kaizen word
TRANSCRIPT
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 1/27
4
Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian Kaizen
Kaizen berarti penyempurnaan, disamping itu kaizen berarti penyempurnaan
berkesinambungan yang melibatkan setiap orang baik manager maupun
karyawan. Perbaikan ini melibatkan biaya yang tidak seberapa. Perbaikan dalam
kaizen bersifat kecil dan berangsur, Namun proses kaizen mampu membawa hasil
yang dramatis mengikuti waktu. Filsafat kaizen menganggap bahwa cara hidup
kita – baik cara kerja, kehidupan sosial, maupun kehidupan rumah tangga – perlu
disempurnakan.
2.1.1. Kaizen dan Manajemen
Jepang berpandangan terhadap Fungsi suatu pekerjaan, manajemen mempunyai
dua komponen utama yaitu: pemeliharaan dan penyempurnaan. Pemeliharaan
mengacu kepada kegiatan yang ditujukan kepada pemeliharaan stándar teknologi,
manajerial dan operasi saat ini. Penyempurnaan mengacu kepada penyempurnaan
standar saat ini.
Penyempurnaan
Pemeliharaan
Manajemen Puncak
Manajemen Madya
Penyelia
Karyawan
Gambar 2.1 Persepsi Jepang terhadap Fungsi Pekerjaan (1)
Menyempurnakan standar berarti menetapkan standar yang lebih tinggi. Setelah
hal ini tercapai, kini menjadi tugas pemeliharaan manajemen agar standar baru itu
diterapkan. Penyempurnaan berkesinambungan hanya dapat tercapai bila
karyawan berusaha untuk mencapai standar yang lebih tinggi. Pemeliharaan dan
penyempurnaan tidak dapat dipisahkan bagi manajer Jepang. Penyempurnaan
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 2/27
5
dapat dipecah menjadi Kaizen dan pembaruan (Inovasi). Kaizen berarti
penyempurnaan kecil yang diperoleh sebagai hasil usaha yang
berkesinambungan. Pembaruan melibatkan penyempurnaan drastis sebagai hasil
investasi besar dengan teknologi dan peralatan baru.
Kaizen
Pemeliharaan
Manajemen Puncak
Manajemen Madya
Penyelia
Karyawan
Inovasi
Gambar 2.2 Persepsi Jepang terhadap Fungsi Pekerjaan (2)
Sebaliknya persepsi sebagian besar manajer barat tentang fungsi pekerjaan tidak
ada tempat untuk konsep kaizen, seperti ditunjukan pada gambar 2.3
Pemeliharaan
Manajemen Puncak
Manajemen Madya
Penyelia
Karyawan
Inovasi
Gambar 2.3 Persepsi Barat terhadap Fungsi Pekerjaan
Perbedaan inovasi dengan kaizen, terdapat dua macam pendekatan masalah:Tabel 2.1 Dua macam pendekatan masalah
Inovasi Kaizen
Menerapkan
teknologi dengan
biaya tinggi
Menerapkan dengan akal
sehat, lembar periksa, teknik-
teknik sederhana yang tidak
terlampau banyak biaya.
Tabel 2.2 Perbedaan antara inovasi dan improvement
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 3/27
6
Innovation Improvement
To intend ideal
situation
Must be
Step by step
Better than current
As possible as
2.1.2. Proses Versus Hasil
Ada dua ancangan berbeda untuk maju: ancangan bertahap dan ancangan
melompoat jauh ke depan. Perusahaan Jepang biasanya lebih menyukai ancangan
bertahap sedangkan perusahaan Barat menyukai ancangan melompat jauh ke
depan yang dilambangkan dengan istilah Inovasi. Kaizen menekankan pola pikir
berorientasi pada proses, karena proses harus sempurna, sehingga hasil dapat
meningkat. Kegagalan mencapai hasil yang direncanakan merupakan cermin dari
kegagalan proses. Kaizen berfokus kepada upaya manusia.
Perbedaan besar antara Kaaizen dengan Inovasi ialah bahwa Kaizen tidak
memerlukan investasi besar untuk melaksanakannya, tetapi memerlukan usaha
berkesinambungan dan tanggung jawab. Sedangkan Inovasi memerlukan investasi
yang besar. Karena biasanya inovasi berbicara dengan teknologi, terutama
teknologi mesin itu sendiri. Pendekatan berorientasi proses harus pula diterapkan
dalam berbagai strategi kaizen, yaitu:
Siklus PDCA dan Siklus SDCA
Langkah pertama dari kaizen adalah menerapkan siklus PDCA (Plan, Do,
Check, Action) sebagai sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan
kaizen. Pada awalnya, setiap proses kerja baru belum cukup stabil. Sebelum
kita mengerjakan siklus PDCA berikutnya, proses tersebut harus distabilkan
melalui siklus SDCA (Standardize, Do, Check, Action). Siklus PDCA
Menerapkan perubahan guna meningkatkan proses dan Merujuk pada fungsi
perbaikan. Siklus SDCA Menerapkan standarisasi guna mencapai kestabilan
proses dan berkaitan dengan fungsi pemeliharaan.
QCD (Quality, Cost, Delivery)
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 4/27
7
Dalam kaizen ada 3 hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu mutu, biaya,
pelayanan (Quality, Cost, Delivery). Berbicara Kaizen berarti berbicara
tentang 3 hal di atas, karena dalam kaizen mutu paling diutamakan, telah kita
ketahui bahwa kaizen berorientasi pada proses apabila prosesnya benar maka
hasil yang diperolehnya pun akan baik, begitupula dengan biaya kaizen dapat
menekan biaya produksi suatu produk juga dengan pelayannya jika semua
dilakukan dengan benar maka segala sesuatu akan berjalan dengan lancar.
TQM
Total Quality Control / Total Quality Management . Pada awal pertumbuhan
TQC, ditekankan pada pengendalian proses untuk mencapai kualitas yang
baik. Prinsip ini telah berevolusi menjadi sistem yang mencakup semua aspek
manajemen dan sekarang dirujuk menjadi istilah TQM. TQM merupakan
suatu strategi yang membantu manajemen agar menjadi makin mampu
bersaing dan mendapatkan keuntungan dengan perbaikan di semua aspek
bisnis yang dihadapai. Pelaksanaan TQC/TQM melibatkan senua orang dalam
organisasi, dari manajemen puncak, manajemen madya, supervisor dan tenaga
kerja langsung. Peran manajemen dalam TQC/TQM adalah menetapkan
rencana untuk memeriksa proses dan membandingkan hasilnya guna
memperbaiki proses tersebut dan bukan mengecam proses berdasarkan hasil
yang telah ditetapkan.
JIT ( Just In Time)
Sistem Produksi Tepat Waktu ( Just In Time) bertujuan menghapuskan segala
jenis kegiatan yang tidak bernilai tambah dan mencapai suatu sistem produksi
yang ramping dan luwes dalam menampung fluktuasi permintaan dan pesanan
konsumen. Untuk mewujudkan gagasan ideal sistem produksi JIT, kegiatan
kaizen harus diterapkan terus-menerus guna menghapus berbagai kegiatan
yang tidak bernilai tambah. JIT secara dramatis akan mengurangi biaya,
menyelesaikan produk pada saat yang tepat dan secara menhcolok dapat
memperbesar tingkat keuntungan perusahaan.
TPM (Total Productive Maintenance)
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 5/27
8
Total Produktive Maintenance berfokus pada peningkatan kualitas peralatan.
TPM bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi peralatan melalui sistem
terpadu untuk pemeliharaan preventif guna memperpanjang usia hidup
peralatan. Kegiatan TPM melibatkan semua orang dalam perusahaan. 5 S
merupakan kegiatan yang dianggap sebagai kegiatan pendahuluan TPM.
Elemen penting dalam menerapkan kaizen adalah komitmen dan keterlibatan
penuh dari manajemen puncak
♦ Mengutamakan kualitas
Sebuah perusahaan tidak akan mampu bersaing jika kualitas produk dan
pelayanannya tidak memadai. Praktek mengutamakan kualitas membutuhkan
komitmen manajemen, karena manajer sering kali berhadapan dengan berbagai
godaan untuk membuat kompromi berkenaan dengan persyaratan penyerahan dan
pemotongan biaya
♦ Berbicara dengan data
Kaizen adalah proses penyelesaian masalah. Agar suatu masalah dapat dipahami
secara benar dan diselesaikan maka masalah tersebut harus ditemukenali dengan
cara mengumpulkan data yang relevan. Mengumpulkan data tentang keadaan saat
ini, membantu dalam memahami focus yang akan dituju hal ini menjadi langkah
awal dalam upaya perbaikan
♦ Konsep utama Kaizen
Konsep dan sistem yang mendasar dalasm rangka mewujudkan strategi kaizen:
• Kaizen dan manajemen
• Proses versus hasil
• Siklus PDCA dan SDCA
• Mengutamakan kualitas
• Berbicara dengan data
• Proses berikut adalah konsumen
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 6/27
9
♦ Proses berikut adalah konsumen
Semua pekerjaan pada dasarnya terselenggara melalui serangkaian proses dan
masing-masing proses memilki pemasok dan consumen. Proses selanjutnya harus
diperlakukan sebagai konsumen, aksioma ini merujuk pada dua macam
konsumen, yaitu konsumen internal dan konsumen eksternal. Kenyataan ini
hendaknya dipakai sebagai dasar komitmen untuk tidak pernah meneruskan
produk yang cacat atau informasi yang salah ke proses berikutnya
♦ Sistem utama kaizen
Sistem utama yang harus mendapat posisi penting guna mencapai sukses strategi
kaizen:
Total Quality Control / Total Quality Management
Sistem produksi Just In Time
Total Productive Maintenance
Penjabaran kebijakan perusahaan
Sistem Saran
Kegiatan kelompok kecil
♦ Penjabaran kebijakan perusahaan
Meskipun strategi kaizen ditujukan pada kegiatan menciptakan perbaikan,
dampaknya akan terbatas bila semua orang melakukan perbaikan hanya agar ada
kegiatan kaizen semata, tanpa suatu tujuan yang lebih nyata. Oleh karena itu pihak
manajemen harus menetapkan sasaran yang jelas guna memandu semua orang dan
memastikan semua kepemimpinan dan kegiatan kaizen diarahkan guna mencapai
tujuan tertentu. Manajemen puncak harus memiliki rencana untuk menjabarkan
dan mewujudkan strategi, dan diturunkan melalui jenjang organisasi sampai
mencapai tingkat operasional tenaga kerja. Dengan terjabarnya strategi ke tingkat
bawah, rencana yang dibuat akan memuat lebih banyak rencana maupun kegiatan
nyata secara spesifik.
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 7/27
10
♦ Sasaran akhir dari strategi kaizen
Kaizen berkaitan dengan perbaikan, aspek yang harus diperbaiki adalah aspek
QCD
♦ Q (Quality) / kualitas: tidak hanya berkaitan dengan
kualitas produk jadi atau jasa layanan, namun juga kualitas dari prosesnya.
♦ C (Cost)/biaya: berkaitan dengan biaya secara keseluruhan
sejak dari merancang, memproduksi, menjual dan memeliharaproduk atau jasa
layanan tersebut
♦ D (Delivery)/ penyerahan: menyerahkan produk atau
layanan jasa secara tepat jumlah dan tepat waktu
2.1.3. Gemba Kaizen
Dalam bahasa jepang, gemba berarti tempat yang sebenarnya - tempat suatu
kejadian terjadi Dalam pengertian umum, gemba berarti tempat dilaksanakan,
pen gembangan, produksi dan menjual. Seringkali gemba berarti tempat produk
dan jasa layanan dibuat.
Gemba dan Manajemen
Terdapat dua pandangan terhadap gemba dan manajemen.
1. Pandangan pertama:posisi gemba berada di puncak struktur
manajemen
• Jenjang manajemen ada, karma mereka harus memberi dukungan
yang di perlukan gemba.
• Dengan demikian, manajemen harus memahami keadaan nyata
yang terjadi di gemba.
Gemba
Manajemen
Dukungan
Harapan
KonsumenKepuasan
Konsumen
Gambar 2.4. (a) Gemba di puncak Struktur Manajemen
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 8/27
11
2. Pandangan kedua: posisi gemba berada di dasar struktur
manajemen.
• Manajemen sebagai pemrakarsa untuk menetapkan kebikjakan,
sasaran, target dan prioritas serta menempatkan sumber daya prusahaan.
• Manajemen harus mewujudkan kepemimpinan dan menetapkan
kaizen yang di perlukan.
Gemba
Manajemen
Dukungan
Harapan
KonsumenKepuasan
Konsumen
Gambar 2.4. (b) Gemba di dasar Struktur Manajemen
Gemba dan manajemen memiliki peran yang sama penting.
Gemba menghasilkan produk dan jasa yang memberikan kepuasan bagi
konsumen, sedangkan manajemen menetapkan dan menjabarkan kebijakan
guna mencapai sasaran gemba.
House Of Gemba (bangunan gemba) menggambarkan pandangan global
dari kegiatan-kegiatan yang terjadi di gemba guna mencapai sasaran QCD.
Tiga kegiatan utama kaizen yaitu:
1. Standarisasi
2. Pemeliharaan tempat kerja yang mencangkup berbagai kegiatan
pemeliharaan (5 S)
3. Penghapusan pemborosan (muda)
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 9/27
12
Manajemen
Laba
Mnjn Mutu &
Keselamatan
Manajemen
Biaya
Manajemen
Logistik
Operasi
Karyaawan Informasi PeralatanProduk &
Material
StandarisasiPemeliharaan Tempat Kerja (5 S)
Penghapusan Pemborosan (Muda)
Kerjasama Tim
Manajemen Visual
Peningkatan Moral
Gugus kendali MutuDisiplin Pribadi
Sistem Saran
Gambar 2.5. House Of Gembaa. Manajemen Visual
Sistem visual adalah sistem pembagian informasi yang menghubungkan tugas
yang harus dilaksanakan dengan informasi yang dibutuhkan untuk
mengerjakannya dan dalam waktu yang cepat. Sistem visual akhir-akhir ini
dipandang sebagai cara efektif menerapkan kaizen. Saat ini kaizen diterapkan
dalam produksi, mutu, keamanan dan sebagainya (Osada, 2002).
Display adalah alat petunjuk yang memberikan informasi kepada manusia melalui
indera manusia. Visual display adalah display yang memberikan informasi pada
manusia melalui proses indera penglihatan oleh mata. Visual display dibagi lagi
menjadi dua yaitu, display statis dan display dinamis (Sanders, 1993). Yang
dimaksud dengan display statis adalah display yang memberikan informasi yang
tetap sama dari waktu ke waktu, tidak ada perubahan dalam nilai maupun
pengertian. Sementara display dinamis adalah display yang memberikan informasi
yang berubah nilainya atau pengertiannya dari waktu ke waktu. Visual dsiplay
dinamis biasanya digunakan untuk memberikan informasi mengenai nilai suatu
keadaan pada suatu waktu tertentu, misalnya nilai suhu ruangan pada suatu waktu
tertentu yang berubah-ubah sesuai dengan keadaan saat itu (Sanders, 1993).
b. Kegiatan kelompok kecil (Gugus Kendali Mutu)
Kegiatan kelompok kecil merupakan kegiatan informal, sukarela, dan merupakan
kelompok antar unit dalam perusahaan yang diorganisir untuk melakukan tugas
spesifik dalam lingkungan gugus tugas. Jenis yang paling terkenal dari kegiatan
kecil ini adalah gugus kendali mutu. Kegiatan ini tidak hanya menangani masalah
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 10/27
13
kualitas, namun juga masalah biaya, keselamatan kerja, dan produktivitas.
Kegiatan ini dianggap sebagai kegiatan kaizen secara berkelompok.
Upaya untuk meningkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan
kerja baik dunia usaha maupun birokrasi perlu dilaksanakan terus menerus
sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuannya secara optimal.
Sejak dahulu, terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep
manajemen dan organisasi yang bertujuan meningkatkan kinerja organisasi.
Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang Birokrasi,
Konsep Taylor tentang Manajemen ilmiah, Fayol dengan 14 prinsip-prinsip, serta
konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatandemokrasi.
Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas organisasi baik pada perusahaan, pemerintahan dan
organisasi social. Total Quality Control (Pengendalian Mutu Terpadu) diprakarsai
oleh Dr. J.M. Juran dan Dr. E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh
Kaoru Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau gugus
Kendali Mutu (GKM). GKM adalah salah satu konsep baru untuk meningkatkan
mutu dan produktivitas kerja industri/jasa. Terbukti bahwa salah satu factor
keberhasilan industrialisasi di Jepang adalah penerapan GKM secara efektif.
Karena keberhasilan ini, sejumlah negara industri maju dan sedang berkembang
termasuk Indonesia, menerapkan GKM diperusahaan-perusahaan industri guna
meningkatkan mutu, produktivitas dan daya saing.
GKM adalah sekelompok kecil karyawan yang terdiri dar 3 – 8 orang dari unitkerja yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan
mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat
kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.
GKM merupakan bagian integral dari PMT dalam suatu organisasi. Tujuan GKM
ini adalah untuk mendayagunakan seluruh asset yang dimiliki perusahaan atau
instansi terutama sumber daya manusianya secara lebih baik, guna meningkatkan
mutu dalam arti luas. Objek perbaikan (tema) GKM sangat luas meliputi bahan,
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 11/27
14
proses, produk, lingkungan dan lain-lain. Tema perbaikan atau objek dapat berasal
dari anggota gugus, fasilitator, ketua GKM atau pimpinan perusahaan atau
organisasi. Penerapan GKM secara konsisten pada perusahaan akan sangat
bermanfaat bagi semua pihak, antara lain :
• Perbaikan mutu dan peningkatan nilai tambah
• Peningkatan produktivitas sekaligus penurunan biaya
• Peningkatan kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai target
• Peningkatan moral kerja dengan mengubah tingkah laku
• Peningkatan hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan
• Peningkatan ketrampilan dan keselamatan kerja• Peningkatan kepuasan kerja
• Pen gembangan tim (gugus kendali mutu)
c. Sistem saran
Sistem saran sebagai sarana menumbuhkan minat terhadap kaizen, yaitu dengan
memberdayakan karyawan dalam mengajukan saran, betapapun kecil arti saran
tersebut. Membudayakan pola pikir kaizen dan disiplin diri di kalangan karyawan
adalah sasaran utama sistem saran. Peranan manajemen dalam implementasi dan
operasi sitem saran terdiri atas tujuh tahap sebagaimana digambarkan pada 2.4.
Membuat Kebijakan
Mengadakan Sistem
Saran
Mempromosikan
Sistem Saran
Evaluasi Saran dan
Sistem Saran
Melaksanakan Saran
Menghargai
Karyawan
Memperbaiki Sistem
Saran
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 12/27
15
Gambar 2.6. Peranan Manajemen dalam Sistem Saran
1. Membuat Kebijakan, langkah ini mencakup usaha men gembangkan suatu
kebijakan yang akan menjadi pedoman bagi sistem saran. Kebijakan ini harus
menerangkan secara jelas mengenai komitmen perusahaan terhadap sistem saran,
jenis penghargaan yang akan digunakan, bagaimana saran dievaluasi dan
bagaimana sistem saran itu sendiri akan dievaluasi.
2. Mengadakan Sistem Saran, langkah ini merupakan pelaksanaan sistem saran
dengan jalan:
o Meminta dan mengumpulkan masukan dari karyawan
o Mencatat dan menjawab saran
o Memantau saran-saran
o Melaksanakan atau menolak saran
3. Mempromosikan Sistem Saran, langkah ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan minat dan partisipasi karyawan dalam sistem saran yang
diterapkan.
4. Evaluasi Saran dan Sistem Saran, langkah ini meliputi usaha melatih penyelia
dan manajer mengenai cara mengevaluasi setiap saran dan sistem saran secara
keseluruhan.
5. Melaksanakan Saran, langkah ini merupakan langkah yang sangat penting
karena apabila saran yang baik tidak segera dilaksanakan maka sistem saran
tersebut akan kehilangan kredibilitas.
6. Menghargai Karyawan, penghargaan terhadap saran yang diterima dapat
diberikan dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk uang pengakuan
umum dan hadiah. Selain diberikan kepada karyawan secara individual ada
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 13/27
16
baiknya bila diberikan kepada tim atau departemen yang paling banyak
memberikan saran yang diterapkan.
7. Memperbaiki Sistem Saran, identifikasi dan koreksi terhadap kelemahan
sistem saran yang diterapkan sangat perlu dilakukan. Perbaikan terus-menerus
perlu dilakukan dalam tahap mengumpulkan masukan, memantau saran,
mengevaluasi saran dan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan saran.
d. Displin Pribadi dan Peningkatan Moral
Disiplin pribadi adalah batu pertama yang terdapat pada bangunan gemba,
karyawan yang memiliki disiplin pribadi yang baik dapat diandalkan untuk
mengikuti dan mematuhi standar kerja yang berlaku dalam mengusahakan sasaran
QCD (Imai, 1999). Dalam pelaksanaan kaizen peran serta karyawan sangat
dibutuhkan karena merekalah yang melakukan proses produksi. Peningkatan
moral dan perbaikan disiplin pribadi karyawan sangat diperlukan untuk
mendukung kelancaran produksi.
e. Kerja Sama Tim
Kerja sama tim merupakan salah satu unsur fundamental dalam TQM, tim
merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama (fandi, 2003).
Faktor-faktor yang mendasari perlunya dibentuk tim-tim tertentu dalam suatu
perusahaan adalah:
o Pemikiran dari dua orang atau lebih lebih baik dari pada pemikiran satu
orang
o Konsep sinergi (1+1>2), yaitu bahwa hasil keseluruhan (tim) jauh lebih
baik dari pada jumlah bagiannya (anggota individu).
o Anggota tim dapat saling mengenal dan saling percaya sehingga mereka
dapat saling membantu.
o Kerjasama tim dapat menyeabkan komunikasi terbina dengan baik
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 14/27
17
Tidak semua kumpulan orang dapat dikatakan tim. Untuk dapat dianggap sebagai
tim maka sekumpulan orang tertentu harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Ada kesepakatan terhadap misi tim
Agar suatu kelompok dapat menjadi tim dan supaya tim tersebut dapat bekerja
dengan efektif, semua anggotanya harus memahami dan menyepakati misinya.
2. Semua anggota menaati peraturan tim yang berlaku
Semua tim harus mempunyai peraturan yang berlaku, sehingga dapat membentuk
kerangka ushsa pencapaian misi. Suatu kelompok atau group dapat menjadi tim
manakala ada kesepakatan terhadap misi dan ketaatan terhadap peraturan yang
berlaku.
3. Ada pembagian tanggung jawab dan wewenang yang adil
Keberadaan tim tidak meniadakan struktur dan wewenang, tim dapat berjalan
dengan baik apabila tanggung jawab dan wewenang dibagi dan setiap anggota
diperlakukan secara adil.
4. Orang beradaptasi terhadap perubahan
Dalam TQM, perubahan bukan saja tak terelakan tetapi juga diperlukan sekali.
Sayangnya, orang umumnya menolak perubahan. Oleh karena itu setiap anggota
tim harus dapat saling membantu dalam beradaptasi terhadap ;perubahan secara
positif.
f. Pemborosan ( Muda)
Muda dalam bahasa jepang berarti pemborosan, pemborosan diartikan sebagaisegala sesuatu yang tidak mempunyai atau tidak memberi nilai tambah.
Taichi Ohno mengelompokan pemborosan di Gemba ke dalam tujuh jenis yaitu:
1. Pemborosan Produksi Berlebih
Pemborosan pada produksi merupakan dampak dari seseorang yang selalu
khawatir terhadap berbagai masalah yang dihadapi seperti gangguan mesin, cacat
produksi, atau ketidak hadiran karyawan, sehingga mereka memaksakan diri
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 15/27
18
untuk berproduksi lebih banyak agar selalu berada di sisi yang aman. Pemborosan
jenis ini merupakan akibat dari upaya mendahului jadwal produksi. Dalam sistem
produksi Tepat Waktu, mendahului jadwal produksi lebih buruk dari pada
terlambat produksi.
Produksi yang berlenih berasal dari asumsi dan pandangna yang salah yaitu:
Berproduksilah sebanyak yang anda mampu lakukan, abaikan
kecepatan produksi yang mampu diikuti oleh berikutnya.
Berikan kebebasan kepada operator untuk bekerja secara borongan.
Biarkan setiap jalur kerja untuk meningkatkan produktivitasnya
masing-masing.
Tingkatkan kecepatan output mengimbangi “lulus inspeksi
langsung” yang kurang karena tingkat cacat yang dihasilkan. (lulus inspeksi
langsung adalah persentase dari produk yang dapat diselesaikan tanpa
pengerjaan ulang.)
Manfaatkan mesin untuk memproduksi lebih dari yang diperlukan,
karena kapasitas yang dimiliki memang lebih.
Terapkan penggunaan mesin yang mahal agar depresiasi tinggi dan
memaksa untuk menaikan tingkat pemanfaatannya.
2. Pemborosan Persediaan
Produk jadi, setengah jadi, atau komponen yang berstatus persediaan merupakan
pemborosan. Dengan kelebihan barang persediaan tidak ada nilai tambah yang
tercipta bahkan terjadi penurunan kualitas diakibatkan bertambahnya waktu
(adanya kadaluarsa). Bila pemborosan persediaan tidak ada, berbagai pemborosan
lainnya dapat dihindari. Persediaan seringkali dipandang sebagai tingkat
permukaan air kolam yang menyembunyikan berbagai masalah yang tersembunyi
di bawahnya, seperti: kualitas, gangguan mesin,. Absensi dan lain-lain. Tingkat
persediaan yang rendah memberikan petunjuk penting dan terfokus bagi kita
dalam merumuskan masalah yang harus ditangani dan juga hal ini memberikan
dorongan untuk segera menangani begitu sasaran ynag dituju oleh sistem produksi
Just In Time.
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 16/27
19
3. Pemborosan Pengerjaan ulang karena cacat
Hasil produksi yang cacat dapat mengganggu produksi dan membutuhkan
pengerjaan ulang yang mahal, hal ini merupakan pemborosan sumber daya
maupun upaya yang telah ditanamkan. Produk cacat dapat mengakibatkan
kerusakan pada mesin atau peralatan yang terdapat pada proses berikutnya.
Permasalahan terjadinya cacat bisa ditanggulangi dengan menerapkan motto
“benar sejak awal”
4. Pemborosan Gerak Kerja
Gerakan kerja seseorang yang tidak berkaitan langsung dengan nilai tambah
adalah tidak produktif dan merupakan pemborosan. Gerakan-gerakan yang tidak
memberi nilai tambah antara lain: mengambil benda kerja, membawanya dan
menggunakannya, preposisi, berjalan dan sebagainya. Dalam mengenali
pemborosan gerakan kerja, kita harus mengamati cara operator menggunakan
tangan dan kakinya, dari pengamatan itu dapat dipikirkan penataan dari
komponen serta dikembangkan peralatan dan jig yang tepat juga.
5. Pemborosan Pemrosesan
Kadang-kadang teknologi yang kurang tepat atau rancangan produk yang kurang
baik berakibat pada pemborosan yang terjadi pada pemrosesan. Pemborosan pada
pemrosesan Spada banyak kasus umumnya diakibatkan karena kegagalan dalam
melakukan sinkronisasi proses.
6. Pemborosan Waktu Tunggu
Pemborosan waktu tunggu terjadi bila terdapat operator yang tidak bekerja
(menganggur) atau saat operator menunda bekerja sebagai teknik mengatasi
berbagai keadaan, seperti jalur kerja yang tidak seimbang, komponen yang belum
tersedia, atau gangguan mesin.
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 17/27
20
7. Pemborosan Transportasi
Tarnsport adalah kegiatan penting dalam operasi di gemba, namun sesungguhnya
memindahkan material maupun benda kerja sama sekali tidak menciptakan nilai
tambah pada barang tersebut.
Tiga Dosa
Istilah muda, mura, muri (di Indonesia dialih konsepkan menjadi tiga dosa) di
Jepang sering kali digunakan bersama dan dikaitkan dengan pemborosan. Seperti
juga pemborosan yang merupakan lembar periksa praktis dalam memulai kaizen,
istilah mura dan muri digunakan juga sebagai sarana kemudahan mengingat
(reminder ) di gemba. Mura berarti ketimpangan, keragaman, atau ketidak
teraturan, sedangkan muri berarti keterpaksaan, kesulitan, lewat ambang batas.
Keadaan timpang, beragam, maupun terpaksa merupakan indikasi masalah. Lebih
jauh lagi, ketimpangan dan keterpaksaan selalu mengandung pemborosan yang
perlu dihapuskan.
g. Pemeliharaan tempat kerja (5 S)
Masaaki Imai (Imai, 2001) menyampaikan konsepnya tentang Kaizen 5S sebagai
berikut :
1. Seiri
Merupakan suatu seni membuang, ‘Thea art of throwing things away”. Seiri
merupakan kegiatan memilah mana yang kita perlukan, yang sering kita perlukan,
dan yang sebenarnya tidak kita perlukan. Hal ini muncul Seiring dengan adanya
budaya menyimpan barang, penyimpanan barang-barang ini termasuk pula barang
yang sebenarnya tidak diperlukan. Kerugian-kerugian yang mungkin munculakibat penumpukan barang yang sebenarnya tidak diperlukan antara lain :
a. Waktu pencarian suatu barang menjadi semakin lama.
b. Memungkinkan untuk menjadi sumber penyebab kecelakaan kerja.
c. Perasaan jenuh karena ruangan yang terlalu padat.
Seiri adalah seni “membuang”. Membuang bukan saja barang-barang yang sudah
ada, tetapi juga membuang benda-benda yang akan ada. Maksudnya, berusaha
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 18/27
21
lebih selektif untuk memilih barang-barang yang disimpan saat ini dan akan
disimpan (dalam artian sempit : akan dibeli) nantinya.
2. Seiton
Seiton berarti penataan dan penyimpanan. “How many of what should be put
where”. Sebagian orang merasa bahwa penataan merupakan suatu hal yang
mudah, dan memang seharusnya demikian. Tapi sejauh mana penataan yang baik
telah kita jalankan masih merupakan pertanyaan. Suatu penataan yang baik adalah
penataan yang mengacu pada efisiensi, kualitas, dan keselamatan :
a. Efisiensi
Cara penyimpanan barang harus hemat (tempat, baiaya, dan mudah dalam hal
pengambilan ( storage) dan pen gembalian (retrieval )).
b. Keselamatan
Cara penyimpanan dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah timbulnya
cedera, seperti sakit punggung, dan tergelincir.
c. Kualitas
Seiton harus dilakukan dengan memperhatikan kualitas. Barang-barang yang
disimpan harus selalu berada dalam kondisi siap : tidak berkarat, kusam,
dimakan rayap, dsb.
3. Seiso
Seiso berarti pembersihan. Dengan pembersihan kita sekaligus “memeriksa”.
Cleaning is inspection. Kegiatan membersihkan dipercaya sebagai pembawasemangat dan gairah baru bagi manusia. Ada 3 mekanisme dimana kegiatan ini
akan memberikan hasil “mengejutkan” di tempat kerja :
a. Macro Level
Membersihkan segala sesuatu yang kotor dan membereskan sebab-sebab
munculnya kotoran tersebut. Dilakukan bersama-sama dan dalam skala besar-
besaran.
b. Individual Level
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 19/27
22
Membersihkan tempat kerja yang lebih spesifik sesuai tempat kerja masing-
masing. Misalnya operator bubut membersihkan mesin bubut yang menjadi
tanggung jawabnya. Bersifat personal dan dilakukan sebagai bagian pekerjaan
sehari-hari.
c. Micro Level
Operator mulai melakukan kegiatan “membersihkan”nya dengan lebih teliti
sampai ke komponen-komponen yang lebih spesifik dari mesinnya. Setelah
melakukan pembersihan secara lebih mendetail, pekerja mulai berpikir tentang
cara mempertahankan kebersihan. Ia mulai menyelidiki sumber-sumber debu,
kontaminan, geram, dan mencari cara untuk mengeliminasinya.
Dari 3 tahap ini, tempat kerja akan berubah menjadi lebih menyenangkan dan itu
adalah hasil kerjanya sendiri. Kebanggaan akan tempat kerjanya pun akan
bertambah. Pekerja yang bangga atas pekerjaannya adalah aset perusahaan yang
tak ternilai.
4. Seiketsu
Seiketsu berarti pemantapan. Membakukan dan mempertahankan hasil 3S
sebelumnya. Membakukan berarti berusaha menciptakan suatu mekanisme
dimana ketidakberesan-ketidakberesan baru yang akan mengancam kondisi 3S
sebelumnya dapat diidentifikasi sengan segera.
5. Shitsuke
Shitsuke berarti pembiasaan. Semua kegiatan 4S di atas tidak akan mungkin
bertahan lama, bahkan mungkin tidak akan terlaksana, tanpa membuat semua
orang yang melakukannya berulang-ulang, secara benar dan mempertahankan 3S
yang pertama, maka shitsuke memastikan bahwa semua orang selalumenggunakan “alat” tersebut dengan benar.
Standarisasi
Bila terjadi masalah atau ketidakwajaran, seorang manajer harus bertindak
menyelidikinya dan menemukan standar yang ada atau menerapkan standar baru
guna mencegah terjadinya masalah berulang.
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 20/27
23
Standaradalah cara terbaik guna menjamin kualitas dan cara terhemat
namun efktif dalam melaksanakan tugas.
Dalam mengkaji ulaung standar harus di tetapkan prioritas berdasarkan
factor-faktor seperti : kualitas, biaya, penyerahan, keselamatan kerja, dan bobot
kepentingan serta konsekuensi atau tingkat keparahan dari keluhan konsumen.
Standar terdiri atas 2 macam, yaitu:
• Standar manajerial
Merupakan standar yang di butuhkan untuk mengelola karyawan dalam
konteks administrasi
• Standar operasional
Merupakan stndar yang berkaitan erat dengan cara karyawan melaksanakan
tugasnya dalam rangka mewujudkan QCD
Ciri-ciri pokok standar:
1. Merupakan cara yang terbaik, termudah dan paling aman dalam
melaksanakan tugas.
2. Memberikan cara terbaik dalam melestarikan pengetahuan dan
penguasaan kemampuan.
3. Sebagai cara untuk mengukur kinerja.
4. Menunjukan kaitan antara sebab dan akibat.
5. Menjadi dasar untuk memelihara dan memperbaiki proses.
6. Memberikan arah sasaran tugas dan petunjuk sasaran latihan.
7. Merupakan dasar untuk pelatihan.
8. Dasar utuk audit dan diagnosis.
9. Standar sebagai sarana untuk mencegah pengulangan kesalahan
dan memperkecil variabelitas.
2.2. Peta Kerja
Peta Kerja merupakan suatu alat yang sistematis didalam mengumpulkan semua
fakta berkenaan dengan sistem kerja yang diamati, sehingga dapat digunakan
untuk mengkomunikasikan dan menyajikan fakta–fakta tersebut ditinjau secara
makro (menyeluruh) maupun mikro (terperinci) kepada orang lain. Lewat peta ini
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 21/27
24
kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja
dari mulai masuk ke pabrik (berupa bahan baku) sampai akhirnya menjadi produk
jadi. Dengan peta-peta kerja ini kita bisa melakukan perbaikan yang mungkin
dilakukan antara lain:
menghilangkan operasi-operasi yang tidak perlu.
menemukan suatu urutan-urutan kerja atau proses operasi yang lebih baik,
menghilangkan waktu menunggu.
Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditunjukan untuk mengurangi biaya
produksi secara keseluruhan, dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik
untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan
perbaikan kerja guna mencapai hasil yang maksimal.
2.2.1. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart )
Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-
langkah proses yang akan dialami bahan(bahan-bahan baku) mengenai urutan-
urutan operasi dan pemeriksaan. Sejak dari awal sampai menjadi produk jadi utuh
maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti: waktu yang dihabiskan, material
yang digunakan, dan tempat atau alat/mesin yang dipakai.
a. Kegunaan Peta Proses Operasi
Adapun manfaat yang diperoleh dari peta proses operasi, diantaranya:
Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannya.
Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku (dengan
memperhitungkan efisiensi ditiap operasi dan pemeriksaan)
Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik
Sebagai alat untuk latihan kerja,dll.
b. Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi
Untuk bisa menggambarkan peta proses operasi yang baik ada beberapa prinsip
yang perlu diikuti sebagai berikut:
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 22/27
25
- Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya:”Peta Proses
Operasi” yang diikuti oleh identifikasi lain: nama obyek, nama pembuat, tanggal
dipetakan cara lama atau cara sekarang, nomor peta dan nomor gambar.
- Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horizontal yang
menunjukkan terjadinya perubahan proses.
Secara garis besarnya, penggambaran kedua kegiatan tersebut dalam bentuk peta-
peta kerja yang menggambarkan kegiatan secara keseluruhan berdasarkan apa
yang telah ada atau cara sekarang. Setiap kegiatan yang berlangsung, yang terjadi
distasiun-stasiun kerja yang telah digambarkan pada peta kegiatan keseluruhan
diamati seterperinci mungkin.
Penganalisaan ini dilakukan dengan terlebih dahulu menggambarkan peta-peta
kerja setempat yang bersangkutan, dengan memuat peta-peta kerja setempat yang
menunjukkan keadaan sekarang. Keadaan sekarang inilah yang dipelajari untuk
diusahakan perbaikan-perbaikannya. Hasil perbaikan dinyatakan dalam peta-peta
kerja setempat yang menggambarkan “cara yang diusulkan”. Berdasarkan
perbaikan dari setiap stasiun kerja inilah analisa keseluruhan yang dilakukan.
Hasil akhir dinyatakan dalam peta-peta kerja keseluruhan untuk cara yang
diusulkan.
2.2.2. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Peta tangan kiri dan tangan kanan menggambarkan semua gerakan-gerakan
tangan kanan dan tangan kiri saat bekerja, juga menunjukkan perbandingan antaratugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu
pekerjaan.
a. Kegunaan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Pada dasarnya peta ini berguna untuk memperbaiki stasiun kerja. Adapun
kegunaan khususnya, yaitu:
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 23/27
26
1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi
kelelahan.
2. Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak
efisien dan tidak produktif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu.
3. Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.
4. Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru, dengan cara kerja yang
ideal.
b. Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
Prinsip-prinsip dala pembuata peta ini adalah:
Lembaran kertas dibagi tiga bagian “Kepala” yaitu bagian yang
membuat bagan tentang stasiun kerja dan bagian-bagian “Badan”.
Pada bagian kepala, di baris paling atas ditulis “PETA TANGAN
KIRI DAN TANGAN KANAN”. Setelah itu menyertakan identifikasi-
identifikasi lainnya, seperti nama pekerjaan, nama departemen, nomor peta,
cara sekarang atau usulan, nama pembuat peta dan tanggal dipetakan.
Pada bagian yang memuat bagan, digambarkan sketsa dari stasiun
kerja yang memperlihatkan tempat alat-alat dan bahan. Sketsa ini digambar
sengan memperhatikan skala. Sesuai dengan tempat kerja sebenarnya. Sketsa
ini penting untuk menunjukkan kondisi saat dilakukan studi terhadap
pekerjaan tersebut.
Basian “Badan” dibagi dalam dua pihak. Sebelah kiri kertas
digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan tangan kiri dan
sebaliknya, sebelah kanan kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan
yang dilakukan tangan kanan pekerja.
Kita perhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksananakan
operator. Kemudian operasi terdebut diuraikan menjadi elemen-elemen
gerakan yang biasanya dibagi ke dalam delapan buah elemen yaitu
menjangkau (Re), memegang (G), membawa (M), mengarahkan (P),
menggunakan (U), melepas (Rl), menanggur (D) dan memegang untuk
memakai (H).
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 24/27
27
2.3. Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram)
Disebut juga “ Grafik Tulang Ikan”, yaitu diagram yang menunjukkan sebab
akibat yang berguna untuk mencari atau menganalisa sebab-sebab timbulnya
masalah sehingga memudahkan cara mengatasinya. Penggunaan Analisis Sebab
Akibat :
o Untuk mengenal penyebab yang penting
o Untuk memahami semua akibat dan penyebab
o Untuk membandingkan prosedur kerja
o Untuk menemukan pemecahan yang tepat
o Untuk memecahkan hal apa yang harus diilakukan
o Untuk men gembangakan proses
Langkah-langkah membuat diagram Sebab Akibat
Langkah 1: Gambarlah sebuah garis horizontal dengan suatu tanda panah pada
ujung sebelah kanan dan suatu kotak didepannya. Akibat atau masalah yang ingin
Dianalisis ditempatkan dalam kotak AKIBAT
Langkah 2: Tulislah penyebab utama (manusia, bahan, mesin dan metoda) dalam
kotak yang ditempatkan sejajar dan agak jauh dari garis panah utama. Hubungan
kotak tersebut dengan garis panah yang miring ke arah garis panah utama.
Kadang-kadang mungkin, atau mungkin diperlukan untuk menambahkan lebih
dari empat macam penyebab utama.
Langkah 3: Tulislah penyebab kecil pada diagram tersebut di sekitar penyebab
utama, yang penyebab kecil tersebut mempunyai pengaruh terhadap penyebab
utama. Hubungkan penyebab kecil tersebut dengan sebuah garis panah dari
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 25/27
28
penyebab utama yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 2.6.
Penyebab
Penyebab Penyebab
Penyebab
Penyebab
Akibat
PenyebabPenyebab
PenyebabPenyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Penyebab
Gambar 2.7 Diagram sebab akibat ( fishbone diagram)
2.4. Lima W Satu H
Lima W Satu H adalah metode yang digunakan untuk mencari tahu permasalahan
yang terjadi secara detail. Berupa beberapa pertanyaan, yaitu: what, who, where,
when, why dan how (apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan dimana) dan
biasanya disajikan dalam bentuk tabel, berikut penjelasan tentang 5W dan 1H:
What (apa), suatu pertanyaan yang bertujuan mencari tahu sesuatu yang
terjadi. Who (siapa), suatu pertanyaan yang bertujuan mencari tahu orang atausubjek yang melakukan sesutau.
Where (di mana), suatu pertanyaan yang bertujuan mencari tahu tempat
kejadian suatu peristiwa tersebut terjadi.
When (kapan), suatu pertanyaan yang bertujuan mencari tahu waktu
terjadinya suatu peristiwa.
Why (mengapa), suatu pertanyaan yang bertujuan mencari tahu latar
belakang atau penyebab terjadinya peristiwa itu terjadi.
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 26/27
29
How (bagaimana), suatu pertanyaan yang bertujuan mencari tahu proses
peristiwa itu terjadi.
Tabel 2.3. Lima W Satu H
No Who (siapa) What (apa) Where (dimana)
1
2
3
4
5
6
Siapa yang
melaksanakan?
Siapa yang sedang
melaksanakan?
Siapa yang seharusnya
melaksanakan?
Siapa lagi yang dapatmelaksanakan?
Siapa lagi yang
seharusnya
melaksanakan?
Siapa yang
melaksanakan 3-MU?
Apa yang harus
dilaksanakan?
Apa yang sedang
dilaksanakan?
Apa yang seharusnya
dilaksanakan?
Apa lagi yang dapatdilaksanakan?
Apa lagi yang
seharusnya
dilaksanakan?
3-MU mana yang
sedang dilaksanakan?
Di mana
melaksanakannya?
Di mana sedang
dilaksanakan?
Di mana seharusnya
dilaksanakan?
Di mana lagi dapatdilaksanakan?
Di mana lagi seharusnya
dilaksanakan?
Di mana 3-MU sedang
dilaksanakan?
No When (kapan) Why (mengapa) How (bagaimana)
1
2
3
4
5
6
Kapan melaksanakan?
Kapan dilaksanakan?
Kapan seharusnya
melaksanakan?
Kapan lagi dapat
dilaksanakan?
Kapan lagi seharusnya
dilaksanakan?
Apakah Setiap waktuada 3-MU?
Mengapa ia
melaksanakannya?
Mengapamelaksanakannya?
Mengapa
melaksanakannya di
sana?
Mengapa
melaksanakannya saat
itu?
Mengapa dilaksanakan
dengan cara itu?
Apakah ada 3-MUdalam cara berpikir?
Bagaimana
melaksanakannya?
Bagaimanadilaksanakannya?
Bagaimana seharusnya
dilaksanakan?
Dapatkah metode ini
digunakan dibidang lain?
Apakah ada cara lain
untuk melaksanakannya?
Apakah ada 3-MUdalam metode itu?
2.5. Brainstorming
Berikut definisi Brainstorming dari OED:
“Brainstorming: a way of making a group of people all think about something at
the same time, often in order to solve a problem or to create good ideas”.
5/8/2018 Kaizen Word - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kaizen-word 27/27
30
Brainstorming atau yang lebih dikenal dengan sumbang saran bertujuan untuk
menggali ide sebanyak-banyaknya – tanpa memikirkan apakah hal tersebut dapat
dilaksanakan atau tidak, baik atau buruk. Teknik ‘ Brainstorming ’ membantu
seseorang atau kelompok berpikir secara bebas dan kreatif.
Ada 3 jenis Brainstorming:
1. Verbal Brainstorming : Saling bertukar pikiran dalam suatu grup yang
dilakukan secara verbal dengan tatap muka dan pertemuan langsung.
2. Nominal Brainstorming : Mengeluarkan ide secara terpisah, tidak saling
berinteraksi dengan menuliskan idenya di kertas atau komputer.
3. Electronic Brainstorming : Saling bertukar pikiran dalam suatu grup
secara elektronik dengan menggunakan tools seperti Group Support System.
Dalam Brainstorming , manajer bertindak sebagai katalisator untuk mendukung
diskusi antar peserta. Para peserta didorong untuk mengungkapkan setiap ide yang
ada dalam benaknya, dan setiap ide dianggap sahih. Perserta tidak diperkenankan
untuk membuat komentar yang bersifat menghakimi atau mengevaluasi saran-
saran yang diberikan. Setelah semua saran terkumpul, maka dimulailah proses
evaluasi. Dalam proses ini nantinya akan dipilih beberapa saran yang dianggap
paling sesuai.