k1 p2 finish perilaku audiens kmn verbal tellernasabah (afrodita indayana

17
IDENTIFIKASI PERILAKU AUDIENS DALAM KOMUNIKASI VERBAL (Studi Kasus : Teller dengan Nasabah) Oleh : Kelompok 1/ Praktikum 2 Bhintary Fauzya Putri (J3B110014) Helvira Kurniati (J3B110045) Afrodita Indayana (J3B110049) Beni Nuryanto (J3B210074) Dosen: Bedi Mulyana, S.Hut, M.Par, MMHTRL Asisten: Awaliah Anjani, A.md Laridzae Ade Mulya, A.md

Upload: afrodita-indayana

Post on 15-Feb-2015

30 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

IDENTIFIKASI PERILAKU AUDIENS DALAM KOMUNIKASI VERBAL

(Studi Kasus : Teller dengan Nasabah)

Oleh :

Kelompok 1/ Praktikum 2

Bhintary Fauzya Putri (J3B110014)Helvira Kurniati (J3B110045)Afrodita Indayana (J3B110049)Beni Nuryanto (J3B210074)

Dosen:

Bedi Mulyana, S.Hut, M.Par, MMHTRL

Asisten:

Awaliah Anjani, A.mdLaridzae Ade Mulya, A.md

PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATAPROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2012

Page 2: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi dapat dilakukan dengan cara verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal dilakukan dengan cara langsung, yaitu adanya ucapan atau kata-kata yang dikeluarkan oleh komunikator sehingga mendapatkan sebuah respon dari komunikan. Komunikasi verbal ini sering dan selalu dilakukan oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-harinya. Sebagai contoh, komunikasi verbal yang dilakukan oleh seorang dosen dan mahasiswanya. Dalam proses komunikasi yang dilakukan menimbulkan komunikasi satu arah ketika dosen tersebut sedang menjelaskan materi kuliah yang disampaikan karena mahasiswa sebagai komunikan hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh dosen tersebut. Namun, komunikasi dapat dikatakan efektif ketika komunikasi tersebut dilakukan secara dua arah yakni ketika diadakannya proses tanya jawab ataupun proses diskusi yang dilakukan oleh dosen kepada para mahasiswa di kelas.

Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh dosen tersebut tentunya menimbulkan suatu perilaku mahasiswa sebagai respon dari komunikasi yang disampaikan oleh dosen tersebut. Perilaku audiens dan responnya tersebut dapat dijadikan sebagai indikator apakah proses komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dapat berjalan efektif sehingga informasi ataupun pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi dapat diserap dan diterima dengan baik kepada komunikan. Jika respon tersebut berbanding terbalik, seorang komunikator tersebut tidak dapat melakukan komunikasinya secara efektif. Maka dari itu, untuk mengetahui suatu perilaku audiens mengenai respon positif atau negatif terhadap suatu komunikasi penting dipelajari agar komunikasi yang dilakukan berjalan dengan efektif.

B. Tujuan Praktik

Kegiatan praktikum identifikasi perilaku audiens dalam komunikasi verbal mempunyai beberapa tujuan guna memperoleh hasil yang diinginkan.Tujuan praktukum tersebut sebagai berikut.1. Mengenali, mengetahui, memahami dan mengerti serta mampu

mengidentifikasi perilaku audiens dalam komunikasi verbal.2. Mahir dalam membedakan perilaku audiens dalam komunikasi verbal, visual

dan audio visual.

1

Page 3: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

II. TINJAUAN PUSTAKA

Notoatodjo (1993) berpendapat bahwa menurut WHO perubahan perilaku dikelompokan menjadi tiga, yaitu:

1. Perubahan alamiah (natural Change) ialahperubahan yang di karenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya.

2. Perubahan terencana ialah perubahan yang memang direncanakan sendiri atau objek.

3. Perubahan dari kesediaan untuk berubah ialah perubahan yang terjadi apabila terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau program-program batu.Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti atau

makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid). Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis, 1981). Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai berikut seperti mempelajari atau mengajarkan sesuatu, mempengaruhi perilaku seseorang, mengungkapkan perasaan, menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain, merhubungan dengan orang lain, menyelesaian sebuah masalah, mencapai sebuah tujuan, menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik, enstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain.

Gerald R. Miller mengatakan komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk mempengaruhi perilaku mereka. Menurut Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. Thedore M. Newcomb mendifinisikan komunikasi sebagai transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima. Menurut Bernard Barelson & Garry A. Steiner (1964), komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.

Komunikasi dibedakan menjadi komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek, yaitu:

1. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.

2. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

3. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.

4. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.

2

Page 4: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

5. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.

6. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.

3

Page 5: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

III. METODE PRAKTEK

A. Waktu dan lokasi

Praktikum teknik-teknik komunikasi verbal dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Maret 2012 pukul 10.30 – 13.50 WIB.Lokasi praktikum di Kampus Diploma IPB, ruang kelas CB K04.Praktikum ini dilakukan dengan durasi waktu 1x200 menit. Selanjutnya praktikum dilaksanakan pada Bank BTN Pusat Bogor pada hari Kamis, 8 Maret 2012 pada pukul 13.30-14.00 WIB.

B. Alat dan bahan

Kegiatan praktikum yang dilakukan dengan observasi langusng ke lokasi pengamatan yang telah ditentukan. Alat yang digunakan untuk membantu kelancaran dan kemudahan praktikum memiliki fungsi masing-masing sebagai berikut (Tabel 1).

Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakanNo. Alat-alat Fungsi1. Alat Tulis Mencatat objek pengamatan2. Tallysheet Mempermudah dalam pencatatan hasil3. Note book Membuat dan menyusun laporan4. Buku/internet Sumber Informasi5. Printer Mencetak hasil laporan

C. Langkah Pengerjaan

Praktikum identifikasi perilaku audiens dalam komunikasi verbal memiliki berbagai langkah-langkah pengerjaan.Langkah pengerjaan ini bertujuan agar praktikum dapat berjalan sesuai dengan hasil yang diinginkan.Langkah pengerjaan yang dilakukan sebagai berikut.1. Menentukan audiens yang akan diidentifikasi dalam komunikasi verbal.2. Melakukan identifikasi perilaku audiens dalam komunikasi verbal.3. Mencatat perilaku audiens dalam komunikasi verbal pada tally sheet yang

telah disediakan.4. Membuat laporan praktikum dengan membahas tally sheet yang telah diisi.

4

Page 6: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktik

Identifikasi perilaku audiens dalam komunikasi verbal dilakukan dengan mengamati langsung bagaimana proses komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan. Dalam kasus ini yang menjadi komunikator adalah teller dan yang menjadi komunikan adalah nasabah. Identifikasi komunikasi verbal yang dilakukan oleh seorang teller sebagai komunikator secara lengkap sebagai berikut (Tabel 2).Tabel 2. Identifikasi Komunikasi Verbal

No. Pelaku Performance BahasaMaksud

KmnTujuan Kmn Metode Kmn

BentukKmn

Bidang Kmn

1 TellerRapi dan menarik

Baku InformatifMengubah

opini masyarakat

Hubungan masyara-

kat

Komunikasi verbal

Komunikasi bisnis

Perilaku audiens sebagai komunikan dalam kegiatan komunikasi yang dilakukan, yaitu seorang nasabah. Perilaku tersebut merupakan suatu respon yang dapat dijadikan sebagai alasan dan hasil identifikasi apakah komunikasi tersebut berjalan efektif atau tidak (Tabel 3). Tabel 3. Identifikasi Perilaku Audiens dalam Komunikasi

No. Pelaku Jenis Kelamin Usia Pendidikan PerilakuPersepsi Audiens

Keterlibatan

1 Nasabah Perempuan45

TahunSMA Aktif

Jelas dan mengerti

Menyampaikan opini atau pendapat

B. Pembahasan

Identifikasi perilaku audiens yang dilakukan oleh seorang teller dan nasabah pada Bank BTN Pusat Bogor dilakukan dengan mengamati secara langsung ketika nasabah tersebut ingin menyetorkan uangnya ke dalam bentuk tabungan. Komunikasi verbal yang dilakukan oleh teller dan nasabah tersebut akan dibahas lebih lanjut sebagai berikut.

1. Komunikasi Verbal yang dipilih (Helvira Kurniati, J3B110045)

Proses komunikasi yang dilakukan oleh seorang teller dan nasabah Bank BTN tersebut menggunakan proses komunikasi verbal. Yang mana komunikasi verbal tersebut merupakan suatu proses komunikasi yang disampaikan secara langsung dengan adanya kata-kata secara lisan yang dikeluarkan oleh seorang komunikator (teller) agar pesan ataupun informasi yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan (nasabah). Komunikasi verbal ini dipilih karena sangat efektif ketika seorang teller sedang menjalankan tugasnya untuk melayani nasabah.

2. Identifikasi Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal yang dilakukan dapat diidentifikasi dengan mengamati bagaimana performance dan bahasa yang dilakukan oleh seorang teller sebagai komunikator untuk menarik nasabah agar komunikasi yang disampaikan dapat menyampaikan pesannya dengan baik kepada komunikan (nasabah). Identifikasi komunikasi verbal tersebut akan dibahas sebagai berikut.

5

Page 7: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

a. Pelaku (Helvira Kurniati, J3B110045)

Komunikator dalam komunikasi verbal yang dilakukan, yaitu seorang teller dengan nama Serani. Teller ini bertugas sebagai karyawan bank yang membantu nasabah dalam proses penyetoran uang yang akan dimasukan ke dalam tabungannya. Teller juga dapat mentransferkan uang nasabah untuk bank yang sama.

b. Performance (Bhintary Fauzya Putri, J3B110014)

Teller bekerja sebagai pemberi layanan kepada nasabah bank secara langsung. Oleh karena itu, performance dari seorang teller haruslah rapi dan menarik agar nasabah tersebut puas dengan pelayanan yang diberikan.

c. Bahasa (Bhintary Fauzya Putri, J3B110014)

Bahasa yang digunakan oleh seorang teller dapat dikatakan baku. Hal ini dimaksudkan agar komunikasi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar karena seorang teller menghadapi banyak nasabah dari berbagai kalangan usia dengan tingkat pendidikan yang berbeda-beda.

d. Maksud (Beni Nuryanto, J3B210074)

Maksud komunikasi yang dilakukan oleh komunikator (teller) kepada komunikan (nasabah) adalah informatif. Maksud dari informatif ialah seorang komunikator (teller) memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh komunikan (nasabah). Maksud komunikasi ini bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat memberikan suatu informasi yang berguna untuk menambah pengetahuan ataupun yang lainnya kepada komunikan (nasabah) itu sendiri.

e. Tujuan (Beni Nuryanto, J3B210074)

Tujuan dari komunikasi yang dilakukan oleh teller sebagai komunikator adalah untuk mengubah opini atau pendapat dari nasabah sebagai komunikan dari proses komunikasi yang dilakukan. Hal ini dilakukan agar nasabah merasa yakin bahwa ia memang pantas dan harus menabungkan uangnya di Bank BTN.

f. Metode (Afrodita Indayana, J3B110049)

Metode yang digunakan dalam komunikasi antara teller dengan nasah ini menggunakan metode hubungan masyarakat. Metode ini dapat dijadikan sebagai alasan yang baik karena proses komunikasi tersebut selalu mengacu kepada tujuan dari komunikasi, yaitu mengubah opini atau pendapat nasabah. Metode hubungan masyarakat ini merupakan salah satu metode yang mempunyai nilai kekeluargaan untuk menarik minat para nasabahnya.

g. Bentuk (Afrodita Indayana, J3B110049)

Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh teller dengan nasabahnya menggunakan komunikasi verbal. Komunikasi verbal tersebut dipilih karena proses komunikasi dilakukan secara langsung dan lisan tanpa menggunakan media apapun untuk mengkomunikasikannya.

h. Bidang (Afrodita Indayana, J3B110049)

Bidang komunikasi yang dilakukan merupakan komunikasi bisnis. Hal ini dapat disesuaikan dengan adanya persaingan-persaingan dengan bank lain yang saling berlomba untuk menyakinkan para nasabahnya untuk tetap menabung bahkan menambah tabungannya dengan masing-masing alasan pihak bank untuk mempertahankan nasabahnya.

6

Page 8: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

3. Perilaku Audiens dalam Komunikasi Verbal

Perilaku audiens dalam komunikasi verbal dapat menimbulkan respon yang positif maupun negatif. Perilaku positif dapat dilihat ketika komunikan mengerti apa pesan yang disampaikan dan komunikasi tersebut mendapatkan respon sehingga komunikasi dapat dikatakan sebagai komunikasi dua arah. Perilaku negatif justru sebaliknya, komunikan akan menimbulkan sikap yang diam sehingga komunikasi tersebut menjadi satu arah karena pesan yang dikomunikasikan tidak dapat disampaikan dengan baik oleh komunikator. Perilaku audiens dalam komunikasi verbal akan dibahas sebagai berikut.

a. Pelaku pengirim pesan (Bhintary Fauzya Putri, J3B110014)

Pelaku pengirim pesan dalam komunikasi yang dilakukan adalah seorang teller. Teller tersebut diberi kewajiban sebagai seseorang yang mampu mengubah opini ataupun pendapat dari para nasabahnya dengan cara yang menarik dari segi performance dan segi bahasa yang telah dikuasai oleh kebanyakan teller.

b. Karakteristik (Helvira Kurniati, J3B110045)

Komunikan dalam kegiatan komunikasi yang dilakukan ini memiliki karakteristik, yaitu berjenis kelamin perempuan dengan usia 45 tahun. Pendidikan terakhir dari nasabah yang bernama Ibu Yanti ini adalah tamatan SMA.

c. Perilaku (Helvira Kurniati, J3B110045)

Perilaku yang terlihat ketika proses komunikasi sedang dilakukan dapat disimpulkan bahwa nasabah sebagai komunikan mempunyai perilaku yang aktif. Dikatakan demikian karena komunikan tersebut selalu merespon dan bertanya kepada komunikator mengenai apa yang komunikan butuhkan dan belum ketahui mengenai proses penyetoran uang yang akan dilakukan oleh nasabah ini. Perilaku komunikan pada saat melakukan komunikasi dengan komunikator tersebut tidak dapat didokumentasikan karena adanya larangan dari pihak Bank BTN. Sebagai gambaran bagaimana proses komunikasi yang terjadi antara teller dengan nasabah dilakukan studi literatur dari internet seperti Gambar 1.

Gambar 1. Proses Komunikasi Verbal antara Teller dengan Nasabah

d. Persepsi audiens (Beni Nuryanto, J3B210074)

7

Page 9: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

Persepsi audiens yang terlihat ketika komunikasi telah berlangsung dapat disimpulkan bahwa komunikan mengerti dengan jelas apa maksud dan tujuan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator. Hal ini dibuktikan dengan adanya respon yang baik dari komunikan berupa proses tanya jawab yang terjadi antara komunikator dan komunikan ketika komunikasi yang dilakukan sedang berlangsung.

e. Keterlibatan (Beni Nuryanto, J3B210074)

Keterlibatan komunikan dalam proses komunikasi yang dilakukan, yaitu komunikan dapat menyampaikan opini atau pendapatnya mengenai kelebihan atau kekurangan dari cara komunikator menyampaikan komunikasi. Penyampaian opini ataupun pendapat tersebut akan timbul sebagai persepsi audiens tersebut.

KESIMPULAN

8

Page 10: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

Komunikasi verbal dapat menimbulkan suatu perilaku audiens. Komunikasi verbal yang dilakukan yaitu dengan cara berbicara secara lisan dengan menggunakan kata-kata agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan. Dalam komunikasi yang dilakukan oleh teller (komunikator) dengan nasabah (komunikan) tersebut terbilang cukup efektif. Hal tersebut dapat dapat dlihat dari perilaku dan persepsi audiens itu sendiri. Perilaku audiens (nasabah) terlihat positif karena terjadi respon di dalam komunikasi sehingga komunikasi dapat berjalan dua arah dan dikatakan sebagai komunikasi yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Kuliah Dasar. Terjemahan oleh

9

Page 11: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

Agus Maulana. Jakarta; Professional Books.Jalaluddin Rakhmat, 2001. Psikologi Komunikasi. Remadja Karya. Bandung.Liliweri, A. 2003.Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.Sendjaja, S Djuarsa. 1999. Teori Komunikasi. Materi Pokok IKOM4230. Universitas

Terbuka.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. iDAFTAR TABEL…………………………………………………………………………. ii

10

Page 12: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………… iiiI. PENDAHULUANA. Latar Belakang……………………………………………………………………….. 1B. Tujuan Praktik………………………………………………………………………… 1II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………….…. 2III. METODE PRAKTEKA. Waktu dan Lokasi……………………………………………………………………. 4B. Alat dan Bahan…………………………………………………………………….…. 4C. Langkah Pengerjaan…………………………………………………………………. 4IV.HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Praktek………………………………………………………………………….. 5B. Pembahasan………………………...................................................................... 5KESIMPULAN.......................................................................................................... 9DAFTAR PUSTAKA…..............................................................................................10

11

i

Page 13: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan...................................................................4Tabel 2. Identifikasi Komunikasi Verbal......................................................................5Tabel 3. Identifikasi Perilaku Audiens dalam Komunikasi...........................................5

12ii

Page 14: K1 P2 FINISH Perilaku Audiens KMN Verbal TellerNasabah (Afrodita Indayana

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Komunikasi Verbal antara Teller dengan Nasabah......................7

13iii