kadmium_asetat

9
KADMIUM ASETAT CADMIUM ACETATE 1. N a m a Golongan Garam logam. Sinonim / Nama Dagang Cadmium (II) acetate; Cadmium diacetate; Bis (acetoxyl) cadmium; Acetic acid cadmium salt dehydrate, Cadmium diacetate dehydrate. Nomor Identifikasi : Nomor CAS : 5743-04-4 (dihidrat) atau 543-90-8 (4,5,6,8) Nomor RTECS : AF7505000 (dihidrat) atau EU9810000 (4,5,6,8) Nomor EC (EINECS) : 208-853-2 Nomor Annex Index : 048-001-00-5 (4,5,6,8) Nomor UN : 2570 Nomor ICSC : 1075 2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Cadmium acetate Deskripsi Serbuk kristal putih; memiliki aroma yang mirip dengan aroma asam asetat; berat molekul 230,50; titik lebur 256 o C; gravitasi khusus (air = 1) 2,341; densitas uap: 8,0; larut dalam air dan alkohol. Frasa Risiko, Frasa Keamana dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4): Kesehatan 2 = Tingkat keparahan sedang Kebakaran 0 = Tidak dapat terbakar Reaktivitas 0 = Tidak reaktif Klasifikasi EC:

Upload: chandra-kusuma

Post on 21-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kadmium asetat

TRANSCRIPT

Page 1: Kadmium_asetat

KADMIUM ASETAT

CADMIUM ACETATE

1. N a m a

Golongan

Garam logam.

Sinonim / Nama Dagang

Cadmium (II) acetate; Cadmium diacetate; Bis (acetoxyl) cadmium; Acetic acid

cadmium salt dehydrate, Cadmium diacetate dehydrate.

Nomor Identifikasi :

Nomor CAS : 5743-04-4 (dihidrat) atau 543-90-8 (4,5,6,8)

Nomor RTECS : AF7505000 (dihidrat) atau EU9810000 (4,5,6,8)

Nomor EC (EINECS) : 208-853-2

Nomor Annex Index : 048-001-00-5 (4,5,6,8)

Nomor UN : 2570

Nomor ICSC : 1075

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan

Cadmium acetate

Deskripsi

Serbuk kristal putih; memiliki aroma yang mirip dengan aroma asam asetat; berat

molekul 230,50; titik lebur 256oC; gravitasi khusus (air = 1) 2,341; densitas uap:

8,0; larut dalam air dan alkohol.

Frasa Risiko, Frasa Keamana dan Tingkat Bahaya

Peringkat NFPA (Skala 0-4):

Kesehatan 2 = Tingkat keparahan sedang

Kebakaran 0 = Tidak dapat terbakar

Reaktivitas 0 = Tidak reaktif

Klasifikasi EC:

Page 2: Kadmium_asetat

Xn = Berbahaya

N = Berbahaya untuk lingkungan

R20/21/22 = Bahaya jika terhirup, bersinggungan/kontak dengan

kulit dan tertelan

R50/53 = Sangat beracun bagi organisme perairan, dapat

menyebabkan efek yang merugikan jangka panjang di

lingkungan perairan

S2 = Jauhkan dari jangkauan anak-anak

S60 = Bahan ini dan wadahnya harus dibuang sebagai

limbah berbahaya

S 61 = Hindari/cegah pembuangan ke lingkungan. Rujukan

pada lembar data keamanan/instruksi khusus

3. Penggunaan

Sebagai bahan pelapis pada industri keramik dan gerabah, pada penyepuhan,

pewarna tekstil, reagen analitik terutama untuk selenium, sulfur dan tellurium.

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ

Bahaya utama terhadap kesehatan: dapat menyebabkan gangguan pada paru-

paru dan ginjal. Berbahaya menyebabkan kanker. Dapat menyebabkan iritasi.

Organ sasaran: ginjal, paru-paru, struktur tulang, prostat, SSP dan sistem

reproduksi.

Rute paparan

Paparan jangka pendek

Terhirup

Bila bahan ini dalam bentuk serbuk, dapat segera terbentuk suatu partikel

“airborne” yang memiliki konsentrasi yang berbahaya.

Kontak dengan kulit

Dapat menyebabkan iritasi.

Kontak dengan mata

Page 3: Kadmium_asetat

Dapat menyebabkan iritasi, kemerahan.

Tertelan

Jika tertelan, efek pertama yang mungkin timbul adalah mual, muntah dan nyeri

abdomen.

Paparan jangka panjang

Terhirup

Paparan yang lama atau berulang dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan

osteoporosis (kelemahan pada tulang).

Kontak dengan kulit

Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan efek seperti pada

paparan jangka pendek.

Kontak dengan mata

Paparan jangka panjang dapat menimbulkan efek seperti pada paparan jangka

pendek.

Tertelan

Efeknya sama seperti inhalasi jangka panjang, kerusakan ginjal.

5. Stabilitas dan reaktivitas

Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal

Tancampurkan : Bahan pengoksidasi kuat, asam kuat, dan basa

kuat

Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal: uap cadmium

Polimerisasi : Tidak dilaporkan

6. Penyimpanan

Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

standard yang berlaku.

Lindungi dari kerusakan fisik.

Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Jauhkan dari makanan, minuman, dan bahan makanan hewan.

Page 4: Kadmium_asetat

7. Toksikologi

Toksisitas

Data pada hewan :

LD50 oral-tikus (rat) 225 mg/kg. (12) LD50 oral-tikus (rat): 360 mg/kg.

Karsinogenik

ACGIH : A2 – dicurigai sebagai karsinogen pada manusia.

Mutagenik

Bersifat mutagen terhadap sel germinal (grup 3A).

Data Reproduksi

Bersifat toksik terhadap sistem reproduksi.

Data Tambahan

Bahan ini terdekomposisi pada pemanasan, menghasilkan uap beracun kadmium

oksida.

Informasi Ekologi

Sangat toksik terhadap kehidupan organisme perairan. Bioakumulasi dari bahan

kimia ini adapat ditemukan pada tanaman dan seafood.

8. Efek Klinis

Keracunan akut

Terhirup

Iritasi, mual, muntah, sakit perut, dada sakit, mengantuk, kongesti paru,

kerusakan ginjal.

Kontak dengan kulit

Sama seperti pada keracunan akut terhirup, iritasi. Dapat bersifat sebagai

permeator terhadap kulit.

Kontak dengan mata

Sama seperti pada keracunan akut terhirup, iritasi.

Tertelan

Sangat berbahaya bila tertelan.

Keracunan kronik

Page 5: Kadmium_asetat

Terhirup

Paparan lama dan berulang dapat menyebabkan kanker.

Kontak dengan kulit

Sama seperti pada keracunan akut.

Kontak dengan mata

Sama seperti pada keracunan akut.

Tertelan

Sangat berbahaya bila tertelan.

9. Pertolongan Pertama

Terhirup

Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu,

gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa

ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit

Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci

dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai

dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Berhati-

hatilah terutama saat membersihkan area lipatan dan genitalia. Penolong dapat

menggunakan air dingin. Lindungi area yang terpapar menggunakan emolien.

Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. (4, 12)

Kontak dengan mata

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal

(NaCl 0,9%), selama 30 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan

dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak

ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas

kesehatan terdekat.

Tertelan

Bersihkan dan cucilah mulut korban, berikan satu atau dua gelas air putih untuk

diminum. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi

pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih

rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsan,

Page 6: Kadmium_asetat

miringkan kepala menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau

fasilitas kesehatan terdekat.

10. Penatalaksanaan

Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk

menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi

dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya

kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30

menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin

diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam.

Anak-anak: 200-300 µg/kg BB

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

Dilakukan sebelum membersihkan kulit:

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring

ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan

sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan

selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit

atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin

atau hangat serta sabun minimal 10 menit.

Page 7: Kadmium_asetat

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau

kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau

muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan

sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak

menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

c. Dekontaminasi saluran cerna

Bila pasien sadar dapat diberikan arang aktif. Dapat dipertimbangkan

kumbah lambung jika bahan tertelan dalam jumlah sedang sampai banyak.

Namun, karena kemungkinan terjadi kejang atau perubahan status mental

yang cepat, kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan setelah intubasi.

Antidotum

Kalsium dinatrium EDTA, penggunaan zat ini sebagai agen pengkelat

haruslah dikonsultasikan kepada ahlinya atau Sentra Informasi Keracunan.

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri

Batas paparan kadmium asetat:

0,05 CEIL: 0,2 mg/m3 OSHA TWA

0,01 mg/m3 TWA respirable fraction, sebagai Cd.

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat.

Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan atau masker

wajah yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia.

Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia.

Respirator: bila konsentrasi udara telah mendekati batas bahaya dapat

menggunakan respirator sesuai dengan peraturan setempat.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran dapat diabaikan.

Page 8: Kadmium_asetat

Media pemadaman: untuk kebakaran kecil gunakan bahan kimia kering, karbin

dioksida, semprotan air, atau busa tahan alkohol.

13. Manajemen Tumpahan

Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan bocoran jika mungkin tanpa

risiko.

Tumpahan sedikit: serap dengan pasir atau bahan lain yang tidak mudah

terbakar. Kumpulkan dengan absorben ke dalam wadah yang tertutup.

Tumpahan kering jumlah sedikit: kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam

wadah yang sesuai untuk dibuang. Bila perlu basahi sedikit menggunakan air,

sehingga tidak terbentuk debu. Pindahkan wadah jauh dari tumpahan ke tempat

yang aman.

Tumpahan dalam jumlah besar: buat tanggul/bendung untuk selanjutnya

dibuang. Jauhkan dari orang-orang yang tidak berkepentingan, isolasi daerah

bahaya dan beri tanda dilarang masuk.

14. Daftar Pustaka

1. Budavari, S. The Merck Index, 13th ed. An Encyclopedia of chemicals, Drugs

and Biologicals. Merck & Co., Inc, NJ, 2001.

2. Micromedex (R) Healthcare Series. Micromedex Inc.

3. Olson K.R., Poisoning & Drug Overdose, Fourth Edition, McGraw Hill

Companies, Inc., USA, 2004

4. http://www.cdc.gov/niosh/ipcsneng/neng1075.html (diunduh Agustus 2010)

5. http://www.epa.gov/enviro/html/emci/chemref/543908.html (diunduh Agustus

2010)

6. http://potency.berkeley.edu/chempages/CADMIUM%20ACETATE.html

(diunduh Agustus 2010)

7. http://www.sciencelab.com/page/S/PVAR/10410/SLC4270 (diunduh Agustus

2010)

8. http://www.analytyka.com.mx/english/MSDS/C/C0006.htm (diunduh Agustus

2010)

Page 9: Kadmium_asetat

9. http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics1075.htm (diunduh Agustus

2010)

10. http://www.lookchem.com/cas-574/5743-04-4.html (diunduh Agustus 2010)

11. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9923224 (diunduh Agustus

2010)

12. http://www.rajeshenterprise.net/cadmium-salt.html (diunduh Agustus 2010)

13. http://www.chemcas.com/material/cas/archive/543-90-8_v1.asp

(diunduh Agustus 2010)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKer Nas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------