38

0.00

1.88

-1.73

5.51

0.05

0.57

1.44

0.15

1.94

-1.78

6.01

0.06

0.71

1.67

0.01

2.13

-1.97

-4 -2 0 2 4 6 8

Konsumsi Rumah Tangga

Konsumsi Lembaga Swasta

Nirlaba

Konsumsi Pemerintah

Pembentukan Modal Tetap Bruto

Perubahan Stok

Ekspor

Impor

q4-2011

q3-2011

q4-2010

Page 14: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

2

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

1.2. SISI PERMINTAAN

Dari sisi permintaan, pertumbuhan pada triwulan ini didorong oleh konsumsi

rumah tangga dan investasi.

a. Konsumsi

Pada triwulan IV-2011, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap menjadi

pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Meskipun mengalami

perlambatan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap berada pada level tinggi

yaitu di kisaran 7%. Tercatat pertumbuhannya pada triwulan ini mencapai 6,97% (yoy),

lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, yang mencapai 7,44%. Kondisi ini

dikonfirmasi dari stabilnya beberapa indikator konsumsi seperti nilai indeks omset riil

hasil Survei Penjualan Eceran. Sedangkan, jumlah konsumsi listrik rumah tangga dan

bahan bakar masyarakat pada triwulan ini mengalami peningkatan.

Jika merujuk pada pola pertumbuhan ekonomi tahunan, terdapat pola

pelemahan daya konsumsi masyarakat pada triwulan pasca Idul Fitri, namun situasi

perekonomian Jatim yang terus menunjukkan perbaikan di sepanjang tahun 2011

turut mendorong perbaikan pendapatan masyarakat sehingga pertumbuhan konsumsi

masyarakat pada triwulan ini relatif stabil. Momentum Natal dan sale akhir tahun

direspon positif oleh masyarakat Jawa Timur, terutama di kota-kota besar.

Indikator survei penjualan eceran mencerminkan kondisi serupa dengan nilai

total indeks omset riil sebesar 88,53. Meskipun demikian terdapat pelemahan kinerja

penjualan untuk jenis bahan bangunan/konstruksi sebesar -20,18 yang diduga dipicu

oleh meningkatnya harga produk dan jasa di sektor ini. Tren peningkatan indeks omset

penjualan pada kelompok komoditas kerajinan, seni dan mainan anak diduga dipicu

Grafik 1.5

Sisi Permintaan PDRB Prov.Jawa Timur

Grafik 1.6

Sisi Permintaan PDRB Prov.Jawa Timur

Sumber: BPS Jatim Sumber: BPS Jatim

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

0

10

20

30

40

50

60

70

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Kons Rumah Tangga Kons Pemerintah

gKons Rumah Tangga (rhs) gKonsumsi Pemerintah (rhs)

T

R

I

L

I

U

N

R

p

%

y

o

y

-600%

-400%

-200%

0%

200%

400%

600%

800%

-3

-2

-1

0

1

2

3

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Net Ekspor Net Ekspor Antar Pulau

gNet Ekspor (rhs) gNet Ekspor Antar Pulau (rhs)

T

R

I

L

I

U

N

R

p

%

y

o

y

Page 15: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

3

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.7

Indeks Penjualan Eceran

Sumber: Survei Penjualan Eceran BI Surabaya Sumber: PLN Distribusi Jatim

Sumber: Pertamina Jatim, diolah

oleh momentum Natal, seiring meningkatnya kebutuhan ekspor produk ini. Selain itu

kelompok alat tulis, pakaian serta makanan, minuman dan tembakau turut merespon

baik momentum Natal pada tahun ini dengan mencatatkan peningkatan omset

dibandingkan triwulan sebelumnya.

Sementara itu, indikator konsumsi listrik rumah tangga menunjukkan

peningkatan, yaitu dari 761,5 Kwh menjadi 819,4 Kwh atau sama dengan peningkatan

dari 105,7 menjadi 112,2 Kwh per pelanggan. Peningkatan konsumsi listrik

dimungkinkan dipicu oleh peningkatan kegiatan kebersamaan baik dalam hubungan

keluarga maupun komunitas dalam merespon perayaan Natal dan Tahun Baru. Kondisi

sama terjadi pula pada indikator konsumsi bahan bakar yang digunakan untuk

transportasi darat dan rumah tangga, dengan peningkatan tertinggi pada

pemanfaatan jenis solar hingga mencapai 25,6% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan

Grafik 1.9 Pertumbuhan Konsumsi BBM

(Transportasi Darat & Rumah Tangga) di Jawa

Grafik 1.8

Konsumsi Listrik Rumah Tangga

0

100

200

300

400

500

600

700

800

70

80

90

100

110

120

130

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2007 2008 2009 2010 2011

Konsumsi listrik RT

KwH per pelanggan RT

-

50

100

150

200

250

300

350

70

75

80

85

90

95

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Indeks Omset Riil Peralatan Rumah Tangga

Pakaian & Perlengkapannya Makanan, Minuman, Tembakau

Alat Tulis Konstruksi

Kerajinan, Seni, Mainan Anak

(100)

(50)

-

50

100

150

200

250

0

200

400

600

800

1000

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

Premium Solar

gPremium (%) gSolar (%)

Page 16: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

4

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.10

Perkembangan Kredit Konsumsi Th 2011

triwulan sebelumnya, yang hanya mencapai 13,9%. Sedangkan, pertumbuhan

konsumsi premium relatif stabil di level 10%, meningkat dari 10,01% (yoy) menjadi

10,27%.

Pertumbuhan simpanan perorangan sebagai salah satu sumber pembiayaan

konsumsi masyarakat menunjukkan pertumbuhan signifikan yaitu dari 7,96% pada

triwulan sebelumnya menjadi 25,71%. Meningkatnya pertumbuhan simpanan

perorangan yang dipicu oleh lonjakan pertumbuhan tabungan perorangan diyakini

sebagai aksi simpan kelompok rumah tangga pasca pengeluaran cukup besar di Hari

Raya Idul Fitri. Jenis simpanan lainnya, yaitu giro dan deposito pun mengalami

peningkatan menjadi sebesar 18,98% dan 10,8%. Sebagai sumber pembiayaan lainnya,

kondisi serupa tercermin pula pada melambatnya kinerja pertumbuhan kredit

konsumsi Bank Umum, yaitu dari 27,9% (yoy) menjadi 25,27%.

Selain itu, indikator membaiknya kondisi perekonomian juga tercermin dari

keyakinan konsumen hasil Survei Konsumen yang dilakukan Bank Indonesia Surabaya,

menyakini bahwa ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan saat ini akan terus

mengalami perbaikan. Keyakinan pada kedua indeks ini turut pula meningkatkan

Indeks Ketepatan Waktu Pembelian Barang Tahan Lama, seperti elektronik dan

kendaraan bermotor. Sehingga secara keseluruhan ketiga indeks ini membentuk

peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yaitu dari 106,67 menjadi 113,47.

Demikian pula, responden memiliki ekspektasi bahwa perekonomian akan semakin

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum, diolah Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum, diolah

Grafik 1.11

Dana Simpanan Perbankan Perorangan

(10)

-

10

20

30

40

50

60

-

5

10

15

20

25

30

35

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

gDPK Perorangan gGiro Perorangan (rhs)

gTab Perorangan (rhs) gDep Perorangan (rhs)

23%

24%

25%

26%

27%

28%

29%

30%

31%

40,000,000

42,000,000

44,000,000

46,000,000

48,000,000

50,000,000

52,000,000

54,000,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV

2011

Konsumsi gKonsumsi (rhs)

Page 17: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

5

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.13

Survei Konsumen – Kondisi Ekonomi Saat Ini

Grafik 1.12

Survei Konsumen – Keyakinan Konsumen

Sumber: Survei Konsumen BI Surabaya Sumber: Survei Konsumen BI Surabaya

membaik yang diwakili oleh peningkatan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), dari 125,6

menjadi 125,73 .

b. Investasi

Tren peningkatan kinerja investasi masih terjadi pada triwulan ini, sebagaimana

tercermin pada tingkat pertumbuhan investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto –

PMTB) yang meningkat dari 13,96% (yoy) pada triwulan III-2011 menjadi 17,73%.

Pertumbuhan investasi tersebut antara lain terindikasi dari nilai realisasi investasi PMA

yang tercatat selama triwulan IV-2011di Jawa Timur yang mengalami peningkatan

cukup signifikan dari sebesar USD 250,9 juta (58 proyek) pada triwulan sebelumnya

menjadi sebesar USD 777,3 juta (93 proyek). Sedangkan nilai realisasi PMDN sedikit

melambat dari sebesar Rp 2,69 triliun (37 proyek) pada triwulan sebelumnya menjadi

sebesar Rp 2,42 triliun (61 proyek). Jika dibandingkan periode yang sama tahun 2010,

kinerja investasi PMA mencatat kinerja positif setelah sebelumnya selama tiga triwulan

berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif, yaitu sebesar 159% (yoy).

Perbaikan kinerja investasi PMA ini diharapkan terus terjadi di tahun 2012,

mengingat berbagai kebijakan yang dilakukan Pemerintah Daerah guna memperbaiki

iklim investasi. Salah satunya, dengan terus memperbaiki kualitas infrastruktur

pelabuhan, bandara dan Jalan Tol sebagai akses kawasan industri menuju daerah

pemasaran atau tujuan ekspor. Selain itu, upaya percepatan pengurusan perizinan juga

telah menjadi komitmen utama di Jawa Timur hingga tingkat kabupaten/kota.

Pemerintah Provinsi pun turut berupaya mengembangkan jejaring perdagangan luar

negeri dengan melakukan temu dagang antara pedagang daerah dan investor

0

20

40

60

80

100

120

140

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2007 2008 2009 2010 2011

Indeks Kondisi Ekonomi Saat In i (IKE)Indeks Penghasilan Saat In iIndeks Ketersediaan Lapangan KerjaIndeks Ketepatan Waktu Pembelian Barang Tahan Lama

0

20

40

60

80

100

120

140

I II III IV

I II III IV

I II III IV

I II III IV

I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Page 18: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

6

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Sumber: Laporan Bulanan Perbankan, diolah

Grafik 1.17

Perkembangan Kredit Investasi

Grafik 1.16

Perkembangan PMTB

Grafik 1.14

Perkembangan Jumlah Proyek Investasi

Grafik 1.15

Perkembangan Nilai Proyek Investasi

internasional guna menjajaki berbagai kemungkinan kerjasama perdagangan atau pun

investasi.

Indikator lainnya juga mengindikasikan hal yang sama, sebagaimana tercermin

dari peningkatan pertumbuhan kredit investasi yang merupakan salah satu sumber

pembiayaan investasi dari Bank Umum yang meningkat dari 26,26% pada triwulan

sebelumnya menjadi sebesar 28,76% (yoy). Kondisi serupa tercermin pula dari indikator

penjualan semen yang mengalami peningkatan dari 9,13% menjadi 19,66%. Namun

belum diikuti kinerja penjualan bahan bangunan/konstruksi sebagai dampak terhadap

kenaikan harga produk dan jasa di bidang konstruksi. Pengaruh tingginya kebutuhan

pembangunan di daerah ini yang belum mempengaruhi kinerja komoditas semen,

sehingga penjualannya pun bahkan mengalami peningkatan.

Sumber: BKPM

Sumber: BPM Jawa Timur

-100%

0%

100%

200%

300%

-

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Proyek PMA Jumlah Proyek PMDN

Perubahan Jumlah Proyek PMA Perubahan Jumlah Proyek PMDN

Sumber: BKPM

-200%

0%

200%

400%

600%

800%

1000%

1200%

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Nilai Proyek PMA (USD million) Nilai Proyek PMDN (Rp miliar)

g Nilai Proyek PMA g Nilai Proyek PMDN

0%

5%

10%

15%

20%

25%

0

3

6

9

12

15

18

21

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

PMTB gPMTB (rhs)

T

R

I

L

I

U

N

R

p

%

y

o

y

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

20,000,000

20,500,000

21,000,000

21,500,000

22,000,000

22,500,000

23,000,000

23,500,000

24,000,000

24,500,000

25,000,000

25,500,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV

2011

Investasi gInvestasi (rhs)

Page 19: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

7

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.18

Perkembangan Volume Penjualan Semen

Grafik 1.19

Perkembangan Impor Barang Modal

Sumber: Asosiasi Semen Indonesia

Indikator lainnya, impor barang modal menunjukan perlambatan pertumbuhan

dibandingkan triwulan sebelumnya. Kondisi ini diperkirakan terjadi karena pelaku

dunia usaha sudah mempersiapkan keperluan investasi barang modal ataupun

penggantian suku cadang pada triwulan-triwulan sebelumnya serta adanya

kecenderungan aksi “wait and see” para pelaku usaha di akhir tahun 2011 sebagai

respon atas kekhawatiran dampak pelemahan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat

pada kinerja perekonomian Indonesia dan dari sisi negara tujuan pemasaran

produknya.

c. Ekspor-Impor

Kinerja perdagangan Jawa Timur pada posisi triwulan IV-2011 menurut publikasi

BPS Jawa Timur (BPS Jatim) mencatatkan angka net impor sebesar Rp 0,86 trilyun yang

terus menunjukan tren positif sejak triwulan awal tahun berjalan. Angka tersebut

dihasilkan dari aktvitas perdagangan luar negeri yang mencatatkan net impor sebesar

Rp 0,42 trilyun dan perdagangan antar pulau sebesar Rp 0,44 trilyun.

Sementara itu, aktivitas perdagangan luar negeri Jawa Timur yang bersumber

dari aplikasi Permohonan Ekspor Barang (PEB) dan Permohonan Impor Barang (PIB)

masih mencatatkan net impor yang tercatat sebesar USD 357,61 juta didorong net

impor barang modal (USD 512,55 juta) dan barang bahan baku (USD 594,57 juta).

Sedangkan barang konsumsi mencatatkan net ekspor sebesar USD 749,51,38 juta.

Berdasarkan data ini, kinerja perdagangan luar negeri Jatim mengalami perbaikan

dibandingkan triwulan sebelumnya, meskipun masih berada dalam posisi net impor.

Sumber: Bank Indonesia

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

1,600,000

1,800,000

2,000,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010 2011

Penjualan Semen (ribu sak) g_Penjualan Semen

(40)

(20)

-

20

40

60

80

100

120

140

160

0

100

200

300

400

500

600

700

800

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Capital Goods g_Capital Goods

Page 20: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

8

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.20 Perkembangan Kinerja Ekspor Jatim

Grafik 1.21 Perkembangan Kinerja Ekspor Luar Negeri Jatim

Meningkatnya ekspor barang konsumsi guna memenuhi permintaan luar negeri untuk

kelompok barang – barang perlengkapan Natal dan Tahun Baru diduga menjadi

pemicu utama perbaikan kinerja pada triwulan ini.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.25 Perkembangan Nilai Impor

Grafik 1.23 Pertumbuhan Ekspor Per Jenis Barang

Grafik 1.22 Perkembangan Nilai Ekspor Per Jenis Barang

Sumber: BPS Jatim Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.24 Perkembangan Nilai Ekspor

Sumber: Bank Indonesia

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

Consumption Goods Intermediate Goods Capital GoodsJ

U

T

A

U

S

D

(

C

I

F)

(50)

-

50

100

150

200

I II III IV I II III IV

2010 2011

g_Total Ekspor g_Capital Goods

g_Intermediate Goods g_Consumption Goods

%

-

y

o

y

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

-3

-2

-1

0

1

2

3

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Net Ekspor Net Ekspor Antar Pulau

T

R

I

L

I

U

N

R

p

(800)

(600)

(400)

(200)

-

200

400

600

800

1,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

NET EKSPOR (USD Juta) Net Capital Goods

Net Intermediate Goods Net Consumption Goods

(40)

(20)

-

20

40

60

80

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Total Ekspor g_Total Ekspor

(60)

(40)

(20)

-

20

40

60

80

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

5000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Total Impor g_Total Impor

Page 21: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

9

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.29

Statistik Discharge-Loaded di Tanjung Perak

Grafik 1.26

Nilai Impor per Jenis Barang Grafik 1.27

Pertumbuhan Impor per Jenis Barang

Peningkatan kinerja perdagangan luar negeri Jatim juga tercermin dari

kegiatan bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak. Sebagaimana

ditunjukkan pada grafik 1.28, terjadi peningkatan jumlah kontainer yang melakukan

kegiatan bongkar muat, dengan dominasi pada jenis pengiriman barang antar negara.

Tercatat peningkatan arus bongkar muat kontainer baik yang ditujukan untuk pasar

internasional maupun domestic, secara total tumbuh positif sebesar 8.91% (yoy) atau

menjadi sebanyak 337,448 Teus.

Sumber: Bank Indonesia

Sumber: PT X, Tanjung Perak

Grafik 1.28

Statistik Kontainer di Tanjung Perak

Sumber: PT X, Tanjung Perak

(20)

(10)

-

10

20

30

40

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010 2011

Total Kontainer (Teus)

gTotal Kontainer (Teus)

TEUS %

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

-

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

160,000

180,000

200,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010 2011

Discharge Loaded

gDischarge gLoaded

TEUS

Sumber: PT X, Tanjung Perak

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

5,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Consumption Goods Intermediate Goods Capital GoodsJ

U

T

A

U

S

D

(

C

I

F)

-60.0

-40.0

-20.0

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

140.0

160.0

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

g_Total Impor g_Capital Goods

g_Intermediate Goods g_Consumption Goods

%

y

o

y

Sumber: Bank Indonesia

Page 22: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

10

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.30

Statistik Kontainer Internasional

1.3. SISI PENAWARAN

Dari sisi penawaran, struktur perekonomian Jawa Timur pada triwulan III-2011

masih didorong oleh tiga sektor utama yaitu Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR),

Industri Pengolahan dan Pertanian. Kombinasi ketiganya memberi sumbangan

hingga sekitar 71,10% terhadap PDRB Jawa Timur. Sebagai catatan, pada lima tahun

terakhir ini terjadi peningkatan proporsi sektor jasa hingga mencapai level 9%,

hampir mendekati proporsi sektor pertanian pada PDRB Jawa Timur yang berada

pada kisaran level 12% - 13%.

Grafik 1.32

Pertumbuhan Tiga Sektor Utama

Sumber: BPS Jawa Timur

Sumber: PT X, Tanjung Perak

Grafik 1.31

Statistik Kontainer Domestik

Sumber: PT X, Tanjung Perak

Grafik 1.33

Pertumbuhan Sektor Pendukung

Sumber: BPS Jawa Timur

(30)

(20)

(10)

-

10

20

30

40

-

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

160,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010 2011

Discharge Loaded

gDischarge gLoaded

TEUS %

(60)

(40)

(20)

-

20

40

60

80

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010 2011

Discharge Loaded

gDischarge gLoaded

TEUS

-8%

-4%

0%

4%

8%

12%

16%

0

5

10

15

20

25

30

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

PHR Industri Pertanian

gPHR (rhs) gIndustri (rhs) gPertanian (rhs)

T

R

I

L

I

U

N

R

p

%

y

o

y

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

0

1

2

3

4

5

6

7

8

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Jasa Angkut & Kom KeuangangJasa (rhs) gAngkut & Kom (rhs) gKeuangan (rhs)

T

R

I

L

I

U

N

R

p

%

y

o

y

Page 23: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

11

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi

mencapai angka 9,86% (yoy) dengan kontribusi sebesar 0,77%. Selanjutnya,

pertumbuhan tertinggi berada pada salah satu sektor utama Jawa Timur, yaitu sektor

Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) yang mencapai 9,69% sehingga memberikan

sumbangan pertumbuhan terbesar mencapai 3,09%. Sedangkan sektor Industri

Pengolahan dan sektor Pertanian masing-masing tumbuh sebesar 5,96% dan 1,64%

dengan kontribusi masing-masing sebesar 1,57% dan 0,20% terhadap pertumbuhan

ekonomi Jatim. Sedangkan sektor pendukung mencatatkan perlambatan pertumbuhan

kecuali sektor jasa-jasa yang meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi

5,82%.

Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank

Indonesia Surabaya, tingkat utilisasi kapasitas produksi di Jawa Timur tercatat

mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 74,5% menjadi

78,14% (lihat grafik 1.40). Dari sisi sektoral, peningkatan kapasitas produksi ini dipicu

oleh perbaikan kinerja sektor pertambangan, pertanian dan industri pengolahan.

Sumber: BPS Jawa Timur

Grafik 1.34

Pertumbuhan Sektor Pendukung

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

0

1

2

3

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Bangunan Tambang Listrik Gas Air Bersih

gBangunan (rhs) gTambang (rhs) gListrik Gas Air Bersih (rhs)

T

R

I

L

I

U

N

R

p

%

y

o

y

Page 24: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

12

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.35

Utilisasi Kapasitas Produksi

Optimalisasi kapasitas terpakai juga terkonfirmasi dengan peningkatan angka

indeks realisasi usaha hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), yaitu dari 8,49

menjadi 35,87. Sedangkan indeks realisasi usaha secara sektoral angka tertinggi berada

pada sektor jasa-jasa. Mengingat analisa proporsi sektoral yang menunjukkan bahwa

sektor ini memiliki proporsi hampir sama dengan sektor pertanian, sehingga

diperlukan kajian lebih lanjut guna menggali potensi sektor ini di masa mendatang,

agar pertumbuhan ekonomi Jawa Timur terus terjaga di atas level 6%.

Grafik 1.37

Indeks Realisasi Usaha

Sumber: SKDU BI Surabaya

Grafik 1.38

Indeks Realisasi Usaha Sektoral

Sumber: SKDU BI Surabaya

Grafik 1.36

Utilisasi Kapasitas Produksi Sektoral

Sumber: SKDU BI Surabaya

0.240.73

6.48

5.23

-4.30 -4.03

-15

-10

-5

0

5

10

15

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Pertanian Industri Pengolahan PHR

S

B

T

63.4

56.9

67.2

71.5

63.3

64.2

70.0

69.8

75.1

80.1

77.7

73.2

74.9

69.3

70.7

73.974.3

73.3

74.5

78.1

30

40

50

60

70

80

90

I II II I IV I II III IV I I I III IV I II III IV I II III IV I II II I IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

0

20

40

60

80

100

120

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II II I IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Total Pertanian Pertambangan

Industri Pengolahan Listrik Gas Air Bersih

%

-27.23

7.05

22.1

-0.45

-18.91

11.35

22.32

25.86

-1.85

21.623.29

4.15

1.1

19.5518.54

6.47

-1.46

20.88

11.6

15.81

6.43

26.35

8.49

35.87

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Indeks Realisasi Usaha

S

B

T

Page 25: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

13

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.39

Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di Jatim

Grafik 1.40

Lama Tinggal Tamu di Hotel Berbintang Jatim

a. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran

Kinerja sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR) mengalami perlambatan

dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 10,44% menjadi 9,69% (yoy), seiring

telah berlalunya puncak kegiatan perdagangan pada saat Hari Raya Idul Fitri.

Berdasarkan sub-sub sektornya, sektor Perhotelan mencatatkan pertumbuhan positif

yaitu dari 8,49% (yoy) menjadi 9,45%. Sedangkan, kedua sub sektor lainnya

mengalami pertumbuhan negatif, masing-masing untuk sub sektor Perdagangan

Besar dan Eceran dari 10,64% (yoy) menjadi 9,93% dan sub sektor Restoran dari

9,74% menjadi 8,51%. Kinerja positif sektor perhotelan diyakini sebagai respon

meningkatnya tingkat hunian kamar pada libur Natal dan Tahun Baru.

Perlambatan kinerja subsektor Perdagangan Besar dan Eceran dipicu oleh

melambatnya konsumsi masyarakat pada triwulan ini dibandingkan triwulan

sebelumnya, mengikuti pola-pola di tahun sebelumnya, di saat munculnya aksi saving

pasca puncak belanja masyarakat di saat Idul Fitri.

Selanjutnya, turut mendukung tren peningkatan kinerja subsektor hotel

beberapa indikator, seperti Tingkat Penghunian Kamar (TPK) dan lama tinggal tamu di

Hotel Berbintang Jatim serta jumlah wisatawan asing melalui Bandara Juanda,

mencerminkan kondisi serupa, yaitu mengalami peningkatan. Bahkan, TPK Hotel

Berbintang mencapai titik tertinggi selama 4 (empat) tahun terakhir, yaitu berada

pada level 54,22%. Berbeda dengan ketiga indikator sebelumnya, indikator konsumsi

listrik bisnis di Jawa Timur pada triwulan ini mengalami penurunan dibandingkan

triwulan sebelumnya, hingga mencapai -14,16%. Tren negatif pertumbuhan ini

Sumber: BPS Jawa Timur Sumber: BPS Jawa Timur

30%

35%

40%

45%

50%

55%

60%

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2007 2008 2009 2010 2011

TPK Hotel Berbintang Jatim

%

0

1

2

3

4

5

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2007 2008 2009 2010 2011

Asing Indonesia Total

H

A

R

I

Page 26: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

14

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

sebenarnya telah terjadi sejak triwulan III-2011, dan masih berlanjut hingga triwulan

ini. Berbeda dengan kinerja subsektor perhotelan, subsektor restoran mengalami

perlambatan kinerja, namun masih tetap tinggi yaitu berada di atas level 8%. Seiring

dengan meningkatnya animo masyarakat untuk berwisata di hari libur dan cuti

bersama, maka kinerja subsektor perhotelan dan restoran terus berada dalam tren

perbaikan pasca krisis global tahun 2008.

b. Sektor Industri Pengolahan

Industri Pengolahan pada triwulan IV-2011 berada dalam tren peningkatan, yaitu

dari 5,60% menjadi 5,96%. Berbeda dengan triwulan sebelumnya, pertumbuhan

tertinggi terdapat pada sub sektor semen dan barang galian bukan logam sebesar

17,40%, yang diikuti oleh sub sektor pupuk, kimia dan barang dari karet (8,16%) dan

sub sektor logam dasar besi dan baja (6,89%). Pertumbuhan positif hampir terjadi di

seluruh sub sektor, kecuali sub sektor industri alat angkutan mesin dan peralatannya

serta sub sektor barang lainnya. Perbaikan kinerja sektor ini diharapkan masih terus

terjadi di sepanjang tahun 2012, di tengah kekhawatiran pelaku usaha terkait dampak

pelemahan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat pada perekonomian Indonesia dan

Jawa Timur.

Grafik 1.41

Jumlah Wisatawan Asing melalui Bandara Juanda

Grafik 1.42

Konsumsi Listrik Golongan Bisnis

Sumber: PLN Distribusi Jawa Timur

-20%

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

20%

80

100

120

140

160

180

200

220

240

260

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2007 2008 2009 2010 2011

Konsumsi Listrik Bisnis Pertumbuhan

%

K

W

h

0

4,000

8,000

12,000

16,000

20,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Wisman Melalui Juanda

O

R

A

N

G

Sumber: BPS Jawa Timur

Page 27: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

15

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Sumber: BPS Prov.Jawa Timur

Namun demikian, indikator pendukung sektor industri pengolahan, yang terdiri

dari data impor bahan baku dan modal, konsumsi bahan bakar dan listrik sektor

industri menunjukkan kondisi yang tidak sama. Tren penurunan yang terjadi pada

triwulan III-2011 masih berlanjut pada triwulan ini, kecuali yang terjadi pada impor

bahan baku.

Grafik 1.44

Perkembangan Nilai Impor Barang Bahan Baku

Grafik 1.45 Perkembangan Pertumbuhan Impor

Impor Barang Bahan Baku

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 1.43

Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan

Grafik 1.46 Perkembangan Konsumsi BBM Industri

Sumber: Pertamina, diolah

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

25

30 Tw III-2010 Tw.IV-2010 Tw I-2011

Tw II-2011 Tw III-2011 Tw IV-2011

(100)

(50)

-

50

100

150

200

250

-

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

160,000

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

Solar gSolar (rhs)

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

4,500

5,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Consumption Goods Intermediate Goods Capital GoodsJ

U

T

A

U

S

D

(

C

I

F)

-60

-40

-20

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

g_Total Impor g_Capital Goods

g_Intermediate Goods g_Consumption Goods

%

y

o

y

Sumber: Bank Indonesia

Page 28: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

16

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Gambar 1.48

Luas Lahan Tanam dan Panen Padi di Jawa Timur

Gambar 1.49

Luas Lahan Tanam dan Panen Jagung di Jawa Timur

c. Pertanian

Kinerja Sektor Pertanian mengalami perlambatan dibandingkan triwulan

sebelumnya yaitu dari tumbuh sebesar 2,06% menjadi 1,64% (yoy). Hampir semua sub

sektor mengalami perlambatan pertumbuhan, kecuali sub sektor tanaman perkebunan

yang mencatatkan perbaikan pertumbuhan dari -1,53% menjadi 9,36% (yoy), dan sub

sektor kehutanan dari 7,62% menjadi 8,04% (yoy).

Sumber: Dinas Pertanian Prov. Jawa Timur

Grafik 1.47

Konsumsi Listrik Golongan Industri

Sumber: PLN Distribusi Jawa Timur

-25%

-20%

-15%

-10%

-5%

0%

5%

10%

15%

80

180

280

380

480

580

680

780

880

980

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2007 2008 2009 2010 2011

Konsumsi Listrik Industri Pertumbuhan

K

W

h

%

Sumber: Dinas Pertanian Prov. Jawa Timur

(100.00)

(50.00)

-

50.00

100.00

150.00

200.00

-

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Luas Panen Padi (Ha) Luas Tanam Padi (Ha)

gLuas Panen Padi (%) gLuas Tanam Padi (%)

(60)

(40)

(20)

-

20

40

60

80

-

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

800,000

900,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Luas Panen Jagung (Ha) Luas Tanam Jagung (Ha)

gLuas Panen Jagung (%) gLuas Tanam Jagung (%)

Page 29: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

17

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Sumber: Laporan Bulanan Perbankan Sumber: Laporan Bulanan Perbankan

Sumber: Dinas Pertanian Prov.Jawa Timur

d. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Pada triwulan III-2011, kinerja Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa, masih

relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya, meskipun sedikit tumbuh melambat

yaitu dari sebesar 8,17% menjadi 7,87% (yoy). Semua sub sektor mengindikasi

perlambatan pertumbuhan yaitu bank, jasa perusahaan dan sewa bangunan, kecuali

sub sektor lembaga keuangan bukan bank yang menunjukan perbaikan pertumbuhan

yang meningkat dari 12,93% menjadi 14,20%.

Namun demikian, dari beberapa indikator perbankan yang menjadi penopang

pembiayaan berbagai sektor ekonomi, masih cenderung menunjukan peningkatan

diantaranya pertumbuhan dana pihak ketiga, net interest margin dan fee based

income.

Grafik 1.52

Perkembangan NIM Perbankan Jawa Timur

Grafik 1.51

Pertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan Jawa Timur

Gambar 1.50

Luas Lahan Puso di Jawa Timur

(2,000)

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Luas Puso Padi (Ha) Luas Puso Jagung (Ha)

gLuas Puso Padi (%) gLuas Puso Jagung (%)

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

gDana Pihak Ketiga gKredit

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

(10,000,000)

(8,000,000)

(6,000,000)

(4,000,000)

(2,000,000)

-

2,000,000

4,000,000

6,000,000

II III IV I II III IV I II III IV

2010 2011

Nilai Net Interest Margin (NIM)

gNet Interest Margin (NIM)

Page 30: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

18

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

e. Bangunan

Kinerja sektor bangunan pada triwulan III-2011 menunjukan peningkatan

pertumbuhan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yaitu dari 8,90% menjadi

8,99%(yoy). Hal tersebut juga terindikasi peningkatan pertumbuhan volume penjualan

semen dari 9,13% menjadi 19,66% (yoy).

Grafik 1.53

Perkembangan Fee-Based Income

Grafik 1.54

Perkembangan Interest-Based Income

Sumber: Laporan Bulanan Perbankan

Sumber: Laporan Bulanan Perbankan

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

-

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

Fee Based Income

g.Fee Based Income

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

-

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

6,000,000

7,000,000

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

Interest Based Income

g.Interest Based Income

0.60

20.60

40.60

60.60

80.60

100.60

120.60

140.60

(1,500,000)

(1,000,000)

(500,000)

-

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

Pendapatan Operasional - Biaya Operasional

BO/PO

Grafik 1.55

Perkembangan Pendapatan – Biaya Operasional Bank

Sumber: Laporan Bulanan Perbankan

Page 31: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

19

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Grafik 1.56

Volume Penjualan Semen di Jawa Timur

Gambar 1.58

Arus Barang di Tanjung Perak

f. Pengangkutan dan Komunikasi

Kinerja sektor Pengangkutan dan Komunikasi pada triwulan IV-2011

menunjukkan perlambatan pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu

dari 11,66% menjadi 9,86% (yoy). Hal yang sama juga terjadi di sub sektor transportasi

dan sub sektor komunikasi. Indikator penurunan di sektor ini, salah satunya tercermin

dari menurunnya jumlah penumpang wisatawan mancanegara dan domestik yang

masuk melalui Pelabuhan Udara Juanda Surabaya. Selain itu, indikator arus

penumpang dan barang di Tanjung Perak pun menunjukkan penurunan.

Sumber: Asosisasi Semen Indonesia

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

1,600,000

1,800,000

2,000,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2008 2009 2010 2011

Penjualan Semen (ribu sak) g_Penjualan Semen

Gambar 1.57

Arus Penumpang di Tanjung Perak

Sumber: BPS Prov. Jawa Timur Sumber: BPS Prov. Jawa Timur

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

-10

10

30

50

70

90

110

130

150

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2007 2008 2009 2010 2011

Jml Penumpang g Jml Penumpang (rhs)

R

I

B

U

O

R

A

N

G

%

y

o

y

-80%

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

-100

100

300

500

700

900

1100

1300

1500

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2007 2008 2009 2010 2011

Vol Barang g Jml Barang (rhs)

R

I

B

U

O

R

A

N

G

%

y

o

y

Page 32: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

20

BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – 2011

Gambar 1.59

Penumpang Domestik di Bandara Juanda

Gambar 1.60

Penumpang Internasional di Bandara Juanda

Sumber: BPS Prov. Jawa Timur Sumber: BPS Prov. Jawa Timur

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

0

100

200

300

400

500

600

700

800

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2007 2008 2009 2010 2011

Jml Penumpang Domestik

g Jml Penumpang Domestik (rhs)

R

I

B

U

O

R

A

N

G

%

y

o

y

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

0

10

20

30

40

50

60

70

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

I II III

IV

2007 2008 2009 2010 2011

Jml Penumpang Intl

gPenumpang Intl (rhs)

R

I

B

U

O

R

A

N

G

%

y

o

y

Page 33: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Bab 2Bab 2Bab 2Bab 2

PERKEMBANGAN INFLASI PERKEMBANGAN INFLASI PERKEMBANGAN INFLASI PERKEMBANGAN INFLASI

JAWA TIMURJAWA TIMURJAWA TIMURJAWA TIMUR

Page 34: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

21

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

2 PERKEMBANGAN INFLASI

2.1 KONDISI UMUM

Inflasi Jawa Timur (Jatim) yang dihitung berdasarkan kenaikan Indeks

Harga Konsumen (IHK) di 71 kota pada triwulan IV-2011 sebesar 0,92% (qtq) atau

melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 2,05%(qtq). Secara

tahunan, realisasi inflasi tersebut menutup inflasi di tahun 2011 menjadi sebesar

4,29% (yoy) atau berada pada batas bawah rentang sasaran inflasi nasional 2011

(5%±1%). Penurunan inflasi pada periode laporan terkait dengan kembali

normalnya tekanan permintaan pasca periode Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri

1432H yang berlangsung pada triwulan III-2011, serta didorong oleh pelemahan

harga beberapa komoditas strategis internasional, sehingga mengurangi tekanan

dari sisi eksternal/ imported inflation.

Berdasarkan pendekatan kelompok barang, perlambatan laju inflasi terutama

disebabkan oleh perlambatan inflasi pada kelompok sandang, kelompok

pendidikan,rekreasi dan olah raga, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok

dan tembakau. Berdasarkan disagregasinya, penurunan laju inflasi pada kelompok

inflasi inti (core inflation) dan administered price menjadi penyebab penurunan

inflasi Jatim secara umum.

Sebagaimana arah perlambatan inflasi yang ditunjukkan oleh provinsi lain di

pulau Jawa maupun secara nasional, inflasi Jatim juga menunjukkan tren yang

searah. Namun demikian, jika dibanding dengan provinsi lain di kawasan Jawa,

1 7 kota di Jawa Timur yang masuk dalam perhitungan inflasi Nasional : Surabaya, Malang, Kediri,

Jember, Probolinggo, Madiun dan Sumenep, dengan bobot kota total sebesar 10,87%.

Grafik 2.1. Inflasi Jawa Timur & Nasional (yoy)

Sumber : BPS, data diolah

Grafik 2.2.Perkembangan Inflasi Jawa Timur

Sumber: BPS Provinsi Jatim, data diolah

4.29

3.79

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2010 2011

Inflasi Jatim (7 Kota)

Inflasi Nasional (66 Kota)

-1.00

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

2010 2011

% Inflasi Bulanan (mtm) inflasi Tahunan (yoy) Inflasi Triwulanan (qtq)

Page 35: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

22

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

Sumber: BPS Provinsi Jatim, data diolah

Jatim masih mencatat inflasi tertinggi

(Grafik 2.3). Tercatat realisasi inflasi

tahunan (yoy) provinsi-provinsi di pulau

Jawa s/d akhir tahun 2011 berdasarkan

urutan realisasi inflasi terendah yaitu

Jawa Barat (3,08%), Jawa Tengah

(3,35%), Banten (3,51%), DI

Yogyakarta (4,03%), dan Jawa Timur

(4,29%), sedangkan inflasi nasional

tercatat sebesar 3,79% (yoy).

2.2 INFLASI BULANAN (mtm)

Secara bulanan realisasi inflasi Jatim cukup terkendali, bahkan mengalami

deflasi sebesar -0,18% pada bulan Oktober yaitu pasca periode Hari Raya Idul Fitri

di bulan September, serta selanjutnya kembali meningkat pada bulan November

dan Desember dengan angka inflasi bulanan masing-masing sebesar 0,49% dan

0,61% (mtm). Deflasi yang terjadi pada bulan Oktober utamanya menjadi

pendorong perlambatan laju inflasi pada triwulan IV-2011, mengingat realisasi

inflasi pada bulan Desember masih berada diatas rata-rata historikal inflasinya

selama 5 (lima) tahun terakhir2, kecuali bulan November.

Berdasarkan kelompok barang, rata-rata laju inflasi bulanan di sepanjang

triwulan IV-2011 diwarnai dengan inflasi yang berada dibawah rata-rata inflasi

2 Rata-rata inflasi bulanan Jawa Timur selama 5 (lima) tahun terakhir (2006-2010) untuk bulan

Oktober, November dan Desember masing-masing sebesar 0,44%, 0,43% dan 0.63% (mtm)

Grafik 2.3

Perbandingan Inflasi di Kawasan Jawa (yoy)

Tabel 2.1

Perbandingan Inflasi Bulanan (mtm) pada Triwulan IV Tahun 2010-2011

Sumber: BPS Provinsi Jatim, data diolah

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV

2010 2011

% (yoy)

Jabar Jatim Jateng DIY Banten Nasional

Okt Nov Des Okt Nov Des

UMUM 0.04 0.51 0.93 0.49 -0.18 0.49 0.61 0.31

1 Bahan Makanan -0.74 1.25 3.03 1.18 -0.52 0.83 2.18 0.83

2 Mamin, Rokok & Tbakau 0.81 0.72 0.40 0.64 0.24 0.29 0.24 0.26

3 Perumahan,LGBB 0.31 0.17 0.13 0.20 0.22 0.21 0.13 0.19

4 Sandang 1.57 0.94 1.21 1.24 -2.05 2.15 -0.26 -0.05

5 Kesehatan 0.21 0.11 0.15 0.16 0.08 0.24 0.21 0.17

6 Pendidikan 0.40 0.00 0.05 0.15 0.38 0.01 0.01 0.13

7 Transportasi -0.84 0.00 0.26 -0.19 -0.30 0.29 0.25 0.08

Rata-

rata

Tw IV-2010Kelompok BarangNo

Tw IV-2011Rata-

rata

Page 36: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

23

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

bulanan pada periode yang sama di 2010, kecuali untuk kelompok kesehatan dan

kelompok Perumahan, listrik, gas dan bahan bakar yang yang mencatat inflasi

cukup stabil. Inflasi bulanan tertinggi terdapat pada kelompok bahan makanan

dengan rata-rata inflasi sebesar 0,83%, sedangkan terendah terdapat pada

kelompok sandang (-0,05%) yang pada bulan Oktober dan Desember mengalami

deflasi sebesar -2,05% dan -0,26% (mtm). Relatif tingginya inflasi pada kelompok

bahan makanan dibandingkan kelompok barang lainnya terutama terkait dengan

faktor cuaca yang mulai memasuki musim penghujan (November-Desember),

sehingga berpengaruh terhadap penurunan produktivitas hasil produksi komoditas-

komoditas yang masuk dalam kelompok tersebut.

Pasca periode Ramadhan dan

Hari Raya Idul Fitri di bulan Agustus-

September, IHK di 7 kota di Jatim pada

bulan Oktober 2011 mengalami

penurunan sehingga mencatat deflasi

sebesar -0,18% (mtm). Hal ini

disebabkan oleh deflasi yang terjadi

pada 3 (tiga) kelompok barang, yaitu

kelompok sandang (-2,05%), kelompok

bahan makanan (-0,52%), dan kelompok

transportasi, komunikasi & jasa keuangan (-0,30%). Sedangkan empat kelompok

barang lainnya mencatat inflasi pada kisaran yang moderat, yaitu kelompok

pendidikan (0,38%), kelompok makanan minuman & tembakau (0,24%), kelompok

perumahan, listrik & bahan bakar (0,22%), serta kelompok kesehatan (0,08%).

Penurunan laju inflasi pada kelompok sandang disebabkan oleh koreksi harga yang

cukup signifikan pada komoditas emas perhiasan hingga mencapai -5,73% (mtm)

atau menyumbang deflasi sebesar -0,15%, seiring dengan koreksi harga emas yang

juga sedang berlangsung di pasar internasional. Sementara itu deflasi pada

kelompok bahan makanan terutama disebabkan oleh penurunan harga telur ayam

ras (-8,40%), daging ayam ras (-1,51%), kelapa (-6,34%) dan minyak goreng (0,48%)

dengan total sumbangan sebesar -0,10%. Penurunan harga daging ayam ras dan

telur ayam ras diperkirakan terkait dengan cukup melimpahnya persediaan pasca

hari raya Idul Fitri, sementara tekanan dari sisi permintaan sudah kembali ke kondisi

normal.

Grafik 2.4

Inflasi Okt 2011 – Berdasarkan Kelompok Barang

Sumber: BPS Provinsi Jatim, data diolah

-2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50

1

-0.52

0.24

0.22

-2.05

0.08

0.38

-0.30

mtm (%)

Transportasi Pendidikan

Kesehatan Sandang

Perumahan,LGBB Mamin, Rokok & Tbakau

Bahan Makanan

Deflasi Jatim : -0,18%

Page 37: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

24

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

Inflasi Jatim pada bulan November sebesar 0,49% (mtm), meningkat

dibandingkan periode Oktober yang mencatat deflasi sebesar -0,18%. Peningkatan

ini terutama disebabkan oleh peningkatan laju inflasi pada kelompok sandang,

yang sebelumnya mengalami deflasi sebesar -2,05 menjadi inflasi 2,15%, didorong

peningkatan harga emas perhiasan yang cukup berfluktuasi searah dengan

fluktuasi harga emas internasional, sebagaimana yang ditunjukkan pada grafik 2.6.

Kelompok lainnya yang menyumbang inflasi cukup tinggi di bulan November

adalah kelompok bahan makanan (0,83%) atau menyumbang inflasi sebesar 0,18%

dengan komoditas utama penyumbang inflasi tertinggi adalah telur ayam ras, cabe

merah, cabe rawit, daging sapi dan tomat sayur, dengan total sumbangan inflasi

mencapai 0,21%.

Selanjutnya, inflasi bulanan pada

Desember 2011 kembali meningkat, dari

0,49% di bulan November menjadi

0,61% (mtm). Peningkatan laju inflasi

diyakini terkait dengan dorongan dari

sisi permintaan seiring dengan tibanya

hari Raya Natal dan tahun baru di bulan

Desember. Namun demikian, realisasi

inflasi pada periode tersebut masih lebih

rendah dibandingkan periode yang sama

tahun sebelumnya (0,93%). Berdasarkan kelompok barang, inflasi pada bulan

Desember terutama didorong oleh kelompok bahan makanan dengan laju inflasi

Grafik 2.5

Inflasi November – Per Kelompok Barang

Sumber: BPS Provinsi Jatim, data diolah

Grafik 2.7

Inflasi Desember – Berdasarkan Kelompok Barang

Sumber: BPS Provinsi Jatim, data diolah

250,000

270,000

290,000

310,000

330,000

350,000

370,000

390,000

410,000

430,000

450,000

1000

1100

1200

1300

1400

1500

1600

1700

1800

1900

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Oct

Nov

Dec

2010 2011

Rp/ Gram

USD/Troy onz

Harga Emas Perhiasan (Skala Kanan)

Harga Emas Internasional

Grafik 2.6

Harga Emas Internasional vs Emas Perhiasan

Sumber: SPH, Bank Indonesia & Bloomberg

-0.50

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

1

2.18

0.240.13

-0.26

0.21

0.01

0.25

Inflasi mtm (%)

Bahan Makanan

Mamin, Rokok & Tbakau

Perumahan,LGBB

Sandang

Kesehatan

Pendidikan

Transportasi

Inf. Jatim : 0,61%

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

0.83

0.29

0.21

2.15

0.24

0.01

0.29

mtm (%)

Bahan Makanan

Mamin, Rokok & Tbakau

Perumahan,LGBB

Sandang

Kesehatan

Pendidikan

Transportasi

Inf. Jatim : 0,49%

Page 38: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

25

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

sebesar 2,18%, sedangkan kelompok barang lainnya cenderung menunjukkan laju

inflasi yang lebih rendah yaitu kelompok transportasi (0,25%), kelompok makanan

jadi, minuman, dan tembakau (0,28%), kelompok kesehatan (0,21%), kelompok

perumahan, listrik, gas dan air bersih (0,13%) dan kelompok pendidikan (0,01%),

sedangkan bahkan kelompok sandang mencatat deflasi sebesar -0,26% (mtm).

Tingginya inflasi pada kelompok bahan makanan terutama didorong oleh kenaikan

harga tomat sayur yang mencatat kenaikan harga sebesar 118,99% (mtm) atau

menyumbang inflasi sebesar 0,13%. Tingginya kenaikan harga tomat sayur diyakini

terkait dengan kondisi cuaca yang berpengaruh pada penurunan produktivitas

tanaman ini. Disamping itu, jika dibandingkan dengan periode musim kemarau,

biaya produksi tomat pada musim hujan relatif lebih tinggi, khususnya terkait

dengan peningkatan penggunaan pupuk dan biaya perawatan tanaman selama

musim hujan yang cenderung rentan terhadap penyakit dan gagal panen.

Selanjutnya komoditas bahan makanan lainnya yang menyumbang inflasi cukup

besar adalah cabe rawit (32,60%), beras (0,85%), telur ayam ras (5,67%) dan daging

ayam ras (2,89%), dengan total sumbangan inflasi sebesar 0,20%.

2.3. INFLASI TRIWULANAN (qtq)

Laju inflasi Jatim secara triwulanan pada Tw IV-2011 sebesar 0,92% (qtq),

atau melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 2,05% (qtq).

Berdasarkan kelompok barang, inflasi pada periode laporan terutama didorong

oleh kelompok bahan makanan (2,49%-qtq) yang mencatat kenaikan inflasi

dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, keenam kelompok barang dan

jasa lainnya cenderung menunjukkan perlambatan laju inflasi atau bahkan

Grafik 2.9

Harga Sub Kelompok Bumbu-bumbuan

Grafik 2.8

Harga Daging Ayam Ras & Telur Ayam Ras

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

20,000

22,000

24,000

26,000

28,000

Jan

Fe

b

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Se

p

Oct

No

v

De

c

Jan

Fe

b

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Se

p

Oct

No

v

De

s

2010 2011

Daging ayam ras Telur Ayam Ras

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

Jan

Fe

b

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Se

p

Oct

No

v

De

c

Jan

Fe

b

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Se

p

Oct

No

v

De

s

2010 2011

Rp/ Kg

Cabe Merah

Bawang Merah

Cabe Rawit

Bawang Putih

Sumber: SPH, Bank Indonesi Sumber: SPH, Bank Indonesi

Page 39: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

26

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

Grafik 2.10

Inflasi (qtq) Kel. Bahan Makanan

Grafik 2.11 Inflasi (qtq) Kel. Bahan Makanan

Tw III & Tw IV-2011

mengalami deflasi (kelompok sandang) sehingga secara keseluruhan menyebabkan

penurunan inflasi secara umum pada periode laporan.

Jika dirinci berdasarkan sub kelompoknya, inflasi kelompok bahan makanan

pada periode laporan terutama disebabkan tingginya inflasi pada kelompok sayur-

sayuran (11,71%) dan kelompok bumbu-bumbuan (8,80%) dimana keduanya juga

mengalami kenaikan inflasi dibandingkan periode Tw III-2011 (grafik 2.11).

Tingginya intensitas curah hujan di akhir tahun diperkirakan menjadi penyebab

terbatasnya pasokan akibat penurunan produktivitas dan kondisi sayur yang mudah

rusak di musim hujan. Sementara itu, kenaikan inflasi pada sub kelompok bumbu-

bumbuan selama triwulan IV-2011 terutama disebabkan oleh kenaikan harga cabe

merah dan cabe rawit, seiring belum banyaknya angka produksi panen di sentra-

sentra cabe Jawa Timur. Di sisi lain, sub kelompok padi-padian yang pada triwulan

sebelumnya menyumbang inflasi cukup tinggi, pada triwulan ini menunjukkan laju

inflasi yang relatif rendah, sehingga mampu menahan tekanan inflasi kelompok

bahan makanan ke level yang lebih tinggi. Rata-rata harga beras di pasar

tradisional maupun modern berdasarkan Survei Pemantauan Harga yang dilakukan

Tabel 2.2

Inflasi & Sumbangan Inflasi di Jawa Timur (qtq)

Sumber: BPS Provinsi Jatim, data diolah

Sumber : BPS, data diolah

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

UMUM 0.99 0.26 2.05 0.92 0.99 0.26 2.06 0.92

BAHAN MAKANAN 0.81 -1.14 2.07 2.49 0.18 -0.25 0.46 0.56

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK 1.20 0.71 2.23 0.77 0.22 0.23 0.30 0.14

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB 1.01 0.65 0.79 0.57 0.22 0.14 0.17 0.13

SANDANG 1.04 2.03 5.88 -0.21 0.07 0.14 0.40 -0.01

KESEHATAN 1.64 1.46 0.26 0.52 0.08 0.07 0.01 0.02

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH R 0.79 0.35 5.29 0.40 0.07 0.03 0.48 0.04

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA 1.06 0.17 0.79 0.23 0.19 0.03 0.14 0.03

SUMBANGAN INFLASI QTQ

KELOMPOK 2011

INFLASI QTQ

2011

-30.00

-25.00

-20.00

-15.00

-10.00

-5.00

0.00

5.00

10.00

15.00

Pa

di-

pa

dia

n, u

mb

i-u

mb

ian

Da

gin

g d

an

Ha

sil-

ha

siln

ya

Ika

n S

eg

ar

Ika

n D

iaw

etk

an

Te

lur,

Su

su d

an

Ha

sil2

nya

Sa

yu

r-sa

yu

ran

Ka

ca

ng

-ka

ca

ng

an

Bu

ah

-b

ua

ha

n

Bu

mb

u -

bu

mb

ua

n

Le

ma

k d

an

Min

ya

k

Ba

ha

n M

aka

na

n L

ain

nya

2.03 2.04 1.900.98

3.01

11.71

-1.78 -0.76

8.80

-1.07 0.12

% (qtq)

-30.00

-20.00

-10.00

0.00

10.00

20.00Padi-padian, umbi-umbian

Daging dan Hasil-hasilnya

Ikan Segar

Ikan Diawetkan

Telur, Susu dan Hasil2nya

Sayur-sayuranKacang - kacangan

Buah - buahan

Bumbu - bumbuan

Lemak dan Minyak

Bahan Makanan Lainnya

Tw IV-2011 Tw III-2011

Sumber : BPS, data diolah

Page 40: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

27

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

Grafik 2.15 Pergerakan Harga Sayur-sayuran

Grafik 2.12 Pergerakan Harga Beras di Surabaya

Grafik 2.13 Pergerakan Harga Beras Internasional

oleh Bank Indonesia di wilayah Jawa Timur menunjukkan kenaikan harga yang

relatif minim. Kebijakan impor beras yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk

kebutuhan penyaluran raskin di Indonesia diperkirakan menjadi salah satu faktor

terbatasnya tekanan kenaikan harga komoditas ini, mengingat dorongan

permintaan dari luar provinsi Jatim sedikit banyak telah dicukupi oleh beras impor

tersebut.

Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat mengambil kebijakan impor beras

dari Vietnam, India dan Thailand dalam periode Agustus 2011 s/d Februari 2012

dengan kuota impor sebesar 1,9 juta ton, dimana 1,4 juta diantaranya sudah

menjadi kontrak dan hingga akhir Desember telah terealisasi sebesar 68% atau

sebesar ± 956 ribu ton. Dalam lingkup regional, Pemerintah Provinsi Jawa Timur

juga telah melakukan kebijakan stabilisasi harga seperti operasi pasar beras yang

bekerja sama dengan Bulog Divre Jawa Timur guna mengarahkan ekspektasi

pembentukan harga beras di level pedagang, serta penyaluran beras raskin secara

tepat waktu dan jumlahnya, sehingga mampu meredam gejolak harga beras secara

berlebihan di pasaran.

350.00

400.00

450.00

500.00

550.00

600.00

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Oct

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

2009 2010 2011

USD/ Metrik Ton

Harga Beras Internasional

Grafik 2.14

Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan

Sumber: Survei Pemantauan Harga, KBI Surabaya Sumber: Survei Pemantauan Harga, KBI Surabaya

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep

2009 2010 2011

Rp/ KgCabe Merah Bawang Merah Cabe Rawit Bawang Putih

7000

7500

8000

8500

9000

9500

10000

10500

Ma

yJu

nJu

lA

ug

Se

pO

ct

No

vD

ec

Jan

Fe

bM

ar

Ap

rM

ay

Jun

Jul

Au

gSe

pO

ct

No

vD

ec

Jan

Fe

bM

ar

Ap

rM

ay

Jun

Jul

Au

gSe

pO

ct

No

vD

es

2009 2010 2011

Rp/Kg

Harga Beras Domestik

3,000

5,000

7,000

9,000

11,000

13,000

15,000

Ma

yJu

nJu

lA

ug

Se

pO

ct

No

vD

ec

Jan

Fe

bM

ar

Ap

rM

ay

Jun

Jul

Au

gSe

pO

ct

No

vD

ec

Jan

Fe

bM

ar

Ap

rM

ay

Jun

Jul

Au

gSe

pO

ct

No

vD

es

2009 2010 2011

Rp/ Kg

Kangkung

Bayam

Sawi Hijau

Tomat Sayur

Kentang

Sumber: Survei Pemantauan Harga, KBI Surabaya Sumber: Bloomberg

Page 41: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

28

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

Di sisi lain, kelompok Sandang

menjadi penahan laju inflasi pada

triwulan laporan dengan mencatat

deflasi sebesar -0,21% (qtq). Penurunan

ini terutama disebabkan oleh deflasi

pada sub kelompok Barang pribadi dan

sandang lain khususnya komoditas emas

perhiasan didorong oleh koreksi harga

emas perhiasan di akhir tahun.

2.3 INFLASI TAHUNAN (yoy)

Inflasi Jawa Timur sampai dengan akhir tahun 2011 masih dalam tren

perlambatan. Laju inflasi Jatim pada Tw IV-2011 sebesar 4,29% (yoy), melambat

dibandingkan triwulan sebelumnya (4,87%), serta jauh lebih rendah dibandingkan

laju inflasi di tahun 2010 yang mencapai 7,10%. Pencapaian inflasi Jatim yang

cukup rendah dan berada pada kisaran inflasi nasional 5%±1% cukup

menggembirakan, khususnya seiring dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi

Jatim yang cukup tinggi di tahun 2011 (7,22%) sehingga akselerasi pertumbuhan

ekonomi juga masih diiringi oleh inflasi yang terkendali. Faktor utama penyebab

perlambatan laju inflasi di tahun 2011 adalah penurunan inflasi pada kelompok

bahan makanan dari 16,39% (yoy) menjadi 4,26% (yoy), sedangkan keenam

kelompok barang lainnya cenderung menunjukkan pergerakan inflasi yang tidak

signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebagaimana kondisi triwulan sebelumnya, inflasi tertinggi masih terjadi

pada kelompok sandang (8,93%), diikuti oleh kelompok pendidikan, rekreasi dan

olah raga (6,29%), kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (5,00%)

Tabel 2.4

Inflasi Jawa Timur (yoy) Per Kelompok Barang

Sumber: BPS, data diolah

Grafik 2.16 Inflasi Kelompok Sandang (qtq)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

Sandang Laki-

laki

Sandang

Wanita

Sandang Anak-

anak

Barang Pribadi

dan Sandang

Lain

Tw I-2011 Tw II-2011 Tw III-2011 Tw IV-2011

Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

UMUM 7.10 7.46 6.26 4.87 4.29 7.10 7.46 6.26 4.87 4.29

BAHAN MAKANAN 16.39 15.71 9.69 5.33 4.26 3.71 3.55 2.16 1.19 0.96

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK 5.85 5.63 5.98 6.22 5.00 1.05 1.01 1.19 1.13 1.02

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB 4.42 4.62 4.83 3.08 3.04 0.95 0.99 1.04 0.66 0.66

SANDANG 6.89 9.58 7.64 13.27 8.93 0.45 0.63 0.51 0.91 0.60

KESEHATAN 1.99 3.11 4.34 3.88 3.93 0.09 0.15 0.21 0.18 0.18

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH R 5.89 6.75 7.08 6.97 6.92 0.52 0.59 0.62 0.63 0.63

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA 2.87 3.93 3.98 1.44 2.27 0.52 0.71 0.71 0.26 0.39

SUMBANGAN INFLASI YOY

KELOMPOK

INFLASI YOY

2010 2011 2010 2011

Page 42: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

29

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

dan kelompok bahan makanan (4,26%). Kelompok lainnya yang mencatat inflasi

cukup rendah adalah kelompok kesehatan (3,93%), kelompok perumahan, listrik,

gas dan bahan bakar (3,04%) dan kelompok transportasi, komunikasi & jasa

keuangan (1,27%). Sementara itu jika dilihat dari besaran sumbangannya terhadap

inflasi di tahun 2011, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

memberikan sumbangan inflasi tertinggi (1,02%) disusul oleh kelompok bahan

makanan dengan sumbangan inflasi sebesar 0,96%.

Selama triwulan laporan, perkembangan dua kelompok barang utama

penyumbang inflasi di Jawa Timur menunjukkan perkembangan yang searah, yaitu

dengan tren yang menurun. Jika dibandingkan dengan kondisi di tahun 2010,

penurunan inflasi yang cukup signifikan disumbang oleh kelompok bahan makanan

(grafik 2.17), dimana inflasi kelompok ini turun dari 16,39% menjadi 4,26% (yoy).

Kelompok bahan makanan yang

sejak tahun 2010 selalu mencatat inflasi

tertinggi, saat ini menunjukkan tren

perlambatan dan berada dibawah tingkat

inflasi kedua kelompok komoditas utama

lainnya. Sebagaimana yang disampaikan

pada ulasan inflasi triwulanan,

penurunan tekanan inflasi pada

kelompok bahan makanan terutama

dipicu oleh penurunan harga komoditas

pada sub kelompok bumbu-bumbuan (cabe merah, cabe rawit, bawang merah,

bawang putih). Penurunan harga cabe merah dan cabe rawit didorong oleh

Grafik 2.20 Pergerakan Inflasi Tiga komoditas

penyumbang inflasi (yoy) tertinggi di Jatim

Grafik 2.17 Perbandingan Inflasi Tahunan (yoy)

Per Kelompok Barang

Sumber : BPS, (data diolah) Sumber : BPS, (data diolah)

Grafik 2.18

Inflasi (yoy) Tertinggi - Kelompok Barang

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00BAHAN MAKANAN

MAKANAN JADI

PERUMAHAN

SANDANGKESEHATAN

PENDIDIKAN

TRANSPORTASI

Inflasi (yoy) Tahun 2011 Inflasi (yoy) Tahun 2010

Sumber : BPS, (data diolah)

Grafik 2.19 Inflasi Tahunan (yoy) Kelompok Bahan

Makanan Tahun 2010 - 2011

-40.00

-20.00

0.00

20.00

40.00

60.00Padi-padian

Daging & hasilnya

Ikan Segar

Ikan Diawetkan

Telur, Susu

Sayur-sayuranKacang - kacangan

Buah - buahan

Bumbu - bumbuan

Lemak dan Minyak

Bahan Makanan Lainnya

inflasi (yoy) 2010 inflasi (yoy) 2011

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2009 2010 2011

Inflasi yoy (%)

BAHAN MAKANAN MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

Page 43: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

30

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

kecukupan pasokan di pasaran yang didukung oleh peningkatan produktivitas serta

kenaikan luas tanam cabe di sentra-sentra cabe di Jawa Timur. Sementara itu,

penurunan harga bawang merah dan bawang putih disebabkan oleh melimpahnya

pasokan, baik yang bersumber dari produksi lokal maupun yang berasal dari impor

dari China, India, dan Banglades.

Seiring dengan perlambatan

inflasi pada kelompok bahan makanan,

kelompok makanan jadi, minuman, dan

tembakau yang sebagian besar

komoditasnya terkait dengan fluktuasi

inflasi kelompok bahan makanan juga

menunjukkan perlambatan, meski

dengan kisaran yang terbatas.

Perlambatan ini terutama disumbang

oleh penurunan inflasi sub kelompok

minuman yang tidak beralkohol dari 4,70% (yoy) menjadi deflasi 0,12%. Deflasi

tersebut terkait dengan koreksi harga komoditas gula pasir sebesar -5,53% (yoy) di

sepanjang tahun 2011. Di sisi lain, inflasi sub kelompok tembakau dan minuman

beralkohol meningkat, sebagai konskuensi atas kebijakan kenaikan harga pita cukai

rokok yang ditetapkan pada awal tahun 2011 yang lalu. Secara umum, fluktuasi

harga komoditas dalam kelompok makanan jadi, minuman, dan tembakau juga

dipengaruhi oleh harga komoditas internasional yang saat ini dalam tren

melambat.

Sumber: Bloomberg Sumber: Bloomberg

Grafik 2.21

Perkembangan Harga Kedelai di Pasar Dunia

Grafik 2.22

Perkembangan Harga Gandum di Pasar Dunia

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00Makanan Jadi

Minuman yang

Tidak Beralkohol

Tembakau dan

Minuman

Beralkohol

Inflasi (yoy) Tahun 2010 Inflasi (yoy) Tahun 2011

Grafik 2.21 Inflasi (yoy) Kelompok Makanan Jadi, Minuman

& Tembakau

5

5.5

6

6.5

7

7.5

8

8.5

9USD/Bushel

Harga Gandum Internasional

Tw III-2011 Tw IV-2011

10

10.5

11

11.5

12

12.5

13

13.5

14

14.5

15

USD /Bushel

Harga Kedelai Internasional

Tw III-2011 Tw IV-2011

Page 44: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

31

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

2.4 INFLASI MENURUT KOTA

Pada triwulan IV-2011, 7 (tujuh) kota di Jatim yang masuk dalam perhitungan

inflasi nasional menunjukkan perlambatan laju inflasi. Secara triwulanan, inflasi

tertinggi pada periode laporan terjadi di kota Sumenep dengan inflasi sebesar

1,57% (qtq) sedangkan terendah terjadi di Probolinggo (0,61%).

Secara keseluruhan tahun 2011, ketujuh kota tersebut juga menunjukkan

penurunan laju inflasi dengan besaran yang lebih rendah dibandingkan tahun 2010.

Tabel 2.6 Inflasi 7 Kota di Jawa Timur

Grafik 2.23

Perkembangan Harga Jagung di Pasar Dunia Grafik 2.24

Perkembangan Harga Beras Internasional

Sumber: Bloomberg

Sumber : BPS, data diolah.

Sumber: Bloomberg

Grafik 2.25

Perkembangan Harga Minyak Kelapa Sawit

Grafik 2.26

Perkembangan Harga Minyak Mentah Dunia

Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

Jawa Timur 1.49 0.99 0.26 2.05 0.92 7.10 7.46 6.26 4.87 4.29

Surabaya 1.31 1.25 0.34 2.23 0.84 7.34 8.00 6.98 5.22 4.73

Malang 1.76 0.72 0.24 1.92 1.13 6.70 6.42 5.37 4.71 4.07

Kediri 1.83 -0.15 0.52 2.20 1.03 6.81 5.98 4.48 4.45 3.64

Jember 2.59 0.80 -0.76 1.37 1.00 7.10 7.97 5.04 4.03 2.42

Sumenep 0.96 0.10 0.87 1.59 1.57 6.75 6.31 5.70 3.57 4.19

Probolinggo 0.54 1.20 0.30 1.62 0.61 6.68 7.19 5.59 3.71 3.78

Madiun 2.02 0.81 0.03 1.73 0.89 6.53 6.51 5.32 4.65 3.49

Inflasi Triwulanan (qtq)

WILAYAH 2010 2011 2010 2011

Inflasi Tahunan (yoy)

400

420

440

460

480

500

520

540

560

580USD/MT

White Rice 5% Thailand

Tw III-2011 Tw IV-2011

5

5.5

6

6.5

7

7.5

8USD/Bushel

Harga Jagung Internasional

Tw III-2011 Tw IV-2011

800

900

1000

1100

1200

1300

1400

Axis Title

Minyak Kelapa Sawit

Tw III-2011 Tw IV-2011

70

75

80

85

90

95

100

105

110

115

120

Harga Minyak Mentah

Tw III-2011 Tw IV-2011

Page 45: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

32

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

Inflasi tahunan (yoy) tertinggi di tahun 2011 terjadi di kota Surabaya (4,73%) dan

inflasi terendah terjadi di Jember (2,42%).

Salah satu faktor yang

mendorong tingginya inflasi di kota

Surabaya dibandingkan kota-kota

lainnya diperkirakan terkait dengan

besarnya tekanan permintaan

masyarakat. Sebagai ibu kota provinsi

Jawa Timur yang juga menjadi pintu

masuk perdagangan wilayah Indonesia

Timur, menyebabkan pergerakan

harga di kota ini sangat sensitif

terhadap tekanan permintaan. Di sisi

lain, meski telah ditunjang dengan kondisi infrastruktur yang cukup baik, karakter

kota Surabaya yang bukan merupakan wilayah produsen komoditas bahan

makanan/pertanian menjadi sangat tergantung dengan ketersediaan stok bahan

makanan dari wilayah penghasil di sekelilingnya. Di sisi lain, rendahnya inflasi di

kota Jember dibandingkan kota-kota lainnya di Jatim terutama disebabkan deflasi

pada kelompok bahan makanan, disaat kota-kota lainnya mengalami inflasi yang

tinggi untuk kelompok ini. Keberadaan Jember sebagai wilayah produsen

komoditas pertanian dan perkebunan, serta upaya pemerintah daerah dalam

menjaga stabilitas harga diyakini sebagai faktor penahan tekanan inflasi di wilayah

Jawa Timur.

Berdasarkan kelompok barang penyumbang inflasi, sumber tekanan inflasi di

ketujuh kota cenderung beragam (tabel 2.8). Kelompok bahan makanan

memberikan sumbangan inflasi tertinggi di kota Surabaya, Malang, Sumenep dan

Tabel 2.7 Inflasi 7 Kota di Jawa Timur per Kelompok Barang & Jasa

Tahun 2011 (% YOY)

Sumber : BPS, data diolah.

Sumber : BPS, data diolah.

Grafik 2.27 Perbandingan Inflasi Year on Year (yoy)

7 Kota di Jawa Timur

Sumber: BPS, Data diolah.

KELOMPOK BARANG JATIM Surabaya Malang Kediri Jember Sumenep Probolinggo

UMUM 4.29 4.73 4.07 3.64 2.42 4.19 3.78

BAHAN MAKANAN 4.26 4.84 6.04 1.39 -2.07 5.50 4.08

MAKANAN JADI, MINUMAN,ROKOK 5.00 5.60 3.58 5.07 5.87 2.34 4.21

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB 3.04 3.02 2.32 4.01 3.22 3.77 2.39

SANDANG 8.93 9.52 7.10 9.19 7.81 9.02 10.90

KESEHATAN 3.93 4.40 1.94 4.73 4.43 5.43 2.56

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH R 6.92 7.20 8.21 5.84 4.08 4.68 6.99

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA K 2.27 2.78 1.22 2.00 2.38 1.17 0.95

Jatim, 4.29

Surabaya, 4.73

Malang, 4.07

Kediri, 3.64

Jember, 2.42

Probolinggo,

3.78Madiun, 3.49

Sumenep, 4.19

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00

% (Yoy)

Page 46: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

33

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

Probolinggo. Sedangkan inflasi di kota Kediri dan Jember terutama disumbang oleh

kelompok makanan jadi, minuman dan tembakau.

2.5 DISAGREGASI INFLASI

Berdasarkan disagregasinya,

penurunan laju inflasi di tahun 2011

terutama terkait dengan faktor non

fundamental yang berasal dari koreksi

harga pada kelompok volatile food

serta berkurangnya tekanan dari

kelompok administered price seiring

dengan tidak banyaknya kebijakan

strategis pengaturan harga oleh pemerintah pusat maupun daerah. Selanjutnya,

sebagaimana karakteristiknya yang cenderung persisten, tekanan inflasi dari

kelompok inti relatif stabil di kisaran 4,5%.

Secara tahunan, penurunan inflasi volatile food (VF) masih berlangsung

meski dengan besaran yang tidak sedalam penurunan inflasi di awal tahun. Sampai

dengan akhir tahun 2011, inflasi VF tercatat sebesar 5,84% atau turun signifikan

dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 18,81% (yoy). Sebagaimana yang telah

dibahas pada bahasan inflasi tahunan pada kelompok bahan makanan, penurunan

inflasi VF terutama dipicu oleh koreksi harga pada sub kelompok bumbu-bumbuan

yang mencatat deflasi sebesar -32,60% (yoy).

Sementara itu inflasi dari kelompok administered price selama Tw IV-2011

cenderung stabil, hal ini disebabkan oleh minimnya kebijakan harga yang

ditentukan oleh pemerintah selama periode laporan. Sepanjang tahun 2011, inflasi

Tabel 2.8 Sumbangan Inflasi 7 Kota di Jawa Timur Per Kelompok Barang & Jasa

Tahun 2011 (% YOY)

Grafik 2.29 Laju Inflasi Jatim per Komponen (yoy)

Sumber : BPS, data diolah.

KELOMPOK BARANG JATIM Surabaya Malang Kediri Jember Sumenep Probolinggo

UMUM 4.29 4.73 4.07 3.64 2.42 4.19 3.78

BAHAN MAKANAN 0.96 1.02 1.49 0.35 -0.56 1.72 1.07

MAKANAN JADI, MINUMAN,ROKOK 1.02 1.01 0.70 0.91 0.94 0.37 3.59

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB 0.66 0.66 0.48 0.88 0.68 0.74 0.54

SANDANG 0.60 0.67 0.39 0.51 0.58 0.71 0.76

KESEHATAN 0.18 0.21 0.09 0.22 0.21 0.24 0.12

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH R 0.63 0.68 0.77 0.46 0.30 0.27 0.44

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA K 0.39 0.51 0.19 0.35 0.39 0.18 0.02

-5.00

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun

Jul

Aug Se

pO

ctN

ovD

ec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun

Jul

Aug

Sept

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

ilM

eiJu

niJu

liA

gst

Sept

Okt

Nov

Des

2009 2010 2011

% (yoy)umum Volatile food Adm Price Core Inflation

Page 47: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

34

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

kelompok administered price tercatat sebesar 3,56% (yoy) atau turun dibandingkan

tahun 2010 yang mencapai 6%. Inflasi kelompok ini pada tahun 2011 lebih banyak

diwarnai oleh kenaikan harga berbagai jenis rokok sebagai dampak dari kebijakan

kenaikan tarif cukai rokok di awal tahun 2011. Komoditas lain yang memberikan

sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah kenaikan tarif kereta api, khususnya

pada periode liburan dan hari besar keagamaan mengingat tingginya permintaan

penggunaan angkutan ini.

Menutup akhir tahun 2011, tekanan inflasi di Jatim yang berasal dari faktor

fundamental atau inflasi inti tercatat sebesar 4,72% (yoy), atau meningkat

dibanding akhir tahun 2010 yang tercatat sebesar 4,18%. Secara umum tekanan

inflasi inti di tahun 2011 berasal dari faktor eksternal maupun internal. Dari sisi

eksternal terutama dipengaruhi oleh perkembangan harga komoditas internasional

yang dipicu oleh ekspektasi pelaku ekonomi atas ketidakpastian kondisi ekonomi

Amerika dan Eropa, serta depresiasi nilai tukar rupiah yang berasal dari fluktuasi

capital outflow sebagai respon investor asing atas penurunan suku bunga acuan BI

rate pada bulan November 2011 dari 6,5% menjadi 6%. Sementara itu kondisi

output gap yang menunjukkan kesenjangan antara sisi permintaan dan penawaran

pada periode laporan diestimasikan berada pada kondisi yang cukup baik. Tekanan

kenaikan permintaan pada periode Natal dan tahun baru diyakini masih mampu

direspon oleh sisi penawaran/sektor produksi, sehingga tidak banyak memberikan

dorongan kenaikan harga. Hal ini dikonfirmasi oleh tingkat kapasitas utilisasi dunia

usaha berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Jatim pada Tw IV-2011

yang meningkat dari 74,47% menjadi 78,14% dari kapasitas terpasangnya.

Grafik 2.30

Perkembangan Inflasi Volatile Food

Grafik 2.31 Perkembangan Inflasi Adm. Price

Sumber : BPS, data diolah. Sumber : BPS, data diolah.

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

-1.00

-0.50

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sept

Oct

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

April

Mei

Juni

Juli

Agst

Sept

Okt

Nov

Des

2010 2011

% (yoy)% (mtm)

Administered Price (mtm) - LHS Administered Price (yoy) - RHS

-4.00

1.00

6.00

11.00

16.00

21.00

26.00

-3.00

-2.00

-1.00

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sept

Oct

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

April

Mei

Juni

Juli

Agst

Sept

Okt

Nov

Des

2010 2011

% (yoy)% (mtm)Volatile Food (mtm) - LHS

Volatile Food (yoy) - RHS

Page 48: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

35

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

Dengan menggunakan pendekatan

komoditas, perhitungan inflasi inti pada

triwulan IV-2011 sebesar 0,58% (qtq) atau

turun dibandingkan triwulan sebelumnya

yang mencapai 2,23% (qtq). Berdasarkan

komponen pembentuknya, penurunan

inflasi inti terutama disebabkan oleh

penurunan inflasi pada kelompok inflasi inti

tradeable (barang) maupun non tradeable

(jasa). Penurunan inflasi inti dari kelompok

non tradeable terkait dengan base effect

pasca tingginya inflasi seasonal dari kenaikan biaya sekolah dan akademi di Tw III-

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

REALISASI

1 PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN, KEHU 72.84 69.66 79.71 74.69 74.47 72.17 74.82 80.32

A. Tanaman Pangan 84.75 71.56 73.61 73.33 81.56 68.00 71.94 69.00

B. Tanaman Perkebunan 55.92 62.22 88.75 72.50 59.44 70.47 74.38 85.08

C. Peternakan dan Hasil - hasilnya 87.50 88.33 85.63 86.67 75.88 83.75 85.86 86.88

D. Kehutanan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100.00 0.00

E. Perikanan 79.49 67.61 76.43 72.62 77.93 83.22 66.94 87.84

2 PERTAMBANGAN 70.00 55.13 75.00 75.00 78.33 68.33 61.67 100.00

A. Minyak dan gas bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

B. Pertambangan tanpa migas 50.00 0.50 100.00 75.00 75.00 80.00 80.00 100.00

C. Penggalian 80.00 73.33 50.00 0.00 80.00 62.50 52.50 0.00

3 INDUSTRI PENGOLAHAN 68.16 71.51 73.29 74.41 73.80 74.85 74.26 77.32

A. Industri Non Migas

1. Makanan, minuman dan tembakau 64.84 70.88 73.79 71.00 73.98 75.38 74.40 77.40

2. Tekstil, barang kulit dan alas kaki 81.53 74.19 77.03 74.26 80.11 74.37 78.37 78.98

3. Barang kayu dan hasil hutan lainnya 53.07 63.23 58.15 61.73 59.67 65.81 56.73 59.91

4. Kertas dan barang cetakan 67.80 76.38 83.57 89.56 83.63 86.38 71.63 84.14

5. Kimia dan barang dari karet 73.24 78.47 76.13 87.11 80.91 83.54 83.86 87.23

6. Semen dan barang galian bukan logam 98.50 73.00 100.00 80.00 90.00 99.00 92.33 80.00

7. Logam dasar, besi dan baja 63.93 68.23 69.71 76.45 73.17 68.67 74.29 77.64

8. Alat angkutan, mesin dan peralatannya 78.00 76.25 76.67 72.50 64.63 73.13 73.57 80.00

9. Barang Lainnya 64.18 66.00 72.13 73.57 67.13 68.00 69.55 71.88

B. Industri Migas

4 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 83.82 68.71 61.36 72.29 64.56 64.83 78.49 76.06

A. Listrik 0.00 67.50 26.67 82.50 35.00 45.00 46.50 66.25

B. Gas 0.00 75.00 100.00 0.00 80.00 0.00 81.67 72.00

C. Air bersih 83.82 67.75 70.71 69.74 70.99 69.79 86.27 81.78

TOTAL SELURUH SEKTOR 69.49 70.71 73.89 74.31 73.26 73.64 74.47 78.14

No SEKTOR2010 2011

Grafik 2.36

Perkembangan Capacity Utilization

Tabel 2.9

Perkembangan Capacity Utilization Industri pengolahan

Sumber Survei Kegiatan Dunia Usaha Sumber: Kurs Tengah Bank Indonesia

Sumber: Survei Kegiatan Dunia usaha, KBI Surabaya

Grafik 2.35

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah

8000

8200

8400

8600

8800

9000

9200

Rp/1 USD

Kurs Rupiah/USD

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

I II IIIIVI II IIIIVI II IIIIVI II IIIIVI II IIIIVI II IIIIVI II IIIIVI II IIIIVI II IIIIV

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

%

Kapasitas Utilisasi

Sumber : BPS, data diolah.

Grafik 2.32

Perbandingan Komponen Inflasi Inti

-

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

Tw II-2011 Tw III-2011 Tw IV-2011% (qtq)

Inflasi Inti - Traded Inflasi Inti - Non Traded

Page 49: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

36

BAB II – PERKEMBANGAN INFLASI

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

2011. Inflasi inti non tradeable pada Tw IV-2011 disumbang oleh kenaikan tarif

angkutan udara, khususnya pada periode liburan Natal dan Tahun Baru. Sementara

itu, inflasi inti pada kelompok tradeable terutama disumbang oleh koreksi harga

komoditas emas perhiasan yang selama periode laporan turun sebesar -1,23% (qtq).

Grafik 2.33 Perkembangan Inflasi Inti Tradeable

& Non Tradeable

(0.50)

-

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50 Core Inflation (mtm)

Inti - Tradeable

Inti - Non Tradeable

(0.20)

-

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1.40 Core Inflation (mtm)

Core Inf. Exclude Gold

Grafik 2.34

Perekembangan Inflasi Inti – Exclude Gold Price

Page 50: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Bab 3Bab 3Bab 3Bab 3

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN

PERBANKANPERBANKANPERBANKANPERBANKAN DAN DAN DAN DAN

SISTEMSISTEMSISTEMSISTEM PEMBAYARANPEMBAYARANPEMBAYARANPEMBAYARAN

Page 51: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

37

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

3 PERKEMBANGAN PERBANKAN

Pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Timur yang terus meningkat ditopang

oleh cukup stabilnya perkembangan kinerja perbankan. Total Aset Bank Umum dan

BPR di Jawa Timur tumbuh sebesar 17,33% (yoy) atau 3,90% (qtq) dari sebesar

Rp288,37 Triliun pada triwulan sebelumnya menjadi Rp 299,63 Triliun pada Triwulan IV

2011. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 16,41% (yoy) atau 6,96% (qtq) dari

sebesar Rp 238,09 Triliun menjadi Rp 254,65 Triliun pada periode laporan.

Peningkatan aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum dan BPR di Jawa

Timur tersebut diiringi dengan peningkatan penyaluran kredit yang tercermin pada

pertumbuhan kredit dari sebesar Rp 185,24 Triliun pada Triwulan III menjadi sebesar Rp

195,42 Triliun pada Triwulan IV 2011, atau meningkat 22,04 % (yoy) dan 5,5 % (qtq).

Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Umum dan BPR di Jawa Timur meningkat

dari sebesar 20,51% (yoy) dan 4,53% (qtq) pada Triwulan III menjadi sebesar 22,04%

(yoy) dan 5,50% (qtq) pada Triwulan IV 2011. Peningkatan tersebut mengkonfirmasi

akselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan IV 2011 di level 7%.

Peningkatan pertumbuhan kredit juga diimbangi dengan penurunan rasio kredit

bermasalah atau Non Performing Loans (NPL) dari 3,55% pada Triwulan sebelumnya

menjadi 3,35% pada Triwulan IV Tahun 2011.

Tabel 3.1

Perkembangan Indikator Perbankan (Bank Umum & BPR) di Jawa Timur

Sumber: Laporan Bank Umum- BI Surabaya, data diolah

TW I *) TW II *) TW III *) TW IV *) TW I *) TW II *) Tw III *) Tw IV

Total Aset (Triliun Rupiah) 226,31 225,99 238,78 255,37 262,29 276,41 288,37 299,63

Pertumbuhan (yoy %) - - - - 15,90 22,31 20,77 17,33

Pertumbuhan (qtq %) - (0,14) 5,66 6,95 2,71 5,38 4,33 3,90

Dana Pihak Ketiga (Triliun Rupiah) 196,02 202,75 205,94 218,75 220,59 230,64 238,09 254,65

Pertumbuhan (yoy %) - - - - 12,54 13,75 15,61 16,41

Pertumbuhan (qtq) - 3,43 1,57 6,22 0,85 4,55 3,23 6,96

Kredit (Triliun Rupiah) 136,24 148,46 153,71 160,12 166,21 177,21 185,24 195,42

Pertumbuhan (yoy %) - - - - 21,99 19,36 20,51 22,04

Pertumbuhan (qtq) - 8,97 3,54 4,17 3,80 6,62 4,53 5,50

LDR (%) 69,50 73,22 74,64 73,20 75,35 76,83 77,80 76,74

NPL (%) 3,05 2,90 3,06 2,97 3,24 3,56 3,55 3,35

*) angka diperbaiki

INDIKATOR BANK UMUM DAN BPR2010 2011

Page 52: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

38

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

3.1. PERKEMBANGAN KINERJA BANK UMUM

Secara umum, kinerja Bank Umum di Jawa Timur pada Triwulan IV Tahun 2011

menunjukkan perkembangan positif dan mencerminkan pelaksanaan fungsi

intermediasi yang berjalan dengan baik.

Peningkatan kinerja Bank Umum di Jawa Timur tercermin dari pertumbuhan

triwulanan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit yang mencatat

pertumbuhan cukup tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Di sisi lain,

pertumbuhan aset Bank Umum menunjukkan tren perlambatan walaupun secara

nominal masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Secara tahunan, ketiga indikator utama Bank Umum di Jawa Timur pada

Triwulan IV Tahun 2011 secara umum tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan

periode yang sama di tahun 2010.

Sumber: Bank Indonesia, data cognos diolah

Tabel 3.2

Perkembangan Indikator Bank Umum di Jawa Timur

Grafik 3.2

Perkembangan LDR per Kelompok Bank

Grafik 3.1

Perkembangan LDR

Sumber: Bank Indonesia, data diolah Sumber: Bank Indonesia, data diolah

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Rp

Ju

ta

Bank Pemerintah Bank Swasta Bank Asing LDR Bank Umum

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Rp

Ju

ta

LDR (%)

TW III TW IV TW I TW II Tw III Tw IV

Total Aset (Juta Rupiah) 233.305.942,74 249.633.203,50 256.430.659,91 270.256.844,98 281.997.097,77 292.821.890,11

Pertumbuhan (yoy %) 8,40 11,57 15,86 22,42 20,87 17,30

Pertumbuhan (qtq %) 5,68 7,00 2,72 5,39 4,34 3,84

Dana Pihak Ketiga (Juta Rupiah) 202.585.450,53 215.237.379,81 217.015.966,13 226.917.054,82 234.250.558,88 250.610.383,61

Pertumbuhan (yoy %) 8,87 10,84 12,48 13,73 15,63 16,43

Pertumbuhan (qtq) 1,54 6,25 0,83 4,56 3,23 6,98

Kredit (Juta Rupiah) 149.536.491,39 155.975.435,30 161.925.326,55 172.590.155,78 180.416.086,21 190.572.609,86

Pertumbuhan (yoy %) 21,65 20,91 22,23 19,50 20,65 22,18

Pertumbuhan (qtq) 3,54 4,31 3,81 6,59 4,53 5,63

LDR (%) 73,81% 72,47% 74,61% 76,06% 77,02% 76,04%

NPL (%) 3,03 2,94 3,37 3,55 3,47 2,90

INDIKATOR BANK UMUM2010 2011

Page 53: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

39

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Pertumbuhan kredit pada akhir tahun 2011 tercatat sebesar 22,18% (yoy), lebih

tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK yang tercatat sebesar 16,43% (yoy).

Hal tersebut menjadi faktor pendorong peningkatan Loan to Deposit Ratio (LDR), dari

sebesar 72,47% (yoy) pada Triwulan IV 2010 menjadi sebesar 76,04% (yoy) pada

Triwulan IV 2011. Berdasarkan kelompok bank, penyaluran kredit tertinggi didominasi

oleh kelompok Bank Pemerintah dengan rasio LDR sebesar 95,92%, diikuti oleh

kelompok Bank Asing sebesar 77,34% dan Bank Swasta sebesar 60,01%.

3.1.1. ASET DAN AKTIVA PRODUKTIF

Kinerja total aset Bank Umum pada Triwulan IV 2011 secara umum

menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang

sama tahun sebelumnya. Tercatat total Aset Bank Umum meningkat dari sebesar Rp

249,63 triliun (Tw IV-2010) menjadi Rp 292,82 triliun pada Triwulan IV tahun 2011.

Ditinjau dari sisi prosentase pertumbuhan, total aset Bank Umum di Jawa Timur

pada Triwulan IV 2011 menunjukkan tren perlambatan apabila dibandingkan dengan

Triwulan sebelumnya. Tercatat total aset Bank Umum tumbuh sebesar 17,30% (yoy)

dan 3,84% (qtq), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada

Triwulan III 2011 sebesar 20,87% (yoy) dan 4,34% (qtq).

Secara umum, melambatnya pertumbuhan total aset yang terjadi disebabkan

oleh relatif tertahannya pertumbuhan nilai aktiva produktif dari 4,45% (qtq) pada

Grafik 3.3 Pertumbuhan Indikator Utama

Perbankan (yoy)

Grafik 3.4 Pertumbuhan Indikator Utama

Perbankan (qtq)

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

Jan Feb Tw I Apr Mei Tw II Jul Aug Tw III Okt Nop Tw IV

2011

%

Aset Kredit DPK

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2011

%Aset Kredit DPK

Sumber: Bank Indonesia, data cognos diolah Sumber: Bank Indonesia, data cognos diolah

Page 54: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

40

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Triwulan III 2011 menjadi 4,54% (yoy) pada Triwulan IV 2011. Perlambatan tersebut

utamanya didorong oleh perlambatan pertumbuhan Penempatan pada BI sebesar -

25,02% (qtq) dan Penempatan pada Bank Lain sebesar -11,79% (qtq) yang diyakini

beralih ke peningkatan penyaluran kredit karena peningkatan belanja masyarakat

menjelang natal dan tahun baru 2012.

Berdasarkan komponen pembentuknya, aktiva produktif Bank Umum di Jawa

Timur masih didominasi oleh penyaluran kredit kepada masyarakat yaitu sebesar

96,17%, diikuti oleh Penempatan pada Bank lain sebesar 1,78%, Penempatan pada

Bank Indonesia sebesar 1,5%, dan terkecil aktiva produktif lainnya yang berbentuk

surat berharga dengan proporsi sebesar 0,56%.

3.1.2. DANA PIHAK KETIGA (DPK)

Kinerja pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum di Jawa Timur pada

Triwulan IV 2011 menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Sepanjang periode

laporan, DPK tumbuh sebesar 6,98% (qtq) dan 16,43% (yoy) menjadi Rp 250,61 triliun.

Berdasarkan jenisnya, meningkatnya pertumbuhan DPK tersebut terutama didorong

oleh tabungan dengan pertumbuhan sebesar 12,2% (qtq), lebih tinggi dibandingkan

dengan Triwulan III 2011 yang tercatat sebesar 6,07% (qtq). Berdasarkan jenis

simpanannya pertumbuhan tertinggi dalam bentuk tabungan yang tumbuh dari 6,07%

(qtq Tw III-2011) menjadi 12,12% (qtq Tw IV – 2011). Selanjutnya dalam bentuk

Grafik 3.6 ProporsiAktivaProduktif

Grafik 3.5 Perkembangan Total Aset Bank Umum

Sumber: Bank Indonesia, data cognos diolah Sumber: Bank Indonesia, data cognos diolah

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

220,000,000

230,000,000

240,000,000

250,000,000

260,000,000

270,000,000

280,000,000

290,000,000

300,000,000

Jan Feb Tw I Apr Mei Tw II Jul Aug Tw III Okt Nop Tw IV

2011

Nominal Juta Rupiah (Skala Kiri) Growth % yoy (Skala Kanan)

1% 2%1%

96%

Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain

Surat Berharga Kredit

Page 55: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

41

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

deposito yang tumbuh sebesar 4,08% (qtq), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang

hanya sebesar 1,66% (qtq). Sementara giro mencatat pertumbuhan terendah sebesar

1,32% (qtq) atau lebih tinggi dibandingkan Triwulan III 2011 yang tercatat sebesar

0,36% (qtq).

DPK yang dihimpun Bank Umum di Jawa Timur pada Triwulan IV 2011 sebagian

besar adalah dalam bentuk tabungan yaitu dengan proporsi 44,06%, deposito 39,58%,

dan giro dengan proporsi terkecil sebesar 16,36%.

Grafik 3.8 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (y-o-y)

Grafik 3.7 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (q-t-q)

Grafik 3.9

Perkembangan DPK Per Jenis Simpanan (Rp.Juta) Grafik 3.10

Komposisi DPK Bank Umum (%)

Sumber: Bank Indonesia, data diolah Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Sumber: Bank Indonesia, data diolah Sumber: Bank Indonesia, data diolah

16%

40%

44%

Giro Deposito Tabungan

(5.00)

0.00

5.00

10.00

15.00

Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Axis

Tit

le

Giro Deposito Tabungan

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

Jan Feb Tw I Apr Mei Tw II Jul Aug Tw III Okt Nop Tw IV

2011

Ax

is T

itle

Giro Deposito Tabungan

-

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Rp

Ju

ta

Giro Deposito Tabungan

Page 56: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

42

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Beberapa hal yang menjadi

pertimbangan masyarakat dalam

penempatan dana di bank adalah

tingkat suku bunga simpanan bank.

Bank yang dapat memberikan tingkat

suku bunga simpanan kompetitif akan

lebih menarik mengingat cukup

banyaknya pilihan instrumen simpanan

sekaligus investasi di luar perbankan

yang menawarkan tingkat

pengembalian (return) yang tinggi.

3.1.3. KREDIT Penyaluran kredit oleh Bank Umum di Jawa Timur pada Triwulan IV Tahun 2011

mengalami peningkatan sebesar Rp 10,15 Triliun atau tumbuh 22,18% (yoy) dan 5,63%

(qtq) dibandingkan dengan periode sebelumnya. Dengan angka pertumbuhan

tersebut, maka outstanding/ baki debet kredit yang disalurkan oleh bank umum Jatim

kepada masyarakat dan dunia usaha sampai dengan akhir periode laporan mencapai

Rp 190,57 Triliun. Kondisi perekonomian Jawa timur yang cukup stabil dan kondusif

menjadi salah satu pendorong peningkatan permintaan kredit.

Grafik 3.12

Pertumbuhan Kredit (yoy)

Grafik 3.13

PertumbuhanKredit(qtq)

Sumber: Bank Indonesia, data diolah Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Grafik 3.11

Perbandingkan Suku Bunga Simpanan – BI Rate

-

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

Tw 1 Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Tabungan Deposito BI Rate (%)

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

Jan Feb Tw I Apr Mei Tw II Jul Aug Tw III Okt Nop Tw IV

2011

Kredit Juta Rupiah (Skala Kiri) Growth % yoy (Skala Kanan)

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Kredit Juta Rupiah (Skala Kiri) Growth % qtq (Skala Kanan)

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Page 57: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

43

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Berdasarkan jenisnya, kredit di Jatim pada Triwulan IV 2011 masih didominasi

oleh kredit produktif yaitu kredit modal kerja dengan jumlah mencapai Rp 113,54

triliun atau sebesar 59,58% dari keseluruhan total kredit, disusul kemudian oleh kredit

konsumsi sebesar Rp 52,14 Triliun dengan proporsi 27,36% serta kredit investasi

sebesar Rp 24,89 Triliun dengan proporsi 13,06%. Pertumbuhan kredit paling tinggi

pada periode ini masih terjadi pada kredit investasi dengan pertumbuhan sebesar

28,76% (yoy) disusul kredit modal kerja sebesar 19,49%, sedangkan kredit konsumsi

terjadi perlambatan pertumbuhan namun masih relatif stabil di level 25,27% (yoy).

Cukup besarnya alokasi penyaluran kredit untuk kegiatan produktif dapat dijadikan

indikator bahwa perbankan di Jawa Timur turut berperan aktif dalam melaksanakan

fungsi intermediasinya guna mendorong kemajuan aktivitas dunia usaha.

Grafik 3.16 Pertumbuhan Kredit Per Jenis Penggunaan

(q-t-q)

Grafik 3.17 Pertumbuhan Kredit Per Jenis Penggunaan

(y-o-y)

Sumber: Bank Indonesia, data cognos diolah

Sumber: Bank Indonesia, data cognos diolah

Grafik 3.14 Proporsi Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis

Penggunaan

Grafik 3.15 Proporsi Penyaluran Kredit Berdasarkan

Kelompok Bank

60%

13%

27%

Modal Kerja Investasi Konsumsi

53%42%

5%

Bank Pemerintah Bank Swasta Bank Asing

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

50.00

Jan Feb Tw I Apr Mei Tw II Jul Aug Tw III Okt Nop Tw IV

2011

%y

oy

Modal Kerja Investasi Konsumsi

Page 58: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

44

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit bank umum paling besar

disalurkan kepada sektor-sektor yang mendominasi struktur perekonomian di Jatim,

seperti sektor Industri Pengolahan serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan

proporsi masing-masing sebesar 27,38% dan 23,12%.

Sementara itu apabila dilihat dari angka pertumbuhannya, peningkatan

penyaluran kredit tertinggi adalah pada sektor jasa perorangan yang melayani rumah

tangga, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum serta perantara

keuangan, dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 85,41%, 69,26% dan 61,69%

(yoy).

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Grafik 3.19

Perkembangan Kredit Sektoral (yoy)

Grafik 3.18

Proporsi Kredit Sektoral

Grafik 3.20

Perbandingkan Suku Bunga Kredit & BI rate

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

20.00

Tw 1 Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Investasi Konsumsi Modal kerja BI Rate (%)

0

10000000

20000000

30000000

40000000

50000000

60000000

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kredit (Juta Rupiah) Growth (%yoy)

27%

27%

23%

5%

4%

3%3%

2%1% 1%

1%

1%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0% 0%

INDUSTRI PENGOLAHAN

PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA

PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN

KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA

REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN

KONSTRUKSI

TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI

PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN

JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL BUDAYA, HIBURAN DAN

PERORANGAN LAINNYAPENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM

PERANTARA KEUANGAN

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL

LISTRIK, GAS DAN AIR

JASA PENDIDIKAN

PERIKANAN

BADAN INTERNASIONAL DAN BADAN EKSTRA INTERNASIONAL

LAINNYAADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN DAN JAMINAN

SOSIAL WAJIBJASA PERORANGAN YANG MELAYANI RUMAH TANGGA

Lain-lain

Page 59: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

45

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

3.1.4 Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Penyaluran kredit perbankan kepada Kelompok Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) diperlukan untuk meningkatkan kemampuan ekspansi sektor

usaha mikro kecil menengah yang pada akhirnya diharapkan dapat mendorong

perekonomian Jawa Timur dan mendukung terciptanya perluasan lapangan kerja.

Terkait dengan hal tersebut di atas, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah

terus berupaya untuk memfasilitasi serta menyusun kebijakan-kebijakan yang

diharapkan dapat mendorong peningkatan penyaluran kredit UMKM. Salah satu

bentuk kerjasama tersebut adalah telah ditandatanganinya Program Kerjasama

Sertifikasi Tanah antara Bank Indonesia dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang

bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Selain itu, Bank Indonesia juga berupaya dengan mengoptimalkan fungsi Konsultan

Keuangan Mitra Bank (KKMB) dalam memberikan pendampingan kepada Usaha Mikro

Kecil dan Menengah yang feasible untuk memperoleh pembiayaan dari perbankan.

Upaya lain yang dilakukan oleh Bank Indonesia Surabaya dalam mendorong

perkembangan UMKM adalah melalui pengembangan beberapa klaster komoditas

potensial melalui pola kemitraan, serta kegiatan Bantuan Teknis kepada UMKM.

Sampai dengan akhir periode laporan, penyaluran total kredit UMKM yang

mengacu definisi UMKM berdasarkan UU No.20 tahun 2008 tentang UMKM di Jawa

Timur mencapai Rp 64,37 triliun atau tumbuh sebesar 11,94% (yoy) dan 3,46% (qtq)

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 3.21

Perkembangan Kredit UMKM Grafik 3.22

Proporsi Kredit UMKM Berdasarkan Bank

Sumber: Bank Indonesia

-

50,000,000

100,000,000

150,000,000

200,000,000

250,000,000

300,000,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Kredit Juta Rupiah (Skala Kiri) Kredit UMKM (Juta Rupiah)

58%

40%

2%

Bank Pemerintah Bank Swasta Bank Asing

Page 60: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

46

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

dibandingkan periode sebelumnya. Proporsi penyaluran kredit UMKM oleh Bank

Umum di Jawa Timur didominasi oleh Bank Pemerintah sebesar 58,22% dengan jumlah

mencapai Rp 37,48 Triliun, disusul kemudian oleh Bank Swasta dan Bank Asing dengan

besar masing-masing Rp 25,95 Triliun (40,3%) dan Rp 2,69 Triliun (1,48%).

KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit / pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang

didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR merupakan program yang

dicanangkan oleh pemerintah dengan sumber dana penuh dari Bank, yang bertujuan

untuk memberikan akses pembiayaan bagi UMKM, khususnya usaha mikro yang

feasible namun belum bankable. Sebesar 70% dari KUR yang disalurkan dijamin oleh

Pemerintah, sementara sisanya ditanggung oleh Bank Pelaksana. KUR disalurkan oleh 7

Bank Umum di Jawa Timur, yaitu BRI, BNI, Mandiri, Mandiri Syariah, BTN, Bukopin, dan

Bank Jatim.

Hingga akhir periode laporan, perkembangan penyaluran KUR di Jawa Timur

terus menunjukkan perkembangan yang cukup baik dan mengindikasikan antusiasme

perbankan serta dunia usaha dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian RI, realisasi penyaluran KUR

hingga Tw IV-2011 mencapai Rp 9,84 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 993.585

nasabah atau tumbuh sebesar 100,39% (yoy) dan 12,3% (qtq) dibandingkan dengan

periode sebelumnya.

Kondisi ini masih memposisikan provinsi Jawa Timur pada urutan pertama daerah

penyalur KUR dengan plafon tertinggi secara nasional, disusul oleh Jawa Tengah dan

Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

Kredit U M K M (Rp Triliun) 58,64 57,51 59,20 61,35 62,22 64,37

a. Bank Pemerintah 34,38 33,34 35,20 36,30 36,95 37,48

b. Bank Swasta 21,77 22,68 22,57 23,52 24,16 25,95

c. Bank Asing 2,50 1,48 1,42 1,53 1,11 0,95

20112010Keterangan

Tabel 3.2

Penyaluran Kredit UMKM Jawa Timur

Sumber: Bank Indonesia, data diolah

Page 61: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

47

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Jawa Barat dengan plafon masing-masing sebesar Rp 9,28 triliun dan Rp 8,35 triliun.

Sampai dengan akhir periode laporan tercatat outstanding / baki debet KUR di Jatim

sebesar Rp 4,79 triliun, meningkat sebesar 109,2% (yoy) dan 5,22% (qtq) dibandingkan

dengan Triwulan III 2011 yang tercatat sebesar Rp 4,55 triliun.

3.2. STABILITAS SISTEM PERBANKAN

Stabilitas industri perbankan yang tercermin dari berbagai risiko yang dihadapi

dalam pelaksanaan transaksi perbankan selama Triwulan IV-2011 secara umum

menunjukkan penguatan, khususnya yang berasal dari pengelolaan risiko likuditas

menunjukkan kondisi yang cukup baik dan terjaga. Potensi tekanan risiko kredit yang

tercermin dari besarnya Non Performing Loans (NPL) Bank Umum menunjukkan

perbaikan dibandingkan periode sebelumnya, yaitu dari sebesar 3,47% pada Triwulan

III Tahun 2011 menjadi sebesar 2,90% di Triwulan IV Tahun 2011. Penurunan NPL

tersebut mengindikasikan adanya peningkatan stabilitas sistem perbankan yang

didukung oleh kesadaran masyarakat dalam melaksanakan kewajibannya sebagai

debitur. Di sisi lain, peningkatan jumlah penyaluran kredit baru mendorong penurunan

angka rasio NPL.

Risiko lain yang patut diwaspadai adalah risiko operasional yang terkait dengan

mekanisme proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan atau kejadian–

kejadian yang mempengaruhi operasional bank. Hal tersebut perlu menjadi perhatian

Sumber: KementrianKoordinator Perekonomian

Grafik 3.23

5 BesarProvinsiPenyalur KUR

Grafik 3.24

PerkembanganPenyaluran KUR di Jatim

Sumber: KementrianKoordinatorPerekonomian

29%

27%

24%

10%

10%

JAWA TIMUR JAWA TENGAH JAWA BARAT

SULAWESI SELATAN SUMATERA UTARA

0

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

0,00

2.000.000,00

4.000.000,00

6.000.000,00

8.000.000,00

10.000.000,00

12.000.000,00

Tw I

Tw I

I

Tw I

II

Tw I

V

Tw I

Tw I

I

Tw I

II

Tw I

V

2010 2011

Jumlah Debitur (skala kanan) Plafon KUR (Juta Rupiah) Outstanding (Juta Rupiah)

Page 62: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

48

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Bank Indonesia maupun Bank Umum dengan cara mengoptimalkan fungsi

pengawasan atas kegiatan operasional perbankan.

Bank Indonesia berupaya untuk terus mendorong terciptanya iklim perbankan

yang kondusif dengan cara mendorong peningkatan kualitas pelayanan perbankan

maupun perlindungan konsumen/ nasabah dengan pelaksanaan beberapa program

peningkatan perlindungan dan pemberdayaan nasabah yang terdiri atas Transparansi

Produk, Penyelesaian Pengaduan, Mediasi Perbankan, dan Edukasi Konsumen.

3.2.1. RISIKO KREDIT

Risiko kredit perbankan yang tercermin dari rasio kredit bermasalah terhadap

total kredit atau Non Performing Loan (NPL) di Jawa Timur pada periode laporan

menunjukkan perbaikan. NPL bank umum pada akhir triwulan IV-2011 sebesar 2,90%,

lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 3,47%.

Berdasarkan kelompok bank, prosentase NPL tertinggi masih tercatat pada kelompok

bank asing yang mencapai 4,18%. Disusul kemudian oleh kelompok bank pemerintah

dan bank swasta dengan rasio NPL masing-masing sebesar 3,71% dan 1,70%.

Sementara itu berdasarkan jenis penggunaannya, NPL kredit tertinggi terjadi pada

kredit modal kerja dengan prosentase sebesar 4,12%, disusul oleh kredit investasi

sebesar 3,81% dan kredit konsumsi sebesar 1,38%.

Tabel 3.3

Perkembangan NPL per-Kelompok Bank

Sumber: Bank Indonesia

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

NPL Bank Umum (%) 3,02 2,88 3,03 2,94 3,37 3,55 3,47 2,90

a. Bank Pemerintah 2,76 2,67 2,98 3,13 3,79 4,11 4,38 3,71

b. Bank Swasta 2,70 2,55 2,52 2,34 2,55 2,62 2,12 1,70

c. Bank Asing 6,64 6,56 7,11 5,55 5,18 4,88 4,46 4,18

Kelompok Bank 2010 2011

Page 63: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

49

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Secara sektoral, penyaluran kredit terbesar yang dilakukan oleh Bank Umum

hingga akhir Triwulan IV 2011 tertuju pada Industri Pengolahan, Penerima Kredit

Bukan Lapangan Usaha (konsumsi) dan Perdagangan Besar dan Eceran dengan

prosentase masing-masing terhadap total kredit sebesar 27,38%, 27,36% dan

23,12%.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 3.26

Perkembangan NPL per Jenis Penggunaan

Grafik

Sektor dengan Penyaluran Kredit Terbesar (Juta Rupiah)

Grafik 3.25

Perkembangan NPL Bank Umum

Sumber: Bank Indonesia

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

NP

L (

%)

NPL Bank Umum Bank Pemerintah Bank Swasta Bank Asing

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

0,00%

0,50%

1,00%

1,50%

2,00%

2,50%

3,00%

3,50%

4,00%

4,50%

5,00%

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011N

PL (

%)

NPL Bank Umum Modal Kerja Investasi Konsumsi

Sumber: Bank Indonesia

0

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

60.000.000

1

INDUSTRI PENGOLAHAN

PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN USAHA

PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN

KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA

REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN

KONSTRUKSI

TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI

PERTANIAN, PERBURUAN DAN KEHUTANAN

JASA KEMASYARAKATAN, SOSIAL BUDAYA, HIBURAN DAN

PERORANGAN LAINNYAPENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN

MINUMPERANTARA KEUANGAN

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL

LISTRIK, GAS DAN AIR

JASA PENDIDIKAN

Page 64: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

50

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Dari sisi pertumbuhan tahunan, peningkatan penyaluran kredit tertinggi

terdapat pada Sektor Perorangan yang Melayani Jasa Rumah Tangga sebesar

85,41% (yoy), Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum sebesar

69,26% (yoy), Perantara Keuangan sebesar 61,69% (yoy).

3.2.2. RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas perbankan di Jawa Timur pada triwulan IV 2011 secara umum

relatif terjaga. Namun demikian, tetap perlu diperhatikan terjadinya peningkatan

preferensi penempatan dana masyarakat pada instrumen simpanan jangka pendek

perbankan seperti tabungan, dibandingkan dengan deposito yang mempunyai tenor

jangka panjang. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam bentuk tabungan

pada Triwulan IV 2011 tercatat meningkat sebesar 21,46% (yoy) atau 12,12% (qtq),

sementara Deposito mencatat pertumbuhan sebesar 12,13% (yoy) atau 4,08% (qtq)

dibandingkan periode sebelumnya.

Kondisi tersebut perlu menjadi perhatian perbankan di Jawa Timur untuk lebih

berhati-hati dalam pengelolaan aset serta melakukan mitigasi risiko dengan

menerapkan pengendalian risiko likuiditas yang tepat guna mengurangi potensi

mismatch likuiditas.

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

1

JASA PERORANGAN YANG MELAYANI

RUMAH TANGGA

PENYEDIAAN AKOMODASI DAN

PENYEDIAAN MAKAN MINUM

PERANTARA KEUANGAN

PERTANIAN, PERBURUAN DAN

KEHUTANAN

REAL ESTATE, USAHA PERSEWAAN, DAN

JASA PERUSAHAAN

PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

KONSTRUKSI

TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN

KOMUNIKASI

PENERIMA KREDIT BUKAN LAPANGAN

USAHA

INDUSTRI PENGOLAHAN

Grafik

Sektor dengan Pertumbuhan Penyaluran Kredit Terbesar (% yoy)

Page 65: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

51

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

53%

21%

26%

Kas Penempatan pada BI Penempatan pada bank lain

Pada Triwulan IV 2011, Cash Ratio yang

mencerminkan kemampuan perbankan

Jawa Timur dalam melunasi kewajiban

jangka pendek dengan aktiva likuid yang

dimilikinya menunjukkan tren perlambatan.

Tercatat Cash Ratio Bank Umum di Jawa

Timur berada di kisaran 5,34% pada periode

laporan. Begitu pula dengan jumlah Aktiva

Lancar yang secara Triwulanan

menunjukkan sedikit penurunan dari

Rp14,14 triliun pada triwulan sebelumnya menjadi Rp 13,76 triliun (2,67%). Komposisi

aktiva lancar terbesar berupa kas sebesar Rp 7,27 triliun, disusul dengan penempatan

pada bank lain dan Bank Indonesia masing–masing sebesar Rp 3,53 triliun dan Rp 2,96

triliun.

3.3. PERBANKAN SYARIAH

Peningkatan ekspansi usaha perbankan syariah di Provinsi Jawa Timur salah

satunya didorong oleh pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang terus menunjukkan

perkembangan positif, serta masih terbukanya pasar perbankan syariah di Jawa Timur.

Selain itu, peningkatan kinerja Perbankan Syariah di Jawa Timur juga dapat menjadi

indikasi terjaganya kepercayaan terhadap Bank Syariah.

Grafik 3.27

Money Position Perbankan di Jawa Timur

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

Grafik 3.28

Perkembangan Indikator Perbankan Syariah (qtq)

Grafik 3.29

Perkembangan Indikator Perbankan Syariah (yoy)

Sumber: Bank Indonesia

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Jan

Fe

b

Tw

I

Ap

r

Me

i

Tw

II

Juli

Ag

ust

us

Tw

III

Ok

tob

er

No

pe

mb

er

Tw

IV

2011

Ax

is T

itle

Aset Pembiayaan DPK

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

% q

tq

Aset Pembiayaan DPK

Page 66: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

52

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Secara umum, indikator kinerja utama Perbankan Syariah di Jawa Timur yang

terdiri atas Aset, Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan mencatat pertumbuhan. Aset

tumbuh sebesar 53,87% (yoy) dan 13,11% (qtq) dari Rp 10,3 Triliun pada Triwulan III

2011 menjadi Rp 11,65 Triliun pada Triwulan IV 2011. Dana masyarakat yang disimpan

pada Bank Syariah di Jawa Timur tumbuh 61,78% (yoy) dan 19,32% (qtq), atau

meningkat dari sebesar Rp 7,74 Triliun menjadi Rp 9,23 Triliun.

Berdasarkan komposisinya, peningkatan dana masyarakat didorong oleh cukup

tingginya pertumbuhan ketiga jenis simpanan yaitu giro, tabungan dan deposito yang

masing–masing secara tahunan (yoy) tumbuh sebesar 47,63%, 53,92%, dan 69,27%.

Secara triwulanan, pertumbuhan dari masing-masing Dana Pihak Ketiga Bank Syariah

adalah 37,05% (qtq) untuk giro, 20,76% (qtq) untuk tabungan, dan 16,61% (qtq)

untuk deposito.

Selama Tw IV-2011 penyaluran pembiayaan tumbuh 9,35% (qtq) atau 72,06%

(yoy) dengan baki debet sebesar Rp 8,84 Triliun. Berdasarkan jenisnya, penyaluran

pembiayaan konsumsi masih mengambil proporsi terbesar dengan prosentase

mencapai 45,07% dari total pembiayaan yang disalurkan Bank Syariah di Jawa Timur,

disusul kemudian oleh pembiayaan modal kerja 39,07% dan pembiayaan investasi

15,86%.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 3.30 Proporsi DPK Perbankan Syariah

di Jawa Timur

Grafik 3.31 Pertumbuhan DPK Perbankan Syariah (yoy)

Sumber: Bank Indonesia

7%

36%

57%

GIRO TABUNGAN DEPOSITO

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Jan

Fe

b

Tw

I

Ap

r

Me

i

Tw

II

Juli

Ag

ust

us

Tw

III

Ok

tob

er

No

pe

mb

er

Tw

IV

2011

% y

oy

Giro Tabungan Deposito

Page 67: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

53

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Besarnya proporsi pembiayaan konsumsi Bank Syariah di Jawa Timur antara lain

didorong oleh ekspansi kepada kebutuhan pembiayaan kepemilikan rumah/ properti,

serta kepemilikan kendaraan bermotor. Sementara itu, meskipun mempunyai proporsi

yang lebih rendah, penyaluran pembiayaan untuk modal kerja dan investasi yang

merupakan jenis kredit produktif tetap menjadi perhatian bank syariah dalam

mengalokasikan pembiayaannya. Hal ini tercermin dari tingginya pertumbuhan

penyaluran pembiayaan Modal Kerja, Konsumsi dan Investasi yang masing-masing

tumbuh sebesar 62,59%, 44,55% dan 101,90% (yoy). Kinerja penyaluran pembiayaan

yang cukup baik tersebut diiringi dengan kualitas kredit yang terjaga, tercermin dari

penurunan rasio Non Performing Financing (NPF) dari sebesar 1,41% pada Triwulan III

2011 menjadi sebesar 1,21% pada Triwulan IV 2011.

Grafik 3.33 Pangsa Pembiayaan Syariah

Per Jenis Penggunaan

Grafik 3.32 Pertumbuhan Pembiayaan Syariah

Per Jenis Penggunaan

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 3.34 Non Performing Financing (NPF) Perbankan Syariah Jawa Timur

Grafik 3.35 Financing to Deposits Ratio (FDR)

Perbankan Syariah Jawa Timur

Sumber: Bank Indonesia

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Jan

Fe

b

Tw

I

Ap

r

Me

i

Tw

II

Juli

Ag

ust

us

Tw

III

Okto

be

r

No

pe

mb

er

Tw

IV

2011

% y

oy

Modal Kerja Investasi Konsumsi

39%

16%

45%

Modal Kerja Investasi Konsumsi

-

0,20

0,40

0,60

0,80

1,00

1,20

1,40

1,60

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

NPF (%)

-

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

FDR (%)

Page 68: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

54

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Rasio Financing to Deposit Ratio (FDR) yang mencerminkan proporsi penyaluran

pembiayaan dibandingkan dengan dana yang dihimpun secara umum menunjukkan

peningkatan. Namun apabila ditinjau secara triwulanan, terdapat penurunan FDR dari

sebesar 104,46% pada Triwulan III 2011 menjadi sebesar 95,73% pada Triwulan IV

2011. Penurunan ini disebabkan oleh lebih tingginya pertumbuhan penghimpunan

Dana Pihak Ketiga (DPK) dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan yang

disalurkan pada triwulan laporan.

3.4. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

Indikator kinerja utama BPR di Jawa Timur pada Triwulan IV 2011 secara umum

menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Secara tahunan (yoy), total aset pada

periode laporan tumbuh sebesar 18,76% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat sebesar 16,50% (yoy). Penyaluran kredit BPR tumbuh dari

sebesar 15,46% (yoy) pada triwulan III 2011 menjadi sebesar 16,88% (yoy) pada

Triwulan IV 2011. Penghimpunan dana dari masyarakat (DPK) juga mencatat

pertumbuhan dari sebesar 14,53% (yoy) pada Triwulan III 2011 menjadi sebesar 15,19%

(yoy) pada periode laporan.

Grafik 3.36

Perkembangan Indikator BPR (yoy)

Grafik 3.37

Perkembangan Indikator BPR (qtq)

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

% y

oy

Total Asset DPK Kredit

(2.00)

(1.00)

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

DPK Aset Kredit

Page 69: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

55

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Total aset BPR di Jawa Timur pada triwulan laporan tumbuh sebesar 6,83% (qtq)

atau 18,76% (yoy) menjadi senilai Rp 6,81 triliun, tumbuh lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,52% (qtq) dan 16,5% (yoy). Pertumbuhan

kinerja aset tersebut salah satunya didorong oleh peningkatan kinerja penghimpunan

DPK dari 3,04% (qtq) di Triwulan III menjadi 5,29% pada Triwulan IV Tahun 2011.

Hingga akhir periode laporan total dana masyarakat yang disimpan pada BPR di Jatim

mencapai Rp 4,04 triliun. Berdasarkan jenis DPK, pertumbuhan tertinggi dicatat oleh

DPK dalam bentuk tabungan dengan nominal sebesar Rp 1,28 triliun, tumbuh sebesar

11,5% (qtq) dan 15,71% (yoy) dibandingkan periode sebelumnya. Sementara deposito

tumbuh sebesar 2,64% (qtq) dan 14,95% (yoy), menjadi Rp 2,76 triliun pada periode

laporan.

Cukup stabilnya peningkatan dana masyarakat dalam bentuk Deposito dan

Tabungan yang disimpan di BPR, selain menunjukkan tingginya kepercayaan

masyarakat juga terkait dengan besarnya suku bunga simpanan BPR yang secara rata-

rata berada di atas level suku bunga deposito bank umum. Bagi sebagian masyarakat

yang menganggap instrumen simpanan di BPR lebih menarik sebagai salah satu

bentuk investasi tentunya memanfaatkan hal ini dalam mengalokasikan dana yang

dimilikinya.

Grafik 3.38

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BPR (% - yoy)

Grafik 3.39

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BPR (%-qtq)

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

% y

oy

DPK DEPOSITO TABUNGAN

(2.00)

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

DPK Deposito Tabungan

Page 70: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

56

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Pertumbuhan penyaluran kredit Modal Kerja yang memiliki proporsi terbesar

dalam penyaluran kredit BPR (mencapai 66,5% dari total kredit) meningkat sebesar

11,17% (yoy) menjadi sebesar Rp 3,18 triliun pada Triwulan IV 2011. Pertumbuhan

tersebut menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya outstanding penyaluran

kredit oleh BPR pada Tw-IV tahun 2011 hingga mencapai Rp 4,85 triliun pada akhir

periode laporan.

Kinerja intermediasi perbankan yang tercermin dari besarnya Loan to Deposit Ratio

(LDR) pada Triwulan IV 2011 mengalami perlambatan dari sebesar 125,69% pada

Triwulan III 2011 menjadi 120,01% pada Triwulan IV 2011. Di sisi lain, resiko kredit

yang tercermin dari besar Non Performing Loan (NPL) mengalami perbaikan dari

Grafik 3.41

Proporsi Kredit BPR Per Jenis Penggunaan

Sumber: Bank Indonesia

ia

Grafik 3.42

Perkembangan LDR & NPL BPR

Grafik 3.40

Pertumbuhan Kredit BPR per-Jenis Penggunaan (yoy)

Sumber: Bank Indonesia

(5.00)

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

% y

oy

Kredit Modal Kerja Investasi Konsumsi

65%

3%

32%

Modal Kerja Investasi Konsumsi

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

110.00%

112.00%

114.00%

116.00%

118.00%

120.00%

122.00%

124.00%

126.00%

128.00%

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

%

LDR NPL Skala Kanan

Page 71: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

57

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

sebesar 4,77% pada Triwulan III 2011 menjadi sebesar 4,01% pada akhir periode

laporan. Hal tersebut menjadi salah satu indikasi peningkatan kinerja BPR dalam

menghadapi resiko kredit.

3.5. BANK BERKANTOR PUSAT DI SURABAYA

Kinerja 6 (enam)1 bank umum yang berkantor pusat di Surabaya pada triwulan

laporan secara umum menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup stabil, namun

cenderung melambat. Tercatat total aset Bank Berkantor Pusat di Jawa Timur pada

Triwulan IV 2011 menurun dari sebesar 5,28% (qtq) pada Triwulan III 2011, menjadi

(2,16)% qtq pada Triwulan IV 2011 dengan nominal sebesar Rp 30,56 Triliun.

1 ) 6 Bank BerkantorPusat di kota Surabaya : Bank Jatim, Bank Maspion, Bank Antardaerah (Bank Anda),

Bank AnglomasInternasional (Bank Amin), Bank CNB dan Bank Prima Master.

Grafik 3.43 Pertumbuhan Indikator Bank Ber-KP di

Surabaya (qtq)

Grafik 3.44 Perumbuhan Indikator Bank Ber-KP di

Surabaya (yoy)

Tabel 3.5 Perkembangan Indikator Bank Berkantor Pusat di Surabaya

(dalam juta Rupiah)

Sumber: Bank Indonesia

Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia (15,00)

(10,00)

(5,00)

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

%

Aset Kredit DPK

TW I TW II Tw III Tw IV

Total Aset (Juta Rupiah) 26.786.468,42 29.668.517,03 31.234.859,97 30.560.729,77

Pertumbuhan (yoy %) 10,83 14,55 21,53 24,33

Pertumbuhan (qtq %) 8,97 10,76 5,28 (2,16)

Dana Pihak Ketiga (Juta Rupiah) 20.305.854,21 23.003.101,04 23.954.468,00 21.755.511,54

Pertumbuhan (yoy %) 9,82 12,03 17,36 20,81

Pertumbuhan (qtq) 12,76 13,28 4,14 (9,18)

Kredit (Juta Rupiah) 14.269.653,00 15.529.866,00 16.680.432,00 16.958.441,00

Pertumbuhan (yoy %) 30,09 30,38 28,20 24,70

Pertumbuhan (qtq) 4,93 8,83 7,41 1,67

LDR (%) 70,27% 67,51% 69,63% 77,95%

NPL (%) 0,82% 1,03% 1,30% 1,08%

2011INDIKATOR BANK UMUM

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

Jan

Feb

Tw I

Ap

r

Me

i

Tw II

Juli

Agu

stu

s

Tw II

I

Ok

tob

er

No

pe

mb

er

Tw IV

2011

%

Aset Kredit DPK

Page 72: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

58

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Dana Pihak Ketiga (DPK) menurun dari sebesar Rp 4,14% (qtq) pada Triwulan III

menjadi (9,18)% (qtq) pada Triwulan IV 2011 dengan nominal mencapai Rp 21,75

Triliun. Bentuk Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun dari masyarakat terdiri atas

Giro, Tabungan dan Deposito dengan prosporsi hampir merata, masing-masing sebesar

36%, 35% dan 29%.

Penyaluran kredit Bank Umum yang berkantor pusat di Surabaya tumbuh sebesar

24,70% (yoy) dan 1,67% (qtq), meningkat dari sebesar Rp 16,68 triliun pada Triwulan III

2011 menjadi Rp 16,96 triliun pada periode laporan. Berdasarkan jenis kreditnya, kredit

konsumsi memiliki porsi terbesar yaitu mencapai 46%, disusul kemudian oleh Kredit

Modal Kerja dan Investasi dengan proporsi masing-masing sebesar 42% dan 12%.

Cukup besarnya Kredit Modal Kerja yang disalurkan dapat menjadi indikator positif

antusiasme masyarakat dan perbankan di Jawa Timur dalam mendukung pertumbuhan

ekonomi.

Kinerja penyaluran kredit Bank Umum Berkantor Pusat di Surabaya pada Triwulan

IV 2011 didukung oleh terjaganya kualitas kredit yang ditunjukkan oleh rasio NPL yang

cukup rendah, yaitu di kisaran 1,08%. NPL tersebut lebih rendah dibandingkan dengan

Triwulan III 2011 yang tercatat sebesar 1,08%.

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 3.45 Proporsi DPK Per Jenis Simpanan

Pada Bank Ber KP di Surabaya

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 3.46 Pertumbuhan DPK Per Jenis Simpanan

Pada Bank Ber-KP di Surabaya (qtq)

36%

29%

35%

Giro Deposito Tabungan

(30,00)

(25,00)

(20,00)

(15,00)

(10,00)

(5,00)

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

% q

tq

Giro Deposito Tabungan

Page 73: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

59

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi, Bank Umum

Berkantor Pusat di Jawa Timur menunjukkan perkembangan kinerja positif yang

terlihat dari peningkatan Loan to Deposit Ratio (LDR) dari sebesar 69,63% pada

Triwulan III menjadi sebesar 77,95% pada Triwulan IV Tahun 2011.

Grafik 3.49 Perkembangan LDR dan NPL Bank

Berkantor Pusat di Surabaya

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 3.47 Perkembangan Kredit Per Jenis Simpanan

Pada Bank Ber-KP di Surabaya (qtq)

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 3.48 Proporsi Kredit Per Jenis Penggunaan

Bank Ber KP di Surabaya

Sumber : Bank Indonesia

45%

12%

43%

Modal Kerja Investasi Konsumsi(15,00)

(10,00)

(5,00)

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

Jan

Fe

b

Tw

I

Ap

r

Me

i

Tw

II

Juli

Ag

ust

us

Tw

III

Okto

be

r

No

pe

mb

er

Tw

IV

2011

% q

tq

Modal Kerja Investasi Konsumsi

0,00%

0,20%

0,40%

0,60%

0,80%

1,00%

1,20%

1,40%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

LDR NPL (Skala Kanan)

Page 74: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

60

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

3.6 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Salah satu tugas Bank Indonesia yang diamanatkan dalam Undang - Undang

adalah untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran nasional, baik

tunai maupun non tunai. Dalam sistem pembayaran tunai, Bank Indonesia berperan

dalam pemenuhan kebutuhan uang kartal di masyarakat baik dalam nominal yang

cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi layak edar (clean

money policy). Sementara itu dalam kebijakan di bidang instrumen pembayaran non

tunai, Bank Indonesia berperan dalam penyediaan sistem pembayaran yang efektif,

efisien, aman dan handal dengan tetap memperhatikan aspek perlindungan

konsumen.

TRANSAKSI KEUANGAN SECARA TUNAI

Transaksi sistem pembayaran tunai di Bank Indonesia tercermin dari beberapa

kegiatan, yaitu : aliran uang keluar (outflow) dan aliran uang masuk (inflow) dari

perbankan ke Bank Indonesia, kegiatan pemusnahan uang tidak layak edar atau

Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB), serta kegiatan penukaran uang pecahan kecil

kepada masyarakat.

a. Aliran Uang Masuk/Keluar (Inflow/Outflow)

Sampai dengan akhir Triwulan IV 2011, aliran uang kartal yang masuk/ keluar dari

Bank Indonesia di wilayah Jawa Timur (KBI Surabaya, KBI Malang, KBI Kediri, dan KBI

Jember) secara kumulatif menunjukkan posisi net inflow. Jumlah aliran uang yang

keluar dari Bank Indonesia kepada perbankan (outflow) lebih kecil dibandingkan

jumlah aliran uang yang masuk ke Bank Indonesia (inflow). Net inflow yang terjadi

diperkirakan terkait dengan pola musiman/cyclical akibat dari tingginya penarikan

dana oleh masyarakat dalam rangka peringatan Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya

Idul Fitri 1432 H, yaitu pada Bulan Agustus – September Tahun 2011. Sehingga pada

akhir tahun 2011 terjadi peningkatan jumlah aliran uang masuk ke Bank Indonesia

sebagai arus balik dari banyaknya uang yang beredar di masyarakat pada periode

tersebut.

Page 75: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

61

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Secara umum transaksi inflow maupun outflow pada 4 Kantor Bank Indonesia

(KBI) di Jawa Timur pada Tw IV-2011 menunjukkan tren penurunan. Dibandingkan

dengan periode sebelumnya, Outflow menurun sebesar 43,79% (qtq) dari sebesar Rp

14,66 triliun menjadi Rp 8,24 triliun. Demikian juga dengan inflow yang menurun

sebesar 28,67% (qtq) dari sebesar Rp 12,2 triliun menjadi Rp 8,7 triliun. Penurunan

Net Outflow yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan inflow pada periode

ini menyebabkan terjadinya Net Inflow sebesar Rp 461,19 Miliar.

Gambar 3.51

Perkembangan Net Flow Jawa Timur

Sumber : Bank Indonesia Surabaya Sumber : Bank Indonesia Surabaya

Tabel 3.6 Perkembangan Arus Uang Tunai (Inflow –Outflow)

Kantor Bank Indonesia – Rp. Juta

Gambar 3.50 Perkembangan Arus Uang Tunai (Inflow –Outflow)

Dalam Juta Rupiah

2010

TW IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

OUTFLOW 2.468.381 2.000.130,88 3.859.961,16 7.241.746,38 4.826.881,52

INFLOW 3.952.519 4.711.067,49 3.044.294,55 6.584.758,69 5.316.031,06

NET FLOW 1.484.138,00 2.710.936,61 (815.666,60) (656.987,69) 489.149,53

OUTFLOW 1.293.583 926.510,13 1.963.414,00 3.567.299,00 2.081.368,42

INFLOW 725.625 1.021.510,17 1.505.535,00 2.239.735,00 1.207.693,84

NET FLOW (567.958,00) 95.000,04 (457.879,00) (1.327.564,00) (873.674,58)

OUTFLOW 822.704 324.031,03 1.105.888,00 2.135.130,44 1.331.602,91

INFLOW 1.393.413 2.319.335,73 1.996.449,00 2.726.217,97 2.177.240,19

NET FLOW 570.709,00 1.995.304,70 890.561,00 591.087,53 845.637,28

OUTFLOW 669.488 292.363,72 687.462,52 1.716.668,17 945,52

INFLOW 764.637 940.678,06 585.137,39 649.344,40 1.032,18

NET FLOW 95.149,00 648.314,34 (102.325,13) (1.067.323,77) 86,66

OUTFLOW 5.254.156 3.543.035,75 7.616.725,67 14.660.843,99 8.240.798,38

INFLOW 6.836.194 8.992.591,45 7.131.415,94 12.200.056,06 8.701.997,27

NET FLOW 1.582.038,00 5.449.555,69 (485.309,73) (2.460.787,93) 461.198,89

Keterangan :

Net Flow (+) : Net Inflow

Net Flow (-) : Net outflow

MALANG

Wilayah Keterangan

JEMBER

SURABAYA

KEDIRI

JAWA TIMUR

2011

-

2.000.000,00

4.000.000,00

6.000.000,00

8.000.000,00

10.000.000,00

12.000.000,00

14.000.000,00

16.000.000,00

TW I TW II TW III TW IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

OUTFLOW INFLOW

(3.000.000,00)

(2.000.000,00)

(1.000.000,00)

-

1.000.000,00

2.000.000,00

3.000.000,00

4.000.000,00

5.000.000,00

6.000.000,00

TW I TW II TW III TW IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

NET FLOW

Page 76: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

62

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

b. Uang Kartal Tidak Layak Edar

Sebagai upaya untuk memelihara kualitas uang kartal yang diedarkan kepada

masyarakat (Clean Money Policy), dilakukan kegiatan Pemberian Tanda Tidak

Berharga (PTTB) sebagai bagian dari proses pemusnahan Uang Tidak Layak Edar

(UTLE) atau rusak yang dilakukan secara rutin oleh Bank Indonesia. Selama triwulan

IV-2011, tercatat sebesar Rp 4,07 triliun uang kartal yang tidak layak edar dalam

berbagai pecahan dimusnahkan. Jumlah tersebut menurun 27,41% (qtq)

dibandingkan dengan yang dimusnahkan pada Triwulan III 2011 yang mencapai Rp

5,61 triliun. Penurunan jumlah PTTB pada periode laporan disebabkan oleh kondisi

uang kartal yang beredar di masyarakat masih cukup baik, sebagai rangkaian dari

peningkatan outflow dalam bentuk uang baru pada periode menjelang Bulan Puasa

dan Hari Raya Idul Fitri pada Triwulan III 2011.

Dalam memenuhi kewajibannya untuk menyediakan Uang Layak Edar (ULE) di

masyarakat, Bank Indonesia melaksanakan pemusnahan Uang Tidak Layak Edar

(UTLE) menggantinya dengan Uang Layak Edar (ULE) yang siap digunakan untuk

kebutuhan transaksi keuangan. Namun demikian, tetap diperlukan peningkatan

kesadaran masyarakat untuk menjaga kondisi fisik uang kartal yang dimiliki. Dengan

demikian diharapkan usia edar uang kartal dapat lebih panjang sehingga

Sumber : Bank Indonesia Surabaya

Gambar 3.52 Pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (PTTB)

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

Tw I

Tw II

Tw II

I

Tw IV

Tw I

Tw II

Tw II

I

Tw IV

2010 2011

PTTB (Rp Triliun) Rasio PTTB thdp Inflow (%)

Page 77: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

63

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

0,000

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

160,000

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

180.000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Volume Nominal

mengurangi besarnya volume PTTB yang pada akhirnya mengurangi biaya percetakan

uang baru. Terkait dengan hal tersebut, Bank Indonesia terus melakukan sosialisasi

kepada masyarakat mengenai pentingnya perlakuan yang tepat terhadap uang

kartal, antara lain melalui brosur, pamflet, serta edukasi perbankan.

3.6.1. TRANSAKSI KEUANGAN SECARA NON TUNAI

Transaksi sistem pembayaran non tunai dalam kajian ini mencakup kegiatan

transaksi non tunai masyarakat melalui perbankan yang menggunakan sistem BI-Real

Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

a. Transaksi RTGS ( Real Time Gross Settlement)

Transaksi keuangan dengan

menggunakan sistem RTGS di Jawa

Timur pada Triwulan IV Tahun 2011

menunjukkan secara umum

menunjukkan peningkatan. Tercatat

volume transaksi RTGS (outgoing)

dari 30 kota di Jawa Timur pada

periode laporan adalah sebanyak

Gambar 3.53

Perkembangan Transaksi Non Tunai Di Jawa Timur

Gambar 3.54

Perkembangan Transaksi RTGS di Jawa Timur

Sumber : Bank Indonesia Surabaya

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Share Kliring Share RTGS

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV

2010 2011

Trili

un

Ru

pia

h

Kliring RTGS

Page 78: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

64

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

155.650 transaksi atau meningkat sebesar 3,88% (qtq) dari periode sebelumnya.

Nominal transaksi RTGS Jawa Timur pada Triwulan IV tahun 2011 adalah sebesar Rp

148,29 triliun, menurun 0,69% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya, namun

meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,56% (yoy).

Searah dengan perkembangan perekonomian di beberapa kota di Jawa Timur,

besarnya transaksi RTGS di tingkat kabupaten / kota menunjukkan masih terpusatnya

kegiatan perekonomian pada wilayah – wilayah tertentu. Berdasarkan asal kotanya,

transaksi outgoing maupun incoming RTGS didominasi oleh beberapa kota/

kabupaten dengan karakteristik perekonomian yang cukup menonjol. Kota Surabaya

sebagai ibukota provinsi Jawa Timur masih mendominasi besarnya transaksi.

Tercatat transaksi RTGS pada triwulan IV-2011 dari kota Surabaya ke kota

lainnya (outgoing) sebesar Rp 81,79 triliun dengan volume sebanyak 63.400

transaksi. Sementara itu transaksi RTGS yang masuk ke rekening perbankan di

Surabaya (incoming) tercatat sebanyak 114.503 transaksi atau senilai Rp 110,82

triliun. Kota lain di Jawa Timur yang memiliki transaksi RTGS cukup tinggi, baik

outgoing maupun incoming adalah Kediri, Malang, Gresik, Batu dan Sidoarjo.

Sumber : Bank Indonesia Surabaya

Gambar 3.55 6 Kota dengan aktivitas Transaksi Outgoing

RTGS Terbesar Tw IV -2011

Gambar 3.56 6 Kota dengan aktivitas Transaksi Incoming

RTGS Terbesar Tw IV -2011

Sumber : Bank Indonesia Surabaya

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

90000Nilai (Milyar Rp) Volume

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000Nilai (Milyar Rp) Volume

Page 79: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

65

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

b. Transaksi Kliring

Dalam rangka mendukung kelancaran sistem pembayaran, khususnya melalui

transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), kegiatan kliring di Jawa

Timur diikuti oleh 449 kantor/bank umum peserta kliring baik langsung maupun

tidak langsung yang tersebar di 38 kabupaten/kota. Penyelenggaraan kegiatan

kliring dilaksanakan di 4 (empat) Kantor Bank Indonesia (Surabaya, Malang, Kediri

dan Jember).

Secara nominal, transaksi perputaran kliring di Jawa Timur yang berlangsung

pada triwulan IV Tahun 2011 menunjukkan peningkatan. Tercatat sebanyak 1,37

juta warkat keuangan (cek, bilyet giro, nota kredit dan nota debet perbankan)

ditransaksikan melalui kliring dengan nilai mencapai Rp 44,33 triliun, meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 43,4 triliun. Begitu

pula dengan jumlah tolakan warkat kliring yang menunjukkan peningkatan

dibandingkan triwulan sebelumnya. Tercatat sebanyak 48.249 lembar tolakan

warkat senilai Rp 596,76 milyar, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya

sebanyak 20.680 lembar warkat senilai Rp 522 milyar.

Sumber : Bank Indonesia Surabaya

Tabel 3.7

Perputaran Kliring dan Tolakan Cek, Bilyet Giro Tw IV - 2011

Jumlah

Kota Kantor

Peserta Lembar Nominal Lembar Nominal Lembar Nominal Lembar Nominal Lembar Nominal

(satuan) (juta Rp) (satuan) (juta Rp) (satuan) (juta Rp) (satuan) (juta Rp) (%) (%)

Surabaya 254 1.135.630 36.507.412 56.782 1.825.371 44.265 481.559 2.213 24.078 3,90 1,32

Malang 63 113.849 4.174.791 5.692 208.740 2.031 62.016 102 3.101 1,78 1,49

Kediri 77 73.234 2.309.315 3.662 115.466 1.136 32.460 57 1.623 1,55 1,41

Jember 55 52.267 1.337.107 2.613 66.855 817 20.722 41 1.036 1,56 1,55

Jatim 449 1.374.980 44.328.625 68.749 2.216.431 48.249 596.757 2.412 29.838 3,51 1,35

Keterangan : - Jumlah kantor peserta kliring termasuk yang tidak langsung (kliring lokal)

Perputaran Kliring ( D ) Rata-2 Perputaran Jumlah Penolakan CekRata-2 Penolakan Cek

Kliring Sehari Dan Giro Kosong Dan BG Kosong Sehari Cek Dan BG Kosong Sehari

Persentase Rata-2 Penolakan

Page 80: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

66

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Sumber : Bank Indonesia Surabaya

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

Tw

I

Tw

II

Tw

III

Tw

IV

Tw

I

Tw

II

Tw

III

Tw

IV

2010 2011

Upal (Lembar)

5.3 PENEMUAN UANG PALSU DI PERBANKAN JAWA TIMUR

Penemuan uang palsu di Jawa

Timur pada Triwulan IV tahun 2011

melalui perbankan maupun berdasarkan

laporan masyarakat secara umum

menunjukkan peningkatan. Pada

Triwulan IV Tahun 2011 tercatat

penemuan uang palsu sebanyak 6.186

lembar dalam berbagai pecahan dengan

nilai nominal sebesar Rp 529,61 juta.

Dilihat dari jumlah lembar uang palsu

yang ditemukan, pada periode ini terjadi

peningkatan sebesar 23,02% (qtq) dan 31,18% (yoy) dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat sebanyak 5.164 lembar dengan nilai nominal mencapai Rp

430,53 juta.

Peningkatan jumlah uang palsu yang ditemukan pada Triwulan IV 2011

disebabkan oleh meningkatnya jumlah uang yang masuk ke perbankan paska Hari

Raya Idul Fitri 2011, serta meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat jelang libur

natal dan tahun baru 2012.

Sumber : Bank Indonesia Surabaya Sumber : Bank Indonesia Surabaya

Gambar 3.56

Perkembangan Transaksi Kliring Di Jawa Timur

Gambar 3.57

Tolakan Transaksi Kliring Di Jawa Timur

Gambar 3.58

Statistik Uang Palsu yang Ditemukan

1,100

1,200

1,300

1,400

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

50,00

Tw

I

Tw

II

Tw

III

Tw

IV

Tw

I

Tw

II

Tw

III

Tw

IV

2010 2011

Nominal (Rp Triliun) Warkat Jt Lbr (Skala Kanan)

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

-

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

900.000

Tw

I

Tw

II

Tw

III

Tw

IV

Tw

I

Tw

II

Tw

III

Tw

IV

2010 2011

Tolakan Kliring (Rp juta) Tolakan Kliring (Warkat-lembar)-Skala Kanan

Page 81: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

67

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

Sebagaimana periode-periode sebelumnya, sebagian besar uang palsu yang

beredar di Jawa Timur pada Triwulan IV Tahun 2011 didominasi oleh nominal

Rp100.000,- dengan proporsi mencapai 74% (lembar) dan 86% (nominal). Surabaya

sebagai kota terbesar dan pintu gerbang perdagangan Indonesia Timur masih menjadi

kota dengan penemuan uang palsu baik lembar maupun nominal tertinggi di Jawa

Timur.

Menghadapi maraknya pemalsuan uang, Bank Indonesia bersama instansi

berwenang yang terkait terus berupaya untuk melakukan penanggulangan yang

bersifat preventif maupun represif. Tindakan preventif dilaksanakan melalui upaya–

Sumber : Bank Indonesia Surabaya

Gambar 3.59 Statistik Uang Palsu yang ditemukan

(lembar)

Gambar 3.60 Statistik Uang Palsu yang ditemukan

(nilai)

Sumber : Bank Indonesia Surabaya

74%

22%

2% 1%1%

100.000 50.000 20.000 10.000 5.000

86%

13%

1%0%0%

100.000 50.000 20.000 10.000 5.000

Gambar 3.61 Statistik Uang Palsu yang Per Kota

(lembar)

Gambar 3.62 Statistik Uang Palsu yang Per Kota

(Nominal Juta)

Sumber : Bank Indonesia Surabaya Sumber : Bank Indonesia Surabaya

Page 82: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

68

BAB III–PERKEMBANGAN PERBANKAN & SISTEM PEMBAYARAN

KajianEkonomi RegionalProvinsiJawaTimur Triwulan IV – 2011

upaya memasyarakatkan pengetahuan mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah,

meningkatkan unsur pengaman pada uang baru, serta peningkatan kerjasama dengan

instansi terkait di dalam maupun luar negeri. Sementara itu, upaya penanggulangan

secara represif dilaksanakan oleh Kepolisian dengan menangkap dan menghukum

pembuat maupun pengedar uang palsu sesuai dengan ketentuan perundang -

undangan yang berlaku.

Page 83: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Bab 4

PERKEMBANGAN

KEUANGAN DAERAH

Page 84: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

69

BAB IV – PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

4 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

4.1. UMUM

Anggaran Pendapatan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun

anggaran 2011 mencapai Rp 9,90 triliun atau meningkat 32,56% dibandingkan

anggaran 2010, dengan realisasi pendapatan sampai dengan triwulan IV – 2011 telah

mencapai Rp Rp 11,66 triliun atau 117,76%. Sementara itu dari sisi pengeluaran

Anggaran Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2011 sebesar Rp

10,62 triliun meningkat 35,77% dibandingkan anggaran 2010, dengan realisasi belanja

sampai dengan triwulan IV – 2011 sebesar Rp 11,86 triliun atau 111,58%. Secara umum

kinerja keuangan Pemerintah Provinsi menunjukkan perkembangan yang lebih rendah

dibandingkan realisasi anggaran pada periode yang sama tahun 2010 (127,21%).

Sebagaimana pola-pola anggaran di daerah, struktur pendapatan daerah di Jawa

Timur didominasi oleh Pendapatan Asli daerah (PAD) yang bersumber dari penerimaan

pajak daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,

Pajak Air Bawah Tanah, Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

serta penerimaaan asli daerah lainnya yang sah dengan proporsi 77,8% dari total

pendapatan. Kontribusi terbesar selanjutnya berasal dari Dana Perimbangan (21,67%),

sementara itu pendapatan lain-lain yang sah hanya memberikan kontribusi yang relatif

rendah.

4.2. REALISASI PENDAPATAN DAERAH

Kinerja pendapatan daerah hingga triwulan IV-2011 telah mencapai Rp 11,86

triliun atau terealisasi sebesar 117,76% dari yang ditargetkan di tahun 2011. Kondisi ini

cenderung menurun jika dibandingkan realisasi penerimaan pendapatan pada periode

yang sama tahun 2010 yang mencapai 130,55% di akhir triwulan III-2011. Realisasi

pendapatan daerah sebagian besar disumbang oleh pajak daerah yang merupakan

bagian dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp9,07 triliun dan telah melebihi

target yang direncanakan (119,13%), sedangkan sisanya disumbangkan oleh dana

perimbangan dengan realisasi sebesar Rp.2,53 triliun (terealisasi 111,51%) dan lain-lain

pendapatan yang sah sebesar Rp66,131 miliar (terealisasi 266,66% / melebihi target).

Page 85: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

70

BAB IV – PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

TABEL 4.1

REALISASI PENDAPATAN APBD PROP. JAWA TIMUR TRIWULAN IV-2011 (Rp juta)

Anggaran Sebelum Anggaran Sebelum

Perubahan Tahun

2010

Perubahan Tahun

2011

4 7,397,413,565,397.00 9,656,999,170,251.53 9,907,001,026,685.00 11,666,148,445,312.60 130.55% 117.76%

4.1 5,143,999,228,183.00 7,154,984,500,123.53 7,615,042,879,117.00 9,071,930,456,708.13 139.09% 119.13%

4.1.1 4,282,150,000,000.00 5,907,320,404,512.00 6,120,000,000,000.00 7,298,242,129,260.52 137.95% 119.25%

4.1.2 50,428,197,600.00 66,249,669,817.70 56,357,559,100.00 66,359,601,552.87 131.37% 117.75%

4.1.3 239,267,670,239.00 243,826,825,791.13 315,158,897,817.00 365,149,164,686.78 101.91% 115.86%

4.1.4 572,153,360,344.00 937,587,600,000.00 1,123,526,422,200.00 1,342,179,561,207.96 163.87% 119.46%

4.2 2,214,004,796,214.00 2,445,304,862,332.00 2,267,158,147,568.00 2,528,086,449,989.00 110.45% 111.51%

4.2.1 944,087,831,214.00 1,175,387,897,332.00 864,625,248,568.00 1,125,553,550,989.00 124.50% 130.18%

4.2.2 1,212,934,765,000.00 1,212,934,765.00 1,347,501,699,000.00 1,347,501,699,000.00 0.10% 100.00%

4.2.3 56,982,200,000.00 56,982,200,000.00 55,031,200,000.00 55,031,200,000.00 100.00% 100.00%

4.3 39,409,541,000.00 56,709,807,796.00 24,800,000,000.00 66,131,538,615.50 143.90% 266.66%

4.3.1 12,900,000,000.00 28,167,691,796.00 24,800,000,000.00 28,656,436,615.50 218.35% 115.55%

4.3.4 26,509,541,000.00 28,542,116,000.00 - 37,475,102,000.00 107.67% 0.00%

7,397,413,565,397.00 9,656,999,170,251.53 9,907,001,026,685.00 11,666,148,445,312.60 130.55% 117.76%

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG

SAHPENDAPATAN HIBAH

DANA PENYESUAIAN DAN OTONOMI

KHUSUSJUMLAH PENDAPATAN DAERAH

HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN

DAERAH YANG DIPISAHKANLAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH

YANG SAHDANA PERIMBANGAN

DANA BAGI HASIL PAJAK/BAGI HASIL

BUKAN PAJAKDANA ALOKASI UMUM

DANA ALOKASI KHUSUS

% Tw IV-

2010

% Tw IV-

2011

PENDAPATAN DAERAH

PENDAPATAN ASLI DAERAH

PAJAK DAERAH

RETRIBUSI DAERAH

No Uraian Realisasi Tw IV-2010 Realisasi Tw IV-2011

4.3. REALISASI BELANJA DAERAH

Anggaran Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2011

direncanakan sebesar Rp.10,62 triliun atau naik 35,77% dibandingkan anggaran

belanja tahun sebelumnya.

TABEL 4.2 REALISASI BELANJA APBD PROV. JAWA TIMUR TRIWULAN IV-2011 (Rp juta)

Anggaran Sebelum Anggaran Sebelum

Perubahan Tahun

2010

Perubahan Tahun

2011

5.1 4,514,699,783,876.00 5,868,940,645,094.50 5,797,640,027,698.00 6,589,867,418,031.73 130.00% 113.66%

5.1.1 1,483,755,391,969.00 1,283,591,782,441.00 1,497,004,813,695.00 1,407,956,484,406.00 86.51% 94.05%

5.1.2 768,950,921.00 167,633,823.00 4,878,211,780.00 4,422,499,227.10 21.80% 90.66%

5.1.4 350,275,342,000.00 682,406,821,654.00 974,301,072,000.00 1,121,554,738,922.63 194.82% 115.11%

5.1.5 37,713,580,000.00 46,673,813,969.00 87,714,900,000.00 99,096,200,000.00 123.76% 112.98%

5.1.6 1,091,915,146,036.00 2,326,860,423,132.00 2,229,468,218,036.00 2,674,049,068,642.00 213.10% 119.94%

5.1.7 1,490,500,500,000.00 1,503,774,279,600.00 963,160,438,765.00 1,237,764,963,316.00 100.89% 128.51%

5.1.8 59,770,972,950.00 25,465,890,475.50 41,112,373,422.00 45,023,463,518.00 42.61% 109.51%

5.2 3,311,905,097,567.00 4,087,351,353,443.00 4,828,721,359,854.00 5,266,667,165,976.46 123.41% 109.07%

5.2.1 545,532,759,836.00 642,604,487,564.00 833,869,936,141.00 895,093,148,536.00 117.79% 107.34%

5.2.2 2,016,330,207,907.00 2,568,589,489,534.00 3,094,388,943,127.00 3,326,217,613,140.61 127.39% 107.49%

5.2.3 750,042,129,824.00 876,157,376,345.00 900,462,480,586.00 1,045,356,404,299.85 116.81% 116.09%

7,826,604,881,443.00 9,956,291,998,537.50 10,626,361,387,552.00 11,856,534,584,008.20 127.21% 111.58%

BELANJA LANGSUNG

BELANJA PEGAWAI

BELANJA BARANG DAN JASA

BELANJA MODAL

JUMLAH BELANJA DAERAH

BELANJA BUNGA

BELANJA HIBAH

BELANJA BANTUAN SOSIAL

BELANJA BAGI HASIL KEPADA

PROVINSI/KABUPATEN/ KOTA DAN BELANJA BANTUAN KEUANGAN KEPADA

PROVINSI/ KABUPATEN/KOTA DAN BELANJA TIDAK TERDUGA

Realisasi Tw IV-2010 Realisasi Tw IV-2011 % Tw IV-

2010

% Tw IV-

2011

BELANJA TIDAK LANGSUNG

BELANJA PEGAWAI

No Uraian

Sampai dengan akhir triwulan IV-2011 realisasi belanja pada periode laporan

sebesar 111,58%, lebih rendah dibandingkan triwulan IV- 2010 yang mencapai

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daeah Prvinsi Jawa Timur Timur

Sumber: Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur

Page 86: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

71

BAB IV – PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

127,21%. Jika dibandingkan berdasarkan komponen penyusunnya, realisasi belanja

terendah terjadi pada belanja modal yang baru dibelanjakan sebesar Rp.1,045 triliun

atau 116,09% dari total rencana belanja di tahun 2011. Rendahnya realisasi belanja

modal kemungkinan disebabkan oleh proses tender yang seringkali menyulitkan

pelaksanaan realisasi anggaran. Masih minimnya besaran realisasi APBD Prov. Jawa

Timur juga tercermin pada peningkatan saldo dana pemerintah di perbankan pada

triwulan ini (lihat gambar 4.1).

Sebagaimana triwulan sebelumnya, realisasi belanja tertinggi masih dicapai oleh pos

Pos Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/ kabupaten/ kota yang mencapai

128,51%, disusul oleh Pos Belanja belanja bagi hasil kepada Provinsi/ kabupaten/ kota

yang mencapai 119,94%. Tingginya realisasi belanja baik bantuan keuangan maupun

bagi hasil pada kab/kota dan pemerintahan desa turut menyumbang kinerja belanja

Pemprov pada periode ini. Tingginya penyaluran anggaran pada kab/kota

mengindikasikan adanya perbaikan tata cara pelaporan pelaksanaan anggaran

kab/kota atas anggaran periode sebelumnya sehingga dana dapat tepat waktu cair

guna mendukung pembangunan infrastruktur di daerah. Meskipun masih relatif

lambat dalam realisasinya, secara umum komposisi realisasi anggaran belanja saat ini

menunjukkan kondisi yang cukup baik dengan pemanfaatan pos anggaran yang relatif

berimbang dan tidak hanya didominasi oleh belanja pegawai.

-

2,000,000

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

12,000,000

14,000,000

16,000,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Tabungan

Deposito

Giro

Grafik 4.1

Dana Pemerintah Prov/ kab/Kota di Perbankan

Sumber: Laporan Bank Umum, Bank Indonesia

Page 87: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Bab Bab Bab Bab 5555

KESEJAHTERAAN KESEJAHTERAAN KESEJAHTERAAN KESEJAHTERAAN

MASYARAKATMASYARAKATMASYARAKATMASYARAKAT

Page 88: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

72

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

5 KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

5.1. UMUM

Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (Jatim) sepanjang tahun 2011 yang

tumbuh pada level yang cukup tinggi diikuti dengan peningkatan kesejahteraan

masyarakat serta peningkatan pastisipasi angkatan kerja antar tahun dan

penurunan tingkat pengangguran. Sementara itu, kondisi kesejahteraan

masyarakat pedesaan salah satunya dicerminkan dari Tukar Petani (NTP) dan Nilai

Tukar Nelayan (NTN) pada triwulan ini menunjukkan kondisi yang stabil.

5.2. KETENAGAKERJAAN

5.2.1. Angkatan Kerja dan Pengangguran

Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semester II yang

dilakukan oleh BPS, menunjukkan situasi ketenaga kerjaan di Jatim yang relatif

membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah angkatan

kerja di Jawa Timur (Jatim) tercatat sebanyak 19,76 juta jiwa, dan 18,94 juta

diantaranya dengan status bekerja. Angka ini meningkat dibandingkan semester

yang sama tahun 2010 (18,40 juta jiwa). Sementara itu, indikator utama

ketenagakerjaan yang banyak digunakan sebagai indikasi keberhasilan dalam

menangani penganguran adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang

merupakan perbandingan antara pengangur terhadap jumlah angkatan kerja.

Pada Semester II-2011 tercatat TPT di Jatim sebesar 4,16% atau lebih rendah

dibandingkan TPT pada peridoe yang salam tahun 2010 yang mencapai 4,25%

Tabel 5.1

Kondisi Ketenagakerjaan di Jawa Timur (2009-2011)

Feb Aug Feb Aug Feb Aug

Angkatan Kerja 20,316,773 20,338,568 20,623,490 19,527,051 20,251,672 19,761,886

- Bekerja 19,123,221 19,305,056 19,611,540 18,698,108 19,406,025 18,940,340

- Menganggur 1,193,552 1,033,512 1,011,950 828,943 845,647 821,546

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 69.36% 69.25% 69.77% 69.08% 71.39% 69.49%

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5.87% 5.08% 4.91% 4.25% 4.18% 4.16%

sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, Sakernas 2009-2011

2011Indikator Ketenagakerjaan

2009 2010

Page 89: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

73

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

5.3. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEDESAAN

5.3.1. NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Pendapatan petani yang diukur dari nilai tukar petani (NTP) pada triwulan

IV-2011 menunjukkan peningkatan dari 102,56 menjadi 102,62 atau naik 0,06%

(qtq). Peningkatan NTP didorong oleh pertumbuhan indeks harga yang diterima

petani (It) yang lebih tinggi dibandingkan dengan indeks harga yang

dibayarkan petani (Ib).

K

e

n

Kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,16% (qtq)

pada periode ini diikuti pula oleh tingginya indeks harga yang dibayarkan

petani (Ib) yaitu sebesar 1,12%. Selisih yang cukup rendah antara indeks yang

diterima dengan indeks yang dibayarkan menyebabkan terbatasnya level

kenaikan NTP pada triwulan IV-2011.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

It Nasional It Jatim g It Nasional g It Jatim

Grafik 5.2

Perbandingan NTP Nasional & Jawa timur

Grafik 5.3

Perubahan NTP Nasional & Jawa Timur

Grafik 5.4 Perkembangan Indeks Harga

yang Dibayarkan Petani

Grafik 5.5 Perkembangan Indeks Harga

yang Diterima Petani

Sumber: BPS Jawa Timur

94

96

98

100

102

104

106

108

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9101112

2009 2010 2011

NTP Nasional NTP Jatim

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

90

92

94

96

98

100

102

104

106

108

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11

2009 2010 2011

Nasional Jatim g NTP Nasional g NTP Jatim

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

105

110

115

120

125

130

135

140

145

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

Ib Nasional Ib Jatim g Ib Nasional g Ib Jatim

Sumber: BPS Jawa Timur

Sumber: BPS Jawa Timur

Page 90: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

74

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

5.4. NILAI TUKAR NELAYAN (NTN)

Ditengah penurunan angka Indeks Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada lingkup

Nasional, NTN Jatim yang mengindikasikan kesejateraan nelayan pada triwulan

IV-2011 menunjukkan peningkatan dari 148,83 menjadi 149,05. Perhitungan

NTN di Jatim dilakukan pada 6 kabupaten/kota di Jatim yang merupakan

wilayah penghasil komoditas perikanan laut, yaitu Trenggalek, Banyuwangi,

Situbondo, Tuban, Lamongan, dan Pamekasan. Dari keenam kota tersebut, NTN

tertinggi terjadi di Trenggalek (199,24), sedangkan terendah di Pamekasan

(119,13).

P

e

6.4. PROFIL KEMISKINAN JAWA TIMUR

Perkembangan perekonomian Jawa Timur yang tumbuh cukup tinggi di

sepanjang tahun 2011 diiringi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu indikator kesejahteraan lainnya tercermin dari angka kemiskinan yang

dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Jumlah penduduk Jatim yang

berada di bawah Garis Kemiskinan (penduduk miskin) pada bulan September

2011 sebanyak 5,22 juta jiwa atau 13,85 persen dari total penduduk di Jawa

Timur, atau turun dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 5,52 juta (15,26%).

Sumber: BPS Jawa Timur

Grafik 5.6

Perbandingan NTN Nasional & Jawa Timur

Grafik 5.7

NTN 6 Kabupaten di Jawa timur

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

0

20

40

60

80

100

120

140

160

I II III IV I II III IV I II III IV

2009 2010 2011

Nasional Jatim g NTN Nasional g NTN Jatim

0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

Trenggalek Banyuwangi Situbondo Tuban Lamongan Pamekasan

203.37

154.34 152.42

130.00141.61

119.05

199.24

152.43 148.18

128.49 138.45

119.13

Tw III-2011

Tw IV-2011

Page 91: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

75

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

Penghitungan angka kemiskinan tidak lepas dari besaran Garis Kemiskinan

(GK) 1 yang telah ditetapkan. Garis kemiskinan pada September 2011 sebesar

Rp.227,603,- atau naik 3,58% dibandingkan posisi Maret 2011 (Rp. 219.727,-).

Angka garis kemiskinan perkapita perbulan pada tahun 2011 terbagi menjadi 2

kelompok, yaitu makanan dan non makanan. Garis kemiskinan makanan sebesar

Rp.167.360 sedangkan non makanan sebesar Rp.60.243,-. Perubahan angka garis

kemiskinan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh laju inflasi tahunan di Jawa

Timur. Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis

Kemiskinan adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir dan tempe. Untuk

komoditi bukan makanan adalah biaya perumahan, listrik, pendidikan dan kayu

bakar. Pada kelompok non makanan pada 3 komoditas yang memiliki kontribusi

teratas untuk masing-masing daerah (perkotaan dan perdesaan) yaitu

perumahan, listrik dan pendidikan untuk daerah perkotaan, sedangkan daerah

perdesaan terjadi pada komoditas perumahan, kayu bakar dan listrik.

1 Garis Kemiskinan (GK) dihitung oleh BPS dengan menggunakan konsep kemampuan memenuhi

kebutuhan dasar (Basic Need Approach). Terdiri atas dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan

(GKM) dan garis Kemiskinan Bukan makanan (GKBM). GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan

minimum makanan yang disetarkan dengan 2011 kkalori per kapita, yang diwakili oleh 52 jenis

komoditas dasar. GKBM adalah kebutuhan minumun untuk perumahan, sandang, pendidikan dan

kesehatan yang diwakili oleh 36 jenis komoditas.

Gambar 5.8 Perkembangan Persentasi penduduk Miskin

Di Jawa Timur 2005-2011

Sumber: BPS Jawa Timur

0

5

10

15

20

25

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

19.9521.09

19.98

18.51

16.6815.26

13.85

%

Sumber: BPS Jawa Timur

Page 92: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

76

BAB V – KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

Tabel 5.2 Garis Kemiskinan, Jumlah & Persentase Penduduk Miskin

Menurut Daerah Th. Maret 2008- Sept 2011

MakananBukan

MakananTotal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perkotaan

Maret 2008 131,487 51,921 183,408 2,438.76 13.15

Maret 2009 145,676 56,948 202,624 2,148.51 12.17 -0.98

Maret 2010 152,965 60,418 213,383 1,873.55 10.58 -1.59

Maret 2011 169,242 65,303 234,546 1,768.23 9.87 -0.71

Sept 2011 174,210 68,193 242,403 1,734.31 9.66 -0.21

Pedesaan

Maret 2008 118,971 36,461 155,432 4,581.19 23.64

Maret 2009 131,522 43,106 174,628 3,874.07 21.00 -2.64

Maret 2010 139,806 46,073 185,879 3,655.76 19.74 -1.26

Maret 2011 155,457 50,818 206,275 3,587.98 18.19 -1.55

Sept 2011 161,141 53,025 214,166 3,493.00 17.66 -0.53

Kota + Desa

Maret 2008 125,091 44,020 169,112 7,019.95 18.51 -1.47

Maret 2009 138,440 49,874 188,317 6,022.59 16.68 -1.83

Maret 2010 146,240 53,087 199,327 5,529.30 15.26 -1.42

Maret 2011 162,017 57,711 219,727 5,365.21 14.23 -1.03

Sept 2011 167,360 60,243 227,603 5,227.31 13.85 -0.38

Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)

Daerah/ tahun

Jumlah

Penduduk Miskin

(Ribu)

Persentase

Penduduk Miskin

Perubahan

Persentase

Penduduk Miskin

(%)

Page 93: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

Bab Bab Bab Bab 6666

PERKIRAAN EKONOMI DAN PERKIRAAN EKONOMI DAN PERKIRAAN EKONOMI DAN PERKIRAAN EKONOMI DAN

HARGAHARGAHARGAHARGA

Page 94: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

77

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

Grafik 6.2

Indeks Ekspektasi Penghasilan

Grafik 6.1

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

6 PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

6.1 PERKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR

Pada triwulan I-2012, pertumbuhan ekonomi Jatim diproyeksikan tumbuh pada

rentang pertumbuhan 6,7% – 7,1%. Perekonomian Jatim diperkirakan mengalami

perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya, dengan pemicu utama dari

melambatnya kinerja konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi.

Kinerja ekspor non migas Jatim diperkirakan masih berada dalam tren perbaikan,

meskipun dibayangi tekanan pelemahan ekonomi Eropa dan menguatnya tren

impor Jatim.

Penyumbang pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini masih berasal dari

konsumsi rumah tangga dan perdagangan luar negeri (net ekspor). Konsumsi

rumah tangga diperkirakan tetap stabil di level 6%, namun sedikit melambat

dibandingkan triwulan sebelumnya. Momentum Tahun Baru, Imlek dan cuti

bersama diperkirakan mampu menjaga stabilitas tingkat konsumsi masyarakat,

yang diiringi peningkatan indeks penghasilan saat ini. Perkiraan ini dikonfirmasi

oleh hasil Survei Konsumen KBI Surabaya, yang menunjukkan bahwa Indeks

Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Penghasilan Saat Ini yang menunjukkan

peningkatan.

80

90

100

110

120

130

140

150

160

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Indeks Penghasilan Saat Ini

Indeks Ekspektasi Penghasilan Saat Ini

0

20

40

60

80

100

120

140

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2007 2008 2009 2010 2011

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Sumber: Survei Konsumen BI Surabaya Sumber: Survei Konsumen BI Surabaya

Page 95: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

78

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

Kinerja perdagangan luar negeri diperkirakan mengalami gangguan pada

triwulan ini, di tengah kekhawatiran dampak pelemahan ekonomi Eropa

sebagaimana periode sebelumnya, namun seiring membaiknya perekonomian

negara tujuan utama ekspor Jatim, seperti Jepang dan Amerika Serikat

diperkirakan dapat mengurangi tekanan kinerja ekspor. Sedangkan kinerja impor

bahan baku dan barang modal diperkirakan turut meningkat. Namun, terdapat

beberapa hal yang dapat menghambat kinerja impor kedua barang ini, yaitu

meningkatnya bea impor masuk tepung terigu dan kedelai impor per 1 Januari

2012. Sedangkan, kebijakan pembebasan bea masuk atas impor mesin, barang

dan bahan yang digunakan untuk pembangunan atau pengembangan industri

perakitan kendaraan bermotor diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sub

sektor alat angkutan, mesin dan peralatannya di Jawa Timur. Selain itu,

perusahaan yang menambah kapasitas produksi minimal 30% dari kapasitas

terpasang akan mendapatkan insentif dari anggaran pemerintah, khususnya

untuk impor barang modal dan barang bahan baku yang dibutuhkan.

Mengingat masih terkendalanya pengesahan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Tahun 2012 di beberapa daerah,seperti Surabaya, Kediri

dan Sidoarjo, diperkirakan kinerja konsumsi pemerintah di awal tahun ini masih

minim. Namun demikian, diharapkan kinerjanya dapat diperbaiki pada triwulan

berikutnya sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

Ekspektasi pengusaha untuk merealisasikan rencana investasinya pada

triwulan ini diperkirakan masih relatif stabil seiring meningkatnya perekonomian

dalam dan luar negeri. Namun demikian, guna meningkatkan kinerja investasi di

Jatim, dibutuhkan perbaikan infrastruktur, khususnya untuk akses pengganti

Jalan Tol Porong – Gempol dan Pelabuhan.

Di sisi penawaran, kinerja sektor pertanian dan sektor PHR diperkirakan

mengalami peningkatan. Minimnya gangguan cuaca pada tahun ini diharapkan

dapat meningkatkan kinerja sub sektor tanaman bahan makanan dan

perkebunan pada triwulan ini. Sedangkan momentum Tahun Baru, Imlek dan Cuti

Bersama diperkirakan mampu mendorong kinerja PHR, ditambah dengan

maraknya promo diskon atau cuci gudang di awal tahun. Sementara itu,

berdasarkan indeks realisasi usaha pada Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)

Page 96: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

79

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

mengindikasikan adanya perlambatan pada sektor industri pengolahan.

Sementara itu, sektor lainnya relatif stabil. Kondisi sektoral pada triwulan I-2012

ini searah dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha KBI Surabaya yang

menunjukkan optimisme pelaku usaha yang dituangkan dalam nilai indeks

estimasi realisasi usaha dan penggunaan tenaga kerja sektoral tiga sektor utama.

6.2 PERKIRAAN INFLASI JAWA TIMUR

Inflasi Jawa Timur pada triwulan I-2012 diperkirakan meningkat dibandingkan

triwulan sebelumnya dan berada di kisaran 1% s/d 1,5% (qtq) atau 4,30% s/d 4,82%

(yoy). Dari sisi non fundamental, pergerakan harga pada kelompok bahan makanan

(volatile food) pada triwulan I-2012 masih berpotensi untuk meningkat dan

berfluktuasi, namun peningkatannya akan diimbangi oleh musim panen beras yang

akan berlangsung pada bulan Februari & Maret 2012 dan mencapai puncak panen raya

pada bulan April-Mei 2011. Rencana kebijakan pemerintah untuk menyesuaikan Harga

Pembelian Pemerintah (HPP) Beras sebesar ±28% di Tw I-2012 berpotensi untuk

memicu ekspektasi kenaikan harga beras di masyarakat, khususnya sejak di level

petani.

Kebijakan pemerintah lainnya yang diyakini akan mendorong inflasi adalah

Kebijakan bea masuk impor untuk produk pangan dan bahan pangan, bahan baku

pakan ternak dan pupuk tertentu dari 0% menjadi 5% (misalnya gandum, kedelai,

tepung jagung, tepung beras dll) sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri

Sumber: SKDU KBI Surabaya

Grafik 7.4

Estimasi Penggunaan Tenaga Kerja Tw I-2012

Grafik 7.3

Estimasi Realisasi Usaha Tw I-2012

Sumber: SKDU KBI Surabaya

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I*

2007 2008 2009 2010 2011 2012

TOTAL PERTANIAN INDUSTRI PENGOLAHAN PHR

-20

-15

-10

-5

0

5

10

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I*

2007 2008 2009 2010 2011 2012

TOTAL PERTANIAN INDUSTRI PENGOLAHAN PHR

Page 97: KAJIAN EKONOMI REGIONAL JAWA TIMUR - bi.go.id · PDF fileperiode laporan terkait dengan kembali no ... realisasi anggaran pada periode yang sa ... - Kota Surabaya 123.53 125.081 125.50

80

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur Triwulan IV – Tahun 2011

BAB VI – PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA

Keuangan (PMK) No. 13/PMK.011/2011 tentang Perubahan Kelima Atas PMK No.

110/PMK.010/2006 Tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan tarif

Bea Masuk Atas Barang Impor yang mulai berlaku pada 1 Januari 2012. Kebijakan ini

diperkirakan akan mendorong inflasi pada sub kelompok makanan jadi, seperti mie

instan dan produk olahan tepung lainnya.

Dari sisi fundamental, potensi dorongan inflasi inti diperkirakan masih berasal

dari kelompok tradeable, khususnya yang disebabkan oleh fluktuasi harga emas

perhiasan yang berpotensi rebound pasca koreksi harga yang cukup besar di akhir

tahun 2011. Sementara itu kondisi output gap yang mengGrafikkan kesenjangan

antara sisi permintaan dan penawaran diestimasikan berada pada kondisi yang cukup

baik dan tidak memberikan dorongan terhadap kenaikan harga. Hal tersebut terkait

dengan minimnya momentum khusus keagamaan maupun sosial masyarakat selama

Tw I-2012 sehingga diyakini tidak akan terjadi lonjakan dari sisi pemintaan, serta masih

cukup optimalnya penggunaan kapasitas terpasang pada sektor produksi.

Tekanan inflasi kedepan

diperkirakan masih berasal dari ekspektasi

masyarakat. Ekspektasi kenaikan harga 3

bulan yang akan datang berdasarkan hasil

Survei Konsumen (SK) dan Survei Pedagang

Eceran (SPE) menunjukkan peningkatan

baik dari sisi konsumen maupun produsen.

Selanjutnya dari sisi administered price,

rencana kenaikan cukai rokok pada bulan

Januari 2012 diyakini menjadi pendorong

inflasi pada kelompok ini. Namun, sebagaimana yang terjadi pada tahun 2011 yang

lalu, kenaikan cukai rokok akan direspon oleh perusahaan rokok untuk menaikkan

harga secara bertahap untuk berbagai jenis rokok yang berbeda, sehingga dampaknya

kepada inflasi diperkirakan akan menyebar di sepanjang tahun 2012.

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

100

110

120

130

140

150

160

170

180

190

200

Jan

Fe

b

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Se

p

Oct

No

v

De

s

Jan

Fe

b

Ma

r

Ap

r

Ma

y

Jun

Jul

Au

g

Se

p

Oct

No

v

De

s

Jan

Fe

b

Ma

r

Ap

r

Me

i

Jun

Jul

Ag

st

Se

p

No

p

De

s

2009 2010 2011

Inflasi (mtm)%Saldo Bersih/ SB

Inflasi Kota Surabaya Perubahan harga umum 3 bulan yad

Perubahan harga umum 6 bulan yad

Grafik 2.33 Ekspektasi Konsumen Terhadap Harga Barang

& Jasa Di Surabaya

Sumber: Survei Konsumen – KBI Surabaya