k - 7 farmako-etika.ppt
TRANSCRIPT
Curriculum VitaeCurriculum Vitae
N a m a : Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS, SpFKPekerjaan : * Guru Besar Tetap Departemen Farmakologi dan Terapeutik,
Fakultas Kedokteran, USU, Medan
* Staf Pengajar Program S2 Biomedik & Program Administrasi
Kebijakan Kesehatan; Program S3 Kedokteran,
Sekolah Pascasarjana, USU, Medan
* Wakil Ketua Komisi Nasional Etika Penelitian Kesehatan
(KNEPK), Indonesia
Riwayat Pendidikan:* Dokter (dr), dari Fakultas Kedokteran, USU. Medan* Magister Sains (MS), Ilmu Kedokteran Dasar (‘Basic Medical Sciences’), dari Fakultas Pascasarjana, Universitas Indonesia, Jakarta* Doktor (Ph.D), Farmakologi Klinik (‘Clinical Pharmacology’), dari Institute of Post-graduated Studies, Universiti Sains Malaysia, Malaysia* Spesialis Farmakologi Klinik (Sp.FK), dari Dewan Penilai Kepakaran Persatuan Dokter Ahli Farmakologi Klinik Indonesia (PERDAFKI) Pusat, Jakarta.
FARMAKO-ETIKA
DALAM SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Divisi Bioetika Humaniora Divisi Bioetika Humaniora Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara
Rozaimah Zain-Hamid
“A Problem Based Approach
not only introduces the current ethical issues,
it also provides decision making tools
that can be applied to any ethical issue
that may arise in the future”
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
“Pharmacoethics”
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
“A Problem Based Approach
provides a framework for developing
the critical set of patient-related skills
necessary for the practice of pharmacy”
“Pharmacoethics”
Farmako-etika
Adanya perubahan dan perkembangan dalam penggunaan obat / zat kimia
Dilemma etik
Dokter, farmasis, peneliti, para profesional lain di bidang kesehatan
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Memenuhi prinsip umum etik
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Farmako-etika
1.Menghargai hak azasi / otonomi seseorang dalam pengambilan keputusan
2. Berbuat baik & jangan merugikan
3. Berkeadilan
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Pemahaman prinsip etik, keterampilan dalam penyampaian informasi
yang etis
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Farmako-etika
Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penggunaan obat / zat kimia,
yang memenuhi kaidah etik
Bagaimana menggunakan teknik wawancara yang memotivasi
untuk mengatasi situasi etik yang sulit
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Farmako-etika
Mencapai hasil positif dari aspek klinis, perilaku dan sosial
Menelaah masalah yang berkaitan dengan profesi dan hak pasien
dalam penggunaan obat / zat kimia
Kompetensi klinis & Kompetensi etis profesional kesehatan
dalam penggunaan obat
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
1. Tanggung jawab profesi 2. Hak pasien
3. Perlindungan ‘privacy’ dan kerahasiaan
4. Menyatakan kebenaran (‘truth telling’)
5. Etik dalam bidang reproduksi
6. Keadilan yang merata (‘distributive justice’)
7. Etik penelitian kesehatan Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK
USU.
Kompetensi Klinis & Kompetensi Etik para profesional bidang kesehatan
Penggunaan obat dalam sistem pelayanan kesehatan
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
1.Penggunaan obat yang rasional (berlandaskan bukti / EBM)
Memahami farmakologi obat & tepat indikasi
• Menghindari penyalah-gunaan
& pengguna-salahan obat
• Kesalahan dalam penggunaan obat dapat mengakibatkan kecacatan atau kematian
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Tanggung jawab profesional kesehatanpada penggunaan obat
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
2. Memahami aspek keilmuan tentang pengadaan, penyimpanan & distribusi obat
Berikan obat yang tersedia dalam sistem pelayanan kesehatan
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Tanggung jawab profesional kesehatanpada penggunaan obat
Penyimpanan / transportasi yang tidak memenuhi standard, dapat merusak/mengurangi khasiat obat
Obat yang diperoleh melalui pembelian liar / tanpa resep dokter, sangat mungkin menimbulkan
kesalahan dalam penggunaan obat
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
3. Aspek hukum & legislasi, penggunaan, pengadaan, penyimpanan & distribusi obat
Tanggung jawab profesional kesehatanpada penggunaan obat
Penggunaan zat kimia / obat untuk kepentingan pelayanan kesehatan, dinyatakan sebagai
pelaksanaan tindakan medik
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 585 / MenKes/ Per / IX / 1989 tentang
Persetujuan Tindakan Medik
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
3. Aspek hukum & legislasi, penggunaan, pengadaan, penyimpanan & distribusi obat
Tanggung jawab profesional kesehatanpada penggunaan obat
Penyalahgunaan zat kimia / obat dapat menimbulkan kerugian dari aspek klinis bagi individu ataupun masyarakat luas dan dapat menimbulkan masalah sosial,
baik secara nasional maupun global
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
3. Aspek hukum & legislasi, penggunaan, pengadaan, penyimpanan & distribusi obat
Tanggung jawab profesional kesehatanpada penggunaan obat
Penggunaan zat kimia / penyalahgunaan obat diatur dengan Undang-undang &
Peraturan Profesi Kedokteran, antara lain:
• Pasal 300 KUHP tentang keadaan yang membuat mabuk• Undang-undang Republik Indonesia No 22 thn 1997
tentang narkotika
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
3. Aspek hukum & legislasi, penggunaan, pengadaan, penyimpanan & distribusi obat
Tanggung jawab profesional kesehatanpada penggunaan obat
Pengadaan, penyimpanan & distribusi obat / zat kimia / harus mematuhi Undang-undang
tentang kesehatan & Peraturan Profesi Kedokteran, antara lain:
• Undang-undang kesehatan tentang pekerjaan kefarmasian• Undang-undang Republik Indonesia No 22 thn 1997
tentang narkotika
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Pasien berhak mendapat informasi yang jelas dan jujur tentang pengobatan
yang akan dilakukan ke atas dirinya
Hak pasien pada penggunaan obat
Pasien berhak menyetujui dan menolak pengobatan yang akan dilakukan
ke atas dirinya
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Hak pasien pada penggunaan obat
Pasien berhak mendapat ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
Pasien berhak mengetahui rahasia kedokteran yang berkaitan dengan pengobatan dirinya
Perlindungan pribadi / kerahasiaan pasien dan kewajiban dokter
untuk menyatakan kebenaran
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Perlindungan pribadidan kerahasiaan pasien
informasi berkenaan dengan hal yang bersifat ‘privacy’ dan kerahasiaan, baru dapat diberikan dokter,
bila telah mendapat persetujuan dari pasien bersangkutan
Dokter atau tenaga kesehatan wajib memberikan perlindungan / menghormati ‘privacy’ dan kerahasiaan pasien
yang dirawatnya
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Kewajiban doktermenyatakan kebenaran
Dokter atau tenaga kesehatan wajib memberikan informasi
dan menyatakan kebenaran berkenaan dengan pengobatan yang dilakukan kepada pasiennya, dengan cara yang etis
dan tidak meresahkan pasiennya
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan kaidah Farmako-etika
Penggunaan obat / zat kimia yang menyebabkan ketidaknyamanan & tanpa kerelaan pasien
Memberikan obat / zat kimia kepada pasien tanpa disertai penjelasan tentang tujuan,
keuntungan dan kerugian yang dapat terjadi akibat penggunaan obat
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan kaidah Farmako-etika
Penggunaan obat / zat kimia yang tidak terjamin mutunya, yang disimpan & ditransport dengan prosedur yang tidak standard
Penggunaan obat / zat kimia yang tidak tepat indikasi
(‘drug-abuse’ & drug-misuse’)
Menggunakan obat / zat kimia yang harganya mahal, sementara ada obat
yang setara efektivitasnya dengan harga yang lebih murah
Beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan kaidah Farmako-etika
Penggunaan obat / zat kimia yang tidak mempunyai legalitas
dalam produksi, distribusi dan penggunaannya
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Penggunaan obat / zat kimia yang tidak diperbolehkan oleh keyakinan / agama,
kondisi sosial budaya di tempat tertentu
Penggunaan obat / zat kimia dengan alasan diluar kepentingan pasien
(sponsor atau badan lain yang terkait)
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Farmako-etika berperan penting dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penggunaan zat kimia / obat , yang memenuhi kaidah etik
KESIMPULAN
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Penerapan prinsip farmako-etika oleh profesional kesehatan/kedokteran memerlukan kompetensi klinis
dan kompetensi etik yang memadai
KESIMPULAN
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Zain-Hamid, R; Divisi BHP FK USU.
Farmako-etika tidak hanya mempertimbangkan aspek etik dalam penggunaan obat saja, tetapi juga dari aspek keilmuan / legislasi pengadaan, penyimpanan
dan pendistribusian zat kimia / obat
KESIMPULAN