k eripik ubi - repository.usm.ac.id

114
PENGARUH LAMA OZONISASI TERHADAP KESEGARAN TOMAT (lycopersicum Esculentum) SELAMA PENYIMPANAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana S-1 Progam Studi Teknologi Hasil Pertanian Disusun oleh: AULIA RIVQY NOOR AFRIZAL NIM: D.111.15.0039 JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

PENGARUH LAMA OZONISASI TERHADAP KESEGARAN

TOMAT (lycopersicum Esculentum) SELAMA PENYIMPANAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana S-1 Progam Studi Teknologi Hasil Pertanian

Disusun oleh:

AULIA RIVQY NOOR AFRIZAL

NIM: D.111.15.0039

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS SEMARANG

2019

Ubi Ac Putih

Keripik Ubi

Sortir

Pencucian

Pengupasan

Glycine,

Acesulfame,

Garam (700 gr)

Penggorengan

(±10 menit, 300˚c)

(4 kg/goreng)

pengemasan

Penirisan Minyak

Perendaman Dengan

AirnTawar (10 menit)

Perendaman Dengan Air

Pemanis (20-25 menit)

Pemotongan

Kulit

Page 2: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id
Page 3: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id
Page 4: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id
Page 5: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

v

ABSTRAK

AULIA RIVQY NOOR AFRIZAL, NIM D.111.15.0039 dengan judul

“Pengaruh Lama Ozonisasi Terhadap Kesegaran Tomat (Lycopersicum

Esculentum) Selama Penyimpanan” (pembimbing Dewi Larasati dan Ika Fitriana)

Tomat merupakan salah satu komoditas yang mudah rusak, oleh karena itu

adanya upaya mempertahankan kesegrannya atau mengolahnya menjadi produk

yang lebih tahan lama. Petani umumnya mengikut sertakan tangkai tomat dengan

tujuan melindungi tomat dari penyakit yang memungkinkan dapat mempercepat

kerusakan.

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh suhu dan konsentrasi ozon

terhadap kualitas tomat selama penyimpanan suhu ruang. Manfaat pengoonan

tomat adalah dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan mempertahankan

mutu tomat.

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor, yaitu dengan metode

pengozonan. Dengan 4 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali, P1 : tanpa

pengozonan, P2 : pengozonan selama 60 menit, P3 : pengozonan selama 120

menit, P4 : pengozonan selama 180 menit. Lama pengozonan berpengaruh nyata

terhadap susut bobot,vitamin C, TPC (Total Plate Counter) dan tekstur analyzer,

sedangkan kadar air tidak berpengaruh nyata. Perlakuan terbaik rerata kadar air

pada tertinggi perlakuan P2 dengan lama waktu pengozonan (60 menit) hari ke-14

yaitu 33,98%. Rerata tekstur tertinggi pada perlakuan P3 dengan lama waktu

pengozonan (120 menit) hari ke-0 yaitu 285,15gf. Rerata vitamin C tertinggi pada

perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan (180 menit)hari ke-14 yaitu 13,64.

Rerata susut bobot tertinggi pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan

(180 menit) hari ke-14 yaitu 4,39. Rerata TPC tertinggi pada perlakuan P4 dengan

lama waktu pengozonan (180 menit)hari ke-7 yaitu 9,20.

Kata Kunci : Tomat, Pengozonan, Ozon

Page 6: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

vi

ABSTRACT

AULIA RIVQY NOOR AFRIZAL, NIM D.111.15.0039 with the title

"The Effect of Ozonation Time on Freshness of Tomatoes (Lycopersicum

Esculentum) During Storage" (advisors Dewi Larasati and Ika Fitriana)

Tomatoes are one of the perishable commodities, so there is an effort to

maintain freshness or process them into more durable products. Farmers generally

include tomato stems with the aim of protecting tomatoes from diseases that can

possibly accelerate damage.

The purpose of this study was to determine the effect of temperature and

ozone concentration on tomato quality during room temperature storage. The

benefits of pengoonan tomato is that it can inhibit the growth of microbes and

maintain the quality of tomatoes.

The experimental design method used in this study was a Randomized

Group Design (RCBD) with one factor, namely the pengozonan method. With 4

treatments and repeated 4 times, P1: without pengozonan, P2: pengozonan for 60

minutes, P3: pengozonan for 120 minutes, P4: pengozonan for 180 minutes.

Pengozonan time has a significant effect on weight loss, vitamin C, TPC (Total

Plate Counter) and texture analyzer, while the water content has no significant

effect. The best treatment of average water content at the highest P2 treatment

with ozone immersion time (60 minutes) the 14th day is 33.98%. The highest

mean texture in P3 treatment with ozone immersion time (120 minutes) on day 0

is 285.15gf. The highest mean of vitamin C in P4 treatment with ozone immersion

time (180 minutes) the 14th day is 13.64. The highest average weight loss in P4

treatment with ozone immersion time (180 minutes) the 14th day is 4.39. The

highest average TPC in the P4 treatment with the pengozonan time (180 minutes)

on the 7th day was 9,20.

Keywords: Tomato, Ozone Immersion, Ozone

Page 7: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat

dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian dan menyusun laporan

skripsi dengan judul “Pengaruh Lama Ozonisasi Terhadap Kesegaran Tomat

(Lycopersicum Esculentum) Selama Penyimpanan.” Penulisan Skripsi dapat

diselesaikan dengan baik dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh

sebab itu penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Haslina, M.Si., selaku Dekan fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Semarang

2. Ir. Sri Haryati, M.Si., selaku Ketua Program Studi S-1 Teknologi Hasil

Pertanian Universitas Semarang.

3. Ir. Dewi Larasati, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan selama penelitian dan penulisan laporan.

4. Ika Fitriana, S.TP., M.Sc, selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan selama penelitian dan penulisan

laporan.

5. Ir. Elly Yuniarti Sani, M.Si, Selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan dan pengarahan dalam penulisan laporan.

6. Bapak, Ibu Dosen serta Pengajar Pendidik Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Semarang.

7. Papa, Mama, Adik, Pacar beserta keluarga besar yang telah memberikan

dukungan baik secara moral maupun material dan juga selalu memberikan

semangat.

Page 8: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

viii

8. Sa‟anana rezky selaku rekan penelitian dan skripsi yang telah berjuang

bersama.

9. Aurelia Adelia Putri, Maulana Ahsan, Dodie Ammar Burhan yang telah

membantu penulis menyelesaikan penelitian dan laporan.

10. Rekan – rekan mahasiswa FTP 2015 dan semua pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa tiada gading yang tak retak, demikian juga

dalam penyusunan laporan ini hasil yang diperoleh masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat mendukung, membangun dan

bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan, sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat

menjadi sumber pengetahuan untuk memperluas wawasan baik bagi penulis

sendiri maupun bagi para pembaca.

Terimakasih,

Semarang, Agustus 2019

Penulis

Page 9: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

ix

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan I ......................................................................................... ii

Halaman Pengesahan II ........................................................................................ iii

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ....................................................................... iv

Abstrak ................................................................................................................. v

Abstract ................................................................................................................ vi

Kata Pengantar ..................................................................................................... vii

Daftar Isi................................................................................................................ ix

Daftar Tabel ......................................................................................................... xi

Daftar Gambar ...................................................................................................... xii

Daftar Lampiran ..................................................................................................xiii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 4

B. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

C. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

E. Hipotesis ................................................................................................ 4

BAB II Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 5

A. Tomat ..................................................................................................... 5

B. Teknologi Ozon ..................................................................................... 8

1. Definisi Ozon ..................................................................................... 8

2. Pembuatan Ozon ................................................................................ 9

Page 10: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

x

a. Secara Alamiah ............................................................................ 9

b. Secara Buatan ............................................................................... 9

3. Sifat Ozon ........................................................................................... 10

4. Manfaat Ozon ..................................................................................... 11

C. Kandungan Fisikokimia ............................................................................ 12

1. Kadar Air ............................................................................................ 12

2. TPC .................................................................................................... 13

3. Susut Bobot ........................................................................................ 14

4. Vitamin C ........................................................................................... 14

5. Texture Analyzer ................................................................................ 15

BAB III Metodologi Penelitian ............................................................................ 16

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 16

B. Bahan dan Peralatan ............................................................................... 16

C. Rancangan Percobaan ............................................................................ 16

D. Prosedur Penelitian ................................................................................ 17

E. Prosedur Analisis ................................................................................... 17

1. Susut Bobot ........................................................................................ 17

2. Texture Analyzer ................................................................................ 18

3. Kadar Air ............................................................................................ 18

4. Vitamin C ........................................................................................... 19

5. TPC .................................................................................................... 19

BAB IV Hasil dan Pembahasan ........................................................................... 21

A. Pengaruh Lama Pengozonan terhadap Kadar Air .................................. 21

Page 11: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

xi

B. Pengaruh Lama Pengozonan terhadap Texture Analyzer ...................... 24

C. Pengaruh Lama Pengozonan terhadap Vitamin C .................................. 27

D. Pengaruh Lama Pengozonan terhadap Susut Bobot .............................. 30

E. Pengaruh Lama Pengozonan terhadap TPC ........................................... 32

BAB V Penutup ................................................................................................... 36

A. Kesimpulan ............................................................................................ 36

B. Saran ...................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38

Page 12: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kandungan Gizi Buah Tomat Segar (Matang) tiap 180 gram bahan ..... 7

Tabel 2. Rerata Hasil Kadar Air terhadap Tomat ................................................ 12

Tabel 3. Rerata Hasil Texture Analyzer terhadap Tomat .................................... 25

Tabel 4. Rerata Hasil Vitamin C terhadap Tomat ................................................ 28

Tabel 5. Rerata Hasil Susut Bobot terhadap Tomat ............................................. 30

Tabel 6. Rerata Hasil TPC terhadap Tomat ......................................................... 33

Page 13: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah Tomat ........................................................................................ 6

Gambar 2. Diagram Batang Rerata Kadar Air Tomat ......................................... 23

Gambar 3. Diagram Batang Rerata Texture Analyzer ......................................... 25

Gambar 4. Digram Batang Rerata Vitamin C Tomat ........................................... 28

Gambar 5. Diagram Batang Rerata Susut Bobot Tomat ...................................... 31

Gambar 6. Diagram Batang Rerata TPC (Total Plate Count) Tomat .................. 34

Page 14: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Kadar Air .................................................................................... 39

2. Lampiran Tekstur analyzer ......................................................................... 51

3. Lampiran Vitamin C ................................................................................... 63

4. Lampiran Susut Bobot ................................................................................ 78

5. Lampiran TPC ............................................................................................. 89

6. Lampiran Dokumentasi Penelitian ............................................................. 99

Page 15: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tomat merupakan tanaman sayuran dengan family Solanaceae yang

biasa ditanam di dataran tinggi dataran sedang dan dataran rendah. Tanaman

tomat termasuk ke dalam jenis tanaman semusim yang berumur sekitar 3-4

bulan yang dapat ditanam sepanjang tahun. Namun, waktu terbaik untuk

menanam tomat adalah musim kemarau yang dibantu dengan penyiraman

secukupnya. Tomat merupakan salah satu komoditas yang mudah rusak, oleh

karena itu adanya upaya mempertahankan kesegrannya atau mengolahnya

menjadi produk yang lebih tahan lama. Petani umumnya mengikut sertakan

tangkai tomat dengan tujuan melindungi tomat dari penyakit yang

memungkinkan dapat mempercepat kerusakan. (Cristina W, 2010)

menyatakan bahwa sayuran seperti tomat yang berasal dari petani maupun

yang ada di pasaran mengandung mikroba di atas ambang batas yang

direkomendasikan Kementerian Pertanian. Hal ini mempengaruhi pula

kandungan mikroba pada makanan yang menggunakan sayuran segar seperti

gado-gado, ketprak dan pecel.

Tomat umumnya diperdagangkan dalam bentuk segar, untuk itu perlu

pemahaman dan penguasaan teknologi penanganan pascapanen tomat segar

yang dapat meningkatkan daya simpan hingga kepada konsumen. Salah satu

cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya simpan tomat lebih

lama, yaitu melalui teknologi ozonisasi. Ozon adalah senyawa pengoksidasi

Page 16: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

2

yang kuat. Sifat reaktif ozon disebabkan oleh kemampuan oksidasi dari

radikalradikal yang dapat mendekomposisi ozon di dalam air, sehingga

menghasilkan senyawa intermediant aktif seperti radikal hidroksil dan

superoksida. Manfaat ozontergantung pada berbagai macam faktor seperti

kondisi lingkungan, pH, waktu, suhu, dan kelembaban. Menurut (Palou et al,

2001).

Pengaruh perlindungan ozon terhadap pencegahan pembusukan pada

waktu pascapanen selama penyimpanan telah dipelajari terhadap bermacam-

macam komoditas. Ozon dapat mengendalikan mikroorganisme patogen yang

menyebabkan kerusakan dengan tidak terlihat dan tidak dapat digantikan

dengan fungisida sintetis sebagaimana sekarang banyak digunakan. Ozon

juga dapat menghalangi pertumbuhan areal mycelia dan mencegah sporulasi

patogen terhadap komoditas hasilpanen yang berbeda. Selain itu dapat

menghilangkan berbagai zat logam dan residu yang disebabkan oleh

pemakaian pestisida. Gas ozon dapat dibuat dengan peralatan antara lain

metode electrical discharge dengansinar radio aktif. Tumbukan dari elektron

yang dihasilkan oleh electrical discharge dengan molekul oksigen

menghasilkan dua buah atom oksigen. Atom oksigen secara alamiah

bertumbukan kembali dengan molekul oksigen di sekitarnya, kemudian

terbentuklah gas ozon.

Teknologi ozonisasi mampu meluruhkan kontaminasi pestisida dan

bakteri serta logam beratyang menempel pada buah atau sayur, sehingga

aman dikonsumsi. Mekanisme ozon (O3) dalam membunuh mikroba yaitu gas

Page 17: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

3

ozon masuk ke dalam dinding sel, sehingga terjadi perubahan permeabilitas

dan menyebabkan terjadinya lysis pada sel mikroba. Air yang telah

mengandung gas ozon dapat mencuci buah dan sayur hingga steril, tanpa

menghilangkan warna, aroma, dan tidak menguraikan senyawa organik dalam

bahan pangan, sehingga mampu memperpanjang umur kesegaran. Aplikasi

teknologi ozonisasi pada buah tomatterbukti dapat memperpanjang umur

kesegaran tomat sampai tiga minggu. Ozonisasi dapat dikombinasikan dengan

suhu dingin dan kelembaban. Kebanyakan produk buah-buahan dan sayuran

tahan pada kelembaban 90% dan suhu optimum untuk penyimpanan 7-13 oC.

Pengawetan sayuran segar melalui teknologi ozonisasi tidak mengubah

kandungan gizi, karena gas ozon akan hilang melalui cara penguapan. Jika

gas ozon terkena sinar matahari, maka akan mengurai menjadi oksigen.

(Tzortzakis et al 2007), menyebutkan bahwa gas ozon tidak berpengaruh

terhadap kandungan vitamin C. Teknologi ozonisasi terhadap strawberry

setelah 4 hari pada suhu 20 oC menunjukkan perbedaan yang nyata dalam

gula dan asam. Selanjutnya dikatakan bahwa pada akhir penyimpanan

kandungan vitamin C meningkat 3 kali dari. Hal ini diduga adanya pengaruh

suhu terhadap laju respirasi, yaitu semakin rendah suhu maka semakin rendah

respirasinya, dengan demikian vitamin C hanya sedikit yang terurai.

B. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh suhu dan konsentrasi ozon terhadap

kualitas tomat selama penyimpanan suhu ruang.

Page 18: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

4

C. Manfaat Penelitian

Untuk memperpanjang umur simpan tomat dengan karakteristik yang

dapat diterima oleh konsumen.

D. Rumusan Masalah

Apakah dengan penambahan ozon dapat mempertahankan kesegaran

tomat selama penyimpanan.

E. Hipotesis

Diduga konsentrasi waktudan lama penyimpanan ozon berpengaruh

terhadap karakteristik tomat selama penyimpanan.

Page 19: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tomat

Buah Tomat (Lycopersicum Esculentum) merupakan salah satu

produkhortikultura yang berpotensi, menyehatkan dan mempunyai prospek

pasar cukupmenjanjikan. Tomat, baik dalam bentuk segar maupun olahan,

memiliki komposisi zat gizi yang cukup lengkap dan baik. Buah tomat terdiri

dari 5-10%berat kering tanpa air dan 1 persen kulit dan biji. Jika buah tomat

dikeringkan,glukosa dan fruktosa, sisanya asam-asam organik, mineral,

pigmen, vitamin, danlipid.Tomat termasuk tanaman setahun (annual) yang

berarti umurnya hanya untuk satu kali periode panen. Tanaman ini berbentuk

perdu atau semak denganpanjang bisa mencapai 2 meter. Secara taksonomi,

tanaman tomat digolongkan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Trachebionta

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Species : Solanum Lycopersicum

Nama binomial : lycopersicon esculentum L.

(sumber : Jones, 2008).

Bentuk, warna , rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang

bulat, bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak

Page 20: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

6

bervariasi dari kuning, orange, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen

yang dominan. Rasanya pun bervariasi, dari masam hingga manis. Buahnya

tersusun dalam tandan-tandan. Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak

mengandung air.

(a) (b)

Gambar 1. Buah Tomat

(a) Buah tomat dibelah vertical ; (b) buah tomat dipotong horizontal

Buah tomat memiliki keanekaragaman jenis. Namun, akhir-akhir ini

sedang dikembangkan jenis baru dibeberapa negara berkembang untuk

mendapatkan buah tomat dengan kualitas dan flavour yang baik. Kandungan

gizi tomat dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 21: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

7

Tabel 1. Kandungan gizi buah tomat segar (matang) tiap 180 gram bahan

Nutrien Jumlah Kebutuhan per

hari (%)

Kepadatan

nutrisi

Vitamin C 34,38 mg 57,3 27,3

Vitamin A 1121,40 IU 22,4 10,7

Vitamin K 14,22 mcg 18,8 8,5

Molybdenum 9,00 mcg 12,0 5,7

Kalium 399,6 mg 11,4 5,4

Mangan 0,19 mg 9,5 4,5

Serat 1,98 g 7,9 3,8

Kromium 9,00 mcg 7,5 3,6

Vitamnin B1 (thiamine) 0,11 mg 7,3 3,5

Vitamin B6 (pyridoxine) 0,4 mg 7,0 3,3

Folat 27,00 mcg 6,8 3,2

Tembaga 0,13 mg 6,5 3,1

Vitamin B3 1,13 mg 5,6 2,7

Vitamin B2 0,09 mg 5,3 2,5

Magnesium 19,80 mg 5,0 2,4

Besi 0,81 mg 4,5 2,1

Vitamin B5 (as.pantotenat) 0,44 mg 4,4 2,1

Phospor 43,20 mg 4,3 2,1

Vitamin E 0,68 mg 3,4 1,6

Tryptophan 0,01 g 3,1 1,5

Protein 1,53 g 3,1 1,5

(sumber : Whfoods, 2007)

B. Teknologi ozon

1. Ozon

Ozon (O3) pertama kali ditemukan oleh C.F. Schonbein pada tahun

1840. Penamaan ozon diambil dari bahasa yunani OZEIN yang berarti smell

atau bau. Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna, memiliki

molekul gas yang terdiri tiga buah atom oksigen, mempunyai berat molekul

48 gram, tidak stabil karena akan cepat sekali terurai menjadi oksigen normal

Page 22: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

8

yang mempunyai dua atom O2 dan satu atom oksigen bebas atau Onasen

(On). Ozon mempunyai titik didih - 112℃, sebagian dapat larut dalam air.

Dibandingkan dengan kelarutan oksigen, kelarutan ozon 20 kali lebih besar,

baunya khas sehingga mudah untuk mendeteksinya meskipun konsentrasinya

rendah (0,01-0,05 ppm). Ozon biasanya digunakan dalam industri air minum,

dalam rangka mencegah pertumbuhan jasad renik termasuk virus dalam air.

Fungsi ozon pada saat ini digunakan untuk membunuh algae, mengoksidasi

bahan organik, sehingga dapat menghilangkan rasa, bau dan warna yang tidak

diinginkan yang diakibatkan oleh reaksi bahan organik. Ozon dapat

mengoksidasi besi dan mangan, menguraikan sulfit, menguraikan surfaktan

dan menghilangkan kekeruhan. Ozon mempunyai sifat membunuh jasad renik

yang kuat, sehingga sesuai untuk tujuan sterilisasi (Katz, ; Hadi dan Rivai,

1980). Dalam menginaktivasi virus, ozon lebih kuat dibandingkan dengan

khlorin, dan lebih menguntungkan karena tidak meninggalkan residu dan

tidak merubah rasa (D.Rusdi, 2002)

2. Pembuatan Ozon

Ozon dapat dibuat didalam alat yang dinamakan Ozoniser. Ozoniser

400mg/h adalah suatu unit alat yang menggunakan arus listrik 220 v dan

konsumsi daya 15 watt, mengubah O2 yang bersih dan kering Ozon dapat

dibuat didalam alat yang dinamakan Ozoniser. Ozoniser 400mg/h adalah

suatu unit alat yang menggunakan arus listrik 220 v dan konsumsi daya 15

watt, mengubah O2 yang bersih dan kering. Ada beberapa cara pembuatan

ozon diantaranya:

Page 23: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

9

a. Secara alamiah

Ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet pancaran sinar

Matahari. Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara alamiah pada

tahun 1930. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari pancaran

sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas. Molekul

oksigen tadi terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini kemudian

dikenal dengan nama fotolisis. Lalu atom oksigen tadi secara alamiah

bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, lalu

terbentuklah ozon. Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang kita

kenal dengan nama ozone layer (lapisan ozon) adalah ozon yang terjadi

dari hasil proses alamiah fotolisis ini.

b. Secara Buatan

Metode electrical discharge dan sinar radioaktif. Pembentukan ozon

dengan electrical discharge ini secara prinsip sangat mudah. Prinsip ini

dijelaskan oleh Devins pada tahun 1956. Ia menjelaskan bahwa tumbukan

dari elektron yang dihasilkan oleh electrical discharge dengan molekul

oksigen menghasilkan dua buah atom oksigen. Selanjutnya atom oksigen

ini secara alamiah bertumbukan kembali dengan molekul oksigen di

sekitarnya, lalu terbentuklah ozon. Dewasa ini, metode electrical

discharge merupakan metode yang paling banyak dipergunakan dalam

pembuatan ozon diberbagai kegiatan industri. (Rahma, 2012)

Page 24: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

10

3. Sifat Ozon

Ozon dibentuk dari atom oksigen. Dalam keadaan paling stabil, atom

oksigen berada dalam bentuk diatomic molekul O2 atau yang sering disebut

dengan oksigen. Molekul ozon mengandung tiga atom oksigen dan lebih tidak

stabil jika dibandingkan dengan molekul oksigen. Ozon merupakan gas yang

sangat reaktif dan dalam konsentrasi tertentu bersifat racun (Yusuf dkk,

2008). Ozon adalah oksidator kuat yang bereaksi dengan cepat, hampir semua

zat organik dapat bereaksi, kecuali ion klorida karena tidak bereaksi dengan

ozon dan amonia yang sedikit bereaksi dengan ozon. Sifat ozon yang bereaksi

dengan cepat hingga didalam air ozon hanya sebentar saja (Sulistyandari,

2009).

Konsentrasi yang rendah dari ozon (kurang dari 0,5 ppm) sudah dapat

membunuh mikroorganisme pada air, konsentrasi ozon yang biasa digunakan

untuk proses desinfeksi air ialah 0,4 – 0,5 mg/l. pada konsentrasi ozon sebesar

0,02 ppm sudah bersifat racun bagi bakteri Eschericia coli dan Streptococcus

facealis (Asgar, 2014). Residu ozon bersifat racun terhadap kehidupan dalam

air, namun ozon mudah terurai, sehingga pada proses pengaliran air residu

ozon sudah menghilang sehingga tidak berbahaya bagi mahluk yang

menggunakannya.

Dalam proses ozonisasi memang ada kemungkinan terjadinya

pembentukan senyawa yang bersifat racun mutagenik atau karsinogenik,

tetapi karena tidak stabil hanya bertahan beberapa menit saja, sehingga pada

Page 25: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

11

waktu sampai di konsumen senyawaan ozon sudah tidak ditemukan lagi

(Rusdi & Suliasih, 2002).

4. Manfaat Ozon

Ozon berfungsi sebagai desinfektan oksidasi untuk membunuh bakteri

(strilization), menghilangkan warna (decoloration), menghilangkan bau

(deodoration), menguraikan senyawa organik (degradation). Ozon membunuh

bakteri dengan cara merusak dinding sel bakteri sekaligus menguraikan

bakteri tersebut (Yusuf dkk, 2008). Ozon dalam bidang medis digunakan

sebagai pengobatan untuk mengobati penyakit yaitu untuk merawat kulit yang

terbakar, meningkatkan kemampuan darah dalam menyerap dan mengangkut

lebih banyak oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh,

daya tahan tubuh, mengembalikan dan mengoptimalkan fungsi organ tubuh,

mampu merangsang system imun tubuh, mampu meningkatkan regenerasi

berbagai jenis jaringan (penyembuhan luka pada jaringan) untuk kecantikan,

membantu tubuh menghilangkan zat berbahaya.

Mengoptimalkan hati dan filter ginjal (Yusuf dkk, 2008). Gas ozon

masih mempunyai kegunaan yang sangat banyak terutama dalam bidang

perindustrian. Dalam bidang perindustrian, ozon dapat digunakan untuk

Membasmi kuman sebelum dikemas (antiseptik), menghilangkan pencemaran

dalam air (sterilisasi), membantu kepada proses flocculation (proses

pengabungan molekul dan membantu penapis menghilangkan besi dan

arsenik), mencuci, dan memutihkan kain, embantu pewarnaan plastik dan

sebagai bahan pengawet makanan (Yusuf dkk, 2008).

Page 26: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

12

C. Sifat Fisikokimia

1. Kadar Air

Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat

dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering

(dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis

sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih

dari 100 persen (Syarif dan Halid, 1993).

Kadar air merupakan pemegang peranan penting, kecuali temperatur

maka aktivitas air mempunyai tempat tersendiri dalam proses pembusukan

dan ketengikan. Kerusakan bahan makanan pada umumnya merupakan proses

mikrobiologis, kimiawi, enzimatik atau kombinasi antara ketiganya.

Berlangsungnya ketiga proses tersebut memerlukan air dimana kini telah

diketahui bahwa hanya air bebas yang dapat membantu berlangsungnya

proses tersebut (Tabrani,1997).

2. TPC (Total Plate Count)

Total Plate Count dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah

mikroorganisme dalam suatu sampel, yang pada prinsipnya jika sel mikroba

yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba tersebut

akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat diamati secara

makroskopis tanpa menggunakan mikroskop (Badan Standardisasi Nasional

1994, dalam Susianawati, 2006). Salah satu metode yang dapat digunakan

untuk menghitung jumlah mikroba adalah metoda hitungan cawan. (Fardiaz,

1989 dalam Susianawati, 2006)

Page 27: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

13

Cara perhitungan jumlah mikroorganisme merupakan cara yang lazim

dilakukan di laboratorium. Perhitungan jumlah mikroorganisme merupakan

indikator terjadinya proses biodegradasi minyak mentah. Jumlah

mikroorganisme akan meningkat bila mikroorganisme tersebut mampu hidup

dengan memanfaatkan substrat yang ada dalam senyawa hidrokarbon tersebut

(Munawar et al., 2007 dalam Sumarsono, 2009 ).

Total plate count dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu Pour plate

methode (metode tuang) dan surface or spread plate method (metode

permukaan atau metode sebar). Jumlah koloni yang diperoleh dinyatakan

dengan colony forming unit (CFU). Ketepatan metode ini dipengaruhi

beberapa faktor, antara lain : a) media dan kondisi inkubasi (ketersediaan

oksigen, suhu dan waktu inkubasi), b) kondisi sel mikroorganisme (cedera

atau injured cell), c) adanya zat penghambat pada peralatan atau media yang

dipakai, atau yang diproduksi oleh mikroorganisme lainnya, d) kemampuan

pemeriksa untuk mengenal koloni, e) peralatan, pelarut dan media yang

kurang steril, ruang kerja yang tercemar, f) pengocokan pada saat

pengenceran yang kurang sempurna, g) kesalahan menghitung koloni dan

perhitungan yang kurang tepat terhadap koloni yang menyebar atau yang

sangat kecil (Lukman dan Purnawarman 2009 dalam Sibarani, 2011).

3. Susut Bobot

Susut Bobot merupakan proses penurunan beratbuah akibat proses

respirasi, transpirasi dan aktivitas bakteri. Respirasi yang terjadi pada buah

merupakan proses biologis dimana oksigen diserap untuk membakar bahan-

Page 28: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

14

bahan organik dalam buah untuk menghasilkan energi yang diikuti oleh

pengeluaran sisa pembakaran berupa gas karbondioksida dan air. Air dan gas

yang dihasilkan,serta energi berupa panas akan mengalami penguapan

sehingga buah tersebut akan menyusut beratnya (Yongki, 2014). Menurut

Wills et al, (1981), faktor yang mempengaruhi kehilangan air pada buah

antara lain luas berbanding volume buah tersebut, lapisan alami permukaan

buah, dan kerusakan mekanis pada kulit buah.

4. Vitamin C

Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam

keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut vitamin C

mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila

terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan adanya tembaga dan besi. Vitamin

C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam

(Almatsier S, 2005).Vitamin ini mempunyai rasa asam, enak untuk di

konsumsi sehari-hari, dan fungsinya banyak sekali untuk kesehatan. Banyak

bukti dari penilitian yang mendukung fakta bahwa vitamin C memiliki peran

penting dalam pelbagai mekanisme imunologis.

5. Tekstur Analizer

Tekstur merupakan parameter penting untuk menganalisis singkong

keju dapat mengalami perubahan fisik selama proses pembekuan dan

pencairan. Misalnya, salah satu masalah terbesar yang di temukan adalah

penyusutan dan pelunakan dinding sel yang menyebabkan perubahan yang

tidak diinginkan pada tekstur (Chassagne-Barces et al, 2009.; Glenn &

Page 29: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

15

Poovalah, 1990). Tekstur tomat setelah dilakukan perendaman ozon dianalisis

untuk mengetahui tingkat kekerasan tomat dengan menggunakan texture

analyser. Pengukuran tingkat kekerasan menggunakan probe TA 39 jenis

jarum pada alat texture analyser dengan spesifikasiseperti kekuatan tekanan

(Trigger) sebesar 5,0 gf (gram force), kedalaman (distance) sebesar 5,5 mm

dan kecepatan (speed) sebesar 10,0 mm/s.

Page 30: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2019. Penelitian ini

dilakukan di Laboratorium Uji Indrawi, Laboratorium Rekayasa,

Laboratorium Kimia, dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Semarang.

B. Bahan dan Peralatan

Bahan baku yang digunakan yaitu tomat segar yang didapat dari Desa

Duren Kecamatan Bandungan Kabupaten Ungaran dan ozon sedangkan

peralatan yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas tekstur analizer,

peralatan analisis meliputi pisau, baskom, timbangan analitik.

C. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan ialah acak kelompok dengan 4

kali perlakuan 4 kali ulangan dengan perendaman 0 menit, perendaman 1

jam, perendaman 2 jam, dan perendaman 3 jam dan dilakukan penyimpanan

selama 0 hari, 7 hari, dan 14 hari.

Page 31: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

17

D. Prosedur Penelitian

E. Prosedur Analisis

1. Susut Bobot

Susut bobot buah dihitung dengan cara dari bobot awal sayur sebelum

perlakuan dikurangi dengan bobot akhir setiap kali sampling, dibagi bobot

awal buah dan dikalikan 100 % (Widodo, 2012).

Keterangan :

W : Kehilangan Bobot

A : Bobot Tomat Awal

B : Bobot Tomat Akhir

TOMAT

Perendaman Ozon

Penyimpanan dalam

waktu 0, 7, dan 14 hari

Lama waktu perendaman :

1. 1 jam

2. 2 jam

3. 3 jam

Pengujian :

1. Susut bobot

2. Tekstur

3. Kadar air

4. Vit C

5. TPC

Page 32: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

18

2. Tekstur

Analisa tekstur pada penelitian ini yaitu untuk menguji kekerasan

(hardness) pada tomat dengan menggunakan Lloyd Texture Analyzer dengan

jenis probe “Warner Bratzler Shear Blade square cut”. Pengujiannya

dilakukan setiap titik waktu pengambilan dengan 3 kali pengulangan.

3. Kadar Air

Pengujian dimulai dengan mengeringkan cawan kosong dalam oven,

mendinginkannya dalam desikator, kemudian menimbang sebanyak 5gr

bahan yang sudah dihaluskan dimasukkan kedalam cawan yang kemudian

dimasukkankedalam oven pada suhu 105⁰C. Pemanasan dilakukan selama 6

jam, kemudian didinginkan dengan desikator dan ditimbang kembali.

Pekerjaan dihentikan bila sudah diperoleh berat yang konstan. Kadar air

dihitung dengan rumus :

Kadar air (%bobot basah)=

4. Vitamin C

Vitamin C pada pengujian ini menggunakan metide iodium atau lebih

dikenal sebagai iodine, dengan metode ini yaitu paling banyak digunakan

oleh peneliti dikarenakan caranya yang mudah yaitu hanya meneteskan iodine

yang sebelumnya tomat tersebut dihancurkan lalu ditimbang 5 gr selanjutnya

ditambahkan aquades 20 ml dan diambil larutan bunga kol sebanyak 5 ml,

selanjutnya ditetesin dengan menggunakan amilum sebanyak 5 tetes atau

Page 33: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

19

setara dengan 0,25 ml dan langkah terakhir yaitu ditetesin iodine hingga

berubah warna. Berikut adalah rumus pada vitamin C

5. TPC (Total Plate Counter)

Total Plate Count dimaksudkan untuk menunjukkan jumlah

mikroorganisme dalam suatu sampel, yang pada prinsipnya jika sel mikroba

yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba tersebut

akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat diamati secara

makroskopis tanpa menggunakan mikroskop (Badan Standardisasi Nasional

1994, dalam Susianawati, 2006). Salah satu metode yang dapat digunakan

untuk menghitung jumlah mikroba adalah metoda hitungan cawan. (Fardiaz,

1989 dalam Susianawati, 2006)

Cara perhitungan jumlah mikroorganisme merupakan cara yang lazim

dilakukan di laboratorium. Perhitungan jumlah mikroorganisme merupakan

indikator terjadinya proses biodegradasi minyak mentah. Jumlah

mikroorganisme akan meningkat bila mikroorganisme tersebut mampu hidup

dengan memanfaatkan substrat yang ada dalam senyawa hidrokarbon tersebut

(Munawar et al., 2007 dalam Sumarsono, 2009 ).

Total plate count dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu Pour plate

methode (metode tuang) dan surface or spread plate method (metode

permukaan atau metode sebar). Jumlah koloni yang diperoleh dinyatakan

dengan colony forming unit (CFU). Ketepatan metode ini dipengaruhi

Page 34: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

20

beberapa faktor, antara lain : a) media dan kondisi inkubasi (ketersediaan

oksigen, suhu dan waktu inkubasi), b) kondisi sel mikroorganisme (cedera

atau injured cell), c) adanya zat penghambat pada peralatan atau media yang

dipakai, atau yang diproduksi oleh mikroorganisme lainnya, d) kemampuan

pemeriksa untuk mengenal koloni, e) peralatan, pelarut dan media yang

kurang steril, ruang kerja yang tercemar, f) pengocokan pada saat

pengenceran yang kurang sempurna, g) kesalahan menghitung koloni dan

perhitungan yang kurang tepat terhadap koloni yang menyebar atau yang

sangat kecil (Lukman dan Purnawarman 2009 dalam Sibarani, 2011).

Page 35: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengaruh Lama Pengozonan Terhadap Kadar Air

Kadar air merupakan sejumlah air yang terkandung dalam suatu bahan

termasuk bahan pangan. Kadar air merupakan presentase kandungan air suatu

bahan yang dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) dan berat kering

(dry basis) kadar air ini adalah parameter penentu mutu bahan. Kadar air

dapat berpengaruh terhadap kenampakan, daya simpan dan ketahanan suatu

produk terhadap kerusakaan. Semakin tinggi kadar air suatu pangan, akan

semakin besar kerusakannya. Begitu juga sebaliknya semakin rendah kadar

air maka bakteri tidak akan tumbuh dan memperkecil kerusakan pangan.

Pengukuran kadar air dilakukan dengan metode termogravimetri yaitu

menentukan selisih berat bahan sebelum penguapan dengan berat bahan

setelah penguapan, yang merupakan berat kandungan air bebas dalam bahan.

Selama pemanasan dalam oven pada pengukuran kadar air, air dalam bahan

berkurang namun tidak semua air dapat keluar, hanya air bebas dan air terikat

lemah dalam bahan yang dapat menguap. Air terikat lemah adalah air yang

terikat secara lemah, namun air dalam bentuk ini masih memiliki sifat seperti

air bebas. Air bebas adalah air dalam bahan yang terdapat di permukaan dan

sifatnya mudah diuapkan.

Hasil analisa sidik ragam (lampiran 1) menunjukkan bahwa perlakuan

pengozonan berpengaruh nyata terhadap kadar air pada hari ke 0 tetapi tidak

berpengaruh pada hari penyimpanan ke 7 dan 14. Setelah uji lanjut dengan

Page 36: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

22

Duncan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hasil analisa kadar air tomat

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rerata Hasil Kadar Air Tomat.

Perlakuan Hari-0 Hari-7 Hari-14

P1 (0 Menit) 31,50a

30,21a

31,06a

P2 (60 Menit) 33,48a

31,25a

33,98a

P3 (120 Menit) 33,83a

31,08a

33,32a

P4 (180 Menit) 31,01a

30,78a

32,35a

Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang berebeda menunjukkan

perbedaan yang nyata (p<0,05).

Tabel 2. menunjukkan bahwa pada hari pengamatan ke 0, 7 dan 14,

tidak terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan terhadap kadar air tomat.

Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan P2 dengan lama pengozonan 60

menit, hari ke-14 yaitu sebanyak 33,98%. Sedangkan kadar air terendah yaitu

pada perlakuan P1 tanpa pengozonan (0 menit) pada hari ke 7 sebanyak

30,21%. Hal ini terjadi karena proses perendaman ozon yang menggunakan

air sebagai perantara ozon agar langung meresap ke dalam tomat tersebut.

Gambar 2. Diagram Batang Rerata Kadar Air Tomat

31,51

30,21

31,07

33,48

31,26

33,99 33,83

31,08

33,32

31,02 30,78

32,36

28,00

29,00

30,00

31,00

32,00

33,00

34,00

35,00

Hari-0 Hari-7 Hari-14

KA

DA

R A

IR (

%)

PERLAKUAN LAMA PENGOSONAN

P1 (0 Menit)

P2 (60 Menit)

P3 (120Menit)

Page 37: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

23

Gambar 2 menunjukan adanya variasi kadar air tomat pada berbagai

lama pengozonan pada hari ke 0, 7 dan 14. Bahwa perendaman tomat dengan

menggunakan ozon terlihat berpengaruh nyata tetapi tidak beda nyata. Pada

hari ke-0 terlihat kadar air tertinggi pada perlakuan P3 dengan lama waktu

pengozonan selama 120 menit sebesar 33,83%, sedangkan kadar air terendah

pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan 180 menit sebesar

31,02%. Pada hari ke-7 terlihat kadar air tertinggi pada perlakuan P2 dengan

lama waktu pengozonan selama 60 menit sebesar 31,26%, sedangkan kadar

air terendah pada perlakuan P1 dengan tanpa pengozonan sebesar 30,21%.

Pada hari ke-14 terlihat kadar air tertinggi pada perlakuan P2 dengan lama

waktu pengozonan selama 60 menit sebesar 33,99%, sedangkan kadar air

terendah pada perlakuan P1 dengan tanpa pengozonan sebesar 31,07%.

Terlihat dari perlakuan pengozonan yang memiliki kadar air tertinggi pada

perlakuan P2 (60 menit) pada hari ke-14 sebesar 33,99% sedangkan kadar air

terendah yaitu pada perlakuan P1(0 menit) pada hari ke-7 sebesar 30,21%.

Diduga hal ini dipengaruhi oleh faktor suhu dan kelembapan yang mana

obyek hanya disimpan dalam suhu ruangan. (Cristina W, 2010)

B. Pengaruh Lama Pengozonan Terhadap Tekstur Analiser

Tekstur merupakan parameter penting untuk menganalisis singkong

keju dapat mengalami perubahan fisik selama proses pembekuan dan

pencairan. Misalnya, salah satu masalah terbesar yang di temukan adalah

penyusutan dan pelunakan dinding sel yang menyebabkan perubahan yang

tidak diinginkan pada tekstur (Chassagne-Barces et al, 2009.; Glenn &

Page 38: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

24

Poovalah, 1990). Tekstur tomat setelah dilakukan perendaman ozon dianalisis

untuk mengetahui tingkat kekerasan tomat dengan menggunakan texture

analyser. Pengukuran tingkat kekerasan menggunakan probe TA 39 jenis

jarum pada alat texture analyser dengan spesifikasiseperti kekuatan tekanan

(Trigger) sebesar 5,0 gf (gram force), kedalaman (distance) sebesar 5,5 mm

dan kecepatan (speed) sebesar 10,0 mm/s.

Hasil analisa sidik ragam (lampiran 2) menunjukkan bahwa perlakuan

pengozonan berpengaruh nyata terhadap tekstur tomat pada hari ke 0 hari ke

7 dan 14. Setelah uji lanjut dengan Duncan terdapat perbedaan yang nyata.

Hasil analisa tekstur analyzer tomat dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Rerata Hasil Texture Analyzer Tomat.

Perlakuan Hari-0 Hari-7 Hari-14

P1 (0 Menit) 274,38ab

245,46b

220,57ab

P2 (60 Menit) 270,60ab

244,05b

222,44b

P3 (120 Menit) 285,15b

258,84b

235,24b

P4 (180 Menit) 256,01a

215,35a

194,85a

Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan

perbedaan yang nyata (p<0,05).

Tabel 3. menunjukan bahwa pada hari pengamatan ke 0, 7 dan 14,

terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan terhadap tekstur tomat.

Tekstur tertinggi terdapat pada perlakuan P3 dengan lama pengozonan 120

menit hari ke-0 yaitu sebanyak 285,15gf. Sedangkan tekstur terendah yaitu

pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan 180 menit pada hari ke

14 sebanyak 194,85gf. Hal ini terjadi karena proses perendaman ozon yang

menggunakan air sebagai perantara ozon agar langung meresap ke dalam

tomat tersebut.

Page 39: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

25

Gambar 3.Diagram Batang Rerata Tekstur Analyzer Tomat.

Gambar 3 menunjukkan adanya variasi tekstur tomat pada berbagai

lama pengozonan pada hari ke 0, 7 dan 14. Bahwa perendaman tomat dengan

menggunakan ozon terlihat berpengaruh nyata tetapi tidak beda nyata. Pada

hari ke-0 terlihat tekstur tertinggi pada perlakuan P3 dengan lama waktu

pengozonan selama 120 menit sebesar 285,15gf, sedangkan tekstur terendah

pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan 180 menit sebesar

256,01gf. Pada hari ke-7 terlihat kadar air tertinggi pada perlakuan P3 dengan

lama waktu pengozonan selama 120 menit sebesar 258,84gf, sedangkan kadar

air terendah pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan selama 180

menit sebesar 215,35gf. Pada hari ke-14 terlihat kadar air tertinggi pada

perlakuan P3 dengan lama waktu pengozonan selama 120 menit sebesar

235,34gf, sedangkan kadar air terendah pada perlakuan P4 dengan lama

waktu pengozonan selama 180 menit sebesar 194,85gf. Terlihat dari

perlakuan pengozonan yang memiliki tekstur tertinggi pada perlakuan P3

dengan lama waktu pengozonan 120 menit pada hari ke-14 sebesar 285,15gf,

274,38

245,46

220,57

270,60

244,05 222,44

285,15

258,84 235,24

256,01

215,35 194,85

-

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

Hari-0 Hari-7 Hari-14

TEK

STU

R A

NA

LYZE

R

PERLAKUAN LAMA PENGOSONAN

P1 (0 Menit)

P2 (60 Menit)

P3 (120Menit)

Page 40: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

26

sedangkan kadar air terendah yaitu pada perlakuan P4 dengan lama waktu

pengozonan 180 menit pada hari ke-7 sebesar 194,85gf. Diduga hal ini

dipengaruhi oleh lama waktu perendaman ozon, semakin lama perendaman

akan semakin keras dan akan mengalami kerusakan saat penyimpanan.

C. Pengaruh Lama Pengozonan Terhadap Vitamin C

Vitamin C adalah salah satu indikator kualitas terpenting, karena

sifatnya yang sensitife terhadap proses pengolahan (Tosun et al. 2007)

.Kandungan vitamin C pada tomat adalah 34,38 mg. Kehilangan vitamin-

vitamin berlangsung terus sepanjang proses pengolahan. Terkenanya

jaringan-jaringan oleh udara akan menyebabkan hilangnya vitamin C karena

oksidasi. Selama penyimpanan dalam suhu ruang kehilangan vitamin C akan

terus berlangsung.

Jika gas ozon terkena sinar matahari, maka akan mengurai menjadi

oksigen. (Tzortzakis et al 2007), menyebutkan bahwa gas ozon tidak

berpengaruh terhadap kandungan vitamin C. Teknologi ozonisasi terhadap

strawberry setelah 4 hari pada suhu 20 oC menunjukkan perbedaan yang nyata

dalam gula dan asam. Selanjutnya dikatakan bahwa pada akhir penyimpanan

kandungan vitamin C meningkat 3 kali dari. Hal ini diduga adanya pengaruh

suhu terhadap laju respirasi, yaitu semakin rendah suhu maka semakin rendah

respirasinya, dengan demikian vitamin C hanya sedikit yang terurai.

Hasil analisa sidik ragam (lampiran 3) menunjukkan bahwa perlakuan

pengozonan berpengaruh nyata terhadap vitamin C pada hari ke 0 dan ke 7

tetapi tetapi tidak berpengaruh pada hari ke14. Setelah uji lanjut dengan

Page 41: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

27

Duncan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hasil analisa vitamin C tomat

dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4. Rerata Hasil Vitamin C Tomat.

Perlakuan Hari-0 Hari-7 Hari-14

P1 (0 Menit) 11,62a

12,07a

13,04a

P2 (60 Menit) 10,49a

11,25a

13,49a

P3 (120 Menit) 11,34a

12,13a

13,25a

P4 (180 Menit) 12,22a

12,51a

13,64a

Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang berebeda menunjukkan

perbedaan yang nyata (p<0,05).

Tabel 4. menunjukan bahwa pada hari pengamatan ke 0, 7 dan 14, tidak

terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan terhadap vitamin C tomat.

Vitamin C tertinggi terdapat pada perlakuan P4 dengan lama pengozonan 180

menit hari ke-14 yaitu sebanyak 13,64. Sedangkan vitamin C terendah yaitu

pada perlakuan P2 dengan lama waktu pengozonan 60 menit pada hari ke-0

sebanyak 10,49. Hal ini terjadi karena proses perendaman ozon yang

menggunakan air sebagai perantara ozon agar langung meresap ke dalam

tomat tersebut.

Page 42: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

28

Gambar 4. Diagram Batang Rerat Vitamin C Tomat

Gambar 4 menunjukan adanya variasi vitamin C tomat pada berbagai

lama pengozonan pada hari ke 0, 7 dan 14. Bahwa perendaman tomat dengan

menggunakan ozon terlihat berpengaruh nyata tetapi tidak beda nyata. Pada

hari ke-0 terlihat vitamin C tertinggi pada perlakuan P4 dengan lama waktu

pengozonan selama 180 menit sebesar 12,22, sedangkan vitamin C terendah

pada perlakuan P2 dengan lama waktu pengozonan 60 menit sebesar 10,49.

Pada hari ke-7 terlihat vitamin C tertinggi pada perlakuan P4 dengan lama

waktu pengozonan selama 180 menit sebesar 12,51, sedangkan vitamin C

terendah pada perlakuan P2 dengan lama waktu pengozonan selama 60 menit

sebesar 11,25. Pada hari ke-14 terlihat vitamin C tertinggi pada perlakuan P4

dengan lama waktu pengozonan selama 180 menit sebesar 13,64, sedangkan

vitamin C terendah pada perlakuan P1 dengan tanpa pengozonan sebesar

13,04. Terlihat dari perlakuan pengozonan yang memiliki vitamin C tertinggi

pada perlakuan P4 denagn lama waktu pemgozonan 180 menit pada hari ke-

14 sebesar 13,64 sedangkan vitamin C terendah yaitu pada perlakuan P2

11,62 12,07 13,04

10,49 11,25

13,49

11,34 12,13 13,25 12,22 12,51

13,64

-

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

Hari-0 Hari-7 Hari-14

VIT

AM

IN C

PERLAKUAN LAMA PENGOSONAN

P1 (0 Menit)

P2 (60 Menit)

P3 (120 Menit)

P4 (180 Menit)

Page 43: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

29

dengan lama waktu pengozonan 60 menit pada hari ke-0 sebesar 10,49.

Diduga hal ini dipengaruhi oleh faktor suhu dan kelembapan yang mana

obyek hanya disimpan dalam suhu ruangan. (Cristina W, 2010)

D. Pengaruh Lama Pengozonan Terhadap Susut bobot

Perubahan susut bobot yang semakin tinggi menunjukkan tingkat

kesegaran bahan pangan semakin berkurang. Akibatnya terjadinya pengerutan

atau layu, pengeringan dan pengerasan. Hal ini diperjelas oleh Santoso yang

menyatakan bahwa kehilangan air dari komoditas selain dipengaruhi juga

oleh kelembaban suhu, komposisi udara, polutan dan cahaya. Susut bobot

yang berlebihan dri komoditas menyebabkan pelayuan dan pengkriputan

sehingga kesegarannya berkurang.

Hasil analisa sidik ragam (lampiran 4) menunjukkan bahwa perlakuan

pengozonan berpengaruh nyata terhadap susut bobot pada hari ke 7 tetapi

tidak berpengaruh pada hari penyimpanan 14. Setelah uji lanjut dengan

Duncan terdapat perbedaan yang nyata. Hasil analisa susut bobot tomat dapat

dilihat pada Tabel 5

Tabel 5. Rerata Hasil Susut Bobot Tomat

Perlakuan Hari-7 Hari-14

P1 (0 Menit) 3,72c

3,87b

P2 (60 Menit) 3,59c

3,06a

P3 (120 Menit) 2,22a

2,83a

P4 (180 Menit) 2,45a

4,39b

Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang berebeda menunjukkan

perbedaan yang nyata (p<0,05).

Page 44: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

30

Tabel 5. menunjukan bahwa pada hari pengamatan ke 7 dan 14,

terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan terhadap susut bobot tomat.

Susut bobot tertinggi terdapat pada perlakuan P4 dengan lama pengozonan

180 menit hari ke-14 yaitu sebanyak 4,39. Sedangkan susut bobot terendah

yaitu pada perlakuan P3 dengan lama waktu pengozonan 120 menit pada hari

ke-7 sebanyak 2,22. Hal ini terjadi karena proses perendaman ozon yang

menggunakan air sebagai perantara ozon agar langung meresap ke dalam

tomat tersebut.

Gambar 5. Diagram Batang Rerata Susut Bobot Tomat

Gambar 5 menunjukan adanya variasi susut bobot tomat pada berbagai

lama pengozonan pada hari ke 7 dan 14. Bahwa perendaman tomat dengan

menggunakan ozon terlihat berpengaruh nyata tetapi tidak beda nyata. Pada

hari ke-7 terlihat susut bobot tertinggi pada perlakuan P1 dengan tanpa

pengozonan sebesar 3,72%, sedangkan susut bobot terendah pada perlakuan

P3 dengan lama waktu pengozonan 120 menit sebesar 2,22%. Pada hari ke-14

terlihat susut bobot tertinggi pada perlakuan P4 dengan lama waktu

3,72 3,87 3,59

3,06

2,22

2,83

2,45

4,39

-

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

Hari-7 Hari-14

SUSU

T B

OB

OT

(%)

PERLAKUAN LAMA PENGOSONAN

P1 (0 Menit)

P2 (60 Menit)

P3 (120 Menit)

P4 (180 Menit)

Page 45: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

31

pengozonan selama 180 menit sebesar 4,39%, sedangkan susut bobot

terendah pada perlakuan P3 dengan lama waktu pengozonan selama 120

menit sebesar 2,83%. Terlihat dari perlakuan pengozonan yang memiliki

susut bobot tertinggi pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan

selama 180 menit pada hari ke-14 sebesar 4,39% sedangkan susut bobot

terendah yaitu pada perlakuan P3 dengan lama waktu pengozonan selama 120

menit pada hari ke-7 sebesar 2,22%. Diduga hal ini dapat dipengaruhi oleh

faktor suhu, kelembapan dan penyimpanan yang mana objek hanya disimpan

pada suhu ruang dan disimpan selama 0 hari – 14 hari penyimpanan sebelum

dilakukan pengujian seminggu sekali. (Cristina W, 2010)

E. Pengaruh Lama Pengozonan Terhadap TPC (Total Plate Count)

Untuk kontaminasi mikroba, hasil panen sayuran yang berasal dari

petani maupun di pasaran dapat mengandung mikroba di atas ambang batas

yang direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian RI. Jenis mikroba yang

banyak ditemukan, diantaranya bakteri koliform, koliform fekal,

E.Coli, Salmonella, Shigella dan Staphylococcus. Hal ini dapat berpengaruh

terhadap kualitas produk makanan yang menggunakan bahan baku sayuran,

seperti ketoprak, gado-gado, rujak, pecel, dan sebagainya.

Fungsi utama ozon adalah sebagai pengoksidasi dan disinfektan yang

sangat kuat, efektif dan aman. Aplikasi teknologi ozon pada penanganan hasil

pertanian mampu meluruhkan kontaminasi pestisida, bakteri, dan logam berat

yang menempel pada permukaan/ kulit sayuran dan buah-buahan, sehingga

aman dikonsumsi bagi kesehatan manusia.

Page 46: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

32

Hasil analisa sidik ragam (lampiran 5) menunjukkan bahwa perlakuan

pengozonan berpengaruh nyata terhadap Total Plate Counter tomat pada

hari ke 0 tetapi tidak berpengaruh pada hari penyimpanan ke 7 dan 14.

Setelah uji lanjut dengan Duncan tidak terdapat perbedaan yang nyata. Hasil

analisa Total Plate Counter tomat dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Rerata Hasil TPC terhadap tomat

Perlakuan Hari-0 Hari-7 Hari-14

P1 (0 Menit) 8,46a

9,10a

7,83a

P2 (60 Menit) 8,51a

9,04a

8,42a

P3 (120 Menit) 8,40a

9,02a

8,19a

P4 (180 Menit) 8,70b

9,20a

8,33a

Keterangan : angka yang di ikuti oleh huruf yang berebeda menunjukkan

perbedaan yang nyata (p<0,05).

Tabel 6 menunjukkan bahwa berpengaruh nyata tetapi tidak berbeda

nyata pada rata-rata TPC (Total Plate Counter) perendaman ozon tomat.

Lama perendaman menyebabkan TPC mengalami penurunan. TPC tertinggi

terdapat pada perlakuan P4 hari ke-7 dengan lama waktu perendaman ozon

180 menit sebanyak 9,20. Sedangkan TPC terendah yaitu pada perlakuan P1

hari ke-14 dengan tanpa perlakuan (0 menit ) sebanyak 7,83.

Pengawetan sayuran dan buah-buahan dengan ozon tidak mengubah/

merusak kandungan gizinya, karena kandungan ozon itu sendiri akan hilang

dengan cara penguapan. Ozon juga akan mengurai kembali menjadi molekul

oksigen, jika terkena sinar matahari.

Page 47: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

33

Fungsi ozon sebagai pengoksidasi yang kuat, konsentrasi ozon terlarut

sebesar 1,4 mg/liter mampu secara efektif mengoksidasi sebanyak 60-90

persen metil paration, sipermetrin, paration, diazinon dalam larutan air selama

30 menit dan perusakan/ degradasi selesai pada waktu 5 menit pertama.

Selain itu, ozon paling efektif untuk mendegradasi sipermetrin lebih dari 60

persen, efektivitas degradasinya tergantung konsentrasi ozon terlarut dan suhu

larutan. Dengan demikian, proses ozonisasi merupakan proses yang efektif

dan aman untuk memisahkan dan mendegrasi residu pestisida yang diujikan

pada sayuran pada tingkat terbatas (minimally processed). Christina, W.

2010

Gambar 6. Diagram Batang Rerata TPC (Total Plate Count) terhadap

Tomat

Gambar 6 menunjukan adanya variasi total plate counter tomat

padaberbagai lama pengozonan pada hari ke 0, 7 dan 14. Bahwa perendaman

tomat dengan menggunakan ozon terlihat berpengaruh nyata tetapi tidak beda

nyata. Pada hari ke-0 terlihat total plate counter tertinggi pada perlakuan P4

8,46

9,10

7,83

8,51

9,04

8,42 8,40

9,02

8,19

8,70

9,20

8,33

7,00

7,50

8,00

8,50

9,00

9,50

Hari-0 Hari-7 Hari-14

TOTA

L P

LATE

CO

UN

TER

PERLAKUAN LAMA PENGOSONAN

P1 (0 Menit)

P2 (60 Menit)

P3 (120 Menit)

P4 (180 Menit)

Page 48: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

34

dengan lama waktu pengozonan selama 180 menit sebesar 8,70, sedangkan

total plate counter terendah pada perlakuan P3 dengan lama waktu

pengozonan 120 menit sebesar 8,40. Pada hari ke-7 terlihat total plate counter

tertinggi pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan selama 180

menit sebesar 9,20, sedangkan total plate counter terendah pada perlakuan P3

dengan lama waktu pengozonan selama 120 menit sebesar 9,02. Pada hari ke-

14 terlihat total plate counter tertinggi pada perlakuan P2 dengan lama waktu

pengozonan selama 60 menit sebesar 8,42, sedangkan total plate counter

terendah pada perlakuan P1 dengan tanpa pengozonan sebesar 7,83. Terlihat

dari perlakuan pengozonan yang memiliki total plate counter tertinggi pada

perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan selama 180 menit pada hari ke-

7 sebesar 9,20, sedangkan total plate counter terendah yaitu pada perlakuan

P1 dengan tanpa perlakuan pada hari ke-14 sebesar 7,83. Diduga hal ini

dapat dipengaruhi oleh faktor suhu, kelembapan dan penyimpanan yang mana

objek hanya disimpan pada suhu ruang dan disimpan selama 0 hari – 14 hari

penyimpanan sebelum dilakukan pengujian seminggu sekali. (Cristina W,

2010)

Page 49: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

35

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Lama Ozonisasi Terhadap

Kesegaran Tomat (Lycopersicum Esculentum) Selama Penyimpanan” dapat

disimpulkan bahwa :

1. Lama pengozonan berpengaruh nyata terhadap susut bobot,vitamin C,

TPC (Total Plate Counter) dan tekstur analyzer, sedangkan kadar air tidak

berpengaruh nyata

2. Lama pengozonan dapat mempertahankan mutu tomat yang lebih baik

yang dimana memiliki kememaran tinggi serta memiliki mikrobiologi

tinggi.

3. Rerata kadar air pada tertinggi perlakuan P2 dengan lama waktu

pengozonan (60 menit) hari ke-14 yaitu 33,98% dan terendah pada

perlakuan P1 tanpa pengozonan hari ke-7 yaitu 30,21%. Rerata tekstur

tertinggi pada perlakuan P3 dengan lama waktu pengozonan (120 menit)

hari ke-0 yaitu 285,15gf dan terendah pada perlakuan P4 dengan lama

waktu pengozonan (180 menit) hari ke-14 yaitu 194,85gf. Rerata vitamin

C tertinggi pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan (180

menit)hari ke-14 yaitu 13,64 dan terendah ada perlakuan P2 dengan lama

waktu pengozonan (60 menit) hari ke-0 yaitu 10,49. Rerata susut bobot

tertinggi pada perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan (180 menit)

hari ke-14 yaitu 4,39 dan terendah pada perlakuan P3 dengan lama waktu

Page 50: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

36

pengozonan (120 menit) hari ke-7 yaitu 2,22. Rerata TPC tertinggi pada

perlakuan P4 dengan lama waktu pengozonan (180 menit)hari ke-7 yaitu

9,20 dan terendah ada perlakuan P1 tanpa pengozonan hari ke-14 yaitu

7,83

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tidak perlu adanya penelitian

lebih lanjut tentang pengaruh lama pengozonan terhadap tomat.

Page 51: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

37

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 156 – 167.

Asgar, A., 2014. Teknologi Ozonisasi Untuk Mencuci Sayuran. iptek

hortikulturapp.10-13.

Azwar, A. 2004. Aspek Kesehatan dan Gizi dalam Ketahanan Pangan. Makalah

dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta, 17-19 Mei.

Badan Standardisasi Nasional. 1994. Metode Pengujian Mikrobiologi. Penentuan

Angka Lempeng Total SNI 01-23391991.

Christina Winarti & Miskiyah 2010, „Status kontaminan pada sayuran dan upaya

pengendaliannya di Indonesia‟, Pengembangan Inovasi Pertanian, vol. 3,

hlm. 227-37.

Depdiknas. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Dewi, Novia. 2007. KajianPengaruhKemasanTerhadapKerusakanFisikKubis

Segar (Brassica oleracea L. varcapitata)SelamaTransportasi

Fanani, Z. Nurkertamanda, D, & Ola, K.K., 2008. Perancangan Casing Dan

TataLetak Komponen Ozonizer Pengawet Makanan Menggunakan

MetodeQuality Function Deployment (QFD). Jati Undip. Vol. III. 3.

Pp.148-163.

Fardiaz, S., 1989. Mikrobiologi Pangan. Direktorat Jenderal Pendidikan

TinggiPusat Antar Universitas IPB, Bogor.

Hadi, R. dan A. Rival, 1980. Ilmu Teknik Penyehatan. Cetakan Pertama.

Depdikbud, Jakarta

Jones,J.B. 2008. Tomato Plant Culture in the Field, Green House, and Home

Garden. CRC Press: Taylor and Francis Group. 400 Pages.

Katz, J. 1980. Ozone and Chlorine Dioxide Technology for Disinfection of

Drinking Water. Noyes Data Corporation. New Jersey, USA.

Lukman, D.W. 2009. Penghitungan jumlah mikroorganisme dengan metode

hitungan cawan. Di dalam: Lukman DW, Purnawarman T, editor.

Penuntun Praktikum Higiene Pangan Asal Hewan. Bogor: Fakultas

Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. hlm 10–17.

Page 52: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

38

Munawar, dkk. (2007). Bioremediasi Tumpahan Minyak dengan Metode

Biostimulasi Nutrien Organik di Lingkungan Pantai Surabaya Timur.

Berk. Penel. Hayati: 13 (91-96).

Palou L, Smilanick JL, Crisosto CH, Mansour M. Effects of gaseous ozone

exposure on the development of green and blue molds on cold stored Citrus

Fruit. Plant Dis 2001;85(6):632-8.

Rahayu, W.P. 1998. Diktat Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Fakultas

Teknologi Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rahma, 2012. Pengaruh Arag Angin Terhadap Dispersi Konsentrasi Sulfur

Dioksida pada Udara di Kota Padang. Padang : Universitas Andalas

Rusdi, U.D. & Suliasih, N., 2002. Ozonisasi Dan Kualitas Air Susu.

JurnalBionatura. Vol. 4. 2. Pp.96-107.

Soekarto. 1990. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil

Pertanian. Jakarta : Bhatara Aksara.

Subawati, Reni, 2009, Oksidasi Senyawa Karoten Dalam Buah Kelapa Sawit,

Universitas Ma Chung. Malang.

Sulistyandari Hartini. 2009. Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kontaminasi Deterjen Pada Air Minumisi Ulang Di Depot Air Minum Isi

Ulang (DAMIU) Di Kabupaten Kendal. Thesis Megister Kesehatan

Lingkungan. Semarang: Universitas Diponogoro.

Syarif, R. dan Halid, H.1993.Teknologi Penyimpanan Pangan. Penerbit Arcan.

Jakarta. Kerjasama dengan Pusat Antar Universitas Pangan Dan Gizi IPB.

Tzortzakis N, A Borland, I Singleton, J Barnes. Impact of atmospheric

ozoneenrichment on quality-related atributes of tomato fruit. Postharvest

Biology and Technology. 2007;45(3):317-325.

Widodo,S.E.2012.Memahami Panen dan Pascapanen Buah .Lembaga Penelitian

Universitas Lampung. Lampung. Hal 1-115

Yusuf B, dkk., 2008. Aplikasi Pembangkit Tegangan Tinggi Impuls Untuk

Pembuatan Reaktor Ozon. Universitas Diponegoro. Pp.1-6.

Page 53: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

39

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1. Kadar air

KADAR AIR HO

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: KADAR AIR

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 31,0400 . 1

U2 33,7200 . 1

U3 30,6400 . 1

U4 30,6300 . 1

Total 31,5075 1,48731 4

P3 U1 32,9200 . 1

U2 34,5700 . 1

U3 36,2200 . 1

U4 30,2200 . 1

Total 33,4825 2,55844 4

P5 U1 34,7700 . 1

U2 33,9200 . 1

Page 54: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

40

U3 33,0400 . 1

U4 33,5900 . 1

Total 33,8300 ,72420 4

P7 U1 31,9200 . 1

U2 27,5900 . 1

U3 33,0900 . 1

U4 31,4700 . 1

Total 31,0175 2,38483 4

Total U1 32,6625 1,60122 4

U2 32,4500 3,26026 4

U3 33,2475 2,28784 4

U4 31,4775 1,50136 4

Total 32,4594 2,13777 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: KADAR AIR

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: KADAR AIR

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 16857,776 1 16857,776 7773,016 ,000

Error 6,506 3 2,169a

perlakuan Hypothesis 23,642 3 7,881 1,847 ,209

Error 38,403 9 4,267b

ulangan Hypothesis 6,506 3 2,169 ,508 ,686

Page 55: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

41

Error 38,403 9 4,267b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000

Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: KADAR AIR

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

32,459 ,516 31,291 33,628

2. perlakuan

Dependent Variable: KADAR AIR

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 31,507 1,033 29,171 33,844

Page 56: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

42

P3 33,483 1,033 31,146 35,819

P5 33,830 1,033 31,494 36,166

P7 31,018 1,033 28,681 33,354

3. ulangan

Dependent Variable: KADAR AIR

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 32,663 1,033 30,326 34,999

U2 32,450 1,033 30,114 34,786

U3 33,248 1,033 30,911 35,584

U4 31,478 1,033 29,141 33,814

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

KADAR AIR h0

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1

P7 4 31,0175a

P1 4 31,5075a

P3 4 33,4825a

P5 4 33,8300a

Sig. ,105

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 4,267.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

c. Alpha = ,05.

Page 57: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

43

KADAR AIR H7

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: KADAR AIR

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 31,8800 . 1

U2 25,3100 . 1

U3 32,1700 . 1

U4 31,4900 . 1

Total 30,2125 3,28019 4

P3 U1 28,6200 . 1

U2 32,5100 . 1

U3 32,7900 . 1

U4 31,1000 . 1

Total 31,2550 1,90600 4

P5 U1 29,5300 . 1

U2 30,0500 . 1

U3 30,4800 . 1

U4 34,2700 . 1

Total 31,0825 2,16021 4

P7 U1 27,8300 . 1

U2 26,4100 . 1

Page 58: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

44

U3 36,5500 . 1

U4 32,3300 . 1

Total 30,7800 4,60054 4

Total U1 29,4650 1,75344 4

U2 28,5700 3,31699 4

U3 32,9975 2,56163 4

U4 32,2975 1,41160 4

Total 30,8325 2,86571 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: KADAR AIR

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: KADAR AIR 7

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 15210,289 1 15210,289 825,306 ,000

Error 55,290 3 18,430a

perlakuan Hypothesis 2,513 3 ,838 ,115 ,949

Error 65,382 9 7,265b

ulangan Hypothesis 55,290 3 18,430 2,537 ,122

Error 65,382 9 7,265b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000 Intercept, perlakuan

Page 59: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

45

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: KADAR AIR

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

30,833 ,674 29,308 32,357

2. perlakuan

Dependent Variable: KADAR AIR

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 30,213 1,348 27,164 33,261

P3 31,255 1,348 28,206 34,304

P5 31,083 1,348 28,034 34,131

P7 30,780 1,348 27,731 33,829

3. ulangan

Dependent Variable: KADAR AIR

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 29,465 1,348 26,416 32,514

U2 28,570 1,348 25,521 31,619

U3 32,998 1,348 29,949 36,046

U4 32,298 1,348 29,249 35,346

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

KADAR AIR h7

Page 60: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

46

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1

P1 4 30,2125a

P7 4 30,7800a

P5 4 31,0825a

P3 4 31,2550a

Sig. ,620

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 7,265.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

KADAR AIR H14

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: KADAR AIR

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 33,1200 . 1

Page 61: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

47

U2 26,0900 . 1

U3 32,0400 . 1

U4 33,0100 . 1

Total 31,0650 3,35198 4

P3 U1 32,4700 . 1

U2 36,0900 . 1

U3 34,5000 . 1

U4 32,8900 . 1

Total 33,9875 1,65232 4

P5 U1 30,7100 . 1

U2 36,9300 . 1

U3 36,4500 . 1

U4 29,2000 . 1

Total 33,3225 3,94189 4

P7 U1 28,3300 . 1

U2 32,5000 . 1

U3 33,6100 . 1

U4 34,9900 . 1

Total 32,3575 2,87169 4

Total U1 31,1575 2,14236 4

U2 32,9025 4,93130 4

U3 34,1500 1,83995 4

U4 32,5225 2,41525 4

Total 32,6831 2,97312 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: KADAR AIR

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Page 62: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

48

Dependent Variable: KADAR AIR

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 17090,987 1 17090,987 2815,228 ,000

Error 18,213 3 6,071a

perlakuan Hypothesis 19,338 3 6,446 ,610 ,625

Error 95,040 9 10,560b

ulangan Hypothesis 18,213 3 6,071 ,575 ,646

Error 95,040 9 10,560b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000 Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: KADAR AIR

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

32,683 ,812 30,845 34,521

2. perlakuan

Dependent Variable: KADAR AIR

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 31,065 1,625 27,389 34,741

Page 63: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

49

P3 33,988 1,625 30,312 37,663

P5 33,323 1,625 29,647 36,998

P7 32,358 1,625 28,682 36,033

3. ulangan

Dependent Variable: KADAR AIR

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 31,158 1,625 27,482 34,833

U2 32,903 1,625 29,227 36,578

U3 34,150 1,625 30,474 37,826

U4 32,522 1,625 28,847 36,198

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

KADAR AIR h14

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1

P1 4 31,0650a

P7 4 32,3575a

P5 4 33,3225a

P3 4 33,9875a

Sig. ,264

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 10,560.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

Page 64: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

50

Lampiran 2. Tekstur Analyzer

TEKSTUR ANALYZER HO

Univariate Analysis of Variance

[DataSet1] C:\Users\user\Documents\DATA VITAMIN C.sav

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 270,2200 . 1

U2 226,7600 . 1

U3 341,6500 . 1

U4 258,9200 . 1

Total 274,3875 48,47417 4

P3 U1 298,3000 . 1

U2 221,8900 . 1

U3 318,3600 . 1

U4 243,8600 . 1

Total 270,6025 45,22536 4

Page 65: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

51

P5 U1 286,3400 . 1

U2 267,4300 . 1

U3 325,5800 . 1

U4 261,2800 . 1

Total 285,1575 28,98147 4

P7 U1 254,8900 . 1

U2 231,8600 . 1

U3 297,7600 . 1

U4 239,5600 . 1

Total 256,0175 29,42868 4

Total U1 277,4375 18,92952 4

U2 236,9850 20,70083 4

U3 320,8375 18,20586 4

U4 250,9050 10,80466 4

Total 271,5413 36,55556 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 1179754,407 1 1179754,407 216,608 ,001

Error 16339,501 3 5446,500a

Page 66: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

52

perlakuan Hypothesis 1741,486 3 580,495 2,661 ,112

Error 1963,650 9 218,183b

ulangan Hypothesis 16339,501 3 5446,500 24,963 ,000

Error 1963,650 9 218,183b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000 Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

271,541 3,693 263,188 279,895

2. perlakuan

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 274,387 7,386 257,680 291,095

P3 270,602 7,386 253,895 287,310

Page 67: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

53

P5 285,157 7,386 268,450 301,865

P7 256,018 7,386 239,310 272,725

3. ulangan

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 277,438 7,386 260,730 294,145

U2 236,985 7,386 220,278 253,692

U3 320,838 7,386 304,130 337,545

U4 250,905 7,386 234,198 267,612

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

TEKSTUR ANALYZER h0

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1 2

P7 4 256,0175a

P3 4 270,6025a 270,6025b

P1 4 274,3875a 274,3875b

P5 4 285,1575b

Sig. ,127 ,215

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 218,183.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

Page 68: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

54

Tekstur anlyzer H7

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 257,2400 . 1

U2 197,8000 . 1

U3 303,2100 . 1

U4 223,5900 . 1

Total 245,4600 45,54706 4

P3 U1 276,9700 . 1

U2 195,9600 . 1

U3 285,4300 . 1

U4 217,8500 . 1

Total 244,0525 43,95118 4

P5 U1 261,2500 . 1

U2 235,8200 . 1

Page 69: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

55

U3 298,7800 . 1

U4 239,5200 . 1

Total 258,8425 28,89172 4

P7 U1 213,9800 . 1

U2 201,7600 . 1

U3 246,8900 . 1

U4 198,8000 . 1

Total 215,3575 22,02452 4

Total U1 252,3600 26,96617 4

U2 207,8350 18,81296 4

U3 283,5775 25,59919 4

U4 219,9400 16,81236 4

Total 240,9281 36,51345 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 928741,783 1 928741,783 199,855 ,001

Error 13941,253 3 4647,084a

perlakuan Hypothesis 4020,325 3 1340,108 5,921 ,016

Error 2036,903 9 226,323b

Page 70: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

56

ulangan Hypothesis 13941,253 3 4647,084 20,533 ,000

Error 2036,903 9 226,323b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000 Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

240,928 3,761 232,420 249,436

2. perlakuan

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 245,460 7,522 228,444 262,476

P3 244,053 7,522 227,037 261,068

P5 258,843 7,522 241,827 275,858

P7 215,357 7,522 198,342 232,373

Page 71: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

57

3. ulangan

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 252,360 7,522 235,344 269,376

U2 207,835 7,522 190,819 224,851

U3 283,578 7,522 266,562 300,593

U4 219,940 7,522 202,924 236,956

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

TEKSTUR ANALYZER h7

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1 2

P7 4 215,3575a

P3 4 244,0525b

P1 4 245,4600b

P5 4 258,8425b

Sig. 1,000 ,216

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 226,323.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

Page 72: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

58

Tekstur analyzer H14

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 227,1200 . 1

U2 174,8900 . 1

U3 282,9000 . 1

U4 197,4000 . 1

Total 220,5775 46,73130 4

P3 U1 259,6500 . 1

U2 181,3100 . 1

U3 261,8700 . 1

U4 186,9300 . 1

Total 222,4400 44,31684 4

P5 U1 243,5000 . 1

U2 205,1300 . 1

U3 274,4300 . 1

Page 73: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

59

U4 217,9000 . 1

Total 235,2400 30,61248 4

P7 U1 196,9000 . 1

U2 186,3200 . 1

U3 221,5200 . 1

U4 174,6900 . 1

Total 194,8575 19,95560 4

Total U1 231,7925 26,78572 4

U2 186,9125 13,01482 4

U3 260,1800 27,18279 4

U4 194,2300 18,30682 4

Total 218,2788 36,40952 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 762329,803 1 762329,803 163,332 ,001

Error 14002,081 3 4667,360a

perlakuan Hypothesis 3435,357 3 1145,119 4,211 ,041

Error 2447,357 9 271,929b

ulangan Hypothesis 14002,081 3 4667,360 17,164 ,000

Error 2447,357 9 271,929b

Page 74: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

60

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000 Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

218,279 4,123 208,953 227,605

2. perlakuan

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 220,578 8,245 201,926 239,229

P3 222,440 8,245 203,788 241,092

P5 235,240 8,245 216,588 253,892

P7 194,857 8,245 176,206 213,509

3. ulangan

Dependent Variable: TEKSTUR ANALYZER

Page 75: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

61

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 231,793 8,245 213,141 250,444

U2 186,913 8,245 168,261 205,564

U3 260,180 8,245 241,528 278,832

U4 194,230 8,245 175,578 212,882

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

TEKSTUR ANALYZER h14

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1 2

P7 4 194,8575a

P1 4 220,5775a 220,5775b

P3 4 222,4400b

P5 4 235,2400b

Sig. ,055 ,260

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 271,929.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

Lampiran 3. Vitamin C

Vitamin C HO

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Page 76: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

62

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: vitamn _c

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 11,2900 . 1

U2 11,1700 . 1

U3 13,0900 . 1

U4 10,9600 . 1

Total 11,6275 ,98449 4

P3 U1 9,1800 . 1

U2 10,7300 . 1

U3 11,4200 . 1

U4 10,6400 . 1

Total 10,4925 ,94182 4

P5 U1 9,7900 . 1

U2 14,4400 . 1

U3 9,1100 . 1

U4 12,0500 . 1

Total 11,3475 2,41449 4

P7 U1 11,5700 . 1

Page 77: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

63

U2 13,8200 . 1

U3 11,4500 . 1

U4 12,0400 . 1

Total 12,2200 1,09663 4

Total U1 10,4575 1,15589 4

U2 12,5400 1,86202 4

U3 11,2675 1,63635 4

U4 11,4225 ,73059 4

Total 11,4219 1,48009 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: vitamn _c

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: vitamn _c

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 2087,348 1 2087,348 710,287 ,000

Error 8,816 3 2,939a

perlakuan Hypothesis 6,194 3 2,065 1,041 ,420

Error 17,850 9 1,983b

ulangan Hypothesis 8,816 3 2,939 1,482 ,284

Error 17,850 9 1,983b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Page 78: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

64

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000 Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 Perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: vitamn _c

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

11,422 ,352 10,625 12,218

2. perlakuan

Dependent Variable: vitamn _c

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 11,627 ,704 10,035 13,220

P3 10,493 ,704 8,900 12,085

P5 11,347 ,704 9,755 12,940

P7 12,220 ,704 10,627 13,813

3. ulangan

Dependent Variable: vitamn _c

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 10,457 ,704 8,865 12,050

U2 12,540 ,704 10,947 14,133

Page 79: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

65

U3 11,267 ,704 9,675 12,860

U4 11,423 ,704 9,830 13,015

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

vitamn _c h0

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

1

P3 4 10,4925a

P5 4 11,3475a

P1 4 11,6275a

P7 4 12,2200a

Sig. ,139

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1,983.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

UJI VITAMIN C H7

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan

1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

Page 80: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

66

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: vitamn _c

perlakuan

ulangan Mean

Std. Deviation N

P1 U1 11,8500

. 1

U2 11,4400

. 1

U3 12,9900

. 1

U4 12,0300

. 1

Total 12,0775

,65652 4

P3 U1 12,2100

. 1

U2 8,8000 . 1

U3 11,7700

. 1

U4 12,2300

. 1

Total 11,2525

1,64872 4

P5 U1 11,1700

. 1

U2 11,2700

. 1

U3 13,0800

. 1

Page 81: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

67

U4 13,0200

. 1

Total 12,1350

1,05762 4

P7 U1 11,6200

. 1

U2 13,8400

. 1

U3 13,3500

. 1

U4 11,2600

. 1

Total 12,5175

1,26871 4

Total U1 11,7125

,43561 4

U2 11,3375

2,05884 4

U3 12,7975

,70187 4

U4 12,1350

,72316 4

Total 11,9956

1,18421 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: vitamn _c

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: vitamn _c

Page 82: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

68

Source

Type III Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

Intercept

Hypothesis

2302,320 1 2302,320 1468,67

0 ,000

Error 4,703 3 1,568a

perlakuan

Hypothesis

3,403 3 1,134 ,790 ,530

Error 12,930 9 1,437b

ulangan Hypothesis

4,703 3 1,568 1,091 ,402

Error 12,930 9 1,437b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan)

Var(Error) Quadratic Term

Intercept

4,000 1,000 Intercept, perlakuan

perlakuan

,000 1,000 Perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: vitamn _c

Mean Std. Error 95% Confidence Interval

Page 83: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

69

Lower Bound Upper Bound

11,996 ,300 11,318 12,673

2. perlakuan

Dependent Variable: vitamn _c

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 12,078 ,599 10,722 13,433

P3 11,253 ,599 9,897 12,608

P5 12,135 ,599 10,779 13,491

P7 12,517 ,599 11,162 13,873

3. ulangan

Dependent Variable: vitamn _c

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 11,713 ,599 10,357 13,068

U2 11,338 ,599 9,982 12,693

U3 12,798 ,599 11,442 14,153

U4 12,135 ,599 10,779 13,491

Post Hoc Tests perlakuan

Homogeneous Subsets

vitamn _c h7

Duncana,b

Perlakuan N

Subset

1

P3 4 11,2525

P1 4 12,0775

Page 84: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

70

P5 4 12,1350

P7 4 12,5175

Sig. ,196

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 1,437.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

VITAMIN C H 14

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: vitamn _c

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 11,6500 . 1

U2 13,7500 . 1

U3 14,4400 . 1

U4 12,3300 . 1

Page 85: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

71

Total 13,0425 1,27806 4

P3 U1 13,5900 . 1

U2 14,2300 . 1

U3 13,1200 . 1

U4 13,0200 . 1

Total 13,4900 ,55239 4

P5 U1 14,0700 . 1

U2 14,0700 . 1

U3 12,4000 . 1

U4 12,4600 . 1

Total 13,2500 ,94717 4

P7 U1 14,2200 . 1

U2 14,8800 . 1

U3 12,3400 . 1

U4 13,1400 . 1

Total 13,6450 1,12752 4

Total U1 13,3825 1,18584 4

U2 14,2325 ,47556 4

U3 13,0750 ,97658 4

U4 12,7375 ,40203 4

Total 13,3569 ,93684 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: vitamn _c

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Page 86: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

72

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: vitamn _c

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 2854,498 1 2854,498 1739,904 ,000

Error 4,922 3 1,641a

perlakuan Hypothesis ,844 3 ,281 ,342 ,796

Error 7,399 9 ,822b

ulangan Hypothesis 4,922 3 1,641 1,996 ,185

Error 7,399 9 ,822b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000

Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: vitamn _c

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Page 87: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

73

13,357 ,227 12,844 13,870

2. perlakuan

Dependent Variable: vitamn _c

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 13,042 ,453 12,017 14,068

P3 13,490 ,453 12,464 14,516

P5 13,250 ,453 12,224 14,276

P7 13,645 ,453 12,619 14,671

3. ulangan

Dependent Variable: vitamn _c

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 13,382 ,453 12,357 14,408

U2 14,232 ,453 13,207 15,258

U3 13,075 ,453 12,049 14,101

U4 12,738 ,453 11,712 13,763

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

vitamn _c h14

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1

P1 4 13,0425a

P5 4 13,2500a

P3 4 13,4900a

P7 4 13,6450a

Page 88: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

74

Sig. ,401

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,822.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

Page 89: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

75

Lampiran 4. Susut Bobot

SUSUT BOBOT H7

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: SBH7

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 3,7000 . 1

U2 3,7500 . 1

U3 3,7300 . 1

U4 3,7300 . 1

Total 3,7275 ,02062 4

P3 U1 3,3300 . 1

U2 3,8500 . 1

U3 3,5900 . 1

U4 3,5900 . 1

Total 3,5900 ,21229 4

P5 U1 2,2500 . 1

U2 2,2000 . 1

U3 2,2300 . 1

U4 2,2300 . 1

Total 2,2275 ,02062 4

Page 90: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

76

P7 U1 2,3800 . 1

U2 2,5300 . 1

U3 2,4600 . 1

U4 2,4600 . 1

Total 2,4575 ,06131 4

Total U1 2,9150 ,71108 4

U2 3,0825 ,84037 4

U3 3,0025 ,76713 4

U4 3,0025 ,76713 4

Total 3,0006 ,69391 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: SBH7

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: SBH7

Source Type III Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

Intercept Hypothesis 144,060 1 144,060 7694,314 ,000

Error ,056 3 ,019a

perlakuan Hypothesis 7,074 3 2,358 228,536 ,000

Error ,093 9 ,010b

ulangan Hypothesis ,056 3 ,019 1,815 ,215

Error ,093 9 ,010b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Page 91: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

77

Intercept 4,000 1,000

Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: SBH7

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

3,001 ,025 2,943 3,058

2. perlakuan

Dependent Variable: SBH7

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 3,727 ,051 3,613 3,842

P3 3,590 ,051 3,475 3,705

P5 2,227 ,051 2,113 2,342

P7 2,457 ,051 2,343 2,572

3. ulangan

Dependent Variable: SBH7

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 2,915 ,051 2,800 3,030

U2 3,082 ,051 2,968 3,197

U3 3,003 ,051 2,888 3,117

U4 3,002 ,051 2,888 3,117

Page 92: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

78

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

SBH7

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1 2 3

P5 4 2,2275a

P7 4 2,4575b

P3 4 3,5900c

P1 4 3,7275c

Sig. 1,000 1,000 ,088

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,010.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

SUSUT BOBOT H14

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

3 P3 4

5 P5 4

7 P7 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Page 93: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

79

Dependent Variable: SBH14

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 3,8500 . 1

U2 3,9000 . 1

U3 3,8800 . 1

U4 3,8800 . 1

Total 3,8775 ,02062 4

P3 U1 3,4500 . 1

U2 2,6700 . 1

U3 3,0600 . 1

U4 3,0600 . 1

Total 3,0600 ,31843 4

P5 U1 2,3000 . 1

U2 3,3700 . 1

U3 2,8400 . 1

U4 2,8400 . 1

Total 2,8375 ,43684 4

P7 U1 4,8800 . 1

U2 3,9000 . 1

U3 4,3900 . 1

U4 4,3900 . 1

Total 4,3900 ,40008 4

Total U1 3,6200 1,06643 4

U2 3,4600 ,58292 4

U3 3,5425 ,72076 4

U4 3,5425 ,72076 4

Total 3,5413 ,71178 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: SBH14

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

Page 94: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

80

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: SBH14

Source Type III Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

Intercept Hypothesis 200,647 1 200,647 11750,936 ,000

Error ,051 3 ,017a

perlakuan Hypothesis 6,241 3 2,080 14,327 ,001

Error 1,307 9 ,145b

ulangan Hypothesis ,051 3 ,017 ,118 ,948

Error 1,307 9 ,145b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: SBH14

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

3,541 ,095 3,326 3,757

2. perlakuan

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000

Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Page 95: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

81

Dependent Variable: SBH14

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 3,877 ,191 3,446 4,309

P3 3,060 ,191 2,629 3,491

P5 2,838 ,191 2,406 3,269

P7 4,390 ,191 3,959 4,821

3. ulangan

Dependent Variable: SBH14

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 3,620 ,191 3,189 4,051

U2 3,460 ,191 3,029 3,891

U3 3,543 ,191 3,111 3,974

U4 3,543 ,191 3,111 3,974

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

SBH14

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1 2

P5 4 2,8375a

P3 4 3,0600a

P1 4 3,8775b

P7 4 4,3900b

Sig. ,430 ,090

Page 96: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

82

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,145.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

Lampiran 5. TPC (Total Plate Count)

TPC H0

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

2 2 4

3 P3 4

4 4 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: TPCH0

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 8,4300 . 1

U2 8,4900 . 1

U3 8,4600 . 1

U4 8,4800 . 1

Total 8,4650 ,02646 4

2 U1 8,4900 . 1

U2 8,5300 . 1

U3 8,5100 . 1

U4 8,5200 . 1

Total 8,5125 ,01708 4

Page 97: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

83

P3 U1 8,1100 . 1

U2 8,5900 . 1

U3 8,4100 . 1

U4 8,5100 . 1

Total 8,4050 ,21000 4

4 U1 8,7500 . 1

U2 8,6600 . 1

U3 8,7100 . 1

U4 8,6900 . 1

Total 8,7025 ,03775 4

Total U1 8,4450 ,26300 4

U2 8,5675 ,07411 4

U3 8,5225 ,13150 4

U4 8,5500 ,09487 4

Total 8,5213 ,15011 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: TPCH0

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TPCH0

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 1161,787 1 1161,787 99227,379 ,000

Error ,035 3 ,012a

perlakuan Hypothesis ,198 3 ,066 5,701 ,018

Error ,104 9 ,012b

ulangan Hypothesis ,035 3 ,012 1,009 ,433

Error ,104 9 ,012b

a. MS(ulangan)

Page 98: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

84

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000 Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: TPCH0

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

8,521 ,027 8,460 8,582

2. perlakuan

Dependent Variable: TPCH0

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 8,465 ,054 8,343 8,587

2 8,513 ,054 8,391 8,634

P3 8,405 ,054 8,283 8,527

4 8,703 ,054 8,581 8,824

3. ulangan

Dependent Variable: TPCH0

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 8,445 ,054 8,323 8,567

U2 8,567 ,054 8,446 8,689

U3 8,523 ,054 8,401 8,644

U4 8,550 ,054 8,428 8,672

Page 99: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

85

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

TPCH0

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1 2

P3 4 8,4050a

P1 4 8,4650a

2 4 8,5125a

4 4 8,7025b

Sig. ,210 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,012.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

TPC H7

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

2 2 4

3 P3 4

4 4 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

Page 100: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

86

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: TPC

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 9,1400 . 1

U2 9,1600 . 1

U3 9,1500 . 1

U4 8,9800 . 1

Total 9,1075 ,08539 4

2 U1 8,7700 . 1

U2 9,2300 . 1

U3 9,0600 . 1

U4 9,1000 . 1

Total 9,0400 ,19408 4

P3 U1 9,1000 . 1

U2 8,8600 . 1

U3 9,0000 . 1

U4 9,1200 . 1

Total 9,0200 ,11888 4

4 U1 9,3000 . 1

U2 9,1000 . 1

U3 9,2100 . 1

U4 9,2200 . 1

Total 9,2075 ,08221 4

Total U1 9,0775 ,22247 4

Page 101: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

87

U2 9,0875 ,16070 4

U3 9,1050 ,09327 4

U4 9,1050 ,09849 4

Total 9,0938 ,13745 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: TPC

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TPC

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 1323,141 1 1323,141 1784009,831 ,000

Error ,002 3 ,001a

perlakuan Hypothesis ,086 3 ,029 1,318 ,328

Error ,195 9 ,022b

ulangan Hypothesis ,002 3 ,001 ,034 ,991

Error ,195 9 ,022b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

Expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Page 102: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

88

Intercept 4,000 1,000 Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times the

variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: TPC

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

9,094 ,037 9,010 9,177

2. perlakuan

Dependent Variable: TPC

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 9,108 ,074 8,941 9,274

2 9,040 ,074 8,873 9,207

P3 9,020 ,074 8,853 9,187

4 9,207 ,074 9,041 9,374

3. ulangan

Dependent Variable: TPC

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 9,077 ,074 8,911 9,244

Page 103: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

89

U2 9,087 ,074 8,921 9,254

U3 9,105 ,074 8,938 9,272

U4 9,105 ,074 8,938 9,272

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

TPC H7

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1

P3 4 9,0200a

2 4 9,0400a

P1 4 9,1075a

4 4 9,2075a

Sig. ,126

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,022.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

b. Alpha = ,05.

TPC H14

Univariate Analysis of Variance

Between-Subjects Factors

Value Label N

perlakuan 1 P1 4

2 2 4

Page 104: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

90

3 P3 4

4 4 4

ulangan 1 U1 4

2 U2 4

3 U3 4

4 U4 4

Descriptive Statistics

Dependent Variable: TPCH14

perlakuan ulangan Mean Std. Deviation N

P1 U1 8,1100 . 1

U2 7,3000 . 1

U3 7,8800 . 1

U4 8,0300 . 1

Total 7,8300 ,36597 4

2 U1 7,9000 . 1

U2 8,8200 . 1

U3 8,5700 . 1

U4 8,4000 . 1

Total 8,4225 ,38871 4

P3 U1 7,3000 . 1

U2 8,6400 . 1

U3 8,3600 . 1

U4 8,4600 . 1

Total 8,1900 ,60454 4

Page 105: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

91

4 U1 7,0000 . 1

U2 8,9900 . 1

U3 8,6900 . 1

U4 8,6600 . 1

Total 8,3350 ,90239 4

Total U1 7,5775 ,51578 4

U2 8,4375 ,77168 4

U3 8,3750 ,35707 4

U4 8,3875 ,26298 4

Total 8,1944 ,58951 16

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: TPCH14

F df1 df2 Sig.

. 15 0 .

Tests the null hypothesis that the error variance of the

dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + perlakuan + ulangan

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: TPCH14

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 1074,365 1 1074,365 1581,290 ,000

Error 2,038 3 ,679a

perlakuan Hypothesis ,818 3 ,273 1,042 ,420

Error 2,356 9 ,262b

ulangan Hypothesis 2,038 3 ,679 2,595 ,117

Page 106: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

92

Error 2,356 9 ,262b

a. MS(ulangan)

b. MS(Error)

expected Mean Squaresa,b

Source

Variance Component

Var(ulangan) Var(Error) Quadratic Term

Intercept 4,000 1,000 Intercept, perlakuan

perlakuan ,000 1,000 perlakuan

ulangan 4,000 1,000

Error ,000 1,000

a. For each source, the expected mean square equals the sum of the coefficients in the cells times

the variance components, plus a quadratic term involving effects in the Quadratic Term cell.

b. Expected Mean Squares are based on the Type III Sums of Squares.

Estimated Marginal Means

1. Grand Mean

Dependent Variable: TPCH14

Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

8,194 ,128 7,905 8,484

2. perlakuan

Dependent Variable: TPCH14

perlakuan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

P1 7,830 ,256 7,251 8,409

2 8,423 ,256 7,844 9,001

P3 8,190 ,256 7,611 8,769

Page 107: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

93

4 8,335 ,256 7,756 8,914

3. ulangan

Dependent Variable: TPCH14

ulangan Mean Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

U1 7,578 ,256 6,999 8,156

U2 8,438 ,256 7,859 9,016

U3 8,375 ,256 7,796 8,954

U4 8,387 ,256 7,809 8,966

Post Hoc Tests

perlakuan

Homogeneous Subsets

TPCH14

Duncana,b

perlakuan N

Subset

1

P1 4 7,8300a

P3 4 8,1900a

4 4 8,3350a

2 4 8,4225a

Sig. ,160

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,262.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.

c. Alpha = ,05

Page 108: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

94

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Page 109: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

I

NAMA

NIM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS SEMARANG

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

= .A.iJ.~.e ...... ~.\\-!g:J .... N.~~.r:: .... At~~~-i0.~ ... . : ... P.. :.!.~!. : .. J.:?.:.P.£?..:?.9. ........ ................................. .

JUDUl SKRIPSI : ... P.e.r..g.ei:~h .. .. ~9.~.0. ..... P.SP..C !:?.~.?.~ .... ~.Ch.t?..~.l?,.f?. ..... ~~!..€fJ?:.:0!:: ............ . ..... J?..~~ ...... ?..~.~~ ..... r~~-~i~f-0.~.0.0 .............................................................. .

/kCl fd::. n· o.i\~ --S - TP / M- ~ c PEMBIMBING 2 : ......... ......... ................................. ................................ .

NO TGL TOPIK/BAB URAIAN HASIL KONSULTASI PARAF PB2

~rc ~.r--c- \ F\{L l\ \.~ t---...

j · '

\f~ r: cettcv-- \U_<Acqc::\"'"' +ev-\-1G/\. .J ~ j &--Jhu 1 ~~ kQ.t e_.,-..1 ~c, p c-._..__ ~

('> "ln'iJ'U ~ ('v~f\~ . pxL.

:.W'J\ ~ @ ftP t ' !a' "' -. . ferc" bote, "' od Ot t j ~r, t8~-t'~~M .:::;_ Lo. t-- .

pe.A tf-G~'-' r. CV\ . y •

I ~ k.rn i V\.tt-1 . f v

~(\It, ~t "'(7( Y\ bob l\r j

~[~~-~ ~.btV

:fo .

Page 110: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

NO TGL TOPIK/BAB URAIAN HASIL KONSULTASI PARAF PB2

?erba \ \A.a r- · ~ fo'"rY\: ))~- J ~~... -

j

ke,, U(i~ §

.

"

.

-'

. Nb : Kartu Konsultasi ini WAJIB dibawa saat konsultasi

SEMARANG, ......................................... .

MENGETAHUI,

,.

Page 111: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

NAMA

NIM

PROGRAM STUD I Sl TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS SEMARANG

KARTU BIMBINGAN SKRIPSI

. Ault01 RiV&\l. Noov Afr\w\

. ···································· ····;.;)······························· ···· ··· : ..... P..:.).~J .. : .. \~.:.0.?..?.~ ....................................... .

JUDUL SKRIPSI : .. P.~0.f}.0.'Y~ ..... ~~~.~ .... 9.?!?.:0.!.~0.5:.' ...... T~h?..~.0.e ...... ~f.~{Jg.r:E:~ .................. . . J9..'brt..~ ..... ~EA{0.~.0 ....... ~~!.:~.~·~1?..0.~.0..~ ........................................ ......................... .

PEMBIMBING 1 : .. ..f.C.: .. ../)e.£Y.i. .. ~.C0..$.0."f::: ... (. .... r::!.: .. 0.~ ........... .

NO TGL TOPIK /BAB URAIAN HASIL KONSULTASI PARAF PB 1

[Atz;,r b-e \.o-\..w."-J I ji.A J.v \.- ,,~~ w --rrYjt:u).~h r~~ , ~ .

IV

--- ... ......___ __ _ !'r

Page 112: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id

NO TGL TOPIK/BAB URAIAN HASIL KONSULTASI PARAF PB 1

~b ,.......__

~ .. M \;J ""JO-"' lV ('r --~N\'G;~qo.~ ()A.~ v - (Y

~ 7 \ -ry t

~'

rreL. ~ rc( .

,'\- r~~,0, . -

.

'

Nb : Kartu Konsultasi ini WAJIB dibawa saat konsultasi

SEMARANG, .............................. ... ........ .

MENGETAHUI,

I ~f._ .. .. i·.

Page 113: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id
Page 114: K eripik Ubi - repository.usm.ac.id